Analisis kinerja pemerintah daerah berdasarkan rasio keuangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) : studi kasus di Pemerintahan Kabupaten Tana Toraja.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ANALISIS KINERJA PEMERINTAH DAERAH BERDASARKAN RASIO
KEUANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH
(APBD)
Studi Kasus di Pemerintah Kabupaten Tana Toraja
SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi

Oleh:
Indrianita Lintin
NIM: 092114081


PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ANALISIS KINERJA PEMERINTAH DAERAH BERDASARKAN RASIO
KEUANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH
(APBD)
Studi Kasus di Pemerintah Kabupaten Tana Toraja
SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi

Oleh:
Indrianita Lintin
NIM: 092114081

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013
i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


Skripsi

ii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ANALISIS KINERJA PEMERINTAH DAERAH BERDASARKAN RASIO
KEUANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH
(APBD)
Studi Kasus di Pemerintah Kabupaten Tana Toraja

Dipersiapkan dan ditulis oleh :
Indrianita Lintin
NIM : 092114081


iii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertandantangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama
NIM

: Indrianita Lintin
: 092114081

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
Analisis Kinerja Pemerintah Daerah Berdasarkan Rasio Keuangan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)(Studi Kasus di Pemerintah Kabupaten
Tana Toraja)
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 31 Juli 2013
Yang menyatakan,

Indrianita Lintin

iv

PLAGIAT

PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah
dalam segala hal keiinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan
dengan ucapan syukur”
Filipi 4:6

Ku persembahkan untuk:
Tuhan Yesus yang maha pemurah dan selalu ada buatku
Orang Tuaku yang tersayang
Adik-adikku
Sahabat-sahabatku
Keluarga besar Universitas Sanata Dharma


v

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul:
ANALISIS KINERJA PEMERINTAH DAERAHBERDASARKAN RASIO
KEUANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH
(APBD)
dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 23 Juli 2013 adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi
ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagai tulisan orang lain yang saya ambil

dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol
yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran penulis lain yang saya
aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau
keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang
lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak,
dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai tulisan
karya saya sendiri ini. bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan
tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya
sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya
terima.
Yogyakarta, 23 Juli 2013
Yang membuat pernyataan,

(Indrianita Lintin)

vi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN

MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan
arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih
yang tak terhingga kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu menyertai dan memberkati serta menguatkan
penulis dalam setiap proses kehidupan yang dijalani.
2.

Dr. Ir. P. Wiryono P,SJ selaku Rektor Universitas Sanata Dharma yang telah
memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kepribadian

kepada penulis.

3.

Lisia Apriani, S.E., M.Si., Akt., QIA. selaku dosen Pembimbing yang telah
membantu serta membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

4.

Theofilus Allorerung, S.E. selaku Bupati Tana Toraja dan Y.D. Pamara, S.E.
selaku Pembina Tk. I yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian
serta segenap pegawai kantor DPPKAD yang telah banyak membantu
pemerolehan data yang dibutuhkan.

vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK

TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5.

Orangtua tercinta Allo Lintin dan Abigael Kendek yang telah memberikan
bantuan secara moral dan materiil, baik itu mendidik dan membesarkan
penulis, segala doa, pengorbanan dan kasih sayang.

6.

Adik-adikku: Vian, Nia, dan Gerald yang selalu memberikan doa, semangat,
dan pengorbanannya kepada penulis.

7.

Sahabat-sahabatku: Resty, Enni, Meiyr, Volga, Ibeth (six kwek-kwek) dan
Gaby yang selalu memberikan doa dan dorongan serta perhatian yang selalu
diberikan.

8.

Teman seperjuangan mengerjakan skripsi di kost maupun di perpustakaan,
Margareta Decianayang telah memberikan dukungan, semangat, dan doa
kepada penulis.

9.

Septi Dharniati Ndraha dan Lola Tonapa yang selalu membantu dan
menyemangati penulis dalam mengerjakan skripsi ini.

10. Sahabat-sahabatku semasa kuliah: Tota, Aster, Happy, Sekar, Vany, Chika,
dan Cumi serta teman-teman seperjuangan akuntansi 2009 yang selalu
memberikan doa, bantuan, dorongan, dan perhatian kepada penulis.
11. Wanita-wanita Kost Beo 43: Echi, Ola, Icha, Alen, Yuni, dan Bu’ Haji
(Rahma) yang selalu memberikan doa, dorongan, dan perhatian kepada
penulis.
12. Teman-teman kelas MPT (Anin, Michelle, Susan, Tara, Raymond, Mbak
Novi, Mbak Evi, Esti, Samuel, Yanu, Fani, Endi) yang telah memberikan
dukungan dan bantuan kepada penulis.

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

13. Teman-teman DFJ GKI Gejayan yang telah memberikan doa dan perhatian
kepada penulis.
14. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu atas segala
dukungan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat
bagi pembaca.

Yogyakarta, 24 Juni 2013

Penulis

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.......................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH................. iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ......................................... v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ..................... vi
HALAMAN KATA PENGANTAR ........................................................... vii
HALAMAN DAFTAR ISI ........................................................................ x
HALAMAN DAFTAR TABEL ................................................................. xiii
ABSTRAK ................................................................................................ xiv
ABSTRACT ............................................................................................. xv
BAB I
PENDAHULUAN .................................................................... 1
A. LatarBelakangMasalah ....................................................... 1
B. RumusanMasalah................................................................ 4
C. BatasanMasalah .................................................................. 4
D. TujuanPenelitian ................................................................. 5
E. ManfaatPenelitian ............................................................... 5
F. SistematikaPenulisan .......................................................... 6
BAB II
LANDASAN TEORI ............................................................... 8
A. Penilaian Kinerja................................................................. 8
1. Pengertian Penilaian Kinerja ......................................... 8
2. Pengukuran Kinerja Sektor Publik ................................. 9
B. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)............. 12
C. Karakteristik APBD ............................................................ 13
D. Fungsi APBD ...................................................................... 16
E. Sistematika APBD .............................................................. 18
1. Pendapatan Daerah ........................................................ 18
2. Belanja Daerah .............................................................. 25
3. Pembiayaan .................................................................. 28
4. Biaya Pemungutan PAD ................................................ 31
F. Analisis Rasio Keuangan APBD ......................................... 33
1. Rasio Kemandirian ........................................................ 34
2. Rasio Efektivitas dan Efisiensi PAD .............................. 37
3. Rasio Pertumbuhan ....................................................... 39
BAB III METODA PENELITIAN ......................................................... 40
A. Jenis Penelitian ................................................................... 40
B. Tempat dan Waktu Penelitian.............................................. 40
C. Subjek dan Objek Penelitian................................................ 40
1. Subjek Penelitian........................................................... 40
2. Objek Penelitian ............................................................ 41
D. Data yang Dicari/Dibutuhkan .............................................. 41
E. Teknik Pengumpulan Data .................................................. 42
x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB IV

BAB V

BAB VI

F. Teknik Analisa Data............................................................ 42
GAMBARAN UMUM KABUPATEN TANA TORAJA ......... 47
A. Sejarah Kabupaten Tana Toraja........................................... 47
B. Keadaan Geografis .............................................................. 48
1. Letak Wilayah ............................................................... 48
2. Luas Wilayah ................................................................ 49
3. Topografi ...................................................................... 50
4. Demografis.................................................................... 50
C. Penduduk dan Tenaga Kerja ................................................ 51
1. Penduduk ...................................................................... 51
2. Tenaga Kerja ................................................................. 52
D. Pemerintahan ...................................................................... 52
E. Sosial .................................................................................. 53
1. Pendidikan .................................................................... 53
2. Kesehatan...................................................................... 53
3. Agama........................................................................... 54
F. Pertanian ............................................................................. 54
1. Tanaman Pangan ........................................................... 54
2. Tanaman Perkebunan .................................................... 55
3. Peternakan..................................................................... 55
4. Perikanan ...................................................................... 55
G. Industri ............................................................................... 56
H. Perdagangan........................................................................ 56
I. Transportasi, Komunikasi, dan Parawisata .......................... 56
1. Panjang Jalan dan Angkutan Darat ................................ 56
2. Hotel dan Parawisata ..................................................... 57
J. Keuangan dan Harga ........................................................... 57
1. Keuangan Daerah .......................................................... 57
2. Harga-harga .................................................................. 58
3. Perbankan ..................................................................... 58
K. Konsumsi ............................................................................ 59
L. Pendapatan Regional ........................................................... 59
1. Pertumbuhan Ekonomi .................................................. 60
2. Struktur Ekonomi .......................................................... 60
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN................................ 61
A. Kinerja Keuangan PemerintahDaerah Kabupaten Tana Toraja
Ditinjau dari Rasio Kemandirian ......................................... 61
1. Menghitung Rasio Kemandirian .................................... 61
B. Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Tana Toraja
Ditinjau dari Rasio Efektivitas dan Rasio Efisiensi .............. 67
1. Menghitung Rasio Efektivitas PAD ............................... 67
2. Menghitung Rasio Efisiensi ........................................... 73
C. Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Tana Toraja
Ditinjau dari Rasio Pertumbuhan ......................................... 76
PENUTUP................................................................................ 86
A. Kesimpulan......................................................................... 89
xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

B. Saran ..................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................
LAMPIRAN ..............................................................................................

xii

87
89
91

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Pola Hubungan dan Tingkata Kemandirian Daerah ...................... 36
Tabel 2 Kategori Nilai Efektivitas ............................................................ 37
Tabel 3 Kategori Nilai Efisiensi ............................................................... 38
Tabel 4 Luas Daerah dan Presentase Terhadap Luas Kabupaten
Tana Toraja ................................................................................. 49
Tabel 5 Kondisi Topografi Kabupaten Tana Toraja Menurut Kelas
Lereng Tahun 2011 ..................................................................... 50
Tabel 6 Realisasi PAD Pemerintah Kabupaten Tana Toraja
Tahun 2009, 2010, dan 2011........................................................ 62
Tabel 7 Realisasi Total Pendapatan Pemerintah Kabupaten Tana Toraja
Tahun 2009, 2010, dan 2011........................................................ 62
Tabel 8 Tingkat Kemandirian Kabupaten Tana Toraja
Tahun 2009, 2010, dan 2011........................................................ 63
Tabel 9 Realisasi PAD Pemerintah Kabupaten Tana Toraja
Tahun 2009, 2010, dan 2011........................................................ 68
Tabel 10 Target PAD Pemerintah Kabupaten Tana Toraja
Tahun 2009, 2010, dan 2011........................................................ 69
Tabel 11 Tingkat Efektivitas Pemerintah Kabupaten Tana Toraja
Tahun 2009, 2010, dan 2011........................................................ 69
Tabel 12 Realisasi PAD Pemerintah Kabupaten Tana Toraja
Tahun 2009, 2010, dan 2011........................................................ 73
Tabel 13 Tingkat Efisiensi Pemerintah Kabupaten Tana Toraja
Tahun 2009, 2010, dan 2011........................................................ 73
Tabel 14 Realisasi PAD Pemerintah Kabupaten Tana Toraja
Tahun 2009, 2010, dan 2011........................................................ 76
Tabel 15 Total Pendapatan Pemerintah Kabupaten Tana Toraja
Tahun 2009, 2010, dan 2011........................................................ 77
Tabel 16 Belanja Operasi Pemerintah Kabupaten Tana Toraja
Tahun 2009, 2010, dan 2011........................................................ 78
Tabel 17 Belanja Modal dan Belanja Tidak Terduga Pemerintah
Kabupaten Tana Toraja Tahun 2009, 2010, dan 2011 .................. 79
Tabel 18 Perkembangan Transfer Pemerintah Kabupaten
Tana Toraja Tahun 2009, 2010, dan 2011 .................................... 80
Tabel 19 Rasio Pertumbuhan Kabupaten Tana Toraja
Tahun 2009, 2010, dan 2011........................................................ 85

xiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK
ANALISIS KINERJA PEMERINTAH DAERAHBERDASARKAN RASIO
KEUANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH
(APBD)
Studi Kasus pada Pemerintah Kabupaten Tana Toraja
Indrianita Lintin
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2013
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui kinerja pemerintah daerah
Kabupaten Tana Toraja selama tahun 2009, 2010, dan 2011 ditinjau dari rasio
Kemandirian Keuangan Daerah, (2) mengetahui kinerja pemerintah daerah
Kabupaten Tana Toraja ditinjau dari rasio Efektivitas dan rasio Efisiensi selama
tahun 2009, 2010, dan 2011, (3) mengetahui kinerja pemerintah daerah Kabupaten
Tana Toraja ditinjau dari rasio pertumbuhan selama tahun 2009, 2010, dan 2011.
Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus pada pemerintah
daerah Kabupaten Tana Toraja. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
dokumentasi dan wawancara. Analisa data kuantitatif digunakan untuk
menghitung besarnya rasio kemandirian, rasio efektivitas dan rasio efisiensi, serta
rasio pertumbuhan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Rasio Kemandirian Daerah
Kabupaten Tana Toraja yang diukur melalui PAD, tahun 2009 didapatkan 5,04%
berarti Pemerintah Kabupaten Tana Toraja mempunyai pola hubungan instruktif,
tahun 2010 didapatkan 4,36% berarti mempunyai pola hubungan instruktif, dan
tahun 2011 didapatkan 3,34% berarti mempunyai pola hubungan instruktif. (2)
Rasio Efektivitas pemungutan PAD Kabupaten Tana Torajatahun 2009
didapatkan 89,19% berarti pemungutan Pendapatan Asli Daerah kurang efektif,
tahun 2010 didapatkan 77,39% berarti pemungutan Pendapatan Asli Daerah
kurang efektif dan tahun 2011 didapatkan 71,99% berarti pemungutan Pendapatan
Asli Daerah tidak efektif.Rasio Efisiensi pemungutan PAD tahun 2009 didapatkan
5,13% berarti biaya pemungutan Pendapatan Asli Daerah telah efisien, tahun 2010
didapatkan 5,12% berarti biaya pemungutan Pendapatan Asli Daerah telah efisien,
dan tahun 2011 didapatkan 4,99% berarti biaya pemungutan Pendapatan Asli
Daerah telah efisien. (3) Rasio Pertumbuhan APBD pada tahun 2009 sampai
dengan tahun 2011 mengalami pertumbuhan positif akan tetapi peningkatannya
semakin menurun.

xiv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
AN ANALYSIS ON LOCAL GOVERNMENT PERFORMANCE BASED
ON FINANCIAL RATIOS OF LOCAL REVENUE AND EXPENDITURE
BUDGET
A Case Study at the Local Government of TanaToraja Regency
IndrianitaLintin
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2013
This research was aimed to: (1) find out the local government performance
of TanaToraja Regency during the years of 2009, 2010, and 2011 in terms of
Local Finance Self-Sufficiency ratio, (2) find out the local government
performance of TanaToraja Regency during the years of 2009, 2010, and 2011 in
terms of effectiveness and efficiency ratios, (3) find out the local government
performance of TanaToraja Regency during the years of 2009, 2010, and 2011 in
terms of growth ratio.
It was a case study at the local government of TanaToraja Regency. The
data were collected by doing documentationand interviews. Quantitative data
analysis was used to measure the self-sufficiency, effectiveness, efficiency, and
growth ratios.
The results of this research showed that: (1) In 2009, the Self-Sufficiency
Ratio of TanaToraja Regency that was measured based on the local Revenue was
5.04% which indicated that the Government of TanaToraja Regency had an
instructive relationship pattern. In 2010, the ratio was 4.36% which indicated that
the Government of TanaToraja Regency had an instructive relationship pattern. In
2011, the ratio was 3.34% which indicated that the Government of TanaToraja
Regency had an instructive relationship pattern. (2) In 2009, the Effectiveness
Ratio of Local Revenue Collection of TanaToraja Regency was 89.19% which
indicated that the Local Revenue Collection was not effective enough. In 2010,
the ratio was 77.39% which indicated that the Local Revenue Collection was not
effective enough. In 2011, the ratio was 71.99% which indicated that the Local
Revenue Collection was not effective. In 2009, the Efficiency Ratio of the Local
Revenue was 5.13% which indicated that the expenses of Local Revenue
Collection were already efficient. In 2010, the ratio was 5.12% which indicated
that the expenses of Local Revenue Collection were already efficient. In 2011, the
ratio was 4.99% which indicated that the expenses of Local Revenue Collection
were already efficient. (3) The Growth Ratio of the Local Revenue and
Expenditure Budget during the years of 2009 until 2011 was positive, but the
increase was declining.

xv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Krisis ekonomi dan kepercayaan yang melanda negara Indonesia
membuka jalan bagi munculnya reformasi total di seluruh aspek kehidupan
bangsa Indonesia. Salah satu informasi total itu adalah tuntutan pemberian
otonomi yang luas kepada daerah kabupaten dan kota (Mardiasmo, 2002:3).
Berlakunya UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
yang menggantikan UU No. 22 Tahun 2009 tentang Otonomi Daerah
diharapkan dapat membantu percepatan kesejahteraan masyarakat melalui
peningkatan, pelayanan, pemberdayaan, dan peran-serta masyarakat, serta
peningkatan daya saing daerah. Tujuan tersebut diharapkan tercapai karena
pemberian kewenangan dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah
untuk mendukung pelaksanaan tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia
sesuai dengan UUD 1945. Sesuai Pasal 23 UU No. 32 Tahun 2004, hak dan
kewajiban daerah yang dijabarkan dalam Pasal 21 dan 22 diwujudkan dalam
bentuk rencana kerja pemerintah daerah serta dijabarkan dalam bentuk
pendapatan, belanja, dan pembiayaan daerah yang dikelola dalam sistem
pengelolaan keuangan daerah. Hal tersebut mengandung arti bahwa daerah
diberikan kewenangan dalam pengelolaan keuangan daerah (desentralisasi
fiskal) seiring dengan pemberian tugas dan kewenangan urusan pemerintah,
baik urusan wajib maupun urusan pilihan.

1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2

Sebagai konsekuensi menjalankan otonomi daerah, maka pemerintah
daerah dituntut agar siap menerima beban dan tanggung jawab dalam
mengatur sumber dana dan sumber daya yang ada untuk melaksanakan
pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat. Di samping itu, pemerintah
daerah dituntut untuk berupaya meningkatkan sumber Pendapatan Asli
Daerah (PAD) agar mampu membiayai penyelenggaraan pemerintah dan
lebih meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Salah satu faktor yang
harus dipersiapkan adalah kemampuan pengelolaan keuangan daerah. Dalam
menjalankan otonomi daeah, pemerintah daerah dituntut untuk menjalankan
roda pemerintah secara efektif dan efisien, mampu mendorong peran serta
masyarakat dalam pembangunan, serta meningkatkan pemerataan dan
keadilan dengan mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki oleh masingmasing daerah.
Untuk memenuhi tuntutan akuntabilitas publik dan aturan otonomi
daerah

yang

berlaku,

pemerintah

daerah

berkewajiban

untuk

mempublikasikan laporan kinerja keuangan berdasarkan realisasi Anggaran
Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD) yang telah ditetapkan. Realisasi
APBD merupakan cerminan kinerja dan kemampuan daerah dalam
membiayai dan mengelola penyelenggaraan pemerintah dan pelaksanaan
pembangunan di daerah.
Kabupaten Tana Toraja adalah satu dari beberapa kabupaten/kota yang
ada di Propinsi Sulawesi Selatan. Kabupaten Tana Toraja, termasuk daerah
yang kepala daerah atau bupati harus memberikan pertanggungjawabannya di

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3

depan wakil rakyat. Fenomena ini sekaligus menjadi tradisi demokrasi sejalan
dengan perjalanan otonomi pemerintah daerah. Prinsip akuntabilitas menjadi
faktor utama yang mengharuskan seorang kepala daerah memberikan
informasi pertanggungjawabannya kepada khalayak publik. Pada tahun 2009,
Kabupaten Tana Toraja melaksanakan pemekaran daerah dimana terbentuk
kabupaten baru yaitu Kabupaten Toraja Utara. Untuk melihat apakah daerah
Kabupaten Tana Toraja mampu menjalankan roda pemerintahan daerah
dengan baik pasca pemekaran yaitu salah satunya dapat diukur melalui
kinerja pemerintah daerah.
Sarana untuk mengukur kinerja pemerintah daerah dalam mengelola
keuangan daerahnya dapat dilakukan melalui analisis rasio keuangan atas
laporan realisasi terhadap APBD yang telah dilaksanakan yang meliputi
analisis rasio kemandirian, rasio efektivitas, rasio efisiensi, dan rasio
pertumbuhan.Analisis rasio keuangan atas laporan realisasi APBD dilakukan
dengan cara membandingkan hasil yang dicapai pada satu periode dengan
periode sebelumnya, yang diharapkan akan diketahui kecenderungan yang
akan terjadi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana
kinerja Pemerintah Kabupaten Tana Toraja pascapemekaran daerah yaitu
tahun 2009, 2010, dan 2011. Oleh karena pentingnya peranan pemerintah
dalam mengelola keuangan daerah dalam menyejahterakan masyarakat
daerahnya yang tertuang di dalam APBD, maka penulis mengambil judul
“Analisis Kinerja Pemerintah Daerah Berdasarkan Rasio Keuangan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)”. Analasis kinerja dengan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4

menggunakan rasio APBD tersebut dapat diketahui tingkat keberhasilan
pemerintah daerah dalam menjalankan tugas yang dipercayakan kepadanya.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kinerja pemerintah daerah Kabupaten Tana Toraja tahun 2009,
2010, dan 2011 ditinjau dari rasio kemandirian?
2. Bagaimana kinerja pemerintah daerah Kabupaten Tana Toraja tahun 2009,
2010, dan 2011 ditinjau dari rasio efektivitas dan rasio efisiensi?
3. Bagaimana kinerja pemerintah daerah Kabupaten Tana Toraja tahun 2009,
2010, dan 2011 ditinjau dari rasio pertumbuhan?

C. Batasan Masalah
Penilaian kinerja suatu pemerintah daerah/kota meliputi banyak aspek di
antaranya aspek finansial, aspek kepuasan pelanggan, operasi dan bisnis
internal,

kepuasan

pegawai,

kepuasan

komunitas

dan

shareholders/stakeholders, dan waktu. Aspek finansial diukur berdasarkan
pada anggaran yang telah dibuat.Dalam penelitian ini, penulis hanya
menganalisis berdasarkan aspek finansial saja dengan mengacu pada rasio
keuangan dengan menggunakan data APBD dan penulis ingin lebih fokus
pada bidang yang dikuasai/dipelajari. Aspek finansial sangat penting
diperhatikan dalam pengukuran kinerja untuk mengetahui selisih antara
kinerja aktual dengan yang dianggarkan. Permasalahan dalam penelitian ini
akan dibatasi pada pengukuran kinerja keuangan dengan menggunakan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5

berbagai rasio keuangan pemerintah daerah seperti rasio kemandirian, rasio
efektivitas dan efisiensi daerah, serta rasio pertumbuhan. Data yang dipakai
adalah tahun 2009, 2010, dan 2011.

D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui kinerja pemerintah daerah Kabupaten Tana Toraja
ditinjau dari rasio kemandirian selama tahun 2009, 2010, dan 2011.
2. Untuk mengetahui kinerja pemerintah daerah Kabupaten Tana Toraja
ditinjau dari rasio efektivitas dan efisiensi selama tahun 2009, 2010, dan
2011.
3. Untuk mengetahui kinerja pemerintah daerah Kabupaten Tana Toraja
ditinjau dari rasio pertumbuhan selama tahun 2009, 2010, dan 2011.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Pemerintah Kabupaten Tana Toraja
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan pemikiran yang
berguna sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan
keuangan

daerah

yang

dimuat

dalam

APBD,

terutama

dalam

mengembangkan PAD.
2. Bagi Universitas
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah bahan bacaan, wawasan,
dan pengetahuan baik bagi mahasiswa Universitas Sanata Dharma
maupun pihak lain yang berkepentingan terhadap topik yang diteliti
penulis.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

6

3. Bagi Penulis
Penelitian ini merupakan kesempatan untuk menerapkan teori-teori yang
telah diterima selama berada di bangku kuliah dan menambah wawasan
dengan terjun langsung ke lapangan.
F. Sistematika Penulisan
Ba b I

Pendahuluan
Bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang masalah, batasan
masalah yang dibatasi pada penilaian kinerja berdasarkan rasio
kemandirian, rasio efektivitas dan efisiensi, dan rasio pertumbuhan
tahun 2009, 2010, dan 2011. Bab ini menguraikan pula tujuan
penelitian, manfaat penelitian baik bagi Pemerintah Kabupaten
Tana Toraja, bagi Universitas Sanata Dharma dan manfaat bagi
penulis, serta diuraikan pula sistematika penulisan.

Bab II

Landasan Teori
Bab ini akan menjelaskan pengertian penilaian kinerja, pengukuran
kinerja pada sektor publik, pengertian APBD, karakteristik APBD,
fungsi APBD,sistematika APBD, analisa rasio keuangan pada
APBD.

Bab III

Metoda Penelitian
Bab ini akan menjelaskan jenis penelitian yang akan dilakukan,
subjek penelitian, objek penelitian, teknik pengumpulan data dan
teknik analisa data. Untuk melakukan analisa data, dihitung
besarnya rasio kemandirian, rasio efektivitas, rasio efisiensi dan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

7

perkembangan masing-masing rasio. Untuk mengetahui besarnya
rasio pertumbuhan, dilakukan perhitungan pertumbuhan dari
masing-masing komponen pendapatan dan pengeluaran.
Bab IV

Gambaran Umum Kabupaten Tana Toraja
Bab ini berisi tentang situasi dan kondisi Kabupaten Tana Toraja
secara umum meliputi sejarah singkat berdirinya Kabupaten Tana
Toraja, kondisi geografis dan iklim, pemerintah daerah, penduduk
dan tenaga kerja, pemerintahan, sosial, pertanian, industri,
perdagangan, transportasi, komunikasi dan parawisata, keuangan
dan harga, konsumsi, serta pendapatan regional.

Ba b V

Analisis Data dan Pembahasan
Bab ini berisi tentang deskripsi data, analisis data, dan pembahasan
hasil penelitian.

Bab VI

Penutup
Bab ini berisi tentang kesimpulan dari analisis hasil analisis
penelitian, keterbatasan-keterbatasan penelitian, serta saran-saran
yang diperlukan yang berkaitan dengan realisasi APBD.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Penilaian Kinerja
1. Pengertian Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja sektor publik sangat penting untuk dilaksanakan,
hal ini karena untuk mengetahui sampai sejauh mana kemampuan daerah
dalam mengelola keuangan daerahnya dan sampai dimana prinsip-prinsip
yang mendasari pengelolaan keuangan daerah yaitu transparansi,
akuntabilitas, dan value for maney telah dilaksanakan. Penilaian kinerja
adalah suatu proses dimana manajer pada semua level menerima
informasi tentang kinerja tugas-tugas yang dikerjakan dalam organisasi
dan menilai hasil kerja tersebut berdasarkan kriteria-kriteria seperti yang
telah ditetapkan dalam anggaran-anggaran, rencana-rencana, dan tujuantujuan organisasi.
Menurut Mulyadi (2001: 415) penilaian kinerja adalah penentuan
secara periodik efektivitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi,
dan karyawannya berdasarkan sasaran, standar, dan kriteria yang telah
ditetapkan sebelumnya. Organisasi pada dasarnya dijalankan oleh
manusia, maka penilaian kinerja sesungguhnya merupakan penilaian atas
perilaku manusia dalam melaksanakan peran yang mereka melainkan di
dalam organisasi.

8

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

9

Tujuan pokok penilaian kinerja adalah untuk memotivasi karyawan
dalam mencapai sasaran organisasi dan dalam mematuhi standar perilaku
yang telah ditetapkan sebelumnya, agar membuahkan tindakan dan hasil
yang diinginkan. Standar perilaku dapat berupa kebijakan manajemen
atau rencana formal yang dituangkan dalam anggaran. Penilaian kinerja
dilakukan untuk menekan perilaku yang tidak semestinya dan untuk
merangsang dan menegakkan perilaku yang semestinya diinginkan
melalui umpan balik hasil kinerja pada waktunya serta penghargaan, baik
yang bersifat intrinsik maupun ekstrinsik.
Penilaian kinerja bermanfaat untuk: (1) mengelola operasi
organisasi secara efektif dan efisiensi melalui pemotivasian karyawan
secara

maksimum,

bersangkutan

(2)

dengan

membantu

karyawan,

pengambilan

seperti:

keputusan

promosi,

transfer,

yang
dan

pemberhentian, (3) mengindentifikasikan kebutuhan pelatihan dan
pengembangan karyawan dan untuk menyediakan kriteria seleksi dan
evaluasi program pelatihan karyawan, (4) menyediakan umpan balik bagi
karyawan mengenai bagaimana atasan mereka menilai kinerja mereka, (5)
menyediakan suatu dasar bagi distribusi penghargaan (Mulyadi, 2001:
416).
2. Pengukuran Kinerja Sektor Publik
Pengukuran kinerja sangat penting untuk menilai akuntabilitas
organisasi dan manajer dalam menghasilkan pelayanan publik yang lebih
baik.

Akuntabilitas

bukan

sekedar

kemampuan

menunjukkan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 10

bagaimanauang publik dibelanjakan, akan tetapi meliputi kemampuan
menunjukkan bahwa uang publik tersebut telah dibelanjakan secara
ekonomis, efisien, dan efektif. Pengukuran kinerja merupakan suatu
aktivitas penilaian pencapaian target-target tertentu yang diderivasi dari
tujuan strategis organisasi. Jadi pengukuran kinerja harus berbasis pada
strategi organisasi.

Pengukuran kinerja juga harus didasarkan pada

karakteristik operasional organisasi. Hal ini terutama diperlukan untuk
mendefinisikan indikator dan ukuran kinerja yang digunakan. Organisasi
dengan karakteristik operasional yang berbeda membutuhkan ukuran
kinerja yang berbeda pula. Suatu pengukuran kinerja yang didasarkan atas
karakteristik

operasional

i ni

antara

lain

bermanfaat

untuk

mengkuantifikasi tingkat efisiensi dan efektivitas suatu pelaksanaan
kegiatan. Selain itu, dengan indikator dan ukuran kinerja yang sesuai
dengan jenis kegiatan organisasi maka pengukuran kinerja dapat
digunakan sebagai dasar melakukan perubahan, penghapusan, dan
perbaikan sehingga hasil operasi organisasi mampu mencapai tujuan dan
sasaran yang telah ditetapkan.
Menurut Mardiasmo (2002: 121), pengukuran kinerja sektor publik
dilakukan untuk memenuhi tiga maksud yaitu: (1) pengukuran kinerja
sektor publik dimaksudkan untuk membantu memperbaiki kinerja
pemerintahan. Ukuran kinerja dimaksudkan untuk dapat membantu
pemerintah berfokus pada tujuan dan sasaran program unit kerja. Hal ini
pada akhirnya akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas organisasi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 11

sektor publik dalam pemberian pelayanan publik. (2) Ukuran kinerja
sektor publik digunakan untuk pengalokasian sumber daya dan
pembuatan keputusan. (3) Ukuran kinerja sektor publik dimaksudkan
untuk mewujudkan pertanggungjawaban publik dan memperbaiki
komunikasi kelembagaan.
Manfaat pengukuran kinerja:
a. Memberikan pemahaman mengenai ukuran yang digunakan untuk
menilai kinerja manajemen.
b. Memberikan arah untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan.
c. Untuk memonitor dan mengevaluasi pencapaian kinerja dan
membandingkannya dengan target kinerja serta melakukan tindakan
korektif untuk memperbaiki kinerja.
d. Sebagai dasar untuk memberikan penghargaan dan hukuman (reward
& punishment) secara obyektif atas pencapaian prestasi yang diukur
sesuai dengan sistem pengukuran kinerja yang telah disepakati.
e. Sebagai alat komunikasi antara bawahan dan pimpinan dalam rangka
memperbaiki kinerja organisasi.
f. Membantu mengidentifikasikan apakah kepuasan pelanggan sudah
terpenuhi.
g. Membantu memahami proses kegiatan instansi pemerintah.
h. Memastikan bahwa pengambilan keputusan dilakukan secara obyektif.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 12

B. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) merupakan cermin
dari pilahan-pilihan ekonomis dan sosial masyarakat suatu daerah. Untuk
menjalankan peran yang dimandatkan masyarakat untuk melakukan pilihanpilihan tersebut, Pemerintah Daerah harus melaksanakan fungsi: pertama,
pengumpulan sumber daya yang mencukupi dengan cara yang tepat dan
kedua pengalokasian dan penggunaan sumber daya tersebut secara responsif,
efisien, dan efektif.
Menurut Mahsun, dkk., (2011: 81), APBD adalah daftar yang memuat
rincian penerimaan daerah dan pengeluaran/belanja daerah selama satu tahun
yang ditetapkan dengan peraturan daerah (Perda) untuk masa satu tahun,
mulai dari 1 Januari sampai dengan tanggal 31 Desember.APBD terdiri atas
anggaran pendapatan, anggaran belanja, dan pembiayaan. Pendapatan daerah
berasal dari pendapatan asli daerah, dana perimbangan, dan lain-lain
pendapatan yang sah. Pendapatan daerah merupakan hak pemerintah daerah
yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih. Belanja daerah dirinci
menurut organisasi, fungsi, dan jenis belanja. Belanja daerah merupakan
kewajiban pemerintah daerah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan
bersih (Mahsun, dkk., 2011: 81).
APBD

disusun

sesuai

dengan

kebutuhan

penyelenggaraan

pemerintahan dan kemampuan pendapatan daerah. Dalam menyusun APBD
dimaksud, dupayakan agar belanja operasional tidak melampaui pendapatan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 13

dalam tahun anggaran yang bersangkutan. Penyusunan Rancangan APBD
berpedoman kepada Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dalam
rangka mewujudkan tercapainya tujuan bernegara.
Menurut Halim (2004: 20),APBD dapat didefinisikan sebagai rencana
operasional keuangan pemda, dimana pada satu pihak menggambarkan
perkiraan pengeluaran setinggi-tingginya guna membiayai kegitan-kegiatan
dan proyek-proyek daerah selama satu tahun anggaran tertentu, di pihak lain
menggambarkan perkiraan dan sumber-sumber penerimaan daerah guna
menutupi pengeluaran-pengeluaran yang dimaksud. APBD adalah suatu
anggaran daerah. Dari definisi tersebut, memiliki unsur-unsur sebagai berikut:
1.

Rencana kegiatan suatu daerah, beserta uraiannya secara rinci.

2.

Adanya sumber penerimaan yang merupakan target minimal untuk
menutupi biaya-biaya yang ada merupakan batas maksimal pengeluaranpengeluaran yang akan dilaksanakan.

3.

Jenis kegiatan dan proyek yang dituangkan dalam bentuk angka.

4.

Periode anggaran, biasanya satu tahun.

C. Karakteristik APBD
Karakteristik APBD (Halim, 2004: 16-17) di era pra reformasi antara lain:
1. APBD disusun oleh DPRD bersama-sama Kepala Daerah (pasal 30 UU
No. 5/1975).
2. Pendekatan yang dipakai dalam penyusunan anggaran adalah pendekatan
line item atau pendekatan tradisional. Dalam pendekatan ini anggaran

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 14

disusun berdasarkan jenis penerimaan dan jenis pengeluaran, oleh karena
itu, setiap baris dalam APBD menunjukkan tiap jenis penerimaan dan
pengeluaran. Penggunaan pendekatan ini bertujuan untuk melakukan
pengendalian atas pengeluaran. Pendekatan ini merupakan pendekatan
yang paling tradisional (tertua) diantara berbagai pendekatan penyusunan
anggaran. Beberapa jenis pendekatan yang lebih maju adalah:
a. Program Budgeting
Anggaran disusun berdasarkan pekerjaan atau tugas yang akan
dijalankan. Pendekatan ini mengutamakan efektivitas.
b. Performance Budgeting
Penekanan pendekatan ini terdapat pada pengukuran hasil pekerjaan
(kinerja) sehingga output (keluaran) dapat dibandingkan dengan
pengeluaran dana yang telah dilakukan. Pendekatan ini memerhatikan
efisiensi.
c. Planning, Programming, Budgeting System (PPBS)
Pendekatan ini merupakan variasi dari performance budgeting. PPBS
menggabungkan tiga unsur, yaitu perencanaan hasil, pemrograman
kegiatan

f i si k

untuk

mencapai

hasil

yang

diinginkan,

dan

penganggaran (alokasi dana) untuk mencapai hasil yang diinginkan.
d. Zero Based Budgeting
Pendekatan penganggaran dasar nol juga merupakan variasi dari
performance budgeting yang menitikberatkan pada efisiensi anggaran.
Oleh karenanya, menurut pendekatan ini, penyusunan anggaran

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 15

dengan didasarkan pada anggaran tahun lalu mengandung risiko
tersusunnya anggaran yang inefisien. Hal ini terjadi jika anggaran
tahun lalu inefisien. Karena tidak dapat menggunakan anggaran tahun
lalu sebagai dasar penyusunan anggaran tahun berjalan, maka
pendekatan ini menuntut perencanaan yang baik. Hal ini dapat dicapai
melalui pengoordinasian bagian perencanaan dan penganggaran dalam
satu wadah organisasi.
3. Siklus APBD terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan,
pemeriksaan, penyusunan dan perhitungan APBD. Penyusunan dan
penetapan perhitungan APBD merupakan pertanggungjawaban APBD.
Pertanggungjawaban itu dilakukan dengan menyampaikan perhitungan
APBD kepada Menteri Dalam Negeri untuk Pemerintah Daerah Tingkat I
dan kepada Gubernur untuk Pemerintah Daerah Tingkat II. Oleh karena
itu, pertanggungjawaban bersifat vertikal.
4. Dalam tahap pengawasan dan pemeriksaan dan tahap penyusunan dan
penetapan perhitungan APBD, pengendalian dan pemeriksaan/audit
bersifat keuangan. Hal ini tampak pada pengawasan pendapatan daerah
dan pengawasan pengeluaran daerah. Pengawasan tersebut tidak
memperhitungkan pertanggungjawaban dari aspek lain seperti aspek
kinerja.
5. Pengawasan terhadap pengeluaran daerah dilakukan berdasarkan tiga
unsur utama, yaitu unsur kehematan dan efisiensi, dan unsur hasil
program (untuk proyek-proyek daerah).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 16

6. Sistem akuntansi keuangan daerah menggunakan stelsel kameral (tata
buku anggaran). Menurut stelsel (sistem pembukuan) ini, penyusunan
anggaran dan pembukuan saling berhubungan dan saling mempengaruhi.
Dasar pemilihan tata buku, yaitu stelsel kameral dan bukannya stelsel
komersiil (tata buku kembar/berpasangan). Tujuan pembukuan keuangan
daerah di era prareformasi adalah pembukuan pendapatan, maka tata buku
yang lebih tepat untuk digunakan adalah stelsel kameral. Jika tujuan
pembukuan keuangan daerah adalah pembukuan harta, maka tata buku
yang tepat untuk digunakan adalah stelsel komersiil.
Di era reformasi, bentuk APBD mengalami perubahan cukup
mendasar. Bentuk APBD yang baru didasarkan pada Keputusan Menteri
Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2002. Peraturan-peraturan di era
reformasi keuangan daerah mengisyaratkan agar laporan keuangan
informatif. Untuk itu dalam bentuk yang baru APBD terdiri atas tiga
bagian, yaitu pendapatan, belanja, dan pembiayaan. Pembiayaan erupakan
kategori baru yang belum ada pada APBD di era pra reformasi. Adanya
pos pembiayaan merupakan upaya agar APBD makin informatif, yaitu
memisahkan pinjaman dari pendapatan daerah.
D. Fungsi APBD
APBD merupakan instrumen kebijakan yang utama bagi pemerintah
daerah. Sebagai instrumen kebijakan, anggaran daerah menduduki posisi
sentral dalam upaya pengembangan kapabilitas dan efektivitas pemerintah
daerah. Anggaran digunakan sebagai alat untuk menentukan besar

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 17

pendapatan dan pengeluaran, membantu pengambilan keputusan dan
perencanaan pembangunan, otorisasi pengeluaran di masa-masa akan datang,
sumber pengembangan ukuran-ukuran standar untuk evaluasi kinerja, alat
untuk memotivasi para pegawai, dan alat koordinasi bagi semua aktivitas
dari berbagai unit kerja (Mardiasmo, 2002: 9).
Fungsi dari APBD:
1. Menentukan jumlah pajak yang dibebankan pada rakyat daerah yang
bersangkutan.
2. Merupakan suatu sarana untuk mewujudkan otonomi yang nyata dan
bertanggung jawab.
3. Memberi isi dan arti kepada tanggung jawab pemerintah daerah umumnya
dan kepala daerah khususnya, karena APBD itu menggambarkan seluruh
kebijaksanaan pemerintah daerah.
4. Merupakan suatu sarana untuk melaksanakan pengawasan terhadap
daerah dengan cara yang lebih mudah dan berhasil guna.
5. Merupakan suatu pemberian kuasa kepada kepala daerah di dalam batasbatsa tertentu.
Begitu pentingnya APBD tersebut sehingga penyusunannya harus
dilakukan dam dipertimbangkan dengan baik dan saksama dengan
memperhatikan skala prioritas, serta dalam pelaksanaannya harus terarah dan
terkendali sesuai sasarannya sehingga benar-benar berdaya guna dan berhasil
guna.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 18

E. Sistematika APBD
Struktur APBD, terdiri dari:
1. Pendapatan Daerah
Menurut UU No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, Pendapatan Daerah adalah hak
pemerintah daerah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih
dalam periode tahun bersangkutan. Pendapatan Daerah meliputi melalui
Rekening Kas Umum Daerah, yang menambah ekuitas dana lancar, yang
merupakan hak daerah dalam satu tahun anggaran. Pendapatan Daerah
terdiri dari:
a. Pendapatan Asli Daerah (PAD), merupakan wujud representasi
kemampuan daerah dalam menggali potensi yang dimilii. Semakin
besar PAD yang dihasilkan semakin mandiri daerah tersebut secara
finansial

dalam

membiayai

pemerintahannya

dalam

rangka

memberikan pelayanan kepada masyarakat. Tingkat PAD juga
merupakan korelasi tolok ukur keberhasilan dari otonomi daerah
(Bawono & Novelsyah, 2012: 13). Kelompok PAD dibagi menurut
jenis pendapatan yang terdiri dari atas:
i.

Pajak daerah, menurut UU No. 28 Tahun 2009 adalah kontribusi
wajib kepada daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan
yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak
mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk
keperluan Daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 19

Berikut adalah jenis-jenis pajak daerah kabupaten/kota antara lain
sebagai berikut :
a) Pajak Hotel
b) Pajak Restoran
c) Pajak Hiburan
d) Pajak Reklame
e) Pajak Penerangan Jalan
f) Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C
g) Pajak Parkir
ii.

Retribusi daerah, menurut UU No. 28 Tahun 2009 adalah
pemungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian
izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh
pemerintah daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan.
Berikut ini adalah jenis-jenis retribusi derah:
a) Retribusi Jasa Umum
i)

Retribusi Pelayanan Kesehatan

ii) Retribusi Pelayanan Kebersihan
iii) Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk
dan Akta Catatan Sipil
iv) Retribusi Pelayanan Pemakaman
v) Retribusi Pelayanan Parkir
vi) Retribusi Pelayanan Pasar
vii) Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 20

viii)Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran
ix) Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta
x) Retribusi Pengujian Kapal Perikanan
b) Retribusi Jasa Usaha
i)

Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah

ii) Retribusi Pasar Grosir dan/atau Pertokoan
iii) Retribusi Tempat Pelelangan
iv) Retribusi Terminal
v) Retribusi Tempat Khusus Parkir
vi) Retribusi Tempat Penginapan/Pesanggrahan/Villa
vii) Retribusi Penyedotan Kaskus
viii)Retribusi Rumah Potong Hewan
ix) Retribusi Pelayanan Pelabuhan Kapal
x) Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga
xi) Retribusi Penyeberangan di Atas Air
xii) Retribusi Pengolahan Limbah Air
xiii)Retribusi Penjualan Produksi Unggulan Daerah
iii.

Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, merupakan
hasil atas pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dari
pengelolaan APBD. Jika ada laba BUMD yang kemudian
dibagihasilkan kepada pemerintah daerah sebagai hasil dari
penyertaan modal pemerintah daerah, hal tersebut merupakan
PAD yang diperoleh dari pengelolaan kekayaan daerah yang

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 21

dipisahkan. Penyertaan modal pemerintah daerah tidak terbatas
pada badan usaha milik daerah (BUMD) saja, tetapi dapat pada
badan usaha milik negara (BUMN), perusahaan milik swasta, atau
kelompok usaha masyarakat.
a) Bagia

Dokumen yang terkait

Analisis Kontribusi Pendapatan Asli Daerah Dalam Memenuhi Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Pemerintahan Kota Medan

11 102 66

Pengaruh Proses Penyusunan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah ( Apbd) Terhadap Pengalokasian Belanja Daerah Di Pemerintahan Kabupaten Deli Serdang

6 97 79

Analisis Penyerapan Aspirasi Masyarakat Dalam Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2008

1 46 193

Analisis Pengaruh Belanja Modal Dan Pendapatan Asli Daerah Terhadap Belanja Pemeliharaan Dalam Realisasi Anggaran Pemerintahan Kabupaten Dan Kota Di Propinsi Sumatera Utara

1 33 98

PARTICIPATORY BUDGETING (Study Tentang Partisipasi Masyarakat Dalam Proses Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) di Kabupaten DompuTahun Anggaran 2008)

0 2 3

Analisis Pengaruh Pendapatan Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Anggaran Belanja Daerah : Studi kasus pada seluruh kabupaten di Propinsi Jawa Tengah

0 6 103

Pengaruh pengawasan intern dan pengelolaan keuangan daerah terhadap kinerja pemerintah daerah (survey pada Pemeintah Kota Bandung)

12 66 98

Implementasi Kebijakan Penyusunan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2011 di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Belitung Timur

1 18 1

Tinjauan Atas Penyusunan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Pada Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten Cirebon

0 3 1

Perencanaan Anggaran Belanja Bantuan Sosial Pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

0 1 10