Kampanye Anti Narkoba pada Kalangan Mahasiswa di Kota Bandung.

(1)

ABSTRACT

Bandung city is growing as student city and tourist city which made lifestyle from student and tourists is absorbed by communer, one of which is use and selling of drugs. Drugs can cause death, spreading genital diseases, and the most fatal is spreading of HIV/AIDS. Drugs using can trigger high number of crime, that’s all the things that can happen if a drug user is addicted to drugs, so nothing more he/ she think beside how to get drugs so he/she would not get sick anymore.

Drug user is increasing as level of age and education increase, this made university student is the most potential victim. Being risk by consequence of drugs using on university student, especially university student from Bandung city which before is student city which clean, safe, prosperous so it need a anti drugs campaign on university student at Bandung city. With hope that university student that have not use drugs who see this campaign his/her heart is moved so will not use drugs and for whom who been using drugs to stop using. And bandung city will become student city which is clean, safe, and prosperous as before.

To preserve and to maintain young generation especially university student to going out from Indonesian life value because of drug using, so a campaign which can touch heart and implementing a conscience not to use drugs is needed, where the campaign is made from suitable approach which fit student, like a friend telling story to his/her friend. This campaign will be more effective if there is a support from close relative from the student to implementing that drugs will destroy their lives.


(2)

INTISARI

Kota Bandung yang semakin berkembang sebagai kota pelajar dan kota wisata membuat gaya hidup dari para pendatang dari daerah lain semakin meresap kedalam perilaku masyarakat kota Bandung, salah satunya adalah penggunaan dan penjualan narkoba. Narkoba ini dapat mengakibatkan kematian, penularan penyakit, dan yang paling fatal adalah penularan virus HIV/AIDS. Kemudian penggunaan narkoba dapat memicu tingginya angka kejahatan, hal-hal itu dapat terjadi karena bila pengguna narkoba sudah kecanduan, maka tidak ada lagi yang dapat dia pikirkan selain bagaimana cara mendapatkan narkoba lagi agar dirinya tidak menderita karena sakau.

Banyaknya pengguna narkoba semakin bertambah sesuai dengan jenjang umur dan pendidikan, hal ini membuat mahasiswa menjadi korban paling potensial. Riskan oleh akibat penggunaan narkoba pada mahasiswa, khususnya mahasiswa di kota Bandung yang sebelumnya merupakan kota pelajar yang bersih, aman, makmur maka diperlukan kampanye anti narkoba pada kalangan mahasiswa di kota Bandung. Dengan tujuan mahasiswa yang belum pernah memakai narkoba yang melihat kampanye ini akan tergerak hatinya agar tidak menggunakan narkoba dan bagi yang menggunakan narkoba agar berhenti menggunakannya. Dan kota Bandung menjadi kota pelajar yang bersih, aman, dan makmur seperti dahulu kala.

Untuk menjaga dan mencegah generasi muda khususnya mahasiswa yang jauh dari nilai-nilai hidup bangsa Indonesia karena menggunakan narkoba, maka diperlukan sebuah kampanye yang dapat menyentuh hati sehingga tertanam sebuah kesadaran untuk tidak memakai narkoba, dimana kampanye tersebut dibuat dengan pendekatan yang sesuai dengan jiwa mahasiswa yaitu seperti seorang teman yang membagi pengalaman dengan temannya. Kampanye ini akan semakin efektif jika ada dukungan dari orang-orang terdekat mahasiswa untuk menanamkan bahwa narkoba itu akan menghancurkan hidup mereka.


(3)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR i

ABSTRACT ii

INTISARI iii

DAFTAR ISI iv

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah 1 1.2. Identifikasi Masalah 5

1.3. Rumusan Masalah 6

1.4. Tujuan Perancangan 7

1.5. Ruang Lingkup Perancangan 7 1.6. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data 8 1.7. Sistematika Penulisan 8

BAB II TINJAUAN MASALAH

2.1.Kajian Pustaka 11

2.1.1. Kampanye 11

2.1.2. Kampanye Sosial 13

2.1.3. STP 14

2.1.4. Narkoba 15

2.2. Tinjauan Faktual 22


(4)

BAB III PEMECAHAN MASALAH

3.1. Objek Perancangan 25

3.2. Target Audiens 28

3.3. Konsep Perancangan 28

3.3.1. Perencanaan Media 29

3.3.2. Perencanaan Kreatif 30

3.3.3. Konsep Verbal 31

3.3.4. Konsep Visual 32

3.3.5. Biaya Media 35

3.3.6. Visualisasi Karya 37

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

4.2. Saran 44

4.2.1. Untuk Masyarakat Umum 45 4.2.2. Untuk Masukan Pada Penelitian Selanjutnya 45

DAFTAR PUSTAKA v


(5)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Kota Bandung merupakan kota pelajar yang sejuk, makmur, dan bersih. Penduduk kota Bandung pun ramah, sopan, dan hormat kepada orang tua. Setelah beberapa lama kota Bandung pun bertumbuh menjadi kota yang besar, hal itu diiringi pula oleh masuknya para pendatang dari daerah lain khususnya kaum urban. Bandung terbilang sebagai kota pelajar karena sekolah macam apa pun ada di kota yang berhawa sejuk ini. Disinilah, ribuan pendatang dari luar kota di Indonesia berbaur dengan masyarakat luas sehingga sangat rentan terkena pengaruh negatif.

Selain itu, Bandung merupakan kota tujuan wisata yang paling dekat dengan pusat ibukota Jakarta. Dari faktor geografis inilah, maka sangat mudah bagi siapa pun khususnya yang sengaja menekuni bisnis narkoba ini untuk mencari celah-celah yang ada. Sebab, semua sarana yang ada di kota Bandung ini telah mendukungnya baik dari segi transportasi seperti Bandar Udara Husein Sastra Negara, Stasiun Kereta Api Kebonkawung, dua buah terminal bus antar kota antar provinsi (Leuwipanjang, Cicaheum), dan belakangan ini yang sedang menjadi trend adalah pengiriman narkoba via jasa pelayanan pos.

Belum lagi, tersedianya puluhan hotel berbintang, tempat hiburan, seperti diskotek, karaoke, panti pijat, café, sarana rekreasi baik pegunungan, kota jasa yang


(6)

kesemuanya memang menjanjikan bagi para pendatang.1 Maka gaya hidup para pendatang dan kaum urban itu pun meresap ke dalam gaya hidup masyarakat Bandung sendiri.

Saat itu pula perilaku penggunaan narkoba semakin meluas di kalangan masyarakat Bandung.2 Terjadi pergeseran pada nilai-nilai hidup di masyarakat kota Bandung, khususnya pada para remaja yang cenderung mudah terpengaruh oleh gaya hidup masa kini. Para orang tua cenderung untuk bekerja keras agar kebutuhan anak-anaknya dapat terpenuhi, ada juga yang mengalami masalah keluarga hingga orang tua bercerai sehingga sang anak menjadi broken home. Anak-anak pun tidak mendapat perhatian dan kasih sayang yang cukup dari orang tua, hal inilah yang dapat menyebabkan anak-anak, khususnya remaja dapat terjerumus dalam dunia narkoba.

Walaupun tidak semua pengguna narkoba tidak mendapat perhatian dan kasih sayang yang kurang cukup, tetapi menurut hasil penelitian Badan Narkotika Nasional (BNN) sebagian besar pengguna narkoba adalah mereka yang tinggal bersama atau tidak bersama orang tua, besarnya uang saku, dan ketaatan ibadah responden ditemukan terkait dengan resiko penyalah-gunaan narkoba. Angka penyalahgunaan lebih tinggi pada mereka yang tinggal tidak bersama orang tua dibanding mereka yang tinggal bersama orang tua dan lebih tinggi pada mereka yang uang sakunya lebih dari Rp.10.000,- per hari dibanding mereka dengan uang saku yang lebih rendah.

Mereka yang mengaku selalu atau rajin beribadah tidak berarti bebas Narkoba, tetapi tingkat penyalahgunaan lebih rendah pada mereka yang mengaku taat dibandingkan mereka yang mengaku jarang beribadah. Penggunaan narkoba ini akan

1,2


(7)

semakin meningkat seiring jenjang sekolah dan umur, dalam hal ini korban yang paling potensial menjadi pengguna narkoba adalah mahasiswa. Selain itu, gaya hidup pun mempengaruhi sejauh mana mereka dapat terjerumus dalam dunia narkoba. Mereka yang merokok, minum alkohol, dan melakukan praktek seks pra-nikah lebih rentan terhadap penyalahgunaan Narkoba. Angka penyalahgunaan pernah pakai narkoba 5 kali lipat lebih tinggi pada mereka yang pernah merokok dibanding tidak; 6 kali lipat lebih tinggi pada mereka yang pernah minum alkohol dibanding yang tidak; dan 5 kali lipat lebih tinggi pada mereka yang melakukan seks pra-nikah dibanding yang tidak melakukan.3

Oleh karena itu, masalah narkoba ini perlu ditangani secara serius jika tidak maka masa depan negara ini akan menjadi sangat kelam karena para penerus bangsa yang seharusnya membangun dan membela negara jumlahnya akan semakin sedikit. Rusaknya generasi bangsa akan menyebabkan rusaknya bangsa. Selain itu narkoba ini dapat mengakibatkan kematian, penularan penyakit, dan yang paling fatal adalah penularan virus HIV/AIDS. Kemudian penggunaan narkoba dapat memicu tingginya angka kejahatan, hal-hal itu dapat terjadi karena bila pengguna narkoba sudah kecanduan, maka tidak ada lagi yang dapat dia pikirkan selain bagaimana cara mendapatkan narkoba lagi agar dirinya tidak menderita karena sakau.

Riskan oleh akibat penggunaan narkoba pada mahasiswa, khususnya mahasiswa di kota Bandung yang sebelumnya merupakan kota pelajar yang bersih, aman, makmur maka penulis membuat kampanye anti narkoba pada kalangan mahasiswa di kota Bandung. Dengan tujuan mahasiswa yang belum pernah memakai narkoba yang melihat kampanye ini akan tergerak hatinya agar tidak menggunakan narkoba dan bagi yang

3


(8)

menggunakan narkoba agar berhenti menggunakannya. Dan kota Bandung menjadi kota pelajar yang bersih, aman, dan makmur seperti dahulu kala.

Kampanye adalah suatu pesan-pesan sosial yang disampaikan di dalamnya di rancang, di tata dan di sampaikan oleh sejumlah lembaga nirlaba untuk mencapai sebuah tujuan tertentu. Inilah apa yang disebut sebagai Pemasaran Sosial, atau Social Marketing. Pemasaran sosial mempunyai kekuatan luar biasa yang dapat membuat kita berhenti, berpikir dan bertindak untuk membantu orang, atau sekelompok orang, yang bahkan tak kita kenal, bisa jadi berasal dari budaya asing, dan tinggal ratusan kilo jauhnya.4

Kampanye tanpa ide dan konsep tak akan menjadi kampanye yang efektif dan tepat sasaran, maka diperlukan Desain Komunikasi Visual (DKV) agar kampanye yang akan disampaikan dapat tersampaikan dengan efektif dan tepat sasaran. Selain itu DKV pun penting dalam mengolah kampanye agar masyarakat mau melihatnya yaitu dengan pengolahan elemen visual yang dapat menarik orang untuk mau melihatnya.

Oleh sebab itu penulis menggunakan kampanye untuk mengatasi masalah narkoba ini. Dengan kampanye yang efektif dan efisien, akan menyentuh kesadaran diri mahasiswa untuk tidak menggunakan narkoba yang jauh lebih baik daripada sekedar mencegah tetapi tidak disertai dengan kesadaran diri.

1.2. Identifikasi Masalah

Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain "narkoba", istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia adalah napza yang merupakan singkatan dari 'Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif'.

4


(9)

Semua istilah ini, baik "narkoba" atau napza, mengacu pada sekelompok zat yang umumnya mempunyai resiko kecanduan bagi penggunanya. Narkoba terdiri dari beberapa golongan, yaitu: golongan Opioid, golongan Kanabis, golongan Koka, golongan Alkohol, golongan Psikotropika, dan golongan zat adiktif lain. Proses dari seseorang yang belum pernah memakai narkoba hingga menjadi seorang pengguna narkoba dan titik balik bagi mereka yang menggunakan narkoba adalah hal yang penting dalam kampanye anti narkoba ini. Kebanyakan dari pengguna narkoba mengenal narkoba melalui teman.

’Teman’ merupakan pintu masuk utama penyalah-gunaan Narkoba. Sekolah atau kampus dan rumah teman paling banyak disebut sebagai tempat menawarkan Narkoba. Selain teman, gaya hidup juga berpengaruh dalam penggunaan narkoba, seseorang yang merokok, suka minum minuman keras dan melakukan hubungan seks pra nikah cenderung lebih rentan menjadi pengguna narkoba.

Kelompok rentan penyalah-gunaan Narkoba mempunyai ciri-ciri antara lain: anggota berinteraksi erat satu dengan yang lain, cukup mampu secara ekonomi, lebih longgar terhadap rutinitas ’produktif’, dan lebih permisif terhadap nilai-nilai ’baru’. Maka dapat diketahui bahwa orang tua, lingkungan hidup serta kebiasaan hidup dapat mempengaruhi seseorang untuk menggunakan narkoba.5

Oleh karena hal-hal di atas, mahasiswa merupakan target yang potensial bagi para pengedar narkoba. Dan pada usia mahasiswa biasanya para orang tua sudah memberi kebebasan untuk beraktivitas di luar melebihi anak Sekolah Menengah Umum (SMU). Dengan kebebasan beraktivitas, mahasiswa dapat dengan mudah pergi ke tempat-tempat yang rawan akan peredaran narkoba, seperti diskotik.

5


(10)

Setelah mengamati masalah narkoba ini, penulis menyimpulkan bahwa diperlukan penanganan yang serius untuk mencegah atau mengurangi penggunaan narkoba pada masyarakat khususnya mahasiswa yang akan penulis atasi dengan melakukan kampanye.

1.3. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, penulis merumuskan beberapa masalah, yaitu:

1. Bagaimana agar mahasiswa dapat terhindar dari bahaya narkoba melalui kampanye?

2. Bagaimana agar menimbulkan kesadaran pada mahasiswa untuk mau memberantas narkoba melalui kampanye?

3. Bagaimana agar mahasiswa mau dan tertarik untuk hidup sehat tanpa narkoba?

1.4. Tujuan Perancangan

Adapun tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah:

1. Menanamkan kesadaran pada diri mahasiswa bahwa narkoba itu akan merusak diri sendiri.

2. Merancang kampanye yang efektif dan tepat sasaran agar kesadaran dapat tertanam dalam diri mahasiswa.

3. Dengan kesadaran diri yang sudah tertanam, diharapkan mahasiswa mau hidup sehat tanpa narkoba.


(11)

1.5. Ruang Lingkup Perancangan

Keterbatasan dalam waktu, dana dan tenaga menjadi kekurangan dalam melakukan penelitian ini, maka batasan masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Demografis

Kota : Bandung Usia : 17-23 tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki dan perempuan Pekerjaan : Mahasiswa

2. Psikografis

- Mahasiswa yang supel, mempunyai banyak teman - Sering pergi ke klub malam

- Mudah percaya kata-kata orang lain

1.6. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data 1.6.1. Sumber Data

Data-data yang penulis dapat saat membuat kampanye anti narkoba ini di dapat dari website di antaranya adalah: www.bnn.go.id, www.anti.or.id, www.kampanye.org, www.sinarharapan.co.id.

1.6.2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis adalah kuantitatif dan kualitatif. Teknik kuantitatif adalah teknik penelitian dengan menyebarkan kuesioner untuk memperoleh data yang diinginkan. Teknik kualitatif adalah teknik penelitian dengan


(12)

mempelajari buku-buku literatur, referensi, juga bahan-bahan lain yang penulis cari melalui internet.

1.7. Sistematika Penulisan

BAB 1 PENDAHULUAN

Pada bab I ini akan dipaparkan latar belakang masalah masalah yang menjelaskan hal-hal apa saja yang melatarbelakangi masalah yang akan dibahas. Selanjutnya adalah identifikasi masalah yang digunakan dalam penelitian. Selain itu akan dijelaskan mengenai tujuan penelitian yang membahas hal-hal yang diharapkan akan didapat sebagai hasil dari penelitian. Hal-hal lain yang dipaparkan dalam bab ini diantaranya, tujuan perancangan, identifikasi masalah, kerangka pemikiran, dan sistematika penulisan.

Latar Belakang Masalah

Berisi tentang latar belakang masalah Identifikasi Masalah

Berisi identifikasi dari masalah yang ada Rumusan Masalah

Berisi rumusan dari masalah yang ada Tujuan Perancangan

Berisi tujuan dari perancangan Ruang Lingkup Perancangan

Berisi ruang lingkup perancangan Sumber dan Teknik Pengumpulan Data Sumber Data


(13)

Teknik Pengumpulan Data BAB II TINJAUAN MASALAH

Pada bab II ini berisi kajian sebagai landasan teoritis yang diperoleh melalui internet dan buku-buku sebagai studi literatur dan lain-lain.

Kajian Pustaka (Teoritik) Berisi kajian teori-teori Tinjauan Faktual (Empirik)

Berisi hasil survey dan pengumpulan data Gagasan Awal

Berisi gagasan awal

BAB III PEMECAHAN MASALAH

Pada bab III ini berisi objek perancangan dan target audiens yang dituju untuk kemudian digunakan pada konsep perancangan.

Objek Perancangan

Berisi perancangan objek yang akan dibuat Target Audiens

Berisi target audiens dari tugas akhir Konsep Perancangan

Perencanaan Media (Strategi Media)

Berisi perencanaan media yang akan dibuat Perencanaan Kreatif (Strategi Kreatif)

Berisi perencanaan kreatif dari tema yang akan dibuat Konsep Verbal


(14)

Konsep Visual Biaya Media

Berisi rincian biaya media yang akan dibuat Visualisasi Karya

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

Bab IV ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian dan pembahasan untuk membuktikan hipotesis atau menjawab permasalahan dan juga dituliskan saran-saran untuk mengatasi permasalahan di masa yang akan datang.

Kesimpulan Saran

Untuk diri sendiri dan civitas akademi Maranatha Untuk Masyarakat secara umum

Untuk masukan pada penelitian selanjutnya BAB V DAFTAR PUSTAKA


(15)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

Dalam pelaksanaan kampanye sosial, khususnya yang berhubungan dengan narkoba, kita selaku praktisi mahasiswa haruslah mampu melihat masalah yang diangkat secara menyeluruh. Tidak hanya melihat suatu masalah dari satu sudut pandang saja. Kampanye anti narkoba ini memiliki misi yang besar bagi masa depan mahasiswa. Dengan adanya kampanye anti narkoba ini, mahasiswa diharapkan untuk tidak mencoba narkoba apalagi memakainya. Maka demi kesuksesan kampanye anti narkoba ini, sangatlah diperlukan peran orang-orang yang terdekat dengan mahasiswa agar mahasiswa menjadi sadar bahwa narkoba itu hanya akan merusak masa depan mereka. Diharapkan kampanye anti narkoba ini dapat memberi kontribusi pada kampanye-kampanye anti narkoba yang lain.

4.2. Saran

4.2.1. Untuk diri sendiri dan civitas akademi Maranatha

Lebih mengawasi mahasiswa khususnya dalam hal narkoba dan memberi sanksi yang berat jika ada mahasiswa yang tertangkap memakai narkoba. Diharapkan agar universitas juga sering melaksanakan penyuluhan-penyuluhan tentang bahaya dan akibat narkoba agar mahasiswa dapat mengetahui segala sesuatu tentang narkoba dan sadar bahwa narkoba itu akan merusak hidup mereka. Semua itu dilakukan agar mahasiswa dapat berprestasi baik di dalam maupun di luar universitas.


(16)

4.2.2. Untuk masyarakat secara umum

Agar dapat merangkul mahasiswa agar mereka tidak masuk ke dalam dunia narkoba. Memberi pengetahuan tentang narkoba agar mahasiswa dapat terketuk hatinya sehingga tidak mau mencobanya.

4.2.3. Untuk masukan pada penelitian selanjutnya

Lebih memfokuskan penelitian pada keluarga pemakai, sehingga dapat mengetahui gejala-gejala jika seseorang menggunakan narkoba dan mengetahui cara mengatasinya.


(17)

DAFTAR PUSTAKA

Desmita. Psikologi Perkembangan. Bandung: Penerbit Rosda. 2005

Belch, George E. Dan Michael A. Belch. Advertising and Promotion : An Integrated Marketing Communicaton Perspective. Sixth Edition. New York: McGraw Hill Companies. 2004

Venus, Antar. Manajemen Kampanye: Panduan Teoritis dan praktis dalam Mengefektifkan Kampanye Komunikasi. Edisi Pertama. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. 2004.

Wiryanto. Pengantar Ilmu Komunikasi. Edisi Pertama. Jakarta: PT. Grasindo. 2004

Kartajaya, Hermawan. Hermawan Kartajaya on Positioning : Seri 9 Elemen Marketing. Edisi Kedua. Bandung: PT. Mizan Pustaka. 2004

Referensi Website


(1)

mempelajari buku-buku literatur, referensi, juga bahan-bahan lain yang penulis cari melalui internet.

1.7. Sistematika Penulisan BAB 1 PENDAHULUAN

Pada bab I ini akan dipaparkan latar belakang masalah masalah yang menjelaskan hal-hal apa saja yang melatarbelakangi masalah yang akan dibahas. Selanjutnya adalah identifikasi masalah yang digunakan dalam penelitian. Selain itu akan dijelaskan mengenai tujuan penelitian yang membahas hal-hal yang diharapkan akan didapat sebagai hasil dari penelitian. Hal-hal lain yang dipaparkan dalam bab ini diantaranya, tujuan perancangan, identifikasi masalah, kerangka pemikiran, dan sistematika penulisan.

Latar Belakang Masalah

Berisi tentang latar belakang masalah Identifikasi Masalah

Berisi identifikasi dari masalah yang ada Rumusan Masalah

Berisi rumusan dari masalah yang ada Tujuan Perancangan

Berisi tujuan dari perancangan Ruang Lingkup Perancangan

Berisi ruang lingkup perancangan Sumber dan Teknik Pengumpulan Data Sumber Data


(2)

Teknik Pengumpulan Data BAB II TINJAUAN MASALAH

Pada bab II ini berisi kajian sebagai landasan teoritis yang diperoleh melalui internet dan buku-buku sebagai studi literatur dan lain-lain.

Kajian Pustaka (Teoritik) Berisi kajian teori-teori Tinjauan Faktual (Empirik)

Berisi hasil survey dan pengumpulan data Gagasan Awal

Berisi gagasan awal

BAB III PEMECAHAN MASALAH

Pada bab III ini berisi objek perancangan dan target audiens yang dituju untuk kemudian digunakan pada konsep perancangan.

Objek Perancangan

Berisi perancangan objek yang akan dibuat Target Audiens

Berisi target audiens dari tugas akhir Konsep Perancangan

Perencanaan Media (Strategi Media)

Berisi perencanaan media yang akan dibuat Perencanaan Kreatif (Strategi Kreatif)

Berisi perencanaan kreatif dari tema yang akan dibuat Konsep Verbal


(3)

Konsep Visual Biaya Media

Berisi rincian biaya media yang akan dibuat Visualisasi Karya

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

Bab IV ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian dan pembahasan untuk membuktikan hipotesis atau menjawab permasalahan dan juga dituliskan saran-saran untuk mengatasi permasalahan di masa yang akan datang.

Kesimpulan Saran

Untuk diri sendiri dan civitas akademi Maranatha Untuk Masyarakat secara umum

Untuk masukan pada penelitian selanjutnya BAB V DAFTAR PUSTAKA


(4)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

Dalam pelaksanaan kampanye sosial, khususnya yang berhubungan dengan narkoba, kita selaku praktisi mahasiswa haruslah mampu melihat masalah yang diangkat secara menyeluruh. Tidak hanya melihat suatu masalah dari satu sudut pandang saja. Kampanye anti narkoba ini memiliki misi yang besar bagi masa depan mahasiswa. Dengan adanya kampanye anti narkoba ini, mahasiswa diharapkan untuk tidak mencoba narkoba apalagi memakainya. Maka demi kesuksesan kampanye anti narkoba ini, sangatlah diperlukan peran orang-orang yang terdekat dengan mahasiswa agar mahasiswa menjadi sadar bahwa narkoba itu hanya akan merusak masa depan mereka. Diharapkan kampanye anti narkoba ini dapat memberi kontribusi pada kampanye-kampanye anti narkoba yang lain.

4.2. Saran

4.2.1. Untuk diri sendiri dan civitas akademi Maranatha

Lebih mengawasi mahasiswa khususnya dalam hal narkoba dan memberi sanksi yang berat jika ada mahasiswa yang tertangkap memakai narkoba. Diharapkan agar universitas juga sering melaksanakan penyuluhan-penyuluhan tentang bahaya dan akibat narkoba agar mahasiswa dapat mengetahui segala sesuatu tentang narkoba dan sadar bahwa narkoba itu akan merusak hidup mereka. Semua itu dilakukan agar mahasiswa dapat berprestasi baik di dalam maupun di luar universitas.


(5)

4.2.2. Untuk masyarakat secara umum

Agar dapat merangkul mahasiswa agar mereka tidak masuk ke dalam dunia narkoba. Memberi pengetahuan tentang narkoba agar mahasiswa dapat terketuk hatinya sehingga tidak mau mencobanya.

4.2.3. Untuk masukan pada penelitian selanjutnya

Lebih memfokuskan penelitian pada keluarga pemakai, sehingga dapat mengetahui gejala-gejala jika seseorang menggunakan narkoba dan mengetahui cara mengatasinya.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Desmita. Psikologi Perkembangan. Bandung: Penerbit Rosda. 2005

Belch, George E. Dan Michael A. Belch. Advertising and Promotion : An Integrated Marketing Communicaton Perspective. Sixth Edition. New York: McGraw Hill Companies. 2004

Venus, Antar. Manajemen Kampanye: Panduan Teoritis dan praktis dalam Mengefektifkan Kampanye Komunikasi. Edisi Pertama. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. 2004.

Wiryanto. Pengantar Ilmu Komunikasi. Edisi Pertama. Jakarta: PT. Grasindo. 2004

Kartajaya, Hermawan. Hermawan Kartajaya on Positioning : Seri 9 Elemen Marketing. Edisi Kedua. Bandung: PT. Mizan Pustaka. 2004

Referensi Website