Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen dalam Memilih Jasa Travel (Studi Kasus pada Shuttle Travel Cipaganti).

(1)

x | U n i v e r s i t a K r i s t e n M a r a n a t h a ABSTRAK

Seiring dengan pertumbuhan masyarakat di Indonesia menyebabkan semakin tingginya mobilisasi penduduk dari satu daerah ke daerah lain sehingga pemerintah menanggapinya dengan membangun jalan bebas hambatan Cipularang. Dari dibangunnya jalan Cipularang membuka peluang untuk jasa transportasi khususnya shuttle travel. Hal tersebut dapat terlihat dari semakin banyaknya jasa shuttle travel sehingga penulis tertarik untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian dari faktor kualitas pelayanan dalam kabin, lokasi pemberangkatan dan tujuan, harga dan perilaku konsumen. Sample diambil dengan metode purposive sampling. Model regresi berganda digunakan dalam penelitian ini sebagai model analisis data. Hasil penelitian menunjukan kualitas pelayanan dalam kabin, lokasi pemberangkatan dan tujuan, dan harga tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian sedangkan perilaku konsumen memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian. Secara simultan, semua variabel yang digunakan berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

Kata-kata kunci : Mobilisasi penduduk, kualitas pelayanan dalam kabin, lokasi pemberangkatan dan tujuan, harga, perilaku konsumen, keputusan pembelian


(2)

xi | U n i v e r s i t a K r i s t e n M a r a n a t h a ABSTRACT

Together with population growth in Indonesia caused inhabitant mobilization higher from one area to another, so that a government has received it with develop Cipularang Toll Highway. By developed Cipularang Toll Highway has been made opportunity for transportation service specially shuttle travel. It can be seen from shuttle travel service increasing, and then it has made an author attracted to analysis influence factors to purchasing decision from service quality factor in cabin, destination and departure locations, consumer behavior and price. The sample has been taken with purposive sampling method. Multiple regression model has used in this research as a data analysis model. The research result is shown service quality in cabin, destination and departure locations, and price are not influenced toward purchase decision while consumer has influenced toward purchasing decision. In simultaneous way, all of variables have influenced toward purchasing decision. Key words: population mobilization, service quality in cabin, destination and departure locations, price, consumer behavior, purchasing decision.


(3)

xii | U n i v e r s i t a K r i s t e n M a r a n a t h a DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL...i

HALAMAN PENGESAHAN...ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI...iii

KATA PENGANTAR...iv

ABSTRAK...viii

ABSTRACT...ix

DAFTAR ISI...x

DAFTAR GAMBAR...xiii

DAFTAR TABEL...xiv

DAFTAR LAMPIRAN...xv

BAB I PENDAHULUAN...1

1.1Latar belakang penelitian...1

1.2Identifikasi Masalah...11

1.3Tujuan Penelitian...12

1.4Kegunaan Penelitian...13

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS...15

2.1Kajain Pustaka...15

2.1.1 Pemasaran...15

2.1.2 Jasa...20

2.1.2.1Bauran jasa...22

2.1.2.2Karakteristik jasa...24

2.1.2.3Mutu Jasa...25

2.1.2.4Bauran Pemasaran Jasa...26

2.1.3 Kualitas Pelayanan...37

2.1.3.1Dimensi Kualitas Pelayanan...38

2.1.4 Perilaku Konsumen...42

2.1.4.1Faktor yang memepengaruhi perilaku konsumen...45


(4)

xiii | U n i v e r s i t a K r i s t e n M a r a n a t h a

2.1.4.3Proses Pengambilan keputusan pembelian...50

2.2Rerangka Teoritis...54

2.3Rerangka Pemikiran...55

2.4Penelitian Terdahulu...56

2.5Pengembangan Hipotesis...64

2.6Model Penelitian...67

BAB III METODE PENELITIAN...69

3.1Objek Penelitian...69

3.2 Jenis Penelitian...74

3.2.1 Variabel Penelitian...75

3.3Populasi dan Sample...76

3.3.1 Populasi...76

3.3.2 Sample...77

3.4Teknik Pengambilan Sampel...77

3.5Definisi Operasional Variabel...79

3.6Metode Pengumpulan Data...82

3.7Metode Analisis Data...83

3.7.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner...84

3.7.1.1Uji Validitas...84

3.7.1.2Uji Reliabilitas...86

3.8Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data...87

3.8.1 Analisis Data...89

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN...94

4.1Uji Validitas dan reliabilitas...94

4.1.1 Uji Validitas...94

4.1.2 Uji Reliabilitas...96

4.2Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan (X1), Lokasi (X2), Harga (X3), dan Perilaku Konsumen (X4) terhadap Keputusan pembelian konsumen (Y)...97

4.2.1 Uji Asumsi Klasik...97

4.2.1.1Uji Normalitas...97

4.2.1.2Uji Heteroskedastistias...99

4.2.1.3Uji Multikolinieritas...101

4.2.2 Persamaan Regresi Linier Berganda...102

4.2.3 Pengujian Hipotesis Simultan...103

4.2.4 Pengujian Hipotesis Parsial...104

4.2.5 Analisis Koefisien Determinasi...106

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...108

5.1Kesimpulan...108

5.2Kekurangan Penelitian...108


(5)

xiv | U n i v e r s i t a K r i s t e n M a r a n a t h a

5.3.1 Implikasi Manajerial...109

5.3.2 Implikasi Praktisi...109

DAFTAR PUSTAKA...111


(6)

xv | U n i v e r s i t a K r i s t e n M a r a n a t h a

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Model Perilaku Konsumen...47

Gambar 2 Proses Pembelian Konsumen Model Lima Tahap...50

Gambar 3 Rerangka Teoritis...54

Gambar 4 Rerangka Pemikiran...55


(7)

xvi | U n i v e r s i t a K r i s t e n M a r a n a t h a DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Data Kunjungan Wisatwan ke Bandung Pada tahun 2008-2012...3

Tabel 2 Perbandingan Harga Shuttle Ttravel Bandung Jakarta...9

Tabel 3 Penelitian Terdahulu...56


(8)

xvii | U n i v e r s i t a K r i s t e n M a r a n a t h a

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Uji Validitas...94

Lampiran B Uji Reliabilitas...96

Lampiran C Uji Normalitas...97

Lampiran D Uji Heteroskedastistias...99

Lampiran E Uji Multikolinieritas...101

Lampiran F Persamaan Regresi Linier Berganda...102

Lampiran G Pengujian Hipotesis Simultan...103

Lampiran H Pengujian Hipotesis Parsial...104


(9)

1 | U n i v e r s i t a s K r i s t e n M a r a n a t h a

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sejalan dengan perkembangan zaman yang sudah semakin maju dan diiringi juga dengan pertumbuhan penduduk di wilayah Indonesia yang semakin pesat sesuai dengan data dari badan pusat statistik jumlah penduduk Indonesia sebesar 218.868.791 jiwa (sumber: Badan Pusat statistik), kebutuhan manusia pun akan meningkat dalam segala hal. Dengan kebutuhan yang semakin meningkat dari penduduk di Indonesia hal ini dapat memberikan efek semakin tingginya mobilisasi atau perpindahan penduduk dari satu wilayah ke wilayah lainnya yang dalam hal ini membutuhkan sarana dan prasarana yang harus ada untuk memenuhi kebutuhan masyakat dalam hal transportasi. Mobilisasi tersebut juga terjadi karena faktor tingkat pembangunan dan juga tingkat pendapatan suatu daerah yang lebih tinggi daripada daerah yang lain karena ada perbedaan upah minum setiap daerah yang ditentukan oleh kepala daerah masing masing sesuai dengan indikator taraf hidup layak di daerah tersebut, sehingga dengan gejala kondisi tersebut pihak pemerintah menanggapinya dengan membangun sarana agar para masyarakat yang semakin maju dan berkembang dapat melakukan aktifitas seefektif dan seefisien mungkin dan juga untuk mendorong pembangunan di daerah lain sehingga tidak terpusat pada satu daerah saja. Dalam hal ini pemerintah menanggapinya dengan membangun sarana jalan bebas hambatan agar masyarakat yang semakin berkembang dan memerlukan


(10)

2 | U n i v e r s i t a s K r i s t e n M a r a n a t h a

mobilisasi tinggi tersebut dapat melakukan perjalanan dengan menghemat waktu agar semakin efisien.

Salah satu bentuk program pembangunan sarana yang dilakukan oleh pemerintah adalah pembangunan jalan bebas hambatan Cipularang yang menghubungkan antara kota Bandung dan kota Jakarta karena sebelum dibangun jalan bebas hambatan Cipularang bagi masyarakat yang menuju kota Jakarta maupun sebaliknya memerlukan waktu tempuh yang cukup lama selain itu juga faktor luas badan jalan yang sudah dianggap tidak memadai lagi untuk menampung beban arus transportasi yang semakin padat sehingga sering menimbulkan kemacetan yang berdampak pada waktu tempuh yang semakin lama dan juga menghabiskan bahan bakar kendaraan sehingga dinilai sudah tidak efisien lagi bila mengandalkan jalur tersebut. Selain untuk mempermudah dan mempersingkat waktu perjalanan bagi masyarakat jalan bebas hambatan Cipularang tersebut juga diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan juga meningkatkan nilai investasi asing ke Indonesia karena telah adanya sarana dan prasana yang menunjang untuk distribusi baik barang maupun jasa bagi kedua kota tersebut baik bagi kota Bandung maupun kota Jakarta dan juga kota-kota peyangga dari dua kota tersebut yang dilewati oleh jalan bebas hambatan tersebut. Selain faktor tersebut juga bagi pemerintah mengharapkan beban kota Jakarta sebagai ibu kota negara juga dapat berkurang dengan seiring pembangunan jalan bebas hambatan Cipularang sehingga diharapkan kota kota yang dilalui jalan bebas hambatan tersebut dapat menjadi kota penyangga ibu kota sehingga dapat mengurangi beban ibu kota yang semakin padat sesuai dengan data jumlah penduduk kota Jakarta pada tahun 2005 dari data badan pusat


(11)

3 | U n i v e r s i t a s K r i s t e n M a r a n a t h a

statistik sebesar 8.839.247 jiwa. Pertumbuhan ekonomi akibat dari pembangunan jalan bebas hambatan Cipularang dapat dirasakan di kota Bandung, hal tersebut dapat dilihat dan diamati dari semakin berkembangnya industri jasa pariwisata dikota Bandung seperti semakin banyaknya hotel, restoran, pusat perbelanjaan baik distro maupun factory outlet, dan juga jasa-jasa pariwisata lainnya yang disuguhkan dikota Bandung. Hal tersebut dapat dilihat melalui data dari dinas pariwisata kota Bandung dari tahun 2008-2012 yang tiap tahunnya mengalami kenaikan dari akibat semakin mudah dan cepatnya menuju kota Bandung yang dapat dilalui dengan waktu tempuh dua jam dari kota Jakarta. Berikut data dari dinas pariwisata kota Bandung mengenai data jumlah wisatawan dikota Bandung

Tabel 1.1

DATA KUNJUNGAN WISATAWAN KE KOTA BANDUNG PADA TAHUN 2008-2012

Tahun Wisata

Mancanegara

Wisatawan Lokal

Jumlah Persentase

2008 175.711 4.320.134 4.495.245 -

2009 185.076 4.822.532 5.007,608 10,23

2010 228.449 4.951.439 5.179.824 3,23

2011 225.585 6.487.239 6.712.824 22,83

2012 176.855 5.257.439 5.527.439 -27,68

Sumber : Dinas Pariwisata kota Bandung

Selain dari faktor jasa pariwisata saja yang berkembang akibat dari pembangunan jalan bebas hambatan Cipularang tapi juga semakin banyaknya penduduk dari kota Bandung yang bekerja dikota Jakarta dan juga sebaliknya banyak warga kota Jakarta yang bekerja dikota Bandung karena jarak tempuh dari kedua kota tersebut yang dapat ditempuh dalam waktu dua jam sehingga banyak penduduk yang melakukan


(12)

4 | U n i v e r s i t a s K r i s t e n M a r a n a t h a

urbanisasi di kedua kota tersebut sehingga menimbulkan fenomena pada saat akhir pekan para penduduk yang melakukan urbanisasi ke salah satu kota tersebut kembali ke kota asalnya dan kembali pada saat hari kerja sehingga meningkatkan aktifitas mobilisasi perjalanan dari kota Bandung ke Jakarta maupun sebalikknya dari Jakarta menuju kota Bandung. Selain pekerja yang melakukan aktifitas tersebut banyak juga dari kalangan mahasiswa yang saat akhir pekan kembali ke kotanya dari kedua kota tersebut.

Dari gejala dan fenomena tersebut banyak warga yang membutuhkan jasa transportasi yang dapat mengantarkan mereka dari Bandung ke Jakarta maupun sebaliknya dari Jakarta ke Bandung yang untuk keperluan wisata, bisnis maupun keperluan lainnya. Hal tersebut dilihat menjadi sebuah peluang usaha yang bagus bagi usaha jasa shuttle travel sehingga mulai lah bermunculan berbagai jenis usaha jasa travel. Sebetulnya jenis usaha shuttle travel sendiri bukan suatu hal yang baru untuk menghubungkan antara kota Bandung dan Jakarta, usaha travel sudah ada semenjak dari sebelum adanya jalan bebas hambatan Cipularang tapi pada saat itu jenis usaha travel masih sebelum sebanyak sekarang dalam tingkat jumlah penumpangnya karena pada saat itu usaha jasa travel bersaing dengan jenis usaha transportasi lainnya seperti halnya bus dan kereta api karena pada saat itu jarak tempuh Jakarta Bandung masih cukup jauh sehingga memerlukan waktu hingga empat jam perjalanan banyak warga Bandung maupun Jakarta lebih memilih jasa kereta api yang sedikit lebih cepat dan nyaman selain itu juga harga jasa travel pada saat itu harga tiketnya lebih mahal daripada bus menjadikan para warga lebih memilih menggunakan bus karena lebih murah dengan waktu perjalanan yang relatif


(13)

5 | U n i v e r s i t a s K r i s t e n M a r a n a t h a

sama dengan jasa travel. Pada saat setelah dibangunnya jalan bebas hambatan Cipularang mulailah tumbuh jasa travel yang menggunakan jalur Cipularang sehingga perjalanan jauh lebih singkat menjadi dua jam sehingga bisa lebih cepat dalam waktu tempuh daripada menggunakan jasa kereta api, selain itu jasa travel juga harganya sudah mulai bisa bersaing dengan harga bus yang pada saat itu masih jarang ada armada bus yang menggunakan jalan bebas hambatan Cipularang untuk perjalanan Bandung Jakarta maupun sebaliknya sehingga pada saat tersebut bisa dibilang jasa travel merupakan alat transportasi yang dapat diandalkan oleh para warga Bandung maupun Jakarta karena selain harga tidak terlalu mahal juga memiliki keunggulan waktu tempuh yang lebih singkat daripada jasa transportasi lainnya. Seiring dengan berkembangnya jasa travel yang juga dapat melalui semakin tingginya tingkat okupasi penumpang jasa travel perusahaan mulai menambah jumlah armada dan juga itensitas waktu pemberangkatan selain itu juga semakin banyak tumbuh perusahaan jasa travel baru dengan format pelayanan dan harga yang berbeda tergantung dengan segmen mana yang akan menjadi target market mereka.

Pada saat ini usaha jasa travel bersaing tidak hanya bersaing dengan harga saja tapi juga bersaing dengan kualitas pelayanan seperti kenyamanan kendaraan, jarak antar kursi dan juga ketepatan waktu untuk datang dan sampai ke tempat tujuan. Kualitas pelayanan sendiri menurut Zeithmal dan Bitner (dalam Lupiyoadi 2006, h.192) menyebutkan bahwa persepsi konsumen terhadap kualitas jasa menjadi faktor utama penentu kepuasan konsumen. Kualitas pelayanan sendiri di bidang jasa transportasi merupakan suatu variabel yang harus cukup diperhatikan oleh pengusaha jasa transportasi travel karena pada usaha jasa sendiri standar untuk menentukan baik


(14)

6 | U n i v e r s i t a s K r i s t e n M a r a n a t h a

atau tidaknya pelayanan yang diberikan sangat bergantung dari harapan konsumen sebelum menggunakan jasa transportasi harus bisa sesuai dengan yang diberikan oleh perusahaan jasa sehingga konsumen tidak merasa kecewa karena antara harapan yang diinginkan dengan yang di berikan tidak jauh berbeda. Bagi ahli pemasaran sendiri untuk menilai kualitas pelayanan ahli pemasaran seperti menyimpulkan Parasuraman,et al. (1994) dalam Tjiptono (2011) bahwa terdapat 5 dimensi Servqual yaitu tangible, reliability, responsiveness, assurance, dan emphaty. Dengan semakin ketatnya persaingan jasa transportasi travel faktor kualitas pelayanan menjadi suatu faktor yang harus sangat dijaga karena bila terjadi penurunan kualitas pelayanan dapat berdampak pada pindahnya konsumen ke perusahaan travel yang dapat memberikan pelayanan ke konsumen yang lebih baik.

Salah satu bagian dari faktor kualitas pelayanan yang dapat memberikan pengaruh terhadap persaingan bisnis travel yaitu faktor kenyamanan di dalam kabin kendaraan karena kualitas dari kendaraan yang digunakan dalam bisnis travel hampir sama maka persaingan antar perusahaan travel dilakukan dengan membuat kenyamanan didalam kabin kendaraan dengan cara mengatur jarak antar kursi agar penumpang tidak merasa sempit dan juga dengan single seat sehingga penumpang merasa lebih nyaman karena tidak terganggu dengan penumpang lainnya. Menurut penulis faktor kenyamanan kursi tersebut cukup dirasa penting karena banyak penumpang yang merasa lebih merasa nyaman bila menggunakan sistem single seat dengan jarak antar kursi yang tidak terlalu berdekatan.

Selain hal tersebut menurut fenomena saat ini pengaruh lokasi tujuan dan juga lokasi pemberangkatan menjadi faktor yang cukup penting bagi usaha jasa


(15)

7 | U n i v e r s i t a s K r i s t e n M a r a n a t h a

transportasi travel karena banyak penumpang menjadikan faktor tujuan dan lokasi pemberangkatan menjadi salah satu pertimabangan dalam hal menggunakan jasa transportasi travel selain itu juga faktor waktu pemberangkatan menjadi pertimbangan bagi penumpang untuk memilih karena banyak penumpang membutuhkan waktu pemberangkatan pagi khususnya dari kota Bandung untuk menuju Jakarta pada saat awal pekan dimana para pekerja yang bekerja di Jakarta yang berasal dari Bandung membutuhkan pemberangkatan sepagi mungkin agar sampai di kota Jakarta tidak terlambat untuk masuk kantor.

Faktor lainnya yang menurut penulis sering menjadi pembahasan diantara penumpang yang menggunakan jasa travel adalah faktor ketepatan dan kecepatan dalam waktu tempuh kendaraan karena pada saat ini penumpang sangat memperhatikan kecepatan dan ketapatan waktu sehingga mereka memerlukan jasa transportasi yang dapat memberikan ketepatan waktu sampai ditempat tujuan diluar faktor yang dapat membuat perjalanan terhambat seperti kemacetan lalu lintas.

Berikutnya faktor yang dapat berpengaruh terhadap minat konsumen untuk memilih jasa travel adalah faktor harga, bagi beberapa konsumen yang sering menggunakan jasa travel faktor harga merupakan salah satu faktor yang mereka perhitungkan dalam memilih dan menggunakan jasa travel, tapi ada beberapa tipe konsumen juga tidak terlalu mempersoalkan masalah harga asalkan sebanding dengan kualitas pelayanan yang diberikan.

Kedua faktor diatas faktor lokasi dan harga merupakan salah satu bagian dari bauran pemasaran dalam konsep pemasaran. Dalam teori kedua faktor tersebut memang harus menjadi perhatian bagi perusahaan agar dapat memenangkan hati


(16)

8 | U n i v e r s i t a s K r i s t e n M a r a n a t h a

konsumen tapi dalam praktek di lapangan tidak selalu keduanya berjalan bersamaan pada saat konsumen memilih untuk menggunakan jasa travel.

Dari hasil riset awal yang dilakukan oleh peneliti didapat beberapa faktor yang sering menjadi topik pembahasan diantara penumpang, yaitu faktor kualitas dalam kabin, harga, lokasi pemberangkatan dan tujuan dari shuttle travel dan juga faktor perilaku konsumen sendiri yang menggunakan shuttle travel sebagai sebuah kebiasan pada saat akhir pekan dimana diakhir pekan hampir semua jasa shuttle travel penuh sehingga tidak terlalu mempermasalahkan perusahaan jasa shuttle travel yang digunakan asalkan perusahaan shuttle travel tersebut masih terdapat kursi kosong untuk pemberangkatan.

Cipaganti merupakan salah satu jenis bisnis jasa transportasi yang sudah cukup terkenal baik di kota Bandung maupun di kota Jakarta karena bisnis jasa travel cipaganti merupakan jasa travel yang pertama melihat peluang dengan di bangunnya jalan bebas hambatan Cipularang dengan melayani jasa transportasi dari Bandung maupun Jakarta melalui jalan bebas hambatan Cipularang sehingga waktu tempuh yang jauh lebih singkat. Cipaganti sendiri sudah memiliki brand image yang cukup kuat dapat dilihat dari pada saat orang menyebutkan jasa shuttle travel Bandung Jakarta pasti yang langsung teringat dalam benak konsumen adalah Cipaganti sehingga perusahaan jasa Cipaganti sudah memiliki brand image yang cukup kuat bagi para konsumen, pada saat ini semakin banyaknya tumbuh perusahaan jasa transportasi shuttle travel yang melayani jurusan Bandung Jakarta perusahaan Cipaganti masih dapat mempertahankan brand image perusahaan tersebut yang menjadi nilai lebih bagi perusahaan travel Cipaganti dibandingkan dengan


(17)

9 | U n i v e r s i t a s K r i s t e n M a r a n a t h a

kompetitor lainnya. Dengan menyebut nama Cipaganti Group, tidak bisa dipisahkan dari sebuah usaha kecil yaitu penyewaan kendaraan pribadi " Cipaganti Motor " pada tahun 1985 yang berlokasi di kota tercinta, Bandung. Menghadapi berbagai rintangan dan terus bergerak maju, " Cipaganti Motor " sekarang ini telah menjelma menjadi sebuah perusahaan korporasi multi bisnis, sebagai market leader di bidang penyediaan jasa transportasi terpadu dan persewaan alat berat. Perkembangan yang dititikberatkan di pulau Jawa, Cipaganti Group sudah berhasil melakukan ekspansi ke Bali, Sumatera dan Kalimantan. Tahun 2006 dengan adanya akses jalan tol Cipularang, terbuka peluang usaha baru dan Cipaganti Otojasa mengembangkan layanan Shuttle Service Point to Point Bandung - Jabodetabek. Permintaan pasar akan usaha ini sangat besar dan akan terus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang memerlukan sarana transportasi antar kota yang aman, nyaman, cepat dan ekonomis. Faktor nama besar Cipaganti sendiri sebetulnya masih bisa menjadi keunggulan tersendiri bagi perusahaan karena dapat dilihat dari jumlah penumpang dari Cipaganti sendiri masih cukup banyak walaupun dengan harga yang lebih mahal dibandingkan dengan para pesaingnya. Berikut daftar harga shuttle travel yang melayani jurusan Bandung Jakarta.

Tabel 1.2

PERBANDINGAN HARGA SHUTTLE TRAVEL BANDUNG-JAKARTA

No Perusahaan Travel Tujuan Harga

1 Xtrans Bandung-Jakarta Rp 85.000


(18)

10 | U n i v e r s i t a s K r i s t e n M a r a n a t h a Sumber : detikfinance.com

Cipaganti sendiri sebetulnya melayani segmen konsumen dikelas middle sama dengan xtrans tapi disini perusahaan Cipaganti diuntungkan oleh Brand Image dari perusahaan Cipaganti yang lebih kuat sehingga jumlah penumpang yang menggunakan jasa shuttle travel cipaganti tidak kalah dengan jasa shuttle travel yang lain. Selain hal tersebut dari sisi perilaku konsumen yang pertama kali akan menggunakan shuttle travel Bandung Jakarta pasti yang pertama kali teringat adalah Cipaganti karena sudah memiliki nama yang cukup dikenal. Sedangkan dari sisi jumlah lokasi pemberangkatan dan tujuan shuttle travel Cipaganti lebih banyak daripada shuttle travel pesaing yang lain.

Berikutnya perusahaan jasa shuttle travel yang juga cukup banyak peminatnya yaitu cititrans perusahaan jasa travel cititrans sendiri pertama kali berdiri pada tahun 2005 dengan kantor pertama yang berada pada jalan Dipati Ukur Bandung. Pada saat ini perusahaan jasa shuttle travel cititrans memiliki beberapa tujuan di kota Jakarta dan Bandung. Kelebihan dari jasa shuttle travel cititrans adalah kenyamanan dalam kabin dengan memiliki fasilitas single seat pada seluruh armada dan juga jarak antar kursi yang cukup luas membuat cititrans cukup dikenal. Pada saat akhir pekan cititrans memiliki tingkat okupasi penumpang yang cukup tinggi walaupun dengan harga yang cukup mahal dibandingkan dengan jasa shuttle travel yang lain.

Berikutnya perusahaan jasa shuttle travel yang banyak peminatnya dan kompetitor dari cipaganti travel adalah xtrans. Xtrans berdiri sejak tahun 2005, xtrans sendiri merupakan pelopor dari layanan Point to point (shuttle). Perusahaan xtrans


(19)

11 | U n i v e r s i t a s K r i s t e n M a r a n a t h a

sendiri memiliki fokus dalam ketepatan waktu berangkat dan perusahaan xtrans sendiri akan tetap memberangkatkan armadanya walaupun cuma ada satu penumpang sehingga membuat konsumen merasa nyaman dalam ketepatan waktu berangkat. Kelebihan lain yang dimiliki oleh xtrans adalah harga yang ditawarkan lebih murah dari para kompetitor lain seperti cipaganti dan cititrans sehingga menjadi salah satu kelebiham dari xtrans.

Dalam teori pemasaran faktor faktor yang dapat mempengaruhi konsumen untuk melakukan pembelian Menurut phillip Kotler (2003:202) perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh empat faktor, diantaranya faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi dan faktor psikologis. Hal hal tersebut juga dapat menjadi faktor pengaruh konsumen dalam menggunakan jasa travel.

Berdasarkan data diatas penulis ingin meneliti faktor faktor apa saja yang menjadi pengaruh konsumen jasa shuttle travel dalam memilih dan menggunakan jasa travel yang akan mereka gunakan karena banyak hal yang dapat menjadi pertimbangan sendiri di dalam benak konsumen sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian terhadap hal tersebut sehingga muncul topik yang akan dibahas

:”ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN

PEMBELIAN KONSUMEN DALAM MEMILIH JASA TRAVEL (STUDI

KASUS PADA SHUTTLE TRVEL CIPAGANTI)”


(20)

12 | U n i v e r s i t a s K r i s t e n M a r a n a t h a

Berdasarkan uraian latar belakang masalah didapat data bahwa semakin banyaknya perusahaan jasa transportasi travel Bandung-Jakarta akan meningkatkan persaingan dalam merebut pangsa pasar sehingga para perusahaan jasa saling berlomba meningkatkan kualitas pelayanan. Selain faktor pelayanan yang baik ternyata banyak pertimbangan lain bagi konsumen dalam memilih jasa travel sendiri sehingga perusahaan jasa travel harus dapat mnengetahui apa saja kebutuhan dari konsumen dalam menggunakan jasa travel. Setiap perusahaan jasa travel memfokuskan diri mereka dalam satu faktor yang akan menjadi ciri khas produk mereka dan juga menjadi kelebihan dari jasa travel tersebut, seperti cititrans yang memfokuskan jasa mereka pada kenyamana dalam kabin dan xtrans yang memiliki harga yang lebih murah dalam melayani konsumen dalam kelas middle yang juga menjadi target dari perusahaan jasa travel cipaganti dan cititrans. Perusahaan yang melayani kelas middle sendiri cukup banyak dan diisi oleh perusahaan jasa travel yang sudah cukup besar sehingga peersaingan pada kelas ini cukup ketat sehingga menarik untuk diteliti apa saja yang menjadi faktor alasan konsumen dalam menggunakan jasa travel.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa apa saja yang menjadi faktor konsumen dalam memilih jasa travel yang akan mereka gunakan karena pada saat ini konsumen tidak hanya fokus pada hal kualitas pelayanan saja tapi banyak faktor lain yang menjadi pertimbangan dalam memilih jasa travel yang akan digunakan. Untuk itu dapat ditarik beberapa pertanyaan penelitian antara lain :


(21)

13 | U n i v e r s i t a s K r i s t e n M a r a n a t h a

1. Apakah faktor kualitas pelayanan di dalam kabin kendaraan berpengaruh positif terhadap konsumen dalam memilih jasa travel ?

2. Apakah faktor lokasi pemberangkatan dan tujuan travel dapat berpengaruh positif terhadap konsumen dalam memilih jasa travel ?

3. Apakah terdapat pengaruh positif harga terhadap konsumen dalam memilih jasa travel ?

4. Apakah terdapat pengaruh positif perilaku konsumen dalam memilih jasa travel ?

1.3 Tujuan Penelitian

Secara spesifik, penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh positif kualitas pelayanan dalam kabin terhadap konsumen dalam memilih jasa travel

2. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh positif lokasi pemberangkatan dan tujuan travel terhadap konsumen dalam memilih jasa travel

3. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh positif harga terhadap konsumen dalam memilih jasa travel

4. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh positif perilaku konsumen terhadap konsumen dalam memilih jasa travel


(22)

14 | U n i v e r s i t a s K r i s t e n M a r a n a t h a Penelitian ini diharapkan berguna dan bermanfaat bagi :

A. Perusahaan

Diharapkan dapat memberi saran dan masukan pada perusahaan khususnya perusahan jasa travel Cipaganti agar dapat bersaing dengan perusahaan jasa travel lainnya dengan dapat mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat ditingkatan oleh perusahaan agar para konsumen menggunakan kembali jasa travel Cipaganti dan diharapkan karena rekomendasi dari hasil penelitian ini dapat membantu perusahaan Cipaganti dalam hal pengambilan kebijakan strategis perusahaan.

B. Akademisi

Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat membantu para akademik dalam mengembangkan strategi pemasaran khususnya dalam bidang jasa dengan mengetahui faktor faktor apa saja yang mempengaruhi konsumen dalam memilih dan menggunakan jasa travel sehingga dapat memberikan pengetahuan baru dalam bidang jasa khususnya travel.

Selain itu juga diharapkan berguna untuk menguji teori selama ini apakah kualitas pelayanan, lokasi, harga dan perilaku konsumen berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen yang dalam hal ini khususnya pada bidang jasa.


(23)

108 | U n i v e r s i t a s K r i s t e n M a r a n a t h a BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian mengenai analisis pengaruh Kualitas Pelayanan (X1), Lokasi (X2), Harga (X3), dan Perilaku Konsumen (X4) terhadap Keputusan Pembelian Konsumen (Y) maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Dari hasil pengujian yang dilakukan pada bab IV maka dapat diketahui bahwa variabel bebas Kualitas Pelayanan (X1), Lokasi (X2), Harga (X3), tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian dan Perilaku Konsumen (X4) berpengaruh terhadap Keputusan pembelian konsumen (Y) dengan besar persentase pengaruh 10,3%, Sedangkan sisanya sebesar 89,7% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diamati.

2. Variabel Kualitas Pelayanan tidak berpengaruh terhadap Keputusan pembelian konsumen.

3. Variabel Lokasi tidak berpengaruh berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian Konsumen.

4. Variabel Harga tidak berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian Konsumen. 5. Variabel Perilaku Konsumen berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian

Konsumen.

5.2 Kekurangan penelitian

Pada penelitian ini penulis hanya menganalisa penelitian pada faktor kualitas pelayanan, lokasi, harga dan perilaku konsumen saja padahal masih banyak


(24)

faktor-109 | U n i v e r s i t a s K r i s t e n M a r a n a t h a

faktor lain yang menetukan keputusan pembelian konsumen seperti faktor promosi, store atmosphere, brand equity, brand image dan faktor lainnya yang dapat memberikan pengaruh terhadap konsumen dalam mengambil keputusan pembelian. 5. 3 Saran

5.3.1 Implikasi Manajerial

Dari hasil penelitian ini pengaruh perilaku konsumen yang memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian dalam menggunakan jasa shuttle travel hal tersebut dikarenakan faktor habit atau kebiasaan dari konsumen untuk menggunakan jasa shuttle travel untuk melakukan perjalanan dari Bandung ke Jakarta maupun sebaliknya karena dirasa lebih memudahkan para konsumen untuk menggunakannya sehingga diharapkan pihak perusahaan lebih memperbanyak jumlah pemberangkatan khususnya pada saat weekend karena rata-rata konsumen tidak memperhatikan harga maupun kualitas pelayanan dalam kabin dan juga lokasi pada saat weekend dikarenakan bagi rata-rata konsumen yang lebih penting adalah mendapatkan tiket untuk berangkat saja sudah cukup karena pada saat-saat tersebut bagi para konsumen susah untuk mendapatkan tiket sehingga perilaku konsumen disini memilki peranan yang lebih besar dalam menentukan keputusan pembelian pada jasa shuttle travel.

5.3.2 Implikasi Praktisi

Dari hasil penelitian ini didapatkan hasil bahwa perilaku konsumen memiliki pengaruh lebih signifikan daripada kualitas pelayanan dalam kabin, lokasi dan harga terhadap keputusan pembelian dalam bidang jasa shuttle travel sehingga diharapkan adanya penelitian selanjutnya mengenai perilaku konsumen yang lebih mendalam


(25)

110 | U n i v e r s i t a s K r i s t e n M a r a n a t h a

dalam memilih jasa shuttle travel sehingga dapat mengetahui faktor apa yang sangat berpengaruh dalam variabel perilaku konsumen. Dan juga diharapkan dapat mengembangkan penelitian ini karena masih banyak faktor-faktor lain diluar dari faktor yang penulis telah uji yang memungkinkan memilki pengaruh lebih besar terhadap pembelian dalam memilih jasa shuttle travel.


(26)

111 | U n i v e r s i t a s K r i s t e n M a r a n a t h a DAFTAR PUSTAKA

Lin, feng. C. (2009). Systematic behavior research for understanding consumer decision making. Springerlink.

Fadhillah, N., Fadili, A. D., Kosasih. (2013). Pengaruh perilaku konsumen terhadap keputusan pembelian sepeda motor yamaha di dealer Arista Johar.

Falk, T. Hammerschmidt, M. Schepers, J. (2009). The service quality-satisfaction link revisited:exploring asymmetries and dynamics.

Lestari, D., Hasbulah, R., Ruyatnasih. (2013). Pengaruh perilaku konsumen terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda Beat.

Sugiarto. (2012). Analisis pengaruh lokasi, harga dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian.

Cikita., Nawazirul., Sari. (2011). Analisi tingkat kepuasan penumpang atas kualitas Pelayanan shuttle dan travel PT Cipaganti citra graha Otojasa Semarang.

Arfiyandi, S. K. A., dan Adhila, F. (2010). Analisis strategi bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian konsumen di distribution outlet mailbox Yogyakarta. Naftha, A. D. (2010). Penetapan faktor kualitas layanan jasa travel Cipaganti dengan metode principal component analisis.

Barokah, M., dan Iriani, Y. (2012). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam pembelian LPG 3kg.

Hartono, B., Nugroho, A. B., Indrayana, M. W. (2013). Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli produk susu ultra high temperatur (Studi Kasus di Swalayan Persada Malang).

Haliana, N. (2010). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian produk mie instan Indomie.

Yulianthini, N., Kirya, K., Indayani, K. (2014). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli mobil.

Kamal, M., dan Ghanimata, F., (2012). Analisis pengaruh harga dan kualitas produk, dan lokasi terhadap keputusan pembelian.

Lita, P. R. (2010). Pengaruh implementasi bauran pemasaran jasa terhadap proses keputusan wisatawan mengunjungi objek wisata di kota Padang.


(27)

112 | U n i v e r s i t a s K r i s t e n M a r a n a t h a

Sembiring, K. B., dan Kuswanti, D. N. (2011). Pengaruh bauran pemasaran jasa terhadap keputusan berobat pasien di rumah sakit haji Medan.

Pio, J. R., dan Sendow, E. G. (2013). Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Konsumen Berbelanja pada PT Jumbo Swalayan Manado.

Rukismono, M. (2011). Pengaruh perilaku konsumen dalam mengambil keputusan memilih jasa transportasi udara Lion Air di Surabaya.

Bodroastuti, T., dan Ghoni, A. (2011). Pengaruh Faktor Budaya, Sosial, Pribadi Dan Psikologi Terhadap Perilaku Konsumen (Studi Pada Pembelian Rumah di Perumahan Griya Utama Banjardowo Semarang).

Anggraini, P. (2010). Pengaruh penerapan bauran pemasaran terhadap tingkat Kepuasan konsumen dalam jasa pelayanan di RSU SURYA HUSADHA.

Chumaidiyah, E. (2010). Kompetensi inti dan strategi bauran pemasaran dalam meningkatkan keunggulan bersaing pada perusahaan jasa telekomunikasi.

Kotler, Philip. (1997). Dasar-dasar Pemasaran, alih bahasa oleh Alexander Sundoro. Jilid 2. Jakarta: Prenhallindo.

Kotler, Philip. (1997). Manajemen Pemasaran, alih bahasa oleh Hendra Teguh dan Ronny Antonius Rusli. Jilid 2. Jakarta: Prenhallindo.

Kotler, Philip. (1999). Manajemen Pemasaran, alih bahasa oleh Jaka Wasana. Jilid 1.Jakarta: Erlangga.

Lovelock, Christopher dan Lauren Wright. Manajemen Pemasaran Jasa, Alih bahasa oleh Agus Widyantoro. Jakarta: Indeks.

Lupiyoadi, Rambat dan A.Hamdani. (2006). Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Salemba Empat.

Sudharto P. Hadi. (2007). Perilaku Konsumen. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Supranto, J. (2006). Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan. Jakarta: TS Rineka Cipta.

Tjiptono, Fandy. (1997). Manajemen Jasa. Yogyakarta: Andi.


(28)

113 | U n i v e r s i t a s K r i s t e n M a r a n a t h a

Kotler,Philip. 2002. Manajemen Pemasaran 1. Edisi Millenium. Jakarta: Prehallindo. Lupiyoadi, R. 2001. Manajemen Pemasaran Jasa Teori. Jakarta.

Kotler,Philip. 2002. Manajemen Pemasaran 2. Edisi Millenium. Jakarta: Prehallindo. Kotler, P dan Gary, A. 2003. Dasar-Dasar Pemasaran. Edisi Kesembilan. Jilid1. Jakarta: Indeks

Rambat, L dan Ahmad, H .2006. Manajemen Pemasara Jasa , Jakarta ; Salemba Empat.

Simamora, B. 2002 . Panduan Riset Perilaku Konsumen . PT. Gramedia. Jakarta. Tjiptono, F. 2002. Strategi Pemasaran . Penerbit Andi : Yogyakarta.

Tedjakusuma, Ritawati., & Maryani, Sri Hartini. (2001), “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Dalam Pembelian Air Minum Mineral”, Jurnal Penelitian Dinamika Sosial, 2 (3), hal. 48-58.

Tjiptono, Fandy. (2007), Pemasaran Jasa. Edisi Pertama, Bayumedia Publishing, Malang.

Lupiyoadi, Jenu Widjaja. (2004), Marketing Management, Pendekatan Pada Nilai-Nilai Pelanggan, Edisi Kedua, Bayu Media Publishing; Malang.

Tjiptono, Fandy, 2005. Pemasaran Jasa, Penerbit Bayumadia Publishing, Malang. Lupiyoadi, Rambat, 2001. Manajeme Pemasaran Jasa : Teori dan Praktek, Edisi Pertama, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Lupiyoadi, Rambat dan A Hamdani, 2006. Manajemen Pamasaran Jasa, Edisi Kedua, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Assel, Simamora. (2003), consumer behavior, Salemba Empat Jakarta.

Data jumlah penduduk Jakarta dan Indonesia 2005 diakses dari http://bps.co.id pada tanggal 13 maret 2014.

Data jumlah wisatawan di Bandung diakses dari www.disparbud.jabarprov.go.id pada tanggal 13 maret 2014.

Data harga travel Bandng jakarta diakses dari www.detik.com pada tanggal 13 maret 2014.

www.aswtaqauliyah.com , diakses pada tanggal 23 Maret 2014. www.wikipedia.org , diakses pada tanggal 23Maret 2014.


(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian mengenai analisis pengaruh Kualitas Pelayanan (X1), Lokasi (X2), Harga (X3), dan Perilaku Konsumen (X4) terhadap Keputusan Pembelian Konsumen (Y) maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Dari hasil pengujian yang dilakukan pada bab IV maka dapat diketahui bahwa variabel bebas Kualitas Pelayanan (X1), Lokasi (X2), Harga (X3), tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian dan Perilaku Konsumen (X4) berpengaruh terhadap Keputusan pembelian konsumen (Y) dengan besar persentase pengaruh 10,3%, Sedangkan sisanya sebesar 89,7% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diamati.

2. Variabel Kualitas Pelayanan tidak berpengaruh terhadap Keputusan pembelian konsumen.

3. Variabel Lokasi tidak berpengaruh berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian Konsumen.

4. Variabel Harga tidak berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian Konsumen. 5. Variabel Perilaku Konsumen berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian

Konsumen.

5.2 Kekurangan penelitian

Pada penelitian ini penulis hanya menganalisa penelitian pada faktor kualitas pelayanan, lokasi, harga dan perilaku konsumen saja padahal masih banyak


(2)

faktor-faktor lain yang menetukan keputusan pembelian konsumen seperti faktor-faktor promosi, store atmosphere, brand equity, brand image dan faktor lainnya yang dapat memberikan pengaruh terhadap konsumen dalam mengambil keputusan pembelian. 5. 3 Saran

5.3.1 Implikasi Manajerial

Dari hasil penelitian ini pengaruh perilaku konsumen yang memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian dalam menggunakan jasa shuttle travel hal tersebut dikarenakan faktor habit atau kebiasaan dari konsumen untuk menggunakan jasa shuttle travel untuk melakukan perjalanan dari Bandung ke Jakarta maupun sebaliknya karena dirasa lebih memudahkan para konsumen untuk menggunakannya sehingga diharapkan pihak perusahaan lebih memperbanyak jumlah pemberangkatan khususnya pada saat weekend karena rata-rata konsumen tidak memperhatikan harga maupun kualitas pelayanan dalam kabin dan juga lokasi pada saat weekend dikarenakan bagi rata-rata konsumen yang lebih penting adalah mendapatkan tiket untuk berangkat saja sudah cukup karena pada saat-saat tersebut bagi para konsumen susah untuk mendapatkan tiket sehingga perilaku konsumen disini memilki peranan yang lebih besar dalam menentukan keputusan pembelian pada jasa shuttle travel.

5.3.2 Implikasi Praktisi

Dari hasil penelitian ini didapatkan hasil bahwa perilaku konsumen memiliki pengaruh lebih signifikan daripada kualitas pelayanan dalam kabin, lokasi dan harga terhadap keputusan pembelian dalam bidang jasa shuttle travel sehingga diharapkan adanya penelitian selanjutnya mengenai perilaku konsumen yang lebih mendalam


(3)

dalam memilih jasa shuttle travel sehingga dapat mengetahui faktor apa yang sangat berpengaruh dalam variabel perilaku konsumen. Dan juga diharapkan dapat mengembangkan penelitian ini karena masih banyak faktor-faktor lain diluar dari faktor yang penulis telah uji yang memungkinkan memilki pengaruh lebih besar terhadap pembelian dalam memilih jasa shuttle travel.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Lin, feng. C. (2009). Systematic behavior research for understanding consumer decision making. Springerlink.

Fadhillah, N., Fadili, A. D., Kosasih. (2013). Pengaruh perilaku konsumen terhadap keputusan pembelian sepeda motor yamaha di dealer Arista Johar.

Falk, T. Hammerschmidt, M. Schepers, J. (2009). The service quality-satisfaction link revisited:exploring asymmetries and dynamics.

Lestari, D., Hasbulah, R., Ruyatnasih. (2013). Pengaruh perilaku konsumen terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda Beat.

Sugiarto. (2012). Analisis pengaruh lokasi, harga dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian.

Cikita., Nawazirul., Sari. (2011). Analisi tingkat kepuasan penumpang atas kualitas Pelayanan shuttle dan travel PT Cipaganti citra graha Otojasa Semarang.

Arfiyandi, S. K. A., dan Adhila, F. (2010). Analisis strategi bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian konsumen di distribution outlet mailbox Yogyakarta. Naftha, A. D. (2010). Penetapan faktor kualitas layanan jasa travel Cipaganti dengan metode principal component analisis.

Barokah, M., dan Iriani, Y. (2012). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam pembelian LPG 3kg.

Hartono, B., Nugroho, A. B., Indrayana, M. W. (2013). Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli produk susu ultra high temperatur (Studi Kasus di Swalayan Persada Malang).

Haliana, N. (2010). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian produk mie instan Indomie.

Yulianthini, N., Kirya, K., Indayani, K. (2014). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli mobil.

Kamal, M., dan Ghanimata, F., (2012). Analisis pengaruh harga dan kualitas produk, dan lokasi terhadap keputusan pembelian.

Lita, P. R. (2010). Pengaruh implementasi bauran pemasaran jasa terhadap proses keputusan wisatawan mengunjungi objek wisata di kota Padang.


(5)

Sembiring, K. B., dan Kuswanti, D. N. (2011). Pengaruh bauran pemasaran jasa terhadap keputusan berobat pasien di rumah sakit haji Medan.

Pio, J. R., dan Sendow, E. G. (2013). Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Konsumen Berbelanja pada PT Jumbo Swalayan Manado.

Rukismono, M. (2011). Pengaruh perilaku konsumen dalam mengambil keputusan memilih jasa transportasi udara Lion Air di Surabaya.

Bodroastuti, T., dan Ghoni, A. (2011). Pengaruh Faktor Budaya, Sosial, Pribadi Dan Psikologi Terhadap Perilaku Konsumen (Studi Pada Pembelian Rumah di Perumahan Griya Utama Banjardowo Semarang).

Anggraini, P. (2010). Pengaruh penerapan bauran pemasaran terhadap tingkat Kepuasan konsumen dalam jasa pelayanan di RSU SURYA HUSADHA.

Chumaidiyah, E. (2010). Kompetensi inti dan strategi bauran pemasaran dalam meningkatkan keunggulan bersaing pada perusahaan jasa telekomunikasi.

Kotler, Philip. (1997). Dasar-dasar Pemasaran, alih bahasa oleh Alexander Sundoro. Jilid 2. Jakarta: Prenhallindo.

Kotler, Philip. (1997). Manajemen Pemasaran, alih bahasa oleh Hendra Teguh dan Ronny Antonius Rusli. Jilid 2. Jakarta: Prenhallindo.

Kotler, Philip. (1999). Manajemen Pemasaran, alih bahasa oleh Jaka Wasana. Jilid 1.Jakarta: Erlangga.

Lovelock, Christopher dan Lauren Wright. Manajemen Pemasaran Jasa, Alih bahasa oleh Agus Widyantoro. Jakarta: Indeks.

Lupiyoadi, Rambat dan A.Hamdani. (2006). Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Salemba Empat.

Sudharto P. Hadi. (2007). Perilaku Konsumen. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Supranto, J. (2006). Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan. Jakarta: TS Rineka Cipta.

Tjiptono, Fandy. (1997). Manajemen Jasa. Yogyakarta: Andi.


(6)

Kotler,Philip. 2002. Manajemen Pemasaran 1. Edisi Millenium. Jakarta: Prehallindo. Lupiyoadi, R. 2001. Manajemen Pemasaran Jasa Teori. Jakarta.

Kotler,Philip. 2002. Manajemen Pemasaran 2. Edisi Millenium. Jakarta: Prehallindo. Kotler, P dan Gary, A. 2003. Dasar-Dasar Pemasaran. Edisi Kesembilan. Jilid1. Jakarta: Indeks

Rambat, L dan Ahmad, H .2006. Manajemen Pemasara Jasa , Jakarta ; Salemba Empat.

Simamora, B. 2002 . Panduan Riset Perilaku Konsumen . PT. Gramedia. Jakarta. Tjiptono, F. 2002. Strategi Pemasaran . Penerbit Andi : Yogyakarta.

Tedjakusuma, Ritawati., & Maryani, Sri Hartini. (2001), “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Dalam Pembelian Air Minum Mineral”, Jurnal Penelitian Dinamika Sosial, 2 (3), hal. 48-58.

Tjiptono, Fandy. (2007), Pemasaran Jasa. Edisi Pertama, Bayumedia Publishing, Malang.

Lupiyoadi, Jenu Widjaja. (2004), Marketing Management, Pendekatan Pada Nilai-Nilai Pelanggan, Edisi Kedua, Bayu Media Publishing; Malang.

Tjiptono, Fandy, 2005. Pemasaran Jasa, Penerbit Bayumadia Publishing, Malang. Lupiyoadi, Rambat, 2001. Manajeme Pemasaran Jasa : Teori dan Praktek, Edisi Pertama, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Lupiyoadi, Rambat dan A Hamdani, 2006. Manajemen Pamasaran Jasa, Edisi Kedua, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Assel, Simamora. (2003), consumer behavior, Salemba Empat Jakarta.

Data jumlah penduduk Jakarta dan Indonesia 2005 diakses dari http://bps.co.id pada tanggal 13 maret 2014.

Data jumlah wisatawan di Bandung diakses dari www.disparbud.jabarprov.go.id pada tanggal 13 maret 2014.

Data harga travel Bandng jakarta diakses dari www.detik.com pada tanggal 13 maret 2014.


Dokumen yang terkait

Beberapa Faktor Sosial Ekonomi Yang Mempengaruhi Keputusan Petani Dalam Sawi dan Jenis Sayur Lainnya (Studi Kasus : Kelurahan Tanah Enam Ratus, Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan)

0 39 89

Perancangan Iklan Cipaganti Travel (Studi Kasus : Periklanan Cipaganti Travel)

0 8 90

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam pembelian jasa ( Studi kasus Super M Fitness Centre Jakarta Timur)

0 17 124

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Loyalitas Pelanggan Pada Pengguna Jasa Transportasi Travel Shuttle Service (Studi Kasus Di Kota Bekasi Barat)

1 10 47

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen Ponsel Merek Samsung (Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta).

0 3 14

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen Ponsel Merek Samsung (Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta).

0 5 14

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Dalam Pembelian Sepeda Motor Honda Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Dalam Pembelian Sepeda Motor Honda (Studi Kasus di Kecamatan Weru).

0 2 14

Analisis Faktor Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen dalam Memilih Jasa Travel (Studi Kasus pada Shuttle Travel Cipaganti).

0 4 28

Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Perluasan Merek terhadap Intensi Pembelian Konsumen (Studi Kasus Menggunakan Perusahaan Travel Cipaganti yang Ekspansi ke Transportasi Taksi).

0 0 20

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Konsumen dalam Upaya Meningkatkan Pembelian (Studi di Travel PT Anugrah Tanjung Tabalong)

0 0 9