PENERAPAN MEDIA BELAJAR TRAINER PLC OMRON PORTABEL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG PEMROGRAMAN PLC.

(1)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillahirabbil’alamin. Puji dan syukur, senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu persyaratan untuk menyelesaikan program studi strata satu (S1) di Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK UPI Bandung. Skripsi ini berjudul “Penerapan Media Belajar Trainer PLC Portabel Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Pemrograman PLC”.

Akhirnya penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Penulis berharap agar hasil skripsiini dapat memberikan manfaat khususnya bagi penulis sendiri dan umumnya bagi para pembaca sekalian. Amin.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Bandung, Desember 2012


(2)

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan berbagai pihak, penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada:

1. Kedua orang tua, Ayahanda Prabawa dan Ibunda Tati Maryati yang telah banyak melimpahkan kasih sayang, memberikan doa, perhatian, semangat, motivasi, dan bantuan finansialkepada penulis yang tak dapat terbalaskan dengan apapun.

2. Bapak Drs. Tjetje Gunawan, selaku Pembimbing I yang telah banyak memberikan bimbingan dan pengarahan selama penyusunan skripsi ini. 3. Ibu Dra. Tuti Suartini, M. Pd., selaku Pembimbing II yang telah

memberikan saran dan bimbingan selama penyusunan skripsi ini.

4. Bapak Prof. Dr. H. Bachtiar Hasan, S.T.,M.SIE., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Elektro.

5. Bapak Erik Haritman, S.Pd., M.T., selaku dosen pembimbing akademik penulis di Jurusan Pendidikan Teknik Elektro.

6. Seluruh dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK UPI yang telah memberikan banyak ilmu selama penulis duduk di bangku kuliah.

7. Bapak Komar dan Ibu Sri selaku staffTata Usaha Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK UPI yang telah membantu penulis dalam memperlancar administrasi.

8. Bapak Drs. H. Uus Sutisna, M.M., selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 2Kota Cimahi yang telah mengizinkan penulis untuk melaksanakan penelitian.

9. Ibu Tuti Murdayani, S.Pd.,M.M., selaku Waka Kurikulum SMKN 2 Kota Cimahi yang telah memberi nasihat serta bimbingannya.

10. Bapak Rulyan, S.T. , Bapak Drs. Deden Sumirat., dan Bapak Dadan Mahdan, S.Pd., selaku guru mata pelajaran Pengoprasian PLC yang telah memberikan banyak ilmunya kepada penulis.


(3)

11. Siswa-siswikelas XIIMEKAA yang telah bersedia menjadi sampel penelitian penulis.

12. Adnan, Rizal, Arif, Fitria, Andri, Ali, Adi, Tuti, Amukti, Eko, Pepengdan teman-teman B’Spect ‘08 yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah menjadi teman dan sahabat penulis selama kuliah.

13. Rekan-rekan mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Elektro 2008 FPTK UPI.

14. Seluruh pihak yang telah membantu dalam kelancaran penulisan skripsi ini. Akhir kata,semoga segala bantuan yang telah diberikan mendapat balasan yang berlimpah dari Allah SWT. Aamiin.


(4)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB IPENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Batasan Masalah ... 4

1.4 Tujuan Penelitian ... 5

1.5 Manfaat Penelitian ... 5

1.6 Sistematika Penulisan ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Definisi Belajar dan Pembelajaran ... 7

2.2 Tinjauan Hasil Belajar ... 10

2.2.1 Pengertian Hasil Belajar ... 10

2.2.2 Hasil Belajar Ranah Kognitif ... 11

2.2.3 Hasil Belajar Ranah Psikomotor ... 14

2.2.4 Hasil Belajar Ranah Afektif ... 15

2.2.5 Pengukuran KKM ... 17

2.3 Media Pembelajaran ... 18

2.3.1 Definisi Media Pembelajaran ... 18

2.3.2 Klasifikasi Media Pembelajaran ... 20

2.3.3 Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran ... 22

2.4 Media Pembelajarantrainer PLC ... 25


(5)

2.4.2 Kelebihan Penggunaan Media Trainer ... 26

2.4.3 Kelemahan Penggunaan Media Trainer ... 27

2.4.4 Pembelajaran Menggunakan Media Trainer ... 27

2.4.5 PLC ... 28

2.5 Hipotesis Penelitian ... 29

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metodedan Desain Penelitian ... 32

3.2 Populasi dan Sampel ... 33

3.3 Definisi Operasional ... 34

3.4 Variabel Penelitian ... 36

3.5 Paradigma Penelitian ... 37

3.6 Instrumen Penelitian ... 38

3.6.1 Instrumen Tes ... 38

1. Validitas ... 38

2. Reliabilitas ... 39

3. Tingkat Kesukaran ... 41

4. Daya Pembeda ... 41

3.6.2 Instrumen Observasi ... 43

1. Pengukuran Ranah Psikomotor ... 43

2. Pengukuran Ranah Afektif ... 44

3.7 Teknik Pengumpulan Data ... 46

3.8 Teknik Analisis Data ... 48

3.8.1 Analisis DataPretest, Posttest ... 48

3.8.2 Tes Binomial ... 49

3.8.3 Analisis Hipotesis ... 50

3.9 Prosedur dan Alur Penelitian ... 52

3.9.1 Tahap Persiapan ... 52

3.9.2 Tahap Pelaksanaan ... 53

3.9.3 Tahap Pengolahan dan Analisis Data ... 54


(6)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Penelitian ... 56

4.2 Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian ... 58

4.2.1 Hasil Uji Validitas ... 58

4.2.2 Hasil Uji Realibilitas ... 59

4.2.3 Hasil Uji Tingkat Kesukaran ... 59

4.2.4 Hasil Uji Daya Pembeda ... 60

4.3 Desain Media Pembelajaran ... 61

4.4 Analisis Dan Pembehasan Data Penelitian ... 61

4.4.1 Hasil Analisis Hipotesis ... 61

4.4.2 Hasil Temuan Pada Penelitian ... 67

BAB VKESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan ... 68

5.2 Rekomendasi ... 69


(7)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Kriteria Pengukuran Ranah Psikomotor ... 15

Tabel 2.2 Kriteria Pengukuran Ranah Afektif... 17

Tabel 3.1 Desain Penelitian One Group Pretest-Posttest Design ... 33

Tabel 3.2 Kriteria Reliabilitas Soal ... 40

Tabel 3.3 Klasifikasi Indeks Kesukaran ... 41

Tabel 3.4 Klasifikasi Indeks Daya Pembeda ... 42

Tabel 3.5 Kriteria Pengukuran Aspek Psikomotor ... 43

Tabel 3.6 Instrumen Pengukuran Aspek Psikomotor ... 44

Tabel 3.7 Kriteria Pengukuran Aspek Afektif... 45

Tabel 3.8 Instrumen Pengukuran Aspek Afektif ... 45

Tabel 3.9 Teknik Pengumpulan Data ... 47

Tabel 3.10 Waktu Penelitian ... 54

Tabel 4.1 Waktu Pelaksanaan Penelitian ... 57

Tabel 4.2 Validitas Butir Soal ... 58

Tabel 4.3 Tingkat Kesukaran Butir Soal ... 59


(8)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Kerucut Pengalaman Edgar Dale ... 19 Gambar 2.2 Trainer PLC OMRON CP1L ... 29 Gambar 3.1 Paradigma Penelitian ... 37 Gambar 4.1 Kurva Hasil Uji Pihak Kiri Hasil Belajar Ranah Kognitif .. 63 Gambar 4.2 Kurva Hasil Uji Pihak Kiri Hasil Belajar Ranah Psikomotor 65 Gambar 4.3 Kurva Hasil Uji Pihak Kiri Hasil Belajar Ranah Afektif .... 66


(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

LAMPIRAN A

Lampiran A-1 Kisi-Kisi Instrumen Uji Coba ... 72

Lampiran A-2 Instrumen Uji Coba ... 74

Lampiran A-3 Kunci Jawaban Instrumen Uji Coba ... 78

Lampiran A-4 Hasil Uji Validitas ... 79

Lampiran A-5 Hasil Uji Reliabilitas ... 81

Lampiran A-6 Hasil Uji Tingkat Kesukaran ... 82

Lampiran A-7 Hasil Uji Daya Pembeda ... 83

LAMPIRAN B Lampiran B-1 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian ... 84

Lampiran B-2 Instrumen Pretest Posttest 1 ... 86

Lampiran B-3 Instrumen Pretest Posttest 2 ... 88

Lampiran B-4 Instrumen Pretest Posttest 3 ... 90

Lampiran B-5 Kunci Jawaban Instrumen Penelitian ... 91

Lampiran B-6 RPP Pertemuan 1 ... 92

Lampiran B-7 RPP Pertemuan 2 ... 95

Lampiran B-8 RPP Pertemuan 3 ... 98

Lampiran B-9 Job Sheet 1 ... 100

Lampiran B-10 Job Sheet 2 ... 102

Lampiran B-11 Job Sheet 3 ... 104

Lampiran B-12 Job Sheet 4 ... 106

Lampiran B-13 Observasi Tes Kerja Ranah Psikomotor ... 108

Lampiran B-14 Observasi Tes Kerja Afektif ... 110

LAMPIRAN C Lampiran C-1 Hasil Belajar Keseluruhan ... 112

Lampiran C-2 Hasil Pengukuran Ranah Kognitif ... 114

Lampiran C-3 Hasil Pengukuran Ranah Psikomotor... 117


(10)

LAMPIRAN D

Lampiran D-1 SKKD Teknik Mekatronika ... 123

Lampiran D-2 Silabus Teknik Mekatronika PLC ... 129

Lampiran D-3 Materi Pemrograman PLC OMRON ... 134

Lampiran D-4 Foto Dokumentasi Penelitian ... 149

LAMPIRAN E Lampiran E-1 Tabel Z ... 150

Lampiran E-2 Lembar Bimbingan Skripsi ... 151

Lampiran E-3 Administrasi Penelitian ... 160


(11)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku melalui pengalaman seperti yang diungkapkan oleh Wina Sanjaya (2010: 164). Pengalaman yang dimaksud yaitu pengalaman langsung ataupun tidak langsung.Pada saat ini siswa dituntut aktif dalam membangun pengetahuan mereka.Dalam hal ini pada kegiatan belajar guru berperan sebagai fasilitator, bukan sebagai sumber belajar.Dengan metode seperti ini siswa dapat memperoleh pengetahuan dan pengalaman belajar dengan lebih baik.

Efektivitas proses belajar mengajar (pembelajaran) sangat dipengaruhi oleh faktor metode dan media pembelajaran yang digunakan. Keduanya saling berkaitan, di mana pemilihan metode tertentu akan berpengaruh terhadap jenis media yang akan digunakan. Oleh karena itu harus ada kesesuaian di antara keduanya untuk mewujudkan tujuan pembelajaran.Pemanfaatan media dalam pembelajaran dapat membangkitkan keinginan dan minat baru, meningkatkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan berpengaruh secara psikologis kepada siswa (Arsyad, 2007: 15).

Oleh karena itu diperlukan adanya suatu media pembelajaran yang dapat digunakan sebagai alternatif dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas sebagai media untuk meningkatkan minat belajar dan pemahaman siswa. Media pembelajaran trainer PLC ini menjadi sarana penting untuk meningkatkan hasil


(12)

belajar siswa pada mata pelajaran pengoprasian PLC, karena media ini merupakan suatu bentuk pengalaman belajar langsung yang harus dialami oleh siswa.

Pada Standar Kompetensi Mengoperasikan PLC yang diajarkan kepada siswa SMK Negeri 2 Kota Cimahi Program Keahlian Teknik Mekatronika, pembelajaran dilakukan dengan menggunakan media pembelajaran yaitu berupa trainer PLCHOLLIAS.

Kendala yang dihadapi pada saat pembelajaran mengoperasikan PLC adalah PLC pada trainer yang dipakai adalah PLC yang dipakai adalah produk lama. Selain itu bentuk trainerPLC tidak memungkinkan untuk digunakan pada proses pembelajaran di dalam kelas,karena trainermenggunakanperalatan tambahan seperti pneumatic, dan motor sebagai actuator dari trainerPLC ini.Sedangkan pada penggunaannyatrainer PLC HOLLIAS relatif lebih rumit dalamperancanganladder diagramdankomunikasi trainer PLC HOLLIAStidak memakai komunikasi via USB untuk komunikasi dengan CPU, sehingga setiap dihubungkan dengan trainer PLC HOLLIAS CPUharus menseting ulang port COMagar CPU dapat berkomunikasi dengan PLC.

Beberapa temuan kendala yang dialami oleh siswa saat mengikuti pembelajaran pengoprasian PLC terutama pada penggunaan media belajar trainer PLC mempengaruhi minat siswa mengikuti pembelajaran dan keberlangsungan proses belajar siswa. Siswa menjadi kurang memahami dan menguasai materi pada mata pelajaran pengoprasian PLC, hal ini berdampak pada hasil belajar siswa yang kurang maksimal. Maka diperlukan sebuah trainer PLC yang dapat meningkatkan minat siswa untuk mempelajari pengoprasian PLC agar siswa lebih


(13)

mengerti dan memahami pelajaran pengoprasian PLC, sehingga hasil belajar siswa dapat lebih maksimal dan siswa dapat lulus mengikuti tes akhir mata pelajaran pengoprasian PLC.

Trainer PLC yang akan diujicobakan di desain portabel dan compact agar memudahkan proses pengajaran yang dilakukan oleh guru dan tidak perlu menggunakan hardware tambahan untuk demonstrasi pemrograman PLC. Bagian-bagian yang ada dalam trainer PLC ini seperti: koper sebagai case trainer ini, PLC OMRON CP1L 20 I/O sebagai CPU dari trainer ini, lampu 24v sebagai aktuator, dan manual switch sebagai modul input, serta trainer ini menggunakan port komunikasi via USB yang memudahkan trainer untuk berkomunikasi dengan komputer. Trainer ini mempunyai kelebihan daripada trainer yang ada yaitu murah, praktis, compact dan efisien sebagai media belajar yang baik untuk mempelajari pemrograman PLC. Hal ini dimaksudkan oleh penulis untuk menarik minat siswa mempelajari pemrograman PLC dan untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang dasar pemrogramanPLC agar siswa mengerti benar dasar pengoprasian PLC tanpa mengurangi materi pembelajaran dengan menggunakan trainer PLC yang sudah ada dan dipakai di sekolah.

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul“Penerapan Media Belajar Trainer PLC OMRON PortabelUntuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang PemrogramanPLC”.


(14)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah penerapan media pembelajarantrainer PLC OMRON portabeldapat meningkatkan hasil belajar siswa dilihat dari hasil belajar ranah kognitif pada pembelajaran pemrograman PLC?

2. Apakah penerapan media pembelajarantrainer PLC OMRON portabeldapat meningkatkan hasil belajar siswa dilihat dari hasil belajarranah psikomotor pada pembelajaran pemrograman PLC?

3. Apakah penerapan media pembelajarantrainer PLC OMRON portabeldapat meningkatkan hasil belajar siswa dilihat dari hasil belajar ranah afektif pada pembelajaran pemrograman PLC?

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah di atas, agar penelitian ini lebihterfokus dan tidak menimbulkan perbedaan penafsiran mengenai judulpenelitian, maka penulis membatasi objek-objek penelitian ini sebagaiberikut :

1. Penelitian hanya dilakukan terhadap siswa kelas XII jurusan Mekatronika di SMK Negeri 2 Kota Cimahi.

2. Penelitian hanya dilakukan terhadap materi pembelajaran Pengetahuan Umum PLC, perancanganLadder Diagram yang merupakan sebagian materi pada standar kompetensi mengoperasikan PLC.


(15)

3. Aspek yang diteliti hanya pada pengukuran ranah kognitif, ranah psikomotorik dan ranah afektif.

4. Penggunaan trainer PLC Portabel menggunakan software CX- Programmer untuk pembuatan ladder diagram dan monitor proses.

1.4 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang ada, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dilihat dari hasil belajar ranah kognitif siswa pada pembelajaran pemrograman PLC dengan menggunakan media pembelajaran trainer PLC OMRON portabel.

2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dilihat dari hasil belajar ranah psikomotoriksiswa pada pembelajaran pemrograman PLC dengan menggunakan media pembelajaran trainer PLC OMRON portabel.

3. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dilihat dari hasil belajar ranah afektif siswa pada pembelajaran pemrograman PLC dengan menggunakan media pembelajaran trainer PLC OMRON portabel.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian yang dilakukan diantaranya :


(16)

1. Bagi siswa, penggunaan media pembelajaran ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan untuk memahami materi pada Standar Kompetensi Mengoperasikan PLC.

2. Bagi guru, sebagai bahan masukan guna penyempurnaan dan perbaikan dalam proses pembelajaran dengan mengoptimalkan penggunaan media pembelajaran dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat dijadikan alternatif penggunaan media pembelajaran pada sekolah tersebut.

4. Bagi lembaga yang mempersiapkan guru, khususnya guru SMK, sebagai bahan masukan guna membekali para lulusannya dengan kemampuan mengajar dengan menggunakan media pembelajaran.

5. Bagi peneliti, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan untuk memperluas wacana dalam bidang pengembangan media pembelajaran.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi berperan sebagai pedoman penulisan agar dalam penulisan skripsi ini lebih terarah, maka skripsi ini dibagi menjadi beberapa bab.

Pada Bab I pendahuluan mengemukakan latar belakang masalah, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitiandan sistematika penulisan agar menjadi pedoman dalam melakukan penelitian.


(17)

Pada Bab II Landasan teori mengemukakan landasan teori yang meliputi teori-teori yang mendukung penelitian, beberapapenelitian terdahulu terkait dengan penelitian inidan hipotesis penelitian.

Pada Bab III metode penelitian menjelaskan metode dan desain penelitian yang digunakan, definisi operasional, variabel penelitian, paradigma penelitian, instrumen penelitian, uji instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan dan analisis data, prosedur dan alur penelitian serta waktu penelitian.

Pada Bab IV Hasil dan pembahasanberisi mengenai gambaran umum penelitian yang dilakukan, hasil coba instrumen penelitian, desain media pembelajaran, analisis dan pembahasan hasil penelitian.

Pada Bab V Kesimpulan dan rekomendasi mengemukakan kesimpulan dari hasil penelitian yang diperoleh dan rekomendasi dan saran setelah dilakukannya penelitian.


(18)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode dan Desain Penelitian

Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data dengan maksud untuk mencapai tujuan tertentu. Lebih jelas lagi Sugiyono (2011: 6) mengatakan bahwa:

Metode penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif , dan metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode pre-experimental. Desain penelitian ini disebut sederhana, karena subjekpenelitian yaitu kelompok tunggal atau kelompok jamak dan tidak memiliki kelompok kontrol, sehingga sering disebut sebagai single group experiment.

Adapun desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah one-group pretest-posttest, yang merupakan pengembangan dari one-shot case study. Pengembangannya yaitu dengan cara melakukan satu kali pengukuran sebelum adanya perlakuan dan setelah diberikan perlakuan. Alur dari penelitian ini adalah kelas yang digunakan kelas penelitian (kelas eksperimen) diberi pretestkemudian dilanjutkan dengan pemberian perlakuan (treatment) yaitu penggunaantrainerPLCOMRON portabelsebagai media pembelajaran, setelah itu diberi posttest.


(19)

Secara sederhana desain penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut :

Tabel 3.1 Desain Penelitian One Group Pretest-Posttest Design

Pretest Treatment Posttest

O1 X O2

(Sugiyono, 2011: 111) Keterangan :

O1 : Tes awal (pretest) dilakukan sebelum digunakannya trainerPLC OMRON portabelsebagai media pembelajaran.

X : Perlakuan (treatment) pembelajaran dengan menggunakan trainerPLC OMRON portabelsebagai media pembelajaran.

O2 : Tes akhir (posttest) dilakukan setelah digunakannya trainerPLC OMRON portabelsebagai media pembelajaran.

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011: 117). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII jurusan Mekatronika di SMK Negeri 2 Kota Cimahi.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2011: 118). Adapun teknik penentuan sampel dalam


(20)

penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik sampling purposive yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2011: 124).

Pertimbangan pengambilan sampel pada penelitian ini berdasarkan kemampuan dan pengetahuan dasar siswa mengoprasikan PLC, jumlah sampel yang ditentukan untuk penelitian, serta rekomendasi dari pihak sekolah.

Melalui pertimbangan tersebut kemudian ditentukan sampel yang diambil yaitu hanya pada siswa kelas XII jurusan Mekatronika di SMK Negeri 2 Kota Cimahiyang berjumlah 30 orang.

3.3 Definisi Operasional

Definisi operasional dari judulskripsi dimaksudkan untuk memperjelasistilah-istilah dan memberi batasan ruang lingkup penelitian sehingga tidak menimbulkan penafsiran lain. Adapun penegasan istilah yang perlu dijelaskanadalah sebagai berikut:

1. Penerapan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 2005), pengertian penerapan adalah perbuatan menerapkan. Sedangkan menurut beberapa ahli berpendapat bahwa, penerapan adalah suatu perbuatan mempraktekkan suatu teori, metode, dan hal lain untuk mencapai tujuan tertentu dan untuk suatu kepentingan yang diinginkan oleh suatu kelompok atau golongan yang telah terencana dan tersusun sebelumnya.


(21)

2. Media Pembelajaran

Menurut (Arsyad, 2007: 3), kata „media‟ berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar. Oleh karena itu, media dapat diartikan sebagai perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan.Media dapat berupa software dan hardware.Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang menyangkut software dan hardware yang dapat digunakan untuk menyampaikan isi materi ajar dari sumber belajar ke pebelajar (individu atau kelompok), yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat pebelajar sedemikian rupa sehingga proses belajar menjadi lebih efektif.

3. Trainer

Menurut Hasan, S. (2006: 3), trainer merupakan suatu set peralatan di laboratorium yang digunakan sebagai media pendidikan yang merupakan gabungan antara model kerja dan mock-up. Trainer ditunjukkan untuk menunjang pembelajaran peserta didik dalam menerapkan pengetahuan/konsep yang diperolehnya pada benda nyata. Model mock-up adalah suatu penyederhanaan susunan bagian pokok dari suatu proses atau sistem yang lebih ruwet

4. PLC

Berdasarkan pada standar yang dikeluarkan oleh National Electrical Manufacture Association (NEMA) ICS3-1978 Part ICS3-304, PLC


(22)

yang bekerja secara digital, memiliki memori yang dapat diprogram menyimpan perintah-perintah untuk melakukan fungsi-fungsi khusus seperti logic, sequening, timing, counting, dan aritmatika untuk mengontrol berbagai jenis mesin atau proses melalui analog atau digital

input/output modules”. 5. Hasil Belajar

Menurut Sudjana (2010: 3), hasil belajar ialah perubahan tingkah laku yang mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotor yang dimiliki peserta didik setelah menerima pengalaman belajarnya. Dari pengertian tersebut hasil belajar terdiri dari tiga aspek, yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Dapat juga dikatakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki seseorang setelah menerima pengalaman belajar. Hasil belajar juga merupakan penilaian yang dicapai untuk mengetahui sejauh mana materi yang sudah diterima oleh siswa baik dari aspek kognitif, afektif maupun psikomotor siswa.

3.4 Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011: 60). Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah :


(23)

1. Variabel Bebas (X)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah penggunaan trainerPLC OMRON portabel sebagai media pembelajaran.

2. Variabel Terikat (Y)

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah hasil belajar siswa pada Standar Kompetensi Mengoprasikan PLC.

3.5 Paradigma Penelitian

Menurut Sugiyono (2011: 66), paradigma penelitian diartikan sebagai: Pola pikir yang menunjukan hubungan antara variabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis, dan teknik analisis statistik yang akan digunakan.

Adapun gambaran paradigma penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut:


(24)

3.6 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan terdiri dari instrumen tes hasil belajar berupa soal-soal (pretest-posttest) dan instrumen lembar observasi. Instrumen tes hasil belajar digunakan untuk pengambilan data hasil belajar ranah kognitif sedangkan instrumen lembar observasi digunakan untuk pengambilan data hasil belajar ranah psikomotor dan afektif.

3.6.1 Instrumen Tes

Sebelum instrumen tes digunakan, terlebih dahulu dilakukan uji coba terhadap instrumen tes. Uji coba instrumen tes dilakukan untuk mengetahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda soal.Adapun tahapan yang dilakukan untuk uji coba instrumen adalahsebagai berikut:

1. Validitas

Sebuah tes disebut valid apabila tes itudapat tepat mengukur apa yang hendak diukur(Arikunto, 2010: 59). Dengan kata lain, suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkannya dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat.

Untuk mengetahui tingkat validitas dari butir soal, digunakan rumus korelasi point biserialkarena soal yang diberikan merupakan pilihan ganda:

�� =( 1− 2) ��

(Sudjana, 2005: 390) Keterangan :


(25)

2 : Rata-rata variabel Y pada kategori kedua

� : Simpangan Baku Total

: Proposi pengamatan pada kategori pertama : Proporsi pengamatan pada kategori kedua

� : Tinggi ordinat dari kurva normal baku pada titik z

2. Reliabilitas

Instrumen yang baik adalah instrumen yang dapat ajeg memberikan data yang sesuai dengan kenyataan. Reliabilitas suatu tes adalah ketetapan suatu tes apabila diteskan kepada subjek yang sama (Arikunto, 2010: 90).

Reliabilitas tes dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan rumus Kuder-Richardson 21 (K-R.20) sebagai berikut:

ri =

k k−1

st2 − Σpq

st2

(Sugiyono, 2012: 359) Keterangan :

ri : reliabilitas tes secara keseluruhan p : proporsi subjek yang menjawab benar

q : proporsi subjek yang menjawab salah (q = 1 – p)

Σpq : jumlah hasil perkalian antara p dan q k : banyaknya item

st2 : varians total


(26)

st2 = xt2

n

(Sugiyono, 2012: 361) dimana :

xt2 =ΣXt2 −

ΣXt 2 n

(Sugiyono, 2012: 361) Keterangan :

xt2 : varians

∑Xt : jumlah skor seluruh siswa n : jumlah siswa

Selanjutnya harga ri dibandingkan dengan rtabel. Apabila ri> rtabel, maka instrumen dinyatakan reliabel. Dan sebaliknya apabila ri< rtabel, instrumen dinyatakan tidak reliabel.

Adapun interpretasi derajat reliabilitas instrumen ditunjukkan oleh Tabel 3.3 sebagai berikut:

Tabel 3.2 Kriteria Reliabilitas Soal

Koefisien Korelasi Kriteria Reliabilitas

0,81 – 1,00 0,61 – 0,80 0,41 – 0,60 0,21 – 0,40 0,00 – 0,20

Sangat Tinggi Tinggi

Cikup Rendah Sangat Rendah


(27)

3. Tingkat Kesukaran

Analisis tingkat kesukaran dimaksudkan untuk mengetahui apakah soal tersebut mudah atau sukar. Indeks kesukaran (difficulty index) adalah bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal (Arikunto, 2010: 207).

Untuk menghitung tingkat kesukaran tiap butir soal digunakan persamaan:

P = B JS

(Arikunto, 2010: 208) Keterangan :

P : indeks kesukaran

B : banyaknya siswa yang menjawab benar JS : jumlah seluruh siswa peserta tes

Indeks kesukaran dapat diklasifikasikan sesuai dengan Tabel 3.4 berikut ini:

Tabel 3.3 Klasifikasi Indeks Kesukaran

Indeks Kesukaran Klasifikasi

0,00 – 0,30 0,31 – 0,70 0,71 – 1,00

Soal Sukar Soal Sedang Soal Mudah

(Arikunto, 2010: 210)

4. Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa kurang pandai (berkemampuan rendah) (Arikunto, 2010:211). Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda


(28)

disebut dengan indeks diskriminasi. Untuk mengetahui daya pembeda soal perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Mengurutkan skor total masing-masing siswa dari yang tertinggi sampai yang terendah.

b. Membagi dua kelompok yaitu kelompok atas dan kelompok bawah.

c. Menghitung soal yang dijawab benar dari masing-masing kelompok pada tiap butir soal.

d. Mencari daya pembeda (D) dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

D =BA JA −

BB

JB

Keterangan :

D : daya pembeda

BA : banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar BB :banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar JA : banyaknya peserta tes kelompok atas

JB : banyaknya peserta tes kelompok bawah

Adapun kriteria indeks daya pembeda dapat dilihat pada Tabel 3.5 berikut ini:

Tabel 3.4Klasifikasi Indeks Daya Pembeda

Indeks Daya Pembeda Klasifikasi

0,00 – 0,20 0,21 – 0,40 0,41 – 0,70 0,71 – 1,00 Negatif

Jelek Cukup

Baik Baik Sekali

Tidak Baik, Harus Dibuang (Arikunto, 2010: 218)


(29)

3.6.2 Instrumen Observasi

Instrumen observasi pada penelitian ini digunakan untuk pengambilan data sekunder penelitian yaitu hasil belajar ranah psikomotor dan afektif. Untuk instrumen observasi tidak dilakukan uji coba instrumen terlebih dahulu. Instrumen observasi yang digunakan adalah sebegai berikut:

1. Pengukuran Ranah Psikomotor

Menurut Arikunto (2010: 180), pengukuran ranah psikomotor dilakukan terhadap hasil-hasil belajar yang berupa penampilan. Aspek yang dinilai yaitu keterampilan dan ketelitian dalam merancang ladder diagram. Standar penilaian dalam pengukuran ranah psikomotor berdasarkan kurikulum dari mata pelajaran pengoprasian PLC di SMK Negeri 2 Cimahi. Berikut kriteria penilaian hasil belajar siswa ranah psikomotor pada mata pelajaran pengoprasian PLC dapat dilihat pada Tabel 3.5 berikut ini:

Tabel 3.5KriteriaPengukuranAspek Psikomotor

No. Aspek Kriteria Skor Kriteria

1. Keterampilan

Tidak bisa merancang ladder

diagram 30 – 65 Gagal

Terampil, tidak meminta bantuan teman, tidak terampil merancang ladder diagram

66 – 79 Baik Terampil, tidak meminta

bantuan teman, terampil merancang ladder diagram

80 – 100 Baik Sekali

2. Ketelitian

Ladder diagram tidak bekerja,

trainer tidak bekerja 30 – 65 Gagal Rancangan ladder diagram

bekerja, tapi trainer tidak bekerja sesuai dengan jobsheet


(30)

Rancangan ladder diagram dan trainer bekerja sesuai dengan jobsheet

80 – 100 Baik Sekali (SMKN 2 Cimahi,2012) Sedangkan instrumen observasi yang digunakan untuk mengukur hasil belajarranah psikomotor siswa dapat dilihat pada Tabel 3.6 berikut ini:

Tabel 3.6 InstrumenPengukuranAspek Psikomotor

No. Nama Siswa Aspek yang diukur Jumlah

Skor Nilai

Keterampilan Ketelitian

Hasil yang diperoleh oleh setiap siswa setelah pengukuran memiliki skala 0-100. Untuk menghitung hasil dari pengukuran setiap siswa digunakan rumus:

N = Jumlah Skor Keseluruhan Jumlah Aspek Yang Dinilai

(Arikunto, 2010: 183) Setelah pengukuran dilakukan terhadap seluruh siswa, selanjutnya dicari nilai rata-rata untuk setiap aspek yang dinilai. Untuk menghitung nilai rata-rata setiap aspek dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

N= Jumlah Skor Aspek Jumlah Siswa

2. Pengukuran Ranah Afektif

Tujuan dari pengukuran ranah afektif menurut Arikunto (2010: 178) adalah: 1. Untuk mendapatkan umpan balik baik (feedback) bagi guru maupun siswa

sebagai dasar untuk memperbaiki proses belajar mengajar dan mengadakan program perbaikan (remedial program) bagi anak didiknya. 2. Untuk mengetahui tingkat perubahan tingkah laku anak didik yang dicapai


(31)

anak didik, pemberian laporan kepada orang tua, dan penentuan lulus atau tidaknya anak didik.

3. Untuk menempatkan anak didik dalam situasi belajar-mengajar yang tepat, sesuai dengan tingkat pencapaian dan kemampuan serta karakteristik anak didik.

4. Untuk mengenal latar belakang kegiatan belajar dan kelainan tingkah laku anak didik (Depdikbud, 1983: 2).

Berdasarkan tujuan diatas, maka sasaran penilaian ranah afektif adalah perilaku anak didik, bukan pengetahuannya. Aspek yang dinilai pada penelitian ini meliputi aspek kerjasama dan keterbukaan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Standar penilaian dalam pengukuran ranah afektif berdasarkan kurikulum dari mata pelajaran pengoprasian PLC di SMK Negeri 2 Cimahi. Berikut kriteria penilaian hasil belajar siswa ranah afektif pada mata pelajaran pengoprasian PLC dapat dilihat pada Tabel 3.7 berikut ini:

Tabel 3.7 Kriteria PengukuranAspek Afektif

No. Aspek Nilai Yang Diukur Skor Kriteria

1. Kerjasama

Tidak ikut berpartisipasi dalam

melakukan percobaan 30 –65 Gagal

Melakukan percobaan dengan

kerjasama tapi banyak bercanda 66 – 79 Baik Kerjasama dan serius dalam

melakukan percobaan 80 – 100 Baik Sekali

2. Keterbukaan

Diam saja jika ada yang bertanya 30 – 65 Gagal Terbuka tapi tidak baik dalam

mengkomunikasikan 66 – 79 Baik

Terbuka dan mengkomunikasikan

dengan baik 80 – 100 Baik Sekali

(SMKN 2 Cimahi, 2012)

Sedangkan instrumen observasi yang digunakan untuk mengukur hasil belajar ranah afektif siswa dapat dilihat pada Tabel 3.8 berikut ini:


(32)

Tabel 3.8 InstrumenPengukuranAspek Afektif

No. Nama Siswa Aspek yang dukur Jumlah

Skor Nilai

Kerjasama Keterbukaan

Hasil yang diperoleh oleh setiap siswa setelah pengukuran memiliki skala 0-100. Untuk menghitung hasil dari pengukuran setiap siswa digunakan rumus:

N =

Jumlah Skor Keseluruhan

Jumlah Aspek Yang Dinilai

(Arikunto, 2010: 183) Setelah pengukuran dilakukan terhadap seluruh siswa, selanjutnya dicari nilai rata-rata untuk setiap aspek yang dinilai. Untuk menghitung nilai rata-rata setiap aspek dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

N= Jumlah Skor Aspek Jumlah Siswa

3.7 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam suatu penelitian. Dalam melaksanakan penelitian ini ada beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan, antara lain:

1. Studi pendahuluan, dilakukan sebelum kegiatan penelitian dilaksanakan. Maksud dan tujuan dari studi pendahuluan ini adalah untuk mengetahui beberapa hal antara lain: keadaan pembelajaran, metode pembelajaran


(33)

serta penggunaan media dalam pembelajaran pada Standar Kompetensi Mengoprasikan PLC.

2. Studi literatur, dilakukan untuk mendapatkan informasi dengan memanfaatkan literatur yang relevan dengan penelitian ini yaitu dengan cara membaca, mempelajari, menela‟ah, mengutip pendapat dari berbagai sumber berupa buku, diktat, skripsi, internet dan sumber lainnya.

3. Tes, merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan (Arikunto, 2010: 53).Penelitian ini menggunakan tes hasil belajar berupa tes objektif berbentuk pilihan ganda dengan lima alternatif jawaban untuk mengetahui hasil belajar siswa ranah kognitif. Tes dilaksanakan pada saat pretest dan posttest. Pretest atau tes awal diberikan dengan tujuan mengetahui kemampuan awal subjek penelitian. Sementara posttest atau tes akhir diberikan dengan tujuan untuk melihat perubahan hasil belajar siswa ranah kognitif setelah digunakannya trainerPLC OMRON portabelsebagai media pembelajaran pada Standar Kompetensi Mengoprasikan PLC.

4. Observasi, Sutrisno Hadi (1986) dalam Sugiyono (2011: 203) mengemukakan bahwa observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Melalui observasi peneliti dapat memperoleh pandangan-pandangan dalam aspek afektif dan psikomotor siswa selama dilakukannya proses


(34)

pembelajaran dengan menggunakan trainerPLC OMRON portabelsebagai media pembelajaran.

Untuk lebih ringkasnya mengenai teknik pengumpulan data yang akan dilakukan, dapat dilihat pada Tabel 3.9 dibawah ini:

Tabel 3.9 Teknik Pengumpulan Data

No Teknik Instrumen Jenis data Sumber

Data

1. Studi

Pendahuluan -

Keadaan pembelajaran, metode pembelajaran, penggunaan media pembelajaran Proses pembelajaran 2. Studi Literatur -

Teori-teori penunjang yang berhubungan dengan penelitian Buku-buku referensi, skripsi, internet

3. Tes Soal pretest dan posttest

Hasil belajar siswa ranah kognitif sebelum dan sesudah digunakannya trainerPLC

OMRONportabelsebagai media pembelajaran

Siswa

4. Observasi

Lembar observasi pengukuran ranah afektif dan psikomotor

Hasil belajar siswa ranah afektif dan psikomotor pada saat digunakannya trainerPLC OMRON portabelsebagai media pembelajaran

Siswa

3.8 Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data, maka langkah berikutnya adalah mengolah data atau menganalisis data. Karena data yang diperoleh dari hasil penelitian merupakan data mentah yang belum memiliki makna yang berarti, maka data tersebut harus diolah terlebih dahulu, sehingga dapat memberikan arah untuk pengkajian lebih lanjut. Data dalam penelitian ini


(35)

berupa data kuantitatif, maka cara pengolahannya dilakukan dengan teknik statistik.

3.8.1 Analisis DataPretest, Posttest

Analisis ini dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa ranah kognitif sebelum pembelajaran (pretest) dan hasil belajar siswa ramah kognitif setelah diberikan perlakuandigunakannya trainerPLC OMRON portabelsebagai media pembelajaran (posttest). Langkah-langkah yang dilakukan untuk menganalisis data pretest, posttestyaitu memberikan skor dan merubahnya kedalam bentuk nilai. Skor untuk soal pilihan ganda ditentukan berdasarkan metode rights only, yaitu jawaban benar diberi skor satu dan jawaban salah atau butir soal yang tidak dijawab diberi skor nol. Skor setiap siswa ditentukan dengan menghitung jumlah jawaban yang benar.Skor yang diperoleh tersebut kemudian dirubah menjadi nilai dengen ketentuan sebagai berikut:

Nilai siswa =  skor siswa

skor maksimum x 100

3.8.2 Tes Binomial (Uji Non Parametrik)

Uji binomial menguji hipotesis suatu proporsi yang terdiri atas dua kelompok kelas. Distribusi binomial adalah distribusi sampling dari proporsi-proporsi yang mungkin diamati dalam sampel-sampel random yang ditarik dari populasi yang terdiri dari dua kelas. Tes nya bertipe goodness-of-fit. Dari tes ini kita tahu apakah cukup alasan untuk percaya bahwa proporsi-proporsi yang kita amati dalam sampel kita berasal dari suatu populasi yang memiliki nilai tertentu.Dimana jika banyak keseluruhan kasus (N) lebih besar dari 25 dan


(36)

proporsi kasus (Q) mendekati ½ maka uji hipostesis menggunakan rumus dibawah ini.

= �− �0 �0 (1−�0)

(Sudjana, 2005:233) Keterangan :

Z : nilai Z hitung

�0 : nilai yang dihipotesiskan

: jumlah anggota sampel yang mencapai kriteria � : jumlah sampel

Kriteria pengujian adalah zhitung ≥ − (0.5−�)dimana (0.5−�) didapat dari daftar

normal baku, makaH0 diterima dan Ha ditolak. Tetapi sebaliknya jika zhitung

≤− (0.5−�) makaH0 ditolak dan Ha diterima.

Tes binomial cocok dipakai pada tes statistik pengolahan data penelitian ini, karena data dalam penelitian ini ada dalam dua kategori diskrit, dan bertipe satu sampel.

3.8.3 Analisis Hipotesis

Analisis hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima atau ditolak. Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :


(37)

pemrograman PLC jika kurang dari 75% dari keseluruhan siswa didalam tes akhir ranah kognitif mencapai kriteria KKM (75).

Ha : Penggunaan trainer PLCportabel sebagai media pembelajaran dianggap efektif meningkatkan hasil belajar siswa tentang pemrograman PLC jika lebih dari atau sama dengan 75% dari keseluruhan siswa didalam tes akhir ranah kognitif mencapai kriteria KKM (75).

H0: π < 75% Ha: π ≥ 75%

2. Hipotesis ranah psikomotor

H0 : Penggunaan trainer PLCportabel sebagai media pembelajaran dianggap tidak efektif meningkatkan hasil belajar siswa tentang pemrograman PLC jika kurang dari 75% dari keseluruhan siswa termasuk ke dalam kategori minimal baik pada tes akhir ranah psikomotor yang berkenaan dengan keterampilan dan ketelitian siswa dalam merancang ladder diagram.

Ha : Penggunaan trainer PLCportabel sebagai media pembelajaran

dianggap efektif meningkatkan hasil belajar siswa tentang pemrograman PLC jika lebih dari atau sama dengan 75% dari keseluruhan siswa termasuk ke dalam kategori minimal baik pada tes akhir ranah psikomotor yang berkenaan dengan keterampilan dan ketelitian siswa dalam merancang ladder diagram.

H0: π < 75% Ha: π ≥ 75%


(38)

3. Hipotesis Ranah Afektif

H0 : Penggunaan trainer PLCportabel sebagai media pembelajaran

dianggap tidak efektif meningkatkan hasil belajar siswa tentang pemrograman PLC jika kurang dari 75% dari keseluruhan siswa termasuk ke dalam kategori minimal baik pada tes akhir ranah afektif yang berkenaan dengan kerjasama dan keterbukaan siswa dalam kegiatan pembelajaran pengoprasian PLC.

Ha : Penggunaan trainer PLCportabel sebagai media pembelajaran dianggap efektif meningkatkan hasil belajar siswa tentang pemrograman PLC jika lebih dari atau sama dengan 75% dari keseluruhan siswa termasuk ke dalam kategori minimal baik pada tes akhir ranah afektif yang berkenaan dengan kerjasama dan keterbukaan siswa dalam kegiatan pembelajaran pengoprasian PLC.

H0: π < 75% Ha: π ≥ 75%

3.9 Prosedur dan Alur Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan tiga tahap, yaitu (1) tahap persiapan, (2) tahap pelaksanaan dan (3) tahap pengolahan dan analisis data. Secara garis besar kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada setiap tahapan adalah sebagai berikut:

3.9.1 Tahap Persiapan

Tahap persiapan yang dilakukan sebelum penelitian dilakukan meliputi beberapa hal, diantaranya :


(39)

a. Observasi awaldilakukan untuk melaksanakan studi pendahuluan melalui pengamatan terhadap proses pembelajarandilihat dari keadaan pembelajaran, metode, serta penggunaan media pembelajaran pada Standar Kompetensi Mengoprasikan PLC yang ada di sekolah tempat penelitian akan dilaksanakan.

b. Studi literatur, hal ini dilakukan untuk memperoleh teori-teori yang menjadi landasan mengenai permasalahan yang akan diteliti.

c. Mempelajari kurikulum untuk menentukan materi pembelajaran dalam penelitian serta untuk mengetahui tujuan dan kompetensi dasar yang hendak dicapai.

d. Menentukan sampel penelitian.

e. Membuat dan menyusun kisi-kisi instrumen tes, instrumen tes dan instrumen observasi.

f. Melakukan uji coba instrumen tes.

g. Menganalisis hasil uji coba instrumen tes dan kemudian menentukan soal yang layak digunakan untuk memperoleh hasil belajar ranah kognitif siswa.

3.9.2 Tahap Pelaksanaan

Setelah kegiatan pada tahap persiapan dilakukan, selanjutnya dilakukan kegiatan tahap pelaksanaan yang meliputi:

a. Memberikan tes awal (pretest) untuk mengetahui hasil belajar siswa ranah kognitif sebelum diberikan perlakuan.


(40)

b. Memberikan perlakuan (treatment) yaitu dengan cara menggunakan trainerPLC OMRON portabel sebagai media pembelajaran.

c. Selama proses pembelajaran berlangsung peneliti melakukan observasi terhadap siswa pada saat digunakannyatrainerPLC OMRON portabel sebagai media pembelajaran dilihat dari aspek afektif dan psikomotor siswa. d. Memberikan tes akhir (posttest) untuk mengetahui hasil belajar siswa ranah kognitif setelah digunakannya trainerPLC OMRON portabel sebagai media pembelajaran.

3.9.3 Tahap Pengolahan dan Analisis Data

Setelah kegiatan pada tahap pelaksanaan dilakukan, tahapan selanjutnya adalah melakukan pengolahan dan analisis data. Pada tahapan ini kegiatan yang dilakukan antara lain:

a. Mengolah data hasil pretest dan posttest.

b. Membandingkan hasil analisis tes antara sebelum diberikan perlakuan dan setelah diberi perlakuan untuk melihat apakah terdapat peningkatan hasil belajar siswa pada ranah kognitif.

c. Mengolah data hasil pengukuran ranah afektif dan psikomotor siswa. d. Memberikan kesimpulan berdasarkan hasil yang diperoleh dari

pengolahan data.


(41)

3.10 Waktu Penelitian

Adapun waktu kegiatan selama melakukan penelitian adalah sebagai berikut:

Tabel 3.10 Waktu Penelitian

Tahap Penelitian

Waktu Penelitian September,

minggu ke-

Oktober, minggu ke-

November, minggu ke-

1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

Persiapan Pelaksanaan

Akhir

Penelitian berlangsung selama 11 minggu dari mulai tahap persiapan, tahap pelaksanaan sampai tahap akhir penelitian. Pada tahap persiapan dilakukan kegiatan studi pendahuluan dan pengamatan selama empat minggu. Kemudian tahap pelaksanaan dilakukan selama lima minggu, dan tahap akhir dilakukan selama dua minggu.


(42)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai “Penerapan Media Belajar Trainer PLC OMRON Portable Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Pemrograman PLC di SMK Negeri 2 Cimahi”,menunjukkan bahwa pada akhir pembelajaran lebih dari sama dengan 75%dari keseluruhan siswa mencapai kriteria KKM pada tes akhir ranah kognitif yang telah ditentukan. Pada ranah psikomotoryang berkenaan dengan keterampilan dan ketelitian siswa dalam merancang ladder diagram, keseluruhan siswa mencapai kriteria minimal baik dalam mengikuti pembelajaran pemrograman PLC. Pada ranah afektif yang berkenaan dengan kerjasama dan keterbukaan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran pengoprasian PLC, keseluruhan siswa mencapai kriteria minimal baik dalam mengikuti pembelajaran pemrograman PLC.

Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran dengan menggunakan trainer PLC OMRON portabelefektif meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran pemrograman PLC dilihat dari hasil belajar ranah kognitif, ranah psikomotor dan afektif. Hal ini dibuktikan dengan keputusan pengujian hipotesis yaitu hipotesis (Ha) diterima (H0)ditolak,keputusan hipotesis ini menunjukkanlebih dari 75% keseluruhan siswa mengalami peningkatan hasil belajar dilihat dari ranah kognitif,psikomotor dan afektif.


(43)

5.2 Rekomendasi

Selama melakukan penelitian, ditemukan beberapa kekurangan yang dapat dijadikan sebagai rekomendasi baik untuk pembelajaran maupun penelitian selanjutnya, diantaranya :

1. Penyediaan PC/laptop yang digunakan untuk pembelajaran agar lebih diperbanyak. Karena idealnya satu orang siswa menggunakan satu PC/laptop pada saat pembelajaran berlangsung, begitu pula dengan jumlah trainer PLC perlu untuk diperbanyak sehingga proses pembelajaran akan lebih baik.

2. Untuk meningkatkan pengetahuan tentang PLC, siswa sebaiknya tidak bergantung pada penjelasan guru dalam mempelajari PLC, selain penjelasan dari guru siswa diharapkan mencari sumber-sumber referensi lain tentang pemrograman PLC yang mendukung.

3. Untuk meningkatkan keterampilan dan ketelitian dalam merancang ladder diagram, siswa dapat berlatih pemrograman PLC sendiri dirumah tanpa harus menggunakan trainer PLC. Karena software CX-Programmer yang dipakai pada penelitian ini dapat pula mensimulasikan hasil rancangan ladder diagram melalui program simulasi yang terdapat didalamnya. 4. Untuk penelitian selanjutnya, Trainer PLC OMRON Portable dapat lebih

ditingkatkan baik dalam desain trainer itu dan juga penggunaanya untuk mensimulasikan hasil rancangan program ladder diagram. Sehingga penggunaan trainer PLC ini lebih luas dan bervariatif yang mampu menarik perhatian siswa untuk belajar mengoprasikan PLC.


(44)

DAFTAR PUSTAKA

Al-Tahtawi, Adnan Rafi. (2012). Efektivitas Penggunaan Software Proteus Sebagai Media Pembelajaran Ditinjau Dari Hasil Belajar Siswa Pada Standar Kompetensi Menerapkan Dasar-Dasar Elektronika di SMK Negeri 1 Kota Cimahi. Skripsi S1 Prodi Pendidikan Teknik Elektro UPI Bandung: tidak diterbitkan

Arikunto, Suharsimi. (2010). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi VI. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Arsyad, Azhar. (2007). Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Depdiknas. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Dimyati dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Djati Sandiko (2010) .tes binomial (uji non parametrik) [online]

Tersedia : http://sandikodjati.blogspot.com/2010/11/tes-binomial-uji-statistik-non.html [20 november 2012]

Kurikulum SMK Negeri 2Kota Cimahi. (2012). Silabus Mata Pelajaran Mengoprasikan PLC. Cimahi: Tidak diterbitkan

Kurikulum SMK Negeri 2Kota Cimahi. (2012). Modul Mengoprasikan PLC. Cimahi: Tidak diterbitkan

Sagala, Syaiful. (2007). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: CV. ALFABETA

Sanjaya, Wina. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana

Saondi, Ondi. (2012). Uji NonparametrikAplikasi pada Penelitian Pendidikan[online]

Tersedia : http://ondisaondi.files.wordpress.com/2011/11/uji-non-parametrik3.pdf [18 November 2012]

Setiawan, Iwan.(2006).Programmable Logic Controller (PLC) dan Teknik


(45)

Siegel, Sidney. (1992). Statistik Non Parametrik Untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta : Gramedia

Sudarna, Nindin. (2011). Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Mengenai Komponen Aktif di SMK Negeri 2 Cimahi. Skripsi S1 Prodi Pendidikan Teknik Elektro UPI Bandung: tidak diterbitkan

Sudjana, Nana. (2005). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda Karya

Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito

Sunandar, Febi Arif. (2010). Media Pembelajaran Programmable Logic Controller (PLC) Dengan Menggunakan Macromedia Flash 8 Untuk SMK. Skripsi S1 Prodi Pendidikan Teknik ElektronikaUniversitas Negeri Yogyakarta: tidak diterbitkan

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: CV. ALFABETA

Sugiyono. (2012). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV. ALFABETA Universitas Pendidikan Indonesia. (2008). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.

Bandung: UPI Bandung

Wahyudi, Arif. (2010). Modul Pembelajaran PLC, Trainer PLC OMRON CPM2A

40 I/O Dan Prototype Lampu Lalu Lintas 4 Jalur Sebagai Media Pembelajaran Kompetensi Keahlian Elektronika Industri Smk Negeri 5 Surakarta. Skripsi S1 Prodi Pendidikan Teknik Elektronika Universitas Negeri Yogyakarta: tidak diterbitkan


(1)

b. Memberikan perlakuan (treatment) yaitu dengan cara menggunakan

trainerPLC OMRON portabel sebagai media pembelajaran.

c. Selama proses pembelajaran berlangsung peneliti melakukan observasi terhadap siswa pada saat digunakannyatrainerPLC OMRON portabel sebagai media pembelajaran dilihat dari aspek afektif dan psikomotor siswa. d. Memberikan tes akhir (posttest) untuk mengetahui hasil belajar siswa ranah kognitif setelah digunakannya trainerPLC OMRON portabel sebagai media pembelajaran.

3.9.3 Tahap Pengolahan dan Analisis Data

Setelah kegiatan pada tahap pelaksanaan dilakukan, tahapan selanjutnya adalah melakukan pengolahan dan analisis data. Pada tahapan ini kegiatan yang dilakukan antara lain:

a. Mengolah data hasil pretest dan posttest.

b. Membandingkan hasil analisis tes antara sebelum diberikan perlakuan dan setelah diberi perlakuan untuk melihat apakah terdapat peningkatan hasil belajar siswa pada ranah kognitif.

c. Mengolah data hasil pengukuran ranah afektif dan psikomotor siswa. d. Memberikan kesimpulan berdasarkan hasil yang diperoleh dari

pengolahan data.


(2)

55

3.10 Waktu Penelitian

Adapun waktu kegiatan selama melakukan penelitian adalah sebagai berikut:

Tabel 3.10 Waktu Penelitian

Tahap Penelitian

Waktu Penelitian September,

minggu ke-

Oktober, minggu ke-

November, minggu ke-

1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

Persiapan Pelaksanaan

Akhir

Penelitian berlangsung selama 11 minggu dari mulai tahap persiapan, tahap pelaksanaan sampai tahap akhir penelitian. Pada tahap persiapan dilakukan kegiatan studi pendahuluan dan pengamatan selama empat minggu. Kemudian tahap pelaksanaan dilakukan selama lima minggu, dan tahap akhir dilakukan selama dua minggu.


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai “Penerapan Media Belajar Trainer

PLC OMRON Portable Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Pemrograman PLC di SMK Negeri 2 Cimahi”,menunjukkan bahwa pada akhir pembelajaran lebih dari sama dengan 75%dari keseluruhan siswa mencapai kriteria KKM pada tes akhir ranah kognitif yang telah ditentukan. Pada ranah psikomotoryang berkenaan dengan keterampilan dan ketelitian siswa dalam merancang ladder diagram, keseluruhan siswa mencapai kriteria minimal baik dalam mengikuti pembelajaran pemrograman PLC. Pada ranah afektif yang berkenaan dengan kerjasama dan keterbukaan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran pengoprasian PLC, keseluruhan siswa mencapai kriteria minimal baik dalam mengikuti pembelajaran pemrograman PLC.

Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran dengan menggunakan trainer PLC OMRON portabelefektif meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran pemrograman PLC dilihat dari hasil belajar ranah kognitif, ranah psikomotor dan afektif. Hal ini dibuktikan dengan keputusan pengujian hipotesis yaitu hipotesis (Ha) diterima (H0)ditolak,keputusan hipotesis ini menunjukkanlebih dari 75% keseluruhan siswa mengalami peningkatan hasil belajar dilihat dari ranah kognitif,psikomotor dan afektif.


(4)

69

5.2 Rekomendasi

Selama melakukan penelitian, ditemukan beberapa kekurangan yang dapat dijadikan sebagai rekomendasi baik untuk pembelajaran maupun penelitian selanjutnya, diantaranya :

1. Penyediaan PC/laptop yang digunakan untuk pembelajaran agar lebih diperbanyak. Karena idealnya satu orang siswa menggunakan satu PC/laptop pada saat pembelajaran berlangsung, begitu pula dengan jumlah trainer PLC perlu untuk diperbanyak sehingga proses pembelajaran akan lebih baik.

2. Untuk meningkatkan pengetahuan tentang PLC, siswa sebaiknya tidak bergantung pada penjelasan guru dalam mempelajari PLC, selain penjelasan dari guru siswa diharapkan mencari sumber-sumber referensi lain tentang pemrograman PLC yang mendukung.

3. Untuk meningkatkan keterampilan dan ketelitian dalam merancang ladder diagram, siswa dapat berlatih pemrograman PLC sendiri dirumah tanpa harus menggunakan trainer PLC. Karena software CX-Programmer yang dipakai pada penelitian ini dapat pula mensimulasikan hasil rancangan ladder diagram melalui program simulasi yang terdapat didalamnya. 4. Untuk penelitian selanjutnya, Trainer PLC OMRON Portable dapat lebih

ditingkatkan baik dalam desain trainer itu dan juga penggunaanya untuk mensimulasikan hasil rancangan program ladder diagram. Sehingga penggunaan trainer PLC ini lebih luas dan bervariatif yang mampu menarik perhatian siswa untuk belajar mengoprasikan PLC.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Al-Tahtawi, Adnan Rafi. (2012). Efektivitas Penggunaan Software Proteus Sebagai Media Pembelajaran Ditinjau Dari Hasil Belajar Siswa Pada Standar Kompetensi Menerapkan Dasar-Dasar Elektronika di SMK Negeri 1 Kota Cimahi. Skripsi S1 Prodi Pendidikan Teknik Elektro UPI Bandung: tidak diterbitkan

Arikunto, Suharsimi. (2010). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi VI. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Arsyad, Azhar. (2007). Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Depdiknas. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Dimyati dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Djati Sandiko (2010) .tes binomial (uji non parametrik) [online]

Tersedia : http://sandikodjati.blogspot.com/2010/11/tes-binomial-uji-statistik-non.html [20 november 2012]

Kurikulum SMK Negeri 2Kota Cimahi. (2012). Silabus Mata Pelajaran Mengoprasikan PLC. Cimahi: Tidak diterbitkan

Kurikulum SMK Negeri 2Kota Cimahi. (2012). Modul Mengoprasikan PLC. Cimahi: Tidak diterbitkan

Sagala, Syaiful. (2007). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: CV. ALFABETA

Sanjaya, Wina. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana

Saondi, Ondi. (2012). Uji NonparametrikAplikasi pada Penelitian Pendidikan[online]

Tersedia : http://ondisaondi.files.wordpress.com/2011/11/uji-non-parametrik3.pdf [18 November 2012]

Setiawan, Iwan.(2006).Programmable Logic Controller (PLC) dan Teknik Perancangan Sistem Kontrol.Yogyakarta:Penerbit ANDI


(6)

71

Siegel, Sidney. (1992). Statistik Non Parametrik Untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta : Gramedia

Sudarna, Nindin. (2011). Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Mengenai Komponen Aktif di SMK Negeri 2 Cimahi. Skripsi S1 Prodi Pendidikan Teknik Elektro UPI Bandung: tidak diterbitkan

Sudjana, Nana. (2005). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda Karya

Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito

Sunandar, Febi Arif. (2010). Media Pembelajaran Programmable Logic Controller (PLC) Dengan Menggunakan Macromedia Flash 8 Untuk SMK. Skripsi S1 Prodi Pendidikan Teknik ElektronikaUniversitas Negeri Yogyakarta: tidak diterbitkan

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: CV. ALFABETA

Sugiyono. (2012). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV. ALFABETA Universitas Pendidikan Indonesia. (2008). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.

Bandung: UPI Bandung

Wahyudi, Arif. (2010). Modul Pembelajaran PLC, Trainer PLC OMRON CPM2A 40 I/O Dan Prototype Lampu Lalu Lintas 4 Jalur Sebagai Media Pembelajaran Kompetensi Keahlian Elektronika Industri Smk Negeri 5 Surakarta. Skripsi S1 Prodi Pendidikan Teknik Elektronika Universitas Negeri Yogyakarta: tidak diterbitkan