PROPOSAL PTK Upaya Peningkatan Minat Belajar Sains IPA Menggunakan Metode Pembelajaran yang Bervariasi pada Kelas III A SMP N 2 Nanggulan

(1)

A. JUDUL

Judul pada penelitian tindakan kelas ini : “Upaya Peningkatan Minat Belajar Sains/IPA Menggunakan Metode Pembelajaran yang Bervariasi pada Kelas III-A SMP N 2 Nanggulan”.

B. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini, siswa SMP Negeri 2 Nanggulan masih memandang bahwa pelajaran sains atau IPA merupakan pelajaran yang paling sulit. Hal ini terlihat dari minat belajar yang kurang dan hasil ulangan harian ataupun ulangan semester rata-rata masih di bawah standar ketuntasan. Berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan minat belajar dan prestasi belajar antara lain : (1) penyediaan buku panduan lembar kerja siswa, (2) penyediaan buku paket, dan (3) les tambahan sore hari. Namun, usaha yang telah dilakukan tersebut masih belum menunjukkan adanya peningkatan yang memuaskan.

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan prestasi siswa rendah, antara lain : (1) metode pembelajaran yang digunakan masih monoton, misalnya dengan menggunakan metode ceramah kurang memanfaatkan media dan sumber belajar; (2) siswa kurang motivasi untuk mengerjakan tugas-tugas di rumah; (3) minat baca siswa masih rendah; dan (4) siswa masih pasif di dalam mengikuti pelajaran serta takut untuk bertanya kepada guru pada saat proses belajar mengajar.

Pelaksanaan kegiatan mengajar dengan metode ceramah yang hanya menekankan pada aspek pengetahuan saja akan menyebabkan siswa tidak berminat untuk memperhatikan pelajaran. Hal ini akan berakibat pada menurunnya prestasi belajar


(2)

belajar siswa. Penerapan metode pembelajaran yang bervariasi diharapkan dapat menggairahkan siswa kelas III-A SMP N 2 Nanggulan di dalam mengikuti pelajaran Sains/IPA sehingga tidak menimbulkan kebosanan dan kejenuhan.

2. Rumusan Masalah

Berdasar pada latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah yang akan dipecahkan dalam penelitian ini yaitu :

“Bagaimana meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran Sains/IPA di SMP N 2 Nanggulan ?”

3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian tindakan kelas ini adalah :

a. untuk meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran Sains/IPA, dan b. untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Sains/IPA. 4. Manfaat Hasil Penelitian

a. Untuk Siswa

1) Minat belajar siswa pada mata pelajaran Sains/IPA dapat meningkat. 2) Prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Sains/IPA dapat meningkat. b. Untuk Guru

1) Dapat menerapkan metode pembelajaran yang bervariasi dengan baik. 2) Dapat menciptakan suasana belajar yang kondusif.

c. Untuk Sekolah

1) Sekolah dapat mengetahui kualitas guru dan siswa.

2) Sekolah dapat masukan yang positif guna peningkatan mutu pendidikan di sekolah.


(3)

C. KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN 1. Kajian Teori

a. Minat Belajar

Menurut Paul Suparno (1997:61), belajar merupakan proses aktif pelajar mengkonstruksi arti entah teks, dialog, pengalaman fisik, dan lain-lain. Sedangkan menurut Nana Sudjana (1989:5), belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Jadi, jika siswa di dalam proses belajar mengajar tidak melakukan kegiatan-kegiatan yang berarti, sebenarnya siswa tersebut di dalam proses tersebut tidak akan mendapatkan hasil dari materi yang dipelajari atau yang diterimanya. Oleh karena itu, setiap kegiatan belajar diharapkan dapat mengaktifkan siswa untuk memperoleh pengetahuannya itu sendiri.

Jika seorang siswa sedang mempelajari suatu mata pelajaran, hendaknya siswa tersebut menaruh minat yang besar pada pelajaran yang hendak ia ikuti. Menurut The Liang Gie (1985:20), suatu mata pelajaran hanya dapat dipelajari dengan baik apabila siswa dapat memusatkan perhatiannya terhadap pelajaran itu, dan minat dapat menumbuhkan konsentrasi (pemusatan pikiran) belajar pada pelajaran tertentu. Selain itu, minat belajar siswa juga dapat menumbuhkan kegembiraan di dalam usaha belajar sehingga akan memperbesar daya kemampuan belajar siswa serta dapat membantu agar tidak mudah melupakan apa yang dipelajarinya. Sebaliknya, jika siswa belajar tanpa adanya minat akan timbul perasaan yang tidak gembira sehingga akan membuat pelajaran itu terasa sangat berat.

b. Metode yang Bervariasi

Salah satu cara untuk meningkatkan minat belajar siswa adalah penggunaan metode mengajar yang bervariasi. Jika guru menyampaikan materi pelajaran dengan


(4)

menggunakan metode mengajar yang monoton (misalnya dengan metode ceramah saja), lama kelamaan siswa akan merasa bosan dan jenuh.

Pembelajaran yang menerapkan metode ceramah, kebanyakan hanya menekankan pada aspek pengetahuan saja sehingga akan menimbulkan banyak kerugian. Usaha untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa dapat dilakukan dengan cara : (1) menerapkan metode mengajar yang lebih memberikan kesempatan pada siswa agar dapat mengembangkan diri sesuai dengan tingkat kemampuannya, (2) meningkatkan keaktifan dan kreatifitas siswa, dan (3) membentuk sikap ilmiah siswa.

Menurut Nana Sudjana (1989:58), bentuk metode mengajar bervariasi yang diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar adalah dengan mengkombinasi beberapa metode mengajar antara lain :

1) kombinasi metode ceramah, tanya jawab dan tugas; 2) kombinasi metode ceramah, diskusi dan tugas;

3) kombinasi metode ceramah, demonstrasi dan eksperimen; 4) kombinasi metode ceramah, sosiodrama dan diskusi;

5) kombinasi metode ceramah, problem solving dan tugas; dan 6) kombinasi metode ceramah, demonstrasi dan latihan.

Penerapan metode yang bervariasi disertai dengan alat bantu (alat peraga) sehingga memungkinkan penerapan kombinasi tiga metode mengajar tersebut.

2. Hipotesis Tindakan

Berdasar kajian teori di atas, dapat dirumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut : “Pembelajaran dengan metode yang bervariasi dapat meningkatkan minat belajar siswa”.


(5)

D. METODE PENELITIAN 1. Setting Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas III-A SMP Negeri 2 Nanggulan dengan jumlah siswa sebanyak 34 siswa. Waktu pelaksanaan dari bulan september sampai pertengahan november tahun 2006 selama 2,5 bulan.

Karakteristik siswa pada umumnya hampir heterogen, lokasi sekolah jauh dari pusat kota, dan latar belakang sosial-ekonomi orang tua rata-rata rendah.

Pada penelitian tindakan kelas ini, peneliti berperan sebagai pelaksana tindakan dan dibantu oleh kolaborator.

2. Prosedur Penelitian a. Perencanaan

Sebelum tindakan pada penelitian ini dilakukan, dibuat perencanaan sebagai berikut :

1. menyiapkan rencana pembelajaran;

2. menyiapkan berbagai instrumen observasi; 3. menyiapkan petunjuk praktikum dan alat evaluasi. b. Implementasi Tindakan

Pada penelitian tindakan ini menggunakan 2 siklus. Adapun langkah-langkah implementasi tindakan pada setiap siklus adalah :

Siklus ke-1 :

Langkah-langkah tindakan yang akan dilakukan :

1) guru mengkondisikan suasana kelas agar tercipta kondisi belajar yang lebih kondusif;


(6)

3) guru menjelaskan materi pelajaran dengan metode ceramah;

4) guru memberikan contoh-contoh masalah yang berhubungan dengan materi yang disampaikan;

5) guru memberi tugas kepada siswa untuk mengerjakan soal-soal latihan dari buku LKS;

6) guru meminta siswa untuk menjawab soal-soal dari buku LKS secara bergilir; 7) guru memberikan kesempatan kepada siswa yang belum jelas untuk bertanya; 8) guru memberi tugas kepada siswa untuk mengerjakan soal evaluasi di akhir

pelajaran; Siklus ke-2 :

Setelah siklus ke-1 berjalan, dilakukan kegiatan observasi dan refleksi, maka dilanjutkan ke siklus ke-2. Tindakan yang dilakukan pada siklus ke-2 memperhatikan hasil refleksi pada siklus ke-1.

Langkah-langkah tindakan yang akan dilakukan :

1) guru mengkondisikan suasana kelas agar tercipta kondisi belajar yang lebih kondusif;

2) guru menyampaikan masalah-masalah yang berhubungan dengan materi pelajaran yang akan diajarkan;

3) guru menjelaskan alat dan bahan yang dilakukan dalam demonstrasi;

4) guru menjelaskan prosedur atau langkah kerja dari alat peraga yang didemonstrasikan;

5) guru mengusahakan agar seluruh siswa dapat mengikuti dan mengamati demonstrasi dengan baik;

6) guru memberikan penjelasan masalah-masalah yang berhubungan dengan alat peraga yang didemonstrasikan;


(7)

7) guru menghentikan demonstrasi, dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab; 8) siswa diminta untuk melakukan eksperimen seperti yang telah diperagakan oleh

guru;

9) siswa membuat kesimpulan dari hasil pengamatan yang dilakukannya sendiri; dan 10) guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa.

c. Kegiatan Obeservasi

Kegiatan observasi atau pengamatan dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan pada siklus ke-1 dan siklus ke-2 yang dilakukan oleh kolaborator. Adapun hal-hal yang diobservasi meliputi :

1. Urutan langkah-langkah pelaksanaan KBM.

2. Perhatian siswa ketika guru melakukan demonstrasi. 3. Aktivitas siswa ketika siswa melakukan eksperimen. d. Refleksi

Refleksi dilakukan untuk mengamati pelaksanaan tindakan yang dilakukan guru dan kegiatan atau aktivitas siswa pada tiap-tiap siklus. Jika ditemukan adanya penyimpangan atau kekurangan dalam tindakan penelitian, perlu adanya perbaikan-perbaikan.

3. Alat Pengumpul Data

Alat pengumpul data pada penelitian tindakan ini antara lain : a. Soal Pre-Test dan Post-Test

Soal ini digunakan untuk mengetahui keadaan awal siswa sebelum dan sesudah diberi pembelajaran dengan metode yang bervariasi. Soal tersebut terdiri dari 20 soal pilihan ganda dan 2 soal esai dengan rincian sebagai berikut :


(8)

3) konsep penerapan hukum ohm dalam rangkaian terdiri dari 2 soal esai. b. Lembar Observasi Minat Belajar Siswa

Lembar observasi ini digunakan untuk mencatat aktivitas siswa selama kegiatan belajar mengajar selama penelitian tindakan kelas ini berlangsung (terlampir).

c. Lembar Obervasi Perilaku Guru dalam KBM

Lembar observasi ini digunakan untuk mencatat pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan oleh guru selama penelitian tindakan kelas ini berlangsung (terlampir).

4. Pengolahan Data

Data yang dikumpulkan melalui pre test dan post test dianalisis secara kuantitatif. Hasil analisa data ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan prestasi belajar siswa sebelum dilakukan tindakan dengan sesudah dilakukan tindakan.

Lembar observasi minat belajar siswa digunakan untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan minat belajar siswa selama diberi tindakan. Sedangkan lembar observasi perilaku guru dalam KBM untuk mengetahui apakah pelaksanaan tindakan dalam pembelajaran sudah menerapkan metode yang bervariasi dengan baik atau belum. Hasil observasi dianalisis secara kualitatif deskriptif.

E. JADWAL PENELITIAN

NO U R A I A N Sept’06 Okt’06 Nop’06 Ket.

1. Penyusunan Proposal

2. Bimbingan atau Konsultasi Proposal 3. Penyempurnaan Proposal

4. Siklus I 5. Refleksi I 6. Siklus II 7. Refleksi II 8. Pengolahan Data 9. Penyusunan Laporan


(9)

F. RENCANA ANGGARAN (terlampir)

G. DAFTAR PUSTAKA

Marthen Kanginan, (2003), Fisika SLTP 3A, Jakarta : Penerbit Erlangga.

Nana Sudjana, (1989), CBSA dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung : CV Sinar Baru.

Paul Suparno, (1997), Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan, Yogyakarta : Penerbit Kanisius.

The Liang Gie, (1985), Cara Belajar Efisien, Yogyakarta : Pusat Kemajuan Studi (Center For Study Progress).


(1)

menggunakan metode mengajar yang monoton (misalnya dengan metode ceramah saja), lama kelamaan siswa akan merasa bosan dan jenuh.

Pembelajaran yang menerapkan metode ceramah, kebanyakan hanya menekankan pada aspek pengetahuan saja sehingga akan menimbulkan banyak kerugian. Usaha untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa dapat dilakukan dengan cara : (1) menerapkan metode mengajar yang lebih memberikan kesempatan pada siswa agar dapat mengembangkan diri sesuai dengan tingkat kemampuannya, (2) meningkatkan keaktifan dan kreatifitas siswa, dan (3) membentuk sikap ilmiah siswa.

Menurut Nana Sudjana (1989:58), bentuk metode mengajar bervariasi yang diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar adalah dengan mengkombinasi beberapa metode mengajar antara lain :

1) kombinasi metode ceramah, tanya jawab dan tugas; 2) kombinasi metode ceramah, diskusi dan tugas;

3) kombinasi metode ceramah, demonstrasi dan eksperimen; 4) kombinasi metode ceramah, sosiodrama dan diskusi;

5) kombinasi metode ceramah, problem solving dan tugas; dan 6) kombinasi metode ceramah, demonstrasi dan latihan.

Penerapan metode yang bervariasi disertai dengan alat bantu (alat peraga) sehingga memungkinkan penerapan kombinasi tiga metode mengajar tersebut.

2. Hipotesis Tindakan

Berdasar kajian teori di atas, dapat dirumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut : “Pembelajaran dengan metode yang bervariasi dapat meningkatkan minat belajar siswa”.


(2)

D. METODE PENELITIAN 1. Setting Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas III-A SMP Negeri 2 Nanggulan dengan jumlah siswa sebanyak 34 siswa. Waktu pelaksanaan dari bulan september sampai pertengahan november tahun 2006 selama 2,5 bulan.

Karakteristik siswa pada umumnya hampir heterogen, lokasi sekolah jauh dari pusat kota, dan latar belakang sosial-ekonomi orang tua rata-rata rendah.

Pada penelitian tindakan kelas ini, peneliti berperan sebagai pelaksana tindakan dan dibantu oleh kolaborator.

2. Prosedur Penelitian a. Perencanaan

Sebelum tindakan pada penelitian ini dilakukan, dibuat perencanaan sebagai berikut :

1. menyiapkan rencana pembelajaran;

2. menyiapkan berbagai instrumen observasi; 3. menyiapkan petunjuk praktikum dan alat evaluasi. b. Implementasi Tindakan

Pada penelitian tindakan ini menggunakan 2 siklus. Adapun langkah-langkah implementasi tindakan pada setiap siklus adalah :

Siklus ke-1 :

Langkah-langkah tindakan yang akan dilakukan :

1) guru mengkondisikan suasana kelas agar tercipta kondisi belajar yang lebih kondusif;

2) guru menyampaikan masalah-masalah yang berhubungan dengan materi pelajaran yang akan diajarkan;


(3)

3) guru menjelaskan materi pelajaran dengan metode ceramah;

4) guru memberikan contoh-contoh masalah yang berhubungan dengan materi yang disampaikan;

5) guru memberi tugas kepada siswa untuk mengerjakan soal-soal latihan dari buku LKS;

6) guru meminta siswa untuk menjawab soal-soal dari buku LKS secara bergilir; 7) guru memberikan kesempatan kepada siswa yang belum jelas untuk bertanya; 8) guru memberi tugas kepada siswa untuk mengerjakan soal evaluasi di akhir

pelajaran; Siklus ke-2 :

Setelah siklus ke-1 berjalan, dilakukan kegiatan observasi dan refleksi, maka dilanjutkan ke siklus ke-2. Tindakan yang dilakukan pada siklus ke-2 memperhatikan hasil refleksi pada siklus ke-1.

Langkah-langkah tindakan yang akan dilakukan :

1) guru mengkondisikan suasana kelas agar tercipta kondisi belajar yang lebih kondusif;

2) guru menyampaikan masalah-masalah yang berhubungan dengan materi pelajaran yang akan diajarkan;

3) guru menjelaskan alat dan bahan yang dilakukan dalam demonstrasi;

4) guru menjelaskan prosedur atau langkah kerja dari alat peraga yang didemonstrasikan;

5) guru mengusahakan agar seluruh siswa dapat mengikuti dan mengamati demonstrasi dengan baik;

6) guru memberikan penjelasan masalah-masalah yang berhubungan dengan alat peraga yang didemonstrasikan;


(4)

7) guru menghentikan demonstrasi, dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab; 8) siswa diminta untuk melakukan eksperimen seperti yang telah diperagakan oleh

guru;

9) siswa membuat kesimpulan dari hasil pengamatan yang dilakukannya sendiri; dan 10) guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa.

c. Kegiatan Obeservasi

Kegiatan observasi atau pengamatan dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan pada siklus ke-1 dan siklus ke-2 yang dilakukan oleh kolaborator. Adapun hal-hal yang diobservasi meliputi :

1. Urutan langkah-langkah pelaksanaan KBM.

2. Perhatian siswa ketika guru melakukan demonstrasi. 3. Aktivitas siswa ketika siswa melakukan eksperimen. d. Refleksi

Refleksi dilakukan untuk mengamati pelaksanaan tindakan yang dilakukan guru dan kegiatan atau aktivitas siswa pada tiap-tiap siklus. Jika ditemukan adanya penyimpangan atau kekurangan dalam tindakan penelitian, perlu adanya perbaikan-perbaikan.

3. Alat Pengumpul Data

Alat pengumpul data pada penelitian tindakan ini antara lain : a. Soal Pre-Test dan Post-Test

Soal ini digunakan untuk mengetahui keadaan awal siswa sebelum dan sesudah diberi pembelajaran dengan metode yang bervariasi. Soal tersebut terdiri dari 20 soal pilihan ganda dan 2 soal esai dengan rincian sebagai berikut :

1) konsep hukum ohm dan hambatan listrik terdiri dari 10 soal pilihan ganda; 2) konsep hukum kirchoff dan susunan hambatan terdiri dari 10 soal pilihan ganda;


(5)

3) konsep penerapan hukum ohm dalam rangkaian terdiri dari 2 soal esai. b. Lembar Observasi Minat Belajar Siswa

Lembar observasi ini digunakan untuk mencatat aktivitas siswa selama kegiatan belajar mengajar selama penelitian tindakan kelas ini berlangsung (terlampir).

c. Lembar Obervasi Perilaku Guru dalam KBM

Lembar observasi ini digunakan untuk mencatat pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan oleh guru selama penelitian tindakan kelas ini berlangsung (terlampir).

4. Pengolahan Data

Data yang dikumpulkan melalui pre test dan post test dianalisis secara kuantitatif. Hasil analisa data ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan prestasi belajar siswa sebelum dilakukan tindakan dengan sesudah dilakukan tindakan.

Lembar observasi minat belajar siswa digunakan untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan minat belajar siswa selama diberi tindakan. Sedangkan lembar observasi perilaku guru dalam KBM untuk mengetahui apakah pelaksanaan tindakan dalam pembelajaran sudah menerapkan metode yang bervariasi dengan baik atau belum. Hasil observasi dianalisis secara kualitatif deskriptif.

E. JADWAL PENELITIAN

NO U R A I A N Sept’06 Okt’06 Nop’06 Ket.

1. Penyusunan Proposal

2. Bimbingan atau Konsultasi Proposal 3. Penyempurnaan Proposal

4. Siklus I 5. Refleksi I 6. Siklus II 7. Refleksi II 8. Pengolahan Data 9. Penyusunan Laporan


(6)

F. RENCANA ANGGARAN (terlampir)

G. DAFTAR PUSTAKA

Marthen Kanginan, (2003), Fisika SLTP 3A, Jakarta : Penerbit Erlangga.

Nana Sudjana, (1989), CBSA dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung : CV Sinar Baru.

Paul Suparno, (1997), Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan, Yogyakarta : Penerbit Kanisius.

The Liang Gie, (1985), Cara Belajar Efisien, Yogyakarta : Pusat Kemajuan Studi (Center For Study Progress).


Dokumen yang terkait

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE TAKE AND GIVE ( PTK Pembelajaran Matematika di Kelas VII SMP N 1 Juwiring ).

0 0 16

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN SNOW BALLING BERVARIASI SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DALAM PROSES Penerapan strategi Snow Balling Bervariasi Sebagai Upaya Meingkatkan Minat Belajar dalam Proses Pembelajaran PKn pada Siswa Kelas VIII A SMP M

0 0 17

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN SNOW BALLING BERVARIASI SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DALAM PROSES Penerapan strategi Snow Balling Bervariasi Sebagai Upaya Meingkatkan Minat Belajar dalam Proses Pembelajaran PKn pada Siswa Kelas VIII A SMP M

0 0 12

UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE COOPERATIVE upaya peningkatan minat belajar siswa dalam pembelajaran matematika melalui metode cooperative learning tipe time token tentang lingkaran (PTK Pembelajaran mat

0 2 16

PENINGKATAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE Peningkatan Minat Belajar Matematika Melalui Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Answer Gallery (Galeri Jawaban) ( PTK di Kelas VII.A SMP N 2 Eromoko Tahun 2012.

0 1 17

PENDAHULUAN Peningkatan Minat Belajar Matematika Melalui Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Answer Gallery (Galeri Jawaban) ( PTK di Kelas VII.A SMP N 2 Eromoko Tahun 2012.

0 2 5

PENINGKATAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE Peningkatan Minat Belajar Matematika Melalui Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Answer Gallery (Galeri Jawaban) ( PTK di Kelas VII.A SMP N 2 Eromoko Tahun 2012.

0 1 13

UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI METODE LABORATORIUM DI SMP N 2 BAYAT Upaya Meningkatkan Minat Belajar Matematika Siswa Melalui Metode Laboratorium Di SMP N 2 Bayat ( PTK Pembelajaran Matematika Kelas VIII F SMP N 2 Bayat Kabupa

0 0 16

UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI METODE LABORATORIUM DI SMP N 2 BAYAT Upaya Meningkatkan Minat Belajar Matematika Siswa Melalui Metode Laboratorium Di SMP N 2 Bayat ( PTK Pembelajaran Matematika Kelas VIII F SMP N 2 Bayat Kabupa

0 1 14

UPAYA PENINGKATAN MINAT SISWA KELAS VIIIB DALAM PEMBELAJARAN ANSAMBEL MUSIK MELALUI METODE CARL ORFF DI SMP N 2 NGAGLIK.

0 1 113