MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TWO STAY TWO STRAY (TSTS) PADA PELAJARAN SAINS DI KELAS V SD NEGERI 104206 SEI ROTAN TA 2013/2014.

(1)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TWO STAY TWO

STRAY (TSTS) PADA PELAJARAN SAINS DI KELAS V SD NEGERI 104206 SEI ROTAN TA 2013/2014

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Guru Sekolah Dasar

OLEH:

YUSRI INDRA SIREGAR 1103111069

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur bagi Allah Subahanahu Wata’ala karena berkat rahmat dan hidayah -Nya yang tidak terkira sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Koopertif Two

Stay Two Stray (TSTS) pada Pelajaran Sains di Kelas V SD Negeri 104206 Sei Rotan TA.

2013/2014”. Dalam penulisan skripsi ini peneliti tidak terlepas dari hambatan-hambatan dan banyak kesulitan dalam menyelesaikannya. Namun dengan usaha, kerja keras yang maksimal dan banyak pihak yang memberikan bantuan moril serta materil baik secara langsung maupun tidak langsung akhirnya skripsi ini dapat saya selesaikan. Untuk itu, melalui kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan 2. Bapak Drs. Nasrun Nasution, M S selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan

3. Bapak Prof. Dr.Yusnadi, MS selaku Pembantu Dekan I, Bapak Drs. Aman Simare-mare, MS selaku Pembantu Dekan II, Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku Pembantu Dekan III.

4. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd selaku Ketua Jurusan PGSD 5. Bapak Drs. Ramli Sitorus M. Ed selaku Sekretaris Jurusan PGSD 6. Ibu Dra. Damaiwaty Rai M.Pd selaku dosen Pembimbing Akademik

7. Ibu Dra. Piti Singarimbun, M.Pd selaku Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan kepada peneliti dari awal hingga selesainya penulisan skripsi ini.


(6)

8. Ibu Dr. Nurmayani, M.Ag, Bapak Dr. Irsan, M.Si, Bapak Drs. Akden Simanihuruk, M.Pd selaku dosen penguji yang telah memberikan banyak masukan dan kritikan yang membangun dalam penyelesaian skripsi ini.

9. Seluruh dosen dan Pegawai FIP Unimed yang telah memberikan ilmunya kepada penulis selama perkuliahan.

10.Bapak Imran Lubis, S.Pd.I selaku Kepala Sekolah SD Negeri 104206 Sei Rotan, yang telah memberikan izin dan kesempatan kepada penulis untuk mengadakan penelitian. 11.Teristimewa kepada kedua orang tua saya tercinta, Ayahanda H. Arjul SAM Siregar dan

Ibunda Hj. Basrah yang telah membesarkan, mendidik, menyekolahkan dan memperjuangkan saya dengan kasih sayang yang tulus dan begitu besar hingga dapat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.

12.Begitu juga kepada Abangda saya Brigadir. Pol. Muhammad Hidayat Siregar, Brigadir. Pol. Mustapa Kamal Siregar, Ali Rahman Siregar, S. Pd dan adik saya Rizki Kurniati Siregar yang telah banyak membantu doa dan memberi dukungan moril dan materil kepada saya.

13.Teman-teman seperjuangan saya yaitu seluruh teman-teman kelas B reguler 2010 PGSD FIP Unimed yang tidak bisa saya sebutkan satu-persatu, yang telah membantu saya memberikan informasi dan dukungan dalam mendapatkan gelar S-1. Terima kasih atas doa dan dukungannya dalam kelancaran penyelesaian skripsi ini.

Peneliti menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan dan kesalahan baik isi maupun kualitasnya. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.


(7)

Medan, Juli 2014 Peneliti,

Yusri Indra Siregar 1103111069


(8)

i DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 5

1.3Pembatasan Masalah ... 5

1.4Rumusan Masalah ... 6

1.5Tujuan Penelitian ... 6

1.6Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

2.1 Kerangka Teoritis ... 8

2.1.1 Pengertian Hasil Belajar ... 8

2.1.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 9

2.1.3 Pengertian Model Pembelajaran ... 10

2.1.4 Pembelajaran Kooperatif ... 11

2.1.5 Jenis-Jenis Model Pembelajaran Kooperatif ... 13

2.1.6 Model Pembelajaran Kooperatif Model Two Stay Two Stray TSTS ... 13

2.1.7 Langkah-langkah pembelajaran kooperatif TSTS ... 15

2.1.8 Kelebihan dan kekurangan pembelajaran kooperatif TSTS 17 2.1.9 Materi Pelajaran ... 18


(9)

ii

2.2. Kerangkan Berfikir ... 20

2.3 Hipotesis Tindakan ... 22

BAB III METODE PENELITIAN ... 23

3.1Jenis Penelitian ... 23

3.2Subjek dan Objek Penenilitan ... 23

3.3Lokasi dan Waktu Penelitian ... 23

3.4Defenisi Operasional Variabel Penelitian ... 24

3.5Desain Penelitian ... 24

3.6Prosedur Penelitian ... 25

3.7Alat Pengumpul Data ... 31

3.8Teknik Analisa Data ... 32

3.9Jadwal Penelitian ... 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 35

4.1. Hasil Penelitian ... 35

4.2 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I dan II ... 93

4.3 Pengujian Hipotesis ... 95

4.4 Temuan Penelitian ... 97

4.5 Pembahasan Hasil Penelitian ... 100

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 102

5.1 Kesimpulan ... 102

5.2 Saran ... 103 DAFTAR PUSTAKA


(10)

iii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Nilai Pre Test Siswa ... 36

Tabel 4.2 Deskripsi Nilai Pretest ... 37

Tabel 4.3 Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I Pertemuan 1 ... 61

Tabel 4.4 Deskripsi Nilai Siswa Siklus I Pertemuan 1 ... 62

Tabel 4.4 Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I Pertemuan 2 ... 63

Tabel 4.5 Deskripsi Nilai Siswa Siklus I Pertemua 2 ... 64

Tabel 4.6 Aktivitas Mengajar Guru Siklus I ... 65

Tabel 4.7 Aktivitas Belajar Siswa Siklus I ... 66

Tabel 4.7 Nilai Siswa Pada Siklus II Pertemuan 1 ... 87

Tabel 4.8 Deskripsi Nilai Siswa Siklus II Pertemuan 1 ... 88

Tabel 4.9 Nilai Siswa Pada Siklus II Pertemuan 2 ... 89

Tabel 4.10 Deskripsi Nilai Siswa Siklus II Pertemuan 2 ... 90

Tabel 4.11Aktivitas belajar guru pada siklus II ... 91

Tabel 4.12 Aktivitas belajar siswa pada siklus II ... 92

Tabel 4.13 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Pretes Siklus I dan Siklus II 93 Tabel 4.14 Rekapitulasi Pretest, Siklus I dan Siklus II ... 94


(11)

v

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan 1 2. Soal siklus I pertemuan 1

3. Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pertemuan 2 4. Soal siklus I pertemuan 2

5. Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pertemuan 1 6. Soal siklus II pertemuan 1

7. Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pertemuan 2 8. Soal siklus II pertemuan 2

9. Kunci jawaban Pretest Siklus I Pertemuan 1 dan 2 serta Siklus II pertemuan 1 dan 2

10.Hasil Jawaban Pretest Siswa

11.Hasil Jawaban Siklus I pertemuan 1 12.Hasil Jawaban Siklus I pertemuan 2 13.Hasil Jawaban Siklus II pertemuan 1 14.Hasil Jawaban Siklus II pertemuan 2 15.Teknik Pensekoran hasil belajar siswa 16.Lembar Observasi Mengajar Guru Siklus I 17.Lembar Observasi Mengajar Guru Siklus II 18.Aktivitas Belajar Siswa pada Siklus I 19.Aktivitas Belajar Siswa pada Siklus II 20.Data variabel X dan Y

21.Perhitungan Koefisen Korelasi 22.Pengujian Hipotesis

Dokumentasi

Surat Izin Penelitian dari Fakultas


(12)

iv

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1 Persentase perubahan hasil belajar siswa pada saat pretest ... 37

Grafik 2. Perubahan hasil belajar siswa pada siklus I pertemuan 1 ... 62

Grafik 3. Perubahan hasil belajar siswa pada siklus I pertemuan 2 ... 64

Grafik 4. Hasil belajar siswa pada siklus II Pertemuan 1 ... 88

Grafik 5. Hasil belajar siswa pada siklus II Pertemuan 2 ... 90

Gambar 6. Grafik peningkatan hasil belajar siswa pada saat pretes, siklus I danII ... 95


(13)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sains merupakan bagian yang mempelajari aspek kehidupan manusia karena belajar sains pada dasarnya belajar berbuat dan berpikir. Ini sesuai dengan hakikat sains ditinjau dari segi ilmu, yaitu suatu cara berpikir. Dengan mempelajari sains berarti telah memberikan sumbangan langsung terhadap berbagai bidang kehidupan.

Pendidikan sains sebagai bagian dari pendidikan umumnya memiliki peran penting dalam peningkatan mutu pendidikan, khususnya di dalam menghasilkan peserta didik yang berkualitas, yaitu manusia yang mampu berfikir kritis, kreatif, logis dan berinisiatif. Menurut Dahar (dalam Widiasih, 2010:1) bahwa usia kritis yang dapat mempengaruhi sikap anak harus ditanamkan sejak usia 8-13 tahun agar anak senang mempelajari ilmu dan memperoleh pengetahuan, sehingga pada akhirnya terjadi peningkatan kualitas pembelajaran.

Untuk mencapai tujuan pembelajaran sains di SD disarankan agar proses pembelajaran diciptakan suasana belajar yang dapat menumbuhkan rasa percaya diri anak, serta mengembangkan sikap dan perilaku kreatif dan inovatif pada siswa. Suasana belajar yang demikian hanya dapat diperoleh siswa melaui penggunaan metode mengajar yang tepat disertai dengan alat peraga.

Keberhasilan pembelajaran biasanya diukur melalui keberhasilan siswa dalam memahami dan menguasai materi yang diberikan. Semakin tinggi tingkat pemahaman dan penguasaan siswa maka semakin tinggi keberhasilan guru dalam pembelajaran. Kenyataan yang ada, dalam proses belajar mengajar pada umumnya sebagian besar siswa menganggap


(14)

pelajaran sains sebagai pelajaran yang sulit karena menggunakan konsep-konsep yang bersifat abstrak. Selain itu adanya pandangan siswa yang menganggap pelajaran sains sebagai pelajaran yang menggunakan praktik berupa percobaan-percobaan dalam membuktikan suatu masalah maka dibutuhkan keterampilan khusus bagi siswa yang benar-benar dapat memahami materi pelajaran sains.

Rendahnya hasil belajar siswa dapat dilihat dari rendahnya keinginan siswa untuk bertanya kepada guru. Rendahnya keinginan siswa untuk bertanya disebakan karena siswa merasa malu, takut salah bertanya, takut ditertawai dan dimusuhi oleh siswa lain bahkan tidak tahu apa yang akan ditanyakan. Dalam hal ini tugas gurulah yang harus pandai-pandai dalam menggunakan pendekatan pada siswa untuk berani bertanya jika menemui kesulitan belajar.

Selain itu, rendahnya hasil belajar siswa dikarenakan metode mengajar guru masih mengutamakan metode ceramah. Dalam proses belajar mengajar guru masih mengutamakan kegiatan ceramah dan memberikan tugas sedangkan keativan siswa belum diperhatikan sehingga sulit bagi guru untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. Padahal, tugas guru selama di sekolah adalah membimbing, mengarahkan, dan memfasilitasi siswa selama proses belajar berlangsung. Kurangnya efektifnya model pembelajaran guru berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa. Oleh karenanya guru harus dapat meciptakan model pembelajaran yang lebih menarik dan menyenangkan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru Kelas V SD Negeri 104206 Sei Rotan diperoleh informasi bahwa hasil belajar sains siswa belum memuaskan, artinya hanya sebagian kecil saja siswa yang memenuhi tingkat ketuntasan minimal yang telah ditetepkan


(15)

yaitu nilai 75. Selanjutnya dari hasil observasi terhadap hasil belajar siswa diperoleh gambaran hasil belajar siswa sebagai berikut ini:

Analisis Nilai Sains Siswa Kelas V

No Tahun Semester

Aspek Yang Dinilai

Jumlah Siswa

KKM Ketuntasan

> KKM <KKM 1 Semester I

2012/2013 Kognitif 32 50,00 16 19

2. Semester II

2012/2013 Kognitif 32 40,63 13 22

3. Semester I Tahun 2013/2014

Kognitif 32 50 15 20

Dari tabel di atas maka dapat diketahui bahwa dari 32 orang siswa pada semester I tahun ajaran 2012/2013 terdapat sebanyak 16 orang siswa (50%) pada semester II tahun ajaran 2012/2013 sebanyak sebanyak 13 orang siswa (40,63%) yang mendapat nilai tuntas, dan pada semester I tahun ajaran 2013/2014 sebanyak 16 orang siswa (50%). Dengan demikian maka secara klasikal hasil belajar siswa pada mata pelajaran sains belum tuntas.

Bedasarkan permasalahan-permasalahan yang ada maka dapat disimpulkan terdapat banyak faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa, baik yang bersumber dari dalam diri siswa maupun bersumber dari luar. Oleh karenanya untuk mengatasi persoalan yang ada diperlukan suatu solusi yang terpat dari guru. Salah satu cara yang dapat diterapkan guru dalam meningkatkan hasil belajar sains yaitu dengan menggunakan model pembelajaran

Two Stay Two Stray (TSTS). Penggunaan model pembelajaran ini, lebih menekankan pada

aspek bekerja dan mengalami, bukan sekedar mentransfer pengetahuan dari guru ke siswa semata.


(16)

Bentuk pembelajaran TSTS diracang sedemikian rupa sehingga siswa dapat belajar secara aktif yaitu dengan cara 1) bekerja sama dalam kelompok berempat. 2) mengunjuk perwakilan masing-masing kelompok untuk bertemu ke dua kelompok lain.3) membagikan hasil kerja dan informasi mereka ke kelompok lain. 4) melaporkan hasil temuan dari kelompok lain. 5) kemudian mencocokkan dan membahas hasi-hasil kerja mereka. Kegiatan ini dilakukan agar siswa dapat membandingkan dan mengembangkan hasil temuan dari kelompok lain.

Model pembelajaran kooperatif TSTS sangat sesuai digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini karena model kooperatif TSTS lebih menekankan pada interaksi sosial dalam kelompok sehingga siswa dapat membentuk ide baru dan mampu memperkaya keterampilan siswa dalam mengembangakan ide dan gagasannya. Hal ini juga dibuktikan dari hasil penelitian yang dikemukan Rambe yang berjudul Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif TSTS (Two Stay Two Stray) Pelajaran IPS Di Kelas IV SD Negeri 101777 Saentis TA 2011/2012 yang menyatakan sebanyak 30 orang siswa 93,75% mendapat nilai tuntas, dan sebanyak 2 orang siswa 6,25% mendapat nilai belum tuntas setelah dilakukan pembelajaran TSTS.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas penulis menganggap penting untuk mengadakan penelitian dengan judul:” Meningkatkan Hasil Belajar siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif TSTS (Two Stay Two Stray) Pada Pelajaran Sains Materi Pokok Pesawat Sederhana di Kelas V SD Negeri 104206 Sei Rotan Tahun Ajaran 2013/2014.”.


(17)

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka beberapa masalah dapat di identifikasi sebagai berikut:

1. Pelajaran sains dianggap pelajaran yang sulit 2. Kurangnya keberanian siswa untuk bertanya

3. Rendahnya hasil belajar siswa pada pelajaran sains. 4. Dalam mengajar guru menggunakan metode ceramah.

1.3 Pembatasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah ” Meningkatkan Hasil Belajar Belajar siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif TSTS (Two Stay Two Stray) pada pelajaran sains Materi Pokok Pesawat Sederhana di Kelas V SD Negeri 104206 Sei Rotan Tahun Ajaran 2013/2014”.

1.4 Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan dalam penelitian ini adalah ”Apakah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif TSTS (Two Stay Two Stray) dapat meningkatkan belajar siswa pada pelajaran sains Materi Pokok Pesawat Sederhana di Kelas V SD Negeri 104206 Sei Rotan Tahun Ajaran 2013/2014?”.

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah”Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif TSTS (Two Stay Two Stray) Pada Pelajaran


(18)

sains Materi Pokok Pesawat Sederhana di Kelas V SD Negeri 104206 Sei Rotan Tahun Ajaran 2013/2014”.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah: 1. Bagi Siswa

Memberi pengalaman langsung selama proses pembelajaran berlangsung dan mendorong siswa untuk meningkatkan motivasi belajarnya khususnya pada sains materi pokok pesawat sederhana.

2. Bagi Guru

Meningkatkan keterampilan mengajar guru sains dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif TSTS (Two Stay Two Stray)

3. Bagi Sekolah

Sebagai bahan masukan bagi sekolah dalam meningkatkan keterampilan mengajar guru melalui kegiatan pelatihan-pelatihan mengajar

4. Bagi Peneliti

Menambah pengetahuan dan pengalaman peneliti dalam bidang metodelogi penelitian tindakan kelas melalui model pembelajaran kooperatif TSTS (Two Stay

Two Stray).

5. Bagi Peneliti Lain

dapat dijadikan sebagai bahan referensi dalam melakukan penelitian yang relevan pada masa-masa yang akan datang.


(19)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Pada saat diberikan pretes diperoleh tingkat ketuntasan secara klasikal yaitu 8 orang (25%).

2. Setelah pelaksanaan siklus I pertemuan 1 diperoleh tingkat ketuntasan secara klasikal sebanyak 15 orang (43,75%) telah mendapat nilai tuntas sedangkan 17 orang siswa (56,25%) yang mendapat nilai tidak tuntas dengan rata-rata nilai klasikal sebesar 64,69. Pada siklus I pertemuan 2, diperoleh tingkat ketuntasan secara klasikal sebanyak 16 orang (53,75%) telah mendapat nilai tuntas dengan rata-rata nilai klasikal sebesar 65,63.

3. Setelah pelaksanaan siklus II pertemuan 1 sebanyak 29 orang (90,63%) telah mendapat nilai tuntas sedangkan 3 orang siswa (9,37%) dengan rata-rata nilai klasikal sebesar 82,5. Pada siklus II pertemuan 2, diperoleh tingkat ketuntasan 32 orang siswa sebanyak 29 orang (90,63%) telah mendapat nilai tuntas sedangkan 3 orang siswa (9,37%) yang mendapat nilai tidak tuntas dengan rata-rata nilai klasikal sebesar 83,75.

4. Koefisen korelasi dengan menggunakan rumus product moment diperoleh harga koefisen korelasi sebesar 0,48 atau berada diantara 0,48<r<0,599 dengan tingkat hubungan sedang. Uji keberartian menggunakan uji t, diperoleh harga thitung 3,00


(20)

selanjutnya harga ini dikonsultasikan dengan harga ttabel pada tingkat kepercayaan 95% dengan n = 32-2=30 dan diperoleh harga ttabel 1,70 atau harga t hitung > ttabel. 5. Dengan demikian maka hipotesis yang menyatakan bahwa : Ha yang

menyatakan bahwa Dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif TSTS (Two Stay Two Stray) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran sains Materi Pokok Pesawat Sederhana di Kelas V SD Negeri 104206 Sei Rotan Tahun Ajaran 2013/2014 diterima.

5.2 Saran

1. Kepada guru agar menggunakan model pembelajaran kooperatif Two Stay Two

Stray (TSTS) hendaknya memperhatikan langkah-langkah yang terdapat dalam

pembelajaran kooperatif TSTS sehingga diperoleh hasil yang maksimal.

2. Sebaiknya penerapan model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) dilaksanakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Bagi peneliti lain yang melakukan penelitian tindakan, sebaiknya melakukan penelitian secara tuntas dengan cara mengkombinasikan berbagai mode pengajaran dengan memperhatikan pokok bahsan yang diajarakan.


(21)

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah. 2007. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Gravindo Persada. Ahmadi, 2008. Interaksi Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta Zaini, Umar .2007. Action Lerning. http:wwww.action.learning.co.ide

Anitah, Sri. 2008. Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta : Universitas Terbuka Aqib, Zainal. 2008 Penelitan Tindakan Kelas. Jakarta: Yrama Widya

Ghifari 2012. Action Learning. dan-satu-satunya-di-blitar

Hamalik, Oemar. 2003. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan. Jakarta : PT Bumi Aksara.

Hasanna 2012 Kelebihan dan Kelemahan http://kaisan.tblog.com/post/1969985 62 Isjoni. 2009 Cooperatif Learning. Bandung Alfa Beta

Lie, Anitah. 2010 Cooperative Learning. Jakarta: PT. Gramedia Widiasrana Indonesia.

Mulyasa. 2006. Implementasi Kurikulum 2004 Panduan Pembelajaran KBK : Jakarta : Rosda Karya.

Nuradi. 2004 Kurikulum 2004 Pertanyaan dan Jawaban. Jakarta : PT. Grasindo. Purwanto, Ngalim . 2007. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta

Rostiyah 2008 Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta

Slameto. 2003 Belajar dan Faktor-Faktor Yang mempengaruhi. Jakarta : Rineka Cipta

Situmorang, Joel 2009 Meningkatakan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas XI

Dengan Menggunakan Two Stay Two Stray (TSTS). Medan :

Fakultas FMIPA

Sudjana, Nana. 2000 Metode dan Teknik Pembelajaran Partisipatif. Jakarta : Falah Production.

Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.


(1)

Bentuk pembelajaran TSTS diracang sedemikian rupa sehingga siswa dapat belajar secara aktif yaitu dengan cara 1) bekerja sama dalam kelompok berempat. 2) mengunjuk perwakilan masing-masing kelompok untuk bertemu ke dua kelompok lain.3) membagikan hasil kerja dan informasi mereka ke kelompok lain. 4) melaporkan hasil temuan dari kelompok lain. 5) kemudian mencocokkan dan membahas hasi-hasil kerja mereka. Kegiatan ini dilakukan agar siswa dapat membandingkan dan mengembangkan hasil temuan dari kelompok lain.

Model pembelajaran kooperatif TSTS sangat sesuai digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini karena model kooperatif TSTS lebih menekankan pada interaksi sosial dalam kelompok sehingga siswa dapat membentuk ide baru dan mampu memperkaya keterampilan siswa dalam mengembangakan ide dan gagasannya. Hal ini juga dibuktikan dari hasil penelitian yang dikemukan Rambe yang berjudul Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif TSTS (Two Stay Two Stray) Pelajaran IPS Di Kelas IV SD Negeri 101777 Saentis TA 2011/2012 yang menyatakan sebanyak 30 orang siswa 93,75% mendapat nilai tuntas, dan sebanyak 2 orang siswa 6,25% mendapat nilai belum tuntas setelah dilakukan pembelajaran TSTS.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas penulis menganggap penting untuk mengadakan penelitian dengan judul:” Meningkatkan Hasil Belajar siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif TSTS (Two Stay Two Stray) Pada Pelajaran Sains Materi Pokok Pesawat Sederhana di Kelas V SD Negeri 104206 Sei Rotan Tahun Ajaran 2013/2014.”.


(2)

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka beberapa masalah dapat di identifikasi sebagai berikut:

1. Pelajaran sains dianggap pelajaran yang sulit 2. Kurangnya keberanian siswa untuk bertanya

3. Rendahnya hasil belajar siswa pada pelajaran sains. 4. Dalam mengajar guru menggunakan metode ceramah.

1.3 Pembatasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah ” Meningkatkan Hasil Belajar Belajar siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif TSTS (Two Stay Two Stray) pada pelajaran sains Materi Pokok Pesawat Sederhana di Kelas V SD Negeri 104206 Sei Rotan Tahun Ajaran 2013/2014”.

1.4 Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan dalam penelitian ini adalah ”Apakah dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif TSTS (Two Stay Two Stray) dapat meningkatkan belajar siswa pada pelajaran sains Materi Pokok Pesawat Sederhana di Kelas V SD Negeri 104206 Sei Rotan Tahun Ajaran 2013/2014?”.

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah”Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan


(3)

sains Materi Pokok Pesawat Sederhana di Kelas V SD Negeri 104206 Sei Rotan Tahun Ajaran 2013/2014”.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah: 1. Bagi Siswa

Memberi pengalaman langsung selama proses pembelajaran berlangsung dan mendorong siswa untuk meningkatkan motivasi belajarnya khususnya pada sains materi pokok pesawat sederhana.

2. Bagi Guru

Meningkatkan keterampilan mengajar guru sains dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif TSTS (Two Stay Two Stray)

3. Bagi Sekolah

Sebagai bahan masukan bagi sekolah dalam meningkatkan keterampilan mengajar guru melalui kegiatan pelatihan-pelatihan mengajar

4. Bagi Peneliti

Menambah pengetahuan dan pengalaman peneliti dalam bidang metodelogi penelitian tindakan kelas melalui model pembelajaran kooperatif TSTS (Two Stay Two Stray).

5. Bagi Peneliti Lain

dapat dijadikan sebagai bahan referensi dalam melakukan penelitian yang relevan pada masa-masa yang akan datang.


(4)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Pada saat diberikan pretes diperoleh tingkat ketuntasan secara klasikal yaitu 8 orang (25%).

2. Setelah pelaksanaan siklus I pertemuan 1 diperoleh tingkat ketuntasan secara klasikal sebanyak 15 orang (43,75%) telah mendapat nilai tuntas sedangkan 17 orang siswa (56,25%) yang mendapat nilai tidak tuntas dengan rata-rata nilai klasikal sebesar 64,69. Pada siklus I pertemuan 2, diperoleh tingkat ketuntasan secara klasikal sebanyak 16 orang (53,75%) telah mendapat nilai tuntas dengan rata-rata nilai klasikal sebesar 65,63.

3. Setelah pelaksanaan siklus II pertemuan 1 sebanyak 29 orang (90,63%) telah mendapat nilai tuntas sedangkan 3 orang siswa (9,37%) dengan rata-rata nilai klasikal sebesar 82,5. Pada siklus II pertemuan 2, diperoleh tingkat ketuntasan 32 orang siswa sebanyak 29 orang (90,63%) telah mendapat nilai tuntas sedangkan 3 orang siswa (9,37%) yang mendapat nilai tidak tuntas dengan rata-rata nilai klasikal sebesar 83,75.

4. Koefisen korelasi dengan menggunakan rumus product moment diperoleh harga koefisen korelasi sebesar 0,48 atau berada diantara 0,48<r<0,599 dengan tingkat hubungan sedang. Uji keberartian menggunakan uji t, diperoleh harga thitung 3,00


(5)

selanjutnya harga ini dikonsultasikan dengan harga ttabel pada tingkat kepercayaan 95% dengan n = 32-2=30 dan diperoleh harga ttabel 1,70 atau harga t hitung > ttabel. 5. Dengan demikian maka hipotesis yang menyatakan bahwa : Ha yang

menyatakan bahwa Dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif TSTS (Two Stay Two Stray) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran sains Materi Pokok Pesawat Sederhana di Kelas V SD Negeri 104206 Sei Rotan Tahun Ajaran 2013/2014 diterima.

5.2 Saran

1. Kepada guru agar menggunakan model pembelajaran kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) hendaknya memperhatikan langkah-langkah yang terdapat dalam pembelajaran kooperatif TSTS sehingga diperoleh hasil yang maksimal.

2. Sebaiknya penerapan model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) dilaksanakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Bagi peneliti lain yang melakukan penelitian tindakan, sebaiknya melakukan penelitian secara tuntas dengan cara mengkombinasikan berbagai mode pengajaran dengan memperhatikan pokok bahsan yang diajarakan.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah. 2007. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Gravindo Persada. Ahmadi, 2008. Interaksi Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta Zaini, Umar .2007. Action Lerning. http:wwww.action.learning.co.ide

Anitah, Sri. 2008. Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta : Universitas Terbuka Aqib, Zainal. 2008 Penelitan Tindakan Kelas. Jakarta: Yrama Widya

Ghifari 2012. Action Learning. dan-satu-satunya-di-blitar

Hamalik, Oemar. 2003. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan. Jakarta : PT Bumi Aksara.

Hasanna 2012 Kelebihan dan Kelemahan http://kaisan.tblog.com/post/1969985 62 Isjoni. 2009 Cooperatif Learning. Bandung Alfa Beta

Lie, Anitah. 2010 Cooperative Learning. Jakarta: PT. Gramedia Widiasrana Indonesia.

Mulyasa. 2006. Implementasi Kurikulum 2004 Panduan Pembelajaran KBK : Jakarta : Rosda Karya.

Nuradi. 2004 Kurikulum 2004 Pertanyaan dan Jawaban. Jakarta : PT. Grasindo. Purwanto, Ngalim . 2007. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta

Rostiyah 2008 Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta

Slameto. 2003 Belajar dan Faktor-Faktor Yang mempengaruhi. Jakarta : Rineka Cipta

Situmorang, Joel 2009 Meningkatakan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas XI Dengan Menggunakan Two Stay Two Stray (TSTS). Medan : Fakultas FMIPA

Sudjana, Nana. 2000 Metode dan Teknik Pembelajaran Partisipatif. Jakarta : Falah Production.

Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.


Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TYPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SD NEGERI 4 SUKADAMAI LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 13 63

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA KELAS IV SDN 2 JATIAGUNG KECAMATAN AMBARAWA KABUPATEN PRINGSEWU

0 6 78

MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS)

6 25 59

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 LUBUKLINGGAU TAHUN PELAJARAN 20152016

0 0 10

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MODEL KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMP PLUS MIFTAHUL ULUM SUMENEP

0 0 9

i UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) PADA KELAS 5 SD NEGERI TUKANG TAHUN PELAJARAN 20162017 TUGAS AKHIR - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkata

0 0 14

MODEL KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn SISWA SEKOLAH DASAR

0 0 12

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA DI SD

0 0 10

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA DI SD

0 0 8

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA FITRA YULIA ROZI Guru IPS SMP Negeri 6 Pekanbaru fitriagmail.com ABSTRAK - PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TS

0 0 12