HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA SISWA MTs Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Belajar Dan Lingkungan Keluarga Siswa MTs (Penelitian pada Siswa Kelas VII MTs Negeri Walen Tahun 2014/2015).

HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI MOTIVASI
BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA SISWA MTs

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1
Pendidikan Matematika

Diajukan Oleh :
RESTU ANA PRATIWI
A410110133

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015

HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI MOTIVASI
BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA SISWA MTs
Oleh
Restu Ana Pratiwi, Sutama

Program Studi Matematika, FKIP UMS
Email: restuana133@gmail.com
ABSTRACT
The purpose of this study to examine: (1) the contribution of learning
motivation and family environment for mathematics learning outcomes, (2) the
contribution of motivation toward mathematics learning outcomes, (3) the
contribution of family environment on mathematics learning outcomes. This type
of research is based on a quantitative approach. The study population 112
seventh grade students of MTs Negeri Walen. The research sample was
determined by the formula 88 students solvin. The sampling technique using
proportional random sampling. Questionnaire data collection techniques and
documentation. The data analysis technique used is multiple linear regression
analysis, t-test and F test research results with significance level of 5% was
obtained that: (1) No contribution of learning motivation and learning outcomes
of family environment on mathematics with sig. 0.097 and R2 = 5.3%. (2) There is
a contribution motivation toward mathematics learning outcomes with sig. 0.51
and SE% = 5, 53%. (3) No contribution of family environment on mathematics
learning outcomes with sig. 0.827 and SE% = -0.23%.
Keywords: learning outcomes, environment family, motivation
ABSTRAK

Tujuan penelitian ini untuk menguji: (1) kontribusi motivasi belajar dan
lingkungan keluarga terhadap hasil belajar matematika, (2) kontribusi motivasi
belajar terhadap hasil belajar matematika, (3) kontribusi lingkungan keluarga
terhadap hasil belajar matematika. Jenis penelitian berdasarkan pendekatannya
kuantitatif. Populasi penelitian 112 siswa kelas VII MTs Negeri Walen. Sampel
penelitian 88 siswa ditentukan dengan rumus solvin. Teknik pengambilan sampel
menggunakan propotional random sampling. Teknik pengumpulan data dengan
angket dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis
regresi linear ganda, uji t dan uji F. Hasil penelitian dengan taraf signifikansi 5%
diperoleh bahwa: (1) Tidak ada kontribusi motivasi belajar dan lingkungan
keluarga terhadap hasil belajar matematika dengan sig. 0,097 dan R2 = 5,3%. (2)
Ada kontribusi motivasi belajar terhadap hasil belajar matematika dengan sig.
0,51 dan SE% = 5, 53%. (3) Tidak ada kontribusi lingkungan keluarga terhadap
hasil belajar matematika dengan sig. 0,827 dan SE% = -0,23%.
Kata kunci: hasil belajar, lingkungan keluarga, motivasi

1

Pendahuluan
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang penting dalam

kehidupan sehari-hari. Mata pelajaran

matematika diberikan kepada semua

peserta didik mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi untuk membekali
peserta didik agar memiliki kemampuan berfikir logis, kritis, dan kreatif. Tetapi
masih banyak siswa yang menganggap bahwa matematika adalah salah satu
pelajaran yang sulit dan ditakuti. Tidaklah heran apabila hasil belajar matematika
masih tergolong rendah dibandingakan dengan mata pelajaran laninnya.
Berdasarkan data awal hasil belajar matematika di MTs Negeri Walen
kelas VII tahun ajaran 2014/2015 belum sesuai harapan. Dilihat dari nilai untuk
Ujian Tengah Semester gasal yang terdiri dari 112 siswa hanya 30% sudah
mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dan 70% siswa belum memenuhi
KKM. Dalam hal ini perlu adanya motivasi belajar yang tinggi guna mencapai
hasil belajar yang baik.
Hasil belajar matematika merupakan perubahan yang terjadi pada siswa
setelah kegiatan belajar mengajar. Titi Solfitri dan Nurul Yusra T (2011: 140)
berpendapat bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah
menerima pengalaman belajar yang dinyatakan dengan skor yang diperoleh dari
hasil tes yang dilaksanakan dalam proses pembelajaran. Hasil belajar mempunyai

peran penting dalam proses pembelajaran. Karena dari hasil belajar terlihat
kualitas seorang siswa. Kualitas siswa disini berarti tingkat pemahaman,
pengetahuan dan ketrampilan siswa dalam proses pembelajaran apakah sudah baik
apa kurang baik.
Motivasi merupakan salah satu faktor dalam individu yang dapat
menentukan berhasil atau tidaknya siswa dalam proses belajar. Menurut
Marwiyanto (2007: 110) motivasi belajar adalah kekuatan yang mendorong dan
mengarahkan tingkah laku individu untuk melakukan kegiatan belajar. Sedangkan
menurut Sulihin B. Sjukur (2012: 371) motivasi adalah proses internal yang
mengaktifkan, menuntun, dan mempertahankan perilaku dari waktu ke waktu.

2

Motivasi sangat penting bagi seseorang, karena motivasi sebagai pendorong
manusia untuk berbuat, menentukan arah perbuatan dan menyeleksi perbuatan.
Menurut Hamzah B. Uno (2007: 23) indikator motivasi belajar dapat
diklasifikaskan menjadi enam yaitu 1) adanya hasrat dan keinginan berhasil, 2)
adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, 3) adanya harapan dan cita-cita
masa depan, 4) adanya penghargaan dalam belajar, 5) adanya kegiatan yang
menarik dalam belajar, dan 6) adanya lingkungan belajar yang kondusif.

Lingkungan keluarga merupakan faktor dari dalam diri siswa. Menurut
Hasbi Wahy (2012: 245-246) Lingkungan keluarga merupakan lingkungan
pendidikan yang pertama dan utama bagi anak, karena dalam keluarga inilah
seorang anak manusia pertama sekali mendapatkan pendidikan dan bimbingan.
Lingkungan keluarga terdiri dari kepala keluarga (ayah), ibu dan saudara. Dalam
keluarga anak membutuhkan kasih sayang, perhatian dan bimbingan dari orang
tua. Indikator lingkungan keluarga dapat diklasifikasikan menjadi lima yaitu 1)
pola asuh orang tua tentang pendidikan anak, 2) relasi antar anggota keluarga, 3)
suasana rumah, 4) keadaan ekonomi, dan 5) fasilitas belajar.
Adanya motivasi yang tinggi dan lingkungan keluarga yang mendukung
akan mempengaruhi hasil belajar yang tinggi. Hipotesis penelitian ada tiga. (1)
Ada kontribusi motivasi belajar dan lingkungan keluarga terhadap hasil belajar
matematika. (2) Ada kontribusi motivasi belajar terhadap hasil belajar
matematika. (3) Ada kontribusi lingkungan keluarga terhadap hasil belajar
matematika.
Tujuan penelitian ada tiga. (1) Menguji kontribusi motivasi belajar dan
lingkungan keluarga terhadap hasil belajar matematika. (2) Menguji kontribusi
motivasi belajar terhadap hasil belajar matematika. (3) Menguji kontribusi
lingkungan keluarga terhadap hasil belajar matematika.


Metode Penelitian
Jenis penelitian berdasarkan pendekatannya adalah penelitian kuantitatif.
Berdasarkan tujuannya, penelitian ini termasuk penelitian eksplanatif. Menurut

3

Sutama (2012: 40) penelitian eksplanatif adalah penelitian yang ditujukan untuk
memberikan penjelasan tentang hubungan antarfenomena atau variabel.
Tempat penelitian di MTs Negeri Walen. Penelitian ini dilaksanakan
selama lima bulan mulai bulan November 2014 sampai dengan bulan Maret 2015.
Populasi penelitian sebanyak 112 siswa. Sampel penelitian sebanyak 88 siswa
ditentukan dengan rumus solvin. Teknik pengumpulan sampel menggunakan
teknik propotional random sampling.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket dan
metode dokumentasi. Menurut Sutama (2012: 94) angket untuk menghimpun
data dengan cara mengajukan pertanyaan yang disusun dengan sistematis,
kemudian disebarkan kepada responden dengan cara tertentu. Menurut Arikunto
(2010: 274) metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal yang
berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat,
lengger, agenda dan sebagainya.

Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linear ganda, uji t dan
uji F. Menurut Budiyono (2009: 276) analisis regresi linear ganda bertujuan untuk
mencari bentuk hubungan (relasi) linear antara satu variabel terikat Y dan variabel
bebas X1, X2,...,Xk.

Hasil Penelitian dan Pembahasan
Hasil

belajar

matematika

dikumpulkan

menggunakan

metode

dokumentasi dengan melihat catatan nilai ujian semester ganjil tahun ajaran
2014/2015. Berikut grafik data hasil belajar matematika.


4

Frekuensi

20
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
66
62-66

67-71


72-76

77-81

82-86

87-91

92-96
96 97-100

Interval

Gambar 1
Grafik data hasil belajar matematika
Pada gambar
bar 1 diperoleh skor terendah 62, skor terting
inggi 98, rata-rata
81,16 dan standar deviasi

de
9,942. Klasifikasi hasil belajar menu
nunjukkan bahwa
35,23% siswa dalam
m kategori hasil belajar tinggi, 27,27% siswa
wa dalam kategori
hsil belajar sedang dan 37,5% siswa dalam kategori hasil belajarr re
rendah.
Hasil analisis
isis uji F diperoleh nilai Fhitung = 2,396 < Ftabel = 3,10 maka H0
tidak ditolak (H0 dite
iterima), maka tidak ada interaksi antara moti
otivasi belajar dan
lingkungan keluargaa terhadap hasil belajar matematika. Hal inii berarti hipotesis
ketiga “Ada kontribu
busi motivasi belajar dan lingkungan keluarga
rga terhadap hasil
belajar matematika”,
”, tidak
t

terbukti kebenarannya.
Ini berartii secara
s
simultan motivasi belajar dan lingk
gkungan keluarga
tidak berpengaruh terhadap
te
hasil belajar. Artinya ada faktor-fa
faktor lain yang
mempengaruhi hasil
sil belajar matematika seperti minat belajar
ajar, kemandirian,
fasilitas belajar dan la
lain sebagainya. Hal ini didukung oleh Yavuz
uz Erdogan (2008)
yang menunjukkan bahwa
b
pendidikan berbasis web memiliki po
positif efek pada
peningkatan prestasi
si akademik.
a
Selain pendid
didikan berbais web, masih banyak faktor yang
ng mempengaruhi
hasil belajar matemaatika. Paul Mutodi dan Hlanganipai Ngirand
ande (2014) yang

5

menyatakan bahwa ppengaruh faktor-faktor seperti kelemahan dalam
dal
matematika,
dukungan guru / ma
materi pembelajaran, latar belakang keluarga
ga dan dukungan,
minat dalam matema
matika, kesulitan dalam melakukan matematik
tika, rasa percaya
diri, mitos dan keya
yakinan tentang matematika diidentifikasi seb
sebagai penyebab
utama pada kinerjaa siswa
s
dalam matematika. Hal ini dapat disim
isimpulkan bahwa
perbedaan hasil belaj
lajar disebabkan oleh banyak fakator, tidakk hanya motivasi
belajar dan lingkunga
gan keluraga.

25

Frekuensi

20
15
10
5
0
26-29

30-33

34-37

38-41

42-45

46-49

50-53

54-57

Interval

Gambar 2
Grafik data motivasi belajar

Pada gambar
bar 2 diperoleh skor terendah 26, skor terting
inggi 55, rata-rata
41,70 dan standar de
deviasi 6,03. Klasifikasi skor motivasi belaja
ajar menunjukkan
bahwa 32,95% siswaa dalam kategori motivasi belajar tinggi, 31,82
,82% siswa dalam
kategori motivasi belajar
be
sedang dan 35,23% siswa dalam ka
kategori motivasi
belajar rendah.
Hasil analisis
isis uji parsial (uji t) antara motivasi belajarr dan
d hasil belajar
matematika diperoleh
leh nilai thitung = 2,018 > ttabel = 1,988 maka H0 ditolak berarti
H1 diterima, maka ada
ad pengaruh antara motivasi belajar terhad
adap hasil belajar
matematika. Hal ini
ni berarti hipotesis kedua yang menyatakann “Ada

kontribusi

6

motivasi belajar terha
rhadap hasil belajar matematika”, terbukti kebe
benarannya. Hasil
penelitian ini didukun
ung oleh penelitian Adedeji Tella (2007) menu
enunjukkan bahwa
motivasi berpengaruhh terhadap prestasi akademik siswa sekolah menengah
m
dalam
matematika sehubung
ngan dengan jender. Selain itu penelitian Ali
limuddin S Miru
(2009) menyatakan ba
bahwa terdapat hubungan positif dan berarti
ti anatara
a
motivasi
belajar dengan prestas
tasi belajar instalasi listrik siswa SMK Makasar
sar.
Hasil peneli
elitian menunjukkan bahwa ada perbedaan
aan hasil belajar
matematika ditinjauu dari motivasi belajar. Kondisi ini didukun
kung di lapangan
bahwa motivasi belaj
lajar antara siswa yang satu dengan siswa la
lain berbeda, ada
yang tergolong tingg
ggi, sedang, dan rendah. Perbedaan motiva
ivasi belajar yang
signifikan terjadi pada
ada siswa dengan motivasi belajar tinggi, sedang
ang, dan rendah.
Perbedaan motivasi
m
belajar tersebut mempengaruhi hasi
asil belajar siswa,
semakin tinggi motiva
ivasi belajar siswa, semakin baik hasil belajarr yang
y
dicapai dan
sebaliknya semakinn rendah
r
motivasi belajar siswa, maka semak
akin rendah pula
hasil belajar yang dicapai
dic
siswa. Awan, dkk (2011) menyatakann bahwa motivasi
penting terhadap kine
inerja akademik, konsep diri dan prestasi belaajar. Siswa yang
tinggi motivasi belaj
lajarnya mempunyai hasil belajar yang lebih
bih baik daripada
siswa yang tingkat mo
motivasi belajarnya rendah.

25

Frekuensi

20
15
10
5
0
25--27

28-30

31-33

34-36

37-39

40-42

Interval

Gambar 3
Grafik data lingkungan keluarga

7

43-45

Pada gambar 3 diperoleh skor terendah 25, skor tertinggi 44, rata-rata 35,
standar deviasi (SD) 4,043. Klasifikasi skor lingkungan keluarga menunjukkan
bahwa 17,05% siswa dalam kategori tinggi, 54,55% siswa dalam kategori sedang
dan 28,40% siswa dalam kategori rendah.
Hasil analisis uji parsial (uji t) antara lingkungan keluarga dan hasil
belajar matematika diperoleh nilai thitung = -0,219 > ttabel =-1,988 maka H0 tidak
ditolak (H0 diterima), maka tidak ada pengaruh lingkungan keluarga terhadap
hasil belajar matematika. Hal ini berarti hipotesis ketiga yang menyatakan
“Adakah kontribusi lingkungan keluarga terhadap hasil belajar matematika”, tidak
terbukti kebenarannya. Ini disebabkan adanya indikator dari lingkungan keluarga
yang belum tercapai dan pengisian angket yang kurang maksimal.
Namun begitu lingkungan keluarga tetap berpengaruh terhadap hasil
belajar, tetapi ada faktor lain yang lebih berpengaruh terhadap hasil belajar. Hal
ini dijelaskan oleh Joseph dan Philias (2011) yang menyatakan bahwa fasilitas
sekolah adalah penentu paling ampuh prestasi akademik. Selain itu Adeyemi
Muyiwa (2012) menyatakan bahwa fasilitas memungkinkan siswa untuk
memperoleh pengetahuan, keterampilan, sikap, yang meliputi grafis, fotografi
elektronik seperti kaset atau alat mekanis yang menangkap, memproses dan
membangun kembali informasi visual dan verbal.
Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar matematika dipengaruhi oleh
banyak faktor salah satunya adalah fasilitas sekolah. Fasilitas sekolah yang
lengkap akan membantu siswa dalam mencapai hasil belajar yang tinggi.
Motivasi belajar dan lingkungan keluarga dihitung menggunakan regresi
linear ganda. Berikut hasil perhitungannya.
Tabel 1
Hasil regresi linear ganda
Model
B
T
(Constant)
66.792
6.879
Motivasi Belajar
0.399
2.018
Lingkungan Keluarga
-0.065
-0.219

Sig.
.000
.051
.827

Pada tabel 1 diperoleh persamaan regresi Y = 66,792+0,399X1-0,065X2
8

Berdasarkan persamaan regresi tersebut diperoleh konstanta sebesar
66,792 artinya jika motivasi belajar (X1) dan lingkungan keluarga (X2) nilainya
adalah 0, maka hasil belajar matematika nilainya adalah 66,792. Koefisien regresi
variabel motivasi belajar (X1) bernilai 0,399, artinya jika variabel independen lain
nilainya tetap dan motivasi belajar mengalami kenaikan 1, maka hasil belajar
matematika mengalami kenaikan 0,399. Koefisien bernilai positif artinya terjadi
hubungan yang positif antara motivasi belajar dan hasil belajar matematika,
semakin naik motivasi belajar maka hasil belajar matematika semakin meningkat.
Koefisien regresi variabel lingkungan keluarga (X2) bernilai -0,065,
artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan lingkungan keluarga
mengalami kenaikan 1, maka hasil belajar matematika mengalami penurunan
0,065. Koefisien bernilai negatif artinya tidak terjadi hubungan antara lingkungan
keluarga dan hasil belajar matematika, semakin naik lingkungan keluarga maka
hasil belajar matematika semakin menurun.
Sumbangan efektif variabel motivasi belajar dan lingkungan keluarga
terhadap hasil belajar matmatika sebesar 5,3% yang ditunjukkan oleh koefisien
determinasi 0,053. Hal ini berarti masih terdapat 94,7% yang memeprngaruhi
hasil belajar matematika diluar motivasi belajar dan lingkungan keluarga, seperti
fasilitas belajar, kemandirian, minat belajar, gender, gaya belajar dan seabagainya.

Simpulan
Tidak ada kontribusi motivasi belajar dan lingkungan keluarga terhadap
hasil belajar matematika dengan sig. 0,097 dan R2 = 5,3%. Ada kontribusi
motivasi belajar terhadap hasil belajar matematika dengan sig. 0,51 dan SE% = 5,
53%. Tidak ada kontribusi lingkungan keluarga terhadap hasil belajar matematika
dengan sig. 0,827 dan SE% = -0,23%.

9

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Yogyakarta: Rineka Karya.
Awan, Dr. Riffat-Un-Nisa, dkk. 2011. A Study of Relationship between
Achievement Motivation, Self Concept and Achievement in English and
Mathematics at Secondary Level. International Education Studies, Vol.
4, No. 3, 72-79, August 2011.
Budiyono. 2009. Statistika Untuk Penelitian. Surakarta: Sebelas Maret University
Press.
Erdogan, Yavus, dkk. 2008. Factors That Influence Academic Achievement And
Attitudes In Web Based Education. International Journal of Instruction,
Vol. 1, No. 1, 31-47, January 2008.
Marwiyanto. 2007. Keefektifan Pembelajaran Pendidikan Matematika Dengan
Model Kooperatif dan Konvensional Ditinjau Dari Motivasi Belajar
Mahasiswa di PGSD FKIP UNS Surakarta. Varia Pendidikan., Vol. 19,
No. 2, 109-119, Desember 2007.
Miru, Alimuddin S. 2009. Hubungan Antara Motivasi Belajar Terhadap Prestasi
Belajar Mata Diklat Instalasi Listrik Siswa SMK Negeri 3 Makasar.
Jurnal METDEK, Volume 1, Nomor 1, 1-7, April 2009.
Mutodi, Paul and Hlanganipai Ngirande. 2014. The Influence of Students`
Perceptions on Mathematics Performance. A Case of a Selected High
School in South Africa. Mediterranean Journal of Social Sciences
MCSER Publishing, Rome-Italy, Vol. 5, No. 3, 431-445.
Muyiwa, Adeyemi. 2012. Influence of Universal Basic Education (UBE)
Facilities on School Learning Environment in Lagos State, Nigeria.
Journal of Education and Practice, Vol. 3, No.2, 30-39, 2012.
Owoeye, Joseph Sunday and Philias Olatunde Yara. 2011. School Facilities and
Academic Achievement of Secondary School Agricultural Science in
Ekiti State, Nigeria. Asian Social Science, Vol. 7, No.7, 64-74, July
2011.
Solfitri, Titi dan Nurul Yusra T. (2011). Penerapan Metode Belajar Aktif Tipe
Group To Group Exchange Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Matematika Siswa Kelas X IPS 1 MAN 2 Model Pekanbaru. Jurnal
Gagasan Matematika, Volume 1, Nomor 2, 138-148, , Mei 2011.

10

Sjukur, Sulihin B. 2012. Pengaruh Blended Learning Terhadap Motivasi Belajar
dan Hasil Belajar Siswa Tingkat SMK. Jurnal Pendidikan Vokasi. Vol. 2.
Nomor 3, 368-378, November 2012.
Sutama. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta: Fairuz Media.
Tella, Adedeji. 2007. The Impact of Motivation on Student’s Academic
Achievement and Learning Outcomes in Mathematics among Secondary
School Students in Nigeria. Eurasia Journal of Mathematics, Science &
Technology Education, 3(2), 149-156.
Uno, Hamzah B. 2007. Teori Motivasi & Pengukuran. Gorontalo: Bumi Aksara.
Wahy, Hasbi. 2012. Keluarga Sebagai Basis Pendidikan Pertama dan Utama.
Jurnal Ilmiah DIDAKTIKA. 12 (2), 245-258, Februari 2012.

11

Dokumen yang terkait

APLIKASI MODEL EAT (Experience, Analysis, and Theory) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA (PTK Pada Siswa Kelas VII E MTs Negeri Jember 3 Tanggul Semester Gasal Tahun Pelajaran 2008/2009)

0 6 16

Hubungan Antara Kecerdasan Emosional dengan Prestasi Belajar Siswa pada Pelajaran PAI (Penelitian Korelasional pada Siswa Kelas VIII MTs Al-Hidayah Arco Sawangan Depok)

0 7 97

Penerapan Metode Pembelajaran Kancing Gemerincing Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas VIII-3 MTs Negeri Tangerang II Pamulang

0 4 263

Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VII

0 16 114

Penggunaan Konseling Sebaya Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas IX MTs Assalam Tahun Pelajaran 2011/2012

0 8 13

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP (Kuasi Eksperimental pada Siswa Kelas VII Semester Genap MTs Negeri 2 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 4 57

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP (Kuasi Eksperimental pada Siswa Kelas VII Semester Genap MTs Negeri 2 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

1 11 57

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DITINJAU DARI HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA (Studi pada Pada Siswa Kelas VIII MTs Muhammadiyah 1 Natar Lampung Selatan Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 5 130

Kualitas Hasil Belajar Statistika Siswa MTs yang dibelajarkan dengan Pendekatan Problem Posing

0 0 12

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MTs SWASTA MUHAMMADIYAH-13 TANJUNG MORAWA SKRIPSI

1 4 113