Pengaruh Struktur Modal terhadap Kualitas Laba dengan Pengungkapan Sukarela sebagai Variabel Intervening (Studi Empiris terhadap Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia).
vii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT
This study aims to determine the effect of leverage on earnings quality through voluntary disclosure as an intervening variable. The research was conducted on 21 companies listed on the Stock Exchange manufacturing with total assets of middle to upper. This study uses a combination of cross section data and time series from 2007 until 2009. This research used path analysis to test the hypothesis. The results of this study indicate that there is a direct positive relationship between leverage with the quality of earnings amounting to 44.8% (p <0.05). The results are consistent with the results of research conducted by Jang, Sugiarto, Siagian (2007) that leverage is positively associated with earnings quality. While there was no indirect relationship to the quality of earnings leverage that is mediated
by a voluntary disclosure (p value ≥ 0.05). This result coincides with findings Marwata (2001) and Fitriani (2001) that voluntary disclosure is not affected by the level of leverage.
Keywords: capital structure, leverage, earning quality, earning response coefficient, voluntary disclosure.
(2)
viii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh leverage terhadap kualitas laba melalui pengungkapan sukarela sebagai variabel intervening. Penelitian ini dilakukan pada 21 perusahaan manufaktur yang terdapat di BEI dengan total aset menengah ke atas. penelitian ini menggunakan data gabungan antara cross section dan time series dari tahun 2007 sampai tahun 2009. Penelitian ini menggunakan metode analisis jalur untuk menguji hipotesis yang diajukan.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat hubungan positif langsung antara leverage dengan kualitas laba sebesar 44.8% (p<0.05). Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Jang, Sugiarto, Siagian (2007) bahwa leverage berhubungan positif dengan kualitas laba. Sementara itu tidak terdapat hubungan tidak langsung leverage terhadap kualitas laba yang dimediasi oleh pengungkapan sukarela (p value ≥ 0.05). Hasil ini sesuai dengan hasil penelitian Marwata (2001) dan Fitriani (2001) bahwa pengungkapan sukarela tidak dipengaruhi oleh tingkat leverage.
Kata kunci: struktur modal, leverage, kualitas laba, earning response coefficient, pengungkapan sukarela.
(3)
ix Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPI ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
ABSTRACT ... vii
ABSTRAK ... viii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 6
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 6
1.4 Kegunaan Penelitian ... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 8
2.1Kajian Pustaka ... 8
(4)
x Universitas Kristen Maranatha
2.1.2 Studi Earning Response Coefficient ... 11
2.1.3 Kualitas Laba dan Earning Response Coefficient ... 13
2.1.4 Struktur Modal ... 13
2.1.4.1 Pentingnya Struktur Modal ... 15
2.1.4.2 Karateristik Hutang dan Ekuitas ... 15
2.1.4.3 Motivasi Memperoleh Modal Hutang ... 17
2.1.4.4 Konsep Leverage Keuangan ... 17
2.1.4.5 Rasio Leverage Keuangan ... 18
2.1.5 Pengungkapan Informasi... 18
2.1.5.1 Pengungkapan Sukarela ... 25
2.1.6 Pengukuran Tingkat Pengungkapan ... 28
2.1.6.1 Pengungkapan Tanpa Pembobotan ... 29
2.1.6.2 Pengungkapan Mengunakan Indeks Pengungkapan Dengan pembobotan ... 29
2.1.7 Penelitian Terdahulu ... 30
2.2Kerangka Pemikiran ... 36
2.3Hipotesis ... 36
BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 37
3.1Populasi dan Sampel ... 37
3.2Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel ... 39
3.2.1 Variabel Penelitian ... 39
3.2.2 Definisi Operasional ... 39
(5)
xi Universitas Kristen Maranatha
3.2.2.2Struktur Modal ... 42
3.2.2.3Pengungkapan Sukarela ... 42
3.3 Data, Sumber Data, dan Teknik Pengumpulan Data ... 43
3.4 Metode Penelitian ... 44
3.5 Metode Analisis Data ... 44
3.5.1 Pengujian Hipotesis... 45
3.5.1.1 Koefisien Determinasi (R2) ... 45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHSAN ... 46
4.1Hasil Penelitian ... 46
4.1.1 Analisis Statistik Deskriptif ... 46
4.1.2 Pengujian Hipotesis... 47
4.1.3 Hasil Koefisien Determinasi ... 48
4.2Pembahasan ... 49
4.2.1 Pengaruh Langsung Leverage Terhadap Kualitas Laba ... 49
4.2.2 Pengaruh Langsung Leverage Terhadap Pengungkapan Sukarela ... 50
4.2.3 Pengaruh Tidak Langsung Leverage Terhadap Kualitas Laba (ERC) Yang Dimediasi Oleh Pengungkapan Sukarela ... 51
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 52
5.1Simpulan ... 52
(6)
xii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA ... 54 LAMPIRAN ... 60
(7)
xiii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
(8)
xiv Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Daftar Sampel Penelitian ... 38
Tabel 4.1 Descriptive Statistic ... 46
Tabel 4.2 Regression Weights ... 47
Tabel 4.3 Standardized Direct Effects ... 48
(9)
xv Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR LAMPIRAN
(10)
60 LAMPIRAN
DAFTAR ITEM PENGUNGKAPAN SUKARELA
1. Informasi mengenai proyeksi jumlah penjualan tahun berikutnya, dapat secara kualitatif atau kuantitatif (a dan b).
2. Informasi mengenai proyeksi jumlah laba tahun berikutnya, dapat secara kualitatif atau kuantitatif (a dan b).
3. Informasi mengenai proyeksi jumlah aliran kas tahun berikutnya, dapat secara kualitatif atau kuantitatif (a dan b).
4. Informasi mengenai pesanan-pesanan dari pembeli yang belum dipenuhi dan kontrak-kontrak penjualan yang akan direalisasi di masa yang akan datang (a dan b).
5. Informasi mengenai analisis pesaing, dapat secara kualitatif atau kuantitatif (b). 6. Statemen perusahaan atau uraian mengenai pemberian kesempatan kerja yang
sama; tanpa memandang suku, agama dan ras (b).
7. Uraian mengenai kondisi kesehatan dan keselamatan dalam lingkungan kerja (b).
8. Uraian mengenai masalah-masalah yang dihadapi perusahaan dalam
recruitment tenaga kerja dan kebijakan-kebijakan yang ditempuh untuk
mengatasi masalah tersebut (b).
9. Informasi mengenai level fisik output atau pemakaian kapasitas yang dicapai oleh perusahaan pada masa sekarang (a).
10. Uraian mengenai dampak operasi perusahaan terhadap lingkungan hidup dan kebijakan-kebijakan yang ditempuh untuk memelihara lingkungan (a dan b).
(11)
61
11. Informasi mengenai manajemen senior, yang meliputi nama, pengalaman dan tanggung jawabnya (b).
12. Uraian mengenai kebijakan-kebijakan yang ditempuh untuk menjamin
kesinambungan manajemen (a).
13. Uraian mengenai pembagian tanggung jawab fungsional di antara dewan komisaris dan direksi (a).
14. Ringkasan statistik keuangan yang meliputi rasio-rasio rentabilitas, likuiditas dan solvabilitas untuk 6 tahun atau lebih (a).
15. Laporan yang memuat elemen-elemen rugi-laba yang diperbandingkan untuk 3
tahun atau lebih (a).
16. Laporan yang memuat elemen-elemen neraca yang diperbandingkan untuk 3 tahun atau lebih (a).
17. Informasi yang memerinci jumlah yang dibelanjakan untuk karyawan; yang dapat meliputi gaji dan upah, tunjangan dan pemotongan (a).
18. Informasi mengenai nilai tambah; dapat secara kualitatif atau kuantitatif (b). 19. Informasi mengenai biaya yang dipisahkan ke dalam komponen biaya tetap dan
variabel (a).
20. Uraian mengenai dampak inflasi terhadap aktiva perusahaan pada masa sekarang dan atau di masa yang akan datang (b).
21. Informasi mengenai tingkat imbal hasil (return) yang diharapkan terhadap sebuah proyek yang akan dilaksanakan oleh perusahaan (a).
22. Informasi mengenai litigasi oleh pihak lain terhadap perusahaan di masa yang akan datang (c).
(12)
62
23. Informasi mengenai pihak-pihak yang mencoba memperoleh pemilikan
substansial terhadap saham perusahaan (c). Keterangan:
a. Susanto (1992),
b. Meek, Robert dan Gray (1995),
(13)
63
CURRICULUM VITAE
Nama : Jossy Chaerunisa Mariane
Alamat : Jl. Sukamekar II No. 8
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Tempat / tanggal lahir : Jakarta / 07 Juni 1990
E – mail : jossy_och@yahoo.co.id
Pendidikan Formal
2008 – 2011 : Universitas Kristen Maranatha, Fakultas Ekonomi - Akuntansi 2005 – 2008 : SMA Seruni Don Bosco
2002 – 2003 : SMP Sumbangsih 1 1996 – 2002 : SDN 01 Pancoran Pagi
(14)
BAB I Pendahuluan
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I
Pendahuluan
1.1Latar Belakang
Informasi laba dibutuhkan oleh pengguna laporan keuangan dalam pengambilan keputusan investasi. Dalam perspektif pengambilan keputusan, informasi laba penting bagi para investor untuk mengetahui kualitas laba suatu perusahaan sehingga mereka dapat mengurangi risiko informasi (Schipper, 2004 dalam Jang, Sugiarto & Siagian, 2007). Oleh karenanya kualitas laba akan menjadi pusat perhatian bagi investor untuk mengambil keputusan investasi. Menurut Chandarin (2003) dalam Sekar (2004) laba akuntansi yang berkualitas adalah laba akuntansi yang dapat mencerminkan kinerja keuangan yang sesungguhnya. Laba yang dipublikasikan dapat memberikan respon yang bervariasi yang menunjukan reaksi pasar terhadap informasi laba tersebut (Cho dan Jung, 1991). Reaksi yang diberikan tergantung dari kualitas laba yang dihasilkan perusahaan. Kuatnya reaksi pasar terhadap informasi laba tercermin dari tingginya Earning
Response Coefficient (ERC). Menurut Scott (2003:148), ERC atau koefisien
respon laba didefinisikan sebagai ukuran tingkat abnormal return dalam merespon komponen unexpected earning yang dilaporkan perusahaan yang mengeluarkan sekuritas tersebut. Dengan kata lain ERC adalah reaksi atas laba yang diumumkan oleh perusahaan. Beberapa peneliti yang juga mengukur kualitas laba dengan ERC antara lain Collins et al, (1984), Cornell dan Landsman, (1989), Lee Park, (2000), Kross dan Schroeder, (1990), Balsam et al
(15)
BAB 1 Pendahuluan 2
Universitas Kristen Maranatha
(2003), Teoh dan Wong (1993), Fan dan Wong (2003), Choi dan Jeter (1990) dan Warfield et al (1998). Lev (1989), Bandyopadhyay (1994), Sekar (2004), Agung (2005), Gideon (2005), menyatakan bahwa besaran ERC menunjukkan kualitas laba perusahaan. Kuatnya reaksi pasar terhadap informasi laba yang tercermin dari tingginya ERC, menunjukkan laba yang dilaporkan berkualitas. Sebaliknya, lemahnya reaksi pasar terhadap informasi laba yang tercermin dari rendahnya ERC, menunjukkan laba yang dilaporkan kurang atau tidak berkualitas. ERC dari setiap sekuritas berbeda-beda besarannya karena terdapat banyak faktor yang mempengaruhi ERC. Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa ERC merupakan ukuran besarnya kekuatan hubungan laba akuntansi dengan harga saham.
Salah satu faktor utama yang mepengaruhi kualitas laba adalah struktur modal. Pada umumnya struktur modal diproksikan dengan besarnya leverage perusahaan. Leverage merupakan pengukur besarnya aktiva yang dibiayai dengan hutang. Hutang yang digunakan untuk membiayai aktiva berasal dari kreditur, bukan dari pemegang saham ataupun investor. Dengan demikian jika terjadi peningkatan laba maka yang diuntungkan adalah debtholders, sehingga semakin baik kondisi laba perusahaan maka semakin negatif respon pemegang saham, karena pemegang saham beranggapan bahwa laba tersebut hanya menguntungkan kreditur. Oleh karena itu, ERC perusahaan yang tinggi hutangnya akan lebih rendah (Dhaliwal et al, 1991) dibandingkan dengan perusahaan yang rendah hutangnya. Core dan Schrand (1999) juga membuktikan bahwa reaksi harga saham terhadap unexpected earning akan meningkat pada saat perusahaan hampir menghadapi pelanggaran perjanjian hutang. Temuan mereka adalah ERC
(16)
BAB 1 Pendahuluan 3
Universitas Kristen Maranatha
merupakan fungsi meningkat dari modal, kebalikan dari tingkat hutang. Jadi terdapat hubungan negatif antara tingkat hutang dan ERC. Penelitian Dhaliwal dan Reynold (1994) serta Billings (1999) menunjukkan bahwa informativeness of
earnings menurun sesuai dengan default risk. Sedangkan penelitian Kim et al
(1999) juga menemukan bahwa default risk perusahaan yang diukur dengan
leverage keuangan mempengaruhi koefisien respon laba. Namun, hasil yang
berbeda ditemukan oleh Jang, Sugiarto & Siagian (2007) dalam penelitiannya membuktikan bahwa struktur modal berpengaruh positif signifikan terhdap kualitas laba. Hal ini menunjukan semakin besar hutang suatu perusahaan maka mencerminkan laba yang berkualitas. Hal ini disebabkan perusahaan yang memiliki banyak hutang dapat menggunakan hutang tersebut untuk mendanai kegiatan operasi perusahaannya sehingga mampu menghasilkan laba yang optimal.
Selain mempengaruhi kualitas laba, struktur modal juga berpengaruh terhadap pengungkapan sukarela. Struktur permodalan perusahaan biasanya terdiri dari modal internal dan eksternal. Modal yang diperoleh dari pihak eksternal berupa pinjaman dari kreditur. Penggunaan pinjaman tersebut tentunya menuntut adanya pertanggungjawaban perusahaan baik dalam pemakaian maupun pengembalian pinjaman. Pihak kreditur akan selalu memantau dan memerlukan informasi mengenai keadaan keuangan debitur untuk meyakinkan bahwa debitur akan dapat memenuhi kewajibannya pada saat jatuh tempo. Dengan demikian terdapat pola hubungan bahwa peusahaan yang memiliki proporsi hutang yang besar dalam struktur modalnya akan berusaha untuk
(17)
BAB 1 Pendahuluan 4
Universitas Kristen Maranatha
menyajikan laporan yang memiliki kandungan informasi yang memadai bagi pihak kreditur.
Rasio leverage merupakan proporsi total hutang terhadap rata-rata ekuitas pemegang saham. Rasio tersebut digunakan untuk memberikan gambaran mengenai struktur modal yang dimiliki perusahaan, sehingga dapat dilihat tingkat resiko tak tertagihnya suatu utang (Dwi Prastowo dan Rifka Juliaty: 84). Teori keagenan memprediksi bahwa perusahaan dengan rasio leverage yang lebih tinggi akan mengungkapkan lebih banyak informasi, karena biaya keagenan perusahaan dengan struktur modal yang seperti itu lebih tinggi (Jensen dan Meckling, 1976) dalam Marwata (2001). Menurut Schipper (1981) dalam Marwata (2001), tambahan informasi diperlukan untuk menghilangkan keraguan pemegang obligasi terhadap dipenuhinya hak-hak mereka sebagai kreditur. Oleh karena itu perusahaan dengan rasio leverage yang tinggi memiliki kewajiban untuk memenuhi kebutuhan informasi kreditur jangka panjang, Sehingga perusahaan akan menyediakan informasi secara lebih komprehensif. Ainun Na'im dan Fuad Rakhman (2000) juga membuktikan bahwa rasio leverage mempunyai hubungan positif dengan kelengkapan pengungkapan.
Faktor lain yang ikut mempengaruhi kualitas laba adalah pengungkapan sukarela. Penggabungan isu penelitian tentang pengungkapan dengan ERC ini antara lain dilakukan oleh Gelb dan Zarowin (2000), yang menguji hubungan antara luas pengungkapan sukarela dengan future ERC dan menemukan bahwa
future ERC untuk perusahaan high disclosurers secara signifikan lebih besar dari
pada future ERC perusahaan low disclosurers. Selain itu, Widiastuti (2002) yang menguji hubungan luas pengungkapan sukarela tanpa pembobotan dalam laporan
(18)
BAB 1 Pendahuluan 5
Universitas Kristen Maranatha
tahunan terhadap current ERC. Hasil penelitiannnya menemukan bahwa luas pengungkapan sukarela berpengaruh positif terhadap current ERC dan menyarankan penelitian selanjutnya untuk memberi bobot pada tingkat kerincian suatu item informasi sehingga pengungkapan menjadi lebih teliti. Adhariani (2005) memperbaiki penelitian Widiastuti (2002) yaitu dengan memberikan pembobotan pada pengungkapan sukarela di laporan keuangan perusahaan yang tercatat sebagai industri manufaktur pada periode 1998–1999 serta menguji pengaruh pengungkapan sukarela terhadap earning response coefficient (ERC). Hasil penelitian Adhariani (2005) konsisten dengan hasil penelitian Gelb dan Zarowin (2000) dalam Widiastuti (2001) yaitu luas pengungkapan berengaruh positif terhadap current ERC. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kualitas pengungkapan akan mempengaruhi kualitas laba, semakin tinggi kualitas pengungkapan maka, akan semakin bagus kualitas laba yang dihasilkan. Keberadaan kualitas pengungkapan dalam laporan keuangan maupun laporan tahunan memungkinkan investor mendapat informasi tambahan untuk menilai laba perusahaan dengan lebih akurat, sehingga informasi laba memberikan respon kepada pasar. Dan kuatnya reaksi pasar terhadap informasi laba atau kekuatan respon (power of response) menunjukkan laba yang dilaporkan berkualitas. Akhirnya dapat dikatakan bahwa kualitas pengungkapan akan mempengaruhi kualitas laba, yang diukur dengan ERC. Semakin tinggi kualitas pengungkapan maka akan semakin tinggi ERC.
Dari uraian latar belakang diatas, peneliti menduga bahwa pengungkapan sukarela mengintervensi hubungan antara struktur modal yang diproksikan
(19)
BAB 1 Pendahuluan 6
Universitas Kristen Maranatha
dengan leverage dengan kualitas laba yang diproksikan dengan ERC. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul:
“Pengaruh Struktur Modal Terhadap Kualitas Laba dengan Pengungkapan
Sukarela sebagai Variabel Intervening”
1.2Identifikasi Masalah
Dari penjelasan diatas rumusan masalah yang akan dijawab dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah struktur modal berpengaruh terhadap kualitas laba?
2. Apakah struktur modal berpengaruh terhadap pengungkapan sukarela? 3. Apakah pengungkapan sukarela berpengaruh terhadap kualitas laba?
4. Apakah pengungkapan sukarela dapat mempengaruhi hubungan antara
struktur modal dengan kualitas laba?
1.3Maksud dan Tujuan Penelitian
1. Menganalisis pengaruh struktur modal terhadap pengungkapan sukarela. 2. Menganalisis pengaruh struktur modal terhadap kualitas laba.
3. Menganalisis pengaruh pengungkapan sukarela terhadap kualitas laba.
4. Menganalisis pengaruh pengungkapan sukarela terhadap hubungan antara struktur modal dengan kualitas laba?
1.4Kegunaan Penelitian
1. Perusahaan tercatat (emiten), yaitu memberikan masukan kepada perusahaan agar memperhatikan kelengkapan pengungkapan sukarela dalam memberikan informasi kepada investor. Karena dengan adanya pengungkapan sukarela
(20)
BAB 1 Pendahuluan 7
Universitas Kristen Maranatha
akan semakin memperkecil asimetri informasi antara manajemen dengan investor sehingga investor akan lebih percaya dalam menanamkan modalnya pada perusahaan.
2. Investor, yaitu memberikan informasi tambahan bagi investor akan hubungan struktur modal dengan kualitas laba perusahaan dengan memperhatikan kelengkapan informasi yang diberikan perusahaan melalui pengungkapan sukarela. Dengan begitu akan menambah keyakinan investor dalam menanankan modalnya pada suatu perusahaan.
(21)
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
52 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat hubungan positif langsung antara leverage dengan kualitas laba
(ERC). Hal ini dikarenakan perusahaan dapat menggunakan hutang untuk mendanai kegiatan operasionalnya sehingga menghasilkan laba yang optimal. 2. Tidak terdapat hubungan langsung dari leverage ke pengungkapan sukarela..
Hal tersebut menunjukan bahwa informasi mengenai leverage perusahaan yang termuat dalam laporan tahunan tidak memberikan makna bagi investor. Hal ini berkaitan dengan dugaan bahwa para investor tidak banyak menaruh perhatian pada informasi dalam laporan tahunan. Dugaan yang lebih kuat terhadap tidak berpengaruhnya leverage terhadap kelengkapan pengungkapan adalah karena adanya krisis moneter yang dialami pada tahun 1997 berakibat merosotnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang luar negeri, akibatnya perusahaan-perusahaan publik yang mempunyai pinjaman dari luar negeri mengalami peningkatan jumlah utang dan berakibat meningkatnya leverage mereka. Meningkatnya leverage tersebut tidak mencerminkan adanya peningkatan kepercayaan dari para kreditur terhadap kesehatan perusahaan tetapi karena adanya krisis tersebut . Hal ini tidak memberikan makna tertentu kepada investor sehingga mereka tidak terpengaruh kepercayaan kepada perusahaan publik yang bersangkutan.
(22)
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 53
Universitas Kristen Maranatha
3. Tidak terdapat hubungan tidak langsung leverage terhadap kualitas laba yang dimediasi oleh penungkapan sukarela. Hal ini mungkin disebabkan oleh kurangnya kecerdasan investor dalam menginterpretasikan pengungkapan sukarela yang diungkapkan oleh perusahaan. Selain itu, kodisi pasar di Indonesia yang masih semi efisien sehingga informasi yang diberikan oleh perusahaan kurang cepat di respons oleh investor.
5.2. Saran
Berdasarkan simpulan tersebut maka disarankan sebagai berikut:
1. Bagi peneliti selanjutnya, sebaiknya menambah jumlah sampel agar dapat lebih merepresentasikan populasi yang ada.
2. Bagi peneliti selanjutnya, sebaiknya tidak menggunakan sampel di tahun – tahun terjadinya krisis moneter.
3. Mengendalikan kecerdasan investor dengan kepemilikan institusional. Dengan kepemilikan institusional yang tinggi maka diasumsikan kecerdasan investor akan lebih tingi pula, sehingga dapat menghasilkan model penelitian yang lebih baik.
(23)
54 Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Adhariani, Desi. 2004. Tingkat Keluasan Pengungkapan Sukarela Dalam Laporan
Tahunan Dan Hubungannya Dengan Current Earnings Response Coefficient,
Tesis S2, Magister Manajemen, Universitas Indonesia.
Ainun Naim dan Fuad Rachman, 2000, ―Analisis Hubungan antara Kelengkapan
Pengungkapan Laporan Keuangan dengan Struktur Modal dan Tipe Kepemilikan Perusahaan. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia. Vol 15.No 1.pp.70-82.
Ayres, F.L, 1994, Perception of Earnings Quality: What Manager Need to Know,
Management Accounting, pp. 27-29
Ball, R. 2006. International Financial Reporting Standards (IFRS): Pros and Cons for Investors. Accounting and Business Research. Vol 36. International Accounting Policy Forum. pp. 5 – 27.
Balsam, S.,2003, Krishnan, J., dan Yang, J.S., Auditor Industry Specialization and Earnings Quality, Auditing: A Journal of Practice & Theory, Vol. 22, pp. 71-97.
Basu, S. 1997. ―The Conservatism Principle and The Asymetric Timeliness of Earnings‖. Journal of Accounting and Ecconomic 24, hal. 3—37.
Badyopadhyay. S, 1994, Market Reactions to Earnings Announcemants of SE dan FC firm in The Oil and Gas Industry, The Accounting Review (October): 657-674.
Beaver, W., R. Lambert, dan D. Mose. 1983. ―The Information Content Of Security
Price.‖ Journal of Accounting and Economics. 24, pp. 3-37
Biddle, G. dan G. Seow. 1991. ―The Estimation And Determinants of Association Between Returns And Earnings: Evidence From Cross-Industry Comparisons‖.
(24)
55
Universitas Kristen Maranatha Billings, B.K. ―Revisiting the Relation between the Default Risk of Debt and the
Earnings Response Coefficient‖. The Accounting Review 74 1999: 509-522. Binsar H. Simanjuntak dan Lusy Widiastuti. 2004, ―Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Riset
Akuntansi Indonesia Vol 7, No.3, September 2004 Hal 351-366.
Boediono, Gideon Setyo B., 2005. Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba Dan Dampaknya Pada Kualitas Laba. Jurnal Akuntansi th IX/03/September
Chandarin, Grahita. 2001. Disertasi: Laba-Rugi Selisih Kurs Sebagai Salah Satu
Factor Yang Mempengaruhi Koefisien Respon Laba Akuntansi : Bukti Empiris Dari Pasar Modal Indonesia. Universitas gajah mada, yogyakarta
Chandrarin, G. 2003. ―The Impact of Accounting Methods For Transaction Gains
(Losses) on The Earnings Response Coefficient: The Indonesian Case‖. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol. 6. No. 3. September. Hal : 217-231Sekar
(2004)
Cho, Jan Youn, Kooyal Jung. 1991. Eraning Response Coefficient: A Synthesis of Theory and Empirical Evidence. Journal of Accounting Literature, Vol. 10: 85-166
Choi, S dan Jeter, C.D. 1990. ―The Effect of Qualifield Audit Opinions on Earnings
Responses Coefficients‖. Journal of Accounting and Economics 15, hal 229—
247.
Collins, W.A., W.S. Hoopwood, and J.C. Mackeowmn, 1984, The Predictability of Interm Earnings Over Alternative Quarters, Journal of Accounting Research, Vol.22, No.2.p. 467-479.
Collins, D. dan S. Kothari, 1989, An Analysis of the Intertemporal and Cross-sectional Determinants of Earnings Response Coefficients, Journal of
(25)
56
Universitas Kristen Maranatha
Core, J.E; dan C.M. Schrand. “The Effect of Accounting-Based Debt Covenants on
Equity Valuation‖. Journal of Accounting and Economics 27 (1999): 1-34.
Dhaliwal et al, 1991. The Association Between Unexpected Earning And Abnormal Security Return in the Presence of Financial Leverage. Contemporary
Accounting Research 8, No, 1:2-41
Dhaliwal, D. dan S. Reynolds. 1994. ―The Effect Of The Default Risk Of Debt On
The Earning Response Coefficient.‖ The Accounting Review (April), pp.
412-420.
Cornell , B. and W. Landsman. 1989. ―Security Price Response To Quarterly Earnings Announcement And Analysts, Forcast Revision.‖ The Accounting Review, vol.64, No. 4, p.680-692.
Easton, M. Zmijewski. 1989. Cross-sectional Variation in The Stock Market Response to Accounting Earnings Announcement. Journal of Accounting and
Economics, Vol.11:117-141
Dwi Prastowo dan Rifka Juliaty. 2002, Edisi Revisi Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta : Unit Penerbit Dan Percetakan AMP YKPN
Fan, J.P.H., Wong, T.J., 2002, Corporate Ownership Structure And The Informativeness Of Accounting Earnings In East Asia, Journal of Accounting
and Economics 33, p.401-425.
Fitriani. 2001. Signifikasi Perbedaan Tingkat Kelengkapan Pengungkapan Wajib
dan Sukarela Pada Laporan Keuangan Perusahaan Publik Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta. Makalah dipresentasikan dalam Simposium Nasional
Akuntansi IV.
Gelb, D., and P. Zarowin, 2000, Corporate Disclosure Policy and the
Informativeness of Stock Prices. Working Paper. Seton Hall University and
New York University.
Gray, S., J., dan Roberts, C. B,. 1989. Voluntary Information Disclosure And The British Multinatinals: Corporate Perceptions Of Costs And Benefits.
(26)
57
Universitas Kristen Maranatha International Pressures Of Accounting Changes. Hemel Hempstead: Prentice
Hall, pp. 116
Gunawan, Inge. Pengaruh Kelompok Industri, Basis perusahaan, dan Tingkat Return
Terhadap Kualitas Pengungkapan Sukarela Dalam laporan Tahunan : Studi Empiris Di Bursa Efek Jakarta. Tesis Master Universitas Gajah Mada. 2002
Harris, Milton dan Arthur Raviv. 1990. Capital Structure And Informational Role Of Debt. Journal of Finance 45: 321-349
Harjanti Widiastuti, 2002, Pengaruh Luas Ungkapan Sukarela Dalam Laporan
Tahunan Terhadap Earnings Response Coefficient, Tesis S2, Universitas
Gadjah Mada.
Iqbal Hasan. 2002. Pokok-pokok Materi Statistik 2 (Statistik Inferensif), Edisi Kedua, Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Jang, Lesia dkk. 2007. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kualitas Laba pada Perusahaan Manufaktur di BEJ. Jurnal Akuntanbilitas, Vol. 6(2): 142-149.
Jensen, M. C. dan W. H. Meckling. 1976. ― Theory of the Firm: Managerial Behavior, Agency Cost and Ownership Structure‖. Journal of Financial Economics. PP 305—360 .
Kormendi, Roger and Lipe, 1987, Earnings Innovations, Earnings Persistence and Stock Returns, Journal of Business, Vol.60, No.3, July, p.323-345.
Kross, William And Douglas Schroeder. 1990. ―An Investigation Of Seasonality In
Stock Price Response To Quarterly Earnings Announcement.‖ Journal Of Business Finance And Accounting, Winter, P.649-675
Lee J. And C.W. Park. 2000. ―Intraday Stock Price Reactions To Interim-Quarter
Versus Fourth Quarter Earnings Announcement.‖ Journal Of Business Finance And Accounting, Vol.27, No.7 & 8 September/October, P.1027-1046
(27)
58
Universitas Kristen Maranatha
Lev, B. 1989. On The Usefulness Of Earnings And Eamings Research: Lessons And Directions From Two Decades Of Empirical Research. Journal Of Accounting
Research 27 (Supplement): 153-192
Marwata. 2001. ―Hubungan Anatar Karateristik Perusahaan Dan Kualitas Ungkapan Sukarela Dalam Laporan Tahunan Perusahaan Public Di Indonesia.‖ Makalah Symposium Nasional Akuntansi IV. Bandung : Universitas Padjajaran Dan
Ikatan Akuntan Indonesia, pp. 155-173
Meek, Gary K., Clare B. Roberts dan Sidney J. Gray. 1995. ―Factors Influencing Voluntary Annual Report Disclosure By US, UK Dan Continental European
Multinational Corporations.‖ Journal Of International Business Studies 26
(Thrid Quartal), pp. 555-527.
Palepu, Krisna G., Healy, Paul M., Bernard Victor L., 2004, Business Analysis and
Valuation, Third Edition, South-Western, USA
Schipper Katherine. 2004. Earnings Quality, Working Paper in Asia Pasific Journal
of Accounting and Economics Conference, January, Kuala Lumpur, Malaysia
Scott, W. R. 2000. Financial Accounting Theory. 2nd ed. Canada: Prentice Hall Inc. Ontario.
---. 2003. Financial Accounting Theory, Edisi 3, USA: Prentice-Hall
Sekar Mayangsari, 2004, Bukti Empiris Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor terhadap Earnings Response Coefficient, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 7, No.2.
Sugiyono, 2005, Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung. Alfabeta.
Subroto, Bambang. Factor – factor yang Mempengaruhi Kepatuhan Kepada Ketentuan Pengungkapan Wajib Oleh Perusahaan – perusahaan Publik dan Implikasinya Terhadap Kepercayaan Para Investor Di Pasar Modal. Disertasi.
(28)
59
Universitas Kristen Maranatha
Suripto, Bambang. Pengaruh Karateristik Perusahaan Terhadap Luas
Pengungkapan Sukarela Dalam Laporan Tahunan. Tesis Master. Universitas
Gajah Mada. 1998.
Suripto, Bambang Dan Zaki Baridwan. 1999. ―Pengaruuh Karateristik Perusahaan Terhadap Luas Pengungkapan Sukarela Dalam Laporan Tahunan.‖ Makalah Symposium Nasional Akuntansi II. Malang : Universitas Brawijaya.
Teets, W.R. and Wasley, C.E., 1996, Estimating Earnings Response Coefficients: Pooled versus Firm Specific Models, Journal of Accounting Ecconomics 21, Juni, hal. 279-295
Teoh, S. H. dan Wong, T. J., 1993, Perecieved Auditor Quality and the Earnings Response Coefficient, Journal Accounting Review, Vol.66, No.2, p. 346-366.
(1)
DAFTAR PUSTAKA
Adhariani, Desi. 2004. Tingkat Keluasan Pengungkapan Sukarela Dalam Laporan Tahunan Dan Hubungannya Dengan Current Earnings Response Coefficient, Tesis S2, Magister Manajemen, Universitas Indonesia.
Ainun Naim dan Fuad Rachman, 2000, ―Analisis Hubungan antara Kelengkapan
Pengungkapan Laporan Keuangan dengan Struktur Modal dan Tipe Kepemilikan Perusahaan. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia. Vol 15.No 1.pp.70-82.
Ayres, F.L, 1994, Perception of Earnings Quality: What Manager Need to Know, Management Accounting, pp. 27-29
Ball, R. 2006. International Financial Reporting Standards (IFRS): Pros and Cons for Investors. Accounting and Business Research. Vol 36. International Accounting Policy Forum. pp. 5 – 27.
Balsam, S.,2003, Krishnan, J., dan Yang, J.S., Auditor Industry Specialization and Earnings Quality, Auditing: A Journal of Practice & Theory, Vol. 22, pp. 71-97.
Basu, S. 1997. ―The Conservatism Principle and The Asymetric Timeliness of Earnings‖. Journal of Accounting and Ecconomic 24, hal. 3—37.
Badyopadhyay. S, 1994, Market Reactions to Earnings Announcemants of SE dan FC firm in The Oil and Gas Industry, The Accounting Review (October): 657-674.
Beaver, W., R. Lambert, dan D. Mose. 1983. ―The Information Content Of Security
Price.‖ Journal of Accounting and Economics. 24, pp. 3-37
Biddle, G. dan G. Seow. 1991. ―The Estimation And Determinants of Association Between Returns And Earnings: Evidence From Cross-Industry Comparisons‖. Journal Of Accounting, Auditing & Finance 6 (Spring): 183-232.
(2)
Billings, B.K. ―Revisiting the Relation between the Default Risk of Debt and the
Earnings Response Coefficient‖. The Accounting Review 74 1999: 509-522.
Binsar H. Simanjuntak dan Lusy Widiastuti. 2004, ―Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia Vol 7, No.3, September 2004 Hal 351-366.
Boediono, Gideon Setyo B., 2005. Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba Dan Dampaknya Pada Kualitas Laba. Jurnal Akuntansi th IX/03/September
Chandarin, Grahita. 2001. Disertasi: Laba-Rugi Selisih Kurs Sebagai Salah Satu Factor Yang Mempengaruhi Koefisien Respon Laba Akuntansi : Bukti Empiris Dari Pasar Modal Indonesia. Universitas gajah mada, yogyakarta
Chandrarin, G. 2003. ―The Impact of Accounting Methods For Transaction Gains
(Losses) on The Earnings Response Coefficient: The Indonesian Case‖. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol. 6. No. 3. September. Hal : 217-231Sekar (2004)
Cho, Jan Youn, Kooyal Jung. 1991. Eraning Response Coefficient: A Synthesis of Theory and Empirical Evidence. Journal of Accounting Literature, Vol. 10: 85-166
Choi, S dan Jeter, C.D. 1990. ―The Effect of Qualifield Audit Opinions on Earnings
Responses Coefficients‖. Journal of Accounting and Economics 15, hal 229— 247.
Collins, W.A., W.S. Hoopwood, and J.C. Mackeowmn, 1984, The Predictability of Interm Earnings Over Alternative Quarters, Journal of Accounting Research, Vol.22, No.2.p. 467-479.
Collins, D. dan S. Kothari, 1989, An Analysis of the Intertemporal and Cross-sectional Determinants of Earnings Response Coefficients, Journal of Accounting and Economics 11, pp. 143-182.
(3)
Core, J.E; dan C.M. Schrand. “The Effect of Accounting-Based Debt Covenants on
Equity Valuation‖. Journal of Accounting and Economics 27 (1999): 1-34. Dhaliwal et al, 1991. The Association Between Unexpected Earning And Abnormal
Security Return in the Presence of Financial Leverage. Contemporary Accounting Research 8, No, 1:2-41
Dhaliwal, D. dan S. Reynolds. 1994. ―The Effect Of The Default Risk Of Debt On
The Earning Response Coefficient.‖ The Accounting Review (April), pp. 412-420.
Cornell , B. and W. Landsman. 1989. ―Security Price Response To Quarterly Earnings Announcement And Analysts, Forcast Revision.‖ The Accounting Review, vol.64, No. 4, p.680-692.
Easton, M. Zmijewski. 1989. Cross-sectional Variation in The Stock Market Response to Accounting Earnings Announcement. Journal of Accounting and Economics, Vol.11:117-141
Dwi Prastowo dan Rifka Juliaty. 2002, Edisi Revisi Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta : Unit Penerbit Dan Percetakan AMP YKPN
Fan, J.P.H., Wong, T.J., 2002, Corporate Ownership Structure And The Informativeness Of Accounting Earnings In East Asia, Journal of Accounting and Economics 33, p.401-425.
Fitriani. 2001. Signifikasi Perbedaan Tingkat Kelengkapan Pengungkapan Wajib dan Sukarela Pada Laporan Keuangan Perusahaan Publik Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta. Makalah dipresentasikan dalam Simposium Nasional Akuntansi IV.
Gelb, D., and P. Zarowin, 2000, Corporate Disclosure Policy and the Informativeness of Stock Prices. Working Paper. Seton Hall University and New York University.
(4)
International Pressures Of Accounting Changes. Hemel Hempstead: Prentice Hall, pp. 116
Gunawan, Inge. Pengaruh Kelompok Industri, Basis perusahaan, dan Tingkat Return Terhadap Kualitas Pengungkapan Sukarela Dalam laporan Tahunan : Studi Empiris Di Bursa Efek Jakarta. Tesis Master Universitas Gajah Mada. 2002
Harris, Milton dan Arthur Raviv. 1990. Capital Structure And Informational Role Of Debt. Journal of Finance 45: 321-349
Harjanti Widiastuti, 2002, Pengaruh Luas Ungkapan Sukarela Dalam Laporan Tahunan Terhadap Earnings Response Coefficient, Tesis S2, Universitas Gadjah Mada.
Iqbal Hasan. 2002. Pokok-pokok Materi Statistik 2 (Statistik Inferensif), Edisi Kedua, Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Jang, Lesia dkk. 2007. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kualitas Laba pada Perusahaan Manufaktur di BEJ. Jurnal Akuntanbilitas, Vol. 6(2): 142-149.
Jensen, M. C. dan W. H. Meckling. 1976. ― Theory of the Firm: Managerial Behavior, Agency Cost and Ownership Structure‖. Journal of Financial Economics. PP 305—360 .
Kormendi, Roger and Lipe, 1987, Earnings Innovations, Earnings Persistence and Stock Returns, Journal of Business, Vol.60, No.3, July, p.323-345.
Kross, William And Douglas Schroeder. 1990. ―An Investigation Of Seasonality In
Stock Price Response To Quarterly Earnings Announcement.‖ Journal Of Business Finance And Accounting, Winter, P.649-675
Lee J. And C.W. Park. 2000. ―Intraday Stock Price Reactions To Interim-Quarter
Versus Fourth Quarter Earnings Announcement.‖ Journal Of Business Finance And Accounting, Vol.27, No.7 & 8 September/October, P.1027-1046
(5)
Lev, B. 1989. On The Usefulness Of Earnings And Eamings Research: Lessons And Directions From Two Decades Of Empirical Research. Journal Of Accounting Research 27 (Supplement): 153-192
Marwata. 2001. ―Hubungan Anatar Karateristik Perusahaan Dan Kualitas Ungkapan Sukarela Dalam Laporan Tahunan Perusahaan Public Di Indonesia.‖ Makalah Symposium Nasional Akuntansi IV. Bandung : Universitas Padjajaran Dan Ikatan Akuntan Indonesia, pp. 155-173
Meek, Gary K., Clare B. Roberts dan Sidney J. Gray. 1995. ―Factors Influencing Voluntary Annual Report Disclosure By US, UK Dan Continental European
Multinational Corporations.‖ Journal Of International Business Studies 26 (Thrid Quartal), pp. 555-527.
Palepu, Krisna G., Healy, Paul M., Bernard Victor L., 2004, Business Analysis and Valuation, Third Edition, South-Western, USA
Schipper Katherine. 2004. Earnings Quality, Working Paper in Asia Pasific Journal of Accounting and Economics Conference, January, Kuala Lumpur, Malaysia
Scott, W. R. 2000. Financial Accounting Theory. 2nd ed. Canada: Prentice Hall Inc. Ontario.
---. 2003. Financial Accounting Theory, Edisi 3, USA: Prentice-Hall
Sekar Mayangsari, 2004, Bukti Empiris Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor terhadap Earnings Response Coefficient, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 7, No.2.
Sugiyono, 2005, Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung. Alfabeta.
Subroto, Bambang. Factor – factor yang Mempengaruhi Kepatuhan Kepada Ketentuan Pengungkapan Wajib Oleh Perusahaan – perusahaan Publik dan Implikasinya Terhadap Kepercayaan Para Investor Di Pasar Modal. Disertasi. Universitas Gajah Mada. 1998.
(6)
Suripto, Bambang. Pengaruh Karateristik Perusahaan Terhadap Luas Pengungkapan Sukarela Dalam Laporan Tahunan. Tesis Master. Universitas Gajah Mada. 1998.
Suripto, Bambang Dan Zaki Baridwan. 1999. ―Pengaruuh Karateristik Perusahaan Terhadap Luas Pengungkapan Sukarela Dalam Laporan Tahunan.‖ Makalah Symposium Nasional Akuntansi II. Malang : Universitas Brawijaya.
Teets, W.R. and Wasley, C.E., 1996, Estimating Earnings Response Coefficients: Pooled versus Firm Specific Models, Journal of Accounting Ecconomics 21, Juni, hal. 279-295
Teoh, S. H. dan Wong, T. J., 1993, Perecieved Auditor Quality and the Earnings Response Coefficient, Journal Accounting Review, Vol.66, No.2, p. 346-366.