Pengaruh Ekuitas Merek terhadap Keputusan Pembelian Smarphone Merek iPhone di Kalangan Universitas Kristen Maranatha.
ABSTRACT
This research has a background of the emergence of inter-brand competition phenomenon, primarily for the category of smartphone in Indonesia. This research specially discusses equity strength of smartphone iPhonebecause a strong brand equity can motivate consumers to make a purchasing decision.
As for the problem in this research is “Can the elements of brand equity in the iPhonebrand smartphone influence the consumer’s purchasing decision?”
This research particularly examines the main elements of brand equity consisting of brand awareness, quality perception, brand association, and brand loyalty. The objective of this research is to analyze the effects of four brand equity elements of smartphone iPhone on the consumer’s purchasing decision in circle of Maranatha Cristian University.
And then the author conducted the literature study and hypothetical arranging, as well as data collecting through questionnaire method by using a purposive sampling technique to 128 respondents who have ever made a purchasing decision of iPhone-brand smartphone product. The population that have been made as respondents in this research were circle of Maranatha Cristian University Bandung.
Furthermore is has been carried out an analysis to the data gathered by using quantitative and qualitative analysis. The quantitative analysis includes validity and reliability tests, classic assumption test, multiple regression analysis, hypothetical testing through t-test and f-test, and determination coefficient analysis (R2). The qualitative analysis is an interpretation of the data gathered in this research as well as the result of data processing that has been carried out by providing some explanations and clarifications.
The data that have fulfilled the validity test, reliability test, and classic assumption test have been processed such that it yielded the following regression equation: Y = 2,650 + 0,248 X1 - 0,121 X2 + 0,224 X3 + 0,018 X4, where the variables are
Purchasing Decision (Y), Brand Loyalty (X1), Brand Awareness (X2), Quality Perception (X3), and Brand Association (X4).
The hypothetical testing using t-test indicates that the four independent variables investigated influenced the dependent variable of Purchasing Decision.
Based on the result of research it can be known that the entire independent variables influenced the dependent variable of Purchasing Decision. This has been proved through the determination coefficient test indicating the value of the outcome of determination coefficient by 0,175 or by 17,5%, whereas the remain by 82,5% has been influenced by other factors outside of the variables studied.
(2)
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh timbulnya fenomena persaingan antarmerek,
khususnya untuk kategori smartphone di Indonesia. Secara khusus penelitian ini
membahas tentang kekuatan ekuitas merek smartphone iPhone karena ekuitas merek yang kuat dapat mendorong konsumen untuk melakukan keputusan pembelian.
Adapun masalah dalam penelitian ini adalah ”apakah elemen-elemen ekuitas merek(brand equity) pada produk smartphonemerek iPhone dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen?”
Penelitian ini secara khusus menguji elemen-elemen utama ekuitas merek yang terdiri dari kesadaran merek, persepsi kualitas, asosiasi merek, dan loyalitas merek. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh keempat elemen ekuitas
merek smartphone merek iPhone terhadap keputusan pembelian konsumen di
kalangan Universitas Kristen Maranatha.
Kemudian penulismelakukan tinjauan pustaka dan penyusunan hipotesis, serta mengumpulkan data melalui metode kuisioner dengan menggunakan teknik purposive sampling terhadap 128 orang responden yang pernah melakukan
keputusanpembelian produk smartphone iPhone. Populasi yang dijadikanresponden
dalam penelitian ini adalah kalangan UniversitasKristen Maranatha Bandung.
Selanjutnya dilakukan analisis terhadap data yang diperoleh dengan menggunakan analisis kuantitatif dan kualitatif. Analisis kuantitatif meliputi uji validitas dan reliabilitas, uji asumsi klasik, analisis regresi berganda, pengujian hipotesis melalui uji t dan uji F, serta analisis koefisien determinasi (R2).
Analisis kualitatif merupakan interpretasi dari data-data yang diperoleh dalam penelitian serta hasil pengolahan data yang sudah dilaksanakan dengan memberi keterangan dan penjelasan.
Data-data yang telah memenuhi uji validitas, uji reliabilitas, dan uji asumsiklasik tersebut diolah sehingga menghasilkan persamaan regresi sebagai berikut :
Y = 2,650 + 0,248 X1 - 0,121 X2 + 0,224 X3 + 0,018 X4Dimana variabel Keputusan Pembelian (Y), Loyalitas Merek (X1), Kesadaran Merek (X2), Persepsi Kualitas (X3), dan Asosiasi Merek (X4).
Pengujian hipotesis menggunakan uji t menunjukkan bahwa keempat veriabel independen yang ditelitimempengaruhi variabel dependen Keputusan Pembelian. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa seluruh variabel independen mempengaruhi variabel dependen Keputusan Pembelian. Hal ini dibuktikan melalui uji koofisien determinasi menunjukkan nilai hasil koefisien determinasi sebesar 0,175 atau sebesar 17,5% sedangkan sisanya 82,5% dipengaruhi oleh faktor lain diluar variabel yang diteliti.
(3)
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ... iii
ABSTRACT ... iv
ABSTRAK ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ... xvii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 10
1.3 Tujuan Penelitian ... 10
1.4 Manfaat Penelitian ... 11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori ... 12
2.1.1 Definisi Pemasaran... 12
2.1.2 Manajemen Pemasaran... 14
2.1.3 Bauran Pemasaran ... 15
2.1.4 Merk ... 18
(4)
2.1.6 Loyalitas Merek (Brand Loyality) ... 22
2.1.7 Kesadaran Merk (Brand Awareness) ... 25
2.1.8 Persepsi Kualitas (Perceived Quality) ... 28
2.1.9 Asosiasi Merk (Brand Association) ... 31
2.1.10 Keputusan Pembelian ... 37
2.2 Kerangka Teoritis ... 41
2.3 Kerangka Pemikiran ... 42
2.4 Penelitian Terdahulu ... 43
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 45
3.2 Sejarah iPhone ... 45
3.3 Desain Penelitian ... 46
3.3.1 Variabel Penelitian ... 46
3.3.1.1 Variabel Dependen ( Variabel Terikat) ... 47
3.3.1.2 Variabel Independen (Variabel Bebas) ... 47
3.4 Operasional Variabel ... 48
3.5 Populasi dan Sampel ... 50
3.5.1 Populasi ... 50
3.5.2 Sampel ... 50
3.6 Jenis dan Sumber Data ... 51
3.6.1 Jenis Data ... 51
3.6.2 Sumber Data ... 51
(5)
3.7.2 Studi Pustaka ... 52
3.8 Metode Analisis data ... 52
3.8.1 Metode Analsis Kualitatif ... 52
3.8.2 Metode Analisis Kuantitatif ... 52
3.9 Uji Instrumen ... 53
3.9.1 Uji Validitas ... 53
3.9.2 Uji Reliabilitas ... 54
3.10 Uji Asumsi Klasik ... 54
3.10.1 Uji Normalitas ... 54
3.10.2 Uji Multikolinieritas ... 55
3.10.3 Uji Heteroskedastisitas ... 56
3.10.4 Analisis Regresi Linier Berganda ... 56
3.11 Uji Model ... 57
3.12.1 Uji Simultan (Uji F) ... 57
3.12.2 Uji t... 57
3.12.3 Uji R2 ... 58
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Responden ... 59
4.2 Pernyataan Responden Mengenai Ekuitas Merek ... 61
4.2.1.1Pernyataan Responden mengenai Loyalitas Merek ... 61
4.2.1.2Pernyataan Responden mengenai Kesadaran Merek ... 63
4.2.1.3Pernyataan Responden mengenai Persepsi Kualitas ... 65
4.2.1.4Pernyataan Responden mengenai Asosiasi Merek ... 68
(6)
4.3Uji Validitas dan Reliabilitas ... 74
4.3.1Uji Validitas ... 77
4.3.2Uji Reliabilitas ... 77
4.4 Uji Asumsi Klasik ... 78
4.4.1Uji Normalitas ... 79
4.4.2Uji Multikolinearitas ... 81
4.4.3Uji Heteroskedastisitas ... 82
4.5 Analisis Akhir ... 83
4.6 Uji Hipotesis ... 4.6.1Uji Signifikasi Simultan (Uji F) ... 85
4.6.2Pengujian Signifikan Parsial (Uji t) ... 86
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 91
5.2 Implikasi Manajerial ... 92
5.3 Saran ... 92
5.3.1 Saran Untuk Perusahaan ... 92
5.3.2 Saran untuk Pnelitian yang akan dating ... 94
5.3.3 Keterbatasan Penelitian ... 94
(7)
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Data Top Brand Index produk Smartphone di Indonesia
pada tahun 2009-2011 ... 6 Tabel 3.2 Definisi operasional variabel... Tabel 3.3 Bobot penilaian jawaban kuisioner ...
Tabel 4.1 Karakteristik Konsumen Berdasarkan/Mahasiswi Jenis
Kelamin ... 59
Tabel 4.2 Karakteristik Konsumen Berdasarkan Keputusan
Pembelian produk Smartphone iphone ... 60
Tabel 4.3 Karakteristik Konsumen Berdasarkan Pendapatan Per
Bulan ... 60
Tabel 4.4 Responden hanya akan membeli dan menggunakan
smaerphone merek iphone saja dan tidak akan terpengaruh
oleh promosi smartphone merek lain ... 61
Tabel 4.5 Responden tetap akan membeli smartphone merek Iphone
meskipun terjadi kenaikan harga menjadi lebih tinggi
daripada smatphone merek lain yang sejenis ... 62
Tabel 4.6 Responden akan menyarankan orang lain untuk membeli
smartphone merek Iphone ... 63
Tabel 4.7 Apabila diminta untuk menyebutkan merek smartphone
maka Iphone adalah merek pertama kali yang muncul
dalam benak responden ... 63 Tabel 4.8 Responden dapat mengingat merek Iphone dengan baik ... 64
(8)
Tabel 4.9 smartphone merek Iphone merupakan alternatif pilihan utama ketika responden hendak membeli produk
smartphone ... 64
Tabel 4.10 Smartphone merek Iphone dapat dipersepsikan memiliki
kinerja yang efektif sesuai dengan fungsinya ... 65
Tabel 4.11 Smartphone merek Iphone dapat dipersepsikan sebagai
smartpne yang memiliki kinerja yang konsisten setiap kali
digunakan ... 65
Tabel 4.12 Smartphone merek Iphone dapat dipersepsikan sebagai
produk yang memiliki daya tahan yang tinggi sesuai
dengan umur masa pakai ... 66
Tabel 4.13 Smartphone merk Iphone dapat dipersepsikan memiliki
layanan perbaikan dan suku cadang yang baik ... 67
Tabel 4.14 Smartphone Iphone dapat dipersepsikan sebagai
iphoneyang sangat nyaman digunakan... 67 Tabel 4.15 Smartphone merek Iphone dipersepsikan sebagai produk
yang berkualitas ... 68
Tabel 4.16 Smartphonek merek IIphone memiliki sfesifikasi yang
tinggi sehingga dapat mendukung berbagai kebutuhan ... 68
Tabel 4.17 Smartphon emerek Iphone merupakan produk yang
terdepan dalam melakukan inovasi ... 69
Tabel 4.18 Smartphone merek Iphonr sangat bermanfaat dalam
(9)
Tabel 4.19 Notebook merek Toshiba diproduksi oleh perusahaan yang
sudah terpercaya ... 70
Tabel 4.20 Smartphone merk Iphone telah digunakan oleh berbagai kalangan, seperti pengusaha, mahasiswa, pelajar, hingga para pecinta game ... 71
Tabel 4.21 Notebook merek Toshiba merupakan produk dengan harga terjangkau ... 71
Tabel 4.22 Responden membutuhkan notebook untuk membantu pekerjaan mereka ... 71
Tabel 4.23 Responden memperoleh informasi tentang notebook merek Toshiba dari berbagai media informasi ... 72
Tabel 4.24 Responden membandingkan Smartphone merek Iphone dengan produk smartphone merek lain ... 72
Tabel 4.25 Dari berbagai informasi yang diperoleh, responden dengan yakin memutuskan untuk membeli smartphone merek Iphone ... 73
Tabel 4.26 Responden merasa puas setelah menggunakan Smartphmerek Iphone ... 74
Tabel 4.27 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Loyalitas Merek ... 75
Tabel 4.28 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Kesadaran merek ... 75
Tabel 4.29 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Persepsi Kualitas ... 76
Tabel 4.30 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Asosiasi Merek ... 76
Tabel 4.31 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Keputusan pembelian ... 77
(10)
Tabel 4.33 Hasil Uji Normalitas ... 80
Tabel 4.34 Hasil Uji Multikolinearitas ... 82
Tabel 4.35 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 83
Tabel 4.36 Hasil Uji Regresi Berganda ... 83
Tabel 4.37 Hasil Uji ANOVA (Regresi Simultan) ... 85
Tabel 4.38 Hasil Uji t (Regresi Parsial) ... 86
(11)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Ekuitas Merek ... 20
Gambar 2.2 Piramida loyalitas Merek ... 22
Gambar 2.3 Piramida Kesadaran Merek ... 25
Gambar 2.4 Proses Pengambilan Keputusan ... 39
(12)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A Kuesioner Penelitian ... 97
Lampiran B Tabel Input Data Responden... 101
Lampiran C Uji Validitas ... 106
Lampiran D Uji Reliabilitas ... 110
Lampiran E Uji Asumsi Klasik ... 113
Lampiran F Analisis Regresi Linier Berganda ... 115
(13)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Perkembangan teknologi dan informasi yang sangat cepat menyebabkan persaingan dunia bisnis semakin sengit. Keberhasilan dalam persaingan akan tercapai apabila perusahaan dapat menciptakan dan mempertahankan pelanggannya. Perusahaan harus mempunyai produk unggulan untuk dapat bersaing dengan kompetitornya. Salah satu upaya yang dilakukan perusahaan antara lain dengan membentuk identitas produk melalui merek.
The American Marketing Association dalam (Gandhi, 2006) mendefinisikan merek sebagai: nama, istilah, tanda, simbol atau desain, atau kombinasi dari hal tersebut yang digunakan untuk mengidentifikasi suatu barang atau jasa dari satu penjual atau kelompok penjual dan membedakan mereka dengan pesaingnya. Merek merupakan identitas produk yang dijadikan sebagai alat ukur mengenai apakah produk tersebut berkualitas atau tidak. Jika perusahaan mampu membangun merk yang kuat di pikiran pelanggan melalui strategi pemasaran yang tepat, dapat dinyatakan bahwa merek tersebut memiliki ekuitas yang tinggi. Ekuitas merek dapat didefinisikan dari berbagai sudut pandang yang berbeda. Suatu merek agar menjadi kuat dalam perkembangannya harus memenuhi dua hal yaitu mempertahankan pelanggan saat ini dan menarik pelanggan baru. Selama memenuhi kedua hal tersebut dengan baik, sebuah merek akan tumbuh lebih kuat dalam menghadapi persaingan, dan memberikan lebih banyak keuntungan kepada pemiliknya.
(14)
2
Menurut Kotler dan Amstrong (2011) ekuitas merek merupakan nilai suatu merek berdasarkan seberapa kuat nilai merek tersebut memilki nilai loyalitas merek, kesadaran konsumen akan merek tersebut, kualitas yang dipersepsikan, asosiasi merek, dan berbagai aset lainnya seperti paten, merek dagang dan hubungan jaringan distribusi.
Pemanfaatan teknologi yang membuat segala sesuatu menjadi praktis menempatkan perangkat komunikasi sebagai kebutuhan primer bagi masyarakat, salah satunya adalah telepon seluler. Seiring dengan perkembangan zaman, telepon seluler tidak hanya digunakan sebatas untuk berkomunikasi via telepon atau mengirim pesan sinkat saja. Telepon seluler sekarang telah dilengkapi dengan berbagai macam fitur pendukung untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Kini bermunculan telepon seluler dengan berbagai macam fungsi seperti fungsi multimedia, fungsi office, fungsi internet, media sosial, dan sebagainya. Keunggulan-keunggulan tersebut semakin menarik minat masyarakat untuk melakukan pembelian.
Pola konsumsi konsumen masyarakat saat ini yang selalu menginginkan kemudahan dalam berkomunikasi mendorong produsen telepon seluler untuk
menciptakan smartphone atau telepon pintar. Smartphone adalah telepon genggam
yang mempunyai kemampuan dan fungsi mirip dengan komputer. Belum ada standar
pabrik yang mendefinisikan smartphone, namun sebagian orang menganggap
smartphone merupakan telepon yang mempunyai fitur canggih dan bekerja menggunakan seluruh perangkat lunak sistem operasi yang menyediakan hubungan standar dan mendasar bagi pengembang aplikasi (id.wikipedia.org).
(15)
3
Kemunculan teknologi telepon pintar membuat berbagai vendor berlomba
untuk menciptakan produk smartphone unggulan, sehingga banyak merek
smartphone yang beredar di pasaran membuat permintaan atas smartphone semakin meningkat. Para pelaku bisnis dituntut untuk melakukan berbagai upaya agar bisa bersaing secara kompetitif dalam meraih pangsa pasar dan mempertahankan
konsumen yang sudah ada. Saat ini memiliki smartphone sudah menjadi suatu
kebutuhan untuk mendukung aktivitas.
Telepon pintar pertama dinamakan Simon, dirancang oleh IBM pada tahun 1992dan dipamerkan sebagai produk konsep tahun itu di COMDEX, sebuah pameran komputer di Las Vegas, Nevada. Telepon pintar tersebut dipasarkan ke publik pada tahun 1993 dan dijual oleh BellSouth. Tidak hanya menjadi sebuah telepon genggam, telepon pintar tersebut juga memiliki kalender, buku telepon, jam dunia, note, surat elektronik (surel), kemampuan mengirim dan menerima faks serta permainan. Telepon canggih tersebut tidak mempunyai tombol-tombol, akan tetapi menggunakan layar sentuh.
Dari banyaknya merek smartphoneyang ada di pasar Indonesia saat ini seperti Nokia, HTC, Samsung, Nexian, Cross, LG, Blackberry, Sony, Lenovo, dan masih banyak lagi merek lain. Salah satu merek smartphone unggulan yang sangat diminati adalah iPhone.
iPhone adalah jajaran telepon pintar yang dirancang dan dipasarkan oleh Apple Inc. iPhone menggunakan sistem operasi iOS pada perangkatnya, iOS
(sebelumnya iPhone OS). iPhone pertama kali diluncurkan tanggal 29 Juni
2007. Apple Inc, kembali meluncurkan generasi ke 7 yaitu iPhone 6, pada tanggal 12 September 2014.
(16)
4
Sebuah lembaga riset menyebutkan bahwa Indonesia berada di peringkat kelima dalam daftar pengguna smartphone di dunia. Data tersebut dilansir oleh analis kawakan Horace H. Dediu melalui blognya. Selain data soal populasi jenis sistem operasi, Dediu juga juga mengurutkan negara mana saja yang memiliki jumlah pengguna smartphone terbesar.Posisi pertama diduduki oleh China dengan populasi lebih dari 1 miliar penduduk, Negeri Tirai Bambu memiliki jumlah pengguna smartphone terbesar, mencapai 422 juta. Di bawah China, ada Amerika Serikat dengan jumlah pengguna mencapai 188 juta. Tepat di urutan ketiga dan selanjutnya adalah India, Brazil dan Jepang. Dalam data tersebut disebutkan pula Indonesia menduduki posisi 5 besar dengan pengguna aktif sebanyak 47 juta, atau sekitar 14% dari seluruh total pengguna ponsel (www.asymco.com).
Indonesia menjadi pasar penjualan smartphone terbesar di wilayah Asia Tenggara. Indonesia pun menjadi pasar smartphone dengan pertumbuhan paling pesat. Hal itu terungkap dari riset terbaru yang dirilis oleh lembaga riset asal Jerman Gesellschaft für Konsumforschung (GfK). Menurut riset tersebut, pada kuartal pertama 2014, Indonesia memiliki pertumbuhan pasar dari tahun ke tahun sebesar 68 persen. Total smartphone yang terjual di Indonesia mencapai 7,3 juta unit, atau dua per lima dari jumlah total penjualan di Asia Tenggara. Dibandingkan dengan negara di Asia Tenggara lainnya, seperti Vietnam dan Thailand, berada di belakang Indonesia dengan pertumbuhan pasar masing-masing 59 dan 45 persen per tahun.
Berdasarkan hasil riset dari lembaga riset yang diselenggarakan oleh Top Brand Award dapat diketahui kinerja dari perusahaan yang ada di Indonesia. Top Brand Award adalah sebuah lembaga survei yang dilaksanakan oleh Frontier
(17)
5
Frontier Consulting Group menerapkan indikator kekuatan merek yang
disebut Top Brand Index (TBI). Konsep Penelitian yang didasarkan pada tiga
variabel utama yaitu :
1. Mind Share yang mengindikasikan kekuatan merek di dalam benak konsumen untuk kategori produk yang bersangkutan,
2. Pangsa pasar (Market share) yang menunjukkan kekuatan merek di pasar
tertentu dalam hal perilaku pembelian aktual konsumen, dan
3. Commitmen share yang mengindikasikan kekuatan merek dalam mendorong konsumen untuk membeli merek yang sama di masa depan.
Untuk menentukan nilai dari tiga variabel di atas, Frontier menggunakan tiga parameter :
1. Top of mind awareness merupakan merek yang pertama kali disebutkan oleh responden ketika mereka mendengar kategori produk,
2. Last used (merek terakhir yang digunakan oleh responden), dan
3. Future intention (merek yang membuat responden berniat untuk menggunakan atau mengkonsumsi di masa depan).
(18)
6
Berikut ini adalah data peringkat produk Smartphone di Indonesia berdasarkan indikator kekuatan merek :
Tabel I Data Top Brand Index produk Smartphone di Indonesia pada tahun 2012-2014
NO 2012 2013 2014
Merek TBI Merek TBI Merek TBI
1 Blackberry 40.7% Blackberry 39.0% Blackberry 44.3%
2 Nokia 37.9% Nokia 37.0% Nokia 22.7%
3 Samsung 6.6% Samsung 11.1% Samsung 18.0%
4 Nexian 3.9% Nexian 3.6% iPhone 4.3%
5 iPhone 3.8% iPhone 2.0% Sony Ericson 3.3%
6 Sony Ericson 3.6% Cross 1.9% Nexian 2.2%
7 Cross 1.6%
Sumber : Frontier Consulting Group
Table I menunjukkan kinerja suatu merek produk untuk kategori smartphone berdasarkan indikator kekuatan merek pada tahun 2012 iPhone menempati peringkat kelima setelah Nexian. Top Brand Index smartphone iPhone pada tahun 2013 tetap diposisi kelima akan tetapi mengalami penurunan sebesar 1.8% dibandingkan pada tahun 2012, kemudian pada tahun 2014 iPhone mengalami peningkatan yang cukup signifikan yang pada awalnya sebesar 2.0% menjadi 4.3% dan berada pada posisi ke empat setelah Blackberry, Nokia, dan Samsung.
Banyaknya merek smartphone yang ada di Indonesia membuat ekuitas merek suatu produk menjadi sangat mempengaruhi konsumen dalam melakukan keputusan pembelian. Menurut David A. Aaker khalayak cenderung membeli merek yang sudah dikenal karena mereka merasa aman dengan sesuatu yang dikenal. Suatu merek yang sudah mapan akan mempunyai posisi yang menonjol dalam suatu
(19)
7
Hal ini menyebabkan perusahaan yang memproduksi smartphone di Indonesia berlomba-lomba untuk membangun ekuitas merek yang kuat agar dapat bersaing dengan merek - merek lainnya.
Kotler & Keller (2009) mengemukakan fungsi merek yang berharga bagi perusahaan sebagai berikut :
1. Menyederhanakan penanganan atau penelusuran produk
2. Membantu Mengatur catatan persediaan dan catatan akuntansi
3. Menawarkan perlindungan hokum kepada perusahaan untuk fitur – fitur atau
aspek unik produk.
Ekuitas merek adalah seperangkat aset dan liabilitas merek yang berkaitan dengan suatu merek, nama dan simbolnya, yang menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh sebuah barang atau jasa kepada perusahaan atau para pelanggan perusahaan (David A. Aaker, 1997).
David A. Aaker (1997) menyatakan konsep dasar Ekuitas Merek (Brand Equity) bisa dikelompokkan dalam 5 elemen, yaitu kesadaran merek (Brand awareness), persepsi kualitas (Perceived quality), Asosiasi merek (brand association), Loyalitas merek (brand loyalty), dan aset-aset dari hak merek lain (Other proprietary brand assets) seperti paten, cap, dan saluran hubungan. Penelitian ini hanya menggunakan empat elemen ekuitas merek yang terdiri dari kesadaran merek (brand awareness), persepsi kualitas (perceived quality), asosiasi merek (brand association), dan loyalitas merek (brand loyalty), dan tidak mengikutsertakan aset-aset hak milik lain dari merek (other proprietary brand assets) karena penelitian ini hanya ingin melihat konsep ekuitas merek dari perspektif konsumen atau pelanggan.
(20)
8
Empat elemen ekuitas merek di luar aset-aset hak merek lainnya dikenal dengan elemen-elemen utama dari ekuitas merek. Elemen ekuitas merek yang kelima secara langsung akan dipengaruhi oleh kualitas dari empat elemen utama tersebut. Berikut Elemen utama dari ekuitas merek :
1. Kesadaran merek (brand awareness) adalah kesanggupan seorang calon pembeli
untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu.
2. Persepsi kualitas (perceived quality) merupakan penilaian, yang tentunya tidak selalu sama antara pelanggan satu dengan lainnya (David A. Aaker, 1997). Persepsi kualitas yang positif dapat dibangun melalui upaya mengidentifikasi dimensi kualitas yang dianggap penting oleh pelanggan (segmen pasar yang dituju), dan membangun persepsi kualitas pada dimensi penting pada merek tersebut (David A. Aaker, 1997).
3. Asosiasi merek (brand association) adalah segala hal yang berkaitan dengan
ingatan (memory) mengenai sebuah merek (David A. Aaker, 1997). Sebuah
merek adalah serangkaian asosiasi, biasanya terangkai dalam berbagai bentuk yang bermakna (Humdiana, 2005). Suatu merek yang lebih mapan akan mempunyai posisi yang menonjol dalam suatu kompetisi karena didukung oleh berbagai asosisasi yang kuat (Humdiana, 2005).
4. Loyalitas merek (brand loyalty) menurut David A. Aaker (1997) merupakan satu ukuran keterkaitan seorang pelanggan pada sebuah merek. Loyalitas merek didasarkan atas perilaku konsisten pelanggan untuk membeli sebuah merek sebagai bentuk proses pembelajaran pelanggan atas kemampuan merek
(21)
9
Menurut Kotler (2009) proses keputusan pembelian konsumen dapat dikelompokkan menjadi lima tahap: pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian. Konsumen tidak selalu melalui lima tahap tersebut dalam melakukan keputusan pembelian, tetapi konsumen mungkin melewatkan satu atau beberapa tahap.
Menurut Kotler (2009) proses keputusan pembelian konsumen dapat dikelompokkan menjadi lima tahap: pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian. Konsumen tidak selalu melalui lima tahap tersebut dalam melakukan keputusan pembelian, tetapi konsumen mungkin melewatkan satu atau beberapa tahap.
Menurut Astuti dan Cahyadi (2007) Ekuitas merek (brand equity) mampu mempengaruhi kepercayaan diri pelanggan dalam melakukan keputusan pembelian yang dibuatnya.
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang telah diuraikan di atas, peneliti ingin mengetahui sejauh mana kekuatan ekuitas merek dari produk smartphone merek iPhone mempengaruhi keputusan pembelian. Penelitian ini akan memfokuskan pada elemen - elemen ekuitas merek, yaitu kesadaran merek, persepsi kualitas, asosiasi merek, dan loyalitas merek.
Oleh karena itu, peneliti melakukan penelitian yang berjudul “ANALISIS PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE MEREK IPHONE (Studi Kasus Di Kalangan Mahasiswa Universitas Kristen Maranatha)”.
(22)
10
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas, maka dapat diidentifikasi beberapa permasalahan sebagai berikut:
1. Apakah ekuitas merek pada produk smartphone merek iPhone mempengaruhi
keputusan pembelian konsumen di kalangan Universitas Kristen Maranatha?
2. Bagaimanakah pengaruh kesadaran merek (Brand awareness) terhadap
keputusan pembelian konsumen di kalangan Universitas Kristen Maranatha.
3. Bagaimanakah pengaruh persepsi kualitas (Perceived quality) terhadap
keputusan pembelian konsumen di kalangan Universitas Kristen Maranatha.
4. Bagaimanakah Pengaruh asosiasi merek (Brand association) terhadap keputusan
pembelian konsumen di kalangan Universitas Kristen Maranatha.
5. Bagaimanakah pengaruh loyalitas merek (Brand loyalty) terhadap keputusan
pembelian konsumen di kalangan Universitas Kristen Maranatha.
1.3 TUJUAN PENELITIAN
Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk Menganalisis pengaruh ekuitas merek produk smartphone merek iPhone
terhadap keputusan pembelian konsumen di lingkungan Universitas Kristen Maranatha.
2. Untuk Menganalisis pengaruh loyalitas merek (Brand loyalty) terhadap
keputusan pembelian konsumen di lingkungan Universitas Kristen Maranatha.
3. Untuk Menganalisis pengaruh kesadaran merek (Brand awareness) terhadap
(23)
11
4. Untuk Menganalisis pengaruh persepsi kualitas merek (Perceived quality)
terhadap keputusan pembelian konsumen di lingkungan Universitas Kristen Maranatha.
5. Untuk Menganalisis pengaruh asosiasi merek (Brand association) terhadap
keputusan pembelian konsumen di lingkungan Universitas Kristen Maranatha.
1.4 MANFAAT PENELITIAN
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan dan masukan bagi
perusahaan dalam menetapkan kebijakan dan strategi di bidang pemasaran untuk mengembangkan usaha bisnis mereka.
2. Sebagai panduan atau rekomendasi terutama yang berhubungan dengan objek
penelitian pemasaran mengenai pengaruh kesadaran merek (brand awareness), persepsi kualitas (perceived quality), asosiasi merek (brand association) dan loyalitas merek (brand loyalty) terhadap keputusan pembelian konsumen.
3. Sebagai tambahan referensi dan wawasan dalam pengembangkan ilmu
pengetahuan bidang pemasaran khususnya ekuitas merekdan Keputusan Pembelian.
(24)
BAB V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh ekuitas merek terhadap keputusan pembelian pada produk smartphone merek iPhone di kalangan Universitas Kristen Maranatha Bandung, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
a) Loyalitas merek adalah variabel independen yang juga ikut mempengaruhi
keputusan pembelian dengan nilai koefisien determinasi sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa komitmen yang kuat dari pelanggan pada smartphone iPhone sehingga dapat menurunkan kemungkinan pelanggan beralih ke merek lain.
b) Variabel persepsi kualitas mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian
dengan nilai koefisien determinasi sebesar 0,014. Keseluruhan atribut produk
yang dimiliki oleh smartphone merek iPhone seperti kinerja yang baik, daya
tahan yang tinggi, serta dipersepsikan memiliki kualitas yang baik dapat mempengaruhi konsumen dalam melakukan keputusan pembelian serta menciptakan alas an bagi konsumen untuk membeli smartphone merek iPhone.
c) Kesadaran merek merupakan variabel independen yang tidak mempengaruhi
keputusan pembelian dikarenakan nilai sig lebih besar dari 0,5% yaitu 0,100 > 0,05.
d) Asosiasi merek juga tidak mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian,
(25)
92
e) Seluruh variabel independen yang terdiri dari Loyalitas Merek (X1), Kesadaran Merek (X2), Persepsi Kualitas (X3), dan Asosiasi Merek (X4) dapat mempengaruhi variabel dependen keputusan pembelian (Y) sebesar 0,175 atau 17,5%; sedangkan sisanya 100% - 17,5% = 82,5% dipengaruhi oleh factor – factor lain. Hal ini dibuktikan melalui uji koofisien determinasi menunjukkan
nilai hasil koefisien determinasi secara bersama-sama (Adjusted R Square)
sebesar 0,175 atau sebesar 17,5%.
5.2 Implikasi Manajerial
Penelitian ini dapat memberikan implikasi untuk perusahaan dalam strategi pemasaran khususnya untuk merancang ekuitas merek dalam meningkatkan penjualan dengan cara memperhatikan elemen – elemen ekuitas merek.
5.3
Saran
5.3.1 Saran untuk perusahaan
1. Dilihat dari besar pengaruh Loyalitas Merek, Kesadaran Merek, Persepsi
Kualitas, dan Asosiasi Merek terhadap Keputusan Pembelian adalah sebesar 0,175 atau 17,5%; sedangkan sisanya 100% - 17,5% = 82,5% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Oleh karena itu penulis menyarankan untuk meningkatkan masing – masing elemen ekuitas yaitu: Loyalitas Merek, Kesadaran Merek, Persepsi Kualitas, dan Asosiasi Merek merek, karena dengan ekuitas merek yang kuat maka akan menciptakan rasa percaya diri konsumen dalam melakukan keputusan pembelian.
2. Produsen smartphone iPhone sebaiknya memelihara dan meningkatkan loyalitas
(26)
93
1. Memperlakukan konsumen dengan layak dengan cara tidak mengabaikan sekecil
apapupun keluhan pelanggan.
2. Mengukur Kepuasan pelanggan dengan cara melakukan survey secara berkala
hal ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar kepuasan konsumen terhadap smartphone merek iPhone.
3. Menciptakan biaya peralihan dengan cara memberikan diskon kepada konsumen
yang loyal dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.
3. Produsen smartphone merek iPhonesebaiknya memelihara dan meningkatkan
kesadaran konsumen terhadapiPhone. Salah satunya dengan cara mensponsori kegiatan dibidang teknologi komunikasi.
4. Produsen smartphone merek iPhonesebaiknya mempertahankan dan
meningkatkanpersepsi kualitas di benak konsumen dengan cara :
1. Menciptakan produk smartphone yang memiliki kemampuan untuk dapat
bekerja dalam waktu yang lebih lama dibandingkan smartphone lainnya yang
cenderung akan panas jika dioperasikan terlalu lama.
2. Memberikan garansi lebih lama.
3. Perusahaan dianjurkan untuk menerimakritik dari konsumen mengenai kualitas
agar dapat tercapai kualitas yang diharapkan oleh konsumen.
5. Produsen smartphone iPhone disarankan juga untuk meningkatkan asosiasi
mereknya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan asosiasi merek adalah dengan cara mengkomunikasikan kepada konsumen secara lebih intensif tentang keunggulan iPhone khususnya dibidang inovasi. Karena selama ini smartphone iPhone selalu gencar menanamkan positioning ke benak
(27)
94
untuk itu disarankan agar tetap konsisten dalam inovasi sehingga tidak dapat disaingi oleh para kompetitornya.
5.3.2 Saran Untuk Penelitian yang akan datang
1. Untuk penelitian yang akan datang penulis menyarankan untuk menambahkan
variabel selain empat variabel ekuitas merek dalam penelitian ini yang terdiri dari (kesadaran merek, persepsi kualitas, asosiasi merek, dan loyalitas merek) yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen agar lebih melengkapi penelitian ini karena masih terdapat faktor lain yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.
2. Untuk menambah jumlah sampel agar keakuratan data dalam penelitian dapat
ditingkatkan.
15.2
Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian yang ini terdapat beberapa keterbatasan diantaranya sebegai berikut :
1. Ruang lingkup populasi dari penelitian ini hanya dilakukan di kalangan
Universitas Kristen Maranatha yang pernah melakukan keputusan pembelian smarthphone merek iPhone dengan sampel yang diambil hanya sebanyak 128 responden.
2. Jangka waktu penelitian yang terlalu singkat.
3. Penelitian Hanya meneliti 4 elemen utama ekuitas merek yang terdiri dari
kesadaran merek (brand awareness), persepsi kualitas (perceived quality),
(28)
DAFTAR PUSTAKA
1. Aaker, David A. 1997. Manajemen Ekuitas Merek: Memanfaatkan Nilai dari
Suatu Merek. Cetakan Pertama, Jakarta: Penerbit Mitra Utama.
2. Amstrong, Gary and Philip Kotler. 2011. Marketing An introduction tenth
edition. New Jersey : Pearson education, Inc.
3. Assael, Henry. 1995. Consumer Behavior and Marketing Action. Fifth Edition.
Cincinnati Ohio. South-Western College Publishing
4. Durianto, Darmadi, Sugiarto, L. J. Budiman. 2004. Brand Equity Ten Strategi
Memimpin Pasar. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama.
5. Engel, James F., D. B. Roger, M. Paul. 1994. Perilaku Konsumen. Ed.6. jilid1. Jakarta: Binarupa Aksara.
6. Fredy Rangkuti. 1997. Riset Pemasaran, cetakan kedua, penerbit PT. Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta
7. Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
8. Humdiana. 2005. “Analisis Elemen-Elemen Ekuitas Merek Produk Rokok Merek
Djarum Black.” Jurnal Ekonomi Perusahaan, Vol.12, No.1 Maret 2005.
9. Jogiyanto, H.M. 2007. Metode Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan
Pengalaman-pengalaman. Yogyakarta: BPFEE.
10. Kotler, Philip, 2003.Manajemen Pemasaran, Jilid Pertama. Edisi
Millenium.Jakarta : Prentice Hall, Prehallindo
11. Kotler, Philip, dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran Jilid 1,
edisi Ketiga Belas, Terjemahan Bob Sabran, MM. Jakarta: Penerbit Erlangga.
12. Kotler dan Amstrong. (2003). Dasar-Dasar Pemasaran. (edisi sembilan) jilid 1. Jakarta: Indeks.
13. Malhotra, Naresh K. 2006. Riset Pemasaran: Pendekatan Terapan. Jakarta
:Indeks
14. Nugroho. 2005. Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian Dengan SPSS, Penerbit Andi, Yogyakarta
(29)
96
15. Schiffman, G Leon & Kanuk, L. Leslie. 2000. Consumer Behavior. Seventh
Edition. Upper Saddle River: Prentice Hall International, Inc.
16. Sekaran, Uma. 2003. Research Menthod for Bussiness A Skill-Building
Approach, 4th ed, New York: John Wiley and Sons,inc.
17. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : CV Alfabeta. 18. Sugiyono. 2012. Metode penelitian Bisnis. Bandung : CV Alfabeta
19. Suliyanto. 2006. Metode Riset Bisnis. Yogyakarta : CV Andi Offset. 20.
index-2012
21.
index-2013
22.
(1)
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh ekuitas merek terhadap keputusan pembelian pada produk smartphone merek iPhone di kalangan Universitas Kristen Maranatha Bandung, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
a) Loyalitas merek adalah variabel independen yang juga ikut mempengaruhi keputusan pembelian dengan nilai koefisien determinasi sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa komitmen yang kuat dari pelanggan pada smartphone
iPhone sehingga dapat menurunkan kemungkinan pelanggan beralih ke merek lain.
b) Variabel persepsi kualitas mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian dengan nilai koefisien determinasi sebesar 0,014. Keseluruhan atribut produk yang dimiliki oleh smartphone merek iPhone seperti kinerja yang baik, daya tahan yang tinggi, serta dipersepsikan memiliki kualitas yang baik dapat mempengaruhi konsumen dalam melakukan keputusan pembelian serta menciptakan alas an bagi konsumen untuk membeli smartphone merek iPhone. c) Kesadaran merek merupakan variabel independen yang tidak mempengaruhi
keputusan pembelian dikarenakan nilai sig lebih besar dari 0,5% yaitu 0,100 > 0,05.
d) Asosiasi merek juga tidak mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian, karena nilai sig lebih besar dari 0,5% yaitu 0,858> 0,05.
(2)
92
e) Seluruh variabel independen yang terdiri dari Loyalitas Merek (X1), Kesadaran
Merek (X2), Persepsi Kualitas (X3), dan Asosiasi Merek (X4) dapat
mempengaruhi variabel dependen keputusan pembelian (Y) sebesar 0,175 atau 17,5%; sedangkan sisanya 100% - 17,5% = 82,5% dipengaruhi oleh factor – factor lain. Hal ini dibuktikan melalui uji koofisien determinasi menunjukkan nilai hasil koefisien determinasi secara bersama-sama (Adjusted R Square)
sebesar 0,175 atau sebesar 17,5%.
5.2 Implikasi Manajerial
Penelitian ini dapat memberikan implikasi untuk perusahaan dalam strategi pemasaran khususnya untuk merancang ekuitas merek dalam meningkatkan penjualan dengan cara memperhatikan elemen – elemen ekuitas merek.
5.3 Saran
5.3.1 Saran untuk perusahaan
1. Dilihat dari besar pengaruh Loyalitas Merek, Kesadaran Merek, Persepsi Kualitas, dan Asosiasi Merek terhadap Keputusan Pembelian adalah sebesar 0,175 atau 17,5%; sedangkan sisanya 100% - 17,5% = 82,5% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Oleh karena itu penulis menyarankan untuk meningkatkan masing – masing elemen ekuitas yaitu: Loyalitas Merek, Kesadaran Merek, Persepsi Kualitas, dan Asosiasi Merek merek, karena dengan ekuitas merek yang kuat maka akan menciptakan rasa percaya diri konsumen dalam melakukan keputusan pembelian.
2. Produsen smartphone iPhone sebaiknya memelihara dan meningkatkan loyalitas merek, dengan berbagai cara seperti :
(3)
1. Memperlakukan konsumen dengan layak dengan cara tidak mengabaikan sekecil apapupun keluhan pelanggan.
2. Mengukur Kepuasan pelanggan dengan cara melakukan survey secara berkala hal ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar kepuasan konsumen terhadap
smartphone merek iPhone.
3. Menciptakan biaya peralihan dengan cara memberikan diskon kepada konsumen yang loyal dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.
3. Produsen smartphone merek iPhonesebaiknya memelihara dan meningkatkan kesadaran konsumen terhadapiPhone. Salah satunya dengan cara mensponsori kegiatan dibidang teknologi komunikasi.
4. Produsen smartphone merek iPhonesebaiknya mempertahankan dan meningkatkanpersepsi kualitas di benak konsumen dengan cara :
1. Menciptakan produk smartphone yang memiliki kemampuan untuk dapat bekerja dalam waktu yang lebih lama dibandingkan smartphone lainnya yang cenderung akan panas jika dioperasikan terlalu lama.
2. Memberikan garansi lebih lama.
3. Perusahaan dianjurkan untuk menerimakritik dari konsumen mengenai kualitas agar dapat tercapai kualitas yang diharapkan oleh konsumen.
5. Produsen smartphone iPhone disarankan juga untuk meningkatkan asosiasi mereknya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan asosiasi merek adalah dengan cara mengkomunikasikan kepada konsumen secara lebih intensif tentang keunggulan iPhone khususnya dibidang inovasi. Karena selama ini smartphone iPhone selalu gencar menanamkan positioning ke benak
(4)
94
untuk itu disarankan agar tetap konsisten dalam inovasi sehingga tidak dapat disaingi oleh para kompetitornya.
5.3.2 Saran Untuk Penelitian yang akan datang
1. Untuk penelitian yang akan datang penulis menyarankan untuk menambahkan variabel selain empat variabel ekuitas merek dalam penelitian ini yang terdiri dari (kesadaran merek, persepsi kualitas, asosiasi merek, dan loyalitas merek) yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen agar lebih melengkapi penelitian ini karena masih terdapat faktor lain yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.
2. Untuk menambah jumlah sampel agar keakuratan data dalam penelitian dapat ditingkatkan.
15.2
Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian yang ini terdapat beberapa keterbatasan diantaranya sebegai berikut :
1. Ruang lingkup populasi dari penelitian ini hanya dilakukan di kalangan Universitas Kristen Maranatha yang pernah melakukan keputusan pembelian
smarthphone merek iPhone dengan sampel yang diambil hanya sebanyak 128 responden.
2. Jangka waktu penelitian yang terlalu singkat.
3. Penelitian Hanya meneliti 4 elemen utama ekuitas merek yang terdiri dari kesadaran merek (brand awareness), persepsi kualitas (perceived quality),
(5)
DAFTAR PUSTAKA
1. Aaker, David A. 1997. Manajemen Ekuitas Merek: Memanfaatkan Nilai dari Suatu Merek. Cetakan Pertama, Jakarta: Penerbit Mitra Utama.
2. Amstrong, Gary and Philip Kotler. 2011. Marketing An introduction tenth edition. New Jersey : Pearson education, Inc.
3. Assael, Henry. 1995. Consumer Behavior and Marketing Action. Fifth Edition. Cincinnati Ohio. South-Western College Publishing
4. Durianto, Darmadi, Sugiarto, L. J. Budiman. 2004. Brand Equity Ten Strategi Memimpin Pasar. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama.
5. Engel, James F., D. B. Roger, M. Paul. 1994. Perilaku Konsumen. Ed.6. jilid1. Jakarta: Binarupa Aksara.
6. Fredy Rangkuti. 1997. Riset Pemasaran, cetakan kedua, penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
7. Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
8. Humdiana. 2005. “Analisis Elemen-Elemen Ekuitas Merek Produk Rokok Merek Djarum Black.” Jurnal Ekonomi Perusahaan, Vol.12, No.1 Maret 2005. 9. Jogiyanto, H.M. 2007. Metode Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan
Pengalaman-pengalaman. Yogyakarta: BPFEE.
10. Kotler, Philip, 2003.Manajemen Pemasaran, Jilid Pertama. Edisi Millenium.Jakarta : Prentice Hall, Prehallindo
11. Kotler, Philip, dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran Jilid 1, edisi Ketiga Belas, Terjemahan Bob Sabran, MM. Jakarta: Penerbit Erlangga.
12. Kotler dan Amstrong. (2003). Dasar-Dasar Pemasaran. (edisi sembilan) jilid 1. Jakarta: Indeks.
13. Malhotra, Naresh K. 2006. Riset Pemasaran: Pendekatan Terapan. Jakarta :Indeks
14. Nugroho. 2005. Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian Dengan SPSS, Penerbit Andi, Yogyakarta
(6)
96
15. Schiffman, G Leon & Kanuk, L. Leslie. 2000. Consumer Behavior. Seventh Edition. Upper Saddle River: Prentice Hall International, Inc.
16. Sekaran, Uma. 2003. Research Menthod for Bussiness A Skill-Building Approach, 4th ed, New York: John Wiley and Sons,inc.
17. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : CV Alfabeta. 18. Sugiyono. 2012. Metode penelitian Bisnis. Bandung : CV Alfabeta
19. Suliyanto. 2006. Metode Riset Bisnis. Yogyakarta : CV Andi Offset. 20.
index-2012
21.
index-2013
22.