39733634001222193522500 110731021859 phpapp01.ppt

(1)

1

BUDAYA KERJA

ORGANISASI PEMERINTAH

Oleh :

RIYANTO, SE., MM.

Diklat Prajabatan Golongan III

Departemen Keuangan Republik Indonesia 2009


(2)

2

KB.01. KONSEP BUDAYA KERJA

Pengertian Kebudayaan

Pengertian Budaya Kerja

Fungsi, Tujuan, dan Manfaat Budaya

Kerja

Unsur dan Prinsip Budaya Kerja


(3)

3

Pengertian Kebudayaan

Hasil karya, cipta, dan rasa manusia dalam

perjalanan kehidupan manusia, mulai dari yang paling sederhana, terus berkembang, hingga sampai pada yang paling kompleks.

Hasil dari kebudayaan dapat dilihat dari dua

sisi, yaitu pada sisi obyek (hasil pemikiran/ kerja/karya manusia) dan dari sisi sosial kemasyarakatan (moral, nilai, adat istiadat)


(4)

4

Pengertian Kebudayaan

Keterkaitan antara pola pikir, perilaku, dan artifak pada suatu kelompok etnik tertentu (ilmu

antropologi).

 Pola pikir (falsafah, kepercayaan, keyakinan,

tahayul) : acuan utama yang dijadikan pedoman perilaku

 Perilaku : Tindakan setiap orang dalam kelompok  Artifak : Benda yang dibuat & digunakan anggota


(5)

5

Pengertian Kebudayaan

Nilai Dasar

Sikap/Asumsi/Persepsi

PERILAKU

OUTPUT/HASIL

Tidak Tampak Tampak


(6)

6

Pengertian Kebudayaan

Suatu pola dari

ASUMSI DASAR

(berupa

kebersamaan) yang disepakati oleh suatu

kelompok, telah dijalankan dengan baik,

dan dinyatakan sebagai hal yang benar.

Kebersamaan atas sesuatu

(

shared-things

)

Kebersamaan perkataan

(

shared-saying

)

Kebersamaan dlm perbuatan

(

shared-doing

)

Kebersamaan dlm perasaan

(

shared-feeling

)


(7)

7

Pengertian Kebudayaan

Fungsi dan kegunaan kebudayaan:

Identitas dan citra suatu masyarakatPengikat suatu masyarakat

Sumber inspirasi, kebanggaan, & sumber dayaKekuatan penggerak

Kemampuan utk membentuk nilai tambahPola perilaku

Warisan leluhur

Substitusi formalitas

Mekanisme adaptasi thd perubahanProses terjadinya bangsa


(8)

8

Pengertian Budaya Kerja

 Falsafah yg didasari pandangan hidup sebagai nilai-nilai yg menjadi sifat, kebiasaan dan kekuatan pendorong, membudaya dlm suatu kelompok

masyarakat/organisasi, kemudian tercermin dari sikap menjadi perilaku, kepercayaan, cita-cita, pendapat, & tindakan.

 Warna Budaya Kerja berupa PRODUKTIVITAS, yang tercermin dlm perilaku kerja (kerja keras, ulet, disiplin, tanggung jawab, dll)


(9)

9

Fungsi Budaya Kerja

Sbg tapal batas/pembeda organisasi yang

satu dgn organisasi yg lain

Sbg identitas bagi anggota organisasi

Memudahkan timbulnya komitmen yg lbh

luas daripada kepentingan pribadi

Memantapkan sistem kerja dan sistem sosial

dalam organisasi

Sbg mekanisme pembuat makna dan kendali

yang memandu dan membentuk sikap dan

perilaku pegawai


(10)

10

Tujuan Budaya Kerja

Membangun

SDM seutuhnya

agar setiap org

sadar bhw mrk berada dlm hubungan sifat

peran sbg pelanggan, pemasok dan

komunikasi dgn orang lain secara efektif

dan efisien serta menggembirakan, shg

produktivitas kerja meningkat.

Budaya Kerja yg kuat

akan memperoleh hasil

yang baik, karena pegawai telah memahami


(11)

11

KUALITAS KERJA DITENTUKAN OLEH:

90% sikap dan perilaku


(12)

12

Unsur Budaya Kerja

 Unsur dasar budaya kerja merupakan suatu mata rantai proses, dimana setiap kegiatan berkaitan antara satu proses dgn proses lainnya, atau suatu hasil pekerjaan merupakan masukan bagi proses pekerjaan lainnya.  Kualitas pekerjaan terletak pada kekuatan setiap

rangkaian proses kerja yang berjalan benar sejak saat pertama pada setiap tahap pekerjaan


(13)

13

8 Prinsip Penerapan Budaya Kerja (

Froggat

):

Inisiatif

Kepercayaan

Kesenangan

Individualitas

Kesetaraan

Dialog

Hubungan Kerja


(14)

14

Budaya Kerja dan Etos Kerja

 ETOS KERJA merupakan sikap dasar seseorang dalam

melakukan suatu kegiatan/pekerjaan tertentu.

 ETOS KERJA akan terlihat pada saat seseorang mengalami

hambatan/tantangan dlm pekerjaannya.

 Unsur penting dalam etos kerja yang dapat mendukung

terciptanya suasana kerja yang kondusif, adalah :

 Dedikasi dalam melaksanakan tugas dengan

sebaik-baiknya

 Jujur

 Taat pada tuntutan khas etika birokrasi

 Senantiasa meningkatkan kompetensi dan

kecakapannya

 Mampu menghadapi setiap masalah dan alternatif

solusinya


(15)

15

Contoh 1 : Budaya KAIZEN

(perbaikan berkelanjutan)

KAIZEN diperkenalkan oleh Taici Ohno, seorang eks Vice President Toyota Motors Corp. Jepang

KAIZEN berarti perbaikan proses secara terus-menerus untuk meningkatkan mutu &

produktivitas output.

Budaya KAIZEN dilandasi oleh pandangan berikut :

a. Hari ini harus lebih baik daripada hari kemarin,

dan hari esok harus lebih baik daripada hari ini

b. Tidak boleh ada satu haripun yang lewat tanpa

adanya perbaikan/peningkatan

c. Masalah yg timbul mrp kesempatan utk

melakukan perbaikan

d. Menghargai adanya perbaikan walaupun kecil e. Perbaikan tidak harus memerlukan investasi


(16)

16

Contoh 1 : Budaya KAIZEN

(perbaikan berkelanjutan) ………..

Pernyataan

Ohno

yang Monumental :

“Gunakan Otakmu, dan Jangan

Gunakan Uangmu”.

Langkah2 penerapan budaya

KAIZEN

:

Hilangkanlah semua langkah/proses

yang tidak perlu

Gabungkanlah semua langkah2 yang

berkaitan

Adakan perubahan terhadap proses2

Tambahkan Sumber Daya atau adakan


(17)

17

Contoh 2 : Budaya Kerja Gerakan

Lima Langkah (5-S) Jepang

1. SEIRI bereskan

Work in Process pekerjaan yang sedang berjalanPeralatan/Mesin yang tidak diperlukan

Surat2 dan dokumen2

2. SEITON simpan dengan teratur

Barang2 harus disimpan dgn mekanisme tertentu

(teratur) sehingga memudahkan pencarian pada saat akan dipakai.

3. SEISO Bersihkan

Pelihara tempat kerja agar tetap bersih sehingga berasa nyaman ditempati.

4. SEIKETSU Kebersihan pribadi

Jadikan kebiasaan tetap bersih dan rapi, yang dimulai dari diri sendiri.

5. SHITSUKE Disiplin

Hormati dan taati semua peraturan dan prosedur di tempat kerja.


(18)

(19)

19

Contoh 4 : Budaya Kerja PT

Telkom

THE TELKOM WAY 135

Asumsi Dasar :

Committed 2 U

Nilai-Nilai Inti :

1. Customer Value 2. Excellent Service 3. Competent People

Perilaku :

1. Strech The Goals; 2. Simplify;

3. Involve Everyone; 4. Quality is my Job; 5. Rewards the Winners.


(20)

20

KB.2. BUDAYA KERJA, ASPEK, &

TRANSFORMASI APARATUR PEMERINTAH

Budaya Kerja dalam Organisasi

Pemerintah.

Aspek Budaya dan Aparatur Pemerintah

Transformasi Budaya Kerja Aparatur


(21)

21

BUDAYA KERJA ORGANISASI

PEMERINTAH

BEBERAPA FAKTA YANG MUNCUL:

 Secara umum Pemerintah belum efektif dalam

menjalankan tugas & fungsinya, kegemukan, berjalan lambat, belum proporsional dan profesional.

 Kurang lebih 50% PNS belum produktif, efisien, efektif

ditinjau dari aspek kelembagaan, kepegawaian, ketatalaksanaan, dan pengawasan.

 Dalam pengawasan & akuntabilitas masih terjadi

pelanggaran thd per-UU yang berlaku, yaitu :

1. Masih banyak praktek KKN

2. Budaya minta dilayani bukan melayani

3. Rendah tingkat disiplin masyarakat dan aparat 4. Belum berfungsi secara baik aparat pengawasan


(22)

22

BUDAYA KERJA ORGANISASI

PEMERINTAH

Faktor-faktor determinasi:

1.

Komitmen Pimpinan;

2.

Komunikasi;

3.

Motivasi;

4.

Lingkungan Kerja

5.

Perubahan


(23)

23

KOMITMEN PIMPINAN PUNCAK

 Kegagalan program Budaya Kerja sebagian besar

disebabkan oleh kurangnya Komitmen Pimpinan Puncak.

 Pimpinan seharusnya mampu memberikan

bimbingan, arahan, serta memberikan komitmen, termasuk menanggung resiko dan kepercayaan.

 Komitmen diartikan :

 Memberikan latihan, alat-alat, sumber daya,

kekuasaan, tanggung jawab, kebebasan, dan dorongan.

 Bertanya, mendengarkan, melakukan disamping


(24)

24

KOMUNIKASI

 Dalam implementasi Budaya Kerja, keterampilan

berkomunikasi merupakan faktor terpenting dlm upaya menciptakan lingkungan yang kondusif agar nilai2

organisasi dapat teraktualisasi dalm sikap dan perilaku pegawai.

Peran Komunikasi :

Membuka benteng2 birokrasi yang selama ini membuat SDM terkotak-kotak shg komunikasi terhambat dan berarti penyebaran informasi tidak mencapai sasaran yang

akhirnya menimbulkan kesulitan dalam upaya partisipasi pengambilan keputusan.


(25)

25

MOTIVASI

 MOTIVASI merupakan pendorong (motive) seseorang melakukan sesuatu.

 Dorongan tersebut dapat berasal dari dalam diri sendiri, maupun dorongan dari luar.

Douglas Mc Gregor : Teori X yg menganggap pekerja itu malas, dan Teori Y yg menganggap pekerja baik & rajin

Abraham Maslow memandang dari segi urutan prioritas kebutuhan (secara piramidal) : Fisiologis, rasa aman, sosiologis, harga diri, dan aktualisasi diri (terakhir : BEAUTY)

 Motivasi yg digerakkan pimpinan akan memberi bentuk dalam gaya/style manajemen.


(26)

26

LINGKUNGAN KERJA

Isaken, SG Dorval K.B. & Treffinger, DJ, mengatakan lingkungan yang kondusif :

 Tantangan, keterlibatan, dan kesungguhan;  Kebebasan mengambil keputusan;

 Waktu yg tersedia utk memikirkan ide2 baru;  Memberi peluang utk mencoba ide2 baru

 Tinggi rendahnya tingkat konflik;  Keterlibatan dalam tukar pendapat;

 Kesempatan humor, bercanda, dan bersantai;  Tingkat saling kepercayaan dan keterbukaan;  Keberanian menanggung risiko/boleh gagal


(27)

27

PERUBAHAN

Stephen Covey

(

First Things First

), empat

potensi kemampuan manusia :

1. Kesadaran Diri;

2. Hati Nurani;

3. Kehendak bebas;

4. Imajinatif kreatif.

Empat kemampuan tsb kalau tidak dilatih, potensi tsb akan tidur, dan baru terbangun kalau kondisi


(28)

28

DISIPLIN

 Segala kebijaksanaan tidak akan berarti tanpa disiplin (Sun Tzu)

Keith Daviz & John W. Newstorm (Human Behavior at

Work), disiplin memiliki tiga macam sifat :

Disiplin Preventif

Tindakan pegawai agar terdorong untuk mentaati standar dan peraturan, utk mencegah timbulnya pelanggaran

Disiplin Korektif

Tindakan yang dilakukan setelah terjadi pelanggaran

standar/peraturan, utk mencegah timbulnya pelanggaran lebih lanjut

Disiplin Progresif

Tindakan disipliner berulangkali yang berupa hukuman yang makin berat, agar pelanggar bisa memperbaiki diri.


(29)

29

ASPEK BUDAYA & APARATUR

PEMERINTAH

Berikut ini adl budaya2 di lingkungan pemerintah yang selama ini terjadi, yang berakibat kurang lancarnya pelaksanaan tugas secara efektif dan efisien :

 Budaya Paternalistik orientasi ke atas

 Budaya Menajemen Tertutup tidak partisipatif

 Budaya kurang mampu membedakan jam kerja dan jam

dinas, urusan pribadi & urusan kedinasan

 Budaya memberikan terlalu banyak pekerjaan dan Tanggung

Jawab kpd seseorang yg aktif & berprestasi dan kurang

percaya thd yg belum memperoleh kesempatan utk aktif dan berprestasi

 Budaya Sistem Famili dan Koneksi  Budaya Asal Bapak Senang (ABS)

 Budaya tidak senang diperiksa, krn menganggap pengawas


(30)

30

BUDAYA KERJA ORGANISASI

PEMERINTAH

Transformasi Budaya Kerja Aparatur

Negara :

1. Proses Sosialisasi;

2. Pembentukan Nilai2 Budaya;

3. Etika Kebijakan


(31)

31


(1)

26

LINGKUNGAN KERJA

Isaken, SG Dorval K.B. & Treffinger, DJ

, mengatakan

lingkungan yang kondusif :

Tantangan, keterlibatan, dan kesungguhan;

Kebebasan mengambil keputusan;

Waktu yg tersedia utk memikirkan ide2 baru;

Memberi peluang utk mencoba ide2 baru

Tinggi rendahnya tingkat konflik;

Keterlibatan dalam tukar pendapat;

Kesempatan humor, bercanda, dan bersantai;

Tingkat saling kepercayaan dan keterbukaan;

Keberanian menanggung risiko/boleh gagal


(2)

27

PERUBAHAN

Stephen Covey

(

First Things First

), empat

potensi kemampuan manusia :

1. Kesadaran Diri;

2. Hati Nurani;

3. Kehendak bebas;

4. Imajinatif kreatif.

Empat kemampuan tsb kalau tidak dilatih, potensi tsb

akan tidur, dan baru terbangun kalau kondisi


(3)

28

DISIPLIN

 Segala kebijaksanaan tidak akan berarti tanpa disiplin (Sun

Tzu)

Keith Daviz & John W. Newstorm (Human Behavior at Work), disiplin memiliki tiga macam sifat :

Disiplin Preventif

Tindakan pegawai agar terdorong untuk mentaati standar dan peraturan, utk mencegah timbulnya pelanggaran

Disiplin Korektif

Tindakan yang dilakukan setelah terjadi pelanggaran

standar/peraturan, utk mencegah timbulnya pelanggaran lebih lanjut

Disiplin Progresif

Tindakan disipliner berulangkali yang berupa hukuman yang makin berat, agar pelanggar bisa memperbaiki diri.


(4)

29

ASPEK BUDAYA & APARATUR

PEMERINTAH

Berikut ini adl budaya2 di lingkungan pemerintah yang selama ini terjadi, yang berakibat kurang lancarnya pelaksanaan tugas secara efektif dan efisien :

 Budaya Paternalistik orientasi ke atas

 Budaya Menajemen Tertutup tidak partisipatif

 Budaya kurang mampu membedakan jam kerja dan jam

dinas, urusan pribadi & urusan kedinasan

 Budaya memberikan terlalu banyak pekerjaan dan Tanggung

Jawab kpd seseorang yg aktif & berprestasi dan kurang

percaya thd yg belum memperoleh kesempatan utk aktif dan berprestasi

 Budaya Sistem Famili dan Koneksi  Budaya Asal Bapak Senang (ABS)

 Budaya tidak senang diperiksa, krn menganggap pengawas


(5)

30

BUDAYA KERJA ORGANISASI

PEMERINTAH

Transformasi Budaya Kerja Aparatur

Negara :

1. Proses Sosialisasi;

2. Pembentukan Nilai2 Budaya;

3. Etika Kebijakan


(6)

31