PENGARUHEFISIENSI MODALKERJA,UKURAN PERUSAHAAN DAN PERTUMBUHANPENJUALAN TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGEYANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

PENGARUHEFISIENSI MODALKERJ A,UKURAN PERUSAHAAN
DANPERTUMBUHANPENJ UALAN TERHADAP PROFITABILITAS
PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGEYANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

SKRIPSI

Diajukan oleh :
TRI NOVITA SARI
1012010049 / FEB / EM

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2014

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PENGARUHEFISIENSI MODALKERJ A,UKURAN PERUSAHAAN
DANPERTUMBUHANPENJ UALAN TERHADAP PROFITABILITAS

PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGEYANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
J urusan Manajemen

Diajukan oleh :
TRI NOVITA SARI
1012010049 / FEB / EM

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2014

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


USULAN PENELITIAN

PENGARUHEFISIENSI MODALKERJ A,UKURAN PERUSAHAAN
DANPERTUMBUHANPENJ UALAN TERHADAP PROFITABILITAS
PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGEYANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

Yang Diajukan Oleh

TRI NOVITA SARI
1012010049 / FEB / EM

Telah diseminarkan dan disetujui untuk menyusun skripsi oleh :

Pembimbing Utama

Dr.Muhadjir Anwar, MM.
NIP. 196509071991031001

Tanggal : ……….………….


Mengetahui
Ketua Jurusan Progam Studi Manajemen

Dr.Muhadjir Anwar, MM.
NIP. 196509071991031001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI

PENGARUHEFISIENSI MODALKERJ A,UKURAN PERUSAHAAN
DANPERTUMBUHANPENJ UALAN TERHADAP PROFITABILITAS
PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGEYANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

Yang Diajukan Oleh

TRI NOVITA SARI

1012010049 / FEB / EM

Disetujui untuk ujian skripsi oleh :

Pembimbing Utama

Dr.Muhadjir Anwar, MM.
NIP. 196509071991031001

Tanggal : …………………..

Mengetahui
WakilDekan 1 FakultasEkonomidanBisnis
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
JawaTimur

Dr s.Rahman A. Suwaidi, MS
NIP. 196003301986031003

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI
PENGARUHEFISIENSI MODALKERJ A,UKURAN PERUSAHAAN
DANPERTUMBUHANPENJ UALAN TERHADAP PROFITABILITAS
PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGEYANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)
Disusun oleh :
TRI NOVITA SARI
1012010049 / FEB / EM
Telah dipertahankan dihadapan dan diterima Oleh Tim Penguji Skripsi
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Univer sitas Pembangunan Nasional Veteran” J awa Timur
PadaTanggal : 28 Maret 2014
Pembimbing :
Pembimbing Utama :

Tim Penguji :
Ketua


Dr. Muhadjir Anwar, MM
NIP. 196509071991031001

Dr. Muhadjir Anwar, MM
Sekretaris

Dr s. Ec. PandjiSoegiono, MM
Anggota

Dr s. Ec. Her ry ALW, MM
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur
Dr. Dhani Ichsanuddin Nur, MM.
NIP. 196309241989031001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR


Dengan mengucapkan puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT, akhirnya
penyusun dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “PENGARUH EFISIENSI
MODAL KERJ A, UKURAN PERUSAHAAN DAN PERTUMBUHAN
PENJ UALAN TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN FOOD
AND BEVERAGE YANG TERDAFTAR DI BEI”. Penulisan skripsi ini
sebagai salah satu syarat kelulusan program strata satu pada Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu
penyusun mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP., selaku Rektor Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2. Bapak Dr. Dhani Ichsanudin N, MM., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
3. Bapak Dr. Muhadjir Anwar, MM., selaku Ketua Jurusan Manajemen
Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur, sekaligus sebagai
Dosen Pembimbing yang telah mengarahkan dan meluangkan waktu guna
membantu penyusun dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Bapak Herry Arianto Lestari Wibowo, MM., selaku Dosen Wali di Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

5. Seluruh Staf Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur yang telah memberikan ilmunya.

iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6. Bapak dan Ibu serta kakak terima kasih atas perhatian, doa dan restu serta
pengorbananya yang tidak pernah henti, semoga Allah SWT selalu melindungi,
mencintai, melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
7. Teman-teman Fakultas Ekonomi Manajemen angkatan 2010, khususnya Riska,
Widy, Nova, Yogo dan Hendy terima kasih atas bantuan dan kerja samanya.
Akhirnya penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan skripsi ini, oleh karena itu peyusun senantiasa mengharapkan kritik
serta saran bagi perbaikan di masa yang akan datang. Besar harapan penulis,
semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi pembaca.

Surabaya, Maret 2014


Penulis

iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI

HALAMAN J UDUL ........................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ............................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... ix
ABSTRAKSI ....................................................................................................... x
BAB I : PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ..........................................................................................
1.2 Rumusan Masalah .....................................................................................
1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................................
1.4 Manfaat Penelitian .....................................................................................


1
7
7
8

BAB II : TINJ AUAN PUSTAKA ....................................................................... 9
2.1 Penelitian Terdahulu ..................................................................................
2.2 Landasan Teori ..........................................................................................
2.2.1 Pengertian Profitabilitas ................................................................
2.2.1.1 Analisis Rasio Profitabilitas .............................................
2.2.1.2 Tujuan dan Manfaat Rasio Profitabilitas ..........................
2.2.1.3 Jenis - jenis Rasio Profitabilitas .......................................
2.2.2 Modal Kerja .................................................................................
2.2.2.1 Pengertian Modal Kerja ..................................................
2.2.2.2 Konsep Modal Kerja .......................................................
2.2.2.3 Jenis - jenis Modal Kerja .................................................
2.2.2.4 Sumber-Sumber Modal Kerja ..........................................
2.2.2.5 Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Modal Kerja ......
2.2.2.6 Penggunaan Modal Kerja ................................................

2.2.2.7 Unsur - unsur Modal Kerja ..............................................
2.2.3 Efisiensi Modal Kerja ....................................................................
2.2.4 Ukuran Perusahaan ........................................................................
2.2.5 Pertumbuhan Penjualan .................................................................
2.2.6 Pengaruh Efisiensi Modal Kerja Terhadap Profitabilitas ...............
v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9
10
10
11
13
14
16
16
19
21
23
25
27
28
30
32
33
34

2.2.7 Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Profitabilitas ...................
2.2.8 Pengaruh Pertumbuhan Penjualan Terhadap Profitabilitas ............
2.3 Kerangka Konseptual ................................................................................
2.4 Hipotesis ...................................................................................................

36
37
38
38

BAB III : METODE PENELITIAN ................................................................... 39
3.1 Definisi Operasional Variabel ....................................................................
3.1.1 Profitabilitas (Y) ...........................................................................
3.1.2 Efisiensi Modal Kerja (X1) ...........................................................
3.1.3 Ukuran Perusahaan (X2) ...............................................................
3.1.4 Pertumbuhan Penjualan (X3) ........................................................
3.2 Teknik Penentuan Sampel .........................................................................
3.2.1 Populasi .......................................................................................
3.2.2 Sampel .........................................................................................
3.3 Teknik Pengumpulan Data .........................................................................
3.3.1 Jenis Data .....................................................................................
3.3.2 Pengumpulan Data .......................................................................
3.3.3 Sumber Data .................................................................................
3.4 Tekhnik Analisis Data dan Uji Hipotesis ...................................................
3.4.1 Teknik Analisis Data ....................................................................
3.4.2 Uji Normalitas ..............................................................................
3.4.3 Uji Asumsi Klasik ........................................................................
3.4.4 Uji hipotesis .................................................................................

39
39
39
40
40
41
41
41
42
42
42
42
43
43
44
44
48

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................. 51
4.1 Deskripsi Objek Penelitian ........................................................................
4.1.1 Sejarah Singkat Bursa Efek Indonesia ..........................................
4.1.2 Visi dan Misi Bursa Efek Indonesia ..............................................
4.1.3 Perkembangan Industri Food and Beverage ...................................
4.2 Deskripsi Hasil Penelitian ..........................................................................
4.2.1 Profitabilitas .................................................................................
4.2.2 Efisiensi Modal Kerja ...................................................................
4.2.3 Ukuran Perusahaan .......................................................................
4.2.4 Pertumbuhan Penjualan ................................................................
4.3 Analisa dan Pengujian Hipotesis ................................................................
4.3.1 Uji Outlier ....................................................................................
4.3.2 Uji Asumsi Klasik ........................................................................
4.3.2.1 Uji Normalitas .................................................................
4.3.2.2 Uji Multikolinearitas .......................................................
4.3.2.3 Uji Heteroskedastisitas ....................................................
vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

51
51
56
57
61
61
63
65
67
69
69
70
70
71
72

4.3.2.4 Uji Autokorelasi ..............................................................
4.3.3 Persamaan Regresi Linier Berganda .............................................
4.3.4 Pengujian Hipotesis ......................................................................
4.3.4.1 Koefisien Determinasi .....................................................
4.3.4.2 Hasil Uji F .......................................................................
4.3.4.3 Hasil Uji t ........................................................................
4.4 Pembahasan ...............................................................................................
4.4.1 Pengaruh Efisiensi Modal Kerja Terhadap Profitabilitas ...............
4.4.2 Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Profitabilitas ...................
4.4.3 Pengaruh Pertumbuhan Penjualan Terhadap Profitabilitas ............

74
75
77
77
78
79
81
81
82
83

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 85
5.1 Kesimpulan ............................................................................................... 85
5.2 Saran ......................................................................................................... 86
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

vii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PENGARUH EFISIENSI MODAL KERJ A, UKURAN PERUSAHAAN
DAN PERTUMBUHAN PENJ UALAN TERHADAP PROFITABILITAS
PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

Oleh :
Tri Novita Sari
1012010049/FE/EM

ABSTRAKSI
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tentang bagaimana pengaruh
Efisiensi Modal Kerja, Ukuran Perusahaan dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap
Profitabilitas pada perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di BEI periode
2010 sampai 2012.
Objek yang digunakan dalam penelitian ini semua Perusahaan Food and
Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang berjumlah 18 perusahaan
mulai tahun 2010 sampai 2012. Teknik penentuan sampel yang digunakan sampel
jenuh yaitu semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Metode analisa
yang digunakan dalam penelitian ini dengan analisis regresi linier berganda, uji
hipotesis yaitu koefisien determinan, uji F, dan uji t.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Efisiensi Modal Kerja mempunyai
nilai negatif tetapi memberikan kontribusi yang nyata terhadap Profitabilitas.
Ukuran Perusahaan mempunyai nilai positif dan tidak memberikan kontribusi
yang nyata terhadap Profitabilitas. Pertumbuhan Penjualan mempunyai nilai
negatif tetapi tidak memberikan kontribusi yang nyata terhadap Profitabilitas.
Kata Kunci : Efisiensi Modal Kerja, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan
Penjualan dan Profitabilitas.

x
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Setiap perusahaan selalu membutuhkan modal kerja untuk membiayai
operasinya, misalkan untuk membayar upah buruh, gaji pegawai, dan lain
sebagainya, dimana dana yang telah dikeluarkan itu diharapkan dapat kembali lagi
masuk dalam perusahaan dalam waktu yang pendek melalui hasil penjualan
jasanya. Uang yang masuk berasal dari penjualan jasa tersebut akan dikeluarkan
lagi untuk membiayai operasi selanjutnya. Untuk menghadapi semua hal di atas
perusahaan harus inovatif dan mampu melakukan penyesuaian diri terhadap
perubahan-perubahan yang telah terjadi dan yang akan terjadi di masa yang akan
datang baik perubahan perkonomian nasional, peraturan pemerintah, kondisi
konsumen, maupun kemampuan pesaing. Oleh karena itu, perusahaan harus
tumbuh, berjalan dan membangun manajemennya secara konsepsional dan
sistematis dengan berorientasi kepada pertumbuhan, dan perkembangan
perusahaan yang dinamis melalui pemanfaatan seluruh potensi sumber daya yang
dimiliki perusahaan sehingga perusahaan memiliki motivasi untuk menciptakan
kemampuan bersaing. Adapun sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan untuk
mencapai tujuan di atas salah satunya adalah sumber daya keuangan yaitu modal.
Pengertian modal disini mencakup arti yang luas meliputi aspek lain yang ada
dalam perusahaan untuk mengukur nilai tambahan perusahaan. (Bambang
Riyanto, 57:2001).

1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

Efisiensi modal kerja adalah ketepatan cara (usaha dan kerja) dalam
menjalankan sesuatu yang tidak membuang waktu, tenaga, biaya dan kegunaan
berkaitan penggunaan modal kerja yaitu mengupayakan agar modal kerja yang
tersedia tidak kelebihan dan tidak juga kekurangan (Handoko, 1999). Untuk dapat
menentukan jumlah modal kerja yang efisien, terlebih dahulu diukur dari elemenelemen modal kerja. pengelolaan modal kerja perlu diperhatikan tiga elemen
utama modal kerja, yaitu kas, piutang dan persediaan.
Penggunaan modal kerja harus dikelola seefektif mungkin agar
profitabilitas perusahaan dapat ditingkatkan. Kebijakan perusahaan dalam
mengelola jumlah modal secara tepat akan mengakibatkan keuntungan, sedangkan
akibat dari penanaman modal kerja yang kurang tepat akan mengakibatkan
kerugian. Untuk menguji efisiensi penggunaan modal kerja dapat menggunakan
perputaran modal kerja (working capital turnover), yakni rasio antara penjualan
dengan modal kerja (Djarwanto, 2001:140). Makin pendek periode peputaran
modal kerja makin cepat perputarannya, sehingga modal kerja semakin tinggi dan
perusahaan makin efisien yang pada akhirnya profitabilitas meningkat. Tetapi jika
perputarannya semakin lambat, maka penggunaan modal kerja dalam perusahaan
kurang efisien. Pada tahun 2010 rata-rata efisiensi modal kerja sebesar 29,513.
Pada tahun 2011 mengalami penurunan sebesar -14,680 dan pada tahun 2012
mengalami penurunan sebesar -0,974.
Ukuran perusahaan adalah besar kecilnya perusahaan dapat diukur dengan
total aktiva/besar harta perusahaan dengan menggunakan perhitungan nilai
logaritma total aktiva (Hartono, 2000:254). Asset menunjukkan aktiva yang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

digunakan untuk aktivitas operasional perusahaan. Peningkatan asset yang diikuti
peningkatan hasil operasi akan semakin menambah kepercayaan pihak luar
terhadap perusahaan. Dengan meningkatnya kepercayaan pihak luar terhadap
perusahaan, dimungkinkan pihak kreditor tertarik menanamkan dananya ke
perusahaan (Weston dan Brigham, 1994 dalam Jaelani dan Idrus, 2001). Pada
tahun 2010 rata-rata ukuran perusahaan sebesar 14,59. Pada tahun 2011
mengalami peningkatan sebesar 14,74 dan pada tahun 2012 mengalami
peningkatan sebesar 14,79.
Pertumbuhan Penjualan yaitu tingkat perubahan penjualan dari tahun ke
tahun. Cara pengukurannya adalah dengan membandingkan penjualan pada tahun
ke t setelah dikurangi panjualan pada periode sebelumnya terhadap penjualan
pada

periode

sebelumnya

(Kesuma,2009).

Dengan

menggunakan

rasio

pertumbuhan penjualan, perusahaan dapat mengetahui trend penjualan dari
produknya dari tahun ke tahun. Brigham dan Houston (2006) menyebutkan bahwa
penjualan harus dapat menutupi biaya sehingga dapat meningkatkan keuntungan.
Maka perusahaan dapat menentukan langkah yang akan diambil untuk
mengantisipasi kemungkinan naik atau turunnya penjualan pada tahun yang akan
datang. Bila penjualan ditingkatkan, maka aktiva pun harus ditambah sedangkan
di sisi lain, jika perusahaan tahu dengan pasti permintaan penjualannya di masa
mendatang, hasil dari tagihan piutangnya, perusahaan akan dapat mengatur jadwal
jatuh tempo utangnya agar sesuai dengan arus kas bersih di masa mendatang.
Akibatnya, laba akan dapat dimaksimalkan. (Horne dan Wachowicz, 2009). Pada
tahun 2010 rata-rata pertumbuhan penjualan sebesar 0,528. Pada tahun 2011

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

mengalami penurunan sebesar 0,298 dan pada tahun 2012 mengalami penurunan
sebesar 0,162.
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam
hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri (Sartono,
2001:119). Apabila kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba
rendah maka penilaian terhadap rasio profitabilitas juga akan rendah dan hal ini
akan mengakibatkan investor yang ingin menanamkan saham merasa ragu untuk
melekukan investasi. Para kreditur juga akan memiliki keraguan untuk
memberikan pinjaman kepada perusahaan tersebut, karena para kreditur ingin
mendapatkan suatu jaminan bahwa perusahaan tempat mereka menanamkan
modalnya akan mampu membayar bunga dan pinjaman pokok tepat pada
waktunya (Syamsudin, 1998:38). Demikian pula sebaliknya apabila suatu
perusahaan mempunyai kemampuan menghasilkan laba yang tinggi maka
penilaian terhadap rasio profitabilitas juga akan tinggi dan hal ini membuat
investor dan kreditur akan tertarik untuk menanamkan modalnya pada perusahaan
tersebut.
Profitabilitas ROA dinilai sangat penting, karena untuk melangsungkan
hidupnya suatu perusahaan haruslah berada dalam keadaan yang menguntungkan.
Tanpa keuntungan akan sulit bagi perusahaan untuk menarik modal dari luar. Para
direktur, pemilik perusahaan dan yang paling utama pihak manajemen perusahaan
akan berusaha meningkatkan keuntungan ini, karena disadari betul pentingnya arti
keuntungan bagi masa depan perusahaan. Return On Asset (ROA) merefleksikan
seberapa banyak perusahaan telah memperoleh hasil atas sumber daya keuangan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

yang ditanamkan oleh perusahaan. (Munawir, 2002:269). Berikut ini adalah tabel
yang menunjukkan perubahan nilai rata-rata ROA pada perusahaan food and
beverage di Bursa Efek Indonesia :
Tabel 1.1
Profitabilitas Perusahaan Food and Beverage
Periode 2010 – 2012 (dalam %)
NO.

Nama Perusahaan

Tahun
2010

1

Akasha Wira International Tbk.
Cahaya Kalbar Tbk.
Davomas Abadi Tbk.
Delta Djakarta Tbk.
Fast Food Indonesia Tbk.
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
Indofood Sukses Makmur Tbk.
Mayora Indah Tbk.
Multi Bintang Indonesia Tbk.
Nippon Indosari Corpindo Tbk.
Pioneerindo Gourmet International Tbk.
Prasidha Aneka Niaga Tbk.
Sekar Laut Tbk.
Siantar TOP Tbk.
Sinar Mas Agro Resources and
Technology Tbk.
Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk.
Tunas Baru Lampung Tbk.
Ultra Jaya Milk Tbk.

10,34
4,74
-1,47
27,23
21,16
18,85
11,49
14,97
52,25
23,70
21,07
9,46
3,10
6,94

ROA
Tahun
2011
9,37
15,82
-1,20
29,43
19,29
18,03
11,85
9,49
55,74
20,41
27,00
8,81
3,74
6,46

13,26
4,86
8,87
10,11
14,50

16,21
5,16
12,72
7,20
15,31

2
3

4
5
6

7
8
9

10
11
12

13
14
15

16
17
18

Rat a-rat a

Tahun
2012
19,69
8,14
-1,14
27,92
15,10
17,05
10,63
11,56
52,71
12,38
23,42
7,44
4,67
5,97
17,74
8,38
5,98
17,74
14,74

Sumber : www.idx.com
Berdasarkan tabel 1.1 diatas dapat diketahui bahwa adanya perubahan nilai
rata-rata ROA pada perusahaan food and beverage di Bursa Efek Indonesia tahun
2010-2012. Pada tahun 2011 rata-rata ROA mengalami kenaikan sebesar 15,31%,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

kemudian pada tahun 2012 mengalami penurunan sebesar 14,74%. Returtn on
Asset merupakan salah satu indikator untuk mengukur kinerja keuangan
perusahaan dan merupakan rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengukur
efektivitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan
total aktiva yang dimilikinya. Semakin tinggi nilai Return on assets (ROA) maka
semakin baik kinerja keuangan perusahaan tersebut. Pengukuran kinerja keuangan
perusahaan

dengan

ROA

menunjukkan

kemampuan

atas

modal

yang

diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva yang dimiliki untuk menghasilkan laba.
Nilai Return on assets (ROA) yang rendah menunjukkan bahwa perusahaan tidak
begitu berhasil karena tidak efisien dan tidak efektifnya produksi, distribusi,
keuangan atau manajemen umum, yaitu kondisi umum perusahaan yang tidak
menguntungkan atau kelebihan investasi dalam aktiva.
Namun, besar kecilnya pengukuran kinerja keuangan perusahaan dengan
ROA atas modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva tergantung pada
masing-masing kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dan dilakukan
berdasarkan pertimbangan berbagai faktor, diantaranya efisiensi modal kerja,
pertumbuhan penjualan dan ukuran perusahaan.
Menurut Astuti (2003) secara simultan variabel periode pertumbuhan
penjualan (Growth) berpengaruh terhadap ROA dan secara parsial pertumbuhan
penjualan memiliki koefisen regresi yang positif. Menurut Elfianto (2011) secara
simultan dapat diketahui bahwa variabel efisiensi modal kerja (WCT) dan ukuran
perusahaan (Size) secara bersama-sama berpengaruh terhadap profitabilitas dan
secara parsial efisiensi modal kerja dan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

terhadap profitabilitas. Perusahaan dengan pertumbuhan penjualan dan ukuran
perusahaan yang tinggi akan menghasilkan ROA yang tinggi.
Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini mengambil judul
“Pengaruh Efisiensi Modal Kerja, Ukuran Perusahaan dan Pertumbuhan
Penjualan terhadap Profitabilitas (Studi pada perusahaan food and beverage
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI))”.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka perumusan masalah dalam
penelitian ini adalah :
1. Apakah ada pengaruh efisiensi modal kerja (WCT) terhadap profitabilitas pada
perusahaan food and beverage?
2. Apakah ada pengaruh ukuran perusahaan (Size) terhadap profitabilitas pada
perusahaan food and beverage?
3. Apakah ada pengaruh pertumbuhan penjualan (Growth) terhadap profitabilitas
pada perusahaan food and beverage?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah diatas dapat disusun tujuan dalam
penelitian ini yaitu :
1. Untuk menganalisis pengaruh efisiensi modal kerja (WCT) terhadap
profitabilitas pada perusahaan food and beverage.
2. Untuk menganalisis pengaruh ukuran perusahaan (Size) terhadap profitabilitas
pada perusahaan food and beverage.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

3. Untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan penjualan (Growth) terhadap
profitabilitas pada perusahaan food and beverage.
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat atau kegunaan yang dapat disumbangkan dari penelitian ini
adalah :
1. Bagi

manajemen

perusahaan,

hasil

penelitian

ini

diharapkan

dapat

menghasilkan konsep mengenai pengelolaan rasio keuangan terhadap
profitabilitas pada perusahaan food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.
2. Bagi akademis, penelitian ini dapat memberikan bukti empiris mengenai
pengelolaan rasio keuangan terhadap profitabilitas pada perusahaan food and
beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, sehingga hasil dari penelitian
ini dapat dipergunakan sebagai bahan literatur dan referensi untuk penelitian
selanjutnya.
3. Bagi investor, sebagai bahan pertimbangan

yang

bermanfaat untuk

pengambilan keputusan investasi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA
2.1. Hasil Penelitian Terdahulu
Sebagai acuan dari penelitian ini dikemukakan hasil-hasil penelitian yang
telah dilaksanakan sebelumnya yaitu :
Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Astuti (2003), analisis pengaruh
rasio utang, pertumbuhan penjualan dan ukuran perusahaan terhadap profitabilitas
perusahaan (studi pada: perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun
2006-2008). Adapun permasalahan yang di ajukan dalam penelitian adalah:
1)Bagaimana pengaruh rasio utang terhadap ROA? 2)Bagaimana pengaruh rasio
utang terhadap ROA? 3)Bagaimana pengaruh pertumbuhan penjualan terhadap
ROA? 4)Bagaimana pengaruh ukuran perusahaan terhadap ROA?
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa secara simultan variabel rasio
leverage, rasio lancar, pertumbuhan penjualan dan ukuran perusahaan mempunyai
pengaruh secara bersama-sama terhadap ROA dan secara parsial rasio leverage
dan rasio lancar memiliki koefisen regresi yang negatif, sedangkan pertumbuhan
penjualan dan ukuran perusahaan memiliki koefisen regresi yang positif. Hal ini
berarti bahwa perusahaan dengan leverage yang tinggi akan menghasilkan ROA
yang rendah, sedangkan perusahaan dengan pertumbuhan penjualan dan ukuran
perusahaan yang tinggi akan menghasilkan ROA yang tinggi.
Penelitian dilakukan oleh F. Samiloglu (2008), melakukan penelitian untuk
mengetahui pengaruh manajemen modal kerja terhadap profitabilitas pada

9
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

industry barang konsumsi yang sudah go public di BEI periode tahun 2002-2005.
Variabel dependen yang digunakan adalah ROA. Variabel independen yang
digunakan antara lain ACRP, INVP, pertumbuhan penjualan dan ukuran
perusahaan. Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi. Hasil penelitian
ini menyatakan bahwa ACRP dan INVP berpengaruh negatif terhadap ROA.
Sedangkan growth memiliki pengaruh positif terhadap ROA. Namun size tidak
berpengaruh signifikan terhadap ROA.
Penelitian dilakukan oleh Elfianto (2011) analisis pengaruh likuiditas
(current ratio), perputaran modal kerja (WCT), pertumbuhan penjualan (Growth),
ukuran perusahaan (Size) dan leverage terhadap profitabilitas perusahaan (studi
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar pada BEI pada tahun 2005–2009).
Variabel dependen yang digunakan adalah profitabilitas (ROA). Variabel
independen yang digunakan antara lain : Current Ratio, WCT, Growth, Size dan
Leverage. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa secara simultan dapat dikatakan
bahwa current ratio, working capital turnover, pertumbuhan penjualan, ukuran
perusahaan dan leverage secara bersama-sama berpengaruh terhadap profitabilitas
dan secara parsial CR dan Growth tidak memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap variabel dependen ROA, sedangkan WCT, Size dan Leverage signifikan
terhadap profitabilitas.
2.2.

Landasan Teori

2.2.1. Pengertian Profitabilitas
Profitabilitas merupakan alat yang digunakan untuk menganalisis kinerja
manajemen, tingkat profitabilitas akan menggambarkan posisi laba perusahaan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

Para investor di pasar modal sangat memperhatikan kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan dan meningkatkan laba, hal ini merupakan daya tarik bagi
investor dalam melakukan jual beli saham, oleh karena itu manajemen harus
mampu memenuhi target yang telah ditetapkan.
Pengertian profitabilitas seperti yang dikemukakan oleh Mamduh M.
Hanafi dan Abdul Halim (2003:75) sebagai berikut: “Profitabilitas adalah rasio
yang melihat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (profitabilitas)”.
Sartono (2001:119) berpendapat bahwa profitabilitas adalah kemampuan
perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva
maupun modal sendiri. Dengan demikian bagi investor jangka panjang akan
sangat berkepentingan dengan analisa profitabilitas ini. Sedangkan pengertian
profitabilitas

menurut

S.

Munawir

(2002:152)

mengemukakan

bahwa:

“Profitabilitas (Profitability) atau Rentabilitas adalah kemampuan suatu
perusahaan dalam memperoleh laba”.
2.2.1.1. Analisis Rasio Profitabilitas
Untuk mengukur tingkat keuntungan suatu perusahaan, digunakan rasio
keuntungan/rasio profiabilitas. Menurut Kasmir (2008:196) “rasio profitabilitas
merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari
keuntungan”.

Penggunaan

rasio

profitabilitas

dapat

dilakukan

dengan

menggunakan perbandingan komponen yang ada pada laporan keuangan. Hasil
pengukuran tersebut dapat dijadikan alat evaluasi manajemen .

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

Menurut Sofyan Syafri Harahap (2008:304) analisa rasio profitabilitas
adalah:

“Analisa

rasio

profitabilitas

yaitu

menggambarkan

kemampuan

perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber dana yang
ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan dan jumlah cabang”.
Dari pengertian-pengertian diatas penulis mengambil kesimpulan bahwa analisa
rasio profitabilitas adalah gambaran akhir dari kemampuan perusahaan dalam
mendapatkan

laba/jawaban

akhir

tentang

efisien

tidaknya

perusahaan

menghasilkan laba.
Dalam penelitian ini menggunakan Return On Assets (ROA) yang
menunjukkan efektivitas perusahaan dalam mengelola aktiva baik dari modal
sendiri maupun dari modal pinjaman, investor akan melihat seberapa efektif suatu
perusahaan dalam mengelola assets. ROA merupakan penilaian profitabilitas atas
total assets, dengan cara membandingkan laba sebelum pajak dengan rata-rata
total aktiva. Semakin tinggi nilai Return on assets (ROA) maka semakin baik
kinerja keuangan perusahaan tersebut. Pengukuran kinerja keuangan perusahaan
dengan ROA menunjukkan kemampuan atas modal yang diinvestasikan dalam
keseluruhan aktiva yang dimiliki untuk menghasilkan laba. Nilai ROA yang
negatif disebabkan laba perusahaan dalam kondisi negatif atau rugi, hal ini
menunjukkan kemampuan dari modal yang diinvestasikan secara keseluruhan
belum mampu untuk menghasilkan laba. Secara matematis ROA dapat
dirumuskan sebagai berikut (Sutrisno, 2003:254):

Return On Asset =

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

Menurut Munawir (2002) ROA memiliki beberapa manfaat yang antara lain:
1. Jika perusahaan telah menjalankan praktik akuntansi dengan baik maka dengan
analisis ROA dapat diukur efisiensi penggunaan modal yang menyeluruh, yang
sensitif terhadap setiap hal yang mempengaruhi keadaan keuangan perusahaan.
2. Dapat diperbandingkan dengan rasio industri sehingga dapat diketahui posisi
perusahaan terhadap industri. Hal ini merupakan salah satu langkah dalam
perencanaan strategi.
3. Selain berguna untuk kepentingan kontrol, analisis ROA juga berguna untuk
kepentingan perencanaan.
Sedangkan kelemahan ROA menurut Halim dan Supomo (2001) adalah:
1. ROA lebih menitikberatkan pada maksimasi pada rasio laba dibandingkan
jumlah absolut laba.
2. Manajer divisi enggan menambah investasi yang menghasilkan ROA rendah
dalam jangka panjang.
3. Manajer divisi mungkin mengambil investasi yang menguntungkan divisinya
dalam jangka pendek tetapi dalam jangka panjang bertentangan dengan
keputusan perusahaan.
4. Kurang mendorong divisi untuk menambah investasi, jika ROA yang
diharapkan untuk divisi itu terlalu tinggi.
2.2.1.2. Tujuan dan Manfaat Rasio Profitabilitas
Tujuan penggunaan rasio profitabilitas bagi perusahaan, maupun bagi
pihak luar perusahaan, yaitu :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

1) Untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh perusahaan dalam satu
periode tertentu.
2) Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun
sekarang.
3) Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu.
4) Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.
5) Untuk mengukur produktivitas seluruh dana perusahaan yang digunakan baik
modal pinjaman maupun modal sendiri.
6) Untuk mengukur produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan
baik modal sendiri.
7) Dan tujuan lainnya (Kasmir, 2008:197).
Sementara itu, manfaat yang diperoleh adalah untuk Mengetahui besarnya
tingkat laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode yaitu :
1) Mengetahui posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang.
2) Mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu.
3) Mengetahui besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.
4) Mengetahui produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan baik
modal pinjaman maupun modal sendiri.
5) Manfaat lainnya.
2.2.1.3. J enis-jenis Rasio Profitabilitas
Sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, terdapat beberapa jenis rasio
profitabilitas yang dapat digunakan. Masing-masing jenis rasio profitabilitas

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

digunakan untuk menilai serta mengukur posisi keuangan perusahaan dalam suatu
periode tertentu atau untuk beberapa periode.
Penggunaan seluruh atau sebagian rasio profitabilitas tergantung dari
kebijakan manajemen. Jelasnya, semakin lengkap jenis rasio yang digunakan
semakin sempurna hasil yang akan dicapai. Artinya pengetahuan tentang kondisi
dan posisi profitabilitas perusahaan dapat diketahui secara sempurna.
Secara umum ada tiga jenis analisis utama yang digunakan untuk menilai
tingkat profitabilitas yakni terdiri dari:
1. Net Profit Margin (NPM)
Net Profit Margin =

Rasio ini mengukur laba bersih setelah pajak terhadap penjualan. Semakin
tinggi Net profit margin semakin baik operasi suatu perusahaan.
2. Gross Profit Margin (GPM)
Gross Profit Margin =
Gross profit margin merupakan persentase laba kotor dibandingkan dengan
sales. Semakin besar gross profit margin semakin baik keadaan operasi
perusahaan, karena hal ini menunjukkan bahwa harga pokok penjualan relatif
lebih rendah dibandingkan dengan sales, demikian pula sebaliknya, semakin
rendah gross profit margin semakin kurang baik operasi perusahaan
(Syamsuddin, 2009:61).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

3. Return On Equity (ROE)
Return On Equity (ROE) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
laba bersih setelah pajak dengan modal sendiri. Rasio ini menunjukkan daya
untuk menghasilkan laba atas investasi berdasarkan nilai buku para pemegang
saham. Semakin tinggi rasio ini, semakin baik, artinya posisi pemilik
perusahaan semakin kuat, demikian pula sebaliknya. Return On Equity (ROE)
yang tinggi akan dapat mendorong penerimaan perusahaan atas peluang
investasi yang baik dan manajemen biaya yang efektif. Hal ini akan
mempengaruhi minat para investor untuk melakukan transaksi jual beli saham,
sehingga akan meningkatkan volume penjualan saham perusahaan tersebut.
Dengan kata lain tingkat Return On Equity (ROE) akan memberikan pengaruh
terhadap volume penjualan saham perusahaan. Formula yang digunakan untuk
menghitung ROE yakni sebagai berikut (Horne,2005:225).
ROE =
2.2.2. Modal Kerja
2.2.2.1. Pengertian Modal Kerja
Setiap perusahaan perlu menyediakan modal kerja untuk membelanjai
operasi perusahaan dari hari ke hari seperti misalnya untuk memberi uang muka
pada pembelian bahan baku atau barang dagangan, membayar upah buruh dan gaji
pegawai serta biaya-biaya lainnya. Sejumlah dana yang dikeluarkan untuk
membelanjai operasi perusahaan tersebut diharapkan akan kembali lagi masuk
dalam perusahaan dalam jangka waktu pendek melalui hasil penjualan barang
dagangan atau hasil produksinya. Uang yang masuk yang bersumber dari hasil

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

penjualan barang dagangan tersebut akan dikeluarkan kembali guna membiayai
operasi perusahaan selanjutnya. Dengan demikian uang atau dana tersebut akan
berputar secara terus menerus setiap periodenya sepanjang hidupnya perusahaan
(Djarwanto, 2001: 85).
Modal kerja adalah jumlah dana yang digunakan selama periode akuntansi
yang dimaksudkan untuk menghasilkan pendapatan jangka pendek (current
icome) yang sesuai dengan maksud utama didirikannya perusahaan tersebut.
Adapun definisi modal kerja yang lazim digunakan adalah sebagai berikut
Riyanto (2008:57) mendefinisikan modal kerja adalah sebagai berikut : “Modal
kerja adalah bagian modal perusahaan yang digunakan untuk membiayai kegiatan
operasional sehari-hari, misalnya membeli bahan mentah, membayar gaji
karyawan, dan lain-lain”.
Dari pengertian diatas maka usur-unsur dari modal kerja adalah aktiva
jangka pendek yang terdiri dari:
1. Kas
Kas merupakan rekening giro ditambah dengan mata uang. Kas adalah aktiva
yang paling liquid, selain itu kas juga merupakan aktiva yang tidak
menghasilkan. Kas dibutuhkan perusahaan untuk membayar tenaga kerja,
bahan baku, melunasi utang, membeli aktiva tetap, membayar pajak,
membayar deviden, dan kebutuhan lainnya. Namun kas tersebut tidak
menghasilkan

bunga sehingga tujuan

manajemen kas adalah untuk

meminimalkan jumlah kas pada titik dimana kas tersebut cukup untuk
menjalankan aktivitas bisnis secara normal. Walaupun kas tidak menghasilkan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

bunga, tetapi John Maynard Keynes menyebutkan tiga motif untuk menahan
kas, yaitu motif transaksi, motif spekulasi, dan motif berjaga-jaga.
2. Sekuritas
Sekuritas merupakan secarik kertas yang menunjukkan hak kepemilikan untuk
memperoleh bagian dari prospek atau kekayaan atas perusahaan yang
menerbitkan sekuritas tersebut dan berbagai kondisi yang melaksanakan hak
tersebut. Menurut Bank Indonesia, sekuritas adalah surat berharga dalam
bentuk fisik (warkat) yang mempunyai nilai uang yang dapat diperdagangkan
di pasar uang dan atau pasar modal. Selain dengan kas, perusahaan juga
memerlukan sekuritas yang dapat diperjualbelikan sebagai cadangan bagi akun
kas. Jika kas yang dimiliki kurang dari yang diperlukan, maka sekuritas
tersebut dapat dijual untuk memenuhi kekurangan kas. Oleh karena itu,
sekuritas ini dimaksudkan sebagai pertahanan pertama atas kebutuhan
operasional yang tidak diperkirakan oleh perusahaan (James Van Horne dan
John M. Wachowicz, 2009).
3. Piutang
Piutang merupakan hak untuk menerima sejumlah kas pada waktu yang akan
datang karena kejadian yang telah terjadi di masa lalu. Piutang muncul karena
adanya penjualan secara kredit, pemberian pinjaman, porsekot dalam kontrak
pembelian, dan lain-lain. Perputaran piutang menjadi kas dipengaruhi oleh
syarat pembayaran piutang tersebut, jika syarat pembayaran lunak maka jumlah
piutang akan semakin besar tetapi perputaran piutang akan semakin rendah dan
jika syarat pembayaran ketat akan berlaku sebaliknya. Sehingga syarat

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

pembayaran piutang akan berpengaruh pada penjualan yang selanjutnya
berimbas pada profitabilitas. Syarat pembayaran piutang memang bagai pisau
bermata dua, karena makin tinggi perputaran piutang berarti makin efisien
modal yang digunakan.
4. Persediaan
Persediaan merupakan aktiva yang dimiliki oleh perusahaan yang selanjutnya
akan dijual dengan atau tanpa diolah terlebih dahulu. Persediaan sendiri
merupakan elemen dari aktiva lancar yang paling kurang likuid bila
dibandingkan dengan aktiva lancar lainnya. Persedian akan menimbulkan
biaya, baik biaya tetap maupun biaya variabel. Biaya tersebut antara lain
adalah biaya sewa gudang, biaya perawatan, biaya asuransi, biaya
pengangkutan, dan lain sebagainya. Selain biaya, persediaan juga akan
menimbulkan resiko yang cukup tinggi yaitu resiko hilang, resiko rusak, dll.
2.2.2.2. Konsep Modal Kerja
Adapun konsep modal kerja menurut (Kasmir, 2008:250) terdapat tiga
konsep pengertian modal kerja, yaitu :
a. Konsep Kuantitatif
Konsep ini mendasarkan pada kuantitas dari dana yang tertanam dalam unsurunsur aktiva lancar, dimana aktiva ini merupakan aktiva yang sekali berputar
kembali dalam bentuk semula atau aktiva dimana dana yang tertanam di
dalamnya akan dapat bebas lagi dalam waktu yang pendek. Dengan demikian,
modal kerja menurut konsep ini adalah keseluruhan dari jumlah aktiva lancar,
atau sering juga disebut sebagai modal kerja kotor (gross working capital).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

Kelemahan konsep ini adalah tidak mementingkan kualitas apakah modal kerja
dibiayai oleh hutang jangka panjang atau hutang jangka pendek atau pemilik
modal. Jumlah modal kerja yang besar belum tentu menjamin margin of safety
bagi perusahaan sehingga kelangsungan operasi perusahaan belum terjamin.
b. Konsep Kualitatif
Modal kerja menurut konsep ini adalah sebagian dari aktiva lancar yang benarbenar

dapat

digunakan

untuk

membiayai

operasi perusahaan tanpa

mengganggu likuiditasnya, atau disebut sebagai modal kerja bersih (net
working capital).
c. Konsep Fungsional
Konsep ini mendasarkan pada fungsi dari dana dalam menghasilkan
pendapatan (income). Setiap dana yang digunakan dalam perusahaan
dimaksudkan untuk menghasilkan pendapatan. Pada dasarnya dana-dana yang
dimiliki oleh perusahaan seluruhnya akan digunakan untuk manghasilkan laba
sesuai dengan usaha pokok perusahaan, tetapi tidak semua dana digunakan
untuk menghasilkan laba periode ini (current income) ada sebagian dana yang
akan digunakan untuk memperoleh atau menghasilkan laba di masa yang akan
datang.
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan
mengenai modal kerja yaitu menerapkan jumlah keseluruhan aktiva lancar yang
ada dalam perusahaan, dan modal kerja sebagai kelebihan aktiva lancarnya
disebut Net Working Capital dan yang merupakan keseluruhan aktiva lancarnya
sering disebut dengan Gross Working Capital.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

Dari konsep di atas dapat diartikan bahwa pengertian modal kerja adalah :
a. Modal kerja brutto (gross working capital) yaitu merupakan keseluruhan dari
pada jumlah aktiva lancar yang terdiri dari atas kas, surat berharga, piutang dan
persediaan.
b. Modal kerja netto (net working capital) yaitu kelebihan dari pada aktiva lancar
diatas hutang lancar.
2.2.2.3. J enis – J enis Modal Kerja
Modal kerja merupakan kekayaan atau aktiva yang diperlukan oleh
perusahaan untuk melakukan kegiatan sehari-hari dan selalu berputar dalam
periode tertentu, yang biasa disebut dengan aktiva lancar. Selain memahami
konsep modal kerja, peneliti juga perlu mengetahui jenis-jenis modal kerja itu
sendiri.
Kutip dari W.B. Taylor dalam bukunya financial Politices of Business
Enterprise dalam Riyanto (2008;61), bahwa jenis-jenis modal kerja dalam
perusahaan dapat digolongkan sebagai berikut :
a. Modal Kerja Permanen (Permanent Working Capital)
Modal kerja yang dimaksud dalam jenis ini adalah modal kerja yang selalu
harus ada dalam perusahaan untuk dapat menjalankan kegiatan operasionalnya,
sehingga dapat memenuhi akan kebutuhan konsumen. Dengan kata lain modal
kerja yang secara terus-menerus diperlukan untuk kelancaran usaha.
Permanent Working Capital ini dapat dibedakan dalam dua macam, yaitu:
1) Modal Kerja Primer (Primary Working Capital) yaitu jumlah modal kerja
minimum yang harus ada pada perusahaan untuk dapat menjamin agar

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

perusahaan tetap bisa beroperasi terus.
2) Modal Kerja Normal (Normal Working Capital) yaitu modal kerja yang
harus ada agar perusahaan dapat beroperasi dengan tingkat produksi normal.
Produksi normal merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
produk sebesar kapasitas normal dari perusahaan itu sendiri. Dengan kata
lain pengertian “normal” disini adalah dalam artian yang dinamis.
b. Modal Kerja Variabel (Variable Working Capital) yaitu modal kerja yang
jumlahnya

berubah-ubah

sesuai

dengan

perubahan

keadaan

yang

mempengaruhi perusahaan, dan modal kerja ini dibedakan dalam:
1) Modal Kerja Musiman (Seasonal Working Capital) yaitu modal kerja yang
jumlahnya berubah-ubah disebabkan karena fluktuasi musim.
2) Modal Kerja Siklis (Cylical Working Capital) yaitu modal kerja yang
jumlahnya berubah-ubah disebabkan karena fluktuasi konjungtur.
3) Modal Kerja Darurat (Emergency Working Capital) yaitu modal kerja yang
besarnya berubah-ubah karena adanya keadaan darurat yang tidak diketahui
sebelumnya (misalnya adanya bencana alam, pemogokan para buruh, dan
lain sebagainya).
Bagi manajer keuangan sangat penting untuk menganalisis seberapa besar
kebutuhan aktiva lancar yang sifatnya permanen dan berfluktuasi. Yang bersifat
permanen sebesar modal kerja minimum yang selalu harus ada selama satu tahun,
untuk kemudian memilih sumber dana untuk membiayai investasi itu, baik aktiva
lancar maupun aktiva tetap.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

2.2.2.4. Sumber-Sumber Modal Kerja
Konsep gross work capit

Dokumen yang terkait

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas (Roa), Opini Audit Dan Umur Perusahaan Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Pada Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 112 91

HUBUNGAN PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ASET, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP DEBT TO EQUITY RATIO PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 6 16

PENGARUH HUTANG TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN (Studi Pada Perusahaan Food and Beverages yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

5 53 17

Pengaruh modal kerja dan ukuran perusahaan terhadap profitabilitas perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 19 132

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA, DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, dan Profitabilitas Terhadap Struktur Modal Perusahaan Food and Beverage Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 6 14

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA, DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, dan Profitabilitas Terhadap Struktur Modal Perusahaan Food and Beverage Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 3 18

ANALISIS NILAI PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

1 1 97

ANALISIS NILAI PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

0 0 25

PENGARUHEFISIENSI MODALKERJA,UKURAN PERUSAHAAN DAN PERTUMBUHANPENJUALAN TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGEYANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

0 0 19

DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN erusahaan Food and Beverageyang Terdaftar di BEI Periode 2006-2010

0 0 13