Penerapan Universal Precaution Se Belajar Praktik Klinik pada Mahasiswa Tahap Pendidikan Profesi Ners Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kewaspadaan Universal (Universal Precaution) adalah suatu tindakan
pengendalian infeksi yang dilakukan oleh seluruh tenaga kesehatan untuk
mengurangi resiko penyebaran infeksi dengan didasarkan pada prinsip bahwa
darah dan cairan tubuh dapat berpotensi menularkan penyakit, baik berasal dari
pasien maupun petugas kesehatan (Nursalam & Ninuk, 2007).
Infeksi nosokomial adalah infeksi yang terdapat dalam sarana kesehatan.
Di negara maju seperti Amerika Serikat kejadian infeksi masih sangat tinggi, ada
sekitar 20.000 kematian setiap tahun akibat infeksi nosokomial. 10 persen pasien
rawat inap di rumah sakit mengalami infeksi yang baru selama dirawat – 1,4 juta
infeksi setiap tahun di seluruh dunia. Penelitian yang dilakukan di Indonesia ada
11 rumah sakit di DKI Jakarta pada 2004 menunjukkan bahwa 9,8 persen pasien
rawat inap mendapat infeksi yang baru selama dirawat (Yayasan Spiritia).
Di Amerika Serikat pada petugas kesehatan setiap tahun terdapat lebih dari
800.000 kasus luka karena tertusuk jarum suntik walaupun telah dilakukan
pendidikan berkelanjutan dan upaya pencegahan kecelakaan tersebut. Dibanyak
negara berkembang, resiko perlukaan karena jarum suntik dan paparan terhadap
duh tubuh jauh lebih tinggi (Tietjen, dkk, 2004).


Universitas Sumatera Utara

Saat ini hampir diseluruh rumah sakit besar di Indonesia telah membentuk
dan memiliki Panitia Medik Pengendalian Infeksi, dengan tugas utamanya untuk
mencegah dan mengendalikan infeksi nosokomial. Infeksi nosokomial tidak hanya
dapat merugikan penderita, tetapi juga merugikan pihak rumah sakit serta
perusahaan atau pemerintah dimana penderita bekerja (Darmadi, 2008).
Hasil survei tentang upaya pencegahan infeksi di puskesmas masih
didapatkan beberapa tindakan petugas yang potensial meningkatkan penularan
penyakit kepada tenaga kesehatan, pasien yang dilayani dan masyarakat luas,
yakni cuci tangan yang kurang benar, penggunaan sarung tangan yang kurang
tepat, penutupan kembali jarum suntik secara tidak aman, pembuangan peralatan
tajam secara tidak aman, teknik dekontaminasi dan sterilisasi peralatan kurang
tepat, dan praktik kebersihan ruangan yang belum memadai (Parsinahingsih SH,
2006).
Kewaspadaan umum (universal precaution) merupakan salah satu upaya
pengendalian infeksi di rumah sakit yang telah dikembangkan oleh Departemen
Kesehatan sejak tahun 1980. Kewaspadaan umum merupakan upaya pencegahan
infeksi sejak dikenalnya infeksi nosokomial yang terus menjadi ancaman bagi
petugas kesehatan dan pasien (Depkes, 2003).

Kewaspadaan universal diciptakan sebagai upaya perlindungan terhadap
risiko penularan yang dapat terjadi. Cara penularan yang paling umum adalah
tertusuk jarum suntik, yaitu jarum suntik yang dipakai pada pasien menusuk kulit
seorang petugas layanan kesehatan. Penelitian menunjukkan bahwa risiko
penularan rata-rata dalam kasus pasien yang terinfeksi HIV adalah kurang lebih

Universitas Sumatera Utara

0,3% daripada risiko untuk luka dalam 15 kali lebih tinggi daripada luka super
fisial (Tietjen, dkk, 2004).
Hasil penelitian Simon dkk (1999) yang dikutip Tietjen menyimpulkan
bahwa lebih dari 50% suntikan dinegara berkembang tidak aman dan banyak
suntikan yang tidak perlu. Sehingga berakibat terdapatnya 80.000 – 160.000
infeski HIV baru setiap tahun dikawasan sub Sahara Afrika (Tietjen, dkk, 2004).
Lingkungan rumah sakit dapat mengandung berbagai dampak negatif yang
dapat mempengaruhi derajat kesehatan manusia terutama petugas kesehatan.
Salah satu cara pengendalian yang dapat dilakukan untuk mengurangi bahaya di
lingkungan rumah sakit adalah meningkatkan kewaspadaan umum/ Universal
Precaution. Penerapan Kewaspadaan umum diharapkan dapat menurunkan risiko
penularan patogen melalui darah dan cairan tubuh lain dari sumber yang diketahui

maupun yang tidak diketahui. Penerapan ini merupakan pencegahan dan
pengendalian infeksi yang harus rutin dilaksanakan terhadap semua pasien dan di
semua fasilitas pelayanan kesehatan (Darmadi, 2008, Tietjen, dkk, 2004).
Mahasiswa keperawatan dalam praktek pembelajaran klinik juga sering
kali melaksanakan tindakan perawatan kepada pasien, oleh karena itu perlu
kewaspadaan yang tepat demi keselamatan kerja terhadap penyakit menular
(Elfina, 2008).
Dari hasil penelitian Aulia Putri (2011) disebutkan, adapun yang menjadi
korban kecelakaan kerja tersebut adalah perawat dan mahasiswa praktek dengan
jenis kecelakaan yaitu tertusuk jarum bekas pakai pasien. Dari 15 kasus tersebut, 3

Universitas Sumatera Utara

orang diantaranya adalah tertusuk jarum bekas pakai pasien HIV/AIDS, sehingga
salah satu cara yang ditempuh RS untuk menyelamatkan perawat dan mahasiswa
praktek tersebut adalah dengan memberikan profilaksis HIV secara kontiniu
sehingga sampai sekarang mereka tetap didiagnosis HIV negatif (Tim Voluntary
Consultationand Testing [VCT] RSUP Dr.M.Djamil Padang,2010 dalam Aulia
Putri, 2011).
Dalam meningkatkan upaya pencegahan dan pengendalian infeksi

diperlukan dorongan dan kesadaran penuh tenaga kesehatan, khususnya
mahasiswa fakultas keperawatan program ners yang sebagai subyek penelitian ini.
Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang
penerapan universal precaution selama praktik belajar klinik pada mahasiswa
program ners fakultas keperawatan universitas sumatera utara.
1.2 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan
universal precaution selama pratik klinik pada mahasiswa Profesi Ners Fakultas
Keperawatan Universitas Sumatera Utara
1.3 Pertanyaan Penelitian
Bagaimana penerapan universal precaution pada mahasiswa Profesi
Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara ?

Universitas Sumatera Utara

1.4 Manfaat penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak
terkait tentang penerapan universal precaution
1.4.1 Praktek Keperawatan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai informasi yang

dapat mendukung mahasiswa dalam mengenali praktek keperawatan terutama
dalam hal penerapan universal precaution di rumah sakit.
1.4.2 Pendidikan Keperawatan
Sebagai masukan bagi institusi pendidikan yaitu memberikan pembekalan
pembelajaran tentang penerapan universal precaution sebelum melaksanakan
belajar praktik klinik di rumah sakit.
1.4.3 Peneliti Keperawatan
Sebagai data dasar dan pendukung bagi peneliti selanjutnya yang berkaitan
tentang universal precaution.

Universitas Sumatera Utara