TINGKAT KEBUGARAN JASMANI ATLET ANGKAT BESI DAN ANGKAT BERAT PABBSI MEDAN TAHUN 2015.

TINGKAT KEBUGARAN JASMANI ATLET ANGKAT BESI
DAN ANGKAT BERAT PABBSI KOTA MEDAN
TAHUN 2015

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian
Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains

Oleh:

MARCO SURYA NARA PURBA
NIM. 6103210019

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2015

KATA PENGANTAR

Dengan Nama Tuhan Kita Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang,
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas

segala limpahan rahmat dan petunjukNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi dengan judul Tingkat Kebugaran Jasmani Atlet Angkat Besi dan Angkat
Berat PABBSI Medan Tahun 2015, dimaksudkan untuk memenuhi sebagai
persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Sains di Universitas Negeri Medan.
Semoga kiranya skripsi ini juga dapat berguna bagi yang membaca, para atlet dan
juga mahasiswa ilmu keolahragaan.
Dalam penyelesaian skripsi ini penulis banyak menerima bantuan dari
berbagai pihak yang disebabkan kurangnya ilmu pengetahuan dan dana yang
penulis miliki oleh karena itu penulis menyampaikan rasa terimakasih yang tak
terhingga kepada :
1. Bapak Prof.Dr. Ibnu Hajar Damanik M.Si, selaku Rektor Universitas
Negeri Medan.
2. Bapak Drs. Basyarudin Daulay, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Ilmu
Keolahragaan UNIMED, beserta seluruh wakil Dekan Fakultas Ilmu
Keolahragaan dan para staf sampai jajarannya.
3. Bapak Fajar Apollo Sinaga, S.Si, M.Si, Apt selaku Ketua Jurusan dan Ibu
Zulaini, SKM, M.Kes selaku Sekertaris Jurusan Ilmu Keolahragaan
(IKOR) FIK UNIMED.

iv


4. Bapak Agus Salim Samosir S.Si, M.Or selaku Pembimbing Skripsi yang
telah banyak meluangkan waktu memberikan bimbingan, saran dan arahan
kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.
5. Bapak Fajar Apollo Sinaga S.Si,M.Si,Apt, Ibu Zulaini SKM, M.Kes, Bapak
Drs. Mesnan M,Kes.AIFO, dan Bapak Nurman Hasibuan S.Pd. M.Or selaku
penguji dan pengarah dalam penyusunan Skripsi ini, penulis sangat
banyak mengucapkan terimakasih atas bimbingan serta sarannya.
6. Bapak Holong Purba selaku pelatih angkat besi dan angkat berat PABBSI
Medan.
7. Teristimewa buat kedua orang tua saya P.Purba dan M.Pangaribuan serta
adik-adik tersayang yang telah memberikan doa serta dukungan buat
penulis sehingga penulis mendapatkan motivasi semangat yang besar
untuk menyelesaikan skripsi ini.
8. Semua keluarga besar yang telah memberikan motivasi dan doanya.
9. Sahabat-sahabatku sejawat dan seperjuangan Jasmani Tarigan, Rico
Syahputra Tarigan, Jepry Sinuhaji, Radiaman Lumbangaol dan temanteman Fakultas Ilmu Keolahragaan serta Teman-teman kos Durung 182
yang tidak bisa saya ucapkan satu-persatu, terimakasih atas dukungan
kalian selama ini yang telah memberikan semangat yang tinggi untuk saya
dalam menyelesaikan skripsi ini.

10. Buat teman-teman pelayanan Paduan Suara SARVOICE yang selama ini
selalu memberika motivasi serta doa, trimakasih penulis ucapkan
sebanyak-banyaknya.
Semoga kebaikannya yang pernah mereka lakukan mendapat
balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Medan, Maret 2015
Penulis

Marco Surya Nara Purba
6103210019

v

DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN....................................................................... i
ABSTRAK....……………………………………………………………... ii
KATA PENGANTAR............................................................................... iv
DAFTAR ISI............................................................................................... v
DAFTAR TABEL........................................................................................ vii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………... 1
A.
B.
C.
D.
E.
F.

Latar Belakang Masalah…………………………………………...
Identifikasi Masalah……………………………………………….
Pembatasan Masalah………………………………………………
Rumusan Masalah…………………………………………………
Tujuan Masalah…………………………………………………....
Manfaat Masalah…………………………………………………..

1
6
6
6
7

7

BAB II LANDASAN TEORITIS……………………………………...... 8
A. Kajian Teoritis…………………………………………………...... 8
1. Angkat Besi dan Angkat Berat................................................... 8
a. Angkat Besi.......................................................................... 8
b. Angkat Berat........................................................................ 12
2. Sejarah PABBSI......................................................................... 11
3. Kebugaran Jasmani..................................................................... 16
a. Pengertian Kebugaran Jasmani............................................. 16
b. Unsur-unsur Kebugaran Jasmani.......................................... 18
c. Faktor yang Mempengaruhi Kebugaran Jasmani................. 19
d. Komponen Kebugaran Jasmani............................................ 20
e. Manfaat Kebugaran Jasmani................................................ 21
B. Kerangka Berpikir………………………………………………..... 21
BAB III METODOLOGI PENELITIAN………………………………. 23
A. Lokasi dan Waktu Penelitian…………………………………….... 23
B. Populasi dan Sampel………………………………………………. 23
C. Metode Penelitian…………………………………………………. 24


v

D. Desain Penelitian………………………………………………….. 24
E. Instrument Penelitian……………………………………………… 24
F. Teknik Analisis Data………………………………………………. 30
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN……………….. 32
A. Deskripsi Data Penelitian................................................................. 32
B. Temuan Penelitian............................................................................ 32
C. Pembahasan Hasil Penelitian........................................................... 38
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN..................................................... 40
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 41
LAMPIRAN................................................................................................. 41

vi

DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Prestasi atlet PABBSI Kota Medan pada PORPROVSU.............................

4


Tabel 3.1. Penilaian tes lari 1,2 km...............................................................................

22

Tabel 3.2. Penilaian tes Back dan Leg Dynamometer...................................................

23

Tabel 3.3. Penilaian tes Sit-Up......................................................................................

24

Tabel 3.4. Penilaian tes Hand Gripp........................................................................ ...

25

Tabel 3.5. Penilaian tes Push-Up...................................................................................

26


Tabel 3.6. Penilaian tes Squad Jump............................................................................

27

Tabel 3.6. Konversi nilai dari setiap kategori...............................................................

27

Tabel 3.7. Rentang Skor Kebugaran Jasmani...............................................................

28

Tabel 4.1. Data hasil Tes Daya Tahan Jantung Paru....................................................

33

Tabel 4.2. Data hasil Tes Otot Lengan dan Bahu.........................................................

34


Tabel 4.3. Data Hasil Tes Daya Tahan Otot Perut........................................................

35

Tabel 4.4. Data hasil tes Kekuatan Menggenggam.......................................................

36

Tabel 4.5. Data hasil tes Kekuatan Menarik.................................................................

36

Tabel 4.6. Data hasil tes Kekuatan Otot Punggung......................................................

37

Tabel 4.7. Data Hasil tes Daya Ledak Otot Tungkai....................................................

38


Tabel 4.8. Data Hasil Tes Kebugara Jasmani Atlet Angkat Besi dan Angkat Berat
PABBSI Medan Tahun 2015 dari keseluruhan Item Tes...........................

39

Tabel 4.9. Persentase Data Hasil tes Kebugaran Jasmani Atlet Angkat Besi dan
Angkat Berat PABBSI Medan Tahun 2015..............................................

vii

39

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Olahraga merupakan salah satu bidang yang mendapat perhatian serius
dari masyarakat, karena olahraga mempunyai arti strategis dalam proses
pembangunan,


terutama dalam

meningkatkan kualitas

manusia

yang

menjunjung tinggi nilai-nilai sportifitas, disiplin dan ketaqwaan. Di era
globalisasi saat sekarang ini aktivitas olahraga sangat berkembang dengan
cepat. Dengan perkembangan olahraga yang sangat cepat ini sayang sekali
kalau mutu atau pun sumber daya manusia yang dimiliki sangat rendah.
Sementara itu perkembangan olahraga prestasi juga mengalami peningkatan
yang cukup menjanjikan, hampir setiap bulan berlangsung event-event berbagai
cabang olahraga prestasi. Membahas mengenai olahraga prestasi khususnya
Kota madya medan ada beberapa cabang olahraga yang sangat diminati dan
sangat diunggulkan terutama cabang olahraga angkat besi dan angkat berat.
Olahraga angkat besi dan angkat berat kota medan yang bernama PABBSI
membentuk bibit-bibit atlet angkat besi yang handal dan berprestasi. PABBSI
adalah komite olahraga nasional yang menaungi cabang olahraga angkat besi
dan angkat berat di indonesia. Olahraga angkat besi dan angkat berat ini
dikenal di indonesia pertama kali pada tahun 1940, sedangkan untuk kota
madya medan secara resmi disahkan pada tahun 1989. Banyak prestasi yang
sudah didapatkan oleh atlet-atlet kota medan dalam kejuaraan yang diikuti

1

2

sampai saat ini. Prestasi tersebut mereka peroleh secara tidak mudah, banyak
hal yang harus diperhatikan oleh seorang pelatih dalam peningkatan prestasi
atletnya. Prestasi puncak dalam suatu cabang olahraga hanya akan dapat
dicapai oleh seseorang yang berpotensi sejak usia muda dan mampu memenuhi
tuntutan cabang olahraga yang bersangkutan melalui proses pembinaan yang
sistematik dan berjangka panjang. Menurut Akhmad Imran (2003:13-14), untuk
melatih seorang atlet dalam mencapai prestasi maksimal, seorang pelatih harus
perlu melatih aspek sebagai berikut: Aspek fisik, mental, taktik, teknik.
Latihan kondisi fisik adalah suatu proses dalam taraf peningkatan atau
pemeliharaan kemampuan fisik yang dijalankan dengan menitik beratkan pada
efisiensi kerja faal tubuh yang menjadi bebannya, Suharto (2000:1-3). Maksud
dari pernyataan tersebut adalah persiapan fisik harus dianggap sebagai salah
satu aspek yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan dalam latihan untuk
mencapai prestasi maksimal. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan
potensi fungsi alat-alat tubuh (fisiologis) para atlet dan untuk mengembangkan
kemampuan biomotor menuju tingkatan yang tertinggi.
Membahas mengenai kondisi fisik atlet kita tidak boleh melupakan
tentang kebugaran jasmaninya. Kebugaran jasmani merupakan aspek yang
sangat penting yang akan memberikan kesanggupan pada kondisi fisik seorang
atlet untuk mencapai suatu prestasi yang lebih baik lagi, serta dengan memiliki
kebugaran jasmani seorang atlet bisa menyesuaikan diri untuk melakukan
aktifitas olahraganya. Kebugaran jasmani setiap orang berbeda-beda. Dengan

3

memiliki kebugaran jasmani yang baik kita dapat melakukan aktifitas tanpa
harus mengalami kelelahan yang berarti.
Pada latihan kondisi fisik terdapat beberapa komponen yang harus kita
capai agar mendapat kebugaran fisik yang maksimal. Surjadji (2000:1-3)
menyatakan, komponen-komponen tersebut mencakup Daya Tahan, Stamina,
Kelentukan, Kekuatan (daya tahan otot), Strenght, Kecepatan, Koordinasi, dan
yang terakhir Keseimbangan.Setyobroto (2002:56-57) dalam Aulya Rahman
menyatakan bahwa ada beberapa usaha yang harus dilakukan untuk
meningkatkan prestasi olahraga adalah :
1) Pemilihan atlet yang benar. Pemilihan atlet yang berbakat merupakan
kunci keberhasilan pembinaan prestasi atlet.
2) Organisasi. Pembinaan prestasi bukanlah merupakan soal latihan
semata-mata, tetapi memerlukan juga dukungan organisasi yang baik
dan administrasi yang teratur.
3) Pelatih yang berwawasan luas. Seorang atlet tidak dapat meningkatkan
prestasinya atau memperbaiki kesalahan-kesalahan tanpa adanya
petunjuk dan pengawasan dari pelatih.
4) Pemain. Turun naiknya suatu prestasi sangat ditentukan oleh
kemampuan pemain itu sendiri dan hal ini sangat ditentukan oleh faktor
usia, koindisi fisik, sifat, dan kepribadian serta konsentrasi dan emosi.
Dan yang terakhir
5) Program/ Frekwensi latihan. Hasil yang dicapai dalam latihan sangat
ditentukan oleh frekwensi latihan (sering atau tidaknya melaksanakan
latihan), jenis-jenis latihan yang dilakukan serta metode latihan yang
digunakan dan program latihan yang disusun.
Menurut pemaparan dari hasil wawancara peneliti dengan pelatih
PABBSI bapak Holong Purba bahwa dalam beberapa tahun terakhir terjadi
penurunan tingkat prestasi atltetnya, karena itu beliau mengatakan bahwa hal
tersebut disebabkan oleh tingkat kebugaran jasmani yang menurun. Pada saat
diberikannya program latihan banyak atlet tidak menuntaskan semua program
tersebut secara baik. Banyaknya aktifitas keseharian yang lain mereka lakukan

4

menjadi faktor kenapa tingkat kebugaran mereka menurun. Berikut hasil
prestasi yang dicapai atlet PABBSI Medan tahun 2011-2014 pada kejuaraan
angkat besi dan angkat berat.
Tabel. 1.1. Prestasi Atlet Dalam Porprovsu
Prestasi atlet PABBSI Kota Medan pada PORPROVSU (tahun 2011-2014)
Tahun

Emas

Perak

Perunggu

11

8

11

Emas

Perak

Perunggu

9

7

4

2010
(PORPROVSU)

Tahun
2014
(PORPROVSU)

Dari data hasil prestasi yang diperoleh diatas menunjukan bahwa
adanya penurunan tingkat prestasi yang dialami oleh atlet PABBSI Medan.
Soekarno S (2000:1-3), menyatakan prinsip dasar latihan dan dosis
latihan yang baik adalah sebagai berikut :
Prinsip Latihan Fisik :
a.
b.
c.
d.

Sesuai dengan kemampuan dan kondisi tubuh.
Jenis latihan harus disenangi.
Hendaknya bervariasi.
Didahului dengan pemanasan (Warming Up), latihan inti dan
diakhiri dengan pendinginan (Cooling Down).
e. Untuk meningkatkan kemampuan latihan ini harus sedikit
bervariasi.

5

Dosis Latihan :
a. Frekwensi
: 3-5 seminggu
b. Intensitas Latihan
: 60-90% dari DNM (denyut nadi maksimal)
c. Lama Latihan
: 20-60 menit, kontinyu dan melibatkan otot
besar.
Dari hasil wawancara kepada sang pelatih dan melihat data dari atlet
angkat besi dan angkat berat PABBSI Kota Medan, maka dapat diperoleh
kesimpulan bahwaterjadi penurunan tingkat prestasi atlet angkat besi dan
angkat berat PABBSI Medan. Hal ini disebabkan karena adanya penurunan
kebugaran jasmani para atlet angkat besi tersebut. Olehkarena itu tentang
kebugaran jasmani yang dimiliki oleh seseorang atlet angkat besi diduga
berkontribusi erat dengan kemampuan dia bertanding. Dari data diatas yang
menjadi salah satu pertimbangan penting kenapa peneliti mengangkat judul
penelitian tentang “Tingkat Kebugaran Jasmani Atlet Angkat Besi dan
Angkat Berat PABBSI Kota Medan Tahun 2015”.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan

latar

belakangmasalah,

penulis

mengidentifikasikan

masalah sebagai berikut:
1. Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi prestasi?
2. Apakah faktor fisik mempengaruhi prestasi atlet angkat besi dan angkat
berat binaan PABBSI Kota Medan?
3. Apakah tingkat kebugaran jasmani lebih mempengaruhi prestasi seorang
atlet?
4. Bagaimana tingkat kebugaran jasmani atlet PABBSI Kota Medan?
5. Bagaimana cara meningkatkan kebugaran jasmani para atlet?

6

C. Pembatasan Masalah
Mengingat berbagai keterbatasan yang ada, maka dalam penelitian ini
di khususkan padaTingkat Kebugaran Jasmani Atlet Angkat Besi dan Angkat
Berat PABBSI Kota Medan Tahun 2015 melalui tes beberapa komponen
kebugaran yang di sesuaikan.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada pembatasan masalah yang telah dikemukakan di atas,
maka masalah penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:“Bagaimanakah
tingkat kebugaran jasmani atlet angkat besi dan angkat Berat PABBSI Kota
Medan Tahun 2015?”

E. Tujuan penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini ;
1. Untuk mengetahui tingkat kebugaran jasmani yang dimiliki para atlet angkat
besi dan angkat berat PABBSI Kota Medan Tahun 2015.

F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat bagi:
1. Untuk mengetahui tingkat kebugaran atlet angkat besi dan angkat berat
PABBSI Kota Medan Tahun 2015.

7

2. Pelatih dan pembina cabang olahraga angkat besi, sebagai pedoman dalam
pembinaan atlet angkat besi dan angkat berat khususnya dalam
meningkatkan kebugaran jasmaninya.
3. Sebagai pertinggal buat jurusan ilmu keolahragaan dalam menentukan
program latihan yang baik dan bahan bacaan buat para mahasiswa tingkat
akhir.
4. Sebagai bahan masukan pada para pelatih dan atlet tentang bagaimana
menentukan dosis latihan yang baik dan prinsip latihan itu sendiri.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil data dari penelitian yang telah dilakukan melalui tes
kebugaran melalui tes dan pengukuran terhadap Atlet Angkat Besi dan Angkat
Berat PABBSI Medan dengan mengacu pada standart SMEP KONI Pusat maka
dapat disimpulkan bahwa “Nilai rata-rata keseluruhan Komponen Kebugaran
Jasmani Atlet Angkat Besi dan Angkat Berat PABBSI Medan adalah 6.50
dengan kategori BAIK”

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis menyarankan :
1. Tim pelatih harus memberikan program latihan kondisi fisik guna untuk
meningkatkan Kebugaran Jasmani sampai pada kategori Baik Sekali
bahkan hingga kategori Sempurna, sebab untuk mencapai prestasi di
nasional dibutuhkan kebugaran yang sangat Baik Sekali.
2. Pelatih juga harus menerapkan prinsip latihan individualis dalam
meningkatkan Kebugaran Jasmani dikarenakan Kemampuan Jasmani
atlet yang satu dan yang lain berbeda-beda.
3. Agar para atlet dapat mempunyai pengalaman dan dapat mengevaluasi
diri maka pelatih perlu melakukan Try Out diluar daerah.

40

DAFTAR PUSTAKA
Akhmad, Imran. (2013) . Dasar-dasar melatih fisik olahragawan. Medan :
Unimed Press.
Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Harsono. (2003). “Coaching dan Aspek-aspek Psikologis Dalam Coaching”.
Jakarta.
Jumadin. (2001). Kesehatan dan Kebugaran Jasmani. FIK UNIMED, Medan.
Nthoumani, Thogersen. (2006). “Latihan Kondisi Fisik dan Kebugaran”. Artikel
Ilmiah UNESA,Surabaya.
Nurhasan. (2005). “Latihan Kondisi Fisik”. Jurnal Iptek Olahraga, Jakarta:
PPPITOR Kantor Menteri Negara Pemuda dan Olahraga. September
1999,Vol. 2, Nomor 2.
Nurhasan. Dkk, 2005. Petunjuk Praktis Pendidikan Jasmani (bersatu membangun
manusia yang sehat jasmani dan rohani).UNESA University Press:
Surabaya. Ashadi.kunjungan. 2009. Tes Pengukuran Penjas
:UnversitasNegeri Surabaya.
Pusat Pengembangan Kualitas Jasmani. (1997). Pedoman dan Modul Penataran
Pelatih Fitness Center Tingkat Dasar. Jakarta : Depdikbud.
Rahman, Aulia. (2010). Survei Kebugaran Jasmani Atlet Gulat Binaan DISPORA
Kab. Serdang Bedagai Thaun 2009. Skripsi, FIK UNIMED, Medan.
Sarwono. (2008:126) . Jurnal Iptek Ilmu Keolahragaan. Jakarta
Sudjana (2005:47). Metode Statistika. Bandung: Farsito.
SMEPP KONI. (2003) . Sistem Monitoring Evaluasi dan Pelaporan. Jakarta
Subadiman, Beny. (2012). Sport Medicine. Medan.
Suharto Dkk, (2000:1-3). Pusat Pengembangan Jasmani Indonesia, Jakarta.
Sukarno S. (2000:1-3) . Pusat Pengembangan Kualitas Jasmani. Jakarta :
Depdikbud
Surjadji. Dkk,(2000:3). Pusat Pengembangan Kualitas Jasmani. Jakarta :
Depdikbud

41

Team Dosen (2004). Pedoman Penyusunan Skripsi. FIK UNIMED, Medan.
Toho Cholik Muthohir. (1999). “Standarisasi Kesegaran Jasmani Atlet”. Jurnal
Iptek Olahraga, Jakarta: PPPITOR Kantor Menteri Negara Pemuda dan
Olahraga.September 1999,Vol. 1, Nomor 2.
Perkembangan Angkat Besi di Indonesia. (2014:1)
(http://historysporty.blogspot.com/2014/01/cabang-olahraga-angkat
besi.html#sthash.6plFcMxQ.dpuf).
Wahyudi (2000:58-59) dalam Rahman, Aulia. (2010). Survei Kebugaran Jasmani
Atlet Gulat Binaan DISPORA Kab. Serdang Bedagai Thaun 2009. Skripsi,
FIK UNIMED, Medan.

45