Hubungan Pengetahuan Bidan Tentang Vitamin A Dengan Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Ibu Nifas di BPS Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Sari Kecamatan Medan Denai Tahun 2013

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Vitamin A merupakan salah satu zat gizi penting yang larut dalam lemak
dan disimpan dalam hati, tidak dapat dibuat oleh tubuh sehingga harus dipenuhi
dari luar (esensial), berfungsi untuk penglihatan, pertumbuhan dan meningkatkan
daya tahan tubuh terhadap penyakit (Depkes RI, 2005).
Masalah kurang vitamin A (KVA) di Indonesia masih merupakan masalah
gizi utama. Meskipun KVA tingkat berat (Xerophthalmia) sudah jarang ditemui,
akan tetapi KVA tingkat subklinis (tingkat yang belum menampakkan gejala
nyata) lebih kurang 14 juta penderita, masih menimpa masyarakat luas terutama
kelompok balita. Hingga saat ini sekitar seperempat dari jutaan penderita KVA
bergerak kearah keratomalasia setiap tahun, dan kira-kira separuhnya berisiko
tinggi meninggal (risiko kematian meningkat 23-30% jika disertai diare dan
campak). Pemberian Suplemen vitamin A dosis tinggi telah terbukti mampu
mengawasi

xeroftalmia,

mencegah


kebutaan

(nutrional

blindness),

dan

mengurangi angka kematian anak akibat infeksi tertentu (terutama campak dan
diare) pada masyarakat yang mengalami defisiensi. Suplementasi cara ini juga
terbukti efektif dalam memperbaiki secara cepat keadaan vitamin A ibu dan bayi
yang bari dilahirkannya (Arisman, 2002).
Dari hasil survey Departemen Kesehatan Republik Indonesia pada tahun
2005 ada 50,2% balita yang mempunyai kadar vitamin A dalam darah kurang dari
20 µg/dL dan ada 66,4% ibu nifas yang mempunyai kadar vitamin A dalam darah
kurang dari 40 µg/dL (Dinkes, 2005).

1
Universitas Sumatera Utara


Salah satu sasaran pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi adalah pada
ibu nifas. Pemberian kapsul vitamin A ibu nifas memiliki manfaat penting bagi
ibu dan bayi yang disusuinya. Oleh sebab itu, pemerintah di tingkat kabupaten
dapat meningkatkan kualitas kesehatan ibu dan anak dengan upaya memperkuat
program vitamin A ibu nifas. Survei sistem pemantauan status gizi dan kesehatan
yang dilakukan oleh Pemerintah Republik Indonesia dan Helen Keller
International (HKI), menunjukkan bahwa banyak propinsi di Indonesia memiliki
tingkat rabun senja di atas (2%) pada ibu tidak hamil (Helen Keller, 2004).
Meskipun data Nutrition and Health Surveillance System (NSS) di
beberapa propinsi menunjukkan bahwa cakupannya hanya berkisar antara (1525%). Di Indonesia rendahnya cakupan vitamin A ibu nifas karena adanya
kendala seperti: tidak selalu bidan memiliki akses akan kapsul vitamin A,
kunjungan rumah oleh kader jarang dilakukan, dan masih banyak ibu maupun
petugas kesehatan yang belum tahu adanya program pemerintah mengenai
pemberian kapsul vitamin A ibu nifas (Helen Keller, 2004).
Menurut penelitian yang dilakukan sebelumnya, terdapat hubungan antara
ketersediaan vitamin A untuk ibu nifas dengan pemberian Vitamin A dan tidak
terdapat hubungan antara penolong persalinan baik tenaga kesehatan maupun
dukun bersalin dengan pemberian kapsul vitamin A untuk ibu nifas (Endang P,
2003).
Pemberian dosis tunggal pascapartum 200.000 IU berdampak pada

perbaikan kandungan vitamin A dalam ASI. Namun dengan dosis 200.000 IU,
status Vitamin A tidak dapat diperbaiki atau dirasakan kurang memadai. Oleh
karena itu IVACG menganjurkan dosis ganda, yaitu 400.000 IU (Arisman, 2002).

2
Universitas Sumatera Utara

Pada bulan Desember 2002, The International Vitamin A Consultative
Group (IVACG) mengeluarkan rekomendasi bahwa seluruh ibu nifas seharusnya
menerima 400.000 SI atau dua kapsul dosis tinggi @ 200,000 SI. Pemberian
kapsul pertama dilakukan segera setelah melahirkan dan kapsul kedua diberikan
satu hari setelah pemberian kapsul pertama dan tidak lebih dari 6 minggu
kemudian (Arisman, 2002).
Survei pemetaan vitamin A yang dilakukan di Provinsi Sumatera Utara,
dilaporkan bahwa prevalensi xerofthalmia sebesar 0,12% lebih rendah dari WHO
yaitu sebesar 0,5%. Namun, bila dilihat dari kecenderungan pencapaian cakupan
pemberian vitamin A yang mengalami penurunan sejak tahun 2005,
dikhawatirkan akan muncul kembali kasus tersebut (Dinkes Medan, 2010).
Menurut Data Dinas Kesehatan Kota Medan Tahun 2010, cakupan
pemberian vitamin A pada ibu nifas yang tertinggi 897 (69,37%) dari 4953

sasaran yaitu di wilayah kerja puskesmas Sering, dan cakupan pemberian vitamin
A yang paling rendah adalah di Puskesmas Tegal Sari yaitu 427 (40,74%) dari
1048 sasaran. Total Cakupan pemberian vitamin A pada ibu nifas di Puskesmas
Kota Medan Tahun 2010 yaitu 28.537 (57,37%) dari 49746 sasaran. Melihat
rendahnya cakupan pemberian vitamin A pada ibu nifas maka peneliti tertarik
untuk mengadakan penelitian tentang “Hubungan Pengetahuan Bidan Tentang
Vitamin A Dengan Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Ibu Nifas di BPS
Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Sari Kecamatan Medan Denai Tahun 2013”.

3
Universitas Sumatera Utara

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas penulis dapat merumuskan masalah
penelitian ini yaitu “Apakah Ada Hubungan Pengetahuan Bidan Tentang Vitamin
A Dengan Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Ibu Nifas di BPS Wilayah Kerja
Puskesmas Tegal Sari Kecamatan Medan Denai Tahun 2013 ?“

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan pengetahuan bidan tentang vitamin A
dengan cakupan pemberian vitamin A pada ibu nifas di BPS Wilayah
Kerja Puskesmas Tegal Sari Kecamatan Medan Denai Tahun 2013.

2. Tujuan Khusus
a. Untuk mendiskripsikan pengetahuan bidan tentang vitamin A pada
ibu nifas di BPS Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Sari Kecamatan
Medan Denai Tahun 2013
b. Untuk mendiskripsikan cakupan pemberian vitamin A pada ibu nifas
di BPS Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Sari Kecamatan Medan
Denai Tahun 2013
c. Untuk mengetahui hubungan pengetahuan bidan tentang vitamin A
dengan cakupan pemberian vitamin A pada ibu nifas di BPS Wilayah
Kerja Puskesmas Tegal Sari Kecamatan Medan Denai Tahun 2013

4
Universitas Sumatera Utara

D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Tenaga Kesehatan

Diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan tenaga kesehatan
dalam memberikan pelayanan kebidanan khususnya dalam pemberian
vitamin A pada ibu nifas.
2. Bagi Tempat Penelitian
Hasil penelitian ini dimanfaatkan sebagai bahan masukan bagi pengelola
wilayah kerja puskesmas

untuk menentukan kebijakan lebih lanjut

terhadap upaya peningkatan cakupan vitamin A pada ibu nifas.
3. Bagi Institusi Pendidikan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, khususnya
untuk dapat menambah informasi dan referensi di perpustakaan.
4. Bagi Peneliti
Untuk menambah pengetahuan dan wawasan peneliti tentang pemberian
vitamin A pada ibu nifas, serta mendapat pengalaman langsung dalam
melaksanakan penelitian dan menyajikan hasilnya dalam tulisan ilmiah
dengan mengaplikasikan ilmu yang pernah diperoleh selama mengikuti
pendidikan di perkuliahan.


5
Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Faktor-faktor yang Memengaruhi Pemberian Vitamin A kepada Ibu Nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Selatan Tahun 2013

0 36 117

Gambaran Pengetahuan Ibu tentang Vitamin A di Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Perumnas Helvetia Medan Sumatera Utara Tahun 2010

20 121 65

Hubungan Pengetahuan Bidan Tentang Vitamin A Dengan Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Ibu Nifas di BPS Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Sari Kecamatan Medan Denai Tahun 2013

1 48 74

Hubungan Pengetahuan Bidan Tentang Vitamin A Dengan Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Ibu Nifas di BPS Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Sari Kecamatan Medan Denai Tahun 2013

0 0 12

Hubungan Pengetahuan Bidan Tentang Vitamin A Dengan Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Ibu Nifas di BPS Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Sari Kecamatan Medan Denai Tahun 2013

0 0 1

Hubungan Pengetahuan Bidan Tentang Vitamin A Dengan Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Ibu Nifas di BPS Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Sari Kecamatan Medan Denai Tahun 2013

0 0 9

Hubungan Pengetahuan Bidan Tentang Vitamin A Dengan Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Ibu Nifas di BPS Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Sari Kecamatan Medan Denai Tahun 2013

0 0 2

Hubungan Pengetahuan Bidan Tentang Vitamin A Dengan Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Ibu Nifas di BPS Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Sari Kecamatan Medan Denai Tahun 2013

0 0 24

PENGETAHUAN VITAMIN A IBU NIFAS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TIONG KERANJIK KABUPATEN MELAWI

0 0 7

Faktor-faktor yang Memengaruhi Pemberian Vitamin A kepada Ibu Nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Selatan Tahun 2013

0 0 18