TINGKAT PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA DI SURABAYA TENTANG IKLAN LAYANAN MASYARAKAT “JAMPERSAL” DI TELEVISI (Studi Deskriptif Tingkat Pengetahuan Ibu Rumah Tangga Di Keluruhan Sawahan Surabaya Tentang Iklan Layanan Masyarakat “Jampersal” Di Televisi).

TINGKAT PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA DI SURABAYA
TENTANG IKLAN LAYANAN MASYARAKAT “J AMPERSAL”
DI TELEVISI
(Studi Deskr iptif Tingkat Pengetahuan Ibu Rumah Tangga Di Keluruhan
Sawahan Surabaya Tentang Iklan Layanan Masyarakat “J amper sal”
Di Televisi)

SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh
gelar sarjana pada Fisip UPN “Veteran” Jawa Timur

Disusun Oleh :

Ayu Wulan Febrianti
NPM : 0743010030

YAYASAN KESEJ AHTERAAN, PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIO NAL “VETERAN” J AWA TIMUR
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
SURABAYA

2012

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

TINGKAT PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA DI SURABAYA
TENTANG IKLAN LAYANAN MASYARAKAT “J AMPERSAL”
DI TELEVISI
(Studi Deskr iptif Tingkat Pengetahuan Ibu Rumah Tangga Di Surabaya
Tentang Iklan Layanan Masyar akat “J amper sal” Di Televisi)

SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi sebagian per syaratan memperoleh Gelar Sarjana
pada Fisip UPN ”Veter an” J awa Timur

Disusun Oleh :
Ayu Wulan Febrianti
NPM : 0743010030

YAYASAN KESEJ AHTERAAN, PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIO NAL “VETERAN” J AWA TIMUR
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
SURABAYA
2012

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Ayu Wulan Febr ianti: Tingkat Pengetahuan Ibu Rumah Tangga Di
Sur abaya Tentang Iklan Layanan Masyar akat “J amper sal” Di Televisi
(Studi Deskr iptif Tingkat Pengetahuan Ibu Rumah Tangga Di Sur abaya
Tentang Iklan Layanan Masyar akat “J amper sal” Di Televisi)
Abstr ak
Iklan dianggap sebagai teknik penyampaian pesan yang efektif. Salah satu
iklan layanan masyarakat yang saat ini sering ditayangkan oleh stasiun televisi
adalah jaminan persalinan atau ”Jampersal”, yang berisi tentang jaminan
persalinan bagi warga kurang mampu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui bagaimanakah tingkat pengetahuan Ibu Rumah Tangga Di Surabaya
Tentang Iklan Layanan Masyarakat Versi “Jampersal” di televisi.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Populasi yang
menjadi responden dalam penelitian ini adalah ibu-ibu rumah tangga yang sudah
menikah dan tercatat oleh negara yang berjumlah 124 orang. Teknik penarikan
sampel menggunakan nonprobability sampling dengan metode accidental
sampling. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan tabel frekuensi.
Hasil dari penelitian ini adalah tingkat pengetahuan masyarakat sebagian
besar berada pada kategori tinggi, hal tersebut menunjukkan bahwa pengetahuan
ibu-ibu tentang pesan dari iklan layanan masyarakat Jampersal sepenuhnya
memahami dan mengerti.
Kata kunci : Tingkat Pengetahuan

Abstr ac
Advertising is considered as an effective message delivery technique. One
of the public service ads "Jampersal" is currently often aired on television stations,
which contains about guarantee delivery for the citizens less able. The purpose of
this study was to determine how the level of knowledge housewife in surabaya
about the public service ads version "Jampersal" on television.
This research uses descriptive quantitative methods. Population from
which the respondents in this study is the housewife who was married and
registred by the state, amounting to 124 people. Sampling technique using

nonprobability sampling with accidental sampling method. Techniques of data
analysis in this study using a frequency table.
The results of this study is the knowledge level of public are mostly
located in the high category, it shows that the knowledge of housewife about the
message of public service adsJ ampersal fully comprehend and understand
Key words: Knowledge level

ix

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan kemurahan, kebaikan dan karunianya-Nya, sehingga penulisan
dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana program studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa
Timur.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan bisa

terselesaikan dengan baik tanpa adanya bantuan dari beberapa pihak. Perkenankan
pada kesempatan ini, penulis menyampikan ucapan terimakasih kepada seluruh
pihak yang telah membantu guna mendukung kelancaran penyusunan skripsi ini,
dengan rasa hormat yang mendalam penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1.

Ibu Dra. Ec. Hj. Suparwati, MSi., selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan
Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

2.

Bapak Juwito, S. Sos., MSi., selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur.

3.

Bapak Syaifuddin Zuhri, M.Si, selaku Dosen Pembimbing yang senantiasa
membimbing dan meluangkan waktu, guna memberikan pengarahan pada
penulis dalam penyusunan skripsi.


4.

Semua dosen dan staff dosen Universitas Pembangunan Nasioanal ”Veteran”
Jawa Timur.

i

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5.

Orang tuaku tercinta, dengan do’anya dan dukungannya baik moril maupun
materiil dari mulai penulis kecil sampai sekaran…trimakasih

6.

Semua orang yang telah banyak membantu, memberikan saran dan kritik
kepada penulis dan tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, penulis ucapan

terima kasih yang sebesar-besarnya.
Penulis menyadari bahwa isi skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh

karena itu, segala kritik dan saran sangat penulis harapkan guna meningkatkan
mutu dari penulisan skripsi ini. Penulis juga berharap, skripsi ini dapat
bermanfaat serta bisa menjadi acuan bagi peneliti lain yang tertarik untuk meneliti
dengan tema yang sama di masa yang akan datang.

Surabaya, Januari 2011

Penulis

ii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................. i

DAFTAR ISI ................................................................................................ iii
DAFTAR TABEL ........................................................................................ vi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. viii
ABSTRAKSI ................................................................................................ ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah......................................................... 1
1.2. Perumusan Masalah ............................................................... 8
1.3. Tujuan Penelitian ................................................................... 9
1.4. Manfaat Penelitian ................................................................. 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori ...................................................................... 10
2.1.1. Televisi Sebagai Media Komunikasi Massa ................ 10
2.1.2. Periklanan .................................................................. 12
2.1.2.1. Pengertian Iklan ........................................... 15
2.1.2.2. Jenis-Jenis Iklan........................................... 16
2.1.2.3. Iklan Dalam Media Televisi ......................... 18
2.1.2.4. Keunggulan Iklan Dalam Media Televisi ..... 19
2.1.2.5. Unsur-Unsur Iklan di Televisi ...................... 21


iii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.1.3. Tingkat Pengetahuan .................................................. 24
2.1.4. Isi Pesan Ikan Layanan Masyarakat “Jampersal” Di
Televisi ...................................................................... 25
2.1.5. Ibu-Ibu Sebagai Khalayak .......................................... 27
2.1.6. Teori SOR .................................................................. 29
2.2. Kerangka Berfikir .................................................................. 32
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Metode Penelitian .................................................................. 33
3.2. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ...................... 33
3.2.1. Definisi Operasional .................................................. 33
3.2.2. Pengukuran Variabel .................................................. 34
3.3. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel .................... 36
3.3.1. Populasi ..................................................................... 36
3.3.2. Sampel ....................................................................... 37
3.3.3. Teknik Penarikan Sampel ........................................... 37

3.4. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 38
3.5. Teknik Analisis Data ............................................................. 38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian ........................................ 40
4.1.1. Profil Kota Surabaya .................................................. 40
4.1.2. Demografi Kota Surabaya .......................................... 40
4.1.3. Profil Kelurahan Sawahan ......................................... 42

iv

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.1.4. Iklan Layanan Masyarakat

“JAMPERSAL” Di

Televisi ..................................................................... 42
4.2. Penyajian Data dan Analisis Data ......................................... 43
4.2.1. Karakteristik Responden ............................................ 43

4.2.2. Pernyataan Tentang Media ......................................... 45
4.3. Daskripsi Tingkat Pengetahuan .............................................. 47
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan ............................................................................ 68
5.2. Saran ...................................................................................... 68
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 70
LAMPIRAN ................................................................................................ 73

v

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ................ 43
Tabel 4.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ............................... 44
Tabel 4.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan..................... 44
Tabel 4.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ....................... 45
Tabel 4.5. Menonton Tayangan Iklan Layanan Masyarakat Jampersal Di
Televisi ..................................................................................... 45
Tabel 4.6. Frekuensi Menonton Iklan Layanan Masyarakat Jampersal Di
Televisi .....................................................................................

46

Tabel 4.7. Memberikan Kemudahan Pembiayaan Ibu Hamil Yang Belum
Memiliki Jampersal ...............................................................

48

Tabel 4.8.

Mengakses Dengan Mudah Pemeriksaan Persalinan ..............

50

Tabel 4.9.

Mengakses Dengan Mudah Pertolongan Persalinan ...............

51

Tabel 4.10. Mengakses Dengan Mudah Pemeriksaan Nifas ......................

52

Tabel 4.11. Mengakses dengan mudah Keluarga Berencana (KB) oleh
Tenaga Kesehatan ..................................................................

53

Tabel 4.12. Menurunkan Angka Kematian Ibu Dan Bayi ..........................

57

Tabel 4.13. Bayi Lahir Sehat Dan Ibu Selamat .........................................

59

Tabel 4.14. Meningkatkan KB Pasca Persalinan .......................................

60

Tabel 4.15. Jaminan Pelayanan Pemeriksaan Ibu Hamil ...........................

61

Tabel 4.16. Jaminan Pelayanan Persalinan................................................

62

Tabel 4.17. Jaminan Pelayanan Pasca Persalinan ......................................

64

Tabel 4.18. Jaminan Pelayanan Bayi Baru Lahir Oleh Tenaga Kesehatan .

65

Tabel 4.19. Tingkat Pengetahuan Responden Berdasarkan Kategori .........

66

vi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1

Model Teori S-O-R ................................................................ 31

Gambar 2.2

Kerangka Berpikir Penelitian ................................................. 32

vii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Kuesioner
Lampiran 2 : Rekapitulasi Jawaban Responden
Lampiran 3 : Tabel Frekuensi
Lampiran 4 : Data BPS
Lampiran 5 :

Data Kelurahan Sawahan

Lampiran 6 :

Potongan Iklan Jampersal

viii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Iklan dianggap sebagai teknik penyampaian pesan yang efektif dalam
menjual dan menawarkan suatu produk. Oleh karenanya dalam aktivitas
perpindahan informasi tentang produk yang diiklankan pada khalayak
tentunya harus mengandung daya tarik setelah pemirsa atau khalayak ketahui
sehingga mampu menggugah perasaan, maka untuk menampilkan kekuatan
iklan tidak hanya sekedar menampilkan pesan verbal tetapi juga harus
menampilkan pesan non verbal yang mendukung iklan.
Iklan sendiri hampir setiap hari selalu mewarnai kehidupan kita, di
televisi surat kabar, dan hampir di setiap sudut jalan, hampir tidak bisa
menghindar dari iklan. Iklan memang sudah menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dari kehidupan masyarakat. Dalam survei yang dilakukan harian
Kompas di sepuluh kota besar di Indonesia, tercatat tidak kurang dari 70
persen responden yang mengaku suka menirukan iklan yang ditayangkan di
media, baik dalam meniru ucapan atau narasi, jingle atau lagu, gerakan
hingga meniru sosok yang menjadi pemeran iklan tersebut (Noviani, 2002:1).
Iklan berdasarkan tujuannya terbagi atas iklan komersial dan iklan
layanan masyarakat. Iklan komersial sering disebut iklan bisnis, sebab
berdasarkan tujuannya iklan tersebut bertujuan mendapatkan keuntungan
ekonomi, utamanya adalah peningkatan penjualan. Sedangkan iklan layanan
masyarakat digunakan untuk menyampaikan informasi, mempersuasi atau

1

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

mendidik khalayak dimana tujuan akhir bukan untuk mendapatkan
keuntungan ekonomi melainkan keuntungan sosial. Keuntungan sosial yang
dimaksud adalah munculnya penambahan pengetahuan, kesadaran sikap dan
perubahan perilaku masyarakat terhadap masalah yang diiklankan serta
mendapatkan citra baik di mata masyarakat (Widyatama, 2007:104).
Salah satu media untuk menyampaikan pesan berupa iklan adalah
televisi. Hal ini dikarenakan peranan televisi memiliki kelebihan jika
dibandingkan dengan media lain dalam upaya membantu proses keberhasilan
penyebaran iklan. Karenanya memperbincangkan masalah iklan televisi
amatlah menarik, selain memiliki sisi kreasi dan inovasi dalam hal ini
mengedepankan informasi, hiburan, dan pendidikan atau gabungan dari
semuanya. Iklan televisi juga mampu mempengaruhi emosi masyarakat yang
bertempat tinggal tersebar dan heterogen dalam memenuhi standar dan gaya
hidup pemirsanya. Dengan didukung karakteristiknya yang audio dan visual,
televisi mampu membangkitkan selera pemirsa terutama atas rangsangan
visual, sehingga menjadikannya sebagai medium yang intim dan personal.
Saat ini seringkali kita lihat iklan-iklan layanan masyarakat yang
ditujukan kepada masyarakat sebagai salah satu usaha memasyarakatkan
gagasan-gagasan sosial, yang isi pesannya berasal dari golongan atau instansi
tertentu (pemerintah maupun kelompok), contohnya iklan layanan masyarakat
mengenai kesehatan versi ”JAMPERSAL” (Jaminan Persalinan), KB, iklan
anti narkoba ataupun iklan tentang pajak dan sebagainya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

Salah satu iklan layanan masyarakat yang saat ini sering ditayangkan
oleh stasiun televisi adalah iklan layanan masyarakat mengenai jaminan
persalinan atau ”Jampersal”, dimana inti dari iklan Jampersal adalah upaya
pemerintah untuk menurunkan AKI (Angka Kematian Ibu) dan AKB (Angka
Kematian Bayi). Kementerian kesehatan akan menjamin seluruh biaya
pengobatan bagi wanita hamil dan melahirkan, sepanjang mereka melahirkan
di

Puskesmas

dan

RS

pemerintah.

Jampersal

itu

memberikan

pertanggungjawaban biaya kepada ibu hamil yang ingin bersalin di RS
pemerintah kelas 3 dan sarana pelayanan kesehatan. Program Jampersal
berbeda dengan Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas). Program ini
tidak hanya pada ibu hamil yang miskin, sedangkan Jamkesmas memberikan
perlindungan kesehatan bagi warga miskin. Jampersal akan dilaksanakan
secara bertahap, dengan prioritas dalam perkiraan ibu bersalin dalam 1 tahun
adalah 4,6 juta ibu hamil. Persalinan yang sudah dibiayai Jamkesmas
mencapai 1,7 juta ibu hamil pertahun. Dan tambahan dari jaminan persalinan
2011 ini bagi 900 ibu hamil.
Pemerintah menyediakan dana 1,2 triliun untuk perlindungan ibu
hamil melalui program Jampersal. Dana tersebut diambil dari dana yang
dialokasikan untuk Kementerian Keseahtan melalui APBN 2011. Alokasi
dana tersebut akan digunakan untuk pelaksanaan paket Jampersal antara lain,
pendataan ibu hamil, pemeriksaan ibu hamil sebanyak 4 kali ANC, persalinan
ditolong tenaga kesehatan, penanganan komplikasi dan rujukannya, nifas, dan
penanganan bayi baru lahir sebanyak 3 kali, termasuk pelayanan KB pasca

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

persalinan dan konseling pemberian Asi eksklusif (http://dinkes.gorontalo.web.id/
index.php?Itemid=31&catid=3:berita&id=87:jampersal&option=com_content&vi
ew=article).
Kepala Biro Perencanaan dan Anggaran, Sekretariat Jenderal
Kementerian Kesehatan, Tini Suryanti Suhandi, mengatakan pemerintah akan
menaikkan Anggaran bagi jampersal yang semula 350 miliar menjadi 500
miliar. Hingga saat ini dana Jampersal sudah tersedia di hampir semua
kabupaten atau kota di seluruh Indonesia, dari 497 kabupaten atau kota,
tinggal 22 yang belum memiliki rekening untuk Jampersal antara lain 6 kota di DKI
Jakarta, 3 kabupaten di Maluku, serta beberapa kabupaten di Sulawesi dan Papua
(http://www.detikhealth.com/read/2011/06/21/153822/1665216/775/mungkinkahbiaya-persalinan-gratis-picu-ledakan-penduduk?l991101775).
Melalui program Jampersal yang telah berlangsung, diharapkan
membantu kaum ibu untuk mendapatkan pelayanan persalinan yang baik dan
benar. Hal ini untuk menekan angka kematian ibu akibat melahirkan di
Indonesia yang masih tergolong tinggi. Ibu rumah tangga menurut konsep
tradisional adalah wanita yang menggunakan sebagian besar waktunya untuk
memelihara dan mengajarkan anak-anaknya menurut pola-pola yang
dibenarkan oleh masyarakat dilingkungan sekitarnya. Ibu yang tidak bekerja
merupakan salah satu peran tradisional yang masih tetap banyak dipilih oleh
kebanyakan wanita sampai pada saat sekarang ini (Kartono, 1992). Adapun
usia ibu rumah tangga dalam penelitian ini adalah wanita usia produktif atau
subur yaitu antara usia 15-49 tahun, berdasarkan depnakes wanita usia subur

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

adalah semua wanita yang telah memasuki usia antara 15-49 tahun tanpa
memperhitungkan

status

perkawinannya

(http://www.depkes.go.id/downloads/publikasi/Data%20Penduduk%20Sasaran
%20Program.pdf). Berdasarkan data dari BPS jumlah perempuan terbanyak di
surabaya pada antara usia 25-29 tahun dengan prosentase 17,81% dari
keseluruan wanita Surabaya.
Adapun dipilihnya iklan layanan masyarakat versi Jampersal, sebab
Angka kematian ibu melahirkan di Indonesia saat ini tergolong masih cukup
tinggi

yaitu

mencapai

228

per

100.000

kelahiran.

Walaupun

sebelumnya Indonesia telah mampu melakukan penurunan dari angka 300 per
100.000

kelahiran pada tahun 2004.

Padahal berdasarkan Sasaran

Pembangunan Milenium atau Millenium Development Goal (MDG),
kematian ibu melahirkan ditetapkan pada angka 103 per 100.000
kelahiran. Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak Linda Amalia Sari Gumelar saat membuka Seminar
Perempuan mendukung MDG di Denpasar, Bali. Linda Gumelar menegaskan
pemerintah Indonesia sedang terus berusaha untuk melakukan penurunan
kematian ibu melahirkan, di mana angka kematian ibu akibat melahirkan
ditargetkan turun menjadi 103 per 100.000 kelahiran pada tahun 2015.
Kematian bayi selama lima tahun terakhir 2006-2010, terlihat sangat
dipengaruhi keberadaan bidan yang ditugaskan di desa. Ditahun 2006 ketika
jumlah desa/kelurahan di kabupaten Polewali Masih berjumlah 132
desa/kelurahan Sekarang 167 desa/kelurahan dengan bidan desa 66 termasuk

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

bidan Puskesmas, sebahagian besar adalah bidan desa yang sudah berakhir
masa kerja pada bulan juli 2006, otomatis selama 6 bulan desa-desa yang
ditinggal masih ditemukan kesakitan dan kematian bayi, tercatat dalam
laporan KIA Dinas Kesehatan Kabupaten Polewali berjumlah 92 terjadi
kematian bayi. Terlihat ditahun 2007 kasus kematian bayi menurun secara
dratis ditahun 2007 yaitu 46 bayi, karena adanya pengisian/penggantian
tenaga bidan desa, namun kemudian cenderung naik di tahun 2008-2010 yaitu
masing-masing 61 kematian 98 dan 96 kematian, Karena bidan-bidan desa yang
ditempatkan tidak bekerja maksimal alias kompotensinya yang masih perlu
ditingkatkan

lagi

(http://arali2008.wordpress.com/2011/05/01/membijaksanai-

program-jaminan-persalinan-tahun-2011/).
Biro iklan yang memproduksi iklan layanan masyarakat tentang
Jampersal tersebut, berusaha dikemas sedemikian rupa sehingga menarik
perhatian pemirsa sebagai khalayak, dengan menampilkan seorang ibu sedang
menjemput sekolah anaknya kemudian ibu tersebut berbincang-bincang
dengan ibu-ibu yang lain mengenai ajakan untuk mengikuti jampersal. Pada
sesi selanjutnya ketika perjalanan pulang ibu dan anak tersebut melewati
seorang ibu hamil sedang menjemur pakaian, kemudian datang seorang suster
dan ibu itupun berbicara dengan suster tersebut bahwa dia tidak khwatir lagi
akan kesehatan bayi dan dirinya dan suster itupun menjawab “itu gunanya
jampersal”. Sang anak pun kaget mendengar pembicaraan ibu hamil dan
suster tersebut karena tidak memahaminya. Selanjutnya disesi ketiga
digambarkan sang ayah memberikan sebuah boneka kepada anaknya dan sang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

anak mengucapkan terima kasih kepada ayahnya, kemudian sang anak
bertanya kepada sang ibu mengenai maksud jampersal yang dibicarakan ibu
hamil dan suster tadi dan sang ibu menjawab jampersal itu jaminan persalinan
utuk seluruh ibu hamil.
Pengetahuan yang terkandung dari iklan layanan masyarakat versi
Jampersal di televisi adalah bagaimana seorang ibu dan bayi lahir sehat
dengan selamat dengan adanya bantuan jaminan persalinan bagi warga
kurang mampu. Tingkat adalah ukuran tinggi rendahnya tentang sesuatu
misalnya derajat, kelas, taraf, pendidikan, dan pengetahuan. Dalam kamus
umum Bahasa Indonesia (Purwadarminta, 1982: 214) pengetahuan berasal
dari kata “tahu”, dimana arti pengetahuan itu sendiri adalah segala apa yang
diketahui atau akan diketahui yang berkenaan dengan sesuatu hal, dalam hal
ini yang berhubungan dengan iklan layanan masyarakat yaitu versi Jampersal
di televisi. Pengertian yang lain menyebutkan bahwa tingkat pengetahuan
adalah suatu konsep yang merupakan salah satu akibat dari perubahan yang
terjadi, yang diklasifikasikan ke dalam efek kognitif. Dari efek kognitif itulah
terjadi bila ada perubahan pada apa yang ia ketahui, dipahami atau dipersepsi
oleh khalayak serta juga terkait dengan pentrasmisian pengetahuan (Rakhmat,
2001;67).
Alasan dipilihnya kota Surabaya sebagai lokasi penelitian adalah
berdasarkan data hasil survei sosial ekonomi nasional tahun 2009 provinsi
Jawa Timur oleh BPS, banyaknya penduduk Surabaya yang berjenis kelamin
perempuan sebesar (1.367.775) pada tahun (2009) dari kota-kota lain di Jawa

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

Timur seperti Probolinggo (117.647), Kediri (139.825). Selain itu pada
penelitian ini di spesifikan di Surabaya selatan pada kecamatan Sawahan di
lihat dari angka kelahiran kecamatan Sawahan memiliki peringkat tertinggi
yaitu sebesar (1.380), jiwa dibandingkan daerah Surabaya lainya berdasarkan
data BPS (2009) dalam angka (2010). Sedangkan jumlah perempuan yang
menikah pada kelurahan sawahan sebanyak 124 perempuan yang menikah
pada usia antara 16-30 tahun (berdasarkan data Kecamatan Sawahan).
Selain itu Kepala Dinas Kesehatan Surabaya mengatakan
untuk Surabaya, AKI (Angka kematian Ibu) dan AKB (Angka
Kematian Bayi) lebih rend ah daripada Jawa Timur. Data 2009
menyebutkan AKI di kisaran 9,16 per 100 ribu kelahiran hidup.
Sedangkan

AKB

mencapai

81,6

per

1.000

kelahiran

hidup

(http://kelanakota.suarasurabaya.net/?id=ca9316c84fe27fd9430bc9c60f68150
5201076602).
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan tersebut di atas maka
peneliti tertarik untuk mengambil judul TINGKAT PENGETAHUAN IBU
RUMAH TANGGA DI SURABAYA TENTANG IKLAN LAYANAN
MASYARAKAT VERSI “JAMPERSAL” DI TELEVISI.

1.2. Rumusan Masalah
Perumusan masalah dalam penelitian ini yaitu “bagaimanakah tingkat
pengetahuan Ibu Rumah Tangga Di Surabaya Tentang Iklan Layanan
Masyarakat Versi “Jampersal” di televisi ?

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah
tingkat pengetahuan Ibu Rumah Tangga Di Surabaya Tentang Iklan Layanan
Masyarakat Versi “Jampersal” di televisi.
1.4. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan guna baik secara teoritis
dan praktis.
1. Manfaat Teoritis
Dapat menambah wacana dan memberikan informasi serta sumbangan
pemikiran bagi pengembangan ilmu komunikasi sebagai bahan masukan
atau referensi untuk penelitian selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
Dapat memberikan masukan pada pihak Dinas Kesehatan untuk
meningkatkan dalam melaksanakan dan menginformasikan mengenai
jaminan persalinan kepada seluruh lapisan masyarakat.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
KAJ IAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teor i
2.1.1. Televisi Sebagai Media Komunikasi Massa
Menurut Rakhmat (2002:189) Media komunikasi massa adalah
jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar,
heterogen dan anonim melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan
yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat.
Televisi adalah salah satu media massa yang merupakan paduan
radio (broadcast) dan film (moving picture). Televisi terdiri dari istilah
“tele” yang berarti jauh dan “vision” yang berarti penglihatan. Segi “jauh”
dihasilkan dengan prinsip radio, sedangkan segi “penglihatan“ oleh
gambar. (Effendi, 2000:174).
Televisi merupakan hasil temuan dari riset ilmiah dan teknik, dan
berkembang sebagai suatu media hiburan atau berita. Hal tersebut televisi
memiliki konsekuensi-konsekuensi yang tak terduka sebelumnya, bukan
hanya terhadap media hiburan dan berita lainya dengan meredusir daya
hidupnya dan peran pentingnya, namun juga berbagai prosespenting dalam
kehidupan keluarga budaya dan sosial (Williams, 2009:4).
Televisi memiliki daya tarik yang sangat kuat melebihi media
massa lainnya. Kalau radio memiliki daya tarik yang kuat karena unsurunsur vokal, musik dan efek suara, maka televisi selain memiliki ketiga
unsur-unsur itu juga memiliki unsur visual berupa gambar hidup yang

10

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

menimbulkan kesan mendalam bagi penonton. Daya tarik ini melebihi
bioskop karena dapat dinikmati di rumah dengan santai, aman dan
nyaman.
Televisi merupakan media yang paling disukai oleh para pemasang
iklan. Hal tersebut disebabkan keistimewaan televisi yang mempunyai
unsur audio dan visual, sehingga para pengiklan percaya bahwa televisi
mampu menambah daya tarik iklan dibanding media lainnya. Televisi juga
diyakini sangat berpotensi mengingatkan khalayak terhadap pesan yang
disampaikan. Hal ini pula yang menyebabkan nilai belanja iklan di televisi
semakin lama semakin meningkat (Kasali, 1992:172).
Televisi saat ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari
kehidupan manusia. Banyak orang yang menghabiskan waktunya lebih
lama di depan pesawat televisi dibandingkan dengan waktu yang
digunakan untuk ngobrol dengan keluarga atau pasangan mereka. Bagi
banyak orang televisi adalah teman, televisi menjadi cermin perilaku
masyarakat dan televisi dapat menjadi candu. (Morrisan, 2004:1).
Selain itu televisi menimbulkan dampak yang kuat bagi
pemirsanya, selain adanya tekanan pada sekaligus kedua indera yakni
penglihatan dan pendengaran. Untuk tujuan komersial, televisi dipandang
sebagai media yang paling efektif untuk menyampaikan misinya. Televisi
mempunyai kemampuan menjangkau khalayak sasaran yang sangat luas.
Jutaan orang menonton televisi secara teratur. Televisi dapat menjangkau
khalayak sasaran yang tidak terjangkau oleh media massa lainnya

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

misalnya media cetak dan film. Televisi mempunyai kemampuan yang
kuat untuk mempengaruhi persepsi khalayak sasaran. Kebanyakan
masyarakat meluangkan waktunya di muka televisi sebagai sumber berita,
hiburan dan sarana pendidikan.
Berdasarkan teori-teori di atas maka dapat disimpulkan bahwa
televisi adalah salah satu media elektronik sebagai alat menyampaikan
pesan serta mempunyai daya tarik serta mempunyai kemampuan yang kuat
untuk mempengaruhi khalayak.
2.1.2. Per iklanan
Periklanan adalah suatu cara untuk menciptakan kesadaran pilihan.
Kita tidak membeli barang secara langsung kepada para pabrikan,
melainkan melalui agen yang disebut para distributor. Distributor inilah
yang menjual produk ke masyarakat dengan menggunakan para penjual.
Para penjual tersebut memerlukan informasi yang aktual yang perlu
disampaikan pada khalayak berkenaan dengan produknya. Informasi
tersebut disampaikan melalui sejumlah media, diantaranya surat kabar,
majalah, radio, televisi maupun media-media lain. Ketika pasar industri
menerima informasi tersebut, mereka merespon untuk memilih dan
membeli produk. akhirnya kegiatan yang di dalamnya melibatkan
perputaran uang yang sangat besar (Widyatama, 2007;143-148).
Iklan ada karena ia mempunyai fungsi. Dilihat sebagai alat, iklan
dapat digunakan untuk mencapai berbagai tujuan. Ia tergantung pada
kemana komunikator hendak menarahkan pesannya. Bisa jadi iklan akan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

diarahkan hanya pada upaya memberitahukan kepada asyarakat atas
sesuatu hal. Artinya, iklan memang diharapkan hanya sekedar untuk
mengetahui apa yang disampaikan. Komunikator tidak bermaksud untuk
lebih dari sekedar memberitahu sesuatu, misalnya mengharap agar
khalayak terbujuk atau mengikuti saran sebagaimana yang disarankan
dalam pesan iklan.
Berbagai fungsi tersebut dapat digunakan dalam jangka pendek
maupun jangka panjang. Jangka pendek adalah tujuan dimana iklan
diharapkan mampu memberikan dampak segera setelah iklan disampaikan
ditengah masyarakat. Jangka panjang adalah dampak yang baru dapat
dipetik dalam kurun waktu yang lama setelah iklan diluncurkan, umumnya
adalah terbentuknya citra baik perusahaan yang bertujuan untuk
meningkatkan penjualan.
Menurut Alo Liloweri (1998) iklan mempunyai fungsi yang sangat
luas, diantaranya adalah :
1. Fungsi Pemasaran
Fungsi pemasaran adalah fungsi iklan yang diharapkan untuk
membantu pemasaran atau menjual produk. Artinya iklan digunakan
untuk mempengaruhi khalayak untuk memberi dan mengkonsumsi
produk. Hampir semua iklan komersial memiliki fungsi pemasaran.
2. Fungsi Komunikasi
Fungsi komunikasi adalah sebentuk pesan dari komunikator kepada
khalayaknya. Sama halnya dengan berbicara kepada orang lain, maka

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

iklan juga merupakan pesan yang menghubungkan antara komunikator
dengan komunikan.
3. Fungsi Pendidikan
Fungsi ini mengandung makna bahwa iklan merupakan alat yang dapat
membantu mendidik khalayak mengenai sesuatu, agar mengetahui dan
mampu melakukan sesuatu. Mendidik dalam hal ini cenderung
diartikan dalam perspektik kepentingan komersialisme, industrialisme
dan kapitalisme. Artinya situasi khalayak yang sudah terdidik tersebut
dimaksudkan agar khalayak siap menerima produk yang dihasilkan
produsen.
4. Fungsi Ekonomi
Fungsi ini mengandung makna bahwa iklan mampu menjadi
penggerak ekonomi agar kegiatan ekonomi tetap dapat berjalan. Fungsi
ini terjadi karena melalui iklan, masyarakat menjadi terbujuk untuk
membeli barang dan melakukan konsumerisme.
5. Fungsi Sosial
Fungsi ini iklan telah mampu mengahsilkan dampak sosial psikologis
yang cukup besar. Iklan membawa berbagai pengaruh dalam
masyarakat, seperti munculnya budaya konsumerime, menciptakan
status sosial baru, menciptakan budaya pop dan sebagainya.
Berdasarkan teori–teori di atas dapat diambil kesimpulan bahwa
iklan adalah suatu usaha untuk memperkenalkan suatu produk atau jasa
kepada khalayak masyarakat.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

2.1.2.1. Penger tian Iklan
Beberapa ahli telah mengemukakan pengertian dari iklan
diantaranya adalah (Widyatama, 2007:15) :
1. Dunn dan Barban (1978) yang menuliskan bahwa iklan merupakan
bentuk kegiatan komunikasi non personal yang disampaikan lewat
media dengan membayar ruang yang dipakainya untuk menyampaikan
pesan yang bersifat membujuk (persuasif) kepada konsumen oleh
perusahaan,

lembaga

non

komersial,

maupun

pribadi

yang

berkepentingan.
2. Wright (1978) menyatakan bahwa iklan merupakan sebentuk
penyampaian pesan sebagaimana kegiatan komunikasi lainnya. Secara
lengkap, ia menuliskan bahwa iklan merupakan suatu proses
komunikasi yang mempunyai kekuatan sangat penting sebagai alat
pemasaran yang membantu menjual barang, memberikan layanan serta
gagasan atau ide-ide melalui saluran tertentu dalam bentuk informasi
yang persuasif.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa iklan adalah
bentuk penyajian pesan yang dilakukan oleh komunikator secara non
personal melalui media untuk ditujukan pada komunikan dengan cara
membayar.
Iklan adalah suatu pesan yang berisi penawaran suatu produk yang
ditujukan kepada masyarakat untuk menarik minat masyarakat melalui
suatu media. Iklan bertujuan menarik minat konsumen untuk membeli.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

Iklan adalah bagian dari bauran promosi (promotion mix) dan bauran
promosi adalah bagian dari bauran pemasaran (marketing mix). Sehingga
secara ringkas, iklan didefinisikan sebagai pesan yang menawarkan suatu
produk yang ditunjukkan kepada masyarakat lewat suatu media serta tidak
boleh menipu atau membohongi khalayak pemirsa iklan televisi,
setidaknya mereka mencantumkan komposisi bahan, nama perusahaan
yang memproduksi serta dimana mereka dapat membeli (Kasali, 1992:
173).
Berdasarkan teori–teori di atas dapat diambil kesimpulan bahwa
iklan adalah berupa media penyampaian pesan atau berita baik untuk
promosi maupun imbauan untuk disampaikan kepada khalayak masyarakat
luas.
2.1.2.2.J enis-J enis Iklan
Dewasa ini terdapat berbagai macam jenis iklan. Banyaknya jenis
iklan tersebut tergantung pada pengelompokkan yang didasarkan pada
kategori-kategori tertentu (Widyatama, 2007:65).
Secara teoritik menurut Bitner (1986), ada dua jenisi klan yaitu
iklan standar dan iklan layanan masyarakat (Widyatama, 2007:65-66):
1. Iklan standar adalah iklan yang ditata secara khusus untuk keperluan
memperkenalkan barang, jasa, pelayanan untuk konsumen melalui
media periklanan. Tujuan iklan standar yaitu merangsang motif dan
minat para pembeli atau para pemakai. Dengan kata lain, iklan standar
memiliki tujuan untuk mendapatkan keuntungan-keuntungan ekonomi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

Umumnya iklan standar ditangani oleh perusahaan periklanan secara
profesional. Pesan-pesan dalam iklan standar disusun secara mantap
baik dalam kata-kata, kalimat, pemilihan gambar dan warna, pemilihan
tepat pemasangan atau media yang tepat agar mampu menjangkau
jenis khalayak sasaran tertentu, sampai dengan menyebarkannya pada
waktu yang sesuai, seluruhnya ditangani oleh orang-orang yang
profesional. Dalam sebutan lain, tampaknya istilah iklan standar
sebagaimana dimaksud oleh Bittner dapat disebut dengan iklan
komersil.
2. Iklan layanan masyarakat adalah iklan yang bersifat non profit. Iklan
ini sering pula disebut dengan iklan layanan masyarakat. Disebut
dengan bersifat non profit dalam hal ini jangan diartikan sebagai tidak
mencari keuntungan apapun. Sebab iklan layanan masyarakat juga
berupaya mencari keuntungan sosial bukan keuntungan komersial
secara langsung. Keuntungan yang diharapkan dari iklan layanan
masyarakat adalah berusaha mendapatkan atau membentuk citra baik
di tengah masyarakat. Jadi esensi yang membedakan iklan standar dan
iklan layanan masyarakat adalah terletak pada tujuan keuntungan yang
ingin diraih atau diharapkan. Bila iklan standar bertujuan mencari
keuntungan ekonomi, maka dalam iklan layanan masyarakat bertujuan
mendapatkan keuntungan berupa citra baik di tengah masyarakat.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

Dalam penelitian, jenis iklan yang diamati dalam penelitian ini
yaitu iklan layanan masyarakat tentang jampersal termasuk dalam iklan
layanan masyarakat.
2.1.2.3.Iklan Dalam Media Televisi
Dewasa ini media penyiaran yang terdiri dari televisi atau radio
telah menjadi media yang sangat penting dan dominan bagi pemasang
iklan. Televisi memiliki posisi yang sangat penting bagi pemasar karena
media ini menyajikan banyak program populer yang disukai banyak orang.
Dalam bisnis periklanan, pembelian waktu siaran iklan televisi
merupakan pekerjaan terspesialisasi, khususnya bagi perusahaan yang
besar dan anggran yang besar dengan anggaran besar untuk iklan televisi.
Pemasang iklan televisi biasanya perusahaan besar skala nasional
menggunakan jasa perusahaan iklan khususnya pembelian media televisi
yang bertanggung jawab atas pembelian waktu siaran dan mendjadwalkan
penayangan ikan. Terdapat beberapa faktor penting yang perlu
diperhatikan dalam merencanakan iklan untuk televisi atau radio agar
mencapai sasaran sesuai dengan keinginan pemasang iklan, beberapa
faktor penting itu antara lain terkait dengan waktu penayangan iklan,
medium yang digunakan, penempatan iklan, peringkat atau rating program
dan lain-lain. Pemasang iklan harus selalu mempertimbangkan media
penyiaran apa yang paling tepat untuk mempromosikan suatu produk
(barang atau jasa), ketika pemasang iklan berencana mengeluarkan
sejumlah dana untuk iklan maka pertanyaan pertama yang muncul dibenak

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

adalah media penyiaran apa yang paling cocok dengan produk yang
dimaksud. Masing-masing media pada dasarnya memiliki kelebihan dan
kekurangan. Para perencana media harus mengetahui kelebihan atau
kekuatan dan kelemahan atau kekurangan siaran iklan, agar dapat
menyusun strategi penjualanya dengan baik. (Morisson, 2004:183).
2.1.2.4.Keunggulan Iklan Dalam Media Televisi
Televisi memiliki keunggulan atau kelebihan dibandingkan dengan
jenis media lainya yang mencakup anatara lain menurut Morissan
(2004:187) :
1. Daya jangkau luas
Penetrasi televisi dewasa ini adalah sangat luas, khususnya televisi
yang bersiaran secara nasional.siaran televisi pada saat ini sudah
dinikmati oleh berbagai kelompok masyarakat. Daya jangkau siaran
yang luas memungkinkan pemasar memperkenalkan produk atau jasa
secara serentak dalam wilayah luas bahkan seluruh wilayah suatu
negara. Walaupun iklan televisi merupakan iklan yang paling mahal
diantara media lainya, karena biaya pembuatan iklan dan biaya
penganggaranya yang besar, namun karena daya jangkaunya yang luas
maka maka biaya iklan televisi justru yang paling murah diantara
media lainya jika dilihat dari jumlah orang yang dapat dijangkaunya.
2. Selektivitas dan Fleksibilitas
Televisi sering di kritik sebagai media yang tidak selektif dalam
menjangkau audiennya sehingga sering dianggap sebagai media lebih

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

cocok untuk produk konsumsi massal. Stasiun televisi juga dapat
menayangkan program siaran yang mampu menarik perhatian
kelompok audien tertentu yang menjadi terget promosi suatu produk
tertentu.
Selain audien yang besar, televisi juga menawarkan fleksbilitasnya
dalam hal audien yang dituju. Jika suatu perusahaan ingin
mempromosikan barangnya pada suatu wilayah tertentu maka
perusahaan itu dapat memasang iklan pada stasiun televisi yang dapat
diwilayah bersangkutan. Siarah televisi menurut Williams fleksibilitas
yang memungkinkan penyesuaian terhadap kebutuhan dan kepentingan
yang khusus. Dalam hal ini pemasang iklan dapat membuat variasi isi
pesan iklan yang disesuaikan dengan kebutuhan atau karakteristik
wilayah setempat.
3. Fokus perhatian
Siaran iklan televisi akan selalu menjadi pusat perhatian audien pada
saat itu ditayangkan. Jika audien tidak menekan remote controlnya
untuk melihat program stasiun televisi lain, maka ia harus
menyaksikan tayangan iklan televisi itu satu per satu. Perhatian iklan
akan tertuju hanya kepada siaran iklan dimaksud ketika iklan itu
muncul di layar televisi, tidak pada hal-hal lain.
4. Kreativitas dan efek
Televisi merupakan media iklan yang paling efektif karena dapat
menunjukkan cara bekerja suatu produk pada saat digunakan. Iklan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

yang disiarkan di televisi dapat menggunakan kekuatan personalitas
manusia untuk mempromosikan produknya. Cara sorang berbicara dan
bahasa tubuh yang ditunjukkan dapat membujuk audien untuk
membeli produk yang diiklankan itu. Pemasang iklan terkadang ingin
menekankan pada aspek hiburan dalam iklan yang ditayangkannya dan
dantidak menunjukkan aspek komersil secara mencolok.
5. Prestise
Perusahaan yang mengiklankan produknya di televisi biasanya akan
menjadi sangat dikenal orang. Baik perusahaan yang memproduksi
barang tersebut maupun barangnya itu sendiri akan menerima status
khusus dari masyarakat, dengan kata lain produk tersebut mendapat
prestise tersendiri.
6. Waktu tertentu
Produk atau jasa dapat diiklankan di televisi pada waktu-waktu tertentu
ketika membeli potensialnya berada di depan televisi. Dengan
demikian pemasang iklan akan menghindari waktu-waktu tertentu pada
saat target konsumen mereka tidak menonton televisi.
2.1.2.5.Unsur -Unsur Iklan di Televisi
Unsur-unsur iklan yang dimaksud adalah bagian–bagian dalam
iklan yang ditayangkan di televisi, yang terdiri dari video, suara (audio),
model (talent), peraga (props), latar (setting), pencahayaan (lighting),
grafik (grapich), kecepatan (pacing) (Wells, Burnet & Mariarty, 1999:391394).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

1. Unsur video segala sesuatu yang ditampilkan di layar yang bisa dilihat
pada iklan di televisi merupakan stimulus yang merangsang perhatian
khalayak atau dijadikan perhatian karena pada dasarnya manusia
secara visual tertarik pada obyek yang bergerak. Dengan kata lain
manusia lebih tertarik pada iklan display yang bergerak.
2. Unsur suara atau audio dalam iklan di televisi, pada dasarnya sama
dengan di radio, yaitu dengan memanfaatkan musik, lagu-lagu singkat
(jingle), atau suara orang (voice). Misalnya seorang model iklan
menyampaikan pesan, langsung kepada khalayak melalui dialog yang
terekam dalam kamera.
3. Unsur aktor atau model iklan (talent) juga menjadi unsur penting
dalam iklan. Sebagaimana banyak studi yang menunjukkan bahwa
keefektifan komunikasi juga ditentukan oleh ciri-ciri dari komunikator,
seperti kredibilitas dan daya tarik.
4. Alat peraga (props) adalah peralatan-peralatan lain digunakan untuk
mendukung pengiklan sebuah produk. Misalnya; untuk mengiklankan
sebuah rokok akan terlihat lebih menarik yang mendukung keberadaan
seorang model iklan yang berpenampilan menarik. Fungsi utama alat
peraga ini harus merefleksikan karakter, kegunaan, dan keuntungan
produk, seperti logo, kemasan dan cara penggunaan suatu produk.
5. Latar atau suasana (setting) adalah tempat atau lokasi dimana
pengambilan gambar (shooting) ketika adegan tertentu dalam iklan itu
berlangsung. Lokasi tersebut dipilih berdasarkan tema iklan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

6. Unsur pencahayaan (lighting) sangat penting untuk menarik perhatian
khalayak dalam menerima suatu obyek tentang kejelasan gambar.
7. Unsur gambar atau tampilan yang bisa dilihat pada iklan di televisi
merupakan stimulus yang merangsang perhatian khalayak dalam
menerima kehadiran sebuah obyek, dan diharapkan khalayak akan
lebih mudah menerima dan mempersepsikan makna yang disampaikan.
Unsur gambar ini misalnya mengandalkan komposisi warna atau
bahasa tubuh (gesture) dari pameran iklan.
8. Unsur kecepatan atau pengulangan merupakan unsur yang sering
dipakai, yaitu dengan melakukan penggunaan slogan–slogan dan katakata. Sebagai contoh misalnya pengulangan nama merek atau
keunggulan produk dibandingkan yang lain. Sebagaimana teori dalam
gaya bahasa bahwa sesuatu hal yang disampaikan berkali-kali bila
disertai variasi akan menarik perhatian orang.
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa suatu iklan
akan berhasil apabila memenuhi unsur-unsur yang menjadi komponen
iklan. Unsur-unsur iklan yang dimaksud adalah video, suara, model,
peraga, latar, pencahayaan, grafik dan kecepatan. Semua komponen iklan
tersebut harus lengkap guna memperoleh hasil yang optimal, karena
dengan kurangnya salah satu komponen akan membuat iklan tersebut tidak
menarik.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

2.1.3. Tingkat Pengetahuan
Dalam proses komunikasi, pengetahuan sering dipandang sebagai
salah satu hasil akhir atau tujuan yang terpenting. D. Lawrence Kincaid dan
Wilbur Schramm (1987) dalam Lusiana (2006:7) mengatakan bahwa
pengetahuan merupakan wujud dari kenyataan atau kebenaran, informasi
dan prinsip-prinsip yang dimiliki oleh umat manusia.
Sedangkan dalam kamus umum bahasa Indonesia (Poerwodarminto,
1982:214) pengetahuan berasal dari kata tahu ”dimana” arti pengetahuan
itu sendiri adalah segala apa yang diketahui yang berkenaan dengan sesuatu
hal. Definisi tingkat pengetahuan mengacu pada apakah seseorang cukup
intens mengetahui informasi dari suatu isu tertentu, sehingga ia dapat secara
jelas menindak lanjuti informasi yang telah diketahui (Eriyanto, 1999:238).
Tingkat adalah ukuran tinggi rendahnya tentang sesuatu misalnya
derajat, kelas, taraf, pendidikan dan pengetahuan. Tingkat pada tingkat
pengetahuan disini adalah variabel pengetahuan adalah konsep yang
merupakan salah satu akibat dari perubahan yang terjadi dari efek
komunikasi massa, yang diklasifikasikan ke dalam efek kognitif terjadi bila
ada perubahan pada apa yang diketahui, dipahami/ dipersepsi oleh khalayak
(Rakhmat, 2004:219).
Salah satu hasil akhir atau

Dokumen yang terkait

TINGKAT PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA DI SURABAYA TENTANG IKLAN LAYANAN MASYARAKAT “JAMPERSAL”DI TELEVISI (Studi Deskriptif Tingkat Pengetahuan Ibu Rumah Tangga Di Keluruhan Sawahan Surabaya Tentang Iklan Layanan Masyarakat “Jampersal” Di Televisi).

0 0 80

TINGKAT PENGETAHUAN CALON IBU RUMAH TANGGA TERHADAP IKLAN LAYANAN MASYARAKAT KELUARGA BERENCANA versi “Ibu Rumah Tangga” di media Televisi (Studi Deskriptif Tingkat Pengetahuan Calon Ibu Rumah Tangga Terhadap iklan layanan Masyarakat Keluarga Berencana ve

0 0 78

TINGKAT PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA DI SURABAYA TENTANG ISI PESAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT “KADAR GULA PADA ANAK” DI TELEVISI.

0 1 74

TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG IKLAN LAYANAN MASYARAKAT ”TRAFFICKING” (Studi Deskriptif Tingkat Pengetahuan Masyarakat di Surabaya Tentang Iklan Layanan Masyarakat ”Trafficking” di Televisi).

0 2 84

TINGKAT PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG ISI PESAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT PAUD DI TELEVISI (Studi Deskriptif Tentang Tingkat Pengetahuan Ibu Rumah Tangga Di Surabaya Tentang Isi Pesan Iklan Layanan Masyarakat PAUD).

0 1 76

TINGKAT PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA DI SURABAYA TENTANG IKLAN PRENAGEN (Studi Deskriptif Tingkat Pengetahuan Ibu Rumah Tangga di Surabaya Tentang Iklan Prenagen di Televisi).

0 0 96

TINGKAT PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG ISI PESAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT PAUD DI TELEVISI (Studi Deskriptif Tentang Tingkat Pengetahuan Ibu Rumah Tangga Di Surabaya Tentang Isi Pesan Iklan Layanan Masyarakat PAUD)

0 0 19

TINGKAT PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA DI SURABAYA TENTANG IKLAN PRENAGEN (Studi Deskriptif Tingkat Pengetahuan Ibu Rumah Tangga di Surabaya Tentang Iklan Prenagen di Televisi)

0 0 23

TINGKAT PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA DI SURABAYA TENTANG IKLAN LAYANAN MASYARAKAT “JAMPERSAL”DI TELEVISI (Studi Deskriptif Tingkat Pengetahuan Ibu Rumah Tangga Di Keluruhan Sawahan Surabaya Tentang Iklan Layanan Masyarakat “Jampersal” Di Televisi)

0 0 20

TINGKAT PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA DI SURABAYA TENTANG IKLAN LAYANAN MASYARAKAT “JAMPERSAL” DI TELEVISI (Studi Deskriptif Tingkat Pengetahuan Ibu Rumah Tangga Di Keluruhan Sawahan Surabaya Tentang Iklan Layanan Masyarakat “Jampersal” Di Televisi)

0 1 20