PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK ROLE PLAYING DALAM MENCEGAH TIMBULNYA KONFLIK SOSIAL PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI NA IX-X AEK KOTABATU LABURA TAHUN AJARAN 2012/2013.

(1)

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK

ROLE PLAYING DALAM MENCEGAH TIMBULNYA

KONFLIK SOSIAL PADA SISWA KELAS XI

SMA NEGERI 1NA IX-X AEK KOTABATU

LABURA TAHUN AJARAN 2013/2014

SKRIPSI

Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Psikologi Pendidikan

dan Bimbingan

Oleh:

TRI SUWARTI

NIM 109151064

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2014


(2)

(3)

(4)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Role Playing Dalam Mencegah Timbulnya Konflik Sosial Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri Na IX-X Aek Kotabatu Tahun Ajaran 2013/2014”. Shalawat dan salam terucap atas pimpinan ummat, Rasulullah Muhammad Saw, keluarga dan para sahabatnya. Semoga di akhirat kelak kita mendapatkan pengakuan dari beliau sebagai ummatnya. Amin ya Rabbal’alamin.

Skripsi ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan di Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan. Penulis menyadari banyak pihak-pihak yang terkait dalam membantu penyelesaian penulisan skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, antara lain:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si., selaku Rektor UNIMED.

2. Bapak Drs. Nasrun Nasution, MS., selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan UNIMED

3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS., selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu Pendidikan UNIMED.

4. Bapak Prof. Dr. Abdul Munir, M. Pd., selaku Ketua Jurusan Fakultas Ilmu Pendidikan UNIMED.

5. Ibu Dra. Nurmaniah, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penulisan skripsi, penelitian sampai skripsi ini selesai.

6. Ibu Dra. Pastiria Sembiring, M.Pd Kons selaku Dosen Pembimbing Akademik sekaligus Dosen Penyelaras, terimakasih atas bimbingannya selama ini.

7. Ibu Dra. Zulhaini S selaku Dosen Penyelaras yang telah membantu mengoreksi kesempurnaan skripsi ini.


(5)

iii

8. Ibu Dra. Kemali Syarif, M.Pd selaku Dosen Penyelaras yang telah banyak memberikan masukan-masukan yang sangat bermanfaat bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

9. Bapak dan Ibu Dosen Psikologi Pendidikan dan Bimbingan, Bimbingan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan UNIMED.

10.Bapak Drs. Yusri Hamonangan selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Na IX-X Aek Kotabatu, terikasih atas izin dan bantuannya. Bapak Poltak P. Simarmata, S.Pd selaku guru BK serta para siswa SMA Negeri 1 Na X-IX Aek Kotabatu yang telah banyak membantu selama proses penelitian berlangsung.

11.Teristimewa penulis sampaikan kepada orang yang dimuliakan yaitu ayahanda tercinta Yoyok, dan ibunda tersayang Kartiah yang tidak henti-hentinya memberikan doa, dukungan baik itu moril maupun materil serta kasih sayang yang tulus kepada penulis dan telah memperjuangkann dengan sepenuh hati dan kerja keras sehingga penulis dapat menyelesaikan studi sampai ke perguruan tinggi, kalian merupakan sumber inspirasi dan motivasi buat saya.

12.Buat kakak-kakakku Wiwik Setiawati dan Puji Astuti terimakasih selalu berada di sisi penulis yang bersedia mendengar keluh kesah penulis. Buat abang ipar Sardi dan Sugino, serta keponakan-keponakan tersayang Eko Priono, Dwi, Nurul Khatiah dan Hermawan terimakasih atas doa dan motivasi yang telah diberikan.

13.Buat orang-orang terdekat, Muhammad Risky Habibi terimakasih penulis ucapkan yang telah memberikan support dan waktunya pada penulis. Untuk sahabat ku tersayang empat komplotan Tia Susantriani Kaban, Suma Tika dan Inra Husein, serta sahabat terdekat ku Sasi Mulya Ningsih yang telah banyak membantu serta memberikan masukan kepada penulis. Teman-teman PPLT Al Ma’shum Kisaran Febri, Dewi, Zura, dan Syaya. Sahabat yang selalu berada di sisi penulis selama 4 tahun ini Asmel, Nofrika, Mila, Sari. Seluruh teman-teman BK Reguler 09 yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Dan untuk teman-teman kos Dahlia dan Rini.


(6)

iv

Terimakasih untuk segala dukungan dan bantuan yang telah kalian berikan.

Penulis menyadari masih banyak kesalahan baik dari isi maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharap saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Saya ucapkan terima kasih.

Medan, Nopember 2013 Penulis

Tri Suwarti Nim. 109151064


(7)

i ABSTRAK

TRI SUWARTI. Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Role Playing Dalam Mencegah Timbulnya Konflik Sosial Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri Na IX-X Aek Kotabatu Labura Tahun Ajaran 2012/2013.

Masalah dalam penelitian ini adalah adanya pengelompokan-pengelompokan/geng, peniruan buta terhadap teman sebaya, menunjukkan sikap antisosial terhadap teman, bentrok antar siswa, serta belum adanya pemberian layanan bimbingan kelompok teknik role playing dalam mencegah timbulnya konflik sosial di sekolah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh layanan bimbingan kelompok teknik role playing dalam mencegah timbulnya konflik sosial pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Na IX-X Aek Kotabatu Tahun Ajaran 2013/2014.

Yang menjadi subjek penelitian ini adala siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Na IX-X Aek Kota Labura yang berjumlah 10 orang siswa yang memiliki kemampuan rendah dalam mencegah timbulnya konflik sosial. Penelitian ini menggunakana jenis penelitian eksperimen yaitu dengan memberikan perlakuan kepada sekelompok orang yang dijadikan subjek penelitian. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah angket untuk mengetahui kemampuan siswa dalam mencegah konflik sosial dengan menggunakan skala likers. Angket diberikan sebelum dan sesudah pemberian layanan (BKp teknik role playing). Teknik analisis data menggunakan uji beda (uji t).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya pengaruh layanan bimbingan kelompok teknik role playing dalam mencegah timbulnya konflik sosial pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Na IX-X Aek Kotabatu Labura Tahun Ajaran 2013/2014. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji beda (uji t) yang menunjukkan bahwa pada taraf signifikan 5% , > yaitu 16,93 > 1, 83. Dan hasil angket sebelum diberikan perlakuan diperoleh rata-rata skor yaitu 56,1, dan setelah diberikan layanan bimbingan kelompok teknik role palying diketahui skor rata-rata naik menjadi 77,6.


(8)

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK .. ………. i

KATA PENGANTAR ………. ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Batasan Masalah……… 6

D. Rumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Manfaat Penelitian... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA... 9

A. KerangkaTeori ... 9

1. Layanan Bimbingan Kelompok... 9

1.1.Pengertian Bimbingan... 9

1.2.Pengertian Bimbingan Kelompok... 10

1.3.Tujuan Layanan Bimbingan Kelompok... 12

1.4.Manfaat Bimbingan Kelompok ... 13

1.5. Model Bimbingan Kelompok ……….. 13

1.6. Teknik-Teknik Bimbingan Kelompok………. 14

1.7. Tahapan-Tahapan Bimbingan Kelompok………. 16

1.8. Asas-Asas Bimbingan Kelompok………. 20

2. Teknik Role Playing ... 21

2.1. Pengertian Role Playing ……….. ... 21


(9)

vi

2.3. Keunggulan Dan Kelemahan Role Playing... 26

2.4. Teknik Role Playing Untuk Mencegah Konflik Sosial Pada Siswa ………..... 27

3. Konflik Sosial ……… 29

3.1 Definisi Konflik Sosial…. ... 32

3.2 Bentuk-Bentuk Konflik Sosial... 34

3.3. Faktor-Faktor Penyebab Konflik Sosial... 36

3.4. Dampak Konflik Sosial... . 37

B. Kerangka Konseptual ... ... 38

C. Hipotesis ... 39

BAB III METODE PENELITIAN ... 40

A. Jenis Penelitian ... 40

B. Subjek Penelitian ... 41

C. Langkah-Langkah Penelitian ... 41

D. Operasional Variabel Penelitian ... 42

E. Teknik Pengumpulan Data ... 43

F. Teknik Analisis Data ... 46

G. Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………... 50

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ………... 50

B. Pengujian Persyaratan Analisis... 52

C. Deskripsi Data Hasil Penelitian………. 53

D. Uji Hipotesis ………. 54

E. Pembahasan Hasil Penelitian ………..... 54

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………. ... 57

A. Kesimpulan ………... 57

B. Saran ………... 58


(10)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

Gambar 4.1 Pelaksanaan Uji Validitas... 139

Gambar 4.2 Pela ksanaan Pre-test... 140

Gambar 4.3 Pelaksanaan BKp Teknik Role Playing pertemuan 1... 140

Gambar 4.4 Pelaksanaan BKp Teknik Role Playing ke 2... 141

Gambar 4.5 Pelaksanaan BKp Teknik Role Playing ke 3... 141

Gambar 4.6 Pelaksanaan Bkp Teknik Role Playing ke 4... 142

Gambar 4.7 Pelaksanaan Post-test... 142

Gambar 4.8 Subjek Penelitian... 143


(11)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Hal

Lampiran 1 Angket Konflik Sosial... 61

Lampiran 2 Uji Coba Angket Konflik Sosial Pada Siswa... 66

Lampiran 3 Perhitungan Validitas Angket Konflik Sosial... 68

Lampiran 4 Perhitungan Reliabilitas Angket Konflik Sosial... 71

Lampiran 5 Angket Konflik Sosial (Valid)... 74

Lampiran 6 Sebaran Data Pre-test... 78

Lampiran 7 Perhitungan Harga Rata-Rata (M), Standart Deviasi (SD) Data Pret-test Konflik Sosial... 79

Lampiran 8 Sebaran Data Post-test... 81

Lampiran 9 Perhitungan Harga Rata-Rata (M), Satndart Deviasi (SD) Data Post-test Konflik Sosial... 82

Lampiran 10 Uji Hipotesis... 84

Lampiran 11 Satuan Layanan Bimbingan Kelompok... 86

Lampiran 12 Lembar Observasi Layanan BKp Teknik Role Playing... 133


(12)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Masa remaja merupakan tahap perkembangan yang harus dilalui oleh setiap individu yang merupakan tahap perkembangan dari masa-masa sebelumnya. Sama halnya dengan masa-masa yang lain, masa remaja merupakan masa yang penting dimana pada tahapan ini remaja mengalami perkembangan fisik yang cepat dengan disertainya perkembangan mental yang cepat pula, selain itu sikap, nilai dan minat baru remaja terbentuk pada tahap ini.

Selain penting, masa remaja juga merupakan masa yang rentan karena pada masa ini status individu tidaklah jelas dan terdapat keraguan akan peran yang harus dilakukan. Remaja masih mencari identitas dirinya. Identitas diri yang dicari oleh remaja berupa usaha untuk menjelaskan siapa dirinya, apa peranannya dalam masyarakat dan apakah ia seorang anak atau seorang dewasa.

Banyak stereotip-stereotip yang timbul mengenai pencarian identitas diri remaja. Anggapan stereotip itu yaitu bahwa remaja adalah anak-anak yang tidak rapi, yang tidak dapat dipercaya, belum bisa mandiri dan cenderung berprilaku merusak. Anthony (Hurlock, 1980:208) menjelaskan bahwa “stereotip juga berfungsi sebagai cerminan yang ditegakkan masyarakat bagi remaja, yang menggambarkan citra diri remaja sendiri yang lambat laun dianggap sebagai gambaran yang asli dan remaja membentuk perilakunya sesuai dengan gambaran ini”.


(13)

2

Berhubungan dengan stereotip tersebut, kenyataannya banyak dijumpai remaja yang demikian, remaja yang masih mengandalkan orang dewasa dalam melaksanakan kewajiban ataupun tugasnya sebagai individu termasuk dalam hal menyelesaikan masalah. Hal itu juga bisa disebabkan oleh kebiasaan pada periode yang lalu saat remaja masih berada pada masa anak-anak selalu mengharapkan bantuan dari orang tua ataupun orang dewasa lain. Seperti yang di jelaskan Hurlock (1980:207) bahwa “masa remaja sebagai periode peralihan, artinya apa yang telah terjadi sebelumnya akan meninggalkan bekasnya pada apa yang terjadi sekarang dan yang akan datang”.

Masa remaja dianggap sebagai masa badai dan tekanan, suatu masa dimana ketegangan emosi meninggi sebagai akibat perubahan fisik dan kelenjar (Hurlock, 1980:212). Ketidakstabilan emosi remaja dapat berakibat pada perilaku remaja, oleh karena itu remaja suka melakukan pembangkangan atas apa yang tidak disukainya, melakukan segala hal yang bisa membuatnya menjadi menarik meski dengan cara yang kurang benar.

Tindakan-tindakan remaja tersebut yang suka mengikuti ego dan emosinya dapat memicu timbulnya konflik sosial diantara sesamanya. Dan jika konflik itu dibiarkan maka akan menimbulkan banyak kerugian, tidak hanya bagi remaja itu sendiri tapi juga bagi orang lain yang ada di sekitar mereka. Konflik bisa terjadi karena kurangnya bimbingan yang diberikan oleh orang tua atau guru pada setiap remaja sehingga remaja tidak tahu cara mencegah timbulnya konflik tersebut sehingga konflik tersebut terjadi.


(14)

3

Ada beberapa bentuk konflik diantaranya yaitu: konflik antara atau dalam peran sosial. Konflik antara kelompok sosial, konflik antara kelompok-kelompok yang terorganisir dan tidak terorganisir dan konflik antara satuan nasional. Pada remaja, mereka biasanya terlibat konflik antara atau dalam peran sosial, misalnya antara peran-peran dalam lingkungan sekolah. Wujud dari konflik itu sendiri contohnya saat belajar terjadi perbedaan pendapat yang dibawa bahkan ketika pelajaran selesai, adanya pengelompokkan-pengelompokk/ geng, peniruan tehadap teman sebaya, terjadi persaingan antar kelas mana yang lebih dikatakan baik.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan koordinator BK yaitu Bapak P. Simarmata yang mengajar di SMA Negeri 1 Na IX-X Aek Kotabatu mengatakan bahwa “disekolah ini pernah terjadi bentrok/tawuran antar siswa dua tahun lalu, selain itu masih terdapat siswa yang mengalami selisih paham ataupun perbedaan pendapat yang membuat siswa menjadi tidak akur satu sama lain, selain itu terdapat juga geng/ kelompok perempuan yang menjadi kelompok yang disegani di sekolah ini dan membuat yang lain untuk mengikuti gayanya.”

Jika tahun-ketahun masalah ini terus terjadi tanpa ada upaya untuk mencegah ataupun mengatasinya, maka masalah ini bisa berdampak buruk bagi perkembangan diri remaja itu sendiri, selain itu juga akan terganggu akademik serta hubungan sosialnya dengan yang lain.


(15)

4

Mengingat akan bahaya dari konflik sosial pada siswa yang apabila dibiarkan akan semakin menyebabkab dampak negatif maka perlu diberikan bantuan kepada siswa berupa bimbingan, baik itu dari guru bidang studi ataupun dari guru pembimbing. Namun diharapkan peran yang lebih besar yaitu peran guru pembimbing itu sendiri. Salah satu bantuan yang dapat diberikan oleh sekolah yaitu melalui pelayanan yang dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling yaitu layanan bimbingan dan kelompok dengan teknik role playing (bermain peran).

Menurut Damayanti (2012:36) bimbingan kelompok adalah salah satu cara dalam melaksanakan kegiatan layanan bimbingan dan penyuluhan untuk membantu memecahkan masalah klien. Segala permasalahan kelompok akan dibawa ke kelompok lain untuk dipecahkan secara bersama-sama dengan mengarah kepada permasalahan yang ada pada diri klien.

Sesuai dengan pernyataan di atas layanan bimbingan kelompok merupakan salah satu jenis layanan yang tepat digunakan untuk mencegah berkembangnya masalah-masalah yang dihadapi siswa secara berkelompok. Selain itu bimbingan kelompok dapat melatih siswa dalam mengembangkan kemampuan bersosialisasi, dan mewujudkan tingkah laku yang lebih efektif serta meningkatkan kemampuan berkomunikasi baik verbal maupun non verbal.

Bimbingan kelompok merupakan lingkungan yang kondusif yang dapat memberikan kesempatan bagi anggotanya untuk menambah penerimaan diri dan orang lain, memberikan ide, perasaan, dukungan bantuan alternatif (pemecahan masalah) dan mengambil keputusan yang tepat, dan dapat berlatih tentang perilaku baru serta dapat bertanggung jawab atas pilihan yang ditentukan sendiri.


(16)

5

Suasana ini dapat menumbuhkan perasaan berarti bagi anggota yang selanjutnya juga dapat menambah kepribadian yang positif.

Dalam melakukan bimbingan kelompok inipun haruslah diperhatikan penggunaan tekniknya. Ada beberapa macam teknik serta pendekatan yang digunakan dalam pelaksanaan bimbingan kelompok yang sesuai dengan tujuan serta kebutuhannya. Dalam pelaksanannya teknik yang digunakan harus lah tepat. Dalam penelitian ini salah satu teknik yang digunakan adalah role playing (bermain peran).

Bimbingan kelompok dengan menggunakan teknik role playing (bermain peran) dapat membantu siswa menemukan makna diri (jati diri) di dunia sosial dan memecahkan dilema dengan bantuan kelompok. Artinya melalui bermain peran siswa belajar menggunakan konsep peran, menyadari adanya peran-peran yang berbeda dan memikirkan perilaku dirinya dan perilaku orang lain.

Diharapkan layanan bimbingan kelompok ini dijadikan suatu sarana dalam menumbuhkan pemahaman nilai-nilai positif bagi siswa khususnya sikap kepribadian yang dibentuk dengan pendekatan secara personal dan juga secara berkelompok untuk mencegah timbulnya konflik sosial. Mereka juga akan merasa mendapat pembinaan dan informasi untuk mengembangkan kepribadiannya, apalagi masalah konflik sosial merupakan masalah yang tidak jarang dijumpai dalam permasalah siswa sekarang ini.


(17)

6

Berdasarkan permasalahan diatas, maka peneliti merasa penting untuk melakukan penelitian dalam bidang bimbingan dan konseling yang berjudul: Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Role Playing Dalam Mencegah Timbulnya Konflik Sosial Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Na IX-X Aek Kotabatu Tahun Ajaran 2012/2013”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, adapun identifikasi masalah dari penelitian ini yaitu:

1. Adanya pengelompokan-pengelompokan/ geng. 2. Peniruan buta terhadap teman sebaya.

3. Menunjukkan sikap anti sosial terhadap teman 4. Bentrok antar siswa.

5. Belum dilakukan pemberian layanan bimbingan kelompok teknik role playing dalam mencegah timbulnya konflik sosial di sekolah.

C. Batasan Masalah

Untuk menghindari kesimpangsiuran dan untuk lebih mendekatkan arah pada permasalahan yang akan dikaji maka perlu dilakukan pembatasan masalah. Mengingat keterbatasan, kemampuan dan waktu yang dimiliki peneliti, maka pembatasan masalah pada penelitian ini adalah: “upaya pencegahan timbulnya konflik sosial pada siswa kelas XI IPS 1 dengan menggunakan teknik role playing dalam bimbingan kelompok.”


(18)

7 D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah, maka selanjutnya dapat dirumuskan permasalahan dalam bentuk pertanyaan yang akan diteliti oleh peneliti. Adapun rumusan masalah tersebut yaitu: “Apakah ada pengaruh layanan bimbingan kelompok teknik role playing dalam mencegah timbulnya konflik sosial pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Na IX-X Aek Kotabatu Tahun Ajaran 2013/2014”?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan penelitian di atas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah “Untuk mengetahui pengaruh layanan bimbingan kelompok teknik role playing dalam mencegah timbulnya konflik sosial pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Na IX-X Aek Kota Batu Tahun Ajaran 2013/2014”.

F. Manfaat Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian yang peneliti ajukan maka penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

a. Manfaat Teoritis

Secara teoritis diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat dalam menambah wawasan dan ilmu pengetahuan serta dapat menjadi masukan khususnya dalam layanan bimbingan dan konseling dengan menggunakan teknik role playing terhadap siswa.

b. Manfaat Praktis


(19)

8 1). Peneliti

Bagi peneliti akan bermanfaat untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan khususnya mengenai layanan bimbingan kelompok teknik role playing dalam mencegah timbulnya konflik sosial pada siswa.

2). Guru Pembimbing

Menjadi masukan kepada guru pembimbing dalam memberikan layanan bimbingan kelompok serta menambah pengetahuan guru pembimbing dalam mencegah konflik sosial pada siswa.

3). Siswa

Dengan adanya kerjasama antara guru bimbingan konseling dan wali kelas, maka perilaku siswa dapat dibimbing dan diarahkan sehingga terhindar dari konflik sosial dan dapat mencegah konflik sosial agar tidak terjadi lagi.


(20)

57

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan pada bab IV maka dapat disimpulkan bahwa sebelum diberikan layanan bimbingan kelompok teknik role playing kemampuan siswa dalam mencegah timbulnya konflik sosial masih rendah dan memungkinkan para siswa untuk terlibat konflik. Dan setelah diberikan layanan bimbingan kelompok teknik role playing kemampuan siswa dalam mencegah konflik sosial meningkat dan siswa dapat menghindarkan diri dari kemungkinan adanya konflik.

Perubahan tersebut dapat diketahui dari hasil pengujian nilai t bahwa > (16,93 > 1,83) pada taraf signifikan 5%. Dari hasil angket sebelum diberikan perlakuan (pre-test) diperoleh skor rata-rata (M) sebesar 56,1 dan setelah diberikan perlakuan yakni bimbingan kelompok teknik role playing selama 4 kali pertemuan dari hasil pemberian angket (post-test) diperoleh skor rata-rata (M) sebesar 77,6. Maka dapa disimpulkan bahwa ada pengaruh layanan bimbingan kelompok teknik role playing dalam mencegah timbulnya konflik sosial pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Na IX-X Aek Kotabatu Tahun Ajaran 2013/2014.


(21)

58 B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disarankan pada beberapa pihak, diantaranya:

1. Bagi pihak sekolah terutama guru pembimbing, hendaknya mampu memberikan layanan yang sesuai dengan kebutuhan siswa terutama dalam mencegah timbulnnya konflik sosial. Bimbingan kelompok teknik role playing dapat dijadikan sebagai salah satu alternatifnya.

2. Bagi para siswa yang merupakan remaja, seharusnya mampu mencegah timbulnya konflik sosial agar tidak terjadi konflik yang dapat merugikan dirinya dan orang lain.

3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan bagi peneliti lain dalam melakukakan layanan bimbingan kelompok teknik role palying untuk meningkatkan kinerja BK di sekolah.


(22)

59

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Damayanti, Nidya. 2012. Buku Pintar Panduan Bimbingan Konseling. Yogyakarta: Araska

Dongoran, Siti Auditia. 2013. Penggunaan Teknik Role Playing dalam Layanan Bimbingan Kelompok Untuk Meningkatkan Self Esteem Siswa Kelas VIII MTS Negeri 2 Medan Tahun Ajaran 2012/2013. Skripsi Tidak Diterbitkan. Medan: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Edelman, Robert. 1997. Konflik Interpersonal Di Tempat Kerja. Yogyakarta: kanisius.

Fribasari, Wahidah. 2005. Efektivitas Layanan Bimbingan Kelompok Dalam Bidang Bimbingan Sosial Untuk Meningkatkan Hubungan Interpersonal Remaja Di Panti Asuhan Kumuda Putra Putri Magelangtahun 2005.

http://www.scribd.com/doc/30550102/19/Teknik-teknik-Bimbingan-Kelompok. Diakses pada tanggal 01 Juni 2013.

Gea, Antonius Atosokhi, & Antonina Pancayuni Wulandari, Yohanes Babari. 2002. Relasi dengan Sesama Character Building II. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Hurlock, Elizabet. B. 1980. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan

Sepanjang Rentan Kehidupan. Jakarta: Erlangga Hardjana, Agus. 1994. Konflik Di Tempat Kerja. Yogyakarta: Kanisius.

Hendrik, William. 2012. Bagaimana Mengelola Konflik. Jakarta: Bumi Aksara.

Istarani. 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada

Muin, Idianto. 2006. Sosiologi SMA/MA jilid 2 untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.

Narwoko, J. Dwi dan Bagong Suyanto. 2013. Sosiologi Teks Pengantar Dan Terapan. Edisi Ke-empat. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Hamalik, Oemar.2001.Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan

Sistem.Bandung: Bumi Aksara

Poerwadarminta, W. J. S. 2011. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka


(23)

60

Prayitno. 1995. Layanan Bimbingan Dan Konseling Kelompok (Dasar Dan Profil). Jakarta: Ghalia Indonesia.

——— dan Amti. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan Dan Konseling. Jakarta: Rineke Cipta.

Sarwono, Sarlio Wirawan. 2005. Psikologi Sosial. Jakarta: Balai Pustaka

Soekanto, Soerjono. 2012. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Permai.

Sukardi, Dewa Ketut. 2002. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan Dan Konseling. Jakarta: PT Rineka Cipta

——— dan Kusmawati. 2008. Proses Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah. Jakarta: Rineke Cipta.

Universitas Negeri Medan Fakultas Ilmu Pendidikan 2013. Pedoman Penulisan Skiripsi Fakultas Ilmu Pendidikan. Medan: Universitas Negeri Medan. Uno, Hamzah B. 2011. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar

Mengeajar Yang Kreatif Dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara

Winkle dan Sri Hastuti. 2006. Bimbingan Dan Konseling Di Institusi Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi.

Tohirin. 2007. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis Integrasi). Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Walgito, Bimo. 2010. Psikologi Kelompok. Yogyakarta: Andi.

http://idhammonorose.blogspot.com/2012/07/definisi-bimbingan-konseling.html: diakses tanggal 19 Februari 2013

/http.//theworldofguidanceandcounselingblogspot.com/2012/04/definisi-bimbingan-kelompok-menurut.html diakses tanggal 27 Februari 2013


(1)

7 D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah, maka selanjutnya dapat dirumuskan permasalahan dalam bentuk pertanyaan yang akan diteliti oleh peneliti. Adapun rumusan masalah tersebut yaitu: “Apakah ada pengaruh layanan bimbingan kelompok teknik role

playing dalam mencegah timbulnya konflik sosial pada siswa kelas XI SMA

Negeri 1 Na IX-X Aek Kotabatu Tahun Ajaran 2013/2014”?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan penelitian di atas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah “Untuk mengetahui pengaruh layanan bimbingan kelompok teknik role playing dalam mencegah timbulnya konflik sosial pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Na IX-X Aek Kota Batu Tahun Ajaran 2013/2014”.

F. Manfaat Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian yang peneliti ajukan maka penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

a. Manfaat Teoritis

Secara teoritis diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat dalam menambah wawasan dan ilmu pengetahuan serta dapat menjadi masukan khususnya dalam layanan bimbingan dan konseling dengan menggunakan teknik role playing terhadap siswa.

b. Manfaat Praktis


(2)

1). Peneliti

Bagi peneliti akan bermanfaat untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan khususnya mengenai layanan bimbingan kelompok teknik

role playing dalam mencegah timbulnya konflik sosial pada siswa.

2). Guru Pembimbing

Menjadi masukan kepada guru pembimbing dalam memberikan layanan bimbingan kelompok serta menambah pengetahuan guru pembimbing dalam mencegah konflik sosial pada siswa.

3). Siswa

Dengan adanya kerjasama antara guru bimbingan konseling dan wali kelas, maka perilaku siswa dapat dibimbing dan diarahkan sehingga terhindar dari konflik sosial dan dapat mencegah konflik sosial agar tidak terjadi lagi.


(3)

57

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan pada bab IV maka dapat disimpulkan bahwa sebelum diberikan layanan bimbingan kelompok teknik role

playing kemampuan siswa dalam mencegah timbulnya konflik sosial masih

rendah dan memungkinkan para siswa untuk terlibat konflik. Dan setelah diberikan layanan bimbingan kelompok teknik role playing kemampuan siswa dalam mencegah konflik sosial meningkat dan siswa dapat menghindarkan diri dari kemungkinan adanya konflik.

Perubahan tersebut dapat diketahui dari hasil pengujian nilai t bahwa > (16,93 > 1,83) pada taraf signifikan 5%. Dari hasil angket sebelum diberikan perlakuan (pre-test) diperoleh skor rata-rata (M) sebesar 56,1 dan setelah diberikan perlakuan yakni bimbingan kelompok teknik role playing selama 4 kali pertemuan dari hasil pemberian angket (post-test) diperoleh skor rata-rata (M) sebesar 77,6. Maka dapa disimpulkan bahwa ada pengaruh layanan bimbingan kelompok teknik role playing dalam mencegah timbulnya konflik sosial pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Na IX-X Aek Kotabatu Tahun Ajaran 2013/2014.


(4)

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disarankan pada beberapa pihak, diantaranya:

1. Bagi pihak sekolah terutama guru pembimbing, hendaknya mampu memberikan layanan yang sesuai dengan kebutuhan siswa terutama dalam mencegah timbulnnya konflik sosial. Bimbingan kelompok teknik role playing dapat dijadikan sebagai salah satu alternatifnya.

2. Bagi para siswa yang merupakan remaja, seharusnya mampu mencegah timbulnya konflik sosial agar tidak terjadi konflik yang dapat merugikan dirinya dan orang lain.

3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan bagi peneliti lain dalam melakukakan layanan bimbingan kelompok teknik role palying untuk meningkatkan kinerja BK di sekolah.


(5)

59

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Damayanti, Nidya. 2012. Buku Pintar Panduan Bimbingan Konseling. Yogyakarta: Araska

Dongoran, Siti Auditia. 2013. Penggunaan Teknik Role Playing dalam Layanan

Bimbingan Kelompok Untuk Meningkatkan Self Esteem Siswa Kelas VIII MTS Negeri 2 Medan Tahun Ajaran 2012/2013. Skripsi Tidak Diterbitkan.

Medan: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Edelman, Robert. 1997. Konflik Interpersonal Di Tempat Kerja. Yogyakarta: kanisius.

Fribasari, Wahidah. 2005. Efektivitas Layanan Bimbingan Kelompok Dalam

Bidang Bimbingan Sosial Untuk Meningkatkan Hubungan Interpersonal Remaja Di Panti Asuhan Kumuda Putra Putri Magelangtahun 2005.

http://www.scribd.com/doc/30550102/19/Teknik-teknik-Bimbingan-Kelompok. Diakses pada tanggal 01 Juni 2013.

Gea, Antonius Atosokhi, & Antonina Pancayuni Wulandari, Yohanes Babari. 2002. Relasi dengan Sesama Character Building II. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Hurlock, Elizabet. B. 1980. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan

Sepanjang Rentan Kehidupan. Jakarta: Erlangga

Hardjana, Agus. 1994. Konflik Di Tempat Kerja. Yogyakarta: Kanisius.

Hendrik, William. 2012. Bagaimana Mengelola Konflik. Jakarta: Bumi Aksara.

Istarani. 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada

Muin, Idianto. 2006. Sosiologi SMA/MA jilid 2 untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.

Narwoko, J. Dwi dan Bagong Suyanto. 2013. Sosiologi Teks Pengantar Dan

Terapan. Edisi Ke-empat. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Hamalik, Oemar.2001.Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan

Sistem.Bandung: Bumi Aksara

Poerwadarminta, W. J. S. 2011. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka


(6)

Prayitno. 1995. Layanan Bimbingan Dan Konseling Kelompok (Dasar Dan

Profil). Jakarta: Ghalia Indonesia.

——— dan Amti. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan Dan Konseling. Jakarta: Rineke Cipta.

Sarwono, Sarlio Wirawan. 2005. Psikologi Sosial. Jakarta: Balai Pustaka

Soekanto, Soerjono. 2012. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Permai.

Sukardi, Dewa Ketut. 2002. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan Dan

Konseling. Jakarta: PT Rineka Cipta

——— dan Kusmawati. 2008. Proses Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah. Jakarta: Rineke Cipta.

Universitas Negeri Medan Fakultas Ilmu Pendidikan 2013. Pedoman Penulisan

Skiripsi Fakultas Ilmu Pendidikan. Medan: Universitas Negeri Medan.

Uno, Hamzah B. 2011. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar

Mengeajar Yang Kreatif Dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara

Winkle dan Sri Hastuti. 2006. Bimbingan Dan Konseling Di Institusi Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi.

Tohirin. 2007. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis

Integrasi). Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Walgito, Bimo. 2010. Psikologi Kelompok. Yogyakarta: Andi.

http://idhammonorose.blogspot.com/2012/07/definisi-bimbingan-konseling.html: diakses tanggal 19 Februari 2013

/http.//theworldofguidanceandcounselingblogspot.com/2012/04/definisi-bimbingan-kelompok-menurut.html diakses tanggal 27 Februari 2013


Dokumen yang terkait

PENGARUH LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN TEKNIK ROLEPLAYING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI MIA 1 SMA NEGERI 11 SEMARANG TAHUN AJARAN 20152016

0 19 227

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR BAHASA INGGRIS DENGAN MENGGUNAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 5 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 10 82

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR BAHASA INGGRIS DENGAN MENGGUNAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 5 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 12 76

UPAYA MENINGKATKAN INTERAKSI SOSIAL DENGAN TEMAN SEBAYA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS XI SMA N 1 TANJUNG BINTANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 16 105

PENINGKATAN ACADEMIC SELF MANAGEMENT DENGAN MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 5 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

1 6 70

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V DI SD NEGERI MANGGUNGAN KABUPATEN BANYUMAS TAHUN PELAJARAN 2015 2016

0 16 290

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA TERHADAP PERILAKU ASERTIF SISWA KELAS IX SMP NEGERI 25 SEMARANG TAHUN AJARAN 20152016

8 49 216

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK MODELING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA UNDERACHIEVER PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI SIRAMPOG BREBES TAHUN AJARAN 2015 2016

1 16 245

LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ROLE PLAYING UNTUK MENUMBUHKAN SOLIDARITAS ANAK DI PANTI ASUHAN SENTOSA BANJARMASIN

0 1 8

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK DISKUSI TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL SISWA KELAS X SMAN 3 KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN 20162017

0 2 8