Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Perluasan Merek terhadap Intensi Pembelian Konsumen (Studi Kasus Menggunakan Perusahaan Travel Cipaganti yang Ekspansi ke Transportasi Taksi).

(1)

ABSTRACT

This study aims to analyze the influence factors of brand extensions (brand knowledge, perceived quality and innovativeness) on consumer purchase intention Taxi Max Cipaganti at Maranatha Christian University Bandung students. Having in mind the influence of the five variables, the variable will be determined the most dominant influence on purchase decisions.

For this study used probability sampling with purposive sampling. Data obtained by distributing questionnaires to students majoring in management economics faculty of Maranatha Christian University Bandung 60 responden.dan method used is multiple regression analysis.

Based on multiple linear regression analysis it is known that the most influential variables on consumer purchase intention is brand knowledge which has a coefficient which has a value of 0873 or greater regression coefficient which compared with other independent variables. Results of simultaneous hypothesis testing (Test F) explains that the three factors that the independent variables jointly influence on consumer purchase intentions. Adjusted R Square of 0695, which means 69.5% indicates that the brand extension factors (brand knowledge, and quality perception inovativeness) may affect, while the remaining 30.5% is influenced by other factors that are not known and are not included in this regression analysis. Keywords: Expansion of the brand, brand knowledge, perceived quality, innovativeness, consumer purchase intention.


(2)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh faktor-faktor perluasan merek (brand knowledge, persepsi kualitas dan innovativeness) terhadap intensi pembelian konsumen Taksi Max Cipaganti pada mahasiswa Universitas Kristen Maranatha Bandung. Setelah diketahui besarnya pengaruh kelima variabel tersebut, akan ditentukan variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

Untuk penelitian ini digunakan probabilitas sampling dengan cara purposive

sampling. Data diperoleh dengan menyebarkan kuesioner kepada mahasiswa fakultas ekonomi jurusan manajemen Universitas Kristen Maranatha Bandung sebanyak 60 responden dan metode yang digunakan adalah analisis regresi berganda.

Berdasarkan analisis regresi linier berganda diketahui bahwa variabel yang paling berpengaruh terhadap intensi pembelian konsumen adalah brand knowledge yang memiliki koefisien 0.873 atau yang memiliki nilai koefisien regresi lebih besar dibandingkan variabel bebas lainnya. Hasil pengujian hipotesis simultan (Uji F) menjelaskan bahwa ketiga faktor yang menjadi variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh terhadap intensi pembelian konsumen. Nilai Adjusted R Square sebesar 0.695 yang berarti 69,5% menunjukkan bahwa faktor-faktor perluasan merek (brand knowledge, persepsi kualitas dan inovativeness) dapat mempengaruhi, sedangkan sisanya 30,5% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diketahui dan tidak termasuk dalam analisis regresi ini.

Kata-kata kunci: Perluasan merek, brand knowledge, persepsi kualitas,


(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

SURAT PERNYATAAN MENGADAKAN PENELITIAN TIDAK MENGGUNAKAN PERUSAHAAN ... iv

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRACT ... viii

ABSTRAK ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 9


(4)

2.1.1 Pengertian Pemasaran ... 9

2.1.2 Definisi Brand Extension ... 10

2.1.3 Pengetahuan Merek (Brand Knowledge) ... 25

2.1.4 Definisi Persepsi Kualitas (Perceived Quality) ... 25

2.1.5 Pengertian Inovasi (Innovativeness)... 28

2.1.6 Pengertian Intensi Pembelian ... 28

2.2 Riset Empiris ... 30

2.3 Model dan Hipotesis Penelitian ... 30

2.3.1 Model Penelitian ... 30

2.3.2 Hipotesis ... 32

2.4 Rerangka Pemikiran ... 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 34

3.1 Ruang Lingkup Penelitian ... 34

3.2 Metode Penentuan Populasi dan Sampel ... 34

3.3 Metode Pengumpulan Data ... 34

3.4 Metode Analisis Data ... 35

3.5 Metode Analisis Data ... 36

3.6 Operasional Variabel Penelitian ... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 45

4.1 Hasil pengumpulan Data ... 45

4.2 Hasil Pengujian Data dan Instrumen Penelitian ... 47


(5)

4.2.2 Hasil Pengujian Reliabilitas ... 50

4.2.2.1 Uji Reliabilitas Brand Knowledge ... 50

4.2.2.2 Uji Reliabilitas Persepsi Kualitas ... 51

4.2.2.3 Uji Reliabilitas Innovativeness ... 51

4.2.2.4 Uji reliabilitas Intensi Pembelian ... 52

4.2.3 Uji Normalitas ... 52

4.2.4 Uji Heteroskedastisitas ... 54

4.2.5 Uji Multikoneliritas ... 55

4.2.6 Uji Autokorelasi ... 56

4.3 Hasil Pengujian Hipotesis ... 57

4.3.1 Regression ... 57

4.3.2 Analisis Regresi Linier Berganda ... 61

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 62

5.1 Simpulan ... 62

5.2 Implikasi ... 63

5.3 Keterbatasan Penelitian ... 63

5.4 Saran ... 64


(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Strategi Merek ... 21 Gambar 2.2 Model Penelitian ... 31


(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Pertumbuhan Ekonomi Kota Bandung Periode 2008-2012 ... 1

Tabel 1.2 Data Pengunjung Wisatawan ke Kota Bandung ... 2

Tabel 1.3 Data Pertumbuhan Penduduk Kota Bandung... 3

Tabel 2.1 Fungsi Merek Bagi Konsumen ... 13

Tabel 2.2 Manfaat-manfaat Merek ... 16

Tabel 3.1 Pedoman Penilaian Tingkat Reliabilitas ... 37

Tabel 3.2 Skala Likert ... 38

Tabel 3.3 DOV Penelitian ... 40

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 45

Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Variabel X1,X2 dan X3 ... 47

Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Y (Intensitas Pembelian) ... 48

Tabel 4.4 Uji Reliabilitas Brand ... 50

Tabel 4.5 Uji Reliabiltas Persepsi ... 51

Tabel 4.6 Uji Reliabilitas Inovatif ... 51

Tabel 4.7 Uji Reliabilitas IntensitasPembelian ... 52

Tabel 4.8 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test... 52

Tabel 4.9 Model Summary ... 55

Tabel 4.10 Correlations ... 56

Tabel 4.11 Model Summaryb ... 57

Tabel 4.12 Variables Entered/Removeda ... 58

Tabel 4.13 Model Summary ... 58


(8)

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Industri pariwisata di Indonesia sangat berkembang pesat selama beberapa tahun belakang ini dan secara otomatis membuat banyak orang yang melihat hal ini menggunakannya untuk membuka usaha dan berbisnis. Salah satu kota yang industri pariwisatanya berkembang pesat adalah Bandung, Jawa Barat. Bandung merupakan kota yang memiliki banyak penghargaan dibidang pariwisatanya. Seperti Tahun 2013 lalu, Gubernur Jawa Barat memberikan penghargaan dibidang seni budaya dan pariwisata bagi para pelaku seni budaya dan pariwisata Jabar. Ada 4 penghargaan yang diterima oleh kota Bandung. Dan juga banyak investor lokal maupun asing yang masuk ke kota bandung untuk membuka usaha dan berinvestasi diberbagai bidang usaha di Kota Bandung. Dengan ini, pertumbuhan ekonomi kota Bandung setiap tahunnya terus meningkat. Tabel berikut menggambarkan tingkat pertumbuhan ekonomi kota Bandung dari 2008-2012:

Tabel 1.1

Pertumbuhan Ekonomi Kota Bandung Periode 2008-2012

Tahun Presentase

2008 8,17%

2009 8,26%

2010 8,45%

2011 8,51%


(10)

2

Sumber: Badan Pusat Statistik kota Bandung

Sebagai contohnya dengan dibukanya banyak Hotel dan Apartemen, Café dan Restoran-restoran taraf lokal maupun internasional, jasa transportasi yang menghubungkan kota Bandung dengan kota lainnya, juga banyak villa-villa yang dibangun dan yang menarik adalah dibangunnya Taman Bermain Kampung Gajah di Bandung. Menurut data dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) di kota Bandung tahun 2013, jumlah hotel yang ada dikota bandung berjumlah 380 lebih hotel yang terdiri dari berbintang 5 hingga yang budget hotel. Sedangkan restoran dan café yang ada sekarang berjumlah 890. Dan ini terus berkembang seiring banyaknya wisatawan yang berdatangan.

Karena perkembangan Industri Pariwisata yang begitu pesatnya ini, banyak wisatawan-wisatawan yang tertarik untuk terus datang ke Bandung. Setiap tahun peningkatan wisatawan ke kota Bandung terus bertambah. Berikut data wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara yang berkunjung ke kota bandung dari tahun 2008 hingga 2012 yang didapatkan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata:

Tabel 1.2

Data Pengunjung Wisatawan ke Kota Bandung

Tahun Wisata

Mancanegara

Wisatawan Lokal

Jumlah Presentase

2008 174.711 4.320.134 4.495.245 -

2009 185.076 4.822.532 5.007.608 10,23

2010 228.449 4.951.439 5.179.824 3,23

2011 225.585 6.487.239 6.712.824 22,83

2012 176.855 2.257.439 5.527.439 -27,68


(11)

Wisatawan bukan hanya datang pada masa liburan, tetapi juga banyak yang datang setiap akhir pekan dan libur yang berjangka pendek. Sebagian besar wisatawan yang datang akhir pekan adalah wisatawan kota seperti Jakarta, Bogor, Depok, Tasikmalaya, dll. Bila libur yang panjang tiba, orang dari pulau luar jawa banyak berdatangan untuk menikmati kota Bandung.

Selain wisatawan yang berdatangan untuk berwisata, kota Bandung juga banyak dijadikan masyarakat zebagai tempat untuk tinggal dan berkerja. Pertumbuhan jumlah penduduk dari tahun ke tahun terus meningkat. Ini juga merupakan hal yang menarik pelaku usaha untuk membuka usaha dan berinvestasi dikota Bandung. Berikut data pertumbuhan penduduk dari Tahun ke Tahun:

Tabel 1.3

Data Pertumbuhan Penduduk Kota Bandung

Tahun Pertumbuhan Jumlah Penduduk

2008 1.419.445

2009 1.438.227

2010 1.510.287

2011 1.537.510

2012 1.563.289

Sumber: Jabar.bps.go.id/

Dengan banyaknya pendatang dan wisatawan yang berdatangan ini, banyak pelaku-pelaku bisnis dari dalam kota Bandung maupun luar Bandung yang memiliki


(12)

4

jasa yang mereka tawarkan. Kegunaan peningkatan pelayanan dan kualitas produk dan jasa yang ditawarkan adalah untuk tetap menjaga loyalitas dari konsumen yang telah menikmati dan mencoba produk dan jasa dari suatu perusahaan.

Dalam kondisi persaingan yang ketat itulah yang membuat setiap perusahaan harus dapat menggunakan strategi yang tepat untuk terus berupaya mempertahankan produk atau jasanya agar tetap dikonsumsi oleh setiap pelanggannya, untuk itu dalam bidang pemasaran pengembangan suatu produk adalah penting untuk kemajuan suatu perusahaan baik untuk mempertahankan pangsa pasar maupun memperluas pangsa pasar. Pengembangan suatu produk atau jasa ini dinamakan strategi Perluasan Merek. Keller dalam Dion (2007:5)

Strategi perluasan merek ini, menurut Kepferer dalam Dion (2007:5), bermanfaat menekan biaya untuk memperkenalkan produk pada konsumen sekaligus meningkatkan kemungkinan keberhasilan produk dipasar. Pendapat tersebut dapat dipahami karena konsumen akan lebih mudah mempercayai produk dengan merek yang telah dikenal sebelumnya. Mortimer dalam Dion (2007:6) menyatakan bahwa suatu produk dengan merek yang telah dikenal sebelumnya tidak lagi hanya dilihat fungsi produknya semata namun juga dilihat dari nilai emonial keseluruhan.

Fenomena perluasan merek ini tidaklah asing bagi para konsumen saat ini. Setiap perusahaan yang sudah besar, baik perusahaan Nasional maupun Multinasional telah menerapkan strategi ini. Contohnya adalah Samsung, awal perusahaan hanya membuat produk elektronik untuk kebutuhan Rumah tangga, sekarang Samsung melebarkan kategori produknya ke Handphone, TV, Kulkas, dll. Perusahaan Nasional pun ada, contohnya adalah Bluebird, awalnya Jasa yang diberikan adalah Jasa Taksi standar, sekarang memperluas kategori ke layanan Bigbird Bus, premium Taksi WhiteBird, dll.

Salah satu perusahaan besar asli kota Bandung yang menggunakan strategi ini adalah perusahaan Cipaganti. Bila konsumen mendengar nama merek cipaganti, konsumen langsung mengatakan bahwa itu adalah travel. Sejak pertama dibuka travel cipaganti pada tahun 2002 yang melayani Door to Door Bandung, perusahaan ini sangatlah berkembang pesat dan banyak digunakan oleh konsumen sebagai salah satu alternatif untuk datang ke kota Bandung selain kereta api. Pada tahun 2006 shuttle


(13)

point to point dari seluruh Jabodetabek ke Bandung dibuka. Dengan semakin besar perusahaan yang bernama PT. Cipaganti Citra Graha ini, perusahaan akhirnya melakukan ekspansi pada tahun 2010 yaitu Taksi yang bernama ‘Taxi Max’.

Pemakaian perluasan merek Cipaganti untuk taksi ‘Taxi Max’, merupakan jalan pintas untuk memasuki pasar. Masuknya Cipaganti ke dalam kategori produk baru yaitu ‘Taxi Max’ akan berhadapan langsung dengan pemain lama yang sudah mapan yaitu sesama Taksi, yaitu Bluebird dan Gemah Ripah (GR). Dan beberapa taksi yang sudah lama juga ada tetapi tidak semapan Bluebird dan Gemah Ripah juga menjadi pesaing yang harus dipertimbangkan oleh Cipaganti.

Seperti yang kita semua tahu bahwa Cipaganti merupakan merek Travel yang sudah sangat terkenal hingga taraf Nasional. Bagi semua orang yang ingin bepergian ke kota Bandung, salah satu alternatif kendaraan yang mayoritas masyarakat gunakan adalah Travel Cipaganti. Masyarakat Indonesia terutama yang sering berpergian kekota Bandung sudah tidak asing lagi dengan merek Cipaganti ini.

Merek Cipaganti sudah tidak asing lagi bagi masyarakat. Bila ingin menggunakan travel yang nyaman dan aman, maka masyarakat langsung mengatakan bahwa Cipaganti merupakan salah satu travel yang wajib digunakan. Persepsi kualitas ini yang terus ada dimasyarakat sehingga travel Cipaganti dari Tahun ke Tahun mengalami peningkatan konsumen.

Inovasi yang dilakukan pada setiap armada Cipaganti merupakan salah satu keseriusan Cipganati dalam memperluas pangsa pasar dan mempertahankannya. Inovasi yang dilakukan Cipaganti adalah untuk membedakannya dengan Travel lainnya. Inovasi yang dilakukan adalah dengan menambahkan mobil kelas atas seperti Toyota alphard untuk konsumen yang ingin kenyamanan dan prestige, juga beberapa kendaraan yang dilengkapi dengan speedlimit guna menjaga supir untuk tidak membahayakan konsumen.

Taksi Max Cipaganti merupakan pemain baru dalam bisnis Taksi di Bandung. Untuk itu perusahaan harus mampu memperlihatkan bahwa masyarakat mampu mempersepsikan kualitas yang sama dari Travel ke Taksi juga bagaimana inovasi yang diberikan Taksi Max dapat membedakannya dengan Taksi lainnya. Tetapi


(14)

6

apakah ini cukup mempengaruhi masyarakat untuk menggunakan Taksi Max cipaganti menjadi alat transportasi umum yang digunakan.

Kalau memang tujuan dari ekspansi ini adalah untuk bersaing dengan perusahaan BlueBird dan Gemah Ripah, apakah strategi perluasan merek yang dilakukan untuk memasuki kategori baru yaitu Taksi, akan mempengaruhi intensi membeli konsumen. Untuk itu penulis melakukan penelitian dengan judul:

“Pengaruh Strategi Perluasan Merek Terhadap Intensi Pembelian Konsumen”

(Studi kasus menggunakan perusahaan Cipaganti shutle travel yang berekspansi ke transportasi Taksi).


(15)

1.2 Perumusan masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis merumuskan beberapa masalah yang akan diteliti sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh Brand Knowledge terhadap Intensi Membeli Konsumen pada Jasa Taxi Max Cipaganti?

2. Bagaimana pengaruh Persepsi Kualitas terhadap Intensi Membeli Konsumen pada Jasa Taxi Max Cipaganti?

3. Bagaimana pengaruh Innovativeness terhadap Intensi Membeli Konsumen pada Jasa Taxi Max Cipaganti?

4. Bagaimana pengaruh Brand Knowledge, Persepsi Kualitas, dan Innovativeness secara stimulan terhadap Intensi Membeli Konsumen pada Jasa Taxi Max Cipaganti.

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh Brand Knowledge terhadap Intensi Membeli Konsumen pada Jasa Taxi Max Cipaganti.

2. Untuk mengetahui pengaruh Persepsi Kualitas terhadap Intensi Membeli Konsumen pada Jasa Taxi Max Cipaganti.

3. Untuk mengetahui pengaruh Innovativeness terhadap Intensi Membeli Konsumen pada Jasa Taxi Max Cipaganti.

4. Untuk mengetahui pengaruh Brand Knowledge, Persepsi Kualitas, dan Innovativeness terhadap Intensi Membeli Konsumen pada Jasa Taxi Max Cipaganti


(16)

8

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi peneliti/Akademi

a. Memperluas wawasan penulis terhadap fenomena yang terjadi dalam bidang strategi merek khususnya strategi perluasan merek.

b. Penelitian dapat digunakan sebagai bahan perbandingan sampai sejauh mana teori-teori strategi merek yaitu perluasan merek yang didapat selama masa perkuliahan dapat diterapkan dalam dunia nyata.

c. Merupakan latihan bagi penulis untuk mendefinisikan masalah strategi perluasan merek, menganalisa situasi serta mengadakan penyelidikan dan penelitian yang bersifat formal.

2. Bagi perusahaan

a. sebagai sumbangan informasi untuk menyusun strategi perusahaan.

b. Sebagai bahan pertimbangan dalam mengantisipasi perkembangan permasalahan perusahaan di bidang pemasaran khususnya strategi Merek yaitu Perluasan Merek.

3. Bagi pihak lain

a. Diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat dalam menambah pengetahuan bagi pihak-pihak yang tertarik dengan bidang ini.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi dan refrensi yang kelak bermanfaat bagi penelitian-penelitian selanjutnya.


(17)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan mengenai analisis pengaruh faktor-faktor perluasan merek terhadap intensi pembelian konsumen, maka kami mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil pengujian hipotesis simultan (Uji F) menjelaskan bahwa ke tiga faktor-faktor yang menjadi variabel independent yaitu brand knowledge, persepsi kualitas dan innovativeness secara bersama-sama berpengharuh positif terhadap intensi pembelian konsumen.

2. Hasil pengujian hipotesis menjelaskan (Uji t) menjelaskan bahwa variabel brand knowledge, persepsi kualitas dan innovativeness berpengaruh secara signifikan terhadap intensi pembelian konsumen.

3. Nilai koefisien regresi pada setiap variable dapat dijelaskan bahwa variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap intensi pembelian konsumen adalah brand knowledge yaitu sebesar 0,837 atau yang memiliki nilai koefisien regresi lebi besar dibandingkan dengan variabel bebas lainnya.

4. Nilai koefisien determinasi (R square) sebesar 0,698 dan nilai koefisien determinasi yang telah disesuaikan (Adjusted R square) sebesar 0,695. Hal ini berarti 69,5% menunjukan variabel brand knowledge, persepsi kualitas dan innovativeness berpengaruh, sedangkan sisanya 30,5% dijelaskan dengan faktor atau variabel lainnya yang tidak diketahui dan tidak termasuk dalam analisis model regresi penelitian yang dilakukan.


(18)

63

5.2 Implikasi

Berdasarkan pada kesimpulan diatas, maka implikasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Brand knowledge berpengaruh positif dan signifikan terhadap intensi pembelian konsumen. Hal ini menunjukan bahwa konsumen dapat mengenali serta mengingat merek Cipaganti dengan baik dan dengan melihat logo pada taksimax, konsumen langsung mengetahui bahwa itu adalah merek Cipaganti. Hal ini berguna untuk mengurangi biaya periklanan yang berguna untuk membangkitkan brand awareness konsumen karena merek Cipaganti telah tertanam dalam benak konsumen.

2. Persepsi kualitas dan innovativeness berpengaruh positif dan signifikan terhadap intensi pembelian konsumen. Hal ini menunjukan bahwa konsumen sangat menginginkan suatu pelayanan yang lebih dari sekedar mengantarkan ke tujuan yang ingin konsumen tuju. Taksimax Cipaganti yang memberikan pelayanan yang lebih seperti adanya TV dan wifi disetiap armadanya membuat konsumen merasa puas dan terkesan dengan inovasi yang dilakukan Cipaganti terhadap armadanya.

5.3 Keterbatasan Penelitian

1. Keterbatan penelitian yang pertama adalah kurangnya waktu untuk meneliti lebih jauh tentang perluasan merek.

2. Kurangnya partisipan dan dikarenakan banyak yang belum pernah menggunakan Taksi Max Cipaganti diBandung.

3. Kurangnya pemahaman lebih mendalam tentang faktor-faktor perluasan merek, sehingga perlunya waktu untuk mempelajarinya lagi.


(19)

5.4 Saran

1. berdasarkan nilai koefisien regresi, variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap intensi pembelian konsumen adalah Brand knowledge. Hal ini menunjukan bahwa pengetahuan pada merek sangat berpengaruh terhadap intensi pembelian konsumen. Sehingga perusahaan harus melakukan pemeliharaan pengetahuan merek tersebut. Dalam pengetahuan merek tersebut perusahaan harus menciptakan brand awareness dan brand image yang kuat terhadap produk jasanya. Contohnya dengan membuat iklan, melalui media massa dan pertelevisian. Dengan demikian brand knowledge yang didalamnya terkandung brand awareness dan brand image dapat meningkatkan awareness konsumen terhadap merek tersebut.

2. Pada penelitian ini juga bahwa persepsi kualitas dan innovativeness berpengaruh positif dan signifikan terhadap intensi pembelian konsumen. Ini dilihat dari layanan yang diberikan dalam setiap armada Taksimax Cipaganti, seperti fasilitas televisi dan wifi juga pelayanan dari supir taksi yang ramah. Ini harus terus ditingkatkan dan dipertahankan oleh perusahaan guna terus menjaga konsumen untuk terus puas dan memakai Taksimax Cipaganti sebagai salah satu transportasi umum untuk bepergian.


(20)

DAFTAR PUSTAKA

Dion Dewa Barata, “Pengaruh Penggunaan Strategi Brand Extension Pada Intensi Membeli Konsumen”, Jurnal Manajemen, Vol 2 No.1 January 2007

Keller, Kevin Lane, Aaker, David A. “The Effects of Sequential Introduction of Brand Extension”. Journal of Marketing Research, 29 Feb, pp. 35-50. 1992.

Kotler dan Keller. “Manajemen Pemasaran, Edisi 13 Jilid 1 dan 2”. Erlangga, 2008 Kotler, Philip dan Nancy Lee. “Corporate Social Responsibility”. Doing the Most

Good For Your Company and Your cause, John Wiley & Son, Inc, New jersey. 2005.

Park, C. Whan, Milberg, Sandra, Lawson, Robert. “Evaluation of Brand Extension: The Role of Product Features”. Journal of Consumers Research, September 1991.

Phang, Leon. “Consumer Evaluation on Brand Extension”. Universiteit Maastcicht, 2004.

Sunjoyo, Setiawan Rony, Carolina Verani, Magdalena Nonie dan Kurniawan Albert. “Aplikasi SPSS untuk SMART Riset (Program IBM SPSS 21.0)”. Cetakan kedua, Alfabeta, 2013.

Tjiptono, Fandy. “Brand Management & Strategy”. Andi, Yogyakarta, 2005.

Ujianto dan Abdurrahman. “Analisis Faktor-faktor yang menimbulkan Kecenderungan Minat Beli Konsumen Sarung”. Jurnal Manajemen & Kewirausahaan Vol 6, No.1, Maret 2004.

Urip, Dewi. “Pengaruh Motivasi, Persepsi dan Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda di Kawasan Surabaya Barat”. Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan, Vol 10, No.1, Maret 2008.


(1)

7

Universitas Kristen Maranatha 1.2 Perumusan masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis merumuskan beberapa masalah yang akan diteliti sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh Brand Knowledge terhadap Intensi Membeli Konsumen pada Jasa Taxi Max Cipaganti?

2. Bagaimana pengaruh Persepsi Kualitas terhadap Intensi Membeli Konsumen pada Jasa Taxi Max Cipaganti?

3. Bagaimana pengaruh Innovativeness terhadap Intensi Membeli Konsumen pada Jasa Taxi Max Cipaganti?

4. Bagaimana pengaruh Brand Knowledge, Persepsi Kualitas, dan Innovativeness secara stimulan terhadap Intensi Membeli Konsumen pada Jasa Taxi Max Cipaganti.

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh Brand Knowledge terhadap Intensi Membeli Konsumen pada Jasa Taxi Max Cipaganti.

2. Untuk mengetahui pengaruh Persepsi Kualitas terhadap Intensi Membeli Konsumen pada Jasa Taxi Max Cipaganti.

3. Untuk mengetahui pengaruh Innovativeness terhadap Intensi Membeli Konsumen pada Jasa Taxi Max Cipaganti.

4. Untuk mengetahui pengaruh Brand Knowledge, Persepsi Kualitas, dan Innovativeness terhadap Intensi Membeli Konsumen pada Jasa Taxi Max Cipaganti


(2)

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi peneliti/Akademi

a. Memperluas wawasan penulis terhadap fenomena yang terjadi dalam bidang strategi merek khususnya strategi perluasan merek.

b. Penelitian dapat digunakan sebagai bahan perbandingan sampai sejauh mana teori-teori strategi merek yaitu perluasan merek yang didapat selama masa perkuliahan dapat diterapkan dalam dunia nyata.

c. Merupakan latihan bagi penulis untuk mendefinisikan masalah strategi perluasan merek, menganalisa situasi serta mengadakan penyelidikan dan penelitian yang bersifat formal.

2. Bagi perusahaan

a. sebagai sumbangan informasi untuk menyusun strategi perusahaan.

b. Sebagai bahan pertimbangan dalam mengantisipasi perkembangan permasalahan perusahaan di bidang pemasaran khususnya strategi Merek yaitu Perluasan Merek.

3. Bagi pihak lain

a. Diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat dalam menambah pengetahuan bagi pihak-pihak yang tertarik dengan bidang ini.


(3)

62

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan mengenai analisis pengaruh faktor-faktor perluasan merek terhadap intensi pembelian konsumen, maka kami mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil pengujian hipotesis simultan (Uji F) menjelaskan bahwa ke tiga faktor-faktor yang menjadi variabel independent yaitu brand knowledge, persepsi kualitas dan innovativeness secara bersama-sama berpengharuh positif terhadap intensi pembelian konsumen.

2. Hasil pengujian hipotesis menjelaskan (Uji t) menjelaskan bahwa variabel brand knowledge, persepsi kualitas dan innovativeness berpengaruh secara signifikan terhadap intensi pembelian konsumen.

3. Nilai koefisien regresi pada setiap variable dapat dijelaskan bahwa variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap intensi pembelian konsumen adalah brand knowledge yaitu sebesar 0,837 atau yang memiliki nilai koefisien regresi lebi besar dibandingkan dengan variabel bebas lainnya.

4. Nilai koefisien determinasi (R square) sebesar 0,698 dan nilai koefisien determinasi yang telah disesuaikan (Adjusted R square) sebesar 0,695. Hal ini berarti 69,5% menunjukan variabel brand knowledge, persepsi kualitas dan innovativeness berpengaruh, sedangkan sisanya 30,5% dijelaskan dengan faktor atau variabel lainnya yang tidak diketahui dan tidak termasuk dalam analisis model regresi penelitian yang dilakukan.


(4)

5.2 Implikasi

Berdasarkan pada kesimpulan diatas, maka implikasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Brand knowledge berpengaruh positif dan signifikan terhadap intensi pembelian konsumen. Hal ini menunjukan bahwa konsumen dapat mengenali serta mengingat merek Cipaganti dengan baik dan dengan melihat logo pada taksimax, konsumen langsung mengetahui bahwa itu adalah merek Cipaganti. Hal ini berguna untuk mengurangi biaya periklanan yang berguna untuk membangkitkan brand awareness konsumen karena merek Cipaganti telah tertanam dalam benak konsumen.

2. Persepsi kualitas dan innovativeness berpengaruh positif dan signifikan terhadap intensi pembelian konsumen. Hal ini menunjukan bahwa konsumen sangat menginginkan suatu pelayanan yang lebih dari sekedar mengantarkan ke tujuan yang ingin konsumen tuju. Taksimax Cipaganti yang memberikan pelayanan yang lebih seperti adanya TV dan wifi disetiap armadanya membuat konsumen merasa puas dan terkesan dengan inovasi yang dilakukan Cipaganti terhadap armadanya.

5.3 Keterbatasan Penelitian

1. Keterbatan penelitian yang pertama adalah kurangnya waktu untuk meneliti lebih jauh tentang perluasan merek.

2. Kurangnya partisipan dan dikarenakan banyak yang belum pernah menggunakan Taksi Max Cipaganti diBandung.

3. Kurangnya pemahaman lebih mendalam tentang faktor-faktor perluasan merek, sehingga perlunya waktu untuk mempelajarinya lagi.


(5)

64

Universitas Kristen Maranatha 5.4 Saran

1. berdasarkan nilai koefisien regresi, variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap intensi pembelian konsumen adalah Brand knowledge. Hal ini menunjukan bahwa pengetahuan pada merek sangat berpengaruh terhadap intensi pembelian konsumen. Sehingga perusahaan harus melakukan pemeliharaan pengetahuan merek tersebut. Dalam pengetahuan merek tersebut perusahaan harus menciptakan brand awareness dan brand image yang kuat terhadap produk jasanya. Contohnya dengan membuat iklan, melalui media massa dan pertelevisian. Dengan demikian brand knowledge yang didalamnya terkandung brand awareness dan brand image dapat meningkatkan awareness konsumen terhadap merek tersebut.

2. Pada penelitian ini juga bahwa persepsi kualitas dan innovativeness berpengaruh positif dan signifikan terhadap intensi pembelian konsumen. Ini dilihat dari layanan yang diberikan dalam setiap armada Taksimax Cipaganti, seperti fasilitas televisi dan wifi juga pelayanan dari supir taksi yang ramah. Ini harus terus ditingkatkan dan dipertahankan oleh perusahaan guna terus menjaga konsumen untuk terus puas dan memakai Taksimax Cipaganti sebagai salah satu transportasi umum untuk bepergian.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Dion Dewa Barata, “Pengaruh Penggunaan Strategi Brand Extension Pada Intensi

Membeli Konsumen”, Jurnal Manajemen, Vol 2 No.1 January 2007

Keller, Kevin Lane, Aaker, David A. “The Effects of Sequential Introduction of Brand

Extension”. Journal of Marketing Research, 29 Feb, pp. 35-50. 1992.

Kotler dan Keller. “Manajemen Pemasaran, Edisi 13 Jilid 1 dan 2”. Erlangga, 2008 Kotler, Philip dan Nancy Lee. “Corporate Social Responsibility”. Doing the Most

Good For Your Company and Your cause, John Wiley & Son, Inc, New jersey. 2005.

Park, C. Whan, Milberg, Sandra, Lawson, Robert. “Evaluation of Brand Extension:

The Role of Product Features”. Journal of Consumers Research, September

1991.

Phang, Leon. “Consumer Evaluation on Brand Extension”. Universiteit Maastcicht, 2004.

Sunjoyo, Setiawan Rony, Carolina Verani, Magdalena Nonie dan Kurniawan Albert.

Aplikasi SPSS untuk SMART Riset (Program IBM SPSS 21.0)”. Cetakan kedua,

Alfabeta, 2013.

Tjiptono, Fandy. “Brand Management & Strategy”. Andi, Yogyakarta, 2005.

Ujianto dan Abdurrahman. “Analisis Faktor-faktor yang menimbulkan

Kecenderungan Minat Beli Konsumen Sarung”. Jurnal Manajemen &

Kewirausahaan Vol 6, No.1, Maret 2004.

Urip, Dewi. “Pengaruh Motivasi, Persepsi dan Sikap Konsumen Terhadap Keputusan

Pembelian Sepeda Motor Honda di Kawasan Surabaya Barat”. Jurnal Ekonomi


Dokumen yang terkait

Pengaruh Faktor-Faktor Perilaku Psikologis Konsumen Terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Produk Handphone Merek Nokia

0 44 99

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen Ponsel Merek Samsung (Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta).

0 3 14

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen Ponsel Merek Samsung (Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta).

0 5 14

PENDAHULUAN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen Ponsel Merek Samsung (Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta).

0 2 7

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EVALUASI KONSUMEN PADA PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MEREK ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EVALUASI KONSUMEN PADA PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MEREK YAMAHA DI WELERI KENDAL.

0 0 14

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK MIE INSTAN MEREK INDOMIE (Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ek

0 2 14

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN DALAM PEMILIHAN MEREK HANDPHONE ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN DALAM PEMILIHAN MEREK HANDPHONE (Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta).

0 1 15

Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen dalam Memilih Jasa Travel (Studi Kasus pada Shuttle Travel Cipaganti).

1 4 28

Analisis Faktor Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen dalam Memilih Jasa Travel (Studi Kasus pada Shuttle Travel Cipaganti).

0 4 28

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN KONSUMEN DALAM MELAKUKAN PEMBELIAN LAPTOP (Studi Kasus Konsumen Di Kota Padang).

0 0 6