PERUBAHAN SISTEM PERKAWINANA MASYARAKAT PESISIR DIDESA SINGKUANG KECAMATAN MUARA BATANG GADIS.

PERUBAHAN SISTEM PERKAWINAN MASYARAKAT PESISIR DI
DESA SINGKUANG KECAMATAN MUARA BATANG GADIS
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh
Gelarsarjana S-1 PendidikanSejarah

Oleh :
MARIANTI
3103121048

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL
2014

ABSTRAK

MARIANTI.
NIM
3103121048.
PERUBAHAN
SISTEM

PERKAWINANA MASYARAKAT PESISIR DIDESA SINGKUANG
KECAMATAN MUARA BATANG GADIS. Skripsi S1. Jurusan Pendidikan
sejarah. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Medan 2014. Dibawah
bimbingan Dra. Flores Tanjung, M.Si.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses adat istiadat perkawinan pada
masyarakat di desa Singkuang kecematan Muara Batang Gadis sebelum terjadinya
perubahan, mengetahui perubahan sistem adat istiadat perkawinan pada
masyarakat di desa singkuang kecematan Muara Batang Gadis, dan juga
mengetahui faktor apa saja yang menyababkan terjadinya perubahan adat istiadat
perkawinan pada masyarakat di desa singkuang kecematan Muara Batang Gadis.
Adapun metode yang dipergunakan dalam penelitian ini yaitu Studi Lapangan
(Field Researh) . Metode penelitian ini dilakukan dengan mencari dan
mengumpulkan data dan juga mengolah data sebanyak – banyaknya dari data
yang ada di lapangan yaitu hasil obsevasi dan wawancara dari informan. Hasil
dari penelitian ini Proses adat istiadat perkawinan pada masyarakat Singkuang
dilaksanakan secara bertahap yaitu tahap sebelum perkawinan, saat perkawinan
dan sesudah perkawinan, Tahap sebelum perkawinan, di mulai dari acara
marisiek atau kecek- kecek di ayie (kata- kata sendiran), manendei (menetapkan
pembicaraan), Manyuruh (meminang), Ma Anta Tando (mengantar tanda atau
hantaran), serta bertunangan, Tahap saat perkawinan, dimulai dengan acara

duduk urang tuo ( duduk orang tua), jamba anyuiek (makan bersama), Arak Aji
(pawai pakaian haji), Arak Patang (pawai sore), tapung tawa (tepung tawar),
Nikah, Berdendang- dendang (berpantun pantun), bersanding duo (duduk berdua),
Badikike (puji- pujian), bakuruang (berpinggit), dan lain- lain, Sedangakan tahap
sesudah perkawinan yaitu Naiek pambali (naik pembeli) yaitun awal pertama
pembelian atau belanja pengantin laki- laki dirumah mertua dan biasanya ditandai
dengan acara syukuran, Perubahan adat istiadat perkawinan tersebut ditandai
dengan tidak dipakainya lagi beberapa acara adat dan bahkan ditambahi dengan
hiburan pada zaman sekarang seperti keyboard. Dan dari segi pelaksanaan
perkawianan pada masyarakat Singkuang pada masa dahulu dilaksanankan selama
tiga hari tiga malam akan tetapi pada masa sekarang dilaksanakan dua hari dua
malam bahkan ada yang melaksanakan satu hari satu malam saja, Perubahan adat
istiadat perkawinan itu dipengaruhi oleh kemajuan teknologi dan faktor
komunikasi, pengaruh masuknya budaya lain, ekonomi, dan faktor waktu.

KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah kita ucapkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan kesehatan dan kesempatan kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan baik. Shalawat beriring salam kita
ucapkan kepada Nabi Muhammad SAW yang kelak kita harapkan syafaatnya di

hari kemudian kelak.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh
gelar sarjana pendidikan pada jurusan Pendidikan Sejarah. Penulis menyadari
dalam hal penulisan baik teori pendukung, sistem penulisan, kata-kata dan isi dari
skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan
wawasan, pengetahuan, waktu dan dana yang dimiliki penulis. Maka dalam
kesempatan ini penulis mengucapkan maaf yang sebesar-besarnya. Kepada Allah
SWT dan para pembaca atas segala kesalahan-kesalahan dalam penulisan.
Dalam penulisan skripsi ini banyak andil orang-orang yang telah
membantu penulis baik dalam bentuk materi, moril dan do’a. untuk itu penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri
Medan (UNIMED)
2. Kepada Bapak Dr. H. Restu, M.Si sebagai Dekan Fakultas Ilmu Sosial.
Dan kepada Pembantu Dekan Fakultas Ilmu Sosial.
3. Dra. Lukitaningsih, M.Hum selaku ketua jurusan pendidikan sejarah dan
Dra. Hafnita SD Lubis, M.Si selaku sekertaris jurusan pendidikan sejarah.
4. Dra. Flores Tanjung, MA sebagai dosen pembimbing skripsi saya, yang
selalu memberikan masukan demi kelancaran penulisan skripsi ini. Drs.


Ponirin, M.Si sebagai dosen pembimbing akademik dan sebagai dosen
penguji saya.
5. Seluruh dosen-dosen di Jurusan Pendidikan sejarah

yang telah

memberikan penulis pendidikan yang sangat berharga selama kurang lebih
empat tahun dan seluruh staf pegawai yang ada di Fakultas Ilmu Sosial.
6. Teristimewa kepada kedua Orang Tua, Ayahanda Hafni dan ibunda Jas
Bangun yang telah banyak memberikan bantuan materi, tenaga, semangat
dan do’a dalam menyelesaikan skripsi ini sehingga penulis dapat
menyelesaikan Gelar Sarjana.
7. Terimakasih kepada keluarga terkasih, dan Masderita, Astannur, Zuri
yang telah memberikan semangat dan dukungan baik moril dan materil.
8. Teman-temanku tersayang Aisyah, Sisjayanti, Rini, Rio, Nurainun, Ika P,
Maimunah, Novi, Dini terimakasih atas semangat dan bantuan nya selama
ini.
9. Untuk seluruh teman-teman yang saya sayangi di kelas B-Reguler 2010
yang sudah menghabiskan waktu untuk berada dikelas yang sama selama
empat tahun.

10. Buat yang tersayang Abangda Muhayan Kasamsi, yang telah banyak
memberikan dorongan dan motivasi bagi penulis sehingga penulis mampu
menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Akhir kata penulis berharap kiranya skripsi ini dapat memberikan manfaat dan
dapat memenuhi fungsi yang semestinya.
Medan, Agustus 2014
Penulis

MARIANTI
NIM. 3103121048

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................... i
BAB I : PENDAHULUAN
A.
B.
C.
D.
E.

F.

Latar Belakang ................................................................................
Identifikasi Masalah ........................................................................
Pembatasan Masalah .......................................................................
Rumusan Masalah ...........................................................................
Tujuan Masalah ...............................................................................
Manfaat Penelitian ..........................................................................

1
4
5
5
6
6

BAB II : KAJIAN PUSTAKA
A. Kerangka Konsep ............................................................................
1. Perubahan sistem perkawinan ...................................................
2. Masyarakat Pesisir ....................................................................

B. Kerangka Berfikir............................................................................

7
7
10
14

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian............................................................................
B. Lokasi Penelitian .............................................................................
C. Populasi Dan Sampel ......................................................................
1. Populasi .....................................................................................
2. Sampel .......................................................................................
D. Sumber Data ....................................................................................
1. Data Primer ...............................................................................
2. Data Sekunder ...........................................................................
E. Teknik Pengumpulan Data ..............................................................
1. Observasi ...................................................................................
2. Wawancara ................................................................................
3. Dokumentasi .............................................................................

F. Teknik Analisa Data ........................................................................
1. Mengumpulkan Data .................................................................
2. Mengklasifikasikan Data ...........................................................
3. Menganalisis Data .....................................................................
4. Membuat Kesimpulan ...............................................................

i

17
17
18
18
18
19
19
19
19
19
20
20

20
20
20
21
21

BAB IV : PEMBAHASAN
A. Gambaran umum kecamatan singkuang .........................................
1. Sejarah Asal Usul Singkuang ....................................................
2. Letak dan Luas ..........................................................................
3. Jumlah Penduduk dan Mata Pencarian .....................................
4. Bahasa dan Sistem Kekerabatan ...............................................
5. Pendidikan dan Sarana Masyarakat ..........................................
6. Agama danAdat Istiadat ............................................................
B. Sejarah adat istiadat perkawinan pada masyarakat Singkuang .......
1. Sebelum Acara Perkawinan ......................................................
2. Sesudah pelaksanaan perkawinan .............................................
C. Faktor yang mempengaruhi perubahan adat istiadat
Perkawinan pada masyarakat Singkuang ........................................
1. Komunikasi ...............................................................................

2. Pengaruh Masuk nya Budaya Lain ...........................................
3. Ekonomi ....................................................................................
4. Waktu ........................................................................................
5. Pendidikan .................................................................................

22
22
23
24
27
28
29
32
33
42
51
51
52
53
54

55

BAB V :KESIMPULAN DAN SARAN .................................................... 56
A. Kesimpulan ..................................................................................... 56
B. Saran ................................................................................................ 57

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 58

i

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehidupan masyarakat tidak terlepas dari kebudayaannya, sebab kebudayaan
ada karena adanya masyarakat pendukungnya.Salah satu dari wujud kebudayaan itu
adalah adat istiadat yang dengan segala aspek kehidupan manusia baik sosial, budaya,
ekonomi dan lain sebagainya.Manusia adalah mahluk Tuhan, sudah menjadi sebuah
kodratnya sebagai mahluk sosial yang tidak terlepas dari individu lain, karena itu
manusia akan selalu hidup bersama mahluk lain. Hubungan interaksi antara sesama
manusia akhirnya akan melahirkan simpati dan tertarik kepada lawan jenis. Hal ini
sudah menjadi kodrat manusia, hingga waktu jenjang perkawinan dimana perkawinan
itu sendiri merupakan peristiwa sangat penting.
Setiap

tindakan

manusia

yang

dilakukan

dengan

belajar

disebut

kebudayaan.Didalam kebudayaan terdapat unsur-unsur tersebut didapat kanyang
bersifat universal, artinya unsur-unsur tersebut didapatkan didalam semua
kebudayaan dari semua suku bangsa yang ada didunia. Unsur-unsur ini disebut
dengan istilah kebudayaan universal, menurut ilmuantropologi ,” kebudayaan adalah
seluruh sisitem gagasan dan rasa, tindakan, serta karya yang dihasilkan manusia
dalam kehidupan bermasyarakat, yang dijadikan miliknya dengan belajar”.

1

Dengan demikian hampir semua tindakan manusia adalah “ kebudayaan”
karena jumlah tindakan yang dilakukannya dalam kehidupan bermasyarakat yang
tidak dibiasakan dengan belajar ( yaitu tindakan naluri , reflex, atau tindakantindakan yang dilakukan akibat suatu proses fisiologi, maupun berbagai tindakan
membabibuta), sangat terbatas.
Dalam masyarakat tradisional mengaktifkan kebudayaan itu antara lain
diwujudkan dalam pelaksanaan berbagai macam upacara

tradisional, upacara

tradisional ini juga menjadi sarana sosialisasi bagi kebudayaan yang telah
dimantapkan lewat pewarisan ( transformasi ) tradisi yang telah diturunkan dari
generasi ke generasi.
Bangsa Indonesia sarat dalam berbagai perbedaan.Perbedaan dalam
keberagaman menjadi suatu yang ciri khas bangsa Indonesia.Keragaman atas dasar
suku bangsa, agama, adat istiadat, bahasa dan yang lainnya adalah suatu cermin
bahwah bangsa Indonesia adalah masyarakat yang menjemuk khususnya di desa
Singkuang.Di desa Singkuang masyarakatnya mempunyai suku yang sering disebut
dengan melayu pesisir.Selain itu di desa singkuang terdapat juga suku mandailing,
suku jawa dan suku minangkabau.
Masyarakat di Desa Singkuang tidak berbeda dengan masyarakat lain dalam
perkawinan, masyarakat pada dasarnya beranggapan bahwa pesta perkawinan
merupakan pesta adat yang sangat penting, karena orang yang sudah mengadakan

2

pernikahan yang berhak melaksanakan upacara adat atau upacara lainnya.Perkawinan
masyarakat di desa Singkuang adalah sakral sebagaimana yang terdapat pada
berbagai suku bangsa yang lain, maka perkawinan menurut masyarakat di desa
Singkuang bukan sekedar membentuk rumah tangga dan keluarga saja akan tetapi
lebih dari itu. Masyarakat tersebut memandang pernikahan itu suci sebab melalui
perkawinan setiap manusia berharap akan memperoleh kebahagiaan, baik kebagiaan
secara rohani maupun kebahagiaan secara jasmani.
Dalam pelaksanaan upacara adat perkawinan, adat di Desa Singkuang ada
tahapan - tahapan yang harus dilalui yaitu tahapan sebelum perkawinan, saat
perkawin dan sesudah perkawinan.Dalam melaksanakan upacara adat perkawinan
mempunyai tradisi bagaimana tahapan-tahapan pelaksanaan dan mengandung unsurunsur, tujuan, tempat, waktu dan alat-alat pelaksanaan serta jalannya upacara.Namun
akhir-akhir ini acara pelaksanaan tersebut tidak sesui dengan tradisi, dimana tahapan
perubahan sistem adat perkawinan itu sering dipersingkat, sehingga kalau dibiarkan
lama kelamaan akan hilang. Karena acara perkawinan demikian itu nampaknya telah
disukai orang, yang disebabkan masyarakat lebih menghargai waktu dan penuh
dengan rencana kerja yang disusun sedemikian rupa.
Memang perubahan sistam adat yang dipersingkat ini dari segi waktu cukup
menguntugkan sehingga hal ini mengalami perubahan yang memberikan dampak
positif dan tidak menimbulkan kerugian dalam memperoleh kesempatan bagi manusia
untuk mengejar kebutuhan yang lain. Namun jika ditinjau dari segi pengetahuan dan

3

pendidikan, hal ini sangat merugikan generasi mudah sekarang sebab dengan
purubahan sistem perkawinan itu mereka tidak mengetahui lagi akan tata cara
pelaksanaan upacara perkawinan menurut adat tradisional.
Adapun yang menjadi faktor purubahan sistem tersebut adalah faktor
komunikasi, masuknya budaya lain, ekonomi, waktu dan pendidikan.Berdasakan latar
belakang diatas, maka penulis tertarik untuk mengangkat masalah ini dalam suatu
penelitian yang berjudul”Perubahan Sistem Perkawinan Masyarakat Pesisir Di
Desa Singkuang Kecamatan Muara Batang Gadis” yang merupakan lingkungan
tempat tinggal (kampung halaman) penulis sendiri.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di uraikandiatas maka penulis
mengindentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut :
1. Pelaksanaan adat istiadat dalam perkawinan sebelum terjadinya perubahan di
Desa Singkuang.
2. Pelaksanaan adat istiadat dalam perkawinan sesudah terjadinya perubahan di
Desa Singkuang.
3. Faktor penyabab terjadinya perubahan sitem adat istiadat perkawinan di Desa
Singkuang.

4

4. Pandangan masyarakat terhadap perubahan adat istadat perkawinan pada
masyarakat Singkuang.
C. Pembatasan Masalah
Melihat begitu luasnya identifikasi masalah diatas maka penulis membatasi
masalah pada perubahan sistem adat istiadat perkawinan pada masyarakat di Desa
Singkuang Kecematan Muara Batang Gadis.

D. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana proses pelaksanaan adat istiadat perkawinan pada masyarakat di
Desa Singkuang pada saat dahulu?
2. Bagaimana pelaksanaan adat istiadat perkawinan pada masyarakat di Desa
Singkuang pada saat sekarang ?
3. Apa yang menjadi foktor penyebab terjadinya purubahan adat istiadat
perkawinan pada masyarakat di Desa Singkuang ?

5

E. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui proses adat istiadat perkawinan pada masyarakat di Desa
Singkuang kecematan muara batang gadis sebelum terjadinya perubahan.
2. Untuk mengetahui perubahan sistem adat istiadat perkawinan pada
masyarakat di Desa Singkuang kecematan muara Batang Gadis.
3. Untuk mengetahui faktor apa saja yang menyababkan terjadinya perubahan
adat istiadat perkawinan pada masyarakat di Desa Singkuang Kecematan
Muara Batang Gadis.

F. Manfaat Penelitian
Sejalan dengan tujuan penelitian, maka manfaat yang diharapkan dalam
penelitian ini adalah :
1. Memberikan pengetahuan bagi peneliti dan juga pembaca bagaimana adat
istiadat perkawinan pada masyarakat di Desa Singkuang.
2. Untuk menambah pengetahuan bagaimana perubahan adat istiadat perkawinan
pada masyarakat di Desa Singkuang.
3. Dapat menambah wawasan kepada peneliti tentang bagaimana penulis sebuah
karya ilmiah.

6

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dengan mengacu kepada data penelitian, dan dari hasil analisis yang di uraikan
pada BAB IV, maka dapat ditarik kesimpulan yaitu :
1.

Proses adat istiadat perkawinan pada masyarakat Singkuang dilaksanakan
secara bertahap yaitu tahap sebelum perkawinan, saat perkawinan dan sesudah
perkawinan.

2.

Tahap sebelum perkawinan, dimulai dari acara Marisiek atau kecek- kecek di
ayie (kata- kata sendiran), Manendei (menetapkan pembicaraan), Manyuruh
(meminang), Ma Anta Tando (mengantar tanda atau hantaran), serta
bertunangan.

3.

Tahap saat perkawinan, dimulai dengan acara duduk urang tuo ( duduk orang
tua), Jamba anyuiek (makan bersama), Arak Aji ( pawai pakaian haji), Arak
Patang (pawai sore), Tapung Tawa (tepung tawar), Nikah, Berdendangdendang (berpantun pantun), Bersanding duo (duduk berdua), Badikike (pujipujian), Bakuruang (berpinggit), dan lain- lain.

4.

Sedangakan tahap sesudah perkawinan yaitu Naiek pambali (naik pembeli)
yaitun awal pertama pembelian atau belanja pengantin laki- laki dirumah
mertua dan biasanya ditandai dengan acara syukuran.

56

5.

Perubahan adat istiadat perkawinan tersebut ditandai dengan tidak dipakainya
lagi beberapa acara adat dan bahkan ditambahi dengan hiburan pada zaman
sekarang seperti keyboard. Dan dari segi pelaksanaan perkawianan pada
masyarakat Singkuang pada masa dahulu dilaksanankan selama tiga hari tiga
malam akan tetapi pada masa sekarang dilaksanakan dua hari dua malam
bahkan ada yang melaksanakan satu hari satu malam saja.

6. Perubahan adat istiadat perkawinan itu dipengaruhi oleh kemajuan teknologi
dan faktor komunikasi, pengaruh masuknya budaya lain, ekonomi, dan faktor
waktu.

B. Saran
1. Kepada para pengelola lembaga- lembanga adat istiadat khususnya yang
terdapat pada masyarakat Singkuang senantiasa melestarikan dan
mempertahankan adta istiadat tersebut.
2. Kepada merintah dan budayawan sekitarnya dapat lebih banyak lagi
mengungkap kebudayaan yang ada di Sumatara Utara agar dapat
memperkaya khasanah kebudayaan lokal.
3. Kepada generasi muda yang berada di daerah Singkuang maupun diluar
daerah Sinkuang marilah kita sama- sama melestarikan adat istiadat dalam
perkawinan yang ada di daerah serta mengembangkan kesenian yang ada
dengan mau memperlajarinya.

57

4. Kepada para peneliti supaya dapat melanjutkan penelitian tentang adat
istiadat perkawinan pada masyarakat di Singkuan, sebagai salah satu topic
yang menarik dalam sejarah kebudayaan masyarakat Sumatra Utara yang
belum tuntas.

58

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsimi, ( 2010), Prosedur penelitian, Jakarta : Rineka Cipta
Fischer,T.H, (1952), Pengantar Antropologi Kebudayaan Indonesia, Pustaka
Sarjana : P.T pembangunan
Ihromi, T.O,(1981), Adat Perkawinan Toroja Sa’dan Dan Tempatnya Dalam
Hukum Positip Masa Kini, Jakarta : Gadjah Mada University Press
Koentjaraningrat, (2005), Pengantar Antropologi, Jakarta :Rineka Cipta
Koentjaraningrat, (1981) Pengantar Ilmu Antropologi, Jakarta : Rineka Cipta
Marzuki,(2000), Metodologi Riset, Yogyakarta : Prasetia Widia Pratama
Sjamsuddin, Helius, (2007), Metodologi Sejarah,Yogyakarta : Ombak
Soekanto,Soerjono,( 2012), Sosiologi suatu pengantar, Jakarta : P T Raja Grafindo
Persada
Undang – undang Perakawinan Di Indonesia( 1974 ), Jakarta : CV Muliasari
Widjaja, A.W, (1986), Individu keluarga dan masyarakat, Jakarta : CV Akademika
Pressindo
http://zarifah91.blogspot.com/2013/05/masyarakat-pesisir.html(diakses 24 mei 2014 : 3.10)

59