Studi Deskriptif Mengenai Profil Komitmen Organisasi pada Karyawan Tetap Departemen Produksi Bagian Sewing PT. "X" Kabupaten Bandung.
i Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui profil komitmen organisasi pada karyawan tetap departemen produksi bagian sewing PT.”X” Kabupaten Bandung dilihat dari derajat komponen-komponen komitmen organisasi yakni affective, continuance dan normative. Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan teknik survei. Pengambilan data dilakukan di PT.”X” Kabupaten Bandung terhadap 50 karyawan tetap departemen produksi bagian sewing.
Alat ukur yang digunakan berupa kuesioner komitmen organisasi yang dikonstruk oleh peneliti berdasarkan teori komitmen organisasi dari Meyer dan Allen (1997). Berdasarkan hasil uji validitas menggunakan teknik korelasi Spearman diperoleh 35 item yang diterima dengan validitas berkisar 0,312-0,793 dan reliabilitas sebesar 0,9018.
Hasil yang diperoleh dari penelitian dapat disimpulkan bahwa 32% karyawan tetap departemen produksi bagian sewing PT.”X” Kabupaten Bandung memiliki profil I (Affective tinggi, Continuance tinggi, dan Normative tinggi).
Saran yang dapat diberikan pada PT.”X”, perusahaan perlu mengembangkan situasi kerja untuk dapat mempertahankan komitmen yang telah terbentuk dalam diri karyawan.
(2)
ii Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT
The purpose of this research is to know the description of Organizational Commitment Profile on permanent employees at sewing division of department production PT.”X” Kabupaten Bandung seen through the degrees of the components of organizational commitment, namely affective, continuance and normative. The researcher uses descriptive method with survey technique. The total of respondent are 50 persons.
The measuring tools that researcher uses is questionnaire, which has been constructed by the researcher based on Allen & Meyer (1997) theory. Based on the validity by using rank Spearman’s formula, the researcher finds 35 valid items with the validity between 0,312-0,793and 0,9018 reliability using Alpha Chronbach formula.
Data processing results showed that 32% respondents have an organizational commitment profile with strong affective, strong continuance and strong normative.
Advice can be given to PT.”X”, the company need to maintained and developed the working situations in order to maintain the commitment, which has been formed within permanent employees at sewing division in department of production.
Keywords : Organizational Commitment, Affective, Continuance, Normative
(3)
iii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN...
ABSTRAK………....…..i
ABSTACT………ii
KATA PENGANTAR ...iii
DAFTAR ISI...v
DAFTAR TABEL...vii
DAFTAR BAGAN...ix
DAFTAR LAMPIRAN...x
BAB I : PENDAHULUAN I. 1. LATAR BELAKANG MASALAH...1
I. 2. IDENTIFIKASI MASALAH...8
I. 3. MAKSUD DAN TUJUAN PENELITIAN...9
I. 4. KEGUNAAN PENELITIAN I. 4.1. KEGUNAAN TEORITIS...9
I. 4.1. KEGUNAAN PRAKTIS...9
I. 5. KERANGKA PIKIR...10
I. 6. BAGAN KERANGKA PIKIR...25
(4)
iv Universitas Kristen Maranatha BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
II. 1. TEORI KOMITMEN ORGANISASI
II. 1.1. PENGERTIAN KOMITMEN ORGANISASI...27 II. 1.2. KOMPONEN KOMITMEN ORGANISASI...28 II. 1.3. INDIKATOR KOMITMEN ORGANISASI...30 II. 1.4. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KOMITMEN ORGANISASI...34 II. 1.5. KONSEKUENSI KOMITMEN ORGANISASI...41 II. 2. TEORI PERKEMBANGAN
II. 2.1 PENGERTIAN MASA DEWASA MADYA...43 II. 2.2 KARAKTERISTIK MASA DEWASA MADYA...43
BAB III: METODOLOGI PENELITIAN
III. 1. PROSEDUR PENELITIAN...45 III. 2. BAGAN RANCANGAN PENELITIAN………...45 III. 3.VARIABEL PENELITIAN DAN DEFINISI
OPERASIONAL
III. 3.1. VARIABEL PENELITIAN...46 III. 3.2. DEFINISI OPERASIONAL KOMITMEN
ORGANISASI...46 III. 3.4. ALAT UKUR KOMITMEN ORGANISASI...50 III. 3.4.1. KUESIONER KOMITMEN ORGANISASI……...51 III. 3.4.2. PROSEDUR PENGISIAN………...52
(5)
v Universitas Kristen Maranatha
III. 3.4.3. SISTEM PENILAIAN……….53
III. 3.4.4. DATA PRIBADI DAN DATA PENUNJANG...54
III. 3.4.5. VALIDITAS DAN RELIABILITAS ALAT UKUR III. 3.4.5.1 VALIDITAS ALAT UKUR KOMITMEN ORGANISASI...55
III. 3.4.5.2 RELIABILITAS ALAT UKUR KOMITMEN ORGANISASI...56
III. 5. POPULASI DAN TEKNIK PENARIKAN SAMPEL III. 5.1. POPULASI SASARAN...57
III. 5.2. KARAKTERISTIK POPULASI...57
III. 5.3. TEKNIK PENARIKAN SAMPEL...58
III. 6. TEKNIK ANALISIS DATA...58
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV. 1. GAMBARAN RESPONDEN………62
IV. 2. HASIL PENELITIAN………65
IV. 3. PEMBAHASAN………69
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V. 1. KESIMPULAN………..75
V. 2. SARAN V. 2.1 SARAN TEORITIS……….76
(6)
vi Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RUJUKAN LAMPIRAN
(7)
vii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-kisi Alat Ukur Komitmen Organisasi...52
Tabel 3.2 Cara Penilaian Alat Ukur Komitmen Organisasi...51
Tabel 4.1 Gambaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin………...62
Tabel 4.2 Gambaran Responden Berdasarkan Usia………...63
Tabel 4.3 Gambaran Responden Berdasarkan Status Marital………63
Tabel 4.4 Gambaran Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir……….64
Tabel 4.5 Gambaran Responden Berdasarkan Masa Kerja………65
Tabel 4.6 Gambaran Responden Berdasarkan Profil Komitmen Organisasi…….66
Tabel 4.7 Gambaran Responden berdasarkan Komponen Affective ………67
Tabel 4.8 Gambaran Responden berdasarkan Komponen Continuance…………68
(8)
viii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR BAGAN
Bagan 1.1Kerangka Pikir……...27 Bagan 3.1 Rancangan Penelitian…...50
(9)
ix Universitas Kristen Maranatha DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Profil PT.”X” Kabupaten Bandung
Lampiran 2 Hasil Profil Komitmen Organisasi Responden Lampiran 3 Hasil Data Mentah Responden
Lampiran 4 Tabulasi Silang Profil Komitmen Organisasi dan Faktor Lampiran 5 Kuesioner Data Penunjang
Lampiran 6 Kuesioner Komitmen Organisasi
Lampiran 7 Hasil Uji Validitas Alat Ukur Komitmen Organisasi Lampiran 8 Hasil Uji Reliabilitas Alat Ukur Komitmen Organisasi
(10)
(11)
Lampiran 1
BOD Director President Production Director Administration Director
PT. " X " Ka b u p a t e n Ba n d u n g ORGAN I ZATI ON CH ART 2 0 1 4
Commissioner
MD
HRD FICO PPIC Produksi
MD Assistance
Payroll AR - Tax Follow Up Cutting
Umum & Mtc General Acctg WHS & Inv Control Sewing
QA
SA - Purchasing
Legal, Training & Rec Finance - AP R&D Finishing
(12)
Lampiran 1
Profil PT.”X” Kabupaten Bandung
PT.”X” Kabupaten Bandung terletak di Jalan Raya Kopo, Kabupaten Bandung, Jawa
Barat. Perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang garmen ini berdiri sejak tahun 1991.
PT.”X” Kabupaten Bandung merupakan produsen celana panjang pria yang melayani
permintaan pasar baik di dalam negeri maupun ekspor ke berbagai negara, antara lain Jepang,
Amerika dan beberapa negara di Eropa. PT.”X” Kabupaten Bandung memiliki visi yaitu “To
Be a Very Competitive Company”. Sedangkan misi dari PT.”X” Kabupaten Bandung yaitu
“ Profitable Growth Through Customer Satisfaction and Leadership” yang didalamnya mencakup kegiatan :
1. Memberikan pelayanan optimal kepada seluruh pelanggan. 2. Memberikan keuntungan yang proporsional bagi perusahaan.
3. Menciptakan pertumbuhan perusahaan yang berkelanjutan melalui efisiensi usaha, produktivitas kerja dan pengembangan aspek kepemimpinan.
Selain visi dan misi, PT.”X” Kabupaten Bandung juga mengupayakan para karyawannya
untuk senantiasa mengutamakan spirit QCC (Quality, Care and Commitment) sebagai dasar
dalam bekerja. PT.”X” Kabupaten Bandung memiliki lima departemen, terdiri dari HRD,
Finance & Accounting, PPIC (Planning, Inventory and Control), Produksi, dan MD (Marchandiser). Berdiri di atas lahan seluas 5000 m2, PT.”X” Kabupaten Bandung memiliki 2 bangunan kantor utama, 5 buah ruang penyimpanan (gudang) dan 7 ruang produksi.
(13)
Lampiran 2
Hasil Profil Komitmen Organisasi Tabel 2.1 Hasil Profil Komitmen Organisasi
Responden
Komponen Komitmen Organisasi Profil
Komitmen Organisai Affective Continuance Normative
Skor Kategori Skor Kategori Skor Kategori
1 38 Rendah 26 Tinggi 32 Rendah VI
2 34 Rendah 24 Rendah 26 Rendah VIII
3 36 Rendah 21 Rendah 33 Tinggi VII
4 40 Tinggi 28 Tinggi 33 Tinggi I
5 38 Rendah 28 Tinggi 30 Rendah VI
6 40 Tinggi 33 Tinggi 35 Tinggi I
7 43 Tinggi 30 Tinggi 40 Tinggi I
8 44 Tinggi 25 Rendah 32 Rendah IV
9 37 Rendah 24 Rendah 33 Tinggi VII
10 40 Tinggi 30 Tinggi 34 Tinggi I
11 46 Tinggi 32 Tinggi 39 Tinggi I
12 36 Rendah 28 Tinggi 32 Rendah VI
13 43 Tinggi 32 Tinggi 35 Tinggi I
14 39 Tinggi 31 Tinggi 37 Tinggi I
15 40 Tinggi 25 Rendah 32 Rendah IV
16 39 Tinggi 26 Tinggi 30 Rendah II
17 37 Rendah 29 Tinggi 32 Rendah VI
18 36 Rendah 22 Rendah 27 Rendah VIII
19 41 Tinggi 21 Rendah 33 Tinggi III
20 37 Rendah 22 Rendah 31 Rendah VIII
21 39 Tinggi 24 Rendah 30 Rendah IV
22 43 Tinggi 19 Rendah 28 Rendah IV
23 45 Tinggi 29 Tinggi 37 Tinggi I
24 40 Tinggi 26 Tinggi 31 Rendah II
25 38 Rendah 30 Tinggi 33 Tinggi V
26 39 Tinggi 23 Rendah 29 Rendah IV
27 40 Tinggi 25 Rendah 35 Tinggi III
28 45 Tinggi 34 Tinggi 44 Tinggi I
29 43 Tinggi 26 Tinggi 31 Rendah II
30 38 Rendah 23 Rendah 31 Rendah VIII
31 37 Rendah 26 Tinggi 33 Tinggi V
32 42 Tinggi 21 Rendah 30 Rendah IV
33 41 Tinggi 28 Tinggi 34 Tinggi I
34 42 Tinggi 24 Rendah 32 Rendah IV
35 39 Tinggi 27 Tinggi 32 Rendah II
36 38 Rendah 25 Rendah 32 Rendah VIII
37 47 Tinggi 34 Tinggi 43 Tinggi I
38 35 Rendah 11 Rendah 25 Rendah VIII
39 37 Rendah 27 Tinggi 30 Rendah VI
(14)
41 45 Tinggi 30 Tinggi 36 Tinggi I
42 41 Tinggi 26 Tinggi 35 Tinggi I
43 39 Tinggi 27 Tinggi 33 Tinggi I
44 45 Tinggi 31 Tinggi 35 Tinggi I
45 39 Tinggi 28 Tinggi 31 Rendah II
46 38 Rendah 25 Rendah 33 Tinggi VII
47 47 Tinggi 33 Tinggi 39 Tinggi I
48 36 Rendah 23 Rendah 27 Rendah VIII
49 39 Tinggi 23 Rendah 30 Rendah IV
(15)
Lampiran 3
Hasil Mentah Data Penunjang Tabel 3.1 Hasil Mentah Data Penunjang
Responden Jenis Kelamin Usia Status Marital Pendidikan Masa Kerja
1 Perempuan 38 th Menikah SMK 4 th
2 Perempuan 43 th Menikah SMK 2 th
3 Laki-laki 37 th Menikah SMA 14 th
4 Laki-laki 36 th Menikah SMA 4 th
5 Perempuan 43 th Janda SMA 22 th
6 Perempuan 36 th Menikah SMK 16 th
7 Perempuan 43 th Menikah SMA 23 th
8 Perempuan 35 th Menikah SMA 3 th
9 Perempuan 44 th Belum Menikah SMA 24 th
10 Perempuan 41 th Menikah SMA 21 th
11 Perempuan 36 th Menikah SMK 5 th
12 Perempuan 42 th Menikah SMK 20 th
13 Perempuan 41 th Menikah SMA 20 th
14 Perempuan 36 th Menikah SMK 2 th
15 Perempuan 35 th Menikah SMK 16 th
16 Perempuan 38 th Menikah SMA 1 th
17 Perempuan 36 th Menikah SMA 15 th
18 Perempuan 41 th Menikah SMA 23 th
19 Laki-laki 39 th Menikah SMA 7 th
20 Laki-laki 35 th Menikah STM 13 th
21 Perempuan 43 th Menikah SMA 23 th
22 Perempuan 41 th Menikah SMA 21 th
23 Perempuan 45 th Belum Menikah SMA 24 th
(16)
25 Perempuan 44 th Menikah SMA 23 th
26 Perempuan 38 th Menikah SMK 19 th
27 Perempuan 35 th Menikah SMA 3,5 th
28 Perempuan 35 th Menikah SMK 10 th
29 Perempuan 39 th Menikah SMK 20 th
30 Perempuan 35 th Menikah SMA 14 th
31 Perempuan 38 th Menikah SMK 19 th
32 Perempuan 44 th Menikah SMA 20 th
33 Perempuan 42 th Menikah SMA 20 th
34 Perempuan 43 th Menikah SMA 22 th
35 Perempuan 37 th Menikah SMA 7 th
36 Perempuan 39 th Janda SMK 18 th
37 Perempuan 40 th Menikah SMA 19 th
38 Laki-laki 37 th Menikah STM 14 th
39 Perempuan 39 th Menikah SMA 7 th
40 Perempuan 42 th Menikah SMA 22 th
41 Perempuan 43 th Belum Menikah SMK 22 th
42 Perempuan 39 th Menikah SMK 19 th
43 Perempuan 35 th Menikah SMA 6 th
44 Laki-laki 36 th Menikah SMA 11 th
45 Perempuan 35 th Menikah SMK 16 th
46 Perempuan 41 th Menikah SMA 21 th
47 Perempuan 39 th Menikah SMA 10 th
48 Laki-laki 39 th Belum Menikah SMA 13 th
49 Perempuan 37 th Menikah SMA 15 th
(17)
Responden Keinginan Berprestasi Persepsi Mengenai Tantangan Pekerjaan Persepsi Mengenai Kejelasan Kebijakan Persepsi Mengenai Keadilan Kebijakan Kejelasan Akan Peran
1 Memiliki Menantang Jelas Adil Jelas
2 Memiliki Menantang Jelas Tidak Adil Jelas
3 Memiliki Menantang Jelas Adil Jelas
4 Memiliki Menantang Jelas Tidak Adil Jelas
5 Memiliki Menantang Jelas Adil Jelas
6 Memiliki Menantang Jelas Tidak Adil Jelas
7 Memiliki Menantang Jelas Adil Jelas
8 Memiliki Menantang Jelas Tidak Adil Jelas
9 Memiliki Menantang Jelas Adil Jelas
10 Memiliki Menantang Jelas Tidak Adil Jelas
11 Memiliki Menantang Jelas Adil Jelas
12 Memiliki Menantang Jelas Adil Jelas
13 Memiliki Tidak Menantang Jelas Adil Jelas
14 Memiliki Menantang Jelas Tidak Adil Jelas
15 Memiliki Menantang Jelas Tidak Adil Jelas
16 Memiliki Menantang Jelas Adil Jelas
17 Memiliki Menantang Jelas Adil Jelas
18 Memiliki Menantang Jelas Adil Jelas
19 Memiliki Menantang Jelas Adil Jelas
20 Memiliki Menantang Tidak Jelas Tidak Adil Jelas
21 Memiliki Menantang Jelas Adil Jelas
22 Memiliki Menantang Jelas Adil Jelas
23 Memiliki Menantang Jelas Adil Jelas
24 Memiliki Menantang Jelas Adil Jelas
25 Memiliki Menantang Jelas Adil Jelas
26 Memiliki Menantang Jelas Tidak Adil Jelas
(18)
28 Memiliki Menantang Jelas Adil Jelas
29 Memiliki Menantang Jelas Adil Jelas
30 Memiliki Menantang Tidak Jelas Tidak Adil Jelas
31 Memiliki Menantang Jelas Adil Jelas
32 Memiliki Menantang Jelas Adil Jelas
33 Tidak Memiliki Menantang Jelas Adil Jelas
34 Memiliki Menantang Jelas Tidak Adil Jelas
35 Memiliki Menantang Jelas Adil Jelas
36 Memiliki Menantang Jelas Tidak Adil Jelas
37 Memiliki Menantang Jelas Adil Jelas
38 Memiliki Menantang Jelas Tidak Adil Jelas
39 Memiliki Menantang Jelas Adil Jelas
40 Memiliki Menantang Jelas Adil Jelas
41 Memiliki Menantang Jelas Adil Jelas
42 Memiliki Menantang Jelas Adil Jelas
43 Memiliki Menantang Jelas Tidak Adil Jelas
44 Memiliki Menantang Jelas Adil Jelas
45 Memiliki Menantang Jelas Adil Jelas
46 Memiliki Menantang Jelas Adil Jelas
47 Memiliki Menantang Jelas Adil Jelas
48 Memiliki Menantang Jelas Tidak Adil Jelas
49 Memiliki Menantang Jelas Tidak Adil Jelas
(19)
Responden Hubungan Dengan Atasan Kesesuaian Gaji dengan Beban Kerja Memiliki Pekerjaan/Usaha Sampingan Harapan Perusahaan Terhadap Karyawan Perusahaan Memenuhi Harapan Karyawan
1 Hangat Sesuai Tidak Memiliki Mengetahui Cukup Memenuhi
2 Hangat Sesuai Tidak Memiliki Mengetahui Cukup Memenuhi
3 Hangat Tidak Sesuai Memiliki Mengetahui Cukup Memenuhi
4 Hangat Tidak Sesuai Tidak Memiliki Mengetahui Tidak Memenuhi
5 Hangat Sesuai Tidak Memiliki Mengetahui Cukup Memenuhi
6 Hangat Tidak Sesuai Tidak Memiliki Mengetahui Tidak Memenuhi
7 Hangat Sesuai Tidak Memiliki Mengetahui Cukup Memenuhi
8 Tidak Hangat Sesuai Tidak Memiliki Mengetahui Cukup Memenuhi
9 Hangat Tidak Sesuai Tidak Memiliki Mengetahui Cukup Memenuhi
10 Hangat Sesuai Tidak Memiliki Mengetahui Cukup Memenuhi
11 Hangat Sesuai Tidak Memiliki Mengetahui Cukup Memenuhi
12 Hangat Sesuai Tidak Memiliki Mengetahui Cukup Memenuhi
13 Hangat Tidak Sesuai Tidak Memiliki Mengetahui Cukup Memenuhi
14 Hangat Tidak Sesuai Tidak Memiliki Mengetahui Tidak Memenuhi
15 Hangat Tidak Sesuai Tidak Memiliki Mengetahui Cukup Memenuhi
16 Hangat Sesuai Tidak Memiliki Mengetahui Cukup Memenuhi
17 Hangat Sesuai Tidak Memiliki Mengetahui Cukup Memenuhi
18 Hangat Sesuai Tidak Memiliki Mengetahui Cukup Memenuhi
19 Hangat Sesuai Memiliki Mengetahui Cukup Memenuhi
20 Hangat Sesuai Tidak Memiliki Mengetahui Cukup Memenuhi
21 Hangat Sesuai Tidak Memiliki Mengetahui Cukup Memenuhi
22 Hangat Sesuai Tidak Memiliki Mengetahui Cukup Memenuhi
23 Hangat Sesuai Tidak Memiliki Mengetahui Cukup Memenuhi
24 Hangat Sesuai Tidak Memiliki Mengetahui Cukup Memenuhi
25 Hangat Sesuai Tidak Memiliki Mengetahui Tidak Memenuhi
26 Hangat Sesuai Tidak Memiliki Mengetahui Cukup Memenuhi
(20)
28 Hangat Sesuai Tidak Memiliki Mengetahui Cukup Memenuhi
29 Hangat Sesuai Tidak Memiliki Mengetahui Cukup Memenuhi
30 Hangat Sesuai Tidak Memiliki Mengetahui Cukup Memenuhi
31 Hangat Sesuai Tidak Memiliki Mengetahui Cukup Memenuhi
32 Hangat Sesuai Tidak Memiliki Mengetahui Cukup Memenuhi
33 Hangat Sesuai Tidak Memiliki Mengetahui Cukup Memenuhi
34 Hangat Sesuai Tidak Memiliki Mengetahui Cukup Memenuhi
35 Hangat Sesuai Tidak Memiliki Mengetahui Cukup Memenuhi
36 Hangat Sesuai Tidak Memiliki Mengetahui Tidak Memenuhi
37 Hangat Sesuai Tidak Memiliki Mengetahui Tidak Memenuhi
38 Hangat Tidak Sesuai Tidak Memiliki Mengetahui Tidak Memenuhi
39 Hangat Sesuai Tidak Memiliki Mengetahui Cukup Memenuhi
40 Tidak Hangat Sesuai Tidak Memiliki Mengetahui Tidak Memenuhi
41 Hangat Sesuai Tidak Memiliki Mengetahui Cukup Memenuhi
42 Hangat Sesuai Tidak Memiliki Mengetahui Cukup Memenuhi
43 Hangat Sesuai Tidak Memiliki Mengetahui Cukup Memenuhi
44 Hangat Sesuai Tidak Memiliki Mengetahui Cukup Memenuhi
45 Hangat Sesuai Tidak Memiliki Mengetahui Cukup Memenuhi
46 Hangat Sesuai Tidak Memiliki Mengetahui Tidak Memenuhi
47 Hangat Sesuai Tidak Memiliki Mengetahui Cukup Memenuhi
48 Hangat Sesuai Memiliki Mengetahui Cukup Memenuhi
49 Hangat Sesuai Tidak Memiliki Mengetahui Cukup Memenuhi
(21)
Lampiran 4
Tabulasi Silang Antara Profil Komitmen Organisasi dengan Faktor Tabulasi Silang Antara Profil Komitmen Organisasi dan Jenis Kelamin Tabel 4.1 Tabulasi Silang Antara Profil Komitmen Organisasi dan Jenis Kelamin
Tabulasi Silang Antara Profil Komitmen Organisasi dan Status Marital Tabel 4.2 Tabulasi Silang Antara Profil Komitmen Organisasi dan Status Marital
JK * PROFIL Crosstabulation
2 0 1 0 1 0 1 3 8
12.5% .0% 50.0% .0% 25.0% .0% 33.3% 42.9% 16.0%
14 5 1 8 3 5 2 4 42
87.5% 100.0% 50.0% 100.0% 75.0% 100.0% 66.7% 57.1% 84.0%
16 5 2 8 4 5 3 7 50
100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
Count
% within PROFIL Count
% within PROFIL Count
% within PROFIL Laki-laki
Perempuan JK
Total
Profil I Profil II Profil III Profil IV Profil V Profil VI Profil VII Profil VIII PROFIL
Total
STATMAR * PROFIL Crosstabulation
2 0 0 0 0 0 1 1 4
12.5% .0% .0% .0% .0% .0% 33.3% 14.3% 8.0%
14 5 2 8 4 4 2 5 44
87.5% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 80.0% 66.7% 71.4% 88.0%
0 0 0 0 0 1 0 1 2
.0% .0% .0% .0% .0% 20.0% .0% 14.3% 4.0%
16 5 2 8 4 5 3 7 50
100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% Count
% within PROFIL Count
% within PROFIL Count
% within PROFIL Count
% within PROFIL Belum Menikah
Menikah Janda STATMAR
Total
Profil I Profil II Profil III Profil IV Profil V Profil VI Profil VII Profil VIII PROFIL
(22)
Tabulasi Silang Antara Profil Komitmen Organisasi dan Usia Tabel 4.3 Tabulasi Silang Antara Profil Komitmen Organisasi dan Usia
Tabulasi Silang Antara Profil Komitmen Organisasi dan Masa Kerja Tabel 4.4 Tabulasi Silang Antara Profil Komitmen Organisasi dan Masa Kerja
USIA * PROFIL Crosstabulation
10 5 2 4 2 3 1 5 32
62.5% 100.0% 100.0% 50.0% 50.0% 60.0% 33.3% 71.4% 64.0%
6 0 0 4 2 2 2 2 18
37.5% .0% .0% 50.0% 50.0% 40.0% 66.7% 28.6% 36.0%
16 5 2 8 4 5 3 7 50
100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
Count
% within PROFIL Count
% within PROFIL Count
% within PROFIL 35-40 th
41-45 th USIA
Total
Profil I Profil II Profil III Profil IV Profil V Profil VI Profil VII Profil VIII PROFIL
Total
MASKER * PROFIL Crosstabulation
3 1 1 1 0 1 0 1 8
18.8% 20.0% 50.0% 12.5% .0% 20.0% .0% 14.3% 16.0%
3 2 1 0 0 1 0 0 7
18.8% 40.0% 50.0% .0% .0% 20.0% .0% .0% 14.0%
1 0 0 1 1 1 1 4 9
6.3% .0% .0% 12.5% 25.0% 20.0% 33.3% 57.1% 18.0%
4 2 0 3 1 1 0 1 12
25.0% 40.0% .0% 37.5% 25.0% 20.0% .0% 14.3% 24.0%
5 0 0 3 2 1 2 1 14
31.3% .0% .0% 37.5% 50.0% 20.0% 66.7% 14.3% 28.0%
16 5 2 8 4 5 3 7 50
100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% Count
% within PROFIL Count
% within PROFIL Count
% within PROFIL Count
% within PROFIL Count
% within PROFIL Count
% within PROFIL 1-5 th 6-10 th 11-15 th 16-20 th >20 th MASKER Total
Profil I Profil II Profil III Profil IV Profil V Profil VI Profil VII Profil VIII PROFIL
(23)
Tabulasi Silang Antara Profil Komitmen Organisasi dan Keinginan Berprestasi Tabel 4.5 Tabulasi Silang Antara Profil Komitmen Organisasi dan Keinginan Berprestasi
Tabulasi Silang Antara Profil Komitmen Organisasi dan Persepsi Mengenai Tantangan Pekerjaan Tabel 4. 6 Tabulasi Silang Antara Profil Komitmen Organisasi dan Persepsi Mengenai Tantangan Pekerjaan
PRESTASI * PROFIL Crosstabulation
1 0 0 0 0 0 0 0 1
6.3% .0% .0% .0% .0% .0% .0% .0% 2.0%
15 5 2 8 4 5 3 7 49
93.8% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 98.0%
16 5 2 8 4 5 3 7 50
100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% Count
% within PROFIL Count
% within PROFIL Count
% within PROFIL Tidak Memiliki
Memiliki PRESTASI
Total
Profil I Profil II Profil III Profil IV Profil V Profil VI Profil VII Profil VIII PROFIL
Total
TANKER * PROFIL Crosstabulation
1 0 0 0 0 0 0 0 1
6.3% .0% .0% .0% .0% .0% .0% .0% 2.0%
15 5 2 8 4 5 3 7 49
93.8% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 98.0%
16 5 2 8 4 5 3 7 50
100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
Count
% within PROFIL Count
% within PROFIL Count
% within PROFIL Tidak Menantang
Menantang TANKER
Total
Profil I Profil II Profil III Profil IV Profil V Profil VI Profil VII Profil VIII PROFIL
(24)
Tabulasi Silang Antara Profil Komitmen Organisasi dan Persepsi Mengenai Kejelasan Kebijakan Tabel 4.7 Tabulasi Silang Antara Profil Komitmen Organisasi dan Persepsi Mengenai Kejelasan Kebijakan
Tabulasi Silang Antara Profil Komitmen Organisasi dan Persepsi Mengenai Keadilan Kebijakan Tabel 4.8 Tabulasi Silang Antara Profil Komitmen Organisasi dan Persepsi Mengenai Keadilan Kebijakan
KBJKN * PROFIL Crosstabulation
0 0 0 0 0 0 0 2 2
.0% .0% .0% .0% .0% .0% .0% 28.6% 4.0%
16 5 2 8 4 5 3 5 48
100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 71.4% 96.0%
16 5 2 8 4 5 3 7 50
100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
Count
% within PROFIL Count
% within PROFIL Count
% within PROFIL Tidak Jelas
Jelas KBJKN
Total
Profil I Profil II Profil III Profil IV Profil V Profil VI Profil VII Profil VIII PROFIL
Total
KBJ * PROFIL Crosstabulation
5 0 0 5 1 0 0 6 17
31.3% .0% .0% 62.5% 25.0% .0% .0% 85.7% 34.0%
11 5 2 3 3 5 3 1 33
68.8% 100.0% 100.0% 37.5% 75.0% 100.0% 100.0% 14.3% 66.0%
16 5 2 8 4 5 3 7 50
100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
Count
% within PROFIL Count
% within PROFIL Count
% within PROFIL Tidak Adil
Adil KBJ
Total
Profil I Profil II Profil III Profil IV Profil V Profil VI Profil VII Profil VIII PROFIL
(25)
Tabulasi Silang Antara Profil Komitmen Organisasi dan Kejelasan Akan Peran Tabel 4.9 Tabulasi Silang Antara Profil Komitmen Organisasi dan Kejelasan Akan Peran
Tabulasi Silang Antara Profil Komitmen Organisasi dan Hubungan Dengan Atasan Tabel 4.10 Tabulasi Silang Antara Profil Komitmen Organiasi dan Hubungan Dengan Atasan
PERAN * PROFIL Crosstabulation
16 5 2 8 4 5 3 7 50
100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
16 5 2 8 4 5 3 7 50
100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
Count
% within PROFIL Count
% within PROFIL Jelas
PERAN Total
Profil I Profil II Profil III Profil IV Profil V Profil VI Profil VII Profil VIII PROFIL
Total
HUBUNGAN * PROFIL Crosstabulation
1 0 0 0 1 0 0 0 2
6.3% .0% .0% .0% 25.0% .0% .0% .0% 4.0%
15 5 2 8 3 5 3 7 48
93.8% 100.0% 100.0% 100.0% 75.0% 100.0% 100.0% 100.0% 96.0%
16 5 2 8 4 5 3 7 50
100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
Count
% within PROFIL Count
% within PROFIL Count
% within PROFIL Tidak Hangat
Hangat HUBUNGAN
Total
Profil I Profil II Profil III Profil IV Profil V Profil VI Profil VII Profil VIII PROFIL
(26)
Tabulasi Silang Antara Continuance Commitment dan Kesesuaian Gaji dengan Beban Kerja Tabel 4. 11 Tabulasi Silang Continuance Commitment dan Kesesuaian Gaji dengan Beban Kerja
Kesesuaian gaji dengan beban kerja
Continuance Commitment Total Rendah Tinggi
Tidak Sesuai 4
(21,2%)
5 (16%)
9 (18%)
Sesuai 15
(78,8%)
26 (84%)
41 (82%)
Total 19
(100%)
31 (100%)
50 (100%)
Tabulasi Silang Antara Continuance Commitment dan Alternatif Pekerjaan Lain Tabel 4.12 Tabulasi Silang Antara Continuance Commitment dan Alternatif Pekerjaan Lain
Alternatif Pekerjaan Continuance Commitment Total Rendah Tinggi
Memiliki 4
(21,2%)
0 (0%)
4 (8%) Tidak Memiliki 15
(78,8%)
31 (100%)
46 (92%)
Total 19
(100%)
31 (100%)
50 (100%)
(27)
Tabulasi Silang Antara Normative Commitment dan Persepsi akan Pemenuhan Harapan Karyawan Oleh Perusahaan Tabel 4.13 Tabulasi Silang Antara Normative Commitment dan Persepsi akan Pemenuhan Harapan Karyawan Oleh Perusahaan
Pemenuhan harapan karyawan oleh perusahaan
Normative Commitment Total Rendah Tinggi
Tidak Memenuhi 2
(8%)
7 (28%)
9 (18%)
Memenuhi 23
(92%)
18 (72%)
41 (82%)
Total 25
(100%)
25 (100%)
50 (100%)
(28)
Lampiran 5
KATA PENGANTAR
Responden yang terhormat,
Dalam rangka melengkapi data untuk menyelesaikan tugas akhir (skripsi) yang sedang saya tempuh di Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha (F.Psi-UKM) dengan judul “Studi Deskriptif mengenai Profil Komitmen Organisasi Pada Karyawan Tetap Departemen Produksi Bagian Sewing PT.”X” Kab. Bandung” bersama ini saya lampirkan kuesioner mengenai penelitian tersebut. Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa waktu yang Anda miliki sangat terbatas dan berharga. Namun demikian, peneliti sangat mengharapkan kesediaan Anda untuk meluangkan waktu guna mengisi kuesioner tersebut.
Data yang Anda berikan sangat bermanfaat bagi penelitian ini, oleh karena itu peneliti mengharapkan kesungguhan dan kejujurannya dalam mengisi kuesioner tersebut. Adapun hasil dari kuesioner ini hanya akan saya gunakan sebagai bahan penyusunan tugas akhir (skripsi) yang sedang saya lakukan dan tidak akan mempengaruhi penilaian dari perusahaan terhadap kinerja Anda. Peneliti akan menjaga dan menjamin kerahasiaan seluruh data yang telah diberikan. Setiap jawaban yang Anda berikan adalah benar, sehingga tidak ada jawaban yang salah. Atas kesediaan dan kerjasamanya, saya ucapkan terimakasih.
Hormat saya,
(29)
PERSETUJUAN SEBAGAI RESPONDEN
Setelah saya mendapatkan informasi dan membaca penjelasan mengenai penelitian yang akan dilakukan, maka saya memahami dan bersedia untuk menjadi responden dalam penelitian tersebut. Saya mengetahui bahwa penelitian ini bertujuan untuk melengkapi data yang diperlukan dan tidak akan menimbulkan risiko bagi saya. Segala informasi yang saya berikan di dalam penelitian akan dijaga dan dijamin kerahasiaannya.
Dengan menandatangani lembar persetujuan ini, berarti saya bersedia menjadi responden dalam penelitian tersebut. Persetujuan ini dibuat dalam keadaan sadar dan tanpa adanya paksaan dari siapapun.
Bandung, April 2015
Peneliti Responden
(30)
IDENTITAS RESPONDEN
No. Identitas Keterangan
1. Subjek No
2. Jenis Kelamin a. Laki-laki b. Perempuan 3. Usia
…….. tahun
4. Status Pernikahan a. Belum Menikah b. Menikah c.Janda d. Duda 5. Pendidikan Terakhir a. SMA b. SMK c. STM
d. Lainnya : ……..
6. Lama Bekerja Sebagai Karyawan Tetap ……. tahun
Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang sesuai dengan apa yang Anda rasakan selama bekerja di perusahaan ini.
1. Apakah Anda memiliki keinginan yang kuat untuk berprestasi dalam bekerja? a. Ya
b. Tidak, alasannya ……….
2. Apakah pekerjaan yang Anda jalani saat ini sudah cukup memantang bagi Anda (membutuhkan kreativitas dan tanggung jawab) ?
a. Ya
b. Tidak, alasannya ………
3. Apakah kebijakan-kebijakan yang ditetapkan oleh perusahaan sudah diberitahukan dengan jelas kepada para karyawan?
a. Ya
(31)
4. Apakah menurut Anda kebijkan-kebijakan yang ditetapkan oleh perusahaan sudah cukup adil?
a. Ya
b. Tidak, alasannya ………
5. Apakah Anda mengetahui dengan jelas tugas Anda di perusahaan ini? a. Ya
b. Tidak, alasannya………...
6. Apakah Anda memiliki hubungan yang hangat (baik) dengan atasan langsung di tempat kerja?
a. Ya
b. Tidak, alasannya ………
7. Apakah Anda merasa gaji yang diterima telah sesuai dengan beban pekerjaan? a. Ya
b. Tidak, alasannya ……….
8. Apakah pekerjaan yang dijalani di perusahaan ini merupakan satu-satunya pekerjaan yang Anda miliki?
a. Ya
(32)
9. Apakah Anda mengetahui dengan jelas apa yang diharapkan oleh perusahaan berkaitan dengan kinerja para karyawannya?
a. Ya
b. Tidak, alasannya ………...
10.Apakah perusahaan ini telah cukup banyak memenuhi harapan-harapan yang Anda miliki?
a. Ya
(33)
Lampiran 6
Kuesioner Komitmen Organisasi
PETUNJUK PENGISIAN
Berikut ini terdapat sejumlah pernyataan yang berkaitan dengan keadaan Anda di tempat kerja. Pada setiap pernyataan terdapat empat (4) alternatif pilihan jawaban, yaitu :
SS : pernyataan tersebut sangat sesuai dengan kenyataan. S : pernyataan tersebut sesuai dengan kenyataan.
TS : pernyataan tersebut tidak sesuai dengan kenyataan.
STS : pernyataan tersebut sangat tidak sesuai dengan kenyataan.
Bacalah setiap pernyataan yang ada dengan seksama dan kemudian jawablah dengan memberikan tanda silang (X) di dalam kotak untuk pilihan jawaban yang sesuai dengan perasaan maupun kondisi yang Anda alami di tempat kerja. Isilah kuesioner tersebut selengkap mungkin, jangan sampai ada pernyataan yang terlewat. Setiap jawaban yang Anda berikan adalah benar, sehingga tidak ada jawaban yang salah.
(34)
No. Pernyataan Pilihan Jawaban
STS TS S SS
1. Saya selalu bersemangat untuk bekerja di perusahaan ini.
2. Saya merasa bahwa perusahaan ini telah menjadi bagian dari hidup saya.
3.
Saya senang menjadi bagian dari perusahaan ini, sehingga pekerjaan yang saya jalani tidak terasa sebagai beban.
4. Kesejahteraan hidup saya terjamin dengan bekerja di perusahaan ini, karena itu saya tetap bertahan. 5. Saya akan tetap bekerja di sini karena perusahaan
ini memiliki reputasi yang baik.
6.
Jika perusahaan lain dapat lebih memenuhi kebutuhan saya, maka saya akan berhenti kerja di sini.
7. Apa yang sedang dihadapi oleh perusahaan bukanlah menjadi urusan saya.
8.
Suasana kerja di perusahaan ini kurang nyaman, sehingga saya akan mencari pekerjaan di tempat lain.
9. Saya menjahit dengan baik hanya saat diawasi langsung oleh atasan.
10. Saya merasa nyaman sebagai pejahit di perusahaan ini.
11.
Saya tidak akan meninggalkan perusahaan ini karena tidak yakin akan mendapatkan pekerjaan lain yang cocok.
12.
Saya bangga bekerja di perusahaan ini, karena itu saya tetap bertahan di sini.
(35)
No. Pernyataan Pilihan Jawaban
STS TS S SS
13. Jika perusahaan ini mengalami kemunduran, saya akan berusaha mencari pekerjaan lain.
14. Peraturan-peraturan di perusahaan ini kurang sesuai dengan nilai-nilai yang saya pegang.
15. Saya akan merasa bersalah jika memutuskan untuk berhenti dari perusahaan ini.
16. Saya menikmati waktu bekerja saya di perusahaan ini.
17. Saya tetap bekerja di perusahaan ini karena fasilitas yang diberikan sudah cukup menjanjikan.
18. Saya akan menerima tawaran pekerjaan lain yang tunjangannya lebih baik dari perusahaan ini. 19. Jika saya keluar dari perusahaan ini, belum tentu
ada perusahaan lain yang mau menerima saya. 20. Saya merasa senang jika dapat terus bekerja di
perusahaan ini.
21. Saya bertahan bekerja karena merasa berhutang budi kepada perusahaan ini.
22.
Saya bekerja dengan sungguh-sungguh, karena perusahaan ini telah menerima saya sebagai karyawannya.
23. Perusahaan tempat saya bekerja memiliki arti bagi saya.
24. Saya akan terus bertahan di perusahaan ini karena sudah diberi kepercayaan untuk bekerja disini. 25. Saya rasa saya bisa pindah ke perusahaan lain jika
(36)
No. Pernyataan Pilihan Jawaban
STS TS S SS
26. Saya akan mendapatkan kesempatan berkarir yang lebih baik jika keluar dari perusahaan ini.
27. Sudah seharusnya saya tetap bekerja di perusahaan ini walaupun banyak masalah yang terjadi.
28. Saya tidak merasa bahwa saya harus terus bekerja di perusahaan ini.
29. Jika ada pilihan pekerjaan lain, saya akan meninggalkan perusahaan ini.
30. Saya akan mencari pekerjaan lain, karena saya tidak mau selamanya bekerja di perusahaan ini.
31. Saya bekerja dengan sungguh-sungguh untuk memajukan perusahaan.
32. Saya rasa masih banyak pilihan pekerjaan di tempat lain dengan keterampilan yang saya miliki.
33. Saya akan sulit mendapatkan pekerjaan lain jika saya meninggalkan perusahaan ini.
34. Saya merasa bertanggung jawab atas kemajuan perusahaan.
35. Berat bagi saya meninggalkan perusahaan ini walaupun mungkin saya menginginkannya
(37)
Lampiran 7
Hasil Uji Validitas Item Alat Ukur Kuesioner Komitmen Organisasi Tabel 7.1 Hasil Uji Validitas Item Alat Ukur Kuesioner Komitmen Organisasi
No. Komponen Komitmen Organisasi No. Item Koef. Validitas Keterangan 1 Affective Commitment
1 0,425 Item Valid
2 2 0,453 Item Valid
3 3 0,536 Item Valid
4 10 0,555 Item Valid
5 11 0,401 Item Valid
6 13 0,488 Item Valid
7 14 0,599 Item Valid
8 19 0,377 Item Valid
9 21 0,312 Item Valid
10 29 0,419 Item Valid
11 34 0,361 Item Valid
12 42 0,525 Item Valid
13 43 0,449 Item Valid
14
Continuance Commitment
5 0,547 Item Valid
15 9 0,655 Item Valid
16 15 0,627 Item Valid
17 24 0,320 Item Valid
18 27 0,669 Item Valid
19 28 0,572 Item Valid
20 37 0,576 Item Valid
21 41 0,672 Item Valid
22 44 0,468 Item Valid
23 46 0,793 Item Valid
24
Normative Commitment
7 0,529 Item Valid
25 16 0,497 Item Valid
26 17 0,473 Item Valid
27 20 0,588 Item Valid
28 32 0,518 Item Valid
29 33 0,381 Item Valid
30 35 0,584 Item Valid
31 36 0,627 Item Valid
32 38 0,413 Item Valid
33 40 0,592 Item Valid
34 47 0,473 Item Valid
(38)
Lampiran 8
Reliability
****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ****** _
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)
Reliability Coefficients
N of Cases = 50.0 N of Items = 35 Alpha = .9018
Reliability Statistics
Cronbach’s Alpha N of Items 0,9018 35
(39)
Lampiran 9
Kisi-Kisi Alat Ukur Komitmen Organisasi Tabel 9.1 Kisi-Kisi Alat Ukur Komitmen Organisasi
Aspek Indikator Item Positif Item Negatif
1. Affective Commitment
1. Identifikasi terhadap perussahaan
2. Saya merasa bahwa perusahaan ini telah menjadi bagian dari hidup saya.
14. Peraturan-peraturan di perusahaan ini kurang sesuai dengan nilai-nilai yang saya pegang.
23. Perusahaan tempat saya bekerja memiliki arti bagi saya.
7. Apa yang sedang dihadapi oleh perusahaan bukanlah menjadi urusan saya.
2. Terlibat secara penuh dalam kegiatan organisasi
1. Saya selalu bersemangat untuk bekerja di perusahaan ini.
9. Saya menjahit dengan baik hanya saat diawasi langsung oleh atasan.
(40)
31. Saya bekerja dengan sungguh-sungguh untuk memajukan perusahaan.
3. Menyenangi keanggotaannya
3. Saya senang menjadi bagian dari perusahaan ini, sehingga pekerjaan yang saya jalani tidak terasa sebagai beban.
8. Suasana bekerja di perusahaan ini kurang nyaman, sehingga saya akan mencari pekerjaan di tempat lain.
10. Saya merasa nyaman sebagai penjahit di perusahaan ini.
30. Saya akan mencari pekerjaan lain, karena saya tidak mau selamanya bekerja di perusahaan ini.
20. Saya merasa senang jika dapat terus bekerja di perusahaan ini.
16. Saya menikmati waktu bekerja saya di perusahaan ini.
2. Continuance Commitment
1. Tidak ada alternatif pekerjaan
33. Saya akan sulit mendapatkan pekerjaan lain jika saya meninggalkan perusahaan ini.
32. Saya rasa masih banyak pilihan pekerjaan di tempat lain dengan keterampilan yang saya miliki.
(41)
11. Saya tidak akan meninggalkan perusahaan ini karena tidak yakin akan mendapatkan pekerjaan lain yang cocok.
29. Jika ada pilihan pekerjaan lain, saya akan meninggalkan perusahaan ini.
19. Jika saya keluar dari perusahaan ini, belum tentu ada perusahaan lain yang mau menerima saya.
2. Mengalami kerugian
4. Kesejahteraan hidup saya terjamin dengan bekerja di perusahaan ini, karena itu saya tetap bertahan.
18. Saya akan menerima tawaran pekerjaan lain yang tunjangannya lebih baik dari perusahaan ini.
17. Saya tetap bekerja di perusahaan ini karena fasilitas yang diberikan sudah cukup menjanjikan.
26. Saya akan mendapatkan kesempatan berkarir yang lebih baik jika keluar dari perusahaan ini.
3. Memiliki kebutuhan untuk tetap bertahan
6. Jika perusahaan lain dapat lebih memenuhi kebutuhan saya, maka saya akan berhenti kerja di sini.
(42)
3. Normative Commitment
1. Merasa wajib untuk tetap menjadi karyawan
27. Sudah seharusnya saya tetap bekerja di perusahaan ini walaupun banyak masalah yang terjadi.
28. Saya tidak merasa bahwa saya harus terus bekerja di perusahaan ini.
25. Saya rasa saya bisa pindah ke perusahaan lain jika saya mau.
15. Saya akan merasa bersalah jika memutuskan untuk berhenti dari perusahaan ini.
21. Saya bertahan bekerja karena merasa berhutang budi kepada perusahaan ini.
2. Tanggung jawab
34. Saya merasa bertanggung jawab atas kemajuan perusahaan.
13. Jika perusahaan ini mengalami kemunduran, saya akan berusaha mencari pekerjaan lain.
22. Saya bekerja dengan sungguh-sungguh, karena perusahaan ini telah menerima saya sebagai karyawannya.
24. Saya akan terus bertahan di perusahaan ini karena sudah diberi kepercayaan untuk bekerja disini.
3. Menjadi karyawan PT.”X”
12. Saya bangga bekerja di perusahaan ini, karena itu saya tetap bertahan di sini.
(43)
merupakan hal yang baik 5. Saya akan tetap bekerja di sini karena perusahaan ini memiliki reputasi yang baik.
35. Berat bagi saya meninggalkan perusahaan ini walaupun mungkin saya menginginkannya
TOTAL 22 Item 13 Item
(44)
1
Universitas Kristen Maranatha BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perusahaan merupakan suatu organisasi atau badan usaha profit dimana aktivitas dari perusahaan ini mencakup aktivitas ekonomi yang bersifat komersial dan bertujuan untuk memperoleh keuntungan atau laba. Perusahaan terdiri atas beberapa macam bentuk, diantaranya adalah Perseroan Terbatas (PT) (http://organisasi.org). Perseroan Terbatas yaitu organisasi bisnis yang memiliki badan hukum resmi yang dimiliki oleh minimal dua orang dengan bertanggung jawab yang hanya berlaku pada perusahaan tanpa melibatkan harta pribadi atau perseorangan yang ada di dalamnya (http://organisasi.org). Tujuan perusahaan dapat tercapai melalui kerjasama dari seluruh pihak yang bergabung dalam perusahaan, sehingga dibutuhkan tenaga-tenaga profesional dan sumber daya yang berkualitas untuk membantu pencapaian tujuan perusahaan tersebut (Siagian, 1995).
Perseroan Terbatas (PT) “X” Kabupaten Bandung adalah perusahaan swasta yang bergerak di bidang garmen sebagai produsen celana panjang pria. PT.”X” Kabupaten Bandung didirikan pada tahun 1991 dengan total 114 orang karyawan pada saat itu. Selain memenuhi permintaan pasar di Indonesia, PT. “X” Kabupaten Bandung juga melakukan ekspor produknya ke Jepang, Amerika, dan beberapa negara di Eropa. PT.”X” Kabupaten Bandung memiliki visi yaitu “ to be a very competitive company” melalui pengembangan sumber daya manusia yang
(45)
2
Universitas Kristen Maranatha tangguh dan mandiri. Sedangkan misi yang diusung oleh PT.”X” Kabupaten Bandung ialah “profitable growth through customer satisfaction and leadership” Selain visi dan misi, PT.”X” Kabupaten Bandung juga senantiasa mengupayakan para karyawannya untuk membangun kinerja berdasarkan spirit QCC (Quality, Care and Commitment) guna menciptakan kinerja terbaik yang diberikan kepada pelanggan.
Saat ini PT. “X” Kabupaten Bandung memiliki total karyawan sebanyak 664 orang. Terdiri dari departemen HRD, keuangan, perencanaan, produksi dan marchandiser. Salah satu departemen yang memegang peranan central dari perusahaan ini ialah departemen produksi. Departemen produksi dibagi menjadi tiga bagian yaitu cutting, sewing dan finishing. Pekerjaan mengolah bahan baku yang paling rumit dan paling lama terletak pada bagian sewing. Pada bagian sewing, karyawan melakukan penjahitan mulai dari lubang kancing hingga membentuk sebuah celana. Proses penjahitan dilakukan per piece (bagian), sehingga untuk menjahit satu buah celana panjang terkadang bisa mencapai 100 variasi proses penjahitan. Jumlah karyawan tetap yang bekerja pada bagian sewing berjumlah 92 orang dengan rentang usia 20-45 tahun.
Karyawan departemen produksi bagian sewing bekerja di PT. “X” Kabupaten dari hari Senin sampai Jumat mulai pukul 07.30 hingga pukul 16.30 setiap harinya dan memiliki waktu istirahat selama satu jam, yakni pada pukul 11.30-12.30. PT.”X” Kabupaten Bandung telah menetapkan target pada karyawan departemen produksi, yakni minimal menghasilkan 5500 potong celana panjang di dalam kurun waktu satu hari kerja. Jumlah produksi tersebut bisa saja meningkat
(46)
3
Universitas Kristen Maranatha tergantung banyaknya permintaan ekspor. Perusahaan yang menetapkan order (buyer) pada PT. “X” Kabupaten Bandung sangat ketat dalam menentukan batas waktu pengiriman bagi barang yang dipesan, oleh karena itu karyawan departemen produksi bagian sewing dituntut untuk selalu masuk kerja, tiba di tempat kerja tepat waktu sehingga mampu memenuhi target produksi dan tidak banyak mengeluh ketika sedang bekerja.
Gaji yang diberikan oleh PT.”X” Kabupaten Bandung untuk karyawan departemen produksi bagian sewing berada pada UMR yang berlaku bagi buruh di Kabupaten Bandung. Fasilitas yang diperoleh karyawan tetap adalah uang transport, uang baju seragam dan THR (Tunjangan Hari Raya). Dalam pelaksanaan kegiatan operasional produksinya PT.”X” Kabupaten Bandung tidak melengkapi karyawan dengan Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK) yang merupakan asuransi/jaminan kesehatan. Keadaan ini berbeda jika dibandingkan dengan perusahaan garment lainnya yang berlokasi di sekitar PT.”X” Kabupaten Bandung, yang memfasilitasi pegawainya dengan jaminan kesehatan.
Meski dengan gaji minimum dan tanpa difasilitasi dengan asuransi kesehatan, para karyawan tetap bertahan di PT.”X” Kabupaten Bandung. Hal ini terlihat dari angka turnover yang cenderung mengalami penurunan dalam kurun waktu dua tahun terakhir. Tercatat selama tahun 2013 departemen produksi PT.”X” Kabupaten Bandung memiliki tingkat turnover karyawan tetap sebesar 2%, dan hingga menjelang akhir tahun 2014 PT.”X” hanya kehilangan sekitar 1,8% karyawannya. Selain itu, para karyawan tetap departemen produksi bagian sewing rata-rata sudah bekerja di PT.”X” selama kurang lebih sepuluh tahun.
(47)
4
Universitas Kristen Maranatha Tingkat absensi karyawan pun rendah dan mereka juga berusaha untuk tiba ke tempat kerja tepat waktu. Berdasarkan data yang diperoleh dari bagian HRD PT.”X” Kabupaten Bandung, rata-rata jumlah karyawan tetap yang absen baik dengan ataupun tanpa keterangan dalam sebulan mencapai 2%. Selain itu juga didapat data mengenai rata-rata keterlambatan yang dilakukan oleh karyawan tetap pada setiap bulannya, adalah 0,1%. Menurut supervisor bagian produksi, para karyawan juga berkenan untuk turut berpartisipasi dalam kegiatan yang diadakan oleh perusahaan diluar jam kerja, misalnya ketika perusahaan mengharuskan untuk lembur di hari Sabtu karena ada penambahan jumlah pesanan dari buyer. Pembayaran upah lembur dihitung per jam. Ketika sedang bekerja pun, mereka terlihat tertib, tidak saling ngobrol satu dengan lainnya dan juga tidak banyak mengeluh.
Kurangnya fasilitas yang diberikan oleh perusahaan seperti tidak adanya asuransi kesehatan bagi para karyawan tetap dan upah yang minim, tidak menyebabkan penurunan jumlah dan kualitas produksi yang dihasilkan oleh karyawan tetap bagian sewing. Menurut supervisor departemen produksi, para karyawan tetap departemen produksi bagian sewing, dapat menunjukkan kinerja yang memuaskan. Hal ini terlihat dari tercapainya target produksi harian yang telah ditetapkan perusahaan. Mereka juga dapat meminimalisir kesalahan dalam bekerja, dimana jahitan celana panjang yang mereka hasilkan juga cukup rapi sesuai dengan standar perusahaan.
Pada dasarnya antara perusahaan dan karyawan terjadi hubungan timbal balik. Karyawan membutuhkan perusahaan sebagai tempat aktualisasi diri dan
(48)
5
Universitas Kristen Maranatha sebagai tempat mencari nafkah. Sebaliknya, perusahaan mengaharapkan karyawan dapat memberikan kinerja yang terbaik bagi perusahaan. Setiap orang yang bekerja di suatu perusahaan atau organisasi, harus mempunyai komitmen dalam bekerja (http://jurnal-sdm.blogspot.com). Komitmen diperlukan untuk membangun organisasi supaya solid dalam menghadapi tuntutan lingkungan, terutama dari pelanggan dan pesaing. Apabila karyawan pada suatu perusahaan tidak mempunyai komitmen dalam bekerja, maka tujuan dari perusahaan atau organisasi sulit untuk dicapai (Robbins, 2003). Salah satu bentuk komitmen tersebut adalah komitmen terhadap organisasi, dalam hal ini terhadap perusahaan.
Komitmen organisasi ialah suatu keadaan psikologis yang merupakan karakteristik hubungan anggota organisasi dengan organisasinya dan memiliki implikasi berupa keputusan individu untuk melanjutkan keanggotannya dalam berorganisasi (Meyer dan Allen, 1997). Menurut Allen & Meyer (1997), komitmen organisasi yang tinggi ditandai dengan rendahnya tingkat turnover dan kesetiaan dalam melaksanakan tugas-tugasnya sesuai dengan apa yang diperintahkan perusahaan.
Komitmen pada setiap karyawan sangat penting karena dengan komitmen seorang karyawan dapat menjadi lebih bertanggung jawab. Mereka akan bekerja secara optimal dengan mencurahkan perhatian, pikiran, tenaga dan waktunya untuk pekerjaan (http://edukasi.kompasiana.com). Komitmen organisasi dapat dijaring melalui tiga komponennya yaitu affective, continuance dan normative (Meyer dan Allen, 1997). Afektif komitmen merupakan keterlibatan dan keterikatan emosional antara anggota terhadap organisasinya. Continuance
(49)
6
Universitas Kristen Maranatha Commitment merupakan kesadaran anggota akan adanya kerugian jika meninggalkan organisasi. Normatif komitmen merefleksikan perasaan wajib dari karyawan untuk tetap bertahan di dalam organisasi sebagai bentuk rasa tanggung jawab atau rasa moral yang dimilikinya.
Ketiga komponen dari komitmen organisasi tersebut dimiliki oleh masing-masing individu, namun derajatnya berbeda-beda (Meyer & Allen, 1997). Komitmen organisasi dapat dipahami secara lebih baik jika dilihat sebagai kumpulan komitmen dalam bentuk yang multipel. Pandangan ini memunculkan kemungkinan bahwa karyawan dapat memiliki profil komitmen organisasi yang bervariasi (Reichers, 1985).
Berdasarkan hasil survey awal yang telah dilakukan oleh peneliti terhadap sepuluh orang karyawan tetap departemen produksi bagian sewing di PT.”X” Kabupaten Bandung, sebanyak empat orang (40%) karyawan telah bekerja sebagai karyawan tetap kurang lebih selama 5 tahun, dan sebanyak enam orang (60%) karyawan telah menjadi karyawan tetap selama 8-10 tahun. Dari wawancara tersebut diperoleh data bahwa 20% karyawan tetap bertahan bekerja karena pekerjaannya itu sudah menjadi bagian dari dirinya, selain itu mereka juga menyenangi suasana kerja dan rekan-rekan kerja di PT.”X” Kabupaten Bandung. Para karyawan ini tidak ingin berpindah kerja karena masih ingin membantu perusahaan mencapai tujuannya. Mereka beranggapan jika tujuan perusahaan dapat tercapai maka kebutuhan mereka pun akan terpenuhi, sehingga mereka tidak memandang pekerjaannya sebagai suatu beban.
(50)
7
Universitas Kristen Maranatha Sebanyak 50% karyawan tetap lainnya bertahan bekerja di PT.”X” Kabupaten Bandung karena mereka membutuhkan penghasilan. Mereka menyadari bahwa pekerjaan mereka di PT.”X” merupakan satu-satunya pekerjaan yang mereka miliki, meskipun mereka mengeluhkan suasana bekerja yang kurang nyaman. Mereka juga beranggapan apabila keluar dari pekerjaan mereka saat ini, akan kehilangan penghasilan dan mengalami kerugian, dimana mereka sangat membutuhkan penghasilan tersebut, sehingga mereka berusaha untuk mencapai target produksi. Sebanyak 30% karyawan tetap mengatakan bahwa ia merasa wajib bekerja di pabrik sebagai wujud balas budi karena PT.”X” telah membantu keluarga mereka dalam hal penghasilan, ia harus bertanggungjawab atas pekerjaannya, sehingga merasa memiliki kewajiban untuk bekerja sebaik mungkin dengan selalu hadir bekerja dan memenuhi target produksi yang telah ditetapkan.
Dari uraian di atas terlihat bahwa karyawan tetap departemen produksi bagian sewing bertahan bekerja di perusahaan karena alasan yang berbeda-beda. Komitmen organisasi merupakan hal yang penting untuk dimiliki oleh karyawan tetap departemen produksi bagian sewing PT.”X” Kabupaten Bandung guna mendukung kemajuan bagi perusahaan tempat mereka bekerja. Hal ini mendorong peneliti untuk melakukan penelitian mengenai profil komitmen organisasi pada karyawan tetap departemen produksi bagian sewing PT.”X” Kabupaten Bandung.
(51)
8
Universitas Kristen Maranatha 1.2 Identifikasi Masalah
Dari penelitian ini ingin diketahui bagaimana profil komitmen organisasi pada karyawan tetap departemen produksi bagian sewing PT. “X” di Kabupaten Bandung.
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian
Memperoleh gambaran mengenai profil komitmen organisasi pada karyawan tetap departemen produksi bagian sewing PT. “X” Kabupaten Bandung.
1.3.2 Tujuan Penelitian
Mengetahui gambaran mengenai profil komitmen organisasi dan gambaran faktor-faktor yang mempengaruhinya pada karyawan tetap departemen produksi bagian sewing PT. “X” Kabupaten Bandung.
1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Teoritis
● Menjadi bahan masukan bagi ilmu Psikologi, khususnya dalam bidang Psikologi Industri dan Organisasi mengenai profil komitmen organisasi pada karyawan tetap departemen produksi bagian sewing PT. “X” Kabupaten Bandung.
(52)
9
Universitas Kristen Maranatha ● Memberikan informasi kepada peneliti lain yang tertarik untuk meneliti mengenai profil komitmen organisasi serta mendorong dikembangkannya penelitian-penelitian lain yang berhubungan dengan topik-topik tersebut.
1.4.2 Kegunaan Praktis
Memberikan informasi kepada pimpinan PT.”X” Kabupaten Bandung dan pihak yang berwenang mengenai profil komitmen organisasi karyawan-karyawannya, khususnya dimiliki oleh karyawan tetap departemen produksi bagian sewing. Informasi ini diharapkan dapat membantu perusahaan meningkatkan sumber-sumber pembentukan komitmen bagi karyawannya, sehingga komitmen karyawan terhadap PT. “X” Kabupaten Bandung diharapkan pula dapat semakin baik, yang tentunya dapat lebih menguntungkan perusahaan.
Memberikan informasi kepada karyawan tetap departemen produksi bagian sewing PT.”X” Kabupaten Bandung mengenai pentingnya komitmen organisasi dalam usaha meningkatkan kinerja karyawan sehingga dapat mencapai tujuan organisasi.
1.5 Kerangka Pikir
PT.”X” Kabupaten Bandung merupakan perusahaan swasta yang bergerak di bidang garmen, sebagai produsen celana panjang pria. Di dalam PT.”X” terbagi ke dalam lima departemen, salah satunya adalah departemen produksi.
(53)
10
Universitas Kristen Maranatha Departemen produksi memiliki tiga bagian, salah satunya adalah bagian sewing. Karyawan pada bagian sewing juga terbagi dalam karyawan tetap dan kontrak.
Karyawan tetap pada departemen produksi bagian sewing PT.”X” Kabupaten Bandung memiliki rentang usia antara 35-45 tahun, yang sedang berada dalam tahap perkembangan dewasa. Berdasarkan tugas perkembangan masa dewasa, karyawan tetap bagian sewing PT.”X” Kabupaten Bandung seharusnya sudah harus bekerja dan bertanggung jawab terhadap pekerjaannya. Mereka juga sudah harus dapat mempertahankan karirnya dan mencapai prestasi yang memuaskan dalam pekerjaan (Santrock, 1995) Dalam mempertahankan karirnya, maka sudah sewajarnya bila seseorang memberikan yang terbaik bagi perusahaan dimana ia bekerja. Karyawan tetap departemen produksi bagian sewing PT. “X” Kabupaten Bandung dalam melaksanakan tugas-tugasnya memerlukan rasa identifikasi dengan tujuan organisasi, keterlibatan dan loyalitas terhadap perusahaan. Menurut Steers (1988), rasa identifikasi, keterlibatan dan loyalitas seorang pegawai terhadap organisasinya disebut dengan komitmen organisasi.
Komitmen organisasi merupakan suatu keadaan psikologis tertentu yang meliputi karakteristik hubungan antara anggota dengan organisasinya dan mempunyai implikasi berupa keputusan untuk berhenti atau terus menjadi anggota dari organisasi tersebut ( Meyer & Allen, 1991). Menurut Meyer & Allen (1997), terdapat tiga komponen yang membentuk komitmen organisasi, yaitu affective commitment yang berkaitan dengan hubungan emosional anggota terhadap organisasinya, continuance commitment mengacu pada kesadaran anggota akan
(54)
11
Universitas Kristen Maranatha kerugian yang dialaminya jika meninggalkan organisasi, dan normative commitment ditandai adanya pertimbangan dari anggota untuk balas budi (obligasi) terhadap organisasi.
Affective Commitment (Meyer & Allen, 1997) mengarah pada keterikatan emosional karyawan, identifikasi dan keterlibatan karyawan pada organisasinya. Karyawan yang memiliki affective commitment akan bertahan dalam organisasinya karena mereka ingin (want to) melakukan hal tersebut. Karyawan tetap departemen produksi bagian sewing PT. “X” Kabupaten Bandung yang memiliki komitmen afektif yang tinggi akan bertahan bekerja karena rasa kecintaannya terhadap perusahaan. Biasanya mereka memiliki produktivitas yang tinggi karena menyukai pekerjaan mereka di PT. “X” Kabupaten Bandung sehingga akan bekerja dengan lebih sungguh-sungguh dan tidak menganggap pekerjaannya sebagai beban. Selain itu, mereka juga akan cenderung bertahan lama di PT. “X” Kabupaten Bandung karena mereka merasa “betah” bekerja di pabrik tersebut. Sedangkan karyawan tetap departemen produksi bagian sewing PT. “X” Kabupaten Bandung dengan komitmen afektif yang rendah akan menganggap pekerjaannya sebagai beban, karena mereka tidak menikmati waktu selama mereka bekerja dan tidak memiliki kedekatan secara emosional dengan pekerjaannya di PT. “X” Kabupaten Bandung.
Continuance commitment merupakan kesadaran anggota organisasi akan adanya kerugian jika meninggalkan organisasi. Karyawan tetap departemen produksi bagian sewing PT. “X” Kabupaten Bandung dengan continuance commitment yang tinggi akan terus terikat dengan PT. “X” Kabupaten Bandung
(55)
12
Universitas Kristen Maranatha karena mereka memiliki kebutuhan (need to) untuk menjadi bagian dari PT. “X” Kabupaten Bandung. Karyawan tetap departemen produksi bagian sewing memutuskan untuk tetap bekerja pada PT. “X” Kabupaten Bandung karena menyadari bahwa ia akan menderita kerugian jika melepaskan pekerjaannya, misalnya kehilangan penghasilan atau karena karyawan tidak memiliki pilihan pekerjaan lain jika meninggalkan PT. “X”. Selain itu mereka menyadari apabila keluar dari PT.”X” Kabupaten Bandung belum tentu akan menemukan pekerjaan lain yang cocok.
Sebaliknya, karyawan tetap departemen produksi bagian sewing PT. “X” Kabupaten Bandung dengan komitmen continuance yang rendah akan bertahan untuk tetap bekerja pada PT. “X” Kabupaten Bandung hanya untuk mencari pengalaman atau untuk mengisi waktu luang, mereka cenderung memiliki kedisiplinan dan tingkat kehadiran yang rendah karena mereka merasa tidak akan mengalami kerugian walaupun dikeluarkan dari pekerjaannya di PT. “X” Kabupaten Bandung dan mereka merasa yakin akan mendapatkan pekerjaan di tempat lain dengan keterampilan yang telah dimiliki.
Continuance commitment ini dapat berkembang karena adanya berbagai tindakan atau kejadian yang dapat meningkatkan kerugian jika meninggalkan organisasi. Beberapa tindakan atau kejadian ini dapat dibagi ke dalam dua variabel, yaitu investasi dan alternatif, selain itu proses pertimbangan juga dapat memengaruhi individu (Meyer dan Allen, 1997). Investasi termasuk sesuatu yang berharga, termasuk waktu, usaha, ataupun uang yang harus individu lepaskan jika meninggalkan organisasi. Karyawan tetap departemen produksi bagian sewing
(56)
13
Universitas Kristen Maranatha
PT.”X” Kab. Bandung yang merasa kesejahteraan hidupnya telah cukup terjamin
selama mereka bekerja di PT.”X” akan memiki continuance commitment yang
tinggi terhadap perusahaan. Mereka akan berusaha menyelesaikan pekerjaan yang telah ditargetkan agar mendapatkan penilaian yang baik dari perusahaan sehingga mereka dapat terus bekerja di PT.”X” Kab. Bandung. Sementara karyawan tetap departemen produksi bagian sewing yang merasa bahwa dengan bekerja di PT.”X” Kab. Bandung belum dapat memenuhi kesejahteraan hidupnya akan keluar dari pekerjaannya saat ini dan berusaha untuk mencari perusahaan lain yang dapat memenuhi kebutuhan mereka.
Alternatif ialah kemungkinan untuk masuk ke organisasi lain. Karyawan tetap departemen produksi bagian sewing PT.”X” Kab. Bandung yang beranggapan bahwa mereka dapat dengan mudah untuk memperoleh pekerjaaan di tempat lain dengan keterampilan yang mereka miliki akan menunjukkan continuance commitment yang rendah terhadap perusahaan. Sebaliknya karyawan tetap departemen produksi bagian sewing yang beranggapan mereka akan sulit mencari pekerjaan jika keluar dari perusahaan senantiasa menunjukkan continuance commitment yang lebih tinggi terhadap perusahaan, sehingga mereka akan berusaha untuk dapat terus bekerja di PT.”X” dan mencapai target yang telah ditetapkan. Proses pertimbangan adalah saat individu mencapai kesadaran akan investasi dan alternatif, dan bagaimana dampaknya bagi mereka sendiri (Meyer dan Allen, 1997).
Normative commitment merefleksikan perasaan wajib dari karyawan untuk tetap dalam pekerjaan tersebut sebagai bentuk rasa tanggung jawab atau
(57)
14
Universitas Kristen Maranatha rasa moral yang dimilikinya. Karyawan tetap departemen produksi bagian sewing
PT. “X” Kabupaten Bandung dengan normative commitment yang tinggi akan
bertahan untuk bekerja di PT. “X” Kabupaten Bandung karena merasa sudah seharusnya ia bertahan pada pabrik tersebut (ought to). Normative commitment berasal dari kesadaran seseorang untuk bertanggung jawab dan merasa wajib untuk tetap bertahan dalam organisasi. Karyawan tetap departemen produksi bagian sewing PT. “X” Kabupaten Bandung dengan komitmen normative yang tinggi akan mempertahankan kehadirannya dalam bekerja karena ia merasa bahwa sudah menjadi kewajibannya untuk bekerja sesuai dengan tuntutan perusahaan. Mereka juga akan berusaha menunjukkan kinerja yang baik dengan mencapai target yang telah ditentukan sebagai bentuk balas jasa kepada perusahaan atas apa yang telah mereka terima. Mereka juga memiliki anggapan bahwa menjadi karyawan PT.”X” adalah sesuatu yang baik. Selain itu, mereka cenderung akan bertahan lama di PT. “X” Kabupaten Bandung karena mereka merasa bertanggung jawab untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya sebagai karyawan dari PT. “X” Kabupaten Bandung. Sedangkan karyawan tetap departemen produksi bagian sewing PT. “X” Kabupaten Bandung dengan komitmen normative yang rendah akan menunjukkan produktivitas serta tingkat kehadiran yang juga rendah karena mereka kurang menyadari tanggung jawabnya terhadap PT. “X” Kabupaten Bandung.
Wiener (dalam Meyer dan Allen, 1997) menyatakan bahwa komitmen normatif terhadap organisasi dapat berkembang dari sejumlah tekanan yang dirasakan individu selama proses sosialisasi (dari keluarga atau budaya),
(58)
15
Universitas Kristen Maranatha sosialisasi disaat individu baru masuk ke dalam organisasi. Berdasarkan proses sosialiasi ini, individu mempelajari apa yang disebut dengan nilai dan apa yang diharapkan orang lain dari dirinya, salah satunya adalah tentang loyalitas. Semakin kuat individu mengalami proses-proses sosialisasi tersebut, maka cenderung akan menjadi karyawan dengan normative commitment yang tinggi. Jika PT.”X” Kab. Bandung menanamkan kepercayaan kepada karyawan tetap departemen produksi bagian sewing bahwa perusahaan mengharapkan loyalitas dari para karyawannya, maka karyawan tetap departemen produksi bagian sewing juga akan menunjukkan normative commitment yang kuat.
Hal lainnya adalah kontrak psikologis antara anggota dengan organisasinya, yang merupakan kepercayaan dari masing-masing pihak bahwa akan terjadi proses timbal balik yang positif (Argyris dan Rousseau dalam Meyer dan Allen, 1997). Pengalaman bekerja yang menyenangkan dan kepuasan kerja memiliki korelasi positif dengan normative commitment. Semakin tinggi kepuasan kerja dari karyawan tetap departemen produksi bagian sewing PT.””X” Kab. Bandung maka akan semakin tinggi pula normative commitment karyawan tersebut. Normative commitment juga dapat berkembang dikarenakan organisasi memberikan sesuatu yang sangat berharga bagi individu yang tidak dapat dibalas kembali (Meyer dan Allen, 1997).
Meyer & Allen (1997) berpendapat bahwa lebih tepat melihat affective, continuance, dan normative commitment sebagai komponen dibandingkan jenis komitmen, karena hubungan anggota dengan organisasinya bisa mencerminkan derajat yang berbeda dari ketiga-tiganya. Dalam mengukur komitmen organisasi
(59)
16
Universitas Kristen Maranatha karyawan tetap departemen produksi bagian sewing PT. “X” Kabupaten Bandung, tak lepas dari pengukuran ketiga komponennya, yaitu affective commitment, continuance commitment dan normative commitment. Ketiga komponen dari komitmen organisasi tersebut dimiliki oleh setiap karyawan tetap departemen produksi bagian sewing PT. “X” Kabupaten Bandung, namun derajatnya pada masing-masing komponen yang berbeda-beda. Oleh karena itu untuk memahami komitmen organisasi pada masing-masing individu diketahui adanya profil komitmen organisasi. Profil komitmen organisasi terdiri dari delapan gambaran mengenai tinggi rendahnya derajat komponen-komponen yang membentuk komitmen individu terhadap organisasinya.
Profil pertama yaitu, komitmen organisasi dengan afektif tinggi, continuance tinggi dan normative tinggi akan tercermin dalam perilaku karyawan tetap departemen produksi bagian sewing PT. “X” Kabupaten Bandung yang memilih bertahan untuk bekerja di PT. “X” Kabupaten Bandung karena ia menyukai pekerjaannya di bidang menjahit dan merasa menjadi bagian dari PT. “X” Kabupaten Bandung. Mereka juga enggan untuk meninggalkan pekerjaan mereka di PT. “X” Kabupaten Bandung, serta akan berusaha untuk menampilkan unjuk kerja yang baik pada PT. “X” Kabupaten Bandung karena mereka merasa memiliki tanggung jawab terhadap PT. “X” Kabupaten Bandung dan beranggapan bahwa menjadi karyawan PT.”X” adalah sesuatu yang baik. Selain itu mereka juga menyadari akan adanya kerugian jika mereka meninggalkan PT. “X” Kabupaten Bandung, hal ini semakin memperkuat mereka untuk tetap bertahan dalam perusahaan.
(60)
17
Universitas Kristen Maranatha Profil kedua yaitu komitmen organisasi dengan komitmen afektif tinggi, continuance tinggi dan normative rendah pada karyawan tetap departemen produksi bagian sewing PT. “X” Kabupaten Bandung yang bertahan di perusahaan akan tercermin dalam perilaku menikmati waktu bekerjanya di PT. “X” Kabupaten Bandung, adanya perasaan memiliki terhadap PT. “X” Kabupaten Bandung yang ditunjukkan dalam perilaku ingin bekerja dengan baik dan mencapai target yang ditetapkan oleh pabrik karena merasa bahwa kemajuan pabrik berarti kemajuan bagi dirinya juga, dan mereka berusaha meminimalisir kesalahan saat bekerja untuk dapat terus bertahan di PT. “X” Kabupaten Bandung karena menyadari bahwa mereka akan kehilangan penghasilan jika keluar dari PT. “X” Kabupaten Bandung dan mereka juga menyadari bahwa jika mereka bekerja di pabrik lain mereka belum tentu akan mendapatkan fasilitas, tunjangan dan penghasilan yang lebih tinggi dibandingkan ketika bekerja di PT. “X” Kabupaten Bandung, namun mereka merasa kurang memiliki tanggung jawab terhadap PT. “X” Kabupaten Bandung.
Profil ketiga yaitu profil komitmen organisasi dengan komitmen afektif tinggi, continuance rendah, dan normative tinggi dapat terlihat dalam perilaku karyawan tetap departemen produksi bagian sewing PT. “X” Kabupaten Bandung yang merasa nyaman dan menikmati suasana bekerja mereka, dan memiliki keinginan untuk terus bekerja di PT. “X” Kabupaten Bandung. Mereka juga merasa bahwa harus bekerja dengan sungguh-sungguh dan mencapai target yang telah ditetapkan pabrik, karena hal tersebut merupakan tanggung jawab mereka. Karyawan tetap bagian produksi bagian sewing bekerja dengan tenang tanpa
(61)
18
Universitas Kristen Maranatha memikirkan kerugian yang akan diterima jika meninggalkan pekerjaan mereka sehingga tidak merasa terpaksa untuk bekerja pada PT. “X” Kabupaten Bandung.
Profil keempat adalah profil komitmen organisasi dengan komitmen afektif tinggi, continuance rendah dan normative rendah dapat dilihat dalam perilaku karyawan tetap departemen produksi bagian sewing PT.”X” Kabupaten Bandung yang bertahan di PT. “X” Kabupaten Bandung hanya karena mereka menyukai pekerjaan dan lingkungan bekerjanya di PT. “X” Kabupaten Bandung. Mereka menyukai suasana bekerja dan rekan-rekan kerjanya di PT. “X” Kabupaten Bandung. Karyawan tetap departemen produksi bagian sewing PT. “X” Kabupaten Bandung merasa senang dan nyaman dalam bekerja, serta turut berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang didakan oleh PT. “X” Kabupaten Bandung, dan tidak memperdulikan adanya kerugian yang akan dialami apabila meninggalkan PT. “X” Kabupaten Bandung seperti kehilangan fasiitas dan penghasilan. Mereka juga menyadari adanya pilihan pekerjaan lain meskipun jika mereka meninggalkan PT. “X” Kabupaten Bandung, namun mereka cenderung kurang mengutamakan tanggung jawab mereka terhadap PT. “X” Kabupaten Bandung.
Profil kelima yaitu komitmen organisasi dengan afektif rendah, continuance tinggi dan normative tinggi pada karyawan tetap departemen produksi bagian sewing PT. “X” Kabupaten Bandung dapat dilihat dalam perilakunya yang akan tetap bertahan di PT. “X” Kabupaten Bandung karena mereka merasa adanya kewajiban untuk tetap bekerja di PT. “X” Kabupaten Bandung. Mereka merasa bahwa mereka harus dapat memenuhi target yang telah
(62)
19
Universitas Kristen Maranatha ditetapkan perusahaan sebagai bentuk balas jasa karena mereka telah mendapatkan fasilitas dan penghasilan dari PT. “X” Kabupaten Bandung. Mereka juga menyadari bahwa jika mereka meninggalkan PT. “X” mereka akan kehilangan penghasilan, serta menyadari bahwa jika mereka keluar dari pekerjaannya saat ini belum tentu dapat memperoleh penghasilan yang lebih tinggi. Karyawan tetap departemen produksi bagian sewing PT. “X” Kabupaten Bandung berusaha untuk mendapat penilaian yang baik agar mereka dapat terus bekerja di PT. “X”. Selain itu, mereka juga beranggapan bahwa menjadi karyawan tetap departemen produksi bagian sewing adalah sesuatu yang baik.
Berikutnya adalah profil keenam, yaitu komitmen organisasi dengan komitmen afektif rendah, continuance tinggi dan normative rendah yang ditunjukkan oleh perilaku karyawan tetap departemen produksi bagian sewing PT. “X” Kabupaten Bandung yang bertahan dalam organisasi karena mereka membutuhkan penghasilan yang diperoleh dengan bekerja di PT. “X” Kabupaten Bandung, akan tetapi mereka kurang menyukai pekerjaan dan suasana saat bekerja, serta cenderung mengabaikan tanggung jawab dan kewajiban-kewajibannya terhadap PT. “X” Kabupaten Bandung. Mereka beranggapan bahwa pencapaian kerja dibawah target dan angka kehadiran yang rendah merupakan hal yang wajar. Profil ketujuh yakni komitmen organisasi dengan komitmen afektif rendah, continuance rendah dan normative tinggi akan terlihat dalam perilaku karyawan tetap departemen produksi bagian sewing PT. “X” Kabupaten Bandung yang bertahan dalam organisasi karena mereka merasa memiliki kewajiban untuk tetap bertahan dan melakukan pekerjaannya di PT. “X” Kabupaten Bandung serta
(63)
20
Universitas Kristen Maranatha memiliki tanggung jawab untuk bekerja dengan baik dan mencapai hasil kerja yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Mereka juga bekerja tanpa memikirkan kerugian yang mungkin akan diterimanya jika mereka meninggalkan PT. “X” Kabupaten Bandung, namun mereka kurang memiliki ikatan secara emosional dengan pekerjaan mereka sebagai penjahit. Mereka cenderung merasa kurang nyaman dalam bekerja, dikarenakan kurang menyenangi suasana saat bekerja, dan juga kurang memiliki kemauan untuk terlibat dalam kegiatan-kegiatan di PT. “X” Kabupaten Bandung.
Profil komitmen kedelapan, yakni profil komitmen organisasi dengan komitmen afektif rendah, continuance rendah dan normative rendah pada karyawan tetap departemen produksi bagian sewing PT. “X” Kabupaten Bandung akan tercermin dalam perilakunya yang kurang menyukai pekerjaan dan suasana bekerja di PT. “X” Kabupaten Bandung, kurang memiliki kemauan terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh perusahaan, dan kurang memiliki rasa tanggung jawab terhadap perusahaan. Mereka menganggap bahwa ketidakhadiran dalam bekerja dan kegagalan mencapai target yang telah ditetapkan oleh perusahaan adalah hal yang wajar. Mereka juga cenderung merasa bahwa tidak akan mengalami kerugian apabila mereka meninggalkan PT. “X” Kabupaten Bandung atau mereka menyadari bahwa masih memiliki pilihan pekerjaan lain jika mereka keluar dari PT. “X” Kabupaten Bandung, sehingga mereka tidak akan berusaha untuk menampilkan kinerja yang baik dan tidak berusaha untuk mencapai target yang telah ditetapkan. Pada akhirnya karyawan tetap departemen
(1)
74
Universitas Kristen Maranatha BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa :
a) Profil komitmen organisasi yang paling banyak dimiliki karyawan tetap departemen produksi bagian sewing PT.”X” Kab. Bandung adalah profil I (affective tinggi, continuane tinggi, dan normative tinggi). Hal ini menggambarkan bahwa karyawan bertahan bekerja di PT.”X” Kab. Bandung karena mereka memiliki kecintaan terhadap perusahaan dan merasa kesejahteraan hidupnya sudah terjamin, hal ini kemudian ditampilkan dalam usaha mereka untuk meminimilasir kesalahan dalam menjahit agar tidak merugikan perusahaan, selain itu mereka juga bertahan di perusahaan sebagai bentuk tanggung jawab dan merasa memang sudah seharusnya begitu.
b) Profil komitmen organisasi kedua terbesar yang dimiliki oleh karyawan tetap departemen produksi bagian sewing PT.”X” Kab. Bandung ialah profil IV (affective tinggi, continuance rendah, normative rendah). Hal ini menggambarkan bahwa karyawan bertahan bekerja di PT.”X” Kab. Bandung lebih didasari karena rasa kecintaannya terhadap perusahaan, dimana mereka menikmati waktu selama bekerja dan tidak mengganggap pekerjaannya sebagai beban. Namun, para karyawan kurang memiliki
(2)
Universitas Kristen Maranatha tanggung jawab terhadap pekerjaan, hal ini kemudian dapat ditampilkan ketika mereka mengalami masalah dalam pekerjaan, dimana mereka justru akan memilih untuk meninggalkan perusahaan. Karyawan juga merasa bahwa kesejahteraan hidupnya belum terjamin, sehingga akan mudah tertarik pada perusahaan lain yang dapat menawarkan tunjangan dan fasilitas yang lebih menjanjikan.
c) Profil komitmen organisasi yang paling sedikit ialah profil III (affective tinggi, continuance rendah, dan normative tinggi). Hal ini menggambarkan bahwa karyawan tetap departemen produksi bagian sewing PT.”X” Kab. Bandung bertahan bekerja dikarenakan rasa kecintaan dan tanggung jawab mereka terhadap perusahaan, dimana mereka bertanggung jawab terhdap pekerjaannya merasa bahwa sudah seharusnya melakukan hal itu. Tetapi mereka merasa kesejahteraan hidupnya belum terjamin dan mereka juga menyadari masih banyak lowongan pekerjaan di tempat lain, hal ini kemudian ditampilkan dalam keputusan untuk meninggalkan PT.”X” apabila ada perusahaan lain yang bisa memberikan fasilitas dan tunjangan yang lebih baik.
5.2 Saran
5.2.1 Saran Teoritis
Bagi peneliti lain yang berminat untuk meneliti komitmen organisasi, disarankan:
1. Untuk pengembangan penelitian ke depan dapat memasukkan atau menambah variabel lain yang berhubungan dengan komitmen organisasi,
(3)
Universitas Kristen Maranatha misalnya mencari keterkaitan antara hubungan komitmen organisasi karyawan dengan kinerja yang ditampilkan.
2. Menghindari penggunaan kata “tidak” dalam menyusun alat ukur untuk item-item negatif.
5.2.2 Saran Praktis
1. Pihak PT.”X” Kab. Bandung
Untuk PT.”X” Kab. Bandung, ada beberapa hal yang dapat menjadi masukan antara lain, adalah memberikan fasilitas yang sesuai dengan lama kerja dan kontribusi karyawan terhadap perusahaan, sehingga karyawan dapat merasa lebih dihargai oleh perusahaan. Peneliti menyarankan agar PT. “X” mampu mempertahankan atau bahkan mengembangkan situasi kerja di perusahaan untuk menjaga komitmen para karyawan, yang selama ini telah bertahan bekerja dan mampu mengembangkan affective commitment terhadap perusahaan.
2. Bagi Karyawan Tetap Departemen Produksi Bagian Sewing PT.”X” Kab. Bandung
Disarankan kepada karyawan-karyawan di PT.”X” untuk meningkatkan rasa tanggung jawab terhadap perusahaan dan mau ikut serta dalam berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh perusahaan, sehingga tidak hanya memikirkan untung atau rugi yang diterima oleh karyawan saja, melainkan juga memilki keinginan untuk lebih memajukan PT.”X” Kab. Bandung.
(4)
Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA
Allen, N. J. & Meyer, J. P. 1993. The Measurement and Antecendents of
Affective, Continuance, and Normative Commitment to The Organization.
Journal of Occupatinal Psychology, vol: 63, pp. 1-18.
Angle, H.L., & Pery, J.L. 1981. An empirical assessment of organizational
commitment and organizational effectiveness. Administrative Science
Quarterly, 27, 1-14.
Becker, T. E., & Billings, R.S. 1996. Profiles of commitment: An empirical test.
Journal of Organizational Behavior , 14, 177-190.
Dyne L, Graham JW, Dienesch RM. 1994. Organizational citizenship behavior; construct redefinition, measurement and validation. Academy of
Management Journal, 37 (4), 765-802.
Gulo, W. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta : Grasindo.
Maslic Sersic D., & Sverko B. 1999. Organizational Commitment and Turnover Intentions. Reviews of Psychology, vol: 6, No.1-2, 17-24.
Mathieu, J.E. & Zajac, D.M. 1990. A Review an Meta-analysis of The Antecedents, Correlates and Consequences of Organizational Commitment.
Psychological Bulletin, 108, 171-188.
Meyer, John P. & Natalie J. Allen. 1997. Commitment in the Workplace:
Theory Research and Application. California : Sage Publication.
Mowday, R.T., Porter, L. W. & Steers, R.M. 1979. The Measurement of
Organizational Commitment. Journal of Vocational Behavior, 14, 224-247. Mutiara, S., Panggabean, M. E, .2004. Manajemen Sumber Daya Manusia.
Bogor Selatan: Ghalia Indonesia.
Reichers, A.E. 1985. A Review and Reconceptualization of Organizational Commitment. Academy of Management Review, 10, 465-476. Robbins, S.P., 2003. Organization Behavior : Consepts, Convensus &
Application, Prellince Hall. Ind. Inc.
Schemerhorn, J,. J. Hunt, & R. Osborn. 1991. Managing Organizational Behavior. 4th. Ed. John Wiley & Sons.
(5)
Universitas Kristen Maranatha Santrock, John W. 2002. Life-Span Development. Jakarta : Erlangga.
Siagian, Sondang. 1995. Organisasi, Pimpinan dan Perilaku Administrasi. Jakarta : CV. Haji Masagung.
Siegel, Sidney. 1997. Statistik Nonparametrik untuk Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka.
Steers, Richard. 1997, Organizational Effectiveness, a Behavioral View. California: Good Year Publishing Company. Terjemahan Magdalena Jamin. Efektivitas Organisasi, Jakarta: Erlangga.
(6)
Universitas Kristen Maranatha DAFTAR RUJUKAN
http://jurnal-sdm.blogspot.com/membangun-komitmen-organisasi.html,
diakses tanggal 04 November 2014
http://kamusbesar.com/5037/etos-kerja, diakses tanggal 08 September 2014
http://organisasi.org/definisi-perusahaan , diakses tanggal 13 September 2014
Kompasiana. 2013. Pentingnya Komitmen Dalam Suatu Perusahaan. Online.
(http://edukasi.kompasiana.com/pentingnya-komitmen-dalam-suatu-
perusahaan-atau-organisasi-577535.html, diakses tanggal 29 Juli 2014)
Kurniawan, Ricka Margareta. 2013. Studi Deskriptif Mengenai Profil Komitmen Organisasi Pada Karyawan Bagian Produksi Pabrik “X” di Kota Tasikmalaya. Skripsi Fakultas Psikologi, Universitas Kristen Maranatha, Bandung.