Konstruksi Realitas Harmoni Sosial Mengenai Persepsi “Wong Cino Solo”.

(B. Sosial)
Konstruksi Realitas Harmoni Sosial Mengenai Persepsi “Wong Cino Solo”
Muridjal, Alexius Ibnu; Alkhajar, Eka Nada Shofa; Th. A. Gutama
Fakultas ISIP UNS, Penelitian, BOPTN UNS, Hibah Fundamental, 2012
Penelitian ini adalah tentang persepsi wong jowo terhadap wong cino solo. Yaitu, konstruksi realitas
harmoni sosial mengenai persepsi wong cino solo. Bagaimana wong jowo mempersepsikan wong cino
solo, sebagai bangunan realitas suatu harmoni sosial tertentu. Apakah sebagai suatu realitas sosial
obyektif, subyektif dan simbolik sebagai yang dikesankan (dipersepsikan). Jika hal ini benar, maka apakah
konstruksi realitas sosial yang dipersepsikan itu, merupakan suatu konstruksi realitas harmoni sosial yang
dikesankan dikalangan wong jowo terhadap wong cino solo.
Untuk pelaksanaan penelitian ini, dilakukan dengan pendekatan fenomenologi yaitu, mendasarkan diri
pada pengalaman-pengalaman seseorang yang selama ini dijalani tentang suatu peristiwa atau kejadian
dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai alat pengumpulan data penelitian ini, dilakukan dengan indepthinterview, observasi pada responden yang sengaja dipilih. Adapun area penelitian yang dilaksanakan ini
adalah di Kalurahan Sudiroprajan Kota Solo, dengan pertimbangan sebagai suatu daerah yang heterogin
masyarakatnya. Terutama membaurnya dua kelompok etnis yang terdapat yaitu, etnis cina dan etnis
pribumi jawa.
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini, dengan metode analisis deskriptif kualitatif
sederhana, yakni menjelaskan atau mengungkap makna-makna konsep ataupun fenomena pengalaman
sosial tertentu responden yang didasari kesadaran pada diri individu tentang apa yang dialami, dirasakan
maupun diketahuinya selama ini.
Adapun hasil yang diperoleh dari proses analisis data yang ada, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar

konstruksi realitas sosial responden mempersepsikan mengenai wong cino solo sebagai suatu realitas
obyektif berdasarkan lingkungan sosial, dimana beradanya. Kemudian juga sebagai realitas subyektif,
berdasarkan kohesivitas sosial dalam bentuk interaksi antara dua komunitas etnik tersebut. Selain itu
juga wong cino dimaknai secara perceptual oleh responden sebagai realitas simbolik, berdasakan relasi
sosio-kultural yang terjalin dalam aktivitas sosial budaya yang ada dalam dunia sosial yang dihadapinya
sehari-hari.