PERBUP NO 22 TAHUN 2014 TENTANG IZIN LINGKUNGAN

BUPATI TULUNGAGUNG
PROVIISI JAWA TIMUR
PERATURAN BUPATI TULT'NGAGUNG

NOMOR

2E

TAHUN2O14

TENTAITG

IZIN LII{GKUNGAN
DENGAN RAHMAT TT'HAN YANG MAIIA ESA

BT'PATI TULT'IITGAGT'ITG,

Menimbang

'. a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 36
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2OO9 tentang

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan
ketentuan Pasal 2 ayat (1) Peraturan pemerintah Nomor
27 Tahun 2Ol2 tentang Izin Lingkungan maka setiap
Usaha dan/atau Kegiatan yang wqjib Amdal atau UKL
UPL wajib memiliki Izin Lingkungan ;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a serta guna memberikan

perlindungan terhadap lingkungan hidup yang lestari,
berkelanjutan, memberikan kejelasan prosedur dan
kepastian hukum dalam penyelenggaraan perizinan
untuk Usaha dan Kegiatan, perlu membentuk peraturan
Bupati tentang Izin Lingkungan ;
Mengingat

: L Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2OO4 tentang
Pemerintahan Daerah (kmbaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan kmbaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana

telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12
Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan kmbaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4844);

2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2OO9 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

+s,

2

(lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5O59);

12 Tahun 20ll tentang
Peraturan Perundang-undangan

3. Undang-Undang Nomor

Pembentukan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 82, Tambahan lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5234);
.a-

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27
Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 48, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5285)

;

Menteri Lingkungan Hidup Nomor 05 Tahun
2012 Tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan

5. Peraturan

yang Wajib Memiliki Analisis Mengenai


Dampak
Lingkungan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2012 Nomor 408) ;

6. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 16
Tahun 2012 Tentang Pedoman Penyusunan Dokumen
Lingkungan Hidup (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2012 Nomor990);

7. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 30 Tahun 2011
Tentang Jenis Usaha dan/atau Kegiatan yang wajib
dilengkapi Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL)
dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) (Berita
Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2011 Nomor 30);

8. Peraturan Daerah Kabupaten Tulungagung Nomor 11
Tahun 2Ql2 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten T\rlungagung 2Ol2-2O32 (Lembaran Daerah
Kabupaten T\rlungagung Tahun 2012 Nomor 1 Seri E);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan :

PERATURAN BUPATI TENTANG IZIN LINGKUNGAN

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal

1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan:
1. Daerah adalah Kabupaten T\rlungagung.
2. Pemerintah Daerah Pemerintah Kabupaten T\rlungagung.

3.
4.

Bupati adalah Bupati Tulungagung.

Badan Lingkungan Hidup adalah Badan Lingkungan Hidup Kabupaten
Ttrlungagung.

5.

Kepala Badan Lingkungan Hidup adalah Kepala Badan Lingkungan Hidup
Kabupaten T\rlungagung.

6.

Izin Lingkungan adalah izrn yang diberikan kepada setiap orang yang
melakukan Usaha dan/atau Kegiatan yang wqiib Amdal atau UKLUPL
dalam rangka perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sebagai

prasyarat memperoleh izin Usaha dan/ atau Kegiatan.
7. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup, yang selanjutnya disebut
Amdal, adalah kajian mengenai dampak penting suatu usaha dan/atau
kegiata.n yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi
proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau
Kegiatan.


upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya pemantauan Lingkungan
Hidup, yang selanjutnya disebut UKL-UPL, adalah pengelolaan dan
pemantauan terhadap Usaha dan/atau Kegiatan yang tidak berdampak

R

penting terhadap lingkungan hidup yang diperlukan bagr proses
pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan Usaha dan/atau
Kegiatan.

9. us"ha dan/atau Kegiatan adalah

segala bentuk aktivitas yang dapat
rona lingkungan hidup serta
menyebabkan dampak terhadap lingkungan hidup.

menimbulkan perubahan terhadap

10.


Dampak Penting adalah perubahan lingkungan hidup yang sangat

mendasar yang diakibatkan oleh suatu Usaha dan/atau Kegiatan.
I 1. Kerangka Acuan adalah ruang lingkup kajian analisis dampak lingkungan
hidup yang merupakan hasil pelingkupan.

Analisis Dampak Lingkungan Hidup, yang selanjutnya disebut Andal,
adalah telaahan secara cerrnat dan mendalam tentang dampak penting
suatu rencana Usaha dan/atau Kegiatan.
13. Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup, yang selanjutnya disebut RKL,
adalah upaya penanganan dampak terhadap lingkungan hidup yang
ditimbulkan akibat dari rencana Usaha dan/atau Kegiatan.
14' Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup, yang selanjutnya disebut RpL,
adalah upaya pemantauan komponen lingkungan hidup yang terkena
12.

dampak akibat dari rencana Usaha dan/ atau Kegiatan.
15.


Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup adalah keputusan yang
menyatakan kelayakan lingkungan hidup dari suatu rencana usaha
dan/atau Kegiatan yang wajib dilengkapi dengan Amdar. Rekomendasi
UKLUPL adalah surat persetujuan terhadap suatu Usaha dan /atau
Kegiatan yang wajib UKLUPL.

*v

4
16. Rekomendasi

UKLUPL adalah surat persetujuan terhadap suatu Usaha

dan/atau Kegiatan yang wajib UKLUPL.
17. Pemrakarsa adalah setiap orang atau instansi pemerintah yang
bertanggung jawab atas suatu Usaha dan/atau Kegiatan yang akan
dilaksanakan
18.

19.


Izin Usaha dan/atau Kegiatan adalah iztn yang diterbitkan oleh instansi
teknis untuk melakukan Usaha dan/atau Kegiatan.

Komisi Penilai Amdal adalah Komisi penilai Amdal

Kabupaten

Tulungagung.

Pas,l 2
(1) Setiap usaha dan/atau Kegiatan yang wajib memiliki Amdal atau UKLUPL
wajib memiliki Izin Lingkungan.
(21

lzrr. Lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat
tahapan kegiatan yang meliputi :
a. penyusunan Amdal atau UKL-UpL;
b. penilaian Amdal atau pemeriksaan UKLUpL; dan
c. permohonan dan penerbitan Izin Lingkungan.


(l)

diperoleh melalui

BAB II
PET.IYUSUNAN AMDAL, UKL-UPL, dan SPPL
Pasal 3

(f) Setiap Usaha dan/atau Kegiatan yang berdampak penting

terhadap
lingkungan hidup wajib memiliki Amdal.
(2) setiap Usaha dan/atau Kegiatan yang tidak termasuk dalam kriteria wajib
Amdal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib memiliki UKLUpL atau
Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan pemantauan Lingkungan
Hidup (SPPL).
Bagran Kesatu
PEI{YUSUNAN AMDAL
Pasal 4

(1) Amdal sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 ayat (1) disusun oleh
Pemrakarsa pada tahap perencanaan suatu Usaha dan/atau Kegiatan.
(2) lokasi rencana Usaha dan/ atau Kegiatan sebagaimsns dimaksud pada
ayat (1) wajib sesuai dengan rencana tata ruang.
(3) Dalam hal lokasi rencana usaha dan/atau Kegiatan tidak sesuai dengan
rencana tata ruang, dokumen Amdar tidak dapat dinilai dan wajib
dikembalikan kepada Pemrakarsa.

=t\1

(4) Penyusunan Amdal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dituangkan ke
dalam dokumen Amdd yang terdiri atas :
a. Kerangla Acuan;
b. Andal; dan
c. RKLRPL.
(5) Kerangka Acuan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf a menjadi
dasar penyusunan Andal dan RKLRPL.

Pasal 5

(1) Pemrakarsa, dalam menyusun dokumen Amdal, mengikutsertakan
masyarakat:
a. yang terkena darnpak;
b. pemerhati lingkungan hidup; dan/atau
c. yang terpengaruh atas segala bentuk keputusan dalam proses Amdal.
(2) Pengikutsertaan masyarakat selagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan melalui:
a. pengumuman rencara Usaha dan/ atau Kegiatan; dan
b. konsultasi publik.

(3) Pengikutsertaan masyarakat sebagaimana dimaksud pada
dilakukan sebelum penyusunan dokumen Kerangka Acuan.

ayat (l)

(4) Masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dalam jangka waktu l0
(sepuluh) hari keg'a sejak pengumuman sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) huruf a, berhak mengajukan saran, pendapat, dan tanggapan terhadap
rencana Usaha dan/atau Kegiatan.
(5) Saran, pendapat, dan tanggapan sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
disampaikan secara tertulis kepada Pemrakarsa dan Bupati.

Pasal 6

(1) Pemrakarsa dalam menyusun dokumen Amdal dapat dilakukan sendiri
atau meminta bantuan kepada pihak lain.

(2) Pihak lain sebagaimana dimaksud pada ayat (l) meliputi penyusun Amdal:
a. perorangan; atau

b.yang tergabung dalam lembaga penyedia jasa penyusunan dokumen
Amdal.

(3) Penyusunan dokumen Amdal wajib dilakukan oleh penyusun Amdal yang
memiliki sertifrkat kompetensi penyusun Amdal.

=$[

Pasal 7

(1) Usaha dan/atau Kegiatan yang berdampak penting terhadap lingkungan
hidup dikecualikan dari kewajiban menyusun Amdal apabila:
a. lokasi rencana Usaha dan/atau Kegiatan berada di kawasan yang telah
memiliki Amdal kawasan;

lokasi rencana Usaha dan/atau Kegiatan berada pada kota yang telah
memiliki rencana detil tata ruang kota dan/atau rencaia tata ruang
kawasan strategis kota; atau
c. Usaha dan/ atau Kegiatan dilakukan dalam rangka tanggap darurat

b.

bencana.

(2) Usaha dan/atau Kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
dan huruf b, wajib menl'usun UKLUPL berdasarkan :
a. dokumen RKLRPL kawasan; atau
b. rencana

detil tata ruang kota dan/atau rencana tata ruang kawasan

strategis kota.
$agian Kedua
Penyusunan UKLUPL
Pasal 8

(1) UKLUPL sebagaimana dimalsud dalam Pasal 3 ayat (2) disusun oleh
Pemrakarsa pada tahap perencanaErn suatu Usaha dan/ atau Kegiatan.

{2) iokasi rencana Usaha dan/atau Kegiatan sebagaimana dimaksud pada
ayat (l) wajib sesuai dengan rencana tata ruang.
(3) Dalam hal lokasi rencana Usaha dan/atau Kegiatan tidak sesuai dengan

rencana tata ruang, UKLUPL tidak dapat diperiksa dan wajib
dikembalikan kepada Pemrakarsa.

Pasal 9

(1) Penyusunan UKLUPL sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 ayat (1)
dilakukan melalui pengisian formulir UKLUPL dengan format yang telah
ditentukan.
(2) Format sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit memuat:
a. identitas pemrakarsa;
b. rencana Usaha dan/atau Kegiatan;
c. dampak lingkungan yang al