Hubungan skor PUFA pufa dengan indeks massa tubuh pada anak usia 6-12 tahun di SD Kecamatan Medan Polonia dan Medan Johor

1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Karies gigi adalah penyakit kronis yang dapat terjadi pada setiap usia dan
merupakan salah satu penyakit yang paling umum terjadi pada masyarakat global
termasuk di Indonesia sejak masa kanak-kanak. Penyakit yang terjadi pada jaringan
keras gigi disebabkan oleh adanya faktor yang saling memengaruhi yaitu faktor host
(gigi dan saliva), diet, mikroflora dan ditambah faktor waktu.1
Menurut World Health Organization (WHO) di dunia, 60 – 90% dari anak
usia sekolah mengalami gigi berlubang. 2 Data SEARO (South-East Asia Region)
2013 menunjukkan sekitar 70% - 95% anak usia sekolah mengalami karies.3 Survei
Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) pada tahun 2001 melaporkan bahwa 76,5% anak
usia 12 tahun memiliki kerusakan gigi yang tidak dirawat. 4
Karies yang tidak dirawat secara adekuat dapat menimbulkan rasa sakit,
ketidaknyamanan dan kerusakan struktur gigi secara berlanjut hingga gigi tersebut
tidak dapat dirawat lagi.1 Proses karies berjalan dengan cepat atau lambat dan dapat
melibatkan pulpa, apabila karies tidak dirawat maka akan menimbulkan beberapa
masalah seperti pulpitis, ulserasi, fistula dan abses.5 Indeks PUFA/pufa digunakan

untuk menggambarkan konsekuensi klinis untuk karies yang tidak dirawat seperti
pulpitis, ulserasi, fistula dan abses.6 Penelitian Monse et al. menunjukkan bahwa
prevalensi PUFA/pufa pada anak usia 6 tahun adalah 85% dengan rerata skor pufa 3,5
dan prevalensi pufa pada anak 12 tahun adalah 56% dengan rerata skor pufa 1,2. 6
Karies yang tidak dirawat memiliki dampak terhadap kualitas hidup, perilaku,
pertumbuhan serta

perkembangan kognitif anak. Adanya

rasa

sakit

dan

ketidaknyamanan akibat karies yang tidak dirawat dan terkait infeksi dapat
menyebabkan kualitas tidur anak menjadi berkurang dan mengurangi asupan
makanan karena proses pengunyahan terganggu sehingga asupan gizi anak menurun.7
Beberapa penelitian telah menghubungkan antara karies yang tidak dirawat yang


Universitas Sumatera Utara

2

dilihat dari skor PUFA/pufa (Karies mencapai pulpa, Ulserasi, Fistula, Abses) dengan
indeks massa tubuh (IMT).8
Penelitian yang dilakukan oleh Benzian et al. (2011) menunjukkan hubungan
yang signifikan antara karies dan IMT terutama antara infeksi odontogenik pada IMT
dibawah normal. Pada penelitian ini prevalensi infeksi odontogenik yang disebabkan
karies (PUFA/pufa), terlihat 55,7% anak yang mengalami infeksi odontogenik
(PUFA/pufa) 27,1% diantaranya mempunyai IMT dibawah normal. 8
Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk meneliti hubungan
antara IMT dengan skor PUFA/pufa pada anak usia 6 – 12 tahun di Kecamatan
Medan Johor dan Medan Polonia karena masih sedikit penelitian mengenai hubungan
IMT dengan skor PUFA/pufa pada anak usia 6-12 tahun di Kota Medan. Usia 6 – 12
tahun dipilih karena kelompok usia yang sangat kritis terhadap terjadinya karies gigi
permanen, karena pada usia ini mempunyai sifat khusus yaitu masa transisi
pergantian gigi sulung ke gigi permanen. Kecamatan ini dipilih oleh peneliti untuk
mewakili lingkar dalam dan lingkar luar Kota Medan yang memiliki status sosial
ekonomi yang berbeda-beda.


1.2 Rumusan Masalah
Umum:
1. Apakah terdapat perbedaan indeks massa tubuh pada kelompok anak usia 612 tahun yang memiliki PUFA/pufa dibandingkan dua kelompok anak dengan
DMFT/deft tanpa PUFA/pufa di SD Kecamatan Medan Polonia dan Kecamatan
Medan Johor.
2. Bagaimana korelasi antara rerata PUFA/pufa dengan rerata indeks massa
tubuh pada anak usia 6-12 tahun di SD Kecamatan Medan Polonia dan Kecamatan
Medan Johor.
3. Bagaimana korelasi antara rerata DMFT/deft pada anak tanpa PUFA/pufa
dengan rerata indeks massa tubuh pada anak tanpa PUFA/pufa usia 6-12 tahun di SD
Kecamatan Medan Polonia dan Medan Johor.

Universitas Sumatera Utara

3

Khusus:
1. Apakah terdapat hubungan antara usia dengan skor PUFA/pufa pada anak
usia 6-12 tahun di SD Kecamatan Medan Polonia dan Kecamatan Medan Johor.

2. Apakah terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan skor PUFA/pufa
pada anak usia 6-12 tahun di SD Kecamatan Medan Polonia dan Kecamatan Medan
Johor.
3. Berapakah rerata pengalaman karies pada kelompok anak usia 6-12 tahun
yang memiliki PUFA/pufa di SD Kecamatan Medan Polonia dan Kecamatan Medan
Johor.

1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan umum:
1. Mengetahui perbedaan indeks massa tubuh pada kelompok anak usia 6-12
tahun yang memiliki PUFA/pufa dibandingkan dua kelompok anak dengan
DMFT/deft tanpa PUFA/pufa di SD Kecamatan Medan Polonia dan Kecamatan
Medan Johor.
2. Mengetahui korelasi antara rerata skor PUFA/pufa dengan rerata indeks
massa tubuh pada anak usia 6-12 tahun di SD Kecamatan Medan Polonia dan
Kecamatan Medan Johor.
3. Mengetahui korelasi antara rerata DMFT/deft pada anak tanpa PUFA/pufa
dengan rerata indeks massa tubuh pada anak tanpa PUFA/pufa usia 6-12 tahun di SD
Kecamatan Medan Polonia dan Medan Johor.
Tujuan Khusus:

1. Mengetahui hubungan antara usia dengan skor PUFA/pufa pada anak usia
6-12 tahun di SD Kecamatan Medan Polonia dan Kecamatan Medan Johor.
2. Mengetahui hubungan antara jenis kelamin dengan skor PUFA/pufa pada
anak usia 6-12 tahun di SD Kecamatan Medan Polonia dan Kecamatan Medan
Johor.

Universitas Sumatera Utara

4

3. Mendapatkan rerata pengalaman karies pada kelompok anak usia 6-12
tahun yang memiliki PUFA/pufa di SD Kecamatan Medan Polonia dan Kecamatan
Medan Johor.
1.4 Hipotesis
Mayor:
1. Ada perbedaan indeks massa tubuh pada kelompok anak usia 6-12 tahun
yang memiliki PUFA/pufa dibandingkan dua kelompok anak dengan DMFT/deft
tanpa PUFA/pufa di SD Kecamatan Medan Polonia dan Kecamatan Medan Johor.
2. Ada korelasi antara rerata skor PUFA/pufa dengan rerata indeks massa
tubuh pada anak usia 6-12 tahun di SD Kecamatan Medan Polonia dan Kecamatan

Medan Johor.
3. Ada korelasi antara rerata DMFT/deft pada anak tanpa PUFA/pufa dengan
rerata indeks massa tubuh pada anak tanpa PUFA/pufa usia 6-12 tahun di

SD

Kecamatan Medan Polonia dan Medan Johor.
Minor:
1. Ada hubungan antara usia dengan skor PUFA/pufa pada anak usia 6-12
tahun di SD Kecamatan Medan Polonia dan Kecamatan Medan Johor.
2. Ada hubungan antara jenis kelamin dengan skor PUFA/pufa pada anak
usia 6-12 tahun di SD Kecamatan Medan Area dan Kecamatan Medan Johor.

1.5 Manfaat Penelitian
1. Bagi Masyarakat
Adanya hasil penelitian ini memberikan informasi untuk orang tua dan guru
mengenai karies yang tidak dirawat pada anak 6-12 tahun dapat berdampak terhadap
berat badan anak tersebut sehingga orang tua atau pun guru akan termotivasi untuk
melakukan perawatan terhadap karies yang tidak dirawat.
2. Bagi Departemen Kesehatan

Adanya hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dalam rangka
penyusunan rencana program kesehatan di bidang kesehatan gigi dan mulut anak
untuk menangani karies yang tidak dirawat dan meningkatkan kualitas hidup anak.

Universitas Sumatera Utara

5

3. Bagi Peneliti
Adanya hasil penelitian ini untuk menambah wawasan dan pengetahuan untuk
melakukan penelitian lanjutan.

Universitas Sumatera Utara