Studi Perbandingan Pola Konsumsi Rumah Tangga Kaya dan Miskin di Kota Medan

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Setiap orang atau masyarakat mempunyai skala kebutuhan yang

dipengaruhi oleh pendapatan. Kondisi pendapatan seseorang akan mempengaruhi
tingkat konsumsinya. Makin tinggi pendapatan, makin banyak jumlah barang
yang dikonsumsi. Sebaliknya, semakin sedikit pendapatan maka semakin
berkurang jumlah barang yang dikonsumsi. Bila konsumsi digunakan akibatnya
tabungan berkurang. Demikian

juga kemampuan untuk investasibila tingkat

bunga tinggi maka masyarakat termotivasi untuk lebih banyak menabung dan
mengurangi konsumsi. Sebaliknya, bila tingkat bunga rendah maka masyarakat
lebih cenderung menaikkan konsumsi.
Kesejahteraan suatu masyarakat adalah tujuan utama dan cita-cita setiap
negara. Tingkat kesejahteraan suatu negara merupakan salah satu tolak ukur untuk

mengetahui keberhasilan pembangunan di negara tersebut.Pola konsumsi masyarakat mencerminkan tingkat kesejahteraan masyarakat tersebut. Konsumsi rumah
tangga berbeda-beda antara satu dengan lainya dikarenakan pendapatan, jumlah
tanggungan, jabatan dan kebutuhan yang berbeda-beda pula
Pengeluaran konsumsi masyarakat dapat dijadikan salah satu perbedaan
antaramasyarakat yang sudah mapan dan yang belum mapan, atau antara negara
maju dan negaraberkembang. Pengeluaran konsumsi masyarakat yang belum
mapan biasanya didominasi olehkonsumsi kebutuhan pokok atau kebutuhan
primer (kebutuhan makanan), sedangkan polakonsumsi masyarakat yang sudah

1
Universitas Sumatera Utara

mapan cenderung lebih banyak teralokasi kedalam kebutuhansekunder atau
bahkan

tersier

(kebutuhan

non


makanan).Pengeluaran

konsumsi

rumah

tanggaadalah nilai belanja yang dilakukan oleh rumah tangga untuk membeli
berbagai jeniskebutuhannya dalam satu tahun tertentu. Pendapatan yang diterima
rumah tangga akan digunakanuntuk membeli makanan, membiayai jasa angkutan,
membayar pendidikan anak, membayarsewa rumah dan membeli kendaraan.
Barang-barang tersebut dibeli rumah tangga untukmemenuhi kebutuhanya, dan
pembelanjaan tersebut dinamakan konsumsi. Rumahtanggamemutuskan berapa
banyak dari pendapatan yang akan dibelanjakan untuk konsumsi danmereka
menabung sisanya. Jadi rumah tangga harus membuat keputusan tunggal
bagaimanamembagi sisa pendapatan antara konsumsi dan tabungan. Pengeluaran
konsumsi rumah tanggamerupakan komponen terbesar dari keseluruhan
pengeluaran aktual(Sukirno,2004).
Kemudian hubungan konsumsi dengan pendapatan dijelaskan dalam teori
Keynes yang menjelaskan bahwa konsumsi saat ini sangat dipengaruhi oleh

pendapatan disposible saat ini. Dimana pendapatan disposible adalah pendapatan
yang tersisa setelah pembayaran pajak. Jika pendapatan disposible tinggi maka
konsumsi juga naik. Hanya saja peningkatan konsumsi tersebut tidak sebesar
peningkatan pendapatan disposibel. Selanjutnya menurut Keynes ada batas
konsumsi minimal, tidak tergantung pada tingkat pendapatan yang disebut
konsumsi otonom. Artinya tingkat konsumsi tersebut harus dipenuhi walaupun
tingkat pendapatan = nol, dan hal ini ditentukan oleh faktor di luar pendapatan,

2
Universitas Sumatera Utara

seperti ekspektasi ekonomi dari konsumen, ketersediaan dan syarat-syarat kredit,
standar hidup yang diharapkan,distribusi umur, lokasi geografis (Nanga,2001).
Kebutuhan hidup manusia selalu berkembang sejalan dengan tuntutan
zaman, tidak sekedar untuk memenuhi kebutuhaan hayatinya saja akan tetapi
menyangkut kebutuhan lainya seperti kebutuhan pakaian, rumah, pendidikan,
kesehatan, dan lain sebagainya. Adanya pertumbuhan ekonomi yang tidak disertai
dengan proses pemerataan akan mengakibatkan terjadinya kesenjangan antar
keluarga. Di satu pihak rumah tangga dengan pendapatan yang lebih dari cukup
cenderung mengkonsumsi secara berlebih di lain pihak rumah tangga miskin tidak

mampu memenuhi kebutuhan dasarnya.
Kota Medan sebagai kota metropolitan menurut data yang bersumber dari
BPSsudah dapat kita lihat bahwa PDRB perkapita selama tahun 2009-2011 adalah
sebesar Rp. 83,18 juta berdasarkan harga berlaku dan sebesar Rp. 35,94 juta berdasarkan harga konstan. PDRB perkapita kota medan atas dasar berlaku juga meningkat dari Rp. 72,63 juta pada tahun 2009 menjadi Rp. 93.61 juta pada tahun
2011 atau meningkat sebesar 29 persen. Hal tersebut menunjukkan bahwa secara
riil terjadi peningkatan kemampuan konsumsi masyarakat yang pada akhirnya
akan meningkatkan taraf hidup masyarakat di kota medan. Disamping
peningkatan

rata-rata

pengeluaran,

indikasi

meningkatnya

kesejahteraan

masyarakat ditunjukkan dengan terjadinya pergeseran pola konsumsi.

Hal tersebut di atas,yang menjadi dasar ketertarikan penulis mengadakan
penelitian dengan objek rumah tangga dalam hal ini rumah tangga miskin dan

3
Universitas Sumatera Utara

kaya yang dalam kenyataanya mempunyai pendapatan yang jumlahnya berbedabeda dan pola konsumsinya dapat dikatakan cukup bervariasi.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik melakukan penelitian
yang berjudul “Studi Perbandingan Pola KonsumsiRumah Tangga Kaya dan
Miskin di Kota Medan.”

4
Universitas Sumatera Utara

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkanlatar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka dapat
dikemukakan masalah pokok penelitian ini adalah terjadinyaperbedaan pola
konsumsi rumah tangga kaya dan miskin di Kota Medan. Oleh karena itu
pertanyaan penelitian ini adalah
Adakah perbedaan pola konsumsi rumah tangga kaya dan miskin di Kota

Medan?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin penulis capai pada penelitian ini adalah “Untuk
mengetahui perbedaan pola konsumsi rumah tangga kaya dan miskindi Kota Medan”.
1.4 Manfaat Penelitian
Kegunaan penelitian ini secara umum diharapkan dapat berguna sebagai :
a. Bagi peneliti sendiri diharapkan dapat menjadi sarana untuk menerapkan
ilmu yang diperoleh selama di bangku kuliah khususnya mengetahui
berbagai macam pola konsumsi dari berbagai lapisan masyarakat.
b. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi institusi pendidikan untuk melihat perbedaan pola konsumsi rumah tangga kaya dan
miskin di kota medan
c. Bagi umum diharapkan dapat dijadikan bahan referensi bagi yang ingin
melakukan penelitian yang relevan dengan materi dari skripsi ini.

5
Universitas Sumatera Utara