MENINGKATKAN KEMAMPUAN MUSIKAL ANAK DALAM KEGIATAN BERMAIN ALAT MUSIK PERKUSI DARI BATOK KELAPA : Penelitian Tindakan Kelas pada Anak Kelompok B di RA Raudlatul Jannnah Cikajang Desa Lamajang Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung.

(1)

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MUSIKAL ANAK DALAM KEGIATAN BERMAIN ALAT MUSIK PERKUSI DARI BATOK KELAPA (Penelitian Tindakan Kelas pada Anak Kelompok B di RA Raudlatul Jannah

Cikajang Desa Lamajang Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung) SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini

Oleh YULIAH 1010104

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2014


(2)

Halaman Hak Cipta untuk Mahasiswa S1

================================================================== MENINGKATKAN KEMAMPUAN MUSIKAL ANAK DALAM KEGIATAN BERMAIN ALAT MUSIK PERKUSI DARI BATOK KELAPA (Penelitian Tindakan Kelas pada Anak Kelompok B di RA Raudlatul Jannah

Cikajang Desa Lamajang Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung)

Oleh Yuliah 1010104

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Yuliah 2014

Universitas Pendidikan Indonesia Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

LEMBAR PENGESAHAN YULIAH

1010104

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MUSIKAL ANAK DALAM KEGIATAN BERMAIN ALAT MUSIK PERKUSI DARI BATOK KELAPA (PenelitianTindakan Kelas pada Anak Kelompok B di RA Raudlatul Jannah

Cikajang Desa Lamajang Kecamatan PangalenganKabupaten Bandung) DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING

:

Pembimbing I

Vina Adriany, M.Ed., Ph.D NIP : 19760126 2003122001

Pembimbing II

Dr. Nur Faizah Romadhona. M.Kes NIP : 19701129 2003122001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Jurusan Pedagogik

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

Dr. OcihSetiasih, M.Pd NIP. 19600707 198601 2 001


(4)

LEMBAR PENGESAHAN YULIAH

1010104

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MUSIKAL ANAK DALAM KEGIATAN BERMAIN ALAT MUSIK PERKUSI DARI BATOK KELAPA

(PenelitianTindakan Kelas pada Anak Kelompok B di RA Raudlatul Jannah Cikajang Desa Lamajang Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PENGUJI

:

Penguji I Penguji II

Dr. Ocih Setiasih, M.Pd Heny Djoehaeni, S.Pd., M.Si NIP. 19600707 198601 2 001 NIP. 19700724 199802 2001

Penguji III

Rita Mariyana, MPd NIP: 19780308 200112 2001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Jurusan Pedagogik

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

Dr. Ocih Setiasih, M.Pd NIP. 19600707 198601 2 001


(5)

Yuliah, 2014

Meningkatkan Kemampuan Musikal Anak D alam Kegiatan Bermain Alat Musik Perkusi D ari Batok Kelapa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

YULIAH (1010104) MENINGKATKAN KEMAMPUAN MUSIKAL ANAK DALAM KEGIATAN BERMAIN ALAT MUSIK PERKUSI DARI BATOK KELAPA (Penelitian Tindakan Kelas pada Anak Kelompok B di RA Raudlatul Jannnah Cikajang Desa Lamajang Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung)

ABSTRAK

Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya kemampuan musikal anak kelompok B di RA Raudlatul Jannah Cikajang Desa Lamajang Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung. Salah satu faktor penyebabnya yaitu upaya guru untuk mengembangkan kemampuan musikal anak belum optimal. Anak belum diberi kesempatan untuk menghasilkan banyak ide dalam bermusik. Kegiatan pengembangan musik yang dilaksanakan di RA Raudlatul Jannah masih bersifat meniru dan kurang variatif. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui peningkatan kemampuan musikal anak melalui kegiatan bermain alat musik perkusi dari batok kelapa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus. Adapun rancangan desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dikembangkan dari model kemmis dan Mc Taggart yang terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Penelitian Tindakan Kelas ini berlokasi di kelompok B RA Raudlatul Jannah Cikajang Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung, dengan subjek penelitian 16 orang anak. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan musikal anak dengan persentase pada akhir siklus I yaitu: Berkembang Baik 18,75 %, Dalam Proses 62,5 % dan yang Perlu Stimulus 18,75 %, sedangkan pada siklus II mengalami peningkatan yang sangat signifikan, yaitu sebesar 68,75 % anak termasuk kategori Berkembang Baik, Dalam Proses 25 % dan yang Perlu Stimulus 6,25 %. Berdasarkan dari hasil penelitian ini, peneliti menyimpulkan bahwa dengan menggunakan alat musik perkusi dari batok kelapa dapat meningkatkan kemampuan musikal anak di RA Raudlatul Jannah. Rekomendasi dari penelitian ini adalah untuk menggunakan alat musik perkusi dari batok kelapa ini sebagai salah satu alat musik alternatif yang dapat meningkatkan kemampuan musikal pada anak usia dini.


(6)

Yuliah, 2014

Meningkatkan Kemampuan Musikal Anak D alam Kegiatan Bermain Alat Musik Perkusi D ari Batok Kelapa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

YULIAH (1010104) INCREASE IN CHILDREN MUSICAL ABILITY TO PLAY PERCUSSION INSTRUMENT FROM COCONUT SHELL

(Classroom Action Research on Children in the RA group Raudlatul Jannnah Cikajang Lamajang Village District of Bandung Regency Pangalengan) ABSTRACT

This research was motivated by the low ability child musical group B in RA Raudlatul Jannah Cikajang Lamajang Village District of Bandung Regency Pangalengan. One contributing factor is the efforts of teachers to develop a child's musical ability is not optimal. Children have not been given the opportunity to generate a lot of ideas in music. Musical development activities are conducted in RA Raudlatul Jannah still imitate and less varied. The purpose of this study is to determine the improvement of children's musical ability through playing percussion instruments from coconut shells. The method used in this study is the method of Classroom Action Research (CAR), which consists of two cycles. The design of the research design used in this study was developed from the model of Kemmis and Mc Taggart which consists of four stages, namely planning, action, observation, and reflection. Classroom Action Research is located in the RA group B Raudlatul Jannah Cikajang Pangalengan District of Bandung Regency, with 16 research subjects children. The results showed an increase in the percentage of children with a musical at the end of the first cycle, namely: Developing Good 18.75%, 62.5% and Processes Need Stimulus 18.75%, while in the second cycle has increased very significantly, at 68 , 75% of children categorized Developing Good, In process 25% and the Need Stimulus 6.25%. Based on these results, the researchers concluded that the use of percussion instruments from coconut shells can increase a child's musical ability in RA Raudlatul Jannah.

Recommendation of this study is to use a percussion instrument from the coconut shell as one of alternative instruments that can improve musical abilities in early childhood.

Keywords: musical ability, a percussion instrument from coconut shells, kindergarten children.


(7)

Yuliah, 2014

Meningkatkan Kemampuan Musikal Anak D alam Kegiatan Bermain Alat Musik Perkusi D ari Batok Kelapa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

PERNYATAAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR GRAFIK ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Sistematika Penulisan ... 6

BAB II MENINGKATKAN KEMAMPUAN MUSIKAL ANAK DALAM KEGIATAN BERMAIN ALAT MUSIK PERKUSI DARI BATOK KELAPA A. Karakteristik Pembelajaran Anak Usia Dini ... 8

B. Hakekat Musik ... 10

1. Pengertian Musik ... 10

2. Unsur-unsur Musik ... 11

3. Instrumen-Instrumen Musik ... 13

C. Kemampuan Musikal Anak TK ... 13

1. Pengertian Kemampuan Musikal ... 13

2.Tahap Perkembangan Musikal Anak TK ... 14

3. Karakteristik Musikal Anak ... 15

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Musikal Anak ... 16

D. Konsep Bermain ... 18


(8)

Yuliah, 2014

Meningkatkan Kemampuan Musikal Anak D alam Kegiatan Bermain Alat Musik Perkusi D ari Batok Kelapa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Manfaat Bermain bagi Anak TK ... 19

E. Alat Musik Perkusi dari Batok Kelapa ... 20

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek dan Lokasi Penelitian ... 24

B. Metode Penelitian... 24

C. Desain Penelitian…………... 24

D. Definisi Operasional... 33

E. Instrumen Penelitian... 33

F. Teknik Pengumpulan Data ... 33

G. Teknik Analisis Data ... 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil RA Raudlatul Jannah ... 37

1. Kondisi Objektif RA Raudlatul Jannah ... 37

2. Kegiatan Rutin Proses Pembelajaran RA Raudlatul Jannah ... 42

B. Hasil Penelitian ... 43

1. Kondisi Objektif Kemampuan Musikal Anak Kelompok B di RA Raudlatul Jannah Sebelum Penggunaan Alat Musik Perkusi dari Batok Kelapa ... 43

2. Penerapan Pembelajaran Bermain Musik Perkusi dengan Media Batok Kelapa dalam Meningkatkan Kemampuan Musikal Anak di RA Raudlatul Jannah ... 49

a. Siklus Pertama ... 50

b. Siklus Kedua ... 54

3. Peningkatan Kemampuan Musikal Anak Kelompok B Di RA Raudlatul Jannah Setelah Bermain Alat Musik Perkusi dari Batok Kelapa ... 59

C. Pembahasan ... 67

1. Kondisi Objektif Kemampuan Musikal Anak Kelompok B di RA Raudlatul Jannah ... 67

2. Penerapan Pembelajaran Bermain Musik Perkusi dengan Media Batok Kelapa dalam Meningkatkan Kemampuan Musikal Anak di RA Raudlatul Jannah ... 69 3. Peningkatan Kemampuan Musikal Anak Kelompok B di RA Raudlatul


(9)

Yuliah, 2014

Meningkatkan Kemampuan Musikal Anak D alam Kegiatan Bermain Alat Musik Perkusi D ari Batok Kelapa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Batok Kelapa ... 72

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 74

B. Saran ... 76

DAFTAR PUSTAKA ... 78


(10)

Yuliah, 2014

Meningkatkan Kemampuan Musikal Anak D alam Kegiatan Bermain Alat Musik Perkusi D ari Batok Kelapa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut (Kurnia, 2009).

Anak usia dini merupakan periode perkembangan yang cepat yang terjadi dalam banyak aspek perkembangan. Ia memiliki karakteristik tertentu yang khas dan tidak sama dengan orang dewasa serta akan berkembang menjadi manusia seutuhnya. Anak memiliki potensi yang harus dikembangkan (Wahyudin&Agustin, 2011). Karakteristik cara belajar anak merupakan fenomena yang harus dipahami dan dijadikan acuan dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran untuk anak usia dini. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk menstimulasi kecerdasan anak usia dini yaitu pembelajaran dengan menggunakan musik (Noorlaila, 2010).

Musik merupakan suatu kebutuhan pokok bagi setiap manusia, karena musik dapat menjadikan orang merasa senang, gembira dan nyaman. Mahmud (1995:8) menuturkan bahwa musik adalah salah satu cabang seni yang tertua. Musik bersifat natural dan merupakan komponen penting pada perkembangan anak-anak. Menurut Frank Wood dalam Suyadi (2014), musik adalah bahasa perdana otak, dan menyanyi adalah jenis musik paling awal.Sousa dalam Suyadi (2014) berpendapat bahwa musik dapat membantu anak-anak dalam memadukan emosional dan intelektualnya, musik juga mempengaruhi fisik dengan cara mengubah kecepatan detak jantung, sistem pernafasan, tekanan darah dan gerakan otot.


(11)

2

Yuliah, 2014

Meningkatkan Kemampuan Musikal Anak D alam Kegiatan Bermain Alat Musik Perkusi D ari Batok Kelapa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Musik harus dikenalkan sedini mungkin pada anak, bahkan sejak dalam kandungan anak sudah dirangsang dengan jenis musik yang dapat mengembangkan kecerdasan anak.Usia 3-6 tahun adalah saat yang paling tepat untuk mulai mengajak anak memainkan musik, karena pada rentang usia inilah berlansung perkembangan pendengaran anak yang paling pesat ( Adiningsih, 2008).

Beberapa penelitian di bidang neurosains juga menunjukkan bahwa bayi yang berusia tiga bulan dapat mempelajari dan mengingat gerakan-gerakan tertentu ketika lagu-lagu tertentu dinyanyikan, dan ketika anak-anak memasuki usia prasekolah, secara spontan mampu menggunakan musik pada saat bermain dan berkomunikasi (Suyadi, 2014). Hal ini karena musik dapat membantu perkembangan otak dan memberikan efek positif, diantaranya pada hubungan struktur otak, kemampuan koordinasi umum, mental dan fisik serta kreativitas personal (Sheppard, 2007).

Gardner dalam Musfiroh dalam Maula (2011) berpendapat bahwa kemampuan musikal merupakan potensi kemampuan yang tumbuh paling awal dan muncul secara tidak terduga dibandingkan dengan bidang lain pada intelegensi manusia. Kemampuan ini melibatkan kepekaan terhadap suara, nada, ritme, melodi, harmoni dan notasi. Kemampuan akan musik ini mempunyai lokasi diotak bagian kanan. Sedangkan menurut Adiningsih (2008:7), kecerdasan musikal adalah kecerdasan untuk mengolah atau memanfaatkan sesuatu yang berkaitan dengan irama, nada dan suara termasuk suara-suara yang bersumber dari alam.

Pelaksanaan seni musik di TK tidak ditujukan untuk mengarahkan anak menjadi seorang seniman atau seseorang yang mahir memainkan alat musik tertentu, tetapi lebih memfokuskan kepada kompetensi/kemampuan musikal, yaitu kepekaan musikal, daya apresiasi dan kreativitas (Yuliartien, 2011). Aktif bermain musik mempunyai efek yang lebih baik dari pada menjadi pendengar musik secara pasif, karena bermain musik bagi anak dapat menstimulasi gerak motorik halus anak (Suyadi, 2014). Oleh sebab itu, alangkah lebih baiknya apabila pelajaran musik, terutama bagi anak usia Taman Kanak-Kanak (TK) lebih memfokuskan


(12)

3

Yuliah, 2014

Meningkatkan Kemampuan Musikal Anak D alam Kegiatan Bermain Alat Musik Perkusi D ari Batok Kelapa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pada kegiatan bermain alat musik dari pada hanya sekedar bernyanyi atau mendengarkan lagu. Kegiatan musik dapat meletakkan dasar bagi perkembangan minat dan bakat musik anak selanjutnya (Mahmud, 2005). Sheppard (2007:121) juga mengungkapkan bahwa menciptakan dan memainkan musik akan membawa kepuasan kreatif dan kegembiraan bagi anak. Untuk mengembangkan musikalitas anak, kita dapat menggunakan alat-alat musik yang mudah dan tepat digunakan oleh anak. Adiningsih (2008:4) juga mengungkapkan bahwa karakter yang dimiliki anak usia TK salah satunya yaitu tertarik untuk memperlajari alat musik tertentu. Anak-anak umumnya tertarik untuk memainkan alat musik dan menciptakan irama yang selaras, sehingga ia akan tampak menikmati ketika memainkannya.

Alat musik yang dapat dimainkan oleh anak TK salah satunya adalah alat musik perkusi. Menurut Mahmud (1995:66) alat musik perkusi atau alat musik pukul merupakan alat musik yang bunyinya ditimbulkan oleh pukulan sebuah benda dengan benda lain. Melalui alat musik perkusi, diharapkan anak dapat belajar mengenai pola ketukan serta melatih kepekaan rasa (Yuliartien, 2011).

Berdasarkan hasil observasi awal, maka diperoleh data bahwa saat ini kemampuan musikal anak kelompok B di RA Raudlatul Jannah belum optimal. Hal ini terlihat seperti pada saat guru bernyanyi, anak hanya mengikuti saja dan ketika guru meminta anak untuk bernyanyi sambil bertepuk tangan, tidak semua anak melakukannya. Anak-anak terkesan bosan dengan cara bernyanyi sambil bertepuk tangan yang mereka lakukan setiap hari. Tepukan anak-anak juga tidak berpola pada saat bernyanyi bahkan beberapa anak memukul-mukul meja dengan keras dan bernyanyi dengan teriak. Hal tersebut karena selama melaksanakan observasi awal, peneliti mengamati bahwa upaya guru untuk mengembangkan kemampuan musikal anak belum optimal. Anak belum diberi kesempatan untuk menghasilkan banyak ide dalam bermusik. Kegiatan pengembangan musik yang dilaksanakan di kelompok B RA Raudlatul Jannah masih bersifat meniru dan kurang variatif. Anak-anak hanya melakukan kegiatan mendengarkan musik dan bernyanyi saja tanpa ada indikator-indikator yang dapat mengembangkan kemampuan musikal dan kreativitas anak dalam bermusik. Hal ini karena


(13)

4

Yuliah, 2014

Meningkatkan Kemampuan Musikal Anak D alam Kegiatan Bermain Alat Musik Perkusi D ari Batok Kelapa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kurangnya penguasaan guru terhadap alat musik tertentu serta kurangnya alat musik yang dapat digunakan oleh anak dibandingkan dengan jumlah anak didik, sehingga anak seringkali berebut alat musik yang ingin dimainkannya. Oleh karena itu, sangat perlu bagi seorang pendidik untuk mengembangkan berbagai alat musik alternatif yang dapat dijadikan media untuk bermain musik bagi anak usia dini.

Berdasarkan hasil refleksi awal melalui diskusi dengan guru, disepakati bahwa salah satu upaya untuk memecahkan masalah tersebut adalah dengan cara bermain alat musik perkusi menggunakan media batok kelapa. Batok kelapa/tempurung kelapa merupakan salah satu bagian dari buah kelapa. Bagian ini sangat keras sehingga mampu melindungi daging buah yang berada di dalamnya. Dulu, batok kelapa hanya menjadi limbah, kalaupun dimanfaatkan hanya sebagai bahan bakar. Kini, batok kelapa banyak yang diolah menjadi arang, asap cair, produk kerajinan dan sebagai media pembelajaran (Kaleka, 2013). Penulis memilih media batok kelapa sebagai media pembelajaran ini, agar anak terasah kecerdasan musikal dan kecerdasan naturalisnya dengan memanfaatkan barang limbah menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi mereka.

Batok kelapa digunakan dengan cara dimainkan sebagaimana alat musik perkusi biasa. Dengan cara ini diharapkan anak dapat mengerti ketukan, tempo (cepat atau lambat) dan selanjutnya dapat memainkan alat musik perkusi dari batok kelapa ini menjadi suatu bentuk irama yang unik jika dimainkan secara berkelompok.

Dari uraian diatas, maka penulis tertarik untuk meneliti secara langsung penerapan media batok kelapa sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan musikal pada anak kelompok B di RA Raudlatul Jannah. Penulis

menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dengan judul “Meningkatkan Kemampuan Musikal Anak dalam Kegiatan Bermain Alat Musik Perkusi dari

Batok Kelapa”.


(14)

5

Yuliah, 2014

Meningkatkan Kemampuan Musikal Anak D alam Kegiatan Bermain Alat Musik Perkusi D ari Batok Kelapa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana kondisi objektif kemampuan musikal anak kelompok B di RA Raudlatul Jannah sebelum menggunakan alat musik perkusi dari batok kelapa?

2. Bagaimana penerapan pembelajaran bermain alat musik perkusi dari batok kelapa pada anak kelompok B di RA Raudlatul Jannah?

3. Bagaimana peningkatan kemampuan musikal anak kelompok B di RA Raudlatul Jannah setelah bermain alat musik perkusi dari batok kelapa?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui kondisi objektif kemampuan musikal anak kelompok B di RA Raudlatul Jannah sebelum menggunakan alat musik perkusi dari batok kelapa

2. Mengetahui penerapan pembelajaran musik dengan menggunakan alat musik perkusi dari batok kelapa pada anak kelompok B di RA Raudlatul Jannah

3. Mengetahui perkembangan kemampuan musikal anak kelompok B di RA Raudlatul Jannah setelah menggunakan alat musik perkusi dari batok kelapa

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang terkait dalam penelitian ini, diantaranya:

1. Bagi Siswa

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman dan wawasan baru bagi anak dalam meningkatkan kemampuan musikal dengan menggunakan alat musik perkusi daribatok kelapa.


(15)

6

Yuliah, 2014

Meningkatkan Kemampuan Musikal Anak D alam Kegiatan Bermain Alat Musik Perkusi D ari Batok Kelapa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk lebih mengembangkan mutu pendidikan di TK, agar dapat menunjang perkembangan anak secara signifikan.

3. Bagi Peneliti

Menambah pengetahuan dan wawasan peneliti dalam meningkatkan kemampuan musikal anak, serta menjadi acuan bagi peneliti untuk melakukan penelitian di masa mendatang.

4. Bagi Mahasiswa PG PAUD

Dapat menjadi rujukan atau masukan untuk penelitian selanjutnya, khususnya tentang peningkatan kemampuan musikal anak.

5. Bagi lembaga RA Raudlatul Jannah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi sebagai masukan yang baik guna mengupayakan dan meningkatkan program pembelajaran, khususnya dalam meningkatkan kemampuan musikal anak.

E. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam skripsi ini terdiri dari lima bab, yakni bab I pendahuluan yang berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II Kajian pustaka yang berisi tentang kajian mengenai teori karakteristik pembelajaran anak usia dini, hakekat musik, kemampuan musikal anak TK, konsep bermain dan media batok kelapa.

Bab III metode penelitian, yang membahas tentang subjek dan lokasi penelitian, metode penelitian, desain penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data.

Bab IV hasil penelitian dan pembahasan yaitu hasil penelitian dan pembahasan mengenai masalah penelitian

Bab V simpulan dan saran, yang berisi tentang kesimpulan hasil penelitian dan saran.


(16)

Yuliah, 2014

Meningkatkan Kemampuan Musikal Anak D alam Kegiatan Bermain Alat Musik Perkusi D ari Batok Kelapa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Subjek dan Lokasi Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di Raudhatul Athfal (RA) Raudlatul Jannah Cikajang, Desa Lamajang Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung-Jawa Barat. Penelitian ini dilaksanakan pada awal bulan November 2013 sampai bulan April 2014. Jumlah siswa yang dijadikan subjek penelitian yaitu 16 orang siswa, yang terdiri dari 7 orang laki-laki dan 9 orang perempuan.

B. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas menurut Arikunto (2012) yaitu suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Sedangkan pengertian Penelitian Tindakan Kelas menurut Sanjaya adalah suatu proses pengkajian masalah pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri dan upaya untuk memecahkannya dengan cara melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari tindakan tersebut (Sanjaya, 2013).

C. Desain Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan adalah PTK model siklus (Sanjaya, 2013:156) yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart (1998). Prosedur penelitian berdasarkan model PTK dalam bentuk siklus melalui proses yang dinamis terdiri dari beberapa tahapan, yaitu:

1) Refleksi awal, yaitu proses kegiatan menganalisis pembelajaran yang berlangsung. Hasil dari refleksi awal yaitu peneliti merasakan adanya masalah mendesak yang harus dicari jalan keluarnya.


(17)

24

Yuliah, 2014

Meningkatkan Kemampuan Musikal Anak D alam Kegiatan Bermain Alat Musik Perkusi D ari Batok Kelapa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Melakukan studi pendahuluan, dengan mengkaji literatur dan melakukan konsultasi dengan orang yang dianggap memiliki keahlian dalam proses pembelajaran.

3) Menyusun perencanaan awal tentang tindakan sesuai dengan hasil studi pendahuluan

4) Melakukan tindakan pada putaran pertama sesuai dengan perencanan awal. Pada putaran ini dilakukan tiga kegiatan yakni:

a. Mengimplementasikan tindakan sesuai dengan perencanaan awal b. Melakukan observasi selama tindakan berlangsung sesuai dengan

instrumen penelitian

c. Melakukan refleksi, yakni kegiatan diskusi dengan observer untuk mengkaji dan menganalisis proses kegiatan hingga ditemukannya berbagai kelemahan tindakan serta mengkaji informasi tentang efek yang ditimbulkan dari adanya tindakan.

5) Menyusun rencana tahap dua, yakni rencana hasil refleksi pada putaran pertama.

6) Melakukan tindakan putaran kedua sesuai dengan rencana tahap kedua, seperti yang dilakukan pada tindakan tahap kesatu.

Secara garis besarnya, dalam setiap siklus atau putaran PTK dilakukan empat kegiatan pokok (Sanjaya, 2013), yaitu:

1) Perencanaan

2) Melaksanakan tindakan 3) Observasi atau pemantauan 4) Refleksi

Santyasa dalam Maula (2011) mengungkapkan bahwa PTK merupakan proses pengkajian suatu masalah pada suatu kelas melalui sistem daur ulang dan berbagai kegiatan. Berikut digambarkan proses penelitian model siklus dari Kemmis dan Mc Taggart.


(18)

34

Yuliah, 2014

Meningkatkan Kemampuan Musikal Anak D alam Kegiatan Bermain Alat Musik Perkusi D ari Batok Kelapa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.1

Rancangan Penelitian Tindakan Model Kemmis & Taggart (Arikunto, 2012:16)

Desain penelitian A. Siklus Pertama

1. Perencanaan meliputi penentuan : a. Tujuan

1) Kemampuan Mendengar :

- Anak dapat menyanyikan lagu dengan diiringi alat musik perkusi dari batok kelapa

- Anak dapat menjawab pertanyaan guru terkait lagu yang dinyanyikan

- Anak dapat menirukan cara memegang dan memainkan alat musik perkusi dari batok kelapa

2) Kemampuan Meragakan : Perencan

Refl SIKLUS Pelaksan

Pengama Perencan

Refl SIKLUS Pelaksan


(19)

44

Yuliah, 2014

Meningkatkan Kemampuan Musikal Anak D alam Kegiatan Bermain Alat Musik Perkusi D ari Batok Kelapa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

- Anak bersama dengan guru menyanyikan kembali lagu yang dinyanyikan pada video permainan alat musik perkusi sambil bertepuk tangan

- Anak memainkan alat musik perkusi dari batok kelapa sesuai dengan irama dan ketukannya

3) Kemampuan Berkreativitas :

- Anak mengekspresikan gerakan sesuai dengan syair lagu

- Anak memainkan alat musik perkusi dari batok kelapa sesuai dengan keinginannya

b. Kegiatan yang dilakukan pada siklus I tindakan I yaitu:

- Anak menyaksikan video permainan alat musik perkusi dari batok kelapa

- Anak menjawab pertanyaan guru terkait dengan video permainan alat musik perkusi dari batok kelapa yang ditayangkan

- Anak menirukan cara memegang dan memainkan alat musik perkusi dari batok kelapa

- Anak mengekspresikan gerakan sesuai syair lagu dan memainkan alat musik perkusi dari batok kelapa sesuai keinginannya

c. Kegiatan yang dilakukan pada Siklus I tindakan II yaitu:

- Anak dicontohkan oleh guru menyanyikan lagu dan memainkan alat musik perkusi dari batok kelapa

- Anak menjawab pertanyaan guru terkait lagu yang dinyanyikan - Anak menirukan cara memegang dan memainkan alat musik

perkusi dari batok kelapa

- Anak mengekspresikan gerakan sesuai syair lagu dan memainkan alat musik perkusi dari batok kelapa sesuai dengan keinginannya - Anak bermain alat musik perkusi dari batok kelapa secara

berkelompok d. Persiapan


(20)

54

Yuliah, 2014

Meningkatkan Kemampuan Musikal Anak D alam Kegiatan Bermain Alat Musik Perkusi D ari Batok Kelapa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dengan memperhatikan rencana kegiatan tersebut, guru bersama dengan peneliti mempersiapkan kegiatan di dalam kelas sebagai berikut:

1) Guru menyediakan laptop dan video permainan alat musik perkusi dari batok kelapa yang akan disaksikan oleh anak

2) Guru menyusun tempat duduk agar semua anak dapat menyaksikan video dengan baik

3) Menyiapkan teks lagu yang akan diajarkan serta satu set alat musik dari batok kelapa

2. Pelaksanaan pembelajaran :

Kegiatan dimulai dengan kegiatan awal, yaitu bernyanyi dan

berdo’a. kemudian dilanjutkan dengan kegiatan apersepsi sebagai

pengantar pembelajaran yang bertujuan untuk memberikan informasi awal mengenai topik tertentu dan kegiatan yang akan dilaksanakan. Apersepsi yang dilakukan pada kali ini yaitu mengenai alat musik perkusi dari batok kelapa sebagai alat musik alternatif dari bahan limbah yang dimanfaatkan sebagai alat musik. Guru menjelaskan materi dan prosedur pembelajaran yang akan dilakukan. Lalu guru menjelaskan secara singkat alat musik perkusi dari batok kelapa, mengenai bentuk dan cara memainkannya secara langsung. Kemudian guru memberikan pengalaman dengar dengan memutar rekaman video permainan alat musik dari batok kelapa, lalu guru meminta anak melakukan cara dasar memainkan alat musik perkusi dan mengarahkan anak untuk bernyanyi dan bergerak sesuai dengan irama musik. Selanjutnya, guru memberikan pengalaman meragakan alat musik perkusi kepada anak membentuk irama musik dan berkreasi memainkan alat musik perkusi sesuai dengan keinginannya.

3. Observasi atau pengamatan

Dalam tahap ini, guru melakukan pengamatan dari setiap tahapan tindakan yang dilakukan oleh anak dalam menggunakan alat musik perkusi dari batok kelapa dan mencatat semua kejadian selama


(21)

64

Yuliah, 2014

Meningkatkan Kemampuan Musikal Anak D alam Kegiatan Bermain Alat Musik Perkusi D ari Batok Kelapa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pengamatan berlangsung, lalu menyimpulkan kegiatan yang telah dilaksanakan

4. Refleksi

Refleksi dilakukan setelah kegiatan secara keseluruhan telah selesai dilaksanakan. Pada tahap refleksi tersebut, guru mendiskusikan hasil kegiatan penelitian dengan teman sejawat untuk mengukur sejauhmana keberhasilannya. Refleksi dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sejauhmana perkembangan kemampuan musikal anak dalam kegiatan yang telah dilakukan serta mengkaji dan menganalisis permasalahan atau hambatan-hambatan dalam proses kegiatan pembelajaran serta perencanaan siklus tahap kedua.

B. Siklus Kedua

Pelaksanaan siklus kedua ini dengan memperhatikan hasil refleksi pada siklus pertama. Pada kegiatan siklus kedua ini, guru mambagi anak menjadi dua kelompok dengan kegiatan yang berbeda, yaitu kelompok penari dan kelompok yang memainkan alat musik. Hal tersebut dilakukan untuk meneliti lebih jauh mengenai perkembangan kemampuan musikal setiap anak. Kelompok ini bersifat fleksibel yaitu kelompok penari dapat menjadi kelompok pemain alat musik begitu pula sebaliknya, sehingga semua anak memiliki kesempatan dan pengalaman yang sama dalam kegiatan. Selain itu, guru juga menyiapkan alat bantu baru untuk memudahkan tercapainya tujuan pembelajaran. Berikut adalah rencana kegiatan pada siklus kedua:

1. Perencanaan

Pada perencanaan siklus kedua ini, selain mempersiapkan alat musik perkusi dari batok kelapa, guru juga mempersiapkan alat penunjang baru dalam kegiatan, yaitu media gambar pahlawan Ibu R.A Kartini juga bendera merah putih kecil sebanyak anak yang ikut sebagai penari. Hal ini disesuaikan dengan tema yang akan dilakukan, yaitu tema Tanah Airku, dan materi yang akan disampaikan pada kali ini yaitu mengenai pahlawan


(22)

74

Yuliah, 2014

Meningkatkan Kemampuan Musikal Anak D alam Kegiatan Bermain Alat Musik Perkusi D ari Batok Kelapa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

nasional. Selain gambar pahlawan dan bendera, guru juga menyiapkan teks lagu RA Kartini untuk dikenalkan kepada anak.

a. Kegiatan yang akan dilakukan pada siklus kedua tindakan I yaitu: 1) Kemampuan Mendengar:

- Anak meniru guru menyanyikan lagu R.A Kartini dengan nada dan ketukan yang sesuai

- Anak menjawab pertanyaan guru terkait lagu R.A Kartini

- Anak meniru memainkan alat musik perkusi dari batok kelapa sesuai nada dan ketukan yang tepat

2) Kemampuan Meragakan

- Anak menggerakan anggota tubuh sesuai dengan irama lagu sambil membawa bendera merah putih kecil

- Anak mencoba bernyanyi dengan iringan musik perkusi dari batok kelapa

- Anak bermain alat musik dari batok kelapa sesuai notasi lagu 3) Kemampuan berkreativitas

- Anak mengekspresikan gerakan bebas sesuai dengan lagu yang dinyanyikan

- Anak dapat memainkan alat musik perkusi dari batok kelapa secara bersama

b. Kegiatan yang akan dilakukan pada siklus kedua tindakan II yaitu: 1) Kemampuan Mendengar:

- Anak meniru guru menyanyikan lagu Bendera Merah Putih dengan nada dan ketukan yang sesuai

- Anak menjawab pertanyaan guru terkait lagu Bendera Merah Putih

- Anak meniru memainkan alat musik perkusi dari batok kelapa sesuai nada dan ketukan yang tepat

2) Kemampuan Meragakan:

- Anak menggerakkan anggota tubuh sesuai dengan irama lagu Bendera Merah Putih sambil membawa bendera


(23)

84

Yuliah, 2014

Meningkatkan Kemampuan Musikal Anak D alam Kegiatan Bermain Alat Musik Perkusi D ari Batok Kelapa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

- Anak bernyanyi dengan iringan musik perkusi dari batok kelapa

- Anak bermain alat musik dari batok kelapa sesuai notasi lagu 3) Kemampuan berkreativitas:

- Anak mengekspresikan gerakan bebas sesuai dengan lagu yang dinyanyikan

- Anak memainkan alat musik perkusi dari batok kelapa secara berkelompok.

2. Pelaksanaan

Guru membuka kegiatan pada siklus kedua ini dengan melakukan apersepsi melalui kegiatan bercakap-cakap mengenai pengalaman anak dalam bermain alat musik perkusi dari batok kelapa yang telah dilakukan pada kesempatan sebelumnya. Kemudian guru menjelaskan bahwa anak-anak akan kembali bermain alat musik perkusi dari batok kelapa pada hari tersebut dengan menyanyikan lagu yang berbeda dari sebelumnya. Lalu guru menjelaskan materi yang akan disampaikan dan prosedur pembelajaran yang akan dilakukan.

Setelah selesai menjelaskan materi, guru memperkenalkansebuah lagu nasional yang berjudul R.A Kartini. Guru memberikan contoh dengan menyanyikan lagu tersebut, kemudian meminta anak untuk mengulang setiap bait lagu dan pada akhirnya guru meminta anak untuk bernyanyi bersama dengan guru sambil bertepuk tangan. Kemudian, guru membagi anak menjadi dua kelompok, yaitu sebagai penari dan kelompok yang memainkan alat musik perkusi. Lalu, guru meminta anak untuk berdiri dan bergabung dengan kelompok yang telah ditentukan.

Guru mulai melatih anak memainkan alat musik perkusi dari batok kelapa dengan teratur sesuai ketukan dan notasi lagu R.A Kartini dan kelompok penari menggerakkan tubuhnya sesuai irama lagu sambil membawa bendera merah putih.


(24)

94

Yuliah, 2014

Meningkatkan Kemampuan Musikal Anak D alam Kegiatan Bermain Alat Musik Perkusi D ari Batok Kelapa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Guru melakukan pengamatan terhadap seluruh kegiatan yang dilakukan pada tahapan siklus kedua ini, dan mencatat semua kejadian yang berhubungan dengan tujuan penelitian, lalu menyimpulkan kegiatan yang telah dilaksanakan.

4. Refleksi

Pada tahap refleksi tersebut, guru membahas kembali mengenai kegiatan yang telah dilaksanakan pada siklus kedua dan menilai perkembangan kemampuan musikal anak dengan menggunakan alat musik dari batok kelapa.

D. Definisi Operasional

a. Kemampuan Musikal adalah kemampuan anak untuk mengungkapkan isi dan pesan musik atau nyanyian, yang meliputi kemampuan mendengar, kemampuan meragakan dan kemampuan berkreativitas (Mahmud, 1995:51)

b. Alat musik perkusi yaitu alat musik yang bunyinya ditimbulkan oleh pukulan sebuah benda dengan benda lain (Mahmud, 1995:66)

c. Batok Kelapa merupakan salah satu bagian dari buah kelapa yang dijadikan alat musik alternatif.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data penelitian. Karena alat atau instrumen ini mencerminkan juga cara pelaksanaannya, maka sering juga disebut dengan teknik penelitian (Sanjaya, 2013:247).Instrumen dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan musikal anak RA Raudlatul Jannah terhadap penerapan alat musik perkusi dari batok kelapa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan alat pengumpulan data dengan menggunakan pedomanobservasi, dokumentasi dan catatan lapangan.


(25)

104

Yuliah, 2014

Meningkatkan Kemampuan Musikal Anak D alam Kegiatan Bermain Alat Musik Perkusi D ari Batok Kelapa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam pengembangan instrumen, peneliti mengembangkan instrumen penelitian dari Maula (2011). Dalam penelitian Maula (2011) hanya sampai indiktor lalu penulis mengembangkannya berupa item-item penelitian.

F. Teknik Pengumpulan Data

1) Observasi

Menurut Sanjaya (2013:270) observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengamati setiap kejadian yang sedang berlangsung dan mencatatnya dengan alat observasi tentang hal-hal yang akan diamati atau diteliti. Observasi ini dilakukan untuk memantau proses dampak penerapan media batok kelapa untuk meningkatkan kemampuan musikal anak yang diperlukan untuk dapat menata langkah-langkah perbaikan yang akan dilakukan sehingga menjadi lebih efektif dan efisien.

Melalui kegiatan observasi, peneliti dapat melihat langsung penerapan media batok kelapa untuk meningkatkan kemampuan musikal anak di lapangan dan mencatatnya dalam catatan secara apa adanya.

2) Catatan Lapangan

Catatan lapangan menurut Bogdan dan Biklen dalam Sinaukomunikasi (2013) adalah catatan tertulis mengenai apa yang didengar, dilihat, dialami dan dipikirkan dalam proses pengumpulan data dan merupakan refleksi terhadap data penelitian. Dalam kegiatan ini, hasil penemuan peneliti dan guru didiskusikan setelah proses pembelajaran selesai dilakukan. Adapun yang dicatat dan didiskusikan dalam catatan lapangan adalah persepsi guru, aktivitas dan sikap anak dalam upaya meningkatkan kemampuan musikal anak dengan menggunakan media batok kelapa dan evaluasi pembelajarannya. Dari hasil diskusi dengan guru, kemudian disimpulkan. Catatan lapangan ini


(26)

114

Yuliah, 2014

Meningkatkan Kemampuan Musikal Anak D alam Kegiatan Bermain Alat Musik Perkusi D ari Batok Kelapa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diharapkan menjadi data yang lengkap dalam memotret upaya meningkatkan kemampuan musikal anak dengan media batok kelapa. 3)Dokumentasi

Dokumentasi menurut Arikunto (2006) yaitu berasal dari kata dokumen, yang artinya barang-barang tertulis. Dalam hal ini peneliti menyelidiki foto-foto kegiatan pembelajaran pada setiap tahap siklus pembelajaran. Selain itu, dokumentasi yang digunakan adalah dokumen (catatan hasil belajar anak) dan foto-foto kegiatan anak yang berhubungan dengan penelitian.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis data kuantitatif dan kualitatif. Data yang diperoleh dari hasil observasi disajikan dalam bentuk angka dan dianalisis kedalam bentuk deskripsi. Hal ini sesuai dengan pendapat Hopkins (Wiriaatmadja, 2006:96) bahwa pengolahan dan analisis data dalam penelitian tindakan kelas dilakukan secara terus-menerus sepanjang penelitian berlangsung dari awal sampai akhir, yaitu mulai dari tahap orientasi atau observasi awal sampai pada tahap berakhirnya seluruh program tindakan sesuai dengan karakteristik pokok permasalahan dan tujuan penelitian, kemudian dituangkan dalam bentuk deskriptif.

Terdapat beberapa langkah yang ditempuh oleh peneliti dalam pelaksanaan analisis data menurut Moleong (2007: 249) yaitu reduksi data, display data, verifikasi data dan pengambilan keputusan. Adapun pelaksanaan langkah-langkah tersebut dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Reduksi data

Proses reduksi data dimulai dengan membuat kesimpulan dari data yang diperoleh melalui hasil observasi agar lebih mudah dipahami. Kesimpulan mengenai peningkatan musikalitas anak melalui bermain alat musik perkusi dari batok kelapa dikelompokan berdasarkan kategori permasalahan yang diteliti. Permasalahan yang dimaksud adalah kemampuan musikalitas anak dan


(27)

124

Yuliah, 2014

Meningkatkan Kemampuan Musikal Anak D alam Kegiatan Bermain Alat Musik Perkusi D ari Batok Kelapa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

peran guru ketika melaksanakan kegiatan bermain alat musik perkusi dari batok kelapa. Kemudian peneliti memisahkan antara data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara, catatan lapangan dan studi dokumentasi. Apabila data yang tidak relevan dengan kebutuhan penelitian maka data tersebut tidak digunakan.

2. Display data

Untuk mempermudah membaca data dan pengambilam kesimpulan maka setelah melakukan reduksi data peneliti menyajikan dalam bentuk deskripsi yang menyeluruh dalam setiap aspek musikalitas. Aspek musikalitas yang diteliti meliputi: kemampuan mendengar, kemampuan mendengarkan dan kemampuan berkreativitas.

3. Verifikasi data

Tahap terakhir dari analisis data adalah menafsirkan atau menginterpretasikan data yang telah disusun. Data yang telah disusun diinterpretasikan berdasarkan teori yang sesuai dengan hasil temuan dalam penelitian disajikan sebagai acuan untuk melaksanakan siklus berikutnya dan selanjutnya diimplomentasikan pada proses pembelajaran.

4. Pengambilan keputusan

Validitas desain penelitian menunjukan kejelasan fenomena hasil penelitian sesuai dengan kenyataan. Berkaitan dengan hal itu Sukmadinata (2009: 103) berpendapat bahwa validitas desain penelitian kualitatif menunjukkan sejauhmana tingkat interpretasi dan konsep-konsep yang diperoleh memiliki makna yang sesuai antara partisipan dengan peneliti. Baik peneliti maupun pertisipan memiliki kesesuaian dalam mendeskripsikan dan menggambarkan peristiwa terutama dalam menarik makna dari peristiwa.

Untuk mempertegas dan memperjelas hasil temuan mengenai musikalitas anak sebelum dan sesudah dilaksanakan penelitian, maka pada penelitian ini analisis data yang dideskripsikan diperkuat dan digambarkan melalui persentase. Hasil persentase tersebut divisualisasikan dalam bentuk tabel serta diagram yang menggambarkan peningkatan kemampuan musikalitas anak.


(28)

Yuliah, 2014

Meningkatkan Kemampuan Musikal Anak D alam Kegiatan Bermain Alat Musik Perkusi D ari Batok Kelapa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan mengenai peningkatan kemampuan musikal anak melalui kegiatan bermain alat musik perkusi dari batok kelapa yang dilakukan pada anak kelompok B di RA Raudlatul Jannah, dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Kondisi objektif kemampuan musikal anak kelompok B di RA Raudlatul Jannah pada saat pra tindakan belum terlihat berkembang dengan baik. Persentase nilai kemampuan musikal yang dimiliki anak pada tahap pra tindakan yaitu pada tahap Berkembang Baik 6,25 %, Dalam Proses 12,5 % dan yang Perlu Stimulus 81,25 %.Hal tersebut terjadi karena belum adanya kegiatan yang direncanakan dan dilaksanakan untuk menstimulasi kemampuan musikal anak tersebut. Kegiatan yang teramati hanya bernyanyi yang dilakukan pada kegiatan awal dan akhir saja, dan alat musik yang digunakan hanya tamborin. Kegiatan tersebut sangat tidak memadai untuk dapat meningkatkan kemampuan musikal anak yang meliputi kemampuan mendengar, kemampuan meragakan dan kemampuan berkreatifitas.

2. Penerapan kegiatan dalam meningkatkan kemampuan musikal anak dirancang dan dilakukan berdasarkan tujuan yang ingin dicapai melalui kegiatan bermain alat musik perkusi dari batok kelapa. Pelaksanaan kegiatan dilakukan secara bertahap mulai dari apersepsi, pemberian contoh melalui model, menirukan, berkreasi dan bermain musik secara berkelompok. Media yang digunakan yaitu alat musik perkusi dari batok kelapa dan bendera merah putih. Kendala yang terjadi pada siklus I yaitu dominasi guru dalam kegiatan masih terlihat, dimana guru kurang memberikan kebebasan kepada anak untuk berekspresi dan memainkan alat musik perkusi dari batok kelapa tersebut sesuai dengan keinginan


(29)

75

Yuliah, 2014

Meningkatkan Kemampuan Musikal Anak D alam Kegiatan Bermain Alat Musik Perkusi D ari Batok Kelapa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

anak. Namun pada tahap siklus II, dominasi guru tidak terlalu dominan, guru bertindak sebagai fasilitator yang baik. Anak mulai mendapat kesempatan untuk bertanya, mengungkapkan gagasannya dan mengekspesikan kemampuannya sesuai dengan keinginan mereka, tetapi masih dalam pengawasan guru.

3. Kemampuan musikal anak setelah melakukan kegiatan bermain alat musik perkusi dari batok kelapa mengalami peningkatan. Persentase nilai kemampuan musikal yang dimiliki anak yaitu pada tahap siklus I yaitu: Berkembang Baik 18,75 %, Dalam Proses 62,5 % dan yang Perlu Stimulus 18,75 %, dan pada siklus II mengalami peningkatan yang sangat signifikan, yaitu sebesar 68,75 % anak termasuk kategori Berkembang Baik, Dalam Proses 25 % dan yang Perlu Stimulus 6,25 %.Peningkatan kemampuan musikal tersebut meliputi ketiga kemampuan, yaitu kemampuan mendengar, kemampuan meragakan dan kemampuan berkreatifitas. Kemampuan mendengar anak teramati meningkat dengan anak menunjukkan minat bermusik dengan mengikuti kegiatan sampai selesai, peka terhadap syair dan pesan lagu dalam bermain musik perkusi serta anak dapat menirukan nada dan ketukan yang benar. Pada kemampuan meragakan, kemampuan anak teramati meningkat dengan anak bergerak sesuai syair lagu dan irama alat musik perkusi, bernyanyi dengan nada dan irama sesuai dan anak dapat memainkan alat musik perkusi ini dengan baik. Sedangkan kemampuan berkreatifitas anak teramati dengan anak dapat mengapresiasi musik sesuai dengan keinginannya, menari dan bernyanyi secara bersama-sama. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan kemampuan musikal anak dari tahap pra tindakan sampai siklus II sebesar 62,5 % dari sebelumnya yang termasuk Berkembang Baik hanya 6,25 %.


(30)

76

Yuliah, 2014

Meningkatkan Kemampuan Musikal Anak D alam Kegiatan Bermain Alat Musik Perkusi D ari Batok Kelapa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Saran

Berdasarkan kajian teoritis dan hasil penelitian, maka saran dari penelitian ini adalah sebagai beriut:

1. Bagi guru

Guru hendaknya memiliki kemampuan dasar bermain musik, diantaranya memiliki pengetahuan tentang nada, irama, ketukan, tempo dan diperagakan dengan baik saat bernyanyi, menari dan memainkan alat musik.

a. Guru hendaknya dapat menggunakan media yang sesuai dalam kegiatan musikal, guru dapat berkreasi dan memanfaatkan alat atau media dari barang bekas atau limbah menjadi media pembelajaran alternatif bagi anak. Penggunaan alat dan media tersebut harus disesuaikan dengan kemampuan dan karakteristik anak.

b. Pada pelaksanaan kegiatan bermain alat musik, guru harus dapat menciptakan susasana kegiatan yang menyenangkan bagi anak, seperti penataan ruangan kelas, pengelompokkan anak, dan penggunaan media yang sesuai, serta memahami langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan, sehingga kegiatan dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan tujuan pembelajaran.

2. Bagi Kepala TK

a. Kepala TK hendakanya dapat mendukung guru untuk menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan bagi anak dan menggunakan media yang sesuai dalam meningjatkan kemampuan musikal anak.

b. Membangun komunikasi dan kerjasama yang baik dengan guru, agar pada pelaksanaan kegiatan dalam mengembangkan kemampuan musikal anak dapat memeproleh hasil yang optimal.


(31)

77

Yuliah, 2014

Meningkatkan Kemampuan Musikal Anak D alam Kegiatan Bermain Alat Musik Perkusi D ari Batok Kelapa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Bagi peneliti selanjutnya

Adanya hasil pada penelitian ini yang menunjukkan adanya peningkatan kemampuan musikal anak melalui kegiatan bermain alat musik perkusi dari batok kelapa, peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengangkat permasalahan yang ada dalam peningkatan kemampuan musikal anak dengan metode, media dan tindakan yang berbeda agar dapat memberikan masukan dan hasil penelitian yang baru khususnya dalam meningkatkan kemampuan musikal anak secara optimal.


(32)

Yuliah, 2014

Meningkatkan Kemampuan Musikal Anak D alam Kegiatan Bermain Alat Musik Perkusi D ari Batok Kelapa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Adiningsih, N.U. (2008). Permaian Kreatif asah Kecerdasan Musik Balita. Bandung: Karya Kita.

Arikunto, S. dkk. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik . Jakarta:Rineka Cipta.

Arikunto, S. dkk. (2012). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:Bumi Aksara. Kaleka, N. dan Tri, H.E. (2013). Kerajian Lidi&Batok Kelapa. Solo: Arcita. Kamtini dan Tanjung, H.W. (2005). Bermain Melalui Gerak dan Lagudi Taman

Kanak-Kanak. Jakarta:Depdiknas.

Kurnia, A. (2009). Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini. Bandung: Yayasan Kreatif Cemerlang.

Mahmud, A.T. (1995). Musik dan Anak. Depdikbud.

Masitoh, dkk. (2010). Bahan Ajar Mandiri Kurikulum Pendidikan Anak Usia

Dini. Bandung: PGPAUD UPI (Tidak diterbitkan).

Maula, N.H (2011). Meningkatkan Musikalitas Anak Melalui Kegiatan Bermain

Angklung Badud. Skripsi. PGPAUD UPI.

Moleong, L. (2007). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda Karya. Musfiroh, T. (2008). Cerdas Melalui Bermain (Cara Mengasah Multiple

Intelligence pada Anak Usia Dini). Jakarta: Grassindo.

Noorlaila, I. (2010). Kreatif Mendidik dan Bermain Bersama Anak . Yogyakarta: Pinus Book Publisher.

Rasyid, F.(2010). Cerdaskan Anakmu dengan Musik. Jogjakarta: Diva Press. Sanjaya, W. (2013). Penelitian Pendidikan Jenis, Metode dan Prosedur. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group.

Sheppard, P. (2007). Music Makes Your Child Smarter. Jakarta: Gramedia.

Sinaukomunikasi (2013). Panduan Observasi. Tersedia di:

www.sinaukomunikasi.wordpress.com (Diakses tanggal 27 April 2014) Sukmadinata, N.S. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja


(33)

79

Yuliah, 2014

Meningkatkan Kemampuan Musikal Anak D alam Kegiatan Bermain Alat Musik Perkusi D ari Batok Kelapa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Suyadi. (2014). Teori Pembelajaran Anak Usia Dini dalam Kajian

Neurosains.Bandung: Remaja Rosda Karya.

Wahyudin, U dan Agustin, M. (2011). Penilaian Perkembangan Anak Usia Dini. Bandung: Refika Aditama.

Wiriaatmadja, R. (2009). Metode Penelitian Tindakan Kelas (Untuk

Meningkatkan Guru dan Dosen). Bandung: Remaja Rosda Karya.

Yuliartien, A. (2011). Peningkatan Kreativitas Musikal Anak dalam Kegiatan

Bermain Alat Musik Perkusi di Taman Kanak-kanak. Skripsi, PGPAUD,


(1)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan mengenai peningkatan kemampuan musikal anak melalui kegiatan bermain alat musik perkusi dari batok kelapa yang dilakukan pada anak kelompok B di RA Raudlatul Jannah, dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Kondisi objektif kemampuan musikal anak kelompok B di RA Raudlatul Jannah pada saat pra tindakan belum terlihat berkembang dengan baik. Persentase nilai kemampuan musikal yang dimiliki anak pada tahap pra tindakan yaitu pada tahap Berkembang Baik 6,25 %, Dalam Proses 12,5 % dan yang Perlu Stimulus 81,25 %.Hal tersebut terjadi karena belum adanya kegiatan yang direncanakan dan dilaksanakan untuk menstimulasi kemampuan musikal anak tersebut. Kegiatan yang teramati hanya bernyanyi yang dilakukan pada kegiatan awal dan akhir saja, dan alat musik yang digunakan hanya tamborin. Kegiatan tersebut sangat tidak memadai untuk dapat meningkatkan kemampuan musikal anak yang meliputi kemampuan mendengar, kemampuan meragakan dan kemampuan berkreatifitas.

2. Penerapan kegiatan dalam meningkatkan kemampuan musikal anak dirancang dan dilakukan berdasarkan tujuan yang ingin dicapai melalui kegiatan bermain alat musik perkusi dari batok kelapa. Pelaksanaan kegiatan dilakukan secara bertahap mulai dari apersepsi, pemberian contoh melalui model, menirukan, berkreasi dan bermain musik secara berkelompok. Media yang digunakan yaitu alat musik perkusi dari batok kelapa dan bendera merah putih. Kendala yang terjadi pada siklus I yaitu dominasi guru dalam kegiatan masih terlihat, dimana guru kurang


(2)

75

Yuliah, 2014

Meningkatkan Kemampuan Musikal Anak D alam Kegiatan Bermain Alat Musik Perkusi D ari Batok Kelapa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

anak. Namun pada tahap siklus II, dominasi guru tidak terlalu dominan, guru bertindak sebagai fasilitator yang baik. Anak mulai mendapat kesempatan untuk bertanya, mengungkapkan gagasannya dan mengekspesikan kemampuannya sesuai dengan keinginan mereka, tetapi masih dalam pengawasan guru.

3. Kemampuan musikal anak setelah melakukan kegiatan bermain alat musik perkusi dari batok kelapa mengalami peningkatan. Persentase nilai kemampuan musikal yang dimiliki anak yaitu pada tahap siklus I yaitu: Berkembang Baik 18,75 %, Dalam Proses 62,5 % dan yang Perlu Stimulus 18,75 %, dan pada siklus II mengalami peningkatan yang sangat signifikan, yaitu sebesar 68,75 % anak termasuk kategori Berkembang Baik, Dalam Proses 25 % dan yang Perlu Stimulus 6,25 %.Peningkatan kemampuan musikal tersebut meliputi ketiga kemampuan, yaitu kemampuan mendengar, kemampuan meragakan dan kemampuan berkreatifitas. Kemampuan mendengar anak teramati meningkat dengan anak menunjukkan minat bermusik dengan mengikuti kegiatan sampai selesai, peka terhadap syair dan pesan lagu dalam bermain musik perkusi serta anak dapat menirukan nada dan ketukan yang benar. Pada kemampuan meragakan, kemampuan anak teramati meningkat dengan anak bergerak sesuai syair lagu dan irama alat musik perkusi, bernyanyi dengan nada dan irama sesuai dan anak dapat memainkan alat musik perkusi ini dengan baik. Sedangkan kemampuan berkreatifitas anak teramati dengan anak dapat mengapresiasi musik sesuai dengan keinginannya, menari dan bernyanyi secara bersama-sama. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan kemampuan musikal anak dari tahap pra tindakan sampai siklus II sebesar 62,5 % dari sebelumnya yang termasuk Berkembang Baik hanya 6,25 %.


(3)

B. Saran

Berdasarkan kajian teoritis dan hasil penelitian, maka saran dari penelitian ini adalah sebagai beriut:

1. Bagi guru

Guru hendaknya memiliki kemampuan dasar bermain musik, diantaranya memiliki pengetahuan tentang nada, irama, ketukan, tempo dan diperagakan dengan baik saat bernyanyi, menari dan memainkan alat musik.

a. Guru hendaknya dapat menggunakan media yang sesuai dalam kegiatan musikal, guru dapat berkreasi dan memanfaatkan alat atau media dari barang bekas atau limbah menjadi media pembelajaran alternatif bagi anak. Penggunaan alat dan media tersebut harus disesuaikan dengan kemampuan dan karakteristik anak.

b. Pada pelaksanaan kegiatan bermain alat musik, guru harus dapat menciptakan susasana kegiatan yang menyenangkan bagi anak, seperti penataan ruangan kelas, pengelompokkan anak, dan penggunaan media yang sesuai, serta memahami langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan, sehingga kegiatan dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan tujuan pembelajaran.

2. Bagi Kepala TK

a. Kepala TK hendakanya dapat mendukung guru untuk menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan bagi anak dan menggunakan media yang sesuai dalam meningjatkan kemampuan musikal anak.


(4)

77

Yuliah, 2014

Meningkatkan Kemampuan Musikal Anak D alam Kegiatan Bermain Alat Musik Perkusi D ari Batok Kelapa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Bagi peneliti selanjutnya

Adanya hasil pada penelitian ini yang menunjukkan adanya peningkatan kemampuan musikal anak melalui kegiatan bermain alat musik perkusi dari batok kelapa, peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengangkat permasalahan yang ada dalam peningkatan kemampuan musikal anak dengan metode, media dan tindakan yang berbeda agar dapat memberikan masukan dan hasil penelitian yang baru khususnya dalam meningkatkan kemampuan musikal anak secara optimal.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Adiningsih, N.U. (2008). Permaian Kreatif asah Kecerdasan Musik Balita. Bandung: Karya Kita.

Arikunto, S. dkk. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik . Jakarta:Rineka Cipta.

Arikunto, S. dkk. (2012). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:Bumi Aksara. Kaleka, N. dan Tri, H.E. (2013). Kerajian Lidi&Batok Kelapa. Solo: Arcita. Kamtini dan Tanjung, H.W. (2005). Bermain Melalui Gerak dan Lagudi Taman

Kanak-Kanak. Jakarta:Depdiknas.

Kurnia, A. (2009). Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini. Bandung: Yayasan Kreatif Cemerlang.

Mahmud, A.T. (1995). Musik dan Anak. Depdikbud.

Masitoh, dkk. (2010). Bahan Ajar Mandiri Kurikulum Pendidikan Anak Usia

Dini. Bandung: PGPAUD UPI (Tidak diterbitkan).

Maula, N.H (2011). Meningkatkan Musikalitas Anak Melalui Kegiatan Bermain

Angklung Badud. Skripsi. PGPAUD UPI.

Moleong, L. (2007). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda Karya. Musfiroh, T. (2008). Cerdas Melalui Bermain (Cara Mengasah Multiple

Intelligence pada Anak Usia Dini). Jakarta: Grassindo.

Noorlaila, I. (2010). Kreatif Mendidik dan Bermain Bersama Anak . Yogyakarta: Pinus Book Publisher.

Rasyid, F.(2010). Cerdaskan Anakmu dengan Musik. Jogjakarta: Diva Press. Sanjaya, W. (2013). Penelitian Pendidikan Jenis, Metode dan Prosedur. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group.

Sheppard, P. (2007). Music Makes Your Child Smarter. Jakarta: Gramedia. Sinaukomunikasi (2013). Panduan Observasi. Tersedia di:

www.sinaukomunikasi.wordpress.com (Diakses tanggal 27 April 2014) Sukmadinata, N.S. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja


(6)

79

Yuliah, 2014

Meningkatkan Kemampuan Musikal Anak D alam Kegiatan Bermain Alat Musik Perkusi D ari Batok Kelapa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Suyadi. (2014). Teori Pembelajaran Anak Usia Dini dalam Kajian

Neurosains.Bandung: Remaja Rosda Karya.

Wahyudin, U dan Agustin, M. (2011). Penilaian Perkembangan Anak Usia Dini. Bandung: Refika Aditama.

Wiriaatmadja, R. (2009). Metode Penelitian Tindakan Kelas (Untuk

Meningkatkan Guru dan Dosen). Bandung: Remaja Rosda Karya.

Yuliartien, A. (2011). Peningkatan Kreativitas Musikal Anak dalam Kegiatan

Bermain Alat Musik Perkusi di Taman Kanak-kanak. Skripsi, PGPAUD,


Dokumen yang terkait

PENGARUKECER Pengaruh Bermain Alat Musik Perkusi Terhadap Kecerdasan Musikal Pada Anak Kelompok A Di Kb-Ra/Tk Al-Islam 1 Jamsaren Surakarta Tahun Ajaran 2016/ 2017.

0 3 13

PENGARUKECER Pengaruh Bermain Alat Musik Perkusi Terhadap Kecerdasan Musikal Pada Anak Kelompok A Di Kb-Ra/Tk Al-Islam 1 Jamsaren Surakarta Tahun Ajaran 2016/ 2017.

0 3 16

BAB 1 PENDAHULUAN Pengaruh Bermain Alat Musik Perkusi Terhadap Kecerdasan Musikal Pada Anak Kelompok A Di Kb-Ra/Tk Al-Islam 1 Jamsaren Surakarta Tahun Ajaran 2016/ 2017.

0 6 6

UPAYA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN ANAK MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA ANAK KELOMPOK B DI RA ALHIDAYAH I Upaya Meningkatkan Kemandirian Anak Melalui Metode Bermain Peran Pada Anak Kelompok B Di RA Alhidayah I Kecamatan Masaran Kabupaten Sragen Tahun Pelaj

0 2 14

UPAYA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN ANAK MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA ANAK KELOMPOK B DI RA ALHIDAYAH I Upaya Meningkatkan Kemandirian Anak Melalui Metode Bermain Peran Pada Anak Kelompok B Di RA Alhidayah I Kecamatan Masaran Kabupaten Sragen Tahun Pelaj

0 1 13

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI KEGIATAN BERMAIN BALOK ANAK KELOMPOK B Upaya Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak Melalui Kegiatan Bermain Balok Anak Kelompok B Di TK Pertiwi I Nglorog Sragen Tahun Ajaran 2013/2014.

0 1 11

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERNYANYI LAGU ANAK-ANAK MELALUI IRINGAN ALAT MUSIK PERKUSI Upaya Meningkatkan Kemampuan Bernyanyi Lagu Anak-Anak Melalui Iringan Alat Musik Perkusi Di TK Banjarharjo 03, Kebakkramat Karanganyar Tahun 2012/2013.

0 1 12

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI MELALUI BERMAIN CLAY : Penelitian Tindakan Kelas Pada Kelompok B di RA Nurul Falah Kecamatan Cangkuang Kabupaten Bandung.

0 3 35

MENINGKATKAN KREATIVITAS MUSIKAL ANAK MELALUI PERMAINAN MUSIK DARI BARANG BEKAS : Studi Penelitian Tindakan Kelas Pada Anak Kelompok B di PAUD WISANA Kelurahan Ledeng Kecamatan Cidadap Kota Bandung Tahun Pelajaran 2014/2015.

0 1 16

MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA DINI MELALUI TEKNIK COLLECTIVE PAINTING : PenelitianTindakanKelas di Kelompok B RA Raudlatul Jannah Cikajang Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung.

1 2 24