Kampanye Bekatul Sebagai Sumber Pangan yang Menyehatkan.

(1)

vi

ABSTRAK

Bekatul adalah kulit ari beras yang banyak gizi dan manfaatnya bagi kesehatan, khususnya memperlancar metabolisme sehingga daya tahan tubuh meningkat. 60% gizi beras sebenarnya ada di dalam Bekatul.

Namun masalahnya 80 % masyarakat tidak mengetahui Bekatul, Bekatul khususnya di kalangan anak muda. Maka dari itu, perlu adanya pengenalan Bekatul sebagai suplemen makanan sehat yang alami dan lokal.

Lalu pemecahan masalahnya adalah sosialisasi Bekatul melalui kampanye, dimana dengan terlebih dahulu dilakukan analisis penelitian dan riset yang berhubungan dengan Bekatul. Tujuannya agar target market mendapat informasi yang jelas tentang Bekatul dan manfaatnya dan tujuan akhirnya adalah mengubah gaya hidup anak muda agar rutin konsumsi Bekatul. Jadi dibuat perancangan kampanye bekatul sebagai sumber pangan lokal yang menyehatkan.


(2)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA DAN LAPORAN ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAK ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah... 2

1.2.1 Rumusan Masalah... 2

1.2.2 Ruang Lingkup Permasalahan ... 2

1.3Tujuan Perancangan ... 3

1.4Sumber dan Teknik Pengumpulan ... 3

1.5Skema Perancangan ... 4

BAB II. LANDASAN TEORI 2.1 Kampanye ... 5

2.2 Komunikasi Massa ... 5

2.3 Persuasi ... 5

2.4 Psikologi Dewasa Muda ... 6

2.5 Perilaku Kesehatan ... 7

2.6 Desain Komunikasi Visual ... 8

2.7 Psikologi Warna ... 8


(3)

viii

2.9 Layout ... 9

2.10 Tipografi ... 10

BAB III. DATA DAN ANALISIS MASALAH 3.1 Data dan Fakta ... 11

3.1.1 Profil PT Trubus Pangan Swadaya ... 11

3.1.2 Data Hasil Wawancara ... 11

3.1.3 Hasil Kuesioner ... 17

3.1.4 Bekatul... 22

3.1.5 Proyek Sejenis ... ... 44

3.2Analisis Terhadap Permasalahan Berdasarkan Data dan Fakta ... 50

3.2.1 Analisis SWOT ... 52

3.2.2 Segmentasi ... 52

3.2.3 Targeting ... 53

BAB IV. PEMECAHAN MASALAH 4.1 Konsep Komunikasi ... 54

4.2 Konsep Kreatif ... 54

4.3 Konsep Media ... 55

4.3.1 Timeline... 55

4.3.2 Pemilihan Media ... 56

4.3.3 Budgeting ... 57

4.4 Hasil Karya ... 57

4.4.1 Logo Kampanye ... 57

4.4.2. Social Network ... 59

4.4.3 Website ... 60

4.4.4 Poster ... 63

4.4.5 Web Banner ... 65

4.4.6 Iklan Majalah... 71


(4)

BAB V. PENUTUP

5.1 Simpulan ... 78

5.2 Saran ... 78

DAFTAR PUSTAKA ... 79

DAFTAR ISTILAH ... 80

LAMPIRAN ... 81

DATA PENULIS ... 104


(5)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 01. Logo Trubus Pangan Swadaya ... 11

Gambar 02. Tepung Bekatul ... 22

Gambar 03 Bagan Bekatul ... 22

Gambar 04. Mesin-Mesin Produksi Lokal ... 26

Gambar 05.Mesin-Mesin Produksi Bekatul ... 26

Gambar 06. Suasana Penjualan Babe Usil ... 41

Gambar 07. Produk Kue Bekatul ... 42

Gambar 08. Foto suasana pameran dan produk kue bekatul yang laris ... 42

Gambar 09. Kue bekatul ... 44

Gambar 10. Kue kering dan Roti Bekatul ... 44

Gambar 11. Iklan Healthylicious ... 48

Gambar 12. Website Soyjioy ... 48

Gambar 13. Pemenang Soyjoy Healthylicious ... 50

Gambar 14. Logo Bekatulku ... 57

Gambar 15. Aplikasi Warna pada Logo Bekatulku ... 58

Gambar 16. Grid Logo ... 58

Gambar 17. Ukuran Logo Terkecil 2 x 0,8 cm ... 59

Gambar 18. Facebook (fb) ... 59

Gambar 19. Twitter ... 59

Gambar 20. Event di fb... 60

Gambar 21. Web Home... 61

Gambar 22. Preview Web Home di Mozilla ... 61

Gambar 23. Web Testimoni dan Previewnya di Mozilla ... 61

Gambar 24. Web Tentang Kami ... 62

Gambar 25. Web Cara Konsumsi ... 62

Gambar 26. Web Tentang Kami ... 62

Gambar 27. Tiga Seri Poster Conditioning ... 63

Gambar 28. Aplikasi Poster di Dekat Pintu Masuk dan Lift Kampus ... 64

Gambar 29. Poster Informing ...64


(6)

Gambar 31. Fb banner Tahap Conditioning ... 65

Gambar 32. Aplikasi Fb Banner Tahap Conditioning ... 66

Gambar 33. Ym Banner Tahap Conditioning ... 66

Gambar 34.. Aplikasi Ym Banner Tahap Conditioning ... 66

Gambar 35. Aplikasi Ym Banner Tahap Informing ...67

Gambar 36. Aplikasi Fb Banner Tahap Informing ... 67

Gambar 37. Web banner pada FB Tahap Informing 2 ... 68

Gambar 38. Aplikasi Fb Banner Tahap Informing 2 ... 68

Gambar 39. Ym Banner Tahap Informing ... 68

Gambar 40. Ym Banner Tahap Informing 2 ... 69

Gambar 41. Fb Banner Tahap Reminding ... 69

Gambar 42. Aplikasi Fb Banner Tahap Reminding ... 69

Gambar 43. Ym Banner Tahap Reminding ... 70

Gambar 44. Ym Banner Tahap Reminding 2 ... 70

Gambar 45. Ym Banner Tahap Reminding 3 ... 70

Gambar 46. Aplikasi Ym Banner Tahap Reminding 3 ... 70

Gambar 47. Iklan Majalah Tahap Conditioning ... 71

Gambar 48. Iklan Majalah Tahap Informing dan Aplikasinya pada Majalah Fit ... 71 Gambar 49. Iklan Majalah Tahap Reminding dan Aplikasinya pada Majalah Men’s Health ... 72

Gambar 51. Detail Desain Kaos ... 73

Gambar 50. Kaos Panitia ... 73

Gambar 52. Nametag Panitia dan Aplikasinya ... 74

Gambar 53. Pin Merchandise Event ... 74

Gambar 54. Foto Aplikasi Pin... 75

Gambar 55. Desain Mug dan Aplikasinya ... 75

Gambar 56. Desain Stiker dan Aplikasinya ... 76

Gambar 57. Foto Desain Piring dan Aplikasinya ... 76

Gambar 58. Desain Minuman Cup dan Aplikasinya ... 77


(7)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Komposisi Gizi Bekatul ... 30

Tabel 2. Komposisi Asam Lemak Minyak Bekatul ... 31

Tabel 3. Tabel Timeline ... 55


(8)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A. Transkip Wawancara Pa Darutama ... 81

LAMPIRAN B. Hasil Survei Keefektifitasan Media dan Event Favorit di Kalangan Anak Muda ... 85

LAMPIRAN C. Hasil Survei Aktivitas dan Makanan Favorit Anak Muda ... 86

LAMPIRAN D. Angket ... 87

LAMPIRAN F. Lembar Asistensi ... 88


(9)

1

BAB I. PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Berdasarkan survei yang telah dilakukan, Bekatul yang merupakan limbah sisa penggilingan padi memang belum banyak diketahui oleh masyarakat, khususnya di kalangan anak muda. Padahal sangat bergizi sehingga baik bagi kesehatan karena mengandung 60 % nilai gizi dari beras.

Di dalam buku Intisari, dr. Qureshi dari Unit Riset Produk Sereal, Departemen Pertanian AS, menemukan senyawa tokotrienol di dalam Bekatul yang secara tisak langsung mampu membuat metabolisme lancar. Hal ini berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh untuk aktivitas sehari-hari. Sangat disayangkan sampai sekarang produksi Bekatul yang cukup berlimpah di Indonesia ini sering disia-siakan. Hal ini terjadi karena pengetahuan masyarakat tentang Bekatul masih minim. Padahal Bekatul sudah tersedia di beberapa apotik, toko obat, dan di supermarket.

Selain itu, Bekatul mengandung banyak zat gizi, diantaranya karbohidrat, protein, mineral, lemak tak jenuh, gamma oryzanol, vitamin E dan B kompleks. Bekatul juga mengandung dietary fiber (serat pencernaan) yang tinggi, sehingga menyebabkan penyerapan makanan terjadi secara bertahap sehingga energi yang dihasilkan stabil dan rasa kenyang bertahan lebih lama (Sediaoetama, 1999).

Sebenarnya Bekatul praktis ditambahkan pada makanan/minuman kita sehari-hari. Dengan kata lain, Bekatul merupakan bahan makanan alami tambahan yang menambah nilai gizi makanan, sehingga meningkatkan kesehatan dan kebugaran atau mengurangi resiko penyakit. Selain bisa langsung dicampur ke berbagai jenis makanan untuk meningkatkan gizi makanan, tentunya makanan lokal ini dapat menjadi sumber bahan baku berbagai penganan berkualitas yang lezat sekaligus menyehatkan, apalagi jika dikonsumsi secara rutin.

Pada 3 – 6 Maret 2009 Kusuma Women Cooperative memproduksi Kue Bekatul (Rice Bran Cookies) yang laku dipesan saat dipamerkan dalam Food Exhibition


(10)

2

2009 di Makuhari Messe, Jepang. Di tahun 2010, kreasi Bekatul dilakukan oleh toko

oleh-oleh di Malang. Ada juga mahasiswa yang menciptakan produk craker dan sereal bekatul lewat karya tulis yang dilombakan secara nasional. Bahkan artis Olga Lydia telah terbiasa untuk sarapan bekatul sejak kecil, karena anjuran orangtuanya.

Hal-hal di atas menunjukan bahwa Bekatul memiliki potensi yang bagus sebagai sumber pangan lokal yang menyehatkan tubuh kita. Namun sangat disayangkan, selain kurangnya pengetahuan masyarakat akan Bekatul.

Maka dari itu untuk mensosialisasikan bekatul, perlu dirancang suatu konsep kampanye tentang bekatul yang didesain khusus secara menarik dan efisien agar pesan dari kampanye ini dapat tersampaikan kepada konsumen dengan baik melalui visualisasi pada media-media promosi yang komunikatif dan efektif sesuai target market. Disinilah ilmu Desain Komunikasi Visual (DKV) diperlukan.

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup 1.2.1 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, berikut akan dipaparkan rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut.

Bagaimana caranya supaya masyarakat mendapat informasi yang jelas tentang Bekatul melalui strategi kampanye yang tepat ?

1.2.2 Ruang Lingkup Permasalahan

Ruang lingkup permasalahan meliputi perancangan strategi kampanye bagi masyarakat Bandung untuk dewasa muda golongan menengah ke atas yang berusia 20 – 25 di berbagai media yang sesuai dengan kalangan ini. Awalnya berupa pengenalan Bekatul beserta manfaatnya secara informatif. Lalu bersifat mempengaruhi supaya mengkonsumsi Bekatul melalui pendekatan dari konsep kreatif dan konsep komunikasi yang sesuai.


(11)

3

1.3Tujuan Perancangan

Sesuai dengan permasalahan dan ruang lingkup yang telah diuraikan di atas, berikut ini akan dipaparkan garis besar hasil yang ingin diperoleh setelah masalah diteliti dan dipecahkan, yaitu sebagai berikut.

1. Memberikan informasi yang jelas tentang apa itu Bekatul, kandungan gizinya, dan manfaatnya bagi kesehatan melalui strategi kampanye Bekatul sebagai sumber pangan lokal yang menyehatkan.

2. Merancang strategi kampanye yang efektif guna menonjolkan keunggulan Bekatul sebagai produk lokal yang banyak manfaatnya bagi kesehatan sehingga citra Bekatul di mata masyarakat meningkat.

1.4Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Dalam pelaksanaan perancangan ini, dibutuhkan data yang diperoleh melalui dua cara yaitu data yang bersumber dari literatur dan dari penelitian secara langsung di lapangan. Untuk merancang karya desain ini, diperlukan data yang memadai sebagai dasar pemikiran dan arahan konsep pengumpulan data di bidang DKV yang dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut.

1. Kuesioner

Menyebarkan kuesioner melalui internet dan juga secara langsung ke masyarakat dengan rentang usia 20-25 tahun di kampus-kampus.

2. Wawancara

Melakukan wawancara pada pihak-pihak yang terkait, antara lain konsumen Bekatul, dokter, perusahaan mandatori, dan pedagang produk makanan bekatul.

3. Studi Pustaka

Melakukan studi kepustakaan melalui buku-buku, internet, karya ilmiah mahasiswa, dan jurnal kedokteran.


(12)

4

1.5 Skema Perancangan

Fakta :

Bekatul yang merupakan sumber pangan yang bergizi kurang dikenal oleh masyarakat

Masalah :

Citra bekatul di masyarakat kurang baik padahal sebenarnya bekatul itu sehat

Hipotesa Pemecahan Masalah :

Merancang kampanye yang memberikan informasi segala macam tentang bekatul Penyebab :

Kurangnya informasi yang jelas tentang bekatul

Target Market : Dewasa muda usia 20-25 tahun

golongan menengah atas

Pemecahan masalah : Merancang kampanye bekatul

Pengumpulan data lebih detil dan akurat Pengumpulan Data Awal :

Pengambilan tema bekatul

Alasan dipilihnya Tema : Karena bekatul kurang dikenal dan dilupakan, padahal banyak manfaatnya

bagi msyarakat

Tujuan Akhir : Teori :

Studi pustaka

Studi Lapangan : kuesioner, wawancara

Konsep Komunikasi Konsep Kreatif Konsep Media Judul :

Kampanye Bekatul Sebagai Sumber


(13)

78

BAB V. PENUTUP

5.1 Simpulan

Aktivitas sehari-hari yang padat menjadikan kita butuh asupan berbagai zat gizi alami sehingga metabolisme meningkat, daya tahan tubuhpun meningkat. Salah satu suplemen lokal dan alami tersebut adalah Bekatul.

Bekatul adalah kulit ari beras yang merupakan sisa penggilingan padi. Padahal sebenarnya banyak gizi dan manfaatnya bagi kesehatan tubuh, 60 % dari gizi padi ada di Bekatul. Hal ini terjadi karena ketidaktahuan masyarakat akan manfaatnya, khususnya kaum muda di kota besar seperti di kota Bandung.

Jadi perancangan strategi kampanye bekatul sebagai sumber pangan lokal yang menyehatkan merupakan cara yang tepat untuk memberikan informasi yang jelas tentang Bekatul dan manfaatnya, guna menonjolkan keunggulan Bekatul sebagai produk lokal menyehatkan.

Dalam merancang strategi kampanye yang tepat diperlukan pengetahuan yang luas, kejelian, dan analisis secara seksama, baik dari pengolahan data, konsep maupun pemilihan media, sehingga membuat target audiece merasa tertarik, terpengaruhi, dan tidak membosankan karena timelinenya terlalu panjang.

Kampanye yang baik harus memiliki konsep yang jelas dan kuat, serta visualisasi yang menarik dan cocok dengan konsepnya. Hasil akhir karyapun harus terlihat bagus dan rapi, sehingga pemilihan bahan juga harus diperhatikan.

5.2 Saran

Sekiranya pemerintah turut mendukung perancangan kampanye kesehatan seperti ini, agar diwujudkan masyarakat yang lebih sehat, sehinga produktivitaspun meningkat.


(14)

79

DAFTAR PUSTAKA

Arianti,Risa, et al.2009.Sains Medika Jurnal Kedokteran dan Kesehatan.Semarang: Fakultas Kedokteran Uninsula.

Intisari.1996.Kembali ke Alam.Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Lau, Edwin.Healthy Express. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Liem.Razali, ZalniY., MPd.2008.Bekatul Makanan yang Menyehatkan.Jakarta: Agromedia Pustaka.Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama.

]Mappiare, Andi. Psikologi Orang Dewasa.Surabaya: Usaha Nasional Surabaya. Nilawati, Sri, et al.2008.Care Yourself Kolestrol.Jakarta: Penebar Plus.

Nunung.“Sukses Kendalikan Kolesterol Tanpa Obat”.Dalam Nirmala, 04/Tahun 11,1 April 2010.

Nursalim,Yusuf. Dalam Pikiran Rakyat. Minggu, 20 November 2005.Bandung.

Anton.”Kaum Muda, Waspadai Kolesterol Tinggi”. Dalam Kompas.Rabu, 4 Agustus

2010.Jakarta.

Rohimah, Esti, et al.2007.Sereal Bekatul sebagai Alternatif Added Value Residu Penggilingan Padi.Bogor: IPB.

Bintanah, Sufiati.2010.Pengaruh Pemberian Bekatul dan Tepung Tempe Terhadap Penurunan Kadar Kolesterol Darah Tikus Putih Rattus Nurvegicus Hiperkolesterolemia.Solo:UNS.

Dalam www.bekatul.net Diakses pada Senin, 20 Februari 2011 pukul 07.58 Dalam http://cybermed.cbn.net.id Diakses pada Selasa, 15 Maret pukul 21.45 Dalam http://www.denyrendra.net/search/metabolisme-bagi-tubuh-manusia Diakses

pada Rabu, 5 April 2011 pukul 22.58

Dalam www.dinkes.jabarprov.go.id Diakses pada Sabtu, 26 Februari 2011 pukul 13.00

Dalam http://nirmalamagazine.com Diakses pada Jumat, 1 April 2011 pukul 20.00 Dalam http://www.sinshedidi.com/ Diakses pada Selasa, 12 April 2011 pukul 17.05 Dalam http://www.sucofindo.co.id/ Diakses pada Selasa, 1 Maret 2011 pukul 15.23


(1)

1.1Latar Belakang

Berdasarkan survei yang telah dilakukan, Bekatul yang merupakan limbah sisa penggilingan padi memang belum banyak diketahui oleh masyarakat, khususnya di kalangan anak muda. Padahal sangat bergizi sehingga baik bagi kesehatan karena mengandung 60 % nilai gizi dari beras.

Di dalam buku Intisari, dr. Qureshi dari Unit Riset Produk Sereal, Departemen Pertanian AS, menemukan senyawa tokotrienol di dalam Bekatul yang secara tisak langsung mampu membuat metabolisme lancar. Hal ini berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh untuk aktivitas sehari-hari. Sangat disayangkan sampai sekarang produksi Bekatul yang cukup berlimpah di Indonesia ini sering disia-siakan. Hal ini terjadi karena pengetahuan masyarakat tentang Bekatul masih minim. Padahal Bekatul sudah tersedia di beberapa apotik, toko obat, dan di supermarket.

Selain itu, Bekatul mengandung banyak zat gizi, diantaranya karbohidrat, protein, mineral, lemak tak jenuh, gamma oryzanol, vitamin E dan B kompleks. Bekatul juga mengandung dietary fiber (serat pencernaan) yang tinggi, sehingga menyebabkan penyerapan makanan terjadi secara bertahap sehingga energi yang dihasilkan stabil dan rasa kenyang bertahan lebih lama (Sediaoetama, 1999).

Sebenarnya Bekatul praktis ditambahkan pada makanan/minuman kita sehari-hari. Dengan kata lain, Bekatul merupakan bahan makanan alami tambahan yang menambah nilai gizi makanan, sehingga meningkatkan kesehatan dan kebugaran atau mengurangi resiko penyakit. Selain bisa langsung dicampur ke berbagai jenis makanan untuk meningkatkan gizi makanan, tentunya makanan lokal ini dapat menjadi sumber bahan baku berbagai penganan berkualitas yang lezat sekaligus menyehatkan, apalagi jika dikonsumsi secara rutin.

Pada 3 – 6 Maret 2009 Kusuma Women Cooperative memproduksi Kue Bekatul (Rice Bran Cookies) yang laku dipesan saat dipamerkan dalam Food Exhibition


(2)

2

2009 di Makuhari Messe, Jepang. Di tahun 2010, kreasi Bekatul dilakukan oleh toko oleh-oleh di Malang. Ada juga mahasiswa yang menciptakan produk craker dan sereal bekatul lewat karya tulis yang dilombakan secara nasional. Bahkan artis Olga Lydia telah terbiasa untuk sarapan bekatul sejak kecil, karena anjuran orangtuanya.

Hal-hal di atas menunjukan bahwa Bekatul memiliki potensi yang bagus sebagai sumber pangan lokal yang menyehatkan tubuh kita. Namun sangat disayangkan, selain kurangnya pengetahuan masyarakat akan Bekatul.

Maka dari itu untuk mensosialisasikan bekatul, perlu dirancang suatu konsep kampanye tentang bekatul yang didesain khusus secara menarik dan efisien agar pesan dari kampanye ini dapat tersampaikan kepada konsumen dengan baik melalui visualisasi pada media-media promosi yang komunikatif dan efektif sesuai target market. Disinilah ilmu Desain Komunikasi Visual (DKV) diperlukan.

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup 1.2.1 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, berikut akan dipaparkan rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut.

Bagaimana caranya supaya masyarakat mendapat informasi yang jelas tentang Bekatul melalui strategi kampanye yang tepat ?

1.2.2 Ruang Lingkup Permasalahan

Ruang lingkup permasalahan meliputi perancangan strategi kampanye bagi masyarakat Bandung untuk dewasa muda golongan menengah ke atas yang berusia 20 – 25 di berbagai media yang sesuai dengan kalangan ini. Awalnya berupa pengenalan Bekatul beserta manfaatnya secara informatif. Lalu bersifat mempengaruhi supaya mengkonsumsi Bekatul melalui pendekatan dari konsep kreatif dan konsep komunikasi yang sesuai.


(3)

1.3Tujuan Perancangan

Sesuai dengan permasalahan dan ruang lingkup yang telah diuraikan di atas, berikut ini akan dipaparkan garis besar hasil yang ingin diperoleh setelah masalah diteliti dan dipecahkan, yaitu sebagai berikut.

1. Memberikan informasi yang jelas tentang apa itu Bekatul, kandungan gizinya, dan manfaatnya bagi kesehatan melalui strategi kampanye Bekatul sebagai sumber pangan lokal yang menyehatkan.

2. Merancang strategi kampanye yang efektif guna menonjolkan keunggulan Bekatul sebagai produk lokal yang banyak manfaatnya bagi kesehatan sehingga citra Bekatul di mata masyarakat meningkat.

1.4Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Dalam pelaksanaan perancangan ini, dibutuhkan data yang diperoleh melalui dua cara yaitu data yang bersumber dari literatur dan dari penelitian secara langsung di lapangan. Untuk merancang karya desain ini, diperlukan data yang memadai sebagai dasar pemikiran dan arahan konsep pengumpulan data di bidang DKV yang dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut.

1. Kuesioner

Menyebarkan kuesioner melalui internet dan juga secara langsung ke masyarakat dengan rentang usia 20-25 tahun di kampus-kampus.

2. Wawancara

Melakukan wawancara pada pihak-pihak yang terkait, antara lain konsumen Bekatul, dokter, perusahaan mandatori, dan pedagang produk makanan bekatul. 3. Studi Pustaka

Melakukan studi kepustakaan melalui buku-buku, internet, karya ilmiah mahasiswa, dan jurnal kedokteran.


(4)

4

1.5 Skema Perancangan

Fakta :

Bekatul yang merupakan sumber pangan yang bergizi kurang dikenal oleh masyarakat

Masalah :

Citra bekatul di masyarakat kurang baik padahal sebenarnya bekatul itu sehat

Hipotesa Pemecahan Masalah :

Merancang kampanye yang memberikan informasi segala macam tentang bekatul Penyebab :

Kurangnya informasi yang jelas tentang bekatul

Target Market : Dewasa muda usia 20-25 tahun

golongan menengah atas

Pemecahan masalah : Merancang kampanye bekatul

Pengumpulan data lebih detil dan akurat Pengumpulan Data Awal :

Pengambilan tema bekatul

Alasan dipilihnya Tema : Karena bekatul kurang dikenal dan dilupakan, padahal banyak manfaatnya

bagi msyarakat

Teori : Studi pustaka

Studi Lapangan : kuesioner, wawancara

Konsep Komunikasi Konsep Kreatif Konsep Media Judul :

Kampanye Bekatul Sebagai Sumber Pangan Lokal Yang Menyehatkan


(5)

5.1 Simpulan

Aktivitas sehari-hari yang padat menjadikan kita butuh asupan berbagai zat gizi alami sehingga metabolisme meningkat, daya tahan tubuhpun meningkat. Salah satu suplemen lokal dan alami tersebut adalah Bekatul.

Bekatul adalah kulit ari beras yang merupakan sisa penggilingan padi. Padahal sebenarnya banyak gizi dan manfaatnya bagi kesehatan tubuh, 60 % dari gizi padi ada di Bekatul. Hal ini terjadi karena ketidaktahuan masyarakat akan manfaatnya, khususnya kaum muda di kota besar seperti di kota Bandung.

Jadi perancangan strategi kampanye bekatul sebagai sumber pangan lokal yang menyehatkan merupakan cara yang tepat untuk memberikan informasi yang jelas tentang Bekatul dan manfaatnya, guna menonjolkan keunggulan Bekatul sebagai produk lokal menyehatkan.

Dalam merancang strategi kampanye yang tepat diperlukan pengetahuan yang luas, kejelian, dan analisis secara seksama, baik dari pengolahan data, konsep maupun pemilihan media, sehingga membuat target audiece merasa tertarik, terpengaruhi, dan tidak membosankan karena timelinenya terlalu panjang.

Kampanye yang baik harus memiliki konsep yang jelas dan kuat, serta visualisasi yang menarik dan cocok dengan konsepnya. Hasil akhir karyapun harus terlihat bagus dan rapi, sehingga pemilihan bahan juga harus diperhatikan.

5.2 Saran

Sekiranya pemerintah turut mendukung perancangan kampanye kesehatan seperti ini, agar diwujudkan masyarakat yang lebih sehat, sehinga produktivitaspun meningkat.


(6)

79

DAFTAR PUSTAKA

Arianti,Risa, et al.2009.Sains Medika Jurnal Kedokteran dan Kesehatan.Semarang: Fakultas Kedokteran Uninsula.

Intisari.1996.Kembali ke Alam.Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Lau, Edwin.Healthy Express. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Liem.Razali, ZalniY., MPd.2008.Bekatul Makanan yang Menyehatkan.Jakarta: Agromedia Pustaka.Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama.

]Mappiare, Andi. Psikologi Orang Dewasa.Surabaya: Usaha Nasional Surabaya. Nilawati, Sri, et al.2008.Care Yourself Kolestrol.Jakarta: Penebar Plus.

Nunung.“Sukses Kendalikan Kolesterol Tanpa Obat”.Dalam Nirmala, 04/Tahun 11,1 April 2010.

Nursalim,Yusuf. Dalam Pikiran Rakyat. Minggu, 20 November 2005.Bandung.

Anton.”Kaum Muda, Waspadai Kolesterol Tinggi”. Dalam Kompas.Rabu, 4 Agustus

2010.Jakarta.

Rohimah, Esti, et al.2007.Sereal Bekatul sebagai Alternatif Added Value Residu Penggilingan Padi.Bogor: IPB.

Bintanah, Sufiati.2010.Pengaruh Pemberian Bekatul dan Tepung Tempe Terhadap Penurunan Kadar Kolesterol Darah Tikus Putih Rattus Nurvegicus Hiperkolesterolemia.Solo:UNS.

Dalam www.bekatul.net Diakses pada Senin, 20 Februari 2011 pukul 07.58 Dalam http://cybermed.cbn.net.id Diakses pada Selasa, 15 Maret pukul 21.45 Dalam http://www.denyrendra.net/search/metabolisme-bagi-tubuh-manusia Diakses

pada Rabu, 5 April 2011 pukul 22.58

Dalam www.dinkes.jabarprov.go.id Diakses pada Sabtu, 26 Februari 2011 pukul 13.00

Dalam http://nirmalamagazine.com Diakses pada Jumat, 1 April 2011 pukul 20.00 Dalam http://www.sinshedidi.com/ Diakses pada Selasa, 12 April 2011 pukul 17.05 Dalam http://www.sucofindo.co.id/ Diakses pada Selasa, 1 Maret 2011 pukul 15.23