HUBUNGAN KOMUNIKASI ORANG TUA DAN GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SDN INPRES 2 LOLU | Karter | Elementary School of Education 2755 8326 1 PB

HUBUNGAN KOMUNIKASI ORANG TUA DAN GURU
DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SDN INPRES 2 LOLU
Oleh:
Jemi Karter, Huber Yaspin Tandi, Yusdin Gagaramusu
Abstrak
Permasalahan utama dalam penelitian ini adalah apakah ada hubungan antara
komunikasi orang tua dan guru dengan prestasi belajar siswa SDN Inpres 2 Lolu. Sehubungan
dengan permasalahan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana
hubungan komunikasi yang dilakukan orang tua dan guru dengan prestasi belajar siswa SDN
Inpres 2 Lolu.Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SDN Inpres 2 Lolu yang
berjumlah 201 siswa. Adapun sampel yang diambil yaitu kelas V sebanyak 19 siswa, tehnik
pengambilan sampel ini adalah purposive sampling. Untuk mengumpulkan data, digunakan
instrumen berupa angket yang diberikan kepada orang tua siswa serta melihat hasil nilai
raport. Selanjutnya data yang terkumpul diolah dan dianalisis dengan menggunakan teknik
presentase dan korelasi product moment pada taraf kepercayaan 95%.Hasil penelitian ini
menunjukan bahwa 0% siswa yang komunikasi orang tuanya dan guru tergolong sangat tinggi,
26,31% siswa yang komunikasi orang tuanya dan guru tergolong tinggi, 57,89% siswa yang
komunikasi orang tuanya dan guru tergolong sedang, 15,80% siswa yang komunikasi orang
tuanya dan guru tergolong rendah, dan 0% siswa yang komunikasi orang tuanya dan guru
tergolong sangat rendah. Selanjutnya untuk prestasi belajar siswa terdapat 15,80% siswa yang
memiliki prestasi belajar sangat tinggi, 78,94% siswa yang memiliki pretasi belajar tinggi,

5,26% siswa yang memiliki prestasi belajar sedang, dan 0% siswa yang memiliki prestasi
belajar rendah maupun sangat rendah. Dari hasil pengujian analisis inferensial dengan
menggunakan rumus korelasi pada taraf kepercayaan 95% atau α = 0,05% diperoleh rh (r
hitung) = 0,062 dikonsultasikan dengan tabel r diperoleh 0,456, dengan demikian rh (r hitung)
< rt (r tabel) atau 0,062 < 0,456. Artinya Ho yang menyatakan tidak ada hubungan komunikasi
orang tua dan guru dengan prestasi belajar siswa diterima. Dengan demikian hipoteis altenatif
(Ha) yang diajukan ditolak. Jadi, tidak ada hubungan positif antara komunikasi orang tua dan
guru dengan prestasi belajar siswa SDN Inpres 2 Lolu.
Kata Kunci: Komunikasi Orang Tua dan Guru, Prestasi Belajar

Pendahuluan
Sumber daya manusia yang
berkualitas akan mampu mengembangkan
potensi-potensi yang dimiliki untuk suatu
perkembangan dan kemajuan. Salah satu
upaya untuk membangun SDM yang

berkualitas adalah melalui pendidikan
formal di sekolah maupun di masyarakat.
Sebagai salah satu lembaga yang

menyelenggarakan pendidikan
secara
formal, sekolah memiliki peranan yang
sangat penting dalam mewujudkan tujuan
pendidikan nasional melalui proses belajar
1

Elementary School of Education E-Journal
Diterbitkan online Ihttp://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/ESE
PGSD, FKIP, Universitas Tadulako

Elementary School of Education E-Journal, Media Publikasi Ilmiah Prodi PGSD
Vol 2, Nomor 1, Maret 2014

mengajar. Pendidikan tersebut mempunyai
fungsi (UU No. 20 tahun 2003 pasal 3) :
“Pendidikan
nasional
berfungsi
mengembangkan

kemampuan
dan
membentuk watak serta peradaban bangsa
yang
bermanfaat
dalam
rangka
mencerdaskan
kehidupan
bangsa,
bertujuan untuk perkembangann potensi
siswa didik agar menjadi peserta didik
yang mandiri dan menjadi warga yang
demokratis dan bertanggung jawab”
Pada dasarnya setiap individu
memiliki beberapa potensi dan keahlian,
misalnya potensi seorang siswa dalam
menangkap pelajaran. Potensi tersebut
dapat dikembangkan melalui berbagai
bentuk aktivitas yang dilakukan siswa.

Aktivitas untuk mengembangkan potensi
tersebut didorong oleh kebutuhan yang
dirasakan masing-masing siswa. Siswa
sebagai individu mempunyai keinginan
mengembangkan potensinya yaitu meraih
prestasi baik disekolah maupun di
lingkungan masyarakat.
Pelaksanaan
pendidikan
di
sekolah merupakan kegiatan terencana dan
terorganisir yang terdiri atas kegiatan
belajar mengajar. Dalam hal ini guru
dituntut untuk menyampaikan segala
pengetahuan, nilai moral dan pemahaman
suatu keterampilan hidup kepada siswa.
Hal ini dimaksudkan untuk menjadikan
siswa generasi penerus yang cerdas,
terampil dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa sehingga dapat menyongsong

masa depan yang lebih baik. Untuk
mencapai tujuan tersebut dituntut adanya
guru-guru profesional yang memiliki
kemampuan dan keterampilan dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran di

kelas. Hal ini juga tidak lepas dari peran
serta orang tua siswa dalam hal
komunikasinya dengan guru kelas sehingga
baik guru maupun orang tua siswa dapat
mengetahui perkembangan siswa itu
sendiri.
Menurut Ahmad Baedowi (2008),
jika dilakukan survei secara nasional,
diyakini bahwa jumlah rata-rata kunjungan
orangtua ke sekolah pasti hanya dua kali
dalam setahun, yaitu pada saat pembagian
raport kenaikan kelas dan mendaftarkan
anak mereka mencari sekolah baru.
Komunikasipun mungkin hanya dilakukan

seadanya, karena kebutuhan orangtua saat
berkunjung ke sekolah biasanya sangat
sederhana, yaitu sebagai objek dari
informasi
numerik
anaknya
ketika
menerima raport dan mencari sekolah.
Jarang sekali ada perbincangan intensif
dari waktu ke waktu antara orangtua dan
guru. Sidonie Gruenberg (dalam Ahmad
Baedowi, 2008) mengingatkan bahwa :
”Karena itu sudah saatnya orangtua
menjalin hubungan yang secara kualitas
dan kuantitas sama baiknya dengan
sekolah anak-anak mereka. Sebab jika
tidak, maka anak akan mengambil jalur
komunikasi dengan pihak ketiga selain
guru dan orangtua mereka, seperti televisi
dan jenis hiburan lainnya.”

Komunikasi dengan orang tua
merupakan salah satu tanggung jawab
terbesar bagi seorang guru. Meskipun guru
memiliki kesempatan untuk berinteraksi
dan mempengaruhi kehidupan anak-anak,
mereka akhirnya kembali kepada orang tua.
Jika seorang guru gagal untuk menjaga
komunikasi dengan orang tua tentang
kemajuan anak mereka di sekolah, maka

Elementary School of Education E-Journal
Diterbitkan online Ihttp://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/ESE
PGSD, FKIP, Universitas Tadulako

2

Elementary School of Education E-Journal, Media Publikasi Ilmiah Prodi PGSD
Vol 2, Nomor 1, Maret 2014

Inpres juga memprihatinkan. Banyak orang

guru akan kehilangan kesempatan yang
tua yang datang ke sekolah hanya saat
sangat bagus untuk membuat jembatan
mengantar ataupun menjemput anaknya
komunikasi yang sangat penting dalam
saat pulang sekolah tidak pernah terjadi
kehidupan anak. Orang tua dan guru harus
komunikasi antara orang tua dan guru. Ada
bekerja sama untuk memastikan anak-anak
juga orang tua siswa yang datang ke
belajar secara efektif dan mendapatkan
sekolah saat membayar uang SPP ataupun
yang terbaik bagi pendidikan mereka.
ketika diundang oleh pihak sekolah apabila
Salah satu cara untuk memastikan
anaknya bermasalah atau membuat kasus
bahwa guru bisa berkomunikasi dengan
di sekolah. Komunikasi melalui telepon
orang tua secara efektif adalah dengan
ataupun surat juga sangatlah jarang

menggunakan formulir dan catatan yang
dilakukan. Hal ini tentu saja berdampak
dikirim ke rumah secara berkala untuk
terhadap informasi bagi guru maupun
membiarkan orang tua tahu perkembangan
orang tua mengenai anaknya baik di
anak mereka di sekolah. Contoh-contoh
sekolah maupun di rumah.
formulir dan catatan mungkin mencakup:
Berdasarkan pemaparan di atas,
Pemberitahuan tugas yang belum selesai,
peneliti merasa perlu kiranya melakukan
catatan tentang perbuatan baik yang
penelitian tentang “Hubungan Komunikasi
dilakukan anak, buku catatan setiap kali
Orang Tua dan Guru dengan Prestasi
guru berkomunikasi dengan orang tua,
Belajar Siswa SDN Inpres 2 Lolu”.
surat untuk meminta orang tua datang dan
membantu di dalam kelas.

Dengan adanya komunikasi yang
Hasil Penelitian dan Pembahasan
baik dan terjadi secara berkala antara orang
1. Hasil Penelitian
tua dan guru diharapkan dapat memberikan
Analisis Deskriptif
a. Deskripsi Data Komunikasi Orang Tua
suatu sumbangan besar terhadap kemajuan
dan Guru
belajar anak yang berdampak pula pada
Untuk
mengetahui
bagaimana
kemajuan prestasinya. Dengan demikian
komunikasi orang tua dan guru siswa kelas
dalam pelaksanaan proses pendidikan anak
V SDN Inpres 2 Lolu, maka data yang
di sekolah, guru dan orang tua memegang
telah diperoleh dianalisis secara deskriptif.
peranan

penting
dalam
usaha
Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut.
meningkatkan prestasi belajar anak.
Kondisi komunikasi yang terjadi
antara orang tua siswa dan guru di SDN
Tabel 4.1. Presentase Komunikasi Orang Tua dan Guru Berdasarkan Klasifikasi
Klasifikasi
Frekuensi (f)
Presentase (%)
Sangat Tinggi

0

0

Tinggi

5

26,31

Elementary School of Education E-Journal
Diterbitkan online Ihttp://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/ESE
PGSD, FKIP, Universitas Tadulako

3

Elementary School of Education E-Journal, Media Publikasi Ilmiah Prodi PGSD
Vol 2, Nomor 1, Maret 2014

Sedang

11

57,89

Rendah

3

15,80

Sangat Rendah

0

0

Jumlah

19

100

Tabel 4.1. Menunjukan bahwa
tuanya dan guru tergolong rendah, dan
dari 19 siswa, tidak terdapat siswa atau
tidak terdapat siswa atau 0% siswa yang
0% siswa yang komunikasi orang
komunikasi orang tuanya dan guru
tuanya dan guru tergolong sangat tinggi,
tergolong sangat rendah.
5 siswa atau 26,31% siswa yang
b. Deskripsi Prestasi Belajar Siswa
komunikasi orang tuanya dan guru
Untuk mengetahui bagaimana
tergolong tinggi, 11 siswa atau 57,89%
prestasi belajar siswa kelas 5 SDN
siswa yang komunikasi orang tuanya
Inpres 2 Lolu, maka data yang telah
dan guru tergolong sedang, 3 siswa atau
diperoleh dianalisis secara deskriptif.
15,80% siswa yang komunikasi orang
Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.2. Presentase Prestasi Belajar Siswa Berdasarkan Klasifikasi
Klasifikasi
Frekuensi (f)
Presentase (%)
Sangat Tinggi

3

15,80

Tinggi

15

78,94

Sedang

1

5,26

Rendah

0

0

Sangat Rendah

0

0

Jumlah

19

100

Tabel 4.2. Menunjukan bahwa
dari 19 siswa, terdapat 3 siswa atau
15,80% siswa yang memiliki prestasi
belajar sangat tinggi, 15 siswa atau
78,94% siswa yang memiliki pretasi
belajar tinggi, 1 siswa atau 5,26 siswa
yang memiliki prestasi belajar sedang,
dan tidak terdapat siswa atau 0% siswa

yang memiliki prestasi belajar rendah
maupun sangat rendah.
c. Deskripsi Data Tentang Hubungan
Komunikasi Orang Tua dan Guru
dengan Prestasi Belajar Siswa
Berdasarkan klasifikasi tentang
komunikasi orang tua dan guru dan
prestasi belajar siswa, menunjukan
presentase yang berbeda-beda yang
4

Elementary School of Education E-Journal
Diterbitkan online Ihttp://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/ESE
PGSD, FKIP, Universitas Tadulako

Elementary School of Education E-Journal, Media Publikasi Ilmiah Prodi PGSD
Vol 2, Nomor 1, Maret 2014

dapat
mengambarkan
bagaimana
komunikasi orang tua dan guru dan
bagaimana prestasi belajar siswa.

Adapun hubungan antara keduanya
ditunjukan pada tabel berikut.

Tabel 4.3. Deskripsi Hubungan Antara Komunikasi Orang Tua dan Guru dengan
Prestasi Belajar Siswa
Prestasi Belajar

Komunikasi
Orang Tua dan
Guru

Sangat
%

Tinggi

%

Sedang

%

Ren
dah

%

Sangat
Rendah

%

Jum
lah

Jumla
h%

Tinggi

Sangat Tinggi

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

Tinggi

1

5,
26

3

15
,7
8

1

5,
26

0

0

0

0

5

26,31

Sedang

2

10
,5
2

9

47
,4
0

0

0

0

0

0

0

11

57,89

Rendah

0

0

3

15
,7
8

0

0

0

0

0

0

3

15,80

Sangat Rendah

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

Jumlah

3

Jumlah %

15
15
,7
8

1
78
,9
6

Berdasarkan tabel 4.3. ternyata
dari 19 siswa tidak terdapat siswa atau
0% siswa yang komunikasi orang
tuanya dan guru tergolong sangat tinggi
dan memiliki prestasi belajar sangat
tinggi, terdapat 1 siswa atau 5,26%
siswa yang komunikasi orang tuanya
dan guru tergolong tinggi dan memiliki
prestasi belajar sangat tinggi, terdapat 2
siswa atau 10,52% siswa yang
komunikasi orang tuanya dan guru

0
5,
26

0

0

19

0

100

tergolong sedang dan memiliki prstasi
sangat tinggi, tidak terdapat siswa atau
0% siswa yang komunikasi orang
tuanya dan guru tergolong rendah
maupun sangat rendah dan memiliki
prestasi
belajar
sangat
tinggi.
Selanjutnya tidak terdapat siswa atau
0% siswa yang komunikasi orang tua
dan guru tergolong sangat tinggi dan
memiliki prestasi belajar tinggi, terdapat
3 siswa atau 15,78% siswa yang
komunikasi orang tua dan guru

Elementary School of Education E-Journal
Diterbitkan online Ihttp://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/ESE
PGSD, FKIP, Universitas Tadulako

5

Elementary School of Education E-Journal, Media Publikasi Ilmiah Prodi PGSD
Vol 2, Nomor 1, Maret 2014

tergolong tinggi dan memiliki prestasi
tinggi, terdapat 9 siswa atau 47,40%
siswa yang komunikasi orang tua dan
guru tergolong sedang dan memiliki
prestasi belajar tinggi, terdapat 3 siswa
atau 15,78% siswa yang memiliki
komunikasi orang tua dan guru
tergolong rendah dan memiliki prestasi
tinggi, dan tidak terdapat siswa atau 0%
siswa yang komunikasi orang tua
tergolong sangat rendah dan memiliki
prestasi belajar tinggi. Selanjutnya tidak
terdapat siswa atau 0% siswa yang
komunikasi orang tua tergolong sangat
tinggi dan memiliki prestasi belajar
sedang, terdapat 1 siswa atau 5,26%
siswa yang komunikasi orang tua
tergolong tinggi dan memiliki prestasi
belajar sedang, tidak terdapat siswa atau
0% siswa yang komunikasi orang tua
tergolong sedang, rendah maupun
sangat rendah dan memiliki prestasi
belajar sedang. Selanjutnya tidak
terdapat siswa atau 0% siswa yang
komunikasi orang tua tergolong sangat
tinggi, tinggi, sedang, rendah maupun
sangat rendah dan memiliki prestasi
belajar rendah. Selanjutnya tidak
terdapat siswa atau 0% siswa yang
komunikasi orang tua tergolong sangat
tinggi, tinggi, sedang, rendah maupun
sangat rendah dan memiliki prestasi
belajar sangat rendah.
Analisis Inferensial ( Korelasi )
Analisis Inferensial (korelasi)
dimaksudkan untuk menguji apakah
hipotesis yang diuji dalam penelitian ini
dapat diterima atau ditolak. Untuk itu
data yang telah diperoleh dianalisis

dengan menggunakan statistik korelasi
product moment.
Hasil perhitungan sementara diperoleh
harga-harga sebagai berikut:
n
= 19
∑X = 958

∑Y = 1313
∑X²

= 49650

∑Y² = 91375

∑XY = 66260

Berdasarkan harga-harga yang
sudah diproleh diatas, maka untuk
menguji
kebenarannya
peneliti
menggunakan rumus korelasi sebagai
berikut:

=
=
=
=

=
=

n∑XY − (∑X)(∑Y)

[n∑X − (∑X)²][n∑Y − (∑Y)²]

19(66260) − (958)(1313)

√[19(49650) − (958)²][19(91375) − (1313)²]
1258940 − 1257854

√[943350 − 917764][1736125 − 1723969]
1086

√(25586)(12156)

1086

√311023416
1086
17635,8559

= 0,062
Berdasarkan perhitungan di atas
diperoleh r hitung sebesar 0,153.

Elementary School of Education E-Journal
Diterbitkan online Ihttp://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/ESE
PGSD, FKIP, Universitas Tadulako

6

Elementary School of Education E-Journal, Media Publikasi Ilmiah Prodi PGSD
Vol 2, Nomor 1, Maret 2014

Selanjutnya untuk menentukan apakah
hipotesis nol (Ho) diterima atau ditolak,
maka
selanjutnya
dikonsultasikan
dengan harga pada nilai r dari tabel
product moment dengan N = 19 dan
taraf kepercayaan 95% atau α = 0,05%.
Hasil analisis data menunjukan
bahwa rh (r hitung) = 0,062
dikonsultasikan dengan tabel r diperoleh
0,456, dengan demikian rh (r hitung) < rt
(r tabel) atau 0,062 < 0,456. Maka Ho
yang menyatakan tidak ada hubungan
komunikasi orang tua dan guru dengan
prestasi belajar siswa diterima. Dengan
demikian hipoteis altenatif (Ha) yang
diajukan ditolak. Kesimpulan yang
diperoleh yaitu tidak ada hubungan
positif antara komunikasi orang tua dan
guru dengan prestasi belajar siswa SDN
Inpres 2 Lolu.
2. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian
menunjukan bahwa tingkat komunikasi
orang tua dan guru khususnya orang tua
siswa kelas V SDN Inpres 2 Lolu cukup
bervariasi. Hal ini dapat dilihat dari
hasil analisis deskriptif mengenai
tingkat komunikasi yang dilakukan
orang tua siswa dengan guru, bahwa
tidak terdapat siswa atau 0% siswa yang
komunikasi orang tuanya dan guru
tergolong sangat tinggi, 5 siswa atau
26,31% siswa yang komunikasi orang
tuanya dan guru tergolong tinggi, 11
siswa atau 57,89 siswa yang
komunikasi orang tuanya dan guru
tergolong sedang, 3 siswa atau 15,80%
siswa yang komunikasi orang tuanya
dan guru tergolong rendah, dan tidak
terdapat siswa atau 0% siswa yang

komunikasi orang tuanya dan guru
tergolong sangat rendah. Hal ini
menunjukan bahwa tingkat komunikasi
orang tua siswa dan guru sebagian besar
tergolong sedang. Dari hasil analisis
tersebut
tidak
terdapat
tingkat
komunikasi orang tua dan guru yang
tergolong sangat tinggi, hal ini
menunjukan bahwa belum ada orang tua
siswa yang sangat antusisas untuk
melakukan komunikasi dengan guru
berkaitan dengan kegiatan belajar anak
di sekolah maupun di rumah. Dan juga
tidak terdapat tingkat komunikasi orang
tua dan guru yang tergolong sangat
rendah, hal ini menunjukan bahwa tidak
ada orang tua siswa yang tidak
melakukan komunikasi dengan guru.
Hasil analisis pencapaian skor
menunjukan presentase sedang dari
tingkat komunikasi orang tua dan guru
pada klasifikasi yaitu 63,18%. Hal ini
menunjukan bahwa pada umumnya atau
lebih dari setengah dari jumlah siswa
yang komunikasi orang tuanya dan guru
tergolong sedang.
Hasil penelitian ini juga
menunjukan bahwa prestasi belajar
siswa kelas V SDN Inpres 2 Lolu cukup
bervariasi. Hal ini dapat dilihat dari
hasil analisis deskriptif mengenai
prestasi belajar siswa, bahwa terdapat 3
siswa atau 15,80% siswa yang memiliki
prestasi belajar sangat tinggi, 15 siswa
atau 78,94% siswa yang memiliki
pretasi belajar tinggi, 1 siswa atau 5,26
siswa yang memiliki prestasi belajar
sedang, dan tidak terdapat siswa atau
0% siswa yang memiliki prestasi belajar
rendah maupun sangat rendah. Hal ini

Elementary School of Education E-Journal
Diterbitkan online Ihttp://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/ESE
PGSD, FKIP, Universitas Tadulako

7

Elementary School of Education E-Journal, Media Publikasi Ilmiah Prodi PGSD
Vol 2, Nomor 1, Maret 2014

menunjukan bahwa prestasi belajar
siswa sebagian besar tergolong tinggi.
Dari hasil analisis tersebut tidak
terdapat siswa yang memiliki prestasi
belajar rendah maupun sangat rendah,
hal ini menunjukan bahwa prestasi
belajar siswa sudah baik.
Hasil analisis pencapaian skor
menunjukan presentase tinggi dari
prestasi belajar siswa pada klasifikasi
yaitu 78,96%. Hal ini menunjukan
bahwa pada umumnya atau lebih dari
setengah dari jumlah siswa yang
prestasi belajarnya tinggi.
Dari hasil pengujian analisis
inferensial dengan menggunakan rumus
korelasi pada taraf kepercayaan 95%
atau α = 0,05% diperoleh rh (r hitung) =
0,062 dikonsultasikan dengan tabel r
diperoleh 0,456, dengan demikian rh (r
hitung) < rt (r tabel) atau 0,062 < 0,456.
Artinya Ho yang menyatakan tidak ada
hubungan komunikasi orang tua dan
guru dengan prestasi belajar siswa
diterima. Dengan demikian hipoteis

altenatif (Ha) yang diajukan ditolak.
Jadi, tidak ada hubungan positif antara
komunikasi orang tua dan guru dengan
prestasi belajar siswa SDN Inpres 2
Lolu.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto S, 1996, Prosedur Penelitian
Satu Praktek, Rineka Cipta. Jakarta.
Baedowi Ahmad, 2008, Komunikasi Bagi
Guru
dan
Orang
Tua,
www.Kickandy.com
13
Januari 2012
Sudijono Anas, 1994, Pengantar Statistik
Pendidikan, PT. Grafindo
Persada.
Sugiono, 2003. Statistika Untuk Penelitian.
Alfabeta. Bandung
Undang-undang RI nomor 20 tahun 2003
pasal
3.

Elementary School of Education E-Journal
Diterbitkan online Ihttp://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/ESE
PGSD, FKIP, Universitas Tadulako

8

Dokumen yang terkait

Transitivity System Inlancarberbahasa Indonesia 2 Textbook For Elementary School Grade Four

1 38 131

Tingkat pendidikan orang tua dan hubungannya dengan prestasi belajar siswa Madrasah Ibtidaiyah Hayatul Islam Tanah Abang Jakarta Pusat

0 4 68

Hubungan antara komunikasi orang tua dan siswa dengan prestasi belajar siswa : studi penelitian pada siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Pamulang

0 5 94

Hubungan komunikasi guru-siswa dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS di MAN 15 Jakarta

2 46 130

HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMP PENDA Hubungan Bimbingan Orang Tua dan Metode Mengajar Guru dengan Prestasi Belajar Siswa di SMP Penda Tawangmangu.

0 2 17

HUBUNGAN ANTARA BIMBINGAN ORANG TUA DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR ANAK PADA Hubungan Bimbingan Orang Tua dan Metode Mengajar Guru dengan Prestasi Belajar Siswa di SMP Penda Tawangmangu.

0 1 20

PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI SISWA PADA PEMBELAJARAN PKN DI KELAS IV SDN NO. 1 TIBO KEC. SINDUE TOMBUSABORA | . | Elementary School of Education 1839 5351 1 PB

0 0 10

STUDI ANALISIS KESULITAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SDN 1 TARIPA KECAMATAN PAMONA TIMUR | Pelodu | Elementary School of Education 1837 5343 1 PB

0 0 11

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SDN INPRES 1 BIROBULI | Zulnuraini | Elementary School of Education 2830 8592 1 PB

1 1 12

PENGGUNAAN BUKU PAKET TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SDN INPRES I TONDO | Arif Firmansyah | Elementary School of Education 2828 8584 1 PB

0 0 10