faktor faktor yang mempengaruhi motivasi

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia dalam melaksanakan fungsi-fungsi kehidupan tidak akan pernah
terlepas dari pendidikan, karena pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang
sangat mendasar untuk meningkatkan kualitas manusia seutuhnya. Pendidikan
berfungsi untuk meningkatkan kualitas hidup manusia baik individu maupun
kelompok, baik jasmani, rohani, spiritual, material maupun kematangan berpikir,
dengan kata lain pendidikan untuk meningkatkan sumber daya manusia dalam
menghadapi berbagai lingkungan hidup secara tepat di masa yang akan datang.
Menyadari hal tersebut, pendidikan telah membuat perubahan terhadap
perkembangan suatu bangsa, baik dalam bidang ilmu pengetahuan maupun
teknologi. Mengingat bahwa sasaran pendidikan adalah manusia, maka
pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dalam kehidupan manusia,
sebab pendidikan bertujuan membantu peserta didik untuk menumbuh
kembangkan potensi-potensi kemanusiaannya. Potensi kemanusiaan merupakan
benih kemungkinan untuk menjadi manusia seutuhnya.
Dewasa ini kita berada pada era kemajuan teknologi, terutama teknologi
komunikasi, membawa kita pada perubahan yang luar biasa dan pesat dan
kehidupan yang semakin kompleks. Informasi secara cepat membanjir dari
berbagai belahan dunia, namun secepat kehadirannya, cepat pula kadaluarsa.

untuk mengantisipasi keadaan yang semakin kompleks, pendidikan pun dengan

1

2
sendirinya diharapkan akan turut mempersiapkan anak didik untuk mengahadapi
masa depan dimana waktu semakin dekat untuk berkiprah dalam masyarakat.
Seperti halnya perintah Allah dalam Al-Qur’an surat At-Taubah ayat 122
agar kita membentengi diri kita dengan ilmu yang berbunyi:

‫فهروُما ٍ ق‬
‫ماَ ٍ ق‬
‫ة ٍفقل قوم ق‬
‫منِ ٍك ه م‬
‫م‬
‫ل ٍن ق ق‬
‫كآَفف ة‬
‫ل ٍففمرقق ة‬
‫فقر ٍ ف‬
‫ن ٍل فقين ف‬

‫مؤ م ف‬
‫مهنو ق‬
‫كاَ ق‬
‫من مهه م‬
‫ة ٍ م‬
‫ن ٍال م ه‬
‫وُق ق‬
‫ف ف م‬
‫ق‬
‫م‬
‫ة ٍل مي قت ق ق‬
‫طآَئ ف ق‬
‫ف ة‬
‫م ٍإ فقذا ٍقر ق‬
‫جهعوما ٍإ فل قي مهف م‬
‫مه ه م‬
‫نِ ٍوُقل فهينذ فهروُما ٍققوم ق‬
‫قههوا ٍففيِ ٍالد ميِّ ف‬
.‫ن‬
‫حذ قهروُ ق‬

‫م ٍيِّ ق م‬
‫ل قعقل فهه م‬
Artinya: “Tidak sepatutnya bagi mu'minin itu pergi semuanya (ke medan perang).
Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa
orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk
memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali
kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya1
Profil seorang pendidik dituntut untuk terus mengikuti perkembangan
konsep-konsep baru dalam dunia pengajaran. Guna mencapai dunia pendidikan itu
sendiri, dalam hal ini tentunya diperlukan suatu cara atau alat untuk mencapai
tujuan pendidikan yang baik demi meningkatnya prestasi belajar siswa
Prestasi belajar yang tinggi menunjukkan keberhasilan pembelajaran, dan
sebaliknya prestasi belajar yang rendah menunjukkan bahwa tujuan belajar yang
dicapai dalam kegiatan pembelajaran belum terlaksana. Proses pembelajaran
adalah proses yang dengan sengaja diciptakan untuk kepentingan anak didik yang
melibatkan jiwa dan raga oleh karenanya sebagai hasil dari proses belajar adalah
perubahan jiwa yang mempengaruhi tingkah laku. Keberhasilan belajar siswa
berhubungan dengan beberapa faktor,

pada garis besarnya dapat dibedakan


menjadi 2 macam, yaitu faktor dari dalam diri siswa (intern) dan dari luar diri
1ٍ Departemen Negara RI, Al-Quran dan Terjemahannya, Jakarta, 1998

3
siswa (ekstern). Faktor dari dalam diri siswa antara lain: kecerdasan, bakat, minat,
motivasi diri, disiplin diri, kemandirian. Sedangkan faktor dari luar diri siswa
dapat berupa lingkungan alam, kondisi sosial, ekonomi, lingkungan sekolah, guru,
kurikulum, cara belajar dan sumber belajar. Jadi dalam hal ini prestasi belajar
siswa dapat disebabkan oleh berbagai faktor tersebut di atas. Dari faktor-faktor
tersebut, faktor dari dalam diri siswa merupakan faktor yang penting dalam
menentukan keberhasilan belajar, sebab dalam proses belajar sasaran utamanya
adalah siswa tersebut sebagai subjek belajar, agar siswa dapat mencapai prestasi
belajar yang baik maka harus diciptakan lingkungan belajar yang kondusif dengan
memanfaatkan semua potensi kelas yang ada, tetapi tidak semua proses tersebut
dapat terlaksana dengan baik, karena pelaksanaan pembelajaran melibatkan
instrumen, metode, sumberdaya, sumberdana, kondisi psikologis, kondisi
lingkungan dan lain-lain.
Motivasi belajar menjadi faktor yang mempengaruhi prestasi belajar,
dengan motivasi seseorang terdorong untuk melakukan sesuatu supaya tercapai

tujuan yang diharapkan, motivasi belajar yang tinggi akan membentuk prilaku
belajar yang baik dalam konteks ia akan mempelajari materi dengan sungguhsungguh, namun motivasi yang tinggi juga tidak dimiliki oleh setiap orang
sehingga dalam proses pelaksanaan belajar seseorang kurang efektif, tidak
berupaya memperoleh hasil yang maksimal, sehingga hasil belajar kurang baik.
Faktor cara belajar juga memberikan kontribusi terhadap keberhasilan
belajar yang terindikasi dari hasil atau prestasi belajar seseorang adalah cara
belajar atau metode yang digunakan dalam proses pembelajaran. Pembelajaran

4
dapat melahirkan interaksi unsur-unsur manusiawi yang dilakukan dengan suatu
proses dalam rangka mencapai tujuan belajar. Cara belajar menjadi penting karena
didalamnya terkandung berbagai hal yang mengintegrasikan antara pengajar dan
orang yang diajar. Akan tetapi tidak semua siswa melakukan cara belajar yang
benar, siswa cenderung belajar secara formal saja, dan tidak melakukan tahapantahapan cara belajar seperti membuat ringkasan, membuat catatan, mengulang
bahan pelajaran dan membuat jadwal belajar mandiri sehingga prestasi belajarnya
tidak dapat dicapai dengan optimal.
Faktor lain yang dapat mempengaruhi prestasi belajar adalah penggunaan
sumber belajar di sekolah, hal ini meliputi sumber belajar tercetak, non cetak,
fasilitas belajar, ataupun lingkungan di sekolah. Selain itu untuk memperoleh
pengalaman dan untuk latihan yang baik diperlukan adanya sumber belajar yang

baik. Sumber belajar adalah bahan-bahan apa saja yang dapat dimanfaatkan untuk
membantu guru maupun siswa dalam mencapai tujuan. Sumber belajar merupakan
sesuatu yang penting karena dapat turut memperlancar proses pembelajaran. Guru
bukan satu-satunya sumber belajar walaupun tugas, peranan dan fungsi guru
dalam proses pembelajaran sangat penting. Pada proses belajar dalam diri siswa
akan terjadi baik karena ada yang secara langsung diajar oleh seorang guru atau
instruktur dan ada yang tidak diajar langsung. Siswa yang tidak diajar langsung,
siswa harus aktif berinteraksi dengan media atau sumber belajar yang lain. Guru
atau instruktur hanyalah satu dari begitu banyak sumber belajar yang dapat
memungkinkan belajar dapat dilaksanakan secara optimal.

5
Pentingnya peranan motivasi dalam proses pembelajaran perlu dipahami
oleh pendidik agar dapat melakukan berbagai bentuk tindakan atau bantuan
kepada siswa. Motivasi dirumuskan sebagai dorongan, baik diakibatkan faktor
dari dalam maupun luar siswa, untuk mencapai tujuan tertentu guna memenuhi/
memuaskan suatu kebutuhan. Dalam konteks pembelajaran maka kebutuhan
tersebut berhubungan dengan kebutuhan untuk pelajaran. Peran motivasi dalam
proses pembelajaran, motivasi belajar siswa dapat dianalogikan sebagai bahan
bakar untuk menggerakkan mesin, motivasi belajar yang memadai akan

mendorong siswa berperilaku aktif untuk berprestasi dalam kelas.
Guru professional harus mampu menciptakan dan mengembangkan
semangat atau minat siswa dalam belajar, karena tidak semua siswa mempunyai
minat yang tinggi dalam belajar. Apabila siswa tidak berminat dalam belajar,
sebaiknya guru memberikan motivasi sehingga siswa tersebut tumbuh semangat
dan berminat untuk mengikuti pelajaran.
Namun kenyataan menunjukkan bahwa siswa yang belajar pada MTSs
Baitul A’idah masih banyak yang kurang berminat atau bersemangat dalam
mengikuti proses belajar mengajar. Ini dapat di lihat dari sering siswa tidak masuk
kelas untuk mengikuti pelajaran, dan mereka memilih-milih guru untuk mengikuti
pelajaran, tetapi juga ada sebagian siswa yang tekun mengikuti pelajaran yang
diajarkan.
Dari pernyataan tersebut dapat diindikasikan bahwa hasil belajar siswa
yang kurang optimal dapat disebabkan karena faktor-faktor yang berhubungan
dengan minat belajar. Salah satu faktor yang berhubungan dengan minat belajar

6
siswa dapat berasal dari dalam diri siswa diantaranya motivasi belajar. Oleh
karena itu, untuk mengetahui bagaimana motivasi belajar siswa terhadap minat
belajar penulis merasa tertarik untuk meneliti tentang “Faktor-faktor yang

Mempengaruhi Motivasi Belajar Siswa (Studi Kasus Pada MTsS Baitul
A’idah)”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka rumusan masalah penelitian ini
adalah: Faktor-faktor Apakah yang Mempengaruhi Motivasi Belajar siswa di
MTsS Baitu A’idah.
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui Faktor-faktor apakah yang Mempengaruhi Motivasi
Belajar siswa di MTsS Baitu A’idah.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini dapat diklasifikasikan menjadi dua, yakni manfaat
secara teoritis dan manfaat secara praktis.
1. Manfaat Teoritis
a. Sebagai konstribusi pengembangan ilmu Pengetahuan bagi peneliti dalam
memperkenalkan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa
b. Sebagai bahan pertimbangan kepada kepala sekolah, guru, Tokoh
pendidikan, serta masyarakat dalam meningkatkan motifasi belajar.
2. Manfaat Praktis

7

Sebagai masukan bagi pengelola Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI)
Al-Aziziyah Samalanga, lembaga yang terkait, dan mahasiswa/i itu sendiri
dalam meningkatkan keberhasilan belajar di Perguruaan Tinggi
E. Penjelasan Istilah
Sebelum dibahas lebih lanjut isi skripsi ini, terlebih dahulu penulis akan
mencoba untuk menjelaskan beberapa istilah yang terdapat dalam skripsi di atas.
Adapun istilah yang perlu dijelaskan adalah sebagai berikut:
1.

Faktor
Kata “faktor” mempunyai arti yaitu “hal yang ikut menyebabkan

terjadinya sesuatu.2 faktor yang penulis maksud disini adalah hal yang
menyebabkan terjadinya pengaruh motivasi.
2.

Motivasi Belajar
Kata “Motivasi” mempunyai arti yaitu “Daya penggerak dalam diri

seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu tidak hanya berasal dari

luar dirinya”.[3] Pengertian kata “Belajar” menurut W.S. Wingkel adalah “Suatu
aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaktif dengan lingkungan
yang

menghasilkan

perubahan-perubahan

dan

pengetahuan

pemahaman

keterampilan sikap”.4

2ٍ ٍ M.B. Ali dan T. Dedi, Kamus Standar Bahasa Indonesia, (Bandung: Penabur
Ilmu, 2000), h. 269.
3 W.S. Wingkel, Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Pendidikan, (Jakarta:
Gramedia, 1998), h. 25.

4 Zakiah Darajat, dkk, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), h. 19.

8
Dengan demikian istilah “Motivasi belajar ” yang penulis maksudkan
adalah suatu dorongan untuk meningkatkan minat seseorang dalam memperoleh
perubahan-perubahan pengetahuan dan keterampilan.
3. siswa
Maksud siswa

disini adalah siswa berusia 12 tahun keatas

yang

pikirannya mulai berkembang per5hatian pada kenyataan lingkungan sekitarnya
dan terutama masa ini anak tersebut sudah memasuki Madrasah Tsanawiyah.
Dalam hal ini siswa yang penulis maksud adalah siswa MTsS Baitul A’idah

5