PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2003

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR
PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR
NOMOR 3 TAHUN 2003
TENTANG
RETRIBUSI PEMERIKSAAN PENGUKURAN DAN PENGUJIAN HASIL HUTAN
DENGAN RAKHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
GUBERNUR JAWA TIMUR,
Menimbang :
a.

bahwa dalam rangka memperoleh manf aat yang opt imal dari kawasan hut an guna
kehidupan masyarakat dan pemeliharaan lingkungan, sehingga perlu adanya langkahlangkah kongkrit t erhadap pemanf aat an dan pengawasan peredaran hasil hut an ;

b.

bahwa sesuai kewenangan Propinsi dalam pengelolaan sumberdaya alam khususnya
bidang kehut anan sebagaimana dimaksud dalam Undang–undang Nomor 22 Tahun
1999 t ent ang Pemerint ahan Daerah j unct o Perat uran Pemerint ah Nomor 25 Tahun
2000 t ent ang Kewenangan Pemerint ah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah
Ot onom sert a Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 t ent ang Kehut anan, perlu
mengawasi dan memberikan pembinaan dalam rangka memperlancar peredaran hasil

hut an yang masuk dan keluar dari Propinsi Jawa Timur ;

c.

bahwa sehubungan dengan pert imbangan pada huruf a dan b, perlu menuangkan
ket ent uan-ket ent uan dimaksud dalam suat u Perat uran Daerah.

Mengingat :
1.

Undang-undang Nomor 2 Tahun 1950 t ent ang Pembent ukan Propinsi Jawa Timur
j unct o Undang-undang Nomor 18 Tahun 1950 t ent ang Mengadakan Perubahan dalam
Undang-undang Tahun 1950 Nomor 2 dari hal Pembent ukan Propinsi Jawa Timur
(Lembaran Negara Tahun 1950 Nomor 32) ;

2.

Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 t ent ang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara
Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3209) ;


3.

Undang-undang Nomor 18 Tahun 1997 t ent ang Paj ak Daerah dan Ret ribusi Daerah
(Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3685)
j unct o Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000 t ent ang Perubahan at as Undang-undang
Nomor 18 Tahun 1997 t ent ang Paj ak Daerah dan Ret ribusi Daerah ;

4.

Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 t ent ang Pemerint ahan Daerah (Lembaran
Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 38390) ;

5.

Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 t ent ang Kehut anan (Lembaran Negara Tahun
1999 Nomor 167, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3888) ;

6.

Perat uran Pemerint ah Nomor 27 Tahun 1983 t ent ang Pelaksanaan Undang-undang

Nomor 8 Tahun 1981 t ent ang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Tahun 1981
Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3258) ;

7.

Perat uran Pemerint ah Nomor 66 Tahun 2001 t ent ang Ret ribusi Daerah (Lembaran
Negara Tahun 2001 Nomor 119, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4139) ;

8.

Keput usan Presiden Nomor 44 t ahun 1999 t ent ang Teknik Penyusunan Perat uran
Perundang-undangan dan Bent uk Rancangan Undang-undang, Rancangan Perat uran
Pemerint ah dan Rancangan Keput usan Presiden (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor
70) ;

9.

Keput usan Ment eri Dalam Negeri Nomor 174 Tahun 1997 t ent ang Pedoman Tat a Cara
Pemungut an Ret ribusi Daerah;


10. Keput usan Ment eri Dalam Negeri Nomor 175 Tahun 1997 t ent ang Pedoman Tat a Cara
Pemeriksaan di Bidang Ret ribusi Daerah ;

11. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 126/ KPTS-II/ 2003 t ent ang Penat ausahaan Hasil
Hut an ;
12. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 127/ KPTS-II/ 2003 t ent ang Penat ausahaan Hasil
Hut an Yang Berasal Dari Wilayah Kerj a Perhut ani Unt uk Propinsi di Wilayah Jawa ;
13. Keput usan Bersama Ment eri Perhubungan, Ment eri Kehut anan dan Ment eri
Perindust rian dan Perdagangan Nomor KM3 Tahun 2003, Nomor 22/ KPTS-II/ 2003 dan
Nomor 33/ MPP/ Kep. / I/ 2003 t ent ang Pengawasan Pengangkut an Kayu Melalui
Pelabuhan ;
14. Perat uran Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur Nomor 4 Tahun 1986 t ent ang
Penyidik Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerint ah Propinsi Daerah Tingkat I
Jawa Timur ;
15. Perat uran Daerah Propinsi Jawa Timur Nomor 33 Tahun 2000 t ent ang Dinas Kehut anan
Propinsi Jawa Timur.
Dengan perset uj uan,
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR
MEMUTUSKAN :
Menet apkan : PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR TENTANG RETRIBUSI PEMERIKSAAN

PENGUKURAN DAN PENGUJIAN HASIL HUTAN.

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Perat uran Daerah ini yang dimaksud dengan :
1.

Pemerint ah Propinsi, adalah Pemerint ah Propinsi Jawa Timur.

2.

Gubernur, adalah Gubernur Jawa Timur .

3.

Dinas, adalah Dinas Kehut anan Propinsi Jawa Timur.

4.


Kepala Dinas, adalah Kepala Dinas Kehut anan Propinsi Jawa Timur.

5.

Badan, adalah sekumpulan orang dan/ modal yang merupakan kesat uan baik yang
melakukan usaha maupun yang t idak melakukan usaha yang meliput i perseroan
t erbat as, perseroan komandit er, perseroan lainnya, Badan Usaha Milik Negara at au
Daerah dengan nama dan dalam bent uk apapun, f irma, kongsi, koperasi, dana
pensiun, persekut uan, perkumpulan, yayasan organisasi massa, organisasi sosial
polit ik at au organisasi yang sej enis, lembaga, bent uk usaha t et ap sert a bent uk badan
lainnya.

6.

Hasil hut an, adalah hasil hut an yang berupa kayu bulat , kayu olahan dan rot an yang
berasal dari hut an negara.

7.

Peredaran hasil hut an, adalah lalu lint as hasil hut an baik didarat maupun di laut .


8.

Pemeriksaan, adal ah serangkaian kegiat an pengukuran dan penguj ian hasil hut an.

9.

Pengukuran Hasil Hut an, adalah kegiat an unt uk menet apkan volume dalam sat uan m 3
unt uk kayu, berat dalam sat uan t on unt uk rot an.

10. Penguj ian Hasil Hut an, adalah kegiat an unt uk menet apkan j enis, dan ukuran hasil
hut an.
11. Penat ausahaan Hasil Hut an adalah suat u t at anan administ rasi dalam bent uk
pencat at an, penerbit an dokumen dan pelaporan yang meliput i kegiat an perencanaan
produksi, eksploit asi, pengolahan dan peredaran kayu.

12. Kayu Bulat , adalah bagian dari pohon yang menj adi pot ongan (bat ang-bat ang bebas
cabang at au rant ing).
13. Kayu Olahan, adalah hasil pengolahan langsung kayu bulat menj adi gergaj ian,
serpih/ chip/ pul p, veneer , kayu lapis dan laminat ing veneer l umber .

14. Dokumen, adalah Surat ket erangan sahnya hasil hut an dan at au Surat ket erangan
lainnya.
15. Surat Ket erangan Sahnya Hasil Hut an (SKSHH) adalah dokumen negara yang berf ungsi
sebagai bukt i legalit as pengangkut an, penguasaan dan at au pemilikan hasil hut an.
16. Waj ib Ret ribusi adalah orang pribadi at au badan yang menurut perundang-undangan
ret ribusi diwaj ibkan unt uk melakukan pembayaran ret ribusi t ermasuk pemungut at au
pemot ong ret ribusi t ert ent u.
17. Surat Pendaf t aran Obyek Ret ribusi Daerah, yang selaj ut nya disingkat SPdORD adalah
surat yang digunakan oleh Waj ib Ret ribusi unt uk melaporkan obyek ret ribusi dan
waj ib ret ribusi sebagai dasar penghit ungan dan pembayaran ret ribusi yang t erut ang
menurut perat uran perundang-undangan Ret ribusi Daerah.
18. Surat Ket et apan Ret ribusi Daerah, yang selanj ut nya dapat disingkat SKRD adalah surat
ket et apan ret ribusi yang menent ukan besarnya pokok ret ribusi.
19. Penyidikan Tindak Pidana di bidang ret ribusi Daerah, adal ah serangkaian t indakan
yang dilakukan oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil yang selanj ut nya disebut Penyidik,
unt uk mencari sert a mengumpul kan bukt i yang dengan bukt i it u membuat t erang
t indak pidana dibidang ret ribusi Daerah yang t erj adi sert a menemukan t ersangkanya.
BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 2

Maksud dan t uj uan pemeriksaan pengukuran dan penguj ian hasil hut an adalah unt uk
ket ert iban dan kelancaran pelayanan peredaran hasil hut an dalam rangka melindungi hak-hak
Negara yang berkenaan dengan hasil hut an.

BAB III
PEMERIKSAAN HASIL HUTAN
Pasal 3
(1)

Set iap pengangkut an, penguasaan at au pemilikan hasil hut an waj ib dilengkapi bersamasama dengan Surat Ket erangan Sahnya Hasil Hut an ;

(2)

Hasil Hut an sebelum dit erbit kan dokumen Surat Ket erangan Sahnya Hasil Hut an, waj ib
dilakukan pemeriksaan ;

(3)

Pemeriksaan hasil hut an dapat dilakukan di Tempat Penimbunan Kayu (TPK) dan Gudang/
Tempat Penampungan hasil hut an ;


(4)

Pemeriksaan hasil hut an meliput i kegiat an pemeriksaan t erhadap j enis, j umlah
bat ang/ keping/ bundel, ukuran dan volume/ berat hasil hut an.

(5)

Pemeriksaaan hasil hut an selama dalam pengangkut an, hanya dapat dilaksanakan
dit empat t uj uan SKSHH.

BAB IV
NAMA, OBJEK, SUBJEK DAN JENIS RETRIBUSI
Pasal 4

(1)

Dengan nama Ret ribusi Pemeriksaan Pengukuran dan Penguj ian Hasil Hut an dipungut
ret ribusi unt uk pemeriksaan pengukuran dan penguj ian hasil hut an ;


(2)

Obyek Ret ribusi adalah hasil hut an yang akan diangkut oleh perorangan at au badan ;

(3)

Subyek Ret ribusi adalah perorangan at au badan yang akan mengangkut hasil hut an ;

(4)

Ret ribusi sebagaimana yang dimaksud ayat (1) adalah j enis Ret ribusi Jasa Umum.
BAB V
STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF RETRIBUSI
Pasal 5

(1)

St rukt ur t arif ret ribusi pemeriksaan pengukuran dan penguj ian hasil hut an dit et apkan
t iap m 3 (met er kubik) unt uk kayu bulat at au kayu olahan dan t iap t on unt uk rot an ;

(2)

Besarnya t arif ret ribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dit et apkan sebagai berikut :
a.

Kayu Bulat

: Rp 3. 000, 00 / m 3 ;

b.

Kayu Olahan

: Rp5. 500, 00 / m 3 ;

c.

Rot an

: Rp 4. 500, 00 / t on.
BAB VI
TATA CARA PEMUNGUTAN RETRIBUSI
Pasal 6

(1) Saat ret ribusi t erut ang adalah pada saat dit et apkannya SKRD at au dokumen lain yang
dipersamakan ;
(2)

Waj ib ret ribusi waj ib mengisi SPdORD ;

(3) SPdORD sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus diisi dengan j elas, benar dan lengkap
sert a dit andat angani oleh Waj ib Ret ribusi at au kuasanya ;
(4)

Berdasarkan SPdORD yang t elah diisi dengan j elas dan benar dan lengkap sert a dit anda
t angani oleh Waj ib Ret ribusi at au kuasanya, dit et apkan ret ribusi t erut ang dengan
menerbit kan SKRD at au dokumen lain yang dipersamakan;

(5)

Bent uk, isi sert a t at a cara pengisian dan penyampaian SPdORD dan SKRD dit et apkan lebih
lanj ut oleh Gubernur ;

(6)

Ret ribusi yang t erut ang harus dilunasi sekaligus dimuka;

(7)

Tat a cara pembayaran, penyet oran, t empat pembayaran ret ribusi dit et apkan lebih lanj ut
oleh Gubernur.

BAB VII
PEMBAGIAN HASIL PENERIMAAN
Pasal 7
(1) Pembagian hasil penerimaan ret ribusi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 set elah
dikurangi biaya operasional adalah sebagai berikut :
a)

70 % unt uk Pemerint ah Propinsi ;

b) 30 % unt uk Pemerint ah Kabupat en / Kot a;
(2)
a)

Pembagian hasil penerimaan ret ribusi di luar wilayah kewenangan Pemerint ah Propinsi
set elah dikurangi biaya operasional adalah sebagai berikut :
30 % unt uk Pemerint ah Propinsi ;

b) 70 % unt uk Pemerint ah Kabupat en / Kot a;

(3)

Pembagian penerimaan sebagaimana dimaksud pada
lanj ut dengan Keput usan Gubernur.

ayat (1) dan (2) diat ur lebih

BAB VIII
KETENTUAN PIDANA
Pasal 8
(1)

Barang siapa yang melanggar ket ent uan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2),
diancam pidana kurungan selama-lamanya 6 (enam) bulan dan at au denda set inggit ingginya Rp 5. 000. 000, 00 (lima j ut a rupiah) ;

(2)

Tindak pidana yang dimaksud pada ayat (1) adalah pelanggaran ;

(3) Barang siapa melanggar ket ent uan sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 ayat (1) diancam
pidana dan at au dikenakan sanksi pidana sesuai ket ent uan perat uran perundangundangan yang berlaku;
(4)

Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (3) adalah kej ahat an.

BAB IX
PENYIDIKAN
Pasal 9
Pej abat Pegawai Negeri Sipil t ert ent u di lingkungan Pemerint ah Propinsi diberi wewenang
khusus sebagai Penyidik unt uk melakukan penyidikan t indak pidana di bidang ret ribusi Daerah
sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 t ent ang Hukum Acara
Pidana.
Pasal 10
(1)

Wewenang Penyidik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 adalah :
a.

menerima, mencari, mengumpulkan dan menelit i ket erangan at au laporan berkenaan
dengan t indak pidana dibidang ret ribusi Daerah agar ket erangan at au laporan
t ersebut menj adi lengkap dan j elas;

b.

menelit i, mencari dan mengumpulkan ket erangan mengenai orang pribadi at au badan
t ent ang kebenaran perbuat an yang dilakukan sehubungan dengan t indak pidana
ret ribusi Daerah t ersebut ;

c.

memint a ket erangan dan barang bukt i dari orang pribadi at au badan sehubungan
dengan t indak pidana di bidang ret ribusi Daerah;

d.

memeriksa buku-buku, cat at an-cat at an dan dokumen-dokumen lain berkenaan dengan
t indak pidana di bidang ret ribusi Daerah;

e.

melakukan pengeledahan unt uk mendapat kan barang bukt i pembukuan, pencat at an
dan dokumen-dokumen lain, sert a melakukan penyit aan t erhadap barang bukt i
t ersebut ;

f.

memint a bant uan t enaga ahli dalam rangka pelaksanaan t ugas penyidikan t indak
pidana di bidang ret ribusi Daerah;

g.

menyuruh berhent i dan at au melarang seseorang meninggalkan ruangan at au t empat
pada saat pemeriksaan sert a berlangsung dan memeriksa ident it as orang at au
dokumen yang dibawa sebagaimana dimaksud pada huruf e ;

h.

memot ret seseorang yang berkait dengan t indak pidana ret ribusi Daerah ;

i.

memanggil orang unt uk didengar ket erangannya dan diperiksa sebagai t ersangka at au
saksi ;

j.

menghent ikan penyidikan ;

k.
(2)

melakukan t indakan lain yang perlu unt uk kelancaran penyidikan t indak pidana di
bidang ret ribusi Daerah menurut hukum yang dapat dipert anggung j awabkan;

Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memberit ahukan dimulainya penyidikan
dan meyampaikan hasil penyidikannya kepada Penunt ut Umum, sesuai dengan ket ent uan
yang diat ur dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 t ent ang Hukum Acara Pidana.

BAB X
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 11
Perat uran Daerah ini mulai dilaksanakan secara ef ekt if pada Januari 2004.
Pasal 12
Hal-hal yang belum cukup diat ur dalam Perat uran Daerah ini, sepanj ang mengenai
pelaksanaanya diat ur lebih lanj ut dengan Keput usan Gubernur.
Pasal 13
Perat uran Daerah ini mulai berl aku pada t anggal diundangkan.
Agar set iap orang menget ahuinya, memerint ahkan pengundangan Perat uran Daerah ini dengan
penempat annya dalam Lembaran Daerah Propinsi Jawa Timur.
Dit et apkan : Surabaya
pada t anggal : 13 Okt ober 2003
GUBERNUR JAWA TIMUR
t t d.
IMAM UTOMO. S
diundangkan di Surabaya
pada t anggal 13 Okt ober 2003
SEKRETARIS DAERAH
PROPINSI JAWA TIMUR
Tt d.
H. SOEKARWO, SH. M. Hum

LEMBARAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR TAHUN 2003 NOMOR 1 TAHUN 2003 SERI C

Sesuai dengan aslinya
A. n. SEKRETARIS DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR
Kepala Biro Hukum
t t d.
INDRA WIRAGANA, SH
Pembina Tingkat I
NIP. 510 090 148

Â