Analisis Pembentukan Portofolio dengan Metode Markowitz (Studi Kasus pada Lima Saham Berkapitalisasi Terbesar dalam Indeks LQ 45 pada Agustus 2009 sampai Juli 2012).

(1)

vii

ABSTRACT

In the investment world, we know about high risk, high return. The higher of return that investor get, the higher level of the risk. To minimize the risk of investing in stock, investors can make stock portfolio (diversification), by investing in many stocks so that losses in one stock can be up by gains on other stocks. The purpose of this research is to be able to know the results of the formation of a stock portfolio and to get an overview of optimal portfolios based on investor risk preferences.

The method in this research is the Markowitz method. The data used in this research is secondary data, the historical data of the monthly closing price for the period August 2009 to July 2012. Samples taken in this research is PT Astra International Tbk, PT HM Sampoerna Tbk, PT Unilever Indonesia Tbk, PT Bank Central Asia Tbk and PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.

From the results of this research could be concluded that for investors who like risk (risk lover), it can be said that the portfolio of the five is the optimal portfolio with expected return of 0.033939785 or 3.39% to the level of risk by 0.05403219 or 5.40%. As for investors who do not like risk (risk averse), then it can be said that the second portfolio is the optimal portfolio with expected return of 0.020127024 or 2.01% to the level of risk of 0.043275602 or 4.33%.

Keywords: optimal portfolio, Markowitz, Expected Return, risk level, risk lover, risk averse.


(2)

viii

ABSTRAK

Dalam dunia investasi, kita mengenal bahwa high risk, high return. Semakin besar return yang didapat, semakin besar pula tingkat risikonya. Untuk dapat meminimalkan risiko dalam berinvestasi saham, investor dapat melakukan portofolio (diversifikasi) saham, yaitu dengan melakukan investasi di banyak saham sehingga kerugian di satu saham dapat di tutupi oleh keuntungan pada saham lainnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk dapat mengetahui hasil pembentukan portofolio saham dan untuk mendapatkan gambaran portofolio yang optimal berdasarkan preferensi risiko investor.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Markowitz. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data historis harga penutupan saham bulanan pada periode Agustus 2009 hingga Juli 2012. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah PT Astra Internasional Tbk, PT HM Sampoerna Tbk, PT Unilever Indonesia Tbk, PT Bank Central Asia Tbk dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.

Dari hasil penelitian ini didapat kesimpulan bahwa bagi investor yang menyukai risiko (risk lover), maka dapat dikatakan bahwa portofolio ke-5 merupakan portofolio yang optimal dengan expected return sebesar 0,033939785 atau 3,39% dengan tingkat risiko sebesar 0,05403219 atau 5,40%. Sedangkan bagi investor yang tidak menyukai risiko (risk averse), maka dapat dikatakan bahwa portofolio ke-2 merupakan portofolio yang optimal dengan expected return sebesar 0,020127024 atau 2,01% dengan tingkat risiko sebesar 0,043275602atau 4,33%.

Kata Kunci: Portofolio optimal, Markowitz, Expected Return, tingkat risiko, risk lover, risk averse.


(3)

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PENGESAHAN ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI iii

SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN iv

KATA PENGANTAR v

ABSTRACT vii

ABSTRAK viii

DAFTAR ISI ix

DAFTAR GAMBAR xiii

DAFTAR TABEL xiv

DAFTAR LAMPIRAN xv

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Rumusan Masalah 3


(4)

x

1.4 Kegunaan Penelitian 4

BAB II KAJIAN TEORI, RERANGKA PEMIKIRAN DAN

RERANGKA TEORITIS 5

2.1 Kajian Teori 5

2.1.1 Investasi 5

2.1.2 Pasar Modal 7

2.1.3 Saham 8

2.1.4 Return 10

2.1.5 Risisko 11

2.1.6 Portofolio 14

2.1.7 Portofolio Markowitz 15

2.1.8 Riset Empiris 16

2.2 Rerangka Pemikiran 24

2.3 Rerangka Teoritis 25

BAB III METODE DAN OBJEK PENELITIAN 27

3.1 Metode Penelitian 27

3.1.1 Jenis Penelitian 27


(5)

xi

3.1.3 Teknik Pengumpulan Data 28

3.1.4 Definisi Operasional Variabel 29

3.1.5 Metode Analisis Data 30

3.2 Objek Penelitian 33

3.2.1 Gambaran Umum PT Astra Internasional Tbk 33

3.2.2 Gambaran Umum PT Bank Central Asia Tbk 34

3.2.3 Gambaran Umum PT HM Sampoerna Tbk 36

3.2.4 Gambaran Umum PT Telekomunikasi Indonesia Tbk 37

3.2.5 Gambaran Umum PT Unilever Indonesia Tbk 37

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 39

4.1 Hasil Pembentukan Portofolio 45

4.2 Portofolio yang Optimal 48

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 53

5.1 Simpulan 53

5.2 Saran 55

DAFTAR PUSTAKA 56

LAMPIRAN 58


(6)

xii

SURAT PERNYATAAN PENELITIAN TIDAK MENGGUNAKAN PERUSAHAAN


(7)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Rerangka Pemikiran 24


(8)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel I Riset Empiris 16

Tabel II Definisi Operasional Variabel 29

Tabel III Tingkat Keuntungan Rata-Rata dan Risiko

Masing-Masing Perusahaan 39

Tabel IV Koefisien Korelasi Antar Perusahaan 44

Tabel V Expected Return dan Tingkat Risiko Portofolio 46

Tabel VI Urutan Portofolio Berdasarkan Expected Return 49


(9)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Data Historis Harga Penutupan Saham Bulanan

(Agustus 2009 - Juli 2012) 58

Lampiran B Return Actual Saham Bulanan 60


(10)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Investasi merupakan suatu bentuk penanaman modal baik secara langsung maupun tidak langsung, baik jangka pendek maupun jangka panjang dengan harapan nantinya akan mendapatkan keuntungan atau bentuk manfaat lainnya dari hasil investasi tersebut (dalam Okki Jatnika).

Menurut Eduardus Tandelin (2001:3), investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh keuntungan dimasa datang. Ketika seorang pemodal ingin melakukan investasi, maka ia dihadapkan pada dua bentuk pilihan investasi yaitu pertama, investasi pada aktiva riil atau real assets seperti membangun pabrik, membeli tanah dan sebagainya. Kedua, investasi pada aktiva finansial (sekuritas) seperti membeli saham, sertifikat deposito, efek atau surat berharga lainnya di dalam pasar modal.

Investasi dalam bentuk kepemilikan aset finansial mulai diminati oleh masyarakat di Indonesia. Hal ini disebabkan karena aset finansial memiliki likuiditas dalam pilihan investasinya. Sebagai contoh, investor dapat melakukan investasi pada industri pertambangan pada hari ini dan ia dapat menggantinya minggu depan pada industri semen. Saham (stock) merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling populer. Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan ketika memutuskan untuk pendanaan perusahaan. Pada sisi yang lain, saham merupakan instrumen investasi yang banyak dipilih para investor karena saham mampu memberikan tingkat keuntungan yang menarik (www.idx.co.id). Jika investor


(11)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Investasi merupakan suatu bentuk penanaman modal baik secara langsung maupun tidak langsung, baik jangka pendek maupun jangka panjang dengan harapan nantinya akan mendapatkan keuntungan atau bentuk manfaat lainnya dari hasil investasi tersebut (dalam Okki Jatnika).

Menurut Eduardus Tandelin (2001:3), investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh keuntungan dimasa datang. Ketika seorang pemodal ingin melakukan investasi, maka ia dihadapkan pada dua bentuk pilihan investasi yaitu pertama, investasi pada aktiva riil atau real assets seperti membangun pabrik, membeli tanah dan sebagainya. Kedua, investasi pada aktiva finansial (sekuritas) seperti membeli saham, sertifikat deposito, efek atau surat berharga lainnya di dalam pasar modal.

Investasi dalam bentuk kepemilikan aset finansial mulai diminati oleh masyarakat di Indonesia. Hal ini disebabkan karena aset finansial memiliki likuiditas dalam pilihan investasinya. Sebagai contoh, investor dapat melakukan investasi pada industri pertambangan pada hari ini dan ia dapat menggantinya minggu depan pada industri semen. Saham (stock) merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling populer. Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan ketika memutuskan untuk pendanaan perusahaan. Pada sisi yang lain, saham merupakan instrumen investasi yang banyak dipilih para investor karena saham mampu memberikan tingkat keuntungan yang menarik (www.idx.co.id). Jika investor


(12)

2

membeli saham, berarti mereka membeli prospek perusahaan dari saham tersebut. Kalau prospek perusahaan membaik, harga saham tersebut akan meningkat.

Dalam dunia investasi, kita juga mengenal bahwa high risk, high return. Semakin besar return yang didapat, semakin besar pula tingkat risikonya. Investor pada umumnya merupakan pihak yang sangat tidak menyukai risiko tetapi menginginkan keuntungan (return) yang maksimal. Untuk dapat meminimalkan risiko dalam berinvestasi saham, investor dapat melakukan portofolio (diversifikasi) saham, yaitu dengan melakukan investasi di banyak saham sehingga kerugian di satu saham dapat di tutupi oleh keuntungan pada saham lainnya. Untuk dapat melakukan portofolio yang tepat, perlu dilakukan analisis terlebih dahulu mengenai saham mana yang memiliki return yang tinggi dengan tingkat risiko tertentu serta bagaimana meminimalkan risiko tersebut. Dengan melakukan analisis, investor dapat mengambil keputusan dalam menentukan portofolio yang tepat sesuai dengan preferensi risiko mereka.

Harry Markowitz merupakan orang pertama yang memperkenalkan konsep diversifikasi portofolio dengan melakukan perhitungan secara kuantitatif. Perencanaan optimal (optimalisasi portofolio) model Markowitz menunjukkan bagaimana diversifikasi portofolio dapat meminimalkan risiko. Risiko portofolio bukanlah sekedar rata-rata tertimbang (weighted average) dari tiap-tiap saham/aset dalam portofolio, tetapi perlu dipertimbangkan juga adanya hubungan diantara saham-saham tersebut (Wawan Taufiq N dan Silvia Rostianingsih, 2005:105).

Dalam membentuk satu portofolio dapat dilakukan pada beberapa perusahaan dengan sektor industri yang berbeda-beda selama perusahaan tersebut merupakan perusahaan public yang masih tercatat dalam bursa efek dan memperdagangkan


(13)

3

saham perusahaannya. Pemilihan saham itu sendiri dapat diambil dari berbagai sektor atau kelompok indeks yang terdapat dalm bursa efek. Salah satu diantaranya adalah indeks LQ 45 dimana menggunakan 45 emiten yang dipilih berdasarkan pertimbangan likuiditas dan kapitalisasi pasar, dengan kriteria-kriteria tertentu yang telah ditentukan (www.idx.co.id). Berdasarkan pada latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk mengangkat masalah ini dengan judul “Analisis Pembentukan Portofolio dengan Metode Markowitz (Studi Kasus Pada Lima Saham Berkapitalisasi Terbesar dalam Indeks LQ 45 pada Agustus 2009 sampai Juli 2012)”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan atas latar belakang masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana hasil pembentukan portofolio dengan metode Markowitz dilihat dari sisi return dan risikonya pada beberapa saham yang terdapat pada indeks LQ 45?

2. Pada proporsi dana berapakah investasi portofolio dapat memberikan investasi yang optimal?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Adapun maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mengetahui hasil dari pembentukan portofolio dengan metode Markowitz dalam memperoleh portofolio saham dilihat dari sisi return dan risikonya pada beberapa saham yang terdapat pada indeks LQ 45.


(14)

4

2. Mendapatkan gambaran suatu pemilihan portofolio saham yang optimal dari portofolio yang dibentuk dalam penelitian ini.

1.4 Kegunaan Penelitian 1. Bagi Investor

 Dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi.

 Memberikan pengetahuan kepada investor cara mengaplikasikan teori portofolio.

 Mengurangi risiko yang dapat merugikan investor seperti ditipu oleh broker, karena diharapkan dengan membaca skripsi ini investor dapat menjadi lebih mengerti tentang investasi saham.

2. Bagi Perusahaan

 Dapat menjadi suatu bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi dan membuat strategi untuk menarik para investor.

3. Bagi Penulis Selanjutnya

 Dapat dijadikan referensi untuk dapat melakukan penelitian yang lebih dalam lagi.

4. Bagi Pembaca

 Menambah wawasan di bidang manajemen keuangan.  Menambah pengetahuan terhadap analisis investasi.


(15)

53

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:

1. Hasil dari pembentukan portofolio dengan metode Markowitz dalam memperoleh portofolio saham dilihat dari sisi return dan risikonya pada beberapa saham yang terdapat pada indeks LQ 45 adalah sebagai berikut:

Portofolio ke-1 mempunyai expected return sebesar 0,026343 atau 2,63% dengan tingkat risiko sebesar 0,046664 atau 4,67%.

Portofolio ke-2 mempunyai expected return sebesar 0,020127 atau 2,01% dengan tingkat risiko sebesar 0,043276atau 4,33%.

Portofolio ke-3 mempunyai expected return sebesar 0,024606 atau 2,46% dengan tingkat risiko sebesar 0,044481 atau 4,45%.

Portofolio ke-4 mempunyai expected return sebesar 0,023122 atau 2,31% dengan tingkat risiko sebesar 0,044508 atau 4,45%.

Portofolio ke-5 mempunyai expected return sebesar 0,033940 atau 3,39% dengan tingkat risiko sebesar 0,054032 atau 5,40%.


(16)

54

Portofolio ke-6 mempunyai expected return sebesar 0,029718 atau 2,97% dengan tingkat risiko sebesar 0,048217 atau 4,82%.

Portofolio ke-7 mempunyai expected return sebesar 0,028526 atau 2,85% dengan tingkat risiko sebesar 0,052148 atau 5,21%.

Portofolio ke-8 mempunyai expected return sebesar 0,026021 atau 2,60% dengan tingkat risiko sebesar 0,050103 atau 5,01%.

Portofolio ke-9 mempunyai expected return sebesar 0,021350 atau 2,14% dengan tingkat risiko sebesar 0,054622 atau 5,46%.

Portofolio ke-10 mempunyai expected return sebesar 0,024625 atau 2,46% dengan tingkat risiko sebesar 0,053711 atau 5,37%.

2. Bagi investor yang menyukai risiko (risk lover), maka dapat dikatakan bahwa portofolio ke-5 merupakan portofolio yang optimal dimana proporsi saham ASII sebesar 30%, saham BBCA sebesar 5%, saham HMSP sebesar 50%, saham TLKM sebesar 5% dan saham UNVR sebesar 10% mempunyai expected return sebesar 0,033939785 atau 3,39% dengan tingkat risiko sebesar 0,05403219 atau 5,40%. Sedangkan bagi investor yang tidak menyukai risiko (risk averse), maka dapat dikatakan bahwa portofolio ke-2 merupakan portofolio yang optimal dimana proporsi saham ASII sebesar 25%, saham BBCA sebesar 15%, saham HMSP sebesar 15%, saham TLKM sebesar 30% dan saham UNVR sebesar 15% mempunyai expected return sebesar


(17)

55

0,020127024 atau 2,01% dengan tingkat risiko sebesar 0,043275602 atau 4,33%.

5.2 Saran

1. Dalam melakukan investasi, sebaiknya investor tidak hanya melihat tingkat return saja tetapi tingkat risiko yang sesuai dengan preferensi risiko dari investor tersebut dan juga memperhatikan kondisi perusahaan tersebut.

2. Bagi peneliti selanjutnya, sebaiknya dalam membagi proporsi saham juga memperhatikan koefisien korelasi antar perusahaan.

3. Dalam melakukan penentuan proporsi portofolio saham, peneliti selanjutnya bisa menggunakan software programming quadrating.


(18)

DAFTAR PUSTAKA

Hendrawati, S (2011). Analisis CAPM dan Portofolio Markowitz Pada Saham-Saham LQ 45. Skripsi Ekonomi Manajemen, Program Sarjana Universitas Bina Nusantara, Jakarta (tidak dipublikasikan).

Husnan, S (2005). Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi Keempat, UPP AMP YKPN, Yogyakarta.

Jatnika, Okki. Analisis Pembentukkan Portofolio Pada Lima Perusahaan yang Bergerak di Bidang Plantation. Universitas Gunadarma.

Jogiyanto, H.M. (2010). Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman. Edisi Pertama, Cetakan Ketiga, BPFE, Yogyakarta. Jogiyanto, H.M. (2003). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Ketiga, BPFE,

Yogyakarta.

Julianti, Elvida. Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Pada Tiga Perusahaan dengan Menggunakan Teori Portofolio (Studi Kasus Pada Saham PT Gudang Garam Tbk, PT HM Sampoerna Tbk dan PT Timah Tbk. Universitas Gunadarma.

Martalena dan Malinda, M (2011). Pengantar Pasar Modal. Edisi Pertama, Penerbit Andi, Yogyakarta.

Sugiyono (2003). Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Kelima, Alfabeta, Bandung. Sukarno, M (2007). Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Saham dengan

Menggunakan Metode Single Index di Bursa Efek Jakarta. Tesis Magister Manajemen, Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro, Semarang. Suliyanto (2009). Metode Riset Bisnis. Edisi Kedua, Penerbit Andi, Yogyakarta. Sunariyah (2004). Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Edisi Keempat, UPP AMP

YKPN, Yogyakarta.

Tandelilin, E (2001). Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Edisi Pertama, BPFE, Yogyakarta.

Taufiq N, W dan Rostianingsih, S (2005). Penggunaan Algoritma Genetika Untuk Pemilihan Portofolio Saham dalam Model Markowitz. Jurnal Informatika Fakultas Teknik Industri Universitas Kristen Petra, 6 (2), November, hal 105-109.

Wahyudi, S (2005). Aplikasi Metode Single Index Pada Penentuan Portofolio Investasi Tahunan Pada Saham LQ 45 di BEJ. Jurnal Bisnis dan Ekonomi, 12 (1), Maret, hal 81-96.

www.idx.co.id


(1)

3

saham perusahaannya. Pemilihan saham itu sendiri dapat diambil dari berbagai sektor atau kelompok indeks yang terdapat dalm bursa efek. Salah satu diantaranya adalah indeks LQ 45 dimana menggunakan 45 emiten yang dipilih berdasarkan pertimbangan likuiditas dan kapitalisasi pasar, dengan kriteria-kriteria tertentu yang telah ditentukan (www.idx.co.id). Berdasarkan pada latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk mengangkat masalah ini dengan judul “Analisis Pembentukan Portofolio dengan Metode Markowitz (Studi Kasus Pada Lima Saham Berkapitalisasi Terbesar dalam Indeks LQ 45 pada Agustus 2009 sampai Juli 2012)”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan atas latar belakang masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana hasil pembentukan portofolio dengan metode Markowitz dilihat dari sisi return dan risikonya pada beberapa saham yang terdapat pada indeks LQ 45?

2. Pada proporsi dana berapakah investasi portofolio dapat memberikan investasi yang optimal?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Adapun maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mengetahui hasil dari pembentukan portofolio dengan metode Markowitz dalam memperoleh portofolio saham dilihat dari sisi return dan risikonya pada beberapa saham yang terdapat pada indeks LQ 45.


(2)

4

2. Mendapatkan gambaran suatu pemilihan portofolio saham yang optimal dari portofolio yang dibentuk dalam penelitian ini.

1.4 Kegunaan Penelitian 1. Bagi Investor

 Dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi.

 Memberikan pengetahuan kepada investor cara mengaplikasikan teori portofolio.

 Mengurangi risiko yang dapat merugikan investor seperti ditipu oleh broker, karena diharapkan dengan membaca skripsi ini investor dapat menjadi lebih mengerti tentang investasi saham.

2. Bagi Perusahaan

 Dapat menjadi suatu bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi dan membuat strategi untuk menarik para investor.

3. Bagi Penulis Selanjutnya

 Dapat dijadikan referensi untuk dapat melakukan penelitian yang lebih dalam lagi.

4. Bagi Pembaca

 Menambah wawasan di bidang manajemen keuangan.  Menambah pengetahuan terhadap analisis investasi.


(3)

53

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:

1. Hasil dari pembentukan portofolio dengan metode Markowitz dalam memperoleh portofolio saham dilihat dari sisi return dan risikonya pada beberapa saham yang terdapat pada indeks LQ 45 adalah sebagai berikut:

Portofolio ke-1 mempunyai expected return sebesar 0,026343 atau 2,63% dengan tingkat risiko sebesar 0,046664 atau 4,67%.

Portofolio ke-2 mempunyai expected return sebesar 0,020127 atau 2,01% dengan tingkat risiko sebesar 0,043276atau 4,33%.

Portofolio ke-3 mempunyai expected return sebesar 0,024606 atau 2,46% dengan tingkat risiko sebesar 0,044481 atau 4,45%.

Portofolio ke-4 mempunyai expected return sebesar 0,023122 atau 2,31% dengan tingkat risiko sebesar 0,044508 atau 4,45%.

Portofolio ke-5 mempunyai expected return sebesar 0,033940 atau 3,39% dengan tingkat risiko sebesar 0,054032 atau 5,40%.


(4)

54

Portofolio ke-6 mempunyai expected return sebesar 0,029718 atau 2,97% dengan tingkat risiko sebesar 0,048217 atau 4,82%.

Portofolio ke-7 mempunyai expected return sebesar 0,028526 atau 2,85% dengan tingkat risiko sebesar 0,052148 atau 5,21%.

Portofolio ke-8 mempunyai expected return sebesar 0,026021 atau 2,60% dengan tingkat risiko sebesar 0,050103 atau 5,01%.

Portofolio ke-9 mempunyai expected return sebesar 0,021350 atau 2,14% dengan tingkat risiko sebesar 0,054622 atau 5,46%.

Portofolio ke-10 mempunyai expected return sebesar 0,024625 atau 2,46% dengan tingkat risiko sebesar 0,053711 atau 5,37%.

2. Bagi investor yang menyukai risiko (risk lover), maka dapat dikatakan bahwa portofolio ke-5 merupakan portofolio yang optimal dimana proporsi saham ASII sebesar 30%, saham BBCA sebesar 5%, saham HMSP sebesar 50%, saham TLKM sebesar 5% dan saham UNVR sebesar 10% mempunyai expected return sebesar 0,033939785 atau 3,39% dengan tingkat risiko sebesar 0,05403219 atau 5,40%. Sedangkan bagi investor yang tidak menyukai risiko (risk averse), maka dapat dikatakan bahwa portofolio ke-2 merupakan portofolio yang optimal dimana proporsi saham ASII sebesar 25%, saham BBCA sebesar 15%, saham HMSP sebesar 15%, saham TLKM sebesar 30% dan saham UNVR sebesar 15% mempunyai expected return sebesar


(5)

55

0,020127024 atau 2,01% dengan tingkat risiko sebesar 0,043275602 atau 4,33%.

5.2 Saran

1. Dalam melakukan investasi, sebaiknya investor tidak hanya melihat tingkat return saja tetapi tingkat risiko yang sesuai dengan preferensi risiko dari investor tersebut dan juga memperhatikan kondisi perusahaan tersebut.

2. Bagi peneliti selanjutnya, sebaiknya dalam membagi proporsi saham juga memperhatikan koefisien korelasi antar perusahaan.

3. Dalam melakukan penentuan proporsi portofolio saham, peneliti selanjutnya bisa menggunakan software programming quadrating.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Hendrawati, S (2011). Analisis CAPM dan Portofolio Markowitz Pada Saham-Saham LQ 45. Skripsi Ekonomi Manajemen, Program Sarjana Universitas Bina Nusantara, Jakarta (tidak dipublikasikan).

Husnan, S (2005). Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi Keempat, UPP AMP YKPN, Yogyakarta.

Jatnika, Okki. Analisis Pembentukkan Portofolio Pada Lima Perusahaan yang Bergerak di Bidang Plantation. Universitas Gunadarma.

Jogiyanto, H.M. (2010). Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman. Edisi Pertama, Cetakan Ketiga, BPFE, Yogyakarta. Jogiyanto, H.M. (2003). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Ketiga, BPFE,

Yogyakarta.

Julianti, Elvida. Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Pada Tiga Perusahaan dengan Menggunakan Teori Portofolio (Studi Kasus Pada Saham PT Gudang Garam Tbk, PT HM Sampoerna Tbk dan PT Timah Tbk. Universitas Gunadarma.

Martalena dan Malinda, M (2011). Pengantar Pasar Modal. Edisi Pertama, Penerbit Andi, Yogyakarta.

Sugiyono (2003). Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Kelima, Alfabeta, Bandung. Sukarno, M (2007). Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Saham dengan

Menggunakan Metode Single Index di Bursa Efek Jakarta. Tesis Magister Manajemen, Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro, Semarang. Suliyanto (2009). Metode Riset Bisnis. Edisi Kedua, Penerbit Andi, Yogyakarta. Sunariyah (2004). Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Edisi Keempat, UPP AMP

YKPN, Yogyakarta.

Tandelilin, E (2001). Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Edisi Pertama, BPFE, Yogyakarta.

Taufiq N, W dan Rostianingsih, S (2005). Penggunaan Algoritma Genetika Untuk Pemilihan Portofolio Saham dalam Model Markowitz. Jurnal Informatika Fakultas Teknik Industri Universitas Kristen Petra, 6 (2), November, hal 105-109.

Wahyudi, S (2005). Aplikasi Metode Single Index Pada Penentuan Portofolio Investasi Tahunan Pada Saham LQ 45 di BEJ. Jurnal Bisnis dan Ekonomi, 12 (1), Maret, hal 81-96.

www.idx.co.id