Hubungan Suku Dengan Pola Hidup Sehat dan Infeksi Soil-Transmitted Helminth pada Anak Usia Sekolah Dasar di Medan Labuhan

  

RINGKASAN

Infeksi kecacingan merupakan masalah global di seluruh dunia.

  Prevalensinya terutama di negara berkembang relatif masih tinggi, juga di Indonesia. Infeksi ini terbanyak mengenai anak-anak usia sekolah dasar.

  Angka kematian akibat kecacingan kecil, mungkin hal ini yang menyebabkan masyarakat dan pemerintah kurang menaruh perhatian terhadap penyakit ini.

  Infeksi STH menyebabkan fungsi kognitif dan kualitas hidup penderitanya menurun. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui gejala dan faktor risiko infeksi kecacingan sehingga dapat dilakukan tindakan yang komprehensif untuk mencegah dan mengobati infeksi cacing tersebut.

  Faktor risiko infeksi STH telah banyak diteliti di seluruh dunia. Variabel yang selama ini diketahui merupakan faktor risiko adalah pengetahuan mengenai kesehatan, sanitasi lingkungan yang tidak memadai, perilaku hidup yang tidak bersih dan sehat. Beberapa faktor risiko lainnya yang juga pernah diteliti adalah pendidikan, pendapatan orangtua, ras, golongan darah serta suku.

  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan pola hidup sehat pada berbagai suku dan apakah suku merupakan faktor risiko infeksi STH pada anak.

  Studi ini dilaksanakan pada bulan Januari 2014 di 2 sekolah dasar negeri di kecamatan Medan Labuhan dengan metode cross-sectional dan telah dilakukan analisa data dengan uji Chi-square, uji alternatif Chi-square Kolmogorov-Smirnov dan uji regresi logistik.

  Dari studi ini, didapati bahwa suku tidak berhubungan dengan pola hidup sehat maupun infeksi STH. Faktor risiko infeksi STH dari studi ini adalah sanitasi yang buruk diantaranya kondisi jamban dan air bersih serta higiene individu yang tidak baik seperti kebiasaan mencuci tangan, kebiasaan menggigit kuku dan perawatan kuku.

  Kesimpulan dari studi ini yaitu bahwa suku tidak berhubungan dengan pola hidup sehat maupun dengan infeksi STH. Faktor risiko terbesar infeksi STH adalah kebiasaan mencuci tangan yang tidak benar. Diperlukan penelitian lebih lanjut dengan skala yang lebih besar untuk menilai hubungan suku dengan infeksi STH untuk menilai peran genetik pada penyakit ini.

  

SUMMARY

  Soil-transmitted helminth (STH) infection is a global problem throughout the world. Its prevalence, particularly in developing country such as Indonesia, is still high. This infection predominantly affects primary school-aged children. STH infection described as a main cause of morbidity in school-aged children in the developing world, having negative impacts on children’s physical and cognitive development. The mortality rate is small, this might be the cause government and society put less concern to this disease. It is important to know the risk factors of STH infection in order we could do comprehensive actions to prevent this kind of infection.

  Risk factors of this infection had been studied in all over the world. Well known risk factors associated with STH infection are lack of health knowledge, inadequate environment sanitation and unhygiene life style.

  Several risk factors also had been studied such as education, parental income, race, blood group and ethnic.

  The aim of this study was to evaluate the difference of healthy life style in various ethnics and whether ethnic was a risk factor of STH infection in children.

  This study was performed in January 2014 in 2 public primary school in Medan Labuhan subdistrict with cross-sectional method. Data was analyzed with Chi-square, Kolmogorov-Smirnov and logistic regression test.

  As result from this study is ethnicity was not associated with STH infection. Poor sanitation and individual hygiene was the risk factors of STH infection.

  In summary, ethnicity was not associated with STH infection in this study. Biggest risk factor is hand washing behaviour. Further larger scale study is needed to evaluate association of ethnicty with STH infections to assess the role of genetics in this disease.

  \

  

LAMPIRAN

  1. Personil Penelitian

  1. Ketua Penelitian Nama : dr. Dewi Mailany Pasaribu Jabatan : Peserta PPDS Ilmu Kesehatan Anak

  FK-USU/RSHAM

  2. Anggota Penelitian

  1. Prof. dr. Chairuddin P. Lubis, DTM&H, SpAK 2. dr. Ayodhia Pitaloka Pasaribu, MKed(Ped), SpA, PhD(ClinTropMed) 3. dr. Inke Nadia Diniyanti Lubis, MKed(Ped), SpA 4. dr. Hendri Wijaya, Mked(Ped), SpA 5. dr. Syarifah Mahlisa

  2. Biaya Penelitian

  1. Bahan / perlengkapan : Rp. 10.000.000

  2. Transportasi / Akomodasi : Rp. 1.000.000

  3. Penyusunan / penggandaan : Rp. 1.000.000

  4. Seminar hasil penelitian : Rp. 2.000.000 Jumlah : Rp. 14.000.000

3. Jadwal Penelitian WAKTU Desember Januari Februari Maret 2014 2013 2014 2014 KEGIATAN

  Persiapan Pelaksanaan Penyusunan laporan Pengiriman Laporan

FORMULIR ORANGTUA

  

KUISIONER PENELITIAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN

KECACINGAN

PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI MEDAN

TAHUN 2014

  Terima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu meluangkan waktu untuk mengisi formulir ini. Perlu Bapak/Ibu ketahui bahwa formulir ini diisi berdasarkan kenyataan yang sebenar-benarnya, dan semua jawaban adalah benar. Dengan demikian, diharapkan dapat memberikan masukan untuk perbaikan kesehatan lingkungan Bapak/Ibu beserta anak-anak.

  I. DATA PRIBADI ANAK

  Nama anak :................……………………………………………… Jenis Kelamin : LK / PR Suku : Tanggal lahir : Alamat : ……………………….........................

  II. DATA ORANGTUA Isilah dengan tanda [ X ] jawaban yang sesuai dengan anda. Contoh:

  Tingkat pendidikan orangtua : ayah ibu ( ) ( ) Tidak sekolah

  ( ) ( X ) Sekolah dasar ( X ) ( ) SLTP ( ) ( ) SLTA ( ) ( ) Perguruan tinggi

  Kami harapkan kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi pertanyaan dibawah ini sesuai dengan keadaan sebenar-benarnya. Terima kasih.

  1. Tingkat pendidikan orangtua : ayah ibu ( ) ( ) Tidak sekolah

  ( ) ( ) Sekolah dasar ( ) ( ) SLTP ( ) ( ) SLTA ( ) ( ) Perguruan tinggi

  2. Pekerjaan orangtua : ( ) petani

  ( ) nelayan ( ) buruh pabrik ( ) wiraswasta

  ( ) pegawai negeri ( ) lain-lain, sebutkan...........................................

II. ANAMNESE

1. Terbuat dari apakah bahan lantai rumah Bapak/Ibu?

  A. Semen yang telah diplester/ubin/keramik

  B. Tanah atau bahan yang lembab

2. Fasilitas buang air besar :

  A. Jamban umum

  B. Sungai

  C. Jamban sendiri D. Lainnya: .......................................

3. Apakah bapak/ibu memiliki jamban sendiri dirumah?

  A. Ya

  B. Tidak

4. Dari bahan apakah jamban bapak/ibu terbuat?

  A. Keramik

  B. Tanah

  C. Semen D. Lainnya:........................................

5. Apakah tersedia air yang cukup di WC?

  A. Ya

  B. Tidak

  6. Darimanakah sumber air yang digunakan sehari-hari untuk mandi, mencuci dan minum? A. Air ledeng

  B. Air sungai

  C. Air hujan

  D. Air sumur

  E. Lainnya................................

7. Jarak dari jamban ke sumber air yang digunakan:

  A. Kurang dari 5 meter

  B. 5 sampai 10 meter

  C. Lebih dari 10 meter D. Lainnya........................................

8. Apakah air untuk minum dimasak terlebih dahulu?

  A. Ya

  B. Tidak

9. Apakah saudara sering memperhatikan jari-jari dan kuku anak-anak saudara?

  A. Ya, setiap hari

  B. Selalu

  C. Kadang-kadang

  D. Tidak pernah

10. Apabila terlihat kuku anak anda panjang dan kotor, apa tindakan saudara?

  A. Memotong kuku anak anda dan membersihkannya

  B. Menyuruh anak memotong dan membersihkannya

  C. Menegur dan memarahi

  D. Membiarkan saja

FORMULIR MURID

  

KUISIONER PENELITIAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN

KECACINGAN PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI MEDAN

TAHUN 2014

I. Data Umum Responden

  1. Nama :

  2. Jenis Kelamin :

  3. Umur :

  4. Alamat :

  5. Kelas :

  6. Sekolah :

  7. BB/TB :

  8. Status gizi : normal/gizi kurang Lingkari jawaban di bawah ini

II. Data Khusus

  1. Apakah adik mempunyai jamban (WC) di rumah? a.

  Ya b.

  Tidak

  2. Dimana adik biasa buang air besar (BAB)?

  a. Jamban di rumah

  b. Jamban umum

  c. Di tanah

  d. Di sungai

  e. Dimana saja f. Lainnya :.................................

III. Data Personal Hygiene

1. Apakah adik mencuci tangan sebelum makan?

  a. Ya

  b. Tidak Bila Ya, teruskan dengan pertanyaan no. 2

  2. Dengan apakah adik mencuci tangan sewaktu mau makan?

  a. Air dan sabun

  b. Air saja

  3. Apakah adik mencuci tangan setelah buang air besar (berak)?

  a. Ya b. Tidak

  54 Bila Ya, teruskan dengan pertanyaan no. 4

  4. Dengan apakah adik mencuci tangan setelah buang air besar berak)?

  a. Air dan sabun

  b. Air saja

  5. Apakah setelah bermain dengan tanah adik mencuci tangan?

  a. Ya

  b. Tidak Bila Ya, teruskan dengan pertanyaan no. 6

  

6. Dengan apakah adik mencuci tangan setelah bermain dengan tanah?

  a. Air dan sabun

  b. Air saja

  b. Kebiasaan menggigit kuku

  7. Apakah adik sering menggigit kuku?

  a. Ya

  b. Tidak

  c. Kebersihan kuku

  8. Apakah seminggu sekali adik memotong kuku?

  a. Ya

  b. Tidak

  9. Lihat keadaan kuku anak (observasi)

  a. Pendek bersih

  b. Pendek kotor, panjang kotor Pewawancara :

  Lembar Penjelasan Kepada Orang Tua Calon Subjek Penelitian Bapak/Ibu Yth,

Saat ini, saya, dr. Dewi Mailany Pasaribu, dari Departemen Ilm Kesehatan Anak Fakultas

Kedokteran Universitas Sumatera Utara Medan, sedang melakukan penelitian yang berjudul: “PREVALENSI DAN FAKTOR RISIKO INFEKSI KECACINGAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI KOTA MEDAN”

yang menyangkut masalah infeksi kecacingan pada anak. Dari penelitian-penelitian

sebelumnya, diketahui bahwa infeksi kecacingan mempunyai pengaruh yang besar terhadap

pertumbuhan maupun perkembangan anak. Infeksi kecacingan tidak saja meningkatkan

angka kesakitan, tetapi juga menyebabkan malnutrisi dan mengganggu kemampuan belajar

pada anak.

  Angka kejadian infeksi kecacingan di daerah tropis dan subtropis sangat tinggi.

Kejadian di Sumatera Utara mencapai 50%. Infeksi kecacingan merupakan infeksi berbasis

lingkungan. Penularannya dipermudah dengan keadaan lingkungan yang tidak bersih dan

tidak sehat. Kebiasaan hidup sehari-hari juga dapat menjadi faktor yang mempermudah

penularan cacing. Oleh sebab itu, selain pemberian obat cacing, perlu dilakukan perubahan

dalam kebersihan pribadi maupun lingkungan.

  Adapun tujuan penelitian ini adalah mengetahui prevalensi dan faktor-faktor risiko yang berpengaruh terhadap infeksi kecacingan pada anak. Manfaat dari penelitian adalah menjadi masukan untuk pihak-pihak terkait seperti

pihak dinas kesehatan, keluarga dan sekolah untuk mengusahakan perbaikan terhadap

faktor-faktor tersebut.

  Adapun mengenai biaya penelitian akan ditanggung oleh saya pribadi sebagai peneliti. Segala data hasil yang kami peroleh akan kami rahasiakan.

Bapak/Ibu Yth. Anak dari bapak/ibu akan dijadikan sukarelawan dalam penelitian ini. Untuk

lebih jelasnya, anak dari bapak/ibu akan menjalani prosedur penelitian sebagai berikut :

  

1. Pada hari 1, anak bapak/ibu akan mendapat penyuluhan singkat mengenai infeksi

kecacingan dan akan diberikan pot kosong untuk diisi dengan kotoran anak dan kuisioner yang akan diisi orangtua di rumah. Kotoran yang dimasukkan sekitar seperempat sendok teh, yang diambil pada saat pagi hari.

2. Pada hari 2, pot yang telah terisi kotoran anak dan formulir yang telah diisi orangtua dibawa oleh anak ke sekolah dan akan kami kumpulkan.

  3. Anak yang mengembalikan pot dan kuisioner orangtua akan diukur berat badan dan tinggi badan dan kami akan melakukan wawancara terhadap anak

Pada lazimnya, penelitian ini tidak akan menimbulkan hal-hal yang berbahaya bagi anak

bapak/ibu sekalian. Namun, bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan selama penelitian

berlangsung, yang disebabkan oleh perlakuan yang dilakukan pada penelitian ini, bapak/ibu

dapat menghubungi: dr. Dewi Mailany Pasaribu (HP. 0852 6132 8892) untuk mendapat pertolongan.

  

Kerjasama bapak/ibu sangat diharapkan dalam penelitian ini. Bila masih ada hal-hal yang

belum jelas menyangkut penelitian ini, setiap saat dapat ditanyakan kepada kami.

Setelah memahami berbagai hal yang menyangkut penelitian ini, diharapkan bapak/ibu

bersedia mengisi lembar persetujuan turut serta terhadap anak bapak/ibu dalam penelitian

yang telah disiapkan.

  Medan, Januari 2014 Hormat kami, Peneliti

  Lembar Persetujuan Setelah Penjelasan (PSP)

  INFORMED CONSENT Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : .................................... Umur .............. tahun L / P Alamat : ............................................................................................. dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya telah memberikan PERSETUJUAN untuk dilakukan wawancara dan pemeriksaan kecacingan terhadap anak saya : Nama : ...................................................... Umur .............. tahun Alamat Rumah : ............................................................................................. Alamat Sekolah : .............................................................................................

yang tujuan, sifat, dan perlunya wawancara tersebut di atas, serta risiko yang dapat

ditimbulkannya telah cukup dijelaskan oleh dokter dan telah saya mengerti sepenuhnya.

  Demikian pernyataan persetujuan ini saya buat dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan.

  Medan , Januari 2014 Yang membuat pernyataan persetujuan Tanda tangan orangtua/wali (Nama orangtua)

  ________________________________

RIWAYAT HIDUP

  Nama lengkap : Dewi Mailany Pasaribu Tempat dan tanggal lahir : Medan, 13 Mei 1981 Alamat : Komp. Stella Residence Blok H No. 12B

  Jln. Stella raya, Tanjung sari, Medan Suami : Doan Wilfrid Sianturi, STP

  PENDIDIKAN

  Sekolah dasar : SD St Petrus Medan, tamat tahun 1993 Sekolah Menengah Pertama : SMP Budi Murni I Medan, tamat tahun

  1996 Sekolah Menengah Umum : SMA Negeri 3 Medan, tamat tahun 1999 Dokter Umum : Fakultas Kedokteran USU Medan, tamat tahun 2005

  PEKERJAAN

  ‐ Dokter PTT di Puskesmas Kecamatan Hiliduho, Kabupaten Nias, 2005

  • – 2008 ‐ Dokter di Yayasan IBU, Kabupaten Nias, 2008-2010 ‐ Dokter PNS di RSUD Gunungsitoli, Kabupaten Nias, 2010-sekarang

PERTEMUAN ILMIAH/PELATIHAN

  1. Pertemuan Ilmiah Tahunan IV Ilmu Kesehatan Anak di Medan, tahun 2010, sebagai peserta

  2. Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan IV Ikatan Dokter Anak Indonesia cabang Sumatera Utara, tahun 2010, sebagai peserta

  3. Kongres Nasional IV Badan Koordinasi Gast roenterologi Anak Indonesia (BKGAI) di Medan, tahun 2010, sebagai peserta

  4. Workshop Evidence Based Medicine Ikatan Dokter Anak Indonesia cabang Sumatera Utara, tahun 2012, sebagai peserta

  5. Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan V Ikatan Dokter Anak Indonesia cabang Sumatera Utara, tahun 2012, sebagai peserta

  6. Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan VI Ikatan Dokter Anak Indonesia cabang Sumatera Utara, tahun 2013, sebagai peserta

  7. Kongres Nasional Ilmu Kesehatan Anak XVI di Palembang, tahun 2014, sebagai peserta

  PENELITIAN

  Hubungan suku dengan pola hidup sehat dan infeksi soil-transmitted

  helminth pada anak usia sekolah dasar di Medan Labuhan ORGANISASI

  1. 2005 – sekarang : anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) 2. 2010 – sekarang : anggota Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)

Dokumen yang terkait

Hubungan Suku Dengan Pola Hidup Sehat dan Infeksi Soil-Transmitted Helminth pada Anak Usia Sekolah Dasar di Medan Labuhan

0 82 76

Hubungan Infeksi Soil Transmitted Helminths dengan Prestasi Belajar Anak Sekolah Dasar di SDN 060972 Simalingkar B, Medan

7 53 116

Hubungan Pengetahuan dan Sikap siswa Sekolah Dasar (SD) tentang Sanitasi Dasar dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas Kota Medan Tahun 2011

13 117 114

Prevalensi Obesitas pada Anak Sekolah Dasar di Kota Medan

0 28 4

Perbandingan Efikasi Dosis Tunggal Mebendazol Dengan Dan Tanpa Levamisol Terhadap Soil-Transmitted Helminths Pada Anak Usia Sekolah Dasar

1 36 104

Hubungan Karakteristik Siswa Dan Sanitasi Lingkungan Dengan Infeksi Cacingan Siswa Sekolah Dasar Di Kecamatan Medan Belawan

4 52 95

Analisis Health PromotionModel Hubungan "Behavior-Specific and Affect Cognitions" Dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Pada Anak Usia Sekolah Dasar di Makassar.

0 16 20

Kejadian Infeksi Cacing dan Gambaran Kebersihan Pribadi pada Anak Usia Sekolah Dasar di Yayasan Nanda Dian Nusantara 2011

0 5 59

Pola Asuh Orang Tua Terhadap Pemberian Makan Pada Anak Usia Sekolah Dasar di Desa Binaus Tugas Akhir - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pola Asuh Orang Tua terhadap Pemberian Makan pada Anak Usia Sekolah Dasar di Desa Binaus

0 0 47

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Soil-Transmitted Helminths - Hubungan Higiene Perorangan Anak Usia Sekolah Dengan Infeksi Cacing STH Pada Lingkungan Yang Tercemar Telur/Larva Cacing STH Di Desa Bagan Kuala Pemkab. Serdang Bedagai

0 0 13