PROPOSAL PENELITIAN SKRIPSI BAB III

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

Kegiatan penelitian akan dilaksanakan pada Bulan Februari sampai pada Bulan Maret 2016. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Reproduksi Ikan dan Laboratorium Nutrisi Ikan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya, Malang.

B. Materi Penelitian

1. Ikan Nila (Oreochromis niloticus)

Ikan nila (Oreochromis niloticus) yang digunakan dalam penelitian diambil dari Unit Pengelola Budidaya Air Tawar (UPBAT) Kepanjen, Kabupaten Malang dengan rata-rata ukuran 7-9 cm. Padat penebaran ikan dapat didefinisikan sebagai jumlah ikan yang ditebar dalam suatu wadah budidaya per satuan luas atau volume (Alfia, Arini dan Elfitasari, 2013). Menurut Diansari, Arin dan Elvitasari (2013), padat penebaran benih ikan nila dalam 2 liter air dapat diisi 1 ekor ikan. Jadi padat tebar yang digunakan dalam kegiatan penelitian ini adalah 10 ekor setiap akuariumnya.

2. Media Penelitian

Media pemeliharaan menggunakan 12 buah akuarium dengan ukuran 30x30x30 cm3. Untuk menjaga agar suplai oksigen dalam media penelitian yang dilakukan dapat mencukupi kebutuhan oksigen ikan nila (Oreochromis niloticus), dilakukan pemasangan aerator pada akuarium selama penelitian berlangsung. Sumber air berasal dari air sumur yang


(2)

ditampung ke dalam tandon terlebih dahulu sebelum dialirkan ke dalam masing – masing akuarium.

3. Pakan Uji

Pakan uji berkadar protein 25 % dengan energi pakan 360 kkal/gr. Pakan uji menggunakan substitusi tepung maggot sebesar 15 % (Setijaningsih, 2011). Maggot diperoleh dari Tempat Pembuangan Akhir Ngipik, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Hasil uji proksimat bahan dapat dilihat pada Tabel 1. Formula pakan yang digunakan disajikan pada Tabel 2.

Tabel 1. Hasil Uji Proksimat Bahan

Parameter Tepung Ikan Tepung Maggot Tepung Kedelai Tepung Dedak Tepung Tapioka

Protein (%) 58,22 57,55 31,29 10,01 0,15

Lemak (%) 5,73 19,26 20,75 11,01 0,04

Air (%) 10,85 9,73 8,35 10,32 8,41

Abu (%) 22,75 9.69 5,28 7,17 0,05

Karbohidrat (%) 13,30 13,49 42,67 71,81 99,76

Serat Kasar (%) 3,50 12,47 12,22 8,89 0,57

BETN (%) 9,80 1,02 30,45 62,92 99,18

DE (Kkal/gr) 323,67 407,65 433,76 390,80 397,73

Tabel 2. Formula Pakan

Bahan Jumlah bahan (%)

Tepung Ikan 7,30

Tepung Maggot 14,34

Tepung Kedelai 31,96

Tepung Dedak 24,97

Tapioka 10,50

Premix 6,00

CMC 4,94

Jumlah 100

Komposisi Pakan :

Kadar Protein (%) 25

Kadar Lemak (%) 12,56

BETN (%) 36,72

Serat Kasar (%) 8,23


(3)

GE (Kkal/gr pakan)* 446,97

DE (Kkal/gr pakan)** 360,01

C/P (Kal/gr protein) 14,40

*GE : Total energi 1 gr protein=5,6 Kkal GE, 1 gr lemak=9,4 Kkal GE, 1 gr karbohidrat=4,2 Kkal GE

**DE : Energi yang dapat dicerna 1 gr protein = 4 Kkal DE, 1 gr karbohidrat = 4 Kkal DE, 1 gr lemak = 9 Kkal DE

C. Alat dan Bahan Penelitian 1. Alat Penelitian

Adapun alat-alat yang digunakan dalam akuarium diantaranya adalah :  12 buah akuarium ukuran 60x30x30 cm3

 Aerator set  Selang sifon  Seser  Blender  Seser  Ayakan

 Spatula

 Baskom

 Nampan

 Oven

 Penggiling pakan

 Timbangan digital  pH meter DO meter


(4)

2. Bahan Penelitian

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya yaitu :  Tepung ikan

 Tepung maggot  Tepung kedelai  Bekatul

 Tapioka  Premix  CMC  Air hangat

D. Metode dan Rancangan Penelitian 1. Metode Penelitian

Metode yang digunakan adalah metode eksperimental, karena bertujuan untuk mengetahui pengaruh jumlah pakan terhadap pertumbuhan ikan nila (Oreochromis niloticus) dalam lingkungan yang terkontrol. Nazir (2005), menjelaskan bahwa tujuan dari penelitian eksperimental adalah untuk menyelidiki adanya hubungan sebab akibat serta seberapa besar hubungan sebab akibat tersebut dengan memberikan perlakuan tertentu pada kelompok eksprimental.

2. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Sastrosupadi (2000) menjelaskan bahwa RAL digunakan untuk percobaan yang menggunakan media seragam,


(5)

biasanya rancangan acak lengkap digunakan untuk percobaan laboratorium, rumah kaca dan peternakan. Model analisis yang dapat diajukan adalah :

Yij = µ + Ti + ∈ ij ; i = 1, 2, ... t j = 1, 2,... r Keterangan :

Yij = Respon atau nilai pengamat dari perlakuan ke-i dan ulangan ke-j µ = nilai tengah umum

Ti = pengaruh perlakuan ke-i

∈ ij = Pengaruh galat percobaan dari perlakuan ke-i dn ulangan ke-j Dalam penelitian ini terdapat 4 perlakuan dengan 3 kali ulangan. Akuarium ditempatkan secara acak dengan pengundian. Pemberian pakan dilakukan 3 kali sehari pada pukul 07.00 WIB, 12.00 WIB dan 17.00 WIB. Perlakuan yang digunakan dalam penelitian yaitu :

Perlakuan A : Pemberian pakan sebanyak 3 % dari bobot biomassa ikan per hari

Perlakuan B : Pemberian pakan sebanyak 5 % dari bobot biomassa ikan per hari

Perlakuan C : Pemberian pakan sebanyak 7 % dari bobot biomassa ikan per hari

Perlakuan D : Pemberian pakan sebanyak 9 % dari bobot biomassa ikan per hari


(6)

D3 C2 D2 A3 B1 D1 B2 C1 A1 C3 B3 A2 Denah tata letak akuarium dengan berbagai perlakuan dapat dilihat dari Gambar 2 berikut ini:

Gambar 2. Denah Letak Akuarium

Keterangan :

A, B, C, D : Perlakuan 1, 2, 3 : Ulangan

E. Prosedur Penelitian 1. Formulasi Pakan

 Mempersiapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan dalam formulasi pakan

 Melakukan uji proksimat dan serat kasar pada setiap bahan yang akan digunakan untuk formulasi pakan

 Mencampurkan semua bahan sesuai dengan komposisi pakan yang telah ditentukan (Tabel 1). Pencampuran dimulai dari bahan dengan jumlah terkecil sampai ke jumlah terbesar

 Ditambahkan air panas untuk mencampur bahan

 Apabila sudah tercampur rata, adonan pakan dimasukan dalam alat penggiling pakan untuk dicetak menjadi pelet

 Dilakukan penjemuran pakan sampai kering (kadar air < 12 %)  Dilakukan uji proksimat pada pakan yang sudah jadi


(7)

 Pakan ditumbuk menggunakan mortar dan alu agar menjadi remahan  Selanjutnya diayak menggunakan ayakan bertingkat

 Pakan siap diberikan pada ikan

2. Persiapan Akuarium

 Disiapkan akuarium ukuran 30x30x30 cm3  Dicuci sampai bersih menggunakan air mengalir  Akuarium diangin – anginkan sampai kering  Akuarium diisi air sampai ketinggian 25 cm  Diberi aerasi dengan aerator selama 1 hari penuh 3. Persiapan Ikan

 Ikan nila (Oreochromis niloticus) yang baru datang dari UPBAT Kepanjen diaklimatisasi terlebih dahulu pada akuarium

 Ikan dikeluarkan dari plastik ke akuarium yang telah disediakan dengan padat tebar 15 ekor pada setiap akuariumnya

 Ikan nila diadaptasikan terlebih dahulu selama 1 minggu di Laboratorium Biologi dan Reproduksi Ikan

 Ikan dipuasakan selama 1 hari penuh sebelum mulai diberikan perlakuan

i. Perlakuan Pada Ikan

 Sebelum diberi perlakuan biomassa ikan nila (Oreochromis niloticus) ditimbang menggunakan timbangan digital

 Ikan nila (Oreochromis niloticus) diberi pakan dengan jumlah 3 %, 5 %, 7%, 9 % dari bobot tubuh ikan per hari


(8)

 Frekuensi pemberian pakan dilakukan sebanyak 3 kali dalam sehari, setiap pukul 07.00 WIB, 12.00 WIB dan 17.00 WIB

 Pengukuran kualitas air (suhu, pH dan DO) dilakukan setiap hari, pada pagi dan sore (pukul 05.30 WIB dan pukul 14.00 WIB) sedangkan pengukuran amoniak dilakukan setiap 10 hari.

 Penyiponan akuarium untuk membersihkan feses dan sisa pakan dilakukan setiap hari.

 Sampling dilakukan setiap 10 hari sekali dengan cara menimbang biomassa ikan nila (Oreochromis niloticus) menggunakan timbangan digital

 Kelulushidupan dihitung pada awal dan akhir penelitian  Pemeliharaan dilakukan selama 30 hari

F. Parameter Uji 1. Parameter Utama

Beberapa parameter utama yang diamati dalam penelitian ini, diantaranya adalah:

a. Kelangsungan Hidup/Survival Rate (SR) (Alatise dan Effiong, 2013)

SR=Juml a hikan yang hidupdi ak h ir penelitian Jumla h ikan yang hidupdi awal penelitian x100

b. Laju Pertumbuhan Spesifik/Spesific Growth Rate (SGR) (Alatise dan Effiong, 2013)

SGR=lnWt−lnWo t x100


(9)

Dengan :

Wt = Berat rata-rata individu pada waktu t (gr)

Wo = Berat rata-rata individu pada awal penelitian (gr) T = Waktu (hari)

c. Rasio Konversi Pakan/Feed Conversion Rate (FCR) (Alatise dan Effiong, 2013)

FCR= F WtWo

Dengan :

F = Jumlah pakan yang diberikan (gr) Wt = Biomassa pada waktu t (gr)

Wo = Biomassa pada awal penelitian (gr)

d. Rasio Efisiensi Protein/Protein Efficiency Ratio (PER) (Abdel-Tawwab, Ahmad, Khattab dan Shalaby, 2010)

PER=WtWo Pi x100 Dengan :

Wt : Biomassa pada waktu t (gr)

Wo : Biomassa pada awal penelitian (gr) F : Jumlah pakan yang diberikan (gr)


(10)

2. Parameter Penunjang

Selama penelitian berlangsung dilakukan pengamatan terhadap kualitas air media budidaya sebagai parameter penunjang meliputi suhu, pH, DO dan amoniak.

G. Analisis Data

Data yang dikumpulkan selama penelitian selanjutnya dianalisis secara statistik menggunakan analisa keragaman (ANOVA), sesuai dengan rancangan yang digunakan yaitu rancangan acak lengkap (RAL). Jika pada analisis sidik ragam menunjukkan hasil perlakuan memberikan pengaruh yang berbeda nyata (significant) atau berbeda sangat nyata (highly significant), maka dilakukan uji BNT (beda nyata terkecil) untuk mengetahui perbandingan nilai antar perlakuan. Dilakukan uji lanjutan polinomial ortogonal untuk mengetahui jumlah pakan optimal untuk pertumbuhan ikan nila (Oreochromis niloticus).


(1)

biasanya rancangan acak lengkap digunakan untuk percobaan laboratorium, rumah kaca dan peternakan. Model analisis yang dapat diajukan adalah :

Yij = µ + Ti + ∈ ij ; i = 1, 2, ... t j = 1, 2,... r Keterangan :

Yij = Respon atau nilai pengamat dari perlakuan ke-i dan ulangan ke-j µ = nilai tengah umum

Ti = pengaruh perlakuan ke-i

∈ ij = Pengaruh galat percobaan dari perlakuan ke-i dn ulangan ke-j Dalam penelitian ini terdapat 4 perlakuan dengan 3 kali ulangan. Akuarium ditempatkan secara acak dengan pengundian. Pemberian pakan dilakukan 3 kali sehari pada pukul 07.00 WIB, 12.00 WIB dan 17.00 WIB. Perlakuan yang digunakan dalam penelitian yaitu :

Perlakuan A : Pemberian pakan sebanyak 3 % dari bobot biomassa ikan per hari

Perlakuan B : Pemberian pakan sebanyak 5 % dari bobot biomassa ikan per hari

Perlakuan C : Pemberian pakan sebanyak 7 % dari bobot biomassa ikan per hari

Perlakuan D : Pemberian pakan sebanyak 9 % dari bobot biomassa ikan per hari


(2)

D3 C2 D2 A3 B1 D1 B2 C1 A1 C3 B3 A2 Denah tata letak akuarium dengan berbagai perlakuan dapat dilihat dari Gambar 2 berikut ini:

Gambar 2. Denah Letak Akuarium

Keterangan :

A, B, C, D : Perlakuan 1, 2, 3 : Ulangan

E. Prosedur Penelitian 1. Formulasi Pakan

 Mempersiapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan dalam formulasi pakan

 Melakukan uji proksimat dan serat kasar pada setiap bahan yang akan digunakan untuk formulasi pakan

 Mencampurkan semua bahan sesuai dengan komposisi pakan yang telah ditentukan (Tabel 1). Pencampuran dimulai dari bahan dengan jumlah terkecil sampai ke jumlah terbesar

 Ditambahkan air panas untuk mencampur bahan

 Apabila sudah tercampur rata, adonan pakan dimasukan dalam alat penggiling pakan untuk dicetak menjadi pelet

 Dilakukan penjemuran pakan sampai kering (kadar air < 12 %)


(3)

 Pakan ditumbuk menggunakan mortar dan alu agar menjadi remahan

 Selanjutnya diayak menggunakan ayakan bertingkat

 Pakan siap diberikan pada ikan

2. Persiapan Akuarium

 Disiapkan akuarium ukuran 30x30x30 cm3

 Dicuci sampai bersih menggunakan air mengalir

 Akuarium diangin – anginkan sampai kering

 Akuarium diisi air sampai ketinggian 25 cm

 Diberi aerasi dengan aerator selama 1 hari penuh 3. Persiapan Ikan

 Ikan nila (Oreochromis niloticus) yang baru datang dari UPBAT Kepanjen diaklimatisasi terlebih dahulu pada akuarium

 Ikan dikeluarkan dari plastik ke akuarium yang telah disediakan dengan padat tebar 15 ekor pada setiap akuariumnya

 Ikan nila diadaptasikan terlebih dahulu selama 1 minggu di Laboratorium Biologi dan Reproduksi Ikan

 Ikan dipuasakan selama 1 hari penuh sebelum mulai diberikan perlakuan

i. Perlakuan Pada Ikan

 Sebelum diberi perlakuan biomassa ikan nila (Oreochromis niloticus) ditimbang menggunakan timbangan digital

 Ikan nila (Oreochromis niloticus) diberi pakan dengan jumlah 3 %, 5 %, 7%, 9 % dari bobot tubuh ikan per hari


(4)

 Frekuensi pemberian pakan dilakukan sebanyak 3 kali dalam sehari, setiap pukul 07.00 WIB, 12.00 WIB dan 17.00 WIB

 Pengukuran kualitas air (suhu, pH dan DO) dilakukan setiap hari, pada pagi dan sore (pukul 05.30 WIB dan pukul 14.00 WIB) sedangkan pengukuran amoniak dilakukan setiap 10 hari.

 Penyiponan akuarium untuk membersihkan feses dan sisa pakan dilakukan setiap hari.

 Sampling dilakukan setiap 10 hari sekali dengan cara menimbang biomassa ikan nila (Oreochromis niloticus) menggunakan timbangan digital

 Kelulushidupan dihitung pada awal dan akhir penelitian

 Pemeliharaan dilakukan selama 30 hari

F. ParameterUji 1. Parameter Utama

Beberapa parameter utama yang diamati dalam penelitian ini, diantaranya adalah:

a. Kelangsungan Hidup/Survival Rate (SR) (Alatise dan Effiong, 2013)

SR=Juml a hikan yang hidupdi ak h ir penelitian

Jumla h ikan yang hidupdi awal penelitian x100

b. Laju Pertumbuhan Spesifik/Spesific Growth Rate (SGR) (Alatise dan Effiong, 2013)

SGR=lnWt−lnWo


(5)

Dengan :

Wt = Berat rata-rata individu pada waktu t (gr)

Wo = Berat rata-rata individu pada awal penelitian (gr) T = Waktu (hari)

c. Rasio Konversi Pakan/Feed Conversion Rate (FCR) (Alatise dan Effiong, 2013)

FCR= F

WtWo

Dengan :

F = Jumlah pakan yang diberikan (gr) Wt = Biomassa pada waktu t (gr)

Wo = Biomassa pada awal penelitian (gr)

d. Rasio Efisiensi Protein/Protein Efficiency Ratio (PER) (Abdel-Tawwab, Ahmad, Khattab dan Shalaby, 2010)

PER=WtWo

Pi x100 Dengan :

Wt : Biomassa pada waktu t (gr)

Wo : Biomassa pada awal penelitian (gr) F : Jumlah pakan yang diberikan (gr)


(6)

2. Parameter Penunjang

Selama penelitian berlangsung dilakukan pengamatan terhadap kualitas air media budidaya sebagai parameter penunjang meliputi suhu, pH, DO dan amoniak.

G. Analisis Data

Data yang dikumpulkan selama penelitian selanjutnya dianalisis secara statistik menggunakan analisa keragaman (ANOVA), sesuai dengan rancangan yang digunakan yaitu rancangan acak lengkap (RAL). Jika pada analisis sidik ragam menunjukkan hasil perlakuan memberikan pengaruh yang berbeda nyata (significant) atau berbeda sangat nyata (highly significant), maka dilakukan uji BNT (beda nyata terkecil) untuk mengetahui perbandingan nilai antar perlakuan. Dilakukan uji lanjutan polinomial ortogonal untuk mengetahui jumlah pakan optimal untuk pertumbuhan ikan nila (Oreochromis niloticus).