PENGARUH SUMBER PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) TERHADAP DANA ALOKASI UMUM (DAU) PADA PEMERINTAHAN KOTA MEDAN PERIODE 2009-2011.

(1)

(2)

(3)

i ABSTRAK

Puja Rizqy Ramadhan, NIM : 708532065. Pengaruh Sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) Terhadap Dana Alokasi Umum (DAU) Pada Pemerintahan Kota Medan Periode 2009-2011.

Permasalahan dalam Penelitian ini adalah DAU merupakan satu diantara komponen dana terbesar yang diterima oleh daerah, proporsi DAU masih yang teringgi dibandingkan dengan penerimaan daerah termasuk PAD. Keadaan ini menujukkan adanya ketergantungan fiskal yang cukup tinggi yaitu relatif rendahnya nominal PAD dan dominannya transfer dari pusat dan dan kebutuhan nyata dari masing-masing daerah dan kekurangan DAU digali dari PAD. Penelitian ini bertujuan untuk melihat ada tidaknya pengaruh antara Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang terdiri dari pajak daerah, retribusi daerah, hasil kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain Pendapatan yang sah, sehingga akan berpengaruh terhadap Dana Alokasi Umum (DAU).

Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah laporan APBD pemerintahan kota Medan periode 2009-2011 khusus tentang PAD dan DAU dan untuk mencukupi data dilakukan interpolasi menjadi kuartalan sehingga jumlah sampel adalah 12 data.

Teknik Pengumpulan Data dalam penelitian ini dilakuka pada pemerintah kota Medan dengan menggunalan data skunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Sumatera Utara (BPS-SU) dengan menggunakan metode dokumentasi dengan bantuan perangkat Eviews 4,0 for windows. .

Teknik Analisis Data Pengujian dengan analisis regresi berganda ditujukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara Pendapatan Asli Daerah yang terdiri dari pajak daerah (X1), retribusi daerah (X2), hasil kekayaan daerah yang dipisahkan (X3) dan lain-lain Pendapatan yang sah (X4) atau disebut (independent variable) terhadap Dana Alokasi Umum (Y) atau disebut (dependent variable).

Hasil analisis regresi ini menunjukkan hasil secara Simultan atau secara bersama-sama pajak daerah, Retribusi daerah, Hasil Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan dan Lain-lain Pendapatan Yang sah mempengaruhi Dana Alokasi Umum karena F-hitung > F-tabel (2020,884 > 3,97) atau nilai p-value pada kolom sig. < level of significant (α) 5% atau 0,000 < 0,05. Secara parsial Pajak Daerah Terhadap Dana Alokasi Umum nilai t-hitung > t-tabel (10,73 > 1,812) dengan nilai p-value pada kolom sig. < level of significant (α) 5% atau 0,00 < 0,05 atau Hipotesis 1, 2 dan 4 diterima. Kecuali Hasil Pengeloalaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan tidak berpengaruh karena nilai t-hitung < t-tabel (0,0788 < 1,812) dengan nilai p-value pada kolom sig. > level of significant (α) 5% atau 0,93 > 0,05 atau Hipotesis 3 ditolak. pajak daerah (X1), retribusi daerah (X2), hasil kekayaan daerah yang dipisahkan (X3) dan lain-lain Pendapatan yang sah (X4) terhadap Dana Alokasi Umum (Y) sebesar 99,86 % dan sisanya dipengaruhi variabel lain yang tidak dimasukkan kedalam penelitian ini.

Dapat disimpulkan bahwa pajak daerah (X1), retribusi daerah (X2), hasil kekayaan daerah yang dipisahkan (X3) dan lain-lain Pendapatan yang sah (X4) berpengaruh terhadap Dana Alokasi Umum (Y).

Kata Kunci : pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain PAD yang sah, DAU, Pemko Medan


(4)

v

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikumwarahmatullahiwabarakatuh,

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penulisan skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Sumber Pendapatan Asli Daerah

(PAD) Terhadap Dana Alokasi Umum (DAU) Pada Pemerintahan Kota Medan”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Kekhususan Akuntansi Pemerintahan di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis menyadari tidak dapat berjalan sendiri tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, baik dari segi materil maupun spiritual. Dengan penuh rasa hormat penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar- besarnya terutama kepada orangtua, Ayahanda (Gamal Kartono) dan Ibunda tersayang (Salbina Yuni) yang senantiasa memberikan inspirasi, semangat, dan doa untuk penulis, serta untuk seluruh keluarga besar atas segala motivasi, doa, perhatian serta dukungan moril maupun materiil yang senantiasa diberikan dengan tulus dan penuh kasih sayang kepada penulis.

Pada kesempatan ini ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada pihak yang telahmemberikan bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini, adalah sebagai berikut:


(5)

vi

1. Bapak Prof. DR. Ibnu Hajar, M.Si. Sebagai Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Drs. Kustoro Budiarta, ME, Sebagai Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Drs. Thamrin, M.Si. Selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Drs. La Ane, M.Si. Selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan, Sekaligus Dosen Pembanding Utama yang telah memberikan kritik dan saran yang membangun dalam penyusunan skripsi ini.

5. Bapak Drs. Jihen Ginting, M.Si Selaku Sekertaris Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

6. Bapak OK Sofyan Hidayat, SE, M.Si, Ak.Selaku Dosen Pembimbing Skripsi penulis yang selalu memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan skripsi ini.

7. Bapak Muhammad Ishak, SE, M.Si, AkSelaku Dosen Pembanding Utama yang telah memberikan kritik dan saran yang membangun dalam penyusunan skripsi ini

8. Bapak Drs. Jumiadi AW, M.Si, Ak Selaku Dosen Pembanding Utama yang telah memberikan kritik dan saran yang membangun dalam penyusunan skripsi ini.


(6)

vii

9. Bapak dan Ibu Dosen yang selama ini telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan bimbingan kepada penulis dalam menjalankan perkuliahan sampai menyelesaikan skripsi ini.

10.Seluruh Pegawai dan Staff Administrasi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan yang telah memberikan bantuan dalam pengurusan administrasi selama penulis menempuh sampai dengan selesai melaksanakan perkuliahan di Universitas Negeri Medan.

11.Buat sahabat yang selama ini memotivasi penulis Kapi, Juju, Ajeng, Ruri, Firza, Bang Otan, dan Bang Salmeen.

12.Buat kawan se-AKP stambuk 08-10 yang baik hatinya, tetaplah semangat.

13.Dan semua pihak yang memberikan dukungan dan doa baik langsung maupun tak langsung kepada penulis yang tidak dapat disebutkan satu per satu, Terima kasih.

Akhirnya penulis merasa bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca untuk menyempurnakan skripsi ini. Dan akhirnya penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembacanya (berkepentingan).

Medan, 2012 Penulis

Puja Rizqy Ramadhan 708532065


(7)

v DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang Masalah ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 6

1.3Pembatasan Masalah ... 6

1.4Rumusan Masalah ... 7

1.5Tujuan Penelitian ... 7

1.6 Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9

2.1 Kerangka Teori ... 9

2.1.1 Pengelolaan Keuangan Daerah... 9

2.1.2 Pendapatan Asli Daerah (PAD)... 11

2.1.3 Dana Alokasi Umum (DAU)... 21

2.2 Penelitian Terdahulu ... 25


(8)

vi

2.4 Hipotesis ... 28

BAB III METODE PENELITIAN ... 30

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 30

3.2 Populasi dan Sampel ... 30

3.2.1 Populasi ... 30

3.2.2 Sampel ... 30

3.3 Jenis dan Sumber Data ... 31

3.4 Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional... 32

3.4.1 Variabel Penelitian ... 32

3.4.2 Definisi Operasional ... 32

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 33

3.6 Teknik Analisis Data ... 34

3.6.1 Uji Normalitas Data ... 34

3.6.2 Uji Multikoleniaritas ... 34

3.6.3 Uji Autokorelasi ... 35

3.7 Uji Hipotesis ... 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 38

4.1. Hasil Penelitian ... 38

4.1.1 Pendapatan Asli Daerah (PAD)... 38

4.1.2 Dana Alokasi Umum (DAU)... 47

4.1.3 Analisis Data Penelitian ... 49

4.1.3.1 Uji Asumsi Klasik ... 49


(9)

vii

4.1.5 Uji Hipotesis ... 55

4.1.5.1 Uji Determinan (R²) ... 55

4.1.5.2 Uji Simultan (Uji F-test) ... 56

4.1.5.3 Uji Parsial (Uji T-test) ... 56

4.2 Pembahasan ... 60

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 64

5.1 Kesimpulan ... 64

5.2 Saran ... 66

DAFTAR PUSTAKA ... 67 DAFTAR LAMPIRAN


(10)

viii

DAFTAR TABEL

2.1 Penelitian Terdahulu ... 26

4.1 Pajak Daerah Kota Medan ... 39

4.2 Retribusi Daerah Kota Medan ... 41

4.3 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Kota Medan ... 43

4.4 Lain-lain PAD yang Sah Kota Medan ... 46

4.5 DAU Kota Medan ... 48

4.6 Korelasi Data Independent ... 50

4.7 Uji Autokorelasi dengan Uji BG ... 51

4.8 Regresi Berganda ... 53


(11)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Reformasi sektor publik yang disertai adanya tuntutan demokratisasi telah menjadi suatu fenomena global, tak terkecuali di Indonesia. Tuntutan demokratisasi ini menyebabkan aspek transparansi dan akuntabilitas dalam pemerintahan menjadi suatu hal yang harus dipenuhi. Kedua aspek tersebut menjadi hal yang penting dalam pengelolaan pemerintah termasuk di bidang pengelolaan keuangan negara maupun daerah.

Pembiayaan penyelenggaran pemerintahan berdasarkan asas desentralisasi dilakukan atas beban APBD. Dalam rangka penyelenggaran pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat berdasarkan asas desentralisasi, maka diberikanlah kewenangan kepada daerah untuk memungut pajak/retribusi dan mengelola sumber daya alamnya sendiri. Sumber dana bagi daerah antara lain terdiri dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Alokasi Umum (DAU). Dengan dikeluarkannya Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang pemerintah daerah, maka daerah diberikan otonomi atau kewenangan untuk mengurus urusan rumah tangganya sendiri.

Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan semua penerimaan daerah yang berasal dari sumber ekonomi asli daerah. Optimalisasi penerimaan Pendapatan Asli Daerah hendaknya didukung upaya pemerintah daerah dengan meningkatkan kualitas layanan publik (Mardiasmo, 2002 : 132).


(12)

Adapun sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah terdiri dari pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan yang dipisahkan, dan lain-lain PAD yang sah.

Menurut Halim (2003 : 67) permasalahan yang dihadapi daerah pada umumnya berkaitan dengan penggalian sumber-sumber pajak dan retribusi daerah yang merupakan salah satu komponen dari PAD. Upaya ini belum memberikan kontribusi yang signifikan terhadap penerimaan daerah secara keseluruhan. Selain itu terdapat pula permasalahan kemampuan perencanaan dan pengawasan keuangan yang lemah. Hal tersebut dapat mengakibatkan kebocoran-kebocoran yang sangat berarti bagi daerah.

Tujuan utama penyelenggaran otonomi kepada daerah adalah untuk memungkinkan daerah yang bersangkutan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan pembangunan di daerahnya (MS Zahari : 2008). Dengan adanya otonomi daerah ini berarti pemerintah daerah dituntut untuk lebih mandiri, tak terkecuali juga mandiri dalam masalah finansial. Meski begitu pemerintah pusat tetap memberi dana bantuan yang berupa Dana Perimbangan yang ditransfer ke pemerintah daerah.

Menurut Kusumadewi dan Rahman (2007), dana perimbangan terdiri dari Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), dan Dana Bagi Hasil. Ketiga jenis dana tersebut bersama dengan Pendapatan Asli daerah (PAD) merupakan sumber dana daerah yang digunakan untuk menyelenggarakan pemerintahan di tingkat daerah. Dana Bagi hasil berperan penyeimbang fiskal antara pusat dan daerah dari pajak yang dibagi hasilkan. DAU berperan sebagai


(13)

pemerata fiskal antar daerah (fiscal equalization) di Indonesia. Dan DAK berperan sebagai dana yang didasarkan pada kebijakan yang bersifat darurat. Namun menurut Prakosa (2004) adanya transfer dana DAU bagi Pemda merupakan sumber pendanaan dalam melaksanakan kewenangannya, sedangkan kekurangan pendanaan diharapkan dapat digali melalui sumber pendanaan sendiri (PAD).

Pada praktiknya, transfer dari pemerintah pusat merupakan sumber dana utama Pemda untuk membiayai operasi utamanya sehari-hari, yang oleh Pemda "dilaporkan" di perhitungan APBD. (Maimunah dan Akbar : 2008).

Dana Alokasi Umum merupakan dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi.

Menurut Khairani (2008) DAU merupakan salah satu komponen dana terbesar yang diterima oleh daerah. Dalam beberapa tahun berjalan, proporsi DAU terhadap penerimaan daerah masih yang tertinggi dibandingkan dengan penerimaan daerah yang lain termasuk PAD. Keadaan ini menunjukkan adanya ketergantungan fiskal yang cukup tinggi yaitu relatif rendahnya PAD dan dominannya transfer dari pusat.ensi fiskal dan kebutuhan nyata dari masing-masing daerah (Undang-Undang No. 33 Tahun 2004).

Permasalahan yang sering terjadi adalah adanya perbedaan cara pandang antara pusat dan daerah mengenai Dana Alokasi Umum ini. Bagi pusat, Dana Alokasi Umum dijadikan instrumen horizontal imbalance untuk pemerataan atau mengisi fiscal gap. Bagi daerah, Dana Alokasi Umum dimaksudkan untuk


(14)

mendukung kecukupan pembiayaan. Permasalahan timbul ketika daerah meminta Dana Alokasi Umum sesuai kebutuhannya. Di sisi lain, pengalokasian Dana Alokasi Umum berdasarkan kebutuhan daerah belum bisa dilakukan karena dasar perhitungan kebutuhan fiskal tidak memadai yang disebabkan antara lain karena terbatasnya data, belum ada standar pelayanan minimum masing-masing masing daerah, serta sistem penganggaran yang belum berdasarkan pada standar analisis belanja.

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian sebelumnya yaitu penelitian Rumiris (2009) yang meneliti tentang pengaruh Sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap Dana Alokasi Umum (DAU) pada Pemerintahan Kota Tanjung Balai. Dalam penelitian ini, peneliti melihat variabel independen yaitu menggunakan seluruh komponen PAD (Pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain PAD yang sah) dan meneliti lokasi penelitian di Pemerintahan Kota Medan. Adapun pada penelitian sebelumnya lokasi penelitian berada di Pemerintahan Kota Tanjung Balai. Selain itu, pada penelitian ini peneliti juga menggunakan populasi pada periode tahun yang melanjutkan tahun penelitian sebelumnya yaitu tahun 2009-2011.

Menurut data 1.1 di atas, terlihat bahwa Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun 2009 sampai 2011 mengalami peningkatan secara jumlah dari tahun 2009 berjumlah 365.979 juta rupiah, tahun 2010 berjumlah 486.826 juta rupiah dan tahun 2011 meningkat sedikit dengan jumlah 493.236 juta rupiah. Namun terjadi penurunan secara persentase dari tahun 2010 dengan nilai 33,02% ke tahun 2011 menjadi 1,32%. Oleh karena itu PAD harus menjadi sumber keuangan terbesar


(15)

yang didukung oleh kebijakan perimbangan keuangan pusat dan daerah. Untuk mengurangi ketergantungan aliran dana-dana yang diperoleh dari pemerintah pusat maka daerah harus mampu menggali sumber–sumber potensial yang berasal dari daerahnya sendiri melalui Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Tabel 1.2 menujukkan Dana Alokasi Umum (DAU) yang berasal dari pemerintah pusat setiap tahunya mengalami fluktuasi. Walaupun pada tahun 2009 dan 2011 DAU ini mengalami peningkatan, sesungguhnya hal ini tidak diinginkan sebab Dana Alokasi Umum (DAU) dan berbagai bentuk transfer dari Pemerintah Pusat lainnya sebaiknya hanya bersifat suplemen bagi Pemerintah Kota Medan. Ironisnya yang terjadi adalah ketidakstabilan laju pertumbuhan sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada Pemerintahan Kota Medan. Hal ini tentunya tidak diinginkan mengingat satu di antara ukuran kemandirian suatu daerah di daerah otonomi adalah ketergantungan kepada bantuan pusat harus seminimal mungkin sebagiamana tahun 2010 yang sedikit mendapat suplemen dan mendapatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang tinggi dari tahun 2009 sebesar 33,02%.

Berdasarkan penjelasan di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang "Pengaruh Sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) Terhadap Dana Alokasi Umum (DAU) Pada Pemerintahan Kota Medan".


(16)

1.2. Identifikasi Masalah

Sesuai dengan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah terdapat perbedaan cara pandang antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah terhadap Dana Alokasi Umum (DAU) ?

2. Apakah Dana Alokasi Umum (DAU) merupakan sumber pendanaan utama Pemerintah Daerah dalam operasional daerah ?

3. Apakah terdapat pengaruh pajak daerah terhadap Dana Alokasi Umum (DAU) pada Pemerintahan Kota Medan ?

4. Apakah terdapat pengaruh retribusi daerah terhadap Dana Alokasi Umum (DAU) pada Pemerintahan Kota Medan ?

5. Apakah terdapat pengaruh hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan terhadap Dana Alokasi Umum (DAU) pada Pemerintahan Kota Medan ?

6. Apakah terdapat pengaruh lain-lain PAD yang sah terhadap Dana Alokasi Umum (DAU) pada Pemerintahan Kota Medan ?

1.3. Pembatasan Masalah

Permasalahan dalam penelitian ini akan dibatasi pada penerimaan pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain PAD yang sah terhadap Dana Alokasi Umum (DAU) pada Pemerintahan Kota Medan.


(17)

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka masalah yang akan dirumuskan dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah pajak daerah berpengaruh terhadap Dana Alokasi Umum (DAU) pada Pemerintahan Kota Medan?

2. Apakah retribusi daerah berpengaruh terhadap Dana Alokasi Umum (DAU) pada Pemerintahan Kota Medan?

3. Apakah hasil pengelolaan kekayaaan daerah yang dipisahkan berpengaruh terhadap Dana Alokasi Umum (DAU) pada Pemerintahan Kota Medan?

4. Apakah Lain-lain PAD yang sah berpengaruh terhadap Dana Alokasi Umum (DAU) pada Pemerintahan Kota Medan?

5. Apakah pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain PAD yang sah berpengaruh terhadap Dana Alokasi Umum (DAU) pada Pemerintahan Kota Medan ?

1.5. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh pajak daerah terhadap Dana Alokasi Umum (DAU) pada Pemerintahan Kota Medan.


(18)

2. Untuk mengetahui pengaruh retribusi daerah terhadap Dana Alokasi Umum (DAU) pada Pemerintahan Kota Medan.

3. Untuk mengetahui pengaruh hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan terhadap Dana Alokasi Umum (DAU) pada Pemerintahan Kota Medan.

4. Untuk mengetahui pengaruh Lain-lain PAD yang sah terhadap Dana Alokasi Umum (DAU) pada Pemerintahan Kota Medan.

5. Untuk mengetahui pengaruh pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan Lain-lain PAD yang sah terhadap Dana Alokasi Umum (DAU) pada Pemerintahan Kota Medan.

1.6. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang ingin diperoleh dari penelitian ini adalah :

1. Bagi peneliti, penelitian ini diharapakan bisa dalam menambah wawasan dan pengetahuan tentang analisis laporan keuangan daerah dalam era otonomi daerah

2. Bagi mahasiswa akuntansi dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan referensi bagi penulis lainnya yang akan melakukan atau melanjutkan penelitian yang sejenis.


(19)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa penelitian yang dilakukan pada bagian sebelumnya, maka dapat disimpulkan, secara parsial :

1. Pajak Daerah Terhadap Dana Alokasi Umum

Nilai t statistic pada tabel diatas akan dibandingkan dengan t tabel dengan df = 12-2 = 10 pada probabilitas 5% adalah 1,812 sebagai nilai kritis. Dari data di tas bahwa nilai t hitung adalah 10,73 dan berada pada daerah kanan atau t-hitung > t-tabel (10,73 > 1,812) dengan nilai p-value pada kolom sig. < level of significant (α) 5% atau 0,00 < 0,05 atau Hipotesis 1 diterima.

2. Retribusi Daerah Terhadap Dana Alokasi Umum

Dari data di tas bahwa nilai t hitung adalah -9,974 dan berada pada daerah kiri atau t-hitung > t-tabel (-9,974 > - 1,812) dengan nilai p-value pada kolom sig. < level of significant (α) 5% atau 0,00 < 0,05 atau Hipotesis 2 diterima.


(20)

3. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan Terhadap Dana Alokasi Umum

Dari data di tas bahwa nilai t hitung adalah 0,0788 dan berada pada daerah tengah atau t-hitung < t-tabel (0,0788 < 1,812) dengan nilai p-value pada kolom sig. > level of significant (α) 5% atau 0,93 > 0,05 atau Hipotesis 3 ditolak.

4. Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah Terhadap Dana Alokasi Umum

Dari data di tas bahwa nilai t hitung adalah -11,493 dan berada pada daerah kiri atau t-hitung > t-tabel (-11,493 > - 1,812) dengan nilai p-value pada kolom sig. < level of significant (α) 5% atau 0,00 < 0,05 atau Hipotesis 4 diterima.

5. Secara Simultan atau secara bersama-sama pajak daerah, Retribusi daerah, Hasil Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan dan Lain-lain Pendapatan Yang sah mempengaruhi Dana Alokasi Umum 99,86 % dan sisanya dipengaruhi variabel lain yang tidak dimasukkan kedalam penelitian ini.dan dari uji Simultan yaitu nilai F-hitung > F-tabel (2020,884 > 3,97) atau nilai p-value pada kolom sig. < level of significant (α) 5% atau 0,000 < 0,05 atau Hipotesis 5 diterima.


(21)

5.2. Saran

Penulis menyadari banyak terdapat kelemahan dan kekurangan. Oleh karena itu penulis menyarankan beberapa hal :

1. Penulis menyarankan untuk peneliti selanjutnya mengambil jangka waktu yang lebih lama untuk diteliti agar hasil penelitiannya lebih akurat.

2. Penulis menyarankan agar melakukan penelitian sejenis ini, agar menggunakan jeis-jenis PAD itu sendiri misalnya pajak daerah dengan memasukkan jenis pajak hotel, pajak restoran dan lainnya secara detail unsur variabel mana yang lebih mempengaruhi DAU.

3. Sebagai masukan bagi Pemerintah Kota Medan agar lebih mengoptimalkan penerimaan daerah khusunya PAD sehingga jumlah PAD semakin tinggi, Dengan demikian dalam membiayai belanja daerahnya, pemerintah kota Medan mampu melaksanakannya dari pos PAD sehingga cita-cita otonomi daerah dapat tercapai.


(22)

DAFTAR PUSTAKA

Bastian, Indra. 2006. Sistem Akuntansi Sektor Publik, Edisi 2, Jakarta : Salemba Empat.

Darise, Nurlan. 2008. Pengelolaan Keuangan Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Jakarta : Indeks.

Fakultas Ekonomi. 2007. Buku Pedoman Penulisan Skripsi. Medan: UNIMED. Halim, Abdul, 2004. Akuntansi Keuangan Daerah, Edisi Revisi, Jakarta :

Salemba Empat.

Halim, Abdul. 2007. Akuntansi Sektor Publik : Akuntansi Keuangan Daerah. Edisi 3, Jakarta : Salemba Empat.

Kawedar, Warsito, Abdul Rohman, dan Sri Handayani. 2007. Akuntansi Sektor Publik: Pendekatan Penganggaran Daerah dan Akuntansi Keuangan Daerah. Semarang : UNDIP. Terpublikasi

Keputusan Menteri Dalam Negeri No.29/2002 tentang Pedoman Pengurusan, Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah serta Tata Cara Penyusunan APBD, Pelaksana Tata Usaha Keuangan Daerah dan Penyusunan Perhitungan APBD. Terpublikasi

Khairani, Siti. 2008. Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU) Dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Terhadap Belanja Aparatur Dan Belanja Pelayanan Publik Pada Pemerintah Daerah (Studi Empiris Kabupaten/Kota di Provinsi Sematera Selatan dan Bangka Belitung). Kajian Ekonomi Volume 7 Nomor 1, 2008 : 54-75. UNSRI

Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta : Erlangga.

Kusumadewi, Diah Ayu. 2007. Flaypaper Effect Pada Dana Alokasi Umum (DAU) dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Terhadap Belanja Daerah Pada Kabupaten/Kota di Indonesia. JAAI Volume 11 Nomor 1, Edisi Juni 2007 : 67-80. Jogyakarta : UII.

Maimunah, Mutiara. 2008. Flypaper Effect pada Dana Alokasi Umum (DAU) dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap Belanja Daerah pada Kabupaten/Kota di Pulau Sumatera. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol 11, No 1 : 37-51


(23)

Mardiasmo, 2002. Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah, Yogyakarta : Andi.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.

Prakosa, Kesit Bambang, 2004. Analisis Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU) dan PAD, JAAI Vol 8 No 2.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. www.sumutprov.go.id.

---, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah.

---, Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah.

---, Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah

---, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan.

---, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 tentang Penerimaan Daerah.

---, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.

Pratiwi, Novi. 2007. Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU) Dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Terhadap Prediksi Belanja Daerah Pada Kabupaten/Kota di Indonesia. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi UII. Terpublikasi. Prakoso, Bambang Kesit, 2003. Pajak dan Retribusi Daerah, Cetakan Pertama

Yogyakarta : UUI Press.

Puspita Sari, Noni dan Idhar Yahya. 2009. Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU) dan Pendaptan Asli Daerah (PAD) terhadap belanja langsung. Medan : Universitas Sumatera Utara. Terpublikasi.

Renyowijoyo, Muindro, 2008. Akuntansi Sektor Publik Organisasi Non Laba, Edisi Pertama, Jakarta : Mitra Wacana Media.

Saragih, Juli Panglima, 2003. Desentralisasi Fiskal dan Keuangan Daerah Dalam Otonomi, Cetakan Pertama, Jakarta : Ghalia Indonesia.


(24)

Siahaan, Marihot P, 2005. Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, Edisi 1, Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Siagian, Monika, 2008. ”Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU), Pendapatan Asli

Daerah (PAD) dan Pendapatan Lain-lain yang Dianggap Sah Terhadap Belanja Pemerintah Daerah: Studi Kasus Kabupaten/Kota di Propinsi Sumatera Utara”, Skripsi Akuntansi, Medan : Universitas Sumatera Utara. Terpublikasi.

Sugiyono, 2004. Metode Penelitian Bisnis, Bandung : Alvabeta.

Susilo, Gideon Tri Budi dan Priyo Hari Adi. 2007. Analisis Kinerja Keuangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Sebelum dan Sesudah Otonomi. ttp: tt, Terpublikasi.

Sukriy dan Halim Abdullah, Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU) Dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap Belanja Pemerintah Daerah:Studi Kasus Kabupaten/Kota Di Jawa dan Bali, Simposium Nasional Akuntansi VI:1140-1159, Surabaya 16-17 Oktober 2003.

Triwidodo, Pambudi. 2007. Flypaper Effect pada Dana Alokasi Umum (DAU) dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap Belanja Daerah pada Kabupaten/Kota di Bali. Skripsi. Yogyakarta : Fakultas Ekonomi UII. Terpublikasi.

Umar, Husein, 2003. Metode Riset Akuntansi Terapan, Cetakan Kedua, Jakarta : Ghalia Indonesia.

Wati, Endar dan Subowo, 2012. Hubungan Antara PAD Dan Dana Perimbangan Dengan Belanja Modal Pemda Kudus, Jurnal Dinamika Akuntansi, Volume 2 Nomor 2, dalam http: journal.unnes.ac.id/index.php/jda/article/ view/ 1930.

Winarto, Wing Wahyu. 2009. Analisis Ekonometrika dan Statistika denga Eviews. Yogyakarta: UPP STIM YPKN

Zahari, MS. 2008. Analisis Pendapatan Asli Daerah Kota Jambi Jurnal Akuntansi Volume 15, Nomor 1.


(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa penelitian yang dilakukan pada bagian sebelumnya, maka dapat disimpulkan, secara parsial :

1. Pajak Daerah Terhadap Dana Alokasi Umum

Nilai t statistic pada tabel diatas akan dibandingkan dengan t tabel dengan df = 12-2 = 10 pada probabilitas 5% adalah 1,812 sebagai nilai kritis. Dari data di tas bahwa nilai t hitung adalah 10,73 dan berada pada daerah kanan atau t-hitung > t-tabel (10,73 > 1,812) dengan nilai p-value pada kolom sig. < level of significant (α) 5% atau 0,00 < 0,05 atau Hipotesis 1 diterima.

2. Retribusi Daerah Terhadap Dana Alokasi Umum

Dari data di tas bahwa nilai t hitung adalah -9,974 dan berada pada daerah kiri atau t-hitung > t-tabel (-9,974 > - 1,812) dengan nilai p-value pada kolom sig. < level of significant (α) 5% atau 0,00 < 0,05 atau Hipotesis 2 diterima.


(2)

3. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan Terhadap Dana Alokasi Umum

Dari data di tas bahwa nilai t hitung adalah 0,0788 dan berada pada daerah tengah atau t-hitung < t-tabel (0,0788 < 1,812) dengan nilai p-value pada kolom sig. > level of significant (α) 5% atau 0,93 > 0,05 atau Hipotesis 3 ditolak.

4. Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah Terhadap Dana Alokasi Umum

Dari data di tas bahwa nilai t hitung adalah -11,493 dan berada pada daerah kiri atau t-hitung > t-tabel (-11,493 > - 1,812) dengan nilai p-value pada kolom sig. < level of significant (α) 5% atau 0,00 < 0,05 atau Hipotesis 4 diterima.

5. Secara Simultan atau secara bersama-sama pajak daerah, Retribusi daerah, Hasil Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan dan Lain-lain Pendapatan Yang sah mempengaruhi Dana Alokasi Umum 99,86 % dan sisanya dipengaruhi variabel lain yang tidak dimasukkan kedalam penelitian ini.dan dari uji Simultan yaitu nilai F-hitung > F-tabel (2020,884 > 3,97) atau nilai p-value pada kolom sig. < level of significant (α) 5% atau 0,000 < 0,05 atau Hipotesis 5 diterima.


(3)

5.2. Saran

Penulis menyadari banyak terdapat kelemahan dan kekurangan. Oleh karena itu penulis menyarankan beberapa hal :

1. Penulis menyarankan untuk peneliti selanjutnya mengambil jangka waktu yang lebih lama untuk diteliti agar hasil penelitiannya lebih akurat.

2. Penulis menyarankan agar melakukan penelitian sejenis ini, agar menggunakan jeis-jenis PAD itu sendiri misalnya pajak daerah dengan memasukkan jenis pajak hotel, pajak restoran dan lainnya secara detail unsur variabel mana yang lebih mempengaruhi DAU.

3. Sebagai masukan bagi Pemerintah Kota Medan agar lebih mengoptimalkan penerimaan daerah khusunya PAD sehingga jumlah PAD semakin tinggi, Dengan demikian dalam membiayai belanja daerahnya, pemerintah kota Medan mampu melaksanakannya dari pos PAD sehingga cita-cita otonomi daerah dapat tercapai.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Bastian, Indra. 2006. Sistem Akuntansi Sektor Publik, Edisi 2, Jakarta : Salemba Empat.

Darise, Nurlan. 2008. Pengelolaan Keuangan Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Jakarta : Indeks.

Fakultas Ekonomi. 2007. Buku Pedoman Penulisan Skripsi. Medan: UNIMED. Halim, Abdul, 2004. Akuntansi Keuangan Daerah, Edisi Revisi, Jakarta :

Salemba Empat.

Halim, Abdul. 2007. Akuntansi Sektor Publik : Akuntansi Keuangan Daerah. Edisi 3, Jakarta : Salemba Empat.

Kawedar, Warsito, Abdul Rohman, dan Sri Handayani. 2007. Akuntansi Sektor Publik: Pendekatan Penganggaran Daerah dan Akuntansi Keuangan Daerah. Semarang : UNDIP. Terpublikasi

Keputusan Menteri Dalam Negeri No.29/2002 tentang Pedoman Pengurusan, Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah serta Tata Cara Penyusunan APBD, Pelaksana Tata Usaha Keuangan Daerah dan Penyusunan Perhitungan APBD. Terpublikasi

Khairani, Siti. 2008. Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU) Dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Terhadap Belanja Aparatur Dan Belanja Pelayanan Publik Pada Pemerintah Daerah (Studi Empiris Kabupaten/Kota di Provinsi Sematera Selatan dan Bangka Belitung). Kajian Ekonomi Volume 7 Nomor 1, 2008 : 54-75. UNSRI

Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta : Erlangga.

Kusumadewi, Diah Ayu. 2007. Flaypaper Effect Pada Dana Alokasi Umum (DAU) dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Terhadap Belanja Daerah Pada Kabupaten/Kota di Indonesia. JAAI Volume 11 Nomor 1, Edisi Juni 2007 : 67-80. Jogyakarta : UII.

Maimunah, Mutiara. 2008. Flypaper Effect pada Dana Alokasi Umum (DAU) dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap Belanja Daerah pada Kabupaten/Kota di Pulau Sumatera. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol 11, No 1 : 37-51


(5)

Mardiasmo, 2002. Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah, Yogyakarta : Andi.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.

Prakosa, Kesit Bambang, 2004. Analisis Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU) dan PAD, JAAI Vol 8 No 2.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. www.sumutprov.go.id.

---, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah.

---, Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah.

---, Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah

---, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan.

---, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 tentang Penerimaan Daerah.

---, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.

Pratiwi, Novi. 2007. Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU) Dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Terhadap Prediksi Belanja Daerah Pada Kabupaten/Kota di Indonesia. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi UII. Terpublikasi. Prakoso, Bambang Kesit, 2003. Pajak dan Retribusi Daerah, Cetakan Pertama

Yogyakarta : UUI Press.

Puspita Sari, Noni dan Idhar Yahya. 2009. Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU) dan Pendaptan Asli Daerah (PAD) terhadap belanja langsung. Medan : Universitas Sumatera Utara. Terpublikasi.

Renyowijoyo, Muindro, 2008. Akuntansi Sektor Publik Organisasi Non Laba, Edisi Pertama, Jakarta : Mitra Wacana Media.

Saragih, Juli Panglima, 2003. Desentralisasi Fiskal dan Keuangan Daerah Dalam Otonomi, Cetakan Pertama, Jakarta : Ghalia Indonesia.


(6)

Siahaan, Marihot P, 2005. Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, Edisi 1, Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Siagian, Monika, 2008. ”Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU), Pendapatan Asli

Daerah (PAD) dan Pendapatan Lain-lain yang Dianggap Sah Terhadap Belanja Pemerintah Daerah: Studi Kasus Kabupaten/Kota di Propinsi Sumatera Utara”, Skripsi Akuntansi, Medan : Universitas Sumatera Utara. Terpublikasi.

Sugiyono, 2004. Metode Penelitian Bisnis, Bandung : Alvabeta.

Susilo, Gideon Tri Budi dan Priyo Hari Adi. 2007. Analisis Kinerja Keuangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Sebelum dan Sesudah Otonomi. ttp: tt, Terpublikasi.

Sukriy dan Halim Abdullah, Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU) Dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap Belanja Pemerintah Daerah:Studi Kasus Kabupaten/Kota Di Jawa dan Bali, Simposium Nasional Akuntansi VI:1140-1159, Surabaya 16-17 Oktober 2003.

Triwidodo, Pambudi. 2007. Flypaper Effect pada Dana Alokasi Umum (DAU) dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap Belanja Daerah pada Kabupaten/Kota di Bali. Skripsi. Yogyakarta : Fakultas Ekonomi UII. Terpublikasi.

Umar, Husein, 2003. Metode Riset Akuntansi Terapan, Cetakan Kedua, Jakarta : Ghalia Indonesia.

Wati, Endar dan Subowo, 2012. Hubungan Antara PAD Dan Dana Perimbangan Dengan Belanja Modal Pemda Kudus, Jurnal Dinamika Akuntansi, Volume 2 Nomor 2, dalam http: journal.unnes.ac.id/index.php/jda/article/ view/ 1930.

Winarto, Wing Wahyu. 2009. Analisis Ekonometrika dan Statistika denga Eviews. Yogyakarta: UPP STIM YPKN

Zahari, MS. 2008. Analisis Pendapatan Asli Daerah Kota Jambi Jurnal Akuntansi Volume 15, Nomor 1.


Dokumen yang terkait

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK) terhadap Belanja Modal pada Kota di Pulau Sumatera

3 155 93

Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU), Pendapatan Asli Daerah (PAD), dan Pendapatan lain-lain yang Dianggap Sah Terhadap Belanja Pemerintahan Daerah : Studi Kasus Kabupaten/ Kota di Propinsi Sumatera Utara.

7 108 82

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dan Dana Bagi Hasil (DBH) Terhadap Belanja Langsung Pada Pemerintahan Kabupaten/Kota Di Provinsi Jambi

1 37 98

Pengalokasian Dana Alokasi Umum (DAU) Dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dalam Belanja Pada Pemerintahan Kabupaten Karo

13 325 66

Pengalokasian Dana Alokasi Umum (DAU) Dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dalam Belanja Pemerintahan Kabupaten Labuhanbatu

1 40 81

Pengalokasian Dana Alokasi Umum (DAU) Dan Pendapatan Asli Daerah (PAD)Dalam Belanja Pada Pemerintahan Kabuapten Tapanuli Tengah

1 39 82

Pengaruh Sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) Terhadap Dana Alokasi Umum (DAU) Pada Pemerintahan Kota Tanjung Balai

2 42 103

Pengalokasian Dana Alokasi Umum (DAU) Dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dalam Belanja Pada Pemerintahan Kabupaten Tapanuli Tengah

1 45 82

Pengalokasian Dana Alokasi Umum dan Pendapatan Asli Daerah Dalam Belanja Pemerintah Kota Di Sumatera Utara

3 30 131

Analisis Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Terhadap Belanja Modal dengan Pertumbuhan Ekonomi sebagai Variabel Moderator (Studi Empiris pada Pemerintah Kabupaten/Kota Sumatera Utara Tahun 2010-2014)

2 38 106