PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN PLC BERBASIS KONVEYOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMKN 12 BANDUNG.

(1)

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN PLC BERBASIS KONVEYOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMKN 12

BANDUNG SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Departemen Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Pendidikan

Teknologi dan Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia

Disusun Oleh: Kas Yogaputra Ilaga

E.0451.1104748

DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015


(2)

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN PLC BERBASIS KONVEYOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMKN 12

BANDUNG

Oleh

Kas Yogaputra Ilaga

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Departemen Pendidikan Teknik Elektro

Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Kas Yogaputra Ilaga Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2015

Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa izin dari penulis.


(3)

LEMBAR PENGESAHAAN SKRIPSI

KAS YOGAPUTRA ILAGA 1104748

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO KONSENTRASI LISTRIK TENAGA

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN PLC BERBASIS KONVEYOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMKN 12

BANDUNG

Disetujui & Disahkan Oleh :

Pembimbing I, Pembimbing II,

Drs. I Wayan Ratnata, ST. M.Pd. Maman Somantri, S.Pd. MT NIP. 19580214 198603 1 002 NIP. 19720119 200112 1 001

Mengetahui,

Ketua Departemen Pendidikan Teknik Elektro

Dr. Hj. Budi Mulyanti, M.Si NIP. 19630109 199402 2 001


(4)

(5)

Kas Yogaputra Ilaga, 2015

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN PLC BERBASIS KONVEYOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMKN 12 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

i ABSTRAK

Penelitian membahas “Penerapan Media Pembelajaran PLC Berbasis Konveyor Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di SMKN 12 Bandung” pada pembelajaran penggunaan dan pengoperasian PLC mata pelajaran mesin elektrik dan motor kontrol pada siswa kelas XII program keahlian Kelistrikan Pesawat Udara di SMK Negeri 12 Bandung Tahun Ajaran 2015/2016. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran tentang peningkatan hasil belajar siswa dan membandingkan perbedaannya antara siswa menggunakan media pembelajaran PLC berbasis konveyor dengan siswa yang menggunakan media pembelajaran trainer PLC. Metode yang digunakan adalah quasi experimental

design. Penelitian dilakukan dengan memberikan dua perlakuan berbeda terhadap

dua kelompok siswa. Kelompok eksperimen mendapatkan pengajaran dengan menggunakan media pembelajaran PLC berbasis konveyor dan kelompok kontrol menggunakan media pembelajaran trainer PLC. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil belajar siswa dilihat dari rata-rata posttest antara yang menggunakan media pembelajaran PLC berbasis konveyor dan media pembelajaran trainer PLC. Dari hasil tersebut dapat disimpulakan bahwa dengan media pembelajaran PLC berbasis konveyor dapat membantu siswa dalam meningkatkan hasil belajar dibandingkan model pembelajaran dengan media trainer PLC.

Kata Kunci : PLC berbasis konveyor, quasi experimental design, hasil belajar


(6)

Kas Yogaputra Ilaga, 2015

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN PLC BERBASIS KONVEYOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMKN 12 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ii

ABSTRACT

The research discusses "The application of PLC-Based Learning Media Conveyors To Improve Student Results in SMKN 12 Bandung" on learning use and operation of subjects PLC electric engine and the motor control in the class XII students Aircraft Electrical membership program at SMK Negeri 12 Bandung in Academic Year 2015/2016. This research was conducted to gain an overview of improving student learning outcomes and comparing the difference between students using PLC-based learning media conveyor with students who use instructional media trainer PLC. The method used is a quasi-experimental design. The study was conducted by giving two different treatment of the two groups of students. The experimental group receive instruction using instructional media PLC-based conveyor and a control group using instructional media trainer PLC. The results showed that there are significant differences in student learning outcomes seen from the average posttest between the use of PLC-based instructional media and instructional media trainer conveyor PLC. From these results it can be concluded that the conveyor-based learning media PLC can assist students in improving learning outcomes than learning model with the media trainer PLC.

Keywords : PLC-based conveyor, quasi experimental design, learning outcomes, SMK.


(7)

Kas Yogaputra Ilaga, 2015

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN PLC BERBASIS KONVEYOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMKN 12 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

i DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Rumusan Masalah ... 4

1.4 Tujuan Penelitian ... 4

1.5 Batasan Masalah... 5

1.6 Manfaat Penelitian ... 5

1.7 Struktur Organisasi Skripsi ... 6

BAB II LANDASAN TEORI ... 8

2.1 Belajar dan Pembelajaran ... 8

2.2 Media Pembelajaran ... 8

2.2.1 Definisi Media Pembelajaran ... 8

2.2.2 Fungsi Dan Manfaat Media Pembelajaran ... 10

2.2.3 Pengelompokan Media Pembelajaran ... 11

2.2.4 Kriteria pemilihan media ... 12

2.3 Media Pembelajaran Trainer PLC ... 13

2.3.1 Pengertian Media Trainer ... 13


(8)

Kas Yogaputra Ilaga, 2015

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN PLC BERBASIS KONVEYOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMKN 12 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ii

2.5 Materi pembelajaran... 18

2.6 Asumsi ... 23

2.7 Penelitian yang relevan ... 23

BAB III METODELOGI PENELITIAN ... 24

3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian ... 24

3.1.1 Metode Penelitian ... 24

3.1.2 Desain Penelitian ... 24

3.2 Partisipan ... 28

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ... 29

3.3.1 Pupulasi ... 29

3.3.2 Sampel Penelitian ... 29

3.4 Definisi Operasional... 30

3.5 Pengujian Instrumen... 30

3.3.1 Validasi Butir Soal ... 30

3.3.2 Reliabelitas Butir Soal ... 31

3.3.3 Taraf Kesukaran Soal ... 33

3.3.4 Daya Pembeda ... 34

3.6 Instrumen Penelitian... 35

3.6.1 Tes Tertulis (Pre-test dan Pot-test) ... 35

3.6.2 Lembar Observasi ... 35

3.7 Teknik Analisis Data ... 39

3.7.1 Uji Normalitas Data ... 40

3.7.2 Uji Homogenitas Data ... 42

3.7.3 Uji t Hipotesis ... 43

3.8 Waktu Penelitian ... 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 47

4.1 Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian... 47


(9)

Kas Yogaputra Ilaga, 2015

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN PLC BERBASIS KONVEYOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMKN 12 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

iii

4.1.2 Hasil Uji Realibilitas Instrumen ... 48

4.1.3 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Instrumen ... 48

4.1.4 Hasil Uji Daya Pembeda Instrumen ... 49

4.2 Analisis dan Pembahasan Data Penelitian ... 50

4.2.1 Analisis Data Ranah Kognitif ... 50

4.2.1.1 Hasil Uji Data Prestestdan Posttest ... 50

4.2.1.2 Pengujian Normalitas, Homogenitas dan Uji Hipotesis (t-test) Data Ranah Kognitif Pretest ... 53

4.2.1.3 Pengujian Normalitas, Homogenitas dan Uji Hipotesis (t-test) Data Ranah Kognitif Posttest ... 56

4.2.2 Analisis Data Ranah Afektif ... 58

4.2.2.1 Data Nilai Ranah Afektif ... 58

4.2.2.2 Pengujian Normalitas, Homogenitas dan Uji Hipotesis (t-test) Data Ranah Afektif ... 61

4.2.3 Analisis Data Ranah Psikomotor ... 62

4.2.3.1 Data Nilai Ranah Keterampilan ... 62

4.2.3.2 Pengujian Normalitas, Homogenitas dan Uji Hipotesis (t-test) Data Ranah Psikomotor ... 66

4.3 Temuan dan Pembahasan Hasil Penelitian ... 69

4.3.1 Temuan Hasil Analisis ... 69

4.3.2 Pembahasan Hasil Analisis ... 69

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 70

5.1 Kesimpulan ... 71

5.2 Implikasi ... 72

5.2 Saran ... 72

DAFTAR PUSTAKA ... 73


(10)

Kas Yogaputra Ilaga, 2015

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN PLC BERBASIS KONVEYOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMKN 12 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

iv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Peneliti yang relevan ... 23

Tabel 3.1 Desain Penelitian Nonequivalent Control Group Design ... 25

Tabel 3.2 Jumlah Populasi Kelas XII KPU SMK N 12 Bandung ... 30

Tabel 3.3 Kriteria Validitas Soal ... 31

Tabel 3.4 Interpretasi Reliabilitas ... 33

Tabel 3.5 Rentang Nilai Tingkat Kesukaran dan Klasifikasinya ... 34

Tabel 3.6 Kriteria Daya Pembeda Soal ... 34

Tabel 3.7 Aspek Penilaian Afektif ... 36

Tabel 3.8 Indikator penilaian afektif ... 36

Tabel 3.9 Aspek penilaian Keterampilan ... 38

Tabel 3.10 Kategori Penilaian dalam Kurikulum 2013 ... 40

Tabel 3.11 Tabel Uji Normalitas ... 42

Tabel 3.12 Waktu penelitian ... 47

Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Instrumen ... 48

Tabel 4.2 Tingkat Kesukaran Butir Soal ... 49

Tabel 4.3 Daya Pembeda Butir Soal ... 49

Tabel 4.4 Nilai Pretest dan Posttest Ranah Kognitif Kelas Eksperimen ... 51

Tabel 4.5Nilai Pretest dan Posttest Kognitif Kelas Kontrol ... 52

Tabel 4.6Hasil Uji Normalitas Pretest Data Ranah Kognitif ... 54

Tabel 4.7 Uji Homogenitas Nilai Pretest Ranah Kognitif ... 54

Tabel 4.8 Uji Hipotesis Nilai Pretest Ranah Kognitif ... 55

Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Posttest Data Ranah Kognitif ... 56

Tabel 4.10 Uji Homogenitas Nilai Posttest Ranah Kognitif ... 57

Tabel 4.11 Uji Hipotesis Nilai Pretest Ranah Kognitif ... 57

Tabel 4.12 Nilai Ranah Afektif Kelas Eksperimen ... 59

Tabel 4.13 Nilai Ranah Afektif Kelas Kontrol ... 60


(11)

Kas Yogaputra Ilaga, 2015

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN PLC BERBASIS KONVEYOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMKN 12 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

v

Tabel 4.15 Uji Homogenitas Nilai Ranah Afektif ... 62

Tabel 4.16Uji Hipotesis Nilai Ranah Afektif ... 63

Tabel 4.17 Nilai Ranah Psikomotor Kelas Eksperimen ... 64

Tabel 4.18Nilai Ranah Psikomotor Kelas Kontrol ... 65

Tabel 4.19Hasil Uji Normalitas Data Ranah Psikomotor ... 67

Tabel 4. 20Uji Homogenitas Nilai Ranah Psikomotor ... 67

Tabel 4. 21Uji Hipotesis Nilai Ranah Psikomotor ... 68

DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Kerucut pengalaman Edgar Dale... 10

Gambar 2.2 Papan percobaan PLC dan box kontrol ... 14

Gambar 2.3 Papan percobaan PLC, box kontrol dan konveyor ... 15

Gambar 2.4 Trainer PLC OMRON ... 16

Gambar 2.5 Rangkain listrik yang sama ... 20

Gambar 2.6 Sebuah program ladder sederhana ... 20

Gambar 2.7 Diagram sistem berumpan maju ... 22

Gambar 2.8 Diagram sistem berumpan balik ... 22

Gambar 2.9 Konveyor belt ... 22

Gambar 3.1 Alur Penelitian... 26

Gambar 3.2 (a) Kurva Normal Baku (b) Kurva distribusi data yang akan diuji normalitasnya ... 41

Gambar 3.3 Kurva Uji Dua Pihak ... 44

Gambar 4.1 Grafik hasil belajar siswa ranah pengetahuan ... 53

Gambar 4.2 Kurva Hasil Uji Dua Pihak Ranah Kognitif Pretest ... 55

Gambar 4.3 Kurva Hasil Uji Dua Pihak Ranah Kognitif Posttest ... 58

Gambar 4.4 Grafik hasil belajar siswa ranah afektif ... 60

Gambar 4.5 Kurva Hasil Uji Dua Pihak Ranah Afektif ... 63


(12)

Kas Yogaputra Ilaga, 2015

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN PLC BERBASIS KONVEYOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMKN 12 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

vi

Gambar 4.7 Kurva Hasil Uji Dua Pihak Ranah Psikomotor ... 69

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A :

Lampiran A.1 Kisi-kisi Uji Coba Instrumen Pretest-Posttest Lampiran A.2 Soal Uji Coba Instrumen Pretrest-Posttest Lampiran A.3 Lembar Jawaban Soal Uji Coba Instrumen Lampiran A.4 Kunci Jawaban Uji Coba Instrumen

Lampiran A.5 Kisi-kisi Hasil Uji Coba Instrumen Pretest-Posttest Lampiran A.6 Soal Instrumen Pretest-Posttest

Lampiran A.7 Lembar Jawaban Soal Instrumen Prestest-Posttest

Lampiran A.8 Hasil Uji Validitas, Reliabilitas, Tingkat Kesukaran, Daya Pembeda Lampiran A.9 Silabus Mata Pelajaran Electric Machine & Motor Control

Lampiran A.10 Jobsheet I Pemograman PLC Lampiran A.11 Jobsheet II Mengoperasikan PLC Lampiran A.12 RPP (Konsep Pengontrolan PLC) Lampiran A.13 RPP (Pemograman PLC)

Lampiran A.14 RPP (Pengawatan control dengan PLC)


(13)

Kas Yogaputra Ilaga, 2015

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN PLC BERBASIS KONVEYOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMKN 12 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

vii

Lampiran B.1 Hasil Uji Instrument Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Lampiran B.2 Uji Normalitas data Pretest

Lampiran B.3 Uji Homogenitas data Pretest Lampiran B.4 Uji t Hipotesis data Pretest

Lampiran B.5 Hasil Uji Instrument Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Lampiran B.6 Uji Normalitas data Posttest

Lampiran B.7 Uji Homogenitas data Posttest Lampiran B.8 Uji t Hipotesis data Posttest

Lampiran B.9 Hasil Tes Ranah Kognitif Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Lampiran B.10 Hasil Penilaian Afektif Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Lampiran B.11 Uji Normalitas data Afektif

Lampiran B.12 Uji Homogenitas data Afektif Lampiran B.13 Uji t Hipotesis data Afektif

Lampiran B.14 Hasil Penilaian Psikomotor Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Lampiran B.15 Uji Normalitas data Psikomotor

Lampiran B.16 Uji Homogenitas data Psikomotor Lampiran B.17 Uji t Hipotesis data Psikomotor

LAMPIRAN C :

Lampiran C.1 Surat Penelitian di SMK Negeri 12 Bandung Lampiran C.2 Surat Mitra Penelitian

Lampiran C.3 Surat Tugas Penunjukkan Dosen Pembimbing Lampiran C.4 Lembar Asistensi/Bimbingan Skripsi

Lampiran C.5 Dokumentasi Lampiran C.6 Riwayat Hidup


(14)

1

Kas Yogaputra Ilaga, 2015

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN PLC BERBASIS KONVEYOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMKN 12 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Penelitian

Pendidikan mempunyai peranan penting dalam menentukan perkembangan bangsa dan perwujudan diri individu. Pendidikan pada dasarnya merupakan proses untuk membantu manusia dalam mengembangkan dirinya, sehingga mampu menghadapi setiap perubahan yang terjadi dalam kehidupan. Tujuan pendidikan pada umumnya adalah menyediakan lingkungan yang memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan bakat dan kemampuannya secara optimal, sehingga mereka dapat mewujudkan dirinya dan berfungsi sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan pribadinya dan kebutuhan masyarakat (Munandar, 2009, hlm. 6).

Sekolah yang dimana pada saat ini sangat berkaitan dengan pendidikan, sebaiknya dijadikan tempat untuk mencari, mengembangkan dan membekali siswa dengan berbagai kompetensi yang sesuai. Kompetensi yang didapat tersebut bertujuan agar siswa dapat menyesuaikan dirinya dengan perubahan diberbagai bidang. Dengan proses belajar yang ada di sekolah, hendaknya proses tersebut dapat membuat siswa belajar untuk berpartisipasi aktif dengan konsep-konsep dan prinsip pembelajaran.

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Dalam konteks pendidikan, guru mengajar agar peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran sehingga mencapai suatu objektif yang ditentukan (aspek kognitif), mempengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), serta keterampilan (aspek psikomotorik) seorang peserta didik. Menurut E. Mulyasa (2002:32), pembelajaran dikatakan berhasil dan berkualitas apabila seluruhnya atau sebagian besar perserta didik terlibat secara aktif, baik fisik, mental maupun sosial dalam proses pembelajaran, disamping menunjukkan kegairahan belajar yang tinggi, semangat belajar yang besar, dan rasa percaya diri pada diri sendiri. Berdasarkan hal tersebut di atas,


(15)

2

Kas Yogaputra Ilaga, 2015

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN PLC BERBASIS KONVEYOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMKN 12 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

upaya guru dalam mengembangkan keaktifan belajar siswa sangatlah penting, sebab keaktifan belajar siswa menjadi penentu bagi keberhasilan pembelajaran


(16)

3

Kas Yogaputra Ilaga, 2015

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN PLC BERBASIS KONVEYOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMKN 12 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang dilaksanakan. Salah satu cara untuk pengembangan keberhasilan tersebut adalah dengan penggunaan media.

Media adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi untuk menyampaikan pesan. Istilah media dapat diartikan sebagai sesuatu yang menjadi perantara atau penyampai informasi dari pengirim pesan (guru) kepada penerima pesan (siswa). Menurut Schramm (1997:67), berpendapat bahwa media merupakan teknologi pembawa informasi atau pesan instruksional yang dapat dimanipulasi, dilihat, didengar dan dibaca. Dengan demikian media pembelajaran adalah alat yang berfungsi untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Penggunaan media dalam pembelajaran dapat membantu seorang siswa dalam memberikan pengalaman yang bermakna dan dapat mempermudah siswa dalam memahami sesuatu yang abstrak menjadi lebih konkrit. Tidak diragukan lagi bahwa semua media itu perlu dalam pembelajaran.

Perkembangan teknologi saat ini banyak membawa perubahan-perubahan sehingga menuntut manusia untuk mengikuti perkembangan dari kemajuan teknologi tersebut. Sehingga dari lulusan setiap instansi bidang teknik peserta didik harus mampu mengikuti dan mengembangkan teknolgi yang diterapkan pada tiap-tiap industri. Industri umumnya memiliki perangkat elektronik yang dapat mengontrol pada setiap mesin-mesin produksi. Alat yang mengontrol dari sistem ke sistem atau hampir keseluruhan sistem yaitu menggunakan

Programmabel Logic Controller (PLC) adalah sebuah alat yang digunakan untuk

menggantikan rangkaian sederatan relai yang dijumpai pada sistem kontrol proses konvensional.

PLC digunakan pada aplikasi-aplikasi industri, misalnya pada proses pengepakan, memindah produk dari tempat ke tempat berikutnya, perakitan, otomatis dan sebagainya. Dengan kata lain hampir semua aplikasi yang memerlukan kontrol listrik membutuhkan PLC.

Sekolah menengah kejuruan saat ini sudah mulai mengikuti perkembangan industri, peralatan PLC mulai diadakan disekolah menengah kejuruan teknologi untuk menunjangnya kesiapan peserta didik dalam menghadapi dunia kerja. SMKN 12 Bandung memiliki 3 item trainer PLC, yang dilakasanakan pembelajaran pada kelas XII Kelistrikan Pesawat Udara. Pada penerapan


(17)

4

Kas Yogaputra Ilaga, 2015

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN PLC BERBASIS KONVEYOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMKN 12 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran menggunakan media pembelajaran trainer PLC masih belum menggunakan aplikasi industri, hanya menggunakan sederatan rangkaian konvensional. Pada pembelajaran tahun ajaran 2014/2015 dari ranah pengetahuan, sikap, dan psikomotor hasil belajar peserta didik masih ada peserta didiknya dinyatakan belum lulus pada pembelajaran PLC. Sehingga peserta didik yang nilainya belum mencapai nilai kelulusan harus mengikuti pengayaan. Pada penelitian ini, peneliti memberikan suatu aplikasi industri agar dapat menarik minat dan motivasi belajar siswa pada pembalajaran PLC di SMKN 12 Bandung.

Pada proses pembelajaran di SMKN 12 Bandung pada mata pebalajarn mesin elektrik dan motor kontrol, siswa hanya sampai pada penggunakan kontrol motor dan belum diterapkan aplikasi yang ada di dunia kerja atau industri. Hal tersebut menyebabkan kurangnya pengalaman seorang siswa dalam melaksanakan praktikum secara langsung sehingga siswa kurang termotivasi dan memahami pembelajaran tersebut. Agar siswa dapat termotivasi, memahi pembelajaran dan mengningkatkan hasil belajar siswa, maka penulis menerapkan media pembelajaran PLC berbasis konveyor. Media ini terdapat fasilitas–fasilatas untuk PLC sehingga siswa mampu menuangkan ide–ide dalam pemograman PLC dan pengontrolan.

Berdasarkan pemaparan tersebut, maka akan dilakukan penelitian yang berjudul “PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN PLC BERBASIS KONVEYOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMKN 12 BANDUNG”.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan pada latar belakang masalah di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut:

1. Belum diterapkanya media pembelajaran PLC menggunakan aplikasi yang ada pada industri.

2. Kurangnya fasilitas yang memadai PLC sehingga mengurangi minat dan motivasi siswa dalam belajar.

3. Kurangnya pemahaman siswa mengenai konsep kerja PLC dan pemogramman pada mata pelajaran mesin elektrik dan motor kontrol.


(18)

5

Kas Yogaputra Ilaga, 2015

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN PLC BERBASIS KONVEYOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMKN 12 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, permasalahan yang dapat dirumuskan yaitu :

1. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang menggunakan media pembelajaran PLC berbasis konveyor dibandingkan dengan siswa yang menggunakan media pembelajaran trainer PLC pada pembelajaran penggunaan dan pengoperasian PLC mata pelajaran mesin elektrik dan motor kontrol dalam ranah kognitif di SMK Negeri 12 Bandung ?

2. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang menggunakan media pembelajaran PLC berbasis konveyor dibandingkan dengan siswa yang menggunakan media pembelajaran trainer PLC pada pembelajaran penggunaan dan pengoperasian PLC mata pelajaran mesin elektrik dan motor kontrol dalam ranah afektif di SMK Negeri 12 Bandung ?

3. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang menggunakan media pembelajaran PLC berbasis konveyor dibandingkan dengan siswa yang menggunakan media pembelajaran trainer PLC pada pembelajaran penggunaan dan pengoperasian PLC mata pelajaran mesin elektrik dan motor kontrol dalam ranah psikomotor di SMK Negeri 12 Bandung ?

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu:

1. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar antara siswa yang menggunakan media pembelajaran PLC berbasis konveyor dibandingkan dengan siswa yang menggunakan media pembelajaran trainer PLC pada pembelajaran penggunaan dan pengoperasian PLC mata pelajaran mesin elektrik dan motor kontrol dalam ranah kognitif di SMK Negeri 12 Bandung.

2. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar antara siswa yang menggunakan media pembelajaran PLC berbasis konveyor dibandingkan dengan siswa yang menggunakan media pembelajaran trainer PLC pada pembelajaran penggunaan dan pengoperasian PLC mata pelajaran mesin elektrik dan motor kontrol dalam ranah afektif di SMK Negeri 12 Bandung.

3. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar antara siswa yang menggunakan media pembelajaran PLC berbasis konveyor dibandingkan dengan siswa yang


(19)

6

Kas Yogaputra Ilaga, 2015

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN PLC BERBASIS KONVEYOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMKN 12 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menggunakan media pembelajaran trainer PLC pada pembelajaran penggunaan dan pengoperasian PLC mata pelajaran mesin elektrik dan motor kontrol dalam ranah psikomotor di SMK Negeri 12 Bandung.

1.5 Batasan Masalah

Di karenakan masalah yang penulis kemukakan masih terlalu luas, maka perlu dibatasi agar permasalahan yang dikaji dalam penelitian lebih spesifik, terarah dan terkontrol. Adapun batasan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Pokok bahasan yang disampaikan hanya dilakukan terhadap materi pembelajaran umum PLC, perancangan ladder diagram dan rangkaian kontrol.

2. Objek penelitian adalah dua kelas, yaitu pada siswa program studi kelistrikan pesawat udara kelas XII KPU 1 dan XII KPU 2.

3. Penggunaan PLC berbasis konveyor menggunakan software

CX-Programmer.

1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang berhubungan secara langsung ataupun tidak langsung dalam bidang pendidikan, khususnya pada pendidikan Kejuruan. Penelitian ini diharapkan akan menambah strategi yang dapat digunakan dalam bidang pendidikan khususnya dalam penerapan media pembelajaran PLC berbasis konveyor untuk meningkatkan prestasi belajar pada siswa SMK khususnya untuk mata diklat produktif.

Hasil penelitian akan menjadi tidak berarti jika tidak memberikan kegunaan bagi peneliti sendiri maupun bagi lingkungan atau bidang yang berhubungan dengan aspek yang diteliti. Kegunaan yang hendak dicapai sebagai berikut :

1. Bagi siswa :

a. Dapat menjadi lebih termotivasi untuk belajar dan siswa akan menjadi lebih baik serta siswa menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran. b. Dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar agar siswa dapat mudah


(20)

7

Kas Yogaputra Ilaga, 2015

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN PLC BERBASIS KONVEYOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMKN 12 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Bagi sekolah :

a. Sebagai sumbangan pemikiran dalam rangka meningkatkan mutu lulusan khususnya bagi program studi keahlian kelistrikan pesawat udara (KPU).

b. Memberikan data informasi tentang pemahaman siswa melalui media pembelajaran PLC berbasis konveyor terhadap kompetensi mata diklat mesin elektrik dan motor kontrol bagi program studi keahlian Kelistrikan Pesawat Udara (KPU).

c. Memberikan gambaran informasi tentang peningkatan kemampuan hasil belajar siswa setelah diterapkan media pembelajaran PLC berbasis konveyor pada mata diklat mesin elektrik dan motor kontrol.

3. Bagi pengembangan Ilmu Pengetahuan

a. Bagi peneliti yang bersangkutan adalah untuk menambah pengetahuan tentang pentingnya media pembelajaran sebagai penunjang proses pembelajaran.

1.7Struktur Organisasi Skripsi

Untuk memudahkan pemahaman isi dari laporan skripsi ini, maka laporan ini dibagi dalam 5 (Lima) bab. Adapun kelima bab tersebut adalah :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisikan tentang latar belakang, identifikasi masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II STUDI PUSTAKA

Bab ini berisikan tentang teori-teori pendukung yang berhubungan media pembelajaran PLC berbasis konveyor dan media pembelajaran trainer PLC.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini berisikan tentang metodologi penelitian yang akan dilakukan oleh penulis yaitu mengenai metode penelitian, diagram alir penelitian, definisi operasional, data penelitian, instrument penelitian dan cara menggunakannya, prosedur penelitian, teknik pengolahan dan teknik validasi data serta gambaran hasil akhir penilaian.


(21)

8

Kas Yogaputra Ilaga, 2015

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN PLC BERBASIS KONVEYOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMKN 12 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

Bab ini menguraikan tentang deskripsi data setiap tindakan dan pembahasan hasil penelitian.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisikan hasil yang dicapai serta kesimpulan dari penelitian berdasarkan dari hasil pengumpulan, pengolahan dan analisis data yang dilakukan. Dalam bab ini juga diberikan masukan dan saran kepada pihak terkait agar hasil penelitian ini dapat digunakan dan dimanfaatkan secara optimal.


(22)

24

Kas Yogaputra Ilaga, 2015

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN PLC BERBASIS KONVEYOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMKN 12 BANDUNG

Universitas Pendidikandonesia | reory.upi.

edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1Metode dan Desain Penelitian

3.1.1 Metode Penelitian

Pada penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan eksperimen. Sugiyono (2013, hlm. 7) mengemukakan bahwa “metode kuantitatif merupakan metode ilmiah/scientific karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis.” Pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian kuantitatif merupakan sebuah penelitian yang memerluka data konkrit dan terukur yang dapat diolah dengan sistematis sehingga menghasilkan penelitian yang ilmiah.

3.1.2 Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi

Experimental Design. Bentuk desain eksperimen ini merupakan pengembangan dari True Experimental Design. “Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen” (sugiyono, 2011, hlm. 77).

Bentuk desain quasi eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Nonequivalent Control Group Design. “Desain ini hampir sama dengan

pretest-postest control group design, hanya pada desain ini kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol tidak dipilih secara random” (Sugiyono, 2011, hlm. 79). Pada penelitian ini menggunakan dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen akan diberi perlakuan menggunakan media pembelajaran PLC berbasis konveyor dan pada kelas kontrol menggunakan media pembelajaran trainer PLC.

Perbedaan rata-rata nilai test akhir (posttest) pada kelas eksperimen dan pada kelas kontrol dibandingkan untuk menentukan apakah terdapat


(23)

25

Kas Yogaputra Ilaga, 2015

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN PLC BERBASIS KONVEYOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMKN 12 BANDUNG

Universitas Pendidikandonesia | reory.upi.

edu | perpustakaan.upi.edu

perbedaan peningkatan hasil belajar yang signifikan antara kedua kelas tersebut. Tabel 3.1 menggambarkan desain penelitian yang digunakan.

Tabel 3.1 Desain Penelitian Nonequivalent Control Group Design Kelas Pretest Treatment Posttest

Eksperimen (E) 01 X 02

Kontrol (K) 03 - 04

Keterangan :

E = Kelas eksperimen K = Kelas kontrol

01 = Hasil pengukuran sebelum diberikan perlakuan 02 = Hasil pegukuran setelah diberikan perlakuan 03 = Hasil pengukuran sebelum diberikan perlakuan 04 = Hasil pegukuran setelah diberikan perlakuan X = Perlakuan pada kelas eksperimen

- = Perlakuan pada kelas kontrol

(sugiyono, 2011, hlm. 79) Adapun prosedur dalam melakukan penelitian dapat dilihat pada gambar 3.1 sebagai berikut :


(24)

26

Kas Yogaputra Ilaga, 2015

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN PLC BERBASIS KONVEYOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMKN 12 BANDUNG

Universitas Pendidikandonesia | reory.upi.

edu | perpustakaan.upi.edu

Studi Pendahuluan -Studi Literatur

-Penentuan materi dan sampel -Mempejari Silabus

-Membuat RPP

Mulai

Penyusunan Instrumen Penelitian Uji Coba Instrumen

Soal Valid DigunakanTidak

Uji Reliabilitas Instrumen

Kelas kontrol - Pretest - Treatment - Posttest

Kelas Eksperimen - Pretest

- Treatment - Posttest Ya

Tidak

Pengelohan Data

Pembuatan Laporan

Selesai

Tahap Persiapan

Tahap Pelaksanaan

Tahap Akhir

Instrumen Reliabel Ya

Tidak

Gambar 3.1 Alur Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan beberapa tahap, diantaranya Tahap persiapan, Tahap pelaksanaan, dan Tahap pengolahan dan analisis data. Secara umum kegiatan pada setiap tahapan sebagai berikut:


(25)

27

Kas Yogaputra Ilaga, 2015

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN PLC BERBASIS KONVEYOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMKN 12 BANDUNG

Universitas Pendidikandonesia | reory.upi.

edu | perpustakaan.upi.edu

1. Tahap Persiapan

a. Observasi, dilaksanakan dengan mewawancarai guru mata pelajaran terkait hal-hal yang berhubungan dengan proses belajar mengajar pelajaran Dasar Mesin Elektrik dan Motor Kontrol menerapkan Prinsip Pemograman dan Pengoperasian PLC. b. Studi literatur, dilakukan agar mendapatkan informasi terhadap

tujuan dan jenis penelitian, agar terdapat landasan dan konsep teoritis sebagai panduan penelitian.

c. Mempelajari silabus berkaitan dengan materi kompetensi dasar menerapkan prinsip pemograman dan pengoperasian PLC untuk mengetahui kompetensi yang ingin dicapai.

d. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

e. Membuat instrumen yang digunakan dalam penelitian dengan penerapan media pembelajaran.

2. Tahap Pelaksanaan

Setelah tahap persiapan dilakukan maka tahapan selanjutnya yaitu pelaksanaan penelitian, dengan kegiatan sebagai berikut:

a. Mencari data dari sekolah tentang penentuan kelas XII KPU 1 dan XII KPU 2, diharapkan mempunyai kesetaraan dari tingkat afektif dan kognitif.

b. Pemberian pretest pada kelas eksperimen dan kontrol dengan soal dan alokasi waktu yang sama. Tujuan yang ingin dicapai yaitu untuk mengetahui kemampuan awal sebelum dilakukan treatment. c. Pemberian treatment sebanyak 4 kali dengan alokasi waktu 8 x 45

menit setiap pertemuan. Treatment menggunakan media pembelajaran PLC berbasis konveyor pada kelas XII KPU 1 dan media pembelajaran trainer PLC pada kelas XII KPU 2.


(26)

28

Kas Yogaputra Ilaga, 2015

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN PLC BERBASIS KONVEYOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMKN 12 BANDUNG

Universitas Pendidikandonesia | reory.upi.

edu | perpustakaan.upi.edu

d. Pelaksanaan treatment diberikan dengan mekanisme kelas kontrol mendapatkan pengajaran menggunakan penerapan media pembelajaran dengan metode pembelajaran yang sudah diterapkan disekolah, sedangkan kelas eksperimen mendapatkan pengajaran menggunakan penerapan media pembelajaran dengan aplikasi industri.

e. Pemberian posttest pada kelas eksperimen dan kontrol dengan soal dan alokasi waktu yang sama, dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan ranah kognitif setelah diberikan treatment.

3. Tahap Pengolahan dan Analisis Data

Setelah melakukan kegiatan pada tahap pelaksanaan, proses selanjutnya yaitu tahapan pengolahan dan analisis data, dengan mekanisme kegiatan antara lain:

a. Mengolah data hasil posttest.

b. Menganalisis hasil posttest pada setiap kelas apakah terdapat peningkatan.

c. Menguji normalitas data hasil posttest pada setiap kelas. d. Membandingkan gain antara kelas kontrol dan eksperimen. e. Menguji Homogenitas data antara kedua kelas.

f. Menguji hipotesis apakah terdapat peningkatan hasil belajar atau tidak pada kelas eksperimen.

g. Memberikan kesimpulan berdasarkan hasil pengolahan data. h. Membuat laporan penelitian.

3.2Partisipan

Partisipan merupakan orang yang ikut berperan dalam kegiatan. Partisipan yang ikut serta dalam penelitian ini yaitu :

1. Guru mata pelajaran PLC di SMKN 1 Cimahi. Pada proses belajar mengajar setiap pertemuan guru selalu hadir untuk mengobservasi


(27)

29

Kas Yogaputra Ilaga, 2015

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN PLC BERBASIS KONVEYOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMKN 12 BANDUNG

Universitas Pendidikandonesia | reory.upi.

edu | perpustakaan.upi.edu

kelas dan menilai. Penilain yang dilakukan, yaitu menilai peserta didik dalam ranah afektif dan psikomotor.

2. Peserta didik kelas XII jurusan teknik otomasi industri SMKN 1 Cimahi sebagai sampel uji valilditas.

3. Peserta didik kelas XII jurusan kelistrikan pesawat udara SMKN 12 Bandung sebagai peserta didik yang akan ditelitir nantinya. Terdiri dari 2 kelas, kelas XII KPU I dan kelas XII KPU II yang masing-masing berjumlah 28 orang. Sehingga jumlah keseluruhan yaitu 56 orang. Peserta didik kelas XII KPU I sebagai kelas kontrol sedangkan kelas XII KPU II merupakan kelas eksperimen penelitian.

3.3Populasi dan Sampel Penelitian 3.3.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2013, hlm. 80) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Adapun populasi penelitian ini adalah siswa kelas XII Kelistrikan Pesawat Udara di SMK Negeri 12 Bandung dan sampel yang digunakan pada penelitian ini merupakan siswa kelas XII KPU 1 sebanyak 28 orang dan XII KPU 2 sebanyak 28 orang yang sedang mempelajari mata pelajaran motor kontrol dan mesin elektrik. Pada penelitian ini populasi penelitian adalah siswa kelas XII kompetensi keahlian Kelistrikan Pesawat Udara (KPU) SMK N 12 BANDUNG semester ganjil tahun pelajaran 2015-2016 yang berjumlah 56 siswa, terbagi menjadi dua kelas yaitu kelas XII KPU 1 dan XII KPU 2.

3.3.2 Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono (2013, hlm. 81) “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.” Pengambilan sampel untuk menentukan kelas kontrol dan kelas eksperimen dilakukan dengan teknik pengambilan sampel yaitu total sampling. Total sampling


(28)

30

Kas Yogaputra Ilaga, 2015

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN PLC BERBASIS KONVEYOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMKN 12 BANDUNG

Universitas Pendidikandonesia | reory.upi.

edu | perpustakaan.upi.edu

adalah teknik sampel dimana jumlah sampel sama dengan populasi.” Alasan memlih total sampling karena menurut Suharsimi Arikunto (2006, hlm. 130) “apabila subyek penelitian kurang dari 100 orang, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.”

Dari dua kelas XII KPU SMKN 12 Bandung, ditetapkan kelas kontrol dengan kelas eksperimen. Penetapan kelas kontrol dan kelas eksperimen didasarkan pada kondisi dari kedua kelas ini sama atau setara. Sehingga, peneliti memilih secara acak kelas yang akan diteliti yaitu kelas XII KPU I sebagai kelas eksperimen dan XII KPU II sebagai kelas kontrol.

Tabel 3.2. Jumlah Populasi Kelas XII KPU SMK N 12 Bandung

No. Kelas Jumlah Anggota

Populasi Sampel

1. XII KPU 1 28 28

2. XII KPU 2 28 28

Jumlah 56 56

3.4Definisi Operasional

Menurut Suryabrata (2008, hlm. 25) variabel diartikan sebagai segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian. Sering dinyatakan variabel penelitian sebagai faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti. Variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah peserta yang diberikan media pembelajaran PLC berbasis konveyor kelas eksperimen dengan peserta didik yang diberikan media pembelajaran trainer PLC kelas kontrol.

3.5Pengujian Instrumen 3.5.1 Validitas Butir Soal

Validitas tes merupakan tingkat keabsahan atau ketepatan suatu tes. Menurut Suharsimi Arikunto (2010, hlm.59) suatu alat evaluasi dapat


(29)

31

Kas Yogaputra Ilaga, 2015

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN PLC BERBASIS KONVEYOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMKN 12 BANDUNG

Universitas Pendidikandonesia | reory.upi.

edu | perpustakaan.upi.edu

dikatakan valid (absah) apabila alat tersebut mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Pada penelitian ini untuk mengetahui validitas butir soal suatu tes dapat digunakan teknik korelasi Pearson Product Moment yaitu:

(Arikunto, 2010, hlm. 72) Keterangan:

r = Koefisien antara variabel X dan variabel Y

X = Skor tiap item dari responden uji coba variabel X Y = Skor tiap item dari responden uji coba variabel Y ∑X=Jumlah skor tiap siswa pada item soal

∑Y=Jumlah skor total seluruh siswa N = Jumlah responden

Besarnya koefisien korelasi yang menunjukkan nilai validitas suatu soal ditunjukkan oleh tabel 3.3.

Tabel 3.3 Kriteria Validitas Soal

Koefisien Korelasi Kriteria Validitas

0,810 – 1,000 Sangat Tinggi

0,610 – 0,809 Tinggi

0,410 – 0,609 Cukup

0,210 – 0,409 Rendah

0,000 – 0,209 Sangat Rendah

Setelah koefisien korelasi (r) diketahui, kemudian dilanjutkan dengan taraf signifikan korelasi dengan menggunakan rumus uji t sebagai berikut :

t =

√ −

√ − 2

(Sugiyono, 2012, hlm. 230) Keterangan :

t = nilai t hitung

n = banyaknya peserta tes

 

 

 

  2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N r


(30)

32

Kas Yogaputra Ilaga, 2015

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN PLC BERBASIS KONVEYOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMKN 12 BANDUNG

Universitas Pendidikandonesia | reory.upi.

edu | perpustakaan.upi.edu

r = validitas tes

Kemudian jika thitung positif dan thitung > ttabel maka koefisien item soal tersebut valid dan jika thitung negatif dan thitung < ttabel maka koefisien item soal tersebut tidak valid. ttabel diperoleh pada taraf kepercayaan 95% (∝ = , dengan derajat kebebasan (dk) = n-2.

3.5.2 Reliabilitas Butir Soal

Reliabilitas tes merupakan tingkat konsistensi suatu tes, yaitu sejauh mana suatu tes dapat dipercaya untuk menghasilkan skor yang konsisten (tidak berubah-ubah). Dimana instrumen yang dapat memberikan data yang sesuai dengan kenyataan merupakan karakteristik dari instrument yang baik (Arikunto, hlm, 2001). Uji realibilitas pada penelitian menggunakan rumus KR. 20 (Kuder dan Richardson).

r

i

=

[

] [

2 − ∑

�2

]

(Sugiyono, 2012, hlm. 359)

Keterangan :

ri = Reliabilitas tes secara keseluruhan k = Jumlah item dalam instrumen

p = Proposisi banyaknya subyek yang menjawab benar

q = Proporsi subjek yang menjawab salah (q= 1 - p) Σpq = Jumlah hasil perkalian antara p dan q

St2 = Varians total

Untuk mendapatkan Varians total, maka rumus yang digunakan sebagai berikut :

S

t 2

=

∑ �− ∑ � 2

(Sugiyono, 2012, hlm. 361)


(31)

33

Kas Yogaputra Ilaga, 2015

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN PLC BERBASIS KONVEYOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMKN 12 BANDUNG

Universitas Pendidikandonesia | reory.upi.

edu | perpustakaan.upi.edu

x = ΣX − ΣXn

(Sugiyono, 2012, hlm. 361) Keterangan :

xt2 = Varians

∑Xt = Jumlah skor seluruh siswa N = Jumlah siswa

Kemudian r hasil perhitungan dibandingkan dengan r tabel dengan taraf signifikansi 5 % . Penafsiran dari harga koefisien korelasi ini yaitu : r11 > rtabel maka instrumen tersebut reliabel

r11≤ rtabel maka instrumen tersebut tidak reliabel

Tolak ukur yang diperoleh dapat diinterpretasikan untuk menentukan derajat reliabilitas tes dengan menggunakan kriteria pada Tabel 3.4 berikut:

Tabel 3.4 Interpretasi Reliabilitas

Koefisien korelasi Kriteria

0,810 – 1,000 Sangat Tinggi

0,610 – 0,809 Tinggi

0,410 – 0,609 Cukup

0,210 – 0,409 Rendah

0,000 – 0,209 Sangat Rendah

(Arikunto, 2010, hlm. 75)

3.5.3 Taraf Kesukaran Soal

Uji tingkat kesukaran digunakan untuk mengetahui tingkat kesulitan pada instrument setiap butir soal, maka dilakukan uji tingkat kesukaran, tingkat kesukaran soal dapat diketahui dengan cara melihat proporsi yang


(32)

34

Kas Yogaputra Ilaga, 2015

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN PLC BERBASIS KONVEYOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMKN 12 BANDUNG

Universitas Pendidikandonesia | reory.upi.

edu | perpustakaan.upi.edu

menjawab benar untuk setiap butir soal. Arikunto (2010, hlm 207) mengemukakan bahwa indeks kesukaran (difficulty index) adalah bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal. Persamaan yang digunakan sebagai berikut.

� =

(Arikunto, 2010, hlm. 208) Keterangan:

P = Indeks Kesukaran

B = Banyak siswa yang menjawab soal itu dengan benar JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes

Untuk menentukan apakah soal tersebut dikatakan baik atau tidak baik sehingga perlu direvisi, digunakan kriteria seperti ditunjukkan pada Tabel 3.5.

Tabel 3.5 Rentang Nilai Tingkat Kesukaran dan Klasifikasinya

(Arikunto, 2010 hlm. 210)

3.5.4 Daya Pembeda

Daya pembeda merupakan kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang kurang

Rentang Nilai Tingkat Kesukaran Klasifikasi

0,710  TK  1,00 Mudah

0,310  TK < 0,70 Sedang 0,00  TK < 0,30 Sukar


(33)

35

Kas Yogaputra Ilaga, 2015

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN PLC BERBASIS KONVEYOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMKN 12 BANDUNG

Universitas Pendidikandonesia | reory.upi.

edu | perpustakaan.upi.edu

pandai (berkemampuan rendah) (Arikunto, 2010 hlm. 2011). Untuk menghitung daya pembeda setiap butir soal digunakan rumus sebagai berikut:

� = −

Keterangan:

D = Daya Pembeda

Ja = Banyaknya peserta kelompok atas Jb = Banyaknya peserta kelompok bawah

Ba = Banyaknya kelompok peserta atas yang menjawab soal dengan benar

Bb = Banyaknya kelompok peserta bawah yang menjawab soal dengan benar

Klasifikasi interpretasi untuk daya pembeda yang digunakan adalah: Tabel 3.6 Kriteria Daya Pembeda Soal

Indeks Daya Pembeda Kriteria

0,000  0,209 Jelek

0,210 0,409 Cukup

0,410  0,709 Baik

0,710 1,000 Baik sekali

Negatif Tidak Baik (Harus Dibuang) (Arikunto, 2010 hlm. 218)

3.6Intrumen Penelitian

Instrumen merupakan komponen kunci dalam suatu penelitian. Instrumen penelitian adalah sebagai alat pengumpulan data dalam penelitian. Sugiono (2011, hlm. 92) mengemukakan bahwa instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Jenis instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:


(34)

36

Kas Yogaputra Ilaga, 2015

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN PLC BERBASIS KONVEYOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMKN 12 BANDUNG

Universitas Pendidikandonesia | reory.upi.

edu | perpustakaan.upi.edu

Instrument tes ini merupakan instrument penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data kuantitatif. Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur psikomotor, kognitif intelegensi, kemampuan bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2006, hlm 150). Pengumpulan data penelitian berupa hasil pretest dan posttest. Pretest diberikan sebelum dilakukan perlakuan sedangkan

posttest diberikan setelah diberikan perlakuan.

Tes tertulis dalam penelitian ini berupa soal tes berbentuk pilihan ganda mengenai materi menerapkan prinsip penggunaan PLC (Programmable

Logic Controller) yang dipelajari siswa kelas XII KPU, tes ini digunakan

untuk mengetahui hasil pembelajaran siswa.

3.6.2 Lembar Observasi

Lembar observasi afektif dan kinerja digunakan untuk memperoleh informasi mengenai keterlaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media pembalajaran, dari segi siswa dilihat dari afektif dan kinerja psikomotorik. Penilaian Lembar observasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa lembar observasi aktivitas siswa sebagai berikut.

1). Pengukuran Ranah Afektif

Tujuan dari pengukuran ranah afektif menurut Arikunto (2010, hlm. 178 ) adalah:

1. Untuk mendapatkan umpan balik baik (feedback) bagi guru maupun siswa sebagai dasar untuk memperbaiki proses belajar mengajar dan mengadakan program perbaikan (remedial program) bagi anak didiknya.

2. Untuk mengetahui tingkat perubahan tingkah laku anak didik yang dicapai yang antara lain diperlukan sebagai bahan untuk perbaikan tingkah laku anak didik, pemberian laporan kepada orang tua, dan penentuan lulus atau tidaknya anak didik.


(35)

37

Kas Yogaputra Ilaga, 2015

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN PLC BERBASIS KONVEYOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMKN 12 BANDUNG

Universitas Pendidikandonesia | reory.upi.

edu | perpustakaan.upi.edu

3. Untuk menempatkan anak didik dalam situasi belajar-mengajar yang tepat, sesuai dengan tingkat pencapaian dan kemampuan serta karakteristik anak didik.

4. Untuk mengenal latar belakang kegiatan belajar dan kelainan tingkah laku anak didik.

Berdasarkan tujuan diatas, maka sasaran penilaian ranah afektif adalah perilaku siswa, bukan pengetahuannya. Berikut tabel Indikator penilaian afektif yang digunakan.

Tabel 3.7 Aspek Penilaian Afektif

NO

NAMA

SISWA DISIPLIN JUJUR

TANGGUNG

JAWAB SANTUN

NILAI AKHIR

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1

Tabel 3.8 Indikator penilaian afektif

Aspek : Disiplin

NO Indikator Disiplin Penilaian Disiplin 1. Sama sekali tidak bersikap disiplin selama

proses pembelajaran.

Skor 1 jika 1 indikator muncul

2.

Menunjukkan ada sedikit usaha untuk bersikap disiplin selama proses pembelajaran tetapi masih belum ajeg/konsisten

Skor 2 jika 2 indikator muncul

3.

Menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap disiplin selama proses pembelajaran tetapi masih belum ajeg/konsisten

Skor 3 jika 3 indikator muncul

4.

Menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap disiplin selama proses pembelajaran secara terus menerus dan ajeg/konsisten.

Skor 4 jika 4 indikator muncul

Aspek : Kejujuran

NO Indikator Kejujuran Penilaian Kejujuran


(36)

38

Kas Yogaputra Ilaga, 2015

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN PLC BERBASIS KONVEYOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMKN 12 BANDUNG

Universitas Pendidikandonesia | reory.upi.

edu | perpustakaan.upi.edu

mengerjakan ujian/ulangan

2.

Tidak menjadi plagiat (mengambil/menyalin karya orang lain tanpa menyebutkan sumber) dalam mengerjakan setiap tugas

Skor 2 jika 3 sampai 4 indikator muncul

3.

Mengemukakan perasaan terhadap sesuatu apa adanya

Skor 3 jika 5 indikator muncul

4. Melaporkan barang yang ditemukan

Skor 4 jika 6 indikator muncul 5. Melaporkan data atau

informasi apa adanya 6. Mengakui kesalahan atau

kekurangan yang dimiliki

Aspek : Tanggung Jawab

NO Indikator Agamis Penilaian Tanggung jawab 1. Melaksanakan tugas

dengan baik

Skor 1 jika 1 atau tidak ada indikator yang konsisten ditunjukkan peserta didik 2. Menerima resiko dan

tindakan yang dilakukan

Skor 2 jika 2 indikator kosisten ditunjukkan peserta didik 3. Mengumpulkan tugas

dengan tepat waktu

Skor 3 jika 3 indikator kosisten ditunjukkan peserta didik 4. Meminta maaf atas

kesalahan yang dilakukan

Skor 4 jika 4 indikator konsisten ditunjukkan peserta didik

Aspek : Santun

NO Indikator Santun Penilaian Santun 1. Baik budi bahasanya (sopan

ucapannya)

Skor 1 jika terpenuhi satu indikator 2. Menggunakan ungkapan

yang tepat

Skor 2 jika terpenuhi dua indikator 3. Mengekspresikan wajah

yang cerah

Skor 3 jikaterpenuhi tiga indikator 4. Berperilaku sopan Skor 4 jika terpenuhi semua indikator


(37)

39

Kas Yogaputra Ilaga, 2015

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN PLC BERBASIS KONVEYOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMKN 12 BANDUNG

Universitas Pendidikandonesia | reory.upi.

edu | perpustakaan.upi.edu

2). Pengukuran Ranah Psikomotor

Menurut Arikunto (2010, hlm. 180), pengukuran ranah psikomotor dilakukan terhadap hasil-hasil belajar yang berupa penampilan. Aspek yang dinilai yaitu bekerja dengan aman, bekerja mengikuti prosedur, pengolahan data eksperimen, pelaporan hasil eksperimen. Berikut Aspek penilaian hasil belajar siswa ranah psikomotor pada mata pelajaran mesin elektrik dan motor kontrol dapat dilihat pada tabel.

Tabel 3.9 Aspek penilaian psikomotor

No Nama Siswa

Aspek

Nilai Bekerja

Dengan Aman

Bekerja Sesuai Prosedur

Pengolahan Data Eksperimen

Pelaporan Hasil Pekerjaan 1

2

Rubrik Penilaian :

Peserta didik mendapat skor : 4 = jika empat indikator terlihat 3 = jika tiga indikator terlihat 2 = jika dua indikator terlihat 1 = jika satu indikator terlihat

Rumus Nilai :

Nilai =

J a ya 6 x 4

Psikomotor :

1) Bekerja dengan aman

a) Mengenakan pakaian kerja

b) Mencegah bahaya tersengat arus listrik c) Bertindak hati-hati dan tidak ceroboh

d) Mengutamakan keselamatan alat dan keselamatan diri 2) Bekerja mengikuti prosedur

a) Melakukan eksperimen sesuai Lembar Kerja yang dibuat oleh guru


(38)

40

Kas Yogaputra Ilaga, 2015

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN PLC BERBASIS KONVEYOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMKN 12 BANDUNG

Universitas Pendidikandonesia | reory.upi.

edu | perpustakaan.upi.edu

b) Membaca diagram kontrol, diagram daya, dan diagram ladder c) Menggunakan instrumen pengumpul data dengan benar d) Mentaati tata tertib bengkel/laboratorium

3) Pengolahan data eksperimen

a) Melakukan verifikasi data percobaan ke guru

b) Menjawab pertanyaan apa? Terkait dengan rumusan masalah yang dibuatnya

c) Menjawab pertanyaan bagaimana? Terkait dengan rumusan masalah yang dibuatnya

d) Menjawab pertanyaan mengapa? Terkait dengan rumusan masalah yang dibuatnya

4) Pelaporan hasil eksperimen a) Menggunakan bahasa baku

b) Menggunakan aturan tata tulis ilmiah c) Penyajian tabulasi data menarik d) Laporan dikemas dengan rapi

3.7Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data, maka langkah berikutnya adalah mengolah data atau menganalisis data. Karena data yang diperoleh dari hasil penelitian merupakan data mentah yang belum memiliki makna yang berarti, maka data tersebut harus diolah terlebih dahulu, sehingga dapat memberikan arah untuk pengkajian lebih lanjut.

Data yang diperoleh melalui observasi akan diuraikan secara deskriptif naratif. Data penilaian pemanfaatan media pembelajaran PLC sebagai penunjang kegiatan pembelajaran dalam pengukuran ranah afektif, kognitif dan psikomotor mengacu pada penilaian kurikulum 2013. Format nilai dalam kurikulum 2013 menggunakan skala 0-4.


(39)

41

Kas Yogaputra Ilaga, 2015

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN PLC BERBASIS KONVEYOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMKN 12 BANDUNG

Universitas Pendidikandonesia | reory.upi.

edu | perpustakaan.upi.edu

�� � ℎ� = ℎ � �

Selanjutnya rumus tersebut akan memunculkan tabel konversi sebagai berikut (Permendikbud No 81A, 2013, hlm. 49) :

Tabel 3.10 Kategori Penilaian dalam Kurikulum 2013

Skala 100 Predikat Nilai Kompetensi

Kognitif Psikomotor Afektif 86 -100 A 4 4

SB 81- 85 A- 3.66 3.66

76 – 80 B+ 3.33 3.33

B

71-75 B 3 3

66-70 B- 2.66 2.66

61-65 C+ 2.33 2.33

C

56-60 C 2 2

51-55 C- 1.66 1.66 46-50 D+ 1.33 1.33

K

0-45 D 1 1

Keterangan:

SB = Sangat Baik B = Baik C = Cukup K = Kurang

Menurut Permendikbud (No 81A, 2013, hlm. 49) Penilaian setiap mata pelajaran meliputi kompetensi kognitif, kompetensi psikomotor, dan kompetensi afektif. Kompetensi kognitif dan kompetensi psikomotor menggunakan skala 1–4 (kelipatan 0.33), sedangkan kompetensi afektif menggunakan skala Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup (C), dan Kurang (K), yang dapat dikonversi ke dalam Predikat A - D seperti pada Tabel 5.

Peserta didik dinyatakan belum tuntas belajar untuk menguasai KD pada KI-3 dan KI-4 yang dipelajarinya apabila menunjukkan indikator nilai < 2.66 dari hasil tes formatif. Sebaliknya, peserta didik dinyatakan sudah tuntas belajar untuk menguasai KD yang dipelajarinya apabila menunjukkan indikator nilai ≥ 2.66 dari hasil tes formatif. Peserta didik yang belum tuntas untuk kompetensi tertentu harus mengikuti pembelajaran remedial, sedangkan bagi yang sudah tuntas boleh mempelajari kompetensi berikutnya.


(40)

42

Kas Yogaputra Ilaga, 2015

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN PLC BERBASIS KONVEYOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMKN 12 BANDUNG

Universitas Pendidikandonesia | reory.upi.

edu | perpustakaan.upi.edu

3.7.1 Uji Normalitas Data

Uji normalitas pada dasarnya bertujuan untuk melihat normal atau tidaknya data yang diperoleh dari hasil penelitian. Pengujian normalitas data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rumus chi-kuadrat (χ2). Menurut Sugiyono (2009, hlm. 79), uji normalitas data dengan chi-kuadrat dilakukan dengan cara membandingkan kurva normal baku/standar (a) dengan kurva normal yang terbentuk dari data yang telah terkumpul (b).

Gambar 3.2 (a) Kurva Normal Baku (b) Kurva distribusi data yang akan diuji normalitasnya (Sugiyono, 2009, hlm. 80)

Menurut Sugiyono (2009, hlm. 80), untuk menghitung besarnya nilai

chi-kuadrat, maka terlebih dahulu dilakukan langkah-langkah sebagai

berikut:

a) Menghitung rentang skor (r) r = skor tertinggi-skor rendah

b) Menentukan banyak kelas interval (k/BK)

Jumlah kelas interval ditetapkan = 6 sesuai dengan Kurva Normal Baku. k/BK= 1+ 3,3 log n ; n= Jumlah sampel penelitian

c) Menentukan panjang kelas interval (PK)

� = � � �

� �ℎ � � � � �

d) Membuat distribusi fh (frekuensi yang diharapkan)

Menghitung fh didasarkan pada presentasi luas setiap bidang kurva normal dikalikan jumlah data observasi (jumlah individu sampel).

34,13% 34,13% 13,53%

13,53%

2,7% 2,7%

? ?

?

? ? ?

(b) (a)


(41)

43

Kas Yogaputra Ilaga, 2015

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN PLC BERBASIS KONVEYOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMKN 12 BANDUNG

Universitas Pendidikandonesia | reory.upi.

edu | perpustakaan.upi.edu

e) Menghitung mean (rata-rata X )

i i i F X F X  

 ; Fi= Frekuensi interval ; Xi= Titik tengah kelas interval f) Mengitung simpangan baku / Standar deviasi (S/ SD)

1 2    n X X F

S i i ; n= Jumlah sampel penelitian

g) Tentukan batas bawah kelas interval (χin) dengan rumus :

(χin) = Bb-0.5 dan Ba + 0.5 kali desimal yang digunakan interval kelas Dimana : Bb = batas bawah interval dan Ba= batas atas interval kelas. h) Menghitung harga baku (Z)

1,2 ( ) i x x Z SD

 ; x1,2= Batas atas/ batas bawah i) Menghitung luas daerah tiap-tiap interval (l)

= | − |

j) Menghitung frekuensi expetasi/ frekuensi yang diharapkan (ei) ei =

L

i

.

f

i

; Li= Luas interval ; Σ fi= Jumlah frekuensi interval k) Menghitung Chi-kuadrat (x)

χ2 =

 

i i i

e

e

f

.

2

(Sugiyono, 2009, hlm. 82)

l) Membandingkan χ2 hitung dengan χ2 tabel dengan ketentuan sebagai berikut : Apabila χ2 hitung < χ2tabel berarti data berdistribusi normal.

m) Menghitung tabel uji normalitas

Tabel 3.11 Tabel Uji Normalitas

No

Kelas

interval Fi

BK Zhitung Ztabel

ι Ei


(42)

44

Kas Yogaputra Ilaga, 2015

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN PLC BERBASIS KONVEYOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMKN 12 BANDUNG

Universitas Pendidikandonesia | reory.upi.

edu | perpustakaan.upi.edu

n) Membandingkan nilai χ2hitung yang didapat dengan nilai χ2tabel pada derajat kebebasan dk = k – 1 dan taraf kepercayaan 5%

o) Kriteria pengujian

Jika χ2hitung < χ2tabel maka disimpulkan data berdistribusi normal.

3.7.2Uji Homogenitas Data

Uji homogenitas data dilakukan untuk mengetahui varians populasi, apakah populasi dari dua kelas atau lebih mempunyai varians yang sama atau berbeda. Apabila kesimpulan menunjukkan kelompok data homogen, maka data berasal dari populasi yang sama dan layak untuk diuji statistik parametrik.

Rumus yang digunakan untuk menguji homogenitas adalah :

�ℎ� � = � � � �

(Sugiyono, 2009) Derajat kebebasan masing-masing dk1 = (n1 - 1) dan dk2 = (n2 - 1) dan jika Fhitung < Ftabel pada taraf signifikansi α1 = 0,05 dan α2 = 0,01 maka

dinyatakan homogen.

3.7.3 Uji t Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima atau ditolak. Uji hipotesis yang dilakukan penelitian ini menggunakan statistik inferensial. Pada statistik inferensial ada dua kemungkinan penggunaan statistik, yaitu statistik parametrik dan non parametrik. Jika data yang akan dianalisis berdistribusi normal dan homogen, maka digunakan statistik parametrik dan jika datanya


(43)

45

Kas Yogaputra Ilaga, 2015

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN PLC BERBASIS KONVEYOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMKN 12 BANDUNG

Universitas Pendidikandonesia | reory.upi.

edu | perpustakaan.upi.edu

tidak berdistribusi normal atau tidak homogen, maka digunakan statistik non parametrik.

Uji hipotesis penelitian didasarkan pada data peningkatan hasil belajar siswa melalui tes. Uji yang dilakukan pada penelitian ini adalah uji dua pihak. Menurut Sugiyono (2011, hlm. 137), untuk dua sampel independen (tidak berkorelasi) dengan jenis data interval menggunakan t-test. Untuk melakukan t-test syaratnya data harus homogen dan normal. Berdasarkan pertimbangan dalam memilih rumus t-test, yaitu bila n1 = n2, varians homogen (�12 = �22), maka dapat digunakan rumus uji t-test dengan polled

varians, sebelum melakukan uji t, terlebih dahulu mencari nilai rata – rata dan simpangan baku.

Adapun langkah-langkah dalam pengujian hipotesis komparatif adalah sebagai berikut :

1. Menghitung rata-rata data (x̅)

x̅ =banyaknya dataΣ data

2. Menghitung simpangan baku (s)

s = √Σ x − x̅

n −

(Sugiyono, 2012, hlm. 57)

Keterangan :

xi : Nilai pada tiap siswa

x̅ : Nilai rata-rata n : Jumlah siswa s : Simpangan baku 3. Menghitung harga t


(44)

46

Kas Yogaputra Ilaga, 2015

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN PLC BERBASIS KONVEYOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMKN 12 BANDUNG

Universitas Pendidikandonesia | reory.upi.

edu | perpustakaan.upi.edu

=

̅ − ̅

+

+

[ + ]

Dengan derajat kebebasan (dk) = n1 + n2 - 2 dan taraf signifikansi α = (0,05) Keterangan :

n1 : Jumlah sampel pada kelas eksperimen n2 : Jumlah sampel pada kelas kontrol

x̅ : Rata – rata gain kelas eksperimen

x̅ : Rata – rata gain kelas kontrol sІ² : Varians gain kelas eksperimen sЇ² : Varians gain kelas kontrol 4. Melihat harga ttabel

5. Menggambar kurva

Gambar 3.3 Kurva Uji Dua Pihak (Sugiyono, 2012, hlm. 119)

6. Meletakkan kedudukan thitung dan ttabel dalam kurva yang telah dibuat (ttabel harus dibuat menjadi positif, karena berada pada daerah kanan). 7. Membuat keputusan pengujian hipotesis uji pihak kanan

Dalam uji pihak kanan berlaku ketentuan : apabila harga t hitung jatuh pada daerah penerimaan Ha (lebih besar dari ttabel), maka Ha diterima dan H0 ditolak.

thitung > ttabel, berarti Ha diterima ; thitung ≤ ttabel, berarti Ha ditolak

Daerah Penerimaan

H1

Daerah Penerimaan


(45)

47

Kas Yogaputra Ilaga, 2015

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN PLC BERBASIS KONVEYOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMKN 12 BANDUNG

Universitas Pendidikandonesia | reory.upi.

edu | perpustakaan.upi.edu

Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima atau ditolak. Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

1. Uji Hipotesis Ranah Kognitif

Ho1 : Tidak terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang

menggunakan media pembelajaran PLC berbasis konveyor dibandingkan dengan siswa yang menggunakan media pembelajaran trainer PLC pada pembelajaran penggunaan dan pengoperasian PLC mata pelajaran mesin elektrik dan motor kontrol dalam ranah kognitif di SMK Negeri 12 Bandung.

H11 : Terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang menggunakan

media pembelajaran PLC berbasis konveyor dibandingkan dengan siswa yang menggunakan media pembelajaran trainer PLC pada pembelajaran penggunaan dan pengoperasian PLC mata pelajaran mesin elektrik dan motor kontrol dalam ranah kognitif di SMK Negeri 12 Bandung.

Ho1 : µ1 = µ2

H11 : µ1 ≠ µ2

2. Uji Hipotesis Ranah Afektif

Ho2 : Tidak terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang

menggunakan media pembelajaran PLC berbasis konveyor dibandingkan dengan siswa yang menggunakan media pembelajaran trainer PLC pada pembelajaran penggunaan dan pengoperasian PLC mata pelajaran mesin elektrik dan motor kontrol dalam ranah afektif di SMK Negeri 12 Bandung.

H12 : Terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang menggunakan

media pembelajaran PLC berbasis konveyor dibandingkan dengan siswa yang menggunakan media pembelajaran trainer PLC pada pembelajaran penggunaan dan pengoperasian PLC mata pelajaran mesin elektrik dan motor kontrol dalam ranah afektif di SMK Negeri 12 Bandung.

Ho2 : µ1 = µ2


(46)

48

Kas Yogaputra Ilaga, 2015

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN PLC BERBASIS KONVEYOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMKN 12 BANDUNG

Universitas Pendidikandonesia | reory.upi.

edu | perpustakaan.upi.edu

3. Uji Hipotesis Ranah Psikomotor

Ho3 : Tidak terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang

menggunakan media pembelajaran PLC berbasis konveyor dibandingkan dengan siswa yang menggunakan media pembelajaran trainer PLC pada pembelajaran penggunaan dan pengoperasian PLC mata pelajaran mesin elektrik dan motor kontrol dalam ranah psikomotor di SMK Negeri 12 Bandung.

H13 : Terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang menggunakan

media pembelajaran PLC berbasis konveyor dibandingkan dengan siswa yang menggunakan media pembelajaran trainer PLC pada pembelajaran penggunaan dan pengoperasian PLC mata pelajaran mesin elektrik dan motor kontrol dalam ranah psikomotor di SMK Negeri 12 Bandung.

Ho3 : µ1 = µ2

H13 : µ1 ≠ µ2

3.8Waktu Penelitian

Adapun waktu kegiatan selama melakukan penelitian adalah : Table 3.12 Waktu Pelaksanaan Penelitian Tahap

Penelitian

Waktu Penelitian

Juli Agustus September 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 Persiapan

Pelaksanaan Akhir

Penelitian berlangsung selama 9 minggu dari mulai tahap persiapan, tahap pelaksanaan sampai tahap akhir penelitian. Pada tahap persiapan dilakukan kegiatan studi pendahuluan dan pengamatan selama tiga minggu. Kemudian tahap pelaksanaan dilakukan selama empat minggu dengan uji coba penelitian selama satu minggu dan pembelajaran selama tiga minggu dengan tiga kali pertemuan, serta tahap akhir dilakukan selama dua minggu.


(47)

Kas Yogaputra Ilaga, 2015

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN PLC BERBASIS KONVEYOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMKN 12 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

71

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan, pengolahan dan analisis data yang telah dilakukan, penulis mengambil kesimpulan sebagai hasil dari proses penelitian ini adalah:

1. Adanya perbedaan hasil belajar antara siswa yang menggunaan media pembelajaran PLC berbasis konveyor dibandingkan dengan siswa yang menggunakan media pembelajaran trainer PLC dalam ranah kognitif pada pembelajaran penggunaan dan pengoperasian PLC di SMK Negeri 12 Bandung. Dimana penggunaan media pembelajaran PLC berbasis konveyor dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam ranah kognitif dibandingkan dengan penggunaan media pembelajaran trainer PLC.

2. Adanya perbedaan hasil belajar antara siswa yang menggunaan media pembelajaran PLC berbasis konveyor dibandingkan dengan siswa yang menggunakan media pembelajaran trainer PLC dalam ranah afektif pada pembelajaran penggunaan dan pengoperasian PLC di SMK Negeri 12 Bandung. Dimana penggunaan media pembelajaran PLC berbasis konveyor dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam ranah afektif dibandingkan dengan penggunaan media pembelajaran trainer PLC.

3. Adanya perbedaan hasil belajar antara siswa yang menggunaan media pembelajaran PLC berbasis konveyor dibandingkan dengan siswa yang menggunakan media pembelajaran trainer PLC dalam ranah psikomotor pada pembelajaran penggunaan dan pengoperasian PLC di SMK Negeri 12 Bandung. Dimana penggunaan media pembelajaran PLC berbasis konveyor dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam ranah psikomnotor dibandingkan dengan penggunaan media pembelajaran trainer PLC.


(48)

72

5.2 Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka penelitian ini memberikan implikasi atau dampak positif ke berbagai pihak, antara lain:

1. Bagi siswa, pengetahuan, pemahan dan keterampilan siswa dalam penggunaan dan pengoperasian PLC semakin meningkat.Selain itu, siswa juga mendapatkan kesempatan untuk mengetahui secara langsung. Contoh pada penenerapan media pembelajaran PLC berbasis konveyor yaitu mempraktikan aplikasi kontrol PLC di industri sehingga menarik motivasi siswa dalam proses pembelajaran.

2. Bagi Guru, memperoleh wawasan mengenai penerapan variasi model pembelajaran sehingga semakin kreatif dalam memvariasi kasus permasalahan dan semakin inovatif dalam mengembangkan media pembelajaran.

3. Bagi sekolah, memperoleh wawasan mengenai pentingnya penggunaan media pemelajaran aplikatif yang dapat digunakan pada mata pelajarn PLC.

5.3 Rekomendasi

Dalam penerapan media pembelajaran PLC berbasis konveyor ini perlu adanya penyempurnaan-penyempurnaan diantaranya sebagai berikut :

1. Bagi peneliti lain yang tertarik untuk menerapkan media pembelajaran PLC berbasis konveyor dapat mengaplikasikannya pada mata pelajaran lainnya selain Mesin Elektrik dan Motor Kontrol.

2. Bagi guru, penerapan media pembelajaran PLC berbasis konveyor dapat diimplementasikan pada proses pembelajaran/ kegiatan belajar mengajar di dalam maupun di luar kelas dan dapat dikembangkan dengan metode yang bervariasi sehingga proses pembelajaran akan menjadi lebih menarik dan dapat meningkatkan motivasi siswa.

3. Bagi sekolah, penerapan media pembelajaran PLC berbasis konveyor ini dapat dijadikan sebagai salah satu model penilaian yang dapat menunjang


(49)

72

pengembangan implementasi Kurikulum 2013 yang baru diterapkan pada kelas XII di SMK Negeri 12 Bandung.


(1)

48

Kas Yogaputra Ilaga, 2015

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN PLC BERBASIS KONVEYOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMKN 12 BANDUNG

Universitas Pendidikandonesia | reory.upi.

edu | perpustakaan.upi.edu

3. Uji Hipotesis Ranah Psikomotor

Ho3 : Tidak terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang

menggunakan media pembelajaran PLC berbasis konveyor dibandingkan dengan siswa yang menggunakan media pembelajaran trainer PLC pada pembelajaran penggunaan dan pengoperasian PLC mata pelajaran mesin elektrik dan motor kontrol dalam ranah psikomotor di SMK Negeri 12 Bandung.

H13 : Terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang menggunakan

media pembelajaran PLC berbasis konveyor dibandingkan dengan siswa yang menggunakan media pembelajaran trainer PLC pada pembelajaran penggunaan dan pengoperasian PLC mata pelajaran mesin elektrik dan motor kontrol dalam ranah psikomotor di SMK Negeri 12 Bandung. Ho3 : µ1 = µ2

H13 : µ1≠ µ2 3.8Waktu Penelitian

Adapun waktu kegiatan selama melakukan penelitian adalah : Table 3.12 Waktu Pelaksanaan Penelitian Tahap

Penelitian

Waktu Penelitian

Juli Agustus September

1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 Persiapan

Pelaksanaan Akhir

Penelitian berlangsung selama 9 minggu dari mulai tahap persiapan, tahap pelaksanaan sampai tahap akhir penelitian. Pada tahap persiapan dilakukan kegiatan studi pendahuluan dan pengamatan selama tiga minggu. Kemudian tahap pelaksanaan dilakukan selama empat minggu dengan uji coba penelitian selama satu minggu dan pembelajaran selama tiga minggu dengan tiga kali pertemuan, serta tahap akhir dilakukan selama dua minggu.


(2)

Kas Yogaputra Ilaga, 2015

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN PLC BERBASIS KONVEYOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMKN 12 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

71 BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan, pengolahan dan analisis data yang telah dilakukan, penulis mengambil kesimpulan sebagai hasil dari proses penelitian ini adalah:

1. Adanya perbedaan hasil belajar antara siswa yang menggunaan media pembelajaran PLC berbasis konveyor dibandingkan dengan siswa yang menggunakan media pembelajaran trainer PLC dalam ranah kognitif pada pembelajaran penggunaan dan pengoperasian PLC di SMK Negeri 12 Bandung. Dimana penggunaan media pembelajaran PLC berbasis konveyor dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam ranah kognitif dibandingkan dengan penggunaan media pembelajaran trainer PLC.

2. Adanya perbedaan hasil belajar antara siswa yang menggunaan media pembelajaran PLC berbasis konveyor dibandingkan dengan siswa yang menggunakan media pembelajaran trainer PLC dalam ranah afektif pada pembelajaran penggunaan dan pengoperasian PLC di SMK Negeri 12 Bandung. Dimana penggunaan media pembelajaran PLC berbasis konveyor dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam ranah afektif dibandingkan dengan penggunaan media pembelajaran trainer PLC.

3. Adanya perbedaan hasil belajar antara siswa yang menggunaan media pembelajaran PLC berbasis konveyor dibandingkan dengan siswa yang menggunakan media pembelajaran trainer PLC dalam ranah psikomotor pada pembelajaran penggunaan dan pengoperasian PLC di SMK Negeri 12 Bandung. Dimana penggunaan media pembelajaran PLC berbasis konveyor dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam ranah psikomnotor dibandingkan dengan penggunaan media pembelajaran trainer PLC.


(3)

72

5.2 Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka penelitian ini memberikan implikasi atau dampak positif ke berbagai pihak, antara lain:

1. Bagi siswa, pengetahuan, pemahan dan keterampilan siswa dalam penggunaan dan pengoperasian PLC semakin meningkat.Selain itu, siswa juga mendapatkan kesempatan untuk mengetahui secara langsung. Contoh pada penenerapan media pembelajaran PLC berbasis konveyor yaitu mempraktikan aplikasi kontrol PLC di industri sehingga menarik motivasi siswa dalam proses pembelajaran.

2. Bagi Guru, memperoleh wawasan mengenai penerapan variasi model pembelajaran sehingga semakin kreatif dalam memvariasi kasus permasalahan dan semakin inovatif dalam mengembangkan media pembelajaran.

3. Bagi sekolah, memperoleh wawasan mengenai pentingnya penggunaan media pemelajaran aplikatif yang dapat digunakan pada mata pelajarn PLC.

5.3 Rekomendasi

Dalam penerapan media pembelajaran PLC berbasis konveyor ini perlu adanya penyempurnaan-penyempurnaan diantaranya sebagai berikut :

1. Bagi peneliti lain yang tertarik untuk menerapkan media pembelajaran PLC berbasis konveyor dapat mengaplikasikannya pada mata pelajaran lainnya selain Mesin Elektrik dan Motor Kontrol.

2. Bagi guru, penerapan media pembelajaran PLC berbasis konveyor dapat diimplementasikan pada proses pembelajaran/ kegiatan belajar mengajar di dalam maupun di luar kelas dan dapat dikembangkan dengan metode yang bervariasi sehingga proses pembelajaran akan menjadi lebih menarik dan dapat meningkatkan motivasi siswa.

3. Bagi sekolah, penerapan media pembelajaran PLC berbasis konveyor ini dapat dijadikan sebagai salah satu model penilaian yang dapat menunjang


(4)

72

pengembangan implementasi Kurikulum 2013 yang baru diterapkan pada kelas XII di SMK Negeri 12 Bandung.


(5)

Kas Yogaputra Ilaga, 2015

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN PLC BERBASIS KONVEYOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMKN 12 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Ananth, K. N. S., Rakesh, V., & Visweswarao, P. K. (2013). Design And Selecting The Proper Conveyor-Belt. International Journal of Advanced Engineering

Technology, 4 (2), 43-49.

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Bandung: Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Bandung: Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi. (2008). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Bandung: Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi. (2010). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. (2012). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Bandung: Rineka Cipta

Azhar, & Arsyad. (2010). Media Pembelajaran. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Bolton, W. (2006). Sistem Instrumentasi dan Sistem Kontrol. Jakarta: Erlangga. E. Mulyasa. (2002). Manajemen Berbasis Sekolah konsep, strategi, dan

implementasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Hasan, S. (2006). Analisis Perakitan Trainer Unit Berdasarkan Aplikasi KonsepRefrigerasi pada Mata Kuliah Sistem Pendingin (Bahan Kuliah). Bandung:UPI

Hamalik, Oemar. 2010. Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara.

Kustandi, C. & Sutjipto, B. (2011). Media Pembelajaran; Manual dan Digital. (2), Jakarta: Ghalia Indonesia.

Munandar, U. (2009). Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka cipta.

Ogata, K. (1994). Teknik Kontrol Automatik. Jakarta: Erlangga.

Omron, (2000). Programmable Controller CQM1H.Schaumburg: Omron Electronics LLC.

Putra, A. E. (2007). PLC: Konsep, Pemrograman dan Aplikasi(Omron


(6)

Kas Yogaputra Ilaga, 2015

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN PLC BERBASIS KONVEYOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMKN 12 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rehg, J. A. & Sartori, G. J. (2009). Programmable Logic Controllers. New Jersey: Pearson Prentice Hall.

Sari, S. P. (2010). Rancang Bangun Konveyor Penghitung Barang Dengan Sistem Kendali Berbasis PLC. Jurnal Ilmah Teknologi, 15 (3), hlm. 168-175.

Savinainen, A. & P. Scott. (2002). The force concept inventory: a tool for monitoring student learning. Physics Education 37 (1), hlm. 45-52.

Sudjana, N. (2004a) Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sudjana, N. (2011) Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sugihartono, dkk. (2007)., Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2012). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Suryabrata, S. (2008). Metodologi Penelitian. Jakarta: PT. Raja Grafindo.

Suryani. E. (2006). Pedoman dan Simulasi Media Pembelajaran. Yogyakarta: Alfabeta.

Schramm, W.(1997). Asas-Asas Komunikasi Antar Manusia. Jakarta-Hawaii:LP3ES & EWCI