Peran mata pelajaran pengelolaan usaha dalam mengembangkan minat bisnis kreatif siswa di SMK Negeri 4 Surabaya.

(1)

PERAN MATA PELAJARAN PENGELOLAAN USAHA DALAM MENGEMBANGKAN MINAT BISNIS KREATIF SISWA

DI SMK NEGERI 4 SURABAYA

SKRIPSI

Oleh:

MAR’ATHUS SHOLIKAH

D73213052

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN (FTK) UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL

S U R A B A Y A 2017


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id ix

ABSTRAK

Mar’athus Sholikah (D73213052), 2017, Peran Mata Pelajaran Pengelolaan Usaha dalam Mengembangkan Minat Bisnis Kreatif Siswa di SMK Negeri 4, Surabaya. Dosen Pembimbing Dr. H. A.Z. Fanani, M.Ag. dan Machfud Bachtiyar, M.Pd.I.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran mata pelajaran pengelolaan usaha dalam mengembangkan minat bisnis kreatif siswa di SMK Negeri 4 Surabaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Penelitian ini menggunakan metode wawancara mendalam terhadap subyek. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mata pelajaran pengelolaan usaha memiliki peran penting dalam mengembangkan minat bisnis kreatif siswa di SMK Negeri 4 Surabaya, yakni mata pelajaran pengelolaan usaha telah mampu menumbuhkan minat bisnis siswa, dengan adanya pemberian materi pelajaran dan praktek. Selain itu adanya program dari sekolah yakni UPJ (Unit Produksi Jurusan), UPK (Unit Produksi Kelas), LKS (Lomba Kompetensi Siswa), serta magang di instansi/lembaga dapat melatih kedisiplinan, kejujuran, tanggung jawab, serta rasa percaya diri pada diri siswa dalam mengembangkan minat bisnis siswa. peran dari adanya mata pelajaran pengelolaan usaha di SMK Negeri 4 Surabaya sangatlah berperan penting dan bermanfaat untuk bekal siswa setelah lulus maupun dalam kehidupan. Dari hasil wawancara baik itu siswa maupun guru sangat setuju dengan adanya mata pelajaran pengelolaan usaha yang dapat memberikan wadah untuk menampung daya kreatif siswa dalam membuat suatu produk dari bahan mentah lalu mengolahnya menjadi produk jadi, dan dipasarkan sendiri oleh siswa. Serta menumbuhkan minat dan mengembangkan rasa percaya diri siswa.

Kata Kunci: Peran Mata Pelajaran, Pengelolaan Usaha, Minat Bisnis Kreatif Siswa


(7)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id x DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……….i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ………...ii

PENGESAHAN TIM PENGUJI ………iii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ………iv

MOTTO ………....v

PERSEMBAHAN ………..vi

KATA PENGANTAR ………..vii

ABSTRAK………..ix

DAFTAR ISI ………..x

DAFTAR TABEL ……….xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ……….1

B. Rumusan Masalah ……….6

C. Tujuan Penelitian ………..7

D. Manfaat Penelitian ………7

E. Definisi Konseptual ………..8

F. Penelitian Terdahulu ………11


(8)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id xi BAB II KAJIAN TEORI

A. Tinjauan Tentang Mata Pelajaran Pengelolaan Usaha ……..………....15

1. Pengertian Mata Pelajaran Pengelolaan Usaha ……….15

2. Tujuan Mata Pelajaran Pengelolaan Usaha ………...16

3. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Pengelolaan Usaha ………..16

4. Peran Mata Pelajaran Pengelolaan Usaha ………..17

B. Tinjauan Tentang Bisnis Kreatif ……….17

1. Pengertian Bisnis Kreatif ………17

2. Ciri-ciri Bisnis Kreatif ………20

C. Tinjauan Tentang Minat 1. Pengertian Minat ………....22

2. Pengembangan Minat ……….23

D. Tinjauan Tentang Mengembangkan Minat Bisnis Kreatif di Sekolah 1. Upaya Mengembangkan Minat wirausaha Siswa di Sekolah ………..24

2. Faktor-faktor yang Akan Mempengaruhi Pengembangan Kewirausahaan di Sekolah ………26

BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ………30

B. Lokasi Penelitian ………31

C. Sumber Data ………...31

D. Teknik Pengumpulan Data ………...33

E. Teknik Analisis Data ………..35


(9)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id xii BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Subjek ………..38

B. Hasil Penelitian ………42

1. Deskripsi Hasil Temuan ………43

a. Pelaksanaan Mata Pelajaran Pengelolaan Usaha Dalam Mengembangkan Minat Bisnis Kreatif Siswa Di SMK Negeri 4 Surabaya ………43 b. Peran Mata Pelajaran Pengelolaan Usaha Dalam Mengembangkan

Minat Bisnis Kreatif Siswa Di SMK Negeri 4 Surabaya……….44 c. Faktor Pendukung dan Penghambat Peran Mata Pelajaran

Pengelolaan Usaha Dalam Mengembangkan Minat Bisnis Kreatif

Siswa Di SMK Negeri 4 Surabaya………..50

2. Analisis Temuan Penelitian ……….53

a. Pelaksanaan Mata Pelajaran Pengelolaan Usaha Dalam Mengembangkan Minat Bisnis Kreatif Siswa Di SMK Negeri 4 Surabaya ………..54 b. Peran Mata Pelajaran Pengelolaan Usaha Dalam Mengembangkan

Minat Bisnis Kreatif Siswa Di SMK Negeri 4 Surabaya ………..55 c. Faktor Pendukung dan Penghambat Peran Mata Pelajaran Pengelolaan

Usaha Dalam Mengembangkan Minat Bisnis Kreatif Siswa Di SMK Negeri 4 Surabaya ……….60 BAB V PENUTUP

A. Simpulan ………..63


(10)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id xiii

DAFTAR PUSTAKA ………66

LAMPIRAN ………...68

DAFTAR TABEL Tabel I : Jadwal Kegiatan Wawancara ……….41

Tabel II : Identitas Informan ………..41

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran I : Profil Sekolah ………..66

Lampiran II : Visi dan Misi SMK Negeri 4 Surabaya ………..67

Lampiran III : Sejarah SMK Negeri 4 Surabaya ………68

Lampiran IV : Struktur Organisasi ……….70

Lampiran V : Struktur Kurikulum SMK Program Keahlian Pemasaran ………..71

Lampiran VI : Pelaksanaan Mata Pelajaran Pengelolaan Usaha ………....72

Lampiran VII : Kegiatan Ekstrakurikuler ………73

Lampiran VIII : Jumlah Peserta Didik ………..74

Lampiran IX : Pedoman Wawancara ……….76

Lampiran X : Surat Ijin Penelitian ………80

Lampiran XI : Keterangan Selesai Penelitian ………81

Lampiran XII : Gambar Dokumentasi Praktik Siswa ……….82


(11)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id xiv Lampiran XIV : Silabus Pemasaran ………85

Lampiran XIV : Data Guru ……….95 Lampiran XV : Data Sarana Prasarana ………..99


(12)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan sekolah dewasa ini dituntut tidak hanya mampu menghasilkan lulusan semata, pendidikan juga harus memiliki orientasi yang jelas kearah mana lulusan akan berkontribusi dimasyarakat. Pendidikan tingkat menengah, khususnya SMK memiliki karakter yang unik dalam menghasilkan lulusan yang siap kerja. Sesunguhnya potensi lulusan SMK bukan hanya siap kerja, namun memiliki peluang besar ikut mengembangkan ekonomi melalui kewirausahaan. Siswa SMK yang sedang menempuh pendidikan harus dipersiapkan tidak hanya untuk mengisi peluang kerja sebagai pekerja pada dunia usaha dan industri, akan tetapi juga upaya pendidikan yang memberikan lulusan SMK memiliki jiwa dan perilaku atau karakteristik kewirausahaan.1

Pemerintah melalui Kementrian Pendidikan Nasional sejak awal tahun 2005 mulai mengembangkan kembali peran SMK dan lulusan SMK untuk siap kerja dan siap menjadi wirausaha. Kebijakan ini sudah barang tentu perlu disambut dengan baik, terutama ditengah ketidakseimbangan antara lapangan kerja, pencari kerja dan pencari kerja yang berkualitas

1

Muladi Wibowo, Pembelajaran Kewirausahaan dan Minat Wirausaha Lulusan SMK(Jurnal


(13)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

2

Namun demikian sudah barang tentu setiap kebijakan tidak semuanya efektif dan langsung sinergi dengan lembaga pendidikan (SMK) itu sendiri, terutama dalam aspek-aspek pembelajaran yang relevan bagi sekolah. Cukup disadari bahwa saat ini SMK di Indonesia memiliki berbagai macam pembelajaran yang bertujuan agar menghasilkann lulusan siap kerja dan wirausaha.

Lulusan yang siap kerja dan siap berwirausaha merupakan tantangan pendidikan di sekolah kejuruan, hal ini tidak lepas dari rendahnya tingkat pasar tenaga kerja jika dibandingkan dengan angkatan kerja. Oleh sebab itu kewirausahaan diyakini menjadi salah satu solusi untuk mengatasi ketidak seimbangan suply and demand dalam bidang ketenaga kerjaan di Indonesia. Namun demikian sudah barang tentu dengan model pembelajaran yang sama akan menghasilkan lulusan SMK yang lulus dan memiliki minat untuk berwirausaha.

Persaingan di era globalisasi ini semakin ketat. Bukan hanya lulusan perguruan tinggi saja yang harus bersaing, melainkan juga para siswa lulusan sekolah menengah, terutama sekolah menengah kejuruan. Lulusan sekolah menengah kejuruan banyak yang harus berhadapan langsung dengan dunia kerja. Tidak seperti lulusan sekolah menengah atas yang melanjutkan ke perguruan tinggi. Dengan demikian, sudah seharusnya sekolah menyelenggarakan program-program unggulan untuk memberikan pelayanan prima bagi anak didik dan masyarakat.


(14)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

3

Sebagian besar lingkungan keluarga belum Akan tetapi, pada kenyataannya minat berwirausaha siswa Sekolah Menengah Kejuruan masih rendah. Salah satu penyebabnya ialah mindset siswa yang berminat sebagai pencari kerja (job seeker) setelah lulus sekolah. Selain itu rasa takut akan kegagalan dan kerugian masih menghantui jiwa siswa serta kemampuan kreativitas yang masih kurang. Oleh karena itu, siswa perlu diberikan pendidikan kewirausahaan untuk mengasah kemampuan kreativitas siswa dan meminimalisir mindset peserta didik sebagai pencari kerja.

Dengan pendidikan dan pembelajaran, berbagai hal dapat dimiliki oleh anak didik dan masyarakat sehingga mampu menghadapi permasalahan dalam hidupnya. Salah satunya adalah jiwa entrepreneur (wirausaha). Keterampilan kewirausahaan yang sudah diberikan kepada anak didik sebagai sosok terampil yang sudah mempunyai pangsa pasar saat masih bersekolah.2

Keterampilan khusus ini merupakan bekal anak menghadapi kehidupan yang semakin ketat tingkat persaingannya. Dengan keterampilan khusus, kewirausahaan ini, setiap anak merupakan sosok yang bertanggung jawab atas hidup dan kehidupannya. Dengan keterampilan wirausaha ini, diharapkan anak didik terlatih untuk melakukan kegiatan wirausaha. Keterampilan wirausaha yang

2

Mohammad Saroni, Mendidik & Melatih Entrepreneur Muda: Membuka Kesadaran atas


(15)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

4

diselenggarakan di sekolah adalah pelatihan wirausaha secara praktis dalam proses pendidikan dan pembelajaran.

Mengacu pada Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan menengah terdiri atas pendidikan menengah umum dan pendidikan menengah kejuruan (Pasal 18, ayat 2). Sekolah Menengah Atas (SMA) merupakan bentuk satuan pendidikan umum, sedangkan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai bentuk satuan pendidikan menengah kejuruan. Penyelenggaraan SMA dimaksudkan untuk memberikan kompetensi akademik kepada peserta didik untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi, sebaliknya, SMK lebih menekankan pada penyiapan peserta didik untuk siap bekerja pada bidang tertentu. Penyelenggaraan SMK juga memberikan kesempatan kepada peserta didik yang memiliki persyaratan dan kemampuan untuk melanjutkan pendidikan vokasi, profesi, maupun akademik (tujuan ganda). Namun demikian, pembelajaran SMK dengan tujuan ganda tidaklah mudah untuk dilaksanakan secara seimbang akan tetapi secara konseptual antara lain dapat diberikan melalui penguatan penambahan materi IPA (matematika, fisika, dan biologi) serta bahasa Inggris untuk membentuk kompetensi berpikir kritis dan analitis dan berekomunikasi (soft skills).3

3

Subijanto, Analisis Pendidikan Kewirausahaan di Sekolah Menengah Kejuruan(Jurnal


(16)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

5

Pendidikan menengah terdiri dari pendidikan menengah umum dan pendidikan menengah kejuruan. Diantara keduanya terdapat perbedaan yaitu Sekolah Menengah Atas (SMA) membekali siswa dengan kompetensi akademik guna untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi di bangu perkuliahan. Berbeda dengan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang membekali siswa dengan suatu keahlian tambahan guna mempersiapkan siswa untuk siap bekerja setelah lulus. Di samping itu juga siswa juga mempelajari pelajaran umum seperti matematika, fisika, biologi, dan bahasa inggris untuk bekal soft skill siswa.

SMK Negeri 4 Surabaya merupakan salah satu SMK unggulan di Surabaya yang berlokasi di Jl. Kranggan 81-101 Surabaya, SMK Negeri 4 mempunyai jurusan antara lain yaitu: Multimedia, Akutansi, Administrasi Perkantoran, Pemasaran, dan Usaha Perjalanan Wisata. SMK Negeri 4 Surabaya merupakan salah satu sekolah yang mengutamakan mutu pendidikan dan keterampilan didukung oleh guru dan pembimbing yang ahli dibidangnya.

SMK Negeri 4 Surabaya juga mempunyai mata pelajaran yang dinamakan yaitu pengelolaan usaha. Pada mata pelajaran ini guru dapat mengembangkan daya kreativitas dan inovasi siswa dalam mengelola usaha.

Fakta empirik menunjukkan bahwa sebagian besar lulusan SMK belum sesuai dengan kebutuhan atau tuntutan para pemangku kepentingan


(17)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

6

(stakeholders). Para lulusan cenderung sebagai “pencari kerja” dan belum

banyak yang mampu bekerja “mandiri” untuk mengimplementasikan dan

mengembangkan keterampilannya (survive skills). Di sisi lain, masih rendahnya etos kerja lulusan SMK dalam hal enterpreneurial mindset.

Oleh karena itu peneliti sangat tertarik untuk memilih judul “Peran Mata Pelajaran Pengelolaan Usaha Dalam Mengembangkan Minat Bisnis Kreatif Siswa Di SMK Negeri 4 Surabaya”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana pelaksanaan mata pelajaran pengelolaan usaha dalam mengembangkan minat bisnis kreatif siswa di SMK Negeri 4 Surabaya?

2. Bagaimana peran mata pelajaran pengelolaan usaha dalam mengembangkan minat bisnis kreatif siswa di SMK Negeri 4 Surabaya?

3. Apa faktor-faktor pendukung dan penghambat peran mata pelajaran pengelolaan usaha dalam mengembangkan minat bisnis kreatif siswa di SMK Negeri 4 Surabaya?


(18)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

7

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mendeskripsikan pelaksanaan mata pelajaran pengelolaan usaha dalam mengembangkan minat bisnis kreatif siswa di SMK Negeri 4 Surabaya.

2. Untuk mendeskripsikan peran mata pelajaran pengelolaan usaha dalam mengembangkan minat bisnis kreatif siswa di SMK Negeri 4 Surabaya.

3. Untuk mendeskripsikan tentang faktor-faktor pendukung peran mata pelajaran pengelolaan usaha dalam mengembangkan minat bisnis kreatif siswa di SMK Negeri 4 Surabaya.

D. Manfaat Penelitian 1) Akademik Ilmiah

a. Bagi Dinas Pendidikan atau lembaga pendidikan hasil penelitian dapat dipertimbangkan untuk menentukan kebijakan bidang pengelolaan pendidikan.

b. Bagi kepala sekolah dan pengawas serta guru, hasil penelitian dapat membantu meningkatkan profesionalisme dalam menentukan kebijakan pengelolaan sekolah yang lebih efektif dan efisien guna perbaikan mutu sekolah.

c. Bagi orang tua atau masyarakat, hasil penelitian dapat membantu meningkatkan kesadaran orang tua siswa atau masyarakat untuk


(19)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

8

berpartisipasi aktif dalam menentukan dan melaksanakan kebijakan pengelolaan sekolah

2) Social praktis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan dan pertimbangan bagi Manajemen Sekolah dalam mendorong kreatifitas siswa di SMK Negeri 4 Surabaya

b. Sebagai sumbangan pemikiran untuk kepustakaan UIN Sunan Ampel Surabaya pada umumnya.

E. Definisi Konseptual

1. Mata Pelajaran Pengelolaan Usaha

Materi yang berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dibutuhkan untuk memahami dan mengklasifikasikan ruang lingkup pengelolaan usaha di berbagai bidang, memahami dan mengklasifikasikan lingkungan pemasaran mikro dan makro, memahami dan mengidentifikasi model-model usaha pemasaran.4

2. Bisnis Kreatif

Menurut Manullang kata bisnis berasal dari Bahasa inggris, business.

Bisnis dapat didefinisikan sebagai segala aktivitas dari berbagai institusi yang menghasilkan barang dan jasa yang diperlukan dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.5 Bisnis adalah pertukaran barang dan jasa, atau uang, untuk saling menguntungkan. Pada zaman modern ini bisnis yang dilakukan

4

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan,

Mengelola Usaha Pemasaran 1, (Depok: Tim Destop Publisher, 2013), 1

5


(20)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

9

di negara maju maupun maupun negara berkembang semakin kompleks. Di bawah ini diuraikan pengertian bisnis yang di sampaikan oleh para ahli:6 1. Bisnis merupakan suatu yang diciptakan untuk menghasilkan produk

barang dan jasa kepada pelanggan (Jeff Madura)

2. Bisnis sebagai suatu sistem yang memproduksi barang dan jasa untuk memuaskan kebutuhan masyarakat (Huat T Chwee)

3. Suatu aktivitas untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan ekonomis masyarakat, dan perusahaan diorganisasikan untuk terlibat dalam aktivitas tersebut (Musselman & Jackson)

4. Business is an organization that provides goods or services in order to earn profil. Bisnis merupakan suatu organisasi yang menyediakan barang dan jasa yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan (Griffin & Ebert)

5. Bisnis merupakan sekumpulan aktivitas yang dilakukan untuk menciptakan uang dengan mengembangkan dan mentransformasikan berbagai sumber daya menjadi barang dan jasa yang diinginkan konsumen. (Allan Afuah)

6. Hugnes dan Kapoor dalam kustono: business is the organized effort of individuals to produce and all a profit, the goods services that satisfy society needs. The general term business refers to all such effort within a industry. Bisnis merupakan suatu kegiatan usaha individu yang diorganisasi untuk menghasilkan atau menjual barang dan jasa guna mendapat keuntungan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.

7. Bisnis adalah kegiatan-kegiatan yang terorganisir untuk menghasilkan barang dan jasa dengan tujuan untuk mendapatkan laba (Syamsurizal) 8. Steinhoff dalam kustoro: business is all those activities involved in

providing the ngoods and sevices needed or desired by people. Artinya bisnis merupakan seluruh aktivitas yang mencakup pengadaan barang dan jasa yang diperlukan atau diinginkan konsumen.

6


(21)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

10

9. Brown dan protello dalam Kustono: business is institution which produce good and services demanded by people. Artinya, bisnis adalah sustu lembaga yang menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat. Apabila kebutuhan masyarakat meningkat maka lembaga bisnis ini pun akan meningkat pula perkembangannya dalam melayani masyarakat.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa bisnis merupakan suatu aktivitas yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang untuk menyediakan barang dan jasa dengan tujuan memperoleh keuntungan.

Kreatif merupakan suatu faktor yang ada dalam diri seseorang dan sering dikatakan sebagai bawaan yang ada pada dirinya sehingga sulit untuk mengendalikan ataupun memancing suatu kreativitas seseorang.7

Menurut Conny R. Semiawan kreatif adalah kemampuan untuk memberi suatu gagasan baru dalam pemecahan masalah.

Menurut Anderos kreatif adalah suatu proses pemikiran yang membantu mencetuskan berbagai gagasan baru yang merupakan salah satu sifat manusia yang dibentuk dari proses pengalaman sehingga menyebabkan orang tersebut bisa terus memperbaiki dan mengembangkan dirinya.

Menurut Havvel kretif adalah sebuah kemampuan untuk membuat suatu system atau komposisi yang baru.

Jadi, kreatif adalah kemampuan dalam menciptakan suatu hal yang baru, dimana terdapat proses kontruksi ide seseorang secara orisinil dan

7

Pengertian dan Menurut ParaAhli, diakses di

http://www.pengertianmenurutparaahli.net/pengertian-kreatif-dan-contohnya/, Selasa, 28 Februari 2017 20.30.


(22)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

11

juga inovatif yang kemudian diterapkan dalam memecahkan suatu persoalan tertentu, serta kegiatan yang memiliki manfaat.

Dapat disimpulkan bahwa bisnis kreatif adalah suatu aktivitas yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang untuk menyediakan barang dan jasa melalui ide penemuan terbaru seseorang secara orisinil dan inovatif .

F. Penelitian Terdahulu

1. Tiyas Rupiasi dalam skripsi yang berjudul “Peran Pembelajaran Kewirausahaan Dalam Meningkatkan Minat Berwirausaha Siswa Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1 Yogyakarta”. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Metode penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dilakukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan objek penelitian dalam keadaan yang sebenarnya tanpa adanya maksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum (generalisasi). Penelitian ini dilakukan terhadap variabel tanpa membuat perbandingan, atau menggambarkan dengan variabel lain. Hasil analisis pada penelitian ini menunjukkan bahwa : Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 1 Yogyakarta sebanyak 64 siswa yang terdiri dari 2 kelas, yaitu XI AP 1 dan XI AP 2. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Observasi, Angket (Kuesioner), Wawancara, dan Dokumentasi. Jenis data yang digunakan adalah Data


(23)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

12

primer diperoleh melalui instrument penelitian berupa butir-butir pernyataan angket dan wawancara yang digunakan untuk mengetahui proses pembelajaran kewirausahaan dalam meningkatkan minat berwirausaha siswa kompetensi keahlian Administrasi Perkantoran. Angket yang disebarkan berisikan 36 butir pernyataan yang telah melalui uji validitas dan reliabilitas untuk menguji kevalidan dan kesahihan instrumen. Setiap butir pernyataan dalam angket memiliki 5 (lima) alterntif jawaban yang telah disediakan.8

Persamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh Tiyas Rupiasih adalah sama-sama meneliti peran pembelajaran, sedangkan perbedaannya terletak pada subjek, metode, dan tempat penelitian.

2. Widwiraswasti Dewanti dalam skripsi yang berjudul “ Upaya Sekolah

Dalam Mengembangkan Jiwa Wirausaha Siswa (Studi Kasus Pada Siswa

Jurusan Busana Butik SMKN 6 Semarang) “. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Adapun subjek dari penelitian ini adalah Wakil Kepala Sekolah Bagian Kurikulum, Ketua Jurusan Busana Butik, Guru Kewirausahaan, Guru Produktif Busana dan siswa kelas XI SMK N 6 Semarang. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah, teknik angket atau kuesioner. Metode angket yang digunakan dalam metode ini ditujukan kepada siswa kelas X dan XI jurusan Busana Butik sejumlah 70 siswa. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa upaya

8

Tiyas Rupiasih : Peran Pembelajaran Kewirausahaan Dalam Meningkatkan Minat Berwirausaha Siswa Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1 Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015.


(24)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

13

sekolah dalam mengembangkan jiwa wirausaha yaitu dengan adanya kurikulum. Kegiatan intrakurikuler yang termasuk dalam upaya sekolah berupa mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan serta mata pelajaran produktif yang terdapat dalam struktur kurikulum. Selain itu didalam kegiatan intrakurikuler terdapat program sekolah dapat dijadikan upaya sekolah dalam mengembangkan jiwa wirausaha yaitu dengan adanya unit produksi. Adapun faktor pendukung dan penghambat upaya sekolah dalam mengembangkan jiwa wirausaha siswa yaitu terdapat didalam lingkungan sekolah.9

Persamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh Widwiraswasti Dewanti adalah sama-sama mengembangkan jiwa wirausaha siswa. Sedangkan perbedaannya terletak pada subjek dan tempat penelitian.

G. Sistematika Pembahasan

Agar hasil penelitian ini terbagi secara sistematis, maka pembahasannya akan dibagi menjadi beberapa bab, dengan masing-masing bab yang akan dibahas lagi menjadi sub-sub bab sebagai berikut :

Bab I. Pendahuluan

Bab ini terdiri dari latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi konseptual, penelitian terdahulu, dan sistematika pembahasan.

9

Widwiraswasti Dewanti: Upaya Sekolah Dalam Mengembangkan Jiwa Wirausaha Siswa (Studi Kasus Pada Siswa Jurusan Busana Butik SMKN 6 Semarang).


(25)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

14

Bab II. Kajian Teori

Bab ini menjelaskan tentang “ Peran Mata Pelajaran Pengelolaan Usaha Dalam Mengembangkan Minat Bisnis Kreatif Siswa”. tentang peran pengelolaan usaha dan dilanjutkan dengan pembahasan tentang Minat berwirausaha siswa di sekolah.

Bab III. Metode Penelitian

Merupakan Bab Metode Penelitian, Terdiri dari a) pendekatan penelitian , b) lokasi penelitian, c) sumber data d) teknik pengumpulan data dan c) teknik analisis data.

Bab IV. Hasil Penelitian

Merupakan bab tentang Hasil Penelitian, yang berisi tentang A) deskripsi data dan B) analisis data dan pengujian hipotesis.

Bab V. Pembahasan

Bab yang membahas tentang pembahasan dan diskusi hasil penelitian.

Bab VI. Penutup

Merupakan bab terakhir yang berisi tentang: A) simpulan dan B) saran.


(26)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

15

BAB II KAJIAN TEORI

A. Tinjauan Tentang Mata Pelajaran Pengelolaan Usaha 1. Pengertian Mata Pelajaran Pengelolaan Usaha

Mata pelajaran pengelolaan usaha adalah materi pokok yang berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dibutuhkan untuk memahami dan mengklasifikasikan ruang lingkup pengelolaan usaha di berbagai bidang, memahami dan mengklasifikasikan lingkungan, pemasaran mikro dan makro, memahami dan mengidentifikasi jenis-jenis pengelolaan usaha diberikan kesempatan untuk menggunakan keterampilan ini sebagai pengalaman kerja melalui program yang menghubungkan mereka dengan bisnis. Pengalaman ini membantu siswa membentuk dasar pengetahuan tentang fungsi dan operasi bisnis dan mengembangkan beberapa tingkat keakraban dan kenyamanan dengan lingkungan bisnis dua elemen dasar kewirausahaan. Menurut Ashmore SMK telah menyadari bahwa memulai bisnis adalah hasil alami dari pelatihan keterampilan kejuruan. Penting bagi pendidik untuk mengenali kesempatan untuk kewirausahaan dan mencakup konsep tentang penciptaan usaha kecil di semua tingkat pendidikan. Agar pendidik menerima ide ini dan masuk ke


(27)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

16

kancah pendidikan kewirausahaan, Pusat Nasional untuk Penelitian di Amerika dalam mengembangkan Pendidikan Kejuruan Pendidikan seumur hidup Entrepreneurship Model untuk menjelaskan apa kewirausahaan berarti untuk audiens yang berbeda dalam berbagai tahap pembangunan pendidikan.1

2. Tujuan Mata Pelajaran Pengelolaan Usaha

Mata pelajaran pengelolaan usaha bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:2

a. Memahami dunia usaha dalam kehidupan sehari-hari, terutama yang terjadi di lingkungan masyarakat

b. Berwirausaha dalam bidangnya

c. Menerapkan perilaku kerja prestatif dalam kehidupannya d. Mengaktualisasikan sikap dan perilaku wirausaha

3. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Pengelolaan Usaha

Ruang lingkup mata pelajaran pengelolaan usaha di SMK/MAK meliputi aspek-aspek sebagai berikut:3

a. Sikap dan perilaku wirausaha

b.Kepemimpinan dan perilaku prestatif c. Solusi masalah

1

Badraningsih Lastariwati, Pentingnya Kelas Kewirausahaan pada SMK Pariwisata (Jurnal

Pendidikan Vokasi, vol 2 Nomor 1 Edisi Februari, 2012) , 77.

2Kewirausahaan SMK

, diakses di http: http://dwijayantie81.blogspot.co.id/2012/12/standar-kompetensi-mata-pelajaran_1059.html, Sabtu, 22 April 2017 21.00.

3


(28)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

17

d. Pembuatan keputusan.

4. Peran Mata Pelajaran Pengelolaan Usaha

Peran mata pelajaran pengelolaan usaha adalah sebagai berikut:4 a. Mengasah jiwa wirausaha, meningkatkan soft skill dengan terlibat langsung dalam dunia kerja, meningkatkan keberanian memulai usaha, mendapat dukungan modal dan pendampingan secara terpadu.

b. Membantu mengolah pola pikir generasi muda sejak dini.

c. Mampu menjadi pelopor pembangunan serta mengurangi adanya pengangguran di Indonesia.

d. Meningkatkan keberanian memulai usaha, mendapat dukungan modal dan pendampingan secara terpadu.

B. Tinjauan Tentang Bisnis Kreatif 1. Pengertian Bisnis Kreatif

Menurut Manullang kata bisnis berasal dari Bahasa inggris, business.

Bisnis dapat didefinisikan sebagai segala aktivitas dari berbagai institusi yang menghasilkan barang dan jasa yang diperlukan dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.5 Bisnis adalah pertukaran barang dan jasa, atau uang, untuk saling menguntungkan. Pada zaman modern ini bisnis yang dilakukan di negara maju maupun maupun negara berkembang semakin kompleks. Di bawah ini diuraikan pengertian bisnis yang di sampaikan oleh para ahli:6

1. Bisnis merupakan suatu yang diciptakan untuk menghasilkan produk barang dan jasa kepada pelanggan (Jeff Madura)

4Pendidikan Kewirausahaan

, https://kumpulansebuahskripsi.blogspot.co.id/2014/11/contoh-makalah-peranan-mahasiswa-dalam.html, Di akses pada tanggal 22 April 2017. 21.00

5

Sudaryono, Pengantar Bisnis-Teori dan Contoh Kasus (Jogjakarta:C.V Andi Ofset, 2015) , 5.

6


(29)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

18

2. Bisnis sebagai suatu sistem yang memproduksi barang dan jasa untuk memuaskan kebutuhan masyarakat (Huat T Chwee)

3. Suatu aktivitas untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan ekonomis masyarakat, dan perusahaan diorganisasikan untuk terlibat dalam aktivitas tersebut (Musselman & Jackson)

4. Business is an organization that provides goods or services in order to earn profil. Bisnis merupakan suatu organisasi yang menyediakan barang dan jasa yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan (Griffin & Ebert)

5. Bisnis merupakan sekumpulan aktivitas yang dilakukan untuk menciptakan uang dengan mengembangkan dan mentransformasikan berbagai sumber daya menjadi barang dan jasa yang diinginkan konsumen (Allan Afuah)

6. Hugnes dan Kapoor dalam kustono: business is the organized effort of individuals to produce and all a profit, the goods services that satisfy society needs. The general term business refers to all such effort within a industry. Bisnis merupakan suatu kegiatan usaha individu yang diorganisasi untuk menghasilkan atau menjual barang dan jasa guna mendapat keuntungan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.

7. Bisnis adalah kegiatan-kegiatan yang terorganisir untuk menghasilkan barang dan jasa dengan tujuan untuk mendapatkan laba (Syamsurizal)

8. Steinhoff dalam kustoro: business is all those activities involved in providing the ngoods and sevices needed or desired by people. Artinya bisnis merupakan seluruh aktivitas yang mencakup pengadaan barang dan jasa yang diperlukan atau diinginkan konsumen.

9. Brown dan protello dalam Kustono: business is institution which produce good and services demanded by people. Artinya, bisnis adalah sustu lembaga yang menghasilkan barang dan jasa yang


(30)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

19

dibutuhkan masyarakat. Apabila kebutuhan masyarakat meningkat maka lembaga bisnis ini pun akan meningkat pula perkembangannya dalam melayani masyarakat.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa bisnis merupakan suatu aktivitas yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang untuk menyediakan barang dan jasa dengan tujuan memperoleh keuntungan.

Kreatif merupakan suatu faktor yang ada dalam diri seseorang dan sering dikatakan sebagai bawaan yang ada pada dirinya sehingga sulit untuk mengendalikan ataupun memancing suatu kreativitas seseorang.7

Menurut Conny R. Semiawan kreatif adalah kemampuan untuk memberi suatu gagasan baru dalam pemecahan masalah.

Menurut Anderos kreatif adalah suatu proses pemikiran yang membantu mencetuskan berbagai gagasan baru yang merupakan salah satu sifat manusia yang dibentuk dari proses pengalaman sehingga menyebabkan orang tersebut bisa terus memperbaiki dan mengembangkan dirinya.

Menurut Havvel kreatif adalah sebuah kemampuan untuk membuat suatu system atau komposisi yang baru.

Jadi, kreatif adalah kemampuan dalam menciptakan suatu hal yang baru, dimana terdapat proses kontruksi ide seseorang secara orisinil

7

Pengertian dan Menurut ParaAhli, diakses di

http://www.pengertianmenurutparaahli.net/pengertian-kreatif-dan-contohnya/, Selasa, 28 Februari 2017 20.30.


(31)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

20

dan juga inovatif yang kemudian diterapkan dalam memecahkan suatu persoalan tertentu, serta kegiatan yang memiliki manfaat.

Dapat disimpulkan bahwa bisnis kreatif adalah suatu aktivitas yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang untuk menyediakan barang dan jasa melalui ide penemuan terbaru seseorang secara orisinil dan inovatif .

2. Ciri-ciri Bisnis Kreatif

Bisnis kreatif memiliki ciri-ciri sebagia berikut:8

a. Menjadi Yang Pertama

Siapa saja pasti tahu dengan air mineral yang saat ini banyak sekali merk yang beredar. Siapa yang menjadi pioner dari bisnis keratif ini. Aqua adalah pendahulunya. Dulu mungkin orang berpikir bahwa orang yang menjual air tanpa rasa merupakan ide orang gila. Tapi sekarang bisnis kreatif ini menjadi sebuah kerajaan bisnis yang sangat besar. Maka untuk bisa memiliki bisnis kreatif yang berpotensi menjadi kerajaan bisnis harus menjadi yang pertama. Belum pernah

8Ciri Bisnis Kreatif Yang Berpotensi Menjadi Kerajaan Bisnis,

diakses di http://usaha-kreatif-terbaru.blogspot.com/2016/09/cara-menciptakan-ide-bisnis-kreatif.html, Jum’at, 21 April 2017 20.00.


(32)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

21

ada sebelumnya dan sebaiknya ciptakan ide bisnis kreatif yang sulit ditiru oleh orang lain.

b. Menjadi Yang Berbeda

Untuk menjadi yang pertama mungkin sangat sulit, maka jika tidak memungkinkan carilah karakter yagn kedua yaitu menjadi yang berbeda. Steve Jobs menciptakan sebuah ipod. Bukan berarti ipod merupakan yang pertama. Sebelumnya sudah ada mp3 device lainnya seperti Walkman (Sony) dan Discman. Steve Jobs berhasil membuatnya berbeda hingga berhasil merajai pasar mp3 device.

c. Menjadi Yang Terbaik

Menciptakan ide bisnis kreatif yang pertama sulit, mencari yang berbeda mungkin juga sulit maka bisa memanfaatkan karakter atau ciri bisnis kreatif yang ketiga yaitu menjadi yang terbaik. Misalkan menjalankan bisnis franchise yang cabangnya sudah ada dimana-mana. Tonjolkan pada kualitas. Pastikan harus memiliki kualitas terbaik jika dibandingkan dengan cabang-cabang lain, atau dapat menjalankan bisnis yang sama dengan orang lain.


(33)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

22

C. Tinjauan Tentang Minat 1. Pengertian Minat

Minat merupakan salah satu unsur penting yang ikut menentukan dalam menjalankan suatu pekerjaan disamping bakat dan kecerdasan. Kelancaran dan keberhasilan orang dalam menjalankan pekerjaan makin besar peluangnya jika orang tersebut

mempunyai minat akan pekerjaan yang dilakukannya. “Minat adalah

rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas,

tanpa ada yang menyuruh”. Rasa suka dan ketertarikan terhadap

suatu hal atau aktivitas akan dilakukan dan dikerjakan dengan sendirinya tanpa disuruh dan dipaksa oleh siapapun dengan perasaan senang.9

Minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Keinginan yang besar terhadap sesuatu akan menarik seseorang itu untuk melakukan pekerjaan yang dirasa menyenangkan baginya demi mencapai sesuatu hal yang diinginkannya tersebut.10 Sedangkan menurut Bimo Walgito, Minat adalah suatu keadaaan dimana seseorang menaruh perhatian dan disertai dengan keinginan untuk mengetahui atau mempelajari dan membuktikan. Rasa keingintahuan akan membawa seseorang itu untuk berusaha mempelajari lebih dalam tentang wirausaha dan membuktikannya.11

Menurut Djaali minat dapat diekspresikan melalui pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui

partisipasi dalam suatu aktivitas”. Partisipasi yang dilakukan

seseorang atau siswa dalam suatu aktivitas sebagai wujud dari

9

Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), 182.

10

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. (Bandung: Rosdakarya, 2010), 152

11


(34)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

23

ekspresi rasa suka dapat ditunjukkan dengan keaktifannya dalam mengerjakan hal-hal yang disukainya.12

Jadi, pengertian minat adalah suatu proses yang memperhatikan dan menfokuskan diri pada sesuatu yang diminatinya dengan perasaan senang dan puas.

2. Pengembangan Minat a. Perlu keberanian

Keberanian membuat seseorang mampu menghadapi tantangan atau hambatan, baik yang bersifat fisik dan psikis maupun kendala-kendala sosial atau yang lainnya. Keberanian akan memampukan kita melihat jalan keluar berhadapan dengan berbagai kendala yang ada, dan bukan sebaliknya, membuat kita takut dan melarikan diri secara tidak bertanggung jawab.

b. Perlu didukung latihan

Latihan adalah kunci dari keberhasilan. Latihan disini bukan saja dari segi kuantitasnya tetapi juga dari segi motivasi yang menggerakkan setiap usaha yang kelihatan secara fisik.

c. Perlu didukung lingkungan

Lingkungan disini tentu dalam arti yang sangat luas, termasuk manusia, fasilitas, biaya dan kondisi sosial lainnya yang turut berperan dalam usaha pengembangan bakat dan minat.

12


(35)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

24

D. Tinjauan Tentang Mengembangkan Minat Bisnis Kreatif di Sekolah

1. Upaya Mengembangkan Minat Wirausaha Siswa di Sekolah Menurut Joko Sutrisno, pendidikan yang berwawasan kewirausahaan, adalah pendidikan yang menerapkan prinsip-prinsip dan metodologi ke arah pembentukan kecakapan hidup (life skill) pada peserta didiknya melalui kurikulum yang terintegrasi yang dikembangkan di sekolah. Untuk menanamkan wirausaha disekolah maka peran dan keaktifan guru dalam mengajar harus menarik, misalnya pembawaan yang ramah dan murah senyum, lucu, mendatangkan wirausahawan untuk memberikan ceramah tentang keberhasilan dan kegagalannya sehingga akhirnya bisa berhasil. Selain itu peran aktif para siswa juga dituntut karena sasaran pengajaran ini adalah keberhasilan siswa bukan keberhasilan guru.13

Peran seorang guru dalam mengembangkan minat wirausaha siswa di sekolah sangat berpengaruh bagi siswa. Seorang guru harus tampil menarik saat mengajar serta guru juga harus aktif dalam penyampaian pembelajaran di kelas.

Faktor-faktor yang berperan dalam membuka dan menerapkan minat untuk berwirausaha disekolah adalah menyangkut.:14

(1) Aspek kepribadian para siswa sendiri. (2) Hubungan dengan teman-teman disekolah. (3) Hubungan dengan orang tua dan famili. (4) Hubungan dengan lingkungannya.

13

Muladi Wibowo, Pembelajaran Kewirausahaan dan Minat Wirausaha Lulusan SMK(Jurnal Ekplanasi volume 6 Nomor 2 Edisi September, 2011) , 113.

14


(36)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

25

Pendapat lain juga dikemukan oleh Buchari Alma bahwa:15

Faktor yang mempengaruhi minat berwirausaha adalah guru sekolah yang memberikan mata pelajaran kewirausahaan, teman sepergaulan, lingkungan family, sahabat yang dapat diajak berdiskusi tentang ide wirausaha, pendidikan formal, pengalaman bisnis kecil-kecilan.

Lebih lanjut dijelaskan pula oleh Ating Tedjasutisna16 menyatakan hal-hal yang dapat memicu minat peserta didik untuk berwirausaha adalah:

(1) Adanya praktek kecil-kecilan dalam bisnis dengan temannya. (2) Adanya tim bisnis disekolah yang dapat diajak bekerjasama dalam

berwirausaha.

(3) Adanya dorongan dari orang tua, familinya untuk berwirausaha. (4) Adanya pengalaman dalam berwirausaha sebelum mereka masuk

sekolah.

Sedangkan berdasarkan modul pembelajaran kewirausahaan SMK dengan kurikulum 2004, untuk membentuk minat siswa dalam berwirausaha maka dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: (1) Penanaman Sikap, dilakukan melalui pembiasaan dan pemberanian

melakukan sesuatu. Kadang-kadang harus melalui “tekanan”,

“keterpaksaan” dalam arti positif antara lain dengan cara

pemberian batas waktu (deadline).

(2) Pembukaan Wawasan, dilakukan melalui kegiatan seperti: ceramah, diskusi, mengundang lulusan yang berhasil, mengundang

15

Buchari Alma, Kewirausahaan: untuk Mahasiswa dan Umum (Bandung: Alfabeta, 2013), 7

16


(37)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

26

wirausahawan yang berada di sekitar sekolah agar menceritakan keberhasilan dan kegagalan yang pernah mereka alami atau mengunjungi perusahaan serta pengamatan langsung melalui pemagangan atau studi banding.

(3) Pembekalan Teknis, bertujuan memberi bekal teknis dan bermanfaat bagi perjalanan hidup anak didik, bukan ilmu yang muluk-muluk.

(4) Pembekalan pengalaman awal, bertujuan mendorong anak didik

berani “melangkah”, merasakan kenikmatan keberhasilan dan

belajar dari pahitnya kegagalan.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa faktor yang mempengaruhi minat berwirausaha adalah seseorang itu sendiri (personal), pendidikan, keluarga atau family, teman sepergaulan dan sahabat yang bisa diajak untuk berdiskusi tentang ide-ide wirausaha, lingkungan sosial, serta pengalaman peserta didik dalam berwirausaha.

2. Faktor – Faktor yang akan Mempengaruhi Pengembangan Kewirausahaan di Sekolah

Agar segala program sekolah bisa dilaksanakan dengan baik, khususnya pada kegiatan kewirausahaan sekolah, maka kepala sekolah juga harus mengetahui beberapa hal yang berhubungan dengan faktor penghambat dan pendukung pengembangan


(38)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

27

kewirausahaan sekolah.

Untuk itulah dibawah ini akan dipaparkan mengenai faktor-faktor penghambat dan pendukung pengembangan kewirausahaan di sekolah antara lain:17

a) Faktor Pendukung Pengembangan Kewirausahaan di Sekolah

1. Adanya kesiapan dalam merencanakan program sekolah, khususnya pada program kewirausahaan sekolah.

2. Ketersediaan Sumber Daya Manusia yang kompeten di bidangnya, baik secara kualitas maupun kuantitasnya.

3. Ketersediaan dana yang cukup untuk alokasi kegiatan kewirausahaan, sehingga menjadi modal awal guna pembelian sarana dan prasarana kegiatan kewirausahaan sekolah.

4. Pihak sekolah memiliki link (jaringan kerjasama) dengan pihak luar.

5. Produk yang hendak dipasarkan mampu menyesuaikan atau bahkan memunculkan minat masyarakat.

6. Ketersediaan lokasi penjualan produk yang akan dipasarkan. 7. Adanya moment (menciptakan atau mengikuti moment)

17


(39)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

28

untuk memasarkan produk.

8. Warga sekolah memiliki jiwa kewirausahaan baik secara minat maupun kemampuan berwirausaha.

9. Ketersediaannya sarana dan prasarana yang memadai guna kelancaran program yang ada di suatu lembaga.

b) Faktor Penghambat Pengembangan Kewirausahaan di Sekolah

1. Kurangnya kehandalan Sumber Daya Manusia dan tidak kompeten di bidangnya.

2. Kurangnya pemahaman bidang usaha yang diambil. 3. Kurangnya kehandalan pengelolaan administrasi dan

keuangan.

4. Gagal dalam perencanaan.

5. Tempat usaha dan lokasi yang kurang memadai. 6. Kurangnya pemahaman dalam pengadaan,

pemeliharaan, pengawasan bahan baku dan sarana peralatan yang digunakan.

7. Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi perubahan teknologi.

8. Hambatan birokrasi.

9. Keuntungan yang tidak mencukupi 10. Tidak adanya produk yang baru.


(40)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

29

 Hadis Ashim bin Ubaidillah tentang kecintaan Allah terhadap orang yang berkarya/bekerja keras

: لسو هيلع ها ىلص ها لوسر لاق : لاق ، هيبأ نع ، ماس نع ، ها دبع نب صاع نع

ها نإ{

تا ااشا { : نادبع نبا ةاور و تا ن مؤا ب

) يقهيبشا هجرخأ (

Dari Ashim bin Ubaidillah, dari Salim, dari bapaknya, dia

berkata, Rasulullah SAW. telah bersabda “sesungguhnya Allah

mencintai seorang mukmin yang berkarya/ bekerja keras.” Dan di

dalam riwayat Ibnu Abdan, “pemuda yang berkarya/ bekerja keras.” (H.R. Baihaqy)

 Ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang kewirausahaan

ِِلُقَو

ِ

َِنوُنِمْؤُمْلاَوُِهُلوُسَرَوِْمُكَلَمَعُِهللاِىَرَ يَسَفِاوُلَمْعا

ۖ

ِ

ِ ىَلِإَِنودَرُ تَسَو

ِ

ِِمِلاَع

ِ

َِنوُلَمْعَ تِْمُتْنُكِاَمِبِْمُكُئِبَنُ يَ فِِةَداَهشلاَوِ ِبْيَغْلا

Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.(QS. At-Taubah/105: 9)


(41)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


(42)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

30

BAB III

METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian

Ditinjau dari jenis datanya pendekatan penelitian yang digunakan dalam proposal ini adalah pendekatan kualitatif. Yaitu suatu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa tulisan dan prilaku yang dapat diamati dari subyek itu sendiri.1

Bogdan dan Taylor mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang- orang dan perilaku yang dapat diamati.2

Penelitian kualitatif yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah.3

Adapun jenis pendekatan penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data.

Jenis penelitian kualitatif yang digunakan pada penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai Peran mata pelajaran pengelolaan usaha dan minat bisnis kreatif siswa di SMK Negeri 4 Surabaya secara mendalam dan komprehensif. Selain itu, dengan pendekatan kualitatif diharapkan dapat diungkapkan situasi dan

1

Arif Furchan, Pengantar Metode Penelitian Kualitatif (Surabaya: Usaha Nasional, 1992), 21.

2

Lexy J.Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung,: Remaja Rosdakarya, 2002) , 9.

3


(43)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

31

permasalahan yang dihadapi dalam kegiatan peran mata pelajaran pengelolaan usaha dan minat bisnis kreatif siswa ini.

B. Lokasi Penelitian

Dalam penelitian kualitatif tidak dikenal istilah populasi dan sampel. Istilah yang digunakan adalah setting atau tempat penelitian.4 Penelitian ini mengambil lokasi di SMK Negeri 4 Surabaya di Jl. Kranggan 81-101 Surabaya. Lembaga ini dipilih karena merupakan salah satu sekolah yang mengutamakan mutu pendidikan dan keterampilan didukung oleh guru dan pembimbing yang ahli dibidangnya.

C. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian adalah subyek dari mana data diperoleh.5 Sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya ditambah seperti dokumentasi dan lain-lain.Dalam penelitian ini, peneliti akan mengeksplorasikan jenis data kualitatif6yang berkaitan dengan masing-masing fokus penelitian yang sedang diamati. Sumber data dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan sekunder. Sumber data adalah para informan yang memberikan informasi yang dibutuhkan peneliti.

4

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006), 13.

5

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010), hlm. 172.

6


(44)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

32

1. Data Primer

Kata-kata dan tindakan dari orang yang diwawancarai atau yang diamati merupakan sumber data utama dalam penelitian ini. Jenis penelitian ini diambil dari data tertulis, rekaman, atau pengambilan foto. Pencatatan sumber data ini melalui wawancara dan pengamatan serta merupakan hasil gabungan dari melihat, mendengarkan dan bertanya.7 Jawaban dari pertanyaan yang dilontarkan pada subjek penelitian dicatat sebagai data utama ditambah dengan hasil pengamatan dari tindakan subjek penelitian di SMK Negeri 4 Surabaya.

Diantara data primer yang dicari adalah: 1) Peran mata pelajaran pengelolaan usaha dalam mengembangkan minat bisnis kreatif siswa adalah di SMK Negeri 4 Surabaya, 2) Faktor pendukung dan penghambat peran mata pelajaran pengelolaan usaha dalam mengembangkan minat bisnis kreatif siswa adalah di SMK Negeri 4 Surabaya.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak yang tidak berhubungan langsung dengan masalah yang diteliti. Data sekunder dalam penelitian ini adalah dokumen-dokumen yang terkait dengan SMK Negeri 4 Surabaya.

7


(45)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

33

Sumber data tertulis atau dokumen diperoleh dari bagian kesiswaan Pondok SMK Negeri 4 Surabaya. Adapun data tertulis tersebut di antaranya adalah data tentang statistika peningkatan minat berwirausaha siswa dari tahun ke tahun dengan adanya mata pelajaran pengelolaan usaha.

D. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan kelengkapan informasi yang sesuai dengan fokus penelitian maka yang dijadikan teknik pengumpulan data adalah sebagai berikut :

1. Teknik Wawancara (interview)

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.8 Teknik ini mencakup cara yang dipergunakan seseorang untuk suatu tujuan tertentu, mencoba mendapatkan keterangan atau pendapat secara lisan langsung dari seseorang atau informan.

Pewawancara bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran mata pelajaran pengelolaan usaha dalam minat berwirausaha siswa dan hal-hal yang berkaitan dengan fokus penelitian. Data ini diperoleh dari

8

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2009), 186.


(46)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

34

guru mata pelajaran dan sejumlah siswa kelas XII yang ada di sekolah tersebut.

2. Teknik Observasi (pengamatan)

Observasi adalah cara pengumpulan data yang dilakukan secara sistematis dan sengaja, diawali dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan atas gejala yang sudah diteliti dengan melibatkan diri dalam latar yang sedang diteliti.9 Penelitian menggunakan teknik observasi untuk mengetahui secara langsung apa yang terdapat di lapangan tentang bagaimana peran mata pelajaran pengelolaan usaha adalah di SMK Negeri 4 Surabaya.

3. Teknik Dokumentasi

Teknik dokumentasi adalah suatu teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dari sumber noninsani, sumber ini terdiri dari dokumen, dan rekaman seperti surat kabar, buku harian, naskah pribadi, foto-foto, catatan kasus, dan lain sebagainya.10 Dokumen yang ditunjukkan dalam hal ini adalah segala dokumen yang berhubungan dengan kegiatan pembelajaran mata pelajaran pengelolaan usaha. Teknik ini dilakukan untuk mengetahui data statistik tentang peningkatan minat berwirausaha siswa SMK Negeri 4 Surabaya dari tahun ke tahun.

9

ImronArifin, Penelitian Kualitatif, (Bandung: Kalimasahada Press, 1996), 10.

10


(47)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

35

E. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri dan orang lain.11

Model analisis data dalam penelitian ini mengikuti konsep yang diberikan Miles and Huberman. Miles and Hubermen mengungkapkan bahwa aktifitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus-menerus pada setiap tahapan penelitian sehingga sampai tuntas. Komponen dalam analisis data.12

1. Reduksi data

Data yang diperoleh dari laporan jumlahnya cukup banyak, untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya.

2. Penyajian Data

11

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung : ALFABETA, 2008), cet. IV, 244.

12


(48)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

36

Penyajian data penelitian kualitatif bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, dan sejenisnya.

3. Verifikasi atau penyimpulan Data

Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali kelapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.

F. Keabsahan Data

Dalam penelitian kualitatif, instrumen utamanya adalah manusia, karena itu yang diperiksa adalah keabsahan datanya.13Untuk menguji kredibilitas data penelitian peneliti menggunakan teknik Triangulasi.

Teknik triangulasi adalah menjaring data dengan berbagai metode dan cara dengan menyilangkan informasi yang diperoleh agar data yang didapatkan lebih lengkap dan sesuai dengan yang diharapkan. Setelah mendapatkan data yang jenuh yaitu keterangan yang didapatkan dari sumber- sumber data telah sama maka data yang didapatkan lebih kredibel.

13Nusa Putra dan Ninin Dwilestari, “Penelitian Kualitatif ; Pendidikan Anak Usia Dini”,

(Jakarta : Rajagrafindo Persada, 2012), hlm. 87.


(49)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

37

Sugiyono membedakan empat macam triangulasi diantaranya dengan memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik dan teori. Triangulasi dengan sumber artinya membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif. Adapun untuk mencapai kepercayaan itu, maka ditempuh langkah sebagai berikut:14

1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara

2. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi.

3. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu.

4. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.

Jadi setelah penulis melakukan penelitian dengan menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi kemudian data hasil dari penelitian itu digabungkan sehingga saling melengkapi.

14Triangulasi dan Kabsahan Data Dalam Penelitian

,

http://goyangkarawang.com/2010/02/triangulasi-dan-keabsahan-data-dalam-penelitian/. Di akses pada tanggal 27 November 2016. 19.30


(50)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

38

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Subjek

Penelitian ini dilakukan kurang lebih 1 bulan, mulai dari awal bulan Maret 2017 sampai dengan Akhir bulan Maret 2017. Pada bulan Maret Peneliti melakukan observasi awal dan pencarian sekolah yang sesuai dengan judul Penelitian. Pada bulan Maret 2017, Peneliti memberikan surat permohonan penelitian kepada Lembaga. Kemudian ketika dirasa telah menemukan sekolah yang sesuai, pada bulan Maret Peneliti mulai melakukan penelitian.

Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 4 Surabaya. Penelitian ini dilakukan dengan melalui beberapa tahapan. Adapun tahapan dalam mendapatkan data dimulai dari observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan dalam proses wawancara, Peneliti mengambil beberapa Informan yang dianggap kompeten dalam menghasilkan data yang relevan dengan judul Penelitian.


(51)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

39

1. Deskripsi

No Nama Informan Jabatan Kode

Subjek 1. Drs. Hadi Santoso

B,M.MPd

Wakasek Kurikulum HA

2. Zaenal Achmad Basuki, S.Pd

Ketua Kompetensi Keahlian Jurusan Pemasaran

ZA

3. Dra. Suryaningtyas MM Guru Mata Pelajaran Pengelolaan Usaha

TY

4. Friska Andiana Peserta Didik FR

5. Lily Aurellya Peserta Didik LI

6. Nailis Sa’adah Peserta Didik NA

a. Informan 1 (HA)

Pada informan pertama yaitu HA, HA ini bertugas sebagai wakasek kurikulum di tempat penelitian. Peneliti sambil menunggu HA kemudian peneliti melihat pemandangan menarik ditemukan oleh peneliti saat sedang menunggu informan di ruang tamu. Beberapa peserta didik tampak keluar masuk kantor dengan mengucapkan salam, senyum dan badan menunduk. Keta’dhiman tampak sangat mencolok di sekolah ini. Selain itu, ketika informan datang, beberapa peserta didik menghentikan jalan dan mulai membentuk barisan dengan menundukkan kepala. Hal semacam ini memang sangat jarang dilihat oleh peneliti. Wawancara tersebut dilakukan di ruang wakasek.


(52)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

40

b. Informan ke 2 (ZA)

Pada informan kedua ini adalah ZA, ZA adalah ketua kompetensi keahlian jurusan pemasaran di tempat penelitian ini. ZA adalah Pembina jurusan yang akan diteliti oleh peneliti. Wawancara dilakukan di ruang guru.

c. Informan ke 3 (TY)

Pada informan ketiga ini adalah TY, TY merupakan guru mata pelajaran pengelolaan usaha di tempat penelitian ini. Wawancara dilakukan di ruang kelas XII-2 pemasaran.

d. Informan ke 4 (FR)

Informan keempat, disebut FR adalah salah seorang peserta didik kelas XII-2 jurusan pemasaran yang akan diteliti oleh peneliti. Wawancara tersebut di tempat pojok ruang kelas XII pemasaran.

e. Informan ke 5 (LI)

Informan kelima, disebut LI adalah salah seorang peserta didik kelas X jurusan pemasaran yang akan diteliti oleh peneliti. Wawancara tersebut di tempat ruang kelas X-2 jurusan pemasaran.


(53)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

41

f. Informan ke 6 (NA)

Informan keenam, disebut NA adalah salah seorang peserta didik kelas X jurusan pemasaran yang akan diteliti oleh peneliti. Wawancara tersebut di tempat ruang kelas X-2 jurusan pemasaran.

Tabel I Jadwal Kegiatan Wawancara

No Tanggal Jenis Kegiatan

1. Senin 6 Maret 2017 Wawancara dengan HA 2. Kamis 9 Maret 2017 Wawancara dengan ZA 3. Senin 13 Maret 2017 Wawancara dengan TY 4. Rabu 15 Maret 2017 Wawancara dengan FR 5. Senin 20 Maret 2017 Wawancara dengan LI 6. Kamis 23 Maret 2017 Wawancara dengan NA

Tabel II Identitas Informan

No Nama Informan Usia Jenis

Kelamin

Pekerjaan Pendidikan

1. Drs. Hadi Santoso B,M.MPd

54 L Wakasek

Kurikulum

S2

2. Zaenal Achmad Basuki, S.Pd

47 L Ketua

Kompetensi Keahlian

Jurusan Pemasaran


(54)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

42

3. Dra. Suryaningtyas MM

57 P Guru Mata

Pelajaran Pengelolaan

Usaha

S2

4. Friska Andiana 18 P Peserta Didik Kelas XII

5. Lily Aurellya 16 P Peserta Didik Kelas X

6. Nailis Sa’adah 16 P Peserta Didik Kelas X

B. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Hasil Temuan

Sebelum Peneliti memaparkan data tentang peran mata pelajaran pengelolaan usaha ini, Peneliti terlebih dahulu akan memaparkan sedikit gambaran tentang mata pelajaran pengelolaan usaha. Mata pelajaran pengelolaan usaha di SMK Negeri 4 Surabaya merupakan mata pelajaran yang hanya terdapat di jurusan pemasaran. Terdapat materi dan praktek pada mata pembelajaran ini. Hal ini disampaikan oleh HA, selaku informan 1.

Siswa dibekali yaitu mengelola barang-barang bekas. Bagaimana punya nilai jual tinggi, bagaimana dipasarkan di masyarakat sebagai salah satu sumber kehidupan. Siswa juga dibekali keterampilan dalam bidang misalnya mengelola bisnis membuka kantin. Bagaimana siswa memilih suatu bahan, mengelola bahan mentah sampai dengan menjual dalam bentuk produk jadi yang dibutuhkan oleh masyarakat.”.1

1


(55)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

43

a. Pelaksanaan Mata Pelajaran Pengelolaan usaha Dalam mengembangkan Minat Bisnis Kreatif Siswa Di SMK Negeri 4 surabaya

Pelaksanaan mata pelajaran pengelolaan usaha dilakukan secara terjadwal. Menurut informan, pelaksanaan itu dilakukan 2 kali pertemuan selama satu minggu. Hasil wawancara tersebut dengan ZA, yaitu selaku informan 2 sebagai berikut:

Mata pelajaran pengelolaan usaha sendiri juga masih sama dengan mata pelajaran yang lain yaitu mempunyai jadwal. Mata pelajaran pengelolaan usaha memang hanya ada di kelas X jurusan pemasaran saja. Setiap kelas mempunyai jadwal yang berbeda dengan kelas lain agar tidak kres dengan jadwal kelas lain. Jika di kelas X psr 1 jadwal nya hari senin dan kamis, maka di kelas X psr 2 jadwal mata pelajaran pengelolaan usaha jadwalnya hari

selasa dan jum’at, Begitupun kelas yang lain juga akan berbeda harinya. ”.2

Wawancara selanjutnya yaitu dengan TY selaku informan 3 yaitu:

“Jadwal mata pelajaran pengelolaan usaha juga di selang -seling bergiliran kalau minggu ini materi berarti minggu depannya praktek. Agar siswa bersemangat dalam pembelajaran dan juga siswa tidak bosan dalam mengikuti

pelajaran”.3

Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa SMK Negeri 4 Surabaya yaitu LI selaku informan 5 bahwasannya:

2

Zaenal Achmad Basuki, S.Pd, wawancara pada tanggal 9 Maret 2017.

3


(56)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

44

“Jadwalnya tidak sama mbk setiap kelas, terus

pembelajarannya juga kalau minggu ini praktik berarti minggu depannya materi yang berisi powerponit tentang

pengelolaan usaha mbk.”.4

Jadi berdasarkan wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan mata pelajaran pengelolaan usaha telah terjadwal dengan baik dan teratur. Selain itu pada jadwal yang telah ditentukan tersebut, sekolah memfasilitasi siswa dengan pemberian materi dan juga praktik didalamnya sehingga siswa mampu menguasai materi yang telah disampaikan oleh guru dan benar-benar memahaminya dengan baik.

b. Peran Mata Pelajaran Pengelolaan Usaha Dalam Mengembangkan Minat Bisnis Kreatif Siswa Di SMK Negeri 4 Surabaya

Menurut Joko Sutrisno, pendidikan yang berwawasan kewirausahaan, adalah pendidikan yang menerapkan prinsip-prinsip dan metodologi ke arah pembentukan kecakapan hidup (life skill) pada peserta didiknya melalui kurikulum yang terintegrasi yang dikembangkan di sekolah.5

“Siswa dibekali keterampilan hidup (Life Skill) khususnya dalam bidang pengembangan kewirausahaan dalam arti sebenarnya. Jadi siswa diajarkan bagaimana mengelola suatu produk dan bagaimana membuat produk atau barang yang setengah jadi menjadi barang jadi dan nanti dalam upaya bagaimana melihat pemasaran jadi nilai yang paling tidak suatu

4

Lily Aurellya, wawancara pada tanggal 20 Maret 2017.

5

Muladi Wibowo, Pembelajaran Kewirausahaan dan Minat Wirausaha Lulusan SMK(Jurnal Ekplanasi volume 6 Nomor 2 Edisi September, 2011) , 113.


(57)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

45

yang nilainya rendah membuat menjadi nilai tinggi didalam pasarannya dan bisa nanti diterapkan didalam kehidupan mereka sehari-hari, paling tidak jiwa kewirausahaan. Ketika lulus sudah memiliki jiwa kewirausahaan artinya nanti dia tidak hanya sekedar mengharapkan setelah lulus kerja dimana tapi bagimana dia mengelola jiwa kewirausahaan dalam kehidupan sehari-hari yang mereka mampu”.6

Berdasarkan wawancara dengan ZA jawaban yang sama diberikan oleh TY informan 3 yaitu:

“Mata pelajaran pengelolaan usaha merupakan mata

pelajaran wajib yang terdapat dalam kurikulum 2013, disamping sekolah anak-anak juga jualan. Selain itu pada mata pelajaran ini siswa dapat belajar bagaimana cara membuka usaha secara mandiri, jadi siswa tidak harus

bekerja dengan orang lain ini termasuk perannya”.7

Sehubungan dari hasil wawancara diatas peneliti mengambil kesimpulan bahwasannya proses pendidikan adalah mempelajari situasi pendidikan dengan fokus utama interaksi pendidikan, yaitu interaksi antara peserta didik dengan peserta didik yang berlangsung dalam lingkungan sekolah seperti interaksi dengan teman sejawat, guru, dan masyarakat. Kegiatan interaksi pendidikan diciptakan bagi kepentingan siswa, yaitu membantu pengembangan semua potensi dan kecakapan yang dimilikinya setinggi-tingginya. Pendidik mempunyai peran yang besar tidak hanya pada prestasi pendidikan siswa tetapi juga pada sikap siswa terhadap sekolah dan terhadap pelajaran pada umumnya. Namun

6

Zaenal Achmad Basuki, S.Pd, wawancara pada tanggal 9 Maret 2017.

7


(58)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

46

pendidik juga dapat melumpuhkan keingintahuan siswa, merusak motivasi, harga diri, dan kreativitas siswa. Bahkan pendidik dapat mempengaruhi siswa melebihi orang tua. Hal ini disebabkan pendidik lebih banyak kesempatan untuk merangsang atau menghambat kreativitas siswa daripada orang tua. Dengan demikian peran mata pelajaran pengelolaan usaha sangat mendukung untuk mengembangkan keahlian siswa di SMK Negeri 4 Surabaya.

Berdasarkan apa yang telah diketahui dan diobservasi oleh peneliti kenyataannya memang benar bahwa mata pelajaran pengelolaan usaha sangat berperan untuk menumbuhkan dan mengembangkan minat bisnis kreatif siswa di SMK Negeri 4 Surabaya dengan adanya mata pelajaran pengelolaan usaha siswa memiliki kepercayaan diri untuk berbisnis. Hal tersebut berdasarkan hasil wawancara dengan peserta didik yaitu FR selaku informan 4 sebagai berikut:

“Menurut FR mata pelajaran pengelolaan usaha sangat mengembangkan tingkat kepercayaan diri siswa dalam berwirausaha dan menumbuhkan semangat siswa dalam berwirausaha. Jadi siswa sudah tidak merasa malu lagi bu dalam berjualan karena sudah terbiasa ada tugas praktek dan semua pasti mencoba membuat dan dapat merasakan

rasanya berjualan itu bagaimana sih”.8

8


(59)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

47

Cara Mengembangkan Minat Bisnis Kreatif Siswa

Cara mengembangkan minat bisnis kreatif siswa di SMK Negeri 4 Surabaya ini sangat beragam. Pada jurusan pemasaran sendiri terdapat banyak mata pelajaran sebagai pendukung minat bisnis kreatif siswa diantaranya yaitu: perencanaan pemasaran, pengelola, pelayanan penjualan, penataan produk, pemasaran online, serta siswa diajarkan pula mengoperasikan mesin bisnis. Hal tersebut berdasarkan hasil wawancara dengan ZA selaku informan 2 sebagai berikut:

Anak bisa berwirausaha sendiri, meskipun hanya buka usaha dengan skala kecil. SMK banyak praktek, setiap mata pelajaran mesti ada unsur prakteknya. Salah satunya mata pelajaran pengelolaan usaha yaitu anak diarahkan membuat project kelompok lalu projectnya anak-anak membuat produk yang unggulan, baru, dan inovatif setelah itu membuat bisnis plan dan membuat bagaimana cara memasarkannya nah setelah itu produk dijual”.9

Jawaban yang sama, hal ini dilakukan wawancara dengan TY selaku informan 3 yaitu:

“Di flashdisk itu ada, dia masak dirumah mulai dari apa

atau apa seperti yang ditelevisi itu toh. Nah itu anak-anak disuruh bikin gitu tapi dia di rumah harus di video bahan-bahannya apa saja dan prosesnya sekalian jadi seperti itu”.10

9

Zaenal Achmad Basuki, S.Pd, wawancara pada tanggal 9 Maret 2017.

10


(1)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id melaksanakan program yang bernama Alfa class. Saat siswa

sudah masuk kelas XI siswa magang selama 1 tahun di Alfa class. Pihak Alfamart memberikan jaminan akan merekrut siswa menjadi pegawai Alfamart tanpa tes, dengan syarat yaitu dinilai dari kinerja mereka selama 1 tahun magang. Orangtua juga menjadi faktor pendukung kegiatan ini, karena orangtua selalu mendukung setiap kegiatan anaknya di sekolah.37

Penulis menyimpulkan bahwa, Faktor pendukungnya salah satunya yaitu adanya kerjasama sekolah dengan pihak instansi/lembaga. Dalam mengembangkan minat bisnis kreatif siswa memang sangat diperlukan sekali adanya suatu pelatihan yaitu siswa diberikan kesempatan untuk terjun langsung dan dapat merasakan dunia kerja serta siswa juga sekaligus dapat menimba ilmu ketika berada di dunia kerja tersebut. Orangtua juga turut menjadi faktor pendukung siswa dalam mengembangkan minat siswa.

37


(2)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id BAB V

PENUTUP

Demikianlah hasil kajian penelitian mengenai Peran Mata Pelajaran Pengelolaan Usaha dalam Mengembangkan Minat Bisnis Kreatif Siswa di SMK Negeri 4 Surabaya. Sebagai penutup, berikut ini peneliti sampaikan secara rinci hasil dan kesimpulan dari penelitian.

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilaksanakan oleh peneliti, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Pelaksanaan mata pelajaran pengelolaan usaha telah terjadwal dengan baik dan teratur. Selain itu pada jadwal yang telah ditentukan tersebut, sekolah memfasilitasi siswa dengan pemberian materi dan juga praktik didalamnya sehingga siswa mampu menguasai materi yang telah disampaikan oleh guru dan benar-benar memahaminya dengan baik.

2. Mata pelajaran pengelolaan usaha memiliki peran penting dalam mengembangkan minat bisnis kreatif siswa di SMK Negeri 4 Surabaya, yakni mata pelajaran pengelolaan usaha telah mampu menumbuhkan minat bisnis siswa, dengan adanya pemberian materi pelajaran dan praktek. Selain itu adanya program dari sekolah yakni UPJ (Unit Produksi Jurusan), UPK (Unit Produksi Kelas), LKS (Lomba Kompetensi Siswa), serta magang di instansi/lembaga dapat melatih kedisiplinan, kejujuran,


(3)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id tanggung jawab, serta rasa percaya diri pada diri siswa dalam

mengembangkan minat bisnis siswa.

Faktor-faktor pendukung dan penghambat peran mata pelajaran pengelolaan usaha dalam mengembangkan minat bisnis kreatif siswa di SMK Negeri 4 Surabaya diantaranya dari lingkungan sekolah, lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat. Dukungan yang berasal dari ketiga lingkungan tersebut hanya dari lingkungan sekolah yang memiliki dukungan paling tinggi, karena dalam lingkungan sekolah terdapat guru yang berkualitas.

Faktor-faktor penghambat peran mata pelajaran pengelolaan usaha dalam mengembangkan minat bisnis kreatif siswa di SMK Negeri 4 Surabaya antara lain: kurangnya peralatan yang digunakan untuk praktek siswa dan kurangnya ruangan praktek yang terdapat di sekolah sehingga siswa dan guru kesulitan dalam melaksanakan praktek di sekolah.

B. Saran

Berdasarkan dari hasil kesimpulan diatas, maka peneliti memberi saran sebagai berikut:

1. Minat bisnis kreatif siswa perlu ditingkatkan lagi dalam pada saat proses pembelajaran yang berlangsung, adanya program sekolah


(4)

65

membantu guru untuk dapat mengarahkan siswanya untuk mengembangkan minat bisnis kreatif siswa.

2. Untuk kegiatan pengembangan program sekolah bisa lebih ditingkatkan dengan lebih memperhatikan fasilitas sarana-prasarana yaitu menambahkan ruangan praktek serta peralatan-peralatan yang dibutuhkan untuk kegiatan praktik siswa.


(5)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Ali Muhammad & Asrori Muhammad, 2008. Psikologi Remaja Peserta Didik, Jakarta: Bumi

Aksara.

Alma Buchari, 2013. Kewirausahaan: untuk Mahasiswa dan Umum. Bandung: Alfabeta. Arifin Imron, 1996. Penelitian Kualitatif. Bandung: Kalimasahada Press.

Basrowi, 2014. Kewirausahaan untuk Perguruan Tinggi. Bogor: Ghalia Indonesia.

Departemen Pendidikan Nasional, 2003. Undang-Undang Nomor: 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional,Depdiknas, Jakarta.

Djaali, 2012. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Furchan Arif, 1992. Pengantar Metode Penelitian Kualitatif. Surabaya: Usaha Nasional. HC, R Heru Kristanto, 2009. Kewirausahaan (Entrepreneurship) Pendekatan

Manajemen, dan Praktik, Yogyakarta: Graha Ilmu.

Hurlock, 1993. Perkembangan Anak Terjemahan Jilid 2, Jakarta : Erlangga.

J.Moleong Lexy, 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung,: Remaja Rosdakarya.

Lastariwati Badraningsih, 2012. Pentingnya Kelas Kewirausahaan pada SMK Pariwisata Jurnal Pendidikan Vokasi, vol 2 Nomor 1 Edisi Februari.

M.M, Ir. Hendro, 2011. Dasar-dasar Kewirausahaan, Jakarta: Penerbit Erlangga. Mardiatmo, 2008. Kewirausahaan, Surakarta: Yudhistira.

Nawawi Ismail, 2012. Metoda Penelitian Kualitatif. Jakarta: CV.Dwiputra Pustaka Jaya. Ninin Dwilestari & Nusa Putra, 2012. Penelitian Kualitatif ; Pendidikan Anak Usia Dini.


(6)

Saroni Mohammad, 2012. Mendidik & Melatih Entrepreneur Muda: Membuka Kesadaran Atas Pentingnya Kewirausahaan bagi Anak Didik. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media. Slameto, 1991. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.

Subijanto, 2012. Analisis Pendidikan Kewirausahaan di Sekolah Menengah Kejuruan Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol. 18, Nomor 2, Juni.

Sugiyono, 2010. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Sugiyono, 2015. Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : ALFABETA. Sunarya, Po Ahas, dkk. 2011. Kewirausahaan. Yogyakarta: C.V Andi Offset.

Suryana Yuyus & Bayu Kartib, 2010. Kewirausahaan (Pendekatan Karakteristk Wirausahawan Sukses). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Syah Muhibbin, 2010. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Rosdakarya. Tedjasutisna Ating, 2004. Memahami Kewirausahaan SMK Tingkat 1. Bandung: Armico. Walgito Bimo, 1994. Psikologi Sosial: Suatu Pengantar. Yogyakarta: Andi Offset. Wibowo Muladi, 2011. Pembelajaran Kewirausahaan dan Minat Wirausaha Lulusan