Peranan Audit Operasional dalam Menunjang Efektivitas Penjualan (Studi Empiris pada PT Bio Farma Persero Bandung).

(1)

iv Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

PERANAN AUDIT OPERASIONAL DALAM MENUNJANG

EFEKTIVITAS PENJUALAN

(

STUDI EMPIRIS PADA PT BIO FARMA PERSERO BANDUNG

)

Dengan semakin berkembangnya suatu perusahaan, semakin bertambah pula masalah yang dihadapi perusahaan. Pimpinan sulit untuk mengawasi seluruh kegiatan perusahaan secara langsung. Meskipun demikian pemimpin tetap harus dapat mengetahui masalah-masalah yang terjadi di dalam perusahaan, sehingga memerlukan suatu alat untuk mengevaluasi kegiatannya dan memberikan cara pemecahan bila ditemukan adanya kelemahan maupun kecurangan. Alat ini juga harus dapat memberikan rekomendasi untuk dilakukannya tindakan korektif.

Adanya audit operasional, perusahaan berharap dapat menunjang efektivitas bagian yang diaudit. Berdasarkan masalah di atas, penulis mencoba untuk melakukan penelitian pada PT. Bio Farma (Persero) di Bandung. Tujuan penelitian ini adalah untuk menetahui pelaksanaan audit operasional fungsi penjualan yang diterapkan dalam perusahaan, dan untuk mengetahui peranan audit operasional fungsi penjualan dalam menunjang efektivitas penjualan.

Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analisis dengan melakukan survei dan mengumpulkan data dari responden yang telah ditentukan. Penelitian ini didukung oleh pengujian hipotesis terhadap dua variabel, yaitu variabel independen (peranan audit operasional) dan variabel dependen (efektivitas penjualan). Teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis adalah pengisian kuesioner, wawancara, dan observasi terhadap objek yang diteliti.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, penulis menyimpulkan bahwa audit operasional pada PT Bio Farma (Persero) sangat berperan dalam menunjang efektivitas penjualan.

Kata-kata kunci: audit, audit operasional, efektivitas penjualan.


(2)

ABSTRACT

THE ROLE OF OPERATIONAL AUDIT IN SUPPORTING THE

EFFECTIVENESS OF SALES

(

EMPIRICAL STUDIES ON BIO FARMA PT PERSERO BANDUNG

)

With the development of a company, increasing also the problems facing the company. Leaders difficult to oversee all activities of the company directly. Nevertheless leaders should still be able to know the problems that occur in the company, so it requires a tool to evaluate its activities and give way when a solution is found for weaknesses or fraud. This tool also must be able to provide recommendations for action corrective.

Operational audits, the company hopes to support the effectiveness of the audited part. Based on the above problems, the authors tried to do research on PT. Bio Farma (Persero) in Bandung. The purpose of this study was to conduct operational audits menetahui sales functions implemented in the company, and to determine the operational audit role in supporting the sales function of sales effectiveness.

The method used is descriptive analysis by conducting surveys and collecting data from respondents who have been determined. This research was supported by the hypothesis of two variables, namely the independent variable (operational audit role) and the dependent variable (sales effectiveness). Data collection techniques by the author is the questionnaires, interviews, and observations of the object under study.

Based on the results of research and discussion, the authors concluded that the operational audit on PT Bio Farma (Persero) was instrumental in supporting the sales effectiveness.

Keywords: audit, operational audit, effectiveness of sales.


(3)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 5

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Kegunaan Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 7

2.1 Kajian Pustaka ... 7

2.1.1 Konsep Tentang Peranan ... 7

2.1.2 Auditing ... 7

2.1.2.1 Pengertian Auditing ... 7

2.1.2.2 Tujuan Audit ... 9

2.1.2.3 Jenis-Jenis Audit ... 10

2.1.3 Audit Operasional ... 11


(4)

2.1.3.2 Tujuan Audit Operasional ... 13

2.1.3.3 Jenis-Jenis Audit Operasional ... 14

2.1.3.4 Ruang Lingkup Audit Operasional ... 15

2.1.3.5 Kualifikasi Auditor Operasional ... 18

2.1.3.6 Program Audit ... 19

2.1.3.7 Tahap-Tahap Audit Operasional ... 20

2.1.3.8 Keterbatasan Audit Operasional ... 22

2.1.4 Penjualan ... 25

2.1.4.1 Pengertian Penjualan ... 26

2.1.4.2 Tujuan Penjualan ... 28

2.1.5 Efektivitas Penjualan ... 28

2.2 Rerangka Pemikiran ... 30

2.3 Hipotesis ... 32

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN ... 33

3.1 Objek Penelitian ... 33

3.2 Metode Penelitian ... 33

3.3 Teknik Pengumpulan Data ... 34

3.4 Variabel dan Skala Pengukuran ... 35

3.5 Metode Pengujian Hipotesis ... 37

3.6 Penentuan Populasi dan Responden ... 39

3.7 Metode Pengembangan Instrumen ... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 42


(5)

xi

Universitas Kristen Maranatha

4.1.1 Sejarah Perusahaan ... 42

4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 46

4.1.3 Budaya Perusahaan ... 47

4.1.4 Struktur Organisasi ... 49

4.1.5 Uraian Tugas ... 49

4.1.6 Kegiatan Perusahaan ... 61

4.2 Pelaksanaan Audit Operasional ... 62

4.2.1 Kualifikasi Audit Operasional ... 62

4.2.1.1 Independensi ... 62

4.2.1.2 Kompetensi ... 64

4.2.2 Program Audit Operasional ... 65

4.2.3 Pelaksanaan Audit Operasional ... 68

4.2.3.1 Tahap Pendahuluan ... 68

4.2.3.2 Tahap Audit Mendalam ... 74

4.2.3.3 Tahap Pelaporan ... 77

4.2.4 Tindak Lanjut Atas Hasil Audit ... 78

4.3 Efektivitas Penjualan ... 79

4.3.1 Analisis Anggaran dan Realisasi Penjualan ... 79

4.3.2 Analisis Biaya Penjualan ... 81

4.4 Pengujian Hipotesis ... 82

4.4.1 Analisis Deskriptif Kualitatif ... 82


(6)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 87

5.1 Kesimpulan ... 87

5.2 Saran ... 89

DAFTAR PUSTAKA ... 90

LAMPIRAN ... 91


(7)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Perbedaan Audit Keuangan dan Audit Operasional ... 17 Tabel 3.1 Variabel dan Skala Pengukuran ... 36 Tabel 4.1 Rangkuman Jawaban Responden: Sub Indikator Independensi 63 Tabel 4.2 Rangkuman Jawaban Responden: Sub Indikator Kompetensi . 64 Tabel 4.3 Rangkuman Jawaban Responden: Sub Indikator Program

Audit ... 67 Tabel 4.4 Rangkuman Jawaban Responden: Sub Indikator Atas Fasilitas

Fisik ... 70 Tabel 4.5 Rangkuman Jawaban Responden: Sub Indikator Mencari Data

Tertulis ... 71 Tabel 4.6 Rangkuman Jawaban Responden: Sub Indikator Wawancara

Dengan Manajemen ... 73 Tabel 4.7 Rangkuman Jawaban Responden: Sub Indikator Analisis ... 74 Tabel 4.8 Rangkuman Jawaban Responden: Sub Indikator Studi

Lapangan ... 75 Tabel 4.9 Rangkuman Jawaban Responden: Sub Indikator Kegiatan

Analisis ... 76 Tabel 4.10 Rangkuman Jawaban Responden: Sub Indikator Tahap

Pelaporan ... 78 Tabel 4.11 Rangkuman Jawaban Responden: Sub Indikator Tindak Lanjut


(8)

Tabel 4.12 Penjualan Produk dan Jasa ... 80 Tabel 4.13 Anggaran dan Realisasi Penjualan ... 81 Tabel 4.14 Anggaran dan Realisasi Biaya Penjualan ... 82


(9)

xv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Struktur Organisasi ... 91

Lampiran B Kuesioner Penelitian ... 92

Lampiran C Perhitungan Hasil Kuesioner Variabel Independen ... 105


(10)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Melihat perkembangan dunia bisnis yang pesat dengan sendirinya akan terjadi persaingan dunia usaha yang ketat juga. Hal tersebut merupakan tantangan bagi Indonesia yang sedang memperbaiki keadaan ekonomi. Masalah yang timbul antara lain adalah bertambahnya jumlah pengangguran karena lapangan kerja yang semakin terbatas. Terbatasnya lapangan pekerjaan ini disebabkan anatara lain karena perusahaan-perusahaan yang ada kurang dapat bertahan menghadapi kenaikan harga faktor-faktor produksi dan persaingan bisnis yang semakin ketat. Pembangunan ekonomi harus terus dilakukan dan mendapat perhatian utama karena mempunyai pengaruh yang besar dalam usaha mempertahankan stabilitas perekonomian di Indonesia.

Salah satu sektor yang diharapkan oleh pemerintah untuk menopang kemajuan ekonomi adalah sektor perdagangan. Hal ini diperlukan dalam rangka mempersiapkan diri menuju era perdagangan bebas dunia usaha, yang sebentar lagi akan terjadi. Saat ini semakin banyak perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan disebabkan bidang perdagangan cukup memberikan prospek yang baik walaupun banyak dari mereka yang gagal dalam melaksanakan operasinya.

Banyak yang berpendapat bahwa kegagalan tersebut disebabkan oleh keadaan ekonomi yang belum stabil, persaingan yang semakin ketat dan perkembangan teknologi yang sangat pesat, padahal sebagian besar kegagalan


(11)

2

Universitas Kristen Maranatha

tersebut disebabkan perusahaan tidak mengetahui bagaimana cara untuk dapat bersaing dengan perusahaan lain ditambah lagi perusahaan tersebut tidak mengikuti perkembangan dunia perdagangan yang terjadi.

Keberhasilan suatu perusahaan dalam mendapatkan keuntungan yang maksimal tidak terlepas dari adanya pengendalian yang efektif atas semua kegiatan yang ada dalam perusahaan, sebab itu perusahaan harus berusaha untuk menghindari adanya pemborosan dalam hal-hal yang dapat membawa kerugian bagi perusahaan.

Audit operasional sebagai bagian dari fungsi pengendalian merupakan suatu alat bagi menejemen untuk mengukur dan mengevaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan. Manajemen harus memperhatikan segala aspek dalam perusahaan terutama unsur-unsur yang dapat mempengaruhi penetapan laba rugi perusahaan. Salah satu elemen penting yang dapat mempengaruhi penetapan laba rugi perusahaan adalah penjualan, karena dengan adanya kegiatan penjualan memungkinkan terciptanya pendapatan yang selanjutnya setelah dikurangi dengan berbagai biaya operasi akan menciptakan laba yang dalam jangka panjang berguna untuk menjamin kelangsungan hidup perusahaan atau rugi yang dalam jangka waktu tertentu yang dapat membuat perusahaan tidak dapat melanjutkan usahanya kembali.

Audit operasional digunakan sebagai alat analisis karena lebih memfokuskan pada pengevaluasian efisiensi dan efektivitas perusahaan yang dapat mempengaruhi kinerja dari pihak perusahaan. Dengan diterapkannya audit operasional ini, maka auditor dapat melihat sejauh mana perusahaan telah


(12)

beroperasi, apakah telah dilaksanakan eveluasi secara efektif dan efisien. Untuk menjamin adanya efisiensi dan efektivitas aktivitas perusahaan, maka perlu dijalankan suatu pengendalian. Dengan adanya pengendalian dan digunakannya pengendalian tersebut diharapakan semua aktivitas perusahaan dapat dijalankan dengan efektif dan efisien serta sesuai dengan kebijakan atau standar operasional prosedur (SOP) yang telah ditetapkan agar mencapai tujuan perusahaan.

Faktor sistem pengendalian intern yang berhubungan dengan penjualan sangat diperlukan, karena penjualan merupakan salah satu unsur harta dalam komponen laba rugi, yang posisinya sangat penting didalam kelangsungan perusahaan. Sistem pengendalian intern atas penjualan menjadi penting dimana tujuannya adalah mencegah penyimpangan dan penyelewengan yang terjadi dalam penjualan sedangkan secara keseluruhan sistem pengendalian intern sangat diperlukan dimana tujuannya adalah untuk mengamankan harta perusahaan, meningkatkan operasi perusahaan, meningkatkan ketelitian dan kebenaran data akuntansi dan mendorong terlaksananya kebijakan perusahaan yang telah ditetapkan.

Pada prinsipnya audit operasional merupakan suatu alat pengendalian dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas dari proses kegiatan yang dilakukan, yang bertujuan untuk memberikan rekomendasi perbaikan pada pihak manajemen. Dalam penulisan skripsi ini, penulis memilih kegiatan penjualan dengan alasan bahwa kegitan penjualan merupakan sumber yang utama untuk menghidupi perusahaan. Pengelolaan penjualan dari perusahaan yang tidak baik akan menyebabkan tidak tercapainya sasaran penjualan tetapi juga akan mempengaruhi


(13)

4

Universitas Kristen Maranatha

pendapatan yang seharusnya diterima oleh perusahaan. Jadi secara langsung atau tidak, prestasi yang dicapai oleh bagian penjualan akan mempengaruhi bagian-bagian lainnya. Selain itu pengelola penjualan yang tidak baik juga dapat menghabiskan sumber daya perusahaan yang pada akhirnya akan mengancam kelangsungan hidup perusahaan. Efektivitas penjualan tercapai apabila realisasi penjualan lebih besar dari perencanaan pnjualan dan biaya penjualan lebih kecil dari anggaran biaya penjualan. Di samping itu temua dari hasil audit operasional harus disertai rekomendasi kepada manajemen dan adanya tindak lanjut oleh perusahaan atas rekomendasi sehingga dapat menunjang efektivitas penjualan.

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang telah dilakukan oleh Sheila Andriani (2013) yang telah meneliti tentang Penerapan Audit operasional Untuk Menilai Efektifitas Pengendalian Internal Aktifitas Penjualan pada PT. X Di Surabaya. Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini yaitu dengan mengubah tahun penelitian menjadi tahun 2014 dan mengubah objek penelitian, yaitu PT. Bio Farma (Persero).

Dalam penulisan penelitian ini, penulis tertarik untuk melakukan penelitian pada PT. Bio Farma (Persero) karena perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan terbesar yang bergerak d ibidang farmasi khususnya memproduksi vaksin dan serum, terutama untuk manusia. Berdasarkan laporan keuangan PT. Bio Farma (Persero) tahun 2013, tingkat efektivitas penjualan mengalami kenaikan. Dari ukuran efektivitas pada tahun 20013 sudah terealisasi dan pada tahun 20014 juga mengalami kenaikan. Dari analisis tersebut dapat diketahui perusahaan melakukan perbaikan-perbaikan dalam penjualan. Atas


(14)

dasar alasan tersebut, maka sasaran penelitian difokuskan pada PT Bio Farma (Persero). Lokasi penelitian berada di Jalan Pasteur No.28 Bandung. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat membantu perusahaan khususnya pihak manajemen dalam meningkatkan efektivitas penjualan perusahaan. Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul: “Peranan Audit Operational Dalam Menunjang Efektivitas Penjualan (Studi kasus pada PT Bio Farma (Persero) di Bandung)”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian, dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. Apakah pelaksanaan audit operasional pada PT. Bio Farma (Persero) telah dilaksanakan secara memadai?

2. Bagaimana peran audit operasional atas penjualan dalam menunjang efektivitas penjualan?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dan tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui pelaksanaan audit operasional atas penjualan yang telah dilaksanakan oleh perusahaan.

2. Mengetahui peranan audit operasional atas penjualan dalam menunjang efektivitas penjualan.


(15)

6

Universitas Kristen Maranatha

1.4 Kegunaan Penelitian

Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat diperoleh manfaat sebagai berikut:

1. Bagi perusahaan, diharapkan dapat digunakan sebagai masukan yang

dapat membantu pihak manajemen dalam menjalankan operasinya dan memberikan gambaran tentang pentingnya audit operasional dan menganalisis dan mengevaluasi pelaksanaan aktivitas manajemen dalam mencapai efektivitas penjualan.

2. Bagi penulis, diharapkan dapat digunakan sebagai pengembangan

wawasan serta pemahaman dan perbandingan antara teori dengan praktek yang sebenarnya mengenai peranan audit operasional terhadap kegiatan penjualan dalam suatu perusahaan akan bertambah jelas dan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh ujian sarjana ekonomi jurusan akuntansi Universitas Kristen Maranatha di Bandung.

3. Untuk pihak lain yang berkepentingan, yang dapat digunakan sebagai

bahan referensi serta dapat digunakan untuk menambah pengetahuan, wawasan, dan pemahaman terbatas mengenai judul yang diteliti.


(16)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasilperhitungandan analisis yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan:

1. Pelaksanaan audit operasionalataspenjualan yang telah dilaksanakan oleh perusahaan termasuk dalam kategori “memadai” hal ini dapat dilihat dari: a. Keberadaan auditor internal yang merupakan pelaksanaanfungsi audit

operasional dimana kedudukannya terpisah atau indepeden dari departemen atau unit yang diauditnya, tidak bergabung atau berada di bawah departemen tertentu dalam struktur organisasi, tidak memiliki hubungan kekerabatan dengan salah satu staf atau kepala bagian dari bagian yang diaudit dan memiliki keleluasaan dalam melaksanakan tugasnya.

b. Audit operasional dilaksanakan oleh auditor yang kompeten, memiliki latar belakang pendidikan formal sesuai dengan tugasnya, mempunyai pengalaman kerja di bidang auditor dan mempunyai keterampilan dalam mengaudit suatu perusahaan.

c. Audit operasional yang dilaksanakan pada PT. Bio Farma (Persero) dilaksanakan sesuai dengan tahap-tahap audit operasional yang terdiri dari tahap audit pendahuluan, tahap audit mendalam, dan tahap pelaporan


(17)

88

Universitas Kristen Maranatha

d. Adanya struktur organisasi dan uraian tugas tertulis yang telah disusun dengan baik sehingga wewenang dan tanggungjawab masing-masing bagian dalam organisasi menjadi jelas.

2. Audit operasional berperan dalam menunjang efektivitas penjualan pada PT. Bio Farma (Persero), hal ini dapat dilihat dari:

a. Pelaksanaan aktivitas penjualan selalu berpedoman pada kebijakan, sistem dan prosedur penjualan yang telah diterapkan.

b. Temuan-temuan pada saat pelaksanaan audit telah dilaporkan dengan disertai saran dan rekomendasi perbaikan, telah ditindaklanjuti oleh pihak manajemen perusahaan dalam meningkatkan efektivitas penjualan.

c. Hasil analisis statistik dari kuesioner yang disebarkan ke bagian-bagian yang terkait dengan aktivitas penjualan sebesar 73,87% responden memberikan jawaban bahwa audit operasional berperan dalam menunjang efektivitas penjualan pada PT. Bio Farma (Persero).

3. Kelemahan-kelemahan yang ditemukan sebagai berikut:

a. Lingkungan pengendalian masih kurang dijalankann dengan baik, seperti terlihat masih adanya karyawan yang keluar ruangan untuk mengobrol dengan karyawan lain di luar kepentingan pekerjaan selama jam kerja berlangsung.

b. Terkadang otorisasi pada setiap transaksi tidak dilakukan oleh pihak yang tepat atau pejabat yang berwenang.


(18)

5.2 Saran

Setelah menguraikan pembahasan dan mengemukakan kesimpulan terhadap PT. Bio Farma (Persero), penulis mencoba untuk memberikan saran-saran yang dapat digunakan atau menjadi bahan pertimbangan bagi PT. Bio Farma (Persero) dalam meningkatkan pelaksanakan kegiatan audit internal dan meningkatkan efektifitas pengendalian internal penjualan, yaitu :

1. Pada bagian penjualan, dari hasil realisasi penjualan yang didapat, terlihat bahwa efektivitas penjualan pada PT. Bio Farma (Persero) sudah cukup efektif, tetapi harus lebih ditingkatkan lagi agar penjualan lebih meningkat.

2. Sebaiknya rekomendasi yang diberikan auditor kepada manajemen perusahaan untuk mengatasi kelemahan pada efektivitas penjualan yang telah dibuat dan disepakati.

3. Untuk meningkatkan pengendalian internal atas penjualan, diharapkan manajer penjualan lebih memperhatikan proses komunikasi kepada para pegawainya secara menyeluruh agar terdapat pemahaman yang sama atas kegiatan penjualan. Sebaiknya manajer penjualan melakukan pengevaluasian kerja jangan hanya setiap 1 bulan sekali, akan lebih baik setiap minggu atau setiap 2 minggu sekali diadakan pengevaluasian kerja.


(19)

90 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno. 2004. Auditing oleh Kantor Akuntan Publik Edisi Ketiga Jilid Satu. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia: Jakarta. Alvin A. Arens, Randal J. Elder & Mark S. Beasley. 2006. Auditing and

Assurance Service: An Integrated Approach, 12th Edition. Pearson Education, Inc. Diterjemahkan oleh Herman Wibowo. 2008. Auditing dan Jasa Assurance: Pendekatan Terintergrasi Edisi Keduabelas. Erlangga: Jakarta.

Amin Widjaja Tunggal. 2005. Internal Auditing. Salemba Empat: Jakarta.

Boynton C. William, Raymond N. Jhonson & Walter G. Kell. 2002. Modern Auditing Edisi Ketujuh. Erlangga: Jakarta.

Campbell B. John & James D. Willson. 1981. Controllership: The Work of The Management Accountant. 3th Edition. New York: John Willey & Sons, Inc. Diterjemahkan oleh Tjintjin Felix Tjendera. 1997. Controllership: Tugas Akuntan Manajemen. Erlangga: Jakarta.

Glenn A. Welsch, Ronald W. Hilton & Paul N. Gordon. 1998. Budgeting: Planning and Profit Control. 5th Edition. New Jersey: Prentice Hall, Inc. Diterjemahkan oleh Purwatiningsih & Maudy warouw. 2000. Anggaran: Perencanaan dan Pengendalian Laba. Edisi Pertama. Salemba Empat: Jakarta.

Hiro Tugiman. 2004. Standar Profesional Audit Internal. Kanisius: Yogyakarta. Ikatan Akuntansi Indonesia. 2001. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan.

Salemba Empat: Jakarta.

Komaruddin. 1994. Ensiklopedia Manajemen Edisi Kedua. Bumi Aksara: Jakarta. Mulyadi. 2002. Auditing. Edisi Keenam Cetakan Pertama. Salemba Empat:

Jakarta.

Sumber internet:


(1)

dasar alasan tersebut, maka sasaran penelitian difokuskan pada PT Bio Farma (Persero). Lokasi penelitian berada di Jalan Pasteur No.28 Bandung. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat membantu perusahaan khususnya pihak manajemen dalam meningkatkan efektivitas penjualan perusahaan. Berdasarkan

uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul: “Peranan

Audit Operational Dalam Menunjang Efektivitas Penjualan (Studi kasus pada PT

Bio Farma (Persero) di Bandung)”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian, dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. Apakah pelaksanaan audit operasional pada PT. Bio Farma (Persero) telah dilaksanakan secara memadai?

2. Bagaimana peran audit operasional atas penjualan dalam menunjang efektivitas penjualan?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dan tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui pelaksanaan audit operasional atas penjualan yang telah dilaksanakan oleh perusahaan.

2. Mengetahui peranan audit operasional atas penjualan dalam menunjang efektivitas penjualan.


(2)

6

Universitas Kristen Maranatha 1.4 Kegunaan Penelitian

Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat diperoleh manfaat sebagai berikut:

1. Bagi perusahaan, diharapkan dapat digunakan sebagai masukan yang dapat membantu pihak manajemen dalam menjalankan operasinya dan memberikan gambaran tentang pentingnya audit operasional dan menganalisis dan mengevaluasi pelaksanaan aktivitas manajemen dalam mencapai efektivitas penjualan.

2. Bagi penulis, diharapkan dapat digunakan sebagai pengembangan wawasan serta pemahaman dan perbandingan antara teori dengan praktek yang sebenarnya mengenai peranan audit operasional terhadap kegiatan penjualan dalam suatu perusahaan akan bertambah jelas dan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh ujian sarjana ekonomi jurusan akuntansi Universitas Kristen Maranatha di Bandung.

3. Untuk pihak lain yang berkepentingan, yang dapat digunakan sebagai bahan referensi serta dapat digunakan untuk menambah pengetahuan, wawasan, dan pemahaman terbatas mengenai judul yang diteliti.


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasilperhitungandan analisis yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan:

1. Pelaksanaan audit operasionalataspenjualan yang telah dilaksanakan oleh perusahaan termasuk dalam kategori “memadai” hal ini dapat dilihat dari: a. Keberadaan auditor internal yang merupakan pelaksanaanfungsi audit

operasional dimana kedudukannya terpisah atau indepeden dari departemen atau unit yang diauditnya, tidak bergabung atau berada di bawah departemen tertentu dalam struktur organisasi, tidak memiliki hubungan kekerabatan dengan salah satu staf atau kepala bagian dari bagian yang diaudit dan memiliki keleluasaan dalam melaksanakan tugasnya.

b. Audit operasional dilaksanakan oleh auditor yang kompeten, memiliki latar belakang pendidikan formal sesuai dengan tugasnya, mempunyai pengalaman kerja di bidang auditor dan mempunyai keterampilan dalam mengaudit suatu perusahaan.

c. Audit operasional yang dilaksanakan pada PT. Bio Farma (Persero) dilaksanakan sesuai dengan tahap-tahap audit operasional yang terdiri dari tahap audit pendahuluan, tahap audit mendalam, dan tahap


(4)

88

Universitas Kristen Maranatha d. Adanya struktur organisasi dan uraian tugas tertulis yang telah disusun

dengan baik sehingga wewenang dan tanggungjawab masing-masing bagian dalam organisasi menjadi jelas.

2. Audit operasional berperan dalam menunjang efektivitas penjualan pada PT. Bio Farma (Persero), hal ini dapat dilihat dari:

a. Pelaksanaan aktivitas penjualan selalu berpedoman pada kebijakan, sistem dan prosedur penjualan yang telah diterapkan.

b. Temuan-temuan pada saat pelaksanaan audit telah dilaporkan dengan disertai saran dan rekomendasi perbaikan, telah ditindaklanjuti oleh pihak manajemen perusahaan dalam meningkatkan efektivitas penjualan.

c. Hasil analisis statistik dari kuesioner yang disebarkan ke bagian-bagian yang terkait dengan aktivitas penjualan sebesar 73,87% responden memberikan jawaban bahwa audit operasional berperan dalam menunjang efektivitas penjualan pada PT. Bio Farma (Persero).

3. Kelemahan-kelemahan yang ditemukan sebagai berikut:

a. Lingkungan pengendalian masih kurang dijalankann dengan baik, seperti terlihat masih adanya karyawan yang keluar ruangan untuk mengobrol dengan karyawan lain di luar kepentingan pekerjaan selama jam kerja berlangsung.

b. Terkadang otorisasi pada setiap transaksi tidak dilakukan oleh pihak yang tepat atau pejabat yang berwenang.


(5)

5.2 Saran

Setelah menguraikan pembahasan dan mengemukakan kesimpulan terhadap PT. Bio Farma (Persero), penulis mencoba untuk memberikan saran-saran yang dapat digunakan atau menjadi bahan pertimbangan bagi PT. Bio Farma (Persero) dalam meningkatkan pelaksanakan kegiatan audit internal dan meningkatkan efektifitas pengendalian internal penjualan, yaitu :

1. Pada bagian penjualan, dari hasil realisasi penjualan yang didapat, terlihat bahwa efektivitas penjualan pada PT. Bio Farma (Persero) sudah cukup efektif, tetapi harus lebih ditingkatkan lagi agar penjualan lebih meningkat.

2. Sebaiknya rekomendasi yang diberikan auditor kepada manajemen perusahaan untuk mengatasi kelemahan pada efektivitas penjualan yang telah dibuat dan disepakati.

3. Untuk meningkatkan pengendalian internal atas penjualan, diharapkan manajer penjualan lebih memperhatikan proses komunikasi kepada para pegawainya secara menyeluruh agar terdapat pemahaman yang sama atas kegiatan penjualan. Sebaiknya manajer penjualan melakukan pengevaluasian kerja jangan hanya setiap 1 bulan sekali, akan lebih baik setiap minggu atau setiap 2 minggu sekali diadakan pengevaluasian kerja.


(6)

90 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno. 2004. Auditing oleh Kantor Akuntan Publik Edisi Ketiga Jilid Satu. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia: Jakarta. Alvin A. Arens, Randal J. Elder & Mark S. Beasley. 2006. Auditing and

Assurance Service: An Integrated Approach, 12th Edition. Pearson Education, Inc. Diterjemahkan oleh Herman Wibowo. 2008. Auditing dan Jasa Assurance: Pendekatan Terintergrasi Edisi Keduabelas. Erlangga: Jakarta.

Amin Widjaja Tunggal. 2005. Internal Auditing. Salemba Empat: Jakarta.

Boynton C. William, Raymond N. Jhonson & Walter G. Kell. 2002. Modern Auditing Edisi Ketujuh. Erlangga: Jakarta.

Campbell B. John & James D. Willson. 1981. Controllership: The Work of The Management Accountant. 3th Edition. New York: John Willey & Sons, Inc. Diterjemahkan oleh Tjintjin Felix Tjendera. 1997. Controllership: Tugas Akuntan Manajemen. Erlangga: Jakarta.

Glenn A. Welsch, Ronald W. Hilton & Paul N. Gordon. 1998. Budgeting: Planning and Profit Control. 5th Edition. New Jersey: Prentice Hall, Inc. Diterjemahkan oleh Purwatiningsih & Maudy warouw. 2000. Anggaran: Perencanaan dan Pengendalian Laba. Edisi Pertama. Salemba Empat: Jakarta.

Hiro Tugiman. 2004. Standar Profesional Audit Internal. Kanisius: Yogyakarta. Ikatan Akuntansi Indonesia. 2001. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan.

Salemba Empat: Jakarta.

Komaruddin. 1994. Ensiklopedia Manajemen Edisi Kedua. Bumi Aksara: Jakarta. Mulyadi. 2002. Auditing. Edisi Keenam Cetakan Pertama. Salemba Empat:

Jakarta. Sumber internet: