Studi Deskriptif Mengenai Derajat Komitmen Organisasi Pada Karyawan Bagian Produksi di PT "X" Garut.

(1)

Abstrak

Penelitan ini berjudul Studi Deskriptif Mengenai Derajat Komitmen

Organisasi Pada Karyawan Bagian Produksi Di PT “X” Garut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran mengenai derajat komitmen organisasi

pada karyawan di PT “X” Garut. Metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif yang digunakan untuk menggambarkan derajat komitmen organisasi pada karyawan bagian produksi. Data yang diperoleh berskala ordinal.

Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah karyawan di bagian produksi PT “X”. Karakteristik sampelnya yaitu karyawan tetap di bagian produksi yang memiliki masa kerja minimal 5 tahun. Teknik pengambilan data yang dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling dengan ukuran sampel sebanyak 47 orang. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur derajat komitmen organisasi pada karyawan di bagian produksi berupa kuesioner yang dimodifikasi oleh peneliti dengan acuan dari alat ukur Organizational Commitment Questioner ( OCQ ) yang dibuat oleh Allen & Meyer tahun 1997. Dengan tinkat reliabilitas sebesar 0.912.

Berdasarkan pengolahan data secara statistik diperoleh hasil bahwa karyawan yang memiliki derajat komitmen yang rendah sebesar 53,2%. Sedangkan karyawan yang memiliki derajat komitmen yang tinggi sebesar 46,8%

Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah karyawan yang memiliki derajat komitmen yang rendah lebih banyak dibandingkan karyawan yang memiliki derajat komitmen yang tinggi.


(2)

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan ... i

Abstrak ... ii

Kata Pengantar ... iii

Daftar Isi... vi

Daftar Bagan ... ix

Daftar Tabel ... x

Daftar Lampiran ... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 9

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian ... 10

1.3.1. Maksud Penelitian ... 10

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 10

1.4 Kegunaan Penelitian... 10

1.4.1 Kegunaan Teoritis ... 10

1.4.2 Kegunaan Praktis ... 10

1.5 Kerangka Pemikiran ... 11


(3)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Komitmen Organisasi ... 20

2.1.1 Pengertian Tentang Komitmen Terhadap Organisasi ... 20

2.1.2 Aspek Komitmen Organisasi ... 21

2.1.3 Antesenden dari Komponen Komitmen Organisasi ... 22

2.1.4 Faktor – Faktor yang Berpengaruh pada Komitmen Organisasi ... 25

2.1.5 Konsekuensi komitmen terhadap organisasi ... 28

2.1.6 Pengukuran Komitmen... 29

2.2 Teori Perkembangan Masa Dewasa ... 30

2.2.1 Teori Perkembangan Masa Dewasa Awal ... 30

2.2.2 Teori Perkembangan Masa Dewasa Madya ... 31

2.2.3 Teori Transformasi Dari Gould ... 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1Rancangan penelitian ... 36

3.2Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 37

3.2.1 Variabel Penelitian ... 37

3.2.2 Definisi Operasional... 37

3.3Alat Ukur ... 37

3.3.1 Alat Ukur Komitmen Organisasi ... 37

3.3.2 Sistem Penilaian ... 39

3.3.3 Data Penunjang ... 40

3.4Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur ... 40


(4)

3.4.2 Reliabilitas Alat Ukur ... 41

3.5 Populasi Penelitian dan Teknik Penarikan Sampel ... 43

3.5.1 Populasi Sasaran ... 43

3.5.2 Karakteristik Sampel ... 43

3.5.3 Teknik Penarikan Sampel ... 43

3.6 Teknik Pengolahan Data ... 43

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 45

4.2 Pembahasan ... 50

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 59

5.2 Saran ... 60

5.2.1 Saran Praktis ... 60

5.2.2 Saran Teoritis ... 61

DAFTAR PUSTAKA ... 62

DAFTAR RUJUKAN ... 63


(5)

DAFTAR BAGAN

Gambar 1.1 Skema Kerangka Pikir ... 18

Gambar 3.1 Skema Rancangan Penelitian ... 36

Gambar 3.2 Rumus Perhitungan Validitas ... 41


(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Gambaran Responden Berdasarkan Usia ... 45

Tabel 4.2 Gambaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 46

Tabel 4.3 Gambaran Responden Berdasarkan Pendidikan ... 46

Tabel 4.4 Gambaran Responden Berdasarkan Status Pernikahan ... 47

Tabel 4.5 Gambaran Responden Berdasarkan Masa Kerja ... 47

Tabel 4.6 Derajat Komitmen Organisasi ... 48


(7)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN I Kata Pengantar Alat Ukur LAMPIRAN II Nilai Validitas Alat Ukur LAMPIRAN III Nilai Reliabilitas Alat Ukur LAMPIRAN IV Hasil Pengolahan data LAMPIRAN V Hasil Data Penunjang

LAMPIRAN VI Tabulasi Silang Antara Derajat Komitmen dengan Aspek Komitmen

LAMPIRAN VII Tabulasi Silang Antara Derajat Komitmen dengan Data Pribadi

LAMPIRAN VIII Tabulasi Silang Antara Derajat Komitmen dengan Data Penunjang


(8)

LAMPIRAN I

KATA PENGANTAR

Saya mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha Bandung, ingin mengumpulkan data untuk melakukan penelitian derajat komitmen organisasi pada karyawan di bagian produksi.

Sehubungan dengan itu, saya mohon bantuan dan kerjasama dari saudara untuk mengisi angket ini. Data yang saudara berikan akan sangat bermanfaat bagi saya dalam melakukan tugas penelitian ini. Saya sangat mengharapkan saudara bersungguh-sungguh mengisi angket ini sesuai dengan kenyataan yang ada serta menggambarkan keadaan diri saudara yang sebenarnya.

Data dan identitas yang saudara berikan akan dijamin kerahasiaannya dan hanya digunakan dalam penelitian ini.

Terima kasih atas kerjasama yang telah saudara berikan.

Hormat Saya,


(9)

DATA SUBJEK

1. Data pribadi

Nama (inisial) :

Jenis Kelamin : L/P*

Usia :

Status Pernikahan : Menikah/Belum Menikah/Lainnya...*

Pendidikan Terakhir : SMP/SMA/D3/S1/Lainnya...*

Masa Kerja / Lama Bekerja :

*) Coret yang tidak perlu

2. Data penunjang

1. Apa alasan anda memilih bekerja di perusahaan ini ?

...

...

...

2. Bagaimana pandangan atau persepsi anda tentang perusahaan ini ?

...


(10)

3. Kontribusi apa yang telah anda berikan untuk perusahaan ini ?

...

...

...

4. Hal-hal apa saja yang akan anda lakukan untuk memajukan perusahaan ini ?

...

...

5. a. Fasilitas apa saja yang saudara dapatkan dari pihak perusahaan ?

...

...

b. Apakah anda puas dengan fasilitas yang telah diberikan oleh perusahaan ?

...

...

6. Apakah imbalan atau gaji yang anda terima sudah dapat memenuhi harapan anda ? Jika belum berikan alasannya!

...


(11)

7. Dalam bekerja, apakah anda telah mengikuti atau melaksanakan seluruh peraturan – peraturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan ?

...

...

...

8. Apakah pekerjaan yang anda kerjakan memberikan tantangan bagi anda ?

...

...

...

9. Seperti apa hubungan kerja atau kerjasama anda dengan karyawan lainnya ?

...

...

...

10.Apa yang akan anda lakukan apabila perusahaan mengalami berbagai permasalahan atau kendala ?

...


(12)

11.Apa yang saudara harapkan dengan bekerja di perusahaan ini ?

...

...


(13)

KUESIONER KOMITMEN ORGANISASI

Petunjuk:

Berikut ini terdapat urutan pernyataan mengenai derajat keterikatan Anda dengan perusahaan tempat Anda bekerja saat ini. Bacalah setiap pernyataan tersebut dengan teliti dan jawablah sejujur-jujurnya sesuai dengan apa yang Saudara rasakan. Tidak ada jawaban yang salah jika jawaban tersebut sesuai dengan keadaan diri Saudara.

Bacalah dengan hati-hati tiap petunjuk sebelum Saudara memberikan jawaban.

Untuk pernyataan no. 1-23, berilah tanda silang (X) pada:

SS : Bila Saudara sangat setuju dengan dengan pernyataan tersebut

S : Bila Saudara setuju dengan dengan pernyataan tersebut

TS : Bila Saudara tidak setuju dengan dengan pernyataan tersebut

STS : Bila Saudara sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut

Contoh:

No. Pernyataan SS S TS STS

1. Saya selalu hadir tepat waktu pada saat bekerja X Mohon kuesioner dijawab seluruhnya.


(14)

No. Pernyataan SS S TS STS

1. Saya merasa senang bekerja di perusahaan ini dan akan menghabiskan masa kerja saya di perusahaan ini hingga pensiun.

2. Sulit bagi saya untuk meninggalkan perusahaan pada saat ini karena tunjangan atau gaji yang diberikan telah sesuai dengan harapan saya. 3. Saya tidak akan meninggalkan perusahaan

untuk saat ini karena saya memiliki rasa tanggung jawab terhadap perusahaan.

4. Saya merasa bukan merupakan bagian dari perusahaan ini.

5. Saya akan tetap bertahan untuk bekerja di perusahaan ini bagaimanapun keadaannya. 6. Saya tidak takut mengenai hal yang akan terjadi

jika saya berhenti dari pekerjaan saya walaupun tidak ada pekerjaan cadangan lain.

7. Saya merasa senang mendiskusikan hal-hal mengenai perusahaan ini dengan orang lain 8. Menurut saya, bukan merupakan suatu

kewajiban bagi seorang karyawan untuk tetap bekerja dan setia pada perusahaannya.


(15)

No. Pernyataan SS S TS STS

9. Saya tidak akan mengalami kerugian jika saya meninggalkan perusahaan dalam waktu dekat ini.

10. Saya merasa perusahaan ini sangat berarti bagi saya.

11. Menurut saya, saya tidak harus bertanggung jawab terhadap perusahaan dimana saya bekerja.

12. Saya akan mempertimbangkan hal apapun untuk meninggalkan perusahaan ini.

13. Saya tidak merasakan pada diri saya adanya

“rasa memiliki” terhadap perusahaan tempat

saya bekerja.

14. Jika saya meninggalkan perusahaan ini maka saya hanya mempunyai sedikit pilihan untuk mendapatkan pekerjaan lain.

15. Bagi saya berpindah kerja ke perusahaan lain yang lebih baik merupakan hal yang wajar. 16. Saya tidak peduli dengan masalah yang sedang

dihadapi perusahaan yang penting saya masih bisa bekerja diperusahaan ini.


(16)

No. Pernyataan SS S TS STS

17. Saya rasa menjadi karyawan di perusahaan tempat saya bekerja merupakan hal yang biasa saja.

18. Saya berpikir bahwa seorang karyawan tidak akan selamanya bekerja pada satu perusahaan terus-menerus.

19. Saya akan menerima tawaran pekerjaan yang lebih sesuai dan lebih baik dari perusahaan ini. 20. Saya memiliki peluang yang besar untuk bekerja di perusahaan lain apabila saya berhenti dari perusahaan tempat saya bekerja. 21. Saya diajarkan untuk mempercayai nilai

kesetiaan pada perusahaan ini.

22. Perusahaan ini memiliki makna pribadi yang berarti untuk saya.

23. Tetap bertahan dalam perusahaan ini merupakan salah satu bentuk tanggung jawab saya terhadap perusahaan ini.


(17)

LAMPIRAN II

No. item Validitas Keterangan

1 0.676 Dipakai

2 0.598 Dipakai

3 0.709 Dipakai

4 0.541 Dipakai

5 0.525 Dipakai

6 0.740 Dipakai

7 - 0.066 Dibuang

8 0.514 Dipakai

9 0.740 Dipakai

10 0.437 Dipakai

11 0.725 Dipakai

12 0.308 Dipakai

13 0.457 Dipakai


(18)

15 0.497 Dipakai

16 0.000 Dibuang

17 0.376 Dipakai

18 0.474 Dipakai

19 0.353 Dipakai

20 0.353 Dipakai

21 0.036 Dibuang

22 0.506 Dipakai

23 0.345 Dipakai

24 0.661 Dipakai

25 0.725 Dipakai

26 0.379 Dipakai

27 0.275 Dibuang

Keterangan:

Item dipakai : 23 item


(19)

LAMPIRAN III

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 47 100.0

Excludeda 0 .0

Total 47 100.0

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Part 1 Value .933

N of Items 12a

Part 2 Value .873

N of Items 11b

Total N of Items 23

Correlation Between Forms .912

Spearman-Brown Coefficient Equal Length .954

Unequal Length .954

Guttman Split-Half Coefficient .933

a. The items are: item1, item2, item3, item4, item5, item6, item7, item8, item9, item10, item11, item12.

b. The items are: item12, item13, item14, item15, item16, item17, item18, item19, item20, item21, item22, item23.


(20)

LAMPIRAN IV

No. Item /

Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 Total

Derajat Komitmen

1 4 2 2 1 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 4 2 58 Tinggi

2 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 54 Rendah

3 2 2 3 3 1 2 3 1 1 3 3 1 3 2 1 2 1 1 1 2 3 2 3 46 Rendah

4 1 2 2 2 1 1 1 1 1 2 3 2 2 1 1 3 2 1 1 2 3 2 3 40 Rendah

5 3 3 3 4 3 2 1 3 2 3 4 4 4 4 2 2 3 2 1 2 3 3 4 65 Tinggi

6 3 2 3 2 3 2 3 4 3 3 3 2 4 2 2 4 3 1 3 2 3 3 4 64 Tinggi

7 2 2 2 2 3 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 3 2 1 1 2 3 3 2 45 Rendah

8 3 3 3 4 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 4 3 3 67 Tinggi

9 1 1 2 1 2 1 1 1 1 2 2 1 2 2 1 1 2 1 1 2 3 3 3 37 Rendah

10 3 3 3 4 1 3 2 1 1 3 3 4 3 3 2 4 1 4 2 4 4 3 3 64 Tinggi

11 4 4 4 4 4 1 2 1 1 4 4 4 4 4 2 4 4 1 4 3 4 4 4 75 Tinggi

12 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 3 1 1 2 1 3 1 1 2 2 3 2 3 43 Rendah


(21)

14 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 1 3 2 4 4 4 63 Tinggi

15 2 2 2 2 1 2 2 1 1 3 3 2 3 1 1 1 2 1 2 2 3 3 2 44 Rendah

16 1 2 2 2 1 1 2 2 1 2 3 2 3 1 1 1 1 1 1 2 3 2 3 40 Rendah

17 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 60 Tinggi

18 3 3 3 2 3 2 1 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 1 3 53 Rendah

19 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 4 64 Tinggi

20 2 2 2 2 1 2 3 2 1 3 2 1 3 1 2 2 2 1 2 2 3 2 3 46 Rendah

21 2 1 2 1 1 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 1 1 1 1 2 3 2 2 36 Rendah

22 3 3 4 4 4 3 4 2 4 4 4 2 4 1 4 2 3 1 2 3 4 4 4 73 Tinggi

23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 3 4 1 4 4 4 85 Tinggi

24 3 3 3 3 4 2 2 3 3 3 3 2 3 1 3 3 2 1 2 2 3 3 2 59 Tinggi

25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 3 4 1 4 4 4 85 Tinggi

26 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 61 Tinggi

27 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 2 4 3 3 66 Tinggi

28 3 2 3 3 3 2 2 1 3 3 3 2 3 2 2 2 2 1 2 2 3 3 3 55 Rendah


(22)

30 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 67 Tinggi

31 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 4 2 1 1 1 2 1 2 2 1 1 40 Rendah

32 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 1 39 Rendah

33 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 3 2 2 1 1 1 1 3 3 2 2 41 Rendah

34 4 3 4 4 3 3 2 2 3 4 4 2 4 2 2 2 4 2 3 3 4 4 4 72 Tinggi

35 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 63 Tinggi

36 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 3 2 2 3 43 Rendah

37 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 60 Tinggi

38 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 59 Tinggi

39 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 3 2 2 42 Rendah

40 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 55 Rendah

41 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 60 Tinggi

42 3 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 3 1 2 43 Rendah

43 2 2 2 2 1 4 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 1 1 1 2 2 3 2 42 Rendah

44 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 4 3 3 70 Tinggi


(23)

46 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 1 2 3 2 2 42 Rendah


(24)

LAMPIRAN V

5. 1 Derajat Komitmen Rendah Tabel 5.1.1 Masa Kerja

5 – 14 Tahun 12 48 %

15 – 24 Tahun 4 16 %

25 – 34 Tahun 9 36 %

Tabel 5.1.2 Usia

25 – 34 Tahun 11 44 %

35 – 44 Tahun 3 12 %

≥ 45 Tahun 11 44 %

Tabel 5.1.3 Jenis Kelamin

Laki – Laki 18 72 %

Perempuan 7 28 %

Tabel 5.1.4 Tingkat Pendidikan

SMP 8 32 %

SMA 17 68 %

Tabel 5.1.5 Status Perkawinan

Menikah 22 88 %

Belum Menikah 3 12 %

Tabel 5.1.6 Alasan bekerja di PT “X”


(25)

Tidak Ada Alternatif Pekerjaan Lain 2 8 %

Mengikuti Saudara 7 28 %

Dekat Dengan Rumah 4 16 %

Tabel 5.1.7 Pandangan atau persepsi terhadap PT “X”

Memiliki reputasi atau nama baik 10 40 %

Memilki reputasi yang cukup baik 7 28 %

Memiliki warisan budaya 0 0 %

Salah satu perusahaan terbesar di garut 8 32 %

Tabel 5.1.8 Kontribusi terhadap perusahaan

Belum ada 8 32 %

Berkerja dengan baik 0 0 %

Memberikan masukan untuk perusahaan 0 0 %

Setia pada perusahaan 6 24 %

Tenaga dan pikiran 6 24 %

Tanggung jawab terhadap pekerjaan 5 20 %

Tabel 5.1.9 Usaha untuk memajukan perusahaan

Tidak dijawab 2 8 %

Bekerja semaksimal mungkin dan penuh tanggung jawab 11 44 %

Mengikuti aturan perusahaan 6 24 %

Bertanggung jawab pada perusahaan 4 16 %


(26)

Tidak dijawab 2 8 %

Jaminan kesehatan dan jamsostek 19 76 %

Sarana dan prasarana 0 0 %

Tidak ada 4 16 %

Tabel 5.1.11 Gaji yang diharapkan

Belum sesuai dengan harapan 14 56 %

Cukup sesuai dengan harapan 6 24 %

Sesuai dengan harapan 5 20 %

Tabel 5.1.12 Peraturan yang ditetapkan perusahaan

Belum mentaati aturan 15 60 %

Hampir mentaati aturan 4 16 %

Sudah mentaati aturan 6 24 %

Tabel 5.1.13 Tantangan akan pekerjaan

Memberikan tantangan 7 28 %

Kurang memberikan tantangan 4 16 %

Tidak memberikan tantangan 14 56 %

Tabel 5.1.14 Hubungan relasi dengan karyawan lainnya

Sangat Baik 3 12 %

Cukup Baik 16 64 %

Baik 4 16 %


(27)

Tabel 5.1.15 Hal yang dilakukan apabila perusahaan mengalami kendala

Memberikan masukan dan mencari solusi 7 28 %

Tidak dijawab 5 20 %

Mendoakan dan bersabar 13 52 %

Tabel 5.1.16 Harapan dengan bekerja di PT. “X”

Tidak dijawab 0 0 %

Menambah wawasan 0 0 %

Mendapatkan warisan budaya 0 0 %

Memperoleh nafkah 6 24 %

Memperoleh kehidupan yang layak 15 60 %

Memajukan perusahaan 4 16 %

5.2 Derajat Komitmen Tinggi Tabel 5.2.1 Masa Kerja

5 – 14 Tahun 13 59, 1 %

15 – 24 Tahun 3 13, 6 %

25 – 34 Tahun 6 27, 3 %

Tabel 5.2.2 Usia

25 – 34 Tahun 11 50 %

35 – 44 Tahun 3 13,6 %


(28)

Tabel 5.2.3 Jenis Kelamin

Laki – Laki 16 72, 7 %

Perempuan 6 27, 3 %

Tabel 5.2.4 Tingkat Pendidikan

SMP 12 54,5 %

SMA 10 45,5 %

Tabel 5.2.5 Status Perkawinan

Menikah 14 63,6 %

Belum Menikah 8 36,4 %

Tabel 5.2.6 Alasan bekerja di PT “X”

Memenuhi Kebutuhan Hidup 9 40,9 %

Tidak Ada Alternatif Pekerjaan Lain 5 22,7 %

Mengikuti Saudara 8 36,4 %

Dekat Dengan Rumah 0 0 %

Tabel 5.2.7 Pandangan atau persepsi terhadap PT “X”

Memiliki reputasi atau nama baik 13 59,1 %

Memiliki reputasi yang cukup baik 4 18,2 %

Memiliki warisan budaya 5 22,7 %


(29)

Tabel 5.2.8 Kontribusi terhadap perusahaan

Belum ada 7 31,9 %

Berkerja dengan baik 12 54,5 %

Memberikan masukan untuk perusahaan 1 4,5 %

Setia pada perusahaan 2 9,1 %

Tenaga dan pikiran 0 0 %

Tanggung jawab terhadap pekerjaan 0 0 %

Tabel 5.2.9 Usaha untuk memajukan perusahaan

Tidak dijawab 0 0 %

Bekerja semaksimal mungkin dan penuh tanggung jawab 16 72,7 %

Mengikuti aturan perusahaan 6 27,3 %

Bertanggung jawab pada perusahaan 0 0 %

Bersungguh – sungguh dalam bekerja 0 0 %

Tabel 5.2.10 Fasilitas yang diberikan perusahaan

Tidak dijawab 3 13,6 %

Jaminan kesehatan dan jamsostek 18 81,9 %

Sarana dan prasarana 1 4,5 %

Tidak ada 0 0 %

Tabel 5.2.11 Gaji yang diharapkan

Belum sesuai dengan harapan 10 45,5 %

Cukup sesuai dengan harapan 0 0 %


(30)

Tabel 5.2.12 Peraturan yang ditetapkan perusahaan

Belum mentaati aturan 1 4,5 %

Hampir mentaati aturan 3 13,6 %

Sudah mentaati aturan 18 81,9 %

Tabel 5.2.13 Tantangan akan pekerjaan

Memberikan tantangan 14 63,6 %

Kurang memberikan tantangan 6 27,3 %

Tidak memberikan tantangan 2 9,1 %

Tabel 5.2.14 Hubungan relasi dengan karyawan lainnya

Sangat Baik 4 18,2 %

Cukup Baik 3 13,6 %

Baik 10 45,5 %

Dibatasi oleh perusahaan 5 22,7 %

Tabel 5.2.15 Hal yang dilakukan apabila perusahaan mengalami kendala Memberikan masukan dan mencari solusi 15 68,2 %

Tidak dijawab 3 13,6 %


(31)

Tabel 5.2.16 Harapan dengan bekerja di PT. “X”

Tidak dijawab 4 18,2 %

Menambah wawasan 2 9,1 %

Mendapatkan warisan budaya 2 9,1 %

Memperoleh nafkah 14 63,6 %

Memperoleh kehidupan yang layak 0 0 %


(32)

LAMPIRAN VI

6.1 Aspek Afektif

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Derajat komitmen * Aspek Afektif

47 100.0% 0 .0% 47 100.0%

Derajat komitmen * Aspek Afektif Crosstabulation

Count

Aspek Afektif

Total Tinggi Rendah

Derajat komitmen Tinggi 22 0 22

Rendah 1 24 25


(33)

6.2 Aspek Normatif

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Derajat komitmen * Aspek Normatif

47 100.0% 0 .0% 47 100.0%

Derajat komitmen * Aspek Normatif Crosstabulation

Count

Aspek Normatif

Total Tinggi Rendah

Derajat komitmen Tinggi 19 3 22

Rendah 0 25 25


(34)

6.3 Aspek Continuence

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Derajat komitmen * Aspek Continuence

47 100.0% 0 .0% 47 100.0%

Derajat komitmen * Aspek Continuence Crosstabulation

Count

Aspek Continuence

Total Tinggi Rendah

Derajat komitmen Tinggi 18 4 22

Rendah 1 24 25


(35)

LAMPIRAN VII

7.1 Derajat Komitmen dengan Usia

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Derajat komitmen * Usia 47 100.0% 0 .0% 47 100.0%

Derajat komitmen * Usia Crosstabulation

Count

Usia

Total 25 - 34 Tahun 35 - 44 Tahun > 44 Tahun

Derajat komitmen Tinggi 12 3 7 22

Rendah 10 3 12 25


(36)

7.2 Derajat Komitmen dengan Masa Kerja

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Derajat komitmen * Masa Kerja

47 100.0% 0 .0% 47 100.0%

Derajat komitmen * Masa Kerja Crosstabulation

Count

Masa Kerja

Total 5 - 14 Tahun 15 - 24 Tahun 25 - 34 Tahun

Derajat komitmen Tinggi 13 3 6 22

Rendah 12 4 9 25


(37)

7.3 Derajat Komitmen dengan Jenis Kelamin

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Derajat komitmen * Jenis Kelamin

47 100.0% 0 .0% 47 100.0%

Derajat komitmen * Jenis Kelamin Crosstabulation

Count

Jenis Kelamin

Total Laki - Laki Perempuan

Derajat komitmen Tinggi 16 6 22

Rendah 18 7 25


(38)

7.4 Derajat Komitmen dengan Tingkat Pendidikan

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Derajat komitmen * Pendidikan

47 100.0% 0 .0% 47 100.0%

Derajat komitmen * Pendidikan Crosstabulation

Count

Pendidikan

Total

SMP SMA

Derajat komitmen Tinggi 12 10 22

Rendah 8 17 25


(39)

7.5 Derajat komitmen dengan Status Pernikahan

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Derajat komitmen * Status Perkawinan

47 100.0% 0 .0% 47 100.0%

Derajat komitmen * Status Perkawinan Crosstabulation

Count

Status Perkawinan

Total Menikah Belum Menikah

Derajat komitmen Tinggi 14 8 22

Rendah 22 3 25


(40)

LAMPIRAN VIII

8.1 Crosstabulation Derajat Komitmen dengan Alasan Bekerja

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

AlasanBekerjaDiPerusahaan * DerajatKomitmen

47 100.0% 0 .0% 47 100.0%

AlasanBekerjaDiPerusahaan * DerajatKomitmen Crosstabulation

Count

DerajatKomitmen

Total Tinggi Rendah

AlasanBekerjaDiPerusahaan Memenuhi Kebutuhan Hidup 9 12 21

Tidak Ada Alternatif Pekerjaan Lain

5 2 7

Mengikuti Saudara 8 7 15

Dekat Dengan Rumah 0 4 4


(41)

8.2 Crosstabulation Derajat Komitmen dengan Pandangan Tentang Perusahaan

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

PandanganTentangPerusaha an * DerajatKomitmen

47 100.0% 0 .0% 47 100.0%

PandanganTentangPerusahaan * DerajatKomitmen Crosstabulation

Count

DerajatKomitmen

Total Tinggi Rendah

PandanganTentangPerusaha an

Memiliki Reputasi yang Baik 13 10 23

Memiliki Reputasi yang Cukup Baik

4 7 11

Memiliki Warisan budaya 5 0 5

Salah Satu Perusahaan Terbesar Di Garut

0 8 8


(42)

8.3 Crosstabulation Derajat Komitmen dengan Kontribusi yang Telah Diberikan Untuk Perusahaan

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

KontribusiYangTelahDiberika nUntukPerusahaan * DerajatKomitmen

47 100.0% 0 .0% 47 100.0%

KontribusiYangTelahDiberikanUntukPerusahaan * DerajatKomitmen Crosstabulation

Count

DerajatKomitmen

Total Tinggi Rendah

KontribusiYangTelahDiberika nUntukPerusahaan

Belum Ada 7 8 15

Bekerja dengan Baik 12 0 12

Memberikan Masukan Untuk Perusahaan

1 0 1

Setia Kepada Perusahaan 2 6 8

Tenaga dan Pikiran 0 6 6

Tanggung Jawab Terhadap Pekerjaan


(43)

Total 22 25 47

8.4 Crosstabulation Derajat Komitmen dengan Usaha Untuk Memajukan Perusahaan

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

UsahaUntukMemajukanPeru sahaan * DerajatKomitmen

47 100.0% 0 .0% 47 100.0%

UsahaUntukMemajukanPerusahaan * DerajatKomitmen Crosstabulation

Count

DerajatKomitmen

Total Tinggi Rendah

UsahaUntukMemajukanPeru sahaan

Tidak Dijawab 0 2 2

Bekerja Semaksimal Mungkin dan Penuh Tanggung Jawab

16 11 27

Mengikuti Aturan Perusahaan 6 6 12


(44)

Bersungguh - sungguh dalam Bekerja

0 2 2

Total 22 25 47

8.5 Crosstabulation Derajat Komitmen dengan Fasilitas yang Diperoleh dari Perusahaan

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

FasilitasYangDiperolehDariP erusahaan *

DerajatKomitmen

47 100.0% 0 .0% 47 100.0%

FasilitasYangDiperolehDariPerusahaan * DerajatKomitmen Crosstabulation

Count

DerajatKomitmen

Total Tinggi Rendah

FasilitasYangDiperolehDariP erusahaan

Tidak Dijawab 3 2 5

Jaminan Kesehatan dan JAMSOSTEK

18 19 37


(45)

Tidak Ada 0 4 4

Total 22 25 47

8.6 Crosstabulation Derajat Komitmen dengan Kesesuaian Gaji dengan harapan

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

KesesuaianGajiDenganHarap an * DerajatKomitmen

47 100.0% 0 .0% 47 100.0%

KesesuaianGajiDenganHarapan * DerajatKomitmen Crosstabulation

Count

DerajatKomitmen

Total Tinggi Rendah

KesesuaianGajiDenganHarap an

Belum Sesuai Dengan Harapan

10 14 24

Cukup Sesuai Dengan Harapan

0 6 6


(46)

8.7 Crosstabulation Derajat Komitmen dengan Peraturan yang Ditetapkan Oleh Perusahaan

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

PeraturanYangDitetapkanOle hPerusahaan *

DerajatKomitmen

47 100.0% 0 .0% 47 100.0%

PeraturanYangDitetapkanOlehPerusahaan * DerajatKomitmen Crosstabulation

Count

DerajatKomitmen

Total Tinggi Rendah

PeraturanYangDitetapkanOle hPerusahaan

Belum Mentaati Peraturan 1 15 16

Hampir Mentaati Peraturan 3 4 7

Sudah Mentaati Peraturan 18 6 24


(47)

8.8 Crosstabulation Derajat Komitmen dengan Tantangan Akan Pekerjaan

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

TantanganAkanPekerjaan * DerajatKomitmen

47 100.0% 0 .0% 47 100.0%

TantanganAkanPekerjaan * DerajatKomitmen Crosstabulation

Count

DerajatKomitmen

Total Tinggi Rendah

TantanganAkanPekerjaan Memberikan Tantangan 14 7 21

Kurang memberikan Tantangan

6 4 10

Tidak Memberikan Tantangan

2 14 16


(48)

8.9 Crosstabulation Derajat Komitmen dengan Hubungan Relasi dengan Karyawan Lain

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

HubunganRelasiDenganKary awanLain * DerajatKomitmen

47 100.0% 0 .0% 47 100.0%

HubunganRelasiDenganKaryawanLain * DerajatKomitmen Crosstabulation

Count

DerajatKomitmen

Total Tinggi Rendah

HubunganRelasiDenganKary awanLain

Sangat Baik 4 3 7

Cukup Baik 3 16 19

Baik 10 4 14

Dibatasi oleh Perusahaan 5 2 7


(49)

8.10 Crosstabulation Derajat Komitmen dengan Hal yang Dilakukan Apabila Perusahaan Mengalami Masalah

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

HalYangDilakukanApabilaPer usahaanMengalamiMasalah * DerajatKomitmen

47 100.0% 0 .0% 47 100.0%

HalYangDilakukanApabilaPerusahaanMengalamiMasalah * DerajatKomitmen Crosstabulation

Count

DerajatKomitmen

Total Tinggi Rendah

HalYangDilakukanApabilaPer usahaanMengalamiMasalah

Memberikan Masukan dan Mencari Solusi

15 7 22

Tidak Dijawab 3 5 8

Mendoakan dan Bersabar 4 13 17


(50)

8.11 Crosstabulation Derajat Komitmen dengan Harapan dengan Bekerja Di Perusahaan

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

HarapanDenganBekerjaDiper usahaan * DerajatKomitmen

47 100.0% 0 .0% 47 100.0%

HarapanDenganBekerjaDiperusahaan * DerajatKomitmen Crosstabulation

Count

DerajatKomitmen

Total Tinggi Rendah

HarapanDenganBekerjaDiper usahaan

Tidak Dijawab 4 0 4

Menambah Wawasan 2 0 2

Mendapatkan Warisan Budaya

2 0 2

Memperoleh Nafkah 14 6 20

Memperoleh Kehidupan yang Layak

0 15 15

Memajukan Perusahaan 0 4 4


(51)

(52)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perusahaan merupakan suatu organisasi atau badan usaha profit dimana aktivitas dari perusahaan ini mencakup aktivitas ekonomi yang bersifat komersial yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan atau laba. Perusahaan juga merupakan suatu organisasi bisnis yang memiliki badan hukum resmi yang dimiliki oleh minimal satu orang. Bila kita berbicara mengenai suatu perusahaan, maka kita tidak akan bisa lepas dari kehidupan dalam berorganisasi. Dalam suatu perusahaan terdapat struktur organisasi yang menjalankan pengelolaan suatu divisi atau bidang keahlian dalam perusahaan. Organisasi di suatu perusahaan juga dapat menjadi tempat bagi para karyawannya untuk mengembangkan kemampuan berorganisasinya. Biasanya dalam suatu perusahaan terbagi atas beberapa divisi.

Dalam perusahaan terdiri atas beberapa macam bentuk perusahaan diantaranya yaitu Perseroan Terbatas (PT) (http://www.organisasi.org). Perseroan Terbatas yaitu organisasi bisnis yang memiliki badan hukum resmi yang dimiliki oleh minimal dua orang dengan tanggung jawab yang hanya berlaku pada perusahaan tanpa melibatkan harta pribadi atau perseorangan yang ada di dalamnya (http://www.organisasi.org).

Perseroan Terbatas (PT) “X” adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang penghasil makanan dodol yang memiliki cita rasa yang


(53)

khas. Pada awal berdirinya, PT “X” ini memiliki dua nama yaitu “Y” dan “Z”. Namun seiring dengan berkembang pesatnya kedua perusahaan ini

maka pada tahun 1957 kedua perusahaan ini bergabung menjadi satu

perusahaan yang diberi nama dengan PT “X” dimana para pekerja dari kedua perusahaan tersebut tetap direkrut dan pihak perusahaan juga merekrut karyawan baru untuk meningkatkan hasil produksi.

PT “X” memiliki visi yaitu mewujudkan perusahaan yang

berkembang, kredibel dan profitable yang dikelola secara sehat dan profesional melalui pengembangan sumber daya manusia yang tangguh dan mandiri. Sedangkan misi yang diusung oleh PT “X” ini adalah memberikan pelayanan optimal kepada pelanggan, memberikan keuntungan yang proporsional, menciptakan hubungan yang harmonis dengan seluruh pemegang saham perusahaan, menciptakan pertumbuhan perusahaan yang berkelanjutan melalui pengembangan usaha, efisiensi dan produktifitas kerja. Selain visi dan misi, PT “X” juga memiliki strategi khusus yang dikenal dengan nama strategi 5P yang isinya yaitu pemetaan semua kegiatan usaha, penataan dalam menjalankan program di semua bagian, pelayan terhadap konsumen internal dan eksternal, pengembangan produk, promosi secara efektif dan efisien. Penerapan dari visi, misi, dan strategi perusahaan dilandasi oleh 3 ( tiga ) prinsip utama manajemen yang diterapkan melalui pengelolaan manajemen kekeluargaan dan pengabdian menuju kearah profesional. Prinsip – prinsip tersebut adalah mawas diri, tahu diri dan harga diri.


(54)

PT “X” ini memiliki total 223 karyawan. Dalam penelitian ini, peneliti akan memfokuskan pada karyawan yang bekerja di bagian produksi yang sudah memiliki minimal 5 tahun masa kerja. Jumlah karyawan yang bekerja dibagian produksi ini sebanyak 180 orang, sedangkan jumlah karyawan yang memiliki masa kerja diatas 5 tahun yairu sebanyak 47 orang. Karyawan yang bekerja dibagian produksi ini dibagi menjadi 4 sub divisi yaitu ada yang bekerja di bagian memasak, pencetakan, pembungkusan dan pengepakan.

Dalam melaksanakan pekerjaannya, masing – masing sub bidang dari karyawan bagian produksi ini harus menjalankan tugasnya masing – masing. Karyawan di bagian memasak bertugas untuk mengolah bahan – bahan baku dari pembuatan dodol tersebut menjadi bahan jadi dengan berbagai macam rasa yang berbeda. Karyawan di bagian pencetakan bertugas untuk membuat bahan jadi tersebut menjadi bentuk dodol yang telah di standarisasikan sesuai dengan spesifikasi masing – masing dodol yang akan di produksi. Karyawan di bagian pembungkusan bertugas membungkus dodol yang telah dicetak sesuai dengan bentuknya masing – masing. Sedangkan karyawan di bagian pengepakan bertugas untuk membuat packing dari masing – masing dodol sesuai dengan jenis dan rasa dodol yang telah diolah.

Tingkat pendidikan yang dimiliki oleh para karyawan dibagian produksi ini yaitu lulusan SD hingga SMA, namun karyawan bagian produksi yang memiliki tingkat pendidikan hingga SMP lebih banyak yaitu


(55)

sebanyak 65%. Usia dari karyawan dibagian produksi ini rata – rata berusia

30 tahun. Karyawan bagian produksi di PT ”X” ini juga lebih banyak

berjenis kelamin wanita.

Dalam sistem pengupahan, sistem dan mekanisme pengupahan yang

diberlakukan di PT “X” ini meliputi 3 ( tiga ) kategori yaitu upah bulanan, upah harian dan upah borongan. Standar pengupahan yang diberlakukan adalah meliputi gaji pokok, tunjangan jabatan, tunjangan masa kerja, tunjangan keluarga, tunjangan makan, tunjangan kelayakan, tunjangan perumahan dan lembur. Insentif, premi dan bonus serta jasa produksi diberikan kepada para karyawan secara triwulan dan tahunan. Namun besaran tunjangan yang diterima oleh para karyawan tersebut jumlahnya berbeda sesuai dengan kategori upah yang mereka terima.

Berdasarkan hasil wawancara awal yang dilakukan oleh peneliti terhadap dua orang pihak personalia dari bagian personalia, mereka mengatakan bahwa di dalam melakukan kontrak kerja dengan para

karyawannya pihak perusahaan selalu mengeluarkan “ Perjanjian Kerja

Bersama “ yang nantinya ditandatangani oleh pihak perusahaan dan juga karyawan. Tujuan utama dari dibuatnya “ perjanjian kerja bersama “ ini

adalah untuk menjelaskan hak – hak dan kewajiban dari perusahaan dan pekerja, menetapkan syarat – syarat kerja, memperteguh dan menciptakan hubungan kerja yang harmonis dengan pihak perusahaan.

Namun dalam pelaksanaan nya masih saja ada para karyawan yang melanggar perjanjian kerja sama yang telah disepakati oleh kedua pihak.


(56)

Kebanyakan para karyawan yang melanggar peraturan perusahaan tersebut adalah karyawan yang bekerja sudah lebih dari 5 tahun. Jenis pelanggaran yang mereka lakukan antara lain seperti datang tidak tepat waktu, gagal menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan target, tidak masuk kerja tanpa ijin. Untuk mengatasi permasalahan tersebut biasanya pihak perusahaan memberikan teguran secara langsung kepada para karyawan yang melanggar, namun apabila teguran tersebut diabaikan maka pihak perusahaan akan mengeluarkan surat peringatan terhadap para karyawan yang telah melanggar tersebut dan apabila karyawan telah mendapatkan surat peringatan ketiga maka karyawan tersebut akan terkena PHK.

Selain itu juga, masih ada berbagai permasalahan yang cukup mempengaruhi aktivitas dari perusahaan ini juga yang cukup mengganggu aktivitas di dalam memproduksi dodol diantaranya yaitu adanya pekerja yang absen di hari kerja mereka, kemudian adanya tingkat turn over yang cukup tinggi dan juga hasil produksi yang kurang maksimal dikarenakan seringnya karyawan yang terlambat datang pada karyawan yang bekerja lebih dari 5 tahun.

Padahal menurut pihak personalia, PT “X” sudah memberikan berbagai fasilitas yang terbaik untuk para karyawannya. Dimana pihak perusahaan telah memberikan berbagai jaminan sosial seperti asuransi jamsostek, asuransi pensiun, jaminan kesehatan, tunjangan hari raya, tunjangan darmawisata, pemberian pakaian kerja dan lain – lain.


(57)

Jika dilihat dari tingkat absensi atau jumlah kehadiran yang ada di arsip bagian persoanalia sekitar 10 % karyawan selalu absen dalam 1 ( satu ) tahun terakhir dan sekitar 20% karyawan selalu terlambat datang ke tempat bekerja. Hal ini dapat terkontrol dikarenakan sistem absensi yang dilakukan oleh perusahaan sudah dilakukan dengan sistem komputerisasi. Dimana para karyawan sudah tidak perlu lagi mengisi daftar absen secara manual namun mereka sudah dapat langsung memasukan ID mereka masing – masing yang nantinya akan diolah oleh komputer secara otomatis.

Selain itu juga, tingkat turn over dari karyawan yang bekerja di perusahaan ini pun cukup tinggi. Dimana dalam 1 ( satu ) tahun terakhir ini karyawan yang keluar dari perusahaan sekitar 12,8 % dan seluruh karyawan yang turn over merupakan karyawan yang telah bekerja diatas 5 tahun. Mereka rata – rata mengundurkan diri dengan alasan yang tidak jelas namun ada juga karyawan yang mengundurkan diri dengan alasan yang jelas seperti sakit yang berkepanjangan. Disisi lain apabila ada karyawan yang keluar dari perusahaan maka pihak perusahaan tidak melakukan perekrutan karyawan dengan melakukan pembukaan lowongan kerja namun hanya menunggu lamaran yang masuk.

Pihak perusahaan pun mengatakan bahwa ketika perusahaan mengadakan acara – acara seperti diskusi bulanan, rapat antar karyawan maupun wisata bersama. Namun banyak dari para karyawan tidak mengikuti kegiatan – kegiatan tersebut.


(58)

Performance kerja karyawan merupakan salah satu indikator dari komitmen organisasi karyawan, selain tingkat absensi, turn over dan juga masa kerja ( Meyer dan Allen, 1997 ). Menurut Meyer&Allen, komitmen organisasi merujuk pada suatu keterikatan psikologis tertentu yang merupakan karakteristik hubungan anggota dengan organisasinya dan mempunyai implikasi terhadap keputusan yang diambil untuk terus menjadi anggota organisasi tersebut. Meyer dan Allen juga mengungkapkan bahwa komitmen mengandung tiga aspek yaitu aspek pertama yaitu aspek afektif yang berkaitan dengan emosional, identifikasi dan keterlibatan pegawai di dalam suatu organisasi. Aspek kedua yaitu aspek normatif yang merupakan perasaan – perasaan pegawai tentang kewajiban yang harus ia berikan kepada organisasi. Aspek ketiga adalah aspek continuance yaitu komponen berdasarkan persepsi pegawai tentang kerugian yang akan dihadapinya jika ia meninggalkan organisasi.

Bila karyawan memiliki komitmen yang tinggi terhadap organisasi maka karyawan akan memunculkan perilaku untuk meningkatkan performane organisasinya seperti karyawan akan selalu berusaha untuk selalu hadir dalam bekerja, menampilkan unjuk kerja yang baik dan juga mau bertahan dalam organisasi walaupun banyak tantangan yang dihadapi sedangkan bila karyawan memiliki komitmen yang rendah pada organisasinya maka karyawan tidak optimal dalam menjalankan tugasnya dalam bekerja, tidak produktif dalam menghasilkan barang produksi dan juga tidak betah dalam organisasi.


(59)

Berdasarkan survei awal yang dilakukan terhadap 14 orang karyawan di bagian produksi mengenai pandangan mereka terhadap imbalan yang

diterima dari PT ”X” Garut ini. Didapatkan hasil sebanyak 64 % karyawan

mengatakan bahwa gaji yang mereka terima sangatlah tidak sesuai dengan jenis pekerjaan yang dilakukan sedangkan 36 % lagi mengatakan bahwa gaji yang mereka terima sudah sesuai dengan jenis pekerjaan yang mereka lakukan.

Diperoleh hasil juga mengenai sikap karyawan terhadap PT ”X” ini

sebanyak 50 % karyawan mengatakan bahwa mereka tidak harus setia terhadap perusahaan dimana mereka bekerja sedangkan 50 % karyawan mengatakan bahwa mereka harus tetap setia pada perusahaannya. Sebanyak 35 % karyawan juga mengatakan bahwa mereka tidak merasa bangga untuk

bekerja di PT ” X ” Garut ini dan 65 % mengatakan mereka merasa bangga

menjadi karyawan di PT ”X” ini . Kemudian 57 % karyawan mengatakan

bahwa mereka tidak merasa terikat secara afektif terhadap perusahaan dan sebanyak 43 % mengatakan bahwa mereka merasa memiliki keterikatan secara afektif terhadap perusahaan. Hal ini menggambarkan Afektif Commitment karyawan terhadap PT ” X ” Garut.

Selain itu juga, berdasarkan pandangan karyawan mengenai tugasnya sebanyak 64 % karyawan mengatakan bahwa mengerjakan tugas serta kewajibannya hanya sekedar untuk mempertahankan pekerjaannya saja sedangkan 36 % mengatakan bahwa mereka mengerjakan tugas serta kewajibannya sebagai bentuk tanggung jawab mereka terhadap perusahaan.


(60)

Kemudian 36 % karyawan mengatakan bahwa mereka tidak merasa bertanggung jawab bila perusahaan mengalami berbagai permasalahan sedangkan 64 % karyawan mengatakan merasa bertanggung jawab apabila perusahaan mengalami berbagai permasalahan. Hal tersebut dapat menggambarkan Normative Commitment karyawan terhadap PT ” X ” Garut.

Diperoleh hasil juga bahwa, 36 % karyawan memilih untuk bekerja

di PT ” X ” Garut ini karena mereka takut tidak mendapatkan pekerjaan lain

apabila mereka meninggalkan perusahaan tersebut sedangkan 64 % karyawan lagi mengatakan bahwa mereka bekerja di PT ” X ” ini karena mereka harus memenuhi kebutuhan hidup. Hal tersebut menggambarkan Continuance Commitment karyawan terhadap PT ” X ” Garut. Berdasarkan fakta – fakta dan gejala – gejala yang ada di PT ” X ” Garut ini, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terhadap derajat komitmen karyawan terhadap perusahaan.

1.2 Identifikasi Masalah

Ingin mengetahui bagaimana derajat komitmen organisasi pada


(61)

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai komitmen organisasi yang terdapat pada karyawan di PT “ X “ .

1.3.2 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran yang lebih rinci mengenai derajat komitmen organisasi pada karyawan di PT “X” serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.

1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Teoritis

1. Memperoleh informasi tambahan bagi bidang Psikologi Industri dan Organisasi mengenai derajat komitmen organisasi pada karyawan.

2. Memberikan informasi tambahan kepada peneliti lain yang tertarik untuk meneliti derajat komitmen organisasi dan mendorong dikembangkannya penelitian yang berhubungan dengan hal tersebut.

1.4.2 Kegunaan Praktis

1. Memberikan informasi kepada Pimpinan Personalia PT “ X “ mengenai sejauh mana derajat komitmen organisasi yang dimiliki oleh para


(62)

2. Menjadi acuan bagi para karyawan di PT “ X “ sebagai tambahan informasi mengenai gambaran derajat komitmen organisasi yang dimiliki para karyawan di PT ”X ”.

1.5 Kerangka Pemikiran

Perusahaan merupakan suatu organisasi atau badan usaha profit yang mencakup aktivitas ekonomi yang bersifat komersial yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan atau laba. Perusahaan juga merupakan suatu organisasi bisnis yang memiliki badan hukum resmi yang dimiliki oleh minimal satu orang. Bila kita berbicara mengenai suatu perusahaan, maka kita tidak akan bisa lepas dari kehidupan dalam berorganisasi. Dalam suatu perusahaan terdapat struktur organisasi yang menjalankan pengelolaan suatu divisi atau bidang keahlian dalam perusahaan. Organisasi di suatu perusahaan juga dapat menjadi tempat bagi para karyawannya untuk mengembangkan kemampuan berorganisasinya (www.organisasi.org).

Komitmen organisasi merupakan suatu keadaan psikologis tertentu yang merupakan karakteristik hubungan antara anggota dengan organisasinya, dan mempunyai implikasi berupa keputusan untuk berhenti atau terus menjadi anggota organisasi tersebut( Meyer& Allen 1991 ).

Meyer & Allen (1997) melakukan penggabungan konsep membentuk tiga

komponen komitmen, yaitu Affective Commitment, Continuance Commitment dan Normative Commitment. Affective Commitment (Meyer & Allen 1991 ) mengarah pada keterikatan emosional karyawan, identifikasi


(63)

dan keterlibatan karyawan pada organisasinya. Karyawan yang memiliki affective commitment akan tetap berada pada organisasinya karena mereka ingin ( want to ) melakukan hal tersebut. Karyawan di PT ”X” yang memiliki affective commitment yang tinggi akan memiliki keinginan yang kuat utnuk menetap dalam organisasinya, mereka memiliki motivasi dan keinginan untuk berkontribusi yang berarti terhadap organisasi, misalnya dengan mengikuti rapat-rapat karyawan, mengikuti diskusi bulanan, melakukan wisata bersama dengan para karyawan lainnya.

Continuance Commitment dari Meyer & Allen ( 1997 ) berkaitan dengan kesadaran akan resiko yang diperoleh jika meninggalkan organisasinya. Berkaitan dengan hal ini, maka individu tersebut tidak dapat diharapkan untuk memiliki keinginan yang kuat untuk berkontribusi pada organisasi. Karyawan di PT ”X” yang memiliki continuance commitment akan bertahan dalam organisasi karena mereka butuh (need to) melakukan hal tersebut dan tidak ada pilihan lain. Oleh karena itu, karyawan di PT ”X” tersebut hanya akan terlibat pada kegiatan-kegiatan organisasi yang dianggap bermanfaat bagi dirinya sendiri bukan bermanfaat dari sudut pandang organisasinya. Karyawan – karyawan di PT “X” Garut yang menunjukkan continuance commitment yang tinggi akan tetap bertahan sebagai karyawan di PT “X” Garut karena tidak adanya pilihan lain selain pekerjaannya sebagai karyawan produksi di PT “X” Garut. Apabila mereka melepaskan pekerjaannya sebagai karyawan maka penghasilan mereka akan hilang dan tidak ada pekerjaan lain selain di PT ”X” tersebut.


(64)

Normative Commitment merefleksikan perasaan wajib untuk tetap dalam pekerjaan tersebut. karyawan dengan normative commitment yang tinggi merasa bahwa mereka wajib (ought to) atau merasakan kewajiban moral untuk bertahan dalam organisasinya. Karyawan di PT ”X” dengan normative commitment yang tinggi akan merasa memiliki kewajiban untuk terlibat dalam aktifitas organisasinya dan mengembangkan dirinya sebagai bentuk rasa tanggung jawab atau rasa moral yang dimilikinya. Dalam hal ini, karyawan – karyawan di PT “X” Garut yang menunjukkan normative commitment yang kuat akan bertanggung jawab terhadap tugas didalam menghasilkan produk – produk makanan karena itu merupakan tugas dan tanggung jawab sebagai seorang karyawan dan juga aktif dalam kegiatan organisasi yang dilakukan PT “X” Garut.

Karyawan yang memiliki komitmen yang tinggi menunjukkan perilaku seperti keinginan untuk bertahan di dalam organisasi, turut serta dalam kegiatan organisasi, tanggung jawab yang besar dalam melaksanakan pekerjaan di organisasi. Karyawan yang memiliki komitmen rendah akan menunjukkan perilaku yang sebaliknya seperti memiliki alasan untuk keluar bila organisasi tidak memberikan keuntungan, memiliki semangat kerja yang rendah, tidak bersedia ikut kegiatan organisasi, dan memiliki tanggung jawab yang rendah terhadap tugas dan tanggung jawabnya.

Meyer & Allen (1997) menambahkan, bahwa setiap individu

memiliki derajat aspek komitmen yang bervariasi. Setiap aspek komitmen yang dimiliki seseorang, berkembang sebagai hasil dari


(65)

pengalaman-pengalaman yang berbeda serta memiliki implikasi berbeda pada tingkah laku dalam bekerja. Sebagai contoh, karyawan yang memiliki komitmen yang tinggi maka ia akan merasa bahwa dirinya memiliki kelekatan perasaaan yang kuat terhadap organisasinya (affective) sehingga karyawan tersebut merasa memiliki kewajiban untuk mengembangkan dirinya sebagai bentuk rasa tanggung jawab dirinya terhadap perusahaan (normative) dan akhirnya karyawan tersebut menyadari bahwa dirinya tersebut harus bertahan dan tetap bekerja di dalam organisasi ( continuence), hal tersebut bisa saja dipengaruhi oleh lamanya ia bekerja ataupun karyawan tersebut merasa bahwa hubungan dirinya baik dengan organisasi maupun rekan kerjanya sangat baik dan nyaman. Di samping itu pula, karyawan lain bisa saja memiliki komitmen yang rendah. Karyawan bisa saja kurang senang terhadap pekerjaannya di dalam organisasi (affective) sehingga dirinya merasa tidak perlu mengerjakan kewajiban – kewajiban yang lebih bagi organisasinya (normative) dan pada akhinya keinginan untuk tetap bertahan dalam organisasi pun sedikit berkurang dan berusaha untuk mencari organisasi lain (continuance), hal tersebut bisa saja dipengaruhi oleh tantangan pekerjaan yang menurutnya kurang menantang ataupun kurang bervariasinya jenis pekerjaan yang dilakukan.

Ada pula, karyawan di PT ”X” yang memiliki kemauan (affective), kebutuhan (continuance) dan kewajiban (normative) untuk bertahan dalam organisasi. namun memiliki ukuran yang berbeda-beda. Dengan adanya variasi ukuran dalam komponen komitmen ini, maka dapat diketahui derajat


(66)

komitmen organsisasi yang dimiliki seorang karyawan terhadap organisasinya.

Setiap karyawan akan menampilkan sikap dan perilaku yang berbeda-beda terhadap organisasi. Komitmen terhadap organisasi ini juga dipengaruhi oleh beberapa faktor (Meyer & Allen,1991 ) diantaranya adalah karakteristik individu (usia, lama kerja, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status perkawinan) karakteristik pekerjaan (job design, variasi, tantangan tugas), dan pengalaman kerja (fasilitas, imbalan).

Adapun yang termasuk dalam karakteristik pribadi adalah usia, masa kerja, tingkat pendidikan, jenis kelamin, status marital. Usia menunjukkan catatan biografis lamanya masa hidup seseorang yang digolongkan dalam dua dimensi yakni tua dan muda. Lama kerja merupakan lamanya seseorang bekerja atau menjabat suatu posisi di dalam organisasi. Umumnya orang-orang yang berusia lebih tua dan telah lama bekerja memiliki komitmen organisasi yang kuat dibandingkan dengan mereka yang berusia muda. Hal ini dipengaruhi oleh pandangan bahwa masa hidup mereka baik kehidupan biologis maupun usia kerja di organisasi hanya tinggal sesaat, sehingga tetap berkomitmen dengan organisasi. Berkaitan dengan jenis kelamin, wanita lebih banyak bekerja sebagai karyawan level rendah dengan status dan gaji yang rendah dibandingkan laki-laki, sehingga wanita cenderung menunjukkan komitmen yang lebih lemah. Status marital berkaitan dengan tanggung jawab untuk mencukupi kebutuhan hidup pasangan dan anak-anaknya, sehingga karyawan di PT ”X” yang telah menikah menunjukkan


(67)

komitmen yang lebih tinggi. Tingkat pendidikan yang tinggi memberi peluang yang lebih besar untuk mencari pekerjaan yang lebih baik, sehingga karyawan di PT ”X” yang memiliki tingkat pendidikan tinggi cenderung menunjukkan komitmen yang rendah terhadap organisasi. (Meyer & Allen,

1997).

Terdapat hubungan yang lemah antara usia, lama kerja, status perkawinan dengan affective commitment ( Mathieu dan zajac, dalam

Meyer & Allen, 1997). Sedangkan dengan faktor yang lain yaitu

pengalaman kerja, berdasarkan penelitian Mathieu dan Zajac ( Meyer &

Allen, 1997 ) ditemukan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara

pengalaman kerja dengan affective commitment.

Tingkat pendidikan ( Lee, dalam Meyer & Allen, 1997 ), usia dan lama kerja ( Ferris & Aranya, dalam Meyer & Allen, 1997 ) berpengaruh terhadap continuance commitment. Semakin tinggi pendidikan maka akan semakin tinggi continuance commitment, dan semakin tua usia dan lama kerja seorang karyawan, maka continuance commitment semakin tinggi karena kesempatan seorang karyawan untuk berpindah organisasi makin kecil. Meyer dan Allen ( 1993 ), juga menemukan bahwa kepuasan kerja berhubungan negatif dengan continuance commitment, semakin tinggi kepuasan kerja, maka continuance commitment akan semakin rendah.

Selain itu ditemukan pula bahwa pengalaman kerja yang menyenangkan dan kepuasan kerja memiliki korelasi positif dengan


(68)

maka akan semakin tinggi pula normative commitment karyawan tersebut. Karakteristik pekerjaan adalah tantangan dalam bekerja, yaitu sejauh mana pekerjaannya menunjukan kreatifitas, membutuhkan tanggung jawab (Dorstein & Matalon, 1989, Meyer & Allen, 1997). Individu yang lebih tertantang dan menganggap pekerjaannya menarik akan memiliki komitmen yang lebih kuat. Ketidakjelasan peran atau kurangnya pengertian akan hak dan kewajibannya juga dapat mengurangi komitmen seseorang (Meyer & Allen, 1997). Selain itu, adanya konflik peran, perbedaan antara tuntutan pekerjaan dengan tuntuntan fisik, harapan dan nilai-nilai pribadi juga dapat mengurangi komitmen seseorang pada organisasinya.

Sedangkan yang termasuk dalam pengalaman kerja adalah sejauh mana individu merasa dihargai dan dibutuhkan. Semakin seseorang merasa dihargai atau dibutuhkan maka komitmennya juga akan semakin kuat. Bagaimana persepsinya mengenai gaji atau imbalan ekstrinsik yang diterimanya selain gaji-gaji pokok seperti tunjangan-tunjangan, bonus, insentif dan pensiun. Imbalan ekstrinsik ini dapat menjadi rangsangan bagi individu untuk mempertahankan keanggotaannya (Meyer & Allen, 1997).

Tentunya karyawan - karyawan di PT “X” ini memiliki beberapa macam karakteristik seperti usia, lama bekerja, tingkat pendidikan, persepsi mengenai tugas dan pekerjaannya, tingkat otonomi, tantangan tugas, kejelasan peran dan hubungan dengan atasan maupun rekan kerja. Hal ini tentunya akan mempengaruhi derajat komitmen organisasi para karyawan di PT “X”.


(69)

KOMITMEN Bagan Kerangka Pemikiran

Tinggi

Rendah

Karyawan Bagian

Produksi PT “X”

Faktor – Faktor yang Mempengaruhi :

- Karakteristik Pribadi ( usia, lama kerja, jenis kelamin, tingkat pendidikan )

- Karakteristik Pekerjaan ( job design, variasi, tantangan tugas ) - Pengalaman Kerja ( fasilitas, imbalan )

- Aspek Afektif

- Aspek Normatif


(70)

1.6 Asumsi Penelitian

1. Komitmen karyawan di PT “X” terhadap organisasi merupakan keterikatan karyawan di PT “X” terhadap organisasi mereka.

2. Seorang karyawan di PT “X” dikatakan memiliki komitmen yang tinggi

terhadap organisasi apabila mereka memiliki keinginan yang kuat untuk menetap dalam organisasinya dan memiliki keinginan untuk selalu berkembang dalam organisasinya (affective commitment) sehingga mereka merasa akan mengalami kerugian jika meninggalkan organisasinya (continuance commitment) dan pada akhirnya karyawan akan merasa bertanggung jawab terhadap pekerjaannya dan wajib bertahan pada organisasinya (normative commitment).

3. Seorang karyawan di PT “X” dikatakan memiliki komitmen yang rendah

terhadap organisasi apabila mereka tidak memiliki keinginan untuk menetap dalam organisasinya dan juga tidak memiliki keinginan untuk berkembang dalam organisasinya (affective commitment) sehingga mereka tidak akan merasa mengalami kerugian jika meninggalkan organisasinya (continuance commitment) dan akhirnya mereka merasa tidak perlu untuk bertanggung jawab terhadap pekerjaannya dan juga mereka merasa tidak wajib untuk bertahan pada organisasinya (normative commitment).

4. Faktor – faktor seperti karakteristik individu, karakteristik pekerjaan serta pengalaman kerja memiliki pengaruh terhadap komitmen organisasi seorang karyawan.


(71)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai derajat komitmen pada karyawan

bagian produksi di PT “X“ Garut, dapat disimpulkan hal – hal sebagai berikut :

1. Karyawan yang memiliki derajat komitmen yang rendah lebih banyak dibandingkan dengan karyawan memiliki derajat komitmen yang tinggi.

2. Pada umunya karyawan dengan derajat komitmen yang rendah memiliki aspek afektif, aspek continuence, aspek normatif komitmen yang rendah. Hal tersebut dipengaruhi faktor – faktor seperti imbalan, kontribusi bagi perusahaan dan juga peraturan – peraturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

3. Pada umumnya karyawan dengan derajat komitmen yang tinggi memiliki aspek afekti, aspek continuence serta aspek normatif komitmen yang tinggi. Hal tersebut dipengaruhi oleh masa kerja karyawan, reputasi yang dimiliki oleh perusahaan, tantangan pekerjaan, imbalan dan juga peraturan – peraturan yang telah ditetapkan perusahaan.


(72)

5.2 Saran

Dari hasil penelitian ini dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut :

5.2.1 Saran Praktis

1. Disarankan kepada para karyawan yang memiliki derajat komitmen yang rendah untuk meningkatkan rasa cinta dan tanggung jawabnya terhadap perusahaan sehingga para karyawan tidak hanya memikirkan keuntungan dan kerugian yang diberikan oleh pihak perusahaan saja

namun juga memiliki keinginan untuk memajukan PT “X“ Garut ini.

2. Disarankan kepada karyawan yang telah memiliki derajat komitmen yang tinggi diharapkan dapat mempertahankan rasa kecintaan dan tanggung jawabnya terhadap perusahaan sehingga karyawan akan tetap

bertahan bekerja di PT “X“ Garut ini.

3. Disarankan kepada Pimpinan PT “X“ Garut ini agar lebih memperhatikan kekurangan – kekurangan yang diharapkan oleh para karyawannya dan juga memberikan reward yang lebih terhadap karyawan sehingga dapat meningkatkan derajat komitmen karyawan terhadap perusahaan sehingga karyawan akan lebih memiliki rasa cinta dan tanggung jawab terhadap perusahaan dan karyawan pun akan tetap

bertahan untuk bekerja di PT “X“ Garut ini.

4. Disarankan kepada Pimpinan Perusahaan agar lebih diadakan kegiatan

– kegiatan bulanan atau tahunan secara rutin yang dapat membangun rasa keterikatan karyawan terhadap perusahaan sehingga para karyawan akan ikut berperan aktif dalam setiap kegiatan yang


(73)

diadakan dan juga akan membuat para karyawan merasa lebih terikat dan memiliki ikatan rasa memiliki terhadap perusahaan.

5. Disarankan kepada Pimpinan Perusahaan agar perusahaan meningkatkan imbalan kepada karyawan – karyawan yang telah memiliki masa kerja lebih dari 25 tahun sehingga dengan menaikkan imbalan mereka maka mereka akan mampu untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari – hari sehingga mereka akan merasa

lebih kerasan untuk bekerja di PT “X“.

6. Disarankan kepada pihak perusahaan agar membuat peraturan dan sanksi yang lebih ketat lagi terhadap para karyawannya sehingga para karyawan akan lebih mentaati peraturan – peraturan yang telah diberlakukan oleh perusahaan.

5.2.2 Saran Teoritis

1. Disarankan kepada peneliti lain untuk meneliti lebih lanjut mengenai profile komitmen organisasi sehingga dalam penelitian selanjutnya dapat diperoleh lebih mendalam aspek – aspek mengenai komitmen terhadap organisasi.


(74)

DAFTAR PUSTAKA

Gulo, W.2002.Metodologi Penelitian.Jakata: Grasindo

Meyer, John.P & Natalie J. Allen. 1997. “Commitment in the work place : Theory,

research & application.” Sage Publication.Inc.USA

Priyatno, Duwi. 2009. Belajar Olah Data dengan SPSS 17. Yogyakarta: CV. Andi Offset

Santrock, John W. 2004. Life Span Development. Dubuqu, Iowa : Wm. C. Brown Publisher. Ninth edition.

Siegel, Sidney. 1997. Statistik Non Parametrik Untuk Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama


(75)

DAFTAR RUJUKAN

Firda,2007.”Studi deskriptif mengenai komitmen organisasi pada karyawan kontrak

PT. Y di kota Bandung”.

Saragih, Josimar Amp, 2007.”Studi deskriptif mengenai komitmen organisasi pada

level operator jahit di PT ”X” Bandung”.


(1)

1.6 Asumsi Penelitian

1. Komitmen karyawan di PT “X” terhadap organisasi merupakan keterikatan karyawan di PT “X” terhadap organisasi mereka.

2. Seorang karyawan di PT “X” dikatakan memiliki komitmen yang tinggi terhadap organisasi apabila mereka memiliki keinginan yang kuat untuk menetap dalam organisasinya dan memiliki keinginan untuk selalu berkembang dalam organisasinya (affective commitment) sehingga mereka merasa akan mengalami kerugian jika meninggalkan organisasinya (continuance commitment) dan pada akhirnya karyawan akan merasa bertanggung jawab terhadap pekerjaannya dan wajib bertahan pada organisasinya (normative commitment).

3. Seorang karyawan di PT “X” dikatakan memiliki komitmen yang rendah terhadap organisasi apabila mereka tidak memiliki keinginan untuk menetap dalam organisasinya dan juga tidak memiliki keinginan untuk berkembang dalam organisasinya (affective commitment) sehingga mereka tidak akan merasa mengalami kerugian jika meninggalkan organisasinya (continuance commitment) dan akhirnya mereka merasa tidak perlu untuk bertanggung jawab terhadap pekerjaannya dan juga mereka merasa tidak wajib untuk bertahan pada organisasinya (normative commitment).


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai derajat komitmen pada karyawan

bagian produksi di PT “X“ Garut, dapat disimpulkan hal – hal sebagai berikut :

1. Karyawan yang memiliki derajat komitmen yang rendah lebih banyak dibandingkan dengan karyawan memiliki derajat komitmen yang tinggi.

2. Pada umunya karyawan dengan derajat komitmen yang rendah memiliki aspek afektif, aspek continuence, aspek normatif komitmen yang rendah. Hal tersebut dipengaruhi faktor – faktor seperti imbalan, kontribusi bagi perusahaan dan juga peraturan – peraturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

3. Pada umumnya karyawan dengan derajat komitmen yang tinggi memiliki aspek afekti, aspek continuence serta aspek normatif komitmen yang tinggi. Hal tersebut dipengaruhi oleh masa kerja karyawan, reputasi yang dimiliki oleh perusahaan, tantangan pekerjaan, imbalan dan juga peraturan – peraturan yang telah ditetapkan perusahaan.


(3)

5.2 Saran

Dari hasil penelitian ini dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut : 5.2.1 Saran Praktis

1. Disarankan kepada para karyawan yang memiliki derajat komitmen yang rendah untuk meningkatkan rasa cinta dan tanggung jawabnya terhadap perusahaan sehingga para karyawan tidak hanya memikirkan keuntungan dan kerugian yang diberikan oleh pihak perusahaan saja

namun juga memiliki keinginan untuk memajukan PT “X“ Garut ini.

2. Disarankan kepada karyawan yang telah memiliki derajat komitmen yang tinggi diharapkan dapat mempertahankan rasa kecintaan dan tanggung jawabnya terhadap perusahaan sehingga karyawan akan tetap

bertahan bekerja di PT “X“ Garut ini.

3. Disarankan kepada Pimpinan PT “X“ Garut ini agar lebih memperhatikan kekurangan – kekurangan yang diharapkan oleh para karyawannya dan juga memberikan reward yang lebih terhadap karyawan sehingga dapat meningkatkan derajat komitmen karyawan terhadap perusahaan sehingga karyawan akan lebih memiliki rasa cinta dan tanggung jawab terhadap perusahaan dan karyawan pun akan tetap

bertahan untuk bekerja di PT “X“ Garut ini.

4. Disarankan kepada Pimpinan Perusahaan agar lebih diadakan kegiatan


(4)

diadakan dan juga akan membuat para karyawan merasa lebih terikat dan memiliki ikatan rasa memiliki terhadap perusahaan.

5. Disarankan kepada Pimpinan Perusahaan agar perusahaan meningkatkan imbalan kepada karyawan – karyawan yang telah memiliki masa kerja lebih dari 25 tahun sehingga dengan menaikkan imbalan mereka maka mereka akan mampu untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari – hari sehingga mereka akan merasa

lebih kerasan untuk bekerja di PT “X“.

6. Disarankan kepada pihak perusahaan agar membuat peraturan dan sanksi yang lebih ketat lagi terhadap para karyawannya sehingga para karyawan akan lebih mentaati peraturan – peraturan yang telah diberlakukan oleh perusahaan.

5.2.2 Saran Teoritis

1. Disarankan kepada peneliti lain untuk meneliti lebih lanjut mengenai profile komitmen organisasi sehingga dalam penelitian selanjutnya dapat diperoleh lebih mendalam aspek – aspek mengenai komitmen terhadap organisasi.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Gulo, W.2002.Metodologi Penelitian.Jakata: Grasindo

Meyer, John.P & Natalie J. Allen. 1997. “Commitment in the work place : Theory, research & application.” Sage Publication.Inc.USA

Priyatno, Duwi. 2009. Belajar Olah Data dengan SPSS 17. Yogyakarta: CV. Andi Offset

Santrock, John W. 2004. Life Span Development. Dubuqu, Iowa : Wm. C. Brown Publisher. Ninth edition.

Siegel, Sidney. 1997. Statistik Non Parametrik Untuk Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama


(6)

DAFTAR RUJUKAN

Firda,2007.”Studi deskriptif mengenai komitmen organisasi pada karyawan kontrak PT. Y di kota Bandung”.

Saragih, Josimar Amp, 2007.”Studi deskriptif mengenai komitmen organisasi pada level operator jahit di PT ”X” Bandung”.