PERAN WAKIL KEPALA SEKOLAH BIDANG KEISLAMAN DAN KEMUHAMMADIYAHAN TERHADAP KEGIATAN PENDIDIKAN Peran Wakil Kepala Sekolah Bidang Keislaman Dan Kemuhammadiyahan Terhadap Kegiatan Pendidikan Agama Islam Di SMP Muhammadiyah 1 Surakarta (Tahun Ajaran 2013/201
PERAN WAKIL KEPALA SEKOLAH BIDANG KEISLAMAN DAN
KEMUHAMMADIYAHAN TERHADAP KEGIATAN PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM DI SMP MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA
(TAHUN AJARAN 2013/2014)
NASKAH PUBLIKASI
Dibuat untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Program Studi
Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah)
Disusun Oleh :
Aris Fathurrahman
NIM: G000090180
NIRM: 09/X/02.2.1/1862
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
2
PERAN WAKIL KEPALA SEKOLAH BIDANG KEISLAMAN DAN
KEMUHAMMADIYAHAN TERHADAP KEGIATAN PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM DI SMP MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA
(TAHUN AJARAN 2013/2014)
Oleh : Aris Fathurrahman (G000090180)
Fakultas Pendidikan Agama Islam
ABSTRAK
Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk membentuk manusia agar
beriman kepada Allah Swt. yang dilanjutkan dengan amal saleh. Oleh karena
itu, pendidikan tidak hanya mentransfer nilai dari seorang guru kepada
muridnya. Sekolah adalah pihak ketiga terkait dalam urusan pendidikan dan
tidak kalah pentingnya dari keluarga maupun masnyarakat. Sekolah
merupakan tempat siswa untuk berinteraksi sekaligus mempelajari banyak
hal, sehingga peran guru sangat berpengaruh terhadap perkembangan prilaku
maupun keagamaan siswa. SMP Muhammadiyah 1 Surakarta memiliki
seorang wakil kepala sekolah di bidang Keislaman dan Kemuhammadiyahan,
yang membantu kepala sekolah terkait Pendidikan Agama Islam di sekolah.
Adapun permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah
bagaimanakah peran Wakil Kepala Sekolah bidang Keislaman dan
Kemuhammadiyahan terhadap kegiatan pendidikan agama Islam di SMP
Muhammadiyah 1 Surakarta tahun ajaran 2013/2014? Manfaat penelitian ini
diharapkan dapat menyajikan informasi ilmiah untuk menambah pengetahuan
terkait mutu sekolah dan sebagai rujukan untuk penelitian selanjutnya. Jenis
penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan
kualitatif dan menggunakan analisis deskripsi kualitatif. Sumber data dalam
penelitian ini yaitu wakil kepala sekolah bidang Keislaman dan
Kemuhammadiyahan SMP Muhammadiyah 1 Surakarta tahun ajaran
2013/2014. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode pengumpulan
data diantaranya wawancara, observasi, dokumentasi, dan analisis data.
Hasil penelitian di SMP Muhammadiyah 1 Surakarta tahun ajaran
2013/2014 dapat diambil kesimpulan : Wakil Kepala Sekolah bidang
Keislaman dan Kemuhammadiyahan mempunyai peran sangat penting dalam
pengembangan Pendidikan Agama Islam, yaitu merumuskan rancangan
kegiatan Pendidikan Agama Islam, memberi pedoman dalam melaksanakan
kegiatan, pengawas sekaligus pelaksana kegiatan Pendidikan Agama Islam di
SMP Muhammadiyah 1 Surakarta.
Kata Kunci: Peran Wakil Kepala Sekolah, Pendidikan Agama Islam
41
pusat kota yaitu jalan Flores no.1.
PENDAHULUAN
Berdiri pada 1 Agustus 1946, SMP
Sekolah adalah pihak ketiga
yang
terkait
pendidikan
dalam
dan
Muhammadiyah
urusan
tidak
Bahkan
perbedaan
waktu,
yang dibantu
faktor-faktor
serta
lain.
Peran
yang
masyarakat1.
merupakan
tempat
bidang
perkembangan
membantu Kepala Sekolah dalam
merumuskan
tersebut
lokasi
SMP
Muhammadiyah
terlihat
ketika
kegiatan
Pendidikan Agama Islam di sekolah,
yang
Wakil
ditinjau untuk studi penelitian ini
ialah
menjalankan
untuk sekolah serta anak didik. Hal
maupun
keagamaan siswa.
Berdasarkan
serta
program dan kebijakan yang terbaik
terhadap
prilaku
dan
Kepala Sekolah mempunyai tugas
untuk
banyak hal sehingga peran guru
berpengaruh
ke-Islaman
Secara umum tugas Wakil
berinteraksi sekaligus mempelajari
sangat
Wakil
Kemuhammadiyahan2.
Sekolah
siswa
(empat)
adalah Wakil Kepala Sekolah di
sekolah dapat melampaui keluarga
maupun
4
Kepala Sekolah, yang salah satunya
dengan
tempat,
Surakarta
memiliki seorang Kepala Sekolah
kalah
pentingnya dari keluarga maupun
masyarakat.
1
Kepala
Sekolah
Bidang
Keislaman dan Kemuhammadiyahan
1
memberikan instruksi agar kegiatan
Surakarta. Sekolah tersebut sudah
tersebut berjalan lancar.
terakreditasi A, letaknya berada di
2
Wawancara dengan Drs.Saifuddin,
M.Si. selaku Kepala Sekolah SMP
Muhammadiyah 1 Surakarta, tanggal 17 Mei
2014 pukul 07:55 WIB.
1
Muhammad Zuhaili, Pentingnya
Pendidikan Islam Sejak Dini (Jakarta: A.H
Ba’adillah Press,2002), hlm. 103.
25
Penulis disaat melaksanakan
kegiatan
PPL
(program
SMP Muhammadiyah 1 Surakarta
Tahun Ajaran 2013/2014?”.
praktek
lapangan) melihat banyak hal terkait
Adapun Tujuan dari penelitian ini
pendidikan agama islam di SMP
adalah mendeskripsikan Peran Wakil
Muhammadiyah 1 Surakarta berbeda
Kepala Sekolah bidang Keislaman
dari sekolah lainnya contohnya di
dan Kemuhammadiyahan terhadap
dalam
al-Islam.
kegiatan Pendidikan Agama Islam di
berdasarkan asumsi tersebut penulis
SMP Muhammadiyah 1 Surakarta
ingin meneliti lebih lanjut peran
tahun ajaran 2013/2014.
kegiatan
ujian
wakil kepala sekolah bidang ke-
Untuk menghindari keraguan
Islaman dan Kemuhammadiyahan
dalam memahami Judul Skripsi ini,
terhadap kegiatan Pendidikan Agama
maka
Islam di sekolah. Tidak hanya pada
beberapa teori tentang peran Wakil
mata pelajaran, tetapi juga di setiap
Kepala Sekolah terhadap Kegiatan
kegiatan yang dilaksanakan.
Pendidikan Agama Islam sebagai
Maka
dari
itu
penulis
penelitian
ini
bidang
yaitu:
Keislaman
Kemuhammadiyahan
menjelaskan
1. Peran Wakil Kepala Sekolah
Muhammadiyah
“Bagaimanakah peran Wakil Kepala
Sekolah
akan
berikut:
mengemukakan rumusan masalah
dalam
penulis
a. Peran adalah perangkat tingkah
dan
yang diharapkan dimiliki oleh
terhadap
seseorang yang berkedudukan di
kegiatan pendidikan agama Islam di
36
masyarakat3. Peran atau peranan
b. Wakil adalah jabatan kedua
merupakan pola tindakan atau
setelah
perilaku yang diharapkan dari
depannya6.
orang
pengertian
yang
memiliki
status
yang
tersebut
di
Sedangkan
Kepala
Sekolah,
tertentu, artinya jika seseorang
yaitu orang yang memimpin
melakukan
hak-hak
dan
suatu sekolah7. Khusus untuk
kewajibannya
sesuai
dengan
sekolah Muhammadiyah, Wakil
kedudukannya, maka ia telah
Kepala
menjalankan peranannya4. Ada 4
membantu kepala dalam bidang
unsur peranan, yaitu:
pembinaan
i. Aspek
dinamis
kehidupan
hak-hak
kurikulum,
ke-Islaman
Kemuhammadiyahan,
dan
dan
ekstra
kurikuler, dan kehumasan yang
kewajiban
iii. Perilaku
bertugas
kesiswaan, sarana dan prasarana
dari
kedudukan
ii. Perangkat
sekolah
sosial
diangkat dan diberhentikan oleh
dari
Majelis
pemegang kedudukan
Dikdasmen
Muhammadiyah8.
iv. Bagian dari aktivitas yang
dimainkan seseorang5.
2.
Keislaman
dan
Kemuhammadiyahan
3
6
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa
Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2005),
hlm. 854.
4
Elly M Setiadi & Usman Kolip,
Pengantar Sosiologi (Jakarta: Kencana,
2011), hlm. 46.
5
Soerjono Sukanto, Sosiologi Suatu
Pengantar (Surabaya: Raja Grafindo
Persada, 2002) hlm. 441
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, hlm. 1226.
7
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, hlm. 546.
8
Nurissalam, Peraturan Majelis
Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan
Pusat Muhammadiyah, [docx.]. yang di
akses pada tanggal 5 juni, 2014 pada pukul
4:29 wib
47
segala
mendapatkan
sesuatu yang bertalian dengan agama
dilingkungan
Islam9. Islam adalah agama yang
Pembaruan Pendidikan Islam yang
berasal
dilakukan
Keislaman,
dari
yaitu
Allah
diturunkan
melalui
Muhammad
saw.
SWT
yang
awal,
utusan-Nya,
prioritas
utama
Muhammadiyah.
Muhammadiyah
yaitu
dengan
sejak
menerapkan
Ajaran-ajaran
kurikulum
pengetahuan
umum
Islam tertuang dalam al-Qur’an dan
disamping
pengetahuan
agama.
as-Sunnah,
Dengan
petunjuk,
berupa
petunjuk-
perintah-perintah,
larangan-larangan
demi
cara
demikian,
Muhammadiyah mengimplementasi-
dan
kan
kebaikan
semangat
tajdid
melalui
manusia10. Sedangkan Muhammad-
pembaruan sistem pendidikan Islam
iyah,
yang
dari model pondok pesantren kepada
didirikan pada tanggal 18 Dzulhijjah
sistem persekolahan12. Disamping
1330 H atau bertepatan dengan
kurikulum pengetahuan, umum, juga
tanggal 18 Desember 1912 oleh KH.
diberlakukan kurikulum bidang studi
Ahmad Dahlan, yang nama aslinya
agama
adalah
kemuhammadiyahan.
adalah
organisasi
Muhammad
Kauman
Darwisy
Yogyakarta11.
di
dan
mata
pelajaran
Pemberian
mata pelajaran Kemuhammadiyahan
Bidang
diarahkan
Pendidikan merupakan program yang
kepada
pembentukan
kepribadian muhammadiyah yang
9
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, hlm. 444.
10
Syamsul Rijal Hamid, Buku Pintar
Agama Islam (Bogor: Cahaya Salam, 2011),
hlm.1.
11
M.Yunan Yusuf dkk, Ensiklopedia
Muhammadiyah (Jakarta: Rajagrafindo
persada, 2005), hlm. 250.
sekaligus memiliki semangat sebagai
12
Nurhayati Djamas, Dinamika
Pendidikan
Islam
di
Indonesia
Pascakemerdekaan (Jakarta: Rajagrafindo
Persada, 2009), hlm.91.
58
pejuang untuk memajukan agama
pendidikan Islam di Makkah yang
islam
dan umat muslim
sesuai
diprakarsai dan dilaksanakan oleh
Muhammadiyah
sebagai
King Abdul Aziz University pada
Gerakan Islam, Gerakan Dakwah,
tanggal 31 Maret- 8 April 1977
dan Gerakan Tajdid. Mata pelajaran
menyebutkan bahwa:
Kemuhammadiyahan meliputi dua
“pengertian pendidikan dalam
konteks Islam merupakan totalitas
yang inheren (selaras) dengan
konotasi istilah tarbiyah, ta’lim dan
ta’dib yang digunakan secara
bersama-sama.
Masing-masing
istilah tersebut berkaitan dengan pola
hubungan manusia, masyarakat dan
lingkungan satu sama lain, dengan
Tuhan, dan secara bersama-sama
istilah
itu
mewakili
lingkup
pendidikan Islam, baik formal
maupun informal”13.
prinsip
aspek utama, yaitu tentang organisasi
Muhammadiyah, landasan ideologi
dan usaha amal Muhammadiyah,
serta materi tentang al-Islam, yaitu
paham Islam menurut Muhammadiyah. Aspek al-Islam di dalam mata
pelajaran kemuhammadiyahan selain
Tarbiyyah, berasal dari kata
dimaksudkan untuk pemahaman dan
Rabba-yaarubbu-rabban,
yang
penghayatan agama, juga diarahkan
berarti,
kepada pengalaman ajaran Islam itu
sendiri
(berdasarkan
Muhammadiyah)
mengasuh
(anak)14. Ta’lim asal katanya yaitu
pemahaman
ke
memimpin,
‘allam-yu’allimu-ta’liman,
yang
dalam
berarti
kehidupan sehari-hari.
mengajarkan,
pengajaran
(teaching)15. Ta’dib, berasal dari kata
3. Pendidikan Agama Islam (PAI)
addaba-yuaddibu,
ta’diban
yang
Rumusan tentang pengertian
13
Ahmadi H. Syukur Nafis,
Manajemen Pendidikan Islam ( Yogyakarta:
LaksBang PRESSindo, 2012), hlm.4.
14
Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan
Islam, hlm.7.
15
Ibid. hlm. 11.
pendidikan Islam sesuai dengan hasil
Konferensi Dunia pertama tentang
69
dapat berarti education (pendidik-
Kampung
an)16.
Surakarta, Nomor Telepon: (0271)
Wakil
Jenis penelitian ini adalah
lapangan17.
langsung
Sehingga
data
dari
Teknik
dan
lapangan.
adalah
penelitian
deskriptif yang bersifat
kualitatif.
ini
Pendekatan
untuk
kualitatif
mengetahui
yang
Bidang
akan
pengumpulan
digunakan
data
dalam
penelitian ini meliputi:
1. Wawancara
Wawancara/
interviu
merupakan suatu proses tanya
digunakan
peran
Sekolah
di
tinjauan
Penelitian
Kepala
SMP Muhammadiyah 1 Surakarta.
informasi yang didapat merupakan
hasil
Kliwon,
Keislaman dan Kemuhammadiyahan
penelitian lapangan (field research)
dilakukan
Pasar
636273. Subjek penelitiannya adalah
METODE PENELITIAN
karena
Baru,
jawab
Wakil
secara
fisik
dengan
Kepala Sekolah Bidang Keislaman
bertatap muka antara dua orang
dan Kemuhammadiyahan di SMP
atau lebih (interviewer dengan
Muhammadiyah 1 Surakarta.
interviewee).
Namun
perkembangan
Adapun tempat yang akan
IT
seiring
(informasi
teknologi) wawancara dapat pula
dijadikan objek penelitian terletak di
dilakukan
SMP Muhammadiyah 1 Surakarta
yang beralamat di jalan Flores No.1
16
Ibid. hlm. 14.
Ambu Upe & Damsid, Asas-asas
Multiple Researches (Yogyakarta: Tiara
Wacana, 2010), hlm. 7.
17
7
10
melalui
proses
telewicara
via
telepon
berlangsung19. Metode observasi
atau
instrument lainnya18.
Metode
digunakan
informasi
ini
wawancara
untuk
tentang
penulis
ini
dengan
mengikuti
cara
semua
kegiatan yang dilaksanakan dan
mendapatkan
peran
digunakan
melihat
Wakil
dan
meneliti
secara
Kepala Sekolah bidang Keislaman
langsung peran Wakil Kepala
dan
Sekolah terkait.
Kemuhammadiyahan
dalam
pendidikan agama Islam, dengan
3. Dokumentasi
resonden wawancara adalah Kepala
Dalam
pelaksanannya
Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah
metode dokumentasi, peneliti
yang ke-4 yaitu bidang Keislaman
menyelidiki benda-benda tertulis
dan
seperti buku, majalah, dokumen,
Kemuhammadiyahan
SMP
Muhammadiyah 1 Surakarta.
peraturan, notulen rapat, catatan
2. Observasi
harian dan sebagainya20 yang
Observasi
(observation)
atau
pengamatan
suatu
teknik
mengumpulkan
terkait dengan penelitian.
merupakan
atau
data
METODE ANALISIS DATA
cara
Penelitian
dengan
ini
merupakan
penelitian deskriptif yang bersifat
jalan mengadakan pengamatan
kualitatif. Seperti yang dikutip oleh
terhadap kegiatan yang sedang
Hamid Darmadi, penelitian deskriptif
19
Nana Syaodih Sukmadinata,
Metode Penelitian Pendidikan (Bandung:
PT Remaja Rosdakarya, 2009), hlm. 220.
20
Arikunto Suharsimi, Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Praktek
(Jakarta: Rineka Cipta, 1998), hlm.149.
18
Ambu Upe & Damsid, Asas-asas
Multiple Researches (Yogyakarta: Tiara
Wacana, 2010), hlm. 162.
8
11
merupakan metode penelitian yang
Kemuhammadiyahan sangat dibutuh-
berusaha
kan. Berikut peranannya:
menggambarkan
dan
menginterprestasikan objek sesuai
1. Membantu
Kepala
Sekolah
21
dengan apa adanya . Sedangkan
dalam merumuskan Pendidikan
deskriptif kualitatif model Miles and
Agama Islam. Sebelum tahun
Huberman, seperti yang dikutip oleh
Sugiyono,
aktivitas
ajaran
mengemukakan bahwa
dalam
analisis
berlangsung
data
menerus
sampai
secara
tuntas,
Wakil Kepala Sekolah termasuk
bidang
terus
tahapan,
seperti
data
reduction,
data
display,
dan
Keislaman
dan
Kemuhammadiyahan
melalui
beberapa
dimulai,
Kepala Sekolah serta semua
kualtitatif dilakukan secara interaktif
dan
2013/2014
merumuskan Pendidikan Agama
Islam yang akan dilaksanakan di
sekolah. Setiap program kerja
22
conclusion drawing/verification” .
HASIL
PENELITIAN
terkait Pendidikan Agama Islam
di bahas dan disepakati bersama.
DAN
2. Memberikan pedoman kepada
PEMBAHASAN
semua
Dalam kegiatan agama
Muhammadiyah
Islam di SMP Muhammadiyah 1
Surakarta
Sekolah
peran
bidang
Wakil
dalam
Kepala
Keislaman
warga
1
pelaksanaan
SMP
Surakarta
kegiatan
Pendidikan Agama Islam di
dan
sekolah.
21
Hamid
Darmadi,
Metode
Penelitian Pendidikan (Bandung: Alfabeta,
2011), hlm. 145.
22
Sugiyono, Metode Penelitian
Pendidikan (Bandung: Alfabeta, 2009),
hlm.337.
3. Mengawasi kegiatan Pendidikan
Agama Islam secara langsung
9
12
agar
dapat
berjalan
dengan
dikemukakan
lancar.
sebelumnya,
Wakil Kepala Sekolah
4. Melaksanakan
yaitu
bertugas
kegiatan
membantu kepala dalam bidang
Pendidikan Agama Islam. Wakil
pembinaan kurikulum, kesiswaan,
Kepala
bidang
sarana dan prasarana kehidupan ke-
dan
Islaman dan Kemuhammadiyahan,
selain
ekstra kurikuler, dan kehumasan
memberikan intruksi juga ambil
yang diangkat dan diberhentikan
bagian terhadap kegiatan PAI di
oleh
sekolah.
Muhammadiyah23.
Sekolah
Keislaman
Kemuhammadiyahan
Majelis
Dikdasmen
5. Rancangan kegiatan Pendidikan
Tujuan
Pendidikan
agama Islam disusun secara
Agama Islam di sekolah, yaitu
bersama-sama
oleh
Wakil
membentuk karakter seluruh warga
Kepala
sekolah
bidang
SMP Muhammadiyah 1 Surakarta
Keislaman
dan
yang memenuhi uswatun hasanah
Kemuhammadiyahan
dengan
yang baik serta memiliki akhlakul
Kepala Sekolah serta guru-guru
karimah sesuai dengan visi dan misi
di bidang PAI, agar sesuai
sekolah. Hal ini sesuai dengan teori
dengan visi misi sekolah yang
tujuan Pendidikan Agama Islam di
telah disusun sebelumnya.
sekolah/ madrasah, yaitu bertujuan
Peran Wakil Kepala Sekolah yang
23
Nurissalam, Peraturan Majelis
Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan
Pusat Muhammadiyah, [docx.]. yang di
akses pada tanggal 5 juni, 2014 pada pukul
4:29 wib
telah disebutkan di atas, sesuai
dengan
teori
yang
telah
13
10
untuk
dan
Menulis al-Qur’an). Setiap guru
melalui
bertugas membimbing siswa yang
pemupukan
tidak bisa membaca al-Qur’an, dapat
menumbuhkan
meningkatkan
pemberian
keimanan
dan
pengetahuan,
pengamalan
membimbing
penghayatan,
serta
dengan
sungguh-
sungguh dan rasa kasih sayang.
pengalaman
peserta didik tentang agama Islam
Dengan
sehingga menjadi manusia muslim
Pendidikan Agama Islam disekolah
yang terus berkembang dalam hal
berusaha
keimanan, ketakwaannya, berbangsa
Agama
dan bernegara, serta untuk dapat
ta’lim dan ta’dib. Namun, SMP
melanjutkan
Muhammadiyah 1 Surakarta lebih
pada
jenjang
Wakil
Kepala
program
Sekolah
juga
sesuai dengan Rumusan tentang
pengertian pendidikan Islam menurut
Surakarta
mengasuh,
hasil
MMA
(Membaca
Konferensi
Dunia
pertama
tentang pendidikan Islam di Makkah
dan
yang diprakarsai dan dilaksanakan
membimbing. Contoh, pada saat
kegiatan
Tarbiyyah,
kepada Ta’dib (Pendidikan). Hal ini
diarahkan tidak hanya mengajarkan,
tetapi
secara
yang telah disusun mengarahkan
Bidang
Pendidikan Agama Islam di SMP
1
Islam
Pendidikan
Terlihat dari setiap program kegiatan
kerja
Keislaman dan Kemuhammadiyahan,
Muhammadiyah
melakukan
kegiatan
kepada Ta’dib dalam pelaksanaanya.
pendidikan yang lebih tinggi24.
Mencermati
demikian
oleh King Abdul Aziz University
dan
pada tanggal 31 Maret- 8 April 1977
24
Abdul Majid. Belajar dan
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012), hlm.
16.
menyebutkan bahwa:
14
11
“pengertian pendidikan dalam
konteks Islam merupakan totalitas
yang inheren (selaras) dengan
konotasi istilah tarbiyah, ta’lim dan
ta’dib yang digunakan secara
bersama-sama.
Masing-masing
istilah tersebut berkaitan dengan pola
hubungan manusia, masyarakat dan
lingkungan satu sama lain, dengan
Tuhan, dan secara bersama-sama
istilah
itu
mewakili
lingkup
pendidikan Islam, baik formal
maupun informal”25.
Mencermati
program
sayang.Konsentrasi
Agama
Islam
Muhammadiyah
Pendidikan
di
SMP
adalah
terhadap
semua aspek kepribadian siswa, yaitu
ibadah, akhlak, dan aqidahnya sesuai
dengan nilai-nilai keislaman dan
kemuhammadiyahan. Hal ini sesuai
dengan
teori
menurut
Athiyah
kerja Wakil Kepala Sekolah Bidang
Abrosyi yang dikutip oleh Abdul
Keislaman dan Kemuhammadiyahan,
Majid, ada lima tujuan yang asasi
baik itu yang terlaksana maupun
bagi pendidikan agama Islam yang
yang tidak, Pendidikan Agama Islam
diuraikan dalam “At Tarbiyah Al
di SMP Muhammadiyah 1 Surakarta
Islamiyah Wa Falsafatuna” yaitu:
diarahkan tidak hanya mengajarkan,
tetapi
juga
mengasuh,
i. Untuk membantu pembentukan
akhlak yang mulia.
ii. Persiapan untuk kehidupan
dunia dan kehidupan akhirat.
iii. Menumbuhkan ruh ilmiah pada
pelajaran.
iv. Menyiapkan pelajar dari segi
professional, teknis perusahaan.
v. Persiapan untuk mencari rezeki
dengan
pemeliharaan
segi
kemanfaatan, yakni dengan
memadukan antara agama dan
ilmu pengetahuan26.
dan
membimbing. Contoh, pada saat
kegiatan
MMA
(Membaca
dan
Menulis al-Qur’an). Setiap guru
bertugas membimbing siswa yang
tidak bisa membaca al-Qur’an, dapat
membimbing
dengan
sungguhWakil Kepala Sekolah
sungguh
dan
rasa
kasih
bidang
25
26
Keislaman
dan
Abdul Majid. Belajar dan
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam,
hlm. 52.
Ahmadi H. Syukur Nafis,
Manajemen Pendidikan Islam ( Yogyakarta:
LaksBang PRESSindo, 2012), hlm.4.
12
15
Kemuhammadiyahan telah berusaha
Majid
memperbaiki
Pendidikan
dan
atau
berkaitan dengan Fungsi
Agama
Islam
untuk
meningkatkan kualitas Pendidikan
sekolah/madrasah sebagai berikut:
Agama Islam di Sekolah. Penulis
i. Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketakwaan
peserta didik kepada Allah Swt.
yang telah ditanamkan dalam
lingkungan keluarga.
ii. Penanaman
nilai,
sebagai
pedoman hidup untuk mencari
kebahagiaan hidup dunia dan
akhirat.
iii. Penyesuaian mental, yaitu untuk
menyesuaikan
diri
dengan
lingkungan, baik lingkungan fisik
maupun lingkungan sosial dan
dapat mengubah lingkungannya
sesuai dengan ajaran agama
Islam.
iv. Perbaikan,
yaitu
untuk
memperbaiki
kesalahan,
kekurangan
dan
kelemahan
peserta didik dalam keyakinan,
pemahaman, dan pengalaman
ajaran dalam kehidupan seharihari.
v. Pencegahan,
yaitu
untuk
menangkal hal-hal negatif dari
lingkungannya atau dari budaya
lain yang dapat membahayakan
dirinya
dan
menghambat
perkembangannya
menuju
manusia Indonesia seutuhnya.
vi. Pengajaran,
tentang
ilmu
pengetahuan keagamaan secara
umum (alam nyata dan nirnyata),
system dan fungsionalnya.
vii. Penyaluran,
yaitu
untuk
menyalurkan anak-anak yang
memiliki bakat khusus di bidang
Agama Islam agar bakat tersebut
dapat berkembang secara optimal
sehingga dapat dimanfaatkan
melihat dari setiap program kerja
yang
disusun
untuk
guru
dan
karyawan, yaitu:
1. Kegiatan Jum’at HPT
2. Kegiatan Jum’at Qur’an
3. Imam dan Khatib Jum’at
4. Khatamul Qur’an di bulan
Ramadhan
5. Guru Hafidz
Program kerja tersebut,
bertujuan
pemahaman
untuk
memberikan
Keislaman
dan
Kemuhammadiyahan kepada guru
secara langsung, dan diharapkan
dapat meningkatkan kualitas agama
Islam guru sebelum meningkatkan
kualitas pendidikan agama Islam
terhadap siswa. Hal ini sesuai dengan
teori yang dikemukakan oleh Abdul
13
16
untuk dirinya sendiri dan bagi
orang lain27.
terkait
kegiatan
rutin
yang
dilaksanakan di sekolah, mulai
Kesimpulan dan Saran
dari
Setelah dilakukan analisa
sebelum
jam
kegiatan
belajar mengajar dilaksanakan
terhadap data yang telah dipaparkan,
hingga selesai.
selanjutnya dapat penulis simpulkan
4. Pelaksana.
yaitu
mengambil
peran Wakil Kepala Sekolah bidang
bagian dari setiap kegiatan. Jadi
Keislaman dan Kemuhammadiyahan
wakil kepala sekolah bidang
terhadap kegiatan Pendidikan Agama
keislaman
dan
Islam sebagai berikut:
kemuhammadiyahan
ikut
1. Merumuskan
rancangan
berpartisipasi
dalam
kegiatan PAI di sekolah, yaitu
yang
di
bersama dengan kepala sekolah
sebelumnya. Contohnya sebagai
dan guru-guru PAI di SMP
panitia
Muhammadiyah 1 Surakarta.
sekolah.
2. Pemberi pedoman, yaitu dengan
telah
kegiatan
kegiatan
rencanakan
Qurban
di
5. Terdapat beberapa faktor yang
mengarahkan serta membimbing
teridentifikasi
para guru dalam melaksanakan
pendukung
kegiatan PAI di sekolah.
Wakil Kepala Sekolah bidang
3. Pengawas, yaitu dengan selalu
sebagai
dan
faktor
penghambat
Keislaman
dan
mengawasi kegiatan PAI yang
Kemuhammadiyahan
berlangsung di sekolah. Hal ini
melaksanakan program-program
27
dalam
beliau. Faktor pendukung yaitu:
Abdul Majid. Belajar dan
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam,
hlm. 15-16.
17
14
a. Dukungan dari semua pihak
yang
menginginkan
peningkatan
baik
kualitas
b. Kurangnya
pemahaman
terhadap
sekolah, khususnya guru-guru
Kemuhammadiyahan.
pelajaran
agama
di
Islam
bidang
c. Waktu
dan
kegiatan
waktu
Sekolah
Wakil
bidang
dan
karena
beliau sedang melanjutkan studi.
DAFTAR PUSTAKA
Darmadi, Hamid. 2011. Metode
Penelitian
Pendidikan.
Bandung: Alfabeta
Sarana dan prasarana yang
sekolah
libur.
Kemuhammadiyahan,
sekolah.
di
dan
waktu
Keislaman
Pendidikan Agama Islam di
ada
Islam
kegiatan
Kepala
dalam
guru
pelaksanaan
Terbatasnya
b. Antusiasme para guru dan
melaksanakan
agama
terhalang
Kemuhammadiyahan.
karyawan
dan
benar.
Pendidikan Agama Islam di
mata
c.
dengan
al-Qur’an
sudah
mendukung
dalam
pelaksanaan
kegiatan
Depdikbud. 2005. Kamus Besar
Bahasa Indonesia. Jakarta:
Balai Pustaka.
Djamas, Nurhayati. 2009. Dinamika
Pendidikan
Islam
di
Indonesia
Pascakemerdekaan. Jakarta:
Rajagrafindo Persada.
Pendidikan Agama Islam di
sekolah.
Sedangkan faktor penghambat yaitu:
Majid, Abdul. 2012. Belajar dan
Pembelajaran
Pendidikan
Agama Islam. Bandung:
Rosdakarya.
a. Masih ada guru mata pelajaran
umum yang tidak bias membaca
Nata,
18
15
Abuddin.
2010.
Ilmu
Pendidikan Islam. Jakarta:
Kencana.
Salam,
Syahidin. 2009. Menelusuri Metode
Pendidikan
Dalam
alQur’an. Bandung: Alfabeta.
Nuris. 2011, Peraturan
Majelis Pendidikan Dasar
dan Menengah Pimpinan
Pusat
Muhammadiyah,[docx],(http:
//kimiaindah.files.wordpress.c
om/2011/05/-keputusandikdasmen-pusatmuhammadiyah.docx. diakses
tanggal 5 juni 2014).
Syukran Nafis, Ahmadi H. 2012.
Manajemen
Pendidikan
Islam.
Yogyakarta:
LaksBang PRESSindo.
Upe, Ambu dan Damsid. 2010. Asasasas Multiple Researches.
Yogyakarta:
Tiara
Wacana.
Setiadi, Elly M & Kolip,Usman.
2011. Pengantar Sosiologi. Jakarta:
Kencana
Yunan
Suharsimi, Arikunto.1998. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan
Praktek.
Jakarta:
Rineka Cipta.
Yusuf
M.,dkk.2005.
Ensiklopedia
Muhammadiyah.
Jakarta:
Rajagrafindo persada.
Zuhaili,
Muhammad,
2002.
Pentingnya Pendidikan Islam
Sejak
Dini.
Jakarta:A.H
Ba’adillah Press
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2009.
Metode
Penelitian
Pendidikan.
Bandung:
Remaja Rosdakarya.
19
16
KEMUHAMMADIYAHAN TERHADAP KEGIATAN PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM DI SMP MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA
(TAHUN AJARAN 2013/2014)
NASKAH PUBLIKASI
Dibuat untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Program Studi
Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah)
Disusun Oleh :
Aris Fathurrahman
NIM: G000090180
NIRM: 09/X/02.2.1/1862
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
2
PERAN WAKIL KEPALA SEKOLAH BIDANG KEISLAMAN DAN
KEMUHAMMADIYAHAN TERHADAP KEGIATAN PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM DI SMP MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA
(TAHUN AJARAN 2013/2014)
Oleh : Aris Fathurrahman (G000090180)
Fakultas Pendidikan Agama Islam
ABSTRAK
Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk membentuk manusia agar
beriman kepada Allah Swt. yang dilanjutkan dengan amal saleh. Oleh karena
itu, pendidikan tidak hanya mentransfer nilai dari seorang guru kepada
muridnya. Sekolah adalah pihak ketiga terkait dalam urusan pendidikan dan
tidak kalah pentingnya dari keluarga maupun masnyarakat. Sekolah
merupakan tempat siswa untuk berinteraksi sekaligus mempelajari banyak
hal, sehingga peran guru sangat berpengaruh terhadap perkembangan prilaku
maupun keagamaan siswa. SMP Muhammadiyah 1 Surakarta memiliki
seorang wakil kepala sekolah di bidang Keislaman dan Kemuhammadiyahan,
yang membantu kepala sekolah terkait Pendidikan Agama Islam di sekolah.
Adapun permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah
bagaimanakah peran Wakil Kepala Sekolah bidang Keislaman dan
Kemuhammadiyahan terhadap kegiatan pendidikan agama Islam di SMP
Muhammadiyah 1 Surakarta tahun ajaran 2013/2014? Manfaat penelitian ini
diharapkan dapat menyajikan informasi ilmiah untuk menambah pengetahuan
terkait mutu sekolah dan sebagai rujukan untuk penelitian selanjutnya. Jenis
penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan
kualitatif dan menggunakan analisis deskripsi kualitatif. Sumber data dalam
penelitian ini yaitu wakil kepala sekolah bidang Keislaman dan
Kemuhammadiyahan SMP Muhammadiyah 1 Surakarta tahun ajaran
2013/2014. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode pengumpulan
data diantaranya wawancara, observasi, dokumentasi, dan analisis data.
Hasil penelitian di SMP Muhammadiyah 1 Surakarta tahun ajaran
2013/2014 dapat diambil kesimpulan : Wakil Kepala Sekolah bidang
Keislaman dan Kemuhammadiyahan mempunyai peran sangat penting dalam
pengembangan Pendidikan Agama Islam, yaitu merumuskan rancangan
kegiatan Pendidikan Agama Islam, memberi pedoman dalam melaksanakan
kegiatan, pengawas sekaligus pelaksana kegiatan Pendidikan Agama Islam di
SMP Muhammadiyah 1 Surakarta.
Kata Kunci: Peran Wakil Kepala Sekolah, Pendidikan Agama Islam
41
pusat kota yaitu jalan Flores no.1.
PENDAHULUAN
Berdiri pada 1 Agustus 1946, SMP
Sekolah adalah pihak ketiga
yang
terkait
pendidikan
dalam
dan
Muhammadiyah
urusan
tidak
Bahkan
perbedaan
waktu,
yang dibantu
faktor-faktor
serta
lain.
Peran
yang
masyarakat1.
merupakan
tempat
bidang
perkembangan
membantu Kepala Sekolah dalam
merumuskan
tersebut
lokasi
SMP
Muhammadiyah
terlihat
ketika
kegiatan
Pendidikan Agama Islam di sekolah,
yang
Wakil
ditinjau untuk studi penelitian ini
ialah
menjalankan
untuk sekolah serta anak didik. Hal
maupun
keagamaan siswa.
Berdasarkan
serta
program dan kebijakan yang terbaik
terhadap
prilaku
dan
Kepala Sekolah mempunyai tugas
untuk
banyak hal sehingga peran guru
berpengaruh
ke-Islaman
Secara umum tugas Wakil
berinteraksi sekaligus mempelajari
sangat
Wakil
Kemuhammadiyahan2.
Sekolah
siswa
(empat)
adalah Wakil Kepala Sekolah di
sekolah dapat melampaui keluarga
maupun
4
Kepala Sekolah, yang salah satunya
dengan
tempat,
Surakarta
memiliki seorang Kepala Sekolah
kalah
pentingnya dari keluarga maupun
masyarakat.
1
Kepala
Sekolah
Bidang
Keislaman dan Kemuhammadiyahan
1
memberikan instruksi agar kegiatan
Surakarta. Sekolah tersebut sudah
tersebut berjalan lancar.
terakreditasi A, letaknya berada di
2
Wawancara dengan Drs.Saifuddin,
M.Si. selaku Kepala Sekolah SMP
Muhammadiyah 1 Surakarta, tanggal 17 Mei
2014 pukul 07:55 WIB.
1
Muhammad Zuhaili, Pentingnya
Pendidikan Islam Sejak Dini (Jakarta: A.H
Ba’adillah Press,2002), hlm. 103.
25
Penulis disaat melaksanakan
kegiatan
PPL
(program
SMP Muhammadiyah 1 Surakarta
Tahun Ajaran 2013/2014?”.
praktek
lapangan) melihat banyak hal terkait
Adapun Tujuan dari penelitian ini
pendidikan agama islam di SMP
adalah mendeskripsikan Peran Wakil
Muhammadiyah 1 Surakarta berbeda
Kepala Sekolah bidang Keislaman
dari sekolah lainnya contohnya di
dan Kemuhammadiyahan terhadap
dalam
al-Islam.
kegiatan Pendidikan Agama Islam di
berdasarkan asumsi tersebut penulis
SMP Muhammadiyah 1 Surakarta
ingin meneliti lebih lanjut peran
tahun ajaran 2013/2014.
kegiatan
ujian
wakil kepala sekolah bidang ke-
Untuk menghindari keraguan
Islaman dan Kemuhammadiyahan
dalam memahami Judul Skripsi ini,
terhadap kegiatan Pendidikan Agama
maka
Islam di sekolah. Tidak hanya pada
beberapa teori tentang peran Wakil
mata pelajaran, tetapi juga di setiap
Kepala Sekolah terhadap Kegiatan
kegiatan yang dilaksanakan.
Pendidikan Agama Islam sebagai
Maka
dari
itu
penulis
penelitian
ini
bidang
yaitu:
Keislaman
Kemuhammadiyahan
menjelaskan
1. Peran Wakil Kepala Sekolah
Muhammadiyah
“Bagaimanakah peran Wakil Kepala
Sekolah
akan
berikut:
mengemukakan rumusan masalah
dalam
penulis
a. Peran adalah perangkat tingkah
dan
yang diharapkan dimiliki oleh
terhadap
seseorang yang berkedudukan di
kegiatan pendidikan agama Islam di
36
masyarakat3. Peran atau peranan
b. Wakil adalah jabatan kedua
merupakan pola tindakan atau
setelah
perilaku yang diharapkan dari
depannya6.
orang
pengertian
yang
memiliki
status
yang
tersebut
di
Sedangkan
Kepala
Sekolah,
tertentu, artinya jika seseorang
yaitu orang yang memimpin
melakukan
hak-hak
dan
suatu sekolah7. Khusus untuk
kewajibannya
sesuai
dengan
sekolah Muhammadiyah, Wakil
kedudukannya, maka ia telah
Kepala
menjalankan peranannya4. Ada 4
membantu kepala dalam bidang
unsur peranan, yaitu:
pembinaan
i. Aspek
dinamis
kehidupan
hak-hak
kurikulum,
ke-Islaman
Kemuhammadiyahan,
dan
dan
ekstra
kurikuler, dan kehumasan yang
kewajiban
iii. Perilaku
bertugas
kesiswaan, sarana dan prasarana
dari
kedudukan
ii. Perangkat
sekolah
sosial
diangkat dan diberhentikan oleh
dari
Majelis
pemegang kedudukan
Dikdasmen
Muhammadiyah8.
iv. Bagian dari aktivitas yang
dimainkan seseorang5.
2.
Keislaman
dan
Kemuhammadiyahan
3
6
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa
Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2005),
hlm. 854.
4
Elly M Setiadi & Usman Kolip,
Pengantar Sosiologi (Jakarta: Kencana,
2011), hlm. 46.
5
Soerjono Sukanto, Sosiologi Suatu
Pengantar (Surabaya: Raja Grafindo
Persada, 2002) hlm. 441
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, hlm. 1226.
7
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, hlm. 546.
8
Nurissalam, Peraturan Majelis
Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan
Pusat Muhammadiyah, [docx.]. yang di
akses pada tanggal 5 juni, 2014 pada pukul
4:29 wib
47
segala
mendapatkan
sesuatu yang bertalian dengan agama
dilingkungan
Islam9. Islam adalah agama yang
Pembaruan Pendidikan Islam yang
berasal
dilakukan
Keislaman,
dari
yaitu
Allah
diturunkan
melalui
Muhammad
saw.
SWT
yang
awal,
utusan-Nya,
prioritas
utama
Muhammadiyah.
Muhammadiyah
yaitu
dengan
sejak
menerapkan
Ajaran-ajaran
kurikulum
pengetahuan
umum
Islam tertuang dalam al-Qur’an dan
disamping
pengetahuan
agama.
as-Sunnah,
Dengan
petunjuk,
berupa
petunjuk-
perintah-perintah,
larangan-larangan
demi
cara
demikian,
Muhammadiyah mengimplementasi-
dan
kan
kebaikan
semangat
tajdid
melalui
manusia10. Sedangkan Muhammad-
pembaruan sistem pendidikan Islam
iyah,
yang
dari model pondok pesantren kepada
didirikan pada tanggal 18 Dzulhijjah
sistem persekolahan12. Disamping
1330 H atau bertepatan dengan
kurikulum pengetahuan, umum, juga
tanggal 18 Desember 1912 oleh KH.
diberlakukan kurikulum bidang studi
Ahmad Dahlan, yang nama aslinya
agama
adalah
kemuhammadiyahan.
adalah
organisasi
Muhammad
Kauman
Darwisy
Yogyakarta11.
di
dan
mata
pelajaran
Pemberian
mata pelajaran Kemuhammadiyahan
Bidang
diarahkan
Pendidikan merupakan program yang
kepada
pembentukan
kepribadian muhammadiyah yang
9
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, hlm. 444.
10
Syamsul Rijal Hamid, Buku Pintar
Agama Islam (Bogor: Cahaya Salam, 2011),
hlm.1.
11
M.Yunan Yusuf dkk, Ensiklopedia
Muhammadiyah (Jakarta: Rajagrafindo
persada, 2005), hlm. 250.
sekaligus memiliki semangat sebagai
12
Nurhayati Djamas, Dinamika
Pendidikan
Islam
di
Indonesia
Pascakemerdekaan (Jakarta: Rajagrafindo
Persada, 2009), hlm.91.
58
pejuang untuk memajukan agama
pendidikan Islam di Makkah yang
islam
dan umat muslim
sesuai
diprakarsai dan dilaksanakan oleh
Muhammadiyah
sebagai
King Abdul Aziz University pada
Gerakan Islam, Gerakan Dakwah,
tanggal 31 Maret- 8 April 1977
dan Gerakan Tajdid. Mata pelajaran
menyebutkan bahwa:
Kemuhammadiyahan meliputi dua
“pengertian pendidikan dalam
konteks Islam merupakan totalitas
yang inheren (selaras) dengan
konotasi istilah tarbiyah, ta’lim dan
ta’dib yang digunakan secara
bersama-sama.
Masing-masing
istilah tersebut berkaitan dengan pola
hubungan manusia, masyarakat dan
lingkungan satu sama lain, dengan
Tuhan, dan secara bersama-sama
istilah
itu
mewakili
lingkup
pendidikan Islam, baik formal
maupun informal”13.
prinsip
aspek utama, yaitu tentang organisasi
Muhammadiyah, landasan ideologi
dan usaha amal Muhammadiyah,
serta materi tentang al-Islam, yaitu
paham Islam menurut Muhammadiyah. Aspek al-Islam di dalam mata
pelajaran kemuhammadiyahan selain
Tarbiyyah, berasal dari kata
dimaksudkan untuk pemahaman dan
Rabba-yaarubbu-rabban,
yang
penghayatan agama, juga diarahkan
berarti,
kepada pengalaman ajaran Islam itu
sendiri
(berdasarkan
Muhammadiyah)
mengasuh
(anak)14. Ta’lim asal katanya yaitu
pemahaman
ke
memimpin,
‘allam-yu’allimu-ta’liman,
yang
dalam
berarti
kehidupan sehari-hari.
mengajarkan,
pengajaran
(teaching)15. Ta’dib, berasal dari kata
3. Pendidikan Agama Islam (PAI)
addaba-yuaddibu,
ta’diban
yang
Rumusan tentang pengertian
13
Ahmadi H. Syukur Nafis,
Manajemen Pendidikan Islam ( Yogyakarta:
LaksBang PRESSindo, 2012), hlm.4.
14
Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan
Islam, hlm.7.
15
Ibid. hlm. 11.
pendidikan Islam sesuai dengan hasil
Konferensi Dunia pertama tentang
69
dapat berarti education (pendidik-
Kampung
an)16.
Surakarta, Nomor Telepon: (0271)
Wakil
Jenis penelitian ini adalah
lapangan17.
langsung
Sehingga
data
dari
Teknik
dan
lapangan.
adalah
penelitian
deskriptif yang bersifat
kualitatif.
ini
Pendekatan
untuk
kualitatif
mengetahui
yang
Bidang
akan
pengumpulan
digunakan
data
dalam
penelitian ini meliputi:
1. Wawancara
Wawancara/
interviu
merupakan suatu proses tanya
digunakan
peran
Sekolah
di
tinjauan
Penelitian
Kepala
SMP Muhammadiyah 1 Surakarta.
informasi yang didapat merupakan
hasil
Kliwon,
Keislaman dan Kemuhammadiyahan
penelitian lapangan (field research)
dilakukan
Pasar
636273. Subjek penelitiannya adalah
METODE PENELITIAN
karena
Baru,
jawab
Wakil
secara
fisik
dengan
Kepala Sekolah Bidang Keislaman
bertatap muka antara dua orang
dan Kemuhammadiyahan di SMP
atau lebih (interviewer dengan
Muhammadiyah 1 Surakarta.
interviewee).
Namun
perkembangan
Adapun tempat yang akan
IT
seiring
(informasi
teknologi) wawancara dapat pula
dijadikan objek penelitian terletak di
dilakukan
SMP Muhammadiyah 1 Surakarta
yang beralamat di jalan Flores No.1
16
Ibid. hlm. 14.
Ambu Upe & Damsid, Asas-asas
Multiple Researches (Yogyakarta: Tiara
Wacana, 2010), hlm. 7.
17
7
10
melalui
proses
telewicara
via
telepon
berlangsung19. Metode observasi
atau
instrument lainnya18.
Metode
digunakan
informasi
ini
wawancara
untuk
tentang
penulis
ini
dengan
mengikuti
cara
semua
kegiatan yang dilaksanakan dan
mendapatkan
peran
digunakan
melihat
Wakil
dan
meneliti
secara
Kepala Sekolah bidang Keislaman
langsung peran Wakil Kepala
dan
Sekolah terkait.
Kemuhammadiyahan
dalam
pendidikan agama Islam, dengan
3. Dokumentasi
resonden wawancara adalah Kepala
Dalam
pelaksanannya
Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah
metode dokumentasi, peneliti
yang ke-4 yaitu bidang Keislaman
menyelidiki benda-benda tertulis
dan
seperti buku, majalah, dokumen,
Kemuhammadiyahan
SMP
Muhammadiyah 1 Surakarta.
peraturan, notulen rapat, catatan
2. Observasi
harian dan sebagainya20 yang
Observasi
(observation)
atau
pengamatan
suatu
teknik
mengumpulkan
terkait dengan penelitian.
merupakan
atau
data
METODE ANALISIS DATA
cara
Penelitian
dengan
ini
merupakan
penelitian deskriptif yang bersifat
jalan mengadakan pengamatan
kualitatif. Seperti yang dikutip oleh
terhadap kegiatan yang sedang
Hamid Darmadi, penelitian deskriptif
19
Nana Syaodih Sukmadinata,
Metode Penelitian Pendidikan (Bandung:
PT Remaja Rosdakarya, 2009), hlm. 220.
20
Arikunto Suharsimi, Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Praktek
(Jakarta: Rineka Cipta, 1998), hlm.149.
18
Ambu Upe & Damsid, Asas-asas
Multiple Researches (Yogyakarta: Tiara
Wacana, 2010), hlm. 162.
8
11
merupakan metode penelitian yang
Kemuhammadiyahan sangat dibutuh-
berusaha
kan. Berikut peranannya:
menggambarkan
dan
menginterprestasikan objek sesuai
1. Membantu
Kepala
Sekolah
21
dengan apa adanya . Sedangkan
dalam merumuskan Pendidikan
deskriptif kualitatif model Miles and
Agama Islam. Sebelum tahun
Huberman, seperti yang dikutip oleh
Sugiyono,
aktivitas
ajaran
mengemukakan bahwa
dalam
analisis
berlangsung
data
menerus
sampai
secara
tuntas,
Wakil Kepala Sekolah termasuk
bidang
terus
tahapan,
seperti
data
reduction,
data
display,
dan
Keislaman
dan
Kemuhammadiyahan
melalui
beberapa
dimulai,
Kepala Sekolah serta semua
kualtitatif dilakukan secara interaktif
dan
2013/2014
merumuskan Pendidikan Agama
Islam yang akan dilaksanakan di
sekolah. Setiap program kerja
22
conclusion drawing/verification” .
HASIL
PENELITIAN
terkait Pendidikan Agama Islam
di bahas dan disepakati bersama.
DAN
2. Memberikan pedoman kepada
PEMBAHASAN
semua
Dalam kegiatan agama
Muhammadiyah
Islam di SMP Muhammadiyah 1
Surakarta
Sekolah
peran
bidang
Wakil
dalam
Kepala
Keislaman
warga
1
pelaksanaan
SMP
Surakarta
kegiatan
Pendidikan Agama Islam di
dan
sekolah.
21
Hamid
Darmadi,
Metode
Penelitian Pendidikan (Bandung: Alfabeta,
2011), hlm. 145.
22
Sugiyono, Metode Penelitian
Pendidikan (Bandung: Alfabeta, 2009),
hlm.337.
3. Mengawasi kegiatan Pendidikan
Agama Islam secara langsung
9
12
agar
dapat
berjalan
dengan
dikemukakan
lancar.
sebelumnya,
Wakil Kepala Sekolah
4. Melaksanakan
yaitu
bertugas
kegiatan
membantu kepala dalam bidang
Pendidikan Agama Islam. Wakil
pembinaan kurikulum, kesiswaan,
Kepala
bidang
sarana dan prasarana kehidupan ke-
dan
Islaman dan Kemuhammadiyahan,
selain
ekstra kurikuler, dan kehumasan
memberikan intruksi juga ambil
yang diangkat dan diberhentikan
bagian terhadap kegiatan PAI di
oleh
sekolah.
Muhammadiyah23.
Sekolah
Keislaman
Kemuhammadiyahan
Majelis
Dikdasmen
5. Rancangan kegiatan Pendidikan
Tujuan
Pendidikan
agama Islam disusun secara
Agama Islam di sekolah, yaitu
bersama-sama
oleh
Wakil
membentuk karakter seluruh warga
Kepala
sekolah
bidang
SMP Muhammadiyah 1 Surakarta
Keislaman
dan
yang memenuhi uswatun hasanah
Kemuhammadiyahan
dengan
yang baik serta memiliki akhlakul
Kepala Sekolah serta guru-guru
karimah sesuai dengan visi dan misi
di bidang PAI, agar sesuai
sekolah. Hal ini sesuai dengan teori
dengan visi misi sekolah yang
tujuan Pendidikan Agama Islam di
telah disusun sebelumnya.
sekolah/ madrasah, yaitu bertujuan
Peran Wakil Kepala Sekolah yang
23
Nurissalam, Peraturan Majelis
Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan
Pusat Muhammadiyah, [docx.]. yang di
akses pada tanggal 5 juni, 2014 pada pukul
4:29 wib
telah disebutkan di atas, sesuai
dengan
teori
yang
telah
13
10
untuk
dan
Menulis al-Qur’an). Setiap guru
melalui
bertugas membimbing siswa yang
pemupukan
tidak bisa membaca al-Qur’an, dapat
menumbuhkan
meningkatkan
pemberian
keimanan
dan
pengetahuan,
pengamalan
membimbing
penghayatan,
serta
dengan
sungguh-
sungguh dan rasa kasih sayang.
pengalaman
peserta didik tentang agama Islam
Dengan
sehingga menjadi manusia muslim
Pendidikan Agama Islam disekolah
yang terus berkembang dalam hal
berusaha
keimanan, ketakwaannya, berbangsa
Agama
dan bernegara, serta untuk dapat
ta’lim dan ta’dib. Namun, SMP
melanjutkan
Muhammadiyah 1 Surakarta lebih
pada
jenjang
Wakil
Kepala
program
Sekolah
juga
sesuai dengan Rumusan tentang
pengertian pendidikan Islam menurut
Surakarta
mengasuh,
hasil
MMA
(Membaca
Konferensi
Dunia
pertama
tentang pendidikan Islam di Makkah
dan
yang diprakarsai dan dilaksanakan
membimbing. Contoh, pada saat
kegiatan
Tarbiyyah,
kepada Ta’dib (Pendidikan). Hal ini
diarahkan tidak hanya mengajarkan,
tetapi
secara
yang telah disusun mengarahkan
Bidang
Pendidikan Agama Islam di SMP
1
Islam
Pendidikan
Terlihat dari setiap program kegiatan
kerja
Keislaman dan Kemuhammadiyahan,
Muhammadiyah
melakukan
kegiatan
kepada Ta’dib dalam pelaksanaanya.
pendidikan yang lebih tinggi24.
Mencermati
demikian
oleh King Abdul Aziz University
dan
pada tanggal 31 Maret- 8 April 1977
24
Abdul Majid. Belajar dan
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012), hlm.
16.
menyebutkan bahwa:
14
11
“pengertian pendidikan dalam
konteks Islam merupakan totalitas
yang inheren (selaras) dengan
konotasi istilah tarbiyah, ta’lim dan
ta’dib yang digunakan secara
bersama-sama.
Masing-masing
istilah tersebut berkaitan dengan pola
hubungan manusia, masyarakat dan
lingkungan satu sama lain, dengan
Tuhan, dan secara bersama-sama
istilah
itu
mewakili
lingkup
pendidikan Islam, baik formal
maupun informal”25.
Mencermati
program
sayang.Konsentrasi
Agama
Islam
Muhammadiyah
Pendidikan
di
SMP
adalah
terhadap
semua aspek kepribadian siswa, yaitu
ibadah, akhlak, dan aqidahnya sesuai
dengan nilai-nilai keislaman dan
kemuhammadiyahan. Hal ini sesuai
dengan
teori
menurut
Athiyah
kerja Wakil Kepala Sekolah Bidang
Abrosyi yang dikutip oleh Abdul
Keislaman dan Kemuhammadiyahan,
Majid, ada lima tujuan yang asasi
baik itu yang terlaksana maupun
bagi pendidikan agama Islam yang
yang tidak, Pendidikan Agama Islam
diuraikan dalam “At Tarbiyah Al
di SMP Muhammadiyah 1 Surakarta
Islamiyah Wa Falsafatuna” yaitu:
diarahkan tidak hanya mengajarkan,
tetapi
juga
mengasuh,
i. Untuk membantu pembentukan
akhlak yang mulia.
ii. Persiapan untuk kehidupan
dunia dan kehidupan akhirat.
iii. Menumbuhkan ruh ilmiah pada
pelajaran.
iv. Menyiapkan pelajar dari segi
professional, teknis perusahaan.
v. Persiapan untuk mencari rezeki
dengan
pemeliharaan
segi
kemanfaatan, yakni dengan
memadukan antara agama dan
ilmu pengetahuan26.
dan
membimbing. Contoh, pada saat
kegiatan
MMA
(Membaca
dan
Menulis al-Qur’an). Setiap guru
bertugas membimbing siswa yang
tidak bisa membaca al-Qur’an, dapat
membimbing
dengan
sungguhWakil Kepala Sekolah
sungguh
dan
rasa
kasih
bidang
25
26
Keislaman
dan
Abdul Majid. Belajar dan
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam,
hlm. 52.
Ahmadi H. Syukur Nafis,
Manajemen Pendidikan Islam ( Yogyakarta:
LaksBang PRESSindo, 2012), hlm.4.
12
15
Kemuhammadiyahan telah berusaha
Majid
memperbaiki
Pendidikan
dan
atau
berkaitan dengan Fungsi
Agama
Islam
untuk
meningkatkan kualitas Pendidikan
sekolah/madrasah sebagai berikut:
Agama Islam di Sekolah. Penulis
i. Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketakwaan
peserta didik kepada Allah Swt.
yang telah ditanamkan dalam
lingkungan keluarga.
ii. Penanaman
nilai,
sebagai
pedoman hidup untuk mencari
kebahagiaan hidup dunia dan
akhirat.
iii. Penyesuaian mental, yaitu untuk
menyesuaikan
diri
dengan
lingkungan, baik lingkungan fisik
maupun lingkungan sosial dan
dapat mengubah lingkungannya
sesuai dengan ajaran agama
Islam.
iv. Perbaikan,
yaitu
untuk
memperbaiki
kesalahan,
kekurangan
dan
kelemahan
peserta didik dalam keyakinan,
pemahaman, dan pengalaman
ajaran dalam kehidupan seharihari.
v. Pencegahan,
yaitu
untuk
menangkal hal-hal negatif dari
lingkungannya atau dari budaya
lain yang dapat membahayakan
dirinya
dan
menghambat
perkembangannya
menuju
manusia Indonesia seutuhnya.
vi. Pengajaran,
tentang
ilmu
pengetahuan keagamaan secara
umum (alam nyata dan nirnyata),
system dan fungsionalnya.
vii. Penyaluran,
yaitu
untuk
menyalurkan anak-anak yang
memiliki bakat khusus di bidang
Agama Islam agar bakat tersebut
dapat berkembang secara optimal
sehingga dapat dimanfaatkan
melihat dari setiap program kerja
yang
disusun
untuk
guru
dan
karyawan, yaitu:
1. Kegiatan Jum’at HPT
2. Kegiatan Jum’at Qur’an
3. Imam dan Khatib Jum’at
4. Khatamul Qur’an di bulan
Ramadhan
5. Guru Hafidz
Program kerja tersebut,
bertujuan
pemahaman
untuk
memberikan
Keislaman
dan
Kemuhammadiyahan kepada guru
secara langsung, dan diharapkan
dapat meningkatkan kualitas agama
Islam guru sebelum meningkatkan
kualitas pendidikan agama Islam
terhadap siswa. Hal ini sesuai dengan
teori yang dikemukakan oleh Abdul
13
16
untuk dirinya sendiri dan bagi
orang lain27.
terkait
kegiatan
rutin
yang
dilaksanakan di sekolah, mulai
Kesimpulan dan Saran
dari
Setelah dilakukan analisa
sebelum
jam
kegiatan
belajar mengajar dilaksanakan
terhadap data yang telah dipaparkan,
hingga selesai.
selanjutnya dapat penulis simpulkan
4. Pelaksana.
yaitu
mengambil
peran Wakil Kepala Sekolah bidang
bagian dari setiap kegiatan. Jadi
Keislaman dan Kemuhammadiyahan
wakil kepala sekolah bidang
terhadap kegiatan Pendidikan Agama
keislaman
dan
Islam sebagai berikut:
kemuhammadiyahan
ikut
1. Merumuskan
rancangan
berpartisipasi
dalam
kegiatan PAI di sekolah, yaitu
yang
di
bersama dengan kepala sekolah
sebelumnya. Contohnya sebagai
dan guru-guru PAI di SMP
panitia
Muhammadiyah 1 Surakarta.
sekolah.
2. Pemberi pedoman, yaitu dengan
telah
kegiatan
kegiatan
rencanakan
Qurban
di
5. Terdapat beberapa faktor yang
mengarahkan serta membimbing
teridentifikasi
para guru dalam melaksanakan
pendukung
kegiatan PAI di sekolah.
Wakil Kepala Sekolah bidang
3. Pengawas, yaitu dengan selalu
sebagai
dan
faktor
penghambat
Keislaman
dan
mengawasi kegiatan PAI yang
Kemuhammadiyahan
berlangsung di sekolah. Hal ini
melaksanakan program-program
27
dalam
beliau. Faktor pendukung yaitu:
Abdul Majid. Belajar dan
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam,
hlm. 15-16.
17
14
a. Dukungan dari semua pihak
yang
menginginkan
peningkatan
baik
kualitas
b. Kurangnya
pemahaman
terhadap
sekolah, khususnya guru-guru
Kemuhammadiyahan.
pelajaran
agama
di
Islam
bidang
c. Waktu
dan
kegiatan
waktu
Sekolah
Wakil
bidang
dan
karena
beliau sedang melanjutkan studi.
DAFTAR PUSTAKA
Darmadi, Hamid. 2011. Metode
Penelitian
Pendidikan.
Bandung: Alfabeta
Sarana dan prasarana yang
sekolah
libur.
Kemuhammadiyahan,
sekolah.
di
dan
waktu
Keislaman
Pendidikan Agama Islam di
ada
Islam
kegiatan
Kepala
dalam
guru
pelaksanaan
Terbatasnya
b. Antusiasme para guru dan
melaksanakan
agama
terhalang
Kemuhammadiyahan.
karyawan
dan
benar.
Pendidikan Agama Islam di
mata
c.
dengan
al-Qur’an
sudah
mendukung
dalam
pelaksanaan
kegiatan
Depdikbud. 2005. Kamus Besar
Bahasa Indonesia. Jakarta:
Balai Pustaka.
Djamas, Nurhayati. 2009. Dinamika
Pendidikan
Islam
di
Indonesia
Pascakemerdekaan. Jakarta:
Rajagrafindo Persada.
Pendidikan Agama Islam di
sekolah.
Sedangkan faktor penghambat yaitu:
Majid, Abdul. 2012. Belajar dan
Pembelajaran
Pendidikan
Agama Islam. Bandung:
Rosdakarya.
a. Masih ada guru mata pelajaran
umum yang tidak bias membaca
Nata,
18
15
Abuddin.
2010.
Ilmu
Pendidikan Islam. Jakarta:
Kencana.
Salam,
Syahidin. 2009. Menelusuri Metode
Pendidikan
Dalam
alQur’an. Bandung: Alfabeta.
Nuris. 2011, Peraturan
Majelis Pendidikan Dasar
dan Menengah Pimpinan
Pusat
Muhammadiyah,[docx],(http:
//kimiaindah.files.wordpress.c
om/2011/05/-keputusandikdasmen-pusatmuhammadiyah.docx. diakses
tanggal 5 juni 2014).
Syukran Nafis, Ahmadi H. 2012.
Manajemen
Pendidikan
Islam.
Yogyakarta:
LaksBang PRESSindo.
Upe, Ambu dan Damsid. 2010. Asasasas Multiple Researches.
Yogyakarta:
Tiara
Wacana.
Setiadi, Elly M & Kolip,Usman.
2011. Pengantar Sosiologi. Jakarta:
Kencana
Yunan
Suharsimi, Arikunto.1998. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan
Praktek.
Jakarta:
Rineka Cipta.
Yusuf
M.,dkk.2005.
Ensiklopedia
Muhammadiyah.
Jakarta:
Rajagrafindo persada.
Zuhaili,
Muhammad,
2002.
Pentingnya Pendidikan Islam
Sejak
Dini.
Jakarta:A.H
Ba’adillah Press
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2009.
Metode
Penelitian
Pendidikan.
Bandung:
Remaja Rosdakarya.
19
16