PENERAPAN INTEGRATED COURSE WARE KATUP PNEUMATIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA KULIAH PNEUMATIK DAN HIDROLIK MAHASISWA D3 JURUSAN TEKNIK MESIN UPI.

(1)

PENERAPAN INTEGRATED COURSE WARE KATUP PNEUMATIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH

PNEUMATIK DAN HIDROLIK D3 TEKNIK MESIN UPI

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan pada Departemen Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI

Oleh Gilang Purnama

E.0551.0807835

DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PENERAPAN INTEGRATED COURSE WARE KATUP PNEUMATIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH

PNEUMATIK DAN HIDROLIK D3 TEKNIK MESIN UPI GILANG PURNAMA

0807835

disetujui dan disahkan oleh pembimbing:

Pembimbing I,

Dr. Dedi Rohendi, MT NIP.19670524 199302 1 001

Pembimbing II,

H. Purnawan, S.Pd., M.T. NIP. 19731111 200012 1 001

Mengetahui,

Ketua Departemen Pendidikan Teknik Mesin

Dr. Wahid Munawar, M.Pd. NIP. 19630520 198901 1 001


(3)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “PENERAPAN

INTEGRATED COURSE WARE KATUP PNEUMATIK UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA KULIAH PNEUMATIK DAN HIDROLIK MAHASISWA D3 JURUSAN TEKNIK MESIN UPI” ini beserta seluruh isinya adalah karya saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi apabila di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Mei 2015 Yang membuat pernyataan,


(4)

Gilang Purnama, 2015

Penerapan Integrated Course Ware Katup Pneumatik Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Kuliah Pneumatik Dan Hidrolik Mahasiswa D3 Jurusan Teknik Mesin Upi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu i

ABSTRAK Gilang Purnama 0807835

Departemen Pendidikan Teknik Mesin, FPTK, UPI Gilang.purnama@student.upi.edu

PENERAPAN INTEGRATED COURSE WARE KATUP PNEUMATIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA KULIAH PNEUMATIK DAN HIDROLIK MAHASISWA D3 JURUSAN TEKNIK

MESIN UPI

Mata kuliah pneumatik dan hidrolik merupakan salah satu mata kuliah yang dipandang sulit. Hal ini ditunjukan dengan masih terdapatnya mahasiswa yang tidak lulus. Salah satu penyebabnya adalah media atau alat bantu pembelajaran yang tersedia tidak cukup representatif untuk dapat menjelaskan konsep mekanisme katup pneumatik secara realistis atau nyata, sehingga kurang menimbulkan pengalaman belajar pada mahasiswa yang mempelajarinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran peningkatan dan perbedaan peningkatan hasil belajar mahasiswa yang menggunakan integrated course ware (ICW) katup pneumatik sebagai media interaktif maupun media tayang pada materi simbol dan cara kerja katup pneumatik dalam mata kuliah pneumatik dan hidrolik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian quasi experimental. Desain penelitian yang digunakan yaitu pre-test and post-test group design. Peningkatan hasil belajar dinyatakan dalam N-Gain yang dihitung berdasarkan hasil pre-test dan post-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan media pembelajaran animasi, yang menggunakan ICW katup pneumatik sebagai media interaktif maupun media tayang dapat meningkatkan hasil belajar pada materi simbol dan mekanisme katup pneumatik. Rata-rata peningkatan hasil belajar mahasiswa yang menggunakan ICW katup pneumatik sebagai media interaktif berkategori rendah, sedangkan rata-rata peningkatan hasil belajar mahasiswa yang menggunakan ICW katup pneumatik sebagai media tayang berkategori sedang. Jadi, dapat dinyatakan bahwa penggunaan ICW katup pneumatik sebagai media tayang memberikan peningkatan hasil belajar mahasiswa yang lebih baik dibandingkan dengan mahasiswa yang menggunakan ICW katup pneumatik sebagai media interaktif pada materi simbol dan cara kerja katup pneumatik.


(5)

Gilang Purnama, 2015

Penerapan Integrated Course Ware Katup Pneumatik Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Kuliah Pneumatik Dan Hidrolik Mahasiswa D3 Jurusan Teknik Mesin Upi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ii

ABSTRACT Gilang Purnama 0807835

Department of Mechanical Engineering Education Faculty of Technology and Vocational Education

Indonesia University of Education Gilang.purnama@student.upi.edu

THE IMPLEMENTATION OF PNEUMATIC VALVE INTEGRATED COURSE WAVE IN INCREASING STUDENTS’ LEARNING RESULT OF PNEUMATIC AND HYDROLIC SUBJECT TOWARD DEPARTMENT OF MECHANICAL ENGINEERING EDUCATION DIPLOMA III STUDENTS Pneumatic and hydrolic subject is one of difficult subjects matters because there are several students did not pass the examination. The difficulty is mostly caused by provided learning media which is unrepresentative enough to realistically

explain the concept of pneumatic valve mechanism hence the students’ learning

experience were not emerge. This study aims to find out the description of

students’ learning result in pneumatic and hydrolic subject and students’ response

toward symbol and pneumatic valve mechanism subject using pneumatic valve integrated course ware animated media. The study employed quasi experimental method, which implemented pre-test and post-test group design. The increasing of

students’ learning signed as N-Gain based on pre-test and post-test result. The result of study stated that the implementation of integrated course ware animated

media as interactive media or presentation media can increase students’ learning

result in symbol and pneumatic valve mechanism subject. The increasing average of interactive media is low, while presentation media is medium. The conclusion

is the use of integrated course ware as a presentation media can increase students’

learning result better than the use of integrated course ware as interactive media in symbol and pneumatic valve mechanism subject.


(6)

Mohammad Rizqi, 2015

Opt imasi Penj adwalan Pembangkit an Unit T hermal Dengan Memperhit ungkan Rugi-Rugi Saluran T ransmisi Berbasis Algorit ma Back Propagat ion

Universit as Pendidikan Indonesia | reposit ory. upi. edu | perpust akaan. upi. edu

iv DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMKASIH ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR BAGAN ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang penelitian ... 1

B. Identifikasi masalah ... 5

C. Rumusan masalah ... 5

D. Batasan masalah ... 5

E. Tujuan penelitian ... 6

F. Manfaat penelitian ... 6

G. Sistematika penulisan ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA, ASUMSI DASAR DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kajian Pustaka ... 8

1. Proses belajar mengajar ... 8

2. Media pembelajaran ... 9

a. Definisi ... 8

b. Manfaat media ... 10

c. Jenis-jenis media pembelajaran ... 11

d. Hubungan media & pengalaman belajar ... 12

e. Media berbasis visual ... 14


(7)

Mohammad Rizqi, 2015

Opt imasi Penj adwalan Pembangkit an Unit T hermal Dengan Memperhit ungkan Rugi-Rugi Saluran T ransmisi Berbasis Algorit ma Back Propagat ion

Universit as Pendidikan Indonesia | reposit ory. upi. edu | perpust akaan. upi. edu

v

g. Media berbasis komputer ... 16

h. Media animasi ... 17

i. Media pembelajaran tayang/presentasi ... 20

j. Media pembelajaran interaktif ... 22

k. Integrated course ware katup pneumatik ... 22

3. Peniliaian hasil belajar ... 24

a. Definisi ... 24

1) Penilaian acuan normal (PAN) ... 24

2) Penilaian acuan patokan (PAP) ... 25

b. Jenis-jenis penilaian ... 26

1) Penilaian formatif ... 26

2) Penilaian sumatif ... 26

3) Penilaian diagnostik ... 26

4) Penilaian selektif ... 26

5) Penilaian penempatan ... 26

4. Penelitian yang relevan ... 26

B. Asumsi dasar ... 28

C. Hipotesis ... 28

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode penelitian ... 29

B. Desian penelitian ... 29

C. Prosedur penelitian ... 31

D. Populasi dan sample ... 32

E. Proses pengembangan instrumen ... 33

F. Instrumen penlitian ... 33

1. Uji reliabilitas ... 34


(8)

Mohammad Rizqi, 2015

Opt imasi Penj adwalan Pembangkit an Unit T hermal Dengan Memperhit ungkan Rugi-Rugi Saluran T ransmisi Berbasis Algorit ma Back Propagat ion

Universit as Pendidikan Indonesia | reposit ory. upi. edu | perpust akaan. upi. edu

vi

3. Daya pembeda ... 36

4. Tingkat kesukaran ... 37

G. Teknik pengumpulan data ... 38

H. Analisis data ... 38

1 Uji normalitas ... 38

2 Uji homogenitas ... 39

3 Nilai n-gain ... 39

4 Uji hipotesis penelitian ... 40

BAB IV METODE PENELITIAN A. Hasil pengujian instrumen ... 41

B. Deskripsi data ... 41

C. Analisi data ... 42

1 Uji normalitas ... 42

2 Uji homogenitas ... 43

3 Perhitungan n-gain ... 43

4 Uji hipotesis ... 44

D. Pembahasan ... 45

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 55

B. Saran ... 55


(9)

1

Gilang Purnama, 2015

Penerapan Integrated Course Ware Katup Pneumatik Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Kuliah Pneumatik Dan Hidrolik Mahasiswa D3 Jurusan Teknik Mesin Upi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN A.Latar Belakang Penelitian

Mata kuliah Pneumatik dan Hidrolik merupakan mata kuliah lanjut dan bersifat wajib pada program D3 Jurusan Teknik Mesin, Universitas Pendidikan Indonesia. Materi yang diberikan pada mata kuliah Pneumatik dan Hidrolik meliputi materi perbandingan karakteristik media kerja dan media kontrol, simbol dan mekanisme komponen dalam sistem, desain pengontrolan single actuator dan multi actuator, metode penyelesaian konflik sinyal dan perawatan sistem yang harus dipelajari oleh mahasiswa.

Dalam mempelajari mata kuliah pneumatik dan hidrolik ini diharapkan mahasiswa dapat menguasai materi dengan hasil yang baik serta kompeten. Namun, masih banyak mahasiswa yang mengalami kesulitan terutama pada materi simbol dan mekanisme katup pneumatik. Berdasarkan studi pendahuluan melalui angket, sebanyak 95% dari responden menyebutkan bahwa, materi simbol dan mekanisme katup pneumatik sulit untuk dipelajari dari mata kuliah Pneumatik dan Hidrolik. Masih terdapat pula mahasiswa yang tidak lulus mata kuliah pneumatik dan hidrolik seperti yang ditunjukan oleh Tabel 1.1 mengenai hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah pneumatik dan hidrolik.

Tabel 1.1 Hasil Belajar Mahasiswa D3 Pada Mata Kuliah Pneumatik dan Hidrolik Tahun Akademik 2013/2014

Kategori Nilai Jumlah Prosentase (%) A B C D E 7 10 11 0 7 20% 29% 31% 0% 20%

Jumlah 35 100%

Sumber: Dosen Pengampu

Tabel 1.1 menunjukkan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah pneumatik dan hidrolik sebanyak 7 orang mahasiswa (20%) mendapatkan nilai E (tidak lulus). Hal ini akan berdampak negatif pada proses perkuliahan mengingat mata


(10)

2

Gilang Purnama, 2015

Penerapan Integrated Course Ware Katup Pneumatik Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Kuliah Pneumatik Dan Hidrolik Mahasiswa D3 Jurusan Teknik Mesin Upi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kuliah ini termasuk mata kuliah wajib serta dapat mengakibatkan terhambatnya pembelajaran mata kuliah selanjutnya seperti proses perancangan yang membutuhkan pemahaman mengenai materi dasar pneumatik dan hidrolik yang baik. Selain itu, bagi lulusan D3 yang berencana bekerja di bidang industri akan memiliki kompetensi yang kurang pada bidang yang berkaitan dengan pneumatik dan hidrolik.

Menurut studi pendahuluan tersebut materi simbol dan mekanisme katup pneumatik sulit untuk dipahami, karena proses terjadinya arah udara yang dimampatkan pada pipa pneumatik membutuhkan pemahaman secara nyata tidak dapat dijelaskan hanya dengan penyampaian materi berdasarkan text book saja. Contohnya mengenai katup kontrol arah (directional control valves) dengan nama KKA 2/2 NC dijelaskan bahwa keterangan saluran, simbol dan gambar 2 kotak lalu diberi panah dibatasi dua garis putus saja tidak akan cukup menjelaskan bagaimana proses kerja katup tersebut berlangsung dapat dilihat pada Gambar 1.1

Gambar 1.1 KKA 2/2 NC

Proses belajar mengajar yang terjadi selama ini masih berdasarkan pada pembelajaran klasikal dengan ceramah dan media slide powerpoint. Hal ini dirasa masih kurang memberikan pengalaman belajar yang baik karena dibutuhkan tingkat pemahaman yang tinggi dalam mempelajari konsep materi yang abstrak, kompleks dan dinamik mengenai simbol dan cara kerja katup pneumatik.

Berdasarkan penelitian sebelumnya (Purnawan:2006), menyebutkan penyebabnya diakibatkan oleh model teoritis berupa simbol-simbol yang terstandarisasi sesuai DIN ISO 1219 dan DIN ISO 5599 maupun media atau alat bantu pembelajaran untuk praktek katup pneumatik kurang memadai, tidak cukup representatif untuk dapat menjelaskan konsep mekanisme komponen pneumatik


(11)

3

Gilang Purnama, 2015

Penerapan Integrated Course Ware Katup Pneumatik Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Kuliah Pneumatik Dan Hidrolik Mahasiswa D3 Jurusan Teknik Mesin Upi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

secara realistis, sehingga kurang menimbulkan pengalaman belajar pada mahasiswa yang mempelajarinya.

Melihat hal tersebut maka proses pembelajaran harus ditingkatkan, diperlukan sebuah inovasi pembelajaran khususnya pada sumber belajar yaitu media merupakan salah satu solusi yang digunakan sebagai alat bantu pengajaran mata kuliah Pneumatik dan Hidrolik sehingga mudah dipahami dan diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa. Rusman (2012:140), berpendapat media pembelajaran adalah alat atau bentuk stimulus yang berfungsi untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Perkembangan teknologi saat ini dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dengan mengaplikasikannya pada media pembelajaran. Inovasi media pembelajaran yang saat ini umum digunakan dengan dukungan teknologi ialah media pembelajaran yang bersifat multimedia atau yang terdiri dari beberapa media. Multimedia tidak hanya berisikan teks-teks, tetapi juga menghidupkan teks, menyertakan audio dan juga video. Sehingga tercipta sebuah media pembelajaran yang dapat meningkatkan minat dan pemahaman mahasiswa.

Rusman (2012:150) membagi media pembelajaran berdasarkan teknik penyampaiannya menjadi dua jenis yaitu, media yang diproyeksikan dan media yang tidak diproyeksikan. Media tayang dan media pembelajaran interaktif merupakan contoh dari media yang diproyeksikan, perbedaan dari keduanya terletak dari media proyeksi yang digunakan. Media tayang menggunakan media layar dan proyektor, sedangkan media pembelajaran interaktif menggunakan laptop yang sifatnya lebih individual.

Salah satu gambaran yang paling banyak dijadikan acuan sebagai landasan teori penggunaan media dalam proses belajar adalah kerucut pengalaman Edgar Dale pada Gambar 1.2. Kerucut ini merupakan elaborasi yang rinci dari konsep tiga tingkatan pengalaman mengenai hasil belajar seseorang mulai dari pengalaman langsung (konkret), kenyataan yang ada dilingkungan kehidupan melalui benda tiruan, sampai pada lambang verbal (abstrak). (Arsyad, 2013:13)


(12)

4

Gilang Purnama, 2015

Penerapan Integrated Course Ware Katup Pneumatik Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Kuliah Pneumatik Dan Hidrolik Mahasiswa D3 Jurusan Teknik Mesin Upi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 9 lambang kata

lambang visual gambar diam gambar hidup televisi karyawisata dramatisasi tiruan/pengamatan pengalaman 8 7 6 5 4 3 2 1 konkret abstrak

Gambar 1.2 Kerucut Pengalaman Edgar Dale

Sumber (Arsyad, 2013:14) Berdasarkan penelitian Dale, media pembelajaran yang kurang efektif berada di kerucut paling atas, meliputi pembelajaran dari informasi yang disajikan melalui simbol verbal seperti mendengarkan kata yang diucapkan. Media yang paling efektif berada di kerucut paling bawah, meliputi pengalaman langsung atau pengalaman dengan maksud yang ditentukan.

Berdasarkan paparan tersebut, maka diperlukan media pembelajaran yang tidak hanya dalam tataran teoritis, tetapi media yang praktis, ekonomis, dan mudah dijangkau untuk memperkuat konsep sistem pneumatik dan hidrolik secara integratif. Upaya memenuhi kriteria tersebut dapat ditempuh dengan memanipulasi model teoritis (verbal / simbol) menjadi model realistis agar mudah diajarkan. Media tayang dan media pembelajaran interaktif memiliki kemampuan untuk dapat memaparkan sesuatu yang rumit dengan menggunakan kata-kata, audio dan video sederhana namun menarik maka Integrated Course Ware Katup Pneumatik yang dikembangkan oleh Purnawan (2014) selaku dosen mata kuliah pneumatik dan hidrolik merupakan salah satu solusi untuk mengefektifkan proses pembelajaran. Dengan kemampuan ini, Integrated Course Ware Katup Pneumatik yang diterapkan menggunakan media tayang dan media pembelajaran interaktif dapat digunakan untuk menjelaskan materi simbol dan cara kerja katup pneumatik pada mata kuliah Pneumatik dan Hidrolik secara nyata.

Dari uraian di atas, peneliti merasa perlu untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan judul “Penerapan Integrated Course Ware Katup Pneumatik


(13)

5

Gilang Purnama, 2015

Penerapan Integrated Course Ware Katup Pneumatik Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Kuliah Pneumatik Dan Hidrolik Mahasiswa D3 Jurusan Teknik Mesin Upi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

untuk Meningkatkan Hasil Belajar pada Mata Kuliah Pneumatik dan Hidrolik Mahasiswa D3 Jurusan Teknik Mesin UPI”.

B.Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Masih terdapat mahasiswa pada mata kuliah Pneumatik dan Hidrolik yang rendah hasil belajarnya.

2. Media yang digunakan cenderung dalam bentuk slide powerpoint yang berisi hanya gambar dan tulisan saja, sehingga masih kurang representatif untuk dapat menjelaskan konsep mekanisme katup pneumatik secara realistis.

3. Alat bantu pembelajaran berupa alat-alat praktek katup pneumatik kurang memadai, sehingga mahasiswa kurang mensimulasikan/mendemonstrasikan desain kontrol yang dibuat sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.

C.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas, penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut:

Apakah peningkatan hasil belajar mahasiswa yang menggunakan Integrated Course Ware (ICW) sebagai media interaktif lebih baik daripada yang menggunakan Integrated Course Ware (ICW) sebagai media tayang pada materi simbol dan cara kerja katup pneumatik ?”

D.Batasan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, penulis membatasi masalah penelitian sebagai berikut:

1. Materi dibatasi pada materi simbol dan cara kerja katup pneumatik.

2. Subjek penelitian dibatasi pada 2 (dua) kelas. Kelas pertama adalah kelas yang menggunakan Integrated Course Ware (ICW) sebagai media interaktif dan kelas yang kedua kelas yang akan diberikan perlakuan dengan Integrated Course Ware (ICW) sebagai media tayang.


(14)

6

Gilang Purnama, 2015

Penerapan Integrated Course Ware Katup Pneumatik Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Kuliah Pneumatik Dan Hidrolik Mahasiswa D3 Jurusan Teknik Mesin Upi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E.Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui gambaran peningkatan hasil belajar mahasiswa pada kelas

yang menggunakan ICW sebagai media interaktif dalam materi simbol dan cara kerja katup pneumatik.

2. Untuk mengetahui gambaran peningkatan hasil belajar mahasiswa pada kelas yang menggunakan ICW sebagai media tayang dalam materi simbol dan cara kerja katup pneumatik.

3. Untuk mengetahui apakah peningkatan hasil belajar mahasiswa yang menggunakan ICW sebagai media interaktif lebih baik daripada yang menggunakan ICW sebagai media tayang dalam materi simbol dan cara kerja katup pneumatik.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut:

1. Bagi mahasiswa, proses pembelajaran dengan diterapkannya ICW sebagai media interaktif ataupun tayang diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam memahami materi dan meningkatkan hasil belajar pada mata kuliah Pneumatik dan Hidrolik.

2. Bagi dosen, sebagai acuan dalam melakukan inovasi media pembelajaran untuk menyampaikan materi simbol dan cara kerja katup pneumatik pada mata kuliah Pneumatik dan Hidrolik.

3. Bagi peneliti selanjutnya, sebagai referensi dan komparasi penelitian selanjutnya.

G.Sistematika Penulisan

Penelitian ini akan disajikan dalam beberapa bab yang disusun berdasarkan sistematika penulisan sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan. Pada bab ini penulis menjelaskan latar belakang, identifikasi masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.


(15)

7

Gilang Purnama, 2015

Penerapan Integrated Course Ware Katup Pneumatik Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Kuliah Pneumatik Dan Hidrolik Mahasiswa D3 Jurusan Teknik Mesin Upi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bab II Landasan Teori. Pada bab ini penulis memaparkan tinjauan pustaka yang mendukung penelitian ini, asumsi dasar dan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini.

Bab III Metodologi Penelitian. Pada bab ini penulis menjelaskan metode dan desain penelitian yang digunakan, variabel, data dan sumber data, populasi dan sampel, instrumen dan analisis data.

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan. Pada bab ini penulis menguraikan dan membahas hasil penelitian yang diperoleh meliputi, deskripsi data, analisis data dan pembahasan hasil penelitian.

Bab V Kesimpulan dan Saran. Pada bab ini penulis menjelaskan kesimpulan dari penelitian ini dan saran sebagai tindak lanjut dari kesimpulan penelitian.


(16)

29

Gilang Purnama, 2015

Penerapan Integrated Course Ware Katup Pneumatik Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Kuliah Pneumatik Dan Hidrolik Mahasiswa D3 Jurusan Teknik Mesin Upi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN A.Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini menggunakan pendekatan metode penelitian eksperimen yang berbentuk quasi experimental atau eksperimental semu. Bentuk quasi experiment dianggap memiliki kemampuan memberikan perkiraan informasi yang diperoleh secara tepat mendekati penelitian eksperimen sesungguhnya pada penelitian pendidikan. Hal ini dikarenakan subjek yang dilakukan penelitian adalah manusia dimana variabel-variabel yang mempengaruhi sulit untuk dikontrol.

B.Desain Penelitian

Desain atau rancangan penelitian yang digunakan yaitu non equivalent, pre-test post-test design. Taniredja & Mustafidah (2011: 56) menjelaskan bahwa “Jenis rancangan ini biasanya dipakai pada eksperimen yang menggunakan kelas-kelas yang sudah ada sebagai kelompoknya, dengan memilih kelas-kelas yang

diperkirakan sama keadaan atau kondisinya.” Desain tersebut dijelaskan pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Desain Penelitian

No Kelompok Pre test Perlakuan Post test 1 Eksperimen1

O X1 O

2 Eksperimen2 X2

(Taniredja & Mustafidah, 2011: 56) Keterangan:

O : Pre-test dan post-test, pemberian pretest dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan awal siswa dan posttest dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan siswa setelah diberikan perlakuan.

X1 : Perlakuan dengan menerapkan ICW sebagai media interaktif.


(17)

30

Gilang Purnama, 2015

Penerapan Integrated Course Ware Katup Pneumatik Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Kuliah Pneumatik Dan Hidrolik Mahasiswa D3 Jurusan Teknik Mesin Upi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sampel dijadikan dua kelompok yang disebut dengan kelas eksperimen. Kedua kelas tersebut diberikan pre-test dengan soal yang sama. Selanjutnya masing-masing kelas diberikan perlakuan berupa pembelajaran dengan penggunaan media pembelajaran yang berbeda. Kelas eksperimen1 diberikan pembelajaran

menggunakan media tayang sedangkan kelas eksperimen2 diberikan perlakuan

dengan menggunakan media interaktif. Setelah perlakuan yang berbeda diberikan kepada masing-masing kelas, kedua kelas tersebut diberikan soal post-test yang sama dengan pre-test untuk mengetahui pengaruh perbedaan perlakuan yang diberikan.


(18)

31

Gilang Purnama, 2015

Penerapan Integrated Course Ware Katup Pneumatik Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Kuliah Pneumatik Dan Hidrolik Mahasiswa D3 Jurusan Teknik Mesin Upi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu C.Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:

Bagan 3.1 Flowchart Penelitian Mulai

Studi Pendahuluan

Perumusan masalah, perumusan tujuan dan manfaat, pemilihan metode

penelitian Menentukan silabus

pembelajaran

Menyusun RPP

Menyusun Instrumen

Menentukan Kelompok

Pre test

Pengolahan dan analisis data

Penyusunan laporan dan artikel penelitian

Selesai 1. Pemeriksaan data

2. Reduksi data 3. Tabulasi data 4. Uji homogenitas 5. Uji hipotesis

Post Test data X1

Ket: d X1 = Eksperimen1

X2= Eksperimen2

sguhafhjg Perijinan

Observasi Penyiapan Media

Studi Literatur

X2 d


(19)

32

Gilang Purnama, 2015

Penerapan Integrated Course Ware Katup Pneumatik Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Kuliah Pneumatik Dan Hidrolik Mahasiswa D3 Jurusan Teknik Mesin Upi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Melakukan studi pendahuluan yang meliputi perijinan, penyiapan media, observasi dan studi literatur.

2. Merumuskan masalah dan menetapkan tujuan penelitian

3. Membuat instrumen, tahapan ini melakukan pembuatan instrumen berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), soal dan kunci jawaban.

4. Penentuan kelas, tahapan ini menentukan dua kelompok yang akan dijadikan objek penelitian. Dua kelas yang ditentukan dijadikan kelas eksperimen untuk kedua-duanya.

5. Pelaksanaan pengambilan data

a. Pre-test, tahapan ini melakukan tes awal pada dua kelas sampel dengan menggunakan instrumen 40 soal pilihan ganda materi simbol dan cara kerja katup pneumatik. Data pretest digunakan sebagai data dilakukannya uji validitas, realibitas, indeks kesukaran dan daya pembeda. Selanjutnya dilakukan uji homogenitas pada kedua kelas eksperimen apabila hasil pengujian menghasilkan kesimpulan kedua kelas tersebut homogen.

b. Proses perlakuan (treatment), tahapan ini melakukan kegiatan pembelajaran menggunakan media interaktif pada kelas eksperimen1 dan media tayang pada

kelas eksperimen2.

c. Post-test, tahapan ini melakukan tes akhir setelah perlakuan berbeda pada kelas eksperimen1 (media interaktif) dan eksperimen2.(media tayang) Dalam

mengerjakan soal posttest, siswa kedua kelas eksperimen menggunakan instrumen 40 soal pilihan ganda materi simbol dan cara kerja katup pneumatik. 6. Pengolahan dan analisis data, tahapan ini bertujuan untuk mengetahui

peningkatan hasil belajar antara kelas eksperimen1 dan kelas eksperimen2

melalui perlakuan yang berbeda. Tahapan ini meliputi pemeriksaan, reduksi data, tabulasi data, uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis.

7. Kesimpulan dan saran, tahapan ini menjawab tujuan penelitian.

D.Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah semua mahasiswa dalam satu program studi D3 Teknik Mesin yang mengontrak mata kuliah Pneumatik Hidrolik.


(20)

33

Gilang Purnama, 2015

Penerapan Integrated Course Ware Katup Pneumatik Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Kuliah Pneumatik Dan Hidrolik Mahasiswa D3 Jurusan Teknik Mesin Upi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sampel penelitian yang digunakan adalah kelompok dua kelas yang telah ditentukan. Kelas eksperimen1 adalah kelas A tahun 2014 sebanyak 12

mahasiswa, sedangkan kelas eksperimen2 adalah kelas B tahun 2014 sebanyak 15

mahasiswa.

E.Proses Pengembangan Instrumen

Idealnya, instrumen digunakan untuk pengambilan data penelitian terlebih dahulu dilakukan dengan melewati serangkaian proses pengembangan instrumen berupa pengujian analisis validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda. Dalam penelitian ini, pengembangan instrumen dilakukan setelah dilakukan pengambilan data penelitian. Dimana instrumen yang diuji diambil data dari hasil prestest.

Item soal yang digunakan sebagai data untuk dilakukan analisis penelitian yaitu item soal yang termasuk pada kategori valid. Sehingga item soal yang termasuk pada kategori invalid dibuang dan tidak dilakukan tindakan lanjut untuk revisi dan pengujian ulang.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan satu alat yang digunakan untuk mengukur variabel penelitian. Sehingga dalam rencana penelitian ini instrumen yang akan dibuat yaitu: Instrumen penelitian berupa test objektif soal pilihan ganda 5 optional soal pretest dan soal posttest. Instrumen ini dijadikan sebagai acuan untuk mengetahui kemampuan atau hasil belajar siswa, dengan mengerjakan soal-soal tentang materi simbol dan mekanisme katup pneumatik, sub materi katup kontrol arah, katup satu arah, katup kontrol aliran dan katup kontrol tekanan yang berjumlah 40 butir soal. Instrumen ini mengukur pengetahuan mahasiswa pada ranah kognitif dari level pengetahuan hingga aplikasi. Adapun proporsinya adalah sebagai berikut.


(21)

34

Gilang Purnama, 2015

Penerapan Integrated Course Ware Katup Pneumatik Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Kuliah Pneumatik Dan Hidrolik Mahasiswa D3 Jurusan Teknik Mesin Upi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.2. Proporsi tiap level pada instrumen

Ranah Level Persentase %

Kognitif

Pengetahuan (C1) 20 % Pemahaman (C2) 60 %

Aplikasi (C3) 20 %

Selain test obyektif, instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah angket. Angket digunakan untuk mengetahui respon mahasiswa setelah mempelajari materi simbol dan mekanisme katup pneumatik dengan menggunakan integrated course ware katup pneumatik.

1. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas bertujuan untuk mengukur suatu instrumen dalam memberikan gambaran yang benar-benar dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat

pengumpul data. “Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan

menghasilkan data yang dapat dipercaya juga”(Arikunto, 2010: 221). Pengujian realibilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Spearman-Brown atau disebut teknik belah dua.

Berdasarkan buku evaluasi pendidikan, cara melakukan reliabilitas belah dua pada dasarnya dapat dilakukan dengan urutan sebagai berikut.

a. Lakukan pengetesan item-item yang telah dibuat kepada subjek sasaran.

b. Bagi tes yang ada menjadi dua atas dasar jumlah item, yang paling umum dengan membagi item dengan nomor ganjil dan genap pada kelompok tersebut. c. Hitung skor subjek pada kedua belah kelompok penerima item genap dan item

ganjil.

d. Korelasikan kedua skor tersebut, menggunakan formula korelasi yang yang relevan dengan teknik pengukuran.

Dalam mengkorelasikan skor, dapat menggunakan persamaan 3.1.

∑ ∑ ∑

√{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ }


(22)

35

Gilang Purnama, 2015

Penerapan Integrated Course Ware Katup Pneumatik Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Kuliah Pneumatik Dan Hidrolik Mahasiswa D3 Jurusan Teknik Mesin Upi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Selanjutnya gunakan persamaan 3.2., untuk memperoleh nilai korelasi realibilitas instrumen.

(Arikunto, 2010: 223) Keterangan:

rtotal tes = nilai korelasi reliabilitas instrumen

rbelah dua = indeks korelasi antara dua belahan instrumen.

Hasil yang diperoleh yaitu rbelah dua dibandingkan dengan nilai dari tabel

r-product momen. Jika rbelah dua > rtabel maka instrumen tersebut reliabel, besar

koefisien reliabilitas 2. Uji Validitas

“Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau

kesahihan suatu instrumen”(Arikunto, 2010: 211). Sebuah item soal dikatakan valid apabila mempunyai dukungan yang besar terhadap skor total, skor pada item menyebabkan skor total dapat tinggi atau rendah. Untuk menguji validitas item pada penelitian ini digunakan rumus korelasi product moment dengan angka kasar seperti persamaan 3.3.

∑ ∑ ∑

√{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ }

(Arikunto, 2010: 213) Keterangan:

r = koefisien korelasi N = jumlah responden

ΣX = jumlah skor tiap item soal

ΣY = jumlah skor soal tiap siswa

Uji validitas ini dikenakan pada setiap item soal. Selanjutnya untuk menentukan validitas dari setiap item soal dilakukan pengujian lanjutan dengan menggunakan uji signifikan (uji t) yang berfungsi apabila peneliti ingin mencari makna hubungan variabel X terhadap Y, maka rumus uji t yang digunakan yaitu


(23)

36

Gilang Purnama, 2015

Penerapan Integrated Course Ware Katup Pneumatik Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Kuliah Pneumatik Dan Hidrolik Mahasiswa D3 Jurusan Teknik Mesin Upi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu seperti pada persamaan 3.4.

( Sugiyono, 2012:48) Keterangan:

thitung = nilai thitung

n = jumlah responden r = koefisien korelasi

Kemudian jika thitung > ttabel pada taraf signifikan α = 0,05 , maka

dapat disimpulkan item soal tersebut valid. 3. Daya Pembeda

Perhitungan daya pembeda dilakukan untuk mengukur sejauh mana suatu butir soal mampu membedakan siswa yang pandai dan siswa yang kurang pandai berdasarkan kriteria tertentu. Menghitung D setiap item ini dapat menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

= Indeks D atau daya pembeda yang dicari

= Jumlah siswa yang termasuk kelompok atas (upper group) yang menjawab benar untuk tiap soal (27% dari jumlah siswa)

= Jumlah siswa yang termasuk kelompok bawah (lower group) yang menjawab benar untuk tiap soal (27% dari jumlah siswa)

= Jumlah keseluruhan siswa kelompok atas = Jumlah keseluruhan siswa kelompok bawah

Adapun interpretasi nilai koefisien reliabilitas tes menurut Arikunto (Sari, 2013, hlm. 51) adalah sebagai berikut:

...(3.5) Arikunto (Sari, S.L., 2013)


(24)

37

Gilang Purnama, 2015

Penerapan Integrated Course Ware Katup Pneumatik Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Kuliah Pneumatik Dan Hidrolik Mahasiswa D3 Jurusan Teknik Mesin Upi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.3 Klasifikasi daya pembeda

Interval Daya Pembeda Keterangan

Jelek (poor)

Cukup (satisfactory)

Baik (good)

Sangat baik (excellent)

Negatif

Sumber: Arikunto (Sari, 2013, hlm. 51) Semua butir soal yang mempunyai nilai D negatif sebaiknya dibuang. Uji daya pembeda butir soal pada penelitian ini menggunakan software Anates Pilihan Ganda versi 4.0.9. Setelah dilakukan perhitungan diperoleh daya pembeda untuk setiap butir soal ditunjukkan pada Lampiran B.3.

4. Tingkat Kesukaran

Tingkat Kesukaran (TK) butir tes pada dasarnya adalah peluang responden atau peserta tes untuk menjawab benar pada suatu butir soal. Tingkat kesukaran butir soal dapat dihitung dengan mengunakan rumus sebagai berikut.

Keterangan:

= Tingkat kesukaran

∑ = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar

∑ = Jumlah seluruh siswa peserta tes.

Tingkat kesukaran menurut Arikunto, S. (Sari, S.L., 2013, hlm. 52-53) dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

Tabel 3.4 Kriteria tingkat kesukaran

Interval Tingkat Kesukaran Keterangan

Mudah

Sedang

Sukar

Sumber: Arikunto, S. (Sari, S.L., 2013, hlm. 52-53) ...(3.6) Arikunto (Sari, S.L., 2013)


(25)

38

Gilang Purnama, 2015

Penerapan Integrated Course Ware Katup Pneumatik Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Kuliah Pneumatik Dan Hidrolik Mahasiswa D3 Jurusan Teknik Mesin Upi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu G.Teknik Pengumpulan Data

Arikunto (2010:265) menjelaskan bahwa alat evaluasi atau pengumpul data secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua, yaitu tes dan non-tes. Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan tes. Tes digunakan untuk mengukur hasil belajar antara mahasiswa yang mengikuti pembelajaran dengan media tayang dan media interaktif.

Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan pre-test dan post-test. Tes dilaksanakan dua kali, yaitu sebelum dan sesudah sampel diberi perlakuan (treatment) menggunakan media tayang dan media interaktif di dalam kelas untuk mengetahui hasil peningkatan belajar siswa. H.Analisis Data

Analisis data yang dilakukan setelah data-data diperlukan terkumpul, Arikunto (2010:278) mengemukakan:

Secara garis besar, pekerjaan analisis data meliputi 3 langkah yaitu: 1. Persiapan

2. Tabulasi

3. Penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian. Langkah-langkah analisis data uji instrumen:

1. Data pre-test digunakan untuk mendapatkan tingkat homogenitas dari kedua kelompok dalam penelitian,

2. Jika data berdistribusi normal, maka analisis dilanjutkan dengan uji “t”.

Sehingga teknik dalam mengolah data rencana penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Uji Normalitas

Uji normalitas merupakan pengujian yang dilakukan untuk mengetahui sebuah data berdistribusi normal atau tidak. Pengujian ini berguna untuk menentukan penggunaan statistik yang akan digunakan selanjutnya. Penggunaan statistik parametris digunakan bila distribusi data normal. Sedangkan,


(26)

39

Gilang Purnama, 2015

Penerapan Integrated Course Ware Katup Pneumatik Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Kuliah Pneumatik Dan Hidrolik Mahasiswa D3 Jurusan Teknik Mesin Upi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penggunaan statistik nonparametris digunakan bila distribusi data tidak normal.

“Suatu data yang membentuk normal bila jumlah data di atas dan di bawah

adalah sama demikian juga simpangan bakunya” (Sugiyono, 2011, hlm. 76).

Uji normalitas ditujukan untuk melihat apakah data post-test kedua kelompok berdistribusi normal atau tidak, agar dapat ditentukan langkah pengujian selanjutnya (parametrik atau non parametrik). Pada pengujian normalitas ini menggunakan Test Kolmogorov-Smirnov dua sampel dengan software SPSS 22.

Menurut Sugiyono (2011, hlm. 156) mengungkapkan bahwa “test ini digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel independen bila datanya berbentuk ordinal yang telah tersusun pada tabel distribusi frekuensi kumulatif dengan menggunakan kelas-kelas interval”. Dengan kriteria sebagai berikut :

a. Jika nila signifikansi atau probabilitas < 0,05, distribusi adalah tidak normal (non simetris).

b. Jika nila signifikansi atau probabilitas > 0,05, distribusi adalah normal (simetris).

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk menentukan sampel dari populasi dari dua kelas yang homogen. Apabila data menunjukan kelompok data homogen, maka data yang berasal dari populasi yang sama layak untuk digunakan. Data yang diuji adalah data pretest yang berfungsi untuk mengetahui pengetahuan mahasiswa pada materi simbol dan cara kerja katup pnematik pada mata kuliah pneumatik dan hidrolik.

Pada output hasil uji homogenitas data pada penelitian ini menggunakan uji Levene Test. Pada output dengan uji Levene Test tersebut kriteria signifikansi atau nilai probabilitas mean (rata-rata) > 0,05 adalah populasi memiki varians yang sama atau homogen. Sedangkan jika signifikansi atau nilai probabilitas mean (rata-rata) < 0,05 adalah populasi memiki varians yang tidak sama atau tidak homogen.

3. Nilai N-gain

N-Gain digunakan untuk mengukur peningkatan hasil belajar siswa secara ternormalisasi. Rumus N-Gain dapat dihitung melalui persamaan 3.7.


(27)

40

Gilang Purnama, 2015

Penerapan Integrated Course Ware Katup Pneumatik Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Kuliah Pneumatik Dan Hidrolik Mahasiswa D3 Jurusan Teknik Mesin Upi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hake, (Setiawan, 2012: 58) Kriteria perolehan pertumbuhan skor ternormalisasi dapat dilihat pada Tabel 3.5.

Tabel 3.5 Kategori perolehan skor Batasan Kategori

g > 0,7 Tinggi

0,3 < g ≤0,7 Sedang

g ≤ 0,3 Rendah

Hake, (Setiawan, 2012: 58) 4. Uji Hipotesis penelitian

Uji hipotesis penelitian didasarkan pada data N-Gain. Menurut Sugiyono

(Setiawan, 2012: 59) bahwa “untuk sampel independen (tidak berkorelasi) dengan

jenis data interval, uji hipotesis yang digunakan adalah uji independent sample t test. Proses pengujian hipotesisnya dengan menentukan Ho adalah null hypothesis

dan Ha adalah alternative hypothesis. Kriteria yang digunakan sebagai berikut : ” Peningkatan hasil belajar mahasiswa yang menggunakan ICW

sebagai media interaktif lebih kecil daripada mahasiswa yang menggunakan ICW sebagai media tayang”.

“Peningkatan hasil belajar mahasiswa yang menggunakan ICW sebagai media interaktif lebih besar daripada mahasiswa yang menggunakan ICW sebagai media tayang”.

Pengambilan keputusan dengan dasar uji varians menggunakan uji satu sisi : Jika signifikansi > 0,05 maka H0 diterima.

Jika signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak.

Atau bisa juga dengan dasar pengamblian keputusuan melihat dari t hitung : Jika t hitung < t tabel maka H0 diterima.

Jika t hitung > t tabel maka H0 ditolak.

Untuk lebih memudahkan perhitungan maka pengolahan data menggunakan software SPSS versi 22.


(28)

55

Gilang Purnama, 2015

Penerapan Integrated Course Ware Katup Pneumatik Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Kuliah Pneumatik Dan Hidrolik Mahasiswa D3 Jurusan Teknik Mesin Upi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan terdapat peningkatan hasil belajar pneumatik dan hidrolik pada mahasiswa setelah mempelajari materi simbol dan cara kerja katup pneumatik yang menggunakan ICW sebagai media tayang dan interaktif. Simpulan dari penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Penerapan media pembelajaran animasi yang menggunakan ICW sebagai media interaktif dapat meningkatkan hasil belajar pada materi simbol dan cara kerja katup pneumatik berada dalam kategori rendah.

2. Penerapan media pembelajaran animasi yang menggunakan ICW sebagai media tayang dapat meningkatkan hasil belajar pada materi simbol dan cara kerja katup pneumatik berada dalam kategori sedang.

3. Peningkatan hasil belajar yang menggunakan ICW sebagai media tayang lebih besar daripada yang menggunakan ICW sebagai media interaktif. Hipotesis penelitian tidak terbukti.

B. Saran

Dari hasil pembahasan penelitian dan kesimpulan yang dikemukakan, penulis mencoba memberikan saran-saran yang kiranya dapat dipertimbangkan bagi pihak-pihak yang terkait. Saran yang ditunjukan adalah sebagai berikut:

1. Bagi dosen, dari segi persiapan, sebaiknya data file integrated course ware diberikan satu minggu sebelum pembelajaran dimulai, agar waktu pembelajaran tidak tersita oleh pentransferan data. Serta dari segi teknis, sebaiknya pembelajaran dilakukan dengan model atau strategi pembelajaran yang berbeda. Misalnya pre-test dilakukan di minggu (pertemuan) pertama, kemudian mahasiswa diberikan materi lewat internet. Mahasiswa diberi waktu mempelajari materi sampai minggu (pertemuan) kedua. Post-test I dilakukan di minggu (pertemuan) kedua.


(29)

56

Gilang Purnama, 2015

Penerapan Integrated Course Ware Katup Pneumatik Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Kuliah Pneumatik Dan Hidrolik Mahasiswa D3 Jurusan Teknik Mesin Upi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Bagi penelitian selanjutnya, media animasi dengan materi serupa dapat dikembangkan misalnya dengan animasi tiga dimensi menggunakan software Autodesk 3ds max.


(30)

Gilang Purnama, 2015

Penerapan Integrated Course Ware Katup Pneumatik Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Kuliah Pneumatik Dan Hidrolik Mahasiswa D3 Jurusan Teknik Mesin Upi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu xi

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian, Jakarta : Rineka Cipta.

Arsyad, A. (2013). Media Pembelajaran. edisi revisi.Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada.

Daryanto. (1997).Evaluasi Pendidikan.Jakarta:PT. Rineka Cipta.

Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) (2008). Penilaian Hasil Belajar . Jakarta: Depdiknas.

Dianto, Dian F. (2012). Studi Komparasi antara Penggunaan Media Interaktif dengan Media Handout pada Materi Toleransi Suaian Mata Pelajaran Gambar Teknik. Bandung: JPTM UPI Bandung. (Tidak di Terbitkan). Djamarah, S. B. & Zain. A. (2010). Strategi belajar mengajar. Jakarta: Rineka

Cipta.

Harun, J. & Tasir, Z. (2000). Macromedia authorware attain 5. Malaysia: Venton. Hidayah, N & Hasbullah. (2014). Upaya Peningkatan Pemahaman Siswa Terhadap Prinsip Kerja Pneumatik Berbantuan Perangkat Lunak Multimedia Interaktif. Bandung: Jurnal INVOTEC Volume X No 1, hlm. 47-56.

Jimmy, M. F. (2013). Pengertian dan Jenis-jenis Animasi. [Online]. Tersedia:

http://mzhakim.blogspot.com/2013/01/pengertian-dan-jenis-jenis-animasi.html [5 maret 2015].

Masitoh, U. (2015). Penerapan Media Pembelajaran Animasi sebagai Upaya untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mata Kuliah Otomasi. Bandung: JPTM UPI Bandung. (Tidak di Terbitkan).

Mayer, R. E. & Moreno, R. (2002). Animation as an aid to multimedia learning. Educational Psychology Review, 14 (1), hlm. 87-99.

Metiri Group. (2008). Multimodal learning through media: what the research says (hlm. 4). Cisco Systems Inc.

Munadi, Y. (2012). Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Gaung Persada Press.

Munir. (2012).Multimedia Konsep & Aplikasi dalam Pendidikan.Bandung: CV. Alfabeta.

Nisbah, F. (2013). Media Pembelajaran Animasi. [Online]. Tersedia: http://faizalnizbah.blogspot.com/2013/07/media-pembelajaran-animasi.html [5 maret 2015].

Peraturan Menteri Pendidikan dan Budaya (Permendikbud) Nomor 65. (2013). Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: kemendikbud.


(31)

Gilang Purnama, 2015

Penerapan Integrated Course Ware Katup Pneumatik Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Kuliah Pneumatik Dan Hidrolik Mahasiswa D3 Jurusan Teknik Mesin Upi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu xii

Purnawan. (2014). Intergrated Course Ware Katup Pneumatik media animasi untuk perkuliahan pneumatik dan hidrolik. (tidak diterbitkan).

Purnawan. (2006). Desain Model Komponen Pneumatik untuk Media Pembelajaran Mekanisme Komponen Pneumatik. Jurnal Pendidikan Teknologi Kejuruan: INVOTEC. 3, (9), 47-56.

Purwanto. (2010). Psikologi pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Rusman. (2012).Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer Mengembangkan Profesionalisme Guru Abad 21.Bandung: CV. Alfabeta.

Sanjaya, W. (2010). Perencanaan dan desain sistem pembelajaran. Jakarta: Kencana.

Santoso, S. (2012). Panduan Lengkap SPSS Versi 22. Jakarta. PT Elex Media Komputindo.

Sari, S. L. (2013). Pengaruh Lagu Sains Terhadap Kreativitas dan Penguasaan Konsep Siswa SMA Pada Materi Sistem Indera Penglihatan. (Skripsi). Repository UPI: Bandung.

Setiawan, R. (2012). Penerapan Multimedia Interaktif (MMI) Model Simulasi pada Materi Fungsi Kode G Mesin CNC Frais untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMK. Bandung: JPTM UPI Bandung. (Tidak di Terbitkan). Sugiyono. (2011). Statistika untuk penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Supriawan, D. & Surasega, B. A. (1990). Strategi Belajar Mengajar (Diktat Kuliah). Bandung: FPTK-IKIP Bandung.

Siregar, S. (2004). Statistika Terapan, Bandung : JPTM FPTK UPI Bandung. Smaldino, S. E. Dkk. (2011). Instructional technology & media for learning:

teknologi pembelajaran dan media untuk belajar. Jakarta: Kencana.

Taniredja, T. & Mustafidah, H. (2011). Penelitian Kuantitatif. Bandung: CV. Alfabeta.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2014). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Press.

Utami, D. (2011). Animasi dalam Pembelajaran. Majalah Ilmiah Pembelajaran KTP UNY.


(1)

Gilang Purnama, 2015

Penerapan Integrated Course Ware Katup Pneumatik Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Kuliah Pneumatik Dan Hidrolik Mahasiswa D3 Jurusan Teknik Mesin Upi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penggunaan statistik nonparametris digunakan bila distribusi data tidak normal. “Suatu data yang membentuk normal bila jumlah data di atas dan di bawah adalah sama demikian juga simpangan bakunya” (Sugiyono, 2011, hlm. 76).

Uji normalitas ditujukan untuk melihat apakah data post-test kedua kelompok berdistribusi normal atau tidak, agar dapat ditentukan langkah pengujian selanjutnya (parametrik atau non parametrik). Pada pengujian normalitas ini menggunakan Test Kolmogorov-Smirnov dua sampel dengan software SPSS 22. Menurut Sugiyono (2011, hlm. 156) mengungkapkan bahwa “test ini digunakan

untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel independen bila datanya berbentuk ordinal yang telah tersusun pada tabel distribusi frekuensi kumulatif dengan menggunakan kelas-kelas interval”. Dengan kriteria sebagai berikut :

a. Jika nila signifikansi atau probabilitas < 0,05, distribusi adalah tidak normal (non simetris).

b. Jika nila signifikansi atau probabilitas > 0,05, distribusi adalah normal (simetris).

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk menentukan sampel dari populasi dari dua kelas yang homogen. Apabila data menunjukan kelompok data homogen, maka data yang berasal dari populasi yang sama layak untuk digunakan. Data yang diuji adalah data pretest yang berfungsi untuk mengetahui pengetahuan mahasiswa pada materi simbol dan cara kerja katup pnematik pada mata kuliah pneumatik dan hidrolik.

Pada output hasil uji homogenitas data pada penelitian ini menggunakan uji

Levene Test. Pada output dengan uji Levene Test tersebut kriteria signifikansi atau

nilai probabilitas mean (rata-rata) > 0,05 adalah populasi memiki varians yang sama atau homogen. Sedangkan jika signifikansi atau nilai probabilitas mean (rata-rata) < 0,05 adalah populasi memiki varians yang tidak sama atau tidak homogen.

3. Nilai N-gain

N-Gain digunakan untuk mengukur peningkatan hasil belajar siswa secara ternormalisasi. Rumus N-Gain dapat dihitung melalui persamaan 3.7.


(2)

40

Gilang Purnama, 2015

Penerapan Integrated Course Ware Katup Pneumatik Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Kuliah Pneumatik Dan Hidrolik Mahasiswa D3 Jurusan Teknik Mesin Upi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hake, (Setiawan, 2012: 58) Kriteria perolehan pertumbuhan skor ternormalisasi dapat dilihat pada Tabel 3.5.

Tabel 3.5 Kategori perolehan skor

Batasan Kategori

g > 0,7 Tinggi

0,3 < g ≤0,7 Sedang

g ≤ 0,3 Rendah

Hake, (Setiawan, 2012: 58) 4. Uji Hipotesis penelitian

Uji hipotesis penelitian didasarkan pada data N-Gain. Menurut Sugiyono (Setiawan, 2012: 59) bahwa “untuk sampel independen (tidak berkorelasi) dengan jenis data interval, uji hipotesis yang digunakan adalah uji independent sample t

test. Proses pengujian hipotesisnya dengan menentukan Ho adalah null hypothesis dan Ha adalah alternative hypothesis. Kriteria yang digunakan sebagai berikut :

” Peningkatan hasil belajar mahasiswa yang menggunakan ICW sebagai media interaktif lebih kecil daripada mahasiswa yang menggunakan ICW sebagai media tayang”.

“Peningkatan hasil belajar mahasiswa yang menggunakan ICW sebagai media interaktif lebih besar daripada mahasiswa yang menggunakan ICW sebagai media tayang”.

Pengambilan keputusan dengan dasar uji varians menggunakan uji satu sisi : Jika signifikansi > 0,05 maka H0 diterima.

Jika signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak.

Atau bisa juga dengan dasar pengamblian keputusuan melihat dari t hitung : Jika t hitung < t tabel maka H0 diterima.

Jika t hitung > t tabel maka H0 ditolak.

Untuk lebih memudahkan perhitungan maka pengolahan data menggunakan


(3)

Gilang Purnama, 2015

Penerapan Integrated Course Ware Katup Pneumatik Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Kuliah Pneumatik Dan Hidrolik Mahasiswa D3 Jurusan Teknik Mesin Upi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan terdapat peningkatan hasil belajar pneumatik dan hidrolik pada mahasiswa setelah mempelajari materi simbol dan cara kerja katup pneumatik yang menggunakan ICW sebagai media tayang dan interaktif. Simpulan dari penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Penerapan media pembelajaran animasi yang menggunakan ICW sebagai media interaktif dapat meningkatkan hasil belajar pada materi simbol dan cara kerja katup pneumatik berada dalam kategori rendah.

2. Penerapan media pembelajaran animasi yang menggunakan ICW sebagai media tayang dapat meningkatkan hasil belajar pada materi simbol dan cara kerja katup pneumatik berada dalam kategori sedang.

3. Peningkatan hasil belajar yang menggunakan ICW sebagai media tayang lebih besar daripada yang menggunakan ICW sebagai media interaktif. Hipotesis penelitian tidak terbukti.

B. Saran

Dari hasil pembahasan penelitian dan kesimpulan yang dikemukakan, penulis mencoba memberikan saran-saran yang kiranya dapat dipertimbangkan bagi pihak-pihak yang terkait. Saran yang ditunjukan adalah sebagai berikut:

1. Bagi dosen, dari segi persiapan, sebaiknya data file integrated course ware diberikan satu minggu sebelum pembelajaran dimulai, agar waktu pembelajaran tidak tersita oleh pentransferan data. Serta dari segi teknis, sebaiknya pembelajaran dilakukan dengan model atau strategi pembelajaran yang berbeda. Misalnya pre-test dilakukan di minggu (pertemuan) pertama, kemudian mahasiswa diberikan materi lewat internet. Mahasiswa diberi waktu mempelajari materi sampai minggu (pertemuan) kedua. Post-test I dilakukan di minggu (pertemuan) kedua.


(4)

56

Gilang Purnama, 2015

Penerapan Integrated Course Ware Katup Pneumatik Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Kuliah Pneumatik Dan Hidrolik Mahasiswa D3 Jurusan Teknik Mesin Upi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Bagi penelitian selanjutnya, media animasi dengan materi serupa dapat dikembangkan misalnya dengan animasi tiga dimensi menggunakan software Autodesk 3ds max.


(5)

Gilang Purnama, 2015

Penerapan Integrated Course Ware Katup Pneumatik Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Kuliah Pneumatik Dan Hidrolik Mahasiswa D3 Jurusan Teknik Mesin Upi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

xi

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian, Jakarta : Rineka Cipta.

Arsyad, A. (2013). Media Pembelajaran. edisi revisi.Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada.

Daryanto. (1997).Evaluasi Pendidikan.Jakarta:PT. Rineka Cipta.

Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) (2008). Penilaian Hasil Belajar . Jakarta: Depdiknas.

Dianto, Dian F. (2012). Studi Komparasi antara Penggunaan Media Interaktif

dengan Media Handout pada Materi Toleransi Suaian Mata Pelajaran Gambar Teknik. Bandung: JPTM UPI Bandung. (Tidak di Terbitkan).

Djamarah, S. B. & Zain. A. (2010). Strategi belajar mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Harun, J. & Tasir, Z. (2000). Macromedia authorware attain 5. Malaysia: Venton. Hidayah, N & Hasbullah. (2014). Upaya Peningkatan Pemahaman Siswa

Terhadap Prinsip Kerja Pneumatik Berbantuan Perangkat Lunak Multimedia Interaktif. Bandung: Jurnal INVOTEC Volume X No 1, hlm.

47-56.

Jimmy, M. F. (2013). Pengertian dan Jenis-jenis Animasi. [Online]. Tersedia:

http://mzhakim.blogspot.com/2013/01/pengertian-dan-jenis-jenis-animasi.html [5 maret 2015].

Masitoh, U. (2015). Penerapan Media Pembelajaran Animasi sebagai Upaya

untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mata Kuliah Otomasi. Bandung: JPTM

UPI Bandung. (Tidak di Terbitkan).

Mayer, R. E. & Moreno, R. (2002). Animation as an aid to multimedia learning.

Educational Psychology Review, 14 (1), hlm. 87-99.

Metiri Group. (2008). Multimodal learning through media: what the research

says (hlm. 4). Cisco Systems Inc.

Munadi, Y. (2012). Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Gaung Persada Press.

Munir. (2012).Multimedia Konsep & Aplikasi dalam Pendidikan.Bandung: CV. Alfabeta.

Nisbah, F. (2013). Media Pembelajaran Animasi. [Online]. Tersedia:

http://faizalnizbah.blogspot.com/2013/07/media-pembelajaran-animasi.html [5 maret 2015].

Peraturan Menteri Pendidikan dan Budaya (Permendikbud) Nomor 65. (2013).


(6)

Gilang Purnama, 2015

Penerapan Integrated Course Ware Katup Pneumatik Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Kuliah Pneumatik Dan Hidrolik Mahasiswa D3 Jurusan Teknik Mesin Upi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

xii

Purnawan. (2014). Intergrated Course Ware Katup Pneumatik media animasi untuk perkuliahan pneumatik dan hidrolik. (tidak diterbitkan).

Purnawan. (2006). Desain Model Komponen Pneumatik untuk Media

Pembelajaran Mekanisme Komponen Pneumatik. Jurnal Pendidikan

Teknologi Kejuruan: INVOTEC. 3, (9), 47-56.

Purwanto. (2010). Psikologi pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Rusman. (2012).Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer Mengembangkan

Profesionalisme Guru Abad 21.Bandung: CV. Alfabeta.

Sanjaya, W. (2010). Perencanaan dan desain sistem pembelajaran. Jakarta: Kencana.

Santoso, S. (2012). Panduan Lengkap SPSS Versi 22. Jakarta. PT Elex Media Komputindo.

Sari, S. L. (2013). Pengaruh Lagu Sains Terhadap Kreativitas dan Penguasaan

Konsep Siswa SMA Pada Materi Sistem Indera Penglihatan. (Skripsi).

Repository UPI: Bandung.

Setiawan, R. (2012). Penerapan Multimedia Interaktif (MMI) Model Simulasi

pada Materi Fungsi Kode G Mesin CNC Frais untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMK. Bandung: JPTM UPI Bandung. (Tidak di Terbitkan).

Sugiyono. (2011). Statistika untuk penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Supriawan, D. & Surasega, B. A. (1990). Strategi Belajar Mengajar (Diktat Kuliah). Bandung: FPTK-IKIP Bandung.

Siregar, S. (2004). Statistika Terapan, Bandung : JPTM FPTK UPI Bandung. Smaldino, S. E. Dkk. (2011). Instructional technology & media for learning:

teknologi pembelajaran dan media untuk belajar. Jakarta: Kencana.

Taniredja, T. & Mustafidah, H. (2011). Penelitian Kuantitatif. Bandung: CV. Alfabeta.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2014). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.

Bandung: UPI Press.

Utami, D. (2011). Animasi dalam Pembelajaran. Majalah Ilmiah Pembelajaran KTP UNY.