PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBASIS TEKA TEKI SILANG (TTS) TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA PADA MATERI POKOK GERAK LURUS KELAS VII DI SMP NEGERI 2 HUTABAYURAJA T.A 2011/2012.

(1)

NEGERI 2 HUTABAYURAJA T.A 2011/2012

Oleh:

Abadi Einstein Rajagukguk NIM 408321001

Program Studi Pendidikan Fisika

Oleh:

Rizki Ulfayani Lubis NIM

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN 2012


(2)

Judul Penelitian : “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD Berbasis Teka Teki Silang (TTS) Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Pada Materi Pokok Gerak Lurus kelas VII Di SMP Negeri 2 Hutabayuraja T.A 2011/2012”.

Nama : Abadi Einstein Rajagukguk

NIM : 408321001

Jurusan/ Program Studi : Fisika/ Pendidikan Fisika

Menyetujui:

Dosen Pembimbing Skripsi

Drs. Sehat Simatupang, M.Si NIP. 19581230 198103 1 003

Mengetahui :

FMIPA UNIMED Jurusan Fisika

Dekan, Ketua,

Prof. Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D Dra. Derlina, M.Si

NIP. 19590805 198601 1 001 NIP. 19640321 199003 2 001


(3)

skripsi ini sesuai dengan waktu yang direncanakan. Skripsi berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD Berbasis Teka Teki Silang (TTS) Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Pada Materi Pokok Gerak Lurus kelas VII Di SMP Negeri 2 Hutabayuraja T.A 2011/2012” disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan (UNIMED).

Dalam penyusunan dan penulisan karya tulis ini banyak dukungan serta arahan yang penulis terima. Oleh karena itu, penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada Bapak Drs. Sehat Simatupang, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran kepada penulis sejak awal sampai dengan terselesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Abd. Hakim S, M.Si, Drs. Ratelit Tarigan, M.Pd, Drs. Pintor Simamora, M.Si selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini. Terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D selaku Dekan FMIPA UNIMED, Ibu Dra. Derlina, M.Si selaku Ketua Jurusan Fisika sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik, Bapak Drs. Sehat Simatupang, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika, seluruh Bapak dan Ibu Dosen serta pegawai Jurusan Fisika FMIPA UNIMED yang telah banyak membantu penulis. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Johnny Simatupang selaku kepala SMP Negeri 2 Hutabayuraja yang memberikan izin penelitian dan Ibu Elpina Juniati Saragi, S.Pd selaku guru fisika serta seluruh staf dewan guru dan pegawai SMP Negeri 2 Hutabayuraja yang telah banyak membantu dalam pelaksanaan penelitian. Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada Ayahanda Humber Rajagukguk dan Ibunda Netty Manurung yang telah mendidik dan membesarkan penulis, memberi doa yang tulus dan dorongan serta sumbangsih yang besar dari segi material, spritual dan nasehat yang menjadi


(4)

motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan. Teristimewa juga penulis ucapkan terima kasih kepada adekku tersayang Adrina Rajagukguk, Astri Ivo Rajagukguk, Anolita Rajagukguk, Sejati Rajagukguk, dan Sejahtera Rajagukguk. Terima kasih juga buat teman-teman seperjuangan di Fisika 2008 khususnya kelas Ekstensi atas semangat yang tak pernah padam dan keyakinan untuk menjadi yang terbaik. Spesial buat sahabat yang terkasih ZANKERS MERE (Mitra Mere, Eva Mere, Rio Mere, dan Eby Mere (penulis)) yang selalu setia dalam suka dan duka selama masa perkuliahan dan juga teman-teman yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Skripsi ini saya persembahkan unutk orangtua tersayang.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari pada kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan kritikan dan saran yang membangun dari pembaca untuk perbaikan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan memberikan inspirasi bagi pembaca baik hanya sebagai bahan bacaan ataupun yang ingin melakukan penelitian lanjutan.

Medan, Juli 2012 Penulis,


(5)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBASIS TEKA TEKI SILANG (TTS) TERHADAP HASIL

BELAJAR FISIKA SISWA PADA MATERI POKOK GERAK LURUS KELAS VII DI SMP

NEGERI 2 HUTABAYURAJA T.A 2011/2012

ABADI EINSTEIN RAJAGUKGUK (NIM. 408321001)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan akibat pengaruh model pembelajaran Kooperatif tipe STAD berbasis Teka-Teki Silang (TTS) terhadap hasil belajar fisika siswa pada materi pokok gerak lurus kelas VII di SMP Negeri 2 Hutabayuraja T.A 2011/2012.

Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan populasi seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 2 Hutabayuraja yang terdiri dari 4 kelas. Sampel penelitian diambil 2 kelas yang ditentukan dengan teknik simple random sampling, yaitu Kelas VIIA dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD berbasis Teka-Teki Silang (TTS) dan kelas VIIB dengan menggunakan pembelajaran konvensional. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ada 2, yaitu pertama tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda dengan 4 option sebanyak 20 soal yang telah dinyatakan valid dan instrumen yang kedua adalah lembar observasi aktivitas belajar siswa.

Dari hasil analisis data, diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen sebesar 41,33 dan pada kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata pretes sebesar 40,33. Setelah diberikan perlakuan pada masing-masing kelas, diperoleh rata-rata nilai postes dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD berbasis Teka-Teki Silang (TTS) sebesar 72,5 sedangkan siswa yang diberikan perlakuan dengan menggunakan pembelajaran konvensional diperoleh nilai rata-rata postes sebesar 63,5. Begitu juga dengan hasil pengamatan aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran diperoleh rata-rata 58,52 dengan kategori kurang baik. Pada hasil pengujian hipotesis diperoleh thitung > ttabel yaitu 3,1 > 1,671 pada taraf signifikan α = 0,05 Hal ini berarti terima Ha dan tolak Ho dan terdapat persentase pengaruh peningkatan hasil belajar siswa sebesar 14,2% sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan akibat pengaruh model pembelajaran Kooperatif tipe STAD berbasis Teka-Teki Silang (TTS) terhadap hasil belajar fisika siswa pada materi pokok gerak lurus kelas VII di SMP Negeri 2 Hutabayuraja T.A 2011/2012.


(6)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel ix

Daftar Lampiran x

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 5

1.3. Batasan Masalah 5

1.4. Rumusan Masalah 6

1.5. Tujuan Penelitian 6

1.6. Manfaat Penelitian 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8

2.1. Kerangka Teoritis 8

2.1.1. Pengertian Belajar 8

2.1.2. Pengertian Hasil Belajar 9

2.1.3. Model Pembelajaran 10

2.1.3.1. Pengertian Model Pembelajaran 10

2.1.3.2. Model Pembelajaran Kooperatif 11

2.1.3.3. Keuntungan Pembelajaran Kooperatif 12

2.1.3.4. Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif 14

2.1.3.5. Pembelajaran Kooperatif tipe STAD 15

2.1.3.6. Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif STAD 17 2.1.3.7. Perbedaan Kelompok Belajar Kooperatif 19

dengan Belajar Konvensional

2.1.4. Teka Teki Silang (TTS) 20

2.1.4.1. Sejarah Teka Teki Silang (TTS) 20

2.1.4.2. Manfaat dan kelebihan Teka Teki Silang (TTS) Sebagai 21 Penambah Wawasan dan mengasah kemampuan

2.1.4.3. Pembelajaran Berbasis Teka-Teki Silang (TTS) 21

2.1.5. Materi Pelajaran 23

2.1.5.1. Jarak dan Perpindahan 23

2.1.5.2. Gerak Relatif dan Gerak Semu 26

2.1.5.3. Kecepatan dan Kelajuan 27

2.1.5.4. Gerak Lurus Beraturan (GLB) 30

2.1.5.5. Percepatan 32

2.1.5.6. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) 35


(7)

2.3. Hipotesis Penelitian 39

BAB III METODE PENELITIAN 40

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 40

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 40

3.3. Variabel Penelitian 40

3.4. Jenis dan Desain Penelitian 41

3.5. Prosedur Penelitian 42

3.6. Instrumen Penelitian 43

3.6.1 Tes Hasil Belajar 43

3.6.2 Observasi 44

3.6.3 Validitas Tes 45

3.7. Teknik Analisis Data 45

3.7.1 Menghitung nilai rata-rata dan simpangan baku (standar Deviasi) 45

3.7.2 Uji Normalitas 46

3.7.3 Uji Homogenitas Data 46

3.7.4 Pengujian Hipotesis 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 50 4.1 Hasil Penelitian 50

4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian 50

4.1.2 Uji Persyaratan Analisa Data 53

4.1.3 Pengujian Hipotesis 54

4.1.4 Observasi Aktivitas Belajar Siswa 55

4.2 Pembahasan 56

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 60

5.1 Kesimpulan 60

5.2 Saran 60


(8)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif 15 Tabel 2.2 Fase-fase pembelajaran kooperatif tipe STAD 18 Tabel 2.3 Perbedaan kelompok pembelajaran kooperatif 19

dengan belajar konvensional

Tabel 2.4 Hubungan jarak dengan waktu 31

Tabel 3.1. Desain penelitian two group pretest-postest 41 Tabel 3.2. Tabel spesifikasi materi pokok gerak lurus 43 Tabel 3.3 Pedoman Observasi Aktivitas Siswa 44 Tabel 4.1. Data hasil pretest kelas eksperimen dan kelas control 51 Tabel 4.2 Data nilai postes kelas eksperimen dan kelas control 52 Tabel 4.3. Ringkasan perhitungan uji normalitas data pretest 53

dan posttest

Tabel 4.4. Ringkasan perhitungan uji homogenitas data pretest 53 dan postest

Tabel 4.5. Ringkasan hasil perhitungan pengujian hipotesis untuk 54 data pretest

Tabel 4.6. Ringkasan hasil perhitungan pengujian hipotesis untuk 54 data posttest


(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Kedudukan benda pada garis lurus 24

Gambar 2.2 Grafik vektor perpindahan 25

Gambar 2.3 Hubungan kecepatan (v) dan waktu (t) pada GLB 31 Gambar 2.4 Dua buah mobil bergerak berlawanan 32

Gambar 2.5 Grafik percepatan rata-rata 33

Gambar 2.6 Grafik hubungan antara v terhadap t pada GLBB dipercepat 35 Gambar 2.7 Grafik hubungan antara s terhadap t pada GLBB dipercepat 35 Gambar 2.8 Grafik hubungan antara v terhadap t pada GLBB diperlambat 36 Gambar 2.7 Grafik hubungan antara s terhadap t pada GLBB diperlambat 36 Gambar 4.1. Perbandingan nilai pretes kelas eksperimen dan control 51 Gambar 4.2. Perbandingan nilai postes kelas eksperimen dan kontrol 52


(10)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 64

Lampiran 2 Lembar Kerja Siswa (LKS) 87

Lampiran 3 Teka-Teki Silang 93

Lampiran 4 Tes Hasil Belajar 97

Lampiran 5 Tabel Spesipikasi Tes Hasil Belajar 102

Lampiran 6 Lembar Observasi Siswa (angket) 111

Lampiran 7 Lembar Observasi Guru (angket) 113

Lampiran 8 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa pada Pretes 115 Kelas Eksperimen

Lampiran 9 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa pada Pretes 116 Kelas Kontrol

Lampiran 10 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa pada Postes 117 Kelas Eksperimen

Lampiran 11 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa pada Postes 118 Kelas Kontrol

Lampiran 12 Rata-rata dan Standar Deviasi Nilai pretes dan Postes 119 Untuk Kedua Kelas

Lampiran 13 Uji Normalitas Data Kelas eksperimen dan Kontrol 122

Lampiran 14 Uji Homogenitas Data 125

Lampiran 15 Uji Hipotesis Nilai Pretes Kelas Eksperimen dan Kontrol 127 Lampiran 16 Uji Hipotesis Nilai Postes Kelas Eksperimen dan Kontrol 129 Lampiran 17 Rekapitulasi Nilai Aktivitas Belajar Siswa 131 Lampiran 18 Pedoman Penilaian Observasi Aktivitas Belajar Siswa 137

Lampiran 19 Dokumentasi Penelitian 138

Lampiran 20 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors 143 Lampiran 21 Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z 144 Lampiran 22 Daftar NiIai Persentil Untuk Distribusi F 145 Lampiran 23 Daftar Nilal Persentil Untuk Distribusi t 147


(11)

Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas, oleh karena itu pendidikan hendaknya dikelola dengan semaksimal mungkin baik dari segi sarana maupun prasarananya. Berbagai upaya senantiasa dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional untuk memacu perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), perlu kiranya dilakukan penyempurnaan proses belajar mengajar, diantaranya proses pembelajaran fisika, hal ini dikarenakan fisika mempunyai kaitan langsung dengan perkembangan IPTEK tersebut.

Pendidikan fisika merupakan pendidikan yang mengembangkan cara berpikir yang kritis, sistematis, logis, dan kreatif dalam membentuk manusia yang handal dan berkompetensi secara global. Pada dasarnya fisika sebagai ilmu pengetahuan alam yang menarik untuk mempelajari gejala-gejala atau fenomena-fenomena alam serta berusaha untuk mengungkap segala rahasia dan hukum semesta yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Objek fisika meliputi pembelajaran karakter gejala dan peristiwa yang terjadi atau terkandung dalam benda-benda mati.

Pengalaman peneliti ketika melaksanakan Program Pengalaman Lapangan Terpadu (PPLT) di SMA Swasta GBKP Kabanjahe banyak siswa yang mengatakan bahwa pelajaran fisika merupakan pelajaran yang sulit untuk dipahami karena guru lebih sering menggunakan model pembelajaran konvensional yaitu pola mengajar dengan menyajikan materi, rumus, soal, penyelesaian soal, tugas rumah, dan kurang melibatkan siswa secara aktif selama kegiatan belajar mengajar dengan demikian aktivitas dan interaksi siswa kurang baik sehingga menyebabkan kejenuhan siswa pada saat KBM berlangsung, siswa hanya dapat menghitung tetapi tidak mengerti konsep fisika sebenarnya dan memperoleh hasil belajar yang kurang optimal.


(12)

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan peneliti di SMP Negeri 2 Hutabayuraja dan wawancara yang dilakukan kepada Ibu Reni Lela Manurung S. Pd selaku guru fisika SMP Negeri 2 Hutabayuraja, beliau mengatakan bahwa hasil nilai ulangan fisika siswa masih jauh dari yang diharapkan yaitu 41 – 60. Nilai ini masih lebih rendah bila dibandingkan dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah sebesar 61. Rendahnya perolehan hasil belajar siswa dikarenakan minat, perhatian, dan motivasi belajar siswa kurang optimal karena guru lebih sering menggunakan model belajar konvensional, jarang menggunakan media pembelajaran, Kurang mendukungnya fasilitas sekolah yaitu minimnya alat laboratorium serta jarang digunakan, dan kurang mendukungnya linkungan sekolah.

Problematika lain tentang pendidikan yang terjadi di Indonesia salah satunya adalah terdapatnya kesenjangan yang cukup lebar antara pengetahuan yang dimiliki para siswa dengan sikap dan perilakunya sebagai contoh adalah siswa tahu bagaimana perilaku sosial yang baik tetapi kurang mampu menghargai orang lain, bertoleransi atau berperilaku sopan. Pengetahuan menjadi sesuatu yang hanya dihafal saja tetapi tidak berpengaruh dalam kehidupan.

Pendidikan memberikan kesempatan dan pengalaman dalam proses pencarian informasi, menyelesaikan masalah, dan membuat keputusan bagi kehidupannya sendiri. Perubahan paradigma dalam proses pembelajaran yang tadinya berpusat pada guru (teacher centered) menjadi pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered). Pembelajaran yang berpusat pada guru yaitu guru dapat mengajar bila para siswa mengikuti aturan main yang diberikan, mengerjakan seperti apa yang diharapkan di dalam kelas (monoton) dan berkeyakinan jika para siswa tidak mengerjakan tugas dengan baik maka harus kembali ke dasar, lebih banyak mengembangkan hafalan dan keterampilan sehingga menyebabkan kejenuhan siswa. Pembelajaran yang berpusat pada siswa umumnya mampu berkomunikasi dan bekerjasama dengan lebih baik, cenderung mementingkan apa yang ingin dipelajari siswa dan mendorong siswa untuk belajar mengambil tanggung jawab yang lebih besar dalam pembelajaran baik secara individual maupun kerjasama kelompok dengan demikian diharapkan dapat


(13)

dan fasilitas untuk membangun sendiri pengetahuannya sehingga siswa akan memperoleh pemahaman yang mendalam dan pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang berkualitas.

Berdasarkan masalah yang dikemukakan di atas maka perlu dikembangkan model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan bekerja sama memecahkan masalah, dan saling mendiskusikan masalah tersebut dengan teman-temannya. Dalam konteks saling tukar pengetahuan, mengajukan dan menjawab pertanyaan, komunikasi interaktif antara sesama siswa, antara siswa dengan guru, mengerjakan tugas bersama merupakan strategi pokok dalam pembelajaran kooperatif. Muslimin, (2000:16) menyatakan berdasarkan hasil-hasil penelitian yang telah ditelaah oleh Slavin yang menunjukkan bahwa teknik-teknik pembelajaran kooperatif lebih unggul dalam meningkatkan hasil belajar dibandingkan dengan pengalaman individual. Pembelajaran yang mengembangkan diskusi dan kerja kelompok memberikan aktivitas lebih banyak pada siswa.

Salah satu model pembelajaran kooperatif yang akan diterapkan oleh peneliti adalah model pembelajaran kooperatif tipe Students Team Achievement Division (STAD). Model Pembelajaran Koperatif tipe STAD merupakan pendekatan Cooperative Learning dikembangkan oleh Slavin yang menekankan pada aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal. Trianto (2009:72) menyatakan: ”model pembelajaran kooperatif STAD merupakan model pembelajaran yang sederhana”. Hal ini senada dengan Herdian http://herdy07.wordpress.com/tag/pembelajaran-stad-student-teams-achievement-division/ yang menyatakan bahwa:

”Student Team Achievement Divisions (STAD) adalah model pembelajaran kooperatif yang sederhana dan merupakan pembelajaran


(14)

kooperatif yang cocok digunakan oleh guru yang baru mulai menggunakan pembelajaran kooperatif”.

Penelitian mengenai Model Pembelajaran kooperatif tipe STAD ini sudah pernah diteliti oleh peneliti Wulandari (2011) Pada materi Zat dan Wujudnya di SMP Swasta Darusallam Medan. Dari hasil penelitian ini diperoleh nilai rata-rata hasil belajar kelas eksperimen (Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD) adalah 68,38 sedangkan kelas kontrol (Model Pembelajaran Konvensional) adalah 62,63.

Pada penelitian di atas, menurut peneliti sebelumnya sudah melaksanakan tahapan-tahapan dari model pembelajaran kooperatif tipe STAD sebagaimana yang ditekankan dalam model ini, namun peneliti masih mengalami kendala. Kendala yang dialami oleh peneliti sebelumnya adalah peneliti kurang memperhatikan dan membimbing siswa selama diskusi kelompok sehingga siswa kurang termotivasi secara aktif dalam menyelesaikan tugas kelompok. Untuk mengatasi hal ini, peneliti berniat lebih membimbing siswa dengan cara aktif bertanya kepada siswa tentang apa yang telah dikerjakan dalam kelompok dengan begitu siswa akan lebih termotivasi untuk aktif dalam menyelesaikan tugas kelompok. Kendala lain yang dialami peneliti sebelumnya adalah kurang efisien dalam menggunakan alokasi waktu sehingga menyita waktu untuk fase-fase pembelajaran yang lain karena peneliti tidak menjelaskan kepada siswa bagaimana pelaksanaan model kooperatif tipe STAD. Untuk mengatasi hal ini, peneliti akan menjelaskan kepada siswa bagaimana sebenarnya pelaksanaan model ini agar proses KBM berlangsung dengan baik sesuai dengan alokasi waktu yang ditentukan dalam RPP. Kendala berikutnya yang dialami peneliti sebelumnya yaitu siswa kurang tertib saat diskusi kelompok berlangsung. Untuk mengatasi hal ini, peneliti akan meminta bantuan kepada guru mata pelajaran untuk dapat menertibkan siswa pada saat diskusi kelompok berlangsung.

Zaman sekarang ini, siswa sangat menuntut pengajar untuk mengajar lebih kreatif agar tidak membosankan. Karena itu, pengajar sangat memerlukan metode, teknik-teknik, dan bahan ajar dalam mengajar. Sebenarnya, bila pengajar berpikir kreatif, apa pun yang ditemukan di sekitar dapat digunakan sebagai bahan


(15)

membantu siswa memahami materi pelajaran yang disampaikan dengan tujuan untuk lebih meningkatkan hasil belajar siswa.

Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul ”Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD Berbasis Teka Teki Silang (TTS) Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Pada Materi Pokok Gerak Lurus kelas VII Di SMP Negeri 2 Hutabayuraja T.A 2011/2012.”

1.2.Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dapat dibuat identifikasi masalah sebagai berikut :

1. Rendahnya minat, perhatian, dan motivasi siswa dalam belajar fisika.

2. Kurang mendukungnya fasilitas sekolah yaitu minimnya alat laboratorium serta jarang digunakan.

3. Kurang mendukungnya lingkungan sekolah.

4. Penggunaan model pembelajaran yang kurang bervariasi saat kegiatan belajar mengajar.

5. Rendahnya hasil belajar siswa.

1.3.Batasan Masalah

Agar permasalahan dalam penelitian ini lebih jelas dan terarah, maka perlu adanya batasan masalah. Dengan melihat banyaknya faktor yang mempengaruhi hasil belajar fisika siswa maka masalah penelitian ini dibatasi pada:

1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Division) berbasis TTS dalam proses pembelajaran.


(16)

2. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII di SMP Negeri 2 Hutabayuraja T.A. 2011/2012.

3. Materi pada kelas VII SMP yang diteliti adalah Gerak Lurus.

1.4.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan batasan masalah di atas maka yang menjadi rumusan masalah pada penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah hasil belajar fisika siswa dengan menggunakan model pembelajaran konvensional pada materi pokok Gerak Lurus kelas VII di SMP Negeri 2 Hutabayuraja.

2. Bagaimanakah hasil belajar fisika siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbasis TTS pada materi pokok Gerak Lurus kelas VII di SMP Negeri 2 Hutabayuraja.

3. Adakah perbedaan akibat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbasis TTS terhadap hasil belajar fisika siswa pada materi pokok Gerak Lurus kelas VII di SMP Negeri 2 Hutabayuraja.

1.5.Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui hasil belajar fisika siswa dengan menggunakan model pembelajaran konvensional pada materi pokok Gerak Lurus kelas VII di SMP Negeri 2 Hutabayuraja.

2. Untuk mengetahui hasil belajar fisika siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbasis TTS pada materi pokok Gerak Lurus kelas VII di SMP Negeri 2 Hutabayuraja.

3. Untuk mengetahui perbedaan akibat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbasis TTS terhadap hasil belajar fisika siswa pada materi pokok Gerak Lurus kelas VII di SMP Negeri 2 Hutabayuraja.


(17)

kooperatif tipe STAD berbasis TTS kelas VII di SMP Negeri 2 Hutabayuraja T.A. 2011/2012.


(18)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M., (2003), Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Rineka Cipta, Jakarta.

Afiatin, T., www.inparametic.com (akses 12 Maret 2012) Erlinna, (2011), Teka-Teki Sebagai Media Pembelajaran,

http://erlinna.wordpress.com/2011/05/20/teka-teki-sebagai-media-pembelajaran/ (akses 12 Maret 2012).

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, (2010), Buku Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa Program Studi Pendidikan, FMIPA Unimed, Medan.

Hamalik, O., (2011), Kurikulum dan Pembelajaran, Bumi Aksara, Jakarta. Herdian, (2009), Model Pembelajaran STAD,

http://herdy07.wordpress.com/tag/pembelajaran-stad-student-teams-achievement-division/ (akses 12 Maret 2012).

Hidayati, N., (2009), Manfaat Teka Teki Silang Sebagai Penambah Wawasan dan Mengasah Kemampuan, http://niahidayati.net/manfaat-teka-teki-silang-sebagai-penambah-wawasan-dan-mengasah-kemampuan.html (akses 12 Maret 2012) Lie, A., (2007), Cooperative Learning Mempraktikkan Cooperative Learning di

Ruang-Ruang Kelas, Grasindo, Jakarta

Lohat, A.S., http://fisikadasar.com/sample.pdf (akses 12 Maret 2012) Munawar, I., (2009), Pengertian Belajar,

http://indramunawar.blogspot.com/2009/06/pengertian-belajar.html (akses 12 Maret 2012).

Muslimin, I., (2000), Pembelajaran Kooperatif, Universitas Negeri Surabaya, Surabaya.

Isjoni, (2009), Pembelajaran kooperatif, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Nurhadi, (2004), Kurikulum 2004 Pertanyaan dan Jawaban, PT Gramedia Widia Sarma Indonesia, Jakarta.

Rusman, (2011), Model-Model Pembelajaran, PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta. Sagala, (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran, Alfabeta, Bandung.


(19)

Sudjana, M.A., (2005), Metode Statistika, Tarsito, Bandung.

Suprijiono, A., (2010), Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Kencana, Jakarta

Wulandari, S., (2011), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Zat dan Wujudnya di Kelas VII SMP Swasta Darussalam Medan T.P 2010/2011, Skripsi FMIPA Unimed, Medan.


(1)

kooperatif yang cocok digunakan oleh guru yang baru mulai menggunakan pembelajaran kooperatif”.

Penelitian mengenai Model Pembelajaran kooperatif tipe STAD ini sudah pernah diteliti oleh peneliti Wulandari (2011) Pada materi Zat dan Wujudnya di SMP Swasta Darusallam Medan. Dari hasil penelitian ini diperoleh nilai rata-rata hasil belajar kelas eksperimen (Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD) adalah 68,38 sedangkan kelas kontrol (Model Pembelajaran Konvensional) adalah 62,63.

Pada penelitian di atas, menurut peneliti sebelumnya sudah melaksanakan tahapan-tahapan dari model pembelajaran kooperatif tipe STAD sebagaimana yang ditekankan dalam model ini, namun peneliti masih mengalami kendala. Kendala yang dialami oleh peneliti sebelumnya adalah peneliti kurang memperhatikan dan membimbing siswa selama diskusi kelompok sehingga siswa kurang termotivasi secara aktif dalam menyelesaikan tugas kelompok. Untuk mengatasi hal ini, peneliti berniat lebih membimbing siswa dengan cara aktif bertanya kepada siswa tentang apa yang telah dikerjakan dalam kelompok dengan begitu siswa akan lebih termotivasi untuk aktif dalam menyelesaikan tugas kelompok. Kendala lain yang dialami peneliti sebelumnya adalah kurang efisien dalam menggunakan alokasi waktu sehingga menyita waktu untuk fase-fase pembelajaran yang lain karena peneliti tidak menjelaskan kepada siswa bagaimana pelaksanaan model kooperatif tipe STAD. Untuk mengatasi hal ini, peneliti akan menjelaskan kepada siswa bagaimana sebenarnya pelaksanaan model ini agar proses KBM berlangsung dengan baik sesuai dengan alokasi waktu yang ditentukan dalam RPP. Kendala berikutnya yang dialami peneliti sebelumnya yaitu siswa kurang tertib saat diskusi kelompok berlangsung. Untuk mengatasi hal ini, peneliti akan meminta bantuan kepada guru mata pelajaran untuk dapat menertibkan siswa pada saat diskusi kelompok berlangsung.

Zaman sekarang ini, siswa sangat menuntut pengajar untuk mengajar lebih kreatif agar tidak membosankan. Karena itu, pengajar sangat memerlukan metode, teknik-teknik, dan bahan ajar dalam mengajar. Sebenarnya, bila pengajar berpikir kreatif, apa pun yang ditemukan di sekitar dapat digunakan sebagai bahan


(2)

ajar dan tidak harus yang mahal-mahal. Pengajar dapat memanfaatkan permainan sebagai bahan ajar yaitu ‘Teka-Teki Silang’. Walaupun sifatnya rekreatif, namun Teka-Teki Silang dapat digunakan untuk mengasah otak dan melatih konsentrasi. Karena itulah Teka-Teki Silang dapat digunakan sebagai bahan ajar yang dapat membantu siswa memahami materi pelajaran yang disampaikan dengan tujuan untuk lebih meningkatkan hasil belajar siswa.

Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul ”Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD Berbasis Teka Teki Silang (TTS) Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Pada Materi Pokok Gerak Lurus kelas VII Di SMP Negeri 2 Hutabayuraja T.A 2011/2012.”

1.2.Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dapat dibuat identifikasi masalah sebagai berikut :

1. Rendahnya minat, perhatian, dan motivasi siswa dalam belajar fisika.

2. Kurang mendukungnya fasilitas sekolah yaitu minimnya alat laboratorium serta jarang digunakan.

3. Kurang mendukungnya lingkungan sekolah.

4. Penggunaan model pembelajaran yang kurang bervariasi saat kegiatan belajar mengajar.

5. Rendahnya hasil belajar siswa.

1.3.Batasan Masalah

Agar permasalahan dalam penelitian ini lebih jelas dan terarah, maka perlu adanya batasan masalah. Dengan melihat banyaknya faktor yang mempengaruhi hasil belajar fisika siswa maka masalah penelitian ini dibatasi pada:

1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Division) berbasis TTS dalam proses pembelajaran.


(3)

2. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII di SMP Negeri 2 Hutabayuraja T.A. 2011/2012.

3. Materi pada kelas VII SMP yang diteliti adalah Gerak Lurus.

1.4.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan batasan masalah di atas maka yang menjadi rumusan masalah pada penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah hasil belajar fisika siswa dengan menggunakan model pembelajaran konvensional pada materi pokok Gerak Lurus kelas VII di SMP Negeri 2 Hutabayuraja.

2. Bagaimanakah hasil belajar fisika siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbasis TTS pada materi pokok Gerak Lurus kelas VII di SMP Negeri 2 Hutabayuraja.

3. Adakah perbedaan akibat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbasis TTS terhadap hasil belajar fisika siswa pada materi pokok Gerak Lurus kelas VII di SMP Negeri 2 Hutabayuraja.

1.5.Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui hasil belajar fisika siswa dengan menggunakan model pembelajaran konvensional pada materi pokok Gerak Lurus kelas VII di SMP Negeri 2 Hutabayuraja.

2. Untuk mengetahui hasil belajar fisika siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbasis TTS pada materi pokok Gerak Lurus kelas VII di SMP Negeri 2 Hutabayuraja.

3. Untuk mengetahui perbedaan akibat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbasis TTS terhadap hasil belajar fisika siswa pada materi pokok Gerak Lurus kelas VII di SMP Negeri 2 Hutabayuraja.


(4)

1.6.Manfaat Penelitian

Penelitian ini bermanfaat sebagai:

1. Sebagai bahan informasi hasil belajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbasis TTS kelas VII di SMP Negeri 2 Hutabayuraja T.A. 2011/2012.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M., (2003), Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Rineka Cipta, Jakarta.

Afiatin, T., www.inparametic.com (akses 12 Maret 2012) Erlinna, (2011), Teka-Teki Sebagai Media Pembelajaran,

http://erlinna.wordpress.com/2011/05/20/teka-teki-sebagai-media-pembelajaran/ (akses 12 Maret 2012).

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, (2010), Buku Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa Program Studi Pendidikan, FMIPA Unimed, Medan.

Hamalik, O., (2011), Kurikulum dan Pembelajaran, Bumi Aksara, Jakarta. Herdian, (2009), Model Pembelajaran STAD,

http://herdy07.wordpress.com/tag/pembelajaran-stad-student-teams-achievement-division/ (akses 12 Maret 2012).

Hidayati, N., (2009), Manfaat Teka Teki Silang Sebagai Penambah Wawasan dan Mengasah Kemampuan, http://niahidayati.net/manfaat-teka-teki-silang-sebagai-penambah-wawasan-dan-mengasah-kemampuan.html (akses 12 Maret 2012) Lie, A., (2007), Cooperative Learning Mempraktikkan Cooperative Learning di

Ruang-Ruang Kelas, Grasindo, Jakarta

Lohat, A.S., http://fisikadasar.com/sample.pdf (akses 12 Maret 2012) Munawar, I., (2009), Pengertian Belajar,

http://indramunawar.blogspot.com/2009/06/pengertian-belajar.html (akses 12 Maret 2012).

Muslimin, I., (2000), Pembelajaran Kooperatif, Universitas Negeri Surabaya, Surabaya.

Isjoni, (2009), Pembelajaran kooperatif, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Nurhadi, (2004), Kurikulum 2004 Pertanyaan dan Jawaban, PT Gramedia Widia Sarma Indonesia, Jakarta.

Rusman, (2011), Model-Model Pembelajaran, PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta. Sagala, (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran, Alfabeta, Bandung.


(6)

Sardiman A.M., (2007), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Sudjana, M.A., (2005), Metode Statistika, Tarsito, Bandung.

Suprijiono, A., (2010), Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Kencana, Jakarta

Wulandari, S., (2011), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Zat dan Wujudnya di Kelas VII SMP Swasta Darussalam Medan T.P 2010/2011, Skripsi FMIPA Unimed, Medan.


Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING DENGAN PERCOBAAN SEDERHANA TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PADA MATERI GERAK MELINGKAR DI SMA NEGERI 1 BANDAR DUA

0 4 1

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP KELAS VII SMP NEGERI 13 BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2011/2012

0 3 44

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH

0 0 6

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 LUBUKLINGGAU TAHUN PELAJARAN 20152016

0 0 10

PENGARUH PENERAPAN TEKA TEKI SILANG DALAM PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI MIPA SMA NEGERI 14 PADANG

0 0 12

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN PECAHAN

0 0 15

PERBEDAAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA

1 2 13

View of PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN KONEMATIKA GERAK

0 1 9

PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 26 MAKASSAR

0 0 6

2 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TERHADAP HASIL BELAJAR GERAK LURUS BERATURAN DI SMA

0 0 11