PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP PERILAKU APEKTIF SISWA PADA PEMBELAJARAN BOLA VOLI DI SMP NEGERI 15 BANDUNG.

(1)

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP PERILAKU APEKTIF SISWA PADA PEMBELAJARAN BOLA VOLI

DI SMP NEGERI 15 BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Oleh: SRI SULASTRI

0800084

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015


(2)

LEMBAR PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan skripsi yang berjudul “Pengaruh Permainan Tradisional terhadap Perilaku Apektif Siswa pada Pembelajaran Bola Voli di SMP 15 Bandung”, sepenuhnya merupakan karya saya sendiri, tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika yang berlaku dalam masyarakat dan bidang keilmuan.

Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko ataupun sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Juni 2015 Penulis,

Sri Sulastri 0800084


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP PERILAKU APEKTIF SISWA PADA PEMBELAJARAN BOLA VOLI

DI SMP NEGERI 15 BANDUNG Skripsi ini telah Disetujui dan Disahkan oleh:

Pembimbing I

Dr. Uhamisastra, M.S., AIFO NIP. 19610621987031002

Pembimbing II

Alit Rahmat, M. Pd NIP. 197208282005011001

Mengetahui, Ketua Program Studi

Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FPOK UPI

Dr. Bambang Abduljabar, M.Pd NIP. 19650909 199102 1 001


(4)

1

Sri Sulastri, 2015

ABSTRAK

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP PERILAKU APEKTIF SISWA PADA PEMBELAJARAN BOLA VOLI

DI SMP NEGERI 15 BANDUNG

Oleh:

Sri Sulastri 0800084

Skripsi ini dibimbing oleh:

Dr. Uhamisastra, M.S., AIFO dan Alit Rahmat, M. Pd

Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 15 Bandung. Dengan bertujuan untuk mengetahui peningkatan perilaku apektif siswa dengan menggunakan permainan tradisional dan permainan baru dalam pembelajaran bola voli. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan desain Pretest-Posttest Control Group Design. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah SMP Negeri 15 Bandung. Sampel diperoleh melalui teknik random sampling yang terbagi atas dua kelas. Dua kelas yang dipilih yaitu kelas VII A sebagai kelompok eksperimen dengan menggunakan permainan tadisional dengan jumlah siswa 40 dan kelas VII C sebagai kelompok kontrol menggunakan permainan modern dengan jumlah siswa 40. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa tes (pre-test dan post-test) dan observasi untuk mengamati kegiatan pembelajaran di lapangan, dan angket untuk pengumpulan data perilaku apektif siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa permainan tradisional lebih tinggi dengan perolehan N-gain �̅ 0,75 dibandingkan dengan permainan modern �̅ 0,13 dalam pembelajaran bola voli. Hipotesis uji-t menunjukan bahwa permainan tradisional memperoleh thitung

18,727 (kelompok eksperimen) ≥ ttabel 1,991 maka signifikan. Kesimpulan

permainan tradisional lebih berpengaruh nyata dibandingkan dengan kelompok kontrol dalam pembelajaran bola voli terhadap perilaku apektif siswa.


(5)

ABSTRACT

TRADITIONAL GAME IMPACT TO STUDENT AFFECTIVE BEHAVIOR TOWARD VOLLEY BALL LEARNING

IN CLASS VII SMPN 15 BANDUNG

By

Sri Sulastri 0800084

Supervisior:

Dr. Uhamisastra, M.S., AIFO dan Alit Rahmat, M. Pd

This Research is to determine whether there is a different effect from the application of the tradisional game and modern game in SMPN 40 Bandung. Samples in this research using students in class VII-A SMPN 15 Bandung as many as 40 students. The method used in this research is the experimental method. Then for research design using pretest posttest group design. The instrument used in this study using a modified assessment questioner and observation. Implementation of the treatment carried out at the school. The results obtained from the application of the tradisional game and moder game is that there is a significant difference. According from the statistic data analysis that the authors do state that an average of application of the game of sections is N-gain �̅ 0,75 between modern game �̅ 0,13. In volleyball learning, tradisional game have a thitung 18,727 (eksperiment) ≥ ttabel 1,991. From the results of this research

findings concluded, that the tradisional game better than modern game, can increase the affective behavior Students learn a volley ball learning in class VII A SMPN 15 Bandung.

Keywords: tradisional game, modern game, affective behavior, volleyball learning.


(6)

v

Sri Sulastri, 2015

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined. UCAPAN TERIMAKASIH ... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI ... v DAFTAR TABEL ... viii DAFTAR GAMBAR ... ix BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. A. Latar belakang masalah ... Error! Bookmark not defined. B. Identifikasi Masalah Penelitian .... Error! Bookmark not defined. C. Rumusan Masalah Penelitian ... Error! Bookmark not defined. D. Tujuan penelitian ... Error! Bookmark not defined. E. Kegunaan Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined. A. Permainan Tradisional ... Error! Bookmark not defined. B. Macam–macam Permainan Tradisional ... Error! Bookmark not

defined.

1. Boy – boyan ...Error! Bookmark not defined.

2. Tarik Tambang ...Error! Bookmark not defined.

3. Galah Asin ...Error! Bookmark not defined.

4. Lari Balok ...Error! Bookmark not defined.


(7)

6. Jala Ikan ...Error! Bookmark not defined.

C. Perilaku Apektif ... Error! Bookmark not defined. D. Belajar ... Error! Bookmark not defined. 1. Pengertian Belajar ...Error! Bookmark not defined.

2. Jenis-Jenis Belajar ...Error! Bookmark not defined.

3. Teori-Teori Belajar ...Error! Bookmark not defined.

4. Prinsip-Prinsip Belajar ...Error! Bookmark not defined.

5. Makna dan Ciri Belajar ...Error! Bookmark not defined.

E. Permainan Bola Voli ... Error! Bookmark not defined. 1. Pengertian Bola Voli ...Error! Bookmark not defined.

2. Smash ...Error! Bookmark not defined.

3. Passing ...Error! Bookmark not defined.

a. Passing Bawah ... Error! Bookmark not defined. b. Passing atas ... Error! Bookmark not defined. 4. Service ...Error! Bookmark not defined. 5. Block ...Error! Bookmark not defined.

F. Kerangka Penelitian ... Error! Bookmark not defined. G. Pengajuan Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. BAB III METODOLOGI PENELITIAN... Error! Bookmark not defined. A. Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined. B. Metode Penelitian... Error! Bookmark not defined. C. Operasional Variabel Perilaku Apektif ... Error! Bookmark not


(8)

vii

Sri Sulastri, 2015

D. Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined. E. Teknik dan Alat Pengumpulan dataError! Bookmark not defined. F. Uji Instrumen ( Soal Tes ) ... Error! Bookmark not defined. G. Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined. 1. Uji Normalitas ...Error! Bookmark not defined.

2. Uji Homogenitas...Error! Bookmark not defined.

3. Perhitungan N-Gain ...Error! Bookmark not defined.

4. Uji Hipotesis ...Error! Bookmark not defined.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not

defined.

A. Deskripsi Data ... Error! Bookmark not defined. B. Uji Normalitas ... Error! Bookmark not defined. C. Uji Homogenitas ... Error! Bookmark not defined. D. Analisis N-Gain ... Error! Bookmark not defined. E. Analisis Uji t-test ... Error! Bookmark not defined. F. Pembahasan ... Error! Bookmark not defined. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined. A. Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined. B. Saran ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.


(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Rakapitulasi Ketidakhadiran Siswa SMP Negeri 15 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015 ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 2. 1 Ciri-ciri Umum Pendidikan, Belajar, dan Perkembangannya ... Error!

Bookmark not defined.

Tabel 3. 1 Operasional Variabel Perilaku Apektif Siswa ... Error! Bookmark not

defined.

Tabel 3. 2 Desain Eksperimen ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 3 Format Perhitungan Uji Validitas ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 4 Interpretasi derajat Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 5 Distribusi Pembantu Untuk Pengujian Normalitas ... Error! Bookmark not

defined.

Tabel 3. 6 Uji Barlett ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 1 Nilai Pretest dan Posttest ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 2 Uji Normalitas ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 3 Uji Homogenitas ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 4 Interpretasi Nilai Gain ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 5 Uji N- Gain... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 6 Hasil Uji t-test ... Error! Bookmark not defined.


(10)

ix

Sri Sulastri, 2015

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Bentuk dan Ukuran Lapangan Bola Voli. ... Error! Bookmark not

defined.

Gambar 2. 2 Rangkaian gerakan Smash ... Error! Bookmark not defined. Gambar 2. 3 Sikap lengan saat passing bawah satu tangan ... Error! Bookmark not

defined.

Gambar 2. 4 The Dig (Clenched First Method) ... Error! Bookmark not defined. Gambar 2. 5 Mengemis (Thumb Over Palm Method). Error! Bookmark not defined. Gambar 2. 6 Rangkaian gerakan Passing Bawah ... Error! Bookmark not defined. Gambar 2. 7 Rangkaian gerakan Passing Atas... Error! Bookmark not defined. Gambar 2. 8 Rangkaian gerakan Servis Atas ... Error! Bookmark not defined. Gambar 2. 9 Rangkaian gerakan Servis Bawah ... Error! Bookmark not defined. Gambar 2. 10 Rangkaian Gerakan Block ... Error! Bookmark not defined. Gambar 2. 11 Teori Konvergensi ... Error! Bookmark not defined.


(11)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah

Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan pemerintah melalui kegiatan pembelajaran baik secara formal maupun informal untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat mempermainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tetap untuk masa yang akan datang.

Pendidikan merupakan salah satu aspek penting yang dibutuhkan oleh masyarakat selain kesehatan dan ekonomi. Pendidikan sangat diperlukan oleh masyarakat karena diyakini mampu mencerdaskan kehidupan bangsa dan turut memegang pendidikan dalam pembangunan suatu negara.

Pendidikan jasmani sebagai integral dari pendidikan nasional memiliki peranan penting dalam pembangunan bangsa. Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan yang diajarkan di sekolah memiliki sumbangan unik, yaitu memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat langsung dalam berbagai pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan yang terpilih dilakukan secara sistematis. Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik, sekaligus membentuk pola hidup sehat dan bugar sepanjang hayat. Tujuan yang ingin dicapai bersifat menyeluruh, mencakup domain kognitif, afektif, dan psikomotor.

Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari proses pendidikan jasmani secara keseluruhan, sehingga tujuan pendidikan jasmani selaras dengan tujuan yang ingin dicapai dalam dunia pendidikan di Indonesia hal ini sejalan dengan UU nomor 2 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional yang menegaskan bahwa pendidikan nasional sebagai sistem yang dalam pelaksanaannya harus dipahami sebagai suatu kesatuan yang utuh dan terpadu dari semua kesatuan dan kegiatan pendidikan.


(12)

2

Sri Sulastri, 2015

Terdapat tiga ranah yang menjadi tujuan pendidikan jasmani yaitu kognitif, apektif, dan psikomotor.

Perilaku apektif merupakan salah satu tujuan pendidikan jasmani yang harus dimiliki oleh siswa, salah satu yang menjadi ukuran dari perilaku apektif siswa adalah tingkat kehadiran dalam mengikuti pembelajaran. Berikut ini adalah rincian dari daftar kehadiran siswa kelas VII di SMP Negeri 5 Bandung :

Tabel 1. 1

Rakapitulasi Ketidakhadiran Siswa SMP Negeri 15 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015

Kelas Jumlah Siswa Jumlah ketidakhadiran siswa

VII A 40 15

VII B 40 12

VII C 40 15

VII D 40 10

VII E 40 18

JUMLAH 200 70

Dari data rekapitulasi ketidakhadiran siswa pada tabel 1.1 di atas terlihat

kurangnya tingkat kehadiran dari sebagian siswa. Dari hasil rekapitulasi

ketidakhadiran siswa yang diuraikan dalam tabel 1.1 yang menggambarkan tingginya ketidakhadiran siswa dalam melaksanakan proses belajar-mengajar. Hal ini menunjukan bahwa perilaku apektif siswa masih tergolong rendah.

Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa sebagai anak didik. Sekolah juga diharapkan harus dapat menciptakan kondisi-kondisi dimana memungkinkan siswa dapat belajar dengan efektif, dan dapat mengembangkan daya eksplorasinya.


(13)

3

Permaianan tradisional dalam pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah-sekolah memiliki kedudukan yang sangat penting dalam rangka melestarikan, memelihara, bahkan mengembangkan hingga sejajar dengan cabang-cabang olahraga yang lainya. Permainan tradisional sangat beragam, diantaranya seperti gobak sodor, gangsingan, cinciripit (petak umpet), egrang, benthik, bekelan, engklek, galah asin, boy-boyan, lari balok dan tarik tambang. Permainan tradisional yang cukup beragam itu perlu digali dan dikembangkan karena mengandung nilai-nilai seperti kejujuran, sportivitas, kegigihan dan kegotong royongan (Sarasehan). Dengan permainan tradisional anak-anak bisa melatih konsentrasi, pengetahuan, sikap, keterampilan dan ketangkasan yang secara murni dilakukan oleh otak dan tubuh manusia. Selain itu, permainan tradisional bisa juga dapat mengembangkan aspek pengembangan moral, nilai agama, sosial, bahasa, dan fungsi motorik (Haris Iskandar). Sedangkan menurut Timbul Haryono menyatakan melalui tembang dan lagu dolanan dapat mempertajam anak dalam berolah rasa berbasis tradisi, yang erat kaitannya dengan kepekaan sosial, lingkungan dan dapat menanamkan budi pekerti sastra kebersamaan sesuai Sosio kultur masyarakat (KR, Senin 30 Mei 2006). Namun, berbeda dengan permainan modern zaman sekarang yang tidak mendorong sikap kreatif anak sebagai kreator tapi mendorong anak sebagai operator yang hanya duduk diam di depan layar komputer hingga membuat anak sibuk dengan dirinya sendiri tanpa peduli dengan lingkungan luar sekitar rumah.

Permainan tradisional diharapkan mempunyai pengaruh yang besar terhadap perilaku apektif siswa. Mengacu kepada paparan tersebut dan untuk memecahkan masalah mengenai perilaku apektif siswa, maka penting dilakukan penelitian mengenai “Pengaruh Permainan Tradisional terhadap Perilaku Apektif Siswa Pada Pembelajaran Bola Voli di SMP Negeri 15 Bandung”.

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Dari urain di atas, peneliti menemukan masalah yang terjadi di Pasundan Subang, permasalahan yang terjadi di lapangan yaitu, terlihat rendahnya perilaku


(14)

4

Sri Sulastri, 2015

apektif siswa dalam pembelajaran penjas pada siswa SMP Negeri 5 Bandung. Peneliti menilai perilaku apektif masih kurang yang dalam hal ini terlihat dari:

1. Tidak tepat waktu dalam mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah. 2. Tidak memakai perlengkapan atau pakaian yang seragam.

3. Kurang memperhatikan instruksi guru ketika sedang menjelaskan.

C. Rumusan Masalah Penelitian

Inti kajian dalam penelitian ini adalah masalah perilaku apektif siswa. Dari sekian banyak faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku apektif siswa salah satu faktor yang mempengaruhinya adalah melalui permainan tradisional.

Berdasarkan pernyataan permasalahan diatas, masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: Masalah dalam penelitian ini secara spesifik dapat dirumuskan dalam pertanyaan penelitian yaitu: “Seberapa besar pengaruh permainan tradisional dibandingkan dengan permainan modern pada pembelajaran bola voli”.

D. Tujuan penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pada perilaku apektif siswa dengan menggunakan permainan tradisional (eksperimen) dan menggunakan permaianan modern pada pembelajaran bola voli.

E. Kegunaan Hasil Penelitian

Jika tujuan penelitian tersebut di atas tercapai, maka akan ada dua kegunaan dari penelitian ini yaitu kegunaan teoritis dan kegunaan praktis.

1. Kegunaan Teoritis

Secara teoritis kegunaan penelitian ini adalah sebagai sarana untuk menambah referensi dan bahan kajian dalam khasanah ilmu pengetahuan di bidang olah raga, dan juga untuk penelitian lanjutan mengenai pengaruh permainan tradisional terhadap perilaku apektif siswa dalam pembelajaran bola voli yang belum dikaji dalam penelitian ini.


(15)

5

2. Kegunaan Praktis

Secara praktis, kegunaan penelitian ini adalah (1) sebagai bahan informasi bagi sekolah tentang permainan tradisional dan bahan pertimbangan untuk sekolah guna meningkatkan kualitas perilaku apektif siswa dalam pembelajaran bola voli; (2) sebagai masukan bagi siswa guna meningkatkan perilaku apektif dalam permainan bola volinya agar dapat menjadi individu yang produktif; (3) sebagai bahan masukan studi pendahuluan untuk memahami pengaruh permainan tradisional terhadap perilaku apektif siswa pembelajaran bola voli.


(16)

38

Sri Sulastri, 2015

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A. Objek Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimen Design. Penelitian ini menganalisis mengenai Permainan Tradisional dalam meningkatkan Perilaku apektif Siswa pada Permbelajaran Bola Voli.

Pada Penelitian Eksperimen diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan. Terdapat dua kelompok yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen adalah kelas yang mendapat perlakuan, sedangkan kelas kontrol adalah kelompok yang tidak mendapatkan perlakuan. Pada penelitian ini kelas eksperimen akan menggunakan permainan tradisional, sedangkan pada kelas kontrol kelas yang akan menggunakan permainan modern.

B. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan kegunaan tertentu, karena metode penelitian dapat memberikan gambaran kepada peneliti bagaimana langkah-langkah penelitian yang dilakukan, sehingga permasalahan dapat dipecahkan. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Nasir (1988, hlm. 51) “Metode penelitian meruapakan cara utama yang digunakan peneliti untuk

mencapai tujuan dan menentukan jawaban atas masalah yang diajukan”.

Sebagaimana Sugiyono (2010, hlm. 2) mengemukakan:

Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara yang dilakukan dapat diamati oleh indra manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Sistematis artinya proses yang digunakan dalam penelitian menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.


(17)

39

Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi experimental

design. Bentuk Pada penelitian ini terdapat dua kelompok yaitu kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol. Kedua kelompok tersebut akan diberikan pretest dan posttest yang sama.

C. Operasional Variabel Perilaku Apektif

Sesuai dengan judul penelitian ini yaitu “Pengaruh Permainan Tradisional terhadap Perilaku Apektif Siswa Pada Pembelajaran Bola Voli di SMP Negeri 5 Bandung”, maka penulis menjelaskan beberapa istilah sebagai berikut:

Menurut Krathwohi, dkk seperti yang dikutip Susilana (2006, hlm. 36-37):

“ada tingkatan dalam domain afektif yaitu penerimaan, merespon, menghargai,

mengorganisasi, dan karakteristik nilai”.

Sedangkan untuk memperjelas dan mempermudah penelitian, maka peneliti membuat angket dalam bentuk kisi-kisi sebagai berikut:

Tabel 3. 1

Operasional Variabel Perilaku Apektif Siswa

Variabel Sub Variabel Indikator Ukuran No.

Item Perilaku apektif berkenaan dengan sikap, nilai-nilai, dan apresiasi. Domain ini merupakan bidang tujuan pendidikan kelanjutan dari domain kognitif. (Susilana, 2006, hlm.

1. Sikap siswa selama

mengikuti pelajaran. 2. Nilai

Sportivitas siswa selama mengikuti permainan bola voli. 3. Masuk tepat

waktu dalam mengikutti pembelajaran 4. Siswa

1. Receiving

(penerimaan) 

Tingkat kepekaan menerima stimulus.  Tingkat kesadaran dalam mengontrol masalah.  Tingkat kesadaran dalam menyelesaika n masalah.

1, 2, 3

4, 5, 6

7, 8, 9


(18)

40

Sri Sulastri, 2015

37)

Afektif lebih banyak mengendalika n sikap dan perbuatan siswa. (Muhibbin Syah, 2011, hlm. 152) memakai pakaian yang sesuai dengan ketentuan. 5. Frekuensi kehadiran dalam mengikuti pelajaran. 6. Siswa memperhatik an guru saat pembelajaran berlangsung. 7. Siswa

melaksanaka n perintah yang

diberikan oleh guru.

(Merespon) kemauan dalam menyelesaika n tugas tepat waktu.

 Tingkat partisifaasi aktif dalam mengikuti proses

pembelajaran.

 Tingkat partisifasi aktif dalam mengikuti kegiatan diluar

pembelajaran. 12

13, 14, 15

16, 17, 18

3. Valuing

(Menghargai) 

Tingkat penghargaan terhadap guru.  Tingkat penghargaan terhadap teman.  Tingkat penghargaan terhadap peraturan sekolah.

19, 20, 21 22, 23, 24

25, 26, 27 4. Organization (Mengorgani sasi)  Tingkat melaksanakan nilai kejujuran.  Tingkat melakukan kerjasama.

28, 29, 30

31, 32, 33

5. Characteriza

tion by value

or value

complex

 Tingkat

penilaian pada saat proses pembelajaran.

34, 35, 36


(19)

41

(Karakterisas i dengan suatu nilai atau komplek nilai)

 Tingkat

penilaian pada saat di luar proses

pembelajaran.

 Tingkat

penilaian di luar sekolah.

37, 38, 39

40, 41, 42

D. Desain Penelitian

Pada penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali, yaitu pengukuran sebelum perlakuan (pre-test) dan sesudah perlakuan (post-test). Pengukuran ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar pada metode yang menjadi eksperimen.Adapun desain penelitiannya yang dirancang adalah seperti gambar berikut.

Gambar 3. 1

Desain Pre-test-post test control group design

Keterangan :

o : kelompok pre-test kelompok kontrol dan kelompok eksperimen

o : Post-test kelompok kontrol dan kelompok eksperimen X : Perlakuan (pembelajaran metode simulasi)

Y : Kontrol (Pembelajaran metode demonstrasi)

Adapun desain lain menurut Sugiyono, 2008, hlm. 116 adalah sebagai berikut :

Eksperimen :O1 X O2 E

o X o


(20)

42

Sri Sulastri, 2015

Kontrol : O3 O4 K

Ket :

O1 : Tes awal (sebelum perlakuan) pada kelompok eksperimen

O2 : Tes akhir (setelah perlakuan) pada kelompok eksperimen

O3 : Tes awal (sebelum perlakuan) pada kelompok kontrol

O4 : Tes akhir (setelah perlakuan) pada kelompok kontrol

X : Penerapan Model pembelajaran Simulasi E : Kelas eksperimen

K : Kelas kontrol

Dalam buku Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan Endang Mulyatiningsih, menurut Neuman (2003, hlm. 96) memberi contoh beberapa cara perancangan eksperimen yang dapat disimak pada tabel dibawah ini :

Tabel 3. 2 Desain Eksperimen

Classical experimental design R O X O

O O

1. Pre experimental designs

a. One-Group pretest-Post test O X O

(Newman, 2003, hlm. 96) R : random assignment

X : Perlakuan (treatment) / uji coba O : Pengukuran

Adapun desain penelitian yang digunakan pada kegiatan penelitian ini adalah Quasi experimental design.Bentuk desain quasi eksperimen yang dipilih adalah nonequivqlenty control group design, dan rancangan desain penelitiannya adalah menurut Sugiyono, 2008, hlm. 116.


(21)

43

E. Teknik dan Alat Pengumpulan data

Teknik pengumpulan data yang dipergunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Tes

Tes ini digunakan dengan memberikan tes pretest dan posttest, dalam pembelajaran bola voli. Tes yang akan digunakan adalah performance test. 2. Observasi

Lembar observasi yang menjadi instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini adalah lembar observasi pembelajaran. Lembar observasi pembelajaran ini dapat dilihat pada kisi-kisi instrumen observasi berikut ini. Pada lembar observasi dapat mengukur dan menilai proses pembelajaran dengan tujuan mengetahui pengelolaan kegiatan belajar mengajar dengan permainan tradisional yang dilakukan oleh guru dan aktivitas siswa saat kegiatan belajar berlangsung. Lembar observasi ini diisi oleh pengamat selama pembelajaran berlangsung.

F. Uji Instrumen ( Soal Tes )

Prinsip dalam penelitian adalah melakukan pengukuran terhadap fenomena sosial maupun alam. Dalam melakukan pengukuran maka harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian dinamakan instrumen penelitian. Jadi instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam atau sosial yang diamati.

1. Uji Validitas

Sebuah instrument dapat dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Menurut Azwar (1986, hlm. 20) “validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu lat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya”.


(22)

44

Sri Sulastri, 2015

Adapun rumus yang digunakan adalah Rumus Korelasi Product Moment dengan angka dasar, sebagai berikut:

= � ∑ − ∑ ∑

√{� ∑ − ∑ }{� ∑ − ∑ }

Keterangan :

Rxy : Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y dan variabel

yang dikorelasikan x : Skors tiap items x y : Skors tiap items y

N : Jumlah responden uji coba

Sugiyono (2006, hlm. 135), menyatakan instrument yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat dipergunakan. Sugiyono (2008, hlm. 179) Soal dianggap valid bila harga korelasi 0,30 bila harga korelasi berada di bawah 0,30 maka dapat disimpulkan bahwa butir instrument tidak valid. Sehingga harus diperbaiki atau dibuang. Perhitungan validitas dihitung dengan menggunakan bantuan Microsoft office Excel 2010, pada umumnya untuk penelitian dibidang ilmu pendidikan, digunakan taraf signifakansi 0,05 atau 0,01.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam uji validitas instrumen adalah sebagai berikut (Uep dan Sambas Ali Muhidin, 2006, hlm. 49-50):

a) Mengumpulkan data dari hasil uji coba.

b) Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran data yang terkumpul termasuk di dalamnya memeriksa kelengkapan pengisian item angket.

c) Memberikan skor terhadap item-item yang perlu diberi skor. (Suharsimi arikunto, 2010, hlm. 213)


(23)

45

d) Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada itu yang diperoleh untuk setiap respondennya untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data selanjutnya.

Tabel 3. 3

Format Perhitungan Uji Validitas No.

Responden

Nomor Item Instrumen

Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

e) Menghitung jumlah skor yang diperoleh oleh masing-masing responden. f) Menghitung nilai koefisien korelasi product moment untuk setiap bulir

angket.

g) Membandingkan nilai korelasi product moment hasil perhitungan dengan nilai koefisien korelasi product moment yang terdapat dalam tabel.

h) Membuat kesimpulan dengan kriteria uji: r hitung> r tabel, maka instrumen dinyatakan valid.

r hitung r tabel, maka instrumen dinyatakan tidak valid.

Pengolahan uji instrumen dengan menggunakan bantuan aplikasi program MS Excel 2010 menurut Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin, (2006, hlm. 379) sebagai berikut:

a. Siapkan lembar kerja (worksheet) dan data yang akan diolah; b. Entry data tersebut pada lembar kerja (worksheet);

c. Lalu hitung rata-rata dengan AVERAGE, korelasi dengan CORREL, keterangan validitas dengan IF, jumlah bulir yang valid dan tidak valid dengan COUNTIF.

Pengujian validitas soal pre-test mengenai kompetensi dasar menangani penggandaan dokumen dengan menggunakan Microsoft Excel 2010.


(24)

46

Sri Sulastri, 2015

2. Uji Reliabilitas

Untuk menghitung reliabilitas instrumen hasil belajar mata pelajaran menangani penggandaan dokumen, teknik yang digunakan adalah reliabilitas internal, kalau reliabilitas eksternal diperoleh dengan cara memperoleh hasil pengetesan yang berbeda. Dalam buku Prosedur Penelitian Suharsimi Arikunto (2010, hlm. 223) Berbagai teknik mencari reliabilitas yang akan diuraikan adalah (1) dengan rumus Spearman-Brown, (2) dengan rumus Flanangan, (3) dengan rumus Rulon, (4) dengan rumus K-R.20 (5) dengan rumus K-R.21, (6) dengan rumus Hoyt, dan (7) dengan rumus Alpha. Pengujian reliabilitas uji coba instrument ini dengan menggunakan

rumus koefisien alfa (α) dari cronbach sebagai berikut :

= [�−� ] .[ − ∑ ��

�� ]

Keterangan :

r11 : Reliabilitas Instrumen/koefisien korelasi/korelasi alpha

k : Banyaknya Bulir soal

∑ �� : jumlah varians bulir

�� : varians total N : Jumlah responden

Langkah-langkah pengujian dengan menggunakan rumus tersebut adalah sebagai berikut:

a. Menyebarkan instrumen yang akan diuji reliabilitasnya, kepada responden yang bukan responden sesungguhnya

b. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen

c. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran data yang terkumpul. Termasuk didalamnya memeriksa kelengkapan pengisian item soal


(25)

47

d. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang diperoleh. Diklakukan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data selanjutnya. Contoh format tabel perhitungan Uji reliabilitas, sebagai berikut:

No Responden

No Item istrumen

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1

2

3

4

5

e. Memberikan/menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah diisi responden pada tabel pembantu.

No Responden No Item istrumen Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1

2

3

4

5

Jumlah

f. Menghitung nilai varians masing-masing item dan varians total. Gunakan tabel pembantu.


(26)

48

Sri Sulastri, 2015

g. Menghitung nilai koefisien alfa. Berdasarkan langkah-langkah sebelumnya diketahui.

h. Menentukan jilai tabel pada derajara bebas (db) = n-2.

i. Membuat kesimpulan dengan cara membandingkan nilai hitung r lebih besar (>) dari nilai tabel r, maka instrumen dinyatakan reliabel.

Pada pengujian reliabilitas di atas dilakukan dengan menggunakan bantuan aplikasi program Microsoft Office Excel 2010.

Tabel 3. 4

Interpretasi derajat Reliabilitas

Rentang Nilai Klasifikasi

0,000-0,200 Derajat reliabilitas sangat rendah 0,200-0,400 Derajat reliabilitas rendah

0.400-0,600 Derajat reliabilitas cukup 0,600-0,800 Derajat reliabilitas tinggi 0,800-1,00 Derajat reliabilitas sangat tinggi (Suharsimi Arikunto, 2006, hlm. 223)

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data penelitian ini menggunakan teknik statistik akan diuji dengan parametris untuk mengetahui hasil belajar siswa dilakukan pengolahan data terhadap skor pretest dan posttest dan nilai gain. Pengolahan data dimaksudkan untuk

No

Responden X X²

1

2

3


(27)

49

mengetahui hasil belajar peserta didik, sedagkan perhitungan gain dimaksudkan untuk mengetahui perbedaan perlakuan yang diberikan terhadap hasil belajar siswa.

Menurut Taylor, (1975, hlm. 79) mendefinisikan analisis data sebagai proses yang merinci usaha secara formal untuk menemukan tema dan merumuskan hipotesis (ide) seperti yang disarankan dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan dan tema pada hipotesis.

Dengan demikian definisi tersebut dapat disintesiskan menjadi analisis data proses mengorganisasikan dan menguraikan data kedalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan menjadi hipotesis seperti yang didasarkan pada data. Adapun langkah-langkah untuk mengelola hasil penelitian ini terdiri dari :

1. Uji Normalitas

Untuk menginginkan hasil penelitian yang lebih baik, maka pengujian normalitas. Banyak cara yang dapat digunakan untuk melakukan pengujian normalitas sampel, Penulis menggunakan uji normalitas dengan metode lilifors. Langkah kerja uji normalitas dengan metode lilifors menurut Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin (2006, hlm. 289) sebagai berikut:

Tabel 3. 5

Distribusi Pembantu Untuk Pengujian Normalitas

X F FK � (�) Z � (�) � (�)- � (�) |� �− −� (�)

1 2 3 4 5 6 7 8

1. Susunlah data dari kecil ke besar

2. Periksa data, beberapa kali munculnya bilangan-bilangan itu (frekuensi harus ditulis).

3. Dari frekuensi susun frekuensi kumulatifnya.

4. Berdasarkan frekuensi kumulatif, hitunglah proporsi empirik. 5. Hitung nilai z untuk mengetahui theoritical proportion pada table z


(28)

50

Sri Sulastri, 2015

6. Menghitung theoritical proportion.

7. Bandingkanempirical proportion dengan theoritical proportion, kemudian carilah selisih terbesar didalam titik observasi antara kedua proporsi.

8. Carilah selisih terbesar di luar titik observasi.

Untuk melakukan uji normalitas untuk kedua variabel tersebut dengan menggunakan bantuan Microsoft Office Excel 2010.

2. Uji Homogenitas

Disamping pegujian terhadap normal tidaknya distribusi data, perlu kiranya peneliti melakukan pengujian terhadap kesamaan (homogenitas) yakni seragam tidaknya variansi dari sampel yang diambil dari populasi yang sama. Kriteria yang peneliti gunakan adalah Fh> Ft, maka H0 menyatakan varians homogeni ditolak dalam

hal lainnya diterima. Rumus ujistatisik yang digunakan adalah:

x2= (In10)[∑ db. LogSi2)

Keterangan:

Si2 = Varians tiap kelompok data

dbin-1 = Derajat kebebasan tiap kelompok

B = Nilai Burlett = (Log S2gab) (∑dbi)

S2gab = varians gabungan = S2gab =

db S db

i 2

.

Uji statistika yang akan digunakan adalah Microsoft Office Excel, langkah-langkah dalam pengujian homogenitas varians menurut Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin (2006, hlm. 295) adalah sebagai berikut:


(29)

51

Tabel 3. 6 Uji Barlett

Sampel db=n-1 �

� ��

db.

� �� � . �

1 2 3 ... ...

a. Menentukan kelompok-kelompok data dan menghitung varians untuk tiap kelompok tersebut.

b. Membuat tabel pembantu untuk memudahkan proses penghitungan. c. Menghitung varians gabungan.

d. Menghitung log dari varians gabungan. e. Menghitung nilai Barlett.

f. Menghitung nilai.

g. Menghitung nilai dan titik kritis. h. Membuat kesimpulan.

3. Perhitungan N-Gain

N-Gain adalah normalisasi gain, perhitungan N-gain dilakukan untuk melihat peningkatan hasil belajar siswa, pada kompetensi menangani Penggandaan dokumen. Hal ini dilakukan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan menggunakan persamaaan Hake (1999).

N-Gain = Sko � � −Sko � � � Sko Mak imum−Sko � � �


(30)

52

Sri Sulastri, 2015

Selanjutnya, perolehan normalisasi gain diklasifikasikan menjadi tiga kategori yaitu:

a. N-Gain tinggi: nilai (g) > 0.70 b. N-Gain sedang: 0.70 > (g) > 0.3 c. N-Gain rendah: nilai (g) < 0.3

4. Uji Hipotesis

Adapun langkah-langkah untuk menguji hipotesis adalah sebagai berikut: a. Nyatakan hipotesis statistik (H0 dan H1) yang sesuai dengan penelitian

b. Gunakan statistik uji yang tepat

c. Hitung nilai statistik berdasarkan data yang terkumpul d. Berikan kesimpulan

e. Menentukan ρ(ρ-value)

Hipotesis dalam penelitian ini, menggunakan Uji Beda Dua Rata-rata/Mean yaitu uji t-test dengan ketentuan varians homogen. Pengujian hipotesis menggunakan t-test. Tesini dilakukan bila kedua data berdistribusi normal dan variansnya homogen, rumus uji t-test sebagai berikut :

= �̅ − �̅

�� √ +

(Ating dan Sambas, 2006, hlm. 172) Keterangan:

t : nilai t yang dihitung

x : nilai rata-rata kelompok eksperimen

� : nilai rata-rata kelompok kontrol

: jumlah anggota sampel kelompok eksperimen : jumlah anggota sampel kelompok kontrol


(31)

53

Kemudian standar deviasi gabuangan ( ) diperoleh dari rumus :

� = √ − + −+ − (Ating dan Sambas 2006, hlm. 172)

Keterangan:

�̅ : Rata-rata skor pretes kelas eksperimen.

�̅ :Rata-rata skor pretes kelas kontrol. : Simpangan baku kelas eksperimen. : Simpangan baku kelas kontrol.

dk : + −

Adapun dalam Sugiyono (2012, hlm. 196-197), dijelaskan bila jumlah anggota sampel = dan varian homogen (� ² = � ² ), maka dapat digunakan rumus t-test baik untuk separated, maupun pool varian. Untuk melihat harga t tabel digunakan dk = + − dengan rumus Separated varian yaitu:

= �̅ − �̅

√ +

Kriteria pengujian ditetapkan apabila t hitung < t tabel dk = + − dan peluang ( − �). H0 diterima jika − − � < < − � dan H0 ditolak untuk nilai t

lainnya. taraf signifikansi 5% (� = , 5 maka kriteria pengujiannya adalah: a) Jika t hitung > t tabel, maka H0di tolak dan H1 diterima


(32)

54

Sri Sulastri, 2015

Pasangan hipotesis nol dan tandingannya yang akan diuji adalah :

H0 :Perilaku Apektif siswa dengan Permainan Tradisional lebih rendah

dibandingkan Permainan Modern.

H1 :Perilaku Apektif siswa dengan Permainan Tradisional lebih tinggi dibandingkan

Permainan Modern.

Perumusan hipotesis: H0 : µ1< µ2

H1 : µ1> µ2 (Sugiyono, 2008, hlm. 225)

Ket :

µ1= Permaian Tradisional µ2= Permainan Mordern


(33)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu : Permainan tradisional lebih memberikan pengaruh yang nyata dibandingkan dengan permainan modern dalam pembelajaran bola voli terhadap perilaku apektif siswa.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas bagi pengajar yang belum menerapkan permainan tradisional maka ada baiknya menerapkan permaian tersebut untuk meningkatkan perilaku apektif siswa dalam pembelajaran penjas.

1. Untuk guru pendidkan jasmani, dengan hasil penelitian ini membuktikan bahwa penerapan permainan tradisional memberikan pengaruh yang signifikan dibandingkan dengan permainan modern terhadap peningkatan perilaku apektif siswa dalam pembelajaran bola voli, sehingga penulis menyerankan untuk menggunakan permainan tradisional pada pembelajaran pendidkan jasmani.

2. Untuk rekan-rekan mahasiswa yang akan mengadakan penelitian ulang tentang permainan tradisional, penulis menganjurkan untuk mencari variabel dan sampel penelitian yang lebih relevan demi kemajuan ilmu pendidikan khususnya bidang keilmuan pendidikan jasmani.

3. Perlu diadakan publikasi penggunaan permainan tradisional kepada para guru penjas dan orang-orang yang terkait dengan dunia pendidikan


(34)

63

Sri Sulastri, 2015

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi.(2010). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik, Edisi Revisi 2010 Jakarta: Rineka Cipta

Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin, (2006), Aplikasi Statistika dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.

Faizal Sanapiah, (2007), Format-Format Penelitian Sosial, Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Kusmaedi, Nurlan. (2010). Modul Permainan Tradisional. FPOK UPI.

Mulyatiningsih, Endang. (2011). Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan. Yogyakarta: Alfabeta

Nazir, M. 2003. Metode Penelitian. Jakarta:Ghalia Indonesia.

Sagala, Syaiful, (2012), Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung: Alfabeta. Sambas Ali Muhidin, (2010), Statistika 2 Pengantar Untuk penelitian, Bandung:

Karya Adhika Utama.

Sambas Ali Muhidin dan Maman A. (2009), Analisisi Korelasi, Regresi dan Jalur dalam Penelitian,Bandung: Pustaka Setia.

Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta

Sugiyono, (2010), Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta.

Sugiyono.(2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta

Susilana, Rudi, (2006), Kurikulumdan Pembelajaran, Bandung: Jurusan Kurtek Universitas Pendidikan Indonesia.

Syah, Muhibbin, (2010), Psikologi Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali Muhidin, (2010), Desain Penelitian Kuantitatif,

Bandung: Karya Adhika Utama.


(35)

64

http://olympiadchild.blogspot.com/2013/04/pengertian-olahraga-voli-dan-sejarahnya.html

http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&ved=0CC UQFjAA&url=http%3A%2F%2Flib.unnes.ac.id%2F18919%2F1%2F610140 7125.pdf&ei=seoJU_zqNIeTiQfeqICYCA&usg=AFQjCNGoAU4M1NCCQF zuJXE3J75GMgFVGQ&bvm=bv.61725948,d.aGc

Hurlock dalam Tedjasaputra dalam Solahuddin, Gazali. Lincah dan Cekatan Berkat Permainan Tradisional, [online], (www.tabloid-nakita.com/ Panduan/ panduan 05223-01. htm, diakses tanggal 25 Juni 2015)


(1)

52

Selanjutnya, perolehan normalisasi gain diklasifikasikan menjadi tiga kategori yaitu:

a. N-Gain tinggi: nilai (g) > 0.70

b. N-Gain sedang: 0.70 > (g) > 0.3

c. N-Gain rendah: nilai (g) < 0.3

4. Uji Hipotesis

Adapun langkah-langkah untuk menguji hipotesis adalah sebagai berikut: a. Nyatakan hipotesis statistik (H0 dan H1) yang sesuai dengan penelitian b. Gunakan statistik uji yang tepat

c. Hitung nilai statistik berdasarkan data yang terkumpul d. Berikan kesimpulan

e. Menentukan ρ(ρ-value)

Hipotesis dalam penelitian ini, menggunakan Uji Beda Dua Rata-rata/Mean yaitu uji t-test dengan ketentuan varians homogen. Pengujian hipotesis menggunakan t-test. Tesini dilakukan bila kedua data berdistribusi normal dan variansnya homogen, rumus uji t-test sebagai berikut :

= �̅ − �̅

�� √ +

(Ating dan Sambas, 2006, hlm. 172) Keterangan:

t : nilai t yang dihitung

x : nilai rata-rata kelompok eksperimen

� : nilai rata-rata kelompok kontrol

: jumlah anggota sampel kelompok eksperimen : jumlah anggota sampel kelompok kontrol


(2)

53

Kemudian standar deviasi gabuangan ( ) diperoleh dari rumus :

� = √ − + −+ − (Ating dan Sambas 2006, hlm. 172)

Keterangan:

�̅ : Rata-rata skor pretes kelas eksperimen.

�̅ :Rata-rata skor pretes kelas kontrol. : Simpangan baku kelas eksperimen. : Simpangan baku kelas kontrol.

dk : + −

Adapun dalam Sugiyono (2012, hlm. 196-197), dijelaskan bila jumlah anggota sampel = dan varian homogen (� ² = � ² ), maka dapat digunakan rumus t-test baik untuk separated, maupun pool varian. Untuk melihat harga t tabel digunakan dk = + − dengan rumus Separated varian yaitu:

= �̅ − �̅ √ +

Kriteria pengujian ditetapkan apabila t hitung < t tabel dk = + − dan peluang ( − �). H0 diterima jika − − � < < − � dan H0 ditolak untuk nilai t lainnya. taraf signifikansi 5% (� = , 5 maka kriteria pengujiannya adalah:

a) Jika t hitung > t tabel, maka H0di tolak dan H1 diterima b) Jika t hitung < t tabel, maka H0 di terima dan H1 ditolak


(3)

54

Pasangan hipotesis nol dan tandingannya yang akan diuji adalah :

H0 :Perilaku Apektif siswa dengan Permainan Tradisional lebih rendah

dibandingkan Permainan Modern.

H1 :Perilaku Apektif siswa dengan Permainan Tradisional lebih tinggi dibandingkan

Permainan Modern.

Perumusan hipotesis: H0 : µ1< µ2

H1 : µ1> µ2 (Sugiyono, 2008, hlm. 225) Ket :

µ1= Permaian Tradisional


(4)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu : Permainan tradisional lebih memberikan pengaruh yang nyata dibandingkan dengan permainan modern dalam pembelajaran bola voli terhadap perilaku apektif siswa.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas bagi pengajar yang belum menerapkan permainan tradisional maka ada baiknya menerapkan permaian tersebut untuk meningkatkan perilaku apektif siswa dalam pembelajaran penjas.

1. Untuk guru pendidkan jasmani, dengan hasil penelitian ini membuktikan bahwa penerapan permainan tradisional memberikan pengaruh yang signifikan dibandingkan dengan permainan modern terhadap peningkatan perilaku apektif siswa dalam pembelajaran bola voli, sehingga penulis menyerankan untuk menggunakan permainan tradisional pada pembelajaran pendidkan jasmani.

2. Untuk rekan-rekan mahasiswa yang akan mengadakan penelitian ulang tentang permainan tradisional, penulis menganjurkan untuk mencari variabel dan sampel penelitian yang lebih relevan demi kemajuan ilmu pendidikan khususnya bidang keilmuan pendidikan jasmani.

3. Perlu diadakan publikasi penggunaan permainan tradisional kepada para guru penjas dan orang-orang yang terkait dengan dunia pendidikan


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi.(2010). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik, Edisi Revisi 2010 Jakarta: Rineka Cipta

Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin, (2006), Aplikasi Statistika dalam

Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.

Faizal Sanapiah, (2007), Format-Format Penelitian Sosial, Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Kusmaedi, Nurlan. (2010). Modul Permainan Tradisional. FPOK UPI.

Mulyatiningsih, Endang. (2011). Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan. Yogyakarta: Alfabeta

Nazir, M. 2003. Metode Penelitian. Jakarta:Ghalia Indonesia.

Sagala, Syaiful, (2012), Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung: Alfabeta. Sambas Ali Muhidin, (2010), Statistika 2 Pengantar Untuk penelitian, Bandung:

Karya Adhika Utama.

Sambas Ali Muhidin dan Maman A. (2009), Analisisi Korelasi, Regresi dan Jalur

dalam Penelitian,Bandung: Pustaka Setia.

Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta

Sugiyono, (2010), Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta.

Sugiyono.(2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta

Susilana, Rudi, (2006), Kurikulumdan Pembelajaran, Bandung: Jurusan Kurtek Universitas Pendidikan Indonesia.

Syah, Muhibbin, (2010), Psikologi Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali Muhidin, (2010), Desain Penelitian Kuantitatif,


(6)

64

http://olympiadchild.blogspot.com/2013/04/pengertian-olahraga-voli-dan-sejarahnya.html

http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&ved=0CC UQFjAA&url=http%3A%2F%2Flib.unnes.ac.id%2F18919%2F1%2F610140 7125.pdf&ei=seoJU_zqNIeTiQfeqICYCA&usg=AFQjCNGoAU4M1NCCQF zuJXE3J75GMgFVGQ&bvm=bv.61725948,d.aGc

Hurlock dalam Tedjasaputra dalam Solahuddin, Gazali. Lincah dan Cekatan Berkat Permainan Tradisional, [online], (www.tabloid-nakita.com/ Panduan/ panduan 05223-01. htm, diakses tanggal 25 Juni 2015)