PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir Pokok Bahasan Segi Empat (PTK Pembelajaran Matematika Kelas VII di

(1)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN

BERPIKIR POKOK BAHASAN SEGI EMPAT

(PTK Pembelajaran Matematika Kelas VII SMP Muhammadiyah Surakarta Tahun Ajaran 2011/ 2012 )

NASKAH PUBLIKASI

Oleh : SUSI PURWANI

A410 080 158

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012


(2)

(3)

1 ABSTRAK

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN

BERPIKIR POKOK BAHASAN SEGI EMPAT

(PTK Pada Siswa Kelas VII A SMPMuhammadiyah 8 Surakarta Tahun Ajaran 2011/ 2012)

Oleh :

Susi Purwani1, Ariyanto2, dan Sumardi3

1. Mahasiswa Pendidikan Matematika FKIP UMS, A 410 080 158 2. Staf Pengajar UMS Surakarta,

3. Staf pengajar UMS Surakarta, s_mardi15@yahoo.co.id Program Studi Pendidikan Matematika

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012,77 Halaman

The purpose of this study to describe an increase in the ability to think through Learning Strategies Thinking Capacity. This type of research collaborative PTK. Research subjects who are students of class VII action is a SMP Muhammadiyah 8 Surakartayang numbered 21 students. Methods of collecting data through interviews, observation, field notes, test methods and methods of documentation. Data analysis techniques in descriptive qualitative flow method. The validity of the data is done by continuous observation and triangulation data. The results of this research that there is an increase in students' thinking skills that can be seen from the increasing indicators reasoning capabilities include: (1) the ability of students submit ideas and conjecture before tindakan19, 09%, I 28.57% round, round II 47.61%, and in end of 61.90%. (2) the ability to determine the exact formula to solve the problem before the action of 9.25%, I 23.80% round, round II, 38.09% and 57.14% at the end of the action, (3) ability to perform arithmetic operations correctly before measures 23.80%, 33.33% rounds I, II round 57.14% and 71.42% at the end of the action, (4) ability to draw conclusions before the action 14.28%, 23.80% I round, round II 47.61% and 66.66% at the end of the action., and also improved learning outcomes as follows: 23.80% before the round, round I 23.85%, 47.61% and the second round at the end of round 57.14%. Conclusions this research is the application of learning Strategies thinking Upgrades can improve thinking ability of students and student learning outcomes.


(4)

2 PENDAHULUAN

Dalam sejarah perkembangan manusia sampai sekarang peranan matematika dianggap penting. Matematika berbeda dengan ilmu lain. Meteri matematika bersifat kreatif, menarik dan menantang untuk dipelajari. Dalam pembelajaran matematika, kemampuan berpikir sangat penting sebagai modal

Kegiatan pembelajaran matematika yang terjadi di kelas VII SMP Muhammadiyah 8 Surakarta bahwa masih banyak siswa kelas VII A yang kurang pemahamannya mengenai pokok bahasan segiempat. Semua ini bukan semata-mata hanya kesalahan siswa tetapi juga karena penggunaan strategi pembelajaran yang kurang tepat dan kurang diperhatikannya ketrampilan proses selama pembelajaran matematika. Faktor guru yang kurang menarik dalam memberikan materi membuat siswa menjadi bosan dengan pelajaran matematika. Berkaitan dengan keadaan tersebut ditemukan keragaman masalah siswa kelas VII antara lain: 1) siswa mengalami kesulitan untuk menyelesaikan soal yang diberikan guru, 2) ketrampilan siswa dalam menyelesaikan masalah masih kurang, siswa cenderung kurang mampu menggunakan rumus atau konsep yang diperlukan dalam pemecahan masalah, 3) kemampuan siswa dalam mengkomunikasikan gagasan untuk pemecahan masalah sangat terbatas. Kita menyadari bahwa pelajaran matematika cenderung dipandang sebagai mata pelajaran yang kurang diminati atau kalau bisa dihindari oleh sebagian siswa. Mereka seharusnya menyadari bahwa aturan-aturan yang ada dalam matematika mengajarkan untuk berpikir logis, rasional, kritis,cermat, efektif dan efisien.


(5)

3 Berdasarkan uraian di atas diketahui bahwa masih kurangnya perhatian terhadap strategi pembelajaran. Berkenaan dengan hal tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang Peningkatan hasil belajar melalui Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir pokok bahasan segi empat pada siswa kelas VII A semester II SMP Muhammadiyah 8 Surakarta tahun ajaran 2011/2012.

KAJIAN TEORI

Menurut Nana Sudjana (2006: 22) mengemukakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.Menurut Oemar Hamalik (2008: 31) hasil–hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, abilitas, dan keterampilan. Menurut Purwanto (2007: 46) hasil belajar adalah perubahan prilaku akibat belajar. Perubahan prilaku karena pencapaian penguasaan atas materi yang diberikan dalam proses belajar mengajar.

Dari uraian dapat dikatakan bahwa hasil belajar merupakan kemampuan anak yang diperoleh setelah proses belajar mengajar. Hasil belajar antara siswa satu dengan yang lain akan berbeda, hal ini berpengaruh terhadap proses belajar mengajar yang dijalaninya.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). Yaitu mengenai upaya peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika melalui


(6)

4 model pembelajaran Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir. Menurut Suharsimi Arikunto (2008:13) penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Penelitian tindakan kelas merupakan kegiatan pemecahan masalah yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, refleksi, dan evaluasi.

Penelitian ini berbasis kelas kolaboratif. Suatu penelitian yang bersifat praktis, situasional dan konteksual berdasarkan permasalahan yang muncul dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari di SMP Muhammadiyah 8 Surakarta.

Data penelitian yang dikumpulkan berupa informasi tentang kemampuan berpikir dan hasil belajar siswa dalam melakukan kegiatan belajar mengajar dengan melalui Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir di kelas.

Analisis data dari penelitian ini adalah dengan cara deskriptif kualitatif. Data dianalisis sejak tindakan pembelajaran dilakukan dan dikembangkan selama proses refleksi sampai proses penyusunan laporan.Menurut Miles dan Huberman (Sugiyono, 2011: 247) mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus-menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh.


(7)

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan pembelajaran secara keseluruhan sampai berakhirnya tindakan kelas putaran III, perilaku siswa yang berkaitan dengan permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini mengalami perubahan yang positif. Hasil penelitian pada tindakan kelas putaran III diperoleh kesepakatan bahwa tindakan belajar yang diambil telah berhasil meningkatkan kemampuan penalaran siswa dalam pembelajaran matematika pada materi segi empat.

Berdasarkan hasil observasi, diperoleh beberapa keterangan atau gambaran tentang kemampuan penalaran siswa bahwa pada saat sebelum putaran dari sejumlah 21 siswa kelas VII A yang hadir terdapat 4 siswa (19,04 %) yang mengajukan ide dan dugaan, 2 siswa (9,52 %) yang menentukan rumus dengan tepat dalam menyelesaikan masalah, 5 siswa (23,80 %) yang melakukan operasi hitung dengan benar dan 3siswa (14,28%) yang mampu menarik kesimpulan.

Data hasil penelitian tindakan kelas putaran I terdapat peningkatan dari sebelum putaran. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari naiknya prosentase tiap-tiap indikator yang diamati. Peningkatan kemampuan berpikir siswa pada putaran ini dapat dilihat dari sejumlah 21 siswa kelas VII A yang hadir pada tindakan kelas putaran I terdapat 6 siswa (28,57 %) yang mengajukan ide dan dugaan, 5 siswa (23,80 %) yang menentukan rumus dengan tepat dalam menyelesaikan masalah, 7 siswa (33,33 %) yang melakukan operasi hitung dengan benar dan 5 siswa (23,80 %) yang mampu menarik kesimpulan.


(8)

6 Data tindakan kelas putaran III terdapat peningkatan dari tindakan kelas putaran II. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari naiknya prosentase tiap-tiap indikator yang diamati. Peningkatan kemampuan penalaran siswa pada putaran ini dapat dilihat dari sejumlah 20 siswa kelas VII A yang hadir pada tindakan kelas putaran III terdapat 13 siswa (61,90 %) yang mengajukan ide dan dugaan, 12siswa (57,14 %) yang menentukan rumus dengan tepat dalam menyelesaikan masalah, 15 siswa (71,42 %) yang melakukan operasi hitung dengan benar dan 14 siswa (66,66 %) yang mampu menarik kesimpulan.

Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa kemampuan penalaran siswa dalam pembelajaran matematika pada materi segiempat mengalami peningkatan pada setiap putaran. Data-data mengenai peningkatan kemampuan berpikir siswa dari sebelum putaran sampai dengan tindakan kelas putaran III dapat disajikan dalam tabel berikut


(9)

7 Tabel 4.1

Data Peningkatan Kemampuan Berpikir Siswa

No Indikator Kemampuan Penalaran Sebelum Penelitian Sesudah Penelitian

Putaran I Putaran II Putaran III

1.

2.

3.

4.

Mengajukan ide dan dugaan

Menggunakan rumus dengan benar dalam menyelesaikan masalah

Melakukan operasi hitung dengan benar Menarik kesimpulan

4 siswa (19,09 %)

2 siswa (9,52 %) 5siswa (23,80 %) 3 siswa (14,28 %) 6 siswa (28,57 %) 5 siswa (23,80 %) 7 siswa (33,33%) 5siswa (23,80 %) 10 siswa (47,61 %)

8 siswa (38,09%) 12 siswa (57,14 %) 10 siswa (47,61 %) 13 siswa (61,90%) 12 siswa (57,14 %) 15 siswa (71,42 %) 14 siswa (66.66 %) Gambar 4.1

Grafik Peningkatan Kemampuan Berpikir Siswa 19,04% 28,57% 47,61% 61,90% 9,52% 23,80% 38,09% 57,14% 23,80% 33,33% 57,14% 71,42% 14,28% 23,80% 47,61% 66,66% 0,00% 10,00% 20,00% 30,00% 40,00% 50,00% 60,00% 70,00% 80,00%

Peningkatan Kemampuan

Berpikir Siswa

Mengajukan ide dan gagasan

Menentukan rumus dengan tepat dalam menyelesaikan masalah

Melakukan operasi hitung dengan benar

Membuat

kesimpulan dengan baik


(10)

8 1. Peningkatan Hasil Belajar Siswa melalui Strategi Pembelajaran

Peningkatan Kemampuan Berpikir Pokok Bahasan Segiempat

Data yang diperoleh mengenai hasil belajar siswa sebelum dilakukan tindakan sampai putaran II secara keseluruhan ditunjukkan pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.3

Data Peningkatan Hasil Belajar Siswa Sebelum dan Sesudah Tindakan

Aspek yang Diamati Sebelum Tindakan Setelah Tindakan Keterangan Putaran I Putaran II Putaran III Hasil Belajar Siswa 3 siswa 32,42% 5 siswa 51,35% 10 siswa 47,61% 12 siswa

57,14% Meningkat

Berdasarkan tabel diatas, maka data hasil peningkatan hasil belajar siswa disajikan dalam grafik sebagai berikut:

Grafik 4.2

Data Peningkatan Hasil Belajar Siswa Sebelum dan Sesudah Tindakan

14,28% 23,80% 47,61% 57,14% 0,00% 10,00% 20,00% 30,00% 40,00% 50,00% 60,00% Sebelum Putaran

Putaran I Putaran II putaran III

Peningkatan Hasil Belajar Siswa


(11)

9 A. Pembahasan

Pembahasan berisi tentang uraian dan penjelasan mengenai hasil tindakan kelas. Pembahasan hasil penelitian akan membahas hasil pada setiap putaran dan antar putaran.

1. Pembahasan Antar Putaran

Tindakan kelas putaran I mulai terlihat indikator-indikator kemampuan berpikir siswa. Meskipun demikian, peningkatan yang terjadi belum sepenuhnya optimal. Putaran III mengacu pada hasil observasi, refleksi dan evaluasi putaran I sebagai upaya perbaikan. Tindakan kelas putaran II1 sudah mengalami peningkatan dibandingkan dengan putaran I. Indikator kemampuan berpikir siswa sudah optimal. Prosentase indikaor-indikator pertisipasi dari sebelum tindakan sampai tindakan putaran III meningkat. Hal ini dapat disimpulkan bahwa Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa dan hasil belajar siswa.

Setelah dilakukan tindakan kelas sampai pada putaran III, terjadi peningkatan kemampuan berpikir sebelum tindakan sampai pada putaran III, hal ini terlihat dari aspek-aspek yang telah diamati. Peningkatan kemampuan berpikir dalam mengajukan ide dan gagasan kepada guru dari putaran I sebesar 28,57% dan pada putaran III meningkat menjadi

61,90%, peningkatan kemampuan berpikir siswa dalam menentukan

rumus dengan tepat dalam menyelesaikan masalah dari putaran I sebesar 9,52% dan pada putaran III meningkat menjadi 57,14%, peningkatan


(12)

10 kemampuan berpikir dalam melakukan operasi hitung dengan benar dalam diskusi dari putaran I sebesar 23,80% dan pada putaran III meningkat menjadi 71,42%, peningkatan kemampuan berpikir dalam membuat kesimpulan materi baik secara individu maupun kelompok dari putaran I sebesar 23,80 dan pada putaran III meningkat menjadi 66,66%.

Peningkatan kemampuan berpikir siswa pada setiap putaran juga berpengaruh kepada hasil belajar siswa. Data sebelum putaran mengenai hasil belajar dimana nilai siswa mencapai KKM dengan nilai ≥ 65 sebanyak 3 siswa (14,28%), data peningkatan hasil belajar siswa dengan Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir pada putaran I sebanyak 5 siswa (23,80%), pada putaran II sebanyak 10 siswa (47,61%), dan putaran III sebanyak 12 siswa (57,14%) .Peneliti menyimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa dengan menerapkan Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir

KESIMPULAN

Hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara kolaborasi antara peneliti dan guru matematika dalam pembelajaran matematika dengan menerapkan Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir untuk meningkatkan kemampuan berpikir dan hasil belajar siswa pada pelajaran matematika dapat diambil beberapa kesimpulan. Adapun kesimpulan yang diperoleh adalah sebagai berikut :

1. Penerapan Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa kelas VIIA SMP


(13)

11 Muhammadiyah 8 Surakarta pada mata pelajaran matematika. Hal ini ditunjukkan adanya peningkatan prosentase indikator pencapaian kemampuan berpikir siswa dari sebelum tindakan sampai putaran III, kemampuan berpikir siswa tersebut meliputi :

a. Mengajukan ide dan gagasan kepada guru atau kelompok presentasi Berdasarkan data hasil sebelum tindakan siswa yang mengajukan pertanyaan kepada guru atau kelompok presentasi sebanyak 4 siswa (19,04%), pada putaran I meningkat menjadi 6 siswa (28,57%) dan pada putaran II meningkat menjadi 10 siswa (47,61%), dan pada putaran III meningkat lagi menjadi 13 siswa (61,90%)

b. Menentukan rumus dengan tepat dalam menyelesaikan permasalahan Berdasarkan data hasil sebelum tindakan siswa yang menentukan rumus dengan tepat dalam menyelesaikan masalah di depan kelas sebanyak 2 siswa (9,52%), pada putaran I meningkat menjadi 5 siswa (23,80%) , pada putaran II meningkat menjadi 8 siswa (38,09%), dan pada putaran III meningkat lagi menjadi 12 siswa (57,14%)

c. Melakukan operasi hitung dengan benar

Berdasarkan data hasil sebelum tindakan siswa yang mengemukakan pendapat dalam diskusi sebanyak 5 siswa (23,80%), pada putaran I meningkat menjadi 7 siswa (33,33%), pada putaran II meningkat menjadi 12 siswa (57,14%) dan pada putaran III meningkat menjadi 15 siswa (71,42%).


(14)

12 d. Membuat kesimpulan materi baik secara individu maupun kelompok

Berdasarkan data hasil sebelum tindakan siswa yang membuat kesimpulan materi baik secara individu maupun kelompok sebanyak 3 siswa (14,28%), pada putaran I meningkat menjadi 5siswa (23,80%), pada putaran II meningkat menjadi 10 siswa (47,61%) dan pada putaran III meningkat lagi menjadi 14 siswa (66,66%).

2. Penerapan Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIIA SMP Muhammadiyah 8 Surakarta pada mata pelajaran matematika. hal ini dapat dilihat dari adanya peningkatan prosentase dan jumlah siswa yang tuntas belajar mencapai KKM dengan nilai ≥ 65. Berdasarkan data hasil sebelum tindakan siswa yang mendapat nilai ≥ 65 sebanyak 3 siswa (14,28%), pada putaran I meningkat menjadi 5 siswa (23,80%) , pada putaran II meningkat menjadi 10 siswa (47,61%) dan pada putaran III meningkat lagi menjadi 12 siswa (57,14%)

SARAN

Berdasarkan pengalaman melalui penelitian tindakan kelas yang dilakukan pada kelas VIIA SMP Muhammadiyah 8 Surakarta dalam penerapan Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir maka disarankan beberapa hal sebagai berikut:

1. Bagi Kepala Sekolah

a. Kepala Sekolah merupakan pimpinan sekolah termasuk dalam melakukan perbaikan pembelajaran. Kepala Sekolah hendaknya


(15)

13 menganjurkan perbaikan dan peningkatan pembelajaran melalui pembelajaran yang kreatif dan inovatif untuk meningkatkan kemampuan berpikiri dan hasil belajar siswa.

b. Kepala Sekolah dapat memantau proses pembelajaran yang terjadi di kelas. Kepala Sekolah dapat bekerja sama dengan guru untuk mengetahui situasi pembelajaran di kelas, hambatan dan permasalahan yang terjadi selama proses pembelajaran dari masing-masing kelas serta berusaha mengatasi permasalahan tersebut.

2. Bagi Guru

a. Guru hendaknya perlu mengadakan perubahan pembelajaran yang lebih kreatif dan inovatif agar siswa mempunyai motivasi dan sikap partisipasi belajar yang tinggi. Siswa menjadi tidak jenuh dan cepat bosan jika ada perubahan pembelajaran yang lebih menyenangkan, sehingga dapat berdampak pada kenaikan hasil belajar siswa.

b. Guru dapat menerapkan Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir sebagai pertimbangan dan alternatif stategi pembelajaran matematika yang dapat memberikan pengalaman bermakna serta meningkatkan kemampuan berpikir dan hasil belajar siswa.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

a. Peneliti berikutnya diharapkan dapat lebih mengembangkan ide-ide untuk menciptakan pembelajaran yang lebih kreatif dan inovatif. Dengan adanya pembelajaran yang lebih kreatif dan inovatif


(16)

14 diharapkan dapat memberikan kontribusi pada dunia pendidikan dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan.

b. Hasil penelitian ini dapat digunakan referensi dalam melakukan penelitian khususnya yang berkaitan dengan Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Muyono. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta

Aqib, Zaenal. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Krama Widya

Arikunto Suharsimi, dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Bumi Aksara

Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Hamalik, Oemar, (2003). Proses Belajar Mengajar.Jakarta:PT.Bumi Aksara Harta, Idris. Problem Solving In Mathematics Classrooms. Jurnal varidika. Vol.

XIII, No. 23, 2001

Ibraheem, Ahmad. Proportional Reasoning and Polya’s Problem Solving in Pre-Algebra Mathematics. Mathematics Teaching-Research Journal Online. Vol. 3, No. 3, 2009

Iskandar. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Ciputat : Gaung Persada (GP) Press Moleong, Lexy J. 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja

Rosdakarya

Purwanto, Ngalim.2006. Psikologi Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya Sanjaya,W. 2009. Strategi Pembelajaran Berorentasi Standar Proses Pendidikan.

Jakarta: Kencana Media Grup

Setyaningsih, N. Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Kreatif Mahasiswa Dalam Pemecahan Masalah Pengantar Dasar Matematika Melalui Pendekatan Pembelajaran Berbasis Konstruktivis. Jurnal Varia Pendidikan. Vol. 21, No. 1, 2009

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.


(17)

15 Sudjana, Nana. 2006. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:

Remaja Rosdakarya

Sukmadinata dan Syaodih, Nana. 2006. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya

Sutama. 2000. Penelitian Tindakan Teori dan Praktek dalam PTK, PTS dan PTBK. Surakarta : Citra Mandiri Utama

Uno , Hamzah. 2007. Model Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara

Yuli. E. S, Tatag. Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Melalui Pengajuan Masalah. Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains. Vol. X, No. 1, 2005

Yuli. E. S, Tatag. Identifikasi Proses Berpikir Kreatif Siswa dalam Pengajuan Masalah (Problem Posing) Matematika Berpandu dengan Model Wallas dan Creative Problem Solving (CPS). Jurnal Buletin Pendidikan Matematika. Vol. 6, No. 2, 2004

Zaini, Hisyam. 2008 .Strategi Pembelajaran Aktif. Yogjakarata: CTSD – UIN Yogjakarata


(1)

10 kemampuan berpikir dalam melakukan operasi hitung dengan benar dalam diskusi dari putaran I sebesar 23,80% dan pada putaran III meningkat menjadi 71,42%, peningkatan kemampuan berpikir dalam membuat kesimpulan materi baik secara individu maupun kelompok dari putaran I sebesar 23,80 dan pada putaran III meningkat menjadi 66,66%.

Peningkatan kemampuan berpikir siswa pada setiap putaran juga berpengaruh kepada hasil belajar siswa. Data sebelum putaran mengenai hasil belajar dimana nilai siswa mencapai KKM dengan nilai ≥ 65 sebanyak 3 siswa (14,28%), data peningkatan hasil belajar siswa dengan Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir pada putaran I sebanyak 5 siswa (23,80%), pada putaran II sebanyak 10 siswa (47,61%), dan putaran III sebanyak 12 siswa (57,14%) .Peneliti menyimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa dengan menerapkan Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir

KESIMPULAN

Hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara kolaborasi antara peneliti dan guru matematika dalam pembelajaran matematika dengan menerapkan Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir untuk meningkatkan kemampuan berpikir dan hasil belajar siswa pada pelajaran matematika dapat diambil beberapa kesimpulan. Adapun kesimpulan yang diperoleh adalah sebagai berikut :

1. Penerapan Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa kelas VIIA SMP


(2)

11 Muhammadiyah 8 Surakarta pada mata pelajaran matematika. Hal ini ditunjukkan adanya peningkatan prosentase indikator pencapaian kemampuan berpikir siswa dari sebelum tindakan sampai putaran III, kemampuan berpikir siswa tersebut meliputi :

a. Mengajukan ide dan gagasan kepada guru atau kelompok presentasi Berdasarkan data hasil sebelum tindakan siswa yang mengajukan pertanyaan kepada guru atau kelompok presentasi sebanyak 4 siswa (19,04%), pada putaran I meningkat menjadi 6 siswa (28,57%) dan pada putaran II meningkat menjadi 10 siswa (47,61%), dan pada putaran III meningkat lagi menjadi 13 siswa (61,90%)

b. Menentukan rumus dengan tepat dalam menyelesaikan permasalahan Berdasarkan data hasil sebelum tindakan siswa yang menentukan rumus dengan tepat dalam menyelesaikan masalah di depan kelas sebanyak 2 siswa (9,52%), pada putaran I meningkat menjadi 5 siswa (23,80%) , pada putaran II meningkat menjadi 8 siswa (38,09%), dan pada putaran III meningkat lagi menjadi 12 siswa (57,14%)

c. Melakukan operasi hitung dengan benar

Berdasarkan data hasil sebelum tindakan siswa yang mengemukakan pendapat dalam diskusi sebanyak 5 siswa (23,80%), pada putaran I meningkat menjadi 7 siswa (33,33%), pada putaran II meningkat menjadi 12 siswa (57,14%) dan pada putaran III meningkat menjadi 15 siswa (71,42%).


(3)

12 d. Membuat kesimpulan materi baik secara individu maupun kelompok

Berdasarkan data hasil sebelum tindakan siswa yang membuat kesimpulan materi baik secara individu maupun kelompok sebanyak 3 siswa (14,28%), pada putaran I meningkat menjadi 5siswa (23,80%), pada putaran II meningkat menjadi 10 siswa (47,61%) dan pada putaran III meningkat lagi menjadi 14 siswa (66,66%).

2. Penerapan Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIIA SMP Muhammadiyah 8 Surakarta pada mata pelajaran matematika. hal ini dapat dilihat dari adanya peningkatan prosentase dan jumlah siswa yang tuntas belajar mencapai KKM dengan nilai ≥ 65. Berdasarkan data hasil sebelum tindakan siswa yang mendapat nilai ≥ 65 sebanyak 3 siswa (14,28%), pada putaran I meningkat menjadi 5 siswa (23,80%) , pada putaran II meningkat menjadi 10 siswa (47,61%) dan pada putaran III meningkat lagi menjadi 12 siswa (57,14%)

SARAN

Berdasarkan pengalaman melalui penelitian tindakan kelas yang dilakukan pada kelas VIIA SMP Muhammadiyah 8 Surakarta dalam penerapan Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir maka disarankan beberapa hal sebagai berikut:

1. Bagi Kepala Sekolah

a. Kepala Sekolah merupakan pimpinan sekolah termasuk dalam melakukan perbaikan pembelajaran. Kepala Sekolah hendaknya


(4)

13 menganjurkan perbaikan dan peningkatan pembelajaran melalui pembelajaran yang kreatif dan inovatif untuk meningkatkan kemampuan berpikiri dan hasil belajar siswa.

b. Kepala Sekolah dapat memantau proses pembelajaran yang terjadi di kelas. Kepala Sekolah dapat bekerja sama dengan guru untuk mengetahui situasi pembelajaran di kelas, hambatan dan permasalahan yang terjadi selama proses pembelajaran dari masing-masing kelas serta berusaha mengatasi permasalahan tersebut.

2. Bagi Guru

a. Guru hendaknya perlu mengadakan perubahan pembelajaran yang lebih kreatif dan inovatif agar siswa mempunyai motivasi dan sikap partisipasi belajar yang tinggi. Siswa menjadi tidak jenuh dan cepat bosan jika ada perubahan pembelajaran yang lebih menyenangkan, sehingga dapat berdampak pada kenaikan hasil belajar siswa.

b. Guru dapat menerapkan Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir sebagai pertimbangan dan alternatif stategi pembelajaran matematika yang dapat memberikan pengalaman bermakna serta meningkatkan kemampuan berpikir dan hasil belajar siswa.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

a. Peneliti berikutnya diharapkan dapat lebih mengembangkan ide-ide untuk menciptakan pembelajaran yang lebih kreatif dan inovatif. Dengan adanya pembelajaran yang lebih kreatif dan inovatif


(5)

14 diharapkan dapat memberikan kontribusi pada dunia pendidikan dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan.

b. Hasil penelitian ini dapat digunakan referensi dalam melakukan penelitian khususnya yang berkaitan dengan Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Muyono. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta

Aqib, Zaenal. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Krama Widya

Arikunto Suharsimi, dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Bumi Aksara

Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Hamalik, Oemar, (2003). Proses Belajar Mengajar.Jakarta:PT.Bumi Aksara Harta, Idris. Problem Solving In Mathematics Classrooms. Jurnal varidika. Vol.

XIII, No. 23, 2001

Ibraheem, Ahmad. Proportional Reasoning and Polya’s Problem Solving in Pre-Algebra Mathematics. Mathematics Teaching-Research Journal Online. Vol. 3, No. 3, 2009

Iskandar. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Ciputat : Gaung Persada (GP) Press Moleong, Lexy J. 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja

Rosdakarya

Purwanto, Ngalim.2006. Psikologi Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya Sanjaya,W. 2009. Strategi Pembelajaran Berorentasi Standar Proses Pendidikan.

Jakarta: Kencana Media Grup

Setyaningsih, N. Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Kreatif Mahasiswa Dalam Pemecahan Masalah Pengantar Dasar Matematika Melalui Pendekatan Pembelajaran Berbasis Konstruktivis. Jurnal Varia Pendidikan. Vol. 21, No. 1, 2009

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.


(6)

15 Sudjana, Nana. 2006. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:

Remaja Rosdakarya

Sukmadinata dan Syaodih, Nana. 2006. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya

Sutama. 2000. Penelitian Tindakan Teori dan Praktek dalam PTK, PTS dan PTBK. Surakarta : Citra Mandiri Utama

Uno , Hamzah. 2007. Model Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara

Yuli. E. S, Tatag. Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Melalui Pengajuan Masalah. Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains. Vol. X, No. 1, 2005

Yuli. E. S, Tatag. Identifikasi Proses Berpikir Kreatif Siswa dalam Pengajuan Masalah (Problem Posing) Matematika Berpandu dengan Model Wallas dan Creative Problem Solving (CPS). Jurnal Buletin Pendidikan Matematika. Vol. 6, No. 2, 2004

Zaini, Hisyam. 2008 .Strategi Pembelajaran Aktif. Yogjakarata: CTSD – UIN Yogjakarata