JEJARING SOSIAL TWITTER SEBAGAI MEDIA SOSIALISASI CALON PRESIDEN 2014 TERHADAP PREFERENSI PEMILIH PEMULA:(Survey Terhadap Pemilih Pemula Pada Kalangan Pelajar SLTA di Kota Bandung).

(1)

JEJARING SOSIAL TWITTER SEBAGAI MEDIA SOSIALISASI CALON PRESIDEN 2014 TERHADAP PREFERENSI PEMILIH PEMULA (Survey Terhadap Pemilih Pemula Pada Kalangan Pelajar SLTA di Kota

Bandung)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan

Oleh

FAJAR SETYANING DWI PUTRA NIM. 1009203

JURUSAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

PENGARUH JEJARING SOSIAL TWITTER SEBAGAI MEDIA SOSIALISASI CALON PRESIDEN 2014 TERHADAP PREFERENSI

PEMILIH PEMULA

(Survey Terhadap Pemilih Pemula Pada Kalangan Pelajar SLTA di Kota Bandung)

Oleh

Fajar Setyaning Dwi Putra

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Imu Pengetahuan Sosial

© Fajar Setyaning Dwi Putra Universitas Pendidikan Indonesia

Desember 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difotokopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Halaman Pengesahan SKRIPSI

FAJAR SETYANING DWI PUTRA 1009203

PENGARUH JEJARING SOSIAL TWITTER SEBAGAI MEDIA SOSIALISASI CALON PRESIDEN 2014 TERHADAP PREFERENSI

PEMILIH PEMULA

(Survey terhadap Pemilih Pemula Pada Kalangan Pelajar SLTA di Kota Bandung)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing I

Dr. Cecep Darmawan, S.Pd., S.Ip,M.Si. 19690929 199402 1 001

Pembimbing II

Dr. Prayoga Bestari, S.Pd.,M.Si. 19750414 100501 1 001

Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan

Prof. Dr. H. Sapriya., M. Ed 19630820 198803 1 001


(4)

Skripsi ini diuji pada

Hari, Tanggal : Jumat, 5 Desember 2014 Panitia Ujian terdiri dari :

1. Ketua :

Prof. Dr. H. Karim Suryadi, M.Si. NIP. 19700814 199402 1 001

2. Sekretaris :

Prof. Dr. H. Sapriya, M.Ed. NIP. 19630820 198803 1 001

3. Penguji : 3.1

Prof.Dr.H.Endang Danial AR.,M.Pd. NIP. 19500502 197603 1 002

3.2

Drs. Rahmat, M.Si.

NIP. 19580915 198603 1 003 3.3

Dra.Iim Siti Masyitoh, M.Si. NIP.19620102 198608 2 001


(5)

iii

Fajar Setyaning Dwi Putra, 2014

JEJARING SOSIAL TWITTER SEBAGAI MED IA SOSIALISASI CALON PRESID EN 2014 TERHAD AP PREFERENSI PEMILIH PEMULA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu Abstrak

Fajar Setyaning Dwi Putra (1009203),2014. Pengaruh Jejaring Sosial Twitter Sebagai Media Sosialisasi Calon Presiden 2014 terhadap Preferensi Pemilih Pemula

Penelitian ini didasari oleh maraknya atribut-atribut kampanye menjelang pilpres 2014 yang merusak estetika di Kota Bandung serta perkembangan pesat dalam ilmu pengetahuan dan teknologi yang berdampak besar terhadap dunia politik. Fenomena baru di kalangan masyarakat global yaitu komunikasi yang terjadi di ruang maya (twitter) membuat seseorang semakin mudah untuk mengetahui informasi mengenai rekam jejak (track record) serta isu yang ramai di bicarakan (trending topic) di jejaring sosial twitter mengenai setiap kandidat calon presiden Republik Indonesia pada pilpres 2014. Para pelajar sebagai generasi muda yang turut andil dalam pilpres 2014 sebagai pemilih pemula tentunya sangat menentukan suara bagi setiap kandidat pada pilpres 2014. Maraknya penggunaan twitter di kalangan pelajar yang sudah berhak memilih tentunya dapat memengaruhi preferensi para siswa sebagai pemilih pemula. Inilah yang menjadi alasan kuat untuk melakukan penelitian tentang seberapa besar pengaruh twitter di pilpres 2014 terhadap preferensi pemilih pemula pada kalangan pelajar SLTA di Kota Bandung.Penelitian ini terdiri dari tiga rumusan masalah yaitu,(1) bagaimanakah preferensi calon presiden bagi pemilih pemula pada kalangan pelajar di Kota Bandung? (2) faktor-faktor apa sajakah yang memengaruhi preferensi pemilih pemula pada kalangan pelajar di Kota Bandung? (3) seberapa besar pengaruh jejaring sosial

twitter sebagai media sosialisasi calon presiden 2014 terhadap preferensi pemilih pemula

pada kalangan pelajar di Kota Bandung?. Untuk mendapatkan jawaban terhadap rumusan masalah tersebut,peneliti menggunakan teori persuasi (Dan Nimmo) untuk variabel X dan teori preferensi pemilih (Ridwan) untuk variabel Y serta melakukan survey dengan pendekatan kuantitatif yang ditujukan untuk mencari korelasi antara twitter dengan preferensi pemilih pemula pada kalangan pelajar di Kota Bandung dalam suasana Pilpres 2014. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasi pearson Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, ditemukan beberapa hal untuk menjawab setiap rumusan masalah yaitu (1) preferensi pemilih pemula pada kalangan pelajar di SLTA Kota Bandung cenderung memilih figur dan popularitas di twitter memiliki koefisiensi determinasi sebesar 86% (2) faktor teman sebaya (peer group) merupakan faktor terbesar terhadap preferensi pemilih pemula di kalangan pelajar SLTA Kota Bandung memiliki koefisiensi determinasi sebanyak 88% (3) jejaring sosial twitter sebagai media sosialisasi calon presiden 2014 berpengaruh terhadap preferensi pemilih pemula di kalangan pelajar SLTA Kota Bandung memiliki koefisiensi determinasi sebesar 72%


(6)

iii

Fajar Setyaning Dwi Putra, 2014

JEJARING SOSIAL TWITTER SEBAGAI MED IA SOSIALISASI CALON PRESID EN 2014 TERHAD AP PREFERENSI PEMILIH PEMULA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu Abstract

Fajar Setyaning Dwi Putra (1009203). The Influence of Twitter As Socialization

Media of Presidential Candidates in 2014 Towards Young Voters’ Preferences.

This research was based on the increase of campaign attributes to welcome presidential election in 2014 which ruined the aesthetic of Bandung and ruined twitter usage by public, particularly the youth. Presidential election is one of the political participations used by Indonesian citizens. It goes every five years. Therefore, citizens need to know and recognize the figures of the candidates to prevent them from choosing the wrong one. But, this every-five-year democratic party frequently ruined the aesthetic of city. The campaign attributes brought by team success of candidates were often embedded randomly. People concerned it as a non effective way to introduce presidential candidates. The development of science and technology has apparently affected all of human aspects, including politics. One of the new phenomenon happened to global society is cyberspace communication (twitter). The twitter facilitates people to know every information, track record, and trending topic about Indonesian presidential candidates in 2014. Students, as youth, has also taken their part in this election. Their parts were very important. The widespread use of twitter among students who have the right to choose definitely influenced their preference as young voters. This is the reason why the writer did the research about how twitter affects young voters (Senior High School Students in Bandung) towards presidential election in 2014. This

research has three questions, (1) how are students’ presidential candidates preferences in

Bandung?, (2) what are the biggest factors that influenced students’ presidential candidates preferences in Bandung?, (3) how much the influence of twitter among students or young voters in Bandung towards their presidential candidates preferences? The writer used several theories to analyze the data. First of all, the writer used persuasive theory from Dan Nimo for

X variable. Next, the writer used voters’ preferences theory from Ridwan for Y variable. In

addition, the writer also took the survey using quantitave approach to find out the correlation

between twitter and students’ preferences in Bandung towards presidential elections in 2014. The results of this research indicated that (1) young voters or students’ preferences in

Bandung were twitter figures and popularities. It took 86% coefficient of determination. (2)

the biggest factor which was influenced students’ preferences in Bandung was peer group’s

opinions. It took 88% coefficient of determination. (3) social network –twitter- as socialization media of presidential candidates in 2014 had influenced young voters or

students’ preferences in Bandung. It took 72% coefficient of determination. Keywords : Media,Socialization,Young Voters’ Preferences


(7)

vii

Fajar Setyaning Dwi Putra, 2014

JEJARING SOSIAL TWITTER SEBAGAI MED IA SOSIALISASI CALON PRESID EN 2014 TERHAD AP PREFERENSI PEMILIH PEMULA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH... iv

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL... x

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR SKEMA... x

DAFTAR GRAFIK ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 8

C. Rumusan Masalah... 8

D.Tujuan Penelitian... 8

E.Manfaat Penelitian ... 9

F. Struktur Organisasi Skripsi ... 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 11

A.Media Sosial ... 11

1.Konsep Media Sosial ... 11

2.Bentuk-Bentuk Media Sosial... 13

3. Komunikasi Maya... 13

a. Twitter Sebagai Komunikasi Maya... 13

B. Hakikat Komunikasi Politik ... 14

1. Komunikasi dan Politik ... 15

a. Komunikasi Mencakupi Politik... 16

b. Politik Mencakupi Komunikasi ... 16

c. Perpaduan Komunikasi dan Politik ... 17

2. Tujuan Komunikasi Politik... 18

a. Citra Politik ... 19

b. Opini Publik ... 20

c. Partisipasi Politik ... 22

3. Komunikasi Politik di Era Digital ... 27

a. Kemajuan Teknologi dan Telekomunikasi ... 30

b. Media Lokal dan Global ... 35

c. Internet dan Demokrasi Digital ... 37

C. Jejaring Sosial Twitter dalam Konstelasi Politik Nasional... 38


(8)

viii

Fajar Setyaning Dwi Putra, 2014

JEJARING SOSIAL TWITTER SEBAGAI MED IA SOSIALISASI CALON PRESID EN 2014 TERHAD AP PREFERENSI PEMILIH PEMULA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

2. Twitter sebagai Media Politik... 40

3. Twitter sebagai Media Pemasaran Politik ... 42

D. Preferensi Pemilih Pemula ... 43

1. Pengertian Pemilih Pemula... 43

2. Karakteristik Pemilh Pemula ... 44

E. Pemilihan Umum Presiden ... 45

BAB III METODE PENELITIAN ... 47

A. Pendekatan Penelitian ... 47

B. Metode Penelitian ... 48

C. Teknik Pengumpulan Data ... 48

1. Angket ... 48

2. Studi Dokumentasi ... 49

3. Studi Literatur... 49

4. Studi Pustaka ... 49

5. Lokasi Penelitian ... 49

6. Subjek Penelitian ... 49

7. Teknik Analisis Data ... 51

D. Tahap-Tahap Penelitian... 52

1. Tahap Persiapan... 52

2.TahapPelaksanaan... ... 52

E. Operasionalisasi Variabel ... 54

F. Uji Validitas dan Reabilitas ... 57

1. Uji Validitas Instrumen ... 57

2. Uji Reabilitas Instrumen ... 58

G. Teknik Analisis Data dan Uji Hipotesis ... 59

H. Jadwal Pelaksanaan Proposal dan Skripsi ... 60

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 61

A. Gambaran Umum ... 61

1. Profil SMKN 4 Bandung ... 61

a. Teknik Audio Video ... 62

b. Teknik Instalasi Tenaga Listrik ... 62

c. Teknik Otomasi Industri ... 62

d. Teknik Komputer dan Jaringan ... 62

e. Rekayasa Perangkat Lunak ... 63

f. Multi Media ... 63

2. Visi dan Misi SMK Negeri 4 Bandung ... 63

a. Visi... ... 63

b. Misi... ... 63

3. Jumlah Siswa Tahun Pelajaran 2013/2014 SMKN 4 Bandung... 64

4. Profil SMAN 8 Bandung ... 65

5. Visi dan Misi SMA Negeri 8 Bandung ... 65


(9)

ix

Fajar Setyaning Dwi Putra, 2014

JEJARING SOSIAL TWITTER SEBAGAI MED IA SOSIALISASI CALON PRESID EN 2014 TERHAD AP PREFERENSI PEMILIH PEMULA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

b. Misi ... 65

6. Jumlah Siswa Kelas XII Negeri 8 Bandung 2014 ... 66

7. Sarana dan Prasarana SMAN 8 Bandung ... 67

8. Fasilitas Sekolah Berwawasan Lingkungan ... 67

9. Fasilitas Olahraga,Kesenian dan Kesehatan ... 67

B. Deskripsi Hasil Penelitian ... 68

1. Uji Validitas dan Reabilitas Jejaring Sosial Twitter Sebagai Media Sosialisasi Calon Presiden 2014 (X) ... 70

2. Uji Validitas dan Reabilitas Preferensi Pemilih Pemula (Y)... 71

C. Deskripsi Umum... 73

a. Deskripsi Umum Jejaring Sosial Twitter Sebagai Media Sosialisasi Calon Presiden 2014 Menurut Siswa SMAN 8 Bandung... 73

b. Deskripsi Umum Pemilih Pemula Menurut Siswa SMAN 8 Bandung... 75

c. Deskripsi Umum Jejaring Sosial Twitter Sebagai Media Sosialisasi Calon Presiden 2014 Menurut SMKN 4 Bandung ... 76

d. Deskripsi Umum Preferensi Pemilih Pemula Menurut Siswa SMKN 4 Bandung ... 77

e. Uji Korelasi... 78

D. Pembahasan dan Temuan Hasil Penelitian... 82

1. Preferensi Pemilih Pemula ... 82

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Preferensi Pemilih Pemula di Kota Bandung... ... 85

3. Pengaruh Twitter Terhadap Preferensi Pemilih Pemula... ... 89

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 96

A. Kesimpulan... 96

1. Kesimpulan Umum... 96

2. Kesimpulan Khusus ... 96

B. Saran ... 97

1. Bagi Pemilih Pemula Pada Kalangan Pelajar di Kota Bandung... 97

2. Bagi Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan ... 97

3. Bagi KPU,Bawaslu dan DKPP ... 98

4. Bagi Tim Sukses Setiap Kandidat ... 98

5. Bagi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bandung ... 98

6. Bagi Peneliti Selanjutnya ... 98

DAFTAR PUSTAKA ... 99 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(10)

x

Fajar Setyaning Dwi Putra, 2014

JEJARING SOSIAL TWITTER SEBAGAI MED IA SOSIALISASI CALON PRESID EN 2014 TERHAD AP PREFERENSI PEMILIH PEMULA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1. Calon Gubernur dan Wakil Gubernur

Jawa Barat 2013 ... 5

Tabel 2.1. Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat 2013 ... 13

Tabel 2.2. Bentuk-bentuk Partisipasi Politik... 25

Tabel 3.1. Operasionalisasi Variabel ... 50

Tabel 3.2. Skor untuk Jawaban Responden ... 53

Tabel 3.3. Masyarakat Kota Bandung yang Telah Dipilih Berdasarkan Masing-masing cluster ... 55

Tabel 3.4. Proporsi Sampel untuk Setiap Cluster/Kelurahan... 57

Tabel 4.1. Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Makna Tayangan Debat Calon Gubernur Jabar 2013 di Televisi (X) 71 Tabel 4.2. Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Peningkatan Partisipasi Politik Masyarakat (Y) ... 72

Tabel 4.3. Hasil Uji Reliabilitas Penelitian ... 73

Tabel 4.4. Rekapitulasi Mengenai Makna Tayangan Debat Calon Gubernur Jabar 2013 di Televisi (X) ... 87

Tabel 4.5. Rekapitulasi Mengenai Peningkatan Partisipasi Politik Masyarakat ... 118

Tabel 4.6. Statistik Uji t One Sample Statistic ... 121

Tabel 4.7. Statistik Uji t One-Sample Test... 121

DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1. Piramida Partisipasi Politik Roth dan Wilson ... 27

Gambar 2.2. Hierarki Partisipasi Politik ... 28

Gambar 2.2. Bentuk-bentuk Partisipasi Politik... 25

Gambar 4.1. Garis Kontinum Variabel Makna Tayangan Debat Calon Gubernur Jabar 2013 di Televisi (X) ... 88

Gambar 4.2. Garis Kontinum Variabel Peningkatan Partisipasi Politik Masyarakat (Y) ... 119

DAFTAR SKEMA Halaman Skema 3.1. Tahap Pengclusteran ... 54


(11)

xi

Fajar Setyaning Dwi Putra, 2014

JEJARING SOSIAL TWITTER SEBAGAI MED IA SOSIALISASI CALON PRESID EN 2014 TERHAD AP PREFERENSI PEMILIH PEMULA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu DAFTAR GRAFIK

Halaman

Grafik 4.1. Pernyataan 1: Profil Setiap Calon Gubernur Dan Wagub Jabar 2013 dari Tayangan Debat Calon Gubernur Jabar 2013 Merupakan Informasi yang Penting Untuk Saya Ketahui Sebagai Pemilih

dalam Pilgub Jabar 2013 ... 74 Grafik 4.2. Pernyataan 2: Visi, Misi dan Program Kerja yang

Disampaikan Para Kandidat dalam Tayangan Debat Calon Gubernur Jabar 2013 Mempengaruhi Sikap Politik Saya dalam Pilgub Jabar 2013 ... 76 Grafik 4.3. Pernyataan 3: Tayangan Debat Calon Gubernur Jabar 2013

Merangsang Saya untuk Mencari Informasi Politik

Seputar Pilgub Jabar 2013... 78 Grafik 4.4. Pernyataan 4: Tayangan Debat Calon Gubernur Jabar 2013

Adalah Tayangan yang Mendidik ... 80 Grafik 4.5. Pernyataan 5: Tayangan Debat Calon Gubernur Jabar 2013

Memotivasi Saya untuk Mau Berpartisipasi Politik dalam Pilgub Jabar 2013 Atas Dasar Kesadaran Bersama untuk

Membangun Bangsa dan Negara... 82 Grafik 4.6. Pernyataan 6: Tayangan Debat Menjadi Bahan

Pertimbangan Saya dalam Menentukan Calon Gubernur

dan Wagub Jabar 2013 ... 84 Grafik 4.7. Pernyataan 7: Tayangan Debat Memantapkan

Pilihan Calon yang Akan Saya Pilih

Pada Pilgub Jabar 2013 ... 85 Grafik 4.8. Pernyataan 8: Tayangan Debat Membuat Saya

Turut Serta dalam Pelaksanaan Pilgub

Jabar 2013 ... 89 Grafik 4.9. Pernyataan 9: Tayangan Debat Membuat Saya Turut

Serta Mengikuti Setiap Tahapan

dalam Pilgub Jabar 2013 ... 91 Grafik 4.10. Pernyataan 10: Tayangan Debat Membuat Saya

Turut Serta dalam Menyiapkan Tempat Pemungutan Suara (TPS) Guna Mensukseskan Pilgub

Jabar 2013 ... 92 Grafik 4.11. Pernyataan 11: Tayangan Debat Membuat Saya

Mengikuti Sampai Hasil Akhir

Perhitungan Suara... 94 Grafik 4.12. Pernyataan 12: Tayangan Debat Membuat Saya

Menggunakan Hak Pilih dalam Pilgub


(12)

xii

Fajar Setyaning Dwi Putra, 2014

JEJARING SOSIAL TWITTER SEBAGAI MED IA SOSIALISASI CALON PRESID EN 2014 TERHAD AP PREFERENSI PEMILIH PEMULA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Grafik 4.13. Pernyataan 13: Tayangan Debat Membuat Saya Menggunakan Hak Pilih Saya yang Didasari Oleh

Kesadaran Saya Sebagai Warga Negara ... 97 Grafik 4.14. Pernyataan 14: Tayangan Debat Membuat Saya

Mau Mendengarkan Anjuran Orang Lain Ketika

Memilih dalam Pilgub Jabar 2013 ... 98 Grafik 4.15. Pernyataan 15: Tayangan Debat Membuat Saya

Mempertimbangkan Secara Matang dan Menggunakan Hati Nurani Saya Ketika Memilih dalam

Pilgub Jabar 2013... 100 Grafik 4.16. Pernyataan 16: Tayangan Debat Membuat Saya

Mendaftar Sendiri untuk Mendapatkan Hak

Memilih dalam Pilgub Jabar 2013 ... 102 Grafik 4.17. Pernyataan 17: Tayangan Debat Membuat Saya

Mengikuti Aktivitas Pemerintahan Berkaitan dengan Perkembangan Masalah Pilgub Jabar 2013

Melalui Media Massa ... 103 Grafik 4.18. Pernyataan 18: Tayangan Debat Membuat Saya

Mau Berdialog dengan Pejabat Pemerintah Guna Menuntut Penyelesaian Masalah Berkaitan

dengan Pilgub Jabar 2013 ... 105 Grafik 4.19. Pernyataan 19: Tayangan Debat Membuat Saya

Mau Menyampaikan Aspirasi Politik Saya Kepada Pemerintah Berkaitan

dengan Pilgub Jabar 2013 ... 107 Grafik 4.20. Pernyataan 20: Tayangan Debat Membuat Saya

Mau Mempengaruhi Kebijakan-Kebijakan

yang Dibuat Pemerintah ... 108 Grafik 4.21. Pernyataan 21: Tayangan Debat Membuat Saya

Mau Memberikan Kritik, Ide dan Gagasan

Terhadap Kebijakan yang Dibuat Oleh Pemerintah

Melalui Media Massa ... 110 Grafik 4.22. Pernyataan 22: Tayangan Debat Membuat Saya

Mau Saling Menghormati dan Tidak Anarkis dalam Menyelesaikan Permasalahan Terkait

Pilgub Jabar 2013... 111 Grafik 4.23. Pernyataan 23: Tayangan Debat Membuat Saya

Mau Menjadi Tim Sukses dari

Salah Satu Kandidat... 113 Grafik 4.24. Pernyataan 24: Tayangan Debat Membuat Saya

Melibatkan Diri dalam Setiap

Kegiatan Politik ... 114 Grafik 4.25. Pernyataan 25: Tayangan Debat Membuat Saya

Mengikuti Pelaksanaan Kampanye


(13)

xiii

Fajar Setyaning Dwi Putra, 2014

JEJARING SOSIAL TWITTER SEBAGAI MED IA SOSIALISASI CALON PRESID EN 2014 TERHAD AP PREFERENSI PEMILIH PEMULA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1: SK PEMBIMBING SKRIPSI

LAMPIRAN 2: SURAT IZIN PENELITIAN

LAMPIRAN 3: SURAT BUKTI PENELITIAN

LAMPIRAN 4: INSTRUMEN PENELITIAN

LAMPIRAN 5: UJI INSTRUMEN PENELITIAN

LAMPIRAN 6: LEMBAR BIMBINGAN SKRIPSI


(14)

1

Fajar Setyaning Dwi Putra, 2014

JEJARING SOSIAL TWITTER SEBAGAI MED IA SOSIALISASI CALON PRESID EN 2014 TERHAD AP PREFERENSI PEMILIH PEMULA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Sebagai makhluk sosial,manusia tidak akan pernah bisa hidup sendiri. Manusia sebagai makhluk sosial tentu tidak mungkin bisa memisahkan hidupnya dengan manusia lain. Bukan rahasia lagi bahwa segala bentuk kebudayaan, tatanan hidup,dan sistem kemasyarakatan terbentuk karena interaksi dan benturan kepentingan antara satu manusia dengan manusia lainnya. Sejak zaman prasejarah hingga sejarah dan saat ini,manusia telah disibukkan dengan keterciptaan berbagai aturan dan norma dalam kehidupan berkelompok mereka. Manusia tidak dapat mencapai apa yang diinginkan dengan dirinya sendiri karena manusia menjalankan peranannya dengan menggunakan simbol untuk mengkomunikasikan pemikiran dan perasaanya. Nimmo (2011 : 6) berpendapat bahwa:

Komunikasi adalah proses interaksi sosial yang digunakan orang untuk menyusun makna yang merupakan citra mereka mengenai dunia (yang berdasarkan itu mereka bertindak) dan untuk bertukar citra itu melalui simbol – simbol.

Stoner dan Wankel dalam Moekijat (2003: 61) mengemukakan bahwa komunikasi adalah suatu proses dengan mana orang-orang berusaha memberikan pengertian melalui penyampaian pesan-pesan berupa lambang.

Himstreet dan Baty dalam Moekijat (2003: 74) mengemukakan bahwa komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi dimana dua orang atau lebih melalui suatu sistem simbol-simbol,isyarat-isyarat dan perilaku yang sudah lazim. Effendy (2001:78) bahwa komunikasi penting bagi manusia sebab tanpa komunikasi tidak akan terjadi suatu interaksi dan tukar menukar pengetahuan atau pengalaman. Dari beberapa pendapat para ahli dapat kesimpulan bahwa komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi dari seseorang kepada


(15)

2

Fajar Setyaning Dwi Putra, 2014

JEJARING SOSIAL TWITTER SEBAGAI MED IA SOSIALISASI CALON PRESID EN 2014 TERHAD AP PREFERENSI PEMILIH PEMULA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

orang lain yang bertujuan menyampaikan maksud yang ingin disampaikan. Sebegitu besarnya pengaruh komunikasi sehingga tidak dapat dipungkiri lagi seluruh aspek dalam kehidupan manusia selalu tidak luput dari komunikasi. Komunikasi ini baik komunikasi secara verbal maupun non verbal. Komunikasi sendiri merupakan sebuah proses menyampaian pesan dari sender kepada receiver

melalui media. Melalui media manusia melakukan interaksi dan

berkomunikasi.Media merupakan bentuk jamak dari kata medium. Cangara (2006 : 119) media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. Dari pendapat ini dapat disimpulkan bahwa media bisa diartikan sebagai alat,saluran,sarana penghubung unrtuk berkomunikasi. Kalimat media sebenarnya berasal dari bahasa latin yang secara harafiah mempunyai arti perantara atau pengantar. Seiring berjalannya waktu, teknologi berkembang dengan cukup pesat dan menimbulkan bermunculannya begitu banyak media baru yang memberikan dampak pada kehidupan sosial masyarakat,khususnya media elektronik terus berkembang membuat jarak menjadi begitu dekat dan informasi semakin mudah diperoleh. Media elektronik yang sangat populer pada dewasa ini salah satu nya adalah jejaring sosial atau

social networking adalah suatu media online dimana para penggunanya dapat

berpartisipasi,berbagi dan berinteraksi dengan orang lain tanpa mengenal ruang, jarak dan waktu. Jejaring sosial lahir seperti Facebook,Blackberry Messenger,

Instagram,Path,Twitter dan masih banyak lagi. Aditya Firmansyah (2010 : 10)

mengemukakan bahwa:

Jejaring sosial merupakan sebuah situs berbasis pelayanan yang memungkinkan penggunanya untuk membuat profil, melihat list

pengguna yang tersedia,serta mngundang atau menerima teman untuk bergabung dalam situs tersebut.

Dengan hampir jutaan masyarakat dunia telah bergabung menjadi satu dalam berbagai banyaknya jenis dari jejaring sosial ini. Setiap jenis jejaring sosial seperti Facebook,Black Berry Messenger,Instagram,Path ataupun Twitter dan lain sebagainya memiliki keunggulan masing-masing dan fungsi yang berbeda satu


(16)

3

Fajar Setyaning Dwi Putra, 2014

JEJARING SOSIAL TWITTER SEBAGAI MED IA SOSIALISASI CALON PRESID EN 2014 TERHAD AP PREFERENSI PEMILIH PEMULA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

dengan yang lainnya . Dengan begitu banyaknya jenis dan pengguna di setiap jejring sosial yang kini berkembang membuat banyak pula yang dampak yang sangat berengaruh bagi kehidupan sehari-hari khususnya pada masyarakat perkotaan. Banyak orang yang memanfaatkan jejaring sosial untuk dapat mencapai tujuan yang dicapai.

Jejaring sosial telah sangat banyak mempengaruhi kehidupan manusia termasuk di bidang politik yang juga terkena dampak langsung keberadaan jejaring sosial. Dalam bidang politik sendiri yang di dalamnya juga terdapat komunikasi politik yang membuat masyarakat untuk dapat terpengaruh memilih calon untuk mendapatkan sebuah kekuasaan. Karena komunikasi politik sangat penting dalam politik. Rudini (1993:3) mengemukakan bahwa :

Komunikasi politik merupakan salah satu fungsi dalam sistem politik yang amat penting. Komunikasi politik menyalurkan aspirasi dan kepentingan olitik rakyat yang menjadi input sistem politik dan pada waktu yang sama ia juga menyalurkan kebijakan yang diambil atau output sistem politik itu. Salah satu bentuk kegiatan politik yang terkena dampak jejaring sosial adalah kampanye politik. Dalam hal ini kampanye sendiri sudah terbagi dalam beberapa kategori seperti kampanye legistatif,kampanye capres dan juga kampanye dalam pemilu kepala daerah baik memilih walikota / bupati dan gubernur.

Sangat menarik untuk diamati adalah pergeseran bentuk kampanye politik yang dilakukan oleh para calon dalam kampanye. Kita tahu sebelum berkembanganya teknologi komunikasi masih sangat banyak di jumpai bagaimana cara kampanye dengan memasang umbul-umbul besar,spanduk-spanduk seseluruh badan jalan,berbagai poster juga baliho memenuhi seluruh sudut kota yang sebenarnya cukup begitu banyak memiliki dampak baik positif dan negative di dalamnya.


(17)

4

Fajar Setyaning Dwi Putra, 2014

JEJARING SOSIAL TWITTER SEBAGAI MED IA SOSIALISASI CALON PRESID EN 2014 TERHAD AP PREFERENSI PEMILIH PEMULA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Sekarang,seiring berjalannya waktu dan perkembangan tekonologi komunikasi yang juga begitu pesat,seperti yang telah dijelaskan sebelumnya tentang munculnya media-media baru menjadikan terjadinya pergeseran dalam kampanye tersebut. Banyak yang menggunakan media baru dalam kampanye untuk menarik masa sebanyak-banyaknya dan untuk memilih dalam pemilu. Dalam waktu dekat ini,Indonesia akan melakukan pesta demokrasi yaitu pemiu 2014 yang dilakukan secara serentak di seluruh pelosok negeri. Dari beberapa partai peserta pemiu 2014 melakukan berbagai upaya kampanye untuk menarik perhatian massa.

Berbagai cara mulai dari cara-cara lama seperti penggunaan baliho, menyebarkan berbagai poster juga umbul-umbul. Muncul diberbagai acara televisi dengan berbagai pencitraan yang ada juga dilakukan oleh partai politik peserta pemilu 2014 dalam mengusung calon presiden nya masing - masing. Beberapa tim sukses capres dan cawapres pun juga memanfaatkan sosial media sebagai sarana untuk menarik perhatian massa. Hampir semua jejaring sosial yang ada juga dimanfaatkan salah satunya adalah twitter.

Tabel 1.1


(18)

5

Fajar Setyaning Dwi Putra, 2014

JEJARING SOSIAL TWITTER SEBAGAI MED IA SOSIALISASI CALON PRESID EN 2014 TERHAD AP PREFERENSI PEMILIH PEMULA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Sumber: Semiocast (2012) lembaga riset media sosial yang berpusat di Paris, Perancis.

Berdasarkan data diatas bahwa Indonesia salah satu 5 negara terbesar pengguna twitter di dunia. Hal ini menjadi marketing politik bagi para calon presiden dan calon wakil presiden yang akan bersaing merebut simpati rakyat dalam pesta demokrasi pemilu presiden 2014. Mengutip pendapat Winston dalam buku Marketing Politik Antara Pemahaman dan Realitas yang ditulis Firmanzah (2008: 23) bahwa:

Kehadiran internet jelas telah merovolusi cara berinteraksi dan berpolitik. Mudahnya akses internet sampai ke ruang-ruang kerja individu dapat dimanfaatkan untuk pembentukan opini publik. Selain itu, akhir-akhir ini juga muncul istilah digital democracy atau virtual democracy yang menggambarkan bagaimana kehidupan demokrasi berlangsung di dunia internet.

Tabel 1.2


(19)

6

Fajar Setyaning Dwi Putra, 2014

JEJARING SOSIAL TWITTER SEBAGAI MED IA SOSIALISASI CALON PRESID EN 2014 TERHAD AP PREFERENSI PEMILIH PEMULA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Sumber: Semiocast (2012) lembaga riset media sosial yang berpusat di Paris, Perancis.

Bahkan berdasarkan data diatas Jakarta merupakan kota terbesar pengguna

twitter di dunia dan kota Bandung menempati posisi ke enam. Hal ini

mengguatkan bahwa sebagian besar masyarakat urban dewasa ini menggunakan

twitter dalam kegiatan sehari-hari mereka.

Gambar 1.3 persentase usia pengguna twitter


(20)

7

Fajar Setyaning Dwi Putra, 2014

JEJARING SOSIAL TWITTER SEBAGAI MED IA SOSIALISASI CALON PRESID EN 2014 TERHAD AP PREFERENSI PEMILIH PEMULA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan data yang diperoleh diatas sebagian besar usia rata – rata pengguna twitter berkisar antara 15-25 tahun. Dari data tersebut bisa ditarik kesimpulan bahwa pengguna twitter yaitu didominasi oleh kalangan muda salah satu market politiknya yaitu para pelajar yang notabene adalah para pemilih pemula yang mana nantinya akan terlibat secara langsung dalam pemilu 2014.

Hal ini tentunya bisa dijadikan solusi alternatif bagi partai politik dalam melakukan kampanye lebih sehat dan kompetitif dengan memanfaatkan media elektronik yaitu berupa jejaring sosial twitter . Melalui pemanfaatan jejaring sosial

twitter partai politik dapat memangkas anggaran kampanye menjadi lebih murah

dan efisien serta tidak perlu lagi melakukan kampanye dengan merusak keindahan kota dengan pamflet,umbul-umbul,spanduk,baligo dan lain-lain sehingga membuat masyarakat resah dan risih dengan gambar partai politik maupun foto- foto calon legislatif,calon bupati atau walikota,calon gubernur bahkan calon presiden.

Tabel 1.4

Popularitas Tokoh Nasional di Jejaring Sosial Twitter

Peringkat Tokoh Nasional Alamat Twitter Followers

1 Jokowi @jokowi_do2 2,46 juta

2 Dahlan Iskan @iskan_dahlan 1,34 juta

3 Prabowo Subianto @Prabowo08 1,32 juta

4 Jusuf Kalla @Pak_JK 1,17 juta

5 Hatta Rajasa @Hattarajasa 841 ribu


(21)

8

Fajar Setyaning Dwi Putra, 2014

JEJARING SOSIAL TWITTER SEBAGAI MED IA SOSIALISASI CALON PRESID EN 2014 TERHAD AP PREFERENSI PEMILIH PEMULA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

7 Wiranto @wiranto1947 697 ribu

8 Gita Wirjawan @Gwirjawan 616 ribu

9 Abu Rizal Bakrie @aburizalbakrie 518 ribu

10 Hary Tanoesoedibjo @harytanoe 13 ribu

Sumber : https://twitter.com/ (data diolah oleh penulis 2014)

Dari tabel diatas gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menempati posisi teratas popularitas tokoh nasional di jejaring sosial twitter sedangkan calon presiden yang diusung oleh partai Golkar Abu Rizal Bakrie menempati posisi terbawah popuaritas tokoh nasional. Berdasarkan semua pemaparan yang telah disampaikan diatas peneliti tertarik untuk meneliti tentang Pengaruh Jejaring Sosial Twitter Sebagai Media Sosialisasi Calon Presiden 2014 Terhadap Preferensi Pemilih Pemula.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, penulis dapat mengidentifikasi masalah umum yang akan diungkap dalam penelitian ini yaitu bagaimana pengaruh jejaring sosial twitter sebagai media sosialisasi calon presiden 2014 terhadap preferensi pemilih pemula?

C. Rumusan Masalah

Untuk mempermudah penulis dalam melakukan penelitian ini, maka masalah umum tersebut dijabarkan sebagai masalah khusus yang menjadi rumusan masalah penelitian ini, yaitu:

a. Bagaimanakah preferensi calon presiden 2014 bagi pemilih pemula di Kota Bandung?


(22)

9

Fajar Setyaning Dwi Putra, 2014

JEJARING SOSIAL TWITTER SEBAGAI MED IA SOSIALISASI CALON PRESID EN 2014 TERHAD AP PREFERENSI PEMILIH PEMULA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

b. Faktor – faktor apa sajakah yang memepengaruhi preferensi calon presiden 2014 bagi pemilih pemula di Kota Bandung?

c. Seberapa besar pengaruh jejaring sosial twitter sebagai media sosialisasi calon presiden 2014 terhadap preferensi pemilih pemula di Kota Bandung?

D. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Secara umum,penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jejaring sosial twitter sebagai media sosialisasi calon presiden 2014 terhadap preferensi pemilih pemula di Kota Bandung

2. Tujuan Khusus

Selain tujuan umum,penelitian ini pula memiliki tujuan khusus yakni untuk:

a. Mengetahui preferensi calon presiden 2014 bagi pemilih pemula di Kota Bandung.

b. Mengetahui faktor – faktor apa sajakah yang mempengaruhi preferensi calon presiden 2014 bagi pemilih pemula di Kota Bandung.

c. Mengetahui besaran pengaruh jejaring sosial twitter sebagai media sosialisasi calon presiden 2014 terhadap preferensi pemilih pemula di Kota Bandung.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini berkaitan dengan upaya untuk memperoleh informasi dan data mengenai pengaruh jejaring sosial twitter bagi pemilih pemula. Sehubungan dengan hal tersebut, maka dapat diperoleh kegunaan sebagai berikut:

1. Dari Segi Teoritis

Melalui penelitian ini peneliti mendapatkan pengetahuan dan pengalaman dalam melakukan penelitian serta melatih diri dalam menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh.


(23)

10

Fajar Setyaning Dwi Putra, 2014

JEJARING SOSIAL TWITTER SEBAGAI MED IA SOSIALISASI CALON PRESID EN 2014 TERHAD AP PREFERENSI PEMILIH PEMULA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

2. Dari Segi Praktis

Secara praktis melalui penelitian ini berguna untuk :

a. Diketahuinya preferensi preferensi calon presiden 2014 bagi pemilih pemula di Kota Bandung.

b. Diketahuinya faktor – faktor apa sajakah yang mempengaruhi preferensi calon presiden 2014 bagi pemilih pemula di Kota Bandung.

c. Diketahuinya besaran pengaruh jejaring sosial twitter sebagai media sosialisasi calon presiden 2014 terhadap preferensi pemilih pemula di Kota Bandung.

3. Dari Segi Isu

Secara isu penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran bagaimana pengaruh jejaring sosial twitter sebagai media sosialisasi calon presiden 2014 berbasis informasi dan teknologi sesuai dengan perkembangan zaman dewasa ini dimana informasi masuk dengan begitu cepat dan mudah bagi setiap orang.

4. Dari Segi Kebijakan

Penelitian ini diharapkan bisa menjadi informasi serta bahan rekomendasi kepada pemerintah dan lembaga terkait agar menjadi solusi untuk mengurangi atribut-atribut kampanye yang merusak keindahan kota melalui kampanye berbasis informasi dan teknologi.

F. Struktur Organisasi Skripsi

Struktur organisasi penulisan proposal berisi rincian tentang urutan penulisan. 1. Bagian pertama berupa pendahuluan yang berisi uraian mengenai judul, latar

belakang masalah,rumusan masalah,tujuan penelitian dan manfaat penelitian. 2. Bagian kedua berupa kajian pustaka yang berisi mengenai organisasi dan


(24)

11

Fajar Setyaning Dwi Putra, 2014

JEJARING SOSIAL TWITTER SEBAGAI MED IA SOSIALISASI CALON PRESID EN 2014 TERHAD AP PREFERENSI PEMILIH PEMULA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

3. Bagian ketiga berupa metode penelitian yang berisi mengenai metode penelitian,pendekatan penelitian,teknik pengumpulan data,lokasi penelitian, subjek penelitian,teknik analisis data dan jadwal pelaksanaan proposal dan skripsi.


(25)

47

Fajar Setyaning Dwi Putra, 2014

JEJARING SOSIAL TWITTER SEBAGAI MED IA SOSIALISASI CALON PRESID EN 2014 TERHAD AP PREFERENSI PEMILIH PEMULA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kuantitatif atau positivistik sebagai mana pendapat sugiyono (2011 : 14) sebagai berikut :

Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random,pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian,analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Alasan peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif adalah obyektif, terukur rasional dan sistematis. Sesuai dengan pendapat yang diungkapkan oleh S.Arikunto (2002: 11) yang menjelaskan tentang beberapa keuntungan penelitian yang disajikan secara kuantitatif yaitu sebagai berikut:

1. Kejelasan unsur: tujuan pendekatan,subjek,sampel,sumber data sudah mantap dan rinci sejak awal.

2. Langkah penelitian: segala sesuatu direncanakan sampai matang ketika persiapan disusun.

3. Dalam desain: desain,langkah-langkah penelitian dan hasil yang diharapkan jelas.

4. Pengumpulan data: kegiatan dalam pengumpulan data memungkinkan untuk diwakilkan

5. Analisis data: dilakukan sesudah semua data terkumpul

Dapat diketahui bahwa dengan penyajian secara kuantitatif,maka penelitian akan tersusun secara sistematis walaupun dalam penelitian ini peneliti juga memerlukan penyaji secara kualitatif. Menurut Sukmadinata dalam Rimbawan (2011: 53) deskriptif ialah menggambarkan fenomena-fenomena yang ada,baik fenomena yang bersifat alamiah maupun rekayasa manusia. Berdasarkan pendapat di atas,maka peneliti menggunakan metode penelitian


(26)

48

Fajar Setyaning Dwi Putra, 2014

JEJARING SOSIAL TWITTER SEBAGAI MED IA SOSIALISASI CALON PRESID EN 2014 TERHAD AP PREFERENSI PEMILIH PEMULA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

deskriptif,yaitu penelitian yang menggunakan observasi,wawancara atau angket mengenai keadaan sekarang ini terhadap subjek yang sedang kita teliti. Melalui angket kita menumpulkan data untuk menguji hipotesis atau menjawab suatu pertanyaan.

B. Metode Penelitian

Menurut Darmadi (2011: 165) “metode korelasional yang berkaitan dengan pengumpulan data untuk menentukan ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel atau lebih dan seberapakah tingkat hubungnya”. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kolerasional karena memungkinkan pembuatan suatu prakiraan bagaimanakah hubungan antara dua variabel. Menurut Darmadi (2011: 165) :

“Jika dua variabel mempunyai hubungan yang erat,koefisien kolerasi akan diperoleh hampir 1,00 (atau 1,00). Jika dua variabel hampir tidak mempunyai hubungan, akan diperoleh koefisien hampir 0,00. Makin erat hubungan antara dua variabel,prakiraan yang dibuat berdasarkan hubungan terseut semakin tepat.

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam suatu penelitian,untuk mengumpulkan data tersebut peneliti menggunakan beberapa teknik pengumulan data yaitu sebagai berikut :

1. Angket

Angket digunakan untuk mengetahui seberapa tinggi pengaruh twitter sebagai media sosialisasi capres 2014 terhadap preferensi pemilih pemula,maka peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan kuesioner/angket. Nana Sudjana (1996: 8) mendefinisikan bahwa angket adalah cara pengumpulan data dengan menggunakan datar isian atau daftar pertanyaan yang telah disiapkan dan disusun sedemikian rupa sehingga calo resonden hanya tinggal mengisi atau menandainya dengan mudah dan cepat.

Angket yang dipilih oleh penelitidalam peneitian ini menggunkan angket tertutup,artinya jawaban angket telah disediakan oleh peneliti,selanjutnya


(27)

49

Fajar Setyaning Dwi Putra, 2014

JEJARING SOSIAL TWITTER SEBAGAI MED IA SOSIALISASI CALON PRESID EN 2014 TERHAD AP PREFERENSI PEMILIH PEMULA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

responden tinggal memilih atau menjawab pilihan jawaban sesuai dengan pribadinya.

2. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi ini digunakan peneliti untuk mendapatkan data – data yang erat hubungannya dengan masalah yang akan diteliti,dilakukan dengan mengumpulkan sejumlah data yang mendukung terhadap penelitian yang dilakukan. Teknik studi dokumentasi dijlaskan oleh suharsimi arikunto (2006: 158) sebagai berikut:

Dokumentasi asal katanya dokumen,yang artinya barang – barang tertulis. Didalam melaksanakan metode dokumentasi, menyelididki benda – benda tertulis,seperti buku-buku,majalah,dokumen,peraturan-peraturan,notulen, rapat,catatan harian dan sebagainya.

Dalam penelitian ini, studi dokumentasi dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh jejaring sosial twitter sebagai media sosialisasi calon presiden 2014 terhadap preferensi pemilih pemula.

3. Studi Literatur

Studi literatur yaitu mempelajari buku-buku sumber untuk mendapatkan data atau informasi teoritis yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

4. Studi Pustaka

Studi pustaka adalah teknik penelitian yang dilakukan dengan cara memepelajari dan mengkaji buku-buku yang berhubungan dengan masalah yang diteliti,teknik ini dilakukan untuk mendapatkan informasi atau data tambahan yang masih relevan dengan isu penelitian yang tidak dapat dari wawancara atau observasi.

5. Lokasi Penelitian

Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah para pelajar pemilih pemula di kalangan SLTA di kota Bandung yaitu :

1. SMKN 4 2. SMAN 8


(28)

50

Fajar Setyaning Dwi Putra, 2014

JEJARING SOSIAL TWITTER SEBAGAI MED IA SOSIALISASI CALON PRESID EN 2014 TERHAD AP PREFERENSI PEMILIH PEMULA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Arikunto (2009: 152) mengemukakan bahwa subjek penelitian adalah benda,hal atau orang tempat data untuk variabel penelitian yang dipermasalahkan melekat.

Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah pemilih pemula di kalangan pelajar yang dalam hal ini diambil sampel dari 2 SLTA yang ada di Kota Bandung.

Tabel 3.1 Subjek Penelitian

No Sekolah Kelas Jumlah Responden

1 SMAN 8 XII IPA 1 40 22

XII IPA 2 41 18

XII IPA 3 40 31

XII IPS 1 47 20

XII IPS 2 43 13

XII IPS 3 44 29

2 SMKN 4 XII TEKNIK KEAHLIAN

AUDIO VIDEO

113 79

XII TEKNIK

KOMPUTER JARINGAN

35 32

XII OTOMASI INDUSTRI

68 42

XII TEKNIKMULTI MEDIA

31 28

JUMLAH 502 314

Sumber: data diolah oleh penulis 2014

Rumus 3.1 Rumus Slovin


(29)

51

Fajar Setyaning Dwi Putra, 2014

JEJARING SOSIAL TWITTER SEBAGAI MED IA SOSIALISASI CALON PRESID EN 2014 TERHAD AP PREFERENSI PEMILIH PEMULA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

(Arikunto, 2006: 116) Keterangan:

n = Ukuran sampel keseluruhan N = Ukuran populasi

e = Bound of Error

= 314 1+314 (0,1)2

= 314 1+314( 0,01)

= 99,68254 = dibulatkan menjadi 100 orang

Setelah diketahui hasil penghitungan berdasarkan rumus Slovin tersebut. Maka jumlah sampel pada penelitian ini adalah 100 orang.

7. Teknik Analisis Data

A. Pengolahan Data

Data yang diperoleh dari responden akan bermakna apabila organisasi pengolahannya dilakukan sesuai prosedur atau ketentuan yang berlaku. Mengikuti langkah yang dikemukakan oleh E. Daniel & Nanan Wasriah (2005:86),maka langkah yang ditempuh pada waktu mengelola data dalam penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap,antara lain :

1. Seleksi Data

Yaitu memilih data dari alat pengumpul data (instrumen) mengecek apakah lengkap atau belum lengkap,data dalam keadaan rusak atau baik,dan apabila ada data yang belum lengkap maka sebaiknya dilengkapi dulu/ dikembalikan pada responden.


(30)

52

Fajar Setyaning Dwi Putra, 2014

JEJARING SOSIAL TWITTER SEBAGAI MED IA SOSIALISASI CALON PRESID EN 2014 TERHAD AP PREFERENSI PEMILIH PEMULA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Klasifikasi data yang dimaksud adalah mengkelompokan data yang akan dilakukan oleh petugas pengumpul data berdasarkan instrumen yang digunakan, masalah,tempat,jenjang responden,lokasi,dan lainnya.

3. Pengkodean (coding) data

Setelah instrumen dilakukan berdasarkan kelompok tertentu,selanjutnya dilakukan pengkodean,yaitu memberi simbol tertentu untuk memudahkan pengolahan data.

4. Penskoran (scoring) data

Penskoran adalah “memberi skor pada setiap pertanyaan maupun

keseluruhan instrumen dengan nilai/harga tertentu” D. Tahap-Tahap Penelitian

1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan dilakukan dengan memilih masalah, menentukan judul dan lokasi penelitian dengan tujuan untuk menyesuaikan keperluan dan kepentingan fokus penelitian yang akan diteliti. Lokasi yang dipilih adalah SMAN 8 Bandung dan SMKN4 Bandung. Setelah judul dan masalah ditentukan maka peneliti mulai melakukan studi lapangan untuk mendapatkan gambaran umum yang nyata tentang subjek yang akan diteliti. Setelah peneliti mendapatkan gambaran umum mengenai subjek penelitian,maka tahap selanjutnya adalah menyusun format angket sebagai instrument untuk pengumpulan data yang diperlukan. Sebelum melaksanakan penelitian, terlebih dahulu penulis menempuh proses perizinan sebagai berikut:

a. Mengajukan surat permohonan izin penelitian kepada Ketua Jurusan PKn. b. Setelah memperoleh surat izin dari Ketua Jurusan PKn kemudian diteruskan


(31)

53

Fajar Setyaning Dwi Putra, 2014

JEJARING SOSIAL TWITTER SEBAGAI MED IA SOSIALISASI CALON PRESID EN 2014 TERHAD AP PREFERENSI PEMILIH PEMULA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Dekan FPIPS untuk mendapatkan surat rekomendasi untuk disampaikan kepada Rektor UPI.

c. Selanjutnya peneliti menyerahkan surat izin dari UPI kepada Direktur Pembinaan dan Kemahasiswaan UPI.

2. Tahap Pelaksanaan

Setelah selesai tahap persiapan, maka peneliti langsung terjun ke lapangan untuk melaksanakan penelitian. Pelaksanaan penelitian dimaksudkan untuk mengumpulkan data dari responden. Adapun langkah-langkah yang ditempuh peneliti sebagai berikut:

a. Menghubungi Wakasek Humas untuk membuat janji mengadakan penelitian mengenai pengaruh jejaring sosial twitter sebagai media sosialisasi calon presiden 2014 terhadap preferensi pemilih pemula.

b. Menghubungi guru wali kelas untuk memohon izin mengadakan penelitian berupa pembagian angket kepada siswa-siswi SMAN 8 Bandung dan SMKN 4 Bandung

c. Membagikan angket kepada responden,kemudian hasil angket tersebut disusun untuk pengolahan lebih lanjut. Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan skala Likert. Peneliti menggunakan pengukuran dengan skala Likert karena berdasarkan pendapat Sugiyono (2011: 93) bahwa “skala

Likert digunakan untuk mengukur sikap,pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.” Hal ini menjadi dasar peneliti untuk menggunakan skala Likert karena judul penelitian ini adalah mengenai persepsi masyarakat. Sistem penskoran untuk jawaban responden disajikan dalam tabel di bawah ini:

Tabel 3.2

Penskoran Jawaban Responden

Pilihan Jawaban Responden Skor

Sangat Setuju (SS) 5


(32)

54

Fajar Setyaning Dwi Putra, 2014

JEJARING SOSIAL TWITTER SEBAGAI MED IA SOSIALISASI CALON PRESID EN 2014 TERHAD AP PREFERENSI PEMILIH PEMULA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Ragu-ragu (R) 3

Tidak Setuju (TS) 2

Sangat Tidak Setuju (STS) 1

d. Data yang diperoleh dari hasil angket kemudian dianalisis antara pengaruh jejaring sosial twitter sebagai media sosialisasi calon presiden 2014 terhadap preferensi pemilih pemula dengan didukung oleh studi dokumentasi dan studi literatur.

E. Operasionalisasi Variabel

Kata „variabel‟ menurut Bungin (2010: 59) adalah “fenomena yang

bervariasi dalam bentuk,kualitas,kuantitas,mutu,standar dan sebagainya.”

Sedangkan „variabel penelitian‟ didefinisikan Hatch dan Farhadi dalam Sugiyono (2010: 38) sebagai “atribut seseorang,atau obyek yang mempunyai variasi antara

satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain.”

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri darisatu variabel independen dan satu variabel dependen. Terkatit dengan kedua jenis variabel tersebut,Sugiyono (2011: 39) mendefinisikan variabel independen sebagai

“variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau

timbulnya variabel dependen” sedangkan variabel dependen adalah “variabel

terikat yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,karena adanya variabel bebas.” Dengan kata lain,penelitian ini menggunakan paradigma ganda dengan satu variabel independen. Mengenai paradigma ganda dengan dua variabel penelitian,Sugiyono (2011: 44) menjelaskan bahwa “dalam penelitian ini

menggunakan dua variabel indepennden dan satu variabel dependen.”

Untuk mengetahui operasionalisasi variabel secara lebih jelas akan disajikan pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.3


(33)

55

Fajar Setyaning Dwi Putra, 2014

JEJARING SOSIAL TWITTER SEBAGAI MED IA SOSIALISASI CALON PRESID EN 2014 TERHAD AP PREFERENSI PEMILIH PEMULA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Variabel Penelitian

Dimensi Indikator

Jejaring Sosial

Twitter

Sebagai Media Sosialisasi

Calon Presiden 2014 (X)

 Informasi  Twitter memberikan informasi

secara langsung mengenai profil setiap kandidat calon Presiden Republik Indonesia

Twitter memberikan informasi

secara langsung mengenai visi, misi dan program kerja dari setiap kandidat

Twitter memberikan informasi

secara langsung mengenai Pilpres 2014 yang dibutuhkan bagi publik khususnya pemilih pemula

Twitter mendekatkan jarak antara

calon Presiden dan calon Wakil Presiden RI dengan publik

 Pendidikan  Twitter sebagai media untuk

menambah wawasan politik pemilih pemula

Twitter sebagai media pendidikan

politik pemilih pemula

Twitter sebagai media efektif bagi

pemilih pemula untuk memberikan kontribusi untuk membangun Indonesia yang lebih baik


(34)

56

Fajar Setyaning Dwi Putra, 2014

JEJARING SOSIAL TWITTER SEBAGAI MED IA SOSIALISASI CALON PRESID EN 2014 TERHAD AP PREFERENSI PEMILIH PEMULA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Twitter sebagai wahana digital democracy bagi pemilih pemula

 Mempengaruhi  Twitter menjadi bahan pertimbangan

pemilih pemula dalam menentukan calon Presiden Republik Indonesia 2014

Twitter memberikan pengaruh

terhadap pilihan politik pemilih pemula

Twitter meyakinkan pemilih pemula

terhadap pilihannya.

Twitter memengaruhi opini pemilih

pemula tehadap figur Capres dan Cawapres RI 2014

Preferensi Pemilih Pemula (Y)

 Ideologi  Mengambil sikap politik

berdasarkan kesamaan ideologi

 Mendukung penuh terhadap pilihan politiknya

 Mengambil sikap politik berlandaskan agama

 Mengambil sikap politik berlandaskan nasionalisme

 Mengambil sikap politik berlandaskan pluralisme


(35)

57

Fajar Setyaning Dwi Putra, 2014

JEJARING SOSIAL TWITTER SEBAGAI MED IA SOSIALISASI CALON PRESID EN 2014 TERHAD AP PREFERENSI PEMILIH PEMULA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

 Mengambil sikap politik karena pengaruh dari luar

 Mengambil sikap politik karena muncul dari hati nurani

 Figur  Memilih kandidat berdasarkan

ketokohan

 Memilih kandidat berdasarkan partai politik

 Memilih kandidat berdasarkan etnis

 Memilih kandidat berdasarkan latarbelakang figur

 Program Kerja  Memilih kandidat berdasarkan

program kerja

 Memilih kandidat berdasarkan kepentingan

 Memilih kandidat berdasarkan kontrak politik

 Memilih kandidat berdasarkan penawaran solusi oleh setiap kandidat dalam memecahkan permasalahan bangsa


(36)

58

Fajar Setyaning Dwi Putra, 2014

JEJARING SOSIAL TWITTER SEBAGAI MED IA SOSIALISASI CALON PRESID EN 2014 TERHAD AP PREFERENSI PEMILIH PEMULA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Pengujian instrumen penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengukur dan menganalisis seberapa baik instrumen itu dibuat untuk kemudian diberikan kepada responden. Pengujian instrumen penelitian dalam hal ini ialah mengenai uji validitas dan uji reliabilitas intrumen.

1. Uji Validitas Instrumen

Uji validitas yang dilakukan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengukur apakah instrumen yang dilakukan dalam penelitian ini valid atau tidak. Instrumen yang valid berarti instrumen yang berperan sebagai alat ukur adalah valid.

Menurut Sugiyono (2008: 348) “valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan

untuk mengukur apa yang hendak diukur.”

Teknik uji validitas instrumen yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menggunakan analisis daya pembeda,pengujian daya pembeda yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menggunakan t-test. Untuk menguji daya pembeda secara signifikan digunakan rumus t-test sebagai berikut:

Rumus 3.4 Rumus t-test

Di mana: (Sugiyono, 2010: 128)


(37)

59

Fajar Setyaning Dwi Putra, 2014

JEJARING SOSIAL TWITTER SEBAGAI MED IA SOSIALISASI CALON PRESID EN 2014 TERHAD AP PREFERENSI PEMILIH PEMULA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu 2. Uji Reliabilitas Instrumen

Uji reliabilitas yang dilakukan dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik

internal consistency. Sugiyono (2010: 131) menyatakan bahwa:

Pengujian reliabilitas dengan internal consistency,dilakukan dengan cara mencobakan instrumen sekali saja,kemudian data yang diperoleh dianalisis dengna teknik tertentu. Hasil analisis dapat digunakan untuk memprediksi reliabilitas instrumen.

Melihat pendapat Sugiyono tersebut maka peneliti menggunakan uji

reliabilitas instrumen dengan teknik „Rumus Alpha‟. Peneliti menggunakan „Rumus Alpha‟ karena dalam hal ini peneliti menggunakan angket dengan skala

Likert. Sebagaimana yang dikemukakan Arikunto bahwa “Rumus Alpha

digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0,

misalnya angket atau soal bentuk uraian. „Rumus Alpha‟ yang digunakan peneliti

adalah sebagai berikut:

Rumus 3.5 Rumus Alpha

=

di mana:

r : reliabilitas instrumen

k : banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

:jumlah varian butir

: varian total (Arikunto, 2002: 171)


(38)

60

Fajar Setyaning Dwi Putra, 2014

JEJARING SOSIAL TWITTER SEBAGAI MED IA SOSIALISASI CALON PRESID EN 2014 TERHAD AP PREFERENSI PEMILIH PEMULA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Hipotesis assosiatif yang telah dirumuskan kemudian perlu diuji,uji hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menggunakan uji korelasi

pearson product moment. Sugiyono (2011: 183) menyatakan bahwa “hipotesis

assosiatif diuji dengan teknik korelasi, yaitu teknik korelasi pearson product moment (r) korelasi rasio (n), Korelasi spearmen Rank (Þ), korelasi poin

biserial...” uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji hipotesis product moment.


(39)

96 Fajar Setyaning Dwi Putra, 2014

JEJARING SOSIAL TWITTER SEBAGAI MED IA SOSIALISASI CALON PRESID EN 2014 TERHAD AP PREFERENSI PEMILIH PEMULA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu BAB V

PENUTUP A.Kesimpulan

Berdasarkan uraian pada bab I,II,III,IV,dan V,serta setelah peneliti melakukan pengujian teori mengenai korelasi antara pengaruh jejaring sosial

twitter sebagai media sosialisasi Calon Presiden 2014 terhadap preferensi pemilih

pemula,maka ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Kesimpulan Umum

Generasi muda mempunyai jumlah yang signifikan untuk mendukung aktifitas politik negeri ini termasuk pada saat pilpres 2014. Tak heran jika para tim sukses masing-masing kandidat Calon Presiden RI 2014 berupaya meraih simpati dari kalangan siswa. Adanya pendekatan baru yaitu pendekatan berbasis informasi dan teknologi melalui media sosial dalam pendidikan politik bagi pemilih pemula mampu meningkatkan partisipasi di masa demokrasi ini. Jejaring sosial twitter merupkan trend di era cyber democracy ini sehingga generasi muda memanfaatkan media tersebut untuk mengakses informasi dengan cepat serta menambah khazanah pendidikan politik berbasis informasi dan teknologi.

2. Kesimpulan Khusus

Penelitian ini menggambarkan tentang pengaruh jejaring sosial twitter sebagai media sosialisasi calon presiden 2014 terhadap preferensi pemilih pemula di kota Bandung. Adapun kesimpulan khusus tersebut adalah sebagai berikut:

1. Preferensi pemilih pemula pada kalangan pelajar di Kota Bandung cenderung memilih figur dan popularitas di twitter sebesar 86 %. Artinya media sosial khususnya twitter memiliki pengaruh besar dalam menentukan preferensi bagi pemilih pemula di pilpres 2014

2. Faktor peer group atau teman sebaya merupakan faktor terbesar terhadap preferensi pemilih pemula pada kalangan pelajar di Kota Bandung sebesar 88 %. Artinya faktor teman sebaya memiliki pengaruh yang cukup besar


(40)

97

Fajar Setyaning Dwi Putra, 2014

JEJARING SOSIAL TWITTER SEBAGAI MED IA SOSIALISASI CALON PRESID EN 2014 TERHAD AP PREFERENSI PEMILIH PEMULA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

dalam menentukan sikap politik dalam memilih figur presiden di kalangan pemilih pemula pada pilpres 2014.

3. Jejaring sosial twitter sebagai media sosialisasi calon presiden 2014 berpengaruh terhadap preferensi pemilih pemula pada kalangan pelajar di Kota Bandung sebesar 72 % artinya jejaring sosial merupakan trend baru dalam era cyber democracy melalui pendekatan berbasis informasi teknologi khususnya sosial media dalam mempengaruhi sikap politik pemilih pemula di pilpres 2014.

B. Saran

Setelah mengkaji permasalahan yang dimunculkan dalam penelitian,maka peneliti memiliki pemahaman dan penilaian. Adapun saran/rekomendasi yang dapat peneliti berikan diantaranya:

1. Bagi Pemilih Pemula Pada Kalangan Pelajar di Kota Bandung

a. Figur dan popularitas memang sangat dibutuhkan untuk mendongkrak suara di Pilpres 2014 akan tetapi sebagai generasi muda kita harus melihat dari perspektif yang lain seperti track record,prestasi dan kontribusi nya bagi kepentingan rakyat Indonesia

b. Faktor teman sebaya atau sepermainan memang berpengaruh besar dalam menentukan preferensi akan tetapi perlu kritis dan cerdas dalam memilih pemimpin

c.. Twitter memang trend yang sedang marak pada masa ini sehingga mampu mempengaruhi prefernsi politik pemilih pemula dalam memilih Presiden Indonesia semoga pendidikan politik berbasis teknologi semakin ditingkatkan sehingga mampu meningkatkan motivasi wawasan bepolitik generasi muda untuk lebih cerdas dan kritis dalam menggunakan hak politik nya

2. Bagi Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan

a. Memberikan contoh serta figur yang baik agar mampu memotivasi dan dorongan semangat kepada para mahasiswa dalam menyelesaikan penulisan skripsi khususnya yang memilih tema di bidang politik


(41)

98

Fajar Setyaning Dwi Putra, 2014

JEJARING SOSIAL TWITTER SEBAGAI MED IA SOSIALISASI CALON PRESID EN 2014 TERHAD AP PREFERENSI PEMILIH PEMULA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

b. Memberikan pemahaman kepada mahasiswa bahwa pentingnya pemanfaatan teknologi dan informasi dalam rangka pendidikan politik. c. Meningkatkan fasilitas di bidang teknologi dan informasi untuk

memudahkan mahasiswa dalam mengakses dan memperoleh informasi

3. Bagi KPU, BAWASLU dan DKPP

a. Sebagai lembaga penyelenggara pemilu perlu memanafaatkan media sosial seefektif mungkin demi keberlangsungan pemilu yang berkualitas

b. Menertibkan atribut-atribut kampanye yang merusak estetika kota

c. Membuat mekanisme dan regulasi serta aturan mengenai kampanye di media sosial

4. Bagi Tim Sukses Setiap Kandidat

a.Memanfaatkan dengan sebaik-baiknya media sosial dalam memperkenalkan figur yang diusungkan

b.Beralih dari kampanye lama seperti memasang spanduk,baligo,dan pamflet ke kampanye yang lebih modern dan berkualitas seperti di media sosial c.Meminimalisir anggaran kampanye dan memanfaatkan media sosial sehingga biaya politik (cost politic) tidak membengkak

5. Bagi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bandung

a. Memasukan mata pelajaran pendidikan politik dalam pelajaran sekolah agar siswa mampu berpikir kritis dalam menentukan pilihan politik nya untuk Indonesia

b. Meningkatkan fasilitas informasi dan teknologi untuk mempermudah siswa mengakses informasi

c. Memanfaatkan Informasi dan Teknologi khususnya di media sosial dalam memberikan informasi- informasi mengenai pendidikan di kota Bandung

6. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hendaknya senantiasa selalu mencari informasi sebanyak-banyaknya dan berusaha meningkatkan wawasan dan pengetahuan, terutama yang menyangkut pendidikan politik karena tantangan yang semakin besar di masa yang akan datang menuntut pendekatan-pendekatan baru berbasis informasi dan teknologi.


(42)

99

Fajar Setyaning Dwi Putra, 2014

JEJARING SOSIAL TWITTER SEBAGAI MED IA SOSIALISASI CALON PRESID EN 2014 TERHAD AP PREFERENSI PEMILIH PEMULA


(43)

99 Fajar Setyaning Dwi Putra, 2014

JEJARING SOSIAL TWITTER SEBAGAI MED IA SOSIALISASI CALON PRESID EN 2014 TERHAD AP PREFERENSI PEMILIH PEMULA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

1. Buku

Alfian. (1978). Pemikiran Perubahan Politik Indonesia. Jakarta: Gramedia. Ali, Novel. (1999). Peradaban Komuikasi Politik Potret Manusia

Indonesia.Bandung: Remaja Rosdakarya.

Arrianie, Lely. (2010). Komunikasi Politik Politisi dan Pencitraan di Panggung

Politik. Bandung: Widya Padjajaran.

Arifin , Anwar. (2011). Komunikasi Politik Filsafat-Paradigma-Teori-Tujuan

Strategi dan Komunikasi Politik Indonesia. Jakarta : Graha Ilmu.

Budiardjo, Miriam. Dasar-Dasar Ilmu Politik.Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Creswell, John W. (2010). Research Design Pendekatan

Kualitatif,Kuantitatif,dan Mixed.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Danial, Endang dan Nanan Wasriah. (2005). Metode Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Laboratorium Pendidikan Kewarganegaraan.

Eriyanto.(1999). Metode Polling Memberdayakan Suara Rakyat. Bandung:PT Remaja Rosdakarya.

Firmanzah. (2008). Marketing Politik- Antara Pemahaman dan Realitas. Jakarta: Obor Indonesia.

James Lull. (1998). Media,Komunikasi,Kebudayaan,Suatu Pendekatan

Global.Alih Bahasa A.Setiawan Abadi. Jakarta: Obor Indonesia.

Nasution,Zulkarnaen.(1990) Komunikasi Politik Suatu Pengantar. Jakarta: Yudhistira.

Nazir,M. (2013). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.

Nimmo.(2010) Komunikasi Politik Khalayak Dan Efek. Alih Bahasa,Tjun Surjaman. Bandung:Remaja Rosdakarya

Nimmo.(2011)KomunikasiPolitikKomunikator,Pesan,Media.Alih Bahasa Tju Surjaman. Bandung : Remaja Rosdakarya

Sihombing Emrus.(2009) Mengungkap Makna Politik Dibalik Perilaku

Komunikasi Politik Para Aktor Politik.Bandung:Unpad Press.

Sugiyono.(1994).Metode Penelitian Administrasi.Bandung: Alfabeta

Sugiyono.(2012). Metoda Penelitian Pendidian Pendekatan Kuantitatif Kualitatif,dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono.(2014). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.


(44)

100

Fajar Setyaning Dwi Putra, 2014

JEJARING SOSIAL TWITTER SEBAGAI MED IA SOSIALISASI CALON PRESID EN 2014 TERHAD AP PREFERENSI PEMILIH PEMULA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Penelitian Politik.

Tabroni, Roni. (2012) Komunikasi Politik Pada Era Multimedia. Bandung:Simbiosa Rekatama Media.

2. Skripsi, Karya Ilmiah

Dwi,Ratih (2010). Peran Media Sosial Online(Facebook) sebagai Saluran Self

Discloruse Remaja Putri di Surabaya.Skripsi Sarjana Ilmu Komunikasi

Universitas Pembangunan Nasional Veteran.Jawa Timur:Tidak diterbitkan Nurmala,Krisna Dewi.(2013) Pengaruh Penggunaan Social Networking Melalui

Facebook Terhadap Pengembangan Nilai Moral Sosial Di Sekolah.Skripsi

Sarjana Pendidikan Kewarganegaraan FPIPS UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Rimbawan,Agung Bhakti.(2011) Pengaruh Televisi Lokal Dalam Membentuk

Persepsi Masyarakat Kota Bandung Terhadap Isu-Isu Politik. Skripsi

Sarjana Pendidikan Kewarganegaraan FPIPS UPI Bandung: Tidak diterbitkan

3. Online

http://kompas.com http://semiocast.com http://beevolve.com http://twitter.com

http://id.wikipedia.org/wiki/berkas:social-network.svg

4. Dokumen

______ (2013). Pedoman Penulisan Karya Imiah, Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.


(1)

96 Fajar Setyaning Dwi Putra, 2014

JEJARING SOSIAL TWITTER SEBAGAI MED IA SOSIALISASI CALON PRESID EN 2014 TERHAD AP PREFERENSI PEMILIH PEMULA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu BAB V

PENUTUP

A.Kesimpulan

Berdasarkan uraian pada bab I,II,III,IV,dan V,serta setelah peneliti melakukan pengujian teori mengenai korelasi antara pengaruh jejaring sosial

twitter sebagai media sosialisasi Calon Presiden 2014 terhadap preferensi pemilih

pemula,maka ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Kesimpulan Umum

Generasi muda mempunyai jumlah yang signifikan untuk mendukung aktifitas politik negeri ini termasuk pada saat pilpres 2014. Tak heran jika para tim sukses masing-masing kandidat Calon Presiden RI 2014 berupaya meraih simpati dari kalangan siswa. Adanya pendekatan baru yaitu pendekatan berbasis informasi dan teknologi melalui media sosial dalam pendidikan politik bagi pemilih pemula mampu meningkatkan partisipasi di masa demokrasi ini. Jejaring sosial twitter merupkan trend di era cyber democracy ini sehingga generasi muda memanfaatkan media tersebut untuk mengakses informasi dengan cepat serta menambah khazanah pendidikan politik berbasis informasi dan teknologi.

2. Kesimpulan Khusus

Penelitian ini menggambarkan tentang pengaruh jejaring sosial twitter sebagai media sosialisasi calon presiden 2014 terhadap preferensi pemilih pemula di kota Bandung. Adapun kesimpulan khusus tersebut adalah sebagai berikut:

1. Preferensi pemilih pemula pada kalangan pelajar di Kota Bandung cenderung memilih figur dan popularitas di twitter sebesar 86 %. Artinya media sosial khususnya twitter memiliki pengaruh besar dalam menentukan preferensi bagi pemilih pemula di pilpres 2014

2. Faktor peer group atau teman sebaya merupakan faktor terbesar terhadap preferensi pemilih pemula pada kalangan pelajar di Kota Bandung sebesar 88 %. Artinya faktor teman sebaya memiliki pengaruh yang cukup besar


(2)

97

Fajar Setyaning Dwi Putra, 2014

JEJARING SOSIAL TWITTER SEBAGAI MED IA SOSIALISASI CALON PRESID EN 2014 TERHAD AP PREFERENSI PEMILIH PEMULA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

dalam menentukan sikap politik dalam memilih figur presiden di kalangan pemilih pemula pada pilpres 2014.

3. Jejaring sosial twitter sebagai media sosialisasi calon presiden 2014 berpengaruh terhadap preferensi pemilih pemula pada kalangan pelajar di Kota Bandung sebesar 72 % artinya jejaring sosial merupakan trend baru dalam era cyber democracy melalui pendekatan berbasis informasi teknologi khususnya sosial media dalam mempengaruhi sikap politik pemilih pemula di pilpres 2014.

B. Saran

Setelah mengkaji permasalahan yang dimunculkan dalam penelitian,maka peneliti memiliki pemahaman dan penilaian. Adapun saran/rekomendasi yang dapat peneliti berikan diantaranya:

1. Bagi Pemilih Pemula Pada Kalangan Pelajar di Kota Bandung

a. Figur dan popularitas memang sangat dibutuhkan untuk mendongkrak suara di Pilpres 2014 akan tetapi sebagai generasi muda kita harus melihat dari perspektif yang lain seperti track record,prestasi dan kontribusi nya bagi kepentingan rakyat Indonesia

b. Faktor teman sebaya atau sepermainan memang berpengaruh besar dalam menentukan preferensi akan tetapi perlu kritis dan cerdas dalam memilih pemimpin

c.. Twitter memang trend yang sedang marak pada masa ini sehingga mampu mempengaruhi prefernsi politik pemilih pemula dalam memilih Presiden Indonesia semoga pendidikan politik berbasis teknologi semakin ditingkatkan sehingga mampu meningkatkan motivasi wawasan bepolitik generasi muda untuk lebih cerdas dan kritis dalam menggunakan hak politik nya

2. Bagi Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan

a. Memberikan contoh serta figur yang baik agar mampu memotivasi dan dorongan semangat kepada para mahasiswa dalam menyelesaikan penulisan skripsi khususnya yang memilih tema di bidang politik


(3)

Fajar Setyaning Dwi Putra, 2014

JEJARING SOSIAL TWITTER SEBAGAI MED IA SOSIALISASI CALON PRESID EN 2014 TERHAD AP PREFERENSI PEMILIH PEMULA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

b. Memberikan pemahaman kepada mahasiswa bahwa pentingnya pemanfaatan teknologi dan informasi dalam rangka pendidikan politik. c. Meningkatkan fasilitas di bidang teknologi dan informasi untuk

memudahkan mahasiswa dalam mengakses dan memperoleh informasi 3. Bagi KPU, BAWASLU dan DKPP

a. Sebagai lembaga penyelenggara pemilu perlu memanafaatkan media sosial seefektif mungkin demi keberlangsungan pemilu yang berkualitas

b. Menertibkan atribut-atribut kampanye yang merusak estetika kota

c. Membuat mekanisme dan regulasi serta aturan mengenai kampanye di media sosial

4. Bagi Tim Sukses Setiap Kandidat

a.Memanfaatkan dengan sebaik-baiknya media sosial dalam memperkenalkan figur yang diusungkan

b.Beralih dari kampanye lama seperti memasang spanduk,baligo,dan pamflet ke kampanye yang lebih modern dan berkualitas seperti di media sosial c.Meminimalisir anggaran kampanye dan memanfaatkan media sosial sehingga biaya politik (cost politic) tidak membengkak

5. Bagi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bandung

a. Memasukan mata pelajaran pendidikan politik dalam pelajaran sekolah agar siswa mampu berpikir kritis dalam menentukan pilihan politik nya untuk Indonesia

b. Meningkatkan fasilitas informasi dan teknologi untuk mempermudah siswa mengakses informasi

c. Memanfaatkan Informasi dan Teknologi khususnya di media sosial dalam memberikan informasi- informasi mengenai pendidikan di kota Bandung 6. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hendaknya senantiasa selalu mencari informasi sebanyak-banyaknya dan berusaha meningkatkan wawasan dan pengetahuan, terutama yang menyangkut pendidikan politik karena tantangan yang semakin besar di masa yang akan datang menuntut pendekatan-pendekatan baru berbasis informasi dan teknologi.


(4)

99

Fajar Setyaning Dwi Putra, 2014

JEJARING SOSIAL TWITTER SEBAGAI MED IA SOSIALISASI CALON PRESID EN 2014 TERHAD AP PREFERENSI PEMILIH PEMULA


(5)

99 Fajar Setyaning Dwi Putra, 2014

JEJARING SOSIAL TWITTER SEBAGAI MED IA SOSIALISASI CALON PRESID EN 2014 TERHAD AP PREFERENSI PEMILIH PEMULA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

1. Buku

Alfian. (1978). Pemikiran Perubahan Politik Indonesia. Jakarta: Gramedia. Ali, Novel. (1999). Peradaban Komuikasi Politik Potret Manusia

Indonesia.Bandung: Remaja Rosdakarya.

Arrianie, Lely. (2010). Komunikasi Politik Politisi dan Pencitraan di Panggung

Politik. Bandung: Widya Padjajaran.

Arifin , Anwar. (2011). Komunikasi Politik Filsafat-Paradigma-Teori-Tujuan

Strategi dan Komunikasi Politik Indonesia. Jakarta : Graha Ilmu.

Budiardjo, Miriam. Dasar-Dasar Ilmu Politik.Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Creswell, John W. (2010). Research Design Pendekatan

Kualitatif,Kuantitatif,dan Mixed.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Danial, Endang dan Nanan Wasriah. (2005). Metode Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Laboratorium Pendidikan Kewarganegaraan.

Eriyanto.(1999). Metode Polling Memberdayakan Suara Rakyat. Bandung:PT Remaja Rosdakarya.

Firmanzah. (2008). Marketing Politik- Antara Pemahaman dan Realitas. Jakarta: Obor Indonesia.

James Lull. (1998). Media,Komunikasi,Kebudayaan,Suatu Pendekatan

Global.Alih Bahasa A.Setiawan Abadi. Jakarta: Obor Indonesia.

Nasution,Zulkarnaen.(1990) Komunikasi Politik Suatu Pengantar. Jakarta: Yudhistira.

Nazir,M. (2013). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.

Nimmo.(2010) Komunikasi Politik Khalayak Dan Efek. Alih Bahasa,Tjun Surjaman. Bandung:Remaja Rosdakarya

Nimmo.(2011)KomunikasiPolitikKomunikator,Pesan,Media.Alih Bahasa Tju Surjaman. Bandung : Remaja Rosdakarya

Sihombing Emrus.(2009) Mengungkap Makna Politik Dibalik Perilaku

Komunikasi Politik Para Aktor Politik.Bandung:Unpad Press.

Sugiyono.(1994).Metode Penelitian Administrasi.Bandung: Alfabeta

Sugiyono.(2012). Metoda Penelitian Pendidian Pendekatan Kuantitatif Kualitatif,dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono.(2014). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.


(6)

100

Fajar Setyaning Dwi Putra, 2014

JEJARING SOSIAL TWITTER SEBAGAI MED IA SOSIALISASI CALON PRESID EN 2014 TERHAD AP PREFERENSI PEMILIH PEMULA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu Penelitian Politik.

Tabroni, Roni. (2012) Komunikasi Politik Pada Era Multimedia. Bandung:Simbiosa Rekatama Media.

2. Skripsi, Karya Ilmiah

Dwi,Ratih (2010). Peran Media Sosial Online(Facebook) sebagai Saluran Self

Discloruse Remaja Putri di Surabaya.Skripsi Sarjana Ilmu Komunikasi

Universitas Pembangunan Nasional Veteran.Jawa Timur:Tidak diterbitkan Nurmala,Krisna Dewi.(2013) Pengaruh Penggunaan Social Networking Melalui

Facebook Terhadap Pengembangan Nilai Moral Sosial Di Sekolah.Skripsi

Sarjana Pendidikan Kewarganegaraan FPIPS UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Rimbawan,Agung Bhakti.(2011) Pengaruh Televisi Lokal Dalam Membentuk

Persepsi Masyarakat Kota Bandung Terhadap Isu-Isu Politik. Skripsi

Sarjana Pendidikan Kewarganegaraan FPIPS UPI Bandung: Tidak diterbitkan

3. Online

http://kompas.com http://semiocast.com http://beevolve.com http://twitter.com

http://id.wikipedia.org/wiki/berkas:social-network.svg 4. Dokumen

______ (2013). Pedoman Penulisan Karya Imiah, Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.