PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN ALJABAR KELAS VIII MENGACU PADA STANDAR TIMSS.

(1)

i

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN ALJABAR

KELAS VIII MENGACU PADA STANDAR

TIMSS

SKRIPSI

Oleh:

FAIZATUL MAF’ULA

NIM. D74210059

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


(2)

ii

KELAS VIII MENGACU PADA STANDAR

TIMSS

SKRIPSI

Diajukan kepada

Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya untuk

memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan

Program Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

FAIZATUL MAF’ULA

NIM D74210059

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


(3)

iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI

Skripsi oleh:

Nama : FAIZATUL MAF’ULA

NIM : D74210059

Judul : PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN

ALJABAR KELAS VIII MENGACU PADA

STANDAR TIMSS

Ini telah diperiksa dan disetujui untuk diujikan

Surabaya, 15 September 2014 Pembimbing,

Dr. Kusaeri, M.Pd. NIP. 197206071997031001


(4)

iv

Tim Penguji Skripsi di Surabaya, 23 Januari 2015 Mengesahkan, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Dekan,

Prof. Dr. H. Ali Mudlofir, M.Ag NIP. 196311161989031003

Tim Penguji Ketua,

Dr. Kusaeri, M.Pd NIP. 197206071997031001

Sekretaris,

Moh. Hafiyusholeh, M. P. Mat NIP. 198002042014031001

Penguji I,

Maunah Setyawati, M.Si NIP. 197411042008012008

Penguji II,

Yuni Arrifadah, M.Pd NIP. 197306052007012048


(5)

v

MOTTO



















Demi masa.Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam

kerugian, Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan

amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran

dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran

.

Manfaatkan waktu sebaik-baiknya, ia takkan pernah

kembali


(6)

vi

Thanks to Rasulullah SAW

Bismillahirrahmanirrahim

Perjuanganku yang spesial ini tulus kupersembahkan untuk:

Bapak dan Ibuku tercinta Mr. Shochibul Bachri dan Mrs. Roichanah, Beliau berdua senantiasa kokoh menyemangatiku tanpa lelah baik dari segi doa, kasih sayang, dan materi. Sampai-sampai semua itu tak dapat aku sebutkan satu persatu saking buanyaknya. Semoga Allahu Rahiim senantiasa menyayangi beliau lebih dari rasa sayang yang beliau berikan padaku selama ini.

My brothers, Zainal and Akim.

Teruslah berjuang, semoga karyaku mampu menginspirasi kalian berdua. Mimpi-mimpi kita pasti terwujud dek. Semoga Allah selalu menerangi jalan kesuksesan kita bertiga. Semangat!

My Grandma, Musrichah.

I miss you, doa-doamu spesial dihatiku. All of my teachers and my lectures,

Semoga Allah memberikan balasan surga atas ilmu yang senantiasa tulus dan ikhlas diamalkan tanpa batas. Jazakumullohu khoirol jaza’.

My beloved friends,

Mbak Devi, Umix, Yayak, teman-teman BJEC II.

Tanpa kalian sadari, aku telah belajar banyak hal dari kalian. Terima kasih terima kasih terima kasih. Tanpa lelah menampung keluh kesahku dan tanpa lelah pula menyemangatiku. I Love You All

PMT 2010’

Hari-hari yang kita lukis bersama akan selalu aku ingat. Mari terus berjuang kawans.


(7)

vii

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN ALJABAR KELAS VIII MENGACU PADA STANDAR TIMSS

Oleh:

FAIZATUL MAF’ULA

ABSTRAK

Berdasarkan pada hasil prestasi matematika peserta didik Indonesia dalam penilaian Internasional TIMSS yang tergolong rendah, penelitian pengembangan instrumen penilaian ini diharapkan dapat berkontribusi pada peningkatan kualitas pembelajaran matematika khususnya pada materi aljabar.

Tujuan penelitian ini adalah: (1) mengetahui tingkat validitas instrumen penilaian aljabar kelas VIII jenis pilihan ganda mengacu pada standar TIMSS, (2) mengetahui tingkat validitas instrumen penilaian aljabar kelas VIII jenis uraian mengacu pada standar TIMSS, (3) mengetahui tingkat reliabilitas instrumen penilaian aljabar kelas VIII jenis pilihan ganda mengacu pada standar TIMSS, (4) mengetahui tingkat reliabilitas instrumen penilaian aljabar kelas VIII jenis uraian mengacu pada standar TIMSS.

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B dan kelas VIII D MTsN Sidoarjo. Objek dalam penelitian ini adalah instrumen penilaian aljabar mengacu pada standar TIMSS. Sumber data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui 2 cara, yaitu metode angket dan metode tes.

Dari hasil analisis uji validitas dan reliabilitas tes didapat: (1) 12 soal pilihan ganda yang valid dan 3 soal pilihan ganda yang tidak valid. Untuk tingkat validitas soal-soal pilihan ganda, didapat 8 soal pilihan ganda dengan tingkat validitas sedang (cukup baik), 4 soal pilihan ganda dengan tingkat validitas rendah (kurang) (2) 5 soal uraian yang valid. Untuk tingkat validitas soal-soal uraian, didapat 2 soal uraian dengan tingkat validitas tinggi (baik) dan 3 soal uraian dengan tingkat validitas sedang (cukup baik), (3) Soal pilihan ganda reliabel dengan tingkat reliabilitas tinggi (baik), (4) Soal uraian reliabel dengan tingkat reliabilitas tinggi (baik).


(8)

x

SAMPUL LUAR... i

SAMPUL DALAM... ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... iii

PENGESAHAN TIM PENGUJI... iv

HALAMAN MOTTO... v

HALAMAN PERSEMBAHAN... vi

ABSTRAK... vii

KATA PENGANTAR... viii

DAFTAR ISI... x

DAFTAR TABEL... xii

DAFTAR GAMBAR... xiii

DAFTAR LAMPIRAN... xv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah…..……….…… 1

B. Pertanyaan Penelitian……… 7

C. Tujuan Penelitian………... 8

D. Manfaat Penelitian………..…... 8

E. Definisi Operasional………...…… 9

F. Batasan Penelitian………..… 11

G. Sistematika Pembahasan………... 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Aljabar dalam Buku Matematika……… 13

B. Kualitas Soal pada Materi Aljabar……… 16

C. TIMSS………. 19


(9)

xi

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian……….…… 53

B. Subjek dan Objek Penelitian……… 55

C. Tempat dan Waktu Penelitian……….… 55

D. Alur Penelitian……….. 57

E. Prosedur Penelitian………... 59

F. Instrumen Penelitian……….…… 60

G. Metode Pengumpulan Data……….… 64

H. Teknik Analisis Data……….…... 65

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Analisis Data……….... 72

B. Pembahasan………. 147

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan……….……….. 162

B. Saran……… 163 DAFTAR PUSTAKA


(10)

xii

1.1 Jumlah Negara yang Berpartisipasi Dalam TIMSS………. 2

2.1 Prosentase Penilaian Literasi Matematika TIMSS…………..… 21

2.2 Prosentase Domain Kognitif Literasi Matematika TIMSS….… 31

3.1 Jadwal Penelitian……….…. 56

3.2 Multiple-choice Item Review Checklist……….….. 63

3.3 Constructed-response Item Review Checklist……….…… 63

3.4 Daftar Validator Instrumen Penilaian Aljabar Mengacu pada Standar TIMSS………. 64

3.5 Klasifikasi Interpretasi Koefisien Validitas………. 67

3.6 Klasifikasi Interpretasi Koefisien Reliabilitas... 70 4.1 Daftar Validator Instrumen Penilaian Aljabar Mengacu pada Standar

TIMSS……….…………..……. 72

4.2 Pengolahan Data Hasil Pengerjaan Soal Pilihan Ganda Nomor 1… 74

4.3 Ringkasan Perhitungan Validitas Soal Pilihan Ganda……… 76

4.4 Pengolahan Data Hasil Pengerjaan Soal Uraian Nomor 1……….. 120

4.5 Ringkasan Perhitungan Validitas Soal Uraian………. 122

4.6 Data ∑ � dan ∑ �2 pada Soal Pilihan Ganda……… 137


(11)

xiii

DAFTAR GAMBAR

2.1 Contoh soal aljabar dalam TIMSS 2011………..… 44

3.1 Langkah-langkah penelitian……… 54

3.2 Alur Penelitian……… 57

4.1 Soal Pilihan Ganda Nomor 1……… 78

4.2 Soal Pilihan Ganda Nomor 2 Sebelum Revisi………. 80

4.3 Soal Pilihan Ganda Nomor 2 Setelah Revisi ……….. 81

4.4 Soal Pilihan Ganda Nomor 3 Sebelum Revisi………. 83

4.5 Soal Pilihan Ganda Nomor 3 Setelah Revisi……… 84

4.6 Soal Pilihan Ganda Nomor 4 Sebelum Revisi………. 87

4.7 Soal Pilihan Ganda Nomor 4 Setelah Revisi……… 88

4.8 Soal Pilihan Ganda Nomor 5 ……… 90

4.9 Soal Pilihan Ganda Nomor 6 Sebelum Revisi……….. 92

4.10 Soal Pilihan Ganda Nomor 6 Setelah Revisi……….. 93

4.11 Soal Pilihan Ganda Nomor 7 Sebelum Revisi………. 95

4.12 Soal Pilihan Ganda Nomor 7 Setelah Revisi……… 96

4.13 Soal Pilihan Ganda Nomor 8 Sebelum Revisi……….. 98

4.14 Soal Pilihan Ganda Nomor 8 Setelah Revisi………. 99

4.15 Soal Pilihan Ganda Nomor 9 Sebelum Revisi……….. 101

4.16 Soal Pilihan Ganda Nomor 9 Setelah Revisi……… 102

4.17 Soal Pilihan Ganda Nomor 10 ………. 104

4.18 Soal Pilihan Ganda Nomor 11 Sebelum Revisi……… 106

4.19 Soal Pilihan Ganda Nomor 11 Setelah Revisi……….. 107

4.20 Soal Pilihan Ganda Nomor 12 ………. 108


(12)

xiv

4.24 Soal Pilihan Ganda Nomor 15 Sebelum Revisi………. 114

4.25 Soal Pilihan Ganda Nomor 15 Setelah Revisi……... 116

4.26 Soal Uraian Nomor 1 Sebelum Revisi……… 123

4.27 Soal Uraian Nomor 1 Setelah Revisi………... 124

4.28 Soal Uraian Nomor 2 Sebelum Revisi……... 126

4.29 Soal Uraian Nomor 2 Setelah Revisi……... 127

4.30 Soal Uraian Nomor 3 Sebelum Revisi……... 128

4.31 Soal Uraian Nomor 3 Setelah Revisi……... 130

4.32 Soal Uraian Nomor 4 ……... 132


(13)

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah

Trends in International Mathematics and Science

Study (TIMSS) merupakan penilaian internasional terkait

pengetahuan matematika dan sains untuk peserta didik pada kelas IV dan kelas VIII. TIMSS adalah salah satu kegiatan dari

IEA.1 IEA merupakan badan kerjasama internasional

independen yang telah melakukan studi prestasi lintas negara sejak tahun 1958.2 TIMSS pertama kali diselenggarakan pada

tahun 1995. Selanjutnya, kegiatan ini rutin dilaksanakan 4 tahun sekali.

Tujuan utama TIMSS adalah untuk mengetahui tingkat pencapaian siswa berbagai negara di dunia tentang konteks pendidikan matematika dan sains. Bagi Indonesia sendiri,

1 Human Sciences Research Council, Highlights from TIMSS 2011 The South African

Perspective”, diakses dari http://www.hsrc.ac.za, pada tanggal 8 Desember 2013

2 The International Association for the Evaluation of Educational Achievement (IEA), “

About IEA”, diakses dari http://www.iea.nl/about_us.html, pada tanggal 31 Desember 2013


(14)

manfaat yang dapat diperoleh antara lain untuk mengetahui posisi prestasi siswa Indonesia bila dibandingkan dengan prestasi siswa di negara lain dan faktor-faktor yang

mempengaruhinya.3 Dengan demikian, data yang diperoleh dari

hasil studi ini dapat digunakan sebagai masukan dalam perumusan kebijakan untuk peningkatan mutu pendidikan pada umumnya dan khususnya dalam meningkatkan pengajaran dan pembelajaran matematika dan sains.

Rangkuman jumlah negara yang berpartisipasi dalam TIMSS dapat dilihat dalam tabel 1.1.4

Tabel 1.1

Jumlah Negara yang Berpartisipasi Dalam TIMSS TIMSS 1995 TIMSS 1999 TIMSS 2003 TIMSS 2007 TIMSS 2011

Kelas 4 Kelas 8 Akhir sekolah menengah Kelas 4

Kelas 8 Kelas 4

Kelas 8 Kelas 4

Kelas 8 Kelas 4 Kelas 8 Jumlah Negara yang berparti sipasi

27 43 23 - 39 26 48 35 46 52 45

Dalam perjalanan TIMSS sejak tahun 1995 sampai dengan

2011, Indonesia mulai sepenuhnya berpartisipasi sejak tahun

3 Kemendikbud Badan Penelitian dan Pengembangan , Survei Internasional TIMSS, diakses dari http://litbang.kemdikbud.go.id/index.php/survei-internasional-TIMSS, pada tanggal 22 Desember 2013

4 NCES (National Center for Education Statistic), “Trends in International Mathematics

and Science Study”, diakses dari http://nces.ed.gov/TIMSS/countries.asp, pada tanggal 22 Desember 2013


(15)

3

1999. Namun demikian, Indonesia hanya menyertakan peserta kelas VIII dalam penilaian Internasional tersebut.5

Berdasarkan hasil TIMSS 1999 sampai dengan TIMSS

2011, skor rata-rata matematika siswa Indonesia pada tingkat

internasional tergolong rendah. Pada TIMSS 1999, siswa

Indonesia menduduki peringkat 34 dari 38. Skor rata-rata siswa Indonesia saat itu adalah 403, sedangkan skor rata-rata internasional adalah 487.6 Selanjutnya pada TIMSS 2003, siswa Indonesia menduduki peringkat 35 dari 46. Skor rata-rata yang diperoleh adalah 411, sementara skor rata-rata internasional adalah 467.7 Pada TIMSS 2007, siswa Indonesia menduduki

peringkat ke 36 dari 49. Skor rata-rata siswa Indonesia turun drastis menjadi 397, sedangkan skor rata-rata internasional naik

5 Rahayu, Etik dkk, Analisis Deskriptif Soal Geometri dalam Buku Matematika

Bilingual untuk Sekolah Menengah Pertama Kelas VIII Berdasarkan Kriteria International Assessment TIMSS 2007”, diakses dari http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kreano/article/download/2608/2667, pada tanggal 21 Oktober 2013

6 NCES (National Center for Education Statistic), “Mathematics and Science Achievement

of Eighth-Graders in 1999, diakses dari http://nces.ed.gov/TIMSS/results99_1.asp, pada tanggal 22 Desember 2013

7 Mullis, Ina V.S., Martin, M.O., gonzalez, eugenio j., chrostowski, steven j. TIMSS 2003

International Mathematics Report Findings From IEA's Trends in International Mathematics And Science Study At The Fourth and Eighth Grades, (Chestnut Hill, USA: TIMSS & PIRLS International Study Center, Boston College, 2004), 34.


(16)

menjadi 500.8 Pada TIMSS 2011, siswa Indonesia menduduki

peringkat ke 38 dari 59. Siswa Indonesia memperoleh skor rata-rata 386 dan skor rata-rata Internasional saat itu adalah 500.9

Dasar penilaian prestasi matematika kelas VIII dalam TIMSS dikategorikan ke dalam dua domain, yaitu isi dan

kognitif. Domain isi mencakup: bilangan, aljabar, geometri, data dan peluang.10 Domain kognitif mencakup: pengetahuan, penerapan, dan penalaran.11

Berdasarkan hasil TIMSS 2011, kemampuan kognitif

siswa Indonesia pada materi aljabar sangat rendah. Skor rata siswa Indonesia yang hanya 22 jauh di bawah skor rata-rata Internasional, yaitu 39.12 Tentu saja informasi seperti ini

8 Mullis, Ina V.S., Martin, M.O., & foy, p. TIMSS 2007 InternationalMathematics Report

Findings From IEA's Trends in International Mathematics And Science Study At The Fourth and Eighth Grades, (Chestnut Hill, USA: TIMSS & PIRLS International Study Center, Boston College, 2008), 35.

9 Mullis, Ina V.S. Martin, Michael O., Arora, Alka., & foy, p. Timss 2011 International

Results in Mathematics. (Boston College, USA: TIMSS & PIRLS International Study Centre), 36.

10Mullis, Ina V.S. Martin, Michael O., Ruddock, Graham J., O’Sullivan, Christine Y., Preuschoff, Corinna. The TIMSS 2011 Assessment Frameworks. (Boston College, USA: TIMSS & PIRLS International Study Centre, 2009), 29.

11 Ibid, halaman 40. 12


(17)

5

sangat mengecewakan karena aljabar merupakan cabang penting dari matematika.

Jennifer menyatakan, “Algebra in the early years establishes the necessary ground-work for on going and future

mathematics learning”.13 Hal ini didukung oleh para pakar matematika yang sepakat bahwa aljabar adalah alat untuk pemecahan masalah, metode mengungkapkan hubungan, menganalisis dan mewakili pola, dan mengeksplorasi sifat

matematika dalam berbagai situasi masalah.14 Mengapa

demikian? Karena berpikir aljabar merupakan elemen penting dan mendasar dari kemampuan berpikir matematika dan penalaran.15

Dengan demikian peningkatan kualitas pembelajaran matematika khususnya pada materi aljabar sangat diperlukan. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas pembelajaran

matematika adalah dengan mengembangkan instrumen

13 Taylor-Cox, Jennifer. ALGEBRA in the Early Years?. Young Children, 2003, 58.1: 14-21.

14 Laila, H, Pembelajaran Pendidikan Matematika Realistik Untuk Mengembangkan

Kemampuan Berpikir Aljabar Siswa” (Paper presented at Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika. Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY. Yogyakarta 2013), 3.

15


(18)

penilaian matematika. Instrumen penilaian yang dimaksud disini adalah instrumen penilaian internal. Penilaian internal adalah penilaian yang direncanakan dan dilaksanakan oleh guru.

Melalui penilaian akan diperoleh berbagai informasi mengenai efektivitas pembelajaran sebagai masukan yang berguna bagi Guru untuk menyempurnakan pembelajaran. Demikian juga melalui penilaian akan diketahui sejauh mana siswa memperoleh kemajuan belajar dalam menguasai substansi pelajaran, pada bagian mana yang belum, dan kendala apa yang dihadapinya. Agar pembelajaran dapat berlangsung dengan baik dan siswa dapat menguasai substansi pelajaran sesuai yang direncanakan, maka penilaian kelas perlu dikembangkan dan dilaksanakan secara berkelanjutan sebagai umpan balik untuk meningkatkan mutu pembelajaran.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk mengembangkan instrumen penilaian aljabar kelas VIII mengacu pada standar TIMSS.


(19)

7

B.

Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan kondisi yang telah dipaparkan dalam latar belakang, pertanyaan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana tingkat validitas instrumen penilaian

aljabar kelas VIII yang dikembangkan untuk jenis pilihan ganda mengacu pada standar TIMSS?

2. Bagaimana tingkat validitas instrumen penilaian

aljabar kelas VIII yang dikembangkan untuk jenis uraian mengacu pada standar TIMSS?

3. Bagaimana tingkat reliabilitas instrumen penilaian

aljabar kelas VIII yang dikembangkan untuk jenis pilihan ganda mengacu pada standar TIMSS?

4. Bagaimana tingkat reliabilitas instrumen penilaian

aljabar kelas VIII yang dikembangkan untuk jenis uraian mengacu pada standar TIMSS?


(20)

C.

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Mengetahui tingkat validitas instrumen penilaian

aljabar kelas VIII yang dikembangkan untuk jenis pilihan ganda mengacu pada standar TIMSS.

2. Mengetahui tingkat validitas instrumen penilaian

aljabar kelas VIII yang dikembangkan untuk jenis uraian mengacu pada standar TIMSS.

3. Mengetahui tingkat reliabilitas instrumen penilaian aljabar kelas VIII yang dikembangkan untuk jenis pilihan ganda mengacu pada standar TIMSS.

4. Mengetahui tingkat reliabilitas instrumen penilaian aljabar kelas VIII yang dikembangkan untuk jenis uraian mengacu pada standar TIMSS.

D.

Manfaat Penelitian

Melalui penelitian ini akan dikembangkan instrumen

penilaian aljabar mengacu pada standar TIMSS. Dengan


(21)

9

kontribusi terhadap peningkatan pembelajaran matematika khususnya pada materi aljabar.

E.

Definisi Operasional

Untuk menghindari penafsiran yang berbeda perlu kiranya ditegaskan istilah-istilah yang berhubungan dengan penelitian ini sebagai berikut:

1.

Pengembangan instrumen penilaian aljabar kelas VIII jenis

pilihan ganda mengacu pada standar TIMSS yang valid. Instrumen penilaian aljabar jenis pilihan ganda mengacu

pada standar TIMSS dikatakan valid jika memenuhi

Multiple-choice Item Review Checklist yang divalidasi oleh

para ahli dan memenuhi kriteria validitas yang dihitung menggunakan teknik korelasi Pearson Product Moment.

2.

Pengembangan instrumen penilaian aljabar kelas VIII jenis

uraian mengacu pada standar TIMSS yang valid.

Instrumen penilaian aljabar jenis uraian mengacu pada

standar TIMSS dikatakan valid jika memenuhi


(22)

divalidasi oleh para ahli dan memenuhi kriteria validitas

yang dihitung menggunakan teknik korelasi Pearson

Product Moment.

3.

Pengembangan instrumen penilaian aljabar kelas VIII jenis

multiple choice mengacu pada standar TIMSS yang

reliabel

.

Instrumen penilaian aljabar jenis multiple choice mengacu

pada standar TIMSS dikatakan reliabel jika memenuhi

kriteria interpretasi koefisien reliabilitas yang dihitung

menggunakan rumus Cronbach’s Alpha.

4.

Pengembangan instrumen penilaian aljabar kelas VIII jenis

uraian mengacu pada standar TIMSS yang reliabel.

Instrumen penilaian aljabar jenis uraian mengacu pada standar TIMSS dikatakan reliabel jika memenuhi kriteria

interpretasi koefisien reliabilitas yang dihitung


(23)

11

F.

Batasan Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti hanya akan:

1. Mengembangkan instrumen penilaian aljabar kelas

VIII mengacu pada standar TIMSS pada pokok

bahasan operasi aljabar.

2. Melakukan uji coba satu kali karena hal yang akan dideskripsikan dalam penelitian ini hanya mengenai kualitas instrumen yang meliputi validitas dan

reliabilitas beserta faktor-faktor yang

mempengaruhinya.

3. Melakukan uji coba di MTsN Sidoarjo

G.

Sistematika Pembahasan

1. Bab 1 pendahuluan berisi tentang latar belakang masalah,

pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, definisi operasional, batasan penelitian, dan sistematika pembahasan.


(24)

2. Bab 2 kajian pustaka berisi tentang aljabar dalam buku matematika, kualitas soal pada materi aljabar, TIMSS, dan

kualitas soal aljabar mengacu pada standar TIMSS.

3. Bab 3 metode penelitian berisi tentang metode penelitian, subjek dan objek peneltian, tempat dan waktu penelitian, alur penelitian, prosedur penelitian, instrumen penelitian, metode pengumpulan data, dan teknik analisis data. 4. Bab 4 hasil dan pembahasan penelitian berisi tentang

analisis data dan pembahasan.

5. Bab 5 simpulan dan saran berisi tentang kesimpulan dan saran.


(25)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A.

Aljabar dalam Buku Matematika

Salah satu cabang matematika yang diajarkan di sekolah adalah aljabar. Khuzaini berpendapat bahwa aljabar merupakan salah satu cabang matematika yang penting untuk dipelajari.1 Hal ini dapat didukung oleh apa yang dikemukakan oleh Mahsup bahwa dalam kehidupan sehari-hari aljabar digunakan dalam pemodelan suatu masalah ke dalam kalimat matematika.2

Aljabar adalah cabang matematika yang mempelajari struktur, hubungan dan kuantitas. Untuk mempelajari hal-hal ini dalam aljabar digunakan simbol (biasanya berupa huruf). Sedangkan untuk mempresentasikan bilangan secara umum

1 Khuzaini, A, Skripsi : “Perbedaan Prestasi Belajar Pokok Bahasan Pemfaktoran Bentuk

Aljabar Siswa Yang Diajar Menggunakan Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Dengan Pembelajaran Ekspositori Kelas VIII SMPN 15 Malang”. (Malang: UM, 2012), 13.

2 Mahsup, M, Disertasi Doktor: “Penerapan Strategi Investigasi Untuk Meningkatkan

Pemahaman Tentang Sistem Persamaan Linier (SPL) Dua Variabel Di SMPN 5 Kepanjen Malang”. (Malang: UM, 2010), 15.


(26)

sebagai sarana penyerdehanaan dan alat bantu memecahkan masalah.

Aljabar merupakan bagian dari kurikulum dalam Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama dan menyediakan landasan-landasan bagi ide-ide dasar untuk aljabar secara keseluruhan, meliputi sifat-sifat penambahan dan perkalian bilangan, konsep variabel, definisi polinom, faktorisasi dan menentukan akar pangkat.3 Bentuk aljabar yang mempelajari sifat-sifat operasi pada bilangan real direkam dalam simbol sebagai konstanta

dalam variabel, dan aturan yang membangun ekspresi dan

persamaan matematika yang melibatkan simbol-simbol.4

Pembelajaran aljabar merupakan hal yang sangat penting karena aljabar sangat mendukung banyak topik lain dalam matematika, serta mampu mengembangkan kemampuan penalaran.

Seperti bidang matematika lainnya, aljabar terdiri dari beberapa konsep dan prinsip dimana sebuah konsep aljabar diperlukan sebagai dasar untuk konsep pembelajaran aljabar

3 Leisubun, R. S,. Skripsi : “Bentuk Aljabar di SMP. (Malang: UM, 2010), 10. 4


(27)

15

berikutnya. Selain itu penggunaan prinsip yang saling berkaitan akan menjadi modal bagi para siswa untuk dapat menyelesaikan persoalan aljabar dengan baik dan benar.

Tujuan pembelajaran aljabar adalah agar siswa

memperoleh rasa percaya diri mengenai kemampuan

matematikanya, menjadi pemecah masalah yang baik, dapat berkomunikasi secara matematik, dan dapat bernalar secara matematik. Selain itu, diharapkan pula siswa mampu untuk berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, kreatif.

Fakta menunjukkan bahwa di antara semua cabang matematika yang diajarkan, aljabar merupakan materi yang sulit dipahami siswa. Hal yang senada juga dinyatakan Yanto bahwa kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal aljabar masih rendah.5

Berdasarkan Kurikulum 2013, aljabar pada jenjang SMP mendapatkan porsi yang cukup besar dari keseluruhan isi kurikulum jika dibandingkan dengan beberapa materi yang lain

seperti, geometri, peluang dan statistik. Hal ini

5 Yanto, Hidayat Dwi, Nila Kurniasih, and Prasetyo Budi Darmono, Eksperimentasi

Model Pembelajaran Make A Match Dan Inside Outside Circle Pada Materi Bentuk Aljabar Siswa Kelas VIII”, EKUIVALEN-Pendidikan Matematika, (2014), 17.


(28)

mengindikasikan bahwa, aljabar merupakan salah satu komponen penting pada kurikulum matematika di SMP, sehingga pembelajaran aljabar yang tidak memadai akan

berkontribusi terhadap ketidakberhasilan pembelajaran

matematika di sekolah secara keseluruhan.

Dengan demikian, dapat diketahui bahwa aljabar merupakan materi yang penting dan sangat bermanfaat. Tak diherankan jika aljabar dipelajari pada salah satu bab tersendiri dalam buku matematika. Materi aljabar dalam buku matematika disajikan beserta latihan soal dan evaluasi.

Mengingat peran penting aljabar, maka sudah seharusnya para pengajar berusaha meningkatkan mutu pembelajaran khususnya pada materi aljabar. Salah satunya dengan mengembangkan instrumen penilaian aljabar.

B.

Kualitas Soal pada Materi Aljabar

Dalam dunia pendidikan, peran evaluasi sangatlah penting. Evaluasi berfungsi untuk mengetahui sejauh mana peran pendidikan dalam membangun bangsa. Di dalam evaluasi


(29)

17

pendidikan, terdapat banyak alat evaluasi, baik berbentuk teks maupun non-teks.

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), alat adalah benda yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu yang dipakai untuk mencapai suatu maksud. Sementara itu, evaluasi menurut KBBI berarti penilaian. Mengacu pada definisi tersebut, alat evaluasi dapat diartikan alat yang digunakan untuk mencapai maksud penilaian.

Evaluasi dalam pendidikan tidak dapat dilepaskan dari tujuan evaluasi itu sendiri. Tujuan evaluasi pendidikan ialah untuk mendapat data pembuktian yang akan menunjukkan sampai dimana tingkat kemampuan dan keberhasilan siswa dalam pencapaian tujuan-tujuan kurikuler. Secara lebih rinci, fungsi evaluasi dalam pendidikan dan pengajaran dapat

dikelompokkan menjadi empat fungsi berikut:6

1. Untuk mengetahui kemajuan dan perkembangan

serta keberhasilan siswa setelah mengalami atau melakukan kegiatan belajar selama jangka waktu tertentu.

6


(30)

2. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan program pengajaran.

3. Untuk keperluan bimbingan dan konseling.

4. Untuk keperluan pengembangan dan perbaikan

kurikulum sekolah yang bersangkutan.

Salah satu alat evaluasi adalah soal-soal dalam buku pelajaran. Perlu diketahui bahwa kebanyakan guru sangat bergantung pada buku pelajaran dalam pembelajaran. Mereka menggunakan buku pelajaran dalam memutuskan apa yang harus diajarkan, bagaimana mengajarkannya, dan jenis tugas yang diberikan kepada siswa.

Alangkah baiknya jika guru mempunyai inisiatif untuk meningkatkan mutu pembelajaran matematika khususnya aljabar. Salah satunya yaitu dengan mengembangkan instrumen penilaian aljabar.


(31)

19

C.

TIMSS

(

Trends in International Mathematics and

Science Study)

Trends in International Mathematics and Science

Study (TIMSS) merupakan penilaian internasional terkait

pengetahuan matematika dan sains untuk peserta didik pada kelas IV dan kelas VIII. TIMSS adalah salah satu kegiatan dari

IEA.7 IEA merupakan badan kerjasama internasional

independen yang telah melakukan studi prestasi lintas negara sejak tahun 1958.8 TIMSS pertama kali diselenggarakan pada

tahun 1995. Selanjutnya, kegiatan ini rutin dilaksanakan 4 tahun sekali.

Tujuan utama TIMSS adalah untuk mengetahui tingkat pencapaian siswa berbagai negara di dunia tentang konteks pendidikan matematika dan sains. Bagi Indonesia sendiri, manfaat yang dapat diperoleh antara lain untuk mengetahui posisi prestasi siswa Indonesia bila dibandingkan dengan prestasi siswa di negara lain dan faktor-faktor yang

7 Human Sciences Research Council, Highlights from TIMSS 2011….

8 The International Association for the Evaluation of Educational Achievement (IEA), “ About…


(32)

mempengaruhinya.9 Dengan demikian, data yang diperoleh dari hasil studi ini dapat digunakan sebagai masukan dalam perumusan kebijakan untuk peningkatan mutu pendidikan pada umumnya dan khususnya dalam meningkatkan pengajaran dan pembelajaran matematika dan sains.

Dalam perjalanan TIMSS sejak tahun 1995 sampai

dengan 2011, Indonesia mulai sepenuhnya berpartisipasi sejak tahun 1999. Namun demikian, Indonesia hanya menyertakan peserta kelas VIII dalam penilaian Internasional tersebut.10 Dasar penilaian prestasi matematika kelas VIII dalam TIMSS

dikategorikan ke dalam dua domain, yaitu isi dan kognitif. Domain isi mencakup: bilangan, aljabar, geometri, data dan

peluang.11 Domain kognitif mencakup: pengetahuan,

penerapan, dan penalaran.12

Berikut ini adalah tabel prosentase penilaian literasi

matematika TIMSS berdasarkan domain isi untuk kelas VIII.13

9 Kemendikbud Badan Penelitian dan Pengembangan, Survei Internasional TIMSS 10 Rahayu, Etik dkk, Analisis Deskriptif Soal Geometri dalam Buku

11Mullis, Ina V.S. Martin, Michael O., Ruddock, Graham J., O’Sullivan, Christine Y., Preuschoff, Corinna. The TIMSS 2011 Assessment…29

12 Ibid, halaman 40. 13


(33)

21

Tabel 2.1

Prosentase Penilaian Literasi Matematika TIMSS Domain Isi kelas VIII Prosentase

Nomor/Angka 30%

Aljabar 30%

Geometri 20%

Data dan peluang 20%

Domain isi adalah materi matematika tertentu yang tercakup dalam penilaian TIMSS 2011 di kelas delapan. Pada

materi Aljabar, siswa kelas delapan harus mampu menguasai domain konten aljabar yaitu mengenal dan memperluas pola, menggunakan simbol-simbol aljabar untuk mewakili situasi

matematika, dan mengembangkan kemampuan dalam

memproduksi ekspresi setara dan pemecahan persamaan linear.14

14Mullis, Ina V.S. Martin, Michael O., Ruddock, Graham J., O’Sullivan, Christine Y., Preuschoff, Corinna. The TIMSS 2011 Mathematics Frameworks, (Boston College, USA : TIMSS & PIRLS International Study Centre, 2009), 32.


(34)

Tiga topik aljabar kelas VIII yang diujikan dalam TIMSS adalah:15

1. Pola

a. Memberikan definisi yang baik mengenai

pola numerik, aljabar, dan geometri atau urutan yang menggunakan angka, kata-kata, symbol, atau diagram; menemukan istilah yang hilang.

b. Menggeneralisasi hubungan pola secara

berurutan, atau antara istilah yang

berdekatan, atau antara jumlah urutan

nomor jangka panjang dan jangka,

menggunakan, kata-kata, atau kalimat

aljabar.

2. Operasi Aljabar

a. Mencari jumlah, selisih, hasil kali dan bagi kalimat yang mengandung variabel.

b. Menghitung satu bentuk operasi yang

mengandung variabel.

15


(35)

23

c. Menyederhanakan atau membandingkan

kalimat aljabar untuk menentukan apakah keduanya setara.

d. Memodelkan bentuk cerita ke dalam kalimat aljabar

3. Persamaan/rumus dan fungsi

a. Menggunakan persamaan/rumus variabel

variabel yang diberikan

b. Menunjukkan apakah suatu nilai (atau nilai-nilai) telah memenuhi persamaan/rumus yang diberikan.

c. Memecahkan persamaan linear dan

pertidaksamaan linear satu variabel dan dua variabel.

d. Mengenali dan menulis persamaan,

pertidaksamaan, simultan persamaan, atau fungsi model yang diberikan.

e. Memecahkan masalah menggunakan


(36)

Untuk dapat menjawab soal-soal TIMSS dengan benar, siswa harus memahami konten matematika yang diujikan. Selain itu siswa juga harus menguasai berbagai keterampilan kognitif. Domain kognitif pertama yaitu “pengetahuan”. Domain ini meliputi fakta-fakta, konsep, dan prosedur yang

perlu diketahui siswa.16 Domain kognitif ke dua yaitu

“penerapan”, difokuskan pada kemampuan siswa untuk

menerapkan pengetahuan dan pemahaman konseptual untuk

memecahkan masalah atau menjawab pertanyaan.17 Domain

kognitif ketiga yaitu “penalaran” lebih dari sekedar masalah rutin, mencakup situasi yang asing, konteks yang kompleks, dan masalah dengan beberapa langkah penyelesaian yang tidak sederhana.18

16 Ibid, halaman 40.

17 Ibid, halaman 40. 18


(37)

25

Macam-macam domain kognitif akan dijelaskan sebagai berikut:19

1. Pengetahuan (Knowing)

a. Mengingat (Recall)

Menyebutkan definisi; terminologi; sifat bilangan; sifat geometri; dan notasi. Misalnya

× = , + + = 3

b. Mengenali (Recognize)

Mengenali obyek matematika. Misalnya, bentuk, angka, kalimat matematika, dan kuantitas. Mengenali matematika entitas yang

secara matematis ekuivalen. Misalnya,

pecahan, desimal dan persen; orientasi geometris angka yang berbeda dari yang sederhana.

c. Menghitung (Compute)

Melaksanakan prosedur algoritmik untuk +, -, ×, ÷, atau kombinasi dari ini dengan bilangan bulat, pecahan, desimal dan bilangan bulat.

19


(38)

Memperkirakan nilai untuk suatu perhitungan. Melaksanakan prosedur aljabar rutin

d. Menyimpulkan (Retrieve)

Menyimpulkan informasi dari grafik, tabel, atau sumber lain. Membaca skala sederhana.

e. Mengukur (Measure)

Menggunakan alat ukur dan memilih alat yang sesuai untuk pengukuran tertentu.

f. Mengklasifikasi (Classify/Order)

Mengklasifikasikan benda / kelompok,

bentuk, angka, dan ekspresi sesuai sifat

umum, Mengambil keputusan tentang

keanggotaan kelas dan nomor pemesanan dan objek dengan atribut.

2. Penerapan (Applying)

a. Memilih (Select)

Memilih dengan tepat operasi, metode, atau

strategi yang akan digunakan untuk


(39)

27

b. Mewakili (Represent)

Menampilkan data dalam diagram, tabel, grafik, dan menghasilkan representasi setara untuk diberikan pada entitas matematika atau hubungan.

c. Model (Model)

Membuat model matematika yang tepat, seperti sebagai persamaan, angka geometris, atau diagram untuk memecahkan masalah.

d. Melaksanakan (Implement)

Menerapkan satu instruksi matematika

(misalnya, menggambar bentuk dan

diagram).

e. Menyelesaikan masalah rutin (Solve Routine

Problems)

3. Penalaran (Reasoning)

a. Menganalisis (Analyze)

Menentukan, menjelaskan, dan menggunakan hubungan antara variabel atau benda dalam


(40)

situasi matematika. Membuat kesimpulan yang valid dari informasi yang diberikan.

b. Menggeneralisasi (Generalize/Specialize)

Menggeneralisasikan hasil pemikiran

matematika.

c. Mengintegrasikan (Integrate/ Synthesize)

Membuat hubungan antara pengetahuan yang

berbeda terkait representasi. Membuat

hubungan antara ide-ide matematika.

Menggabungkan fakta matematika, konsep, dan prosedur untuk menggabungkan hasil yang didapat.

d. Membenarkan (Justify)

Memberikan pembenaran dengan referensi hasil matematika yang diketahui.

e. Memecahkan masalah non-rutin (Solve

Non-routine Problems)

Memecahkan masalah dalam matematika atau kehidupan nyata. Menerapkan fakta,


(41)

29

konsep, dan prosedur matematika yang lebih kompleks.

D.

Kualitas Soal Aljabar Mengacu pada Standar

TIMSS

Kerangka penilaian TIMSS disusun berdasarkan dua

hal yaitu domain isi dan domain kognitif. Termasuk soal-soal materi aljabar. Dalam penjelasan domain isi aljabar TIMSS,

dikemukakan bahwa siswa kelas VIII harus mampu menguasai domain konten aljabar yaitu mengenal dan memperluas pola, menggunakan simbol-simbol aljabar untuk mewakili situasi matematika, dan mengembangkan kemampuan dalam membuat kalimat aljabar yang setara serta pemecahan persamaan linear.20

Siswa harus mengembangkan pemahaman tentang persamaan linear dan konsep variabel. Siswa pada tingkat ini diharapkan dapat menggunakan dan menyederhanakan rumus aljabar, memecahkan linear persamaan, pertidaksamaan, pasang persamaan simultan yang melibatkan dua variabel, dan

20Mullis, Ina V.S. Martin, Michael O., Ruddock, Graham J., O’Sullivan, Christine Y., Preuschoff, Corinna. The TIMSS 2011 Mathematics Frameworks, (Boston College, USA : TIMSS & PIRLS International Study Centre, 2009), 32.


(42)

menggunakan berbagai fungsi. Siswa harus mampu memecahkan masalah dunia nyata menggunakan model aljabar dan menjelaskan hubungan yang melibatkan konsep-konsep aljabar.

Topik utama dalam aljabar adalah:21

1. Pola

2. Kalimat aljabar

3. Persamaan/rumus dan fungsi

Dalam domain kognitif, terdapat tiga macam keterampilan yaitu:22

1. Pengetahuan (Knowing).

2. Penerapan (Applying).

3. Penalaran (Reasoning).

Berikut ini adalah tabel prosentase penilaian literasi

matematika TIMSS berdasarkan domain kognitif untuk kelas

VIII.23

21 Ibid, halaman 32.

22 Ibid, halaman 33. 23


(43)

31

Tabel 2.2

Prosentase Domain Kognitif Literasi Matematika TIMSS

Domain Isi kelas VIII Prosentase

Pengetahuan 30%

Penerapan 45%

Penalaran 25%

Berikut ini adalah deskripsi domain kognitif dalam TIMSS.24

1. Pengetahuan (Knowing).

Mengetahui (knowing) adalah membahas fakta-fakta, prosedur, dan konsep yang perlu

siswa ketahui dalam matematika.

Keterampilan kunci dari domain kognitif ini antara lain:

a. Mengingat definisi, terminologi, sifat bilangan, sifat geometris, dan notasi.

b. Mengenali obyek matematika, bentuk,

angka, dan ungkapan.

24 Gonzales, Patrick, et al. Highlights from TIMSS 2007, (Washington, DC: National Center for Education Statistics, Institute of Education Sciences, US Department of Education , 2008), 10.


(44)

c. Mengakui entitas matematika yang secara matematis.

d. Komputasi prosedur algoritmik untuk

fungsi dasar dengan bilangan bulat, pecahan, desimal, dan bilangan bulat.

e. Menaksir angka untuk memperkirakan

perhitungan.

f. Melakukan prosedur aljabar rutin.

g. Mengambil informasi dari grafik, tabel, dan grafik.

h. Membaca skala sederhana.

i. Menggunakan satuan yang sesuai ukuran

dan alat ukur.

j. Memperkirakan ukuran.

k. Mengklasifikasi atau mengelompokan

benda, bentuk, angka, dan ungkapan menurut sifat umum.

l. Membuat keputusan yang benar tentang


(45)

33

m. Memerintahkan angka dan objek dengan

sifat.

2. Penerapan (Applying).

Penerapan dalam hal ini adalah fokus pada

kemampuan siswa dalam menerapkan

pengetahuan dan pemahaman konseptual untuk memecahkan masalah atau menjawab pertanyaan. Keterampilan kunci dari domain kognitif ini antara lain:

a. Memilih operasi, metode, atau strategi yang sesuai untuk memecahkan masalah ketika ada algoritma yang diketahui atau metode untuk menemukan solusi.

b. Merepresentasikan informasi matematika

dan data dalam diagram, tabel, grafik.

c. Menghasilkan representasi ekivalen

untuk entitas matematika atau hubungan yang diberikan.


(46)

d. Menghasilkan model matematika, seperti

persamaan atau diagram untuk

memecahkan masalah rutin.

e. Mengikuti dan melaksanakan satu set

instruksi matematika.

f. Menggambar angka dan bentuk sesuai

spesifikasi yang diberikan.

g. Memecahkan masalah rutin (yaitu,

masalah yang sering dijumpai siswa di kelas).

h. Membandingkan dan mencocokkan

representasi data yang berbeda (untuk kelas delapan) dan menggunakan data dari grafik, tabel, grafik, dan peta untuk memecahkan masalah rutin.

3. Penalaran (Reasoning).

Penalaran adalah proses kognitif yang ditekankan dalam pemecahan masalah tidak rutin, asing, konteks yang kompleks, dan masalah yang dapat diselesaikan dalam


(47)

35

beberapa tahapan. Keterampilan kunci dari domain kognitif ini antara lain:

a. Menentukan dan menggambarkan

hubungan antara

variabel atau objek dalam situasi matematika.

b. Menggunakan penalaran proporsional

(khusus peserta didik kelas empat).

c. Penguraian geometri angka untuk

menyederhanakan pemecahan masalah.

d. Menggambar jaring yang asing

e. Memvisualisasikan transformasi tiga

dimensi.

f. Membandingkan dan mencocokkan

representasi yang berbeda dari data yang sama (khusus peserta didik kelas empat).

g. Membuat kesimpulan yang valid dari

informasi yang diberikan.

h. Menggeneralisasikan hasil matematis


(48)

i. Menggabungkan prosedur matematika

untuk menetapkan hasil dan

menggabungkan hasil untuk

menghasilkan hasil yang lebih lanjut.

j. Membuat hubungan antara berbagai

pengetahuan dan representasi terkait.

k. Membuat hubungan antara unsur-unsur

yang berbeda dari pengetahuan dan representasi terkait.

l. Membuat hubungan antara ide-ide

matematika yang terkait.

m. Memberikan pembenaran atau kesalahan

untuk kebenaran pernyataan dengan mengacu pada hasil matematika atau properti.

n. Memecahkan masalah diatur dalam

konteks kehidupan nyata matematika atau bahwa siswa tidak mungkin memiliki ditemukan sebelumnya.


(49)

37

o. Menerapkan prosedur matematika dalam

konteks yang kompleks.

p. Menggunakan sifat geometris untuk

memecahkan masalah non-rutin.

Soal-soal dalam TIMSS terdiri dari dua jenis soal yaitu multiple choice (pilihan ganda), siswa memilih jawaban yang

benar dari empat pilihan jawaban, dan constructed-response,

siswa harus menyediakan tanggapan tertulis terhadap soal yang diberikan.25

Soal-soal dalam TIMSS dikembangkan melalui

pertemuan yang melibatkan masukan dari ahli matematika dan ahli pengukuran internasional. Para penyelenggara dan ahli matematika dari 10 negara, memastikan bahwa soal-soal yang diujikan mencerminkan pemikiran saat ini dan merupakan prioritas dalam bidang matematika. Soal-soal tersebut dikembangkan dan ditinjau berulang-ulang dengan satu uji coba yang melibatkan 43 negara. Berbagai upaya telah

25 Mullis, I., dan M. O. Martin. TIMSS: 2011 Item Writing Guidelines. (Boston College, USA: TIMSS & PIRLS International Study Centre, 2011), 6.


(50)

dilakukan untuk memastikan bahwa soal-soal yang diberikan dapat mewakili kurikulum negara-negara peserta.

A high-quality item needed to be un-ambiguous in

meaning, with appropriate reading demands, clear graphics,

and a defensible key or scoring guide.26 Soal yang berkualitas

tinggi memiliki beberapa kriteria, antara lain:

a. Kata-kata yang digunakan dalam soal tidak ambigu.

b. Tuntutan membaca yang tepat.

c. Grafik yang jelas.

d. Kunci soal dan panduan penilaian yang tidak berubah-ubah

(tetap).

Dalam TIMSS 2011 Item Writing Guidelines dikatakan bahwa “In preparing to produce an item for either fourth or eighth grade, the first step is to focus on the content topic to be

assessed. In writing each item, remember that it also

contributes to a measure of proficiency in a cognitive domain.

Keep in mind that TIMSS is assessing student learning in

particular topics. Think:

26 Martin, Michael O., Kelvin D. Gregory, and Steven E. Stemler, eds. TIMSS 1999

Technical Report. (Boston College USA: TIMSS & PIRLS International Study Centre, 2000), 74.


(51)

39

a. What should the student know?

b. What should the student be able to do?

That is, what knowledge does this item allow a student to

show? What cognitive processes does this item require a

student to demonstrate?”27

Langkah pertama untuk mempersiapkan soal yang baik untuk kelas empat dan kelas delapan adalah fokus pada topik konten yang dinilai. Dalam menulis setiap soal, ingat bahwa soal tersebut juga memberikan kontribusi untuk ukuran kemahiran dalam domain kognitif. Perlu diingat bahwa TIMSS yang menilai belajar siswa pada topik tertentu. Fikirkan:

a. Apa yang seharusnya siswa ketahui?

b. Apa yang seharusnya siswa lakukan?

Pengetahuan siswa bagian manakah yang ditunjukkan siswa pada soal ini? Proses kognitif bagian manakah yang ditunjukkan siswa pada soal ini?.

Dalam mengembangkan soal, sangat penting untuk mempertimbangkan waktu yang dibutuhkan bagi siswa dalam

27 Mullis, I., dan M. O. Martin. TIMSS: 2011 Item Writing Guidelines. (Boston College, USA: TIMSS & PIRLS International Study Centre, 2011), 6.


(52)

menyelesaikannya. Jumlah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tiap soal harus konsisten dengan jatah waktu untuk soal-soal keseluruhan. Sebagai aturan umum dalam TIMSS, soal pilihan ganda diperkirakan membutuhkan sekitar 1

menit atau kurang untuk menyelesaikannya, dan soal uraian dialokasikan 1-3 menit.

Bahasa, gaya, dan tingkat membaca yang digunakan dalam soal-soal harus sesuai dengan usia dan pengalaman para siswa. Bahasa yang digunakan harus sesederhana mungkin. Kosa kata dan istilah yang digunakan harus sesuai dengan tingkat kelas yang diuji. Soal yang ditulis menggunakan kalimat aktif. Sebelum kata kerja hindari menggunakan kata-kata bersyarat, seperti jika, maka dll. Konteks soal hanya berhubungan dengan matematika, sains atau kaitan matematika dan sains dalam kehidupan sehari-hari. Namun, jika konteks soal tersebut melibatkan dunia nyata, maka konteks tersebut harus familiar bagi siswa. Konteks soal yang sulit akan

berpengaruh pada validitas soal.

Soal-soal dalam TIMSS harus menyediakan wawasan


(53)

41

soal berkontribusi pada matematika secara keseluruhan atau tes ilmu pengetahuan alam. Soal-soal yang diujikan mengandung beberapa soal yang relatif mudah dan beberapa soal yang menantang.

Dalam mempersiapkan soal diperlukan perhatian khusus terhadap keragaman lingkungan, latar belakang, keyakinan dan adat istiadat dikalangan siswa negara-negara

peserta. Khususnya masalah yang berkaitan dengan

kebangsaan, budaya, etnis, dan lokasi geografis. Seperti soal-soal yang membutuhkan latar belakang negara-negara peserta tidak akan cocok. Lokasi geografis berdampak pada siswa yang berpengalaman pada tempat tersebut. Meskipun televisi dan internet dapat memberikan siswa beberapa pengetahuan tentang tempat-tempat terpencil, pengalaman langsung dari beberapa fenomenea meningkatkan pemahaman dan dapat memberikan beberapa keuntungan bagi siswa bersangkutan.

TIMSS memfasilitasi terjemahan yang sebanding.

TIMSS mengizinkan nama dan tempat pada soal diubah sesuai

dengan sebuah negara asalkan tidak berpengaruh pada sifat penting dan tingkat kesulitan soal.


(54)

Masalah yang melibatkan perhitungan dengan uang, terutama yang dalam konteks "kehidupan nyata", termasuk bermasalah untuk studi internasional. Misalnya, biaya sebuah artikel umum di satu negara adalah sebagian kecil dari unit dasar mata uang, sedangkan artikel yang sama di negara lain mungkin biaya ribuan unit dasar. Di beberapa negara, biaya dari sebuah artikel mungkin tidak pernah termasuk titik desimal. Jika dimasukkannya biaya merupakan bagian penting dari masalah, gunakan "Zeds". Ini adalah Unit fiktif mata uang TIMSS, yang memungkinkan setiap negara untuk bekerja

dengan angka yang sama.

Grafik atau diagram yang digunakan dalam soal harus akurat dan benar. Grafis dalam soal dipergunakan dalam memecahkan masalah. Grafik harus jelas dan disebutkan langsung dalam soal.


(55)

43

Berikut ini akan dijelaskan cara menulis soal pilihan ganda dan soal constructed-response.28

1. Writing Multiple-choice Items

Pada soal pilihan ganda TIMSS 2011,

disediakan empat pilihan jawaban. Sebuah soal pilihan ganda mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

a. Pertanyaan adalah bagian awal dari soal di mana tugasnya didefinisikan.

b. Pilihan merujuk pada seluruh rangkaian

respon berlabel pilihan yang disajikan di bawah pertanyaan.

c. Kuncinya adalah opsi respon yang benar.

d. Pengecoh adalah pilihan respon yang salah.

Setidaknya setengah dari soal-soal yang

dikembangkan untuk TIMSS 2011 adalah bentuk

pilihan ganda. Pertanyaan (The Stem)

28 Mullis, I., dan M. O. Martin. TIMSS: 2011 Item Writing Guidelines. (Boston College, USA: TIMSS & PIRLS International Study Centre, 2011), 15.


(56)

Untuk TIMSS 2011, karena kejelasan sangat

penting, maka semua pertanyaan harus

menggunakan kalimat langsung. Contoh:29

Gambar 2.1

Contoh soal aljabar dalam TIMSS 2011

a. Memberikan informasi yang cukup

dalam pertanyaan, sehingga pertanyaan menjadi jelas. Dalam hampir semua kasus, pertanyaan harus mampu berdiri sendiri, dan menjadi jawaban tanpa

pilihan jawaban. Kecuali akan

ditanyakan suatu estimasi yang terbaik dari kuantitas.

29 Foy, P., Arora, A., dan Gabrielle, M. TIMSS 2011 User Guide for the International


(57)

45

b. Pertanyaan tidak harus mencakup

informasi asing.

Informasi asing akan membingungkan siswa.

c. Hindari menggunakan pertanyaan yang

mengandung kata-kata negatif, seperti TIDAK, TERKECIL, KECUALI, dll. Jika pernyataan negatif itu benar-benar diperlukan, sorot kata negatif (gunakan huruf kapital).

d. Jika tidak ada satu jawaban yang

disepakati secara universal, pertanyaan terbaik adalah dengan memasukkan "dari berikut" dalam kalimat pertanyaan.

e. Hindari pertanyaan yang menghasilkan

jawaban yang benar meski metode yang digunakan salah.

Struktur pilihan jawaban (Structure of the Response Options)


(58)

Berikut ini adalah struktur pilihan jawaban untuk soal pilihan ganda pada TIMSS.30

a. Tulis soal pilihan ganda dengan empat

pilihan jawaban berlabel A-D.

b. Pastikan bahwa salah satu dari empat pilihan

jawaban adalah kunci atau jawaban yang benar.

c. Pastikan empat pilihan jawaban bersifat

independen.

d. Pastikan struktur gramatikal dari semua

pilihan jawaban Tata bahasa yang tidak konsisten dapat menjadi petunjuk jawaban benar atau menghiangkan opsi pilihan jawaban yang salah.

e. Pastikan struktur pilihan jawaban dari segi panjang kalimat, tingkat kompleksitas, dan tata bahasa. Tertibkan pilihan jawaban mulai dari yang pendek dan sederhana.

30Mullis, I., dan M. O. Martin. TIMSS: 2011 Item Writing Guidelines. (Boston College, USA: TIMSS & PIRLS International Study Centre, 2011), 13.


(59)

47

f. Jangan menggunakan pengulangan kata-kata

dalam salah satu pilihan jawaban karena hal itu dapat menjadi petunjuk untuk pilihan jawaban yang benar.

g. Jangan menggunakan “tidak satupun benar”

dan semua benar” sebagai pilihan jawaban.

h. Atur pilihan jawaban dalam urutan yang logis

untuk menghemat waktu siswa dalam membaca pilihan jawaban.

i. Hindari soal yang dapat diselesaikan dengan pekerjaan mundur untuk memilih pilihan jawaban yang benar.

2. Writing Constructed-response Items

Dalam soal Constructed-response siswa

dituntut untuk memikirkan jawaban tanpa ada opsi pilihan jawaban oleh karena itu soal Constructed-response lebih valid daripada

soal pilihan ganda. Kualitas jawaban sangat bergantung pada kemampuan penilai dalam


(60)

konsisten dan reliabel dalam dan lintas negara.

Bukanlah tugas yang mudah

mengembangkan dan menetapkan score soal

Constructed-response. Kehati-hatian dalam

menulis soal sangatlah penting karena dua alasan, yaitu:

a. Siswa dapat mengerjakan dengan

berbagai cara dan menanggapi

pertanyaan yang berbeda

b. Soal Constructed-response mempunyai

skor yang lebih banyak dibanding soal pilihan ganda.

Berikut ini adalah cara menulis soal Constructed-response.31

a. Bahasa dalam soal disesuaikan dengan

tingkat kelas yang diuji.

31Mullis, I., dan M. O. Martin. TIMSS: 2011 Item Writing Guidelines (Boston College, USA: TIMSS & PIRLS International Study Centre, 2011), 18.


(61)

49

b. Soal harus jelas. Hindari menggunakan kata-kata yang samar seperti membahas, komentar dll. Hal tersebut menyebabkan variasi jawaban dan tanggapan yang luas.

c. Siswa harus mampu menyelesaikan soal

dalam waktu 1-3 menit.

d. Jika menggunakan soal yang

berhubungan dengan kehidupan sehari-hari, maka harus disesuaikan dengan tingkat kelas yang diuji.

e. Hindari pertanyaan yang menimbulkan

jawaban yang luas dan tidak akurat dalam pemahaman matematika dan sains seperti, apa kegunaan dari satelit? f. Beri indikasi, tepat, sejauh, atau tingkat

detil jawaban yang diharapkan.

Misalnya, “Berikan tiga alasan…”

daripada menggunakan “Berikan


(62)

g. Tulis jawaban pertanyaan yang ada

dengan bahasa, pengetahuan, dan

keterampilan murid secara tepat. Ini dapat menguji kejelasan pertanyaan dan merupakan salah satu langkah yang

penting dalam menyusun panduan

penilaian soal.

h. Buatlah panduan penilaian untuk

soal-soal yang telah dibuat.

Soal-soal pilihan ganda dan Constructed-response TIMSS akan ditinjau kembali oleh

TIMSS & PIRLS International Study Center

staff, koordinator dan konsultan peninjauan

soal matematika dan sains, the Science and

Mathematics Item Review Committee

(SMIRC), dan the National Research

Coordinators.

Dalam meninjau soal pilihan ganda, para pengulas harus:


(63)

51

a. Mengidentifikasi jawaban yang benar

dari soal-soal kemudian

membandingkannya dengan hasil

jawaban penulis.

b. Memeriksa penilaian mereka tentang

klasifikasi TIMSS sesuai dengan yang

ditunjukkan oleh tim penulis soal. c. Memeriksa setiap entri checklist dalam

Multiple-choice Item Review Checklist.

d. Mengidentifikasi dan mencatat setiap

permasalahan dalam soal tersebut.

Dalam meninjau soal

Constructed-response, para pengulas harus:

a. Memeriksa penilaian mereka tentang

klasifikasi TIMSS sesuai dengan yang

ditunjukkan oleh tim penulis soal. b. Memeriksa setiap entri checklist dalam

Constructed-response Item and Scoring


(64)

c. Menuliskan garis besar jawaban soal

untuk siswa. Meninjau panduan

penilaian untuk soal dan

membandingkannya. Memastikan diri setuju dengan jumlah skor poin yang dialokasikan. Melihat tipe penyelesaian yang yang paling mungkin digunakan siswa.

d. Mengidentifikasi dan mencatat setiap

masalah dalam soal dan mencetak panduan penilaian.


(65)

BAB III

METODE PENELITIAN

A.

Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian “ Research and Development (penelitian dan pengembangan) yang diawali

dengan studi pendahuluan sampai tahap uji produk. Dalam hal ini produk tersebut adalah instrumen penilaian aljabar yang mengacu pada standar TIMSS.

Langkah - langkah dalam penelitian ini meliputi: Studi pendahuluan yang meliputi studi literatur, studi lapangan, dan penyusunan draft awal produk, validasi desain, revisi dan

perbaikan desain, uji coba produk. Dalam penelitian ini dilakukan modifikasi berupa penyederhanaan tahap penelitian menjadi tahapan studi pendahuluan, tahapan pengembangan, dan tahapan evaluasi

Secara visual langkah-langkah metode penelitian dan pengembangan yang dimodifikasi dapat dilihat dalam gambar sebagai berikut:


(66)

Gambar 3.1 Langkah-langkah penelitian

Pada tahap pendahuluan dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: studi pustaka (analisis siswa, analisis kurikulum, dan analisis materi) dan pembuatan kisi-kisi soal

mengacu pada standar TIMSS. Pada tahap pengembangan

dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: desain instrumen penilaian aljabar, uji coba instrumen. Pada tahap evaluasi dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: evaluasi dan penyempurnaan sehingga didapat produk akhir.

Studi Pendahuluan Pengembangan Evaluasi

Studi Pustaka (analisis siswa, analisis kurikulum, dan analisis materi beserta KI-KD)

Pembuatan kisi-kisi soal mengacu pada standar TIMSS

Desain instrumen penilaian aljabar

Uji coba Instrumen

Evaluasi dan penyempur-naan


(67)

55

B.

Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas VIII-B dan kelas VIII-D di MTsN Sidoarjo. Kelas VIII-B adalah kelas unggulan dan kelas VIII-D adalah kelas reguler. Objek dalam penelitian ini adalah instrumen penilaian aljabar mengacu pada standar TIMSS.

C.

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2014/2015 di MTsN Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo. Adapun jadwal penelitiannya sebagai berikut:


(68)

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian

No. Tanggal Waktu Kegiatan

1. 1-10 Juli 2014 08.00 – selesai - Menyusun Instrumen

Penilaian Aljabar

2. 14 Juli 2014 08.30 – selesai - Permohonan izin

penelitian kepada Kepala Sekolah

- Penyerahan surat izin

penelitian dari kampus

- Permohonan validasi

instrumen ke Guru Mata Pelajaran Matematika kelas VIII

3. 15 Juli 2014 09.00 – selesai - Permohonan validasi

Instrumen ke Dosen Pendidikan Matematika UIN Sunan Ampel Surabaya

4. 16 Juli 2014 09.00 – selesai - Pengambilan hasil

validasi dari Dosen Pendidikan Matematika

5. 19 Juli 2014 08.30 – selesai - Pengambilan hasil

validasi

6. 28 Juli 2014 10.00 – selesai - Validasi instrumen

telah direvisi

7. 5 Agustus 2014 08.30 – selesai - Diskusi penentuan

subjek penelitian.

8. 11 Agustus 2014 06.45 – 08.00 - Uji coba kelas VIII-B


(69)

57

D.

Alur Penelitian

Alur penelitian ini adalah rancangan atau gambaran bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. Alur penelitian digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.2 Alur Penelitian


(70)

Penjelasan mengenai alur penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Melakukan studi kepustakaan mengenai prosedur

pengembangan instrumen penilaian (analisis siswa, analisis kurikulum, dan analisis materi beserta KI-KD).

2. Menganalisis pokok bahasan operasi aljabar untuk

menentukan indikator pencapaian kompetensi dan standar TIMSS.

3. Menyusun kisi-kisi instrumen penilaian pokok bahasan

operasi aljabar. Penyusunan kisi-kisi didasarkan pada indikator pencapaian kompetensi.

4. Mengembangkan instrumen penilaian bentuk pilihan ganda

dan uraian pada pokok bahasan aljabar dan penerapanya dari kisi-kisi yang telah dibuat.

5. Melakukan uji validitas instrumen penilaian (awal) untuk meminta validator sebelum dilakukan uji coba.

6. Melakukan revisi terhadap instrumen penilaian yang

dikembangkan berdasarkan saran perbaikan dari validator


(71)

59

8. Melakukan perhitungan untuk mengetahui validitas dan

reliabilitas tes secara empiris dengan melakukan analisis butir soal.

9. Menganalisis data hasil uji coba meliputi validitas dan reliabilitas instrumen penilaian.

10. Hasil uji coba dibahas dalam pembahasan dan ditarik kesimpulan.

E. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian yang dilaksanakan meliputi tiga tahap yaitu; tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap analisis data. Masing-masing tahap akan diuraikan sebagai berikut: 1. Tahap persiapan, kegiatan yang dilakukan pada tahap ini

meliputi: (1) Menyusun instrumen penilaian aljabar kelas

VIII mengacu pada standar TIMSS. (2) Menentukan

sekolah yang akan dijadikan sebagai tempat penelitian. (3) Meminta izin kepada Kepala Sekolah MTsN Sidoarjo. (4) Melakukan validasi instrumen penilaian yang telah dibuat kepada dua Dosen Pendidikan Matematika dan dua Guru Matematika MTsN Sidoarjo. (5) Membuat kesepakatan


(72)

dengan guru bidang studi matematika MTsN Sidoarjo mengenai waktu dan kelas yang akan digunakan untuk penelitian.

2. Tahap pelaksanaan, kegiatan yang dilakukan pada tahap ini

meliputi; (1) Memilih sampel penelitian. (4) Memberikan tes penilaian aljabar kelas VIII mengacu pada standar TIMSS.

3. Tahap analisis data

Setelah tahap pelaksanaan selesai dilaksanakan, maka langkah selanjutnya adalah tahap analisis data. Data yang diperoleh dari tahap pelaksanaan, selanjutnya dianalisis validitas dan reliabilitasnya. Dalam hal ini, data yang dianalisis adalah hasil pengerjaan instrumen penilaian

aljabar mengacu pada standar TIMSS oleh siswa pada

lembar tes.

F.

Instrumen Penelitian

Untuk memperoleh data yang dapat menjawab rumusan masalah pada Bab I, instrumen penelitian yang


(73)

61

digunakan adalah instrumen penilaian dan lembar validasi. Berikut ini adalah rincian instrumen yang digunakan:

1. Instrumen penilaian

Instrumen penilaian aljabar yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah soal tertulis dalam bentuk pilihan

ganda dan uraian mengacu pada standar TIMSS. Instrumen

penilaian ini terdiri dari 20 soal operasi aljabar dengan rincian 15 soal pilihan ganda dan 5 soal uraian. Peneliti telah memastikan materi tersebut sudah didapat oleh sampel penelitian.

Untuk menghasilkan instrumen penilaian aljabar yang valid dan reliabel, maka peneliti melakukan hal-hal sebagai berikut: (1) mengembangkan instrumen penilaian sesuai dengan kisi-kisi soal dan karakteristik soal TIMSS. (2)

mengkonsultasikan instrumen penilaian aljabar beserta alternatif jawaban kepada dosen pembimbing, jika disetujui maka lanjut untuk divalidasi oleh validator. (3) meminta validasi kepada dosen Pendidikan Matematika dan guru Matematika agar didapatkan instrumen penilaian yang valid.


(74)

Lembar penilaian aljabar kelas VIII mengacu pada standar TIMSS beserta alternatif jawaban terlampir.

2. Lembar Validasi

Lembar validasi berupa butir-butir karakteristik soal

mengacu pada standar TIMSS. Lembar validasi ini

digunakan validator untuk menelaah instrumen penilaian aljabar kelas VIII apakah sesuai atau tidak dengan standar TIMSS. Lembar validasi terdiri dari dua macam yaitu

Multiple-choice Item Review Checklist dan

Constructed-response Item Review Checklist.

Soal dengan bentuk pilihan ganda ditelaah

berdasarkan Multiple-choice Item Review Checklist yang

terdiri dari 11 karakteristik soal. Soal dengan bentuk uraian

ditelaah berdasarkan Constructed-response Item Review

Checklist yang terdiri dari 10 karakteristik soal. Adapun 11

karakteristik soal dalam Multiple-choice Item Review

Checklist dan 10 karakteristik soal dalam


(75)

63

Tabel 3.2

Multiple-choice Item Review Checklist

No Karakteristik Soal

1 Apakah soal sudah benar? 2 Apakah soal yang diberikan jelas?

3 Apakah soal bebas dari budaya, jenis kelamin, atau bias geografis?

4 Apakah tidak ada faktor unfamiliar yang berkontribusi terhadap kesulitan siswa? 5 Apakah pernyataan negatif dihindari (atau kata negatif disorot jika digunakan)? 6 Apakah hanya ada satu jawaban benar?

7 Apakah pengecoh masuk akal dan terbukti salah?

8 Apakah opsi jawaban pararel dalam struktur (tertib mulai dari yang pendek dan sederhana)?

9 Apakah tidak ada pengulangan kata dalam opsi jawaban? 10 Apakah klasifikasi konten sudah benar?

11 Apakah klasifikasi kognitif sudah benar?

Tabel 3.3

Constructed-response Item Review Checklist

No Karakteristik Soal

1 Apakah soal sudah benar? 2 Apakah soal yang diberikan jelas?

3 Apakah soal bebas dari budaya, jenis kelamin, atau bias geografis? 4 Apakah tidak ada faktor unfamiliar yang berkontribusi terhadap kesulitan

siswa?

5 Apakah jawaban dengan ekspektasi yang jelas diberi penghargaan penuh? 6 Apakah tugas dapat diselesaikan dalam waktu yang wajar?

7 Apakah panduan skor memiliki jumlah yang tepat dari skor poin keseluruhan? 8 Apakah panduan pemberian skor jelas?

9 Apakah klasifikasi konten sudah benar? 10 Apakah klasifikasi kognitif sudah benar?

Instrumen divalidasi oleh empat validator, berikut nama-nama validator instrumen penilaian aljabar ini. Sedangkan hasil validasi terlampir.


(76)

Tabel 3.4

Daftar Validator Instrumen Penilaian Aljabar Mengacu pada Standar TIMSS

Validator Jabatan

Ahmad Hanif Asyhar, S.Pd, M.Si Dosen Pendidikan Matematika UIN Sunan Ampel Surabaya

Lisanul Uswah Sadieda, S.Si, M.Pd Dosen Pendidikan Matematika UIN Sunan Ampel Surabaya

Musyayaroh, S.Pd Guru Mata Pelajaran Matematika MTsN Sidoarjo

Khusnul Khotimah, S.Pd Guru Mata Pelajaran Matematika MTsN Sidoarjo

Setelah divalidasi oleh para validator, instrumen penilaian aljabar mengacu pada standar TIMSS direvisi

sesuai komentar dan saran perbaikan dari para validator. Kemudian instrumen penilaian tersebut diuji cobakan pada dua sampel kelas yang telah ditentukan dan hasil dari pengerjaan instrumen penilaian dianalisis validitas dan reliabilitasnya.

G.

Metode Pengumpulan Data

Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode angket dan metode tes yang akan dijelaskan sebagai berikut.


(77)

65

1. Metode Angket

Metode angket ini dilakukan untuk mendapatkan validasi dari para ahli. Para ahli memvalidasi instrumen penilaian yang telah dikembangkan peneliti menggunakan Multiple-choice Item Review Checklist dan

Constructed-response Item Review Checklist. Hasil validasi dari para

ahli digunakan sebagai masukan dalam perbaikan instrumen penilaian aljabar kelas VIII mengacu pada standar TIMSS.

2. Metode Tes

Metode tes ini dilakukan untuk mendapatkan data uji coba instrumen penilaian aljabar mengacu pada standar TIMSS. Instrumen penilaian aljabar yang sebelumnya

sudah divalidasi, selanjutnya diujikan kepada subjek penelitian.

H.

Teknik Analisis Data

Pada penelitian ini, data yang sudah terkumpul, selanjutnya dianalisis dengan langkah-langkah berikut ini:


(78)

1. Menganalisis validitas dan reliabilitas hasil uji coba penilaian aljabar kelas VIII mengacu pada standar TIMSS.

a. Uji Validitas

Validitas empiris ditentukan oleh validitas butir soal yang dihitung berdasarkan uji coba. Dengan kata lain, sebuah item memiliki validitas yang tinggi jika skor pada item mempunyai kesejajaran dengan skor total. Dengan demikian, untuk mengetahui validitas yang dihubungkan dengan kriteria digunakan uji statistik, yakni teknik korelasi Pearson Product

Moment.1

� = � ∑��= � �− ∑��= � ∑��= �

√[� ∑��= � − ∑��= � ]√[� ∑��= � − ∑��= � ] Keterangan:

� = Koefisin korelasi antara variabel X dan Y, dua variabel yang dikorelasikan

N = Jumlah siswa uji coba (testee)

= Skor tiap item

1


(79)

67

= Skor total tiap responden

Nilai koefisien korelasi yang diperoleh kemudian diinterpretasi dengan melihat kriteria interpretasi koefisien validitas menurut Guilford yang akan djelaskan dalam tabel berikut.2

Tabel 3.5

Klasifikasi Interpretasi Koefisien Validitas Koefisien Validitas Interpretasi

, ≤ � ≤ , Validitas sangat tinggi (Sangat baik)

, ≤ � < , Validitas tinggi (baik)

,4 ≤ � < , Validitas sedang (cukup)

, ≤ � < ,4 Validitas rendah (kurang)

, ≤ � < , Validitas sangat rendah (sangat kurang)

� < , Tidak valid

Hasil uji validitas tiap-tiap butir soal berupa

� dibandingkan dengan �� ��. Jika � > �� �� maka soal valid. Jika � < �� �� maka soal tidak valid. Kemudian dari hasil kevalidan soal, dianalisis faktor-faktor yang mempengaruhi didapatkannya

2 Qudsy, Dede Dindin,. Tesis :“Penerapan Strategi Problem Solving Menggunakan

Microblogging Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa Pada Mata Pelajaran


(1)

(baik) dan 3 soal uraian dengan tingkat validitas sedang

(cukup baik).

3. Soal pilihan ganda reliabel dengan tingkat reliabilitas tinggi

(baik).

4. Soal uraian reliabel dengan tingkat reliabilitas tinggi (baik).

B.

Saran

Berdasarkan simpulan, peneliti dapat memberikan

saran-saran sebagai berikut:

1. Dari hasil uji coba instrumen penilaian aljabar mengacu

pada standar TIMSS diketahui bahwa siswa lebih mudah

dalam mengerjakan soal hitungan dibandingkan dengan soal

yang menguji kemampuan pemahaman konsep, sehingga

dapat dijadikan referensi bagi guru dalam pembelajaran

untuk memberikan penekanan pada konsep-konsep dalam

materi yang diajarkan, tidak hanya pada pengetahuan

prosedural.

2. Bagi peneliti selanjutnya, masih terbuka lebar untuk


(2)

164

VIII mengacu pada standar TIMSS pada materi selain

aljabar.

3. Bagi peneliti selanjutnya, diharap tidak menggunakan

formula korelasi Pearson Product Moment dalam

perhitungan validitas karena terdapat banyak kelemahan


(3)

Daryanto. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta, 2001.

Foy, P., Arora, A., and Gabrielle, M. TIMSS 2011 User Guide for the International Database. Boston College USA: TIMSS & PIRLS International Study Centre, 2011.

Gonzales, Patrick, et al. Highlights from TIMSS 2007. Washington DC: National Center for Education Statistics, Institute of Education Sciences, US Department of Education, 2008.

Human Sciences Research Council. Highlights from TIMSS 2011 The South African Perspective. , accessed on December 8, 2013; http://www.hsrc.ac.za; Internet.

Kemendikbud Badan Penelitian dan Pengembangan. Survei Internasional

TIMSS. accessed on December 22, 2013;

http://litbang.kemdikbud.go.id; Internet.

Khuzaini, A., Skripsi: “Perbedaan Prestasi Belajar Pokok Bahasan Pemfaktoran Bentuk Aljabar Siswa Yang Diajar Menggunakan Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Dengan Pembelajaran Ekspositori Kelas VIII SMPN 15 Malang”. Malang: UM, 2012.

Laila, H., “Pembelajaran Pendidikan Matematika Realistik Untuk Mengembangkan Kemampuan Berpikir Aljabar Siswa”. Paper

presented at Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika. Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY. Yogyakarta, 2013.


(4)

166

Mahsup, M., Disertasi Doktor: “Penerapan Strategi Investigasi Untuk Meningkatkan Pemahaman Tentang Sistem Persamaan Linier (SPL) Dua Variabel Di SMPN 5 Kepanjen Malang”. Malang:

UM, 2010.

Martin, Michael O., Kelvin D. Gregory, and Steven E. Stemler, eds.

TIMSS 1999 Technical Report. Boston College USA: TIMSS & PIRLS International Study Centre, 2000.

Mullis, I., dan M. O. Martin. TIMSS: 2011 Item Writing Guidelines. Boston College, USA: TIMSS & PIRLS International Study Centre, 2011.

Mullis, Ina V.S. Martin, Michael O., Arora, Alka., & foy, p. Timss 2011 International Results in Mathematics. Boston College USA: TIMSS & PIRLS International Study Centre, 2011.

Mullis, Ina V.S. Martin, Michael O., Ruddock, Graham J., O’Sullivan, Christine Y., Preuschoff, Corinna. The TIMSS 2011 Assessment

Frameworks. Boston College USA: TIMSS & PIRLS

International Study Centre, 2009.

Mullis, Ina V.S. Martin, Michael O., Ruddock, Graham J., O’Sullivan, Christine Y., Preuschoff, Corinna. The TIMSS 2011 Mathematics

Frameworks. Boston College USA: TIMSS & PIRLS

International Study Centre, 2009.

Mullis, Ina V.S., Martin, M.O., & foy, p. TIMSS 2007 International Mathematics Report Findings From IEA's Trends in International Mathematics And Science Study At The Fourth and

Eighth Grades. Chestnut Hill USA: TIMSS & PIRLS


(5)

Mullis, Ina V.S., Martin, M.O., Gonzalez, Eugenio j., Chrostowski, Steven j. TIMSS 2003 International Mathematics Report Findings From IEA's Trends in International Mathematics and Science Study At The Fourth and Eighth Grade. Chestnut Hill USA: TIMSS & PIRLS International Study Center, 2004. NCES (National Center for Education Statistic). Mathematics and

Science Achievement of Eighth-Graders in 1999., accessed on December 22, 2013; http://nces.ed.gov/timss/results99_1.asp; Internet.

NCES (National Center for Education Statistic), Trends in International Mathematics and Science Study., accessed on December 22, 2013; http://nces.ed.gov/timss/countries.asp; Internet.

Qudsy, Dede Dindin,. Tesis: “Penerapan Strategi Problem Solving

Menggunakan Microblogging Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa Pada Mata Pelajaran TIK”. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia, 2013.

Rahayu, Etik dkk, Analisis Deskriptif Soal Geometri dalam Buku Matematika Bilingual untuk Sekolah Menengah Pertama Kelas VIII Berdasarkan Kriteria International Assessment TIMSS 2007., accessed on October 21, 2013; http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kreano/article/download/ 2608/2667; Internet.

Setyawati, Maunah, Statistik Terapan. 2011.

Tandilling, Edy. 2012. “Jurnal Penelitian Pendidikan: Pengembangan Instrumen Untuk Mengukur Kemampuan Komunikasi Matematik, Pemahaman Matematik, dan Self-Regulated


(6)

168

Learning Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Di Sekolah Menengah Atas”.

Taylor-Cox, Jennifer. ALGEBRA in the Early Years?. Young Children, 2003, 58.1: 14-21.

The International Association for the Evaluation of Educational Achievement (IEA), About IEA., accessed on December 31, 2013; http://www.iea.nl/about_us.html; Internet.

Yanto, Hidayat Dwi, Nila Kurniasih, dan Prasetyo Budi Darmono. 2014 “Eksperimentasi Model Pembelajaran Make A Match Dan Inside Outside Circle Pada Materi Bentuk Aljabar Siswa Kelas VIII”.