T1 462007049 BAB III

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Tipe Penelitian
Metodologi kualitatif merupakan prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun
lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati (Moleong,
2007). Pada pendekatan ini, peneliti membuat suatu gambaran
kompleks, meneliti kata-kata, laporan terinci dari pandangan
responden, dan melakukan studi pada situasi yang alami
(Creswell, 2002).
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif.
Penelitian

kualitatif

deskriptif

merupakan

penelitian


yang

berusaha menggambarkan gejala sosial. Dengan kata lain
penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan sifat sesuatu yang
tengah berlangsung pada saat studi. Penelitian deskriptif
merupakan

sebuah

metode

yang

efektif

untuk

tujuan


mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena
yang ada, baik fenomena yang bersifat ilmiah maupun fenomena
hasil rekayasa (Sukmadinata, 2005)

22

3.2. Partisipan penelitian
Pengambilan sampel pada penelitian kualitatif harus
disesuaikan dengan masalah dan tujuan penelitian (Poerwandari,
2009).

Masalah

dan

tujuan

dari

penelitian


ini

adalah

menggambarkan pengaruh pengetahuan ibu dalam menilai
tumbuh kembang anak berdasar buku KIA oleh karena itu
partisipan yang diambil harus mewakili kriteria partisipan dari
kelompok tipikal yang telah ditentukan sebelumnya. Tekhnik
penentuan riset partisipan yang digunakan dalam penelitian
adalah purposive sampling yang dicirikan dengan adanya
penilaian

dan

usaha

untuk

memperoleh


sampel

yang

representatif atau sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan
(Kerlinger & Lee, 2000).
Kriteria sampel meliputi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi,
dimana kriteria tersebut menentukan dapat atau tidaknya sampel
digunakan. Adapun kriteria inklusi dan eksklusi adalah sebagai
berikut :
i. Kriteria inklusi

23

Kriteria inklusi adalah kriteria umum yang harus dipenuhi oleh
subjek sehingga dapat diikutsertakan dalam

penelitian


(Nursalam, 2003) yaitu:
a. Bersedia

menjadi

riset

partisipan

dan

bersedia

menandatangani lembar persetujuan.
b. Berstatus sebagai warga Dusun Semagu.
c. Memiliki anak berusia balita dengan gangguan tumbuh
kembang khususnya gangguan bicara dan bahasa.
ii. Kriteria eksklusi
Kriteria eksklusi adalah hal-hal yang menyebabkan sampel
tidak diikutsertakan dalam penelitian


(Nursalam, 2003).

Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki
anak balita tanpa gangguan tumbuh kembang.
3.3. Jumlah Partisipan
Penelitian kualitatif tidak diarahkan pada jumlah sampel
yang besar namun pada kasus tipikal sesuai kekhususan
masalah penelitian (Poerwandari, 2007). Di Dusun Semagu
terdapat tiga orang ibu yang memiliki anak dengan gangguan
bicara dan bahasa sehingga ketiga orang ibu tersebut ditetapkan
sebagai riset partisipan.
3.4. Tempat Penelitian

24

Lokasi penelitian adalah Dusun Semagu, Kecamatan
Susukan, Kabupaten Semarang. Peneliti memilih Dusun Semagu
karena berdasar dari data yang diperoleh dari posyandu
setempat jumlah balita yang mengalami gangguan tumbuh

kembang mengalami peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya.
Alasan lainya adalah peneliti beranggapan bahwa lebih mudah
untuk beradaptasi dan membangun hubungan saling percaya
dengan partisipan penelitian karena latar belakang peneliti yang
berasal dari dusun yang sama.
3.5. Tekhnik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah angket dan wawancara mendalam (in-depth
interviews). Metode angket adalah suatu daftar pertanyaan
dengan variabel yang diteliti yang harus dijawab oleh responden
penelitian (Narbuko, 2004). Penggunaan angket dalam penelitian
ini bertujuan untuk memperoleh data primer yang akan
digunakan

sebagai

dasar

untuk


melakukan

wawancara

mendalam.
Sedangkan wawancara mendalam (in-depth interviews)
adalah

teknik

pengumpulan

data

yang

didasarkan

pada


percakapan secara intensif dengan suatu tujuan tertentu.

25

Wawancara mendalam dilakukan untuk mendapat berbagai
informasi menyangkut masalah yang diajukan dalam penelitian.
Wawancara mendalam dilakukan kepada responden yang
dianggap menguasai masalah penelitian. Tujuan dari wawancara
mendalam adalah untuk menemukan permasalahan secara
terbuka,

dimana

pihak

yang

diajak

wawancara


diminta

pendapatnya dan ide-ide (Sugiono, 2010). Alasan peneliti
menggunakan tekhnik wawancara mendalam adalah agar
peneliti dapat menggali perasaan, pikiran dan pengalamnan riset
partisipan tentang pengetahuan ibu dalam menilai tumbuh
kembang balita.
3.6. Tekhnik Analisa Data
Analisa data adalah upaya yang dilakukan dengan jalan
bekerja

dengan

data,

mengorganisasikan

data,


memilah-

milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesisnya,
mencari dan menentukan pola, menemukan apa yang penting
dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang akan
diceritakan kepada orang lain (Bogdan dalam Moleong, 2010).
Miles dan Huberman (2004), mengemukakan bahwa
aktivitas dalam analisa data kualitatif dilakukan secara interaktif
dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga

26

datanya sudah jenuh. Langkah-langkah dalam analisa data
adalah sebagai berikut :
a. Mengorganisir informasi
b. Membaca keseluruhan informasi dan memberi kode.
c. Mencari keyword.
d. Mengkategorikan keyword dalam data jenuh atau tidak jenuh.
Keyword dinyatakan sebagai data jenuh apabila muncul 50
% atau lebih dari jumlah partisipan.
e. Mengidentifikasi sub tema.
f. Mengidentifikasi tema.
g. Selanjutnya

peneliti

melakukan

interpretasi

dan

mengembangkan generalisasi natural dari kasus baik untuk
peneliti ataupun penerapannya pada kasus lain.
h. Menyajikan secara naratif.
3.7. Validasi
Dalam penelitian kualitatif ada empat tekhnik mencapai
keabsahan data yaitu kredibilitas, tranferabilitas, dependabilitas
dan kofirmabilitas. Tekhnik ini dapat dipilih salah satu atau lebih

27

untuk mencapai keabsahan data. Kredibilitas meliputi aneka
kegiatan yaitu:
a. Memperpanjang pengamatan.
b. Peningkatan ketekunan dalam penelitian.
c. Triangulasi yang berupa pengumpulan data yang lebih dari
satu sumber yang menunjukkan informasi yang sama.
d. Peer

debriefing

dengan

cara

membicarakan

masalah

penelitian dari orang lain, tanya jawab pada teman sejawat.
e. Analisa kasus negatif.
f. Member-check artinya mengulangi setiap akhir wawancara
agar diperiksa subjek (Suwardi, 2006).
Dalam penelitian ini yang digunakan untuk mencapai keabsahan data
adalah

dengan

memperpanjang

pengamatan.

Memperpanjang

pengamatan dilakukan peneliti dengan cara peneliti kembali lagi ke
lapangan untuk melakukan wawancara kembali dengan partisipan
yang pernah ditemui.

28