T1 682008042 Full text

(1)

1

Bab 1

Pendahuluan

1.1.

Latar Belakang

Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan, dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan. Teknologi informasi menggunakan seperangkat komputer untuk mengolah data, sistem jaringan untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer yang lainnya sesuai dengan kebutuhan, dan teknologi telekomunikasi digunakan agar data dapat disebar dan diakses secara global.

Oleh karena itu Sistem informasi berbasis komputer menjadi suatu hal yang primer bagi pemenuhan kebutuhan informasi. Banyak bidang yang telah memanfaatkan sistem informasi berbasis komputer sebagai sarana untuk mempermudah pekerjaan. Mulai dari kalangan pebisnis sampai dengan kalangan akademisi/pendidikan memanfaatkan komputer sebagai alat bantu untuk mempermudah pekerjaan, demikian juga yang terjadi di Sekolah Tinggi Teologia Salatiga (STTS).

Saat ini Sekolah Tinggi Teologia Salatiga belum mempunyai sebuah sistem informasi berbasis teknologi informasi. Keadaan ini membuat proses akademik yang ada di STTS tersebut belum efektif, terutama pada proses pengolahan data mahasiswa, data dosen dan pengolahan nilai, hal ini membuat proses akademik tidak dapat berjalan dengan baik. Proses pengolahan data pada Sekolah Tinggi Teologia masih bersifat manual, dalam hal ini masih berupa pencatatan pada kertas dan file-file di komputer. Sekalipun pendataan dalam komputer, akan tetapi data yang ada belum


(2)

2

tersusun secara teratur dan terpusat. Hal tersebut yang melatarbelakangi untuk membuat sistem yang dapat membantu proses pekerjaan administrasi pada Sekolah Tinggi Teologia Salatiga, yaitu dengan membangun, sebuah sistem informasi akademik berbasis web pada Sekolah Tinggi Teologia Salatiga. Dimana setiap data diatur dan disimpan dalam database yang berguna untuk pendataan yang lebih sistematis dan terpusat sehingga memudahkan dalam penyampaian dan pencarian informasi. Oleh karena itu dengan terbentuknya sistem informasi akademik berbasis web pada Sekolah Tinggi Teologia Salatiga diharapkan dapat membantu, mengatasi dan mempermudah proses akademik terutama pada proses pengolahan dan pelaporan data mahasiswa dan dosen Sekolah Tinggi Teologia Salatiga.

1.2.

Rumusan Masalah

Masalah yang menjadi permasalahan dalam Sistem Informasi Akademik ini adalah :

• Bagaimana merancang dan menbangun Sistem Informasi Akdemik Sekolah Tinggi Teologia Salatiga?

1.3.

Tujuan dan Manfaat

Tujuan dari Penelitian skripsi ini adalah :

• Untuk merancang dan membangun sistem informasi akademik Sekolah Tinggi Teologia Salatiga

Manfaat dari penetilitan skripsi ini adalah:

• Memberikan kemudahan dalam proses pengolahan data mahasiswa


(3)

3

• Memberikan kemudahan dalam proses pengolahan nilai mahasiswa

• Memberikan kemudahan dalam proses penginputan dan pelaporan tagihan mahasiswa

1.4.

Batasan Masalah

Dalam pembuatan Sistem Informasi Akademik diperlukan batasan masalah yang jelas agar pembahasan yang di lakukan sesuai dengan tujuan penelitian. Batasan masalah dalam penelitian ini yaitu:

1. Sistem dibangun dalam bentuk perangkat lunak berbasis web.

2. Sistem ini di bangun menggunakan bahasa pemrograman

java berbasis servlet

3. Penyimpanan data menggnakan MySQL database

4. Dalam mendisain alur program menggunakan Unified Modeling Language (UML) .

5. Tidak melakukan pembahasan tentang data keuangan. 6. Tidak dilakukan mengenai pembahas analisa dan


(4)

4

1.5.

Sistematika Penulisan

Penulisan skripsi ini sesuai dengan ketentuan penulisan, yang dimana penulisan skripsi dibagi menjadi 5(lima) bab. Setiap bab tersebut dibagi menjadi sub bab. Adapun sistematika dari masing-masing bab tersebut adalah sebagai berikut:

Bab 1: Pendahuluan

Pada bab ini berisikan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat, batasan masalah, dan sistematika penulisan.

Bab 2: Tinjauan Pustaka

Pada bab ini membahas tentang penelitian terdahulu yang digunakan sebagai landasan teori untuk mendukung dalam pembuatan aplikasi skripsi, antara lain java server page, Model View

Controller, basis data dengan MySQL serta penjelasan mengenai

sistem informasi, sistem informasi akademik dan teori desain web.

Bab 3: Metode dan Perancangan Sistem

Metode dan perancangan sistem berisi langkah-langkah yang dikerjakan untuk metode yang digunakan dalam penelitian, dalam hal ni menggunakan metode waterfall, dan perancangan sistem dengan membuat spesifikasi kebutuhan perangkat keras dan lunak, serta perancangan menggunakan Unified Modelling Language (UML) berupa use case diagram, activity diagram, sequence


(5)

5 Bab 4: Hasil dan Pembahasan

Pada bab ini di bahas mengenai implementasi atau hasil dari

perancangan sistem yang telah dirancang sebelumnya. Penyajian hasil dari perancangan sistem di tuangkan dalam bentuk gambar disertakan keterangan yang dapat membantu penyajian informasi yang lebih akurat

Bab 5: Kesimpulan dan Saran Pengembangan

Pada bab ini membahas mengenai kesimpulan dari keseluruhan implementasi sistem serta saran guna pengembangan selanjutnya.


(6)

6

Bab 2

Tinjauan Pustaka

2.1.

Penelitian Terdahulu

Perancangan Sistem Informasi telah banyak dilakukan pada penelitian-penelitian sebelumnya. Penelitian yang membahas tentang Sistem Informasi Akademik berbasis website pada Universitas Pattimura Ambon, memberikan kemudahan dalam proses regristrasi matakuliah dan penginputan nilai pada Universitas Pattimura Ambon (Botter, 2011)

Penelitian selanjutnya membahas tentang perancangan dan implementasi sistem informasi manajemen database guru berbasis

web, dengan tujuan membantu penyediaan informasi bagi Dinas

Pendidikan Kota Jayapura. Perancangan sistem informasi manajemen database guru berbasis web ini menggunakan metode

prototyping . Implementasi dari sistem ini menggunakan bahasa

pemrograman Java dan basis data MySql. Dari hasil perancangan dan implementasi sistem, sistem informasi manajemen database guru berbasis web pada dinas pendidikan kota Jayapura dapat menyajikan informasi yang dibutuhkan melalui internet (Rumbiak, 2011)

Dalam penelitian ini akan di bangun sebuah aplikasi web yang berorientasi objek dengan menggunakan metode model, view,

controller (MVC), agar pada saat pengcodingan lebih terstruktur dan


(7)

7

di bangun menggunakan bahasa pemrograman java berbasis jsp/servlet dengan MySQL sebagai tempat penyimpanan data terpusat.

2.2.

Sistem

Karakteristik sebuah sistem adalah terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan dan beroperasi untuk mencapai suatu tujuan. Sebuah sistem bukanlah seperangkat unsur yang tersusun secara tidak teratur, namun sistem terdiri dari unsur yang dapat dikenal untuk saling melengkapi karena memiliki maksud, tujuan dan sasaran tertentu. Terkait dengan pengertian sistem, Jogiyanto(2001) berpendapat bahwa sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.

Pengertian sistem menurut Abdul Kadir (2005) dalam buku Pengenalan Sistem Informasi, yaitu : “Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan”.

Sedangkan sistem menurut Jogiyanto (2005) dalam buku Analisis dan Desain Sistem Informasi, yaitu : “Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu”.

Dari definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang saling berinteraksi dan saling bekerja sama untuk mencapai satu tujuan tertentu.


(8)

8 2.2.1 Klasifikasi Sistem

Menurut Jogiyanto (2005) sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, di antaranya adalah sebagai berikut :

1. Sistem Abstrak (abstract system) dan Sistem Fisik (physical

system)

Sistem abstrak adalah sistem yang berisi gagasan atau konsep. Sedangkan sistem fisik adalah sistem yang secara fisik dapat dilihat.

2. Sistem Deterministik (deterministic system) dan Sistem Probabilistik (probablilistic system)

Sistem deterministic adalah suatu sistem yang operasinya dapat diprediksi secara tepat. Sedangkan sistem probabilitis adalah sistem yang tidak dapat diramal dengan pasti karena mengandung unsur probabilistic.

3. Sistem Tertutup (closed system) dan Sistem Terbuka (open

system)

Sistem tertutup adalah sistem yang tiadak bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingkungan. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan.

4. Sistem Alamiah (natural system) dan Sistem Buatan manusia (human made system) Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena alam (tidak dibuat oleh manusia). Sedangkan sistem buatan manusia adalah sistem yang dibuat oleh manusia.

5. Sistem Sederhana Dan Sistem kompleks

Berdasarkan tingkat kerumitannya, sistem dibedakan menjadi sistem yang sederhana dan sistem yang kompleks.


(9)

9 2.2.2 Karakteristik Sistem

Menurut Jogiyanto (2001) Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen, batas sistem, lingkungan luar sistem, penghubung dan sasaran, diantaranya:

1. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem yang dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

2. Batas Sistem

Batas sistem merupakan suatu daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatau sistem menunjukan ruang lingkup darri sistem tersebut 3. Lingkungan Luar Sistem

Lingkungan luar suatu sistem adalah apapun diluar batas sistem yang mempengaruhi opersi sistem. Lingkungan sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, sehingga tidak mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.


(10)

10

4. Penghubung Sistem

Penghubung merupakan media penghubung antara subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber data mengalir dari subsistem ke subsistem lainnya.keluaran (output) dari subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem lainnya dengan melalui suatu penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem lainnya membentuk satu kesatuan. 5. Masukan Sistem

Masukan adalah energi yang dimasukan kedalam sistem. Masukan dapat berupa perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Masukan perawatan adalah energi yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Sebagai contoh di dalam sistem komputer, program adalah masukan perawatan yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah masukan sinyal untuk diolah menjadi informasi. 6. Keluaran Sistem

Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran dapat berupa masukan untuk subsistem yang lain.

7. Pengolahan Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolahan atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.


(11)

11

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Apabila suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dan sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran atau tujuannya.

2.3

Informasi

Informasi merupakan sesuatu yang dihasilkan dari pengolahan data. Data yang sudah ada dikemas dan diolah sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah informasi yang berguna. Informasi merupakan suatu hasil dari pemrosesan data menjadi sesuatu yang bermakna bagi yang menerimanya, sebagaimana dikemukakan oleh Vercellis (2009) “Information is the outcome of extraction and

processing activities carried out on data, and it appears meaningful for those who receive it in a specific domain .” Selain merupakan

hasil dari pengolahan data, informasi juga menggambarkan sebuah kejadian, sebagaimana dikemukakan oleh Wawan dan Munir (2006) bahwa “Informasi merupakan hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) dengan lebih berguna dan lebih berarti “. Dengan demikian informasi dapat dijelaskan kembali sebagai sesuatu yang dihasilkan dari pengolahan data menjadi lebih mudah dimengerti dan bermakna yang menggambarkan suatu kejadian dan fakta yang ada.


(12)

12 2.3.1 Kualitas Informasi

Kualitas dari suatu informasi dapat dilihat dari dimensi-dimensi yang dimiliki oleh informasi. Menurut (Jogiyanto,1999) kualitas dari infomasi (quality of information) tergantung dari tiga hal yaitu ; accurate, timeliness, dan relevance.

1. Relevan (relevance), berarti infomasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya dan relevansi informasi untuk tiap-tiap orang akan berbeda-beda.

2. Tepat waktu (timeliness), berarti informasi tersebut datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. 3. Akurat (accuracy), berarti informasi harus bebas dari

kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampau ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merusak informasi.

Menurut (Jogiyanto, 1999) nilai dari suatu informasi di tentukan oleh dua hal, manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan biaya mendapatkannya. Sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah yang tertentu dengan biaya memperolehnya, karena sebagian besar informasi dipakai banyak pihak dalam perusahaan. Informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan nilai uang, tetapi dapt ditaksir dengan nilai


(13)

13

efektifnya. Pengukuran nialai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit.

2.3.2 Siklus Informasi

Siklus informasi atau siklus pengolahan data adalah gambaran secara umum mengenai proses terhadap data sehingga menjadi informasi yang bermanfaat bagi pengguna. Informasi yang menghasilkan informasi berikutnya, demikian seterusnya proses pengolahan data menjadi informasi. Untuk memperoleh informasi yang bermanfaat bagi penerimanya, perlu untuk dijelaskan bagaimana siklus yang terjadi atau dibutuhkan dalam menghasilkan informasi. Menurut (Jogiyanto, 1999) siklus informasi digambarkan sebagai berikut.

1. Pertama data dimasukan dalam model yang umumnya memiliki urutan proses tertentu dan pasti, setelah diproses akan menghasilkan nilai yang bermanfaat bagi penerima sebagai dasar dalam membuat keputusan atau melakukan tindakan tertentu.

2. Kemudian dari keputusan atau tindakan tersebut akan menghasilkan atau diperoleh kejadian-kejadian tertentu yang akan digunakan kembali sebagai data yang nantinya akan dimasukkan ke dalam (proses), dan akan begitu seterusnya.


(14)

14

Gambar 2.1. Siklus Informasi (Jogiyanto,1999)

2.4

Sistem Informasi

Istilah sistem informasi menyiratkan suatu pengumpulan data yang terorganisasi beser tatata cara penggunaannya yang mencangkup lebih jauh daripada sekedar penyajian. Istilah tesebut menyiratkan suatu maksud yang ingin di capai dengan jalan memilih dan mengatur data serta menyusun tatacara penggunaannya. Keberhasilan suatu sistem informasi yang di ukur berdasarkan maksud pembuatannya tentu bergantung pada tiga faktor utama yaitu keserasian dan mutu data, pengorganisasian data, dan tatacara penggunaannya (cook,1997).

Setiap sistem informasi menyajikan 3 sudut pandang pokok: pengumpulan dan pemasukan data, penyimpanan dan pengambilan kembali data, dan penerapan data, yang dalam hal sistem informasi terkomputer termasuk penayangan (display) (Lynch, 1997). Suatu sistem informasi terkomputer pada asasnya terdiri atas lima komponen yang menjadi sub-sistemnya (Knapp cit. Smith et al.,

Proses Model

Input( data)

Data (kejadian)

Hasil tindakan

Output (Informasi)

Penerima (User)

Keputusan tindakan Data Dasar


(15)

15

1987) yaitu pelambangan (encoding) data dan proses pemasuka data, pengolahan data, pengambilan kembali data, pengolahan dan analisis data, dan penayangan data.

2.5

Sistem Informasi Akademik

Sistem Informasi akademik adalah sistem yang dibangun dalam satu kesatuan yang mana saling terintegrasi dan memiliki hubungan saling keterkaitan antara satu dengan lainnya. Dalam hal ini semua yang berhubungan dengan akademik adalah merupakan hubungan yang berfokus pada aktivitas akademik itu sendiri, baik itu pengelolaan data siswa guru(dosen) dan pegawai serta aktivitas lainnya yang mana kesemuanya akan terhubung dalam satu jaringan yang saling terintegrasi dan data di kelolah oleh database sabagai media penyimpanan data.

Suatu informasi yang memberikan layanan informasi yang berupa data. beberapa data-data yang berhubungan dengan akademik:

1. Melayani registrasi mahasiswa baru dan mahasiswa lama

2. Melakukan input data siswa dan input data dosen kedalam database

3. Membuat jadwal mengajar untuk dosen 4. Membuat jadwal matakuliah untuk mahasiswa 5. Menentukan pembagian ruang, dan

6. Menerima nilai akhir dari dosen.

Sistem Informasi Akademik merupakan sumber daya yang dalam bentuk informasi yang ada kaitannya dengan


(16)

masalah-16

masalah akademik di kampus. Sistem Informasi Akademik selain merupakan sumber daya informasi di kampus, juga dapat digunakan sebagai sarana media komunikasi antara dosen dan mahasiswa, mahasiswa dengan mahasiswa dosen dengan staff administrasi terkait yang ada di lingkungan kampus tersebut.

Internet merupakan salah satu media yang mudah dijangkau oleh semua kalangan. Dengan memanfaatkan media ini dapat memudahkan user dalam mengakses informasi yang terdapat dalam aplikasi. Hal ini dikarenakan jaringan internet yang telah tersebar luas keberbagai belahan dunia. Sistem Informasi Akademik adalah merupakan sistem informasi yang berbasis web yang bertujuan untuk membentuk Knowledge Based System yang dapat diakses internet, sebagai contoh macam informasi yang ada di dalamnya adalah; (Arifin, 2002)

1. Berita, berisi informasi terbaru yang diterbitkan oleh lembaga pendidikan maupun informasi teknologi dari berbagai sumber berita.

2. Pendidikan, berisi informasi yang berkaitan dengan perkuliahan yang terdapat dilembaga pendidikan, misalnya kurikulum, Satuan Acara, Perkuliahan, dosen, materi kuliah, kerja praktek, tugas akhir dan penelitian.

3. Komunitas, berisi tentang komunitas yang ada di lembaga pendidikan yang akan menginformasikan tentang Civitas Akademika misalnya Staff, mahasiswa, Alumni, bulletin dan lain-lain.


(17)

17

4. Data Personal, berisi Informasi yang berrhubungan dengan mahasiswa diantaranya;

1) Kartu Rencana Studi (KRS) sesuai dengan mata kuliah yang telah diprogramkan dalam satu semester 2) Kartu Hasil Studi(KHS) unruk mengetahui hasil yang telah dicapai selama mengikuti perkuliahan dan hasil evaluasi studi, sekaligus mengetahui indeks prestasinya

5. Jadwal Perkuliahan, yang berisi tentang jadwal kuliah, kegiatan mahasiswa, memonitor jadwal perkuliahan dosen, jumlah kehadiran dalam mengikuti perkuliahan

6. Perpustakaan, berisi tentang informasi buku melalui catalog online

7. Electronic Mail (Email), fasilitas ini untuk mengirim dan

menerima surat/pesan sekaligus dapat dijadikan sebagai sarana atau alat diskusi antar mahasiswa, dosen bahkan karyawan dalam lembaga pendidikan.

2.6 Desain web

Desain web adalah seni proses dalam menciptakan halaman web tunggal atau keseluruhan dan melibatkan estetika dan seluk-beluk mekanis dari oprasi suatu situs web walaupun yang utama memusatkan pada look and feel dari situs web tersebut

Desain web yang penuh keterbatasan mengakibatkan karya-karya yang tercipta pada akhirnya memiliki banyak persamaan . warna, layout, tipografi, dan navigasi seringkali sama satu dengan yang lain akibat keterbatasan tersebut. Oleh sebab itu wajar jika


(18)

18

dalam hal ini desain web saling menginspirasi, walau tetap ada batasannya. Masing-masing karya diinterpretasikan lain oleh masing-masing orang. Dari sebuah karya yang menjadi inspirasi mungkin akan dihasilkan sama banyak karya baru yang lebih indah dan lebih baik. Roland Barthez (1977) menyatakan bahwa “Tidak ada karya manusia yang benar-benar asli. Tiap karya akan selalu berulang. Yang ada adalah pencampuran dan penggabungan dari karya-karya yang telah ada.”

Mood adalah dasar dari sebuah desain untuk memberika pesan kepada pegunjung mengenai perasaan dari situs tersebut. Tampilan situs bisa membawa ke masa lalu, masa kini, atau ke masa mendatang. Juga bisa membawa rasa sedih, gembira/ceria, dan lain-lain. Beberapa elemen dalam situs yang mengekspresikan mood di tampilkan melalui warna teks, layout, gambar/grafis, dan efek-efek pendukung lainnya. Mengenali target audien, tema, dan tujuan dari sebuah situs adalah langkah awal yang baik untuk menentukan mood dari sebuah situs.

2.7

Desainer Web

Desainer web adalah orang yang bertugas untuk mendesain halaman web. Tugas desainer web secara umum adalah menentukan look and feel sebuah situs web. Secara langsung atau tidak, ia harus menguasai dan memahami hal-hal yang berkaitan dengan tampilan situs web. Seorang desainer web harus mampu menerapkan berbagai aspek yang terdapat di dalam desain web.


(19)

19

2.8 Fungsi Situs Web

Menurut Suyanto(2007) Sebelum mendesain web, kita sebaiknya mengetahui dan memahami beberapa fungsi dari situs web agar desain yang kita buat sesuai dengan fungsi situs web tersebut. Secara umum situs web mempunyai fungsi sebagai berikut :

1. Fungsi Komunikasi

Situs web mempunyai fungsi komunikasi pada umumnya adalah situs web dinamis. Karena dibuat menggunakan pemrograman web (server side) maka dilengkapi fasilitas yang memberikan fungsi-fungsi komunikasi, seperti web

mail, form contact, chatting, forum, dan yang lainnya. 2. Fungsi Informasi

Situs web memiliki fungsi informasi pada umumnya lebih menekankan pada kualitas bagian kontennya karena tujuan situs tersebut adalah menyampaikan isinya. Situs ini sebaiknya berisi teks dan grafik yang dapat didownload dengan cepat. Pembatasan penggunaan animasi gambar dan elemen bergerak seperti shockwave dan Java diyakinisebagai langkah yang tepat, diganti dengan fasilitas yang memberikan fungsi informasi seperti News, Profile

Company, Library, Reference, dan lain-lain. 3. Fungsi Entertainment

Situs web juga dapat memiliki fungsi entertainment/hiburan. Bila situs web kita berfungsi sebagai sarana hiburan maka penggunaan animasi gambar dan elemen bergerak dapat meningkatkan mutu presentasi


(20)

20

desainnya, meski tetap harus mempertimbangkan kecepatan downloadnya. Beberapa fasilitas yang memberikan fungsi hiburan adalah game online, film online, musik online, dan sebagainya.

4. Fungsi Transaksi

Situs web dapat dijadikan sarana transaksi bisnis, baik barang, jasa atau lainya. Situs web ini menghubungkan perusahaan, konsumen, dan komunitas tertentu melalui transaksi elektronik. Pembayarannya bisa menggunakan kartu kredit, transfer, ataupun dengan membayar secara langsung.

2.9

Aplikasi Web

Aplikasi web dibangun hanya dengan menggunakan bahasa yang disebut HTML (HyperText Markup Language) dan protokol yang digunakan dinamakan HTTP (HyperText Transfer Protocol). Pada perkembangan berikutnya, sejumlah skrip dan objek dikembangkan untuk memperluas kemampuan HTML. Pada saat ini ada banyak skrip seperti itu antara lain PHP dan ASP, sedangkan contoh yang berupa objek antara lain adalah applet (java).

Yang dimaksud dengan aplikasi web atau aplikasi berbasis web (Web-based application) adalah program yang menggunakan HTTP sebagai protokol komunikasi dan menyampaikan informasi berbasis web kepada pemakai dalam bentuk HTML.

Aplikasi web dapat di bagi menjadi web statis, dan web dinamis. Web statis dibentuk dengan menggunakan HTML saja. Kekurangan aplikasi seperti ini terletak pada keharusan untuk memelihara program secara terus-menerus untuk mengikuti setiap


(21)

21

perubahan yang terjadi. Kelemahan ini dapat diatasi dengan model web dinamis.

Dengan memperluas kemampuan HTML, yakni dengan menggunakan perangkat lunak tambahan, perubahan informasi dalam halaman-halaman web dapat ditangani melalui perubahan, data bukan melalui perubahan program. Sebagai implementasinya, aplikasi web dikoneksikan ke database. Itulah sebabnya muncul istilah web database

Konsep yang mendasari aplikasi web sebenarnya sederhana. Operasi yang melatarbelakanginya melibatkan pertukaran informasi antar komputer yang meminta informasi, yang disebut klien, dan komputer yang memasok informasi yang disebut server. Secara lebih detail, server yang melayani permintaan dari klien sesungguhnya berupa suatu perangkat lunak yang dinamakan web server. Secara internal web server inilah yang berkomunikasi langsung dengan perangkat lunak lain yang disebut middleware dan middleware inilah yang berhubungan langsung dengan database. Model seperti inilah yang mendukung web dinamis.


(22)

22

Dengan menggunakan pendekatan web dinamis, dimungkinkan untuk membentuk aplikasi berbasis web yang berinteraksi dengan database. Sebagai contoh sistem informasi akademis berbasis web memungkinkan seorang mahasiswa melihat informasi tentang nilai dari matakuliah-matakuliah yang sudah diambilnya dari luar kampus (di mana saja). Selain itu, pada masa semester baru, mahasiswa dapat memasukan data KRS (Kartu Rencana Studi) melalui Internet.

2.10 Database

Umumnya aplikasi berbasis komputer yang digunakan pada berbagai institusi menggunakan database. Database merupakan suatu bentuk pengelolaan data yang ditujukan agar pengaksesan terhadap data dapat dilakukan dengan mudah. Sistem yang dijukan untuk menangani database biasa disebut DBMS (Database

Management System). Dengan mernggunakan DBMS, pemakai

dapat melakukan hal-hal seperti berikut dengan mudah: 1. Menambahkan data,

2. Menghapus data, 3. Mengubah data, 4. Mencari data,

5. Menampilkan data dengan kriteria tertentu, ataupun 6. Mengurutkan data


(23)

23

2.11 Model, View, Controller (MVC)

MVC Merupakan konsep untuk memudahkan pengelolaan pengembangan aplikasi. Aplikasi yang semula ditulis dalam satu halaman, dipisah-pisahkan menjadi tiga bagian yang terpisah, tapi saling berhubungan. Bagian-bagian itu adalah Model, View,

Controller. Model mempresentasikanstruktur data dari aplikasi web.

Pada umumnya, Model berisi fungsi-fungsi yang berhubungan dengan database, seperti pengambilan data, update data, insert data,

delete data, dan lain sebagainya. View merupakan informasi yang

direpresentasikan kepada user. View biasanya berupa halaman web, dimana client dapat melihat informasi yang ditampilkan. Controller memberikan pelayanan yang menjembatani Model dan View.

Controller memberikan pelayanan yang menjembatani Model dan View. Controller merupakan level tertinggi dari keseluruhan MVC. Request datang dan diresponse melalui Controller. Kemudian Controller berkomunikasi serta melakukan kontrol terhadap View

dan Model. Arsitektur MVC terlihat pada gambar 2.3.

Gambar 2.3 Arsitektur MVC

Arsitektur MVC memiliki aturan-aturan tertentu dalam proses komunikasi antar level-nya yaitu: Model ataupun View tidak memiliki akses input ke Controller, Model ataupun View tidak secara langsung berkomunikasi satu sama lain, mereka hanya

Controller


(24)

24

berkomunikasi dengan Controller, hanya Model yang memiliki hak akses ke database, Controller ataupun View keduanya tidak perlu mengerti proses ke database, baik itu insert data ataupun memproses query. Hubungan antar bagian MVC terlihat pada gambar 2.4.

Gambar 2.4 Hubungan Antar Bagian MVC

Dilihat dari konsep MVC yang memisahkan kode program ke dalam bagiannya masing-masing baik sebagai Model, View,

Controller, maka suatu kode program dapat tergolong untuk masuk

ke bagian Model apabila kode program tersebut berhubungan langsung dengan akses ke database, seperti menyimpan data, menghapus data, mengambil data, dan lain sebagainya. Suatu kode program dapat tergolong untuk masuk ke bagian View, apabila kode program tersebut berhubungan dengan proses menampilkan data atau sebagai presentation layer, dan suatu kode program dapat tergolong untuk masuk ke bagian Controller apabila kode program tersebut berhubungan dengan manipulasi nilai dari post atau get, seperti validasi nilai, xss cleaning dan lain sebagainya.

DB

Controller


(25)

25

2.12 Java Server Page (JSP)

Java Server Page (JSP) adalah suatu bahasa pemrograman web yang berjalan di platform java, serta merupakan bagian teknologi java 2 Enterprise Edition (J2EE). JSP sangat sesuai dan

tangguh untuk menangani presentasi di web dengan dukungan

Application Programming Interface (API) yang lengkap dan

portabilitas serta memberikan sarana untuk membuat suatu aplikasi yang memisahkan antara business logic (sistem), presentasi dan data (Rickyanto, 2002).

JSP diciptakan untuk menyederhanakan layer presentasi yang

bersifat dinamis dengan cara memisahkan isi yang bersifat statis dengan isi yang bersifat dinamis pada suatu halaman. JSP dirancang sebagai layer presentasi dari suatu aplikasi web, dimana JSP menambahkan program java pada halaman web yang bersifat statis (Setyabudi, 2002).

Halaman JSP juga mengandung unsur-unsur yang memungkinkan server untuk memasukkan content dinamis di halaman. Unsur JSP dapat digunakan untuk berbagai tujuan, misalnya mengambil informasi dari database. JSP menetapkan sejumlah elemen standar yang berguna untuk aplikasi web, seperti


(26)

26

Bab 3

Metode dan Perancangan Sistem

3.1 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam perancangan dan pengembangan sistem yang akan dibuat menggunakan waterfall

model. Waterfall model paling umum digunakan karena dalam setiap

tahapan akan dievaluasi untuk mendapatkan hasil maksimal. Ada 6 tahapan pada waterfall model, seperti pada gambar 3.1 dibawah ini :

Gambar 3.1 Waterfall Model

Berikut ini penjelasan mengenai ke-enam tahapan waterfall model beserta penerapan metode tersebut.

1. System Engineering

Tahap pertama adalah Rekayasa dan Pemodelan Sistem, kerena perangkat lunak adalah bagian sistem yang lebih besar, pekerjaan dimulai dari pembentukan kebutuhan-kebutuhan dari semua elemen. Pengembangan dimulai dari pengumpulan semua elemen-elemen sistem seperti

Analisa

Desain

Penulisan

Pengujian


(27)

27

perangkat keras dan data. Pada tahap ini perlu memastikan bahwa Sekolah Tinggi Teologia Salatiga sudah memiliki fasilitas yang mendukung beroprasinya sistem. Seperti perangkat komputer dan jaringan internet (network) sudah tersedia pada Sekolah Tinggi Teologia Salatiga, karena pada tahap ini lebih fokus pada penyediaan perangkat keras dan data-data yang di butuhkan. Data di kumpulkan dari berbagai sumber, dari hasil wawancara staff administrasi Sekolah Tinggi Teologia Salatiga, internet, dan orang-orang yang berkompeten dalam pembuatan sistem informasi akademik.

2. Requirements Analysis

Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak (software Requirements Analysis). Pada tahap ini dilakukan pengumpulan kebutuhan elemen perangkat lunak. Proses pengumpulan kebutuhan diintensifkan ke perangkat lunak, mencari kebutuhan input untuk masukan sistem yang akan dibangun, seperti data dosen, data mahasiswa, data daftar matakuliah, dan lain-lain. Semua data tersebut akan dimasukan dalam suatu database. Setelah kebutuhan input di dapatkan maka data-data tersebut akan di proses di dalam sistem, sehingga melalui data-data tersebut dapat di lakukan pengembangan aplikasi sistem informasi akademik. Pada proses pengembangan aplikasi sistem informasi, data-data tersebut di relasikan sehingga dapat membentuk informasi-informasi, seperti


(28)

28

laporan hasil studi, laporan tagihan, jadwal mengajar, dan jadwal kuliah.

3. Desain

Proses desain mengubah kebutuhan-kebutuhan menjadi bentuk karakteristik yang dimengerti oleh perangkat lunak sebelum dimulai penulisan program. Desain ini harus didokumentasikan dengan baik dan menjadi bagian konfigurasi perangkat lunak.

Pada tahap ini membuat suatu rangkaian kerja sistem dalam bentuk gambar/grafik. Hal ini bertujuan agar kerangka kerja suatu sistem atau aplikasi yang akan dibangun lebih jelas. Dalam perancangan dan implementasi Sistem Informasi Akademik Teologia Salatiga menggunkan UML sebagai salah satu aplikasi untuk mendukung dalam perancangan sistem. Alur program dibuat agar pada saat penulisan program (coding) tidak terjadi kesalahan pembuatan, khususnya dalam proses manipulasi data yang di lakukan dalam sistem, bagaimana alur program itu akan berjalan, dan membatasi hak ases bagi user.

4. Coding (Penulisan Program)

Desain tadi harus di ubah menjadi bentuk yang di mengerti mesin (komputer).

Tahap ini merupakan hasil implementasi dari tahap sebelumnya yang di tuangkan ke dalam bahasa pemrograman yang telah dipilih, dalam hal ini menggunakan bahasa pemrograman java.


(29)

29

5. Testing

Setelah kode program selesai dibuat, dan program dapat berjalan, testing dapat dimulai. Testing difokuskan pada logika internal dari perangkat lunak. Sesuatu yang dibuat harus di ujicoba agar program yang telah dibuat tidak terjadi error dan hasilnya harus sesuai dengan kebutuhan yang telah didefinisikan.

Dalam tahap ini akan dilakukan uji coba program untuk mengetahui apakah program yang telah dibuat telah sesuai dengan tujuan awal dari pembuatan program. Pada pengujian aplikasi menggunakan pengujian Black

Box

6. Mantainance

Pada tahap ini pemeliharaan perangkat lunak, termaksud didalamnya adalah pengembangan, karena perangkat lunak yang dibuat tidak selamanya seperti itu, dimana kita biasa menambahkan fitur-fitur baru dalam perangkat lunak.


(30)

30

3.2 Kebutuhan Hardware dan Software

Hardware merupakan perangkat keras yang digunakan dalam pengembangan sebuah sistem informasi akademik, tanpa adanya hardware segala jenis kegiatan berhubungan dengan komputer tidak dapat dilaksanakan.

Pada bab ini tidak dijelakan secara detail mengenai hardware, tetapi hanya akan dijelaskan klasifikasi hardware yang akan digunakan dalam pembuatan dan perancangan sistem informasi akademik ini. Adapun klasifikasi hardware yang akan digunakan yaitu:

• Prosesor Intel Core 2 Duo 1.83 GHz

• Ram 2 Gb

• HDD 320 Gb

• Monitor 19”

• Keyboard dan Mouse

Sepesifikasi perangkat lunak yang dibutuhkan

• OS Windows 7 Home Premium,

• jdk 1.6 update 26,

• netbeens 6.8,

• Rational Rose

• MySQL server

• Webserver : Apache Tomcat 6.0.20

Sistem ini memberikan hak akses bagi pengguna berdasarkan kepentingan masing-masing, diantaranya terdiri dari admin, dosen,


(31)

31

dan Mahasiswa. Adapun masing-masing hak ases dari tiap-tiap pemakai adalah sebagai berikut:

• Administrator

Sesuai dengan fungsinya seorang administrator bertugas untuk mengoprasikan dan memelihara sistem komputer serta jaringan yang ada. Maka seorang administrator mempunyai hak akses penuh atas sistem yang dibuat. Adminstrator bertanggung jawab atas seluruh data yang di sajikan untuk seluruh user yang ada. Hak ases yang dimiliki oleh seorang admnistrator adalah memanupulasi seluruh data-data yang ada dalam sistem.

Dosen

Dosen adalah pengguna yang di berikan hak akses untuk menginput nilai mahasiswa, melihat jadwal mengajar.

Mahasiswa

Mahasiswa adalah pengguna yang mampu menganalisis data yang akan ditampilkan dalam aplikasi web.

3.3 Perancangan Sistem

Proses perancangan yang ada pada aplikasi ini berada pada tahapan system and software design. Tahapan ini akan menjelaskan proses-proses atau aktifitas-aktivitas yang terjadi antara pengguna dan aplikasi dengan menggunakan UML (Unified Modeling

Language). UML adalah bahasa standar untuk melakukan

spesifikasi, visualisasi, konstruksi, dan dokumentasi dari komponen-komponen perangkat lunak, dan digunakan untuk pemodelan bisnis.


(32)

32

Terdiri dari Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence

Diagram, Class Diagram.

3.3.1 Use Case Diagram

Use case diagram dapat sangat membantu bila kita sedang

menyusun requirement sebuah sistem, mengkomunikasikan rancangan dengan klien, dan merancang test case untuk semua feature yang ada pada sistem. Sebuah use case dapat meng-include fungsionalitas use case lain sebagai bagian dari proses dalam dirinya. Secara umum diasumsikan bahwa use case yang di-include akan dipanggil setiap kali use case yang meng-include dieksekusi secara normal. Sebuah use case dapat di-include oleh lebih dari satu use case lain, sehingga duplikasi fungsionalitas dapat dihindari dengan cara menarik keluar fungsionalitas yang common.

Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem.. Seorang/sebuah aktor adalah sebuah entitas manusia atau mesin yang berinteraksi dengan sistem untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu. Seperti yang terlihat pada gambar 3.2


(33)

33

Dosen add tagihan

edit tagihan

edit data mahasiswa add data mahasiswa

delete data mahasiswa

delete data dosen edit data dosen

add data dosen

edit nilai add matakuliah

edit matakuliah delete matakuliah

view tagihan

view data mahasiswa

view data dosen Manage Data Mahasiswa

Manage tagihan

Manage Data Dosen Manage Matakuliah

Manage Nilai Admin

view matakuliah

Lihat Jadwal Mengajar

add nilai view nilai

Lihat Jadwal Kuliah Lihat Tagihan Lihat Transkrip Nilai

Mahasiswa

Lihat Hasil Studi

Gambar 3.2 Use Case Diagram

Gambar 3.2 menjelaskan mengenai bagian-bagian yang tersedia pada hak admin. Pada use case manage tagihan admin dapat memasukan tagihan mahasiswa, mengubah tagihan mahasiswa, dan melihat tagihan mahasiswa. Pada use case manage matakuliah, administrator dapat memasukan, mengubah, menghapus, dan melihat matakuliah. Pada manage data mahasiswa admin dapat menghapus data mahasiswa, menambah data mahasiswa, mengedit dan melihat data mahasiswa. Pada use case manage data dosen admin dapat menambah, mengedit, menghapus, dan melihat data dosen. Pada manage nilai admin dapat melihat data nilai mahasiswa, mengedit dan memasukan nilai mahasiswa.

Gambar 3.2 juga menjelaskan hak yang di miliki mahasiswa dan dosen dalam sistem. Pada gambar 3.2 seorang mahasiswa dapat


(34)

34

meliahat transkrip nilai, melihat hasil studi, transkrip nilai dan melihat tagihan sedangkan, dosen dapat melihat jadwal mengajar dan meng-inputkan nilai mahasiswa.

3.3.2 Activity Diagram

Di dalam sistem ini terdapat berbagai macam aktifitas yang dapat dilakukan oleh admin, Mahasiswa, dan Dosen. Dari aktifitas-aktifitas tersebut, dapat dibuat activity diagram dapat dilihat pada Gambar 3.3 di bawah ini.

Gambar 3.3 Activity Lihat hasil studi

Gambar 3.3 menjelaskan activity lihat hasil studi. Mahasiswa dapat memulai dengan melakukan login terlebih dahulu, jika login gagal maka sistem akan kembali ke index, jika berhasil maka mahasiswa dapat memilih form hasil studi, setelah itu sistem menampilkan form hasil studi, kemudian mahasiswa dapat keluar dari sistem dan selesai.


(35)

35

Gambar 3.4 Activity Lihat Jadwal Kuliah

Gambar 3.4 menjelaskan activity lihat jadwal mengajar. Mahasiswa dapat memulai dengan melakukan login terlebih dahulu, jika login gagal maka sistem akan kembali ke index, jika berhasil maka mahasiswa dapat memilih form jadwal kuliah, setelah itu sistem menampilkan form jadwal kuliah, kemudian mahasiswa dapat keluar dari sistem dan selesai.


(36)

36

Gambar 3.5 Activity Lihat Jadwal Mengajar

Gambar 3.5 menjelaskan activity lihat jadwal mengajar. Dosen dapat memulai dengan melakukan login terlebih dahulu jika

login gagal maka sistem akan kembali ke index, jika berhasil maka

dosen dapat memilih form lihat jadwal mengajar, setelah itu sistem menampilkan form jadwal mengajar, kemudian dosen dapat keluar dari sistem dan selesai.

Gambar 3.6 Activity Lihat Tagihan

Gambar 3.6 menjelaskan activity tagihan mahasiswa. Mahasiswa dapat memulai dengan melakukan login terlebih dahulu jika login gagal maka sistem akan kembali ke index, jika berhasil maka mahasiswa dapat memilih form tagihan, setelah itu sistem menampilkan form tagihan, kemudian mahasiswa dapat keluar dari sistem dan selesai.


(37)

37

Gambar 3.7 Activity Lihat Transkrip Nilai

Gambar 3.7 menjelaskan activity lihat transkrip nilai. Mahasiswa dapat memulai dengan melakukan login terlebih dahulu jika login gagal maka sistem akan kembali ke index, jika berhasil maka mahasiswa dapat memilih form transkrip nilai, setelah itu sistem menampilkan form transkrip nilai, kemudian mahasiswa dapat keluar dari sistem dan selesai.


(38)

38

Gambar 3.8 Activity Manage Data Dosen

Gambar 3.8 menjelaskan activity Manage data dosen. Admin dapat memulai dengan melakukan login terlebih dahulu, jika login gagal maka sistem akan kembali ke index, jika berhasil maka admin dapat memilih form manage data dosen, setelah itu sistem menampilkan form manage data dosen, kemudian admin bisa

me-manage data dosen (add,edit,delete), jika sudah selesai admin dapat

menyimpan data dosen yang telah di manage dan sistem menampilkan data yang telah di manage, setelah itu dapat keluar dari sistem dan selesai.

Gambar 3.9 Activity Manage Data Mahasiswa

Gambar 3.9 menjelaskan activity manage data mahasiswa. Admin dapat memulai dengan melakukan login terlebih dahulu jika

login gagal maka sistem akan kembali ke index, jika berhasil maka

admin dapat memilih form manage data mahasiswa, setelah itu sistem menampilkan form manage data mahasiswa, kemudian admin bisa me-manage data mahasiswa (add,edit,delete), jika sudah selesai


(39)

39

admin dapat menyimpan, kemudian dapat keluar dari sistem dan selesai.

Gambar 3.10 Activity Manage Matakuliah

Gambar 3.10 menjelaskan activity manage matakuliah. Admin dapat memulai dengan melakukan login terlebih dahulu jika

login gagal maka sistem akan kembali ke index, jika berhasil maka

admin dapat memilih form manage matakuliah, setelah itu sistem menampilkan form manage matakuliah, kemudian admin bisa

me-manage matakuliah (add,edit,delete), jika sudah selesai admin dapat


(40)

40

Gambar 3.11 Activity Manage Nilai

Gambar 3.11 menjelaskan activity manage Nilai mahasiswa. Admin dapat memulai dengan melakukan login terlebih dahulu jika

login gagal maka sistem akan kembali ke index, jika berhasil maka

admin dapat memilih form manage nilai, setelah itu sistem menampilkan form manage nilai, kemudian admin bisa me-manage nilai (add dan edit), jika sudah selesai admin dapat menyimpan, setelah itu dapat keluar dari sistem dan selesai.


(41)

41

Gambar 3.12 Activity Manage Nilai (Dosen)

Gambar 3.12 menjelaskan activity manage nilai. Dosen dapat memulai dengan melakukan login terlebih dahulu jika login gagal maka sistem akan kembali ke index, jika berhasil maka dosen dapat memilih form manage nilai, setelah itu sistem menampilkan form

manage nilai, kemudian dosen bisa memasukan nilai mahasiswa,

jika sudah selesai admin dapat menyimpan setelah itu dapat keluar dari sistem dan selesai.


(42)

(43)

43

Gambar 3.14 Sequence Lihat Hasil Studi

Pada gambar 3.14, menjelaskan mengenai proses yang terjadi ketika mahasiswa ingin melihat hasil studi. Mahasiswa memilih

form hasil studi dan sistem akan menampilkan data hasil studi yang

datanya di ambil dari database nilai.

Gambar 3.15 Sequence Lihat Jadwal Kuliah

Pada gambar 3.15, menjelaskan mengenai proses yang terjadi ketika mahasiswa ingin melihat jadwal kuliah. Mahasiswa memilih


(44)

44

form jadwal kuliah dan sistem akan menampilkan data jadwal kuliah

yang datanya di ambil dari database matakuliah.

Gambar 3.16 Sequence Lihat Jadwal Mengajar

Pada gambar 3.16, menjelaskan mengenai proses yang terjadi ketika aktor dosen ingin melihat jadwal mengajar. Sistem akan

me-load suatu form untuk menampilkan jadwal mengajar yang data –

datanya diambil dari database matakuliah.


(45)

45

Pada gambar 3.17, menjelaskan mengenai proses yang terjadi ketika aktor mahasiswa ingin melihat tagihan. Sistem akan me-load suatu form untuk menampilkan tagihan yang data – datanya diambil dari database tagihan .

Gambar 3.18 Sequence Lihat Transkrip Nilai

Pada gambar 3.18, menjelaskan mengenai proses yang terjadi ketika mahasiswa ingin melihat transkrip. Sistem akan me-load suatu form untuk menampilkan transkrip nilai yang data – datanya diambil dari database nilai.


(46)

46

Gambar 3.19 Sequence Manage Data Dosen

Pada gambar 3.19, menjelaskan mengenai proses yang terjadi ketika admin ingin me-manage data dosen. Admin dapat memilih

form manage data dosen. Setelah itu sistem akan menampilkan data

mahasiswa yang datanya di ambil dari database dosen. Setelah data dosen tampil, admin dapat memasukan, mengubah, ataupun menghapus data dosen.


(47)

47

Gambar 3.20 Sequence Manage Data Mahasiswa

Pada gambar 3.20, menjelaskan mengenai proses yang terjadi ketika admin ingin me-manage data mahasiswa. Admin dapat memilih form manage data mahasiswa. Setelah itu sistem akan menampilkan data mahasiswa yang datanya di ambil dari database mahasiswa. Setelah data mahasiswa tampil, admin dapat memasukan, mengubah, ataupun menghapus data mahasiswa.

Gambar 3.21 SequenceManage Matakuliah

Pada gambar 3.21, menjelaskan mengenai proses yang terjadi ketika admin ingin me-manage matakuliah. Admin dapat memilih

form manage matakuliah. Setelah itu sistem akan menampilkan data

matakuliah yang datanya di ambil dari database matakuliah. Setelah data mahasiswa tampil, admin dapat memasukan, mengubah, ataupun menghapus matakuliah.


(48)

48

Gambar 3.22 Sequence Manage Nilai

Pada gambar 3.22, menjelaskan mengenai proses yang terjadi ketika admin ingin me-manage nilai mahasiswa. Admin dapat memilih form manage nilai. Setelah itu sistem akan menampilkan data nilai yang datanya di ambil dari database nilai. Setelah data mahasiswa tampil, admin dapat memasukan dan mengubah nilai mahasiswa.


(49)

49

Pada gambar 3.23, menjelaskan mengenai proses yang terjadi ketika dosen ingin memasukan nilai mahasiswa. dosen dapat memilih form manage nilai. Setelah itu sistem akan menampilkan data mahasiswa yang datanya di ambil dari database nilai. Setelah data tampil, dosen dapat memasukan nilai mahasiswa.

Gambar 3.24 SequenceManage Tagihan

Pada gambar 3.24, menjelaskan mengenai proses yang terjadi ketika admin ingin me-manage tagihan mahasiswa. Admin dapat memilih form manage tagihan. Setelah itu sistem akan menampilkan data tagihan mahasiswa yang datanya di ambil dari database tagihan. Setelah data mahasiswa tampil, admin dapat memasukan dan mengubah tagihan mahasiswa.

3.3.4 Class Diagram

Class diagram merupakan diagram yang digunakan untuk

menampilkan kelas-kelas yang ada dalam sistem yang berupa obyek yang sedang dikembangkan dan dari kelas yang satu ke kelas yang


(50)

50

lain mempunyai relasi. Setiap kelas dalam class diagram terdiri dari nama kelas, atribut, dan operasi dari kelas tersebut.

Gambar 3.25 Class Diagram

3.4 Arsitektur MVC

Pada bagian ini dilakukan perancangan untuk Model - View –

Controller. MVC membagi sistem informasi menjadi tiga bagian

besar, yaitu Bagian Model, Bagian View, dan Bagian Controller yang akan dibuat.

1. Perancangan Model

Model dibuat berdasarkan perancagan sistem dengan


(51)

51

mewakili data bahkan aktivitas, misalnya database. File model utama yaitu :

- Tabel Mahasiswa - Tabel Dosen - Tabel Matakuliah - Tabel Nilai - Tabel Tagihan - Model Mahasiswa - Model Dosen - Model Matakuliah - Model Nilai - Model Tagihan

Penamaan class untuk model utama disamakan dengan nama tabel pada database hal ini dilakukan untuk mempermudah dalam pemrosesan data karena setiap class berisi proses manipulasi data dari tabel-tabel yang ada pada database

2. Perancangan View

View, sebagai tempat untuk tampilan yang secara langsung

berhubungan dengan user. Atau dengan kata lain sebagai tempat input-an bagi user. Berikut ini yang termasuk dalam view yaitu : Admin

- Form Login

- Form Halaman Utama

- Form Mahasiswa

- Form tambah dan ubah mahasiswa

- Form Dosen


(52)

52

- Form Matakuliah

- Form tambah dan ubah Matakuliah

- Form Manage Jadwal

- Form Transkrip Nilai

- Form Manage Tagihan

- Form Pembayaran

- Form Ganti Password

Dosen

- Form Login

- Form Halaman Utama

- Form Jadwal Mengajar

- Form Input Nilai

- Form Ganti Password

Mahasiswa - Form Login

- Form Utama

- Form Hasil Studi

- Form Transkrip Nilai

- Form Jadwal Kuliah

- Form Tagihan

- Form Ganti Password

3. Perancangan Controller

Controller, merupakan suatu (class) pengendalian yang akan

mengendalikan input-an user. Controller akan mengambil input-an yang dimasukan oleh user dan akan mengirimkannya ke (class) model untuk diproses lebih lanjut. Berikut ini yang termasuk dalam


(53)

53

- Class Mahasiswa - Class Dosen - Class Matakuliah - Class Nilai - Class Tagihan

Controller berisi sekumpulan fungsi-fungsi pemrosesan data

seperti, menambah, menghapus dan mengubah data.

3.5 Perancangan Tabel

Pada perancangan sistem di atas telah dihasilkan sebuah class diagram yang berfungsi untuk menghubungkan setiap kelas - kelas yang ada pada aplikasi. Hubungan antara setiap kelas akan dinyatakan dalam bentuk tabel.

1. Tabel Mahasiswa

Tabel Mahasiswa berfungsi untuk menyimpan seluruh data mahasiswa. Struktur tabel mahasiswa, seperti yang terlihat pada tabel 3.1 di bawah ini.

No

Nama

Type

Keterangan

1 Nim String Primary Key

2 Nama String Nama Mahasiswa

3 Password String Password Mahasiswa

4 Jenis Kelamin String Jenis Kelamin Mahasiswa 5 Tempat Lahir String Tempat Lahir Mahasiswa 6 Tanggal lahir String Tanggal Lahir Mahasiswa


(54)

54

7 Asal String Asal Mahasiswa

8 Telepon String Nomor TeleponMahasiswa 9 Semester Integer Status Semester Mahasiswa

Tabel 3.1 Tabel Mahasiswa

2. Tabel Dosen

Tabel Dosen berfungsi untuk menyimpan seluruh data dosen. Struktur tabel dosen, seperti yang terlihat pada tabel 3.2 di bawah ini.

No

Nama

Type

Keterangan

1 NIDN String Primary Key

2 Nama String Nama Dosen

3 Password String Password Dosen

4 Jenis Kelamin String Jenis Kelamin Dosen 5 Tempat Lahir String Tempat Lahir Dosen 6 Tanggal lahir String Tanggal Lahir Dosen

7 Asal String Asal Dosen

8 Telepon String Nomor TeleponMahasiswa

Tabel 3.2 Tabel Dosen

3. Tabel Matakuliah

Tabel Matakuliah berfungsi untuk menyimpan seluruh data matakuliah. Struktur tabel matakuliah, seperti yang terlihat pada tabel 3.3 dibawah ini.


(55)

55

No

Nama

Type

Keterangan

1 Kode

Matakuliah String Primary Key

2 Nama

Matakuliah String Nama Matakuliah

3 SKS Integer Satuan Kredit Semester

per matakuliah

4 Hari String Hari Matakuliah

5 Jam String Jam Matakuliah

6 Dosen Dosen Dosen yang mengajar

7 Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa yang

mengambil matakuliah

Tabel 3.3 Tabel Matakuliah

4. Tabel Nilai

Tabel Nilai berfungsi untuk menyimpan seluruh data nilai mahasiswa. Struktur tabel Nilai, seperti yang terlihat pada tabel 3.4 di bawah ini.

No

Nama

Type

Keterangan

1 Id_Nilai Long Primary Key

2 Nilai String Nilai Mahasiswa

3 Semester Integer Status Semester

4 Matakuliah Matakuliah Data Matakuliah 5 Mahasiswa Mahasiswa Data Mahasiswa


(56)

56

5. Tabel Tagihan

Tabel Tagihan berfungsi untuk menyimpan seluruh data tagihan mahsiswa. Struktur tabel tagihan, seperti yang terlihat pada tabel 3.5 di bawah ini.

No

Nama

Type

Keterangan

1 Id String Primary Key

2 Jumlah String Jumlah Tagihan Mahasiswa Per Bulan

3 Mahasiswa String Data Mahasiswa

4 Terbayar String Jumlah Pembayaran

Mahasiswa per semester

Tabel 3.5 Tabel Tagihan

3.6

Relasi antar Tabel

Pada bagian ini akan di jelaskan relasi antar tabel dalam sistem. Pada relasi seperti yang di tunjukan pada gambar 3.26 menunjukan.


(57)

57

Gambar 3.26 Relasi Antar Tabel

Gambar 3.26 menjelaskan tabel mahasiswa berhubungan dengan tabel tagihan (one to one) dimana setiap mahasiswa memiliki satu tagihan atau satu tagihan hanya dimiliki oleh satu mahasiswa dan tidak dimiliki oleh mahasiswa yang lain.

Gambar 3.26 menjelaskan hubungan antara tabel matakuliah dengan tabel mahasiswa (many to many) dimana dalam satu matakuliah ada banyak mahasiswa yang mengambil mata kuliah yang sama.

Gambar 3.26 menjelaskan hubungan antara tabel nilai dengan tabel mahasiswa (one to one) dimana setiap mahasiswa hanya memiliki satu nilai.

Gambar 3.26 menjelaskan hubungan antara tabel matakuliah dengan tabel dosen (many to many) dimana setiap satu matakuliah


(58)

58

dapat di ajar oleh banyak dosen dan satu dosen dapat mengajar banyak matakuliah.

Gambar 3.26 menjelaskan hubungan antara tabel nilai dengan tabel matakuliah ( many to one) dimana di dalam satu matakuliah terdapat banyak nilai.

3.7

Perancagan Interface

Dalam pembuatan aplikasi sistem informasi akademik ini diperlukan desain untuk gambaran bentuk fisik terhadap aplikasi yang akan dibangun sehingga mempermudah user mengerti maksud dan isi halaman antar-muka dalam waktu yang singkat.

Gambar.3.27 Interface Aplikasi

Header

Menu Bar

C o n t e n t


(59)

59

Desain pada Gambar 3.27, mewakili berbagai halaman antar-muka yang digunakan di dalam perangkat lunak. Pada bagian menu

bar terdapat beberapa menu yaitu, Home, Matakuliah, Dosen,

Mahasiswa, Tagihan, Pendaftar, Ganti Password, date and time, nama, nim, dan logout yang akan berubah-ubah sesuai dengan jenis


(60)

60

Bab 4

Hasil dan Pembahasan

Pada bab ini berisi hasil dan pembahasan berupa implementasi dari perancangan dan pengujian dari Aplikasi yang di bangun. Dalam hal ini Sistem Informasi Akademik Sekolah Tinggi Teologia Salatiga.

4.1

Pembahasan Aplikasi

Sistem Informasi Akdemik Sekolah Tinggi Teologia Salatiga dibangun menggunakan JSP, yang merupakan bagaian dari aplikasi dengan menggunakan java. Dalam mengimplementasikan sistem diperlukan tambahan library untuk fungsi-fungsi yang tidak tersedia dalam server JSP. Dalam sistem yang akan dibangun ini dibutuhkan

library untuk sebagai konektor dan driver. Berikut ini Implementasi

dari aplikasi yang telah di bangun.


(61)

61

Gambar 4.1 merupakan tampilan menu halaman utama. Pada halaman utama merupakan tempat dimana user ingin masuk sebagai admin, dosen, atau mahasiswa.

Gambar 4.2 Form Login Administrator

Gambar 4.2 merupakan tampilan menu login untuk Admin.

Login dilakukan untuk mengawali kegiatan operasional . Dimana

dalam menu ini, admin wajib memasukkan Username dan

Password. Jika terjadi kesalahan penginputan, maka akan kembali

ke index. Hal ini terlihat pada perintah Kode Program 4.1 .

Kode Program 4.1 Form Login

AdministratorDAO adao = new AdministratorDAO(); HttpSession Session = request.getSession(true); String username = request.getParameter("username"); String password = request.getParameter("password"); if (adao.login(username, password) != null) {

Session.setAttribute("Pengguna", adao.login(username, password));


(62)

62 RequestDispatcher reqDis =

request.getRequestDispatcher("Home.jsp"); reqDis.forward(request, response); } else {

RequestDispatcher reqDis = request.getRequestDispatcher("index.jsp"); reqDis.forward(request, response); }

public Administrator login(String username, String password) { Administrator admin = new Administrator();

try {

s = sf.openSession();

admin = (Administrator) s.createQuery("SELECT a FROM Administrator a WHERE Username='" + username + "' AND Password='" + password + "'").list().get(0);

} catch (Exception e) { admin = null; }

return admin; }

Setelah berhasil Login maka admin akan diarahkan ke “Halaman Utama” seperti yang terlihat pada Gambar 4.3 di bawah ini.


(63)

63

Gambar 4.3 Home Administrator

Gambar 4.4 Form Mahasiswa

Gambar 4.4 merupakan form Data Mahasiswa, Admin dapat memilih menu “Mahasiswa” yang terdapat tepat di sebelah Home. Admin dapat menambah, mengubah, serta menghapus data mahasiswa. Jika ingin menambahkan data baru dapat dilakukan dengan mengakses link “Tambah Mahasiswa” pada sudut kiri bawah form Data Mahasiswa. Berikut Kode Program pada Form Mahasiswa.

Kode Program 4.2 Form Mahasiswa

MahasiswaDAO mdao = new MahasiswaDAO();


(64)

64 if (kategori != null && kode != null) {

mhs = mdao.getMahasiswaSearch(kategori, kode); } else {

mhs = mdao.getMahasiswa(); }

public List<Mahasiswa> getMahasiswa() { s = sf.openSession();

return s.createQuery("SELECT m FROM Mahasiswa m ORDER BY Nim").list();

}

Gambar 4.5 Form Add Mahasiswa

Setelah mengakses link “Tambah Mahasiswa”, Admin akan dialihkan ke form Add Mahasiswa seperti pada Gambar 4.5. Pada

form ini hanya “No.Telp” yang bersifat optional. Ketika data sudah

terisi, klik button “Tambah” dan data Mahasiswa selesai diinput. Berikut ini kode program pada Form Mahasiswa.

Kode Program 4.3 Form Add Mahasiswa if (new MahasiswaDAO().insertMahasiswa(m)) {


(65)

65

request.setAttribute("status", nim + " Berhasil Ditambahkan!");

RequestDispatcher reqDis =

request.getRequestDispatcher("TambahMahasiswa.jsp"); reqDis.forward(request, response); } else {

request.setAttribute("status", nim + " Sudah Ada!"); RequestDispatcher reqDis =

request.getRequestDispatcher("TambahMahasiswa.jsp"); reqDis.forward(request, response); }

public boolean insertMahasiswa(Mahasiswa m) { boolean flag = true;

try {

s = sf.openSession(); s.getTransaction().begin(); s.save(m);

s.getTransaction().commit(); } catch (Exception e) {

flag = false; }


(66)

66

Gambar 4.6 Form Edit Mahasiswa

Gambar 4.6 di bawah atas merupakan form “Edit Mahasiswa”, pada form ini admin memanipulasi data mahasiswa. Berikut ini kode program form edit mahasiswa.

Kode Program 4.4 Form Edit Mahasiswa

if (new DosenDAO().updateDosen(primaryKey, d)) {

request.setAttribute("status", primaryKey + " Berhasil Diubah!");

RequestDispatcher reqDis = request.getRequestDispatcher("ManageDosen"); reqDis.forward(request, response); } else {

request.setAttribute("status", nidn + " Gagal Diubah!"); RequestDispatcher reqDis =

request.getRequestDispatcher("UbahDosen.jsp?nidn=" + primaryKey); reqDis.forward(request, response);

}


(67)

67 boolean flag = true;

try {

s = sf.openSession();

s.createQuery("UPDATE Dosen m set m.NIDN='" + d.getNIDN() + "',m.Nama='" + d.getNama() + "',m.Password='" + d.getPassword() + "'" + ",m.Jenis_Kelamin='" + d.getJenis_Kelamin() +

"',m.Tempat_Lahir='" + d.getTempat_Lahir() + "',m.Tanggal_Lahir='" + d.getTanggal_Lahir() + "'"

+ ",m.Asal='" + d.getAsal() + "',m.Telepon='" +

d.getTelepon() + "' where m.NIDN= '" + nidn + "'").executeUpdate(); } catch (Exception e) {

flag = false; }

return flag; }

Gambar 4.7 Form Dosen

Gambar 4.7 merupakan form “Data Dosen”. Pada form ini prinsipnya sama dengan form “Data Mahasiswa” dimana Admin


(68)

68

dapat menambah, mengubah, serta menghapus data dosen. Berikut ini kode program Form Dosen.

Kode Program 4.5 Form Dosen DosenDAO ddao = new DosenDAO();

List<Dosen> dosen = new ArrayList<Dosen>(); if (kategori != null && kode != null) {

dosen = ddao.getDosenSearch(kategori, kode); } else {

dosen = ddao.getDosen(); }

public List<Dosen> getDosen() { s = sf.openSession();

return s.createQuery("SELECT d FROM Dosen d ORDER BY NIDN").list();

}


(69)

69

Gambar 4.8 form Add Mahasiswa, admin bisa menambahkan dosen. Terlihat pada Gambar 4.8 di bawah atas. Berikut Kode Program form Add Mahasiswa.

Kode Program 4.6 Form Add Dosen if (new DosenDAO().insertDosen(d)) {

request.setAttribute("status", nidn + " Berhasil Ditambahkan!");

RequestDispatcher reqDis =

request.getRequestDispatcher("TambahDosen.jsp"); reqDis.forward(request, response); } else {

request.setAttribute("status", nidn + " Sudah Ada!"); RequestDispatcher reqDis =

request.getRequestDispatcher("TambahDosen.jsp"); reqDis.forward(request, response); }

public boolean insertDosen(Dosen d) { boolean flag = true;

try {

s = sf.openSession(); s.getTransaction().begin(); s.save(d);

s.getTransaction().commit(); } catch (Exception e) {


(70)

70 flag = false;

}

return flag; }

Gambar 4.9 Form Edit Dosen

Form Edit Dosen pada Gambar 4.9 memungkinkan Admin

untuk melakukan perubahan pada data Dosen. Berikut Kode Program Form Edit Dosen.

Kode Program 4.7 Form Edit Dosen

if (new DosenDAO().updateDosen(primaryKey, d)) {

request.setAttribute("status", primaryKey + " Berhasil Diubah!");

RequestDispatcher reqDis = request.getRequestDispatcher("ManageDosen"); reqDis.forward(request, response); } else {


(71)

71 RequestDispatcher reqDis =

request.getRequestDispatcher("UbahDosen.jsp?nidn=" + primaryKey); reqDis.forward(request, response);

}

public boolean updateDosen(String nidn, Dosen d) { boolean flag = true;

try {

s = sf.openSession();

s.createQuery("UPDATE Dosen m set m.NIDN='" + d.getNIDN() + "',m.Nama='" + d.getNama() + "',m.Password='" + d.getPassword() + "'" + ",m.Jenis_Kelamin='" + d.getJenis_Kelamin() +

"',m.Tempat_Lahir='" + d.getTempat_Lahir() + "',m.Tanggal_Lahir='" + d.getTanggal_Lahir() + "'"

+ ",m.Asal='" + d.getAsal() + "',m.Telepon='" +

d.getTelepon() + "' where m.NIDN= '" + nidn + "'").executeUpdate(); } catch (Exception e) {

flag = false; }


(72)

72

Gambar 4.10 Form Matakuliah

Gambar 4.10 merupakan menu matakuliah, terdapat dua pilihan form yang akan diakses yaitu form manage jadwal dan form transkrip nilai. Pada form Matakuliah admin dapat memasukan Kode Matakuliah, Nama matakuliah, serta jumlah SKS yang ada disetiap matakuliah. Admin dapat menambahkan, mengubah, serta menghapus data yang ada. Sedangkan pada form Transkrip Nilai Admin dapat menginputkan dan mengubah nilai Mahasiswa. Berikut ini Kode Program Form Matakuliah.

Kode Program 4.8 Form Matakuliah

MatakuliahDAO mdao = new MatakuliahDAO();

List<Matakuliah> matkul = new ArrayList<Matakuliah>(); if (kategori != null && kode != null) {

matkul = mdao.getMatakuliahSearch(kategori, kode); } else {

matkul = mdao.getMatakuliah(); }

public List<Matakuliah> getMatakuliah() { s = sf.openSession();

return s.createQuery("SELECT m FROM Matakuliah m ORDER BY Kode_Matakuliah").list();


(73)

73

Gambar 4.11 Form Add Matakuliah

Form ini untuk menambahkan matakuliah jika ada

matakuliah baru. Masukkan kode, nama matakuliah, beserta jumlah sks matakuliah tersebut. Ketika button Tambah di klik, jika berhasil akan muncul pesan “Matakuliah Berhasil Ditambahkan” dan jika matakuliah tersebut sudah ada atau kode matakuliahnya sama, maka akan muncul pesan “Matakuliah Sudah Ada!” Berikut Kode Program Form Add Matakuliah.

Kode Program 4.9 Form Add Matakuliah if (new MatakuliahDAO().insertMatakuliah(m)) {

request.setAttribute("status", "Matakuliah Berhasil Ditambahkan!");

RequestDispatcher reqDis =

request.getRequestDispatcher("TambahMatakuliah.jsp"); reqDis.forward(request, response);

} else {

request.setAttribute("status", "Matakuliah Sudah Ada!"); RequestDispatcher reqDis =


(74)

74

reqDis.forward(request, response); }

public boolean insertMatakuliah(Matakuliah m) { boolean flag = true;

try {

s = sf.openSession(); s.getTransaction().begin(); s.save(m);

s.getTransaction().commit(); } catch (Exception e) {

flag = false; }

return flag; }

Gambar 4.12 Form Edit Matakuliah

Form edit matakuliah untuk mengubah apabila ada kesalahan kode, nama matakuliah, atau sks dalam data yang telah tersimpan.


(75)

75

Masukkan kode matakuliah, kemudian ubah data sesuai dengan data yang sebenarnya dan klik button “Ubah”. Sistem secara otomatis akan meng-update data.

Kode Program 4.10 Form Edit Matakuliah

if (new MatakuliahDAO().updateMatakuliah(primaryKey, m)) {

request.setAttribute("status", "Matakuliah Berhasil Ubah!"); RequestDispatcher reqDis =

request.getRequestDispatcher("ManageMatakuliah"); reqDis.forward(request, response); } else {

request.setAttribute("status", "Matakuliah Gagal Ada!"); RequestDispatcher reqDis =

request.getRequestDispatcher("UbahMatakuliah.jsp?kode=" + primaryKey);

reqDis.forward(request, response); }

public boolean updateMatakuliah(String kode, Matakuliah m) { boolean flag = true;

try {

s = sf.openSession();

s.createQuery("UPDATE Matakuliah m set m.Kode_Matakuliah='" + m.getKode_Matakuliah() + "',m.Nama_Matakuliah='" +

m.getNama_Matakuliah() + "',m.SKS='" + m.getSKS() + "'"

+ ",m.Hari='" + m.getHari() + "',m.Jam='" + m.getJam() + "' where m.Kode_Matakuliah= '" + kode + "'").executeUpdate();


(76)

76 flag = false;

}

return flag; }

Gambar 4.13 Form Manage Jadwal

Untuk pengelolaan jadwal dapat dilakukan di form manage jadwal. Button Search di bagian kanan berfungsi untuk mencari informasi tentang matakuliah tertentu berdasarkan kode matakuliah atau nama matakuliah. Tabel di bagian kanan menunjukkan informasi tentang matakuliah mulai dari kode, nama, sks, hari, jam, dosen pengampu matakuliah tersebut, serta daftar mahasiswa yang mengambil matakuliah yang dapat dilihat dengan meng-klik link Peserta. Jika ingin menghapus matakuliah tertentu, klik link Hapus. Kolom Jadwal Dosen untuk mengatur jadwal dosen yang akan mengajar matakuliah tertentu. Masukkan kode matakuliah, dosen yang akan mengajar, hari, serta jam yang sesuai. Kolom Jadwal Mahasiswa untuk menginput matakuliah yang di ambil oleh mahasiswa tersebut beserta semester pada saat mahasiswa


(77)

77

mengambil matakuliah. Berikut ini kode Program From Manage Jadwal.

Kode Program 4.11 Form Manage Jadwal if (matkulDao.tambahPeserta(rec)) {

request.setAttribute("status", "Berhasil Disimpan!"); RequestDispatcher reqDis =

request.getRequestDispatcher("ManageJadwal"); reqDis.forward(request, response); } else {

request.setAttribute("status", "Gagal Disimpan!"); RequestDispatcher reqDis =

request.getRequestDispatcher("ManageJadwal"); reqDis.forward(request, response); }

public boolean tambahPeserta(Matakuliah m) { boolean flag = true;

try {

s = sf.openSession(); s.getTransaction().begin(); s.update(m);

s.getTransaction().commit(); } catch (Exception e) {

flag = false; }


(78)

78 return flag;

}

Gambar 4.14 Form Add Nilai

Form Add Nilai akan muncul jika link peserta pada form manage jadwal di klik. Daftar peserta mahasiswa yang mengambil

matakuliah tersebut akan terlihat. Kemudian nilai mahasiswa yang bersangkutan dapat diinputkan satu persatu. Berikut ini kode program form manage jadwal.

Kode Program 4.12 Form Add Nilai Nilai nilai = new Nilai();

NilaiDAO ndao = new NilaiDAO(); for (int i = 0; i < jumlahMhs; i++) { nilai.setMatakuliah(matkul); mhs =

mhsDao.searchMahasiswaByNim(matkul.getMahasiswa().get(i).getNim()) ;


(79)

79

nilai.setNilai(request.getParameter("Nilai" + matkul.getMahasiswa().get(i).getNim()));

nilai.setSemester(matkul.getMahasiswa().get(i).getSemester()); if (ndao.insertNilai(nilai)) {

flag = true; }

}

public boolean insertNilai(Nilai n) { boolean flag = true;

try {

s = sf.openSession(); s.getTransaction().begin(); s.save(n);

s.getTransaction().commit(); } catch (Exception e) {

flag = false; }


(80)

80

Gambar Form 4.15 Form Transkrip Nilai

Form Transkrip Nilai untuk mengubah nilai mahasiswa. Pilih

matakuliah yang akan diubah nilainya dan klik button Pilih. Data mahasiswa yang mengambil matakuliah tersebut akan ditampilkan dalam tabel. Untuk mengubah nilai mahasiswa dalam matakuliah, klik ubah kemudian, masukkan data matakuliah, NIM, dan nilai yang baru kemudian klik button ”Ubah” dan sistem akan

meng-update data yang baru diubah.

Kode Program 4.13 Form Transkrip Nilai List<Nilai> nilai = new ArrayList<Nilai>();

nilai = new NilaiDAO().getNilai(matakuliah.substring(0, matakuliah.indexOf("-")));

public List<Nilai> getNilai(String kode) { s = sf.openSession();

return s.createQuery("SELECT n FROM Nilai n WHERE Matakuliah_Kode_Matakuliah='" + kode + "' ORDER BY Mahasiswa_Nim").list();


(81)

81

Gambar 4.16 Form Manage Tagihan

Form Manage Tagihan untuk mengelola tagihan mahasiswa.

Dalam kolom Input Tagihan Semester, admin harus memasukkan harga SPP dan seterusnya yang berbeda – beda tiap semesternya. Jika pada semester berikutnya seorang mahasiswa belum melunasi tagihan semester sebelumnya, maka tagihan semester berikutnya tidak akan tercantum pada mahasiswa tersebut dan dia tidak bisa melakukan registrasi matakuliah sebelum melunasi tagihan semester sebelumnya. Pada kolom Input Tagihan per Orang dikhususkan untuk tiap mahasiswa yang bermasalah seperti mahasiswa yang belum melunasi tagihan yang dibebankan. Masukkan nim mahasiswa beserta SPP yang seharusnya dibayar kemudian klik button Simpan dan sistem akan menyimpan tagihan yang harus dibayar mahasiswa tersebut. Berikut ini kode program Form

Manage Tagihan.

Kode Program 4.14 Form Manage Tagihan if (semester.equals("1-6")) {


(82)

82 } else {

mhs = tdao.getSem78(); }

for (int i = 0; i < mhs.size(); i++) { if (mhs.get(i).getSemester() == 0) { tagihan.setJumlah(jumlah); tagihan.setMahasiswa(mhs.get(i)); tagihan.setTerbayar("0");

tdao.insertTagihan(tagihan); tdao.updateMahasiswa(mhs.get(i)); } else {

tdao.updateTagihan(jumlah, mhs.get(i).getNim()); tdao.updateMahasiswa(mhs.get(i));

} }

public boolean insertTagihan(Tagihan t) { boolean flag = true;

try {

s = sf.openSession(); s.getTransaction().begin(); s.save(t);

s.getTransaction().commit(); } catch (Exception e) {


(83)

83 flag = false;

}

return flag; }

Gambar 4.17 Form Tagihan Mahasiswa

Form Tagihan Mahasiswa menampilkan jumlah tagihan yang

harus dibayar seorang mahasiswa. Jika mahasiswa tersebut sudah membayar lunas total yang harus dibayar, maka sisa pembayaran akan menjadi 0 dan terbayar akan menampilkan jumlah yang sama dengan total pembayaran. Jika mahasiswa membayar secara menyicil, sisa yang harus dibayar akan ditampilkan dalam kolom keterangan. Berikut ini kode program Form Tagihan Mahasiswa

Kode Program 4.15 Form Tagihan Mahasiswa TagihanDAO tdao = new TagihanDAO(); Tagihan tagihan = new Tagihan(); try {


(1)

107

3 Ganti Password Update Mengubah

password yang ada Valid

Berdasarkan hasil pengujian pada Tabel 2, menunjukkan bahwa status fungsi-fungsi yang ada pada tampilan dosen adalah valid, atau dengan kata lain dapat berfungsi.

Hasil pengujian black box pada fungsi mahasiswa ditunjukkan pada Tabel 3.

Tabel 3. Hasil Pengujian Black Box pada Fungsi Mahasiswa No Komponen

pengujian Input yang diterima Output yang diharapkan Status

1 Hasil Studi View

Menampilkan hasil studi dari mahasiswa pada semester tersebut

Valid

2 Transkrip Nilai View

Menampilkan seluruh nilai mahasiswa tersebut selama perkuliahan. Valid

3 Jadwal Kuliah View

Menampilkan jadwal kuliah mahasiswa pada semester tersebut

Valid

4 Tagihan View

Menampilkan tagihan

mahasiswa pada semester tersebut

Valid

5 Ganti Password Update

Mengubah password yang ada


(2)

108

Berdasarkan hasil pengujian pada Tabel 3, menunjukkan bahwa status fungsi-fungsi yang ada pada tampilan mahasiswa adalah valid, atau dengan kata lain dapat berfungsi.

4.2.2 Performance analysis

Adapun pengujian performance analysis dilakukan dengan maksud untuk mengetahui performa aplikasi web sebelum berjalan secara live pada jaringan internetwork. Hasil pengujian performance analysis menggunakan software Webserver Stress Tool 7 dengan simulasi 3 virtual user, terlihat dalam grafik pada Gambar 19 dan Gambar 20.

Gambar 19 Grafik Protocol Times untuk semua URLs

Pada uji waktu protocol untuk semua URL terdapat time to first byte, dimana user menggunakan waktu meminta request dan menerima byte pertama data dari server. Pada Gambar 19, terlihat waktu tersebut tidak melewati 50 ms. Waktu terbesar yang digunakan rata-rata 40 ms, begitu pula dengan time for local socket dan time to connect.


(3)

109

Gambar 20 Grafik Click Time dan Errors

Pada uji Click Time pada percobaan untuk tiga user yang membuka link web setiap 20 detik. Pada grafik tersebut terlihat bahwa aplikasi berjalan tanpa adanya error yang terjadi dengan click time maksimum pada 35,55 ms.

Berdasarkan hasil pengujian sistem yang telah dilakukan yang diperlihatkan pada Gambar 19 dan Gambar 20, sistem yang dibangun telah memenuhi uji performa dengan baik karena hasil pengujian menunjukkan bahwa sistem ini memiliki hasil uji yang masih dalam batas toleransi. Sehingga web aplikasi tersebut layak untuk digunakan dan diterapkan.


(4)

110

Bab 5

Kesimpulan dan Saran Pengembangan

5.1

Kesimpulan

Berdasarkan hasil rancang bangun Sistem Informasi

Akademik Sekolah Tinggi Teologia Salatiga maka dapat di

simpulkan hal-hal sebagai berikut :

1.

Terbangunnya Sistem Informasi Akademik Sekolah

Tinggi Teologia Salatiga yang berbasis web.

2.

Dengan adanya Sistem Informasi Akademik ini

diharapkan dapat mempermudah administrator dalam

mengolah data mahasiswa, khususnya dalam pendataan

mahasiswa dapat di dokumentasikan dengan baik karena

tersimpan dalam satu database.

3.

Dengan adanya Sistem Informasi Akademik dapat

mempermudah mahasiswa mengetahui total tagihan dan

nilai dari setiap semester.

5.2

Saran Pengembangan

1.

Sistem ini dapat di kembangkan sesuai dengan kebutuhan

di kemudian hari.

2.

Pada proses pembayaran dapat terintegrasi dengan bank,

agar mahasiswa dapat melakukan pembayaran secara

online

3.

Mahasiswa dapat melakukan registrasi secara individu


(5)

xviii

Daftar Pustaka

Arifin, Mochamad 2002, Pemanfaatan Media Web Site Sebagai Sistem Informasi Akademik dan Sarana Pembelajaran Mandiri dalam Pengaruhnya dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Jurnal STIKOM (Volume.6.No.2) ()

Ayuliana, 2009, Testing dan Implementasi, http://www.gunadarma.ac.id, (diakses tanggal 22 April 2012.)

Botter, Edeman., 2011. Sistem Informasi Akademik Terpadu Universitas Pattimura Ambon Berbasis Web.

Bruch, Strater, 1974 Information System: Theory and Practice, Hamilton Publishing Company, Santa Barbara, California.

Cook, B.G. 1977. Land Resource Information Systems: Use and display. Dalam : A.W Moore & S.W. Bie (eds). Uses of Soil Information Systems. Center for Agric. Publ. And Documentation. Wageningen.

Hartomo,dkk, 2009, Implementasi Model View Controller dan object Relational Mapping pada Content Management System Sistem Informasi Keuangan, Jurnal Aiti, (volume 6 nomor 1) halaman 32-33.

Jogiyanto, Hartono, 2005. Analisis & Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis.

Kadir, Abdul 2006. Konsep Dan Tuntunan Praktis Basis Data. Yogyakarta: Penerbit Andi Offset.

Kadir, Abdul, 2005 dasar pemrograman web dengan asp, Yogyakarta : Andi Offset.

Lynch, L.G 1977. Land Resourc Information Systems: Use and display. Dalam : A.W Moore & S.W. Bie (eds). Uses of Soil Information Systems. Center for Agric. Publ. And Documentation. Wageningen.

Pressman, S, Roger, 2002. Rekayasa Perangkat Lunak : Pendekatan Praktis (Buku Satu), Yogyakarta : Andi.

Rumbiak, Petrus., 2011. Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Manajemen Database Guru Berbasis Web pada Dinas Pendidikan Kota Jayapura.


(6)

xix

Setiawan, Wawan. dan Munir. 2006. Pengantar Teknologi Informasi: Sistem Informasi. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia (diakses tanggal 22 April 2012)

Smith, T.R, S. Menon, J.L. Star, & J.E Estes. 1987. Requirements and Principles for the Implementation and Construction of Large-scale Geographycal Information System. Int. J. Geographycal Information System.

Suyanto, 2007, step by step web design theory and practices, Yogyakarta : Andi Offset.

Vercellis, Carlo. 2009, Business intelligence : data mining ad optimization for decision making.

Warta Warga, 2011 Perkembangan Teknologi Informasi, Gunadarma.ac.id (11 Februari 2012)