PERBEDAAN PENDIDIKAN POLA HIDUP SEHAT ANAK USIA SEKOLAH DESA ADAT CIREUNDEU DAN DESA CIPAGERAN DI KOTA CIMAHI.

(1)

PERBEDAAN PENDIDIKAN POLA HIDUP SEHAT ANAK USIA SEKOLAH DESA ADAT CIREUNDEU DAN DESA CIPAGERAN DI

KOTA CIMAHI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Oleh

RIZKIA AWIT HERLIANA 1005538

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

Perbedaan Pendidikan Pola

Hidup Sehat Anak Usia Sekolah

Desa Adat Cireundeu Dan Desa

Cipageran Di Kota Cimahi

Oleh

Rizkia Awit Herliana

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Jasmani Kesehatan

dan Rekreasi

© Rizkia Awit Herliana 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

(4)

Rizkia Awit Herlina, 2014

Perbedaan Pendidikan Pola Hidup Sehat Anak Usia Sekolah Desa Adat Cireundeu Dan Desa Cipageran Di Kota Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

PERNYATAAN... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMAKASIH ... vi

DAFTAR ISI... vii

DAFTAR TABEL ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 3

C. Rumusan Masalah ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 4

E. Manfaat Penelitian ... 4

F. Batasan Penelitian ... 5

G. Struktur Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERFIKIR ... 7

A. Kajian Pustaka ... 7

B. Kerangka Berfikir ... 21

BAB III METODE PENELITIAN ... 22

A. Lokasi Penelitian ... 22

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 22

C. Metode Penelitian ... 23

D. Definisi Operasional ... 24

E. Langkah-Langkah Penelitian ... 25

F. Instrumen Penelitian... 26

G. Teknik Pengumpulan Data ... 32


(5)

Rizkia Awit Herlina, 2014

Perbedaan Pendidikan Pola Hidup Sehat Anak Usia Sekolah Desa Adat Cireundeu Dan Desa Cipageran Di Kota Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 34

A. Hasil Penelitian ... 34

B. Pembahasan ... 38

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 42

A. Kesimpulan ... 43

B. Saran ... 43

DAFTAR PUSTAKA ... 44 LAMPIRAN


(6)

Rizkia Awit Herlina, 2014

Perbedaan Pendidikan Pola Hidup Sehat Anak Usia Sekolah Desa Adat Cireundeu Dan Desa Cipageran Di Kota Cimahi


(7)

Rizkia Awit Herlina, 2014

Perbedaan Pendidikan Pola Hidup Sehat Anak Usia Sekolah Desa Adat Cireundeu Dan Desa Cipageran Di Kota Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Rizkia Awit Herliana (2014). Perbedaan Pendidikan Pola Hidup Sehat Anak Usia Sekolah Desa Adat Cireundeu Dan Desa Cipageran Di Kota Cimahi. Studi deskriptif terhadap anak usia 6-12 tahun. Program studi pendidikan jasmani kesehatan dan rekreasi (PJKR). FPOK – UPI. Pembimbing I : Dra. Lilis Komariyah, M.Pd Pembimbing II : Dra. Oom Rohmah, M.Pd

Penelitian yang berlatar belakang tentang pendidikan pola hidup sehat di desa adat dan desa cipageran dimana kehidupan masyarakat yang sedikit berbeda dikedua desa. Desa cireundeu masih terdapat warganya yang memegang erat adat dan kebiasaan leluhur, peneliti ingin melihat apakah perbedaan tersebut terdapat dalam cara orang tua mendidik pola hidup sehat putra-putrinya di tengah kebiasaan dan adat istiadat setempat. Rumusan masalah penelitian ini yaitu “Adakah Perbedaan Pendidikan Pola Hidup Sehat Anak Usia Sekolah Desa Adat

Cireundeu dan Desa Cipageran Di Kota Cimahi”. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat

perbedaan pendidikan pola hidup sehat masyarakat adat cireundeu dan desa cipageran. Metode penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif . Sampel penelitian ini sebanyak 15 pasang orang tua dan anak usia sekolah di Desa Adat Cireundeu dan Desa Cipageran di Kota Cimahi. Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan angket dan observasi . Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat perbedaan pendidikan pola hidup sehat di Desa Adat Cireundeu dan Desa Cipageran, karena memiliki kekhasan masing-masing dengan adat dan kebiasaan yang masih dipegang teguh. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan pendidikan pola hidup sehat desa adat cireundeu dan desa cipageran dikota cimahi. Kata kunci : Pendidikan Pola Hidup Sehat, Anak Usia Sekolah.


(8)

Rizkia Awit Herlina, 2014

Perbedaan Pendidikan Pola Hidup Sehat Anak Usia Sekolah Desa Adat Cireundeu Dan Desa Cipageran Di Kota Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

Rizkia Awit Herliana (2014). Differences Healthy Lifestyle Education of School-Age Cirendeu indigenious Village And Cipageran village In Cimahi. Descriptive study of children age 6 -12 years. Health physical education courses and recreation (PJKR). FPOK - UPI. Supervisor I: Dra. Lilis Komariyah,M.Pd, Supervisor II: Dra. Oom Rohmah, MPd The research Background on healthy lifestyle education in Cireundeu indigenous village and cipageran village where people's lives are a little different in both villages. Cireundeu village there are citizens who hold fast to the ancestral customs and habits, the researchers wanted to investigate and identify differences in how parents educate a healthy lifestyle for their children in the middle of the local customs and habits. The research problems of this study "are there any differences Healthy Lifestyle Education School Age between Cireundeu indigenous Village and Cipageran Village In Cimahi". The aim of this study is to investigate and identify the difference in the education of healthy lifestyles of peoples Cireundeu Indigenous village and cipageran village. The method of this study is descriptive research method. the sample of this study consisted of 15 pairs of parents and children of school age in the Cireundeu indigenous village and Cipageran village in Cimahi. The data collection techniques of this study using questionnaires and observation. The results showed that there are differences in healthy lifestyle education in Cireundeu Indigenous Village and Cipageran Village, because each citizens has a specific customs and habits who still hold fast to the ancestral customs and habits. In conclusion, the study argues that there are differences in healthy lifestyle education of school-age Cireundeu indigenous village and Cipageran village in Cimahi

.


(9)

Rizkia Awit Herlina, 2014

Perbedaan Pendidikan Pola Hidup Sehat Anak Usia Sekolah Desa Adat Cireundeu Dan Desa Cipageran Di Kota Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Di era modern ini banyak masyarakat yang melupakan pola hidup sehat dalam kesehariannya. Padatnya kegiatan dan meningkatnya kebutuhan materi membuat banyak orang lupa pola hidup sehat yang sebenarnya. Sebagai contoh hal kecil yang sering terlupakan diantaranya mencuci tangan sebelum makan. Pada dasarnya hal hal kecil tersebut merupakan salah satu hal yang dapat memberikan manfaat yang besar. Sehat merupakan nikmat karunia Tuhan dimana segala aspek kehidupan dapat berjalan dimulai dari sehat. Apabila kita tidak sehat maka akan menghambat seluruh kegiatan. Maka kebutuhan manusia akan sehat sangat besar sehingga perlu pola dan kebiasaan hidup yang sehat setinggi-tingginya, namun dalam kenyataannya banyak orang yang menganggap remeh mengenai pola hidup sehat atau kebiasaan-kebiasaan hidup yang sehat.

Sehat menurut WHO (Organisasi kesehatan dunia) dalam Giriwijoyo (2012) adalah “ health is a state of complete physical, mental and social well-being and not merely the absence of diseases or infirmity”. Hal tersebut jika diterjemahkan maka sehat adalah sejahtera jasmani, rohani, dan social, bukan hanya terbebas dari penyakit, cacat ataupun kelemahan. Filsafat pendidikan kesehatan melihat dan menyesuaikan pelayanan sesuai dengan lingkungan masyarakat sebagai alat bagi meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan bangsa.

menurut Larry Green dalam blog Polahidup (2014) Pendidikan kesehatan atau pola hidup sehat adalah kombinasi dalam pengalaman belajar yang dirancang untuk mempermudah antara adaptasi sukarela terhadap perilaku yang kondusif bagi kesehatan seseorang. Dalam blog Bclinic indonesia disebutkan bahwa Menurut Kotler (2002 : 192) pola hidup sehat adalah gambaran dari


(10)

2

Rizkia Awit Herlina, 2014

Perbedaan Pendidikan Pola Hidup Sehat Anak Usia Sekolah Desa Adat Cireundeu Dan Desa Cipageran Di Kota Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

aktivitas atau kegiatan kita yang di dukung oleh keinginan dan minat kita dan bagaimana pikiran kita menjalaninya dalam berinteraksi dengan lingkungan kita.

Pendidikan disekolah belum cukup dalam meningkatkan kesadaran dalam menjalankan pola hidup sehat. Kembali pada lingkungan dan pola hidup masing masing dimulai dari keluarga hingga masyarakat luas. Perilaku seseorang sangat menentukan keadaan keseimbagan kesehatannya meskipun faktor ini sering berubah atau tidak tetap. Dalam ekologi manusia, mutu dan jumlah manusia berhubungan secara saling ketergantungan dengan semua bagian dalam kegiatannya secara menyeluruh, baik fisik, biologi, maupun sosio budayanya. Misalnya manusia dalam masyarakat terdiri dari anggota masyarakat yang berhubungan satu sama lain dalam satu lingkaran tertentu yang merupakan wilayah dan lingkungan budayanya.

Pemerintah telah membuat program untuk merubah perilaku masyarakat agar menjadi manusia yang sehat yakni PHBS atau Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan dapat berperan aktif dalam kegiatan – kegiatan kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan–kegiatan kesehatan di masyarakat PHBS itu jumlahnya banyak sekali, bisa ratusan. Misalnya tentang Gizi: makan beraneka ragam makanan, minum Tablet Tambah Darah, mengkonsumsi garam beryodium, member bayi dan balita Kapsul Vitamin A. Tentang kesehatan lingkungan seperti membuang sampah pada tempatnya,membersihkan lingkungan. Setiap rumah tangga dianjurkan untuk melaksanakan semua perilaku kesehatan.

Desa Cireudeu adalah sebuah bukit kecil yang dihuni oleh 50 KK atau 800 jiwa yang memiliki tradisi berbeda. Sebagian penduduk Cireundeu, sejak ratusan tahun silam (sejak tahun 1918), tidak pernah menggunakan beras lagi sebagai bahan makanan pokok. Masyarakat Desa Cireundeu merupakan suatu komunitas adat kesundaan yang mampu memelihara, melestarikan adat istiadat secara turun


(11)

3

Rizkia Awit Herlina, 2014

Perbedaan Pendidikan Pola Hidup Sehat Anak Usia Sekolah Desa Adat Cireundeu Dan Desa Cipageran Di Kota Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

temurun dan tidak terpengaruhi oleh budaya dari luar . Desa Adat Cireundeu memiliki beberapa keunikan. Yang pertama dan utama adalah bahwa sebagian besar warganya mengonsumsi beras singkong atau rasi sebagai makanan pokok dihasilkan dari ampas singkong racun (karikil) yang telah diambil acinya. Salah satu keunikannya adalah bagaimana masyarakat Desa adat Cireundeu memandang alam sekitar tempat mereka hidup. Masyarakat Desa Adat Cireundeu memandang lingkungan alam di sekitar mereka sebagai bagian dari kehidupan mereka. Yang ketiga mereka masih menganut aliran kepercayaan sunda wiwitan juga masih ber infrastruktur desa tradisional dimana ada tetua adat yang memimpin desa tersebut. Desa Cipageran, terletak di utara cimahi kelurahan cipageran keadaan sosial yang beragam dan kehidupan masyarakat yang mulai modern membuat desa ini berkembang. Infrastruktur yang mulai modern dan demokrasi membuat pola pendidikan di lingkungan tempat tinggal lebih terarah terutama dengan adanya perangkat desa yang lebih terstruktur seperti kader PKK, Karang taruna dan sebagainya.

Pola hidup disetiap tempat akan berbeda bahkan setiap keluarga memiliki cara hidup yang berbeda. Faktor lingkungan sangat mempengaruhi terbentuknya pola hidup seseorang selain itu pendidikan kesehatan juga merupakan bagian dalam terbentuknya pola hidup seseorang. Peneliti ingin melihat apakah terdapat perbedaan pendidikan pola hidup sehat di desa adat dan desa modern dari segi perilaku hidup sehat yang memiliki keunikan tersendiri dan di desa modern dimana terdapat beragam tingkatan sosial. Sekolah pun memiliki peran dalam proses pendidikan pola hidup sehat namun keluargalah yang membentuk dasar kesadaran seseorang dalam menjalani pola hidupnya, namun peneliti ingin melihat bahwa apakah kondisi masyarakat dan lingkungan membuat adanya perbedaan

pendidikan pola hidup sehat atau sekolah sebagai tempat “pendidikan” yang lebih berpengaruh dalam pembentukan pola hidup anak usia sekolah. Melihat hal tersebut peneliti ingin mengetahui bagaimana perbedaan pendidikan pola hidup


(12)

4

Rizkia Awit Herlina, 2014

Perbedaan Pendidikan Pola Hidup Sehat Anak Usia Sekolah Desa Adat Cireundeu Dan Desa Cipageran Di Kota Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sehat di desa adat cireundeu dan desa Cipageran yang mungkin dapat dijadikan referensi kita dalam melaksanakan pola hidup sehat.

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Padatnya kegiatan dan kebutuhan materi membuat banyak orang lupa akan pola hidup yang sebenarnya.

2. Keadaan lingkungan yang berbeda dari setiap keluaga dalam menerapkan pola hidup sehat.

3. Perbedaan dari struktur dan kebiasaan desa modern dan desa adat dalam menerapkan pendidikan pola hidup sehat.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka masalah yang dikaji dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

“Adakah perbedaan pendidikan pola hidup sehat anak usia sekolah 6-12 tahun di desa adat cireundeu dan desa cipageran ?”

D. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum

Sesuai dengan permasalahan yang telah dikemukakan dalam latar belakang, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan pendidikan pola hidup sehat masyarakat Adat Cireundeu dan Desa Cipageran.

2. Tujuan khusus

Tujuan khusus yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui perbedaan pendidikan pola hidup sehat di berbagai kalangan masyarakat pada anak usia sekolah.


(13)

5

Rizkia Awit Herlina, 2014

Perbedaan Pendidikan Pola Hidup Sehat Anak Usia Sekolah Desa Adat Cireundeu Dan Desa Cipageran Di Kota Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Untuk mengetahui apakah lingkungan dan adat dapat mempengaruhi pendidikan pola hidup sehat seseorang.

E. Manfaat Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah di uraikan di atas, ada beberapa manfaat yang dapat dihasilkan antara lain :

1. Manfaat teoritis

a. Sebagai bahan informasi dan sumbangan bagi kajian ilmu pendidikan jasmani mengenai pola hidup sehat dari berbagai kalangan terutama desa adat.

b. Menambah jumlah referensi yang dapat dijadikan bahan rujukan penelitian lebih lanjut tentang pendidikan pola hidup sehat.

c. Diharapkan dapat memberikan sumbangan wawasan keilmuan yang berharga bagi para guru pendidikan jasmani dalam menilai dan meningkatkan kesehatan jasmani siswa melalui pola hidup sehat dengan latar belakang siswa yang beragam.

2. Manfaat praktis

a. Hasil penelitian ini dapat dijadikan panduan dan alternatif bagi para guru pendidikan jasmani agar dapat meningkatkan kesehatan jasmani siswa sesuai dengan latar belakang siswanya.

b. Hasil penelitian ini juga dapat digunakan untuk pelayanan kesehatan setempat agar dapat menjadi referensi apakah baik atau tidak untuk digunakan.

F. Batasan Penelitian

Dengan adanya batasan penelitian ini diharapkan permasalahan yang akan diteliti tidak meluas. Pembatasan penelitian yang penulis tetapkan adalah


(14)

6

Rizkia Awit Herlina, 2014

Perbedaan Pendidikan Pola Hidup Sehat Anak Usia Sekolah Desa Adat Cireundeu Dan Desa Cipageran Di Kota Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memfokuskan pada perbedaan pendidikan pola hidup sehat desa adat cireundeu dan desa cipageran. Pada penelitian ini yang menjadi pembeda adalah pendidikan dalam mencapai pola hidup sehat, yakni bagaimana proses pendidikan pola hidup sehat yang diterapkan dalam masyarakat pada anak usia sekolah. Karena pola hidup sehat terlalu luas maka peneliti menggunakan perilaku hidup sehat sebagai acuan dalam menentukan hidup sehat. Peneliti pun melibatkan sekolah dan masyarakat pada umumnya untuk mengukur apakah pendidikan pola hidup sehat keluarga di kedua desa sudah dipengaruhi oleh pendidikan formal di sekolah.

G. Stuktur Organisasi Penelitian

Urutan penulisan dari skripsi ini terdiri dari: Bab I Pendahuluan

Pada bagian ini terdiri dari latar belakang penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian batasan penelitian dan struktur organisasi penelitian.

Bab II Kajian Pustaka dan Kerangka Pemikiran

Pada bagian ini membahas tentang pengertian-pengertian dan landasan teoritis yang mendasari variabel dalam penelitian, hasil penelitian terdahulu dan juga diisi dengan kerangka pemikiran, anggapan dasar dan hipotesis dalam penelitian ini.


(15)

7

Rizkia Awit Herlina, 2014

Perbedaan Pendidikan Pola Hidup Sehat Anak Usia Sekolah Desa Adat Cireundeu Dan Desa Cipageran Di Kota Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berisikan lokasi penelitian, metode penelitian, variabel dan paradigm penelitian, data dan sumber data, populasi dan sampel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, teknik pengumpulan, kisi-kisi dan instrumen penelitian dan analisis data.

Bab VI Hasil Penelitian dan Pembahasan

Berisi tentang deskripsi data varabel, hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian.

Bab V Kesimpulan dan Saran

Pada bagian ini berisi tentang kesimpulan hasil penelitian dan saran-saran penulis terhadap penelitian yang akan dilakukan.

Daftar Pustaka Lampiran


(16)

Rizkia Awit Herlina, 2014

Perbedaan Pendidikan Pola Hidup Sehat Anak Usia Sekolah Desa Adat Cireundeu Dan Desa Cipageran Di Kota Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan didua lokasi yakni Desa Cipageran dan Desa Cireundeu dimana keduanya berada di Kota Cimahi. Desa Cipageran terletak disebelah utara Kota Cimahi wilayah Kecamatan Cimahi utara sedangkan Desa Cireundeu berada di selatan Kota Cimahi dalam wilayah Kecamatan Cimahi Selatan. Keunikan Desa Cireundeu adalah Desa yang masih berpegang pada adat istiadat setempat yang diturunkan secara turun temurun sedangkan Desa Cipageran merupakan Desa yang sedang bergerak maju menuju Desa Cipageran dimana banyak pendatang dari luar Desa membuat keadaan Desa memiliki beragam lapisan masyarakat.

B. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi

Dalam penelitian diperlukan sumber data namun sebelum menentukan sumber data tersebut diperlukan populasi dan sampel. Populasi adalah sekelompok yang diperlukan oleh peneliti. Objek penelitian ini harus ditetapkan secara akurat, sebab objek penelitian tersebut akan menjadi sumber data dan akan diolah, dianalisa dan ditarik kesimpulannya. Menurut Sugiyono (2013: 117) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi yang digunakan dalam peneiltian ini adalah kelompok orang tua dan anak usia sekolah warga Desa adat Cireundeu di RW 10 yang dikenal masih sangat kental keadatannya dan warga Desa Cipageran RW 09 yang sedang berkembang. Jumlah orang tua dan anak usia sekolah RW 10 di Desa adat


(17)

23

Rizkia Awit Herlina, 2014

Perbedaan Pendidikan Pola Hidup Sehat Anak Usia Sekolah Desa Adat Cireundeu Dan Desa Cipageran Di Kota Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Cireundeu sebanyak 15 orang tua dan 15 orang anak usia sekolah. Sedangkan Desa Cipageran di RW 09 sebanyak 15 orang tua dan 15 anak usia sekolah.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono 2013 : 118). Sampel dalam penelitian ini adalah adalah kelompok orang tua dan anak usia sekolah warga Desa adat Cireundeu di RW 10 yang dikenal masih sangat kental keadatannya dan warga Desa Cipageran RW 09 RT 01 yang sedang bergerak maju. Jumlah orang tua dan anak usia sekolah RW 10 RT 01 di Desa adat Cireundeu sebanyak 15 orang tua dan 15 orang anak usia sekolah. Sedangkan Desa Cipageran di RW 09 sebanyak 15 orang tua dan 15 anak usia sekolah.

C. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Penggunaan metode dalam pelaksanaan penelitian merupakan hal yang sangat penting, karena dalam menggunakan metode penelitian yang tepat diharapkan dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Jenis metode yang dipilih dan digunakan dalam pengumpulan data, tentu saja harus sesuai dengan sifat, karakteristik dan permasalahan penelitian yang dilakukan.

Penelitian studi deskriptif dijelaskan oleh Sudjana dan Ibrahim (1989:64), yaitu sebagai berikut :

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa kejadian yang terjadi pada saat sekarang. Dengan perkataan lain, penelitian deskriptif mengambil masalah atau memusatkan perhatian kepada masalah-masalah aktual sebagaimana adanya pada saat penelitian dilaksanakan.


(18)

24

Rizkia Awit Herlina, 2014

Perbedaan Pendidikan Pola Hidup Sehat Anak Usia Sekolah Desa Adat Cireundeu Dan Desa Cipageran Di Kota Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Metode deskriptif menurut nazir (2009) adalah metode penelitian untuk membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian, sehingga metode ini berkehendak mengadakan akumulasi data dasar belaka.

Dengan demikian, metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode penelitian deskriptif dikarenakan peneliti ingin mengetahui, mengungkapkan, menggambarkan dan menyimpulkan hasil yang hendak diteliti yaitu mengenai Perbedaan Pendidikan Pola Hidup Sehat Anak Usia Sekolah Desa Adat dan Desa di Kota Cimahi. Penelitian ini dilakukan agar dapat memperoleh gambaran yang jelas sehingga tujuan dalam penelitian ini akan tercapai sesuai dengan yang diharapkan.

D. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan Untuk menghindari kesalah pahaman dalam menafsirkan beberapa istilah dalam penelitian ini, maka perlu adanya penjelasan istilah yang digunakan dalam penelitian ini :

1. Perbedaan

Dalam kamus besar bahasa indonesia perbedaan adalah proses, cara, perbuatan membedakan.

2. Pendidikan

Dalam Pasal 3 Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dikatakan :

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat, bangsa, dan Negara.

3. Pola Hidup Sehat

Dalam blog Bclinic disebutkan bahwa pola hidup sehat adalah hidup dengan pola atau gaya yang lebih fokus kepada hal hal kesehatan, baik itu makanan,


(19)

25

Rizkia Awit Herlina, 2014

Perbedaan Pendidikan Pola Hidup Sehat Anak Usia Sekolah Desa Adat Cireundeu Dan Desa Cipageran Di Kota Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

prilaku, bahkan gaya hidup yang sangat berpengaruh kepada kesehatan dan menuju hidup yang sehat baik jasmani maupun rohani. Menurut Kotler (2002 :192) pola hidup sehat adalah gambaran dari aktivitas atau kegiatan kita yang di dukung oleh keinginan dan minat kita dan bagaimana pikiran kita menjalaninya dalam berinteraksi dengan lingkungan kita.

4. Anak usia sekolah

Dalam Rifa’i (1977) disebutkan Anak usia sekolah adalah periode antara anak

umur 6-12 tahun. 5. Desa Cireundeu

Kampung Cireudeu adalah sebuah bukit kecil yang dihuni oleh 50 KK atau 800 jiwa yang memiliki tradisi berbeda. Sebagian penduduk Cireundeu, sejak ratusan tahun silam (sejak tahun 1918), tidak pernah menggunakan beras lagi sebagai bahan makanan pokok. Masyarakat Kampung Cireundeu merupakan suatu komunitas adat kesundaan yang mampu memelihara, melestarikan adat istiadat secara turun temurun dan tidak terpengaruhi oleh budaya dari luar.

6. Desa Cipageran

Desa Cipageran yang terletak di sebelah utara Kota Cimahi, dengan luas wilayah 594,317 Ha dengan daerah dataran tinggi, memiliki jumlah penduduk (pada tahun 2013) sebanyak 40.435 jiwa.

E. Langkah langkah penelitian

Dalam melaksanakan penelitian ini peneliti menyusun langkah langkah sebagai berikut :

1. Merumuskan dan mengidentifikasi masalah sebagai konsep awal penelitian. 2. Menentukan tujuan penelitian yang sesuai dengan rumusan masalah.


(20)

26

Rizkia Awit Herlina, 2014

Perbedaan Pendidikan Pola Hidup Sehat Anak Usia Sekolah Desa Adat Cireundeu Dan Desa Cipageran Di Kota Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Menentukan variabel penelitian yang akan diteliti sesuai rumusan masalah dan tujuan.

4. Memberikan batasan penelitian yang akan dilaksanakan seperti objek dan subjek penelitian, lokasi penelitian, batasan permasalahan, teknik pengambilan data dan sebagainya yang mendukung penelitian.

5. Merumuskan kerangka teori dan konseptual agar memudahkan mencari sumber-sumber kepustakaan.

6. Melakukan penyusunan butir butir instrumen.

7. Melakukan teknik pengambilan data dan menganalisisnya secara ilmiah. 8. Memberikan hasil data yang dianalisis apakah terdapat perbedaan.

9. Mengadakan generalisasi dari hasil penemuan penelitian dan memberikan rekomendasi untuk kebijakan yang dapat diambil dari penelitian.

10. Membuat laporan penelitian.

F. Instrumen penelitian

Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang diteliti. instrumen akan digunakan untuk melakukan pengukuran dengan tujuan menghasilkan data yang akurat. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket dan observasi.

1. Angket

Sehubungan dengan angket oleh Arikunto (2002:124) sebagai berikut

“kuisioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh

informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang

ia ketahui”. Jenis angket yang digunakan adalah angket tertutup yang isinya responden hanya tinggal memilih jawabannya. Prinsip penulisan angket menurut umi sekaran (1992) dalam buku Sugiyono (2013 : 200) adalah sebagai berikut :

a. Isi dan tujuan pertanyaan b. Bahasa yang digunakan


(21)

27

Rizkia Awit Herlina, 2014

Perbedaan Pendidikan Pola Hidup Sehat Anak Usia Sekolah Desa Adat Cireundeu Dan Desa Cipageran Di Kota Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Tipe dan bentuk pertanyaan d. Pertanyaan tidak mendua

e. Tidak menanyakan yang sudah lupa f. Pertanyaan tidak menggiring

g. Panjang pertanyaan h. Urutan pertanyaan i. Prinsip pengukuran j. Penampilan fisik angket

Langkah-langkah penyusunan angket a. Melakukan spesifikasi data

Pendidikan pola hidup sehat dalam penelitian ini diartikan sebagai cara atau proses pengembangan kebiasaan atau perilaku hidup sehat. Dimana pendidikan pola hidup sehat ini dapat di peroleh dari tri pusat pendidikan yang dikemukakan oleh Ki Hadjar Dewantara yakni keluarga, sekolah dan masyarakat.

Untuk mengungkap bagaimana orang tua mendidik anaknya dalam membiasakan perilaku sehat maka dibuatlah kisi-kisi yang menggabungkan beberapa teori untuk memperkuat penilaian berikut kisi-kisi pendidikan pola hidup sehat :

Tabel 3.1 Kisi-kisi Angket Orang Tua N

o

Komponen Sub komponen Indikator No. Soal


(22)

28

Rizkia Awit Herlina, 2014

Perbedaan Pendidikan Pola Hidup Sehat Anak Usia Sekolah Desa Adat Cireundeu Dan Desa Cipageran Di Kota Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Pendidikan pola hidup sehat

(Notoatmodj o:2007)

1. Makan makanan bergizi seimbang

2. Kegiatan fisik/olahraga secara teratur dan cukup

3. tidak merokok dan minum – minuman keras serta

menggunakan narkoba 4. istirahat yang

cukup

5. mengendalikan sterss

6. perilaku / gaya hidup positif yang lain untuk

kesehatan.

7. Pendidikan kesehatan di

a. Ragam makanan b. Komponen makanan

a. Jalan sehat b. Jogging

a. Tidak merokok b. Tidak

minum-minuman keras c. Tidak menggunakan

narkoba

a. Frekuensi tidur

a. Rekreasi aktif 1. Jalan jalan 2. Belanja b. Rekreasi pasif 1. Nonton televisi 2. Mendengarkan musik 3. Membaca surat kabar a. Berorganisasi

b. Pemeriksaan kesehatan

c. Kegiatan keagamaan d. Berkumpul dengan

keluarga

e. Perawatan diri dan lingkungan 1. Mandi 2. Gosok gigi 3. Kebersihan lingkungan

1. Pendidikan kesehatan Pribadi

2. Pendidikan kesehatan

1,23,80 8,18,55 43,58 4,27,31 6,46, 30,47 60,12 28,34 57 22 26 10 21 9,3 24,32 14,41 19,49 25,37 5,33 7,36,99 78,64,70, 20,40 50,69 29 52 51 54 11 13,59 39 56 53 16 45 48 35 2 15 38 17 71,7273, 63 67,68,79


(23)

29

Rizkia Awit Herlina, 2014

Perbedaan Pendidikan Pola Hidup Sehat Anak Usia Sekolah Desa Adat Cireundeu Dan Desa Cipageran Di Kota Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sekolah (Nasution:2002)

8. Perilaku hidup sehat masyarakat

9. Kebiasaan adat istiadat

sekolah (UKS) 3. Pendidikan kesehatan

masyarakat ( pelayanan masyarakat)

1. PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat) 2. Pelayanan kesehatan

masyarakat

1. Mengikuti aturan adat

61,62,74, 75 65,66,76

84,81,83 93,91,

87,97

77,88 95, 100

85,86 89,92

90,96,98

Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket Anak N

o

Komponen Sub komponen Indikator No. Soal


(24)

30

Rizkia Awit Herlina, 2014

Perbedaan Pendidikan Pola Hidup Sehat Anak Usia Sekolah Desa Adat Cireundeu Dan Desa Cipageran Di Kota Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Pendidikan pola hidup sehat

(Notoatmodj o:2007)

1. Makan makanan bergizi seimbang

2. Kegiatan fisik/olahraga secara teratur dan cukup

3. tidak merokok dan minum – minuman keras serta

menggunakan narkoba

4. istirahat yang cukup

5. mengendalikan sterss

6. perilaku / gaya hidup positif yang lain untuk

kesehatan.

a. Ragam makanan b. Komponen

makanan

a. Jalan sehat b. Jogging

a. Tidak merokok b. Tidak

minum-minuman keras c. Tidak

menggunakan narkoba Frekuensi tidur

a. Rekreasi aktif 1. Jalan jalan 2. Belanja b. Rekreasi pasif 1. Nonton televisi 2. Mendengarkan

musik

3. Membaca surat kabar a. Berorganisasi b. Pemeriksaan kesehatan c. Kegiatan keagamaan d. Berkumpul dengan keluarga e. Perawatan diri

dan lingkungan 1. Mandi

2. Gosok gigi 3. Kebersihan 1,12,23 8,18 27 2 11 13,28 22,26 10 21 9,3 24,44 14 19 25 25 5 7,39 5,20,36 8,18 4,29 6 30 16 17


(25)

31

Rizkia Awit Herlina, 2014

Perbedaan Pendidikan Pola Hidup Sehat Anak Usia Sekolah Desa Adat Cireundeu Dan Desa Cipageran Di Kota Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7. Pendidikan kesehatan di sekolah (Nasution:2002)

8. Perilaku hidup sehat masyarakat

9. Kebiasaan adat istiadat lingkungan a. Pendidikan kesehatan Pribadi b. Pendidikan kesehatan sekolah (UKS) c. Pendidikan kesehatan masyarakat ( pelayanan masyarakat) a. PHBS (perilaku

hidup bersih dan sehat)

b. Pelayanan kesehatan masyarakat Mengikuti aturan adat

31,34,40 32,38 37 48,49 41,42,47 45,46 33,35 50

b. Penyusunan angket

Indikator indikator yang telah dirumuskan kedalam kisi-kisi tersebut selanjutnya dijadikan bahan penyusun butir-butir pertanyaan atau soal angket. Mengenai alternatif jawaban, peneliti menggunakan skala Likert. Menurut Sugiyono (2013 : 134) Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.

Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat yang positif sampai sangat negatif dan memiliki interval dari 3,4,5,6,7. Peneliti menggunakan 3 interval jawaban yakni ya, kadang kadang dan tidak yang diuraikan sebagai berikut :


(26)

32

Rizkia Awit Herlina, 2014

Perbedaan Pendidikan Pola Hidup Sehat Anak Usia Sekolah Desa Adat Cireundeu Dan Desa Cipageran Di Kota Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.3 Interval Jawaban

Alternatif jawaban Skor Alternatif Jawaban

Positif Negatif

YA 3 1

KADANG - KADANG 2 2

TIDAK 1 3

Perlu dijelaskan oleh peneliti bahwa penulisan butir-butir tersebut berpedoman pada prinsip penulisan angket menurut Umi Sekaran dalam Sugiyono (2013) seperti yang diulas sebelumnya.

2. Observasi

Hadi (1986) Dalam Sugiyono (2013 : 203) mengemukakan bahwa, “observasi

merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan phisikologis. Dua diantara yang terpenting adalah

proses-proses pengamatan dan ingatan”. Teknik pengumpulan data dengan observasi

digunakan bila berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan responden yang diamati tidak terlalu besar.

3.3Kisi kisi observasi pola hidup sehat No Komponen Sub komponen Indikator 1 Pola hidup sehat Makan makanan

bergizi

Ragam komponen makanan

2 Kegiatan

fisik/olahraga secara teratur


(27)

33

Rizkia Awit Herlina, 2014

Perbedaan Pendidikan Pola Hidup Sehat Anak Usia Sekolah Desa Adat Cireundeu Dan Desa Cipageran Di Kota Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3 Tidak merokok,

minum minuman keras dan narkoba

Tidak merokok Tidak minum-minuman keras Tidak menggunakan narkoba

4 Istirahat cukup Frekuensi tidur

5 Mengendalikan stress Menonton televisi

Jalan-jalan

6 Perilaku/ gaya hidup

yang sehat

Pemeriksaan kesehatan Kegiatan berorganisasi

Kegiatan keagamaan Berkumpul dengan keluarga

Perawatan diri dan lingkungan

G. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2013) terdapat dua hal yang mempengaruhi kualitas data hasil penelitian, yaitu kualitas instrumen penelitian dan kualitas pengumpulan data. Kualitas instrumen penelitian berkenaan dengan validitas dan reliabilitas instrumen dan kualitas pengumpulan data berkenaan dengan ketepatan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data.

Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket dan observasi seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Teknik pengambilan data ini digunakan karena ruang lingkup yang tidak terlalu luas sehingga kuisioner dan observasi dapat langsung diolah dalam waktu yang tidak terlalu lama selain itu peneliti mengetahui variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan


(28)

34

Rizkia Awit Herlina, 2014

Perbedaan Pendidikan Pola Hidup Sehat Anak Usia Sekolah Desa Adat Cireundeu Dan Desa Cipageran Di Kota Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dari responden. Data observasi diambil dengan terjun langsung ke lapangan dan peneliti mengobservasi pendidikan pola hidup sehat dengan mengamati kegiatan sample selama 6 jam di lingkungan sekitar rumah dimulai dari pukul 12.00 hingga 17.00.

H. Teknik Analisis Data

1. Rumus yang digunakan dari perhitungan persentase menurut Anas Sudijono (2011:43), yaitu:

Keterangan :

p: persentase (jumlah persentase yang dicari) f : frekuensi jawaban responden

n : jumlah responden 100% : bilangan tetap

Penafsiran data dilakukan untuk memperoleh data yang telah dipersentasikan, selanjutnya ditafsirkan dengan menggunakan batasan-batasan sebagai berikut:

100 % = Seluruhnya 76% - 99% = Sebagian besar

51% - 75 % = Lebih dari setengahnya 50 % = Setengahnya

26% - 49% = Kurang dari setengahnya 1% - 25% = Sebagian kecil

0% = Tidak seorang pun

Selanjutnya ditafsirkan dengan menggunakan batasan-batasan menurut Suharsimi Arikunto (2006), yaitu:

80% - 100% = Tinggi 60% - 80% = Cukup

40% - 60% = Agak Rendah 20% - 40% = Rendah

0% - 20% = Sangat Rendah p = �


(29)

Rizkia Awit Herlina, 2014

Perbedaan Pendidikan Pola Hidup Sehat Anak Usia Sekolah Desa Adat Cireundeu Dan Desa Cipageran Di Kota Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan penelitian Perbedaan Pendidikan Pola hidup sehat anak usia sekolah Desa Adat Cireundeu dan Desa Cipageran. disusun berdasarkan tujuan penelitian, hasil pengolahan data dan pembahasan, dapat dikemukakan sebagai berikut:

1. Perbedaan Pola Hidup Sehat Anak Usia Sekolah Desa Adat Cireundeu Dan Desa Cipageran

Dalam hasil penelitian ini melihat ternyata terdapat perbedaan antara Desa Adat dan Desa Cipageran. Hal yang paling mencolok dari perbedaan tersebut adalah dari pola hidup sehat dan kesadaran dalam memanfaatkan pelayanan masyarakat yang sudah disediakan oleh pemerintah. Selebihnya orang tua kedua desa tersebut hampir sama dalam mendidik pola hidup sehat pada anaknya, itu terlihat dari jawaban kuisioner anak bahwa orangtuanya memberikan contoh dan mengajarkan pola hidup sehat. Sekolah pun memberikan penguatan dalam memberikan informasi mengenai kesehatan kepada anak-anak tersebut meskipun tidak sebesar apa yang diterapkan oleh orang tua dirumah dari sejak dini. Masyarakat pun hanya mendukung dan mendidik dengan memberikan aturan-aturan yang tertulis dan tidak tertulis agar anak-anak tersebut dapat tumbuh sesuai harapan dari masyarakat tempat anak tersebut tinggal.

2. Lingkungan dan adat mempengaruhi pendidikan pola hidup sehat

Hal ini merupakan salah satu pembentuk karakter seseorang, aturan yang ditetapkan sesuai kesepakatan dari anggota masyarakat yang kemudian membentuk komunitas-komunitas yang memiliki aturan tersendiri lalu dipegang teguh hingga turun temurun. Namun seiring berjalannya waktu komunitas adat di Cireundeu memperbolehkan anggota masyarakatnya untuk memilih untuk mengikuti aturan adat atau tidak dengan persyaratan yang telah disepakati. Sehingga adat yang mengikat tidak mengikat di semua aspek hanya di pola makan


(30)

43

Rizkia Awit Herlina, 2014

Perbedaan Pendidikan Pola Hidup Sehat Anak Usia Sekolah Desa Adat Cireundeu Dan Desa Cipageran Di Kota Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang berbeda. Sehingga lingkungan dan adat mempengaruhi pola hidup sehat masyarakatnya hanya tidak terlalu mencolok.

B. Saran

Saran disusun berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Saran penelitian ditujukan kepada:

1. Orang tua dan anak

Kesadaran orang tua mengenai pentingnya pendidikan pola hidup sehat yang baik untuk kesehatan anak dan menjadi bekal untuk sang anak dalam menjalani kehidupan di masa yang akan datang

2. Guru Pendidikan kesehatan

Untuk lebih giat menyerukan perilaku-perilaku yang positif untuk membiasakan diri dalam pola hidup sehat. Juga mengajak orang tua untuk berinteraksi dan saling berbagi informasi mengenai pendidikan kesehatan sehingga keduanya mengetahui apa yang harus dilalukan dalam mendidik pola hidup sehat.

3. Kader PKK/Kader kesehatan

Agar dapat merangkul komunitas-komunitas adat untuk tetap menjalankan dan mendapatkan hak dari pelayanan masyarakat yang statusnya adalah sama. Sebenarnya komunitas adat tersebut sangat terbuka untuk menerima informasi dari Kader sebagai penghubung masyarakat dan program-program dari pemerintah atau instansi terkait.

4. Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengkaji lebih dalam mengenai pendidikan pola hidup sehat lainnya.


(31)

Rizkia Awit Herlina, 2014

Perbedaan Pendidikan Pola Hidup Sehat Anak Usia Sekolah Desa Adat Cireundeu Dan Desa Cipageran Di Kota Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Bclinic. (2013). Pola Hidup Sehat. [Online]. Tersedia: https://www.facebook.com/bclinicindonesia/posts/500447376684876 (13 Juni 2014)

Depkes RI. (1999). Kesehatan Keluarga. Jakarta : Mediaprom. Djaali. (2006) Psikologi Pendidikan. Bandung : Bumi Aksara.

Ebel, C.(2011). Desa Adat Cireundeu. [Online]. Tersedia: http://cossaebel.blogspot.com/ (20 Oktober 2013)

Giriwijoyo, Y. S Santosa (2005). Manusia dan olahraga. Bandung : ITB.

Imasyuri, Dkk. (2008). Metodologi Penelitian Pendekatan Praktis dan Aplikatif. Bandung : Refika Aditama.

Irwansyah, H. (2011). Hubungan Pola hidup sehat, tingkat kebugaran jasmani dengan teknik dasar permainan sepak bola. UPI Bandung : Tidak Diterbitkan.

Komaryah, Lilis (2010). Modul Pendidikan Kesehatan. Bandung.UPI FPOK. Mahendra, A. (2009). Asas dan filsafat pendidikan jasmani. Bandung: UPI FPOK. Martono, dkk. (2005) Modul latihan pemulihan narkoba berbasis masyarakat.

Jakarta : Balai Pustaka.

Notoatmodjo, (2010) Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Pusat Promosi Kesehatan. (2007). Buku Saku Rumah Tangga Sehat dengan PHBS. Jakarta : Depkes RI.

Polahidup. (2014). Pola hidup Sehat Menurut Para ahli. [online] Tersedia: http://polahidupuntuk.blogspot.com/2013/06/pengertian-pola-hidup-sehat-menurut-ahli_4626.html (18 juni 2014)


(32)

Rizkia Awit Herlina, 2014

Perbedaan Pendidikan Pola Hidup Sehat Anak Usia Sekolah Desa Adat Cireundeu Dan Desa Cipageran Di Kota Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Subagyo, Y. (2013). Mengenal Cireundeu Lebih Dekat. [Online]. Tersedia: http://www.ristek.go.id/index.php/module/News+News/id/13115/print (7 November 2013)

Selaputs, (2011). Arti Kata. [Online]. Tersedia:

http://selaputs.blogspot.com/2011/03/definisi-arti-pengertian-perbedaan.html 7 november 2013

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Sulaksono, B. (2014). Kontribusi Ekstrakurikuler Bola Basket Terhadap Kecerdasan Emosional dan Perilaku Hidup Sehat. UPI Bandung : Tidak Diterbitkan.

Tilaar, H.A.R (2002) Pendidikan, Kebudayaan Dan Masrakat Madani Indonesia (Strategi Reformasi Pendidikan Nasional). Bandung : Rosda Karya.

Yusuf, S.L.N (2011). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Yudha, R. S. (2011). Hubungan Pendidikan Kesehatan Sekolah Dengan Perilaku Sehat Siswa Di Sman 11 Bandung. UPI Bandung : Tidak Diterbitkan.


(1)

33

Rizkia Awit Herlina, 2014

Perbedaan Pendidikan Pola Hidup Sehat Anak Usia Sekolah Desa Adat Cireundeu Dan Desa Cipageran Di Kota Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3 Tidak merokok,

minum minuman keras dan narkoba

Tidak merokok Tidak minum-minuman keras Tidak menggunakan narkoba

4 Istirahat cukup Frekuensi tidur

5 Mengendalikan stress Menonton televisi

Jalan-jalan

6 Perilaku/ gaya hidup

yang sehat

Pemeriksaan kesehatan Kegiatan berorganisasi

Kegiatan keagamaan Berkumpul dengan keluarga

Perawatan diri dan lingkungan

G. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2013) terdapat dua hal yang mempengaruhi kualitas data hasil penelitian, yaitu kualitas instrumen penelitian dan kualitas pengumpulan data. Kualitas instrumen penelitian berkenaan dengan validitas dan reliabilitas instrumen dan kualitas pengumpulan data berkenaan dengan ketepatan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data.

Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket dan observasi seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Teknik pengambilan data ini digunakan karena ruang lingkup yang tidak terlalu luas sehingga kuisioner dan observasi dapat langsung diolah dalam waktu yang tidak terlalu lama selain itu peneliti mengetahui variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan


(2)

34

Rizkia Awit Herlina, 2014

Perbedaan Pendidikan Pola Hidup Sehat Anak Usia Sekolah Desa Adat Cireundeu Dan Desa Cipageran Di Kota Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dari responden. Data observasi diambil dengan terjun langsung ke lapangan dan peneliti mengobservasi pendidikan pola hidup sehat dengan mengamati kegiatan sample selama 6 jam di lingkungan sekitar rumah dimulai dari pukul 12.00 hingga 17.00.

H. Teknik Analisis Data

1. Rumus yang digunakan dari perhitungan persentase menurut Anas Sudijono (2011:43), yaitu:

Keterangan :

p: persentase (jumlah persentase yang dicari) f : frekuensi jawaban responden

n : jumlah responden 100% : bilangan tetap

Penafsiran data dilakukan untuk memperoleh data yang telah dipersentasikan, selanjutnya ditafsirkan dengan menggunakan batasan-batasan sebagai berikut:

100 % = Seluruhnya 76% - 99% = Sebagian besar

51% - 75 % = Lebih dari setengahnya 50 % = Setengahnya

26% - 49% = Kurang dari setengahnya 1% - 25% = Sebagian kecil

0% = Tidak seorang pun

Selanjutnya ditafsirkan dengan menggunakan batasan-batasan menurut Suharsimi Arikunto (2006), yaitu:

80% - 100% = Tinggi

60% - 80% = Cukup

40% - 60% = Agak Rendah

20% - 40% = Rendah

0% - 20% = Sangat Rendah

p = �


(3)

Rizkia Awit Herlina, 2014

Perbedaan Pendidikan Pola Hidup Sehat Anak Usia Sekolah Desa Adat Cireundeu Dan Desa Cipageran Di Kota Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan penelitian Perbedaan Pendidikan Pola hidup sehat anak usia sekolah Desa Adat Cireundeu dan Desa Cipageran. disusun berdasarkan tujuan penelitian, hasil pengolahan data dan pembahasan, dapat dikemukakan sebagai berikut:

1. Perbedaan Pola Hidup Sehat Anak Usia Sekolah Desa Adat Cireundeu Dan Desa Cipageran

Dalam hasil penelitian ini melihat ternyata terdapat perbedaan antara Desa Adat dan Desa Cipageran. Hal yang paling mencolok dari perbedaan tersebut adalah dari pola hidup sehat dan kesadaran dalam memanfaatkan pelayanan masyarakat yang sudah disediakan oleh pemerintah. Selebihnya orang tua kedua desa tersebut hampir sama dalam mendidik pola hidup sehat pada anaknya, itu terlihat dari jawaban kuisioner anak bahwa orangtuanya memberikan contoh dan mengajarkan pola hidup sehat. Sekolah pun memberikan penguatan dalam memberikan informasi mengenai kesehatan kepada anak-anak tersebut meskipun tidak sebesar apa yang diterapkan oleh orang tua dirumah dari sejak dini. Masyarakat pun hanya mendukung dan mendidik dengan memberikan aturan-aturan yang tertulis dan tidak tertulis agar anak-anak tersebut dapat tumbuh sesuai harapan dari masyarakat tempat anak tersebut tinggal.

2. Lingkungan dan adat mempengaruhi pendidikan pola hidup sehat

Hal ini merupakan salah satu pembentuk karakter seseorang, aturan yang ditetapkan sesuai kesepakatan dari anggota masyarakat yang kemudian membentuk komunitas-komunitas yang memiliki aturan tersendiri lalu dipegang teguh hingga turun temurun. Namun seiring berjalannya waktu komunitas adat di Cireundeu memperbolehkan anggota masyarakatnya untuk memilih untuk mengikuti aturan adat atau tidak dengan persyaratan yang telah disepakati. Sehingga adat yang mengikat tidak mengikat di semua aspek hanya di pola makan


(4)

43

Rizkia Awit Herlina, 2014

Perbedaan Pendidikan Pola Hidup Sehat Anak Usia Sekolah Desa Adat Cireundeu Dan Desa Cipageran Di Kota Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang berbeda. Sehingga lingkungan dan adat mempengaruhi pola hidup sehat masyarakatnya hanya tidak terlalu mencolok.

B. Saran

Saran disusun berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Saran penelitian ditujukan kepada:

1. Orang tua dan anak

Kesadaran orang tua mengenai pentingnya pendidikan pola hidup sehat yang baik untuk kesehatan anak dan menjadi bekal untuk sang anak dalam menjalani kehidupan di masa yang akan datang

2. Guru Pendidikan kesehatan

Untuk lebih giat menyerukan perilaku-perilaku yang positif untuk membiasakan diri dalam pola hidup sehat. Juga mengajak orang tua untuk berinteraksi dan saling berbagi informasi mengenai pendidikan kesehatan sehingga keduanya mengetahui apa yang harus dilalukan dalam mendidik pola hidup sehat.

3. Kader PKK/Kader kesehatan

Agar dapat merangkul komunitas-komunitas adat untuk tetap menjalankan dan mendapatkan hak dari pelayanan masyarakat yang statusnya adalah sama. Sebenarnya komunitas adat tersebut sangat terbuka untuk menerima informasi dari Kader sebagai penghubung masyarakat dan program-program dari pemerintah atau instansi terkait.

4. Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengkaji lebih dalam mengenai pendidikan pola hidup sehat lainnya.


(5)

Rizkia Awit Herlina, 2014

Perbedaan Pendidikan Pola Hidup Sehat Anak Usia Sekolah Desa Adat Cireundeu Dan Desa Cipageran Di Kota Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Bclinic. (2013). Pola Hidup Sehat. [Online]. Tersedia:

https://www.facebook.com/bclinicindonesia/posts/500447376684876 (13

Juni 2014)

Depkes RI. (1999). Kesehatan Keluarga. Jakarta : Mediaprom. Djaali. (2006) Psikologi Pendidikan. Bandung : Bumi Aksara.

Ebel, C.(2011). Desa Adat Cireundeu. [Online]. Tersedia:

http://cossaebel.blogspot.com/ (20 Oktober 2013)

Giriwijoyo, Y. S Santosa (2005). Manusia dan olahraga. Bandung : ITB.

Imasyuri, Dkk. (2008). Metodologi Penelitian Pendekatan Praktis dan Aplikatif. Bandung : Refika Aditama.

Irwansyah, H. (2011). Hubungan Pola hidup sehat, tingkat kebugaran jasmani dengan teknik dasar permainan sepak bola. UPI Bandung : Tidak Diterbitkan.

Komaryah, Lilis (2010). Modul Pendidikan Kesehatan. Bandung.UPI FPOK. Mahendra, A. (2009). Asas dan filsafat pendidikan jasmani. Bandung: UPI FPOK. Martono, dkk. (2005) Modul latihan pemulihan narkoba berbasis masyarakat.

Jakarta : Balai Pustaka.

Notoatmodjo, (2010) Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Pusat Promosi Kesehatan. (2007). Buku Saku Rumah Tangga Sehat dengan PHBS. Jakarta : Depkes RI.

Polahidup. (2014). Pola hidup Sehat Menurut Para ahli. [online] Tersedia: http://polahidupuntuk.blogspot.com/2013/06/pengertian-pola-hidup-sehat-menurut-ahli_4626.html (18 juni 2014)


(6)

Rizkia Awit Herlina, 2014

Perbedaan Pendidikan Pola Hidup Sehat Anak Usia Sekolah Desa Adat Cireundeu Dan Desa Cipageran Di Kota Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Subagyo, Y. (2013). Mengenal Cireundeu Lebih Dekat. [Online]. Tersedia: http://www.ristek.go.id/index.php/module/News+News/id/13115/print (7 November 2013)

Selaputs, (2011). Arti Kata. [Online]. Tersedia:

http://selaputs.blogspot.com/2011/03/definisi-arti-pengertian-perbedaan.html 7 november 2013

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Sulaksono, B. (2014). Kontribusi Ekstrakurikuler Bola Basket Terhadap Kecerdasan Emosional dan Perilaku Hidup Sehat. UPI Bandung : Tidak Diterbitkan.

Tilaar, H.A.R (2002) Pendidikan, Kebudayaan Dan Masrakat Madani Indonesia (Strategi Reformasi Pendidikan Nasional). Bandung : Rosda Karya.

Yusuf, S.L.N (2011). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Yudha, R. S. (2011). Hubungan Pendidikan Kesehatan Sekolah Dengan Perilaku Sehat Siswa Di Sman 11 Bandung. UPI Bandung : Tidak Diterbitkan.