BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEBERHASILAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) (Studi Kasus di Kelurahan Ngagel Rejo Kecamatan Wonokromo Surabaya).

BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
TINGKAT KEBERHASILAN PENERIMAAN
PAJ AK BUMI DAN BANGUNAN (PBB)
(Studi Kasus di Kelurahan Ngagel Rejo Kecamatan Wonokromo Surabaya)

SKRIPSI

Diajukan Oleh :
Fariech Al Fikkri
0813010149/FE/EA

Kepada
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL " VETERAN"
J AWA TIMUR
2013

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

TINGKAT KEBERHASILAN PENERIMAAN
PAJ AK BUMI DAN BANGUNAN (PBB)
(Studi Kasus Kelurahan Ngagel Rejo Kecamatan Wonokromo)
Disusun oleh :
Fariech Al Fikkri
0813010149/FE/AK
telah dipertahankan dihadapan
dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
pada tanggal 22 Februari 2013
Pembimbing Utama

Tim Penguji :
Ketua

Drs. Ec. Eko Riadi, M.Aks

Drs. Ec. Eko Riadi, M.Aks
Sekretaris


Dra. Ec. Anik Yuliati, M.Aks
Anggota

Dra. Er ry Andaniwati, M.Aks, Ak
Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran”
J awa Timur

Dr. Dhani Ichsanudin Nur, SE, MM
NIP. 196309241989031001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul: ”BEBERAPA

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEBERHASILAN PENERIMAAN
PAJ AK BUMI DAN BANGUNAN (PBB)” (Studi Kasus Kelur ahan Ngagel Rejo
Kecamatan Wonokromo Sur abaya)
Penulisan tugas akhir ini merupakan salah satu persyaratan guna memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi, Program studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan
Nasional “ Veteran “ Jawa Timur.
Sebelumnya Saya Mengucapkan Terimakasih Yang Sebesar-besarnya Kepada Bapak
Drs.Ec. Eko Riadi, MAKS selaku Dosen Pembimbing Utama yang penuh perhatian, kesabaran
dan ketelitian yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam membimbing serta
mengarahkan penulis untuk menyusun skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bantuan dari beberapa pihak, maka akan sulit
sekali penulis untuk dapat menyusun skripsi ini. Pada kesempatan yang baik ini, perkenalkan
penulis dengan segenap kerendahan dan ketulusan hati untuk menyampaikan ucapan terima
kasih kepada seluruh pihak yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam
mendukung kelancaran penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bantuan dari beberapa pihak, maka akan sulit
sekali penulis untuk dapat menyusun skripsi ini. Pada kesempatan yang baik ini, perkenalkan
penulis dengan segenap kerendahan dan ketulusan hati untuk menyampaikan ucapan terima

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

kasih kepada seluruh pihak yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam
mendukung kelancaran penyusunan skripsi ini.
Untuk mewujudkan rasa syukur atas hasil ini, maka tidak berlebihan jika penulis
mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP, selaku Rektor Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2. Bapak Dr. Dhani Ichsanuddin Nur, MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
3. Bapak Drs. Ec. Rahman A. Suwaidi, M.Si selaku Wakil Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
4. Bapak Drs.Ec. Hero Priono, MSi, selaku Kepala Program Studi Akuntansi Fakultas
Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
5. Seluruh dosen dan staf Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Jawa Timur, yang telah mendidik penulis selama menjadi mahasiswa.
6. Ayah Saifur, Mama Infiroh, Adek Rafi, Mas Dani dan seluruh keluarga besar. Terima
kasih yang sebesar-besarnya karena telah memberikan kasih sayang, doa, dukungan dan
semangat baik materiil maupun moril sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan
baik.

7. Terima kasih banyak untuk “Nieka Ayu Anggareny Pendit” atas segala dukungan dan
do’anya selama ini.
8. Saudara seperjuangan saya Dedy Purnomo Hadi dan Mochammad Fadel Farid terima
kasih telah menemani, membantu dan menyelesaikan skripsi ini bersama-sama.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9. Sahabat terbaik saya Dedy Purnomo Hadi, Mochammad Fadel Farid, Dita ika Puteri,
Wiwin Erfina, Sesillia Nessya, Riandie Tri N, dan Mukti Lauhata Terima kasih atas
persahabatan yang penuh dukungan, doa dan kasih sayangnya. Sukses selalu untuk kita
semua.
10. Dan berbagai pihak yang turut membantu demi terselesainya skripsi ini, yang tidak dapat
penulis sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk perbaikan dan
kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.
Amin.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb


Surabaya, Februari 2013

Penulis

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................ iii
DAFTAR TABEL ................................................................................ viii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................ ix
ABSTRAK ............................................................................................ x
BAB I
PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ..................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah .............................................................. 7
1.3 Tinjauan Penelitian ............................................................... 7

1.4 Manfaat Penelitian ................................................................ 8
BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA ...................................................................... 9
2.1 Peneliti Terdahulu................................................................. 9
2.2 Landasan Teori ..................................................................... 19
2.2.1 Sumber Penerimaan Daerah.......................................... 19
2.2.2 Pajak ............................................................................ 22
2.2.3 Dasar Teori Pemungutan Pajak ..................................... 26
2.2.4 Pajak Bumi dan Bangunan............................................ 30
2.2.4.1 Sejarah ............................................................ 30
2.2.4.2 Umum ............................................................. 32
2.2.4.3

Maksud dan Tujuan ........................................ 35
iii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.4.4


Sifat Pajak Bumi dan Bangunan ..................... 37

2.2.4.5

Ketentuan Umum ........................................... 37

2.2.4.6

Obyek Pajak (BAB II) .................................... 38

2.2.4.7

Subyek Pajak ................................................. 40

2.2.4.8

Tarif Pajak (BAB IV) ..................................... 41

2.2.4.9


Dasar Pengenaan dan
Cara Menhitung Pajak (BAB V) ..................... 41

2.2.4.10 Tahun Pajak, Saat, dan Tempat
Yang Menentukan Pajak Terutang
(BAB VI) ...................................................... 42
2.2.5

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Tingkat Penerimaan Pajak Bumi Dan Bangunan ........... 43
2.2.5.1

Kesadaran Wajib Pajak Membayar Pajak ....... 43

2.2.5.2

Pemahaman Akan Undang-Undang
Perpajakan...................................................... 44


2.2.5.3

Kepatuhan Wajib Pajak .................................. 46

2.2.6 Teori Yang Melandasi Pengaruh Tingkat
Kesadaran Wajib Pajak, Pemahaman Wajib Pajak,
Dan Kepatuhan Wajib Pajak Terhadap
Keberhasilan Penerimaan Pajak Bumi Dan Bangunan ... 48
2.2.6.1

Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak
Terhadap Keberhasilan Penerimaan Pajak
Bumi Dan Bangunan ...................................... 48

iv

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.6.2


Pengaruh Pemahaman Wajib Pajak
Tentang Undang-Undang Dan Peraturan
Perpajakan Terhadap Keberhasilan
Penerimaan Pajak Bumi Dan Bangunan ......... 50

2.2.6.3

Pengaruh Kepatuhan Wajib Pajak
Terhadap Keberhasilan Penerimaan Pajak
Bumi Dan Bangunan ...................................... 51

2.2.7 Teori Yang Melandasi Pengaruh Tingkat
Kesadaran Wajib Pajak, Pemahaman Wajib Pajak,
Dan Kepatuhan Wajib Pajak Terhadap
Keberhasilan Penerimaan Pajak Bumi Dan Bangunan ... 52
2.3 Diagram Kerangka Pikir ......................................................... 53
2.4 Hipotesis ................................................................................. 54
BAB III
METODE PENELITIAN ................................................................... 55
3.1 Definisi Operasional Dan Pengukuran Variabel ...................... 55
3.1.1 Definisi Operasional ....................................................... 55
3.1.2 Pengukuran Variabel ...................................................... 58
3.2 Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel ................................... 59
3.2.1 Populasi ......................................................................... 59
3.2.2 Sampel ........................................................................... 59
3.3 Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 60
3.3.1 Jenis dan Sumber Data .................................................... 60

v

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3.3.2 Metode Pengumpulan Data ............................................ 61
3.4 Teknik Analisis ....................................................................... 61
3.4.1 Uji Kualitas Data ............................................................ 61
3.4.1.1 Uji Validitas ........................................................ 62
3.4.1.2 Uji Reliabilitas .................................................... 62
3.4.2 Uji Normalitas ................................................................ 63
3.4.3 Uji Asumsi Klasik .......................................................... 64
3.5 Teknik Analisis .......................................................................... 66
3.6 Uji Hipotesis .............................................................................. 66
3.6.1 Untuk Pengujian Kecocokan Model .................................. 66
3.6.2 Uji T ................................................................................. 67
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................... 69
4.1 Deskripsi Obyek Penelitian ....................................................... 69
4.2 Desklripsi Hasil Penelitian ........................................................ 74
4.2.1 Variabel Kesadaran Perpajakan Wajib Pajak (X1) ............. 74
4.2.2 Variabel Pemahaman Wajib Pajak (X2)............................. 75
4.2.3 Variabel Kepatuhan Wajib Pajak (X3) ............................... 76
4.2.4 Variabel Keberhasilan Penerimaan PBB (Y) ..................... 77
4.3 Uji Kualitas Data ....................................................................... 79
4.3.1 Uji Validitas dan Reliabilitas ............................................ 79
4.3.1.1 Variabel Kesadaran Wajib Pajak (X1) .................... 79
4.3.1.2 Variabel Pemahaman Wajib Pajak (X2) ................. 79

vi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.3.1.3 Variabel Kepatuhan Wajib Pajak (X3) ................... 80
4.3.1.4 Variabel Tingkat Keberhasilan
Penerimaan PBB (Y) ............................................ 80
4.3.2 Uji Normalitas Data .......................................................... 81
4.4 Analisis Regresi Linier Berganda ............................................... 82
4.4.1. Analisis Asumsi Klasik .................................................... 82
4.4.2.Persamaan Regresi Linier Berganda .................................. 84
4.4.3. Uji F ................................................................................ 85
4.4.4. Uji T ................................................................................ 87
4.5.Pembahasan Hasil Penelitian ...................................................... 88
4.5.1. Perbedaan Dengan Penelitian Terdahulu .......................... 91
4.5.2. Keterbatasan Penelitian .................................................... 93
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 95
5.1 Kesimpulan........................................................................... 95
5.2 Saran .................................................................................... 96

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

vii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
TINGKAT KEBERHASILAN PENERIMAAN
PAJ AK BUMI DAN BANGUNAN (PBB)
(Studi kasus di Kelurahan Ngagel Rejo Kecamatan Wonokromo Surabaya)
Oleh:
Fariech Al Fikkri
ABSTRAK

Pajak telah mengalami masa-masa sulit dan gemilang di Negara kita, yang
indikasinya terlihat dari persentase penerimaan pajak dalam APBN maupun
APBD. Untuk menyesuaikan pajak dengan iklim dan perkembangan yang dilami
oleh pajak Negara kita, pemerintah telah melakukan reformasi terhadap
perpajakan, baik atas pajak pusat maupun pajak daerah. Dengan semakin
pahamnya Wajib Pajak atas ketentuan maupun peraturan perpajakan yang berlaku,
maka Wajib Pajak akan lebih sadar dalam memuhi kewajibannya untuk
membayar pajak yaitu PBB. Tujuan penelitian untuk menguji secara empiris
pengaruh tingkat kesadaran wajib pajak, tingkat pemahaman wajib pajak, serta
tingkat kepatuhan wajib pajak terhadap tingkat keberhasilan penerimaan PBB di
Kelurahan Ngagel Rejo Kecamatan Wonokromo Surabaya. Populasi yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak di Kelurahan Ngagel Rejo
Kecamatan Wonokromo Surabaya yang berjumlah 4.398 Wajib Pajak.Teknik
penentuan ukuran sample yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan metode Convenience Sampling ditemukan sebanyak 98 responden
Wajib Pajak PBB. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda
dengan uji hipotesis uji kecocokan model dan uji t. Dari hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa kesadaran wajib pajak (X1) dan Kepatuhan wajib pajak (X3)
berpengaruh terhadap keberhasilan penerimaan PBB (Y), sedangkan pemahaman
wajib pajak (X2) tidak berpengaruh terhadap keberhasilan penerimaan PBB.
Kata Kunci:

Kesadaran Wajib Pajak, Pemahaman Wajib Pajak, Kepatuhan
Wajib Pajak, Keberhasilan Penerimaan PBB.

x
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Peranan

Pemerintah

dalam

menjalankan

Pemerintahan

dan

Pembangunan Indonesia yang mempunyai tujuan akhir yaitu menciptakan
suatu tatanan masyarakat yang adil dan makmur, materiil dan spiritual,
pemerintah membutuhkan dana yang tidak sedikit. Dana tersebut
dikumpulkan dari segenap potensi sumber daya yang dimiliki oleh suatu
Negara,

baik

berupa

hasil

kekayaan

alam

maupun

iuran

dari

masyarakat.(www.jurnalskripsi.com).
Selama ini berlaku anggaran bahwa keberadaan sesuatu Negara
ditopang oleh tiga pilar utama, yakni adanya penduduk, wilayah teritorial
jelas dan adanya pemerintahan yang mendapat pengakuan internasional,
namun masih ada pilar yang keempat yang tak kalah penting, yakni
topangan

sistem perpajakan yang berjalan dengan baik, adil dan

bersih.(www.jurnalskripsi.com).
Pajak merupakan suatu fenomena yang menarik dalam kehidupan
masyarakat dan Negara, saat ini pajak bukan lagi merupakan sesuatu yang
paling asing bagi masyarakat Indonesia, sebagian kalangan telah
menempatkan pajak sebagai salah satu kewajiban dalam bernegara, yaitu
merupakan sarana untuk ikut berpartisipasi dalam membantu pelaksanaan
tugas bernegara yang ditangani oleh pemerintah. Indikasi ini terlihat dari

1

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

semakin banyaknya jumlah Wajib Pajak, demikian juga keikutsertaan
masyarakat dari berbagai kalangan apabila ada penyelenggaraan kegiatan
mengenai perpajakan.
Sejarah Pemungutan pajak telah ada sejak jaman nenek moyang yang
dikenal dengan upeti, yaitu pemberian hasil bumi kepada raja sebagai tanda
bakti rakyat kepada Raja, hal inilah yang kemudian melatarbelakangi adanya
pemungutan pajak. Pada mulanya pajak belum merupakan suatu pungutan,
tetapi hanya merupakan pemberian sukarela oleh rakyat kepada raja dalam
memelihara kepentingan Negara, seperti menjaga keamanan Negara,
menyediakan

jalan

umum,

membayar

gaji

pegawai,

dan

lain

sebagainya.(Gardina dan Haryanto, 2006 : 10).
Pemerintah berusaha keras untuk meningkatkan kesadaran masyarakat
dalam membayar pajak, apalagi dalam kondisi politik Indonesia pada saat
ini terutama pada saat terjadinya kenaikan BBM akan sangat berdampak
besar pada Perekonomian Indonesia, tidak stabilnya situasi dan kondisi
perekonomian Indonesia menyebabkan pendapatan pemerintah berkurang,
oleh karena itu pemerintah berusaha meningkatkan peranan Sumber
Penerimaan Negara terutama berasal dari Non Migas dan penerimaan ini
sebagian akan ditingkatkan melalui penerimaan dari Sektor Pajak. Pajak
sebagai iuran wajib pajak yang diberikan oleh rakyat kepada pemerintahnya,
selain Pajak Pendapatan dan Pajak Penghasilan maka Pajak Bumi dan
Bangunan atau PBB juga memberikan peranan penting dalam Sumber
Pembiayaan Daerah. (Gardinia, 2006 : 10-11)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

Pajak telah mengalami masa-masa sulit dan gemilang di Negara kita,
yang indikasinya terlihat dari presentase penerimaan pajak dalam APBN
maupun APBD, untuk menyesuaikan pajak dengan iklim dan perkembangan
yang dialami oleh Negara kita, pemerintah telah melakukan reformasi
terhadap perpajakan, baik atas pajak pusat/ nasional maupun pajak daerah.
Reformasi pajak diupayakan untuk dapat meningkatkan kepatuhan wajib
pajak dalam membayar pajak, disamping itu juga sebagai reposisi pajak
sebagai sumber penerimaan, baik itu penerimaan pusat (APBN) maupun
untuk daerah (APBD) (Pandiangan, 2002 : 11).
Pada

Official

Assesment

System,

petugas

pajak

berkewajiban

menetapkan berapa besar sesungguhnya pajak yang terutang oleh Wajib
Pajak (WP), sedangkan pada Self Assesment System, WP berkewajiban
menghitung, memperhitungkan, membayar dan melaporkan sendiri jumlah
pajak yang terutang. Walaupun berbeda, kedua sistem penetapan pajak
tersebut dalam praktiknya tetap memerlukan pengawasan dari pihak
pemerintah dalam bentuk pemeriksaan untuk menguji kepatuhan WP dalam
melaksanakan kewajiban perpajakannya (Sofyan, 2003 : 30).
Ditinjau dari fungsinya, pajak dibedakan menjadi dua fungsi yaitu
fungsi budgetair (sumber penerimaan Negara) dan fungsi regulerend
(mengatur). Fungsi budgetair, artinya pajak merupakan salah satu sumber
penerimaan pemerintah untuk membiayai pengeluaran baik rutin maupun
pembangunan, sedangkan fungsi regulerend, artinya pajak sebagai alat
untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan pemerintah dalam bidang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

sosial dan ekonomi, dan mencapai tujuan-tujuan tertentu di luar bidang
keuangan. Kedua fungsi ini, pada dasarnya pemerintah ingin kembali
menegaskan peranan penting pajak baik sebagai alat penerimaan Negara
seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, maupun sebagai alat untuk
melaksanakan berbagai kebijakan di bidang sosial dan ekonomi. (Siti Resmi,
2007 :3).
Tujuan Pemerintah dalam melakukan perubahan kebijakan di bidang
perpajakan tentunya guna meningkatkan pemasukan pajak kas Negara dan
menunjang peningkatkan pertumbuhan perekonomian. Kebijakan tersebut
(peraturan perundang-undangan perpajakan) seharusnya mengatur sistem
perpajakan secara menyeluruh yang sejalan dengan perkembangan
perekonomian saat ini dan di masa yang akan datang. Pemerintah dalam
menjalankan fungsi pajak (budgetair dan regulerend) salah satunya tentu
saja membutuhkan system penetapan pajak yang efisien, fleksibel, dan
terintegrasi dengan system subsistem secara internal dan system yang lain
secara eksternal (dengan peradilan pajak) dalam menunjang kebijakan
pendapatan Negara (fiscal policy). (Sofyan, 2003 : 29).
Pajak Bumi dan Bangunan merupakan pajak property di Indonesia
sebagaimana tertulis dalam Undang-Undang Nomor 12 tahun 1994. Pajak
Bumi dan Bangunan sebagai pajak obyektif, yaitu pajak Negara yang
sebagian besar penerimanya merupakan pendapatan daerah yang antara lain
dipergunakan untuk penyediaan fasilitas yang juga dinikmati oleh
pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Oleh sebab itu, wajar bila

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

pemerintah pusat juga membiayai penyediaan fasilitas tersebut melalui
pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan. ( Suhardito dan Sudibyo , 1999:3 ).
Meskipun Pajak Bumi dan Bangunan memiliki nilai rupiah kecil
dibandingkan dengan pajak pusat lainnya, tetapi memiliki dampak luas
sebab hasil penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan dikembalikan untuk
pembangunan daerah yang bersangkutan. Pada dasarnya, Pajak Bumi dan
Bangunan merupakan Wajib Pajak

terbesar dibandingkan pajak-pajak

lainnya dan merupakan satu-satunya pajak property di Indonesia yang
mengalami kenaikan dari tahun ke tahun.
Tabel 1. Data Penerimaan PBB di Kelurahan Ngagel Rejo, Surabaya
s/d Tanggal 20 September 2012
Pokok Ketetapan
PBB (Rp)

Realisasi
Penerimaan
PBB (Rp)

2008

1.446.509.710

1.329.283.716

2

2009

1.695.271.665

3

2010

1.782.955.626

4

2011

5

2012

No.

Tahun

1

Prosentase
Jumlah WP
(%)
91,90

6.057

90,44

5.946

1.604.427.517

89,99

5.916

1.740.371.535

1.482.069.213

85,16

5.504

1.952.638.885

957.873.325

49,06

4.398

1.533.271.625

Sumber : Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan kot a Surabaya

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa prosentase realisasi
penerimaan PBB tahun 2011 mengalami penurunan yang cukup signifikan
di bandingkan tahun 2009 dan tahun 2010. Dimana Prosentase Realisasi
penerimaan tertinggi adalah 91,90% pada tahun 2008 s/d tanggal 20
september 2012. Sedangkan prosentase realisasi penerimaan PBB terendah
adalah 85,16% pada tahun 2011 s/d tanggal 20 september 2012. Potensi
penerimaan PBB dan Realisasi penerimaan PBB di kota Surabaya khusunya
Kelurahan Ngagel Rejo tidak stabil atau mengalami fluktuasi. Hal ini berarti
ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tingkat keberhasilan
penerimaan PBB di Kelurahan Ngagel Rejo Kecamatan Wonokromo
Surabaya.
Penyebab dari menurunnya tingkat nilai penerimaan PBB tersebut
adalah kemungkinan adanya keanekaragaman tingkat pendidikan di dalam
masyarakat. Semakin tinggi tingkat pendidikan yang ditempuh oleh Wajib
Pajak, maka semakin baik pemahaman mengenai ketentuan pajak yaitu
PBB. Begitu juga sebaliknya.
Dengan semakin pahamnya Wajib Pajak atas ketentuan maupun
peraturan perpajakan yang berlaku, maka Wajib Pajak akan lebih sadar
dalam memenuhi kewajibannya untuk membayar pajak yaitu PBB. Selain
pemahaman dan kesadaran yang dimiliki Wajib Pajak mengenai perpajakan,
kepatuhan Wajib Pajak juga harus diperhatikan oleh segenap instansi yaitu
Kantor Pelayanan Pajak Wilayah Surabaya dalam proses pembayaran atau
pelunasan pajak.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

Sebagaimana telah dipaparkan di atas, maka perlu diperhatikan
kesadaran Wajib Pajak, pemahaman perpajakan Wajib Pajak, serta
kepatuhan Wajib Pajak yang berpengaruh terhadap realisasi penerimaan
Pajak Bumi dan Bangunan ( PBB ). Dalam penelitian ini akan melihat
pengaruh dari Kesadaran Wajib Pajak, Pemahaman Wajib Pajak, serta
Kepatuhan Wajib Pajak terhadap keberhasilan penerimaan PBB.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka akan dilakukan
penelitian dengan judul “Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat
Keberhasilan Pener imaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) (Studi
Kasus di Wilayah Kelurahan Ngagel Rejo Kecamatan Wonokromo
Surabaya).
1.2

Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
Apakah Tingkat kesadaran Wajib Pajak, Tingkat pemahaman Wajib Pajak ,
serta Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak berpengaruh terhadap keberhasilan
Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan di Kelurahan Ngagel Rejo
Kecamatan Wonokromo Surabaya.

1.3 Tujuan Penelitian
Untuk menguji secara empiris pengaruh tingkat kesadaran wajib
pajak, tingkat pemahaman wajib pajak, serta tingkat kepatuhan wajib pajak

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

terhadap keberhasilan Penerimaan PBB di Kelurahan Ngagel Rejo
Kecamatan Wonokromo Surabaya.
1.4

Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian antara lain dapat memberikan masukan bagi
beberapa pihak, antara lain adalah sebagai berikut:
a.

Bagi Direktorat Jendral Pajak dan Wajib Pajak Kota Surabaya
1. Dapat memberikan tambahan informasi tentang indikator-indikator
yang mempengaruhi keberhasilan Pajak Bumi dan Bangunan.
Khususnya adalah bagaimana kesadaran Wajib Pajak, pemahaman
Wajib Pajak serta Kepatuhan Wajib Pajak.
2. Memberikan dasar yang kuat bahwa tekanan-tekanan, sanksi-sanksi,
dan pemahaman yang diberikan oleh pemerintah pada Wajib Pajak
mutlak diperlukan dalam rangka untuk meningkatkan penerimaan
pajak melalui peningkatan kepatuhan Wajib Pajak.

b. Bagi Universitas
Penelitian ini bermanfaat untuk tambahan referensi perkuliahan serta
sebagai tambahan perpustakaan yang sudah ada.
c.

Bagi Peneliti
Sebagai Sarana untuk menerapkan dan mengaplikasikan teori-teori yang
telah diperoleh selama masa studi dan untuk memperoleh pengalaman
dalam pengamatan di lapangan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA

2.1

Peneliti Terdahulu
Beberapa penelitian terdahulu yang berhubungan dengan penelitian
sekarang adalah sebagai berikut :
1. Suhardito dan Sudibyo ( 1999 )
a. Judul
Pengaruh Faktor-Faktor yang Melekat Pada Wajib Pajak Terhadap
Keberhasilan Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan
b. Perumusan Masalah
1. Apakah faktor-faktor yang melekat pada WP berpengaruh
terhadap keberhasilan penerimaan PBB di Sidoarjo
2. Apakah faktor-faktor yang melekat pada WP Wiraswasta
berpengaruh terhadap keberhasilan penerimaan PBB di Sidoarjo
3. Apakah faktor-faktor yang melekat pada WP Nir-Wiraswasta
berpengaruh terhadap keberhasilan penerimaan PBB di Sidoarjo
c. Hipotesis
1.

Diduga faktor-faktor yang melekat pada WP berpengaruh pada
keberhasilan penerimaan PBB di Sidoarjo

9
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

2.

Diduga faktor-faktor yang melekat pada WP Wiraswasta
berpengaruh terhadap keberhasilan penerimaan PBB di Sidoarjo

3.

Diduga faktor-faktor yang melekat pada WP Nir Wiraswasta
berpengaruh terhadap keberhasilan penerimaan PBB di Sidoarjo

d. Kesimpulan
1. Faktor-faktor

yang

telah

terbukti

berpengaruh

terhadap

keberhasilan penerimaan PBB di Sidoarjo adalah faktor-faktor
kesadaran perjakan WP, rasio beban PBB dibandingkan
pendapatan WP, sikap WP terhadap prioritas pembangunan
pemerintah , dan tax avoidance WP.
2. Untuk WP PBB Wiraswasta, faktor-faktor kesadaran perpajakan
WP, rasio beban PBB dibandingkan pendapatan WP, sikap WP
terhadap prioritas pembangunan pemerintah, dan tax avoidance
WP.
3. Untuk WP PBB Nir-Wiraswasta, faktor-faktor kesadaran
perpajakan WP, rasio beban PBB dibandingkan pendapatan WP,
rasio beda hitung permanen difference, sikap WP terhadap
prioritas pembangunan pemerintah, persepsi WP tentang
pelaksanaan sanksi denda PBB, tax avoidance WP, pendidikan,
WP, dan lama tinggal WP dilokasi objek pajak.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

2. Suryadi ( 2006 )
a. Judul
Model Hubungan Kausal Kesadaran, Pelayanan, Kepatuhan Wajib
Pajak dan Pengaruhnya terhadap Kinerja Penerimaan Pajak: Suatu
survei di Wilayah Jawa Timur.
b. Perumusan Masalah
Apakah Hubungan Kausal Kesadaran, Pelayanan, Kepatuhan Wajib
Pajak dan Pengaruhnya terhadap Kinerja Penerimaan Pajak: Suatu
Survei di Wilayah Jawa Timur.
c. Hipotesis
1. Ada pengaruh positif signifikan kesadaran wajib pajak terhadap
kinerja penerimaan pajak.
2. Ada pengaruh positif signifikan pelayanan perpajakan terhadap
kinerja penerimaan pajak.
3. Ada pengaruh positif signifikan kepatuhan wajib pajak terhadap
kinerja penerimaan pajak.
4. Terdapat perbedaan kesadaran antara kelompok WP besar
dengan WP kecil dalam memenuhi kewajiban perpajakannya.
5. Terdapat perbedaan kepatuhan antara kelompok WP besar
dengan WP kecil dalam memenuhi kewajiban perpajakannya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

d. Kesimpulan
1. Kesadaran Wajib Pajak dan pelayanan Wajib Pajak tidak
berpengaruh signifikan terhadap kinerja penerimaan pajak
2. Kepatuhan Wajib Pajak memiliki pengaruh besar terhadap
kinerja penerimaan pajak
3.

Wulandari ( 2006 )
a. Judul
Pengaruh Tekanan Sosial, Persepsi Sanksi, dan Pemahaman, Wajib
Pajak akan Undang-undang Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib
Pajak.
b. Perumusan Masalah
1. Apakah tekanan sosial, persepsi tentang sanksi, dan pemahaman
WP akan Undang-undang Perpajakan mempunyai pengaruh
secara simultan terhadap kepatuhan WP?
2. Apakah tekanan sosial, persepsi tentang sanksi, dan pemahaman
WP akan Undang-undang Perpajakan mempunyai pengaruh
secara parsial terhadapa kepatuhan WP?

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

c. Hipotesis
Diduga tekanan sosial, persepsi sanksi dan pemahaman WP akan
Undang-undang Perpajakan berpegaruh terhadap kepatuhan WP.
d. Kesimpulan
Berdasarkan hipotesis bahwa tekanan sosial, persepsi tentang
sanksi, dan pemahaman WP mempunyai pengaruh terhadap,
kepatuhan WP, teruji kebenarannya.
4. Wiraswati ( 2008 )
a) Judul
Analisis Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Keberhasilan
Penerimaan PBB di Kelurahan Kecamatan Mejoroto Kediri.
b) Perumusan Masalah
Apakah Pemahaman Wajib Pajak, Tingkat Kemampuan Wajib Pajak,
Kesadaran Wajib Pajak, dan Sistem Pemungutan berpengaruh
terhadap keberhasilan penerimaan PBB di kelurahan Dermo
kecamatan Mejoroto Kediri.
c) Hipotesis
Diduga bahwa Pemahaman Wajib Pajak, Tingkat Kemampuan Wajib
Pajak, Kesadaran Wajib Pajak, dan Sistem Pemungutan berpengaruh
terhadap keberhasilan penerimaan PBB di kelurahan Dermo
kecamatan Mejoroto Kediri

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

d) Kesimpulan
1. Pemahaman Wajib Pajak, Tingkat Kemampuan Wajib Pajak,
Kesadaran Wajib Pajak, dan Sistem Pemungutan berpengaruh
terhadap keberhasilan penerimaan PBB teruji kebenarannya.
2. Tingkat kemampuan WP mempengaruhi paling Dominan
terhadap keberhasilan peneriman PBB.
5. Medhani ( 2009 )
a. Judul
Pengaruh Pemahaman Wajib Pajak, Kesadaran Perpajakan Wajib
Pajak, dan Kepatuhan Wajib Pajak Terhadap Keberhasilan
Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan.
b. Perumusan Masalah
Apakah Tingkat Pemahaman Wajib pajak, Tingkat Kesadaran
Perpajakan Wajib Pajak, dan Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak
berpengaruh Terhadap Keberhasilan Penerimaan Pajak Bumi dan
Bangunan di Kecamatan Kutisari Tenggilis Mejoyo Surabaya.
c. Hipotesis
Diduga Tingkat Pemahaman Wajib pajak, Tingkat Kesadaran
Perpajakan Wajib Pajak, dan Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak
berpengaruh Terhadap Keberhasilan Penerimaan Pajak Bumi dan
Bangunan di Kecamatan Kutisari Tenggilis Mejoyo Surabaya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

d. Kesimpulan
Berdasarkan Hipotesis Tingkat Pemahaman Wajib pajak, Tingkat
Kesadaran Perpajakan Wajib Pajak, dan Tingkat Kepatuhan Wajib
Pajak berpengaruh Terhadap Keberhasilan Penerimaan Pajak Bumi
dan Bangunan di Kecamatan Kutisari Tenggilis Mejoyo Surabaya
Teruji kebenarannya.
Berdasarkan dari penelitian sebelumnya maka dapat
disimpulkan bahwa persamaan dalam penelitian yang dilakukan
sekarang ini dengan penelitian terdahulu adalah sama-sama
membahas mengenai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
Keberhasilan Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan dan teknik
analisis data yang digunakan. Namun yang membedakan adalah
terletak pada waktu penelitian dan objek yang diteliti. Objek
Penelitiannya adalah Wajib Pajak rumahan yang merupakan warga
dari Kelurahan Krembung Kecamatan Krembung, sehingga
penelitian yang dilakukan sekarang ini bukan merupakan duplikasi
penelitian sebelumnya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

Tabel 2.1 Perbedaan dan Per samaan Penelitian Yang Dilakukan Sekarang
Dengan Penelitian Terdahulu
No

NAMA
PENELITI

1

Bambang
Suhardito
dan
Bambang
Sudibyo
(1999)

2

Suryadi
(2006)

3

Ratih Ayu
Wulandari
(2006)

J UDUL

VARIABEL

HASIL
ANALISIS

Pengaruh Faktorfaktor yang
melekat Pada
Wajib Pajak
Terhadap
Keberhasilan
Penerimaan PBB

Faktor-faktor yang
melekat pada WP
Wiraswasta, faktorfaktor yang
melekat pada WP
NirWiraswasta dan
Keberhasilan
Penerimaan PBB

Faktor-faktor yang
melekat pada WP
Wiraswasta, faktorfaktor yang
melekat pada WP
Nir Wiraswasta
berpengaruh positif
terhadap
Keberhasilan
Penerimaan PBB

Pengaruh Model
Hubungan Kausal
Kesadaran,
Pelayanan,
KepatuhanWajib
Pajak dan
Pengaruhnya
terhadap Kinerja
Penerimaan Pajak:
Suatu Survei di
Wilayah Jawa
Timur

Hubungan Kusal
Kesadaran,
Pelayanan,
Kepatuhan Wajib
Pajak dan
Pengaruhnya
terhadap Kinerja
Penerimaan Pajak

Diduga bahwa
kesadaran Wajib
Pajak tidak
berpengaruh
signifikan terhadap
kinerja penerimaan
pajak, namun
Kepatuhan Wajib
Pajak memiliki
pengaruh besar
terhadap kinerja
penerimaan pajak

Pengaruh Tekanan
Sosial, Persepsi
Sanksi, dan
Pemahaman, Wajib
Pajak akan
Undang-undang
Perpajakan
terhadap
Kepatuhan Wajib
Pajak

Tekanan Sosial,
Persepsi Sanksi,
dan Pemahaman,
Wajib Pajak akan
Undang-undang
Perpajakan
terhadap
Kepatuhan Wajib
Pajak

Tekanan sosial,
persepsi tentang
sanksi, dan
pemahaman WP
mempunyai
pengaruh terhadap,
kepatuhan WP,
teruji
Kebenarannya

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

4

Mitha Otik
Wiraswasti
(2008)

5

Imania
Hestri
Medhani
(2009)

Analisis Faktorfaktor yang
Berpengaruh
Terhadap
Keberhasilan
Penerimaan PBB di
Kelurahan
Kecamatan
Mojoroto Kediri

Pemahaman Wajib
Pajak, Tingkat
Kemampuan Wajib
Pajak, Kesadaran
Wajib Pajak dan
Sistem
Pemungutan
berpengaruh
terhadap
keberhasilan
penerimaan PBB di
kelurahan Dermo
Kecamatan
Mejoroto Kediri

Pemahaman WP,
Tingkat
Kemampuan WP,
Kesadaran WP dan
Sistem
Pemungutan
berpengaruh
terhadap
keberhasilan
penerimaan PBB,
namun variabel
sistem pemungutan
(X3) Mempunyai
pengaruh yang
dominan terhadap
keberhasilan
penerimaan Pajak
Bumi dan
Bangunan
dibandingkan
variabel
pemahaman Wajib
Pajak (X1) dan
perpajakan (X2)

Pengaruh
Pemahaman Wajib
Pajak, Kesadaran
Perpajakan Wajib
Pajak, dan
Kepatuhan Wajib
Pajak Terhadap
Keberhasilan
Penerimaan Pajak
Bumi dan
Bangunan

Pemahaman Wajib
Pajak, Kesadaran
Perpajakan Wajib
Pajak, dan
Kepatuhan Wajib
Pajak Terhadap
Keberhasilan
Penerimaan Pajak
Bumi dan
Bangunan

Tingkat
Pemahaman Wajib
Pajak, Kesadaran
Perpajakann Wajib
Pajak, dan
Kepatuhan Wajib
Pajak Berpengaruh
Terhadap
Keberhasilan
Penerimaan Pajak
Bumi dan
Bangunan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

6

Fariech Al
Fikkri

Beberapa Faktor
Yang
Mempoengaruhi
Tingkat
Keberhasilan
Penerimaan Pajak
Bumi Dan
Bangunan PBB(
Studi Kasus Di
Kelurahan Ngagel
Rejo Kecamatan
Wonokromo
Surabaya)

Kesadaran Wajib
Pajak, Pemahaman
Wajib Pajak, dan
Kepatuhan Wajib
Pajak Terhadap
Keberhasilan
Penerimaan Pajak
Bumi dan
Bangunan

Masih dilakukan
Penelitian

Sumber : Peneliti
Berdasarkan Tabel diatas, Penelitian yang terdahulu memiliki
Persamaan dengan penelitian sekarang yaitu pada penggunaan Independent
Variabel ( Variabel Bebas ) yaitu Kesadaran Wajib Pajak (X1),
Pemahaman Wajib Pajak ( X2) , dan Kepatuhan Wajib Pajak (X3).
Sedangkan perbedaan dalam penelitian ini adalah Pada Objek
Penelitian ( Wilayah ) yang dilakukan sesuai kondisi lingkungan setempat.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

Landasan Teori
2.2.1 Sumber Penerimaan Daerah
Untuk mendukung penyelenggaran otonomi daerah diperlukan
kewenangan yang luas, nyata, dan bertanggungjawab di daerah secara
proporsional yang diwujudkan dengan pengaturan, pembagian, dan
pemanfaatan sumber daya nasional yang berkeadilan, serta perimbangan
keuangan Pemerintah dan Daerah.Sumber pembiayaan pemerintah daerah
dalam rangka perimbangan keuangan Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah dilaksanakan atas dasar desentralisasi, dekonstruksi, dan tugas
pembantuan (Kansil, 2001:6).
Dengan

pemberian

wewenang

yang

luas,

nyata

dan

bertanggungjawab dalam bidang keuangan kepada pemerintah daerah oleh
pemerintah pusat diharapkan pemerintah daerah mampu mengatur dan
mengelola sendiri keuangan dan anggarannya secara efektif dan efisien
serta mampu mengambil keputusan dengan tepat untuk setiap aktivitas
rumah tangganya yang akan dilakukan sehingga dapat mewujudkan suatu
kehidupan masyarakat yang sejahtera. Dengan demikian maka APBD
harus dapat mencerminkan kebutuhan masyarakat dengan memperhatikan
potensi dan keanekaragaman daerah (Nirzaman dalam Halim,2004:74)
Sesuai dengan ketentuan UU No 25 tahun 1999, sumber-sumber
penerimaan dalam pelaksanaan desentralisasi (Kansil, 2001:13) adalah:

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

1.

Pendapatan Asli Daerah (PAD):
Yang dimaksud dengan Pendapatan Asli Daerah adalah penerimaan
yang diperoleh dari daerah dari sumber-sumber dalam wilayahnya
sendiri dipungut berdasarkan Peraturan Daerah sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku terdiri dari:
1. Pendapatan Asli Daerah
2. Hasil pajak daerah
3. Hasil retribusi daerah
4. Hasil perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan kekayaan
daerah lainnya yang dipisahkan.
5. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah

2.

Dana Perimbangan yang terdiri dari
a.

Bagian daerah dari perimbangan meliputi:
1. Pajak Bumi dan Bangunan
2. Bea perolehan atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)
3. Sumber Daya Alam (SDA)

b. Dana Alokasi Umum (DAU)
c. Dana Alokasi Khusus (DAK)
d. Pinjaman Daerah

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

e. Lain-lain penerimaan yang sah
Lain-lain penerimaan yang sah antara lain, hibah, Dana darurat,
dan penerimaan lainnya sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku.
Sumber keuangan yang baru berdasarkan UU No 25 tahun 1999
adalah Dana Perimbangan. Dana Perimbangan yang terdiri dari tiga jenis
sumber dana, merupakan sumber pembiayaan pelaksanaan Desentralisasi
yang aplikasinya tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain, mengingat
tujuan masing-masing jenis penerimaan tersebut saling mengisi dan
melengkapi (Kansil, 2001: 13).
Penerimaan Negara yang berasal dari PBB dibagikan dengan
imbangan 10% untuk pemerintah pusat dan 90% untuk daerah. Penerimaan
Negara dari Bea Perolehan atas Tanah dan Bangunan dibagi dengan
imbangan 20% untuk pemerintah pusat dan 80% untuk daerah. Penerimaan
Negara dari sumber daya alam sektor kehutanan, sektor pertambangan
umum, dan sektor perikanan dibagi dengan imbalan 20% untuk pemerintah
pusat dan 80% untuk daerah ( Kansil, 2001 :14).
Dana Alokasi Umum dimaksudkan menjaga pemerataan dan
perimbangan keuangan antar daerah, sedangkan Dana Alokasi Khusus
dialokasikan untuk membantu pembiayaan tertentu, yaitu merupakan
program nasional atau program kegiatan yang tidak terdapat di daerah lain
(Mardiasmo, 2002: 144).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

Berdasarkan Undang-Undang No.25 Tahun 1999 Pemerintah Daerah
dapat melakukan pinjaman dari sumber dalam negeri atau sumber luar
negeri dengan persetujuan Pemerintah Pusat untuk membiayai sebagian
anggarannya. Pinjaman dalam negeri dapat bersumber dari pemerintah
pusat dan atau lembaga komersial, atau melalui penerbitan obligasi daerah.
Pinjaman

luar

negeri

dimungkinkan

dilakukan

daerah,

namun

mekanismenya harus melalui pemerintah pusat. Ketentuan mengenai
pinjaman daerah selanjutnya diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 107
Tahun 2000 tentang pinjaman daerah.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) diterapkan
dengan peraturan daerah paling lambat satu bulan setelah Anggaran
Pendapatan Belanja Daerah ditetapkan dengan peraturan daerah selambatlambatnya tiga bulan sebelum berakhirnya tahun anggaran. Perhitungan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah ditetapkan dengan peraturan
daerah paling lambat tiga bulan setelah berakhirnya tahun anggaran yang
bersangkutan.
2.2.2 Pajak

Ditinjau dari sejarahnya, masalah pajak sudah ada sejak zaman
dahulu. Walaupun pada saat itu belum dinamakan “Pajak” namun masih
merupakan pemberian yang bersifat sukarela dari rakyat kepada rajanya.
Perkembangan selanjutnya pemberian tersebut menjadi upeti yang sifat

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

pemberiannya dipaksakan dalam artinya bahwa pemberian itu bersifat
“wajib” dan ditetapkan secara sepihak oleh Negara.
Menurut Suandy ( 2005: 7-8 ) pengertian definisi pajak dari
beberapa sarjana yang dimuat secara kronologis adalah sebagai berikut:
1.

Francis, termuat dalam buku Leroy Beaulieu yang berjudul Traite de
lascience des afainances, 1996 (terjemahan) “Pajak adalah bantuan,
baik yang secara maupun yang tidak yang dipaksakan oleh kekuasaan
publik dari penduduk atau dari barang, untuk menutup belanja
pemerintah.”

2.

Deutsche Reichs Abgaben Ordnung (RAO-1919), (terjemahan) “
Pajak adalah bantuan uang secara insindental atau secara periodik (
dengan tidak ada kontrasepsinya), yang dipungut oleh badan yang
bersifat umum (Negara), untuk memperoleh pendapatan, dimana
terjadi suatu Tatbestand (sasaran pemajakan), yang karena undangundang telah menimbulkan utang pajak”

3.

Smeets dalam bukunya De Economische Beteker is der Belastungen,
1951, adalah : (terjemahan) “ Pajak adalah prestasi kepada pemerintah
yang terutang melalui norma-norma umum, dan yang dapat
dipaksakan, tanpa adanya kontrasepsi yang dapat ditunjukkan dalam
hal yang individual; maksudnya adalah untuk membiayai pengeluaran
pemerintah.”

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

4.

Feldmann, dalam bukunya De Overheidsmiddelen van Indonesia,
Leiden, 1949, adalah (terjemahan) “Pajak adalah prestasi yang
dipaksakan sepihak oleh dan terutang kepada ( menurut norma-norma
yang ditetapkan secara umum), tanpa adanya kontrasepsi, dan sematamata digunakan untuk menutup pengeluaran-pengeluaran umum.”

5.

Edwin R.A. Seligman dalam Assays Taxation, (New York, 1925),
berbunyi : (terjemahan) adanya kontribusi seseorang yang ditujukan
kepada Negara tanpa adanya manfaat yang ditujukan secara khusus
pada seseorang. Banyak terdengar keberatan atas kalimat “without
reference” karena bagaimana juga uang-uang pajak tersebut
digunakan untuk produksi barang dan jasa, jadi benefit diberikan
masyarakat,

hanya

tidak

mudah

ditujukan,

apalagi

secara

DerOranzam
6.

Philip E. Taylor dalam bukunya The Economic of Public Finance,
1984, memberikan batasan pajak seperti diatas hanya mengenai
“Without reference” menjadi “With little reference”.

7.

Soeparman Soemahamidjaja dalam desertasinya yang berjudul “Pajak
Berdasarkan Asas Gotong Royong”, Universitas Padjajaran, Bandung,
1964: “Pajak adalah iuran wajib, berupa uang atau barang, yang
dipungut oleh penguasa berdasarkan norma-norma hukum, guna
menutup biaya produksi barang barang dan jasa-jasa kolektif dalam
mencapai kesejahteraan umum.”

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

25

8.

Rochmat Soemitro, dalam bukunya Dasar-Dasar Hukum Pajak dan
Pajak Pendapatan adalah sebagai berikut: “Pajak adalah iuran rakyat
kepada kas Negara berdasarkan undang-undang (yang dapat
dipaksakan) dengan

tidak mendapatkan jasa timbal (kontrasepsi),

yang langsung dapat ditunjukkan dan yang dapat digunakan untuk
membayar pengeluaran umum”.
Dari pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri
yang melekat pada pengertian pajak (Waluyo dan Ilyas, 2002: 5-6) adalah:
1.

Pajak

dipungut

berdasarkan

undang-undang

serta

aturan

ditunjukan

adanya

pelaksanaannya yang sifatnya dapat dipaksakan.
2.

Dalam

pembayaran

pajak

tidak

dapat

kontraprestasi individual oleh pemerintah.
3.

Pajak dipungut oleh Negara baik pemerintah pusat maupun
pemerintah daerah.

4.

Pajak diperuntukkan bagi pengeluaran-pengeluaran pemerintah, yang
bila dari pemasukannya masih terdapat surplus, dipergunakan untuk
membiayai public investment.

5.

Pajak adalah dapat pula mempunyai tujuan selain budgeter, yaitu
mengatur.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

26

2.2.3 Dasar Teori Pemungutan Pajak
Pemahaman akan teori pemungutan pajak berikut ini diharapakan
membawa suatu kesadaran akan pentingnya pemungutan pajak bukan lagi
menjadi

beban

menyenangkan

semata,

tetapi

menjadi

suatu

kewajiban

yang

dalam hidup bermasyarakat, (Mardiasmo, 2003: 3-4),

beberapa landasan yang menjadi dasar pembenaran pemungutan pajak
(Tjahjono dan Husein, 2005:18) adalah:
1. Teori Asuransi
Pajak

yang

dibayarkan

oleh

masyarakat

kepada

Negara

dianalogikan seperti pembayaran premi asuransi. Pembayaran premi
asuransi ini dilakukan karena Negara bertugas melindungi rakyat dan
harta bendanya. Perbedaan yang utama adalah dalam asuransi jika
terjadi musibah akan menerima ganti rugi, tetapi dalam pajak. Negara
tidak akan memberikan ganti rugi bilamana rakyat mengalami musibah.
2. Teori Kepentingan
Teori ini dalam ajaran yang semula, hanya memperhatikan
pembagian beban pajak yang harus dipungut dari penduduk seluruhnya.
Pembagian beban harus didasarkan atas kepentingan masing-masing
dalam tugas-tugas pemerintah (yang bermanfaat baginya), termasuk
juga perlindungan atas jiwa orang-orang itu beserta harta bendanya.
Maka sudah selayaknya bahwa biaya-biaya yang dikeluarkan oleh
Negara untuk menunaikan kewajibannya, dibebankan pada mereka.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

27

3. Teori Gaya Pikul
Dasar teori yang digunakan adalah keadilan yaitu setiap orang
harus dikenakan pajak yang sama beratnya. Namun demikian besarnya
pemungutan pajak didasarkan berdasarkan gaya pikul adalah besarnya
penerimaan yang diterima dan pengeluaran yang dilakukan.
4. Teori Kewajiban Mutlak (Teori Bakti)
Mengajarkan Teori mendasarkan pada pemahaman Organische
Staatsleer, mengajarkan bahwa karena sifat Negara sebagai suatu
perkumpulan dari individu-individu maka timbul hak mutlak Negara
untuk memungut pajak. Dari sudut pandang rakyat, membayar pajak
kepada negara merupakan bukti rasa baktinya rakyat atau kepada warga
Negara.
5. Teori Asas Daya Beli
Menurut teori ini maka fungsi pemungutan pajak jika dipandang
sebagai gejala dalam masyarat, dapat disamakan dengan pompa, yaitu
mengambil gaya beli dari rumah tangga rumah tangga dalam
masyarakat

untuk

rumah

menyalurkannya kembali ke

tangga

Negara,

dan

kemudian

masyarakat dan untuk membawa kearah

tertentu.
Asas-asas pemungutan sebagaimana dikemukakan oleh Adam
Smith dalam buku An Inquiry the Nature and Cause of the Wealt

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan Di Kota Medan

9 143 91

Kesadaran Dan Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak Bumi Dan Bangunan (PBB) Sektor Perkotaan (Studi Di Kelurahan Tegal Sari Mandala II, Kecamatan Medan Denai)

5 92 143

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEBERHASILAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (Studi Kasus di Wilayah Kelurahan Medokan Ayu Kecamatan Rungkut Surabaya).

0 0 111

FAKTOR-FAKTOR YANG DAPAT MEMPENGARUHI TINGKAT KEBERHASILAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (Studi Kasus di Kelurahan Sawunggaling Kecamatan Wonokromo Surabaya).

0 0 94

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEBERHASILAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) DI KECAMATAN BUBUTAN KOTA SURABAYA.

0 3 120

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEBERHASILAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) DI KECAMATAN BUBUTAN KOTA SURABAYA

0 0 18

ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (Studi Kasus di Kelurahan Selosari Kecamatan Magetan) SKRIPSI

0 0 19

FAKTOR-FAKTOR YANG DAPAT MEMPENGARUHI TINGKAT KEBERHASILAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (Studi Kasus di Kelurahan Sawunggaling Kecamatan Wonokromo Surabaya)

0 0 25

PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) (Studi Kasus di Kelurahan Ngagel Rejo Kecamatan Wonokromo Surabaya)

0 3 19

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEBERHASILAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (Studi Kasus di Wilayah Kelurahan Medokan Ayu Kecamatan Rungkut Surabaya)

0 0 21