STUDI PERBANDINGAN STRATEGI PEMBELAJARAN NUMBERED Studi Perbandingan Strategi Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) Dengan Strategi Pembelajaran Role Playing Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Pada Siswa Kelas 5 SD Negeri Jambon

STUDI PERBANDINGAN STRATEGI PEMBELAJARAN NUMBERED
HEADS TOGETHER (NHT) DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN
ROLE PLAYING TERHADAP HASIL BELAJAR MATA

PELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA
SISWA KELAS 5 SD NEGERI JAMBON 1
PULOKULON GROBOGAN
TAHUN 2011/2012

NASKAH PUBLIKASI

Oleh:
KHAFIDHATUN MARLIA
A 510 080 075

Penguji:
Drs. Muhroji, S. E, M.Si
Dr. Samino, M.M
Dra. Risminawati, M.Pd

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012

STUDI PERBANDINGAN STRATEGI PEMBELAJARAN NUMBERED
HEADS TOGETHER (NHT) DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN
ROLE PLAYING TERHADAP HASIL BELAJAR MATA
PELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA
SISWA KELAS 5 SD NEGERI JAMBON 1
PULOKULON GROBOGAN
TAHUN 2011/2012
Khafidhatun Marlia, A510080075, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah
Surakarta, 2012, 69 halaman.
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Perbedaan strategi
pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dengan strategi pembelajaran
Role Playing pada pembelajaran Bahasa Indonesia terhadap hasil belajar siswa di
kelas 5 SD Negeri Jambon 1 Tahun Ajaran 2011/2012. 2. Lebih baik mana antara
strategi pembelajaran Numbered Heads Togetrher (NHT) dengan strategi
pembelajaran Role Playing dalam pembelajaran Bahasa Indonesia terrhadap hasil

belajar siswa di kelas 5 SD Negeri Jambon 1 Tahun Ajaran 2011/2012.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 5 SD Negeri
Jambon 1, berjum lah 41 siswa yang terdiri dari kelas 5A menggunakan strategi
pembelajaran Role Playing dan kelas 5B menggunakan strategi pembelajaran
Numbered Heads Together (NHT). Metode pengumpulan data yang digunakan
adalah metode dokumentasi dan metode tes. Teknis analisis data digunakan uji-t,
yang sebelumnya dilakukan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas.
Dari analisis data dengan taraf signifikansi 5 % diperoleh bahwa: 1. Ada
perbedaan hasil belajar Bahasa Indonesia antara siswa yang belajar menggunakan
strategi pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dengan siswa yang
belajar menggunakan strategi pembelajaran Role Playing, dengan uji t diperoleh
thitung= 2,863. Hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas 5 dengan menggunakan
strategi pembelajaran Role Playing lebih baik dibandingkan dengan menggunakan
strategi pembelajaran Numbered Heads Together (NHT). Hal ini dapat dilihat
dengan nilai rata – rata 75,00 untuk kelas 5A DAN 69,50 untuk kelas 5B.
Kata Kunci: Strategi pembelajaran Numbered Heads Together (NHT), strategi
pembelajaran Role Playing, hasil belajar.

Pendahuluan
Keberhasilan proses pendidikan tidak dapat dilepaskan dari proses belajar

disekolah, sebab sekolah merupakan salah satu pelaksana pendidikan yang
dominan dalam keseluruhan organisasi pendidikan disamping keluarga dan
masyarakat. Dalam pembelajaran sekolah pada dasarnya merupakan proses
kegiatan belajar mengajar, yaitu adanya interaksi atau hubungan timbal balik
antara guru dengan siswa dalam situasi pendidikan.
Apabila ditinjau lebih dalam tentang tujuan pengajaran itu, yaitu
terwujudnya tujuan pembelajaran, pada umumnya guru sudah puas apabila para
siswa sudah dapat menguasai bahan pelajaran. Apabila hal ini berjalan terus maka
akibatnya adalah tidak majunya ilmu pengetahuan yang mana ini mengakibatkan
pula tidak berkembangnya kebudayaan.
Keberhasilan seorang guru dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran, tidak
hanya dipengaruhi oleh kemampuannya dalam menguasai materi yang akan
disampaikan tetapi guru juga harus memiliki kemampuan untuk merencanakan,
menyusun setiap progam satuan pelajaran, mempergunakan dan mengembangkan
media pendidikan serta mampu memilih strategi pembelajaran atau metode yang
berfariatif dan efektif.
Beberapa

strategi


pembelajaran

yang

bermunculan

dalam

rangka

meningkatkan nilai mutu sebuah pembelajaran, diantaranya adalah Team Quiz,
Lesson Study, examples non examples, cooperative script , pembelajaran

berdasarkan masalah, numbered heads together, talking stick, role playing, group
investigasion, cooperative integrated reading and composition (CIRC), contextual
learning, dan lain – lain. Dari contoh strategi pembelajaran diatas, tidak semua

strategi cocok diterapkan dalam sebuah pembelajaran maka peneliti menggunakan
2 strategi pembelajaran untuk mengetahui efektifitasnya dalam menunjang
pembelajaran Bahasa Indonesia pada materi Mengidentifikasi Unsur Cerita pada

siswa kelas 5 SD Negeri Jambon 1.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, peneliti tertarik mengadakan
penelitian mengenai: “Studi perbandingan strategi pembelajaran Numbered Heads

Together (NHT) dengan strategi Pembelajaran Role Playing terhadap hasil belajar

mata pelajaran bahasa indonesia pada siswa kelas 5 SD Negeri Jambon 1”.
Batasan masalah dari penelitian ini adalah: tentang hasil belajar Bahasa
Indonesia siswa kelas 5 SD Negeri Jambon 1 yang menggunakan strategi
pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dibandingkan dengan strategi
pembelajaran Role Playing.
Rumusan Masalah dari penelitian ini adalah: (1) Apakah terdapat perbedaan
hasil belajar Bahasa Indonesia antara siswa yang belajar menggunakan strategi
pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dengan strategi pembelajaran
Role Playing pada siswa kelas 5 SD Negeri Jambon 1? (2) Dari strategi

pembelajaran Numbered Heads Together dan Role Playing manakah yang lebih
baik digunakan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia terhadap hasil belajar siswa
di kelas 5 di SD Negeri Jambon 1?
Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) untuk mengetahui perbedaan strtegi

pembelajaran Numbered Heads Togrther (NHT) dengan strategi pembelajaran
Role Playing pada pembelajaran Bahasa Indonesia terhadap hasil belajar siswa di

kelas 5 di SD Negeri Jambon 1, (2) untuk mengetahui lebih baik mana antara
strategi pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dengan strategi
pembelajaran Role Playing dalam pembelajaran Bahasa Indonesia terhadap hasil
belajar siswa kelas 5 di SD Negeri Jambon 1.
Manfaat teoritis penelitian ini dapat memberikan sumbangan kepada
pembelajaran Bahasa Indonesia terutama pada peningkatan hasil belajar siswa
dengan strategi pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dan strategi
pembelajaran Role Playing.
Studi

perbandingan

(Komparasi)

yaitu

bentuk


penelitian

yang

membandingkan antara variable – variable yang saling berhubungan dengan
mengemukakan perbedaan – perbadaan ataupun persamaan – persamaan.
Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima
pengalaman belajar atau yang dapat dicapai dari kegiatan belajar di sekolah untuk
pelajaran. Hasil belajar seperti yang dijelaskan oleh WJS Poerwadarminta (2001:
768) adalah hasil yang telah dicapai atau dilakukan. Lebih lanjut Nasition (2002:

45) berpebdapat bahwa hasil belajar adalah kemampuan anak didik berdasarkan
hasil dari pengalaman atau pelajaran setelah mrngikuti progam belajar secara
periodik. Selesainya proses belajar mengajar umumnya dilanjutkan dengan
adanya suatu evaluasi. Dimana evaluasi ini mengandung maksud untuk
mengetahui kemajuan belajar atau penguasaan siswa terhadapmateri yang
diberikan oleh guru. Dari hasil evaluasi ini akan dapat diketahuihasil belajar siswa
yang biasanya dinyatakan dalam bentuk nilai atau angka.
Pengertian Bahasa Indonesia dalam C:User/user/Downloads/Bahasa_

Indonesia.html adalah Bahasa resmi Republik Indonesia dan bahasa persatuan
bangsa Indonesia. Bahasa indonesia diresmikan pengguinaannya setelah
proklamasi kemerdekaan Indonesia, tepatnya sehari sesudahnya bersamaan
dengan mulai berlakunya Bahasa Indonesia adalah salah satu dari banyak ragam
bahasa Melayu. Dasar yang dipakai adalah bahasa Melayu Riau (Wilayah
Kepulauan Riau sekarang) dari abad ke- 19.
Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus
dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif
dan efisien, Kemp dalam Sanjaya (2009: 6). Strategi pembelajaran adalah suatu
set materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama – sama
untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa, Dick dan Carey dalam Sanjaya
(2009: 6).
Pengertian Strategi Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT)
merupakan salah satu strategi pembelajaran kooperatif yang menekankan pada
struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan
memiliki tujuan untuk meningkatkan penguasaan akademik. Dengan melibatkan
para siswa dalam menelaah bahan yang tercakup dalam suatu pelajaran dan
mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut.
Langkah – langkah pelaksanaan strategi pembelajaran Numbered Heads
Together (NHT) adalah sebagai berikut: (1) Tahap pertama (Numbering), (2)


Tahap kedua (Questioning), (3) Tahap ketiga (Heads Together ), (4) Tahap
keempat (Answering).

Menurut Anita Lie (2004) keunggulan

dan kelemahan dari strategi

pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) yaitu: (1) Menyebabkan siswa
aktif dalam menjawab pertanyaan, (2) Melatih siswa berani dalam menyampaikan
pendapat dan berani berbicara di depan kelas, (3) Memotivasi siswa dalam belajar,
(3) Melatih siswa bekerja sama dan menghargai pendapat teman dalam kelompok.
Kelemahannya antara lain: (1) Pengkondisian siswa kurang, (2) Membutuhkan
banyak waktu.
Pengertian Strategi Pembelajaran Role Playing disebut juga strategi
pembelajaran sosio drama pada dasarnya mendramatisasikan tingkah laku dalam
hubungannya dengan masalah sosial ( Syaiful Bahri Djamarah dan Zain, 2008:
29).
Lngkah – langkah pelaksanan Strategi Pembelajaran Role Playing menurut
Mel Silberman (2007: 2012) adalah sebagai berikut: (1) Dengan bantuan siswa

yang mau, demontrasikan teknik dasar bermain peran (jika perlu) dengan situasi
seperti siswa memprotes nilai kepada pengajar, (2) Buatlah skenario dan
deskripsikan hal itu di depan kelas, (3) Mintalah 4 siswa dari kelas untuk
mengasumsikan peran karakter dalam permainan peran, (4) Mintalah 3 relawan
yang bergilir untuk meninggalkan ruangan dan memutuskan susunan yang mana
mereka akan berpartisipasi di dalamnya, (5) Setelah 3 menit, umumklan waktunya
dan mintalah relawan kedua untuk masuk ruangan dan mengulangi situasi yang
sama, (6) Pada kesimpulan, mintalah peserta didik untuk membandingkan dan
mengkontraskan gaya 3 relevan dengan mengidentifikasi teknik mana yang efektif
dan tidak untuk perbaikan.
Menurut Syaiful Sagala (2005: 213) Kelebihan dan kelemahan Strategi
Pembelajaran Role Playing adalah sebagai berikut: (1) Siswa melatih dirinya
untuk memahami dan mengingat isi bahan yang akan diperankan, (2) Siswa akan
berlatih berinisiatif dan berkreatif, (3) Bakat yang terdapat pada siswa dapat
dipupuk sehingga dimingkinkan akan muncul atau tumbuh bibit drama baru dari
sekolah, (4) Kerja sama antar pemain dapat ditumbuhkan dan dibina dengan
sebaik – baiknya, (5) Siswa memperoleh kebiasaan untuk menerima dan membagi

tanggung jawab dengan sesamanya, (6) Bahan lisan siswa dapat dibina menjadi
bahasa yang lebih baik agar mudah dipahami orang lain.

Kelemahannya antara lain: (1) Sebagian anak yang tidak ikut bermain peran
menjadi kurang aktif, (2) Banyak memakan waktu, (3) Memerlukan tempat yang
cukup luas, (4) Kelas yang lain akan terganggu oleh suara para pemain dan tepuk
tangan penonton / pengamat.
Penelitian yang dilakukan oleh Rini Priwantari (2010) memberikan
kesimpulan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran
Pkn dengan penggunaan strategi pembelajaran Role Playing.
Riana Rahmawati (2010) menyimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil
belajar siswa dalam mata pelajaran Biologi dengan menggunakan strategi
Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT).
Penelitian yang dilakukan oleh Lilik Mukminah Dwi Hastuti (2010)
menyimpulkan

bahwa

dengan

menggunakan

metode

bermain

peran

meningkatkan kemampuan anak dalam berinteraksi sosial.
Kerangka berfikir menurut Sugiyono (2008: 47) “Kertangka berfikir
merupakan model konseptual tentang tepri berhubungan dengan berbagai faktor
yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting”. Kerangka berfikir dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
siswa
kelas 5A

Strategi Pembelajaran
Role Playing (X1)

Hasil Belajar
(Y)

Dibandingkan

siswa
kelas 5B

Strategi Pembelajaran
Numbered Heads
Together (X2)

Hasil Belajar
(Y)

Berdasarkan pengertian landasan teori, maka hipotesis yang diajukan dalam
penelitian ini adalah: (1) Ada perbedaan hasil belajar Bahasa Indonesia antara
siswa yang belajar menggunakan strategi pembelajaran Numbered Heads
Together (NHT) dengan siswa yang belajar menggunakan strategi pembelajaran
Role Playing pada siswa kelas 5 SD Negeri Jambon 1, (2) Hasil belajar Bahasa

Indonesia siswa kelas 5 SD Negeri Jambon 1 yang menggunakan strategi
pembelajaran Role Playing lebih baik dibandingkan dengan strategi pembelajaran
Numbered Heads Together (NHT).

Metode Penelitian
Suharsimi Arikunto (2002: 136),
“metode penelitian adalah cara yang dapat digunakan oleh peneliti
dalam menyimpulkan data penelitian” jadi metode penelitian
adalah suatu cara dalam melakukan penelitian yang mempunyai
tujuan untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran
dari suatu hipotesis dengan menggunakan metode dan teknik –
teknik tertentu.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian eksperimental semu yang mana peneliti sering harus menerima apa
adanya kelompok / kelas yang sudah ada karena tidak mungkin peneliti
menempatkan subjek secara acak kedalam kelompok – kelompok.
Rancangan dalam penelitian ini adalah dengan membandingkan antara kelas
5A yang menggunakan strategi pembelajaran Role Playing dan kelas 5B yang
menggunakan Numbered Heads Together (NHT) pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas 5 SD Negeri Jambon 1
kecamatan Pulokulon. Karena jumlah siswa dalam populasi tidak banyak maka
peneliti tidak menggunakan sampel,

penelitian ini merupakan penelitiann

populasi. Variabel dalam penelitian ini ada variabel bebas dan variabel terikat.
Variabel bebas yaitu variabel yang merupakan rangsanagan untuk mempengaruhi
variabel lain. Yang menjadi variabel bebas adalah strategi pembelajaran
Numbered Heads Together (NHT) dan strategi pembelajaran Role Playing.

Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar.

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: (1)
Dokumentasi dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode dokumentasi
guna mendapatkan daftar nama siswa, profil sekolah, dan silabus, (2) Tes dalam
penelitian ini metode tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar pada mata
pelajaran Bahasa Indonesia. Hasil tes akhir poeneliti digunakan untuk mengetahui
hasil belajar siswa dengan menggunakan soal pilihan ganda (check pint).
Instrumen penelitian dalam penelitian ini menggunakan uji validitas dengan
ru mus Korelasi Product Moment Karl Person sebagai berikut:

r xy

n.
X2

(n.

XY (

X )(

X ) 2 )(n.

(

Y)
Y2

(

Y) 2 )

Keterangan :
: koefisien korelasi antara variabel X dan Y

r xy

X

: jumlah masing-masing butir

Y

: jumlah skor seluruh item

XY

n

: jumlah skor antara X dan Y
: jumlah objek

Kriteria pengujian :
Jika rhitung > rtabel pada taraf signifikan 5 % berarti item (butir soal)
valid
Jika rhitung < rtabel pada taraf signifikan 5 % berarti item (butir soal)
tidak valid.
Untuk menghitung reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan Uji
reliabilitas menggunakan rumus KR-20 untuk tes yang berbentuk objektif dengan
rumus sebagai berikut:

r11

k
k 1

2

t

pq
2

t

Keterangan :
r11

= reliabilitas instrumen

K

= banyaknya butir pertanyaan

∑σ²t = variansi total
p

= proporsi yang menjawab betul

q

= proprosi subjek yang menjawab salah

∑pq = jumlah hasil perkalian p & q
(Suharsimi Arikunto 2006: 178)
Untuk mengetahui normal tidaknya suatu distribusi data. Metode yang
digunakan dalam uji normalitas ini adalah metode Lilliefors; yaitu dengan langkah
sebagai berikut:
1) Hipotesis
Ho = Data berdistribusi normal
H1 = Data tidak berdistribusi normal
2) Taraf signifikan α=5%
3) Statistik uji yang digunakan

L maks F(Zi ) S(Zi )
Dengan :
L = koefisien Lilliefors dari pengamatan

F(Zi ) P(Z Zi) dengan Z ~ N(0,1)
S (Zi)

= proporsi cacah (Z ≤ Zi) terhadap seluruh cacah Zi

Zi

= skor standar, untuk Zi

S

= standar deviasi

(x i x)
s

4) Daerah kritik
DK = {L│L > Lα:n} dengan n adalah ukuran Data
5) Keputusan uji
Ho diterima jika L ≤ Lα:n ( Data berdistribusi normal)
(Sambas Ali, 2006: 289 )
Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini di gunakan uji-t adapun
langkah-langkahnya sebagai berikut:
1) Hipotesis
Ho = µA = µB

1

2) Taraf signifikansi α= 0,05
3) Statistik uji
1

t
s

1
n1

2

1
n2

denganS 2

(n1 1) S12 (n 2 1) S 22
n1 n 2 2

4) Daerah kritik
DK = {t t( , n1

2

n2

2)}

5) Keputusan uji
Ho di tolak jika t € DK dan sebaliknya
(Budiyono, 2000:156)
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Berdasarkan kelebihan strategi pembelajaran Role Playing yang membuat
siswa lebih berinisiatif dan kreatif, bakat yang terdapat dalam diri siswa dapat
dipupuk sehingga akan muncul bibit drama dari sekolah. Pada dasarnya antara
kedua strategi pembelajaran Role Playing dan Numbered Heads Together (NHT)
sama - sama baik digunakan dalam pembelajaran. tetapi dalam pembelajaran
Bahasa Indonesia materi mengidentifikasi unsur cerita lebih cocok menggunakan
strategi pembelajaran Role Playing karena dapat meningkatkan partisipasi anak
dan kerja sama dalam kelompok.
Dengan demikian strategi pembelajaran Role Playing akan memberikan
peluang yang lebih besar bagi siswa untuk menguasai materi pelajaran daripada
jika siswa diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran Numbered Heads
Together (NHT).

Kesimpulan ini didukung oleh hasil analisis data menggunakan uji t diperoleh
thitung > ttabel, yaitu 2,863 > 2,042, berarti terdapat perbedaan hasil belajar Bahasa
Indonesia antara siswa yang belajar menggunakan strategi pembelajaran
Numbered Heads Together (NHT) dengan siswa yang belajar menggunakan

strategi pembelajaran Role Playing.. Berdasarkan nilai rata-rata hasil belajar
bahasa Indonesia kelas 5A lebih besar dari kelas 5B, yaitu 75,00 > 69,50, berarti

hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas 5 yang menggunakan strategi
pembelajaran Role Playing lebih baik dibandingkan dengan menggunakan strategi
pembelajaran Numbered Heards Together (NHT).
Penutup
Simpulan dalam penelitian ini adalah (1) Ada perbedaan hasil belajar
Bahasa Indonesia antara siswa yang belajar menggunakan strategi pembelajaran
Numbered Heads Together (NHT) dengan siswa yang belajar menggunakan

strategi pembelajaran Role Playing. (2) Hasil belajar Bahasa Indonesia siswa
kelas 5 yang menggunakan strategi pembelajaran Role Playing lebih baik
dibandingkan dengan strategi pembelajaran Numbered Heads Together (NHT),
dengan nilai rata – rata 75,00 untuk kelas 5A dan 69,50 untuk kelas 5B.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat dikemukakan implikasi secara
teoritis dan praktis sebagai berikut: (1) Implikasi praktis yaitu pemilihan strategi
dan model pembelajaran yang tepat dapat berpengaruh terhadap pencapaian hasil
belajar siswa, (2) Berdasarkan hasil penelitian tersebut secara teoritis dapat
digunakan sebagai dasar pengembangan penelitian yang akan datang agar dapat
meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia.
Saran kepada pihak sekolah sebaiknya mensosialisasikan tentang strategi
pembelajaran yang inovatif diantaranya Numbered Heads Together (NHT) dan
Role Playing, dan kepala sekolah memberikan pelatihan – pelatihan pembelajaran

yang inovatif.
Saran kepada guru hendaknya guru lebih banyak melibatkan siswa dalam
proses pembelajaran, guru harus lebih kreatif dalam menyajikan materi serta lebih
bervariasi dalam memilih strategi pembelajaran Numbered Heads Together dan
Role Playing dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, selain itu sebelum diadakan

kegiatan pembelajaran guru memberikan contoh pada siswa dan memberikan
penghargaan atau hadiah dan pujian.
Saran kepada peneliti yang akan datang diharapkan para peneliti dapat
mengembangkan penelitian untuk variabel lain dan memperluas area populasi,
agar hasil penelitian dapat digeneralisasikan pada lingkup yang lebih luas.

Daftar Pustaka
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta.
Budiyono. 2004. Statistika
UniversityPress

Untuk Penelitian . Surakarta: Sebelas Maret

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain, 2008. Strategi Belajar Mengajar
Jakarta: PT.Rineka Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri, 2002. Rahasia Sukses Belajar , Jakarta : PT. Rineka
Cipta
Departemen Pendidikan Nasional. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta :
Balai Pustaka.
Hamzah b. uno. 2007. Model pembelajaran. jakarta, bumi aksara.
KTSP SD Negeri Jambon 1 Pemerintah Kabupaten Grobogan UPTD pendidikan
Kecamatan Pulokulon 2009.
Lie, Anita. 2004. Cooperative Learning. Jakarta: PT Gramedia. Cet. Ke-5.
Mel Silberman. 2007. Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif.
Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.
Nana Sujdana. 2000. Dasar – dasar Proses Belajar Mengajar . Bandung : Sinar
Baru Algesindo.
Nasution, S. 2002. Didaktik Asas-asas Mengajar. Bandung : Jenmars.
Sambas Ali, Anting sumantri. 2006. Aplikasi Statistika Dalam Penelitian.
Bandung : Pustaka Setia
Sanjaya, Wina. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi standar proses
pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alphabeta.
Uno Hamzah. 2008. Orientasi Dalam Psikologi Pembelajaran . Jakarta: Bumi
Aksara

W.J.S Poerwodarminto. 2001. Kamus Umum Bahasa Indonesia . Jakarta: Balai
Pustaka.
http://Serlykeguruan.blogspot.com/2009/10hakikat-bahasa.html. diakses
tanggal 2 November 2011 pukul 19:00
C:\Users\user\Downloads\Bahasa_Indonesia.htm.
November 2011 pukul 10:05

pada

diakses pada tanggal 15

http://tpardede.wikispaces.com. Diakses pada tangal 15 November 2011 pukul
10:30

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Model Numbered Head Together (NHT) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X (Studi Kasus: SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

0 4 169

Penerapan model cooperative learning teknik numbered heads together untuk meningkatkan hasil belajar akutansi siswa ( penelitian tindakan kelas di MAN 11 jakarta )

0 6 319

Pengaruh Strategi Pembelajaran kooperatif Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Mathaul Huda

0 5 173

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

Efektifitas pembelajaran kooperatif metode numbered heads together (NHT) terhadap hasil belajar pendidikan Agama Islam di SMP Islam al-Fajar Kedaung Pamulang

0 10 20

Pengaruh metode Numbered Head Together (NHT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di SMP Al-Zahra Indonesia Pamulang

0 4 177

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA MATERI HIMPUNAN DENGAN STRATEGI NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) Eksperimen Pembelajaran Matematika Pada Materi Himpunan Dengan Strategi Numbered Heads Together (NHT) Dan Think Pair Share (TPS) Terhadap Hasil Belajar

0 3 16

STUDI KOMPARASI ANTARA STRATEGI THINK-PAIR-SHARE (TPS) DENGAN STRATEGI NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) STUDI KOMPARASI ANTARA STRATEGI THINK-PAIR-SHARE (TPS) DENGAN STRATEGI NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SD

0 0 16

STUDI PERBANDINGAN STRATEGI PEMBELAJARAN NUMBERED Studi Perbandingan Strategi Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) Dengan Strategi Pembelajaran Role Playing Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Pada Siswa Kelas 5 SD Negeri Jambon

0 0 17

PENDAHULUAN Studi Perbandingan Strategi Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) Dengan Strategi Pembelajaran Role Playing Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Pada Siswa Kelas 5 SD Negeri Jambon 1 Pulokulon Grobogan Tahun 2011/2012.

0 2 6