Pengaruh Kebijakan Dividen terhadap Volatilitas Harga Saham Sektor Pertambangan Batubara di Indonesia Periode 2009-2011.

(1)

vii

ABSTRACT

This study aimed to analyze the effect of dividend policy on stock prices of coal mining sector in Indonesia during 2009-2011. The research was interesting to study because of the announcement of a dividend by a company is a signal to shareholders as predictors of the condition of a company in the future and the dividend plays an important role in the company's capital structure. The population in this study is a coal mining company whose shares are listed in the LQ 45 index over the period 2009-2011, amounting to 17 companies. The sampling method used was non probability sampling with purposive sampling technique. After applying the criteria then there are six companies that meet the criteria that as PT Adaro Energy Tbk., PT Bumi Resource Tbk., PT Indo Tambangraya Megah Tbk., PT Resource Alam Indonesia Tbk., PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk. and PT Petrosea Tbk.

For information on there any influence dividend policy as measured by dividend yield and dividend payout ratio of the volatility of the stock price used multiple regression data analysis methods. The results of multiple regression analysis of the data showed a variable dividend yield and dividend payout ratio variable does not affect the company's stock price volatility coal mining sector for investors because the company's value is determined by the ability to generate profits, not dividends or as retained earnings.


(2)

viii

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kebijakan dividen terhadap harga saham sektor pertambangan batubara di Indonesia periode 2009-2011. Penelitian ini menarik untuk diteliti karena pengumuman pembagian dividen oleh suatu perusahaan merupakan signal bagi pemegang saham sebagai prediksi kondisi suatu perusahaan di masa yang akan datang dan dividen memegang peranan penting pada struktur permodalan perusahaan. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor pertambangan batubara yang sahamnya masuk dalam Indeks LQ 45 selama periode 2009-2011 yang berjumlah 17 perusahaan. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non probability sampling dengan teknik purposive sampling. Setelah menerapkan kriteria maka terdapat enam perusahaan yang memenuhi kriteria, yaitu PT Adaro Energy Tbk., PT Bumi Resource Tbk., PT Indo Tambangraya Megah Tbk., PT Resource Alam Indonesia Tbk., PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk. dan PT Petrosea Tbk.

Untuk mendapatkan informasi mengenai adakah pengaruh kebijakan dividen yang diukur dari dividen yield dan dividen payout rasio terhadap volatilitas harga saham maka digunakan metode analisis data regresi berganda. Hasil dari analisis data regresi berganda menunjukkan variabel dividen yield dan variabel dividen payout rasio tidak mempengaruhi volatilitas harga saham perusahaan sektor pertambangan batubara tersebut karena bagi para investor nilai perusahaan ditentukan oleh kemampuan menghasilkan laba, bukan pada pembagian dividen atau sebagai laba ditahan.


(3)

ix

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRACT ... vii

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 8

1.3 Tujuan Penelitian ... 9

1.4 Manfaat Penelitian ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1. Kajian Pustaka ... 10

2.1.1 Kebijakan Dividen ... 10

2.1.2 Faktor – faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen ... 11

2.1.3 Teori – teori Kebijakan Dividen ... 12

2.1.4 Rasio yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen ... 15

2.1.5 Volatilitas Harga Saham ... 16

2.2. Penelitian Terdahulu ... 25

2.3. Kerangka Pemikiran dan Pengembangan Hipotesis ... 38

2.4. Model Penelitian dan Alat Analisis ... 42

2.4.1 Model Penelitian ... 42

2.4.2 Alat Analisis ... 43

2.4.2.1 Uji Asumsi Klasik ... 43

2.4.2.2 Uji Regresi Berganda ... 44


(4)

x BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian ... 50

3.2. Definisi Operasional Variabel ... 50

3.3. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ... 53

3.3.1 Populasi dan Sampel ... 53

3.3.2 Teknik Pengambilan Sampel ... 56

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 56

3.5 Metode Analisis Data ... 57

3.5.1 Uji Asumsi Klasik ... 57

3.5.2 Pengujian Hipotesis ... 58

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Penelitian ... 61

4.2. Pengujian Asumsi Klasik ... 68

4.3. Pengujian Hipotesis ... 72

4.3.1 Pengujian Hipotesis Secara Simultan ... 72

4.3.2 Pengujian Hipotesis Secara Parsial ... 75

4.4. Pembahasan ... 77

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 80

5.2. Saran ... 81

5.3 Keterbatasan Penelitian ... 82

DAFTAR PUSTAKA ... 83

LAMPIRAN ... 89


(5)

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 25

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel ... 52

Tabel 3.2 Daftar Perusahaan yang Menjadi Populasi ... 54

Tabel 3.3 Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel ... 55

Tabel 4.1 Data Dividen Yield Tahun 2009-2011 ... 62

Tabel 4.2 Data Nilai Rata – rata Dividen Yield ... 62

Tabel 4.3 Data Dividen Payout Rasio Tahun 2009-2011 ... 64

Tabel 4.4 Data Nilai Rata-rata Dividen Payout Rasio ... 64


(6)

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ... 41

Gambar 2.2 Model Penelitian ... 42


(7)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman LAMPIRAN A PERHITUNGAN DIVIDEN YIELD DAN DIVIDEN

PAYOUT RASIO PADA TAHUN 2009-2011 ... 89 LAMPIRAN B PERHITUNGAN VOLATILITAS HARGA SAHAM


(8)

PENDAHULUAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pengumuman pembagian dividen oleh suatu perusahaan merupakan signal

bagi pemegang saham. Pada dasarnya antara manajer dengan pemegang saham memiliki informasi yang berbeda, dimana manajer lebih memiliki informasi yang lengkap daripada pemegang saham. Pemegang saham akan menginterprestasikan peningkatan pembayaran dividen oleh perusahaan sebagai signal bahwa pihak manajemen memiliki prediksi arus kas yang tinggi dimasa yang akan datang (Black, 1976). Sebaliknya, penurunan pembayaran dividen diinterprestasikan sebagai antisipasi manajer terhadap terbatasnya arus kas dimasa yang akan datang. Lintner (1956) mengemukakan pandangan bahwa perusahaan meningkatkan pembayaran dividen hanya bila manajer yakin bahwa pembayaran dividen yang tinggi tersebut mampu dipertahankan di masa yang akan datang. Penelitian ini dilanjutkan oleh Fama dan Babiak (1968) menunjukkan dukungan terhadap model yang dikembangkan oleh Lintner. Bhattacharya (1979) dan Miller dan Rock (1985) memprediksi bahwa pengumuman pembayaran dividen mengandung informasi tentang kondisi arus kas yang ada di perusahaan baik untuk saat ini maupun yang akan datang.

Pengumuman pembagian dividen merupakan salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi investor untuk berinvestasi. Hasil-hasil penelitian sebelumnya


(9)

PENDAHULUAN

2 menunjukkan bahwa return saham dan harga saham bereaksi terhadap pengumuman dividen dilihat dari besarnya dividen yang dibagikan (Sularso, 2003; Pujiono, 2002). Saxena (1999) mengemukakan bahwa isu tentang dividen sangat penting dengan berbagai alasan antara lain : pertama, perusahaan menggunakan dividen sebagai cara untuk memperlihatkan kepada pihak luar atau calon investor sehubungan dengan stabilitas dan prospek pertumbuhan perusahaan di masa yang akan datang. Kedua, dividen memegang peranan penting pada struktur permodalan perusahaan.

Kebijakan dividen merupakan keputusan yang diambil perusahaan untuk menentukan berapa besar bagian dari laba bersih yang diperoleh untuk dibagikan sebagai dividen atau sebagai laba yang ditahan. Dividen menjadi realisasi harapan hasil yang didambakan seorang investor dalam menginvestasikan dananya untuk membeli saham itu (Tita Deitiana, 2011). Menurut Husnan (2000) kemungkinan penyebabnya adalah bahwa dividen mempunyai isi informasi yaitu peningkatan atau penurunan pembayaran dividen sering ditaksirkan sebagai keyakinan investor akan prospek dan risiko perusahaan di masa yang akan datang. Hal ini diperkuat oleh Myers dan Majulf (1984), dividen dapat membantu memberikan informasi yang baik mengenai manajemen perusahaan ke dalam pasar modal, sehingga dapat dikatakan bahwa dividen dapat dipandang sebagai sinyal terhadap prospek perusahaan (Miller dan Rock 1985).

Kebijakan dividen sangat penting karena mempengaruhi kesempatan investasi perusahaan, harga saham, struktur finansial, arus pendanaan dan posisi likuiditas dimana setiap perusahaan menetapkan kebijakan dividend yang berbeda-beda, karena kebijakan dividen berpengaruh terhadap nilai perusahaan dalam membayar dividen kepada para pemegang sahamnya. Kebijakan dividen yang


(10)

PENDAHULUAN

3 menghasilkan tingkat dividen yang semakin bertambah dari tahun ke tahun akan meningkatkan kepercayaan para investor dan secara tidak langsung memberikan informasi kepada para investor bahwa kemampuan perusahaan dalam menciptakan laba perusahaan semakin meningkat. Informasi yang demikian akan mempengaruhi permintaan dan penawaran saham perusahaan di pasar modal, yang selanjutnya akan berpengaruh pada harga saham perusahaan. Apabila dividen yang diterima investor meningkat maka harga saham pun relatif meningkat. Hal tersebut membuat investor akan bereaksi positif. Begitu juga sebaliknya, apabila dividen yang diterima investor menurun maka harga saham pun relatif menurun. Hal tersebut membuat investor akan bereaksi negatif (Nurmala, 2006).

Pettit (1972) menemukan bahwa perusahaan yang melakukan peningkatan pembayaran dividen akan mengalami peningkatan rata-rata return selama dua hari setelah dilakukannya pengumuman tersebut sehingga terjadi peningkatan harga saham, begitu pula sebaliknya. Bajaj dan Vijh (1990) dengan menggunakan sampel periode 1962-1987 menunjukkan bahwa tingkat dividen memiliki pengaruh signifikan searah dengan pergerakan harga saham. Penelitian ini juga menemukan bahwa pengaruh tingkat dividen terhadap harga saham adalah kuat pada perusahaan dengan skala kecil. Hal ini disebabkan pasar relatif kurang memiliki informasi mengenai perusahaan dengan skala kecil sehingga pengumuman pembayaran dividen merupakan informasi kunci bagi para pemegang saham. Deangelo dan Skinner (2004) melakukan penelitian untuk membuktikan apakah dividen sudah kurang informatif dan hasil penelitian menunjukkan meskipun sedikit jumlah perusahaan yang melakukan pembayaran dividen, namun dividen sendiri tetap menarik perhatian dengan total dividen riil yang dibayarkan mengalami kenaikan 16,3% pada tahun


(11)

PENDAHULUAN

4 2000 bila dibandingkan dengan tahun 1978. Hal ini menunjukkan adanya hubungan antara volatilitas harga dengan kebijakan dividen.

Volatilitas adalah pengukuran statistik untuk fluktuasi harga selama periode tertentu (Firmansyah, 2006). Ukuran tersebut menunjukkan penurunan dan peningkatan harga dalam periode yang pendek dan tidak mengukur tingkat harga, namun derajat variasinya dari satu periode ke periode berikutnya. Harga saham yang mengalami volatilitas harga akan sangat bervariasi dari waktu ke waktu sehingga sulit ditentukan kepastian dari harga saham dimasa yang akan datang, pernyataan tersebut didukung oleh Alwi (2003) bahwa volatilitas adalah pergerakan naik turun harga saham dari suatu perusahaan go public yang menjadi fenomena umum yang sering dilihat dilantai bursa efek yang tidak banyak orang mengerti atau banyak yang masih bingung mengapa harga saham suatu perusahaan bisa berfluktuasi secara drastis pada periode tertentu. Semakin besar volatilitas semakin besar kemungkinan keuntungan atau kerugian yang diperoleh investor dalam jangka pendek (Hussainey,2011).

Penelitian ini membahas keterkaitan kebijakan dividen perusahaan dengan volatilitas harga saham yang sebelumnya telah dieksplorasi dalam periode yang berbeda oleh Allen dan Rachim (1996) dan Baskin (1989). Riset ini menarik untuk diteliti ulang karena ada pertentangan dari pandangan–pandangan berbeda tentang kebijakan dividen. Menurut Miller dan Modigliani(1961) menyatakan bahwa kebijakan dividen perusahaan tidak memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan maupun biaya modalnya. Menurut Gordon dan Shapiro (1956), Lintner (1962), dan Walter (1963) dalam teori bird in the hand yang menyatakan bahwa kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap harga saham. Menurut hasil penelitian


(12)

PENDAHULUAN

5

Nurmala (2006), kebijakan dividen tidak mempunyai pengaruh terhadap harga saham pada perusahaan otomotif yang telah go publik di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Hal ini dapat dilihat dari hasil regresi selama periode penelitian tahun 1996 - 2000, pengaruh kebijakan dividen tersebut sangat kecil sekali.

Berdasarkan penelitian terdahulu yang berlainan, maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. Motivasi peneliti untuk melakukan penelitian tentang topik ini adalah untuk mengetahui pengaruh kebijakan dividen terhadap volatilitas harga saham di Indonesia. Dalam penelitian ini akan difokuskan pada sektor pertambangan batubara karena sektor batubara selalu menarik untuk dicermati sehubungan barang tambang ini memenuhi tiga kriteria utama sebagai kebutuhan pokok masyarakat, yakni harga murah, diproduksi massal, dan dibutuhkan semua orang secara terus menerus. Selain itu berdasarkan data Bloomberg ( http://www.

bakrie-brothers.com/mediarelation/detail/2198/volatilitas-saham-tambang-naik-signifikan),

13 dari 15 saham pertambangan yang menjadi penggerak utama indeks sektor pertambangan memiliki nilai beta di atas 1 poin. Artinya, setiap kenaikan Indeks sebesar 1% maka harga saham sektor pertambangan naik di atas 1%, sebaliknya penurunan Indeks sebesar 1% mendorong penurunan harga saham lebih dari 1% sehingga dapat dikatakan volatilitas harga cukup tinggi, sedangkan pengaruh volatilitas harga batubara di pasar dunia terhadap kinerja indeks sektor pertambangan cenderung turun dalam 4,5 tahun terakhir.

Berdasarkan data Bloomberg ( http://www.bakrie-brothers.com

/mediarelation/detail/2219/korelasi-pergerakan-harga-batu-bara-terhadap-indeks-tambang-turun ) yang diolah Departemen Riset IFT, korelasi pergerakan harga


(13)

PENDAHULUAN

6 tercatat hanya sebesar 0,10 poin. Data Kementerian Perdagangan

(

http://www.bisnis.com/articles/kinerja-emiten-sektor-tambang-merosot-karena-harga-anjlok ) menunjukkan ekspor batubara turun 19% menjadi 137 juta ton pada

semester pertama tahun 2012. Angka tersebut setara dengan 74,4% dari produksi batu bara nasional yang mencapai 184 juta ton.

Perlambatan ekonomi China sebagai dampak dari krisis Eropa yang berkepanjangan dan kebijakan pemangkasan suku bunga acuan oleh Bank Central China, serta lambatnya pemulihan ekonomi Amerika telah mendesak pemerintah China untuk menurunkan target pertumbuhan ekonominya menjadi 7,5% di tahun 2012. Perlambatan ini kemungkinan besar disebabkan oleh pelemahan permintaan domestik dan luar negeri, investasi dan penurunan ekspor. Di sisi ekspor, perlambatan China menjadi ancaman langsung bagi ekspor Indonesia. China sebagai salah satu negara tujuan ekspor untuk barang komoditas dan mineral. Ekspor batu bara dan minyak kelapa sawit (CPO) akan terancam oleh pelemahan permintaan China. Ekspor CPO dari Indonesia ke China mencapai 20% dari total ekspor CPO. Di samping itu pula, ekspor batubara ke negara China mencapai 25% dari total ekspor batubara. Sejak Januari 2012, ekspor 2 komoditas tersebut telah menunjukkan penurunan berarti sebagai dampak dari penurunan kinerja ekspor China.

(

http://ekonomi.kompasiana.com/moneter/2012/08/08/antisipasi-pelemahan-ekonomi-china/ )

Pada 2008 korelasi pergerakan harga batubara dengan indeks sektor pertambangan sebesar 0,76 poin. Hal ini disebabkan kenaikan harga minyak Nymex dari level US$17 – US$20 per barrel pada tahun 2002 menjadi US$147 per barrel pada tahun 2008 sehingga mendorong harga batubara yang tadinya hanya berada di


(14)

PENDAHULUAN

7 level US$22 – US$25 per ton, menjadi sempat berada pada level US$192.5 per ton pada periode yang sama. Kenaikan harga komoditas ini, kemudian membuat harga saham-saham batubara mengalami kenaikan yang sangat signifikan. Saham BUMI menjadi primadona pasar. Saham BUMI yang pada awal tahun 2003 masih diperdagangkan di level Rp 25, pada pertengahan tahun 2008 sempat menikmati level tertinggi di Rp 8750. (

http://www.strategydesk.co.id/read/batubara-sulitnya-mengubah-kebiasaan.html )

Namun pada akhir 2008 banyak perusahaan – perusahaan terbesar di dunia ambruk sehingga berdampak pada harga batu bara yang pada tahun 2009 turun 45% dengan korelasi pergerakan harga batubara dengan indeks sektor pertambangan sebesar 0,20 poin ( http://www.ipotnews.com/index.php? jdl=Prospek_Emiten_BatuBara_Melemah&level2=newsandopinion&level3=&level4

=stocks&id=669767 ), pada 2010 masih mengalami penurunan sebesar 0,18 poin

akibat defisit fiskal beberapa negara Eropa jauh melebihi 3,0 persen per PDB. Pelebaran defisit fiskal terjadi pada negara Irlandia yang mencapai 32,4 persen PDB lebih tinggi dibandingkan tahun 2009 (defisit 14,3 persen PDB), sedangkan defisit fiskal negara Yunani dan Portugal pada tahun 2010 menurun menjadi 10,5 persen PDB dan 9,1 persen PDB dari sebelumnya sebesar 15,4 persen PDB dan 10,1 persen PDB di tahun 2009. Penurunan defisit Yunani pada tahun 2010 terkait dengan persyaratan yang diajukan Troika (European Comission, IMF, dan ECB) dalam pemberian bailout kepada Yunani. Defisit per PDB Negara Eropa lapisan kedua yaitu Italia dan Spanyol tetap tinggi meskipun menurun dari 5,4 persen dan 11,1 persen di tahun 2009 menjadi 4,6 persen dan 10,5 persen di tahun 2010. Sementara itu, negara penopang Eropa, Jerman dan Perancis, masing-masing memiliki defisit


(15)

PENDAHULUAN

8 fiskal sebesar 3,3 persen PDB dan 7,0 persen PDB (Kementrian Perencanaan Pembangunan Nasional, 2011).

Pada 2011 korelasi pergerakan harga batubara dengan indeks sektor pertambangan sebesar 0,23 poin. Peningkatan ini disebabkan awal 2011 telah terjadi peningkatan aliran masuk modal ke dalam negeri yang mendorong peningkatan harga ekuitas dan nilai tukar (Kementrian Perencanaan Pembangunan Nasional, 2011). Hal-hal di atas menunjukkan volatilitas harga batubara dunia tidak terlalu mempengaruhi kinerja indeks sektor pertambangan. Oleh karena itu berdasarkam latar belakang penelitian peneliti melakukan penelitian dengan judul “ Pengaruh Kebijakan Dividen terhadap Volatilitas Harga Saham Sektor Pertambangan Batubara di Indonesia Periode 2009-2011”.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah kebijakan dividen mempengaruhi volatilitas harga saham sektor pertambangan batubara di Indonesia periode 2009-2011 secara simultan?

2. Apakah kebijakan dividen mempengaruhi volatilitas harga saham sektor pertambangan batubara di Indonesia periode 2009-2011 secara parsial?


(16)

PENDAHULUAN

9 1.3Tujuan penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah :

1. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh kebijakan dividen terhadap volatilitas harga saham sektor pertambangan batubara di Indonesia periode 2009-2011 secara simultan.

2. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh kebijakan dividen terhadap volatilitas harga saham sektor pertambangan batubara di Indonesia periode 2009-2011 secara parsial.

1.4Manfaat penelitian

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah :  Bagi perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan perusahaan dalam hal pengambilan kebijakan dividen yang sangat penting sebagai sumber informasi perusahaan untuk menarik para investor.

 Bagi Investor

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan para investor dalam melakukan analisis sebelum menanamkan modalnya.

 Bagi akademisi

Hasil penelitian ini diharapkan untuk memberikan pengetahuan dan informasi terhadap pengembangan manajemen khususnya di bidang keuangan.


(17)

SIMPULAN DAN SARAN

80

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berikut kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini :

1. Hasil penelitian yang dilihat dari hasil regresi selama periode penelitian menunjukkan bahwa kebijakan dividen tidak mempunyai pengaruh terhadap volatilitas harga saham pada perusahaan sektor pertambangan batubara di Indonesia periode 2009-2011 secara simultan. Hal ini dapat menunjukkan pembagian dividen di perusahaan sektor pertambangan batubara tidak akan mempengaruhi keputusan para pemegang saham dan juga tidak akan menaikan atau menurunkan harga saham suatu perusahaan.

2. Tidak terdapatnya pengaruh antara kebijakan dividen dengan volatiitas harga saham pada perusahaan sektor pertambangan batubara di Indonesia periode 2009-2011 secara parsial berdasarkan hasil uji yang penulis lakukan, menunjukkan bahwa kebijakan dividen yang dilakukan oleh pihak perusahaan yang diumumkan melalui laporan keuangan tahunan bukan merupakan informasi yang relevan bagi pemegang saham dalam membuat keputusan investasi, yakni melakukan jual beli saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Banyak faktor-faktor


(18)

SIMPULAN DAN SARAN

81

lain yang tidak diteliti yang lebih mempengaruhi perubahan harga saham diluar kebijakan dividen.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti mencoba memberikan saran baik bagi pihak perusahaan, investor, maupun peneliti selanjutnya.

1. Perusahaan

Untuk meningkatkan kepercayaan dari para investor terhadap perusahaan, maka perusahaan harus mampu menujukkan kinerja perusahaan yang baik dan menyampaikan informasi yang cukup kepada para investor mengenai perkembangan perusahaan dan kebijakan-kebijakan yang diambil oleh perusahaan. Pengumuman mengenai rencana investasi merupakan salah satu informasi penting yang harus disampaikan oleh perusahaan pada para pemegang saham perusahaan.

2. Investor dan calon investor

Untuk mengetahui kinerja perusahaan sebelum investor melakukan investasi sebaiknya para investor maupun calon investor mencari tahu mengenai profil perusahaan. Profil perusahaan dapat diperoleh melalui Bursa Efek Indonesia dan instansi pemerintah yaitu BAPEPAM-LK, sebagai pihak yang menentukan kebijakan di Bursa Efek Indonesia dalam menjamin keakuratan data informasi keuangan dan memberikan informasi yang berkualitas dengan sarana teknologi yang canggih, up to date sehingga kualitas laporan keuangan perusahaan lebih akurat dan relevan. Selain itu sebaiknya investor dan calon


(19)

SIMPULAN DAN SARAN

82 investor memusatkan perhatiannya pada total hasil yang akan didapatkan dari investasi yang ditanamkan di perusahaan tersebut.

3. Akademisi

Disarankan untuk menambah jumlah variabel dan sampel yang diteliti sehingga hasil yang akan diperoleh dapat lebih akurat dan mempunyai cakupan data yang lebih luas yang dapat mendukung atau memperbaiki penelitian ini.

5.3Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki keterbatasan, yaitu :

1. Penelitian ini hanya membatasi bentuk kebijakan dividen dalam bentuk kas, mengingat bentuk kebijakan dividen lainnya tidak didapatkan data pendukung yang memadai. Sehubungan dengan batasan tersebut penelitian ini mengambil 2 buah variabel yaitu dividen yield dan dividen payout rasio sebagai variabel independen dan mengabaikan variabel lain yang dapat mempengaruhi volatilitas harga saham.

2. Periode pengamatan penelitian ini hanya mencakup tahun 2009-2011.


(20)

83

DAFTAR PUSTAKA

Admati, Anat R. dan Pfleiderer, Paul. (1988). A Theory of Intraday Patterns: Volume and Price Variability; JournalReview of Financial Studies, vol. 1, no. 1,3-40. Allen, D. E. dan Rachim, V., S. (1996). Dividend policy and stock price volatility:

Australian Evidence, Journal of Applied Economics, vol. 6, 175-188.

Alwi, Z. Iskandar. (2003). Pasar Modal Teori dan Aplikasi, Edisi Pertama, Penerbit Yayasan Pancur Siwah, Jakarta.

Anton. (2006). Analisis Model Volatilitas Return Saham. Semarang. Tesis. Universitas Diponegoro.

Bajaj, M. dan A. Vijh. (1990). Dividend Clienteles and the Information Content of Dividend Changes. Journal of Financial Economics, vol. 26, 193–219. Baskin, J. (1989), Dividend policy and the volatility of common stock. The Journal

of Portfolio Management, vol. 15, 19-25.

Bhattacharya, Sudipto. (1979). Imperfect information, dividend policy, and ‘The bird in the hand’ fallacy, Bell Journal of Economics, vol. 10, 259-270. Black, F. (1976). The Dividend Puzzle. Journal of Portfolio Management, vol. 2,

5-84.

Chordia, Tarun., Roll, Richard. dan Subrahmanyam, Avanidhar. (2001). Order Imbalance, Liquidity, and Market Returns. Journal of Financial Economics

65, 111-130.

DeAngelo, Harry., DeAngelo, Linda Elixabeth dan Skinner, Douglas J. (2004). Are dividends dissapearing? Dividend concentration and the consolidation of earning. Journal of Financial Economics 72, 425-456.

Deitiana, Tita. (2011). Pengaruh Rasio Keuangan Pertumbuhan Penjualan dan Deviden Terhadap Harga Saham. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, no. 1, vol. 13, 57 - 66.

Dewi, H. K. (2012). Kinerja Emiten:Sektor tambang merosot karena harga anjlok. Diakses dari http://www.bisnis.com/articles/kinerja-emiten-sektor-tambang

merosot-karena-harga-anjlok pada tanggal 18 September 2012.

Fama, Eugene dan Babiak, Harvey. (1968). Dividend policy: an empirical analysis,


(21)

84 Firmansyah. (2006). Analisis Volatilitas Harga Kopi Internasional. Jakarta :

Usahawan.

Ghozali, Imam. (2005). Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS, Badan Penerbit UNDIP, Semarang.

Gordon, M. J. (1959). Dividends, Earnings, and Stock Prices. The Review of Economics and Statistics, vol. 41, No. 2, Part 1, 99-105.

dan Shapiro, E. (1956). Capital equipment analysis: the required rate of profit, Management Science, vol.3, 102-110.

Hair, J., Black, W. C., Babin, B. J., Anderson, R. E. dan Tatham, R. L. (2006).

Multivariate Data Analysis. Sixth Edition. Pearson Prentice Hall, Upper Saddle River, New Jersey.

Hartono, Adri. (2003). Analisis Relevasi Dividend Yield dan Earning Per Share terhadap Penilaian Harga Saham. Skripsi. Universitas Muhammadiyah. Malang.

Hasnawati, S. (2008). Analisis Dampak Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan Publik di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Ekonomi, vol.13 No.2, 312-322.

Herfina, Melli. (2005). Pengaruh Dividend Payout Ratio, Earning Per Share, dan Return on Assets terhadap Harga Saham. Skripsi. Universitas Muhammadiyah. Malang.

Hidayati, Nur. (2006). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dividen Kas Di Bursa Efek jakarta, Jurnal Akuntansi. Yogyakarta : Universitas Islam Indonesia

Himawan, Fidhi. (2007). Pengaruh Earning Per Share (EPS) dan Dividend Yield (DY) terhadap Harga Saham Perusahaan Pengakuisisi yang Terdaftar pada Bursa Efek Jakarta. Tesis. Universitas Negeri Semarang.

Husnan, Suad. (2000). Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan, Edisi Ketiga. Yogyakarta : UPP AMP YKPN.

Hussainey, Khaled., Mgbame, C.O. dan Chijoke-Mgbame, A. M. (2011). Dividend policy and share price volatility: UK evidence, Journal of Risk Finance, vol.12 Issue : 1, 57-68.

Indonesia Finance Today. (2011). Prospek Emiten Batubara Melemah. Diakses dari http://www.ipotnews.com/index.php?jdl=Prospek_Emiten_BatuBara

Melema&level2=newsandopinion&level3=&level4=stocks&id=669767 pada


(22)

85 . (2012). Korelasi Pergerakan Harga Batu Bara Terhadap Indeks Tambang Turun. Diakses dari http://www.bakrie-brothers.com /mediarelation/detail/2219/korelasi-pergerakan-harga-batu-bara-terhadap

indeks-tambang-turun pada tanggal 18 September 2012.

. (2012). Volatilitas Saham Tambang Naik Signifikan. Diakses dari http://www.bakrie-brothers.com/mediarelation/detail/2198/

volatilitassaham-tambang-naik-signifikan pada tanggal 18 September 2012.

Kementrian Perencanaan Pembangunan Nasional. (2011). Krisis Keuangan Eropa : Dampak terhadap Perekonomian Indonesia. Tinjauan Ekonomi Triwulanan triwulan IV/2011.

Keown, A.J., Martin, J.D., Petty, J.W. dan Scott, D.F. (2003). Foundations of Finance, 4ed : Pearson Education, New Jersey.

Keynes, John M. (1936). The General Theory of Employment, Interest and Money.

Harcourt: Brace and World.

Kolb, Burton A. (1983). Principles of Financial Management, Business Publications Inc., Plano Texas.

Kusnanto. (2007). Pengaruh dividend payout ratio dan laba ditahan terhadap harga saham pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Skripsi. UNNES. Semarang.

Kusumawardhani, Ranny. (2008). Pengaruh Price Erning Ratio (PER) dan Dividend Payout Ratio (DPR) terhadap harga Saham Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”. Jakarta.

Lintner, John. (1956). Distribution of Incomes of Corporations Among Dividends, Retained Earnings, and Taxes, American Economic Review 46, 97-113. . (1962). Dividends, Earnings, Leverage, Stock Prices and the Supply of Capital Corporations. The Review of Economics and Statistics, vol. XLIV, 37:1, 13-67.

Martono dan Harjito, Agus. (2005). Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Ekonisia Midiastuty, Pratana Puspa., Suranta, Eddy., Indriani, Rini dan Elizabeth. (2009).

Analisis Kebijakan Dividen : Suatu Pengujian Dividend Signaling Theory dan Rent Extraction Hypothesis. Universitas Bengkulu. Diakses dari

http://akt.fe.unib.ac.id:81/input/jurnal_dosen/akpm12.pdf pada tanggal 18


(23)

86 Miller, Merton H. dan Rock, Kevin. (1985). Dividend Policy Under Asymmetric

Information, Journal of Finance 40 (4), 1031-1051.

dan Modigliani, F. (1961). Dividend policy, growth and the valuation of shares, The Journal of Business, vol. 34, 411-433.

Murhadi, W.R. (2008). Studi Kebijakan Deviden: Anteseden dan Dampaknya terhadap Harga Saham, Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan UK Petra, vol. 10, no. 1, 1-10.

Myers, Stewart C. dan Majluf, Nicholas S. (1984). Corporate Financing and Investment Decisions When Firms Have Information that Investor Do Not Have. Journal of Financial Economics 13, 187-221.

Nazir, Mian Sajid., Abdullah., Nawaz, Muhammad Musarrat. (2012). How Dividend Policy Affects Volatility of Stock Prices of Financial Sector Firms of Pakistan. American Journal of Scientific Research Issue 61, 132-139. Nurmala. (2006). Pengaruh Kebijakan Dividen Terhadap Harga Saham Perusahaan

Perusahaan Otomotif Di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Mandiri, vol 9, no.1, 17-24.

Pahlevi, Mohamad Reza. (2008). Pengaruh Pengumuman Dividen terhadap harga Saham Perusahaan Sektor Keuangan Pada Saar Ex-Dividend Date di Bursa Efek Indonesia(BEI). Jakarta. Diakses dari http://www.gunadarma.ac.id

/library/articles/graduate/economy/2009/Artikel_21205439.pdf pada tanggal

18 September 2012.

Pardede, Josua. (2012). Antisipasi Pelemahan Ekonomi China. Diakses dari http://ekonomi.kompasiana.com/moneter/2012/08/08/antisipasi-pelemahan

ekonomi-china/ pada tanggal 25 September 2012

Pettit, R. R. (1972). Dividend announcements, secutiry performance, and capital market efficiency. Journal of Finance 27, 993-1007.

Pramastuti, Suluh. (2007). Analisis Kebijakan Dividend, Pengujian Dividend Signaling Theory dan Rent Extraction hypothesis. Tesis, Program Pascasarjana Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada.

Pujiono. (2002). Dampak kebijakan dividen terhadap harga saham pada waktu ex dividend day. Journal Riset Akuntansi Indonesia, vol. 5, 148-161.

Riduwan. (2008). Dasar- dasar statistika, Cetakan keenam, Bandung: Alfabeta. Samuelson, P.A. dan Nordhaus, W.D. (2001). Ilmu Makro Ekonomi, Jakarta, PT.


(24)

87 Santoso, Singgih. (2000). Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik, Jakarta: PT. Elex

Media Komputindo, Kelompok Gramedia.

Saxena, A, K. (1999). Determinant of Dividen d Policy:Regulated Versus

Unregulated Firms. Diakses dari

http://www.westga.edu/~bquest/1999/payout.html pada tanggal 20

September 2012.

Schwert, G.W. dan Clifford W. Smith, Jr. (1992). Empirical Research in Capital Market, McGraw-Hill, Inc, USA.

Siaputra, Lani dan Atmadja, Adwin Surja. (2006). Pengaruh Pengumuman Dividen terhadap Perubahan Harga Saham Sebelum dan Sesudah Ex-Dividend Date di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Jurnal Akuntansi dan Keuangan. vol.8, no.1, 71-77.

Sugiyono, (2004). Metode Penelitian Bisnis, cetakan ketujuh. Alfabeta, CV. Bandung

Sularso, R.A. (2003). Pengaruh Pengumuman Dividen Terhadap Perubahan Harga Saham (Return) Sebelum dan Sesudah Ex-Dividend Date di Bursa Efek Jakarta (BEJ), Jurnal Akuntansi & Keuangan,vol 5.

Suliyanto. (2009). Metode Riset Bisnis, Edisi II,Yogyakarta. Penerbit : Andi.

Syahrial, Dermawan. (2007). Manajemen Keuangan Lanjutan, Edisi Pertama, Jakarta: Penerbit Mitra Wacana Media.

Tim Modul Statistika II. (2010). Modul Statistika II. Universitas Kristen Maranatha. Bandung.

Triharyanto, A. (2006). Pemodelan Volatilitas dan Pengukuran Risiko Pasar Komoditas Minyak Mentah. Tesis. S2 Prodi Manajemen pada FE UI. Diakses dari http://digilib.ui.ac.id/opac/themes/libri2/abstrakpdf.jsp?id=

111710&lokasi=lokal pada tanggal 20 September 2012

Utomo, Satrio. (2012). Batubara : Sulitnya Mengubah Kebiasaan. Diakses dari http://www.strategydesk.co.id/read/batubara-sulitnya-mengubah-kebiasaan. html pada tanggal 25 September 2012.

Warsono. (2003). Manajemen Keuangan Perusahaan; Jilid 1. Malang; Banyumedia. Walter, J. E. (1963). Dividend policy; its’ influence on the value of the enterprise,


(25)

88 Wirasti, Dinar Jatu. (2006). Pengaruh Rasio Nilai Pasar, Dividend Yield, dan Tingkat

Bunga Deposito terhadap Perubahan Harga Saham Perusahaan Asuransi di Bursa Efek Jakarta. Skripsi. Universitas Islam Indonesia. Yogyakarta.

Wiyani, Wahyu dan Wijayanto, Andi. (2005). Pengaruh Nilai Tukar Rupiah, Tingkat Suku Bunga Deposito dan Volume Perdagangan Saham terhadap Harga Saham, Jurnal Keuangan dan Perbankan, no. 3.


(1)

DAFTAR PUSTAKA

Admati, Anat R. dan Pfleiderer, Paul. (1988). A Theory of Intraday Patterns: Volume and Price Variability; JournalReview of Financial Studies, vol. 1, no. 1,3-40. Allen, D. E. dan Rachim, V., S. (1996). Dividend policy and stock price volatility:

Australian Evidence, Journal of Applied Economics, vol. 6, 175-188.

Alwi, Z. Iskandar. (2003). Pasar Modal Teori dan Aplikasi, Edisi Pertama, Penerbit Yayasan Pancur Siwah, Jakarta.

Anton. (2006). Analisis Model Volatilitas Return Saham. Semarang. Tesis. Universitas Diponegoro.

Bajaj, M. dan A. Vijh. (1990). Dividend Clienteles and the Information Content of Dividend Changes. Journal of Financial Economics, vol. 26, 193–219. Baskin, J. (1989), Dividend policy and the volatility of common stock. The Journal

of Portfolio Management, vol. 15, 19-25.

Bhattacharya, Sudipto. (1979). Imperfect information, dividend policy, and ‘The bird in the hand’ fallacy, Bell Journal of Economics, vol. 10, 259-270. Black, F. (1976). The Dividend Puzzle. Journal of Portfolio Management, vol. 2,

5-84.

Chordia, Tarun., Roll, Richard. dan Subrahmanyam, Avanidhar. (2001). Order Imbalance, Liquidity, and Market Returns. Journal of Financial Economics 65, 111-130.

DeAngelo, Harry., DeAngelo, Linda Elixabeth dan Skinner, Douglas J. (2004). Are dividends dissapearing? Dividend concentration and the consolidation of earning. Journal of Financial Economics 72, 425-456.

Deitiana, Tita. (2011). Pengaruh Rasio Keuangan Pertumbuhan Penjualan dan Deviden Terhadap Harga Saham. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, no. 1, vol. 13, 57 - 66.

Dewi, H. K. (2012). Kinerja Emiten:Sektor tambang merosot karena harga anjlok. Diakses dari http://www.bisnis.com/articles/kinerja-emiten-sektor-tambang merosot-karena-harga-anjlok pada tanggal 18 September 2012.

Fama, Eugene dan Babiak, Harvey. (1968). Dividend policy: an empirical analysis, Journal of the American Statistical Association 63, 1132-1161.


(2)

Firmansyah. (2006). Analisis Volatilitas Harga Kopi Internasional. Jakarta : Usahawan.

Ghozali, Imam. (2005). Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS, Badan Penerbit UNDIP, Semarang.

Gordon, M. J. (1959). Dividends, Earnings, and Stock Prices. The Review of Economics and Statistics, vol. 41, No. 2, Part 1, 99-105.

dan Shapiro, E. (1956). Capital equipment analysis: the required rate of profit, Management Science, vol.3, 102-110.

Hair, J., Black, W. C., Babin, B. J., Anderson, R. E. dan Tatham, R. L. (2006). Multivariate Data Analysis. Sixth Edition. Pearson Prentice Hall, Upper Saddle River, New Jersey.

Hartono, Adri. (2003). Analisis Relevasi Dividend Yield dan Earning Per Share terhadap Penilaian Harga Saham. Skripsi. Universitas Muhammadiyah. Malang.

Hasnawati, S. (2008). Analisis Dampak Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan Publik di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Ekonomi, vol.13 No.2, 312-322.

Herfina, Melli. (2005). Pengaruh Dividend Payout Ratio, Earning Per Share, dan Return on Assets terhadap Harga Saham. Skripsi. Universitas Muhammadiyah. Malang.

Hidayati, Nur. (2006). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dividen Kas Di Bursa Efek jakarta, Jurnal Akuntansi. Yogyakarta : Universitas Islam Indonesia

Himawan, Fidhi. (2007). Pengaruh Earning Per Share (EPS) dan Dividend Yield (DY) terhadap Harga Saham Perusahaan Pengakuisisi yang Terdaftar pada Bursa Efek Jakarta. Tesis. Universitas Negeri Semarang.

Husnan, Suad. (2000). Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan, Edisi Ketiga. Yogyakarta : UPP AMP YKPN.

Hussainey, Khaled., Mgbame, C.O. dan Chijoke-Mgbame, A. M. (2011). Dividend policy and share price volatility: UK evidence, Journal of Risk Finance, vol.12 Issue : 1, 57-68.

Indonesia Finance Today. (2011). Prospek Emiten Batubara Melemah. Diakses dari

http://www.ipotnews.com/index.php?jdl=Prospek_Emiten_BatuBara


(3)

. (2012). Korelasi Pergerakan Harga Batu Bara Terhadap Indeks Tambang Turun. Diakses dari http://www.bakrie-brothers.com /mediarelation/detail/2219/korelasi-pergerakan-harga-batu-bara-terhadap indeks-tambang-turun pada tanggal 18 September 2012.

. (2012). Volatilitas Saham Tambang Naik Signifikan. Diakses dari http://www.bakrie-brothers.com/mediarelation/detail/2198/ volatilitassaham-tambang-naik-signifikan pada tanggal 18 September 2012. Kementrian Perencanaan Pembangunan Nasional. (2011). Krisis Keuangan Eropa :

Dampak terhadap Perekonomian Indonesia. Tinjauan Ekonomi Triwulanan triwulan IV/2011.

Keown, A.J., Martin, J.D., Petty, J.W. dan Scott, D.F. (2003). Foundations of Finance, 4ed : Pearson Education, New Jersey.

Keynes, John M. (1936). The General Theory of Employment, Interest and Money. Harcourt: Brace and World.

Kolb, Burton A. (1983). Principles of Financial Management, Business Publications Inc., Plano Texas.

Kusnanto. (2007). Pengaruh dividend payout ratio dan laba ditahan terhadap harga saham pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Skripsi. UNNES. Semarang.

Kusumawardhani, Ranny. (2008). Pengaruh Price Erning Ratio (PER) dan Dividend Payout Ratio (DPR) terhadap harga Saham Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”. Jakarta.

Lintner, John. (1956). Distribution of Incomes of Corporations Among Dividends, Retained Earnings, and Taxes, American Economic Review 46, 97-113. . (1962). Dividends, Earnings, Leverage, Stock Prices and the Supply of Capital Corporations. The Review of Economics and Statistics, vol. XLIV, 37:1, 13-67.

Martono dan Harjito, Agus. (2005). Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Ekonisia Midiastuty, Pratana Puspa., Suranta, Eddy., Indriani, Rini dan Elizabeth. (2009).

Analisis Kebijakan Dividen : Suatu Pengujian Dividend Signaling Theory dan Rent Extraction Hypothesis. Universitas Bengkulu. Diakses dari

http://akt.fe.unib.ac.id:81/input/jurnal_dosen/akpm12.pdf pada tanggal 18 September 2012.


(4)

Miller, Merton H. dan Rock, Kevin. (1985). Dividend Policy Under Asymmetric Information, Journal of Finance 40 (4), 1031-1051.

dan Modigliani, F. (1961). Dividend policy, growth and the valuation of shares, The Journal of Business, vol. 34, 411-433.

Murhadi, W.R. (2008). Studi Kebijakan Deviden: Anteseden dan Dampaknya terhadap Harga Saham, Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan UK Petra, vol. 10, no. 1, 1-10.

Myers, Stewart C. dan Majluf, Nicholas S. (1984). Corporate Financing and Investment Decisions When Firms Have Information that Investor Do Not Have. Journal of Financial Economics 13, 187-221.

Nazir, Mian Sajid., Abdullah., Nawaz, Muhammad Musarrat. (2012). How Dividend Policy Affects Volatility of Stock Prices of Financial Sector Firms of Pakistan. American Journal of Scientific Research Issue 61, 132-139. Nurmala. (2006). Pengaruh Kebijakan Dividen Terhadap Harga Saham Perusahaan

Perusahaan Otomotif Di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Mandiri, vol 9, no.1, 17-24.

Pahlevi, Mohamad Reza. (2008). Pengaruh Pengumuman Dividen terhadap harga Saham Perusahaan Sektor Keuangan Pada Saar Ex-Dividend Date di Bursa Efek Indonesia(BEI). Jakarta. Diakses dari http://www.gunadarma.ac.id /library/articles/graduate/economy/2009/Artikel_21205439.pdf pada tanggal 18 September 2012.

Pardede, Josua. (2012). Antisipasi Pelemahan Ekonomi China. Diakses dari

http://ekonomi.kompasiana.com/moneter/2012/08/08/antisipasi-pelemahan ekonomi-china/ pada tanggal 25 September 2012

Pettit, R. R. (1972). Dividend announcements, secutiry performance, and capital market efficiency. Journal of Finance 27, 993-1007.

Pramastuti, Suluh. (2007). Analisis Kebijakan Dividend, Pengujian Dividend Signaling Theory dan Rent Extraction hypothesis. Tesis, Program Pascasarjana Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada.

Pujiono. (2002). Dampak kebijakan dividen terhadap harga saham pada waktu ex dividend day. Journal Riset Akuntansi Indonesia, vol. 5, 148-161.

Riduwan. (2008). Dasar- dasar statistika, Cetakan keenam, Bandung: Alfabeta. Samuelson, P.A. dan Nordhaus, W.D. (2001). Ilmu Makro Ekonomi, Jakarta, PT.


(5)

Santoso, Singgih. (2000). Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik, Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, Kelompok Gramedia.

Saxena, A, K. (1999). Determinant of Dividen d Policy:Regulated Versus

Unregulated Firms. Diakses dari

http://www.westga.edu/~bquest/1999/payout.html pada tanggal 20 September 2012.

Schwert, G.W. dan Clifford W. Smith, Jr. (1992). Empirical Research in Capital Market, McGraw-Hill, Inc, USA.

Siaputra, Lani dan Atmadja, Adwin Surja. (2006). Pengaruh Pengumuman Dividen terhadap Perubahan Harga Saham Sebelum dan Sesudah Ex-Dividend Date di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Jurnal Akuntansi dan Keuangan. vol.8, no.1, 71-77.

Sugiyono, (2004). Metode Penelitian Bisnis, cetakan ketujuh. Alfabeta, CV. Bandung

Sularso, R.A. (2003). Pengaruh Pengumuman Dividen Terhadap Perubahan Harga Saham (Return) Sebelum dan Sesudah Ex-Dividend Date di Bursa Efek Jakarta (BEJ), Jurnal Akuntansi & Keuangan,vol 5.

Suliyanto. (2009). Metode Riset Bisnis, Edisi II,Yogyakarta. Penerbit : Andi.

Syahrial, Dermawan. (2007). Manajemen Keuangan Lanjutan, Edisi Pertama, Jakarta: Penerbit Mitra Wacana Media.

Tim Modul Statistika II. (2010). Modul Statistika II. Universitas Kristen Maranatha. Bandung.

Triharyanto, A. (2006). Pemodelan Volatilitas dan Pengukuran Risiko Pasar Komoditas Minyak Mentah. Tesis. S2 Prodi Manajemen pada FE UI. Diakses dari http://digilib.ui.ac.id/opac/themes/libri2/abstrakpdf.jsp?id= 111710&lokasi=lokal pada tanggal 20 September 2012

Utomo, Satrio. (2012). Batubara : Sulitnya Mengubah Kebiasaan. Diakses dari

http://www.strategydesk.co.id/read/batubara-sulitnya-mengubah-kebiasaan. html pada tanggal 25 September 2012.

Warsono. (2003). Manajemen Keuangan Perusahaan; Jilid 1. Malang; Banyumedia. Walter, J. E. (1963). Dividend policy; its’ influence on the value of the enterprise,


(6)

Wirasti, Dinar Jatu. (2006). Pengaruh Rasio Nilai Pasar, Dividend Yield, dan Tingkat Bunga Deposito terhadap Perubahan Harga Saham Perusahaan Asuransi di Bursa Efek Jakarta. Skripsi. Universitas Islam Indonesia. Yogyakarta.

Wiyani, Wahyu dan Wijayanto, Andi. (2005). Pengaruh Nilai Tukar Rupiah, Tingkat Suku Bunga Deposito dan Volume Perdagangan Saham terhadap Harga Saham, Jurnal Keuangan dan Perbankan, no. 3.