Studi Deskriptif Mengenai Komitmen Organisasi Pada Dosen di Sekolah Tinggi "X" Bandung.

(1)

i Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui profil komitmen organisasi terhadap dosen di Sekolah Tinggi “X” Bandung. Sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian ini, rancangan yang digunakan menggunakan metode deskriptif dengan teknik survai. Sampel sejumlah 37 dosen tetap yang ada di Sekolah Tinggi “X” Bandung. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling.

Penelitian ini menggunakan teori komitmen organisasi dari Meyer & Allen ( 1991) yang menyatakan bahwa komiten organisasi adalah suatu keadaan psikologis tertentu yang merupakan karakteristik hubungan antara anggota dengan organisasinya, dan mempunyai implikasi berupa keputusan untuk berhenti atau terus menjadi anggota organisasi tersebut. Komitmen organisasi didasari oleh 3 komponen yaitu affective commitment, continuance commitment, dan normative commitement.

Alat ukur yang digunakan adalah modifikasi dari alat ukur yang dibuat oleh Meyer & Allen yaitu Organizational Commitment Questioner (OCQ). Berdasarkan hasil uji validitas alat ukur komitmen organisasi diperoleh nilai 0,321 sampai 0,815 dan reabilitas alat ukur 0,733 ( Reabilitas tinggi ).

Berdasarkan pengolahan data penelitian diperoleh hasil 45,9% dosen di Sekolah Tinggi ”X” Bandung memiliki profil komitmen organisasi afffective rendah, continuance tinggi dan normative rendah. Dengan demikian tampak bahwa sebagian besar dosen bertahan di dalam organisasi lebih karena memikirkan untung/rugi yang diberikan oleh organisasi sehingga kurang memiliki rasa kecintaan terhadap organisasi dan kurang bertanggung jawab terhadap organisasi. Demikian juga profil komitmen kedua yang muncul pada dosen di Sekolah Tinggi ”X” Bandung adalah affective tinggi, continuance tinggi dan normative tinggi yaitu sebesar 18,9% dosen di Sekolah Tinggi ”X” Bandung.


(2)

v Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

ABSTRAK………i

KATA PENGANTAR………..…...ii

DAFTAR ISI………...v

DAFTAR TABEL……….viii

DAFTAR LAMPIRAN………..ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah………..…………...1

1.2 Identifikasi Masalah……….10

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian………. ……10

1.3.1 Maksud Penelitian………...10

1.3.2 Tujuan Penelitian………10

1.4 Kegunaan Penelitian………..…….10

1.4.1 Kegunaan Teoretis……….10

1.4.2 Kegunaan Praktis………...11

1.5 Kerangka Pikir………...11

1.6 Asumsi Penelitian……….18

BAB II TINJAUAN PUSTAKA………. …...19

2.1 Komitmen Organisasi………..19


(3)

vi Universitas Kristen Maranatha

2.1.2 Aspek Komitmen Organisasi………20

2.1.3 Antesenden dari Komponen Komitmen Organisasi……….21

2.1.4 Faktor- Faktor yang berpengaruh pada Komitmen Organisasi…….. 2.1.5 Konsekuensi Komitmen terhadap organisasi………. 2.1.6 Pengukuran Komitmen……….. 2.2 Teori Perkembangan Masa Dewasa……….. 2.2.1 Teori Perkembangan Masa Dewasa Awal………. 2.2.1 Teori Perkembagan Masa Dewasa Madya……… 2.4 Kepuasan Kerja………. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan dan Prosedur Penelitian………..20

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional………21

3.2.1 Variabel Penelitian………21

3.2.2 Definisi Operasional……….21

3.3 Alat Ukur………..22

3.3.1 Alat ukur komitmen organisasi………. 3.3.2 Sistem Penilaian……… 3.3.3 Data Penunjang……….24

3.4 Validitas dan Reabilitas Alat Ukur………24

3.4.1 Validitas Alat Ukur………...24

3.4.2 Reliabilitas Alat Ukur………...25


(4)

vii Universitas Kristen Maranatha

3.5.1 Populasi Sasaran………... 27

3.5.2 Karakteristik Populasi………27

3.5.3 Teknik Penarikan Sampel………27

3.6 Teknik Analisa Data………28

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil penelitian……… 4.1.1. Gambaran Responden Penelitiian………. 4.1.2. Hasil Penelitian………. 4.1.2.1.Profil Komitmen Organisasi Berdasarkan Komponen Affective, Continuance dan Normative………. 4.2 Pembahasan……….

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan……….. 5.2 Saran………

DAFTAR PUSTAKA………. DAFTAR RUJUKAN……… LAMPIRAN


(5)

Lampiran 1

KATA PENGANTAR

Saya mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha Bandung, bermaksud mengumpulkan data kepada dosen-dosen di Sekolah Tinggi ”X” Bandung dalam rangka penelitian untuk penyusunan skripsi.

Sehubungan dengan itu, saya mohon bantuan dan kerjasama Bapak/Ibu untuk meluangkan waktunya dalam mengisi angket ini. Data yang Bapak/Ibu berikan akan sangat bermanfaat sehingga saya sangat mengharapkan kesungguhan Bapak/Ibu dalam mengisi angket sesuai dengan kenyataan yang ada serta menggambarkan keadaan diri Bapak/Ibu yang sebenarnya.

Data dan identitas Bapak/Ibu, saya akan menjamin kerahasiaannya dan hanya digunakan dalam penelitian ini.

Terima kasih atas kerjasamanya.

Hormat Saya,


(6)

Lampiran 1

DATA PRIBADI

Dimohon untuk mengisi pertanyaan-pertanyaan berikut sesuai dengan diri Bapak/Ibu :

1. Jenis Kelamin : L/P*

2. Usia : ...thn

3. Status Pernikahan : Menikah/Belum Menikah

4. Jumlah Anak : ...orang

5. Jumlah Cucu : ...orang

6. Jumlah yang ditanggung sampai saat ini : ...orang 7. Pendidikan Terakhir : S1/S2/S3*

8. Lama Kerja : ...thn

(* Coret yang tidak perlu)

Bapak/Ibu diminta untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas.

1. Apakah Bapak/Ibu merasa bahwa gaji yang diterima sesuai dengan masa kerja Bapak/Ibu?

...


(7)

Lampiran 1

2. Menurut Bapak/Ibu apakah gaji dari Sekolah Tinggi ”X” Bandung lebih tinggi atau lebih rendah dari Universitas lain?

...

...

3. Apakah gaji yang Bapak/Ibu terima sekarang sudah dapat memenuhi kebutuhan mendasar?

...

...

4. Fasilitas apa saja yang Bapak/Ibu dapatkan dari Sekolah Tinggi ”X” Bandung?

...

...

5. Apakah fasilitas yang diberikan dapat menunjang kegiatan belajar-mengajar ?

...

...

6. Apakah fasilitas yang diberikan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab Bapak/Ibu?


(8)

Lampiran 1

...

7. Apa sajakah peran dan tanggung jawab Bapak/Ibu di Sekolah Tinggi ”X” Bandung?

...

...

8. Apakah Bapak/Ibu merasa bahwa pekerjaan yang Bapak/Ibu lakukan bervariasi dan memberikan tantangan?

...

...

9. Apakah ada tantangan dalam pelaksanaan tugas Bapak/Ibu?

... Sebutkan tantangannya ? ... ... 10. Apakah Bapak/Ibu puas dengan kebijakan-kebijakan tentang pelaksanaan

akademik yang berkaitan dengan tugas dan tanggung jawab dosen?

...

Kalau belum,kenapa?...


(9)

Lampiran 1

KUESIONER

Pada kuesioner ini, Bapak/Ibu diminta untuk memilih satu diantara empat pilihan jawaban yang paling sesuai dengan diri Bapak/Ibu dengan memberikan check list pada kolom yang sesuai dengan pilihan jawaban Bapak/Ibu.

Keempat pilihan jawabannya adalah :

SS = Sangat sesuai dengan diri saya

S = Sesuai dengan diri saya

TS = Tidak sesuai dengan diri saya

STS = Sangat tidak sesuai dengan diri saya

Terimakasih,

Peneliti Mohon kuesioner dijawab seluruhnya.


(10)

Lampiran 1

No. Pernyataan SS S TS STS

1. Saya senang mendiskusikan mengenai Sekolah Tinggi “X” Bandung dengan orang lain.

2. Saya merasa sulit untuk mengambil keputusan meninggalkan Sekolah Tinggi ”X” Bandung, karena takut tidak mendapatkan pekerjaan lain.

3. Saya merasa masalah yang ada di Sekolah Tinggi “X” Bandung merupakan masalah saya juga.

4. Jika ditawarkan pekerjaan yang lebih baik, maka saya akan merasa bersalah jika menerimanya dan meninggalkan pekerjaan saya di Sekolah Tinggi “X” Bandung.

5 Menurut saya setiap orang tidak harus setia pada organisasinya.

6. Saya ingin tetap bekerja di Sekolah Tinggi ”X” Bandung.

7. Jika saya meninggalkan Sekolah Tinggi “X” Bandung, maka hal ini tidak akan mengganggu kehidupan pribadi saya.


(11)

No. Pernyataan SS S TS STS 8. Tetap bertahan di dalam Sekolah Tinggi

“X” Bandung merupakan salah satu bentuk tanggung jawab saya terhadap Sekolah Tinggi ”X” Bandung.

9. Saya diajarkan untuk percaya pada nilai-nilai kesetiaan pada Sekolah Tinggi ”X” Bandung.

10. Saya tetap bekerja di Sekolah Tinggi “X” Bandung karena keuntungan yang saya dapat lebih banyak dibandingkan di tempat lain.

11. Saya tidak merasa mencintai Sekolah Tinggi ”X” Bandung.

12. Saya merasa tidak harus bertanggung jawab terhadap Sekolah Tinggi ”X” Bandung.

13. Saya akan mempertimbangkannya lagi bila saya berhenti bekerja di Sekolah Tinggi ”X” Bandung.

14. Saya tidak merasa sebagai bagian dari keluarga besar Sekolah Tinggi ”X” Bandung.

15. Saya merasa bahwa bekerja di Sekolah Tinggi ”X” Bandung ini sangat berarti bagi saya.


(12)

No. Pernyataan SS S TS STS 16. Saya akan menerima pendapatan yang

lebih banyak jika saya keluar dari Sekolah Tinggi ”X” Bandung.

17. Saya tidak setuju bila saya harus setia pada Sekolah Tinggi ”X” Bandung.

18. Saya tidak merasa bangga berada di Sekolah Tinggi ”X” Bandung.

19. Saya akan menerima pendapatan yang lebih sedikit jika saya sampai keluar dari Sekolah Tinggi ”X” Bandung.

20. Salah satu alasan utama saya bertahan untuk bekerja pada Sekolah Tinggi “X” Bandung adalah karena saya percaya bahwa kesetiaan sangat penting dan wajib untuk selalu dijaga.

21. Menurut saya, saya bisa bergaul akrab dengan orang-orang di Sekolah Tinggi “X” Bandung.


(13)

No. Pernyataan SS S TS STS 22 Saya tidak akan meninggalkan Sekolah

Tinggi ”X” Bandung karena saya memiliki tanggung jawab terhadap tugas-tugas saya dan mahasiswa saya.

23. Jika Sekolah Tinggi “X” Bandung tidak memberi keuntungan buat saya, maka saya akan keluar dari Sekolah Tinggi ”X” Bandung.

24. Menurut saya, saya tidak bisa bergaul akrab dengan orang-orang yang ada di Sekolah Tinggi ”X” Bandung.

25. Keinginan terbesar saya adalah memajukan Sekolah Tinggi ”X” Bandung karena apabila Sekolah Tinggi “X” Bandung maju saya pun ikut maju.

26. Saya tidak takut berhenti bekerja di Sekolah Tinggi”X” Bandung sekalipun tidak mempunyai alternatif pekerjaan lain. 27. Kerugian yang akan saya dapatkan jika

meninggalkan Sekolah Tinggi ”X” Bandung adalah sulit untuk mendapatkan pekerjaan lain.


(14)

28. Bukan tanggung jawab saya jika Sekolah Tinggi ”X” Bandung mengalami masalah. 29. Saya akan tetap bertahan sebagai tanda

bukti kesetiaan pada Sekolah Tinggi ”X” Bandung.

30. Saya tidak merasa ”terikat secara emosional ” dengan Sekolah Tinggi ”X” Bandung.

31. Saya ingin keluar dari Sekolah Tinggi ”X” Bandung namun konsekuensi yang akan saya terima adalah berkurangnya penghasilan.

32. Saya merasa tidak berkewajiban untuk menyelesaikan tugas dengan tepat waktu. 33. Saya tidak merasa senang dengan

orang-orang yang ada di Sekolah Tinggi ”X” Bandung.

34. Saya selalu berusaha untuk mencari pekerjaan lain selain di Sekolah Tinggi ”X” Bandung.

35. Tidak ada masalah bagi saya bila dikeluarkan dari Sekolah Tinggi”X” Bandung.


(15)

Lampiran 2

TABEL UJI VALIDITAS

KUESIONER KOMITMEN ORGANISASI

PER ASPEK

Kriteria yang digunakan :

• < 0,3 : tidak valid atau tidak dapat digunakan •≥ 0,3 : valid atau dapat digunakan

AFFECTIVE

No. Item Jumlah Keterangan

1 0,414 Valid

3 0,586 Valid

6 0,321 Valid

11 0,756 Valid

14 0,648 Valid

15 0,715 Valid

18 0,745 Valid

21 0,629 Valid

24 0,742 Valid

25 0,480 Valid

30 0,629 Valid

33 0,782 Valid


(16)

Lampiran 2

CONTINUANCE

No. Item Jumlah Keterangan

2 0,617 Valid

7 0,546 Valid

10 0,282 Tidak Valid

13 0,427 Valid

16 0,404 Valid

19 0,380 Valid

23 0,282 Tidak Valid

26 0,682 Valid

27 0,612 Valid

31 0,006 Tidak Valid

35 0,558 Valid

Item Valid : 8


(17)

Lampiran 2

NORMATIVE

No.item Jumlah Keterangan

4 0,580 Valid

5 0,571 Valid

8 0,657 Valid

9 0,636 Valid

12 0,788 Valid

17 0,589 Valid

20 0,815 Valid

22 0,616 Valid

28 0,534 Valid

29 0,756 Valid

32 0,403 Valid

34 0,296 Tidak Valid

Item Valid : 11 Item Tidak Valid : 1


(18)

Lampiran 3

TABEL UJI REABILITAS

RESPONDEN TOTAL SKOR

1 99 2 94 3 126 4 101 5 109 6 106 7 97 8 96 9 93 10 102 11 105 12 106 13 100 14 116 15 120 16 129 17 103 18 107 19 103 20 103 21 109 22 104 23 93 24 100


(19)

Lampiran 3

25 96 26 99 27 95 28 95 29 96 30 90 31 99 32 124 33 97 34 129 35 104 36 89 37 121


(20)

Lampiran 4

GAMBARAN RESPONDEN

USIA

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid 29-34 1 2.7 2.7 2.7

35-44 9 24,3 24,3 27 45-60 25 67,5 67,5 94,5 >60 2 5,4 5,4 100,0 Total 37 100.0 100.0

JENIS KELAMIN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Laki-laki 22 59.5 59.5 59.5

Perempuan 15 40.5 40.5 100.0 Total 37 100.0 100.0

PENDIDIKAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid S1 19 51.4 51.4 51.4

S2 15 40.5 40.5 91.9 S3 3 8.1 8.1 100.0 Total 37 100.0 100.0

STATUS PERNIKAHAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Menikah 35 94,6 94,6 94,6

Belum Menikah 2 5,40 5,40 100.0 Total 37 100.0 100.0


(21)

Lampiran 4

LAMA KERJA

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid 1-10 tahun

2 5,4 5,4 5,4 >10 tahun 35 94,6 94,6 100,0 Total 37 100.0 100.0

Hasil Data Penunjang

Apakah gaji sesuai

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Persent

Valid tidak jawab sesuai tidak sesuai Total 1 11 25 37 2 29,7 67,6 100,0 2,7 29,7 67,6 100,0 2,7 32,4 100,0

Pandangan tentang gaji dengan universitas lain

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid tidak jawab Di atas Di bawah Tergantung Standart Sama saja Tidak Tahu Sedang Total 1 4 13 7 1 3 7 1 37 2,7 10,8 35,1 18,9 2,7 8,1 18,9 2,7 100,0 2,7 10,8 35,1 18,9 2,7 8,1 18,9 2,7 100,0 2,7 13,5 48,6 67,6 70,3 78,4 97,3 100,0


(22)

Lampiran 4 Gaji memenuhi kebutuhan mendasar

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid tidak jawab Dapat Tidak dapat Total 1 16 20 37 2,7 43,2 54,1 100,0 2,7 43,2 54,1 100,0 2,7 45,9 100,0

Fasilitas yang didapatkan

Frequenc y

Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Tidak jawab

Kesehatan, pengobatan Asuransi dan tunjangan Pinjaman kendaraan,uang buku

Tergantung kondisi Tidak ada

Ruang kerja

Mengikuti pendidikan lanjutan Internet Rumah Total 3 10 10 5 1 3 1 2 1 1 37 8,1 27,0 27,0 13,5 2,7 8,1 2,7 5,4 2,7 2,7 100,0 8,1 27,0 27,0 13,5 2,7 8,1 2,7 5,4 2,7 2,7 100,0 8,1 35,1 62,2 75,7 78,4 86,5 89,2 94,6 97,3 100,0


(23)

Lampiran 4

Fasilitas menunjang KBM

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid tidak jawab Dapat Tidak dapat Sedikit Total 4 25 7 1 37 10,8 67,6 18,9 2,7 100,0 10,8 67,6 18,9 2,7 100,0 10,8 78,4 97,3 100,0

Fasilitas sesuai tugas dan tanggung jawab

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Tidak jawab Sesuai Tidak sesuai Masih kurang Total 5 22 9 1 37 13,5 59,5 24,3 2,7 100,0 13,5 59,5 24,3 2,7 100,0 13,5 73,0 97,3 100,0

Peran dan tanggung jawab

Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative Percent Valid Tenaga pengajar(dosen )

Tenaga pengajar&memegang jabatan tertentu Total 29 8 37 78,4 21,6 100,0 78,4 21,6 100,0 78,4 100,0


(24)

Lampiran 4

Apakah pekerjaan bervariasi dan memberikan tantangan

Frequenc y

Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid bervariasi dan

memberikan tantangan Tidak bervariasi dan tidak memberikan tantangan Statis dan monoton Tidak bervariasi tapi ada tanttangan Biasa saja Total 28 6 1 1 1 37 75,7 16,2 2,7 2,7 2,7 100,0 75,7 16,2 2,7 2,7 2,7 100,0 75,7 91,9 94,6 97,3 100,0

Apakah ada tantangan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid tidak jawab Ada Tidak ada Total 1 32 4 37 2,7 86,5 10,8 100,0 2,7 86,5 10,8 100,0 2,7 89,2 100,0


(25)

Lampiran 4

Sebutkan tantangannya

Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative Percent Valid tidak jawab

Membuat lembaga dihormati masyarakat Urusan rumah tangga sebagai Ibu Rumah Tangga Kemampuan dan potensi mahasiswa yang berbeda-beda

Ingin mahasiswa semangat dalam mengikuti KBM

Dalam praktik menjadi cemoohan public

Selalu memberikan yang baru dalam metode belajar

Harus memperluas wawasan,blajar lbih banyak Pemecahan masalah-masalah dalam praktik Perkembangan zaman yg mempengaruhi anak Dalam melaksanakan bimbingan terhadap

mahasiswa yg berbeda SARA Meningkatkan kualitas akademik mahasiswa Persaingan

Menciptakan lulusan yg berkomptensi di bidang hukum

6 1 2 1 1 1 1 6 1 2 2 1 1 1 1 16,2 2,7 5,4 2,7 2,7 2,7 2,7 16,2 2,7 5,4 5,4 2,7 2,7 2,7 2,7 16,2 2,7 5,4 2,7 2,7 2,7 2,7 16,2 2,7 5,4 5,4 2,7 2,7 2,7 2,7 16,2 18,9 24,3 27,0 29,7 32,4 35,1 51,4 54,1 59,5 64,9 67,6 70,3 73,0 75,7


(26)

Mempertahankan kualitas sekolah

Mengkaji masalah yang baru

Melaksanakan tugas-tugas dengan tepat waktu Mahasiwa yg memberikan pengetahuan lebih

Mengajar mahasiswa PTS sangat berbeda Studi lanjutan

Mempersiapkan materi dan jawaban

Menghadapi mahasiswa yang tidak disiplin dalam belajar

Bagaimana

meningkatkan kualitas para dosen

Materi kuliah dengan buku wajib berbahasa asing Total 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 37 2,7 2,7 2,7 2,7 2,7 2,7 2,7 2,7 2,7 2,7 100,0 2,7 2,7 2,7 2,7 2,7 2,7 2,7 2,7 2,7 ] 2,7 100,0 78,4 81,1 83,8 86,5 89,2 91,9 94,6 97,3 100.0

Puas dengan kebijakan pelaksanaan akademik

Frequenc

y Percent

Valid Percent

Cumulative Percent Valid tidak menjawab 3 8.1 8.1 8.1

puas 16 43.2 43.2 51.4

tidak puas 17 45.9 45.9 97.3 biasa saja 1 2.7 2.7 100.0


(27)

Lampiran 4

Kalau belum,kenapa?

Frequenc

y Percent

Valid Percent

Cumulative Percent Valid tidak menjawab 20 54.1 54.1 54.1

kebijakan tidak

konsisten 3 8.1 8.1 62.2

pekerjaan dan tugas

tidak merata 1 2.7 2.7 64.9 kedisiplinan dosen dan

mahasiswa 4 10.8 10.8 75.7 karena kompetensi ilmu

aplikasinya terlalu senjang

1 2.7 2.7 78.4 kebijakan tidak

menyentuh semua lapisan

1 2.7 2.7 81.1 perlu ada pembenahan

SDM Dosen dan karyawan

1 2.7 2.7 83.8 Ada diskriminasi dan

subjektifitas 1 2.7 2.7 86.5 Pembagian kelas yang

kurang tegas 1 2.7 2.7 89.2 kebijakan yang

diberikan harus juga mempertimbangan keuntungan bagi karyawan

1 2.7 2.7 91.9 masih ada aspirasi yang

belum terlaksana 1 2.7 2.7 94.6 Pimpinan belum

bersikap proporsional dan masih ada KKN

1 2.7 2.7 97.3 tidak sesuai dengan

perkembangan IPTEK 1 2.7 2.7 100.0


(28)

Lampiran 5

TABULASI SILANG Usia * Affective Crosstab Crosstabulation

Aff Total Tinggi Rendah

Usia baru 29-34 tahun Count %within usia % within Aff 35-44 tahun Count %within usia % within Aff 45-60 tahun Count % within usia % within Aff

¾ 60 tahun Count % within usia % within Aff Total Count % within usia % within Aff 0 0% 0% 5 55,6% 35,7% 8 32,0% 57,1% 1 50,0% 7,1% 14 37,8% 100% 1 100% 4,3% 4 44,4% 17,4% 17 68,0% 73,9% 1 50% 4,3% 23 62,2% 100% 1 100,0% 2,7% 9 100,0% 24,3% 25 100,0% 67,6% 2 100,0% 5,4% 37 100,0% 100,0%

Jenis Kelamin * Affective Crosstab Crosstabulation

Affective Crosstab Total Tinggi Rendah Tinggi Jenis Kelamin Laki-laki Count 9 13 22

Expected Count 8.3 13.7 22.0 Perempuan Count 5 10 15 Expected Count 5.7 9.3 15.0

Total Count 14 23 37


(29)

Lampiran 5

Tingkat Pendidikan * Affective Crosstab Crosstabulation

Affective Crosstab Total Tinggi Rendah Tinggi Tingkat

Pendidikan

S1 Count 8 12 20 Expected Count 7.6 12.4 20.0 % of Total 21.6% 32.4% 54.1% S2 Count 5 9 14 Expected Count 5.3 8.7 14.0 % of Total 13.5% 24.3% 37.8%

S3 Count 1 2 3

Expected Count 1.1 1.9 3.0 % of Total 2.7% 5.4% 8.1% Total Count 14 23 37 Expected Count 14.0 23.0 37.0 % of Total 37.8% 62.2% 100.0%

Status Pernikahan * Affective Crosstab Crosstabulation

Affective Crosstab Total Tinggi Rendah Tinggi Status Pernikahan Menikah Count 14 22 36

% within Status

Pernikahan 38.9% 61.1% 100.0% % of Total 37.8% 59.5% 97.3% Belum Menikah Count 0 1 1

% within Status

Pernikahan .0% 100.0% 100.0% % of Total .0% 2.7% 2.7%

Total Count 14 23 37

% within Status

Pernikahan 37.8% 62.2% 100.0% % of Total 37.8% 62.2% 100.0%


(30)

Lampiran 5

Tingkat Pendidikan * Continuance Crosstab Crosstabulation

Continuance Crosstab Total Tinggi Rendah Tinggi Tingkat

Pendidikan

S1 Count 14 6 20 % within Tingkat

Pendidikan 70.0% 30.0% 100.0% % of Total 37.8% 16.2% 54.1% S2 Count 10 4 14

% within Tingkat

Pendidikan 71.4% 28.6% 100.0% % of Total 27.0% 10.8% 37.8%

S3 Count 1 2 3

% within Tingkat

Pendidikan 33.3% 66.7% 100.0% % of Total 2.7% 5.4% 8.1% Total Count 25 12 37

% within Tingkat

Pendidikan 67.6% 32.4% 100.0% % of Total 67.6% 32.4% 100.0%

Usia * Continuance Crosstab Crosstabulation

Continuance Crosstab Total Tinggi Rendah Tinggi Usia 29-34

tahun

Count 1 0 1

% within Usia 100.0% .0% 100.0% % within Con 4.0%% .0% 2.7% 35-44

tahun

Count 6 3 9

% within Usia 66.7% 33.3% 100.0% % within Con 24.0% 25.0% 24.3% 45-60

tahun

Count 16 9 25

% within Usia 64.0% 36.0% 100.0% % within Con 64.0% 75.0% 67.6% >60

tahun

Count 2 0 2

% within Usia 100.0% .0% 100.0% % within Con 8.0% .0% 5.4% Total Count 25 12 37 % within Usia 67.6% 32.4% 100.0% % within Con 100.0% 100.0% 100.0%


(31)

Lampiran 5 Kepuasan pelaksanaan akademik * Normative Crosstab Crosstabulation

Normative Crosstab Total Tinggi Rendah Tinggi Kepuasan

pelaksanaan akademik

tidak menjawab Count 1 2 3 % within Kepuasan

pelaksanaan akademik 33.3% 66.7% 100.0% % of Total 2.7% 5.4% 8.1%

puas Count 4 12 16

% within Kepuasan

pelaksanaan akademik 25.0% 75.0% 100.0% % of Total 10.8% 32.4% 43.2% tidak puas Count 6 11 17

% within Kepuasan

pelaksanaan akademik 35.3% 64.7% 100.0% % of Total 16.2% 29.7% 45.9% biasa saja Count 1 0 1

% within Kepuasan

pelaksanaan akademik 100.0% .0% 100.0% % of Total 2.7% .0% 2.7%

Total Count 12 25 37

% within Kepuasan

pelaksanaan akademik 32.4% 67.6% 100.0% % of Total 32.4% 67.6% 100.0%


(32)

Lampiran 6 (Profile)

Profile * Usia Crosstabulation

Usia

29-34Tahun 35-44Tahun 45-60Tahun >60Tahun Total Profile Afe(R)Con(R)Nor(R) Count 0 0 6 0 6 % within Profile .0% .0% 100.0% .0% 100.0% % within Usia .0% .0% 24.0.0% .0% 16.2% AfeR)Con(T)Nor(R) Count 1 4 11 1 17 % within Profile 5.9% 23.5% 64.7% 5.9% 100.0% % within Usia 100.0% 44.4% 44.0% 50.0% 45.9% Afe(T)Con(R)Nor(R) Count 0 0 1 0 1 % within Profile .0% .0% 100.0% .0% 100.0% % within Usia .0% .0% 4.0% .0% 2.7% Afe(T)Con(R)Nor(T) Count 0 3 2 0 5 % within Profile .0% 60.0% 40.0% .0% 100.0% % within Usia .0% 33.3% 8.0% .0% 13.5% Afe(T)Con(T)Nor(R) Count 0 1 0 0 1 % within Profile .0% 100.0% .0% .0% 100.0% % within Usia .0% 11.1% .0% .0% 2.7% Afe(T)Con(T)Nor(T) Count 0 1 5 1 7 % within Profile .0% 14.3% 71.4% 14.3% 100.0% % within Usia .0% 11.1% 20.0% 50.0% 18.9%

Total Count 1 9 25 2 37

% within Profile 2.7% 24.3% 67.6% 5.4% 100.0% % within Usia 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%


(33)

Lampiran 6 (Profile)

Profile * Pendidikan Crosstabulation

Pendidikan Total S1 S2 S3 S1 Profile Afe(R)Con(R)Nor(R) Count 2 3 1 6

% within Profile 33.3% 50.0% 16.7% 100.0% % within Pendidikan 10.0% 21.4% 33.3% 16.2% AfeR)Con(T)Nor(R) Count 10 6 1 17 % within Profile 58.8% 35.3% 5.9% 100.0% % within Pendidikan 50.0% 42.9% 33.3% 45.9% Afe(T)Con(R)Nor(R) Count 1 0 0 1 % within Profile 100.0% .0% .0% 100.0% % within Pendidikan 5.0% .0% .0% 2.7% Afe(T)Con(R)Nor(T) Count 3 1 1 5 % within Profile 60.0% 20.0% 20.0% 100.0% % within Pendidikan 15.0% 7.1% 33.3% 13.5% Afe(T)Con(T)Nor(R) Count 1 0 0 1 % within Profile 100.0% .0% .0% 100.0% % within Pendidikan 5.0% .0% .0% 2.7% Afe(T)Con(T)Nor(T) Count 3 4 0 7 % within Profile 42.9% 57.1% .0% 100.0% % within Pendidikan 15.0% 28.6% .0% 18.9%

Total Count 20 14 3 37

% within Profile 54.1% 37.8% 8.1% 100.0% % within Pendidikan 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%


(34)

Profile * JenisKelamin Crosstabulation

JenisKelamin Total Laki-laki Perempuan Laki-laki Profile Afe(R)Con(R)Nor(R) Count 4 2 6

% within Profile 66.7% 33.3% 100.0% % within JenisKelamin 18.2% 13.3% 16.2% AfeR)Con(T)Nor(R) Count 9 8 17 % within Profile 52.9% 47.1% 100.0% % within JenisKelamin 40.9% 53.3% 45.9% Afe(T)Con(R)Nor(R) Count 1 0 1 % within Profile 100.0% .0% 100.0% % within JenisKelamin 4.5% .0% 2.7% Afe(T)Con(R)Nor(T) Count 3 2 5 % within Profile 60.0% 40.0% 100.0% % within JenisKelamin 13.6% 13.3% 13.5% Afe(T)Con(T)Nor(R) Count 1 0 1 % within Profile 100.0% .0% 100.0% % within JenisKelamin 4.5% .0% 2.7% Afe(T)Con(T)Nor(T) Count 4 3 7 % within Profile 57.1% 42.9% 100.0% % within JenisKelamin 18.2% 20.0% 18.9%

Total Count 22 15 37

% within Profile 59.5% 40.5% 100.0% % within JenisKelamin 100.0% 100.0% 100.0%


(35)

Lampiran 6 (Profile)

Profile * StatusPernikahan Crosstabulation

StatusPernikahan Total Menikah

Belum

Menikah Menikah Profile Afe(R)Con(R)Nor(R) Count 6 0 6

% within Profile 100.0% .0% 100.0% % within

StatusPernikahan 16.7% .0% 16.2% AfeR)Con(T)Nor(R) Count 16 1 17 % within Profile 94.1% 5.9% 100.0% % within

StatusPernikahan 44.4% 100.0% 45.9% Afe(T)Con(R)Nor(R) Count 1 0 1 % within Profil 100.0% .0% 100.0% % within

StatusPernikahan 2.8% .0% 2.7% Afe(T)Con(R)Nor(T) Count 5 0 5 % within Profile 100.0% .0% 100.0% % within

StatusPernikahan 13.9% .0% 13.5% Afe(T)Con(T)Nor(R) Count 1 0 1 % within Profile 100.0% .0% 100.0% % within

StatusPernikahan 2.8% .0% 2.7% Afe(T)Con(T)Nor(T) Count 7 0 7 % within Profile 100.0% .0% 100.0% % within

StatusPernikahan 19.4% .0% 18.9%

Total Count 36 1 37

% within Profile 97.3% 2.7% 100.0% % within

StatusPernikahan 100.0% 100.0% 100.0%


(36)

Lampiran 6 (Profile)

Profile * MasaKerja Crosstabulation

Masa Kerja

0-10Tahun >10Tahun Total Profile Afe(R)Con(R)Nor(R) Count 1 6 7 % within Profile 14,3% 85.7% 100.0% % within MasaKerja 50% 17.1% 18.9% AfeR)Con(T)Nor(R) Count 0 16 16 % within Profile .0% 100% 100.0% % within MasaKerja .0% 45.7% 43,2% Afe(T)Con(R)Nor(R) Count 0 1 1 % within Profile .0% 100% 100.0% % within MasaKerja .0% 2.8% 2.7% Afe(T)Con(R)Nor(T) Count 0 5 5 % within Profile .0% 100% 100.0% % within MasaKerja .0% 14,2% 13.5% Afe(T)Con(T)Nor(R) Count 1 0 1 % within Profile 100.0% .0% 100.0% % within MasaKerja 100.0% .0% 2.7% Afe(T)Con(T)Nor(T) Count 0 7 7 % within Profile .0% 100% 100.0% % within MasaKerja .0% 10%% 18.9%

Total Count 2 35 37

% within Profile 2.7% 43.2% 100.0% % within MasaKerja 100.0% 100.0% 100.0%


(37)

Lampiran 7 Tabel Persentase Data Penunjang Profil Aff (R) Con(T) Nor (R)

Tabel 7.1 Usia

29-34 35-44 45-60 >60

1 4 11(65%) 1

Tabel 7.2 Lama Kerja

1-10 tahun >10 tahun

1(5,8%) 16(94,1%)

Tabel 7.3 Apakah gaji sesuai

Sesuai Tidak sesuai

6(35,2%) 11(65%)

Tabel 7.4 Fasilitas sesuai dengan tugas dan tanggung jawab

Sesuai Tidak sesuai

6 (35,2%) 11(65%)

Tabel 7.5 Pekerjaan bervariasi dan menantang

Bervariasi dan menantang Tidak bervariasi dan tidak menantang 14(82,3%) 3(17,7%)


(38)

Tabel 7.6 Puas dengan kebijakan pelaksanaan akademik

Puas Tidak puas

9(53%) 8 (47%)

Tabel Persentase Data Penunjang Profil Aff (T) Con(T) Nor (T) Tabel 7.1 Usia

29-34 35-44 45-60 >60

0 1(14,3%) 5 (71%) 1(14,3%)

Tabel 7.2 Lama Kerja

1-10 tahun >10 tahun

0 7(100%)

Tabel 7.3 Apakah gaji sesuai

Sesuai Tidak sesuai

4(57%) 3 (43%)

Tabel 7.4 Fasilitas sesuai dengan tugas dan tanggung jawab

Sesuai Tidak sesuai

7 (100%) 0(0%)

Tabel 7.5 Pekerjaan bervariasi dan menantang

Bervariasi dan menantang Tidak bervariasi dan tidak menantang 7(100%) 0(0%)


(39)

Tabel 7.6 Puas dengan kebijakan pelaksanaan akademik

Puas Tidak puas

3(43%) 4 (57%)

Tabel 7.7

Tingkat Pendidikan

S1 S2 S3 3(43%) 4(57%) 0(0%)

Tabel Persentase Data Penunjang Profil Aff (R) Con(R) Nor (R) Tabel 7.1 Usia

29-34 35-44 45-60 >60

0 0 6 (100%) 0

Tabel 7.2 Lama Kerja

1-10 tahun >10 tahun

0 6(100%)

Tabel 7.3 Apakah gaji sesuai

Sesuai Tidak sesuai

5(83%) 1 ((17%)

Tabel 7.4 Fasilitas sesuai dengan tugas dan tanggung jawab dan sesuai KBM

Sesuai Tidak sesuai


(40)

Tabel 7.6 Puas dengan kebijakan pelaksanaan akademik

Puas Tidak puas

1(17%) 5 (83%)

Tabel 7.7

Tingkat Pendidikan

S1 S2 S3 2(33,3%) 3(50%) 1(17%)

Tabel 7.8 Jumlah Tanggungan

0-3 orang >3 orang

2 (33,3%) 4(67%)

Tabel Persentase Data Penunjang Profil Aff (T) Con(R) Nor (T) Tabel 7.1 Usia

29-34 35-44 45-60 >60

0 3(60%) 2 (40%) 0

Tabel 7.2 Lama Kerja

1-10 tahun >10 tahun


(41)

Tabel 7.3 Apakah gaji sesuai

Sesuai Tidak sesuai

1(20%) 4(80%)

Tabel 7.7 Pekerjaan bervariasi dan menantang

Bervariasi dan menantang Tidak bervariasi dan tidak menantang 4(80%) 1(20%)

Tabel Persentase Data penunjang profil Aff(T) Con (R) Nor(R) Tabel Usia

29-34 35-44 45-60 >60

0 0 1(100%) 0

Tabel 7.8 Jumlah Tanggungan

0-3 orang >3 orang

0 1(100%)

Tabel 7.4 Fasilitas sesuai dengan tugas dan tanggung jawab dan sesuai KBM

Sesuai Tidak sesuai


(42)

Tabel Persentase Data penunjang profil Aff(T) Con (T) Nor(R) Tabel 7.7 Pekerjaan bervariasi dan menantang

Bervariasi dan menantang Tidak bervariasi dan tidak menantang 1(100%) 0

Tabel 7.6 Puas dengan kebijakan pelaksanaan akademik

Puas Tidak puas

1(100%) 0

Tabel 7.4 Fasilitas sesuai dengan tugas dan tanggung jawab dan sesuai KBM

Sesuai Tidak sesuai


(43)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah salah satu elemen penting dalam kehidupan manusia untuk tumbuh dan berkembang. Pendidikan mempunyai peranan penting dalam keseluruhan aspek kehidupan manusia dan akan berpengaruh langsung terhadap pembentukan kepribadian manusia. Di samping itu Pendidikan adalah pengembangan kemampuan dan jati diri peserta didik sebagai wujud kepribadian yang utuh, melalui program pengajaran yang diarahkan melalui kurikulum

program studi. (Keputusan Menteri Negara Koordinator Bidang Pengawasan

Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur Negara, Nomor : 38/KEP/MK. WASPAN/9/1999).

Rendahnya mutu pendidikan, merupakan isu nasional yang akhir-akhir ini ramai dibicarakan. Dosen merupakan ujung tombak pendidikan, yang artinya

secara langsung menentukan mutu pendidikan yang dihasilkan (Wawasan

Tridharma No. 1 Tahun XX Agustus 2007). Di samping itu juga dibutuhkan suatu badan/lembaga yang menjadi penyokong bagi individu yang akan mengenyam pendidikan.

Badan/lembaga pendidikan tersebut memiliki beberapa bentuk diantaranya Perguruan Tinggi. Perguruan Tinggi adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi berbentuk Akademi, Politeknik, Sekolah


(44)

2

Universitas Kristen Maranatha Bidang Pengawasan Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur Negara, Nomor : 38/KEP/MK. WASPAN/9/1999). Badan / Lembaga ini mempunyai andil yang cukup besar sebagai wadah bagi para individu untuk mengikuti proses belajar – mengajar. Sudah dapat dipastikan bahwa badan/ lembaga pendidikan mempunyai komponen yang cukup penting yaitu dosen sebagai pengajar professional di dalam membekali para individu dalam proses pembelajaran. Dosen adalah seseorang yang berdasarkan pendidikan dan keahliannya diangkat oleh penyelenggara perguruan tinggi dengan tugas utama mengajar pada perguruan

tinggi yang bersangkutan. (Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan dan Kepala Badan Kepegawaian Negara, Nomor : 61409/MPK/KP/99, Nomor : 181 Tahun 1999 ).

Sekolah Tinggi “X” Bandung adalah salah satu Perguruan Tinggi yang hanya memiliki satu fakultas yaitu fakultas hukum. Pada awal berdirinya, Sekolah Tinggi “X” Bandung bernama “Universitas Bandung “ yang memiliki 7 Fakultas. Namun seiring berjalannya waktu hanya Fakultas Hukum saja yang dapat

dipertahankan. Akhirnya pada Tanggal 12 November 1976 berdasarkan Surat

Keputusan (SK) Koordinator Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta Wilayah III Jawa Barat Nomor : 63, ditetapkan bahwa Sekolah Tinggi “X” Bandung merupakan kelanjutan dari Fakultas Hukum Universitas Bandung.

Sekolah Tinggi “X” Bandung mempunyai visi yaitu ”Menjadi lembaga

pendidikan tinggi hukum yang senantiasa mendapat kepercayaan masyarakat”.

Sedangkan misi yang dimiliki Sekolah Tinggi “X” Bandung adalah ” Mendidik


(45)

3

Universitas Kristen Maranatha tuntutan perkembangan nasional dan global ”. Berdasarkan visi dan misi di atas maka terlihat bahwa Sekolah Tinggi “X” Bandung menyadari bahwa dosen merupakan sumber daya manusia yang sangat penting dalam mencapai visi dan misinya tersebut.

Sekolah Tinggi “X” Bandung. mempunyai 43 dosen tetap dan 10 dosen luarbiasa. Dosen Tetap mempunyai Jabatan Akademik beragam mulai dari Asisten Ahli, Lektor, Lektor Kepala hingga Guru Besar. Selain itu ada beberapa dosen tetap yang menduduki jabatan struktural. Sedangkan dosen luar biasa

hanya memiliki Jabatan Akademis saja. Menurut Keputusan Bersama Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor : 61409/MPK/KP/99, Nomor : 181 Tahun 1999, 3 Tugas pokok Dosen (Tridharma Perguruan Tinggi) adalah melaksanakan pendidikan & pengajaran, penelitian & pengembangan ilmu serta pengabdian pada masyarakat.

Kegiatan pendidikan & pengajaran mencakup pelaksanaan perkuliahan,

menguji UTS & UAS, menyelenggarakan kegiatan di laboratorium, membimbing seminar mahasiswa, membimbing kuliah kerja nyata (KKN), praktek kerja lapangan (PKL), membimbing tugas akhir penelitian mahasiswa, penguji pada ujian akhir, membina kegiatan mahasiswa di bidang akademik dan kemahasiswaan, mengembangkan program perkuliahan, mengembangkan bahan pengajaran.

Butir kedua dari Tridharma Perguruan Tinggi yaitu penelitian & pengembangan ilmu yang mencakup menghasilkan karya ilmiah, menerjemahkan/menyadur buku ilmiah, mengedit/menyunting karya ilmiah. Butir


(46)

4

Universitas Kristen Maranatha

ketiga dari Tridharma Perguruan Tinggi yaitu melaksanakan pengabdian kepada masyarakat yang mencakup menduduki jabatan pimpinan dalam lembaga pemerintahan/pejabat negara, melaksanakan pengembangan hasil pendidikan dan penelitian yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, memberi latihan/penyuluhan/penataran pada masyarakat, memberi pelayanan kepada

masyarakat(Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan

Kepala Badan Kepegawaian Negara, Nomor : 61409/MPK/KP/99, Nomor :

181 Tahun 1999 ). Berdasarkan hasil Wawancara dengan Pembantu Ketua I, dalam bidang

pendidikan & pengajaran metode perkuliahan yang ditetapkan di Sekolah Tinggi “X” Bandung adalah metode dialog, yaitu tanya-jawab, diskusi yang diberikan dosen kepada mahasiswa. Namun saat ini yang terjadi 75% dosen masih menggunakan cara mengajar dengan metode ceramah sedangkan 25% dosen sudah mengajar dengan metode dialog dan menggunakan teknologi-teknologi

baru yang digunakan seperti ” Power Point ”. Dosen juga mempunyai tugas untuk

membimbing mahasiswa menuju pra-sidang atau seminar, dosen juga mempunyai tugas untuk membimbing mahasiswa dalam tugas akhir penelitian mahasiswa dan biasanya mahasiswa mempunyai kartu bimbingan sebagai tanda bukti bahwa mahasiswa tersebut sudah melakukan bimbingan.

Selain itu di Sekolah Tinggi “X” Bandung setiap dosen mempunyai tugas sebagai penguji pada Sidang Sarjana. Dosen juga mempunyai tugas untuk

membimbing kegiatan mahasiswa dalam Study Tour dan juga Unit Kegiatan


(47)

5

Universitas Kristen Maranatha

memberikan diktat, buku, selain itu juga ada 11 dosen yang biasanya ditugaskan untuk menyampaikan orasi ilmiah dalam Wisuda. Sampai saat ini kegiatan dalam bidang pengajaran sudah semua dilakukan.

Pada bidang penelitian & pengembangan ilmu, 90% dosen sudah melakukan karya penelitian yang bersifat penelitian kepustakaan dan 10% dosen lainnya belum melakukannya. Namun hasil penelitian tersebut jarang dipublikasikan kepada masyarakat karena terbentur dana yang tersedia. Di samping itu pula ada 11 dosen yang sudah menulis buku hasil karya tulisnya sendiri dan juga ada 1 orang dosen yang menerjemahkan buku asing ke dalam

bahasa Indonesia. Saat ini yang menjadi kendala dalam melakukan penelitian &

pengembangan ilmu yaitu ketersediaan dana, yaitu hanya memungkinkan tiga Dosen dalam setiap semester bisa melakukan penelitian sehingga mempersempit peluang dosen untuk bisa meneliti. Sebagian besar dosen dalam melakukan penelitian hanya demi kepentingan kenaikan jabatannya saja.

Pada bidang pengabdian kepada masyarakat yang sudah dilakukan saat ini yang sudah menduduki jabatan pimipinan dalam lembaga pemerintahan/pejabat negara yaitu 1 dosen yang menjadi Ketua Partai Politik, dan juga 1 dosen yang menjadi Hakim Agung. Setiap semester dosen mempunyai

tugas untuk memberikan penyuluhan hukum-hukum di pedesaan dan kegiatan

tersebut sudah dilakukan. Sekolah Tinggi “X” Bandung juga mempunyai Lembaga Bantuan Hukum (LBH) yang memberikan konsultasi hukum yang di dalamnya dipegang oleh Pengacara dan Notaris sekaligus juga sebagai dosen. Namun LBH ini bersifat komersial dan biasanya menangani masalah-masalah


(48)

6

Universitas Kristen Maranatha

yang akan dibawa ke pengadilan. Sekolah Tinggi “X” Bandung juga mempunyai Lembaga Pelayanan Hukum (LPH) yang ditujukan untuk masyarakat umum secara luas dan diberikan secara cuma-cuma. LPH ini tujuannya untuk konsultasi dan penyuluhan hukum. Namun sampai saat ini hanya 60 % dosen yang bersedia memberikan pelayanan hukum kepada masyarakat.

Berdasarkan fenomena yang ada seluruh dosen Sekolah Tinggi “X” Bandung telah melakukan pengajaran yang telah ditentukan institusi meskipun di bidang penelitian dan pengabdian belum optimal baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya. Sampai sejauh ini dosen bersedia melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi dan aktif dalam kegiatan yang dilakukan Sekolah Tinggi “X” Bandung.

Berdasarkan penilaian melalui kusioner yang baru pertama kali diberikan pada tahun 2007 kepada mahasiswa mengenai unjuk kerja dosen, didapatkan bahwa mahasiswa menganggap dosen di Sekolah Tinggi “X” Bandung, rata-rata sudah memenuhi kewajibannya sebagai dosen. Namun hal itu baru dilakukan sekali saja karena ada beberapa dosen yang menolak atau tidak setuju dengan penilaian itu karena takut citra dosennya terganggu oleh penilaian tersebut.

Performance kerja dosen merupakan salah satu indikator dari komitmen organisasi dosen terhadap institusi kerjanya dalam hal ini Sekolah Tinggi “X”

Bandung, selain tingkat absensi, turn over dan masa kerja (Meyer dan Allen

,1997). Menurut Meyer&Allen, komitmen organisasi merujuk pada keterikatan suatu keadaan psikologis tertentu yang merupakan karakteristik hubungan anggota dengan organisasinya dan mempunyai implikasi terhadap keputusan yang diambil untuk berhenti atau terus menjadi anggota organisasi tersebut. Bila dosen


(49)

7

Universitas Kristen Maranatha

memiliki komitmen yang tinggi terhadap organisasi maka dosen selalu berusaha untuk selalu hadir dalam mengajar, menampilkan unjuk kerja yang baik dan juga mau bertahan dalam organisasi walaupun banyak tantangan yang dihadapi sedangkan bila dosen memiliki komitmen yang rendah pada organisasi maka dosen tidak optimal dalam menjalankan tugasnya sebagai pengajar, tidak produktif dalam mengajar dan juga tidak betah dalam organisasi.

Jika dilihat dari jumlah kehadiran Dosen yang ada di Tata Usaha berdasarkan data Tahun 2007/2008, Semester Ganjil, tingkat kehadiran dosen di ruang kuliah sekitar 70%. Tingkat kehadiran rapat sekitar sekitar 75%. Kehadiran

dosen dicatat melalui alat yang dinamakan ”Check CLock ”, semua dosen harus

menggunakan itu sebagai bukti kehadirannya dan membubuhkan tanda tangan bila mengajar di kelas. Namun sejauh ini tingkat kemangkiran kerja terbilang tinggi karena ada 4 orang dosen yang melalaikan tugasnya sebagai dosen karena mengajar di tempat lain dan membuka kantor notaris sehingga mereka seringkali absen dalam mengajar dan tidak mengikuti kegiatan-kegiatan yang dilakukan Sekolah Tinggi “X” Bandung. Selain itu pula berdasarkan wawancara dari 10 orang Mahasiswa, mereka mengatakan bahwa seringkali dosen datang terlambat ke ruang kuliah untuk mengajar. Bahkan ada 3 dosen yang tidak pernah hadir di dalam kelas karena kesibukannya di luar Sekolah Tinggi “X” Bandung sehingga digantikan oleh Asisten Dosen.

Selain itu pula mereka menganggap bahwa 60% dosen di Sekolah Tinggi “X” Bandung melakukan ” korupsi” waktu dalam mengajar. Misal untuk mata kuliah 3 sks, yang seharusnya diisi dengan kegiatan tatap muka selama 3x50’


(50)

8

Universitas Kristen Maranatha

yaitu 150 menit, tetapi hanya dimanfaatkan sekitar 90 menit saja. Sedangkan

Turn Over sejak 1998 hingga 2008 tergolong rendah, yaitu hanya sekitar 3 dosen yang mengundurkan diri karena mendapatkan pekerjaan lain.

Dilihat dari masa kerja, sekitar 90% dosen sudah memiliki masa kerja lebih dari 10 tahun dan 10 % lainnya antara 0-10 tahun. Berdasarkan fakta di atas,

yaitu absensi, turn over, unjuk kerja dan masa kerja dapat ditarik kesimpulan

bahwa dosen-dosen di Sekolah Tinggi “X” Bandung cukup bertanggung jawab terhadap tugas dan organisasinya. Namun jika dilihat dari Tridharma Perguruan Tinggi terutama dalam bidang Penelitian dan Pengabdian, para dosen belum semuanya melakukannya secara optimal.

Berdasarkan hasil survey awal yang dilakukan melalui kuesioner terhadap 10 orang dosen yang di Sekolah Tinggi “X” Bandung untuk mengetahui komitmen para dosen terhadap Sekolah Tinggi “X” Bandung Didapatkan informasi bahwa 75 % dosen menjawab sudah merasa betah menjadi dosen di Sekolah Tinggi “X” Bandung, 80 % senang dengan situasi kerja. Sedangkan 20% dosen menjawab tidak merasa bangga berada dalam Sekolah Tinggi “X” Bandung, tidak merasa bagian dari Sekolah Tinggi “X” Bandung. Hal ini

menggambarkan Affective Commitment dosen terhadap Sekolah Tinggi “X”

Bandung. Selain itu pula 80 % dosen menjawab takut kehilangan pekerjaan jika keluar dari Sekolah Tinggi “X” Bandung dan 60 % mendapatkan kepuasan secara financial selama menjadi dosen di Sekolah Tinggi “X” Bandung. Sedangkan 20% lagi menjawab mengalami ketidakpuasan secara financial selama menjadi dosen di Sekolah Tinggi “X” Bandung, selain itu juga mencari tambahan pekerjaan lain


(51)

9

Universitas Kristen Maranatha

sebagai tambahan pendapatan. Hal ini menggambarkan Continuance

Commitment dosenterhadap Sekolah Tinggi “X” Bandung.

Selain itu pula 80 % dosen menjawab merasa bertanggung jawab atas kemajuan Sekolah Tinggi “X” Bandung, 80 % merasa terpanggil untuk menjadi dosen, mau menjalankan tugas dan tanggung jawab sebagai dosen. Hal ini

menggambarkan Normative Commitment dosen terhadap Sekolah Tinggi “X”

Bandung. Berdasarkan situasi dan gejala-gejala yang ada di Sekolah Tinggi “X” Bandung inilah yang membuat peneliti ingin mengetahui profil komitmen organisasi yang dimiliki oleh para dosen di Sekolah Tinggi “X” Bandung.

1.2 Identifikasi Masalah

Ingin mengetahui seperti apakah profil komitmen organisasi pada dosen di Sekolah Tinggi “ X “ di Bandung.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai profil komitmen organisasi yang dimiliki dosen di Sekolah Tinggi “ X “ Bandung.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran yang lebih rinci mengenai profil komitmen organisasi pada dosen Di Sekolah Tinggi “ X “ Bandung serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.


(52)

10

Universitas Kristen Maranatha 1.4 Kegunaan Penelitian

1.4.1 Kegunaan Teoretis

1. Memberikan informasi tambahan kepada bidang Psikologi Industri dan Organisasi mengenai profil komitmen organisasi pada dosen.

2. Memberikan informasi tambahan kepada peneliti lain yang tertarik untuk meneliti profil komitmen organisasi dan mendorong dikembangkannya penelitian yang berhubungan dengan hal tersebut.

1.4.2 Kegunaan Praktis

1. Memberikan informasi kepada Pimpinan Sekolah Tinggi “ X “ Bandung mengenai sejauh mana profil komitmen organisasi yang dimiliki oleh para dosen di Sekolah Tinggi “ X “ Bandung sehingga hasil penelitian ini dapat menjadi masukan untuk dapat memahami lebih dalam mengenai profil komitmen organisasi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

2. Menjadi masukan bagi para dosen di Sekolah Tinggi “ X “ Bandung untuk meningkatkan kinerjanya di dalam organisasi.

1.5 Kerangka Pikir

Perguruan Tinggi Swasta merupakan salah satu lembaga pendidikan yang merupakan bagian dari tujuan pendidikan nasional pada umumnya. Untuk mencapai keberhasilan dan tujuan pendidikan tersebut banyak sekali faktor yang menentukannya terutama instrumen input, organisasi dan pengelolanya. Salah satu unsur untuk meningkatkan kualitas perguruan tinggi yaitu adanya komitmen dosen yang tinggi terhadap organisasi maupun tugas dan tanggung jawabnya. (Wawasan TRIDHARMA No.11 Tahun XVIII Juni 2006).


(53)

11

Universitas Kristen Maranatha

Dosen yang memiliki komitmen yang tinggi menunjukkan perilaku seperti keinginan untuk bertahan di dalam organisasi, berpartisipasi aktif dalam organisasi, melakukan tanggung jawabnya di dalam organisasi, sedangkan bila dosen memiliki komitmen yang rendah akan menunjukkan perilaku yang sebaliknya, yaitu memiliki alasan untuk keluar bila organisasi tidak memberikan keuntungan, memiliki semangat kerja yang rendah, tidak bersedia ikut kegiatan organisasi.

Komitmen organisasi adalah suatu keadaan psikologis tertentu yang merupakan karakteristik hubungan antara anggota dengan organisasinya, dan mempunyai implikasi berupa keputusan untuk berhenti atau terus menjadi anggota organisasi tersebut( Meyer& Allen 1991 ). Meyer & Allen (1997) melakukan

penggabungan konsep membentuk tiga komponen komitmen, yaitu Affective

Commitment, Continuance Commitment dan Normative Commitment. Affective Commitment dari Meyer & Allen ( 1991 ) mengarah pada keterikatan emosional dosen, identifikasi dan keterlibatan dosen pada organisasinya. Dosen yang

memiliki affective commitment akan tetap pada organisasinya karena mereka ingin

( want to ) melakukan hal tersebut. Dosen yang memiliki affective commitment

yang tinggi akan memiliki keinginan yang kuat utnuk menetap dalam organisasinya, mereka memiliki motivasi dan keinginan untuk berkontribusi secara berarti terhadap organisasi, misalnya dengan mengikuti rapat-rapat dosen, mengikuti diskusi bulanan, melakukan rekreasi bersama dengan para dosen.

Continuance Commitment dari Meyer & Allen ( 1997 ) berkaitan dengan kesadaran akan resiko yang diperoleh jika meninggalkan organisasinya. Berkaitan


(54)

12

Universitas Kristen Maranatha

dengan hal ini, maka individu tersebut tidak dapat diharapkan untuk memiliki keinginan yang kuat untuk berkontribusi pada organisasi. Dosen yang memiliki

continuance commitment akan bertahan dalam organisasi karena mereka butuh (need to) melakukan hal tersebut dan tidak ada pilihan lain. Oleh karena itu dosen hanya akan terlibat pada kegiatan-kegiatan organisasi yang dianggap bermanfaat bagi dirinya sendiri bukan bermanfaat dari sudut pandang organisasinya.

Dosen-dosen di Sekolah Tinggi “X” Bandung. yang menunjukkan continuance

commitment yang tinggi akan tetap bertahan sebagai dosen di Sekolah Tinggi “X” Bandung karena tidak adanya pilihan lain selain pekerjaannya sebagai dosen di Sekolah Tinggi “X” Bandung. Apabila mereka melepaskan pekerjaannya sebagai dosen di Sekolah Tinggi “X” Bandung maka penghasilan mereka akan hilang dan tidak ada pekerjaan lain selain di Sekolah Tinggi “X” Bandung.

Normative Commitment dari Meyer & Allen (1997) merefleksikan

perasaan wajib untuk tetap dalam pekerjaan tersebut. Dosen dengan normative

commitment yang tinggi merasa bahwa mereka wajib (ought to) atau memiliki kewajiban secara moral untuk bertahan dalam organisasinya. Dosen dengan

normative commitment yang tinggi akan merasa memiliki kewajiban untuk terlibat dalam aktifitas organisasinya dan mengembangkan dirinya sebagai wujud tanggung jawab moral yang dimilikinya. Dalam hal ini, dosen-dosen di Sekolah

Tinggi “X” Bandung yang menunjukkan normative commitment yang kuat akan

bertanggung jawab terhadap tugas Tridharma Perguruan Tinggi (Pendidikan & Pengajaran, Penelitian & Pengembangan Ilmu serta Pengabdian pada masyarakat)


(55)

13

Universitas Kristen Maranatha

karena itu merupakan tugas dan tanggung jawab sebagai seorang dosen dan juga aktif dalam kegiatan organisasi dalam lingkup Sekolah Tinggi “X” Bandung.

Meyer & Allen (1997) menambahkan, bahwa setiap individu memiliki derajat komponen komitmen yang bervariasi. Setiap komponen komitmen yang dimiliki seseorang, berkembang sebagai hasil dari pengalaman-pengalaman yang berbeda serta memiliki implikasi berbeda pada tingkah laku dalam bekerja. Sebagai contoh, ada individu yang selain memiliki kelekatan perasaan terhadap

organisasi (affective), juga memiliki kewajiban untuk bertahan dalam organisasi

(normative). Di samping itu pula, individu lain mungkin kurang senang pada

pekerjaannya dalam organisasi (affective), namun menyadari bahwa jika

meninggalkan organisasi akan memberikan kerugian finansial dan kerugian lain (continuence).

Ada pula, individu yang memiliki kemauan (affective), kebutuhan

(continuance) dan kewajiban (normative) untuk bertahan dalam organisasi. namun memiliki derajat yang berbeda-beda. Dengan adanya derajat komponen komitmen yang bervariasi ini, maka dapat diketahui profil komitmen organsisasi yang dimiliki seorang individu terhadap organisasinya.

Setiap dosen akan menampilkan sikap dan perilaku yang berbeda-beda sesuai dengan profil komitmen yang mereka miliki terhadap organisasi. Komitmen terhadap organisasi ini juga dipengaruhi oleh beberapa faktor (Meyer & Allen,1997 ) diantaranya adalah karakteristik individu (usia, lama kerja, jenis

kelamin, tingkat pendidikan, status perkawinan) karakteristik pekerjaan (job


(56)

14

Universitas Kristen Maranatha

Adapun yang termasuk dalam karakteristik pribadi adalah usia, masa kerja, tingkat pendidikan, jenis kelamin, status marital. Usia menunjukkan catatan biografis lamanya masa hidup seseorang yang digolongkan dalam dua dimensi yakni tua dan muda. Lama kerja merupakan lamanya seseorang bekerja atau menjabat suatu posisi di dalam organisasi. Umumnya orang-orang yang berusia lebih tua dan telah lama bekerja memiliki komitmen organisasi yang kuat dibandingkan dengan mereka yang berusia muda. Hal ini dipengaruhi oleh pandangan bahwa masa hidup mereka baik kehidupan biologis maupun usia kerja di organisasi hanya tinggal sesaat, sehingga tetap komitmen dengan organisasi. Berkaitan dengan jenis kelamin, wanita lebih banyak bekerja sebagai karyawan level rendah dengan status dan gaji yang rendah dibandingkan laki-laki, sehingga wanita cenderung menunjukkan komitmen yang lebih lemah. Status marital berkaitan dengan tanggung jawab untuk mencukupi kebutuhan hidup pasangan dan anak-anaknya, sehingga karyawan yang telah menikah menunjukkan komitmen yang lebih tinggi. Tingkat pendidikan yang tinggi memberi peluang yang lebih besar untuk mencari pekerjaan yang lebih baik, sehingga karyawan yang memiliki tingkat pendidikan tinggi cenderung menunjukkan komitmen yang

rendah terhadap organisasi. (Meyer & Allen, 1997).

Terdapat hubungan yang lemah antara usia, lama kerja, status perkawinan

dengan affective commitment ( Mathieu dan zajac, dalam Meyer & Allen, 1997).

Sedangkan dengan faktor yang lain yaitu pengalaman kerja, berdasarkan penelitian Mathieu dan Zajac ( Meyer & Allen, 1997 ) ditemukan bahwa terdapat


(57)

15

Universitas Kristen Maranatha

Tingkat pendidikan ( Lee, dalam Meyer & Allen, 1997 ), usia dan lama kerja ( Ferris & Aranya, dalam Meyer & Allen, 1997 ) berpengaruh terhadap

continuance commitment. Semakin tinggi pendidikan maka akan semakin tinggi

continuance commitment, dan semakin tua usia dan lama kerja seorang dosen, maka continuance commitment semakin tinggi karena kesempatan seorang dosen

untuk berpindah organisasi makin kecil. Meyer dan Allen (1997), juga

menemukan bahwa kepuasan kerja berhubungan negatif dengan continuance

commitment, semakin tinggi kepuasan kerja, maka continuance commitment akan semakin rendah.

Selain itu ditemukan pula bahwa pengalaman kerja yang menyenangkan

dan kepuasan kerja memiliki korelasi positif dengan normative commitment.

Semakin tinggi kepuasan kerja seorang dosen maka akan semakin tinggi pula

normative commitment dosen tersebut. Karakteristik pekerjaan adalah tantangan dalam bekerja, yaitu sejauh mana pekerjaannya menunjukan kreatifitas, membutuhkan tanggung jawab (Dorstein & Matalon, 1989, Meyer & Allen, 1997). Individu yang lebih tertantang dan menganggap pekerjaannya menarik akan memiliki komitmen yang lebih kuat. Ketidakjelasan peran atau kurangnya pengertian akan hak dan kewajibannya juga dapat mengurangi komitmen seseorang (Meyer & Allen, 1997). Selain itu, adanya konflik peran, perbedaan antara tuntutan pekerjaan dengan tuntuntan fisik, harapan dan nilai-nilai pribadi juga dapat mengurangi komitmen seseorang pada organisasinya.

Sedangkan yang termasuk dalam pengalaman kerja adalah sejauh mana individu merasa dihargai dan dibutuhkan. Semakin seseorang merasa dihargai


(58)

16

Universitas Kristen Maranatha

atau dibutuhkan maka komitmennya juga akan semakin kuat. Bagaimana persepsinya mengenai gaji atau imbalan ekstrinsik yang diterimanya selain gaji-gaji pokok seperti tunjangan-tunjangan, bonus, insentif dan pensiun. Imbalan ekstrinsik ini dapat menjadi rangsangan bagi individu untuk mempertahankan keanggotaannya (Meyer & Allen, 1997).

Tentunya dosen-dosen di Sekolah Tinggi “X” Bandung ini memiliki beberapa macam karakteristik seperti usia, lama bekerja, tingkat pendidikan, persepsi mengenai tugas dan pekerjaannya, tingkat otonomi, tantangan tugas, kejelasan peran dan hubungan dengan atasan maupun rekan kerja. Hal ini tentunya akan mempengaruhi profil komitmen organisasi dosen-dosen di Sekolah Tinggi “X” Bandung.


(59)

17

Universitas Kristen Maranatha

Faktor-faktor yang berpengaruh pada komitmen organisasi :

1. Karakteristik individu ( usia, lama kerja, jenis kelamin,

tingkat pendidikan, status perkawinan ).

2. Karakteristik pekerjaan ( job design, variasi, tantangan

tugas).

3. Pengalaman kerja (fasilitas, imbalan)

Komitmen Organisasi

Dosen – Dosen Sekolah Tinggi “X” Bandung

Profil Komitmen Organisasi

Affective Commitment ●Continuance Commitment ●Normative Commitment

Afe ( R ) Con ( R ) Nor ( R ) Afe ( R ) Con ( T ) Nor ( R )

Afe ( T ) Con ( R ) Nor ( R ) Afe ( T ) Con ( R ) Nor ( T ) Afe ( T ) Con ( T ) Nor ( R ) Afe ( T ) Con ( T ) Nor ( T )


(60)

18

Universitas Kristen Maranatha 1.6 Asumsi Penelitian

1. Komitmen dosen-dosen di Sekolah Tinggi “X” Bandung terhadap

organisasi merupakan keterikatan dosen-dosen di Sekolah Tinggi “X” Bandung terhadap organisasi mereka.

2. Dosen – dosen di Sekolah Tinggi “X” Bandung dikatakan memiliki

affective commitment terhadap organisasi apabila mereka memiliki keinginan yang kuat untuk menetap dalam organisasinya dan memiliki keinginan untuk selalu berkembang dalam organisasinya

3. Dosen – dosen di Sekolah Tinggi “X” Bandung dikatakan memiliki

continuance commitment terhadap organisasi apabila mereka merasa akan mengalami kerugian jika meninggalkan organisasinya.

4. Dosen – dosen di Sekolah Tinggi “X” Bandung dikatakan memiliki

normative commitment terhadap organisasi apabila mereka merasa bertanggung jawab dan wajib bertahan pada organisasinya.


(61)

57 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa :

a) Profil komitmen organisasi yang memiliki persentase terbesar pada dosen di Sekolah Tinggi“X“ Bandung adalah affective rendah, continuance tinggi dan normative rendah yaitu sebesar 45,9% dari jumlah dosen yang ada. Hal ini menggambarkan bahwa sebagian besar dosen bertahan di dalam organisasi lebih karena memikirkan untung/rugi yang diberikan oleh organisasi. Sehingga sebagian besar dosen kurang memiliki rasa kecintaan terhadap organisasi dan juga kurang bertanggung jawab terhadap organisasi.

b) Profil komitmen organisasi yang memiliki persentase terbesar kedua pada dosen di Sekolah Tinggi“X“ Bandung adalah affective tinggi, continuance tinggi dan normative tinggi yaitu sebesar 18,9% dari jumlah dosen yang ada. Hal ini menggambarkan bahwa sebagian dosen memiliki kecintaan terhadap organisasi dan memiliki keinginan untuk berkontribusi terhadap orgnanisasi. c) Profil komitmen organisasi yang memiliki persentase terbesar ketiga pada

dosen di Sekolah Tinggi“X“ Bandung adalah affective rendah, continuance rendah, normative rendah yaitu sebesar 16,2%. Hal ini mengindikasikan bahwa sebagian dosen kurang memiliki kecintaan terhadap organisasinya dan kurang mau terlibat dalam kegiatan organisasi. Sebagian dosen juga kurang


(62)

58

Universitas Kristen Maranatha memiliki rasa tanggung jawab terhadap tugas-tugasnya. Selain itu juga dosen merasa tidak rugi dan tidak takut jika kehilangan pekerjaan.

5.2 Saran

Dari hasil penelitian dapat diajukan beberapa saran yaitu :

1. Disarankan kepada dosen-dosen di Sekolah Tinggi“X“ Bandung untuk meningkatkan rasa cinta dan tanggung jawab terhadap organisasi sehingga tidak hanya memikirkan untung/rugi yang diberikan organisasi saja melainkan memiliki keinginan untuk memajukan Sekolah Tinggi“X“ Bandung. Selain itu juga disarankan kepada dosen-dosen di Sekolah Tinggi“X“ Bandung untuk lebih mengembangkan tugas Tridharma Perguruan Tinggi yaitu mau lebih aktif mengajar dengan mengembangkan metode baru dalam mengajar, rajin dalam melakikan penelitian serta turut aktif dalam penyuluhan di masyarakat.

2. Disarankan kepada Pimpinan Sekolah Tinggi“X“ Bandung untuk memberikan reward kepada dosen yang berprestasi dan memiliki komitmen yang kuat terhadap organisasi. Selain itu juga sebaiknya Pimpinan Sekolah Tinggi“X“ Bandung perlu membenahi kebijakan-kebijakan pelaksanaan akademik yang telah ditetapkan dan melaksanakan dengan baik aturan-aturan yang telah ditetapkan. Hal ini dapat mendorong dosen-dosen untuk dapat bekerja dengan baik di dalam Sekolah Tinggi“X“ Bandung.


(63)

59

Universitas Kristen Maranatha 3. Disarankan kepada peneliti lain untuk meneliti lebih lanjut mengenai

pengaruh kepuasan kerja terhadap komitmen organisasi. Sehingga dalam penelitian selanjutnya dapat diperoleh hasil yang lebih mendalam, mengenai komitmen terhadap organisasi.


(64)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Gulo, W. 2003. Metodologi Penelitian. Jakarta : Grasindo.

Meyer J.P and Allen.1997.Commitment in the workplace : Theory, research, and Application.Inc. United State of America : Sage Publications.

Undang – Undang Guru dan Dosen ( UU RI No. 14 Th.2005 ). Jakarta : Sinar Grafika

Santrock, John W. 2004. Life Span Development. Dubuqu, Iowa : Wm. C. Brown Publisher. Ninth edition.

Sudjana, M.A.2002. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito.

Robbins, Stephen P. 2006. Perilaku Organisasi. Jakarta : PT. Indeks Kelompok Gramedia

Mowday. Richard T.et. Al, 1982. Employee-Organization Linkages : The

Psychology of Commitment Absentism and turnover. Academic Press Inc,

New York.


(65)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR RUJUKAN

John.P.Meyer, Natalie J. Allen, and Catherine A. Smith. 1993. Commitment to Organizations : Extension and Test of a Three-Component Conceptualiza- Tion. Journal of Applied Psychology, Vol. 78 No. 4, 538-551.

Milawati Nababan, Nur. 2007. Studi Deskriptif Mengenai Komitmen Organisasi Pada Guru Honorer di SMUK ”X” Bandung.

Valerie LaMastro, Rowan University. 2000. Commitment and Perceived

Organizational Support. National Forum or Applied Educational Research Journal, Vol. 13E No.3.

Wawasan Tridharma No.11 Tahun XVIII. Majalah Ilmiah Kopertis Wilayah I Nomor 11 Tahun XVIII Juni 2006

Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor : 61409/MPK/KP/99, Nomor : 181 Tahun 1999 tanggal 13 Oktober 1999 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL DOSEN DAN ANGKA KREDITNYA.


(1)

18

Universitas Kristen Maranatha 1.6Asumsi Penelitian

1. Komitmen dosen-dosen di Sekolah Tinggi “X” Bandung terhadap organisasi merupakan keterikatan dosen-dosen di Sekolah Tinggi “X” Bandung terhadap organisasi mereka.

2. Dosen – dosen di Sekolah Tinggi “X” Bandung dikatakan memiliki affective commitment terhadap organisasi apabila mereka memiliki keinginan yang kuat untuk menetap dalam organisasinya dan memiliki keinginan untuk selalu berkembang dalam organisasinya

3. Dosen – dosen di Sekolah Tinggi “X” Bandung dikatakan memiliki continuance commitment terhadap organisasi apabila mereka merasa akan mengalami kerugian jika meninggalkan organisasinya.

4. Dosen – dosen di Sekolah Tinggi “X” Bandung dikatakan memiliki normative commitment terhadap organisasi apabila mereka merasa bertanggung jawab dan wajib bertahan pada organisasinya.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa :

a) Profil komitmen organisasi yang memiliki persentase terbesar pada dosen di Sekolah Tinggi“X“ Bandung adalah affective rendah, continuance tinggi dan normative rendah yaitu sebesar 45,9% dari jumlah dosen yang ada. Hal ini menggambarkan bahwa sebagian besar dosen bertahan di dalam organisasi lebih karena memikirkan untung/rugi yang diberikan oleh organisasi. Sehingga sebagian besar dosen kurang memiliki rasa kecintaan terhadap organisasi dan juga kurang bertanggung jawab terhadap organisasi.

b) Profil komitmen organisasi yang memiliki persentase terbesar kedua pada dosen di Sekolah Tinggi“X“ Bandung adalah affective tinggi, continuance tinggi dan normative tinggi yaitu sebesar 18,9% dari jumlah dosen yang ada. Hal ini menggambarkan bahwa sebagian dosen memiliki kecintaan terhadap organisasi dan memiliki keinginan untuk berkontribusi terhadap orgnanisasi. c) Profil komitmen organisasi yang memiliki persentase terbesar ketiga pada

dosen di Sekolah Tinggi“X“ Bandung adalah affective rendah, continuance rendah, normative rendah yaitu sebesar 16,2%. Hal ini mengindikasikan bahwa sebagian dosen kurang memiliki kecintaan terhadap organisasinya dan


(3)

58

Universitas Kristen Maranatha memiliki rasa tanggung jawab terhadap tugas-tugasnya. Selain itu juga dosen merasa tidak rugi dan tidak takut jika kehilangan pekerjaan.

5.2 Saran

Dari hasil penelitian dapat diajukan beberapa saran yaitu :

1. Disarankan kepada dosen-dosen di Sekolah Tinggi“X“ Bandung untuk meningkatkan rasa cinta dan tanggung jawab terhadap organisasi sehingga tidak hanya memikirkan untung/rugi yang diberikan organisasi saja melainkan memiliki keinginan untuk memajukan Sekolah Tinggi“X“ Bandung. Selain itu juga disarankan kepada dosen-dosen di Sekolah Tinggi“X“ Bandung untuk lebih mengembangkan tugas Tridharma Perguruan Tinggi yaitu mau lebih aktif mengajar dengan mengembangkan metode baru dalam mengajar, rajin dalam melakikan penelitian serta turut aktif dalam penyuluhan di masyarakat.

2. Disarankan kepada Pimpinan Sekolah Tinggi“X“ Bandung untuk memberikan reward kepada dosen yang berprestasi dan memiliki komitmen yang kuat terhadap organisasi. Selain itu juga sebaiknya Pimpinan Sekolah Tinggi“X“ Bandung perlu membenahi kebijakan-kebijakan pelaksanaan akademik yang telah ditetapkan dan melaksanakan dengan baik aturan-aturan yang telah ditetapkan. Hal ini dapat mendorong dosen-dosen untuk dapat bekerja dengan baik di dalam Sekolah Tinggi“X“ Bandung.


(4)

59

3. Disarankan kepada peneliti lain untuk meneliti lebih lanjut mengenai pengaruh kepuasan kerja terhadap komitmen organisasi. Sehingga dalam penelitian selanjutnya dapat diperoleh hasil yang lebih mendalam, mengenai komitmen terhadap organisasi.


(5)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Gulo, W. 2003. Metodologi Penelitian. Jakarta : Grasindo.

Meyer J.P and Allen.1997.Commitment in the workplace : Theory, research, and Application.Inc. United State of America : Sage Publications.

Undang – Undang Guru dan Dosen ( UU RI No. 14 Th.2005 ). Jakarta : Sinar Grafika

Santrock, John W. 2004. Life Span Development. Dubuqu, Iowa : Wm. C. Brown Publisher. Ninth edition.

Sudjana, M.A.2002. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito.

Robbins, Stephen P. 2006. Perilaku Organisasi. Jakarta : PT. Indeks Kelompok Gramedia

Mowday. Richard T.et. Al, 1982. Employee-Organization Linkages : The

Psychology of Commitment Absentism and turnover. Academic Press Inc,

New York.


(6)

DAFTAR RUJUKAN

John.P.Meyer, Natalie J. Allen, and Catherine A. Smith. 1993. Commitment to Organizations : Extension and Test of a Three-Component Conceptualiza- Tion. Journal of Applied Psychology, Vol. 78 No. 4, 538-551.

Milawati Nababan, Nur. 2007. Studi Deskriptif Mengenai Komitmen Organisasi Pada Guru Honorer di SMUK ”X” Bandung.

Valerie LaMastro, Rowan University. 2000. Commitment and Perceived

Organizational Support. National Forum or Applied Educational Research Journal, Vol. 13E No.3.

Wawasan Tridharma No.11 Tahun XVIII. Majalah Ilmiah Kopertis Wilayah I Nomor 11 Tahun XVIII Juni 2006

Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor : 61409/MPK/KP/99, Nomor : 181 Tahun 1999 tanggal 13 Oktober 1999 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL DOSEN DAN ANGKA KREDITNYA.